pemanfaatan abu vulkanik sebagai aksesoris untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal...

15
PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG 1. PENDAHULUAN Letusan gunung adalah proses keluarnya magma dari dalam perut bumi akibat adanya tekanan yang kuat dari dalam bumi. Akibat dari proses letusan gunung berapi menghasilkan material seperti lava, abu vulkanik, dan gas-gas tertentu yang berbahaya. Sehingga material tersebut akan mempermudah proses terjadinya kerusakan pada lingkungan sekitar. Tidak sedikit kerusakan yang ditimbulkan akibat letusan gunung berapi. Hal tersebut memberikan banyak dampak negatif bagi masyarakat, seperti kesehatan yang menurun, trauma yang mana pemulihannya membutuhkan proses yang bertahap. Bukan hanya itu, tetapi letusan gunung berapi juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang berakibat melumpuhnya aktivitas masyarakat, sehingga dapat menghambat perekonomian masyarakat. Dengan mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi, masyarakat akan resah dan menganggap bahwa bencana yang disebabkan oleh letusan tersebut pasti akan sulit untuk melakukan proses pemulihannya. Keadaan ekonomi yang turun karena aktivitas warga yang tidak bisa maksimal. Tidak banyak warga yang 1

Upload: rizal-anggara

Post on 23-Oct-2015

129 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bahasa Indonesia Keilmuan

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK

MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL

PASCALETUSAN GUNUNG

1. PENDAHULUAN

Letusan gunung adalah proses keluarnya magma dari dalam perut

bumi akibat adanya tekanan yang kuat dari dalam bumi. Akibat dari proses

letusan gunung berapi menghasilkan material seperti lava, abu vulkanik, dan

gas-gas tertentu yang berbahaya. Sehingga material tersebut akan

mempermudah proses terjadinya kerusakan pada lingkungan sekitar. Tidak

sedikit kerusakan yang ditimbulkan akibat letusan gunung berapi. Hal

tersebut memberikan banyak dampak negatif bagi masyarakat, seperti

kesehatan yang menurun, trauma yang mana pemulihannya membutuhkan

proses yang bertahap. Bukan hanya itu, tetapi letusan gunung berapi juga

menyebabkan kerusakan infrastruktur yang berakibat melumpuhnya

aktivitas masyarakat, sehingga dapat menghambat perekonomian

masyarakat.

Dengan mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan oleh letusan

gunung berapi, masyarakat akan resah dan menganggap bahwa bencana

yang disebabkan oleh letusan tersebut pasti akan sulit untuk melakukan

proses pemulihannya. Keadaan ekonomi yang turun karena aktivitas warga

yang tidak bisa maksimal. Tidak banyak warga yang mengetahui, bahwa

dibalik bencana pascaletusan gunung berapi terdapat manfaat yang banyak

diperoleh dari pemanfaatan aksesoris dari material-material yang dihasilkan.

Abu vulkanik yang dikeluarkan saat erupsi gunung dapat digunakan

sebagai media untuk meningkatkan perekonomian penduduk di daerah

erupsi gunung beraapi. Masyarakat dapat memanfaatkan material-material

tersebut sebagai kerajinan tangan berbentuk aksesoris seperti gelang,

kalung, bros yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Disamping itu, dapat

membantu masyarakat untuk berkreasi mengeluarkan segala keahlian yang

mereka miliki dan memulihkan trauma sedikit demi sedikit dengan

melakukan aktivitas yang bermanfaat.

1

Page 2: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

Pembuatan aksesoris dari abu vulkanik ini, perlu diolah dulu. Cara

pengolahannya mirip dengan pembuatan perabotan dari kaca. Hanya saja,

dibentuk menjadi aksesoris yang harganyapun tidak begitu murah. Hal ini

dapat memberikan peluang bagi warga sekitar.

Pemasaran aksesoris dari abu vulkanik harus berada pada pasar yang

tepat. Karena dengan pemasaran yang cocok diharapkan masyarakat luas

dapat mengenali produk ini serta, apabila pasar menyukainya maka, produk

aksesoris abu vulkanik ini akan siap bersaing dengan produk aksesoris yang

lain. Maka dengan demikian pencarian pasar serta teknik pemasaran yang

cocok harus dilakukan.

Sasaran pemasaran aksesoris abu vulkanik yaitu para wisatawan yang

datang ke tempat tersebut, baik domestik maupun mancanegara. Aksesoris

tersebut dapat dijadikan sebagai ciri khas daerah tersebut. Jika aksesoris abu

vulkanik tersebut kualitasnya bagus, tidak menutup kemungkinan untuk

dipasarkan keluar daerah, terutama perkotaan besar seperti Jakarta,

Surabaya, Bali, dan di ekspor sebagai komoditi ekspor nonmigas.

Tulisan ini membahas tentang pemanfaatan abu vulkanik sebagai

aksesoris untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal pascaletusan

gunung. Berdasarkan permasalah tersebut maka masalahnya adalah (1) apa

sajakah kandungan Abu vulkanik sehingga dapat dimanfaatkan untuk

aksesoris? (2) bagaimanakah proses pembuatan aksesoris dari abu vulkanik?

(3) bagaimanakah pemasaran aksesoris dari abu vulkanik kepada

masyarakat? (4) bagaimanakah aksesoris abu vulkanik dapat meningkatkan

perekonomian? Dengan adanya rumusan masalah diatas diharapkan agar

masyarakat melihat abu vulkanik sebagai tambang uang yang berharga

untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pascaletusan gunung.

2

Page 3: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

2. PEMBAHASAN

a. Abu vulkanik beserta Kandungannya

Abu vulkanik sering disebut juga pasir vulkanik yaitu bahan material

vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan

yang berukuran besar sampai berukuran halus. Kandungan dalam abu vulkanik

bermacam – macam antara lain bebatuan sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium,

magnesium, dan fluoride dan didominasi oleh silika dan sulfur. Ada juga unsur

lain, seperti seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.

Dalam pembuatan aksesoris material utama dari abu vulkanik yang dibutuhkan

adalah silikat dan sulfur yang mirip dengan bahan industri kaca dan merupakan

glass hard yang sangat halus tetapi jika dilihat dengan mikroskop tepi dan

ujungnya runcing. Sehingga apabila terkena mata akan menyebabkan kerusakan

pada mata dan apabila terhirup kemudian masuk ke saluran pernafasan akan

mengganggu kesehatan terutama pada paru-paru.

Dalam unsur silika mempunyai sifat seperti kaca yaitu runcing pada kedua

bagian tepinya. Sehingga apabila dibakar untuk dijadikan aksesoris bahan silika

tersebut sangat mudah untuk merekat dengan kuat. Sedangkan pada unsur sulfur

juga berperan dalam pembuatan aksesoris yaitu sebagai tambahan.

Manfaat dari kedua unsur yaitu silika dan sulfur bukan hanya sebagai

bahan pembuatan aksesoris yang cantik dan dapat membantu perekonomian suatu

masyarakat, akan tetapi kedua unsur tersebut mempunyai manfaat lain yang dapat

membantu kegiatan ataupun kesehatan masyarakat. Seperti contoh sulfur atau

belerang dapat dijadikan sebagai pestisida dalam pertanian dan sebagai lulur

untuk menjadikan kulit menjadi halus dan sehat.

b. Proses Pembuatan Aksesoris dari Abu vulkanik

Prosedur pembuatan aksesoris dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu:

a) Peleburan

Dalam proses atau tahap peleburan ini, bahan dari abu vulkanik yang terdiri

dari sulfur dan silika dipanaskan didalam tanki tanur (tempat peleburan) dengan

suhu tertentu. Tanki ini dipanasi secara elektrotermal atau dengan gas.

b) Pembuatan bentuk atau pencetakan

3

Page 4: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

Hasil dari peleburan dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan.

Faktor yang terpenting yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine

molding) ialah bahwa rancang mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga

percetakan barang untuk aksesoris dapat di selesaikan dalam waktu beberapa detik

saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu aksesoris berupa zat cair viscos

menjadi zat cair yang berwarna bening keabu-abuan. Jadi, jelas sekali bahwa

masalah rancang yang harus di selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam,

dan jarak bebas bantalan merupakan masalah yang sangat rumit.

Peleburan dari hasil kerja mesin ini berupa batang-batang yang siap untuk

dibentuk manik-manik yang sesuai dengan selera dan kretivitas pengrajin

aksesoris. Aksesoris yang dibentuk dapat berupa gelang, kalung, anting, dan bros

atau mata cincin yang sesuai dengan pesanan konsumen.

Dalam pembuatan aksesoris membutuhkan tang untuk merangkai aneka

bahan menjadi perhiasan. Bahan-bahannya juga sangat mudah didapat dan

tersedia aneka pilihan bentuk dan warna.

Alat Untuk Membuat Perhiasan

1. Tang Berujung Lancip Dengan Permukaan Rata. Digunakan untuk

memipihkan pemberhenti (stopper) dan membentuk kawat sesuai kreasi

yang diinginkan.

2. Tang Berujung Bulat dan Mengecil. Digunakan untuk membentuk bulatan

dalam proses pengerjaan kreasi.

3. Tang Potong. Digunakan untuk memotong kawat dan rantai

4. Gunting Kuku. Digunakan untuk memotong senar.

Bahan Untuk Membuat Perhiasan

1) . Bahan Utama

Untuk membuat aksesoris, bahan utamanya bisa berasal dari manik, mutiara,

kristal swarovski maupun kombinasi diantara bahan-bahan tersebut. Di pasaran,

banyak tersedia aneka warna dan bentuk bahan perhiasan aksesoris.

2) Bahan Pendukung

a. Bahan Perangkai

b. Pipa Besi

4

Page 5: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

c. Pemberhenti (stopper)

d. Kait Pembuka

e. Kait Penghubung

f. Kait Penutup

g. Kawat Tongkat

h. Kawat Paku

i. Kawat Lingkaran

j. Kawat Anting dan Giwang

k. Plat Hiasan Anting

l. Kawat Cincin

Aksesoris yang terbuat dari abu vulkanik memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan bahan utamanya mudah untuk diperoleh pada saat terjadi

letusan. Dengan adanya kandungan sulfur yang mempunyai ion negatif

bermanfaat bagi kesehatan karena dapat membantu menyeimbangkan kandungan

ion dalam tubuh. Pengrajin dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi

karena hanya terfokus pada kegiatan pembuatan aksesoris.

Kekurangan aksesoris dari abu vulkanik yaitu bahan baku hanya ada pada

saat gunung meletus. Dalam pembentukannya membutuhkan keahlian yang

khusus. Aksesoris ini bersifat mudah pecah. Aksesoris tersebut lebih berat

dibandingkan dengan aksesoris dari bahan lain. Tidak semua abu vulkanik dapat

digunakan sebagai aksesoris, karena pada setiap daerah memiliki jenis abu

vulkanik yang berbeda. Sehingga untuk mendapatkan bahan dari abu vulkanik

tersebut agak sulit karena hanya bisa didapatkan pada saat gunung berapi meletus.

Sedangkan gunung berapi meletus dapat diperkirakan terjadi dalam jangka

tahunan hanya sekali.

Prospek pembuatan aksesoris dari abu vulkanik tersebut dapat menjadi

usaha sampingan dari masyarakat lokal di sekitar gungung merapi. Usaha tersebut

untuk kedepannya menjanjikan karena dapat menambah keahlian dan

pengetahuan masyarakat. Apabila keahlian dan pengetahuan tersebut dapat diasah

dan dikembangkan dengan baik, tidak menutup kemungkinan usaha kerajinan

aksesoris dapat menjadikan ciri khas dari suatu daerah itu sendiri. Dengan begitu

pengrajin dapat membuka jaringan atau kerjasama dengan daerah lain.

5

Page 6: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

c. Pemasaran Aksesoris dari Abu vulkanik kepada Masyarakat

Target pemasaran aksesoris dari abu vulkanik adalah para wisatawan, baik

lokal maupun mancanegara. Aksesoris ini dapat dijual secara individu atau

langsung dari pengrajin ke pembeli dengan cara membuka stan di depan rumah

atau tempat pembuatan aksesoris. Selain itu, pengrajin juga dapat menjualnya

kepada pengepul. Tentunya, dalam hal ini diperlukan adanya suatu lembaga atau

paguyuban yang menaungi para pengrajin aksesoris abu vulkanik tersebut agar

harga jual aksesoris dapat sesuai dengan patokan yang sudah ditentukan.

Sehingga, nantinya tidak akan merugikan pengrajin itu sendiri. Harga jual

aksesoris tersebut dapat ditentukan oleh kerumitan pembuatan aksesoris, ukuran,

jenis aksesoris, dan kualitas aksesoris.

Diperlukan suatu cara untuk menarik minat para wisatawan untuk

membeli aksesoris abu vulkanik tersebut, agar pembeli merasa tertarik dan ingin

membeli dalam jumlah besar. Cara-cara untuk meningkatkan nilai jual hasil

kerajinan ini sangat diperlukan, khususnya bagi pengrajin yang memasarkan hasil

kerajinannya secara individu. Sebagai contoh, para pengrajin dapat menunjukkan

proses pembuatan aksesoris kepada para konsumen. sehingga konsumen dapat

melihat secara langsung pembuatan aksesorisnya.

Selain itu, para pengrajin juga bisa membuatkan beberapa model aksesoris

yang diinginkan oleh konsumen secara langsung. Dalam pemesanan, pelayanan

pertama tentunya akan diberikan kepada pesanan yang tingkat kesulitannya

rendah. Bukan hanya itu, tetapi produsen juga akan memberikan bonus atau

potongan harga pada pemesanan aksesoris dalam jumlah yang besar. Dengan

demikian, konsumen akan merasa puas dengan pelayananya.

Hasil kerajinan tangan yang dijual ke pengepul bertujuan untuk dijual

diluar daerah. Daerah sekitar ataupun kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta,

Yogyakarta, Semarang, Bandung, Denpasar, dan Malang. Setelah produk ini

dikenal dari kota-kota besar yang notabennya banyak turis asing datang berwisata

dan mengetahui aksesoris tersebut, maka tidak menutup kemungkinan adanya

permintaan ekspor keluar negeri. Hal itu dapat memberikan keuntungan yang

besar bagi masyarakat lokal pasca letusan. Karena yang mengetahui manfaat abu

vulkanik semakin meluas.

6

Page 7: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

d. Asesoris dari Abu vulkanik dapat Meningkatkan Perekonomian

Ketika pascaletusan gunung berapi, banyak terdapat abu vulkanik dalam

jumlah yang melimpah. Setiap rumah mempunyai abu vulkanik di atapnya.

Namum, disamping itu masyarakat juga telah mengalami kerugian finansial

karena letusan gunung berapi tersebut. Mulai dari ladang yang gagal panen,

rusaknya perabotan rumah tangga, ataupun kematian hewan ternak.

Dengan adanya dampak dari letusan gunung berapi, membentuk

paradigma masyarakat menjadi berfikir bahwa, letusan gunung berapi akan selalu

menjadi penghambat aktivitas total masyarakat sekitar. Pemulihan aktivitas

masyarakat untuk normal kembali tidak hanya bergantung dan menunggu bantuan

dari pemerintah. Masyarakat akan lebih mandiri untuk menciptakakan lapangan

pekerjaan dengan memanfaatkan material dari letusan gunung berapi. Jadi,

pentingnya keberadaan abu vulkanik dapat dipandang sebagai alternatif sumber

pendapatan bagi mereka, yaitu untuk membantu mengurangi efek kerugian dari

letusan gunung berapi ini.

Apabila abu vulkanik dapat diolah dan diproses secara optimal akan

meningkatkan perekonomian masyarakat lokal secara bertahap. Kreativitas

masyarakat harus ditumbuhkan, agar dapat ditemukan cara-cara baru dalam

pengolahan abu vulkanik dan lebih bernilai ekonomis. Pelatihan masyarakat perlu

digalakkan, dikarenakan mengingat perlunya sumber daya manusia yang

maksimal untuk mengolah abu vulkanik yang melimpah. Hal ini juga digunakan

untuk melatih dan menumbuhkan rasa kreatifitas dalam masyarakat.

Penggunaan abu vulkanik untuk bahan asesoris adalah salah satu cara

untuk meningkatkan nilai ekonomis abu vulkanik. Abu vulkanik mempunyai sifat

yang kuat dan mengkilat, sehingga cocok digunakan untuk aksesoris. Meskipun

banyak kekurangan dan kelebihan dalam pembuatan aksesoris abu vulkanik,

diharapkan hal tersebut tidak menjadikan kendala bagi masyarakat untuk

memperbaiki aktivitas menjadi pulih kembali, khususnya dalam pemenuhan

kebutuhan pangan dan sandang. Dalam pembuatan aksesoris ini, selain nilai

ekonomisnya menjadi lebih tinggi, juga dapat menjadi daya tarik khas masyarakat

lokal. Apabila cara ini dapat berkembang dengan optimal, maka dapat menarik

7

Page 8: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

wisatawan luar untuk datang ke kawasan ini. Serta dapat membeli barang

produksi masyarakat lokal sebagai oleh-oleh.

8

Page 9: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan demikian masyarakat akan melihat abu vulksnik sebagai sumber

nafkah pascaletusan gunung berapi. Selain dapat meningkatkan ekonomi mereka,

cara ini dapat mengembangkan kreatifitas dalam masyarakat. Dengan cara ini pula

pandangan masyarakat tentang bencana letusan gunung berapi sebagai bencana

murni akan sedikit berubah, dengan letusan gunung berapi mereka akan mendapat

berkah. Maka ketakutan masyarakat akan berkurang karena mereka dapat hidup

berdampingan dengan bencana.

9

Page 10: PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI AKSESORIS UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT LOKAL PASCALETUSAN GUNUNG

DAFTAR PUSTAKA

Simon, Barbara, B. 1983.Gunung Berapi.Jakarta:Pradnya Paramita

Santoso,Djoko.Volkanofisik.Bandung:ITB

http://dashite.blogspot.com/2010/11/manfaat-abu-merapi.html

http://tipsehatcantikalami.blogspot.com/2012/11/manfaat-abu-vulkanik-sodium-

bentonit.html

10