pemanfaatan e-ktp dalam e-citizen untuk … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah...

18
PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK MENSUKSESKAN AKTUALISASI SMART CITY KOTA BANDUNG Karya Tulis Governansi Digital Dosen: Tutik Rachmawati, Ph.D Disusun Oleh: 1. Nining Hasrat Junita Zebua (2017310089) 2. Anastasia Belinda (2017310095) 3. Cecilya Widyani Luahambowo (2017310096) 4. Rossa (2017310014) PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2019

Upload: others

Post on 13-Jan-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN

UNTUK MENSUKSESKAN

AKTUALISASI SMART CITY KOTA BANDUNG

Karya Tulis Governansi Digital

Dosen: Tutik Rachmawati, Ph.D

Disusun Oleh:

1. Nining Hasrat Junita Zebua (2017310089)

2. Anastasia Belinda (2017310095)

3. Cecilya Widyani Luahambowo (2017310096)

4. Rossa (2017310014)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2019

Page 2: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

1

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHALUAN

1.1 Latar Belakang .............2-3

1.2 Rumusan Masalah ..............4

1.3 Tujuan ..............4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Elemen Smart City Kota Bandung ..............5

2.1.1 Definisi Smart City Kota Bandung ............5-6

2.1.2 Model Smart City Kota Bandung .............6-7

2.2 Permasalahan Pengguna E-KTP .............7-9

2.3 Definisi E-Citizen Kota Bandung .............9-10

2.3.1 Konsep E-KTP dalam E-Citizen .............11-12

2.3.2 E-KTP dalam model E-Citizen ............12-13

2.4 Langkah Strategis Keberhasilan E-KTP dalam E-Citizen ............14-15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............16

3.2 Saran ............16

DAFTAR PUSTAKA .............17

Page 3: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Pratama (2014), Smart City merupakan konsep tatanan kota cerdas

dengan pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi untuk mencapai

informasi dan pengelolaan kota yang terintegrasi di suatu daerah.1 Smart City merupakan

salah satu strategi pembangunan dan manajemen kota yang masih baru, berkembang

seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Konsep Smart City menekankan

pada tiga konsep, yaitu pertama, sebuah konsep yang diterapkan oleh sistem

pemerintahan daerah dalam mengelola masyarakat perkotaan, kedua mensyaratkan

pengelolaan daerah terhadap segala sumber daya dengan efektif dan efisien dan ketiga

Smart City diharapkan mampu menjalankan fungsi penyedia informasi secara tepat

kepada masyarakat dan mampu mengantisipasi kejadian yang tak terduga.2 Smart City

berfokus kepada kemampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya secara efektif

dan efisien dalam menyelenggarakan tatanan kotanya.

Dengan berkembangnya media dan teknologi, kini telah banyak Pemerintah

Daerah di Indonesia yang mulai memasukakan gagasan Smart City dalam

penyelenggaraan urusan pemerintah. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah menjelaskan bahwa dalam rangka peningkatan kinerja

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan inovasi.

Inovasi sebagaimana dimaksud adalah semua bentuk pembaharuan dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.3 Kota Bandung merupakan salah satu

Pemerintah Daerah yang mengadopsi konsep Smart City untuk mengelola urusan

pemerintah dan tatanan kotanya dalam rangka melaksanakan amanat inovasi daerah

tersebut.

Saat ini Kota Bandung memiliki Dewan Pengembangan Bandung Kota Cerdas atau

biasa disebut dengan Dewan Smart City. Dalam rangka mendukung penerapan Smart

City di daerah, Kota Bandung telah menghibahkan 9 aplikasi untuk memudahkan

pelayanan di masing-masing daerah. Namun dalam pelaksanaanya kebijakan Smart City

1 http://repository.uin-suska.ac.id/2858/3/BAB%20II.pdf 2 https://www.researchgate.net/publication/324251217_IMPLEMENTASI_KEBIJAKAN_SMART_CITY_DI_KOTA_BANDUNG 3 Dalam Bab XXI bertajuk Inovasi Daerah. Dari Pasal 386 hingga Pasal 390 UU 23/2014,

Page 4: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

3

belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai

kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya adalah pengguna E-KTP (Electronic

KTP) dalam pemanfaatan Smart City yaitu pelayanan, mengakses informasi dan

pembaharuan dat.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2019 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun

2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Admistrasi

Kependudukan pasal 1 ayat (6), Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang selanjutnya

disingkat KTP-el adalah kartu tanda penduduk yang dilengkapi chip yang merupakan

identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota.

Chip E-KTP tersebut berfungsi sebagai alat penyimpan data elektronik penduduk

yang diperlukan termasuk data biometrik. Data yang termuat dalam chip dapat dibaca

secara elektronik dengan alat tertentu seperti card reader.4 Penggunaan e-KTP pada

sekarang ini masih terbatas pada penggunaannya dalam layanan yang masih

konvensional. Contohnya: untuk mendaftar setiap kali berobat, e-KTP masih harus

difotocopy berulang kali. seharusnya ketika kita mendaftar dengan e-KTP, data secara

otomatis sudah tersimpan secara permanen atau harapan lainnya adalah ketika mendaftar

ulang, pihak administrasi rumah sakit seharusnya sudah memiliki data dengan hanya

mengetik nama pasien. Sementara, e-KTP dimaksudkan untuk membangun database

kependudukan secara nasional dalam memberikan identitas kepada masyarakat dengan

harapan pemilik e-KTP dapat terhubung ke dalam satu database nasional sehingga setiap

penduduk hanya memerlukan satu e-KTP untuk mengurus segala sesuatu layanan dalam

bentuk apapun.

Sebagai kota yang menggunakan konsep Smart City dalam pengelolaan urusan

pemerintahan, Kota Bandung seharusnya dapat memanfaatkan fungsi elektronik dari

KTP masyarakat. Sehingga dengan memanfaatkan E-KTP tersebut dalam melayani

masyarakat diharapkan dapat mendukung Smart City. Oleh karena itu, penulis memiliki

ketertarikan

4 https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170309140234-185-198990/mengenal-fungsi-biometrik-chip-di-e-ktp

Page 5: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

4

1.2 Rumusan Masalah

1) Memahami dan menganalisis konsep E-KTP dalam E-Citizen

2) Memahami dan menganalisis model E-KTP dalam E-Citizen

1.3 Tujuan

1) Untuk memahami dan mengetahui konsep E-KTP dalam E-Citizen

2) Untuk memahami dan mengetahui model E-KTP dalam E-Citizen

Page 6: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Elemen Smart City Kota Bandung

2.1 1 Definisi Smart City Kota Bandung

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan konsep smart city ini bertujuan

untuk mempermudah segala urusan dengan dukungan konektivitas tinggi dari

pemanfaatan teknologi informasi (TI).5 Menurut Pratama (2014), Smart City merupakan

konsep tatanan kota cerdas dengan pengembangan, penerapan, dan implementasi

teknologi untuk mencapai informasi dan pengelolaan kota yang terintegrasi di suatu

daerah.6 Smart City merupakan salah satu strategi pembangunan dan manajemen kota

yang masih baru, berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.

Konsep Smart City menekankan pada tiga konsep, yaitu pertama, sebuah konsep yang

diterapkan oleh sistem pemerintahan daerah dalam mengelola masyarakat perkotaan,

kedua mensyaratkan pengelolaan daerah terhadap segala sumber daya dengan efektif

dan efisien dan ketiga Smart City diharapkan mampu menjalankan fungsi penyedia

informasi secara tepat kepada masyarakat dan mampu mengantisipasi kejadian yang tak

terduga.7 Smart City berfokus kepada kemampuan pemerintah dalam mengelola sumber

daya secara efektif dan efisien dalam menyelenggarakan tatanan kotanya.

Namun perlu perlu dipahami bahwa konsep Smart City adalah konsep yang unik

dan dinamis. Inisiasi yang muncul sebagai solusi akan permasalahan kota yang satu tidak

serta merta bisa diaplikasikan sebagai solusi akan permasalahan yang muncul di kota

lain. Hal ini terjadi karena Smart City menekankan pentingnya sebuah inovasi untuk

menyelesaikan persoalan masing-masing kota dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi, sensor, dan data analytic sebagai faktor pendukung untuk

mempermudah penyelesaian masalah (enabling factor). Pembangunan berbasis

Smart City menyediakan ruang inovasi yang luas untuk menyelesaikan berbagai

persoalan yang dihadapi oleh pemerintah daerah, masyarakat, pelaku bisnis, dunia

5 https://vivastor.co.id/konsep-smart-city-bandung/ 6 http://repository.uin-suska.ac.id/2858/3/BAB%20II.pdf 7 https://www.researchgate.net/publication/324251217_IMPLEMENTASI_KEBIJAKAN_SMART_CITY_DI_KOTA_BANDUNG

Page 7: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

6

pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) lain. Jadi inisiasi

Smart City yang muncul bukanlah solusi mutlak yang menutup pintu inovasi dan

pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu diperlukan adanya panduan agar pemerintah

Kota Bandung mampu mempersiapkan dan mengimplementasikan konsep Smart

City dengan baik sesuai dengan karakter dan potensi yang dimiliki.8

2.1 2 Model Smart City Kota Bandung

Dalam website smartcity.bandung.go.id terdapat 6 model yang sampai saat ini

digunakan oleh Kota Bandung dalam mencapai Smart City, diantaranya:9

a) Smart Branding

Pembangunan branding dan citra suatu daerah juga dilakukan oleh pemerintah

kota Bandung yang menjadi poin utama penerapan Smart City di kota Bandung antara

lain adalah bidang transportasi, navigasi, pembelajaran, parkir, rumah, pengawasan,

energi, dan sistem peringatan dini terhadap bencana yang dapat dikaitkan dengan

produk aplikasi smartphone seperti Blackberry, Android, dan IOS. Selain itu, kota

Bandung juga memiliki sejumlah kegiatan untuk Smart City dan Cloud Computing

yang dilakukan oleh pemerintah kota Bandung, institusi pendidikan, dan sejumlah

perusahaan dengan melibatkan para peserta secara aktif.

b) Smart Governance

Smart Government atau pemerintahan yang cerdas adalah kunci utama dalam

pembentukan Smart City. Pemerintah sebagai bagian dari fundamental sebuah negara,

mempunyai tugas untuk membentuk paradigma atau pandangan kepada masyarakat

tentang kehidupan yang lebih baik. Pemerintah yang pintar merupakan pemerintah

yang peduli dan transparan terhadap rakyatnya, hal tersebut merupakan salah satu

upaya untuk meningkatkan kepercayaan dan kemauan masyarakat terhadap

pemerintahnya dan yang terpenting dalam menciptakan Smart Government adalah

terbentuknya karakter pemerintah yang profesional, bertanggung jawab dan bersih.

c) Smart Environment

Dengan memantau perubahan lingkungan, layanan pintar dapat memberikan

informasi real-time tentang polusi yang tumbuh di kota-kota. Pemerintah dan warga

8 https://smartcity.bandung.go.id/assets/files/asset_forum/forum-20180725022819-4.pdf 9 https://smartcity.bandung.go.id/

Page 8: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

7

negara dapat dibuat sadar akan dampak buruknya, untuk mengubah perilaku mereka

terhadap layanan utilitas seperti listrik, air, dan gas.

d) Smart Living

Lingkungan pintar. Lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, berlanjutan

sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak, bagi masyarakat

dan publik.

e) Smart Economy

Ekonomi pintar. Semakin tinggi inovasi baru yang ditingkatkan maka akan

menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.

f) Smart Society

Smart socity yaitu meningkatkan hasil dalam kemakmuran ekonomi,

kesejahteraan sosial, kelestarian lingkungan dan tata pemerintahan yang baik.

Masyarakat cerdas termasuk sistem penghargaan atau insentif yang menimbulkan

perilaku yang diinginkan secara sosial dan lingkungan yang regeneratif tanpa paksaan

atau hukuman.

2.2 Permasalahan Penggunaan E-KTP

Menurut PP Nomor 40 Tahun 2019, Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-Ktp)

adalah kartu tanda penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi

penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten/Kota. Memiliki e-KTP dapat bermanfaat untuk mendapatkan berbagai

akses pelayanan, yaitu sebagai berikut.10 E-KTP sebagai identifikasi diri dan informasi

dari dari penduduk agar termuat dengan akurat dan cepat dalam suatu data base. Dari

data base itu tersebutlah autentifikasi diri bisa berbentuk alat untuk nantinya memastikan

bahwa informasi pribadi atau dokumen yang tersimpan adalah asli. Verifikasi dan

validasi data diri dalam e-KTP berbasis biometrik adalah melalui lain sidik jari

(fingerprint).11

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi, memiliki e-KTP dapat

bermanfaat untuk mendapatkan berbagai akses pelayanan publik, yaitu sebagai berikut.12

10 https://kominfo.go.id/content/detail/7997/segera-rekam-ktp-elektronik-untuk-kemudahan-pelayanan-publik/0/artikel_gpr 11 https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170309140234-185-198990/mengenal-fungsi-biometrik-chip-di-e-ktp 12 https://kominfo.go.id/content/detail/7997/segera-rekam-ktp-elektronik-untuk-kemudahan-pelayanan-publik/0/artikel_gpr

Page 9: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

8

a. Mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

b. Mengurus paspor dan imigrasi.

c. Mengurus tabungan pensiun (Taspen).

d. Ikut BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

e. Menikah dan mengurus akta lahir anak.

f. Ikut pilkada serentak dan Pemilihan Umum (Pemilu).

g. Dengan e-KTP dapat menghindari data ganda, sehingga lebih mudah dalam hal

membuka rekening bank, urus kredit rumah (KPR), mobil (KKB), dan berbagai

dokumen lainnya.

Untuk mengakses berbagai pelayanan tersebut, idealnya masyarakat hanya

perlu membawa e-KTP kepada para penyelenggara pelayanan publik untuk discan dan

semua data diri akan muncul. Yang membedakan e-KTP dengan KTP konvensional

adalah bahwa e-KTP dilengkapi dengan chip yang dapat dibaca secara elektronik dengan

menggunakan alat berbasis teknologi terntetu. Namun yang terjadi di Kota Bandung

adalah ketika mengakses layanan publik, masyarakat harus terlebih dahulu melengkapi

dan mengisi data diri dengan menyertakan fotocopy e-KTP. Hakikat e-KTP dengan

embel-embel elektronik tidak difungsikan, sehingga tidak ada perbedaaan keguananaan

e-KTP dengan KTP konvensional. Masyarakat masih harus perlu mengumpulkan

fotocopy e-KTP ketika mengurus pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat

Tanda Nomor Kendaraan (STNK), paspor dan imigrasi, tabungan pensiun (Taspen),

dalam urusan menikah dan mengurus akta lahir anak, membuka rekening bank, urus

kredit rumah (KPR), dan berbagari pelayanan publik lainnya.

Berdasarkan wawancara penulis dengan YF (20), ketika mengurus Surat Izin

Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di Polrestabes Kota

Bandung, yang bersangkutan diwajibkan untuk mengisi formulir permohonan dan

melengkapi berkas, seperti, fotocopy e-KTP, fotocopy akte kelahiran, fotocopy Kartu

Keluarga (KK). Padahal seharusnya, jika pemerintah bisa memfungsikan kegunaan KTP

berbasis elektronik yang ada, maka yang dilakukan adalah mengakses data diri yang

bersangkutan terhadap pelayanan dengan menggunakan e-KTP yang ada, tanpa perlu

melengkapi berkas yang cukup rumit.

Persyaratan dalam pembuatan tabungan pensiun (Taspen) adalah sebagai berikut.13

a. Mengisi Formulir Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB) dilegalisir oleh Lurah

13 http://e-klim.taspen.com/mservices/JKK/detailPersyaratan.php?id=&syarat=8

Page 10: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

9

b. Fotokopi SK Pensiun

c. Pas Foto Ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar

d. Fotokopi Buku Rekening

e. Fotokopi NPWP (bila ada)

f. Fotokopi KTP

Berdasarkan wawancara penulis dengan salah satu masyarakat Kota Bandung,

yaitu AB (21 tahun), diketahui bahwa ketika yang bersangkutan membuka rekening di

salah satu Bank, AB diwajibkan untuk memenuhi persyaratan, salah satunya adalah

menyerahkan fotocopy e-KTP beserta mengisi identitas diri dalam formulir pembukaan

rekening.

Terakhir, berdasarkan wawancara penulis terhadap CW (20 tahun), ketika

berobat di Rumah Sakit Borromeus, pasien diminta untuk menyerahkan e-KTP guna

untuk mengisi data diri pasien, dan setelah 45 menit baru dikembalikan. Menurut analisis

kami, untuk menggunakan e-KTP yang sudah berbasis teknologi elektronik, waktu 45

menit yang digunakan petugas administrasi untuk menginput data diri pasien cukup lama,

karena hal ini dapat berdampak kepada pasien lain yang sedang antri untuk mengurus

administrasi mereka. Ketika menggunakan fitur elektronik dari e-KTP, maka langkah

yang dilakukan untuk menginput data pasien adalah melakukan scan terhadap e-KTP

yang diperkirakkan memakan waktu sekitar 5-10 menit.

Dari berbagai kasus diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-KTP

diberbagai akses pelayanan publik masih sebatas penggunanan KTP dalam pengertian

konvensional. Ada banyak keluhan masyarakat atas kerumitan pengumpulan berkas

ketika mengakses suatu pelayanan tertentu. Padahal jika memiliki e-KTP, maka ketika

mengakses layanan tertentu, cukup memberikan e-KTP sebagai kelengkapan diri kita,

tidak perlu mengumpulkan fotocopy akte kelahiran, fotocopy Kartu Keluarga (KK), dan

sebagainya, karena data kita sudah terintegrasi dalam satu kartu e-KTP.

Ketika dapat memfungsikan e-KTP sebagaimana mestinya, maka hal ini dapat

berdampak pada pendorong kesuksesan penyelenggaraan konsep Smart City di Kota

Bandung.

2.3 Definisi E-Citizen Kota Bandung

Gagasan untuk memaksimalkan kegunaan e-KTP yang berbasis teknologi adalah

diwujudkan dalam suatu aplikasi yang disebut dengan e-Citizen. Konsep e-Citizen

berangkat dari bentuk relasi dalam e-Government, yaitu Government to Citizen (G2C).

Page 11: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

10

G2C merupakan interaksi pelayanan yang fokus pada kemampuan pemerintah dan warga

negara untuk bertukar informasi satu sama lain dalam sebuah bentuk elektronik yang

efisien.

E-Citizen merupakan suatu sistem pelayanan publik berbasis tekonologi yang

memungkinkan masyarakat dan pemerintah melakukan transaksi pelayanan dengan

memanfaatkan e-KTP sebagai persyaratan untuk dapat melakukan transaksi. Transaksi

pelayanan publik yang dimaksud adalah masyarakat dapat mengurus segala

keperluannya yang berkaiatan dengan pelayanan publik, seperti pembayaran pajak,

pengurusan kartu identitas, passport dan lain sebagainnya, tanpa ada kendala waktu dan

jarak. Gagasan tentang e-Citizen bukanlah satu gagasan yang baru. McIver, Jr. dan

Elmagarmid (2002) mengemukakan bahwa konsep E-Citizen adalah melalui aplikasi

yang tersedia, masyarakat dapat secara langsung mengakses seluruh bentuk pelayanan

yang disediakan pemerintah..

Gagasan tentang aplikasi e-Citizan yang dikemukakan dalam tulisan ini adalah

tentang suatu portal yang mengintegrasi pelayanan publik. Masyarakat dapat secara

mandiri melakukan pendaftaran aplikasi e-Citizen dengan memasukkan identitas diri

yang terverifikasi menggunakan e-KTP. Selanjutnya, masyarakat melakukan

pembaharuan identitas diri menggunakan aplikasi e-Citizen. Sehingga ketika mengakses

pelayanan publik (seperti pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda

Nomor Kendaraan (STNK), paspor dan imigrasi, tabungan pensiun (Taspen), dalam

urusan menikah dan mengurus akta lahir anak, membuka rekening bank, urus kredit

rumah (KPR), dan berbagari pelayanan publik lainnya), masyarakat hanya perlu

memberikan e-KTP untuk discan oleh penyelenggara layanan publik, dan semua data diri

masyarakat akan ditampilkan. Dengan sistem pelayanan yang seperti ini, maka akan

memudahkan masyarakat untuk mengakses pelayanan publik, yaitu tidak perlu

melengkapi berbagai berkas dan mengisi formulir data diri.

Bagi penyelenggara pelayanan publik (pemerintah), portal e-Citizen dapat

digunakan sebagai card-reader bagi e-KTP masyarakat yang ingin mengakses pelayanan

publik. Portal e-Citizen dapat memudahkan penyelenggara layanan publik dalam

menginput data masyarakat, serta dapat menghemat waktu dalam menyelenggarakan

pelayanan publik.

Page 12: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

11

2.3.1 Konsep E-KTP dalam E-Citizen

E-Citizen Kota Bandung merupakan sarana yang memudahkan masyarakat dalam

hal pemberkasan administrasi untuk mengakses berbagai pelayanan publik yang

disediakan pemerintah Kota Bandung. Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan

gagasan Smart City di Kota Bandung, E-Citizen dikelola oleh Diskominfo Kota Bandung

dengan melakukan mitra hubungan terhadap berbagai lembaga penyelenggara pelayanan

publik (pelayanan yang mengkhusukan peengguna mengisi identitas diri. Pengguna

pelayanan publik hanya perlu membawa E-KTP sebagai syarat administrasi berkas untuk

mengakses pelayanan publik tertentu.

Fitur pelayanan yang tersedia di dalam portal E-Citizen terdapat 3 bagian, yaitu

sebagai berikut.

a) Pembaharuan Data

Semua masyarakat Kota Bandung dapat mengakses pelayanan publik

menggunakan portal e-Citizen dengan persyaratan mendaftarkan diri di dalam aplikasi

menggunaakan e-KTP. Melalui portal e-Citizen, masyarakat secara mandiri dapat

melakukan pembaharuan data, misalnya menambahkan data diri mengenai perubahan

status pendidikan, pekerjaan, riwayat penyakit dan sebagainya, dengan menginput

data yang valid (seperti kartu pelajar, dokumen wiwayat penyakit dari rumah sakit,

dan dokumen resmi lainnya). Adanya pembaharuan data ini dapat memudahkan

masyarakat ketika mengakses pelayanan tertentu. Misalnya ketika mengurus

pembuatan Surat Izin Pengemudi (SIM), masyarakat hanya perlu membawa e-KTP

yang kemudian akan discan oleh penyelenggara layanan publik, dan seluruh data diri

kemudian akan ditampilkan. Hal ini dapat menghemat waktu bagi pengguna layanan

tanpa perlu membawa berbagai berkas, serta mengisi berbagai formulir identitas diri,

juga menghemat waktu bagi penyelenggara layanan publik dalam hal menginput data

pengguna layanan.

b) Akses Informasi Pelayanan Publik

Portal e-Citizen juga dapat menyediakan layanan untuk akses informasi tentang

pelayanan publik kepada masyarakat. Melalui portal e-Citizen, pemerintah sebagai

penyelenggara layanan, menyediakan segala informasi terkait akses pelayanan publik

yang mereka selenggarakan, seperti persyaratan administrasi berkas untuk askes

pelayanan publik tertentu, sehingga masyarakat dapat secara mandiri menginput

persyaratan tersebut secara online, dan ketika datang ke tempat pelayanan hanya perlu

menerami pelayanan dengan memberikan e-KTP sebagai persyatan kelengkapan

Page 13: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

12

administasi, tanpa perlu mengisi identitas diri dan memabwa berbagai dokumen

persyaratan. Contoh informasi lainnya adalah informasi mengenai jam buka

pelayanan, informasi mengenai ketersediaan pelayanan (seperti informasi mengenai

ada atau tidaknya kamar kosong dalam suatu rumah sakit, sehingga masyarakat dapat

memperkirakan lamanya waktu antrian ketika mengakses layanan kesehatan di rumah

sakit), dan berbagai informasi lainnya.

c) Pelayanan Publik

Portal e-Citizen menyediakan pelayanan publik untuk dapat menginput data diri

dan berkas yang diperlukan dalam mengakses suatu pelayanan tertentu. Pelayanan

publik yang termasuk dalam e-Citizen adalah seperti dalam mengurus pembuatan SIM

dan STNK, paspor dan imigrasi, tabungan pensiun (Taspen), mengurus BPJS

Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, akses pelayanan kesehatan di rumah sakit,

menikah dan mengurus akta lahir anak, dan dalam hal membuka rekening bank, urus

kredit rumah (KPR), mobil (KKB).

Selain memungkinkan masyarakat untuk menginput data dirinya secara mandiri

untuk mengakses pelayanan publik tertentu, portal e-Citizen juga memungkinkan

transaksi pelayanan publik berbasis online. Pemerintah sebagai penyelenggara publik

secara transparan memberikan informasi tentang biaya akses terhadap pelayanan

publik tertentu (jika ada), dan masyarakat dapat diberikan pilihan untuk membayar

ditempat atau mentransfer biaya tersebut. Dengan begitu, melalui portal e-Citizen

dapat menghindari berbagai pungutan liar dalam akses pelayanan publik.

2.3.2 E-KTP dalam model E-Citizen

Model e-Citizen: Adopsi dari Standar Kebutuhan Setiap Sistem Aplikasi e-

Government

Berikut adalah Standar Kebutuhan Sistem Aplikasi yang harus dipenuhi oleh setiap

sistem aplikasi e-Government dalam hal ini aplikasi e-Citizen.

a. Reliable; Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat berjalan dengan handal,

robust terhadap kesalahan pemasukan data, perubahan sistem operasi dan bug free.

Dengan menggunakan e-KTP untuk mengakses berbagai pelayanan dalam sistem

aplikasi e-Citizen, dapat diminimalisir atau seharusnya sudah tidak ada lagi yang

namanya kesalahan pemasukan data karena data yang di-input ke dalam sistem

merupakan data yang terekam dan terdapat di dalam e-KTP dibandingkan dengan

data yang diinput secara konvensional atau manual. Input data agar dapat mengakses

Page 14: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

13

layanan dilakukan dengan sistem operasi yang lebih praktis seperti scan, barcode

atau dengan cara lainnya

b. Interoperable; Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat saling berkomunikasi

serta bertukar data dan informasi dengan sistem aplikasi lain untuk membentuk

sinergi system. Sesuai dengan definisi, di dalam sistem aplikasi e-Citizen terjadi

pertukaran data antara pemerintah dengan pemerintah (kolaborasi antar pemerintah)

yang disinkron dengan data di dalam e-KTP, sehingga ketika e-KTP digunakan

sebagai tiket masuk untuk mengakses layanan dalam sistem aplikasi e-Citizen,

terbentuk sistem yang sinergi dan sistem aplikasi dapat membaca data dari e-KTP

dan akhirnya layanan dapat diakses.

c. Scalable; Menjamin bahwa sistem aplikasi akan dapat dengan mudah ditingkatkan

kemampuannya, terutama penambahan fitur baru, penambahan user dan

kemampuan pengelolaan data yang lebih besar. Karena e-Citizen dibuat dan

dirancang sesuai dengan tuntutan akan pelayanan yang lebih prima, praktis, efektif

dan efisien, maka e-Citizen akan terus berkembang dalam memudahkan akses

pelayanan oleh masyarakat.

d. User Friendly; Menjamin bahwa sistem aplikasi akan mudah dioperasikan dengan

user interface (antar muka pengguna) yang lazim berlaku di pemerintahan dan

sesuai dengan kebiasaan bahasa dan budaya penggunanya. Sejak dirancang dan

dibuatnya e-Citizen, esensinya diharapkan dapat dioperasikan oleh masyarakat dalam

mengakses layanan publik. Salah satunya dengan menggunakan instrumen yaitu e-

KTP.

e. Integrateable; Menjamin bahwa sistem aplikasi mempunyai fitur untuk kemudahan

integrasi dengan sistem aplikasi lain, terutama untuk melakukan transaksi

pertukaran data dan informasi antar sistem aplikasi e-Government, baik dalam

lingkup satu pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lain. Sistem aplikasi E-

Citizen dimaksudkan untuk mempermudah mengakses pelayanan yang artinya

mempunyai fitur-fitur yang berkaitan dengan bentuk-bentuk pelayanan yang

terintegrasi langsung dengan seluruh lembaga penyedia layanan publik yang

bersangkutan. Penggunaan e-KTP secara multifungsi dapat mempermudah

pengaksesan layanan melalui aplikasi e-Citizen.14

14 Sumber: “Studi Analisis Konsep e-Government: sebuah paradigm baru dalam pelayanan publik oleh Bambang Irawan, jurnal paradigma, vol. 2 no 1. April 2013, hal 192-193

Page 15: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

14

2.4 Langkah Strategis Keberhasilan E-KTP dalam E-Citizen

1. Perencanaan Teknis

Perencanaan teknis adalah langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah Kota

Bandung dengan bekerjasama Diskominfo terkait aplikasi E-Citizen dalam

mengakses setiap pelayanan publik dengan berbasis E-KTP. Rencana tersebut

memetakan 5 dorongan strategis:

a) Menyediakan aplikasi E-Citizen

b) Menyediakan integrasi layanan elektronik berbasis E-KTP

c) Menjalin mitra hubungan berbagai lembaga penyelenggara pelayanan publik

d) Menggunakan teknolgi dan informasi untuk membangun kemampuan dan

kapasitas baru

e) Berinovasi dengan teknologi dan informasi untuk fitur website yang disediakan

untuk menarik perhatian masyarakat dan mudah dimengerti

Selain itu, lembaga pemerintah juga perlu menyediakan panduan khusus untuk

diikuti dalam pengembangan e-citizen.

2. Dukungan dari Pemerintah Kota Bandung

Dukungan yang kuat sangat diperlukan untuk memastikan tujuan program E-

Citizen dalam pemanfaatan E-KTP, dapat terwujud dengan adanya dorongan

strategis yang tercantum sebelumnya. Dukungan kuat dari berasal dari Walikota

Bandung, yaitu dengan bersedia memberikan arahan strategis dan memimpin pada

penyelengaraan penggunaan portal E-Citizen dalam pemanfaatan E-KTP.

3. Pusat Pendanaan dan Pengelolaan E-Citizen

Pendanaan aplikasi E-Citizen menggunakan APBD Kota Bandung. Pusat

pengelolaan E-Citizen adalah dilakukan Diskominfo Kota Bandung, yaitu untuk

memantau dan mengelola E-Citizen dengan lebih baik perkembangannya.

pemerintah Kota Bandung perlu memilih pendekatan tersentralisasi. Dinas

Komunikasi dan Informasi Kota Bandung sebagai badan pemerintah yang mengelola

aplikasi E-Citizen, bertanggung jawab untuk mempromosikan dan mengatur

operasional gagasan E-Citizen. Diskominfo Kota Bandung memberikan saran teknis

untuk mengelola infrastruktur teknologi dan informasi pusat; dan mendefinisikan

kebijakan, standar, dan prosedur teknologi informasi dan komunikasi.

4. Penghapusan Kesenjangan Digital

Pemerintah Kota Bandung harus mendorong warga untuk menggunakan

layanan elektronik ini, dan menjembatani kesenjangan digital dalam populasi. Untuk

Page 16: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

15

menjembatani kesenjangan digital pada masyarakat Kota Bandung perlu dilakukan

pelatihan kepada penyelenggara pemerintah ditingkat kelurahan untuk mengakses

portal E-Citizen. Penyelenggara pemerintah ditingkat kelurahan kemudian akan

memberikan sosialisasi pada masing-masing warganya tentang penggunaan portal

E-Citizen. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital di Kota

Bandung.

Page 17: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

16

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

E-Citizen Kota Bandung merupakan sarana yang memudahkan masyarakat

dalam hal pemberkasan administrasi untuk mengakses berbagai pelayanan publik

yang disediakan pemerintah Kota Bandung. Dalam rangka mensukseskan

pelaksanaan gagasan Smart City di Kota Bandung, E-Citizen dikelola oleh

Diskominfo Kota Bandung dengan melakukan mitra hubungan terhadap berbagai

lembaga penyelenggara pelayanan publik (pelayanan yang mengkhusukan peengguna

mengisi identitas diri). Pengguna pelayanan publik hanya perlu membawa E-KTP

sebagai syarat administrasi berkas untuk mengakses pelayanan publik tertentu.

Fitur pelayanan yang tersedia di dalam portal E-Citizen terdapat 3 bagian, yaitu

pembaharuan data, akses informasi pelayanan publik dan pelayanan publik.

Kemudian, langkah strategi yang digunakan untuk mensukseskan E-KTP dalam portal

E-Citizen berupa perencanaan teknis, dukungan dari pemerintah Kota Bandung, pusat

pendanaan E-Citizen dan penghapusan kesenjangan digital.

3.2 Saran

Penulis memberikan rekomendasi kepada pemerintah Kota Bandung bersama dengan

Dinas Komunikasi dan Informasi terkait pelaksanaan gagasan Smart City di Kota

Bandung dengan melakukan mitra hubungan terhadap berbaga lembaga penyelenggaran

pelayanan publik (pelayanan yang mengkhususkan pengguna mengisi identitas diri).

Artinya, ketika masyarakat membawa E-KTP dalam melakukan berbagai administrasi

pelayanan dapat langsung terverifikasi datanya sehingga masyarakat tidak perlu fotocopy

KTP untuk pemenuhan berkas pelayanan publik di setiap lembaga.

Page 18: PEMANFAATAN E-KTP DALAM E-CITIZEN UNTUK … · 3 belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa wilayah daerah di Bandung karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor nya

17

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Wijaya. 2017. MENUJU KONSEP SMART CITY. Universitas Mercubuana

I Putu Agus Eka Pratama, ST MT. 2014. Seminar Network Security 2014Membangun Smart

City dan Memproteksi Data Penting Anda. Universitas Langlangbuana Bandung

WEBSITE:

https://www.researchgate.net/publication/324251217_IMPLEMENTASI_KEBIJAKAN_SM

ART_CITY_DI_KOTA_BANDUNG

“Studi Analisis Konsep e-Government: sebuah paradigm baru dalam pelayanan publik oleh

Bambang Irawan, jurnal paradigma, vol. 2 no 1. April 2013,

http://e-klim.taspen.com/mservices/JKK/detailPersyaratan.php?id=&syarat=8

https://kominfo.go.id/content/detail/7997/segera-rekam-ktp-elektronik-untuk-kemudahan-

pelayanan-publik/0/artikel_gpr

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170309140234-185-198990/mengenal-fungsi-

biometrik-chip-di-e-ktp

https://kominfo.go.id/content/detail/7997/segera-rekam-ktp-elektronik-untuk-kemudahan-

pelayanan-publik/0/artikel_gpr

https://smartcity.bandung.go.id/assets/files/asset_forum/forum-20180725022819-4.pdf

https://smartcity.bandung.go.id/

UNDANG-UNDANG:

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2019 tentang Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Admistrasi Kependudukan pasal 1 ayat (6), Kartu

Tanda Penduduk Elektronik yang selanjutnya disingkat KTP-el adalah kartu tanda

penduduk yang dilengkapi chip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti

diri yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota.