pemaknaan korupsi dalam kasus ratu atut...

140
PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT CHOSIYAH DI MAJALAH DETIK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Ali Rahman Mutajalli NIM: 1110051100077 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2014 M

Upload: haduong

Post on 04-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS

RATU ATUT CHOSIYAH DI MAJALAH DETIK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Ali Rahman Mutajalli

NIM: 1110051100077

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2014 M

Page 2: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUSRATU ATUT CHOSIYAH DI MAJALAH DETIK

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

OlehAli Rahman MutajalliNIM: 1 I 10051100077

Pembimbing

KONSENTRASI JURNALISTIKPROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NBGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1436 Ht2014 M

18 200801 I 008

Page 3: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

PENGESAHAN PANITIAN UJIAN

Skripsi berjudul PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT

CHOSIYAH DI MAJAL/IH DETIK telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

Kamis, 4 Desember 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 4 Desember 2014

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Anggota

Penguji I

Prof. Dr. Murodi. MANIP: 19640705 199203 1003

197801 IDra. Hi. Musfirah Nurlailv, MA

NIP: 19710412 200003 2 001

NIP: 19550309 199403 I 001

Pembimbing

Page 4: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sayacantumkan sesuai dengan ketentuan yarry berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli sayaatau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersediamenerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat,0l

Ali Rahman Mutajalli

Desember 2014

Page 5: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

i

ABSTRAK

Ali Rahman Mutajalli

Pemaknaan Korupsi Dalam Kasus Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik

Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

negara, termasuk di Indonesia. Korupsi dianggap sebagai penyakit yang

merugikan negara dan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk pada pemerintahan

Presiden Susilo Bambang Yudhono, telah membantu menyelamatkan aset negara

dari tangan para koruptor dengan cara memenjarakan dan memiskinkan mereka.

Media massa sebagai kontrol sosial juga berperan penting menginformasikan

kepada masyarakat terhadap tindakan korupsi yang dilakukan oleh para pejabat

dan koruptor lainnya. Majalah Detik, salah satu media digital di Indonesia, telah

memberitakan kasus korupsi yang dilakukan oleh Ratu Atut Chosiyah, mantan

Gubernur Banten, secara sistematis.

Tanda apa yang terdapat dalam pemberitaan Ratu Atut Chosiyah di

Majalah Detik? Pesan apa yang ingin disampaikan oleh Majalah Detik dalam

pemberitaan kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah? Dan makna apa yang terkandung

dalam pemberitaan Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik?

Majalah Detik memberitakan kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah dalam

tiga edisi, yaitu edisi 97, edisi 98, dan edisi 109. Beritanya bermula sejak Atut

masih menjadi saksi di KPK hingga menjadi tersangka kasus korupsi. Kasus

korupsi yang dilakukan Atut sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat,

khususnya di Banten. Namun tidak ada yang berani mengungkapnya karena

ketakuatan akan ancaman dari para jawara yang terdiri dari preman, pendekar

silat, pengusaha, hingga pejabat pemerintah, yang akan membuat tidak berdaya

siapa saja yang berani melawan dinasti Atut.

Untuk menemukan makna yang terdapat dalam pemberitaan tersebut,

maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

deskriptif. Dengan menjadikan pemberitaan tentang kasus korupsi Ratu Atut

Chosiyah sebagai objek penelitian. Teori yang digunakan adalah teori semiotika

menurut Charles Sanders Peirce dengan segi tiga tandanya, yaitu denotatum,

ground, dan interpretan.

Hasilnya penulis menemukan beberapa tanda yang termasuk dalam

denotatum, ground, dan interpretan. Pesan yang ingin disampaikan Majalah Detik

dalam pemberitaan ini bahwa pemerintahan Atut di Banten sudah sangat kronis

dan dinasti Atut harus segera dihentikan. Adapun maknanya adalah dinasti politik

tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti yang dilakuakan Atut

di Provinsi Banten.

Kata kunci: Korupsi, Ratu Atut, Semiotika, Peirce

Page 6: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis bisa sampai pada

titik ini. Titik di mana penulis merasa lega telah menyelesaikan beratnya memikul

tanggungjawab dan status sebagai mahasiswa di kampus peradaban, kampus yang

melahirkan cendekiawan-cendekiawan muslim berkualitas, kampus yang kita

cintai bersama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam semoga

tetap tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, dan para

sahabatnya. Kita sebagai ummatnya semoga mendapat syafaat kelak dari beliau di

akhirat nanti, amin.

Proses penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari campur tangan

dan dukungan berbagai pihak, baik mereka yang terlibat secara langsung maupun

tidak terlibat langsung. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan penghargaan

dan terima kasih setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A., sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D.,

Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni, M.Si., dan Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. Sunandar, M.A., yang telah

membuat keputusan dan kebijakan-kebijakan yang mempermudah penulis

dalam menempuh pendidikan di fakultas ini.

2. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu di sela-sela kesibukannya, memberikan tantangan-tantangan baru

Page 7: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

iii

hingga skripsi ini selesai. Penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima

kasih.

3. Kholis Ridho, M.Si., sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah

Nurlaily, M.A., sebagai Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, dan Lisma Dyawati

Fuaida, M.Si., sebagai dosen pembimbing akademik, terima kasih telah

memberikan perhatian dan kemudahan kepada penulis selama penulis

menempuh pendidikan di jurusan ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terima kasih telah

mendedikasikan ilmunya dalam mengajar serta mendidik penulis hingga bisa

menjadi seperti sekarang.

5. Seluruh staf dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah

membantu dan memberikan pelayanan yang memuaskan selama penulis

menempuh pendidikan di kampus ini.

6. Nanang Supriatna dan Irwan Nugroho dari Majalah Detik, serta seluruh staf

dan karyawan Detikcom, terima kasih telah memberikan kesempatan dan

kemudahan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima

kasih atas kerjasamanya.

7. Ayah dan Ibu, yang telah mengorbankan segalanya, mengikhlaskan buah

hatinya pergi jauh dari dirinya, merelakan buah hatinya menunaikan

kewajiban sebagai seorang muslim yaitu menuntut ilmu. Ayah dan Ibu yang

telah mengorbankan rasa rindu yang selalu menggeliat di dalam dadanya, agar

kelak bisa melihat anaknya memiliki masa depan yang lebih baik dari dirinya,

terima kasih.

Page 8: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

iv

8. Saudaraku Yusuf Dhahir Rahman dan istri yang selalu menyempatkan

waktunya di kala penulis membutuhkan sesuatu. Umar Anwar Rahman dan

istri yang baru saja meresmikan hubungannya, semoga bahagia lahir batin

dunia akhirat. Adikku Radia Rahman dan Aminuddin Rahman yang selalu

merindukan penulis. Keponakanku Zakia Darajah Yusuf dan Azka, semoga

menjadi anak yang berprestasi.

9. Abdul Qadir Jaelani, sahabat yang selalu membimbing dan memberikan

motivasi kepada penulis agar tetap fokus pada tujuan. Terima kasih atas

segalanya.

10. Ani Berta dan seluruh teman-teman blogger di DBlogger Community dan

Blogger Reporter ID, terima kasih atas kerjasama dan pengalaman yang

sangat berharga selama ini.

11. Kawan-kawan seperjuangan Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2010, kawan-

kawan J-Co, kawan-kawan LTTQ Masjid Fathullah, dan kawan-kawan KKN

AIR, penulis bahagia pernah bersama kalian dan bangga bisa menjadi bagian

dari suka dan duka kawan-kawan semua, kebersamaan itu akan penulis

rindukan.

Terakhir, penulis memohon maaf kepada semua pihak yang pernah penulis

temui selama penulis menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini, jika kiranya

selama ini penulis pernah melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak

disengaja. Semoga budi baik kalian mendapat balasan di sisi-Nya.

Page 9: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

v

Dalam skripsi ini juga tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan

yang butuh diperbaiki. Oleh karena itu penulis terbuka menerima saran dan kritik

membangun dari para pambaca. Terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat.

Desember 2014

Penulis

Page 10: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

E. Metodologi Penelitian ................................................................ 5

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konstruksi Pesan di Media......................................................... 9

a. Konstruksi Sosial Media Massa ........................................... 9

b. Pesan di Media Massa ........................................................ 11

c. Analisis Semiotik (Semiotic Analysis) ............................... 13

B. Media Online di Indonesia ....................................................... 19

a. Ekonomi Media .................................................................. 22

b. Ekonomi Politik ................................................................. 24

C. Korupsi ..................................................................................... 27

a. Pengertian Korupsi ............................................................. 27

b. Korupsi Dalam Pandangan Islam ....................................... 28

BAB III REALITAS OBJEKTIF RATU ATUT CHOSIYAH DAN

MAJALAH DETIK

A. Ratu Atut Chosiyah .................................................................. 31

a. Profil Ratu Atut Chosiyah .................................................. 31

b. Dinasti Politik Ratu Atut Chosiyah .................................... 32

c. Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah ................................... 34

B. Majalah Detik........................................................................... 35

a. Profil Majalah Detik .......................................................... 35

b. Pandangan Majalah Detik Mengenai Ratu Atut

Chosiyah ............................................................................. 36

Page 11: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

vii

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA PEMBERITAAN

KASUS KORUPSI RATU ATUT CHOSIYAH DI

MAJALAH DETIK

A. Analisis Majalah Detik Edisi 97 .............................................. 39

B. Analisis Majalah Detik Edisi 98 .............................................. 52

C. Analisis Majalah Detik Edisi 109 ............................................ 64

D. Interpretasi Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah di

Majalah Detik........................................................................... 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 80

B. Saran ......................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83

LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

Page 12: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Semiotika Charles Sanders Peirce....................................................... 16

2. Tabel 2 Contoh Semiotika Charles Sanders Peirce .......................................... 18

3. Tabel 3 Karakteristik Media Lama dan Media Baru ........................................ 21

4. Tabel 4 Sistem Ekonomi Politik ...................................................................... 25

5. Tabel 5 Denotatum Berita I : Ada Atut Disuap Akil......................................... 40

6. Tabel 6 Ground Berita I : Ada Atut Disuap Akil .............................................. 42

7. Tabel 7 Interpretant Berita I : Ada Atut Disuap Akil ........................................ 43

8. Tabel 8 Denotatum Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau ....... 44

9. Tabel 9 Ground Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau............. 45

10. Tabel 10 Interpretant Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau .... 47

11. Tabel 11 Denotatum Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua ......................... 49

12. Tabel 12 Ground Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua .............................. 50

13. Tabel 13 Interpretant Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua ........................ 51

14. Tabel 14 Denotatum Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut .................................... 53

15. Tabel 15 Ground Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut .......................................... 54

16. Tabel 16 Interpretant Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut ................................... 56

17. Tabel 17 Denotatum Berita II : Si Doel Menghitung Hari............................... 57

18. Tabel 18 Ground Berita II : Si Doel Menghitung Hari .................................... 58

19. Tabel 19 Interpretant Berita II : Si Doel Menghitung Hari .............................. 59

20. Tabel 20 Denotatum Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar ....................... 60

21. Tabel 21 Ground Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar ............................. 62

22. Tabel 22 Interpretant Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar ...................... 63

23. Tabel 23 Denotatum Berita I : Titah Ratu Dari Bui......................................... 66

24. Tabel 24 Ground Berita I : Titah Ratu Dari Bui .............................................. 67

25. Tabel 25 Interpretant Berita I : Titah Ratu Dari Bui ........................................ 68

26. Tabel 26 Denotatum Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian ....... 69

27. Tabel 27 Ground Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian ............. 70

28. Tabel 28 Interpretant Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian ...... 72

29. Tabel 29 Denotatum Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan ........ 73

30. Tabel 30 Ground Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan ............. 74

31. Tabel 31 Interpretant Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan ....... 76

Page 13: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Majalah Detik Edisi 97-Berita I ............................................................................. 86

Majalah Detik Edisi 97-Berita II............................................................................ 90

Majalah Detik Edisi 97-Berita III .......................................................................... 93

Majalah Detik Edisi 98-Berita I ............................................................................. 97

Majalah Detik Edisi 98-Berita II.......................................................................... 101

Majalah Detik Edisi 98-Berita III ........................................................................ 103

Majalah Detik Edisi 109-Berita I ......................................................................... 107

Majalah Detik Edisi 109-Berita II........................................................................ 110

Majalah Detik Edisi 109-Berita III ...................................................................... 114

Transkip Wawancara ............................................................................................ 118

Susunan Redaksi Majalah Detik .......................................................................... 122

Profil Detikcom dan Majalah Detik ..................................................................... 124

Surat Izin Penulisan Skripsi ................................................................................. 127

Surat Bimbingan Skripsi ...................................................................................... 128

Foto Wawancara................................................................................................... 129

Page 14: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Korupsi merupakan tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau

kepercayaan untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini meliputi perilaku

pejabat-pejabat di sektor publik, pengusaha, dan pegawai negeri yang

menggunakan kekuasaan dan wewenangnya untuk memperkaya diri, orang

lain, organisasi, korporasi, ataupun kelompoknya.1 Korupsi berdampak buruk

bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, tidak hanya

berdampak terhadap satu aspek kehidupan, korupsi bahkan menimbulkan efek

domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara.2

Meluasnya praktik korupsi di suatu negara akan memberikan dampak

buruk bagi kondisi ekonomi bangsa, misalnya harga barang menjadi mahal

dengan kualitas yang buruk, akses masyarakat terhadap pendidikan dan

kesehatan menjadi sulit, keamanan negara terancam, kerusakan lingkungan

hidup, dan citra pemerintah menjadi buruk di mata internasional. Sehingga

menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan pada investor asing, mengakibatkan

krisis ekonomi yang berkepanjangan.3

Untuk menwujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi

maka dibentuklah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di era pemerintahan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. KPK merupakan lembaga negara yang

1 Jeremy Pope, Strategi Memberantas Korupsi (Edisi Ringkas). Penerjemah Masri Maris

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 2. 2 Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Jakarta, 2002), h. 30. 3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Pendidikan Anti-Korupsi: Dampak Masif Korupsi. (Jakarta: Dikti, 2012), h. 6.

Page 15: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

2

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas

dari pengaruh kekuasaan manapun. KPK bertugas untuk mencegah terjadinya

tindak pidana korupsi dan melakukan penyelidikan, penyidikan, dan

penuntutan terhadap pelaku korupsi.4

Media massa sebagai salah satu pilar demokrasi, telah menjalankan

fungsinya mengawal pemerintahan agar tetap berjalan di jalur yang benar,

salah satunya dengan memberitakan pelaku korupsi. Media massa yang

memberitakan pelaku korupsi menciptakan sanksi sosial bagi para koruptor.

Seluruh lapisan masyarakat akan menyorot setiap ada tersangka baru yang

diumumkan oleh KPK melalui media massa. Sanksi sosial tersebut tentunya

berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pejabat yang

korup tersebut.

Seperti halnya pemberitaan Ratu Atut Chosiyah, tersangka kasus

korupsi penyuapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar di

Majalah Detik. Berita tentang Atut tersebut dimuat dalam tiga edisi di

Majalah Detik, yaitu edisi 97 (7-13 Oktober 2013), edisi 98 (14-20 Oktober

2013), dan edisi 109 (30 Desember 2013-5 Januari 2014). Ketiga edisi

tersebut fokus membahas tentang tindak pidana korupsi yang dilakukan Ratu

Atut Chosiyah selama menjadi pejabat pemerintah di Provinsi Banten.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik menganalisis

pemberitaan Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik dalam tiga edisi tersebut,

untuk mengetahui bagaimana sebuah media memberitakan pelaku korupsi,

hingga masyarakat sadar bahwa mereka telah dikhianati oleh pemimpin yang

4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Jakarta, 2002), h. 4.

Page 16: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

3

telah mereka pilih saat pemilu. Cara pandang Majalah Detik dalam menyikapi

hal tersebut dipandang perlu untuk dijadikan sebuah penelitian, bagaimana

Majalah Detik menyajikan berita kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah, dan

makna apa yang terkandung dalam pemberitaan tersebut. Untuk menemukan

hal-hal tersebut di atas, penulis menggunakan pendekatan analisis semiotika

Charles Sanders Peirce.

Charles Sanders Peirce dikenal sebagai salah satu tokoh semiotika

yang memperkenalkan tiga unsur dalam mempelajari tanda yang dikenal

dengan nama segi tiga tanda yaitu ground, denotatum, dan interpretant. Peirce

membagi ground dalam tiga kategori yaitu qualisigns, sinsigns, dan legisigns.

Interpretan oleh Peirce juga dibagi dalam tiga ketegori yaitu, rheme, decisign,

dan argument. Begitupun dengan denotatum yang dibagi dalam tiga kategori

yaitu, icon, index, dan symbol.5 Teori inilah yang kemudian dijadikan dasar

pijakan dalam menyusun skripsi ini.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis menyusun

skripsi dengan judul “Pemaknaan Korupsi Dalam Kasus Ratu Atut

Chosiyah di Majalah Detik”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat beragamnya edisi Majalah Detik yang terbit secara

periodik setiap pekan, maka untuk pembahasan skripsi ini, penulis

membatasi hanya pada edisi 97 (7-13 Oktober 2013), edisi 98 (14-20

Oktober 2013), dan edisi 109 (30 Desember 2013-5 Januari 2014) yang

5 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Rosdakarya, 2009), h. 41-42.

Page 17: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

4

fokus memberitakan tentang kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah selama

menjadi pejabat pemerintah di Provinsi Banten.

2. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dalam penelitian

ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Tanda apa yang terdapat dalam pemberitaan Ratu Atut Chosyiah di

Majalah Detik?

b. Pesan apa yang ingin disampaikan oleh Majalah Detik dalam

pemberitaan Ratu Atut Chosyiah?

c. Makna apa yang terkandung dalam pemberitaan Ratu Atut Chosyiah di

Majalah Detik?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini untuk menganalisis isi pemberitaan kasus

korupsi Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik.

Tujuan khusus dari penelitian ini untuk mengetahui dan menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tanda apa yang terdapat dalam pemberitaan Ratu Atut

Chosyiah di Majalah Detik.

2. Untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan oleh Majalah Detik

dalam pemberitaan Ratu Atut Chosyiah.

3. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam pemberitaan Ratu Atut

Chosyiah di Majalah Detik.

Page 18: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

perkembangan kajian ilmu komunikasi khususnya kajian semiotika. Dan

juga bermanfaat untuk mahasiswa yang ingin meneliti tentang isi

pemberitaan suatu media dengan menggunakan metode semiotika Charles

Sanders Peirce.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi

penelitian serupa di masa mendatang. Selain itu, juga memberi masukan

akademis bagi para mahasiswa yang ingin terjun dan serius dalam bidang

jurnalistik.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh objek yang diteliti.6 Deskriptif

maksudnya dengan mengumpulkan data berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka-angka yang memungkinkan data-data tersebut menjadi kunci

terhadap apa yang sedang diteliti.7 Dalam hal ini data berupa pemberitaan

Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik.

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2007), h. 6.

7 Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif, h. 11.

Page 19: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

6

Untuk ketajaman analisis maka pendekatan semiotik akan sangat

membantu. Pendekatan teori semiotik yang penulis gunakan melalui

pendekatan teori semiotik Charles Sanders Peirce. (ground, denotatum,

interpretant).

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian skripsi ini adalah pemberitaan di Majalah Detik.

Sedangkan objek penelitiannya adalah berita Ratu Atut Chosiyah di

Majalah Detik yang terdapat dalam tiga edisi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan berita tentang

Ratu Atut Chosiyah yang terdapat dalam Majalah Detik di tiga edisi yang

berbeda. Selanjutnya penulis melakukan observasi untuk mendukung data-

data yang sudah ada sebelumnya. Selain observasi penulis juga

mengumpulkan dokumentasi dan melakukan wawancara untuk

melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

a. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan metode pertama yang

digunakan dalam penelitian ini. Yaitu dengan melakukan pengamatan

dan mencatat secara sistematis data-data yang terdapat dalam

pemberitaan Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik. Untuk menemukan

dan memahami makna dan pesan yang ingin disampaikan yang

terdapat dalam pemberitaan tersebut.

b. Dokumentasi

Penulis mengumpulkan data-data melalui telaah dan mengkaji

berbagai literatur yang ada relevansinya dengan penelitian ini untuk

selanjutnya digunakan sebagai bahan dalam menyusun penelitian ini.

Page 20: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

7

Seperti buku, majalah, jurnal, arsip, dokumen internet, dan catatan

kuliah yang dapat dijadikan analisis dalam penelitian ini.

c. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Wawancara dilakukan dengan maksud memverifikasi, mengubah, dan

memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain.8

4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis semiotika dengan pendekatan

teknik analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Peirce merupakan filsuf

Amerika yang paling orisinil dan multidimensional. Lahir pada tahun 1839

dan meninggal 75 tahun kemudian di tahun 1914. Ia dibesarkan dalam

keluarga intelektual. Ayahnya bernama Benjamin, merupakan seorang

profesor matematika di Harvard University.9 Peirce memperkenalkan tiga

unsur dalam mempelajari tanda yang dikenal dengan nama segi tiga

semiotika yaitu ground, denotatum, dan interpretant.10

F. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan observasi

terlebih dahulu ke perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

menemukan beberapa judul skripsi tentang semiotika, skripsi tersebut

8 J. Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif, h. 186.

9 Sobur, Semiotika Komunikasi, h.39

10 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 14.

Page 21: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

8

kemudian penulis jadikan acuan dan perbandingan dalam menyusun skripsi

ini. Adapun judul skripsi tersebut sebagai berikut:

1. “Analisis Semiotika Foto Berita Headline Koran Tempo Edisi Tragedi

Muslim Syi‟ah di Sampang Madura” ditulis oleh Puja Abdul Wahid.

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Jurnalistik UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Objek penelitian skripsi ini adalah foto-

foto dalam berita Headline edisi Tragedi Muslim Syi‟ah di Sampang

Madura tanggal 27-28 Agustus 2012 pada Koran Tempo.

2. “Analisis Semiotik Kritik Sosial Handphone Dalam Komik Kartun Benny

dan Mice Talk About Hape” ditulis oleh Nurma Wazibali. Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011. Objek penelitian skripsi ini adalah komik

Benny dan Mice episode Talk About Hape.

3. “Konstruksi Makna Tokoh Politik Melalui Kartun Opini (Analisis

Semiotika Karikatur Megawati Dalam Buku Dari Presiden ke Presiden)”

ditulis oleh Yikki Arstania. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Objek

penelitian skripsi ini adalah karikatur tentang Megawati dalam buku Dari

Presiden ke Presiden karya Benny Rachmadi.

Judul-judul skripsi di atas berbeda dengan judul skripsi yang ingin

penulis angkat yaitu “Pemaknaan Korupsi Dalam Kasus Ratu Atut Chosiyah

di Majalah Detik.” Maksud tinjauan pustaka ini adalah untuk mengetahui

bahwa belum ada judul skripsi yang sama dengan yang ingin penulis angkat

dalam penelitian sebelumnya.

Page 22: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konstruksi Pesan di Media Massa

a. Konstruksi Sosial Media Massa

Proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui empat

tahap yaitu tahap menyiapkan materi konstruksi, tahap sebaran konstruksi,

tahap pembentukan konstruksi, dan tahap konfirmasi.1

Tahap pertama, menyiapkan materi konstruksi. Yang menyiapkan

materi konstruksi dalam sebuah media massa adalah bagian redaksi.

Bagian redaksi memberikan tanggungjawab kepada divisi tertentu yang

khusus menyiapakan materi konstruksi, umumnya desk editor. Dalam

menyiapkan materi konstruksi, ada tiga hal yang menjadi perhatian utama

yaitu, keberpihakan media massa kepada kapitalisme, keberpihakan semu

kepada masyarakat, dan keberpihakan kepada kepentingan umum. Saat ini,

media massa dikuasai oleh kapitalis. Kaum kapitalis menjadikan media

massa sebagai mesin pendongkrak popularitas dan pelipatgandaan aset.

Setiap elemen media massa termasuk orang-orang yang ada di dalamnya

dituntut untuk melayani kaum kapitalis.2

Tahap kedua, sebaran konstruksi. Maksudnya adalah seberapa

cepat dan tepat (real-time) informasi yang dilepas oleh media bisa sampai

kepada pemirsa atau masyarakat. Media elektronik tentu berbeda dengan

media cetak dalam konsep real-time. Untuk media elektronik yang live,

(audio-visual) dalam pandangannya, ketika peristiwa terjadi maka saat itu

1 Burhan Bungin, Penulisan Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2012), h. 184. 2 Bungin, Penulisan Kualitatif, h. 185.

Page 23: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

10

juga harus disiarkan dan saat itu juga berita harus sampai ke pemirsa.

Berbeda dengan media cetak yang terbit harian, mingguan, atau bulanan.

Walaupun konsep real-time nya tertunda, namun konsep aktualitas tetap

menjadi pertimbangan utama, sehingga pembaca merasa tepat waktu

menerima berita tersebut.3

Tahap ketiga, pembentukan konstruksi. Tahap ini terbagi dua yaitu,

tahap pembentukan konstruksi realitas dan tahap pembentukan konstruksi

citra. Pada tahap pembentukan konstruksi realitas, masyarakat yang telah

menerima informasi dari media massa, akan melalui tahap konstruksi

realitas pembenaran, kesediaan dikonstruksi oleh media massa, dan

menjadikan media massa sebagai pilihan konsumtif. Pada konstruksi

realitas pembenaran, masyarakat cenderung membenarkan apa saja yang

tersaji di media massa sebagai sebuah realitas kebenaran.

Setelah menerima dan membenarkan sajian dari media massa,

maka secara alami masyarakat telah bersedia pikiran-pikirannya

dikonstruksi oleh media massa. Selanjutnya, masyarakat tersebut memiliki

ketergantungan pada media massa dan menjadikan media massa sebagai

bagian dari kebiasaan hidup yang tidak bisa dilepaskan. Berbeda dengan

tahap pembentukan konstruksi realitas, pada tahap pembentukan

konstruksi citra hanya ada dua model yang dibangun oleh media massa

yaitu, model good news dan model bad news. Model good news cenderung

mengkonstruksi berita sebagai berita baik. Sehingga menimbulkan kesan

bahwa objek yang diberitakan memiliki citra lebih baik dari yang

3 Bungin, Penulisan Kualitatif, h. 186.

Page 24: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

11

sebenarnya. Model ini sering digunakan pada iklan, baik itu iklan produk

ataupun iklan politik, dan juga untuk menaikkan popularitas. Sedangkan

model bad news adalah model konstruksi berita dengan memberikan kesan

lebih buruk dari objek yang diberitakan. Biasanya media massa

memberikan diksi negatif terhadap objek yang ingin dicitrakan buruk.

Seperti teroris, pembunuh, penjahat, koruptor, dan lain sebagainya.4

Tahap keempat, tahap konfirmasi. Tahap ini terjadi ketika

masyarakat ataupun media massa memberikan argumentasi dan

akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan

konstruksi. Pada tahap ini masyarakat atau pemirsa akan menunjukkan

bahwa media massa telah masuk dalam kehidupan pribadinya. Masyarakat

yang telah sampai pada tahap ini akan merasa ada yang kurang jika dalam

sehari tidak mendapatkan informasi dari media massa. Media massa

dijadikan sebagai life style dimana masyarakat tersebut sangat suka

terhadap populartias terutama jika dirinya menjadi subjek media massa.5

b. Pesan di Media Massa

Pesan di media massa merupakan informasi yang diperuntukkan

kepada masyarakat secara massal. Massa yang dimaksud adalah

masyarakat dalam jumlah besar dan menyebar dimana-mana. Setiap

anggota massa memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap informasi

yang disampaikan oleh media massa dan sebagian besar diantaranya

memiliki negative image terhadap pemberitaan media. Bahkan untuk hal-

hal tertentu cenderung skeptis dan berpikir negatif, akibatnya jika ada

4 Bungin, Penulisan Kualitatif, h. 186-188.

5 Bungin, Penulisan Kualitatif, h. 189.

Page 25: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

12

pemberitaan yang baik selalu disikapi dengan kecurigaan.6

Pesan yang disampaikan oleh media massa berupa peristiwa aktual,

ilmu pengetahuan, hiburan, nasihat, dan propaganda.7 Proses penyampaian

pesannya dilakukan dengan satu arah, akibatnya proses tersebut

berlangsung secara asimetris, datar dan bersifat sementara. Misalnya jika

ada pesan yang disampaikan media massa yang bersifat emosional, maka

hal itu hanya berlangsung sementara bagi masyarakat dan tidak permanen.

Begitupun jika media melakukan interaksi dengan masyarakat maka

prosesnya sangat terbatas dan tetap didominasi oleh media massa.8

Pesan yang disampaikan media massa selain untuk memberikan

informasi kepada masyarakat, juga memiliki fungsi pengawasan.

Pengawasan tersebut berupa peringatan tentang bahaya yang mungkin bisa

terjadi. Seperti kondisi cuaca ekstrim, ancaman keamanan di tempat

umum, makanan yang mengandung zat kimia berbahaya, informasi

lalulintas, kemacetan, bencana alam dan sebagainya.

Namun dari fungsi pengawasan ini, tidak menutup kemungkinan

terjadinya disfungsi, yaitu kepanikan yang terjadi dimasyarakat karena

adanya penekanan berlebihan terhadap bahaya atau ancaman yang

mungkin belum tentu terjadi. Hal ini terjadi karena terlalu banyaknya

ekspose berita yang tidak biasa, abnormal, lain dari yang lain, yang bisa

menyebabkan masyarakat menjadi pemirsa yang tidak bisa membedakan

hal yang wajar atau tidak wajar, normal atau tidak normal, yang terjadi

6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana, 2008), h. 72-73. 7 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2005), h. 23.

8 Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 75.

Page 26: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

13

dalam kehidupan masyarakat.9

c. Analisis Semiotik (Semiotic Analysis)

Setelah membahas konstruksi dan pesan di media massa,

pembahasan selanjutnya tentang metode yang digunakan pada penelitian

ini. Tujuannya untuk mengetahui makna yang terdapat dibalik

pemberitaan kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik, karena

penelitian ini menganalisis teks, maka metode yang digunakan adalah

analisis semiotik, khususnya analisis semiotik yang berdasarkan pada

pandangan Charles Sanders Peirce.

a. Pengertian Semiotika

Secara bahasa kata semiotik berasal dari bahasa Yunani,

semeion yang berarti tanda atau seme yang berarti penafsir tanda.

Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika,

retorika, dan poetika. Tanda bermakna suatu hal yang menunjukkan

pada adanya hal lain. Misalnya, mendung yang menandakan akan

turun hujan.10

Menurut Jhon Fiske, fokus utama semiotik adalah teks.11

Semiotika atau semiologi merupakan kajian mengenai tanda dan cara

tanda-tanda tersebut bekerja. Kajian tersebut terbagi tiga yaitu kajian

mengenai tanda itu sendiri, kajian mengenai kode-kode atau sistem

dimana tanda-tanda itu diorganisasi, dan kajian mengenai budaya

tempat dimana kode-kode dan tanda-tanda itu beroperasi. Dalam hal

9 Warner J. Severin dan James W. Tankard Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan

Terapan di Dalam Media Massa (Jakarta: Kencana, 2008), h. 386-387. 10

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Rosdakarya, 2009), h.16-17. 11

Jhon Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 67.

Page 27: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

14

ini tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami di dalam

kerangka penggunaan atau konteks orang-orang yang menempatkan

tanda-tanda tersebut. Tanda juga berupa sesuatu yang bersifat fisik,

dapat diterima oleh indera manusia, mengacu pada sesuatu di luar

dirinya, dan bergantung pada pengenalan dari para pengguna bahwa itu

adalah tanda.12

Menurut Roland Barthes, Semiotika adalah suatu ilmu atau

metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika pada dasarnya

hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai

hal-hal (things). Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya

sendiri, dan makna (meaning) adalah hubungan antara suatu objek atau

ide terhadap suatu tanda. Semiotika adalah segala sesuatu yang

merujuk pada studi tentang tanda.13

Secara umum, ada tiga jenis masalah yang hendak diulas dalam

analisis semiotika. Pertama, tentang makna (the problem of meaning).

Bagaimana seseorang memahami sebuah pesan dan informasi apa yang

terkandung dalam struktur sebuah pesan. Kedua, tentang tindakan (the

problem of action). Tentang pengetahuan bagaimana seseorang

memperoleh sesuatu melalui pembicaraan. Ketiga, masalah koherensi

(problem of coherence). Hal ini membahas tentang bagaimana

membentuk pola pembicaraan yang masuk akal dan bisa dimengerti.14

Menurut Umberto Eco, tanda bisa digunakan untuk

menyatakan kebenaran ataupun kebohongan. Menurutnya, semiotika

12

Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 66-68. 13

Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15-16. 14

Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 147-148.

Page 28: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

15

adalah disiplin ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk mendustai, mengelabui, atau mengecoh. Jika sesuatu

tidak dapat digunakan untuk mengatakan kebohongan maka sesuatu itu

juga tidak bisa digunakan untuk mengatakan kebenaran.15

Marcel Danesi menjelaskan bahwa semiotika adalah ilmu yang

mencoba menjawab pertanyaan, apa yang dimaksud dengan X? X dapat

berupa apa saja, baik itu kata, isyarat, teks, komposisi musik atau film,

warna, gambar, bunyi, gerakan tangan, dan lain sebagainya. X adalah

sesuatu yang merepresentasikan sesuatu yang lain yaitu Y.

Penggambaran dan penelusuran sifat hubungan X = Y inilah yang

menjadi objek penelitian semiotika.16

Dalam semiotika ada dua pendekatan penting ketika

mengamati tanda-tanda. Pertama, pendekatan dari sudut pandang

Ferdinand de Saussure. Saussure mengatakan bahwa tanda-tanda

disusun dari dua elemen, yaitu aspek citra tentang bunyi (kata atau

representasi visual), dan konsep di mana citra bunyi itu disandarkan.

Hal ini menandakan bahwa penanda dan petanda merupakan unsur-

unsur mentalistik. Maksudnya, di dalam tanda tersebut terungkap citra

bunyi atau konsep sebagai dua komponen yang tidak terpisahkan. Atau

dengan kata lain, kehadiran satu berarti kehadiran yang lain seperti dua

sisi mata uang.

Kedua, pendekatan dari sudut pandang Charles Sanders Peirce.

Menurutnya, tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang

15

Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 18. 16

Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 5-6.

Page 29: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

16

menyerupainya. Keberadaan tanda memiliki hubungan sebab-akibat

dengan objek yang menyerupainya karena memiliki ikatan

konvensional. Peirce menggunakan istilah icon untuk kesamaannya,

indeks untuk hubungan sebab akibat, dan symbol untuk asosiasi

konvensional.17

Secara sederhana pandangan Charles Sanders Peirce

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.

Semiotika Charles Sanders Peirce18

Tanda Ikon Indeks Simbol

Ditandai

dengan:

Persamaan

(kesamaan)

Hubungan sebab-

akibat

Konvensi

Contoh: Gambar-gambar,

patung-patung,

tokoh besar,

foto Reagan

Asap/api

Gejala/penyakit

Bercak merah/

campak

Kata-kata

Isyarat

Proses Dapat dilihat Dapat diperkirakan Harus dipelajari

b. Semiotika Menurut Charles Sanders Peirce

Bagi Charles Sanders Peirce yang merupakan ahli filsafat dan

logika, menurutnya semiotika sama dengan logika. Manusia senantiasa

bernalar lewat tanda dan semiotika dapat diterapkan pada segala

macam tanda. Peirce memperkenalkan tiga unsur dalam mempelajari

tanda yang dikenal dengan nama segi tiga tanda yaitu ground,

denotatum, dan interpretant.19

Dari ketiga unsur tersebut, Peirce membaginya masing-masing

dalam tiga kategori. Pertama, ground memiliki kategori yaitu

qualisigns, sinsigns, dan legisigns. Kedua, denotatum yang terbagi

17

Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 31-34 18

Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 34. 19

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 14.

Page 30: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

17

dalam tiga kategori yaitu, icon, index, dan symbol. Ketiga, Interpretan

oleh Peirce juga dibagi dalam tiga ketegori yaitu, rheme, decisign, dan

argument.20

Ground merupakan dasar atau latar dari tanda umumnya

berbentuk sebuah kata. Menurut Peirce ground adalah sesuatu yang

digunakan agar tanda bisa berfungsi. Kategori yang terdapat dalam

ground, pertama, qualisigns. Qualisgns merupakan penanda yang

bertalian dengan kualitas atau tanda yang berdasar pada suatu sifat.

Misalnya, putih yang bermakna suci atau bersih, lingkaran sama

dengan bumi, bola, atau bundar. Boneka sama dengan lucu, imut, atau

empuk. Hitam sama dengan kotor, kelam, atau gelap, dan lain

sebagainya.

Kedua sinsigns, merupakan penanda yang bertalian dengan

kenyataan atau tanda atas dasar tampilnya dalam kenyataan. Misalnya

ketika mendengar atau membaca kata „meja hijau‟ maka yang

dimaksud bukanlah meja yang berwarna hijau melainkan meja

persidangan. Ketiga legisigns, merupakan tanda atas dasar suatu

peraturan atau kaidah yang berlaku umum. Misalnya menganggukkan

kepala merupakan tanda bahwa seseorang memberikan persetujuan

terhadap suatu hal.21

Unsur yang kedua dari segi tiga tanda yang dikemukakan

Peirce yaitu denotatum. Denotatum adalah unsur kenyataan tanda atau

tanda yang berdasarkan objeknya. Denotatum sendiri memiliki tiga

20

Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 41-42 21

Sobur, Analisis Teks Media, h. 97-98

Page 31: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

18

kategori yaitu icon, index, dan symbol. Ikon adalah hubungan antara

tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Indeks adalah

tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan

petandanya yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat. Simbol

adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan

petandanya.22

Peirce menjelaskan bahwa masing-masing tanda (ikon, indeks,

simbol) memiliki ciri khas dan nuansa yang dapat dibedakan.

Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut, dengan mengambil

objek kucing sebagai contoh.23

Tabel 2.

Contoh Semiotika Charles Sander Peirce24

Ikonis Indeksikal Simbolis

a. Lukisan

kucing

b. Gambar

kucing

c. Patung

kucing

d. Foto kucing

e. Sketsa

kucing

a. Suara

kucing

b. Suara

langkah

kucing

c. Bau kucing

d. Gerak

kucing

a. Diucapkannya kata

kucing

b. Makna gambar

kucing

c. Makna suara

kucing

d. Makna bau kucing

e. Makna gerak

kucing

Adapun unsur ketiga dari segi tiga tanda Peirce yaitu

interpretant. Interpretant adalah interpretasi terhadap kenyataan yang

ada dalam tanda atau hubungan pikiran dengan jenis petandanya.

Interpretant juga terbagi dalam tiga kategori, pertama rheme,

merupakan interpretasi yang berupa sebuah kemungkinan. Misalnya

kalimat berikut: “tingkat pengangguran tahun depan diprediksi akan

22

Kris Budiman, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta:

Jalasutra, 2011), h. 20-22 23

Sobur, Analisis Teks Media, h. 98. 24

Sobur, Analisis Teks Media, h. 99

Page 32: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

19

menurun.” Kategori kedua decisign, merupakan interpretasi yang

berupa kebenaran atau tanda yang sesuai dengan kenyataan. Misalnya

rambu lalu lintas yang bergambar sendok dan garpu menandakan

bahwa disekitar rambu tersebut terdapat rumah makan. Kategori ketiga

argument, merupakan tanda yang langsung memberikan alasan tentang

sesuatu atau interpretasi yang berlaku umum. Misalnya seperti

pernyataan berikut: Skripsi merupakan syarat mutlak untuk meraih

gelar sarjana, Ali merupakan mahasiswa tingkat akhir dan sedang

menyusun skripsi, pernyataan umumnya, Ali seorang calon sarjana.25

B. Media Online di Indonesia

Penelitian ini membahas tentang kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah

yang dimuat di Majalah Detik, dimana Majalah Detik merupakan majalah

digital online yang berada dibawah naungan situs warta digital Detikcom. Dan

pada sub bab ini akan membahas tentang media online di Indonesia, ekonomi

media, dan ekonomi politik.

Pesatnya perkembangan teknologi saat ini, memaksa media massa

untuk terus berinovasi agar tidak ditinggalkan oleh khalayak/pembaca. Media

massa berlomba meng-online-kan medianya, yang pada akhirnya

memunculkan istilah “Media Baru”. Era Media Baru dalam penyebaran

informasi lebih cepat dibanding media tradisional. Menurut John Vivian

seperti dikutip Rulli Nasrullah dalam bukunya Cyber Media mengungkapkan

bahwa internet bersifat interaktif, mengaburkan batas geografis, dan bisa

dilakukan secara real time. Media online dikenal juga dengan istilah media

25

Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 42.

Page 33: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

20

siber (cybermedia), digital media, media virtual, e-media, atau network

media.26

Ciri khas media online adalah interaktifitasnya. Media online

memberikan kesempatan untuk berpartisipasi bagi pengguna media dengan

media itu sendiri. Pada media massa tradisional seperti surat kabar, radio, dan

televisi, khalayak harus menunggu umpan balik yang cukup lama karena

dibatasi oleh ruang dan waktu. Begitupun jika seseorang ingin mengirimkan

artikelnya ke surat kabar. Artikel yang dikirimkan harus melewati proses

editing yang dilakukan oleh redaktur. Berbeda dengan media online,

hubungan antara pembaca dan media bisa berlangsung cepat. Media Baru,

telah menyatukan semua yang dimiliki media lama. Pengguna internet dapat

membaca berita melalui blog, website, dan sosial media. Radio dapat didengar

melalui radio streaming, begitupun dengan siaran televisi yang bisa disaksikan

melalui live streaming. Majalah dan surat kabar pun bisa diunduh dalam

bentuk digital.27

Media lama dan Media Baru oleh Holmes disebut juga era media

pertama dan era media kedua. Kedua era media tersebut memiliki perbedaan

dan karakteristik masing-masing, seperti dalam tabel berikut:

Tabel 3.

Karakteristik Media Lama dan Media Baru28

Era Media Pertama (Broadcast) Era Media Kedua (Interactifity)

Tersentral, dari satu sumber ke

banyak khalayak

Tersebar, dari banyak sumber ke

banyak khalayak

Komunikasi terjadi satu arah Komunikasi terjadi timbal-balik

atau dua arah

26

Rulli Nasrullah, Cyber Media (Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2013), h. 16-17. 27

Apriadi Tamburaka, Literasi Media (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 77-78. 28

Rulli Nasrullah, Cyber Media, h. 18.

Page 34: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

21

Terbuka peluang sumber atau

media untuk dikuasai

Tertutupnya penguasaan media

dan bebasnya kontrol terhadap

sumber

Media merupakan instrumen yang

melanggengkan strata dan ketidak

setaraan kelas social

Media memfasilitasi setiap

khalayak/warga negara

Terfragmentasinya khalayak dan

dianggap sebagai massa

Khalayak bisa terlihat sesuai

dengan karakter dan tanpa

meninggalkan keragaman

identitasnya masing-masing

Media dianggap dapat sebagai alat

memengaruhi kesadaran

Media melibatkan pengalaman

khalayak secara ruang dan waktu

Adapun media massa di Indonesia yang pertama kali membuat media

online adalah Majalah Tempo pada 6 Maret 1996. Hal tersebut dilakukan

untuk mempertahankan Majalah Tempo tetap hidup yang saat itu sedang

dibredel.29

Namun dari segi bisnis, Detikcom adalah media online pertama di

Indonesia yang menyajikan informasi secara real time dengan menjual konten

bagi para pengiklan. Detikcom mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli

1998. Keberhasilan Detikcom dalam merambah dunia online kemudian diikuti

oleh media-media lain seperti okezone.com, vivanews.com, merdeka.com,

kompas.com, dan lain-lain.30

a. Ekonomi Media

Pada dasarnya media massa memiliki dua kepribadian, pertama

sebagai institusi bisnis dan kedua sebagai institusi sosial. Sebagai institusi

bisnis, media massa menempatkan dirinya sebagai korporasi yang

mementingkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Sedangkan dalam

menjalankan fungsinya sebagai institusi sosial, media massa berorientasi

29

“Kecap Dapur,” Majalah Tempo, Edisi Ulang Tahun ke-40. 30

Dwi Aris Subakti, “Indepth Report: Media Online dan Media Kapita.” (Jakarta:

Yayasan Satu Dunia), h. 9.

Page 35: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

22

untuk kepentingan masyarakat. Hal ini mulai terlihat pada masa awal era

reformasi. Dimana pada masa orde baru, pers di Indonesia terbelenggu

oleh rezim Soeharto. Setelah keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 49

Tahun 1999 yang mengatur tentang kebebasan pers, media massa

menganggap PP ini sebagai suatu kemerdekaan yang mengawali

kebangkitan kebebasan pers di Indonesia.31

Terlalu bebasnya media massa saat ini membuat membuat media

memberitakan informasi yang bukan lagi menyangkut kepentingan atau

kebutuhan masyarakat, melainkan menyajikan apa yang bisa laku paling

banyak atau apa yang tingkat penjualannya paling tinggi bagi pengiklan.

Hal ini menyebabkan masyarakat memandang media tidak lagi sebagai

penyampai informasi yang netral, melainkan memandang media sebagai

penyampai informasi yang memihak kepada pengiklan dan pemilik

media.32

Dalam perkembangannya, media massa sudah menjadi industri dan

institusi ekonomi yang menjanjikan. Menurut Herman dan Chomsky

seperti dikutip Usman Ks dalam bukunya Ekonomi Media menyebut

media massa sebagai mesin atau pabrik penghasil berita (news

manufacture) yang sangat efektif dalam mendatangkan keuntungan besar

dari sisi ekonomi.33

Seperti saat ini, banyak pengusaha besar yang tertarik

dan menanamkan modalnya dalam bisnis media massa. Pengusaha yang

sudah menanamkan modalnya dalam bisnis media, tentunya berharap

modal yang dia tanamkan bisa kembali dan menghasilkan keuntungan. Hal

31

Alfarabi, “Kajian Komunikasi Kritis Terhadap Ekonomi Politik Media,” IDEA

FISIPOL UMB IV, No 17 (Juni 2010): h. 1. 32

Alfarabi, “Kajian Komunikasi Kritis,” h. 2. 33

Usman Ks, Ekonomi Media (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h. 6.

Page 36: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

23

ini kemudian memunculkan fenomena baru, dimana media massa dikuasai

oleh segelintir orang yang memiliki modal. Fenomena ini disebut juga

dengan istilah “Konglomerasi Media.”

Menurut Picard, ekonomi media erat kaitannya dengan bagaimana

industri media mengalokasikan berbagai sumber untuk menghasilkan

materi informasi dan hiburan untuk memenuhi kebutuhan audiens,

pengiklan, dan institusi sosial lainnya. Menurut Albarran, ekonomi media

merupakan studi tentang bagaimana industri media menggunakan sumber-

sumber yang terbatas untuk menghasilkan jasa yang akan didistribusikan

kepada konsumen dan masyarakat untuk memenuhi berbagai keinginan

dan kebutuhan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa media massa sangat

tergantung pada persoalan finansial.34

b. Ekonomi Politik

Ilmu ekonomi politik secara umum membahas tentang anatomi

sistem yang diterapkan oleh suatu negara atau pemerintahan. Dalam ilmu

ekonomi politik, dikenal dua sistem yang sangat terkenal dan masih

dipakai sampai saat ini. Sistem tersebut adalah sistem ekonomi politik

kapitalisme dan sistem ekonomi sosialisme. Negara barat dikenal

menggunakan sistem ekonomi kapitalisme. Peranan swasta dalam sistem

ekonomi sangat diutamakan sebagai wujud hak partisipasi ekonomi oleh

setiap individu di dalam masyarakat. Tegaknya dunia usaha dalam sistem

ekonomi kapitalis terjadi karena inisiatif individu atau swasta dalam

membentuk perusahaan-perusahaan dan tidak ada campur tangan negara.

Sedangkan di negara timur atau di dunia kedua sistem ekonomi

politik yang dianut adalah sistem ekonomi sosialisme-komunisme. Pasar

34

Usman Ks, Ekonomi Media, h. 3.

Page 37: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

24

dianggap sebagai perusak sistem ekonomi masyarakat yang tidak mampu

menciptakan keadilan bagi semua lapisan masyarakat. Pembentukan badan

usaha lebih banyak dilakukan oleh negara dan dikendalikan oleh aparat

pemerintah.

Objek kajian ekonomi politik adalah hubungan antara institusi

ekonomi dengan institusi politik. Ilmu ekonomi membahas aspek manusia

dan institusi ekonominya. Yaitu pasar, produksi dan konsumsi, investasi,

perdagangan, keuangan, dan sebagainya. Ilmu politik membahas tentang

kekuasaan, seperti presiden, kabinet, parlemen, dan kekuasaan kehakiman.

Ilmu politik adalah teori tentang kekuasaan dan pemerintahan, dan ilmu

ekonomi adalah teori tentang pasar.35

Ilmu ekonomi politik secara konvensional mempelajari anatomi

sistem politik dan ekonomi suatu negara yang diterapkan untuk

masyarakat dalam praktik pemerintahan sehari-hari. Intinya adalah

bagaimana sistem kekuasaan menjadi fokus paling utama dalam ilmu

ekonomi politik. Secara garis besar, ada empat bentuk sistem ekonomi

politik yang sampai saat ini cukup dominan. Yaitu sistem ekonomi politik

kapitalisme, sistem ekonomi sosialisme, sistem ekonomi komunisme, dan

sistem ekonomi campuran (mixed economic system).36

Jika digambarkan, maka sistem ekonomi politik tersebut secara

sederhana seperti dalam tabel berikut:

35

Didik J. Rachbini, Ekonomi Politik dan Teori Pilihan Publik (Bogor: Ghalia Indonesia,

2006), h. 4-5. 36

Rachbini, Ekonomi Politik, h. 11.

Page 38: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

25

Tabel 4.

Sistem Ekonomi Politik37

No Sifat Dasar Kapitalisme Sosialisme Komunisme Campuran

1 Pemilikan Individu Industri

besar

dimiliki

negara,

sisanya

individu

Seluruhnya

dimiliki

negara

Individu dan

negara

2 Inisiatif

pembentukan

Individu,

partnership,

korporasi

Usaha

bersama

pada

industri

dasar dan

individu

lainnya

Negara Individu dan

negara

3 Inisiatif

ekonomi

Keuntungan

sebagai motif

utama

Motif

ekonomi

dan non

ekonomi

Insentif

terbatas

Ekonomi,

sosial

politik, dll.

4 Mekanisme

harga

Pasar

(supplay) dan

demand

Pemerintah

birokrasi

Negara Birokrasi

hukum

pasar

5 Kompetisi Eksis Ada, bila

negara mau

Tidak ada Antara ada

dan tidak

ada

6 Struktur

organisasi

Desentralisa-

si

Semi

sentralisasi

Sentralisasi

penuh

Desentrali-

sasi

7 Inisiatif

kegiatan

Meterialistik Sosialistik Untuk

ideologi

Gabungan

Pertanyaan yang sering muncul, apakah negara bisa lepas dan tidak

terkait atau bahkan menjauh dari kegiatan ekonomi? Jawabannya, negara

atau birokrasi adalah sebuah entitas kelembagaan yang paling dominan

dan bahkan sangat berpengaruh dalam kehidupan ekonomi. Oleh karena

itu, dunia ekonomi dan politik sangat diperlukan oleh setiap masyarakat

karena tidak semua interaksi ekonomi dan sosial dapat dikelola dengan

37

Rachbini, Ekonomi Politik, h. 12.

Page 39: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

26

cara altruisme, anarki, atau dengan mekanisme pasar.38

Menurut Max Weber seperti dikutip Didik J. Rachbini dalam

bukunya Ekonomi Politik dan Teori Pilihan Publik mengatakan bahwa

birokrasi merupakan organisasi besar dan lebih unggul. Keunggulan ini

bertujuan untuk mengambil keputusan strategis yang rasional dengan

berbagai kepentingan yang ada di dalamnya. Tugas-tugas negara dalam

bidang ekonomi ketika mengambil keputusan harus mempertimbangkan

perspektif teori-teori ekonomi yang mengarah pada pasar, efisiensi,

pencapaian keuntungan yang optimal, dan kesejahteraan anggota

masyarakat secara umum.39

Hal inilah yang kadang dimanfaatkan oleh pejabat pemerintah

untuk memperkaya diri. Dengan cara memenangkan perusahaan tertentu

dalam pelelangan tender proyek milik pemerintah. Seperti yang terjadi di

Banten di bawah kepemimpinan Ratu Atut Chosiyah. Dia mendesain

birokrasi pemerintahan Banten dengan sedemikian rupa dengan

melibatkan keluarga dan perusahaan-perusahaan miliknya untuk

mempermudah aksinya menggerogoti anggaran pemerintah.40

C. Korupsi

a. Pengertian Korupsi

Secara bahasa, korupsi berasal dari kata latin coruptio atau

corruptus yang berarti kerusakan, kehancuran atau kebobrokan. Dalam

bahasa Inggris, kata korupsi digunakan untuk menyebut kerusakan fisik,

38

Rachbini, Ekonomi Politik, h. 131-132. 39

Rachbini, Ekonomi Politik, h. 133. 40

“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, edisi 97, 7-13 Oktober 2013, h. 47.

Page 40: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

27

seperti dalam frasa a corrupt manuscript (naskah yang rusak). Secara

umum, korupsi diartikan sebagai tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau

kepercayaan untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini meliputi perilaku

pejabat-pejabat sektor publik, pengusaha, dan pegawai negeri yang

menggunakan kekuasaan dan wewenangnya untuk memperkaya diri, orang

lain, organisasi, korporasi, ataupun kelompoknya.41

Menurut Robert Klitgaard, korupsi merupakan tindakan berupa

memungut uang atas layanan yang seharusnya sudah diberikan,

menggunakan wewenang untuk mencapai tujuan yang tidak sah, dan tidak

melaksanakan tugas karena lalai atau lupa.42

Igm Nurdjana dalam bukunya Sistem Hukum Pidana dan Bahaya

Laten Korupsi, menyimpulkan bahwa korupsi merupakan perbuatan

melawan hukum yang dapat merugikan perekonomian atau keuangan

negara, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang dari segi

meteriil perbuatan tersebut dipandang sebagai perbuatan yang

bertentangan dengan nilai-nilai keadilan masyarakat. Pandangan lain dari

Lubis dan Scott, menyebutkan bahwa korupsi adalah tingkah laku pejabat

pemerintah yang melanggar batas-batas hukum yang menguntungkan

kepentingan diri sendiri dan merugikan orang lain.43

b. Korupsi Dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, khusunya di Indonesia, ulama dari kalangan Nadlatul

Ulama (NU) telah berfatwa dan menegaskan bahwa korupsi adalah

41

Jeremy Pope, Strategi Memberantas Korupsi (Edisi Ringkas). Penerjemah Masri Maris

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 2. 42

Syamsul Anwar, “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam” Jurnal Hukum No. 1 Vol.

15 (Januari 2005): h. 15-16. 43

Igm Nurdjana, Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010), h. 16-18.

Page 41: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

28

kemungkaran yang sangat besar, seperti dikutip Lukman Hakim dari

Tempo Interaktif dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam. Begitupun

dengan pandangan ulama Muhammadiyah melihat korupsi sebagai syirik

akbar yang dosanya tidak diampuni oleh Allah SWT.44

Dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang membahas mengenai

tindakan-tindakan yang dapat dipandang sebagai perilaku korupsi.

Diantaranya dalam surat Al-Baqarah ayat 188:

كى أيىانكى تأكهىا وال فريقا نتأكهىا انحكاو إنى بها وتدنىا بانباطم بي ي

وأتى باإلثى اناس أيىال ى تعه

“Dan janganlah kamu memakan harta sesama di antara kamu

dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta

itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada

harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu

mengetahui.” (QS. 2: 188)

Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, ayat ini

bermakna untuk mencegah seseorang agar tidak mengambil dan

menguasai harta orang lain dengan jalan yang batil karena merupakan

pelanggaran hukum dan tidak sejalan dengan tuntunan Ilahi, walaupun

dilakukan atas dasar kerelaan orang tersebut, misalnya menyogok.

Menyerahkan urusan harta kepada hakim untuk mengambil hak orang lain,

padahal orang tersebut mengetahui bahwa sebenarnya tidak ada hak atas

harta tersebut, juga termasuk dalam kasus ini.45

Frasa „memakan harta

sesama dengan jalan batil‟ dalam ayat ini, menurut Syamsul Anwar

merupakan perbuatan memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi

44

Lukman Hakim, “Model Integrasi Pendidikan Anti Korupsi Dalam Kurikulum

Pendidikan Islam” Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta‟lim No. 2 Vol. 10 (2012): h. 144. 45

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an

(Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 414-415.

Page 42: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

29

yang bertentangan dengan hukum/syariah.46

Selanjutnya ayat yang menyinggung tentang korupsi terdapat

dalam surat Ali Imran ayat 161. Dalam ayat ini korupsi dipahami dengan

kata gulul.

بي أى يغل وهي يغلل يأت بوا غل يوم القياهة ثن جوفى كل وها كاى ل

فس ها كسبث وهن ال يظلووى

“Tidak mungkin seorang nabi melakukan gulul (berkhianat dalam

urusan harta kekayaan). Barang siapa yang melakukan gulul

(berkhianat dalam urusan harta kekayaan), maka pada hari kiamat ia

akan datang membawa apa yang digululnya (dikhianatkan itu);

kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia

kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedangkan mereka tidak

dirugikan.” (QS. 3: 161)

Secara harfiah, gulul berarti pengkhianatan terhadap kepercayaan

atau amanah. Menurut Syekh Husen Alatas, pemerhati fenomena korupsi,

berpendapat bahwa inti korupsi adalah penyalahgunaan kepercayaan untuk

kepentingan pribadi dengan melakukan kejahatan berupa pencurian

melalui penipuan dalam situasi mengkhianati kepercayaan. Adapun makna

gulul dalam ayat ini adalah kebijakan pembagian ganimah atau harta

rampasan perang yang menyimpang dari ketentuan yang ada dan tidak

sebagaimana mestinya. Seperti yang terjadi dalam Perang Uhud pada

tahun ke-3 hijriah, dimana pada umumnya para ulama menghubungkan

ayat ini dengan peristiwa perang tersebut.47

Adapun hukuman bagi orang yang khianat dalam ayat ini, menurut

sebagian ulama diumpamakan seperti seorang yang memikul seekor unta

46

Syamsul Anwar, “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam” h. 18. 47

Syamsul Anwar, “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam”, h. 19-20.

Page 43: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

30

yang mengeluarkan suara dan itu membuatnya malu karena semua mata

tertuju kepadanya. Pada hari kiamat orang yang khianat akan

dipermalukan, karena khianat disebut juga al-fadhihah, yaitu sesuatu yang

mencemarkan dan memalukan.48

48

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, h. 265-266.

Page 44: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

31

BAB III

REALITAS OBJEKTIF RATU ATUT CHOSIYAH DAN MAJALAH DETIK

A. Ratu Atut Chosiyah

a. Profil Ratu Atut Chosiyah

Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE., adalah gubernur wanita pertama di

Indonesia. Lahir di Ciomas, Serang, Banten, pada 16 Mei 1962. Menikah

dengan Hikmat Tomet (almarhum) dan memiliki tiga anak yaitu, Andika

Hazrumi, Andiara Aprilia, dan Ananda Triana Salichan. Atut merupakan

anak pertama dari pasangan Tubagus Chasan Sochib dan Wasi‟ah

Samsudin. Atut mengawali karir politiknya pada tahun 2001. Saat itu

menjadi Wakil Gubernur Banten berpasangan dengan Djoko Munandar.1

Awalnya Atut lebih dikenal sebagai pebisnis dan tidak tertarik

berkarir di jalur politik. Namun ayahnya Tubagus Chasan Sochib

(almarhum) berhasil meyakinkan putrinya agar tidak menjadi penonton

dalam perkembangan Provinsi Banten. Banten ditetapkan menjadi provinsi

pada 4 Oktober 2000. Pada 3 Desember 2001, DPRD Banten

melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode

2001-2006. Pemilihan tersebut dimenangkan oleh pasangan Djoko

Munandar-Ratu Atut Chosiyah dengan perolehan 37 suara dari 69 suara.

Mengalahkan dua pasangan lain yakni, Ace Suhaedi-Tb. Mamas dan

Herman Haeruman-Ade Sudirman.2

Pada 11 Januari 2002 pasangan Djoko Munandar-Ratu Atut

Chosiyah resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pertama di

1 “Jawara, Uang, dan Sang Ratu,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 87.

2 “Jawara, Uang, dan Sang Ratu.” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 88.

Page 45: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

32

Provinsi Banten. Disinilah awal mula terbentuknya dinasti Atut di Banten.

Setahun sebelum masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur Banten habis,

tepatnya pada 20 Oktober 2005, Atut menjadi Pelaksana Tugas Gubernur

Banten menggantikan posisi Djoko Munandar yang tersangkut kasus

korupsi. Posisi ini dimanfaatkan oleh Atut untuk memperkuat pondasi

dinastinya di Banten. Hingga pada pemilu tahun 2006 terpilih menjadi

Gubernur Banten berpasangan dengan Mohammad Masduki.3

b. Dinasti Politik Ratu Atut Chosiyah

Pada 11 Januari 2007, Atut dilantik menjadi Gubernur Banten

untuk periode 2007-2012. Selama periode itulah Atut mulai menancapkan

tiang-tiang kekuasannya di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi

Banten. Pada 28 Juli 2010 misalnya, Atut melantik adiknya, Ratu Tatu

Chasanah, sebagai Bupati Serang berpasangan dengan Ahmad Taufik

Nuriman. Kemudian pada 2011, Atut melantik tiga kerabatnya untuk

menempati posisi penting di Banten. Pertama ibu tirinya, Heryani, sebagai

Wakil Bupati Pandeglang, kemudian adik tirinya, Tubagus Haeri Jaman,

sebagai pelaksana tugas Wali Kota Serang, dan adik iparnya, Airin

Rachmi Diany, sebagai Wali Kota Tangerang Selatan.4

Posisi-posisi tersebut tentu bersimbiosis membentuk kekuatan

dinasti politik di Banten. Ditambah lagi posisi suami Atut, Hikmat Tomet,

sebagai anggota komisi V DPR RI yang telah banyak membantu

menggolkan anggaran dari pemerintah pusat untuk Provinsi Banten. Posisi

penting lainnya juga diduduki oleh adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana,

3 “Jawara, Uang, dan Sang Ratu.” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 89.

4 “Setelah Atut Jadi Ratu,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 71.

Page 46: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

33

sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banten. Posisi-posisi

penting ini memiliki peran masing-masing dalam membentuk dinasti

politik Atut di Banten. Suami Atut bertugas menyalurkan dana dari pusat,

Atut kemudian membuat proyek pemerintah yang anggarannya banyak

dimanipulasi, dan proyek-proyek tersebut dieksekusi oleh adiknya,

Tubagus Chaeri Wardana. Proyek-proyek tersebut kemudian disalurkan ke

berbagai perusahaan kontraktor yang berada dibawah pimpinan Wawan.

Tentunya dengan hitung-hitungan yang menguntungkan bagi pihak dinasti

Atut.5

Satu lagi posisi penting dan sangat berpengaruh di Banten saat itu

adalah ayah Atut, Tubagus Chasan Sochib, sebagai Ketua Persatuan

Pendekar Persilatan dan Seni Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI). Posisi

ini digunakan untuk mengamankan seluruh proyek yang dikelola oleh

dinasti Atut. Mengamankan kelompok-kelompok yang berani menggaggu

atau mengotak-atik dinasti politik yang dibangun Atut di Banten. Dan

Tubagus Chasan Sochib lah otak sebenarnya dibalik dinasti ini. Dia yang

telah mengskenario seluruh pejabat, proyek, anggaran, dan seluruh

kebijakan di Banten. Tubagus Chasan Sochib memiliki kekuatan untuk

menempatkan seseorang dalam jabatan tertentu di pemerintahan Banten.

Begitupun sebaliknya, dia bisa mencopot seseorang dari jabatannya jika

tidak sehaluan dengan dinastinya. Semua itu bisa dilakukan dengan

jawara, uang dan sang ratu.6

5 “Setelah Atut Jadi Ratu.” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 73.

6 “Jawara, Uang, dan Sang Ratu,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 90.

Page 47: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

34

c. Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah

Ratu Atut Chosiyah mulai berurusan dengan KPK sejak adiknya,

Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, ditangkap KPK pada Kamis, 3

Oktober 2013. Sejak saat itu, Atut dicegah bepergian keluar negeri oleh

KPK, terkait penyidikan adiknya dalam kasus suap sengketa pemilihan

kepala daerah Kabupaten Lebak di Mahkamah Konstitusi (MK). Pada 11

Oktober 2013, Atut mulai diperiksa KPK sebagai saksi dalam tertangkap

tangannya Susi Tur Andayani, saat menerima suap dari seseorang

berinisial F yang diduga sebagai tangan kanan Wawan.7

Pada 20 Desember 2013, Atut mulai ditahan KPK terkait kasus

suap perkara Pilkada Lebak, Banten, dan kasus pengadaan alat kesehatan

di pemerintahan Provinsi Banten. Dari penangkapan inilah Jaringan Warga

Untuk Reformasi (Jawara) Banten yang terdiri dari Indonesian Coruption

Watch, Masyarakat Transparansi Banten, Sekolah Demokrasi, Koalisi

Guru Banten, Lingkar Madani, Aliansi Independen Peduli Publik (Alipp),

dan Tangerang Transparansi Watch (TRUTH), mulai menunjukkan

keberaniannya untuk melaporkan kasus korupsi yang dilakukan oleh

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiah dan keluarganya yang berkuasa sejak

Banten berdiri.8

Kasus-kasus yang dilaporkan tersebut jumlahnya mencapai 1.063

kasus. Diantaranya penyaluran dana hibah dari kas pemerintah Provinsi

Banten pada tahun 2011 yang diduga digelapakn dan jatuh ke organisasi

kemasyarakatan fiktif senilai Rp 18 miliar. Monopoli berbagai proyek

7 “Ada Atut di Suap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 48.

8 “Ratu Atut Cenat-Cenut,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 52.

Page 48: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

35

pemerintah melalui perusahaan yang dikelola kelurga Atut juga menjadi

penyumbang terbesar dalam kasus korupsi yang dilakukan Atut.

Diantaranya PT Sinar Ciomas Wahana Putra yang memenangi tender

proyek pengamanan Pantai Kronjo senilai Rp 4,6 miliar dan Pantai

Tirtayasa senilai Rp 6,2 miliar. Namun dalam pelaksanaannya, proyek ini

dijalankan oleh PT Glindingmas Wahananusa, milik Ratu Tatu Chasanah,

adik Atut. Kekayaan Atut yang tercatat dalam Data Laporan Hasil

Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2006 mencapai Rp 41,6

miliar. Hal tersebut mencakup 65 bidang tanah yang tersebar di Provinsi

Banten dan Jawa Barat, dan berbagai perusahaan yang bergerak dibidang

jasa dan konstruksi, seperti hotel dan SPBU.9

B. Majalah Detik

a. Profil Majalah Detik

Majalah Detik lahir sebagai wujud pengembangan bisnis dari

Detikcom, salah satu portal berita online di Indonesia. Berbeda dengan

penyajian berita di situs Detikcom yang singkat dan padat, informasi di

Majalah Detik lebih mendalam dan akurat, seperti penyajian berita dan

informasi majalah pada umumnya. Yang membedakan Majalah Detik

dengan majalah cetak lainnya adalah Majalah Detik lebih interaktif

dengan menghadirkan video dan info grafis yang bergerak untuk

melengkapi informasi yang disajikan.10

Setiap pengunjung situs Detikcom bisa mengunduh Majalah Detik

9 “Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 65.

10 Wawancara pribadi dengan Irwan Nugroho, Jakarta, 8 September 2014.

Page 49: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

36

secara gratis di situs https://majalah.detik.com. Tersedia dalam empat

versi, yaitu versi pdf, versi iphone, versi ipad, dan versi android. Hal ini

memudahkan bagi para pembaca dari berbagai kalangan untuk mengakses

Majalah Detik. Selain kemudahan yang diberikan kepada pembaca dalam

mengunduh Majalah Detik, tampilan desain, sampul yang menarik, juga

menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pembaca.

Majalah Detik lahir untuk memenuhi kebutuhan berita dan

informasi masyarakat dengan gaya penulisan yang menarik. Hadir tiap

Sabtu dengan berbagai topik mulai dari laporan utama, isu politik,

ekonomi, teknologi, gaya hidup, dan traveling. Dilengkapi dengan grafis

yang bagus dan interaktif. Majalah detik memberikan pengalaman baru

yang berbeda dalam membaca majalah. Total unduh per Januari 2014

mencapai 10.057.480 kali unduhan.11

b. Pandangan Majalah Detik Mengenai Ratu Atut Chosiyah12

Majalah Detik menilai, pemerintahan Ratu Atut Chosiyah di

Banten merupakan pemerintahan yang tidak bersih. Walaupun dalam

peraturan perundang-undangan, politik dinasti tidak dilarang, namun

secara etika politik, menurut Irwan Nugroho, Redaktur Pelaksana Fokus

Majalah Detik, dinasti politik kurang baik. Karena mengakibatkan

penguasaan terhadap sumber daya dan sumber ekonomi di wilayah

kekuasaan politik dinasti tersebut. Mengakibatkan korupsi tumbuh subur

dan akses-akses politik bisa dikuasai dan diatur seenaknya. Akhirnya

dunia politik dijadikan sebagai lahan korupsi yang menjanjikan. Seperti

11

Mediakit Detikcom 2014 12

Wawancara pribadi dengan Irwan Nugroho.

Page 50: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

37

yang dilakukan Atut di Banten.

Irwan Nugroho menilai kasus korupsi di Banten sudah sangat

kronis. Realita politik di Banten sudah menjadi momok menakutkan bagi

warga Banten. Tubagus Chasan Sochib, ayah Atut, sebagai arsitek politik

di Banten, saat itu, bisa menempatkan seseorang untuk menduduki jabatan

tertentu di Banten. Chasan yang awalnya menentang terbentuknya

Provinsi Banten, bisa berubah 180 derajat dan berada di barisan depan

setelah Provinsi Banten terbentuk. Irwan Nugroho menilai Chasan sebagai

arsitek politik yang sangat canggih.

Tubagus Chasan Sochib sebagai tokoh yang sangat disegani di

Banten, bisa menempatkan Atut menjadi orang nomor dua di Banten saat

Banten pertama kali terbentuk. Hingga pada pemilu 2006 Atut berhasil

menang dalam pemilihan Gubernur Banten periode 2007-2012. Saat

itulah, dengan menjabat sebagai Gubernur Banten, Atut lebih leluasa

melebarkan sayap dinasti politiknya. Dalam dua tahun (2011-2012),

keluarga dan kerabat Atut sudah menggurita di beberapa kabupaten dan

kota di Provinsi Banten.

Walaupun saat ini Atut dan Wawan sudah ditahan KPK, namun

menurut Irwan Nugroho, dinasti politik yang sudah terbentuk di Banten

masih sulit dihilangkan. Secara sistemik, dinasti politik yang dibangun

Atut di Banten sudah kokoh, sistem mereka sudah berjalan meskipun

pemimpinnya tumbang. Apalagi saat ini Ratu Tatu Chasanah, adik Atut,

terpilih sebagai ketua DPD Golkar Banten, Tatu diprediksi akan

melanjutkan estafet kepemimpinan Atut di Banten.

Page 51: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

38

Tapi Irwan Nugroho dan Majalah Detik tetap optimis bahwa

dinasti politik di Banten bisa diruntuhkan. Dengan diusutnya kasus Atut

oleh KPK, menjadi angin segar bagi warga Banten yang selama ini geram

terhadap kepemimpinan dinasti politik Atut di Banten. Kasus penyuapan

Atut di MK, bisa menjadi pintu masuk bagi KPK untuk mengungkap

semua kasus korupsi yang dilakukan Atut selama ini.

Page 52: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

39

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA PEMBERITAAN KASUS KORUPSI

RATU ATUT CHOSIYAH DI MAJALAH DETIK

A. Analisis Majalah Detik Edisi 97: “Ratu Atut Goyah”

Pada edisi ini mengangkat laporan utama tentang babak baru KPK

dalam mengusut kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah di Banten. Pada laporan

utama edisi ini, terdapat tiga berita yang membahas tentang kasus Atut.

Analisis yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah analisis semiotika

Charles Sanders Peirce. Dimana dalam menemukan makna yang terkandung

dalam sebuah teks berita, maka teks tersebut harus dibedah dengan mencari

objek, representasi, dan interpretasi dari teks tersebut. kemudian menemukan

mana yang termasuk dalam kategori segi tiga tanda Peirce, yaitu ground,

denotatum, dan interpretant. Berikut analisisnya:

1. Berita I : Ada Atut Disuap Akil

Pada berita pertama Majalah Detik edisi ini memaparkan tentang

dicegahnya Atut bepergian keluar negeri. Pada surat cegah yang

dikeluarkan KPK tertulis Atut dicegah guna proses penyelidikan dugaan

tindak pidana korupsi sengketa pilkada tahun 2011-2013 di Mahkamah

Konstitusi (baris 142).1 Hal tersebut terkait tertangkapnya adik Atut,

Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang menjadi tersangka kasus suap

sengketa pilkada Lebak di MK. Wawan diduga memberi suap kepada

Ketua MK Akil Mochtar sebesar Rp 1 miliar untuk membatalkan

keputusan KPUD Lebak. Keputusan tersebut tertanggal 8 September 2013

1 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54.

Page 53: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

40

yang memenangkan pasangan Iti Oktavia-Ade Sumardi. Hasilnya, MK

meminta KPUD Lebak menggelar pencoblosan ulang di semua tempat

pemungutan suara (baris 64).2

a. Objek

Objek utama pada berita ini adalah Ratu Atut Chosiyah selaku

Gubernur Banten yang dicegah bepergian keluar negeri tekait

penyelidikan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dalam

kasus suap sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Lebak di

Mahkamah Konstitusi (baris 30),3 Atut diduga terlibat dalam kasus

penyuapan tersebut. Selain Atut, ada juga Rano Karno sebagai Wakil

Gubernur Banten yang menggantikan tugas Atut selama Atut diperiksa

KPK (baris 5).4 Dalam berita ini juga membahas tentang Akil Mochtar

selaku Ketua Mahkamah Konstitusi yang diduga menerima suap dari

Atut untuk membatalkan keputusan KPUD Lebak (baris 32).5 Selain

itu, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan juga sempat disinggung

dalam berita ini selaku perantara dari Atut dan Akil (baris 15).6

Untuk melihat lebih jelas mengenai objek dan tanda yang

terdapat dalam berita ini, maka penulis mengkategorikannya seperti

dalam tabel berikut:

2 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51.

3 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.

4 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.

5 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.

6 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.

Page 54: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

41

Tabel 5.

Denotatum Berita I : Ada Atut Disuap Akil

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Ratu Atut Chosiyah sebagai ikon Gubernur

Provinsi Banten dan ikon dinasti Atut.

Rano Karno sebagai ikon Wakil Gubernur

Provinsi Banten.

Akil Mochtar sebagai Ketua MK merupakan

ikon Mahkamah Konstitusi.

6

5

32

Indeks

KPK membatasi ruang gerak Atut: Atut

dicegah keluar negeri, menandakan ada

kasus korupsi yang diduga dilakukan oleh

Atut.

26

Simbol

Dinasti Atut: Simbol penguasa di Banten

yang dikenal korup dan tidak memberikan

perhatian terhadap rakyatnya.

167

b. Representasi

Pada berita ini, Majalah Detik mengemas liputannya dengan

mengambil sudut pandang Atut yang dicegah keluar negeri tekait

pemeriksaan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, oleh

KPK (baris 26).7 Representasi dari berita ini sangat jelas terlihat pada

lead berita ini. Pada paragraf kelima dituliskan tentang alasan KPK

mencegah Atut keluar negeri terkait skandal suap pilkada Lebak yang

menyeret ketua MK Akil Mochtar. Representasi tersebut juga bisa

ditemukan pada paragraf kedua belas.

Kemudian pada paragraf keenam belas lebih diperjelas lagi

dengan mengutip Pimpinan KPK yang menyatakan bahwa pencegahan

tersebut untuk mempermudah proses penyelidikan KPK terhadap Atut

terkait dugaan tindak pidana korupsi sengketa pilkada pada tahun

7 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.

Page 55: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

42

2011-2013 di Mahmakah Konstitusi (baris 143).8 Selain itu, pada

berita ini juga menggunakan pilihan kata yang hiperbola dengan

menggunakan bahasa-bahasa isyarat sebagai kata ganti orang atau

sesuatu selain orang (baris 88).9 Sehingga lebih menggambarkan derita

yang sedang dialami oleh objek dalam berita ini.

Tabel 6.

Ground Berita I : Ada Atut Disuap Akil

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Wawan dicokok KPK: Wawan ditangkap

oleh KPK.

Famili Atut menghilang: Tidak

menampakkan diri di depan publik.

88

22

Sinsigns

Berinisial F: Seseorang dengan nama

berawalan F. Misalnya: Faisal, Firman, dll.

Mulyadi menyebut suku Badui bodoh:

Mulyadi menyebar isu SARA.

79

50

Legisigns

Rano ban serep Atut: Rano tidak diberikan

kesempatan berkarya di Banten.

Tangan kanan Wawan: Orang kepercayaan

Wawan.

9

79

c. Interpretasi

Kecurigaan masyarakat selama ini tentang kasus korupsi yang

merajalela di Provinsi Banten akhirnya bisa diselidiki oleh KPK.

Terutama dugaan masyarakat tentang Atut yang ingin menguasai

Kabupaten Lebak dan Kota Tangerang yang berada dibawah

kekuasaan Mulyadi Jayabaya, rival Atut (baris 44).10

Dengan adanya

kasus suap pilkada Lebak, maka KPK menjadikan kasus ini sebagai

pintu masuk untuk menyelidiki kasus korupsi yang diduga dilakukan

8 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54.

9 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 52.

10 “Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 50.

Page 56: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

43

dinasti Atut (baris 166).11

Dugaan awal kasus ini ketika seseorang berinisial F yang

diduga tangan kanan Wawan, memberikan uang kepada Susi Tur

Andayani, pengacara yang dikenal dekat dengan Akil Mochtar (baris

79).12

Skenario awalnya, Atut dicegah bepergian keluar negeri,

kemudian dijadikan saksi dalam kasus Wawan, dan akhirnya mudah

bagi KPK untuk menyelidiki kasus korupsi dan sengketa pilkada yang

menempatkan kerabat Atut sebagai pemenang pilkada selama tahun

2011-2013 (baris 143).13

Tabel 7.

Interpretant Berita I : Ada Atut Disuap Akil

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

Sejumlah sumber menyebut Atut menaruh

perhatian khusus pada pilkada Lebak dan

Kota Tangerang.

104

Decisign

Rano Karno adalah wakil dari Ratu Atut

Chosiyah.

Tubagus Chaeri Wardana adalah adik Ratu

Atut Chosiyah.

5

15

Argument

Susi mengambil uang Rp 1 miliar milik

seseorang berinisial F.

F diduga merupakan tangan kanan Wawan.

Uang Rp 1 miliar itu adalah milik Wawan.

77

2. Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau

Pada berita kedua dijelaskan tentang peran adik Atut, Tubagus

Chaeri Wardana alias Wawan dalam mengatur proyek di pemerintahan

Banten. Dia disebut sebagai Gubernur Jenderal, lebih berkuasa dibanding

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Semua proyek di Banten berada di

11

“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 55. 12

“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51. 13

“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54.

Page 57: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

44

bawah kendali Wawan, mulai dari proyek recehan hingga proyek miliaran

rupiah (baris 99).14

Wawan leluasa mengatur seluruh proyek di Banten

dengan memanfaatkan posisinya sebagai Ketua Kamar Dagang dan

Industri (Kadin) Banten. Hasilnya, Wawan memiliki banyak harta

kekayaan dari usahanya tersebut. Mulai dari rumah mewah di Jalan

Denpasar IV Nomor 35, Kuningan, Jakarta Selatan. Kapling tanah yang

tersebar di 102 titik di Jakarta, Bandung, Serang, Bogor, dan Bali. Serta

deretan mobil-mobil super mewah yang harganya mencapai ratusan miliar

rupiah (baris 58).15

a. Objek

Objek dalam berita ini adalah Tubagus Chaeri Wardana alias

Wawan. Dia memiliki peran penting dalam mengatur seluruh proyek di

Banten. Disebut sebagai Gubernur Jenderal, lebih berkuasa dibanding

Gubernur Banten. Memiliki jaringan jawara yang juga sebagai

pengusaha dan menguasai sektor ekonomi di Banten (baris 83).16

Tabel 8.

Denotatum Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Tubagus Chaeri Wardana sebagai ikon

Gubernur Jenderal Banten dan ikon Kadin

Banten.

Ratu Atut Chosiyah sebagai ikon Dinasti

Rau.

100

104

Indeks

Kedudukan Wawan sebagai Ketua Kadin

banyak dikeluhkan: hal ini menandakan ada

ketidak beresan dalam pengaturan proyek di

Banten.

95

Simbol Harta Wawan merupakan simbol kekayaan 65

14

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 60. 15

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59. 16

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59.

Page 58: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

45

yang didapat dengan mudah dari posisinya

sebagai Ketua Kadin Banten.

b. Representasi

Representasi dari berita ini tentang sepak terjang Tubagus

Chaeri Wardana alias Wawan yang dikenal sebagai Gubernur Jenderal

Banten. Posisinya sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin)

Banten dimanfaatkan oleh Wawan untuk mengatur seluruh proyek

pemerintahan di Banten (baris 66).17

Mulai dari proyek recehan sampai

proyek yang nilainya miliaran rupiah. Wawan menggantikan posisi

ayahnya, Tubagus Chasan Sochib, yang juga pernah menjabat sebagai

ketua Kadin. Perannya pun sama yaitu mengontrol sektor swasta di

Banten. Dari posisinya tersebut, Wawan bisa memiliki banyak harta

kekayaan berupa rumah mewah, kapling tanah, dan deretan mobil

mewah yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah (baris 58).18

Selain itu, pada berita ini Majalah Detik menggambarkan

Wawan sebagai orang yang sangat royal bagi warga disekitar

rumahnya. Dengan mengulang kata “royal” sebanyak tiga kali, ini

menegaskan bahwa Wawan benar-benar royal terhadap warga disekitar

rumahnya, terutama bagi petugas keamanan yang selalu berjaga di

kompleks perumahan tempatnya tinggal (baris 7, 19, & 29).19

17

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59. 18

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59. 19

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 57.

Page 59: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

46

Tabel 9.

Ground Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Wawan dikenal royal: Wawan sering

memberikan uang kepada petugas keamanan.

Wawan mengobral kemakmuran: Wawan

sering membagikan uang kepada karang

taruna untuk kegiatan bakti sosial.

7

22

Sinsigns

Uang rokok: uang tip yang diberikan

Wawan kepada petugas kemanan di

kompleks rumahnya.

Merogoh kocek: mengambil uang untuk

diberikan ke warga di sekitar rumah Wawan.

8

26

Legisigns

Wawan duduk sebagai Ketua Kadin Banten:

duduk disini maksudnya menempati posisi

sebagai Ketua, bukan duduk yang dipahami

secara umum, seperti duduk dikursi.

Wawan meringkuk di ruang tahanan KPK:

meringkuk disini bukan seperti orang yang

kedinginan, tapi meringkuk maksudnya

ditahan di KPK.

62

165

c. Interpretasi

Provinsi Banten diatur oleh dua orang pemimpin, yaitu

Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah dan Gubernur Jenderal Banten,

Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Kedua pemimpin ini

bersimbiosis mengatur pemerintahan di Banten dalam membangun

dinasti yang dikenal dengan nama dinasti Rau atau dinasti Atut.

Gubernur bertugas untuk mengatur dan mengalokasikan anggaran di

pemerintahan, khususnya dinas yang memiliki proyek-proyek besar,

seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, dan sumber daya air

(baris 125).20

Sedangkan eksekusinya dilaksanakan oleh Gubernur Jenderal

20

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.

Page 60: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

47

dengan mengambil alih seluruh proyek tersebut. Kemudian dibagikan

ke perusahaan yang berada di bawah jaringan jawara Banten yang

terdiri dari para pengusaha yang berada dibawah kendali Wawan.

Perusahaan yang menerima proyek kemudian diwajibkan menyetor 30

persen keuntungan yang mereka dapatkan setiap menerima proyek dari

Wawan (baris 80).21

Posisi Wawan sebagai Ketua Kadin Banten tidak lepas dari

campur tangan ayahnya Tubagus Chasan Sochib. Posisi tersebut

sebelumnya diduduki oleh ayahnya. Setelah ayahnya meninggal maka

digantikan oleh Wawan. Tugasnya sama ketika ayahnya masih

menduduki posisi tersebut, yaitu mengatur seluruh proyek

pemerintahan di Banten (baris 65).22

Chasan Sochib sudah merancang

dinasti di Banten sejak Banten pertama kali dibentuk. Untuk

memuluskan aksinya maka dia menempatkan anak dan kerabatnya di

pemerintahan. Generasinya juga sudah disiapkan untuk menggantikan

posisinya ketika dia tiada. Namun karena kuatnya KPK saat ini

sehingga menggoyah dinasti yang sudah dibangun oleh Tubagus

Chasan Sochib (baris 168).23

Tabel 10.

Interpretant Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

Wawan diduga memberi suap kepada Akil

Mochtar.

Kekayaan Airin konon lebih banyak

disumbang oleh Wawan.

44

59

21

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59. 22

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59. 23

“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 62.

Page 61: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

48

Decisign

Airin adalah Walikota Tangerang Selatan

yang juga istri Wawan.

Tubagus Chasan Sochib adalah ayah

Tubagus Chaeri Wardana.

30

65

Argument

Ketua Kadin Banten memiliki peran

mengatur seluruh proyek pemerintahan di

Banten.

Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan

adalah Ketua Kadin Banten.

Wawan memiliki peran untuk mengontrol

seluruh proyek di Banten.

66

3. Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua

Pada berita terakhir laporan utama di edisi ini, mengisahkan

tentang awal karir Akil Mochtar. Mulai dari sejak ia kecil yang pernah

menjadi loper koran dan tukang semir sepatu, hingga akhirnya menjadi

tahanan KPK (baris 37).24

Pria kelahiran 18 Oktober 1960 ini mengawali

karir politiknya di Partai Golkar. Pernah menjabat sebagai Wakil Ketua I

Dewan Pimpinan Daerah Golkar Kalimantan Barat. Akil kemudian

memanfaatkan jabatannya tersebut sebagai modal awal untuk menduduki

kursi anggota DPR periode 1999-2004. Mulai bergabung dengan

Mahkamah Konstitusi ketika dia gagal memenangi pemilihan Gubernur

Kalimantan Barat tahun 2007.

Akil lolos mengikuti uji kepatutan di MK bersama enam orang

lainnya, dan dua diantaranya dari partai politik, yakni Akil Mochtar dan

Mahfud Md. Akil mulai dicurigai melakukan korupsi pada tahun 2006

terkait pembentukan wilayah baru di Kalimantan Barat. Indonesia

Corruption Watch (ICW) menuding Akil menerima gratifikasi (baris 53).25

24

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 65. 25

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 65.

Page 62: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

49

Setelah sekian lama dicurigai, pada 2 Oktober 2013, Akil akhirnya

ditangkap oleh KPK atas kasus penerima suap Rp 3 miliar dalam pecahan

dolar Singapura berkaitan dengan pemilihan Bupati Gunung Mas,

Kalimantan Tengah, dan Rp 1 miliar dari pemilihan Bupati Lebak, Banten

(baris 130).26

a. Objek

Akil Mochtar sebagai tersangka kasus suap pilkada Lebak dan

Bupati Gunung Mas menjadi objek utama dalam berita ini. Total Rp

7,2 miliar rupiah milik Akil diduga KPK sebagai hasil kosupsi. Selain

itu, KPK juga menemukan dua linting ganja dan dua butir ekstasi di

laci meja kerja Akil di gedung MK (baris 158).27

Tabel 11.

Denotatum Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Akil Mochtar sebagai ikon Mahkamah

Konstitusi tahun 2013.

Akun twitter @akilmochtar sebagai ikon

Akil Mochtar di sosial media twitter.

92

163

Indeks

KPK menemukan Rp 2,7 miliar di rumah

dinas Akil menandakan Akil melakukan

korupsi.

KPK menemukan dua linting ganja dan dua

butir ekstasi di meja kerja akil menandakan

Akil adalah pecandu obat terlarang.

152

157

Simbol Akil Mochtar menerima suap sebagai simbol

pejabat MK yang korup.

127

b. Representasi

Representasi dari berita ini tentang sepak terjang Akil Mochtar

saat bergabung dengan Mahkamah Konstitusi, lembaga yang menjadi

26

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 68. 27

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 69.

Page 63: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

50

tempatnya menjalankan aksi memalak pihak-pihak yang berpekara di

MK (baris 56).28

Bergabung dengan MK ketika kecewa dengan partai

Golkar pada pemilihan Gubernur Kalimantan Barat tahun 2007. Saat

itu Partai Golkar lebih memilih mengusung pasangan lain dibanding

mengusung Akil Mochtar sebagai Calon Gubernur Kalimantan Barat

(baris 16).29

Padahal Partai Golkar sudah menjadi kendaraan politiknya

sejak tahun 1998. Akil terpilih menjadi ketua MK pada 1 April 2013.

Enam bulan kemudian, tepatnya pada 2 Oktober 2013, Akil ditangkap

KPK terkait kasus penyuapan sengketa pilkada Bupati Gunung Mas,

Kalimantan Tengah, dan sengketa pilkada Bupati Lebak, Banten (baris

127).30

Tabel 12.

Ground Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Golkar mengganjal ambisi Akil Mochtar:

Partai Golkar tidak mendukung Akil

Mochtar menjadi calon Gubernur

Kalimantan Barat.

Akun twitter Akil Mochtar digembok: Akun

twitternya diprivasi agar tidak terbaca oleh

orang lain.

14

164

Sinsigns

Akil bermain mata dengan pihak

berperkara: Akil meminta suap kepada pihak

yang berperkara agar bisa memenangkannya

di MK.

Operasi tangkap tangan: penyidik

menjebak pelaku dan membuatnya tidak bisa

mengelak.

55

151

Legisigns

Permintaan mahar pun sudah dipenuhi:

Akil memenuhi keinginan beberapa partai

untuk bisa mendukungnya sebagai calon

Gubernur Kalimantan Barat.

27

28

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 66. 29

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64. 30

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 68.

Page 64: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

51

c. Interpretasi

Akil berasal dari rakyat kecil, dia pernah menjadi loper koran

dan tukang semir sepatu (baris 37).31

Namun hal ini tidak bisa

menjamin dan mencegahnya untuk melakukan hal yang tidak terpuji.

Karirnya di dunia hukum dan politik harus berakhir di balik tahanan

KPK. Padahal dia sering menulis di sosial media lewat akun twitternya

@akilmochtar menentang segala tindak pidana korupsi, mengutuk

narkotika, dan menolak pemberian keringanan hukuman oleh

pemerintah dan pengadilan terhadap pelaku korupsi dan pengedar

narkoba (baris 165).32

Akil termakan omongannya sendiri lewat

postingannya di twitter “Banyak jalan untuk menggapai keinginan.

Jalan yang paling banyak adalah menjual idealisme, melacurkan diri

dengan kekuasaan, melakukan kebutaan nurani.”

Tabel 13.

Interpretant Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

ICW menuding Akil menerima gratifikasi.

Refly Harun menduga ada dua kasus lain

yang juga melibatkan Akil.

52

78

Decisign

Akil Mochtar berasal dari Putussibau,

Kalimantan Barat, lahir 18 Oktober 1960.

Akil Mochtar adalah aggota DPR periode

1999-2004.

20

8

Argument

Akil Mochtar menerima suap dari pihak

yang berperkara di MK.

Kasus penyuapan termasuk dalam tindak

pidana korupsi.

Akil Mochtar merupakan pelaku tindak

pidana korupsi.

127

31

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 65. 32

“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 69.

Page 65: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

52

B. Analisis Majalah Detik Edisi 98: Cenat Cenut Atut

Pada edisi ini mengangkat laporan utama tentang posisi Atut yang

mulai terancam dan akan digantikan oleh Rano Karno. Selain itu edisi ini juga

membahas tentang kehidupan glamor nan mewah dari sang Ratu. Laporan

utama edisi ini mengangkat delapan berita, namun penulis hanya memilih tiga

berita untuk dianalisis mewakili edisi ini, berikut analisisnya.

1. Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut

Berita ini memaparkan tentang posisi Atut yang mulai goyah di

Banten. Kasus korupsinya sedikit demi sedikit sudah mulai terkuak.

Walaupun sebenarnya dari dulu sudah menjadi rahasia umum bagi warga

Banten tentang maraknya korupsi yang dilakukan oleh dinasti Atut.

Namun kasus tersebut tidak pernah diusut tuntas dan menguap begitu saja,

karena semua lini mulai dari kejaksaan dan kepolisian sudah “diamankan”

oleh dinasti Atut (baris 172).33

Dengan tertangkapnya Tubagus Chaeri

Wardana alias Wawan dalam kasus suap pilkada Lebak, pihak yang

berseberangan dengan Atut mulai bergerak kembali mengumpulkan data

soal penyelewengan dinasti Atut yang mencapai 1.063 kasus. Salah

satunya penyaluran dana hibah senilai Rp 18 miliar yang dianggap fiktif.

Data-data tersebut kemudian dilaporkan ke KPK (baris 80).34

a. Objek

Objek dalam berita ini tetap pada Atut sebagai fokus utama

yang diduga melakukan berbagai tindak pidana korupsi. Namun pada

awal berita ini memaparkan tentang pihak yang berseberangan dan

33

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 57. 34

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 53.

Page 66: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

53

pihak yang membela Atut. Pihak yang membela Atut adalah jawara

Banten. Mereka terdiri dari pendekar-pendekar Banten dan pengusaha

yang siap membela Atut dan keluarganya jika ada yang berani macam-

macam. Mereka selalu bersiaga dan siap menanti komando dari

pimpinan. Para jawara bahkan sudah berziarah ke makam panglima

perang Banten yang menandakan bahwa mereka sangat siap berperang

(baris 33).35

Sedangkan pihak yang berseberangan dengan Atut adalah

ormas yang tergabung dalam Jaringan Warga untuk Reformasi Banten

atau Jawara Banten (baris 24).36

Mereka juga berkumpul untuk

membahas cara mengakhiri kekuasaan dinasti Atut. Mereka

mengumpulkan seluruh bukti-bukti penyelewengan dana yang pernah

dilakukan Atut selama menjabat. Bukti-bukti tersebut mencakup 1.063

kasus dan yang terbesar adalah penyaluran dana hibah dari kas

pemerintah Banten senilai Rp 18 miliar yang diduga fiktif (baris 83).37

Tabel 14.

Denotatum Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Ratu Atut Chosiyah adalah ikon Gubernur

Banten.

Pendekar Banten adalah ikon jawara

pelindung aset dinasti Atut.

55

5

Indeks

Para jawara bersiaga menandakan kondisi

Banten saat itu sedang genting.

Para jawara mendatangi makam panglima

perang Banten, menandakan mereka siap

berperang.

9

33

Simbol Ratu Atut Chosiyah adalah simbol penguasa 173

35

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51. 36

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51. 37

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 53.

Page 67: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

54

di Banten.

Tubagus Chasan Sochib adalah simbol

pendiri Persatuan Pendekar Persilatan dan

Seni Budaya Banten Indonesia.

5

b. Representasi

Representasi dari berita ini tentang pihak-pihak yang

bersebarangan dengan keluarga Atut yang mulai membentuk kekuatan

untuk mengakhiri dinasti Atut di Banten. Mereka adalah para

penggagas pembentukan Provinsi Banten yang disingkirkan oleh

Tubagus Chasan Sochib (baris 70).38

Mereka mengumpulkan seluruh

data tentang dugaan korupsi dinasti Atut dalam memimpin Provinsi

Banten. Data tersebut kemudian dibawa untuk diserahkan ke KPK.

Di sisi lain para jawara yang terkumpul dalam Persatuan

Pendekar Persilatan dan Seni Budaya Banten Indonesia yang didirikan

oleh Tubagus Chasan Sochib, ayah Atut, juga tengah bersiap untuk

membela dan melindungi keluarga serta kerabat Ratu Atut Chosiyah.

Diawal berita ini menggambarkan betapa beraninya para pendekar-

pendekar dari perguruan silat tersebut. Dengan mengutip salah satu

pendekar yang sedang bersiaga. “Kalau komandan bilang ke Jakarta ya

ke Jakarta, geruduk ya geruduk, bacok ya bacok!” (baris 1).39

Tabel 15.

Ground Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Para jawara mendatangi makam panglima

perang Banten: mereka datang untuk

meminta ijin dan restu kepada leluhur

27

38

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 53. 39

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51.

Page 68: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

55

mereka.

Atut menghilang dari muka publik: Atut

sebenarnya ada hanya saja tidak

menampakkan diri di depan umum.

53

Sinsigns

Proses hukumnya membeku: proses

hukumnya tidak diteruskan.

Kasus korupsi dinasti Atut menguap begitu

saja: kasus korupsi yang menyangkut

keluarga Atut tidak diusut tuntas.

170

172

Legisigns

Atut seolah tak tersentuh hukum: Atut

kebal terhadap hukum.

Kasus korupsi Atut terkuak dengan tangan

Tuhan: masyarakat sudah putus asa terhadap

kasus korupsi Atut.

166

182

c. Interpretasi

Walaupun sudah menjadi rahasia umum dikalangan masyarakat

Banten bahwa dinasti Atut sudah banyak merugikan rakyat selama ini,

namun tidak ada yang berani menindak mereka. Karena mulai dari

kejaksaan dan kepolisian daerah Banten hingga ke KPK, sudah

“diamankan” oleh orang-orang Atut (baris 179).40

Selain itu dinasti

atut punya jawara yang siap menindak siapa saja yang berani melawan

dan macam-macam terhadap keluarga Atut (baris 1).41

Dengan

ditangkapnya Wawan, adik Atut, dalam kasus penyuapan pilkada

Lebak, bagi masyarakat Banten merupakan momentum yang pas untuk

melakukan perlawanan dan melaporkan semua permainan yang

dilakukan oleh dinasti Atut (baris 75).42

Agar mereka bisa

mendapatkan haknya sebagai warga negara di Banten dengan

mendapatkan fasilitas hidup yang layak.

40

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 57. 41

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51. 42

“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 53.

Page 69: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

56

Tabel 16.

Interpretant Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

Atut diduga mengetahui asal-muasal uang

yang diberikan Wawan kepada Akil.

Atut diduga menggelapkan dana hibah ke

ormas fiktif.

48

85

Decisign

Ratu Atut Chosiyah adalah anak dari

Tubagus Chasan Sochib.

Abraham Samad adalah Ketua KPK.

8

62

Argument

Pendekar Banten siap mati membela

keluarga keturunan Tubagus Chasan Sochib.

Ratu Atut adalah keturunan Chasan Sochib.

Pendekar Banten siap membela Ratu Atut

Chosiyah.

44

2. Berita II : Si Doel Menghitung Hari

Berita dengan judul Si Doel Menghitung Hari memaparkan tentang

Rano Karno yang akan segera menggantikan posisi Ratu Atut Chosiyah

sebagai Gubernur Banten. Namun melihat kiprahnya selama ini di

pemerintahan Banten, beberapa kalangan meragukan kemampuan Rano.

Seperti Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Banten, Ribka

Tjiptaning. Menurutnya Rano belum pantas menggantikan Atut karena

selama ini tidak menunjukkan karakter seorang pemimpin (baris 45).43

Begitupun dengan Gandung Ismanto, pengamat politik dari Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, yang meragukan kepemimpinan Rano.

Menurutnya, selama ini dia gagal mewujudkan target dan janji

kampanyenya (baris 69).44

43

“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 60. 44

“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 60.

Page 70: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

57

a. Objek

Objek dalam berita ini adalah Rano Karno, menjabat sebagai

Wakil Gubernur Banten dan sesaat lagi akan menggantikan posisi Ratu

Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten. Serta beberapa kalangan

yang meragukan kemampuan Rano dalam memimpin Banten (baris

61).45

Hal tersebut tidak lepas dari peran Rano Karno selama ini yang

seolah dikebiri oleh rekannya karena takut prestasinya melebihi sang

Gubernur, seperti pendapat Gandung Ismanto, pengamat politik di

Banten (baris 75).46

Tabel 17.

Denotatum Berita II : Si Doel Menghitung Hari

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Ikon Wakil Gubernur Banten yakni Rano

Karno.

Megawati Soekarno Putri sebagai ikon PDI

Perjuangan.

5

7

Indeks

Ratu Atut menjadi tersangka KPK

menandakan kalau posisinya akan digantikan

oleh Rano Karno.

Pengamat meragukan kemampuan Rano

Karno untuk memimpin Banten,

menandakan selama ini Rano Karno tidak

menunjukkan kinerjanya sebagai Wakil

Gubernur.

23

45

Simbol Rano Karno merupakan simbol Doel dalam

sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

9

b. Representasi

Representasi berita ini tentang Rano Karno yang sesaat lagi

akan menggantikan posisi Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur

Banten. Namun beberapa kalangan meragukan kemampuan Rano

45

“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61. 46

“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.

Page 71: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

58

untuk memimpin Provinsi Banten. Pasalnya, selama ini Rano tidak

memperlihatkan kinerjanya sebagai Wakil Gubernur. Dia seperti

berada dibawah kendali Atut (baris 49).47

Walaupun sebagian kalangan

menilai bahwa Rano sengaja tidak diberikan kewenangan agar tidak

lebih menonjol dari Atut. Seperti yang dikatakan Gandung Ismanto,

sebagai pengamat politik di Banten, bahwa Atut tidak ingin Rano

melebihi prestasinya (baris 78).48

Tabel 18.

Ground Berita II : Si Doel Menghitung Hari

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Rano ketiban pulung: Rano mendapat

keberuntungan menggantikan posisi Atut

sebagai Gubernur.

Rano sengaja dikebiri oleh mitra kerjanya:

Rano tidak diberikan kewenangan.

10

75

Sinsigns

Andai Juli lalu Rano mundur maka dia akan

Gigit jari: Jika Rano mundur saat itu maka

dia akan kecewa karena tidak mendapatkan

posisi Gubernur.

Rano lebih di ketiaknya Atut: Rano tidak

punya inisiatif dalam memimpin Banten.

5

49

Legisigns

Ribka Tjiptaning berubah 180 derajat:

Ribka berubah pendapat yang awalnya setuju

mendukung Rano menggantikan Atut

kemudian tidak setuju dan meragukan Rano

menjadi Gubernur.

43

c. Interpretasi

Walaupun Rano sudah pasti akan menggantikan posisi Atut

sebagai Gubernur, namun masih saja ada kalangan yang meragukan

dan tidak mengiginkan Rano menduduki jabatan Atut sebagai

Gubernur Banten. Sebenarnya saat inilah kesempatan Rano Karno

47

“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 60. 48

“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.

Page 72: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

59

untuk membuktikan bahwa dirinya mampu memimpin Banten dan

menepis pendapat beberapa kalangan yang meragukan dirinya.

Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan oleh Rano Karno sebagai ajang

pembuktian bahwa dirinya tidak hanya dijadikan sebagai pendulang

suara dalam pilkada Banten karena popularitasnya sebagai artis (baris

74).49

Namun tidak menutup kemungkinan hal ini akan sulit

dilakukan oleh Rano, karena di Banten sudah terbentuk sistem yang

dibangun oleh dinasti Atut yang akan mempersulit kerjanya di

pemerintahan Banten, kelak jika dia menduduki jabatan sebagai

Gubernur. Sistem tersebut akan bekerja secara otomatis dengan

sedemikian rupa untuk menjatuhkan orang-orang dipemerintahan

Banten yang bukan dari kalangan dinasti Atut (baris 78).50

Tabel 19.

Interpretant Berita II : Si Doel Menghitung Hari

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

Ribka Tjiptaning berancang-ancang untuk

menjadikan Banten sebagai basis perjuangan

PDI Perjuagan.

40

Decisign

Megawati Soekarno Putri adalah ketua PDI

Perjuangan.

Rano Karno adalah Wakil Gubernur Banten.

6

2

Argument

Wakil Gubernur Banten akan menggantikan

posisi Atut sebagai Gubernur Banten karena

menjadi tersangka kasus korupsi.

Rano Karno adalah Wakil Gubernur Banten.

Rano Karno akan menduduki jabatan sebagai

Gubernur Banten menggantikan posisi Atut.

23

49

“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61. 50

“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.

Page 73: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

60

3. Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar

Di berita ini menjelaskan tentang harta kekayaan milik Atut dan

kerabatnya dari hasil monopoli proyek pemerintahan Banten. Mulai dari

tanah yang tersebar di 65 titik di Banten dan Jawa Barat, hotel, media

berupa radio, SPBU, dan tempat rekreasi. Total kekayaan Atut mencapai

Rp 41,6 miliar (baris 154).51

Untuk menjaga asetnya agar terus

berkembang, beberapa perusahaannya menjalin kerjasama dengan

pemerintah Banten. Seperti Hotel Ratu Bidakara yang sering dipakai oleh

pemerintah Provinsi Banten melaksanakan berbagai kegiatan. Seperti

rapat, pemberian penghargaan, dan acara seremonial lainnya (baris 67).52

a. Objek

Objek pada berita ini adalah Ratu Atut Chosiyah sebagai

nyonya besar pada dinasti yang dipimpinnya. Selain itu kerabatnya

juga sempat disinggung dalam berita ini. Dimana mereka menempati

posisi penting pada beberapa anak perusahaan milik dinasti Atut.

Seperti Andiara Aprilia Hikmat (anak bungsu Atut), Tanto Warsono

(suami Andiara), Andika Hazrumy (anak pertama Atut), dan Ade

Rossi Chaerunnisa (istri Andika). Masing-masing dari mereka

menduduki posisi penting di PT Hotel Ratu, mulai dari direktur utama

sampai komisaris (baris 50).53

51

“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 68. 52

“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64. 53

“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64.

Page 74: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

61

Tabel 20.

Denotatum Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Ratu Atut Chosiyah merupakan ikon

Gubernur Banten.

Pendekar dari jawara Banten merupakan

ikon pasukan kemanan keluarga Ratu Atut.

27

39

Indeks

Kehadiran jawara dan pendekar di beberapa

tempat sebagai tanda Banten dalam kondisi

genting.

Kekayaan Atut yang fantastis menandakan

adanya permainan dengan APBD di Banten.

1

143

Simbol

Pakaian hitam-hitam merupakan simbol

jawara pendekar Banten.

Berbagai perusahaan dan kapling tanah yang

tersebar di Banten merupakan simbol

kekayaan dinasti Atut.

14

114

b. Representasi

Representasi pada berita ini tentang harta kekayaan yang

dimiliki oleh Atut dan kerabatnya. Terdiri dari beberapa perusahaan

dengan berinduk pada perusahaan PT Sinar Ciomas Raya Utama (baris

62).54

Perusahaan ini merupakan usaha yang didirikan oleh ayah Atut,

Tubagus Chasan Sochib. Perusahaan tersebut bergerak disektor usaha

konstruksi dan pernah menguasai seluruh proyek konstruksi di Banten

saat wilayah Banten masih tergabung dengan Provinsi Jawa Barat

(baris 60).55

Perusahaan tersebut sudah memiliki banyak anak perusahaan,

diantaranya PT Sinar Ciomas Wahana Putra, PT Hotel Ratu, PT

Pelayaran Sinar Ciomas Pratama, PT Radio Bahana Banten, dan PT

Andikapradana Utama. Perusahaan-perusahaan tersebut seringkali

54

“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64. 55

“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64.

Page 75: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

62

memenangi tender proyek dari pemerintahan Banten. Selain beberapa

perusahaan ini, keluarga Atut juga memiliki aset berupa tanah yang

tersebar di beberapa daerah di Provinsi Banten dan Jawa Barat (baris

48).56

Tabel 21.

Ground Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Jawara yang tidak kebagian ingin

melampiaskan amarah: melampiaskan

dengan cara membuka semua kasus korupsi

yang dilakukan Atut.

Banyak masalah korupsi yang terpendam:

banyak kasus korupsi di Banten yang tidak

diusut hingga tuntas.

188

203

Sinsigns

Anak perusahaan: cabang perusahaan.

Perputaran APBD Banten bermuara di

kantong keluarga Atut: tidak memberikan

hak-hak rakyat yang seharusnya mereka

dapatkan.

56

109

Legisigns

Mata para jawara melotot setiap ada

kendaraan yang masuk hotel: mata melotot

dimaksudkan untuk menakut-nakuti.

Tangan jawara itu memberikan tanda

larangan ketika ada yang hendak memotret:

menandakan kalau disekitar tempat itu tidak

boleh mengambil gambar.

7

18

c. Interpretasi

Kekayaan yang dimiliki Atut saat ini adalah hasil kerjasama

pemerintah Banten dengan beberapa perusahaannya. Sebagian besar

APBD Banten dikelola oleh perusahaan-perusahaan milik dinasti Atut

(baris 85).57

APBD Banten hanya berputar dikalangan keluarga dan

kerabat Atut saja melalui beberapa perusahaan yang ada dibawah

56

“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64. 57

“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 65.

Page 76: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

63

kendali dinasti Atut. Makanya kekayaan Atut berlimpah, dia menjadi

tuan tanah di jantung Provinsi Banten. Yang dirugikan tentunya adalah

masyarakat Banten. Namun masyarakat tidak bisa berbuat banyak

karena ditakut-takuti oleh jawara dari berbagai perguruan silat di

Banten. Mereka siap melakukan apa saja sesuai perintah Atut jika ada

yang berani menganggu aset dan harta kekayaannya (baris 185).58

Demonstrasi mahasiswa juga sudah tidak mempan

menjatuhkan dinasti Atut di Banten. Bahkan ketika Atut sudah dalam

penjara pun seakan masih sulit untuk memperbaiki birokrasi dan

kesejahteraan masyarakat Banten. Karena di Banten sudah terbentuk

sebuah sistem dinasti yang dibangun oleh Tubagus Chasan Sochib. Dia

sudah mempersiapkan putra-putrinya sejak lama untuk tetap

menduduki dan menguasai Banten. Irwan Nugroho Redaktur

Pelaksana Majalah Detik bahkan menyebut Tubagus Chasan Sochib

lebih hebat dari Soeharto dalam memonopoli kekuasaan.

Tabel 22.

Interpretant Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

Data Jawara menyebutkan tiga bisnis Ratu

Atut telah memonopoli APBD Banten.

Ampi N. Tanudjiwa khawatir jika para

pendekar jawara dan mahaiswa bertemu

maka akan terjadi bentrok.

84

197

Decisign

Hotel Ratu Bidakara bernaung sebagai anak

perusahaan PT Sinar Ciomas Raya Utama.

Tubagus Chasan Sochib adalah pendiri

Persatuan Pendekar Persilatan dan Seni

Budaya Banten Indonesia.

56

43

Argument PT Sinar Ciomas Raya Utama merupakan

perusahaan yang memonopoli APBD di

57

58

“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 68.

Page 77: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

64

Banten.

PT Sinar Ciomar Raya Utama adalah milik

keluarga Ratu Atut Chosiyah.

Ratu Atut Chosiyah memonopoli APBD di

Provinsi Banten.

C. Analisis Majalah Detik Edisi 109: Tatu Jadi Ratu

Pada edisi ini mengangkat laporan utama tentang kehidupan Atut di

balik tahanan KPK. Serta skenario yang diduga dibentuk oleh dinasti Rau

(sebutan untuk dinasti yang dibangun Chasan Sochib, ayah Atut) untuk

mempertahankan kekuasaannya di Banten. Ratu Tatu Chasanah digadang-

gadang akan menggantikan posisi Atut untuk mempertahankan dinasti Rau di

Banten. Laporan utama edisi ini memuat tiga berita, seperti yang diuraikan

berikut ini.

1. Berita I : Titah Ratu Dari Bui

Berita ini menjelaskan tentang kegelisahan Atut dari Rumah

Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Dia berusaha keluar dari tahanan

dengan alasan masih aktif sebagai Gubernur Banten. Hingga mengajukan

permohonan penangguhan penahan. Pengacara Atut juga berusaha

mengalihkan status Atut menjadi tahanan kota namun ditolak oleh KPK

(baris 79).59

Disisi lain, situasi pemerintahan di Banten dikabarkan tidak

stabil karena para pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

terpecah dalam beberapa kelompok. Selain itu Wakil Gubernur Banten,

Rano Karno, juga seakan tidak menunjukkan sikapnya mengambil alih

pemerintahan. Masyarakat pun terbagi antara yang mendesak Atut untuk

mundur dari jabatannya dan gerakan yang menolak Rano menduduki

59

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 39.

Page 78: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

65

jabatan Gubernur Banten (baris 141).60

a. Objek

Objek berita ini berfokus kepada Ratu Atut Chosiyah yang

ditahan KPK sejak 20 Desember 2013. Kegelisahannya di dalam Rutan

Pondok Bambu yang tidak terbiasa dengan layanan yang serba

terbatas, digambarkan secara dramatis pada awal berita ini (baris 6).61

Selain itu, berita ini juga membahas objek tentang parlemen Banten

yang terpecah-belah antara kelompok yang mendukung Atut untuk

tetap menjadi Gubernur Banten dan kelompok yang menyarankan Atut

untuk mundur dari jabatannya.

Adapun kelompok yang mendesak Atut untuk mundur, datang

dari politikus PDI Perjuangan dan PKS yang merupakan partai

pengusung Rano Karno. Menurut politisi PDI Perjuangan, Agus

Wisas, di Banten banyak persoalan yang harus diselesaikan. Jika Atut

bersikeras tidak menanggalkan jabatannya maka persoalan tersebut

sulit dirampungkan. Selain itu menurut Agus, Provinsi Banten bukan

sebuah perusahaan atau kartel narkoba yang bisa dipimpin dari dalam

penjara (baris 125).62

Sedangkan pihak yang menginginkan Atut agar

tetap menjadi gubernur adalah dari kalangan keluarga Atut. Dia

menganggap bahwa Rano Karno tidak memiliki kemampuan

mengendalikan pemerintahan di Banten (baris 143).63

60

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 41. 61

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 37. 62

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 41. 63

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 41.

Page 79: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

66

Tabel 23.

Denotatum Berita I : Titah Ratu Dari Bui

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Ratu Atut Chosiyah merupakan ikon

Gubernur Banten.

Ruangan dengan jeruji besi merupakan ikon

rumah tahanan/penjara.

83

6

Indeks

Atut tidak mau bertegur sapa dengan

penghuni sel lainnya, dan cenderung dingin,

namun jika bertemu dengan sosialita seperti

Hartati Murdaya dan Angelina Sondakh dia

bersikap ramah, ini menandakan kalau Atut

pilih-pilih teman.

Keluarga Atut bisa membesuknya di penjara

tanpa harus antri menandakan kalau

dipenjara tersebut ada diskriminasi terhadap

napi lain.

15

49

Simbol

Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan

simbol perlawanan terhadap para koruptor.

Kalangan sosialita adalah simbol orang-

orang yang hidup dengan kemewahan dan

sehari-hari tampil glamor.

53

25

b. Representasi

Representasi dalam berita ini adalah tentang Ratu Atut yang

berusaha keluar dari Rumah Tahanan Pondok Bambu. Kesehariannya

yang penuh dengan kemewahan dengan layanan VVIP membuatnya

merasa sangat berbeda dan menderita saat harus mendapatkan fasilitas

rutan yang serba terbatas. Hal itu sangat terlihat ketika beberapa

keluarganya datang menjenguknya, tangannya diletakkan dikening dan

menangis tersedu-sedu (baris 43).64

Dia lantas mendesak kuasa hukumnya mengajukan

penangguhan penahanan atau setidaknya berubah status menjadi

tahanan kota. Dengan alasan Atut masih menjabat sebagai kepala

64

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 38.

Page 80: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

67

daerah aktif yang harus menjalankan tugas-tugas pemerintahan di

Banten (baris 70).65

Namun usaha tersebut ditolak KPK. Atut bahkan

mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk

dikeluarkan dari Rutan Pondok Bambu karena akan melantik Walikota

Tangerang, namun SBY menunjuk Rano Karno untuk melantik

pasangan Walikota terpilih itu (baris 95).66

Tabel 24.

Ground Berita I : Titah Ratu Dari Bui

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Atut berpesan kepada Tatu untuk menjaga

Banten: maksudnya menjaga kekuasaan

dinasti yang telah dibangun ayahnya.

Wawan dan kelompoknya banyak

menggarap proyek di Banten: sebagian

besar proyek di Banten dikuasai oleh

kelompok Wawan.

102

112

Sinsigns

Atut mendesak kuasa hukumnya

mengajukan penangguhan penahanan: Atut

tidak ingin berlama-lama berada di dalam

tahanan KPK.

Penahanan Atut dilakukan tanpa rasa

kemanusiaan: KPK dengan tega menangkap

Atut setelah kematian beberapa kerabatnya.

70

62

Legisigns

Atut meletakkan tangannya di kening dan

menangis tersedu-sedu: menggambarkan

betapa Atut menderita di dalam tahanan

KPK.

Atut cenderung dingin dan lebih memilih

menyendiri di dalam tahanan KPK: Atut

tidak mau bergaul dengan tahanan lain.

43

19

c. Interpretasi

Saat ini KPK sudah kuat, berani, tegas, dan tidak pandang bulu

menindak pelaku korupsi di Indonesia. Buktinya, sekelas Atut pun

65

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 39. 66

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 40.

Page 81: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

68

dibuat tidak berdaya di dalam rumah tahanan KPK. Tapi

kelemahannya malah ada pada undang-undang yang mengatur tentang

pemerintahan daerah. Yaitu Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004,

yang baru akan memberhentikan sementara seorang Kepala Daerah

jika statusnya menjadi terdakwa (baris 86).67

Atut pun yang sudah

menjadi tersangka KPK tidak mau melepaskan jabatannya. Hal ini

membuat masyarakat Banten tidak terima dipimpin dari dalam penjara.

Seperti yang diungkapkan Agus Wisas, Politikus PDI Perjuangan di

Banten. Menurutnya, Banten bukan sebuah perusahaan atau kartel

narkoba yang bisa dikendalikan dari dalam penjara (baris 133).68

Tabel 25.

Interpretant Berita I : Titah Ratu Dari Bui

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

Rano dianggap belum mempunyai

kapabilitas mengendalikan pemerintahan

Banten jika ditinggalkan Atut.

Situasi di pemerintahan Banten dikabarkan

makin limbung.

143

106

Decisign

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

mengatur tentang Kepala Daerah baru akan

diberhentikan sementara jika statusnya

menjadi terdakwa.

Atut ditahan di Rumah Tahanan Pondok

Bambu, Jakarta Timur, Blok C-13.

86

7

Argument

Atut masih memimpin Banten dari dalam

tahanan KPK.

Banten bukan perusahaan atau kartel

narkoba.

Masyarakat Banten tidak terima dipimpin

dari dalam penjara.

133

67

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 39. 68

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 41.

Page 82: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

69

2. Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian

Berita ini menceritakan tentang proses pemilihan Ketua DPD

Partai Golkar Banten. Hasilnya, Ratu Tatu Chasanah keluar sebagai

pemenang menggantian Hikmat Tomet (almarhum) suami Ratu Atut

Chosiyah. Skenarionya, Tatu digadang-gadang meneruskan dinasti yang

telah dibangun Chasan Sochib menggantikan posisi kakaknya Atut, yang

menjadi tersangka kasus suap pilkada Lebak dan kasus pengadaan alat

kesehatan di Provinsi Banten. Namun dia berusaha mengelak dengan

alasan yang memilih Gubernur adalah masyarakat (baris 162).69

a. Objek

Objek utamanya adalah Ratu Tatu Chasanah, adik Ratu Atut

Chosiyah. Saat ini Tatu menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Banten.

Tatu dianggap lebih lihai dalam berpolitik daripada Atut. Dia

digadang-gadang menjadi penerus dinasti politik Ratu Atut. Jika sudah

menempati posisi sebagai Ketua DPD Golkar Banten, maka selangkah

lagi akan menduduki jabatan sebagai Gubernur Banten (baris 143).70

Tabel 26.

Denotatum Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Ratu Tatu Chasanah adalah ikon Partai

Golkar di Provinsi Banten.

Tubagus Chasan Sochib adalah ikon pendiri

dinasti Rau di Banten.

83

77

Indeks

Tubagus Imam Ariyadi meninggalkan ruang

pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Banten,

menandakan adanya ketidakberesan dalam

pemilihan ketua tersebut.

Ratu Tatu Chasanah terpilih menjadi Ketua

29

143

69

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49. 70

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 48.

Page 83: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

70

DPD Partai Golkar Banten, menandakan

sesaat lagi dia akan menduduki jabatan

sebagai Gubernur Banten.

Simbol

Kemenangan Tatu menjadi Ketua DPD

Partai Golkar Banten sebagai simbol bahwa

dinasti Rau masih punya kekuatan di Banten.

Al Hidayah adalah simbol organisasi wanita

Islam yang didirikan Partai Golkar Banten.

119

35

b. Representasi

Representasi dalam berita ini tentang skenario pemerintahan di

Banten dan Ratu Tatu Chasanah sebagai pemeran utamanya. Dia

dipersiapkan menggantikan posisi Atut yang akan meneruskan dan

mempertahankan dinasti yang telah dibangun oleh ayahnya, almarhum

Tubagus Chasan Sochib (baris 99).71

Caranya dengan menduduki

jabatan penting di Partai Golkar Banten. Tatu terpilih sebagai Ketua

DPD Golkar Banten pada Musyawarah Daerah Luar Biasa DPD Partai

Golkar Banten pada 27 Desember 2013 (baris 82).72

Kemudian akan

mendampingi Rano Karno jika Atut dicopot dari jabatannya sebagai

Gubernur Banten (baris 153).73

Tabel 27.

Ground Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Iman meradang karena suara dari kelompok

organisasi yang didirikan Golkar diwakili

oleh Al Hidayah: Iman kecewa terhadap

kelompok organisasi Partai Golkar.

Klan politik Tatu kembali memakai cetak

biru manuver politik yang diciptakan

Chasan Sochib: Tatu menggunakan strategi

politik ayahnya untuk tetap mempetahankan

kekuasaan di Banten.

35

164

71

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 47. 72

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 46. 73

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 48.

Page 84: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

71

Sinsigns

Jalan politik buat Tatu telah dibuka lebar

oleh Chasan dan Atut jauh hari sebelumnya:

Tatu diberikan peluang besar dalam karir

politiknya di Banten.

Perubahan arah angin mengantarkan Tatu

pada kemenangan: beberapa organisasi

mayoritas Partai Golkar Banten yang

awalnya mendukung Iman beralih memilih

Tatu.

99

81

Legisigns

Tubagus Iman Ariyadi angkat kaki dari

ruang pemilihan Ketua DPD Partai Golkar

Banten: Iman meninggalkan ruang pemilihan

menandakan kalau dia tidak setuju dengan

pemilihan tersebut.

Dinasti Chasan punya banyak stok

politikus: Chasan memiliki anak dan kerabat

sebagai kader politik untuk menguasai

Banten.

29

186

c. Interpretasi

Dinasti yang dibangun oleh almarhum Tubagus Chasan Sochib

sudah dipersiapkan dengan matang dan sedemikian rupa untuk

menguasai Banten dalam beberapa generasi kedepan (baris 185).74

Buktinya, jika ada satu atau beberapa anggota keluarga yang mandek

dalam memimpin Banten, maka anggota keluarga yang lain sudah siap

untuk menggantikan posisinya. Diparlemen Banten pun sudah dikuasai

oleh orang-orang dari dinasti yang dibangun oleh Chasan. Sehingga

sulit jika ingin meruntuhkan dinasti tersebut, sistemnya sudah

terbentuk sejak Porovinsi Banten mulai berdiri (baris 164).75

Tatu yang diupayakan untuk melanjutkan estapet

kepemimpinan di Banten pun sudah siap menerima tongkat dari Atut

jika diperlukan. Bahkan jika Tatu juga tersangkut kasus korupsi,

74

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49. 75

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.

Page 85: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

72

karena beberapa LSM di Banten menganggap Tatu terlibat dalam

menguapnya kas Provinsi Banten yang disalurkan dalam bentuk dana

hibah bantuan sosial ke berbagai organisasi (baris 183),76

maka dinasti

Chasan masih punya banyak stok politikus di Banten. Seperti saudara

tiri Atut, anak, dan menantunya yang sudah matang berpolitik di Partai

Golkar Banten (baris 187).77

Tabel 28.

Interpretant Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

Langkah Tatu menjadi komandan baru di

trah politik Chasan Sochib diperkirakan akan

mulus setelah menjadi Ketua DPD Golkar

Banten.

Tatu konon lebih punya kemampuan lobi

dibanding Atut.

94

127

Decisign

Ratu Tatu Chasanah terpilih sebagai Ketua

DPD Golkar Banten pada Jumat, 27

Desember 2013.

Tatu rangkap jabatan sebagai Ketua DPP

Golkar Pandeglang dan Ketua Pelaksana

Harian DPD Golkar Banten.

82

102

Argument

Calon Gubernur Banten adalah Ketua DPD

Golkar Banten.

Ratu Tatu Chasanah adalah Ketua DPD

Golkar Banten.

Ratu Tatu Chasanah adalah calon Gubernur

Banten.

143

3. Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan

Pada berita ini memaparkan tentang awal karir Ratu Tatu Chasanah

di dunia politik. Awalnya dia hanya seorang ibu rumah tangga yang

senang berinvestasi di bidang tanah. Kemudian didorong oleh suaminya,

76

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49. 77

“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.

Page 86: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

73

Jhon Chaidir, untuk masuk ke dunia politik (baris 90).78

Pertama kali Tatu

berkiprah di dunia politik pada tahun 2006, langsung menjadi Ketua DPD

Partai Golkar Pandeglang. Dua kali gagal menjadi Wakil Bupati yaitu di

Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Tatu akhirnya memilih

masuk DPRD Banten tahun 2009 dan menjadi Wakil Ketua DPRD

Banten. Sampai akhirnya saat ini berhasil menjadi Wakil Bupati Serang.

Tatu juga menjabat sebagai ketua dibeberapa organisasi sosial (baris

148).79

a. Objek

Objek pada berita ini adalah Ratu Tatu Chasanah sebagai

komandan baru dalam dinasti Chasan Sochib. Di tangannyalah nasib

dinasti akan ditentukan, masih tetap bertahan hingga beberapa generasi

kedepan atau akan berakhir seperti era orde baru (baris 10).80

Setelah

menduduki posisi penting di Partai Golkar Banten dan menjadi ketua

di beberapa organisasi sosial, maka akan mudah bagi Tatu dalam

memimpin dinasti Chasan (baris 17).81

Tabel 29.

Denotatum Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Ikon

Ratu Tatu Chasanah adalah ikon Partai

Golkar di Provinsi Banten.

Ratu Tatu Chasanah adalah ikon baru di

dinasti Chasan.

11

14

Indeks

Ratu Tatu Chasanah pemimpin baru di

dinasti Chasan menandakan bahwa dialah

penerus dan penentu nasib dinasti yang telah

dibangun ayahnya.

18

78

“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54. 79

“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 56. 80

“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 52. 81

“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 52.

Page 87: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

74

Sepanjang 2010-2011 Atut melantik empat

kerabatnya sebagai pejabat pemerintah di

Provinsi Banten menandakan Atut tengah

membentuk dinasti di Banten.

77

Simbol

Ratu Tatu yang kurang mempedulikan

penampilan menyimbolkan kalau dirinya

perempuan yang tomboi.

Ratu Atut yang sangat memperhatikan

penampilan menyimbolkan kalau dirinya

merupakan perempuan yang sangat feminim.

84

83

b. Representasi

Ide dalam berita ini menjelaskan tentang perbedaan yang

mencolok antara Atut dan Tatu. Adik-kakak ini sangat berbeda dalam

hal penampilan dan kemampuan dalam retorika politik. Jika Atut

putih, feminim, sangat memperhatikan penampilan, suka dandan,

bahkan bisa menghabiskan milyaran rupiah untuk menjaga

penampilannya, maka sangat berbeda dengan Tatu yang tomboi (baris

84).82

Dia mengaku tidak bisa didandani dan lebih memilih tampil

natural. Tatu juga dipersepsikan lebih cerdas, lebih santun, dan lebih

alami dalam berpolitik dibanding Atut ataupun Wawan. Posisinya

sebagai ketua dibeberapa organisasi sosial membuat dirinya juga lebih

dipersepsikan positif, sehingga dia lebih memiliki potensi

mempertahankan dinasti ketimbang Atut yang sudah tersangkut kasus

korupsi dan ditahan KPK (baris 17).83

82

“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54. 83

“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 52.

Page 88: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

75

Tabel 30.

Ground Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Qualisigns

Proyek pembangunan sarana dan prasarana

Rumah Sakit Balaraja, Banten, senilai 13,7

miliar menyeret Jhon menjadi tersangka:

Jhon Chaidir suami Tatu menjadi tersangka

korupsi proyek tersebut.

Kasus korupsi Jhon Chaidir dihentikan oleh

kejaksaan tinggi Banten: kasusnya tidak

diusut sampai tuntas.

130

136

Sinsigns

Dalam Pilkada Serang, Ahmad Taufik

Nuriman hanya duduk manis, semua diurus

oleh Tatu: Ahmad tidak perlu pusing soal

kampanye karena semuanya sudah diurus

dan ditanggung oleh Tatu.

Setelah melantik Tatu, Atut seperti tidak

terbendung lagi melantik beberapa

kerabatnya: Atut ketagihan melantik

kerabatnya dalam proses membangun

dinasti.

56

64

Legisigns

Ketua DPD Golkar hanya dijadikan loncatan

bagi Tatu: ketua DPD hanya sebagai modal

awal untuk menduduki posisi wakil

Gubernur Banten.

Jalan politik Tatu sudah lama dirancang

keluarga Chasan Sochib: karir politik Tatu

sudah diskenario oleh keluarga Chasan.

21

25

c. Interpretasi

Karakter Tatu yang berbeda 180 derajat dengan Atut membawa

dampak positif bagi dirinya. Atut yang memiliki karakter glamor dan

bisa menghabiskan biaya milyaran rupiah untuk menjaga penampilan,

tidak akan didapati pada karakter Tatu. Hal ini akan membuat persepsi

masyarakat Banten positif terhadap Tatu, bahwa pemimpin mereka

kedepan, lebih sederhana dengan penampilan apa adanya yang lebih

natural di depan masyarakat. Selain itu, Tatu juga dipersepsikan positif

dan terkesan lebih cerdas dalam berpolitik di banding Atut (baris

Page 89: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

76

171).84

Sehingga Masyarakat Banten tentunya akan lebih mudah

menerima dan mendukung Tatu untuk menjadi pemimpin mereka

selanjutnya.

Tabel 31.

Interpretant Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan

Jenis Tanda Tanda Baris ke

Rheme

Menjadi Ketua DPD Golkar diprediksi hanya

loncatan bagi Tatu untuk mengincar posisi

Wakil Gubernur Banten.

Tatu dipersepsikan lebih cerdas, lebih

santun, serta alamiah disbanding Atut dan

Wawan.

20

171

Decisign

Ratu Tatu Chasanah adalah Ketua Dewan

Pimpinan Daerah Partai Golkar Banten.

Ratu Tatu Chasanah adalah Ketua Palang

Merah Indonesia Banten periode 2012-2017.

10

150

Argument

Ratu Tatu Chasanah adalah Ketua DPD

Golkar Banten.

Tatu merupakan komandan baru dinasti

Chasan Sochib.

Tatu memiliki kekuasaan besar untuk

menyelamatkan dinasti Chasan dari

keruntuhan.

10

D. Interpretasi Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik

Ketika seseorang menjadi pejabat publik, banyak hal yang bisa

dilakukan. Mereka bisa memilih melakukan hal yang positif ataupun hal-hal

yang negatif. Apapun yang dilakukan oleh pejabat tidak bisa lepas dari sorotan

media massa. Dalam hal ini media massa yang penulis jadikan sebagai bahan

penulisan adalah Majalah Detik.

Salah satu pejabat yang menjadi sorotan media massa pada tahun 2013

adalah Ratu Atut Chosiyah, terkait kasus korupsi yang dilakukannya secara

sistematis dan terstruktur sejak awal pemerintahannya. Korupsi yang

84

“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 57.

Page 90: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

77

dilakukan Atut sudah sampai pada titik yang tidak wajar, sangat berdampak

buruk bagi warga di Provinsi Banten, khususnya warga kecil menengah yang

belum bisa menikmati infrastruktur yang layak.

Majalah Detik, dalam mengkonstruksi berita tentang Ratu Atut

Chosiyah, tidak serta merta memberitakan tentang Atut begitu saja. Majalah

Detik mengkonstruksi berita tentang Atut sesuai dengan ideologinya, dalam

hal ini berpihak kepada masyarakat. Memberikan informasi sesuai kenyataan

yang terjadi di lapangan. Dengan membentuk konstruksi citra model bad

news, sesuai teori yang dipaparkan oleh Burhan Bungin dalam bukunya

Penulisan Kualitatif, sebagaimana telah dijelaskan pada bab dua skripsi ini.

Sesuai sudut pandang Majalah Detik, kasus korupsi yang dilakukan

oleh Ratu Atut Chosiyah telah membuat geram masyarakat Banten. Betapa

tidak, provinsi yang berbatasan langsung dengan ibukota negara, yang

seharusnya menjadi role model bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia dalam

segala hal, malah menjadi sebaliknya. Mulai dari bidang pendidikan, ekonomi,

sosial, hingga infrastruktur, belum ada yang bisa dibanggakan. Masih terlihat

potret di berbagai media massa, bagaimana perjuangan anak-anak sekolah di

Banten yang mempertaruhkan keselamatannya melewati jembatan yang sudah

tidak layak digunakan, hanya untuk bisa sampai ke sekolah mereka.

Kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin juga masih kental di provinsi

Banten.

Pesan yang disampaikan oleh Majalah Detik dalam pemberitaan Ratu

Atut Chosiyah telah digambarkan secara mendalam bahwa betapa

terstrukturnya kasus korupsi yang dilakukan oleh dinasti Atut. Di Banten

Page 91: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

78

sudah terbentuk sebuah sistem yang mengatur pergerakan APBD Banten agar

dana tersebut dikelola dan hanya berputar dikalangan keluarga dan kerabat

dinasti Atut saja. Sehingga sulit bagi perusahaan-perusahaan dan kontrkator

yang ingin memulai usaha di Banten, untuk bisa bersaing jika mereka tidak

mempunyai hubungan dekat dengan keluarga Atut.

Majalah Detik sebagai media massa juga merasakan hal itu. Ketika

mengirim jurnalisnya meliput di daerah Banten, mereka tidak lepas dari rasa

was-was akan intimidasi dari pihak dinasti Atut. Beberapa ancaman pun

diterima, misalnya beberapa kali kendaraan yang digunakan oleh jurnalis

Majalah Detik dilempari batu ketika memasuki kawasan tertentu di Banten.

Namun hal tersebut harus dilalui agar bisa mendapatkan informasi tentang

kepemimpinan Atut di Banten. Sebagai wujud tanggung jawab Majalah Detik

kepada masyarakat dan pemilik modal agar bisa terbit setiap pekan.

Jika dilihat dari sudut pandang Islam, maka Atut dan keluarganya tidak

mencerminkan nilai-nilai Islam dalam memimpin. Walaupun sehari-hari Atut

berbusana muslimah namun pakaian yang dia gunakan merupakan barang-

barang bermerek yang harganya mahal dan dibelanja dengan menggunakan

uang rakyat dari hasil korupsi yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Menurut Al-Quran surah Ali Imran ayat 161 sebagaimana dijelaskan

dalam bab dua skripsi ini, Atut termasuk pengkhianat karena telah

menghianati rakyatnya dengan menyalahgunakan amanah dan kekuasaan yang

telah dititipkan Allah SWT kepadanya. Di akhirat nanti Atut akan

mendapatkan balasan dengan dipermalukan oleh Allah SWT. Karena orang

yang berkhianat disebut juga al-fadhihah, yaitu sesuatu yang mencemarkan

Page 92: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

79

dan memalukan. Oleh para ulama diumpamakan seperti seorang yang

memikul seekor unta yang mengeluarkan suara dan hal itu akan membuatnya

malu karena semua mata tertuju kepadanya.

Page 93: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam bab sebelumnya, penulis telah menganalisis berita tentang Ratu

Atut Chosiyah yang dimuat di Majalah Detik dalam tiga edisi dengan

menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Peirce

mendefinisikan tanda yang terdiri dari tiga dimensi yaitu ground, denotatum,

dan interpretant. Ketiga dimensi ini kemudian penulis gunakan sebagai dasar

pegangan dan patokan menganalisis kasus Atut. Penulis kemudian

mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan dalam bab

pertama skripsi ini, jawaban tersebut sebagai berikut:

1. Tanda yang terdapat dalam Majalah Detik dalam pemberitaan Ratu Atut

Chosiyah meliputi semua tanda yang telah dikemukakan oleh Charles

Sander Peirce, yaitu qualisigns, sinsigns, legisigns, icon, index, symbol,

rheme, decisign, dan argument. Setiap berita di tiga edisi Majalah Detik

yang membahas tentang Atut, memiliki sembilan tanda ini. Tanda-tanda

tersebut telah diklasifikasikan dalam tabel yang terdapat pada bab empat

skripsi ini.

2. Adapun pesan yang ingin disampaikan oleh Majalah Detik melalui

pemberitaan Ratu Atut Chosiyah dalam tiga edisi di Majalah Detik, bahwa

di Provinsi Banten, telah berlangsung sebuah pemerintahan yang tidak pro

terhadap rakyatnya. Dimana pemerintah telah sewenang-wenang yang

tidak memberikan perhatian penuh terhadap masyarakat. Pemerintah

Banten, melalui Ratu Atut Chosiyah malah mendirikan sebuah dinasti

Page 94: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

81

melalui politik. Menempatkan kerabat dan keluarganya pada posisi-posisi

penting di Provinsi Banten, agar bisa mengeruk seluruh kekayaan dan

seluruh sumber daya di Banten. Atut terus mengumpulkan pundi-pundi

melalui kekuasaannya sebagai Gubernur Banten. Memperkaya diri dengan

berbagai cara. Tampil glamor di tengah-tengah rakyatnya yang serba

kekurangan dan sangat membutuhkan bantuan di bidang pendidikan,

membutuhkan pekerjaan, fasilitas hidup yang layak, dan kebutuhan hidup

sehari-hari.

3. Makna yang terkandung dalam pemberitaan Ratu Atut Chosiyah di

Majalah Detik ingin menyatakan bahwa kasus korupsi yang dilakukan

Atut di Banten sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat khususnya

di Provinsi Banten. Namun tidak ada yang berani mengungkapnya karena

ketakutan akan ancaman dari para jawara yang terdiri dari preman,

pendekar silat, pengusaha, hingga pejabat pemerintah yang siap

melindungi dan membela Atut jika ada pihak-pihak yang berani

mengungkap kasus korupsi yang sudah mendaging di kalangan pemerintah

Banten, khususnya yang dilakukan Atut dan keluarganya. Jawara tersebut

siap „menguliti‟ dan membuat tidak berdaya siapa saja yang berani

melawan dinasti Atut. Politik dinasti tidak memberikan dampak positif

bagi masyarakat. Oleh karena itu politik dinasti harus segera dihentikan

hingga ke akar-akarnya. Melalui pemberitaan ini Majalah Detik ingin

memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa betapa buruknya politik

dinasti dalam sebuah pemerintahan.

Page 95: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

82

B. Saran

Setelah menyelesaikan penulisan ini, penulis memiliki beberapa saran

seperti berikut ini:

1. Wartawan/jurnalis agar terus memberikan pengawasan terhadap

pemerintah dalam menjalankan fungsinya. Tidak berhenti untuk terus

mengejar sumber berita yang bahkan mungkin sulit untuk ditemui.

Berbagai ancaman dan intervensi dari pemerintah agar disikapi dengan

cerdas. Supaya masyarakat mengetahui apa yang dilakukan pemerintah,

apakah mereka sudah menjalankan fungsinya untuk melayani masyarakat

dengan baik sebagaimana mestinya atau malah pemerintah hanya

menjadikan negeri ini sapi perah untuk kesejahteraan diri dan

kelompoknya saja, seperti yang terjadi di Banten.

2. Kejadian seperti ini (politik dinasti) agar dicegah supaya tidak menyebar

ke daerah-daerah lain di Indonesia. Dan politik dinasti di Banten harus

dihentikan secepatnya, agar masyarakat Banten bisa bahagia dengan hidup

yang layak. Masyarakat Indonesia cukup banyak, negeri ini pun kaya, jadi

jangan sampai ada pihak yang rakus akan kekayaan dan kekuasaan

sehingga memanfaatkan negeri ini dengan sewenang-wenang.

3. Kepada masyarakat, mahasiswa, dan lembaga terkait agar terus

memberikan pengawasan terhadap pemerintah. Tidak apatis terhadap

dunia politik, politik itu asyik, susah ditebak, tapi pasti. Jadi sayang jika

kita bermasa bodoh dengan dunia politik. Karena disitulah kita

menggantungkan nasib bangsa dan masa depan anak cucu kita.

Page 96: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

83

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Kris. Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas.

Yogyakarta: Jalasutra, 2011.

Bungin, Burhan. Penulisan Kualitatif: Komuikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2012.

-- -- -- -- . Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana, 2008.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2005.

Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra, 2012.

Fiske, Jhon. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Ks, Usman. Ekonomi Media. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penulisan Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2007.

Nasrullah, Rulli. Cyber Media. Yogyakarta: IDEA Press, 2013.

Nurdjana, Igm. Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010.

Pope, Jeremy. Strategi Memberantas Korupsi (Edisi Ringkas). Penerjemah Masri

Maris. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008

Rachbini, Didik J. Ekonomi Politik dan Teori Pilihan Publik. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2006.

Severin, Warner J dan W. Tankard Jr, James. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode,

dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana, 2008.

Page 97: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

84

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.

-- -- -- -- . Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Tamburaka, Apriadi. Literasi Media. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Jurnal

Alfarabi. “Kajian Komunikasi Kritis Terhadap Ekonomi Politik Media.” IDEA

FISIPOL UMB IV, No 17 (Juli 2010): h. 1.

Anwar, Syamsul. “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Hukum No. 1

Vol. 15 (Januari 2005): h. 15-16.

Hakim, Lukman. “Model Integrasi Pendidikan Anti Korupsi Dalam Kurikulum

Pendidikan Islam.” Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta‟lim No. 2 Vol. 10

(2012): h. 144.

Subakti, Dwi Aris. “Indepth Report: Media Online dan Media Kapita.” Jakarta:

Yayasan Satu Dunia.

Sumber Lain

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Pendidikan Anti-Korupsi: Dampak Masif Korupsi. (Jakarta: Dikti,

2012), h. 6.

Mediakit Detikcom, 2014

Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,

Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan. (Jakarta: 2010).

Page 98: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

85

Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002

Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Jakarta, 2002), h.

30.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Jakarta, 2002), h. 4.

Wawancara pribadi dengan Irwan Nugroho, Jakarta, 8 September 2014.

“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, edisi 97 (7-13 Oktober 2013).

“Cenat Cenut Atut” Majalah Detik, edisi 98 (14-20 Oktober 2013).

“Kecap Dapur,” Majalah Tempo, Edisi Ulang Tahun ke-40.

“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, edisi 109 (20 Desember 2013-5 Januari

2014).

Page 99: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

86

Majalah Detik Edisi 97-Berita I

Lead

5

10

15

20

25

30

LAMPIRAN

Page 100: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

87

35

40

45

50

55

60

65

70

75

80

Page 101: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

88

85

90

95

100

105

110

115

120

125

130

Page 102: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

89

135

140

145

150

155

160

165

170

Page 103: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

90

Majalah Detik Edisi 97-Berita II

Lead

5

10

15

20

25

30

35

Page 104: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

91

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

Page 105: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

92

95

100

105

110

115

120

125

130

135

140

Page 106: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

93

Majalah Detik Edisi 97-Berita III

145

150

155

160

165

170

175

Lead

Page 107: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

94

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Page 108: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

95

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

105

110

115

Page 109: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

96

120

125

130

135

140

145

150

155

160

165

170

175

180

Page 110: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

97

Majalah Detik Edisi 98-Berita I

Lead

5

10

15

20

25

30

35

Page 111: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

98

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

Page 112: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

99

110

90

95

100

105

115

120

125

130

135

140

145

Page 113: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

100

165

150

155

160

170

175

180

Page 114: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

101

Majalah Detik Edisi 98-Berita II

Lead

5

10

15

20

25

30

Page 115: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

102

35

40

45

50

55

60

65

70

75

Page 116: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

103

Majalah Detik Edisi 98-Berita III

Lead

5

10

15

20

25

30

35

Page 117: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

104

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

105

Page 118: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

105

125

110

115

120

130

135

140

145

Page 119: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

106

150

155

160

165

170

175

180

185

190

195

200

Page 120: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

107

Majalah Detik Edisi 109-Berita I

Lead

5

10

15

20

25

30

35

Page 121: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

108

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

Page 122: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

109

105

90

95

100

110

115

120

125

130

135

140

145

Page 123: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

110

Majalah Detik Edisi 109-Berita II

165

150

155

160

170

175

Lead

Page 124: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

111

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

Page 125: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

112

65

70

75

80

85

90

95

100

105

110

115

120

125

130

Page 126: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

113

150

135

140

145

155

160

165

170

175

180

185

190

Page 127: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

114

Majalah Detik Edisi 109-Berita III

Lead

5

10

15

20

25

30

35

Page 128: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

115

40

45

50

55

60

65

70

75

90

95

80

85

Page 129: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

116

100

105

110

115

120

125

130

135

140

145

150

155

160

165

Page 130: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

117

185

180

170

175

Page 131: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

118

Transkip Wawancara

Narasumber: Irwan Nugroho, Redaktur Pelaksana Fokus Majalah Detik.

Senin, 8 September 2014

Pesan apa yang ingin disampaikan ke masyarakat dari pemberitaan Ratu Atut

Chosiyah di Majalah Detik?

Kasus Atut di Banten sebenarnya sudah lama menjadi sorotan, terutama kasus

korupsi, pemerintahan Ratu Atut dianggap pemerintahan yang tidak bersih. Sejak

tahun 2011 dia sudah dilaporkan dalam penyalahgunaan dana bansos. Dana

bansos yang digunakan untuk pemilihan gubernur, untuk kepentingan dia sendiri,

untuk pencalonannya. Dibagi-bagi ke berbagai yayasan yang tidak valid. Tahun

2011, Atut sebenarnya sudah memberikan jawaban klarifikasi mengenai kasus

korupsinya. Selain itu, kasus korupsinya bukan hanya dana bansos, tapi banyak.

Selain kasus korupsi di Banten, disorot juga mengenai politik dinasti, bagaimana

keluarga besar itu, juga ikut menguasai politik dan pemerintahan di Banten,

hubungan kekerabatan merajalela di Banten, hal itu memang tidak salah, tidak ada

yang melarang, sistem atau undang-undang tidak melarang, tapi etika politiknya,

melanggar norma-norma sosial, tidak bagus jika sebuah dinasti menguasai

jabatan-jabatan politik dan pemerintahan, karena semua akses dan sumber daya

yang ada di wilayah itu akan dikuasai oleh keluarga, yang terjadi di Banten tidak

hanya keluarga yang memegang jabatan politik, hal itu untuk melanggengkan

bisnis di keluarga mereka.

Banyak bisnis di Banten maupun di tingkat kabupaten atau kota, dikuasai oleh

keluarga itu. Dia menguasai politik sekaligus menguasai bisnis. Akhirnya terjadi

korupsi, dari politik menjadi korupsi. Dinasti sepanjang itu proporsional

sepanjang tidak berlebihan, tidak melampaui batas, oke. Tapi di Banten, politik

dinasti pada akhirnya menyebabkan korupsi. Kita ingin memberikan pesan kepada

pembaca bahwa inilah sebuah realita tentang politik pemerintahan di Banten, jika

salah satu orang sangat kuat posisinya maka birokrasi yang dia ciptakan,

pemerintahan yang dia ciptakan, pemerintahan yang koruptif.

Kita bisa mengatakan seperti itu , karena sekarang sedang didakwa kasus korupsi

dan sudah di vonis empat tahun mengenai kasusnya dengan Akil Mochtar, belum

lagi kasus pencucian uang. Ketua KPK mengatakan kasus korupsi di Banten

sudah sangat kronis. Penyebabnya pola jaringan kekuasaan dan politik dinasti

Page 132: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

119

yang menyebabkan hal itu terjadi. Akhirnya berbagai proyek pembangunan di

Banten dikuasai oleh mereka sendiri. Itu yang kita temukan di lapangan.

Awal mula pemembentukan Provinsi Banten dari keluarga Atut sendiri yah?

Sebenarnya kalau kita lihat dari cerita sejarah yang kita dapat dari para pendiri

Banten, Tubagus Chasan Sochib sebenarnya dulu orang yang sangat menentang

terbentuknya Provinsis Banten, karena dia sudah sangat diuntungkan pada

zamannya Soeharto. Proyek-proyek di Jawa Barat dikuasai semua melalui PT

Ciomas Raya. Jika Provinsi Banten terbentuk maka rezeki dia terputus, dia dan

eksistensinya akan terancam. Dia itu orangnya Soeharto, orang orde baru. Dia

sangat berkuasa di Banten karena menjabat Ketua DPD Golkar Banten. Jika

Banten terbentuk, kekuasaan dia akan hilang dan terputus.

Awalnya dia berseberangan dengan para pendiri Banten, tapi ketika desakan

masyarakat semakin kuat untuk mendirikan Banten dan akhirnya terwujud, dia

bisa menelikung di akhir-akhir perjalanan, dia tampil di depan dan mendukung

terbentuknya Banten. Sebelumnya menolak dan setelah terbentuk dia menjadi

orang di barisan para pendiri.

Salah satu tim penyusun sejarah Banten, dosen dari kampus UIN di Serang

bercerita bahwa, Chasan Sochib merupakan orang yang sangat disegani dan

ditakuti oleh masyarakat Banten. Saat ingin menulis sejarah Banten, dosen ini

harus wawancara terlebih dahulu. Dia harus melalui orang dilingkaran satu

Chasan Sochib terlebih dahulu. Ketika tulisan dan bukunya selesai, buku ini

dilaunching, Chasan Sochib di undang. Sebelum acara dimulai, Chasan Sochib

menerima buku tersebut, dibaca, dan dia tidak menemukan namanya sebagai

pendiri Banten dalam buku tersebut, akhirnya Chasan Sochib marah besar.

Tapi kenyataannya, Chasan Sochib memang tidak ada di barisan pendiri, karena

dulunya dia menentang, tapi setelah Banten terbentuk, dia berubah sikap. Orang

LIPI menyebut dia sebagai arsitek politik yang sangat canggih, otak politiknya

sangat canggih.

Saat itu pemilihan Gubernur masih dipilih DPRD, dia bisa menempatkan Atut

menjadi wakil gubernur. Coba bayangkan, sebelumnya menolak Provinsi Banten,

setelah Banten terbentuk, dia mendukung, berubah sikap 180 derajat. Setelah itu

dia bisa memasukkan Atut menjadi wakil gubernur, kan luara biasa. Itu sepak

terjang politik Chasan Sochib. Setelah itu, pada tahun 2002 Atut menjadi Wakil

Gubernur, tahun 2005 Atut jadi Gubernur karena Gubernurnya, Djoko Munandar,

korupsi. Tahun 2007 dia berhasil pilkada langsung, Atut menang, tahun 2006 Atut

menang, setelah Atut menang jadi gubernur, keluarga-keluarganya mulai

menggurita.

Page 133: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

120

Sampai sekarang data yang kita himpun, Banten memiliki delapan kabupaten

kota, separuhnya keluarganya Atut. Itu kan luar biasa. Kalau kita mengatakan

bahwa akhirnya politik dinasti itu membawa korupsi, proyek-proyek dikuasai

mereka, coba lihat Tangsel, tempat Airin, terjadi hal seperti itu juga. Banyak

proyek-proyek di Tangsel dikuasai Wawan yang kantor-kantornya fiktif. Katanya

alamatnya di Serang. Itulah politik dinasti seperti itu, bukannya lebih baik,

birokrasinya bukannya lebih baik, tapi akses negatifnya adalah sumber daya

ekonomi kemudian proyek-proyek dikusai oleh mereka, jadilah korupsi.

Inti dari yang ingin disampaikan bahwa ternyata politik dinasti itu kurang baik?

Kita ingin memberikan gambaran bahwa di Banten inilah terjadi sebuah politik

dinasti yang sangat massif dan dinati itu mengusai seluruh sumber ekonomi dan

seluruh sumber daya di wilayah itu, sehingga korupsi tumbuh subur disana.

Apakah dinasti Atut akan segera berakhir?

Bagi kita inilah saatnya Banten berubah. Sejak dulu masyarakat bingung, Banten

dikenal dengan korupsinya, tapi tidak ada yang berani, entah karena apa. Sekarang

ada momentum tertangkapnya ketua MK yang melibatkan Gubernur Banten.

Akhirnya KPK punya pintu masuk untuk mengusut kekayaan-kekayaan Atut,

kasus-kasus korupsi dia yang dulu-dulu itu bisa terkena juga.

Setelah Wawan di penjara, apakah dia masih punya kekuatan?

Sepertinya masih, tapi jika hal ini tidak terjadi, maka tidak akan ada tranformasi

sosial, kita sudah menulis satu persatu, artinya kita mau memberitahu bahwa di

Banten ini tidak akan beres, Atut bisa di penjara, tapi politik dinasti sudah sangat

sistemik, sehingga mereka sudah kokoh , sistem mereka sudah berjalan meski pun

pemimpinnya tumbang, Atut dipenjara, mereka sudah tersistem, apalagi saat ini

Tatu sebagai ketua DPD Golkar Banten.

Tapi Ratu Atut saat ini masih menjabat yah?

Mungkin sekarang sudah tidak menjabat lagi karena sudah diproses. Proses yang

seharusnya ketika dia jadi terdakwa, dia harus diberhentikan sementara dan

digantikan oleh Rano Karno, menjadi Plt, setelah Plt diangkat menjadi Gubernur,

prosesnya seperti itu. Seharusnya dari kemarin, saat itu Rano Karno kita kawal

juga.

Saat ini merupakan momentum yang bagus untuk Banten memperbaiki

keadaannya, tapi penggantinya Rano, kapasitas Rano banyak yang meragukan.

Kita dapat info bahwa Rano hanya dijadikan vote gater, penarik suara bagi Atut,

setelah jadi wagub dia juga tidak terlalu menonjol. Katanya, dia dapat uang dari

Page 134: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

121

Atut Rp 6 miliar. Artinya susah bagi Banten, selalu terbentur, padahal Atut sudah

dipenjara, tapi Banten sepertinya masih gelap, masih jauh dari perbaikan.

Narasumber

Irwan Nugroho

Page 135: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap
Page 136: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap
Page 137: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap
Page 138: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap
Page 139: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap
Page 140: PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS RATU ATUT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26843/1/ALI... · Korupsi merupakan musuh bersama yang menjadi masalah besar di setiap

Wawancara pribadi dengan Irwan Nugroho, Redaktur Pelaksana Fokus Majalah

Detik, mengenai kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah di Banten, pada Senin, 8

September 2014.

Videonya bisa dilihat disini: https://www.youtube.com/watch?v=hlkTZSFZ7UQ