diskursus pemberitaan korupsi ratu atut chosiyah...

138
Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah Pada Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 4 10 November 2013 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Kom.I) Di Susun Oleh: Asa Trifabasi 1110051000040 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014/1435H

Upload: buidien

Post on 07-Sep-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah Pada Majalah

Berita Mingguan Tempo Edisi 4 – 10 November 2013

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam

(S.Kom.I)

Di Susun Oleh:

Asa Trifabasi

1110051000040

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435H

Page 2: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

DISKURSUS PEMBERITAAN KORUPSI RATU ATUT CHOSIYAH

PADA MAJALAH BERITA MINGGUAN TEMPO EDISI 4 - 10

NOVEMBER 2013

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam

(S.Kom.I)

Oleh:

Asa Trifabasi

NIM: 1110051000040

di bawah bimbingan

Dr. Gun Gun Heryanto, MSi

NIP: 197608122005011005

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 3: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 4: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1) Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukanuntuk memenuhi salah satu

persyaratan meraih gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2) Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3) Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia nemerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 12 Mei 2014

ASA TRIFABASI

1110051000040

Page 5: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

ii

ABSTRAK DISKURSUS PEMBERITAAN KORUPSI RATU ATUT CHOSIYAH PADA MAJALAH

BERITA MINGGUAN TEMPO EDISI 4 – 10 NOVEMBER 2013

Kasus dugaan korupsi yang menimpa Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah merupakan

permasalah besar Negara Indonesia. Banyak media yang melakukan pemberitaan terhadap kasus

tersebut, terjadi konstruksi pada pembentukan Pemberitaan Ratu Atut Chosiyah, salah satu yang

paling berbeda dan menarik pada Majalah berita mingguan Tempo. Dalam membuat pemberitaan

Majalah Tempo menampilkan sisi gaya hidup dari Atut yang bermewah – mewahan suka

berpesiar keluar negeri dan membeli barang mewah yang sangat kontras dengan keadaan rakyat

Banten.

Berdasarkan konteks tersebut, tujuan penulisan ini untuk menjawab pertanyaan, pertama

bagaimana wacana yang diangkat majalah berita mingguan Tempo terkait berita Ratu Atut

Chosiyah? kedua, bagaimana kognisi social wartawan majalah Tempo ketika membuat berita

Ratu Atut Chosiyah dan ketiga, bagaimana konteks sosial Majalah berita mingguan Tempo pada

berita Ratu Atut Chosiyah? Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma

konstrustivisme dan model wacana Teun A. Van Dijk. Untuk menjawab ke tiga

dimensi/bangunan: teks melalui telaah dokumen/teks Majalah berita Mingguan Tempo, kognisi

social melalui wawancara mendalam terhadap Anton septian staf redaksi , dan konteks social

melalui literatur buku dan berita korupsi di Tangerang.

Teks berita Ratu Banten di Butik Hermes menjelaskan tentang prilaku dari Gubernur

Banten Ratu Atut Chosiyah yang sering boros dalam berbelanja yang mengindikasikan dirinya

terjerat gratifikasi karena diduga uang yang digunakan adalah uang Negara. Kemudian dari teks

berita Jejak di Rekening Bersama menjelaskan tentang indikasi kecurangan yang dilakukan oleh

Tubagus Chaeri Wardha yaitu adik dari Ratu Atut Chosiyah terhadap proyek – proyek

pembangunan daerah Banten dengan memanfaatkan kekuasaan Ratu Attut Chosiyah.

Dari kognisi sosial wartawan berpegang teguh pada KPK dalam membuat pemberitaan,

sehingga sangat mengkritisi masalah korupsi yang ada di Indonesia. Kemudian konteks sosial

yang terjadi dikalangan media nasional maupun daerah banyak yang memberitakan Ratu Atut

Chosiyah, mulai dari yang bersikap mengkritisi, netral maupun ada yang mendukung tentang

dugaan kasus korupsi yang menimpanya. Dalam pandangan agama - agama seperti Islam,

Kristen, Hindu dan Budha juga turut ikut ambil alih dalam kasus korupsi dalam berbagai

pandangannya semua setuju untuk melarang adanya korupsi karena itu adalah termasuk

kemungkaran dan penyakit hati dari setiap individu manusia.

Page 6: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

iii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji

dan syukur tercurah hanya kepada-Nya Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam tercurahkan

kepada Nabi Muhamad SAW yang telah membimbing kita pada derajat kemanusiaan yang lebih

baik.

Alhamdulillah atas hidayah-Nya, penulis berhasil menyelesaikan tugas skripsi. Skripsi

yang diberi judul “Diskursus Pemberitaan Ratu Atut Chosiyah Pada Majalah Berita

Mingguan Tempo Edisi 4 – 10 November 2013 ” ini merupakan salah satu syarat yang harus

dipenuhi penulis untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam

pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini telah mendapat bantuan, dukungan dan

dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik. Untuk itu

dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Rachmat Baihaky, MA dan Drs. Umi Musyarofah M.A. selaku Ketua dan Sekretaris

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

iv

4. Dr. Gun Gun Heryanto M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih penulis

ucapkan karena telah bersabar dapat meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan, pengarahan, dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga terus

menjadi dosen yang istimewa di hati mahasiswa. Selalu menjadi sosok yang patut

dicontoh. Selalu mengajarkan kami (mahasiswa) untuk selalu berproses menjadi orang

hebat.

5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak memberikan keilmuan serta berbagai wawasan dan

pengalamannya kepada penulis selama menuntut ilmu di jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam. Semoga penulis dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu

berikan, Amin.

6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi selama

perkuliahan danpenelitian skripsi ini.

7. Anton Septian (Staf Redaksi Majalah berita Mingguan Tempo) selaku narasumber yang

telah meluangkan waktu kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Kebesaran hati

beliau untuk selalu membantu orang lain semoga selalu di ridhai oleh Allah SWT.

8. Terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Triyono dan Ibunda Eni Sulatiningsih

yang selalu mendukung langkah anak-anaknya dengan cara mereka sendiri untuk

berproses menjadi lebih baik lagi. Dengan kesederhanan kami diajarkan kerja keras.

9. Adik - adikku yang tersayang. Bunga Fitrianingsih, Cardinalia Trianggraeningsih dan

Baswara Trighofari mereka hebat. Dengan pribadinya masing – masing saja belajar

kedewasaan.

Page 8: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

v

10. Terimakasih juga kepada Shabrina Dwi Pitarini Putri yang selalu memberikan semangat,

motifasi dan kedewasaan. Kamu hebat.

11. Teman-teman mahasiswa seperjuangan KPI angkatan 2010, khususnya KPI B yang telah

memberikan banyak cerita, pengalaman, dan inspirasi untuk penulis. Ade Rahmawan,

Ade Hardiansyah, Adam Noor, Adik Dikri, Achmad Fauzi, Chandra Trigunadi, Taski

Pradika, Alfionita Jayussarah, Endah Purnamasari, Ulfa Latifah, Ain Kabakoran, Dwi

Arrianti, Andari Novianti, Fahru Rozi, Ishmatunisa, Miftahul Aida, Alfia Nur Laila .

Terimakasih telah memberikan pengalaman yang berharga dengan saling memberikan

kelengkapan diantara kekurangan masing-masing. Kita luar biasa.

12. Teman - Teman organisasi Komunitas JTV yang telah memberikan banyak semangat

Independensi dan pengalaman berorganisasi yang sangat berharga. Alfani Rossi, Anita

Puspita Sari, Wulan Purnamawati, Nina Nurlina, Ridho Falah, Tirai, Annisah Bilqis,

Syifa Maharani, Syifa Maulidina, Syifa Fauziah, Zopi Raka, Dewi Mufarikhah, Nur

Triana Anisatul Kamaliyah, Devi, Suci Robiatus, Mutiara Lestari, Alfi, Chandra

Duriyatin, Delsha Amanda, Fadly Zaty, Intan Afrida, Ihsan Fauzi, Oki Nugroho, Egha

Agatha, Rizka , Andika, Rahayu Saputro, Reksa Puja. Kalian Hebat.

13. Teman – teman KKN PELUKIS 2013 yang telah memberikan pengalaman berharga

sepanjang mengabdikan diri di desa Sukaluyu.

14. Semua pihak yang telah memberikan konstribusi terhadap penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat dan

ucapan terimakasih kepada semua pihak.

Ciputat, 12 Mei 2014

Page 9: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8

D. Kajian Pustaka ................................................................... 8

E. Metdeologi Penelitian ......................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Korupsi dalam Pandangan Agama ...................................... 19

B. Teori Naratif ...................................................................... 23

C. Teori Konstruksi Sosial ...................................................... 28

D. Konseptualisasi Pemberitaan ............................................. 31

1. Pengertian Berita ........................................................... 31

2. Unsur Layak Berita ...................................................... 32

3. Jenis – jenis Berita ....................................................... 33

4. Konsep Berita ............................................................... 35

E. Konseptualisasi Majalah ..................................................... 37

F. Wacana (Analisis Wacana) .................................................. 41

Page 10: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

vii

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan Majalah Tempo ....................... 46

1. Sejarah PT. Tempo Inti Media ...................................... 46

2. Majalah Tempo ........................................................... 49

3. Visi Perusahaan ............................................................ 52

4. Misi Perusahaan ........................................................... 52

B. Struktur Organisasi Majalah Tempo ...................................... 53

C. Penghargaan ......................................................................... 54

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Wacana Korupsi ................................................................. 57

1. Analisis Teks Laporan Utama 1 ......................................... 61

1. Tema yang Dikemukakan ............................................... 61

2. Skema yang Diberikan .................................................... 62

3. Penekanan Makna dalam Teks ........................................ 66

2. Analisis Teks Laporan Utama 2 ........................................... 77

1. Tema yang Dikemukakan ............................................... 77

2. Skema yang Diberikan .................................................... 78

3. Penekanan Makna dalam Teks ........................................ 79

B. Cara Wartawan dalam Produksi Berita Korupsi .................. 88

C. Wacana korupsi dalam Konteks Sosial ................................ 97

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 106

B. Saran ................................................................................... 108

1. Saran Akademisi ................................................. 108

2. Saran Praktisi ...................................................... 109

Page 11: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

viii

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 110

LAMPIRAN

Page 12: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ...................................................................................... 51

Tabel 2 ...................................................................................... 74

Tabel 3 ...................................................................................... 86

Tabel 4 ...................................................................................... 96

Tabel 5 ...................................................................................... 104

Page 13: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Isi berita merupakan hal yang paling menarik untuk dianalisis dan

diperbincangkan. Di dalam berita banyak terkandung maksud tertentu yang

menggambarkan dan menjelaskan tentang suatu kejadian atau peristiwa. Yang

menjadi banyak perhatian dan pertimbangan tentang isi berita tersebut adalah

keberagaman isi teks media serta ideologi yang membentuknya. Semua media

berbeda dalam mengemas suatu teks berita pada suatu peristiwa atau kejadian.

Sebuah isi teks media tidak dapat dipisahkan dari wacana, karena dalam isi

berita terkandung wacana di dalamnya. menurut Roger Fowler wacana adalah

komunikasi lisan atau tulisan yang dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai,

dan kategori yang masuk didalamnya; kepercayaan disini mewakili pandangan

dunia; sebuah organisasi atau representasi dari pengalaman.1 Dari pernyataannya

tersebut dapat dipahami wacana adalah pembentuk makna isi berita.

Di dalam sebuah wacana terkandung makna-makna dan maksud tertentu.

Ideologi dan pemikiran setiap anggota media adalah hal yang dapat

mempengaruhinya. Setiap media dan anggota media mempunyai ideologi dan

pemikiran yang berbeda dalam membentuk dan mengemas suatu berita.

Media cetak adalah salah satu media yang bertahan sampai saat ini yang

menjadi pemenuh kebutuhan Masyarakat akan berita. Media cetak memiliki

kemudahan dibawa-bawa, orientasi potret, dan kemasan berjudul, sementara

1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 2.

Page 14: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

2

menarik dari bentuk-bentuk interpersonal dan penyiaran.2 Tidak terlepas dari

kelebihannya tersebut, yang paling menarik untuk kita ketahui dan pelajari bahwa

dalam pengemasan isi sebuah berita tersirat makna – makna yang diciptakan oleh

idelogi penulis dalam menyampaikan sebuah berita. Alex Sobur dalam Jumroni

dan Suhaimi, mendefinisikan media massa sebagai “Suatu alat untuk

menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia

mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk

opini publik, antara lain, karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok

penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang

ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris”3

Dari penjelasan tersebut dapat dipelajari di dalam sebuah isi berita

terkandung sebuah wacana yang dibentuk oleh media sehingga di dalam

penafsirannya terhadap suatu peristiwa memiliki pandangan yang berbeda-beda

dalam mendefinisikan realitas, hal inilah yang menjadi menarik untuk dipelajari

dan dipahami.

Setelah memahami bahwa setiap isi berita terkandung wacana yang

dibentuk oleh ideologi penulis dan media. Bagian dari media seperti wartawan,

redaktur dan editor membuat pandangan dan realitas suatu peristiwa menjadi

berbeda-beda sesuai dengan ideologi masing-masing media itu sendiri. Menurut

Berger realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang

diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya dibentuk dan dikonstruksi. Dengan

2 Roger Fidler, Mediamorfosis,(Yogyakarta: Bentang Budaya, 2003), h. 338. 3 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 85.

Page 15: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

3

pandangan semacam ini realitas berwajah ganda/plural. Setiap Orang mempunyai

pandangan yang berbeda-beda atas suatu realitas.4

Fungsi utama media adalah alat untuk pengawas pelaksanaan

pemerintahan5. Kembali lagi ke fungsi utama media tersebut, seharusnya sebagai

media harus lebih berorientasi kepada pemikiran yang kritis dan analisis yang

mendalam dalam membentuk suatu isi berita sehingga anggapan masyarakat

terhadap suatu peristiwa menjadi relevan. Tentu hal ini sangatlah menarik untuk

lebih di teliti terhadap pemberitaan yang disampaikan oleh majalah berita

mingguan Tempo. Karena Tempo dikenal sebagai media yang membuat

pemikiran dan analisis yang kritis dalam menanggapi suatu permasalahan, dalam

melihat konteks ini perlu kita teliti bagaimana Tempo memposisikan dirinya

dalam membuat wacana di dalam isi sebuah berita.

Coher dalam Denis McQuail membedakan reporter menjadi 2 yaitu

mengacu pada gagasan pers sebagai pemberi informasi, penafsir, dan alat

pemerintah (menyediakan dirinya sebagai saluran atau cermin) dan yang kedua

mengacu pada pengertian tradisional „pilar ke empat‟, mencakup gagasan pers

sebagai wakil publik, kritik terhadap pemerintahan, penganjur kebijakan, dan

anjing penjaga secara umum.6

Dalam pengertian yang dijelaskan Coher tersebut penulis memberikan

anggapan bahwa Tempo diposisikan menjadi bagian kedua yaitu mengacu pada

4 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media,( Yogyakarta:

LKiS, 2002), h. 18. 5 Fred S. Siebert, Thedore Peterson dan Wilbur Schramm, Empat Teori Pers,( Jakarta: PT

Intermasa, 1986), h. 3. 6 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa,( Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h.13.

Page 16: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

4

pengertian tradisional „pilar ke empat‟, mencakup gagasan pers sebagai wakil

publik, kritik terhadap pemerintahan, penganjur kebijakan, dan anjing penjaga

secara umum. Hal ini sangatlah menarik untuk dikaji penulis karena pada era

kebermilikan media saat ini masih ada media yang bertindak seperti itu. inilah

yang membuat menarik penulis, dan hal yang akan di amati penulis adalah

bagaimana perspektif wartawan dimasukkan ke dalam wacana sehingga dapat

membentuk isi berita yang dapat mempengaruhi para pembaca menafsirkan

pemberitaan yang di sampaikan majalah berita minguan Tempo. Atas dasar itulah

penilitian ini sangat penting untuk dilaksanan.

Kasus dugaan korupsi politik dinasti yang menimpa Ratu Atut Chosiyah

adalah permasalahan besar Negara Indonesia. Hal ini terasa sangat membuat

masyarakat Indonesia terutama Banten menjadi tercengang – cengang akan kasus

dugaan korupsi tersebut, karena sebagian besar masyarakat Banten yang masih

dibawah angka kemiskinan. Kasus dugaan korupsi tersebut mulai terungkap dari

tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK pada tanggal

2 Oktober di rumah dinasnya di jalan Widya Chandra III No.7, Jakarta Selatan ia

menerima suap dari kasus pengaturan putusan Mahkamah Konstitusi di daerah

Gunung Mas dan Lebak, KPK menyita barang bukti uang setara 2-3 miliar yang

diterimanya dalam penangkapan.7

Dalam kasus perkara PILKADA di Lebak, Banten ditangkaplah tersangka

pemberi suap dari kasus Lebak yaitu Tubagus Chaeri Wardhana pada tanggal 3

Oktober. Ia terbukti memberikan suap uang 1 miliar kepada ketua MK Akil

7 Muhammad Rizky,M.Andi Perdana,Ira Guslina,KPK Tangkap Tangan Ketua

Mahkamah Konstitusi,Jakarta (3 Oktober 2013).

Page 17: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

5

Mochtar dan Pengacara Susi Tur Andayani dalam pengaturan putusan sengketa

PILKADA Lebak Banten. Beliau merupakan adik dari Gubernur Banten yaitu

Ratu Atut Chosiyah dan juga merupakan suami dari Walikota Tangerang Selatan

yaitu Airin Rachmi Diany.8

Dari kasus yang menimpa adiknya tersebut pemerintah mulai mengusut

keterdugaan keluarga besar Ratu Atut Chosiyah. Dalam dugaannya ia banyak

menyelewengkan berbagai macam dana dalam pelaksanaan proyek yang berada di

daerah Banten. Hal tersebut mulai tercermin dan sedikit demi sedikit terungkap

dengan adanya laporan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh kerjasama KPK,

ICW dan Segenap warga Banten yang melaporkan diduganya dalam pelaksanaan

program – program pembangunan di Banten.

Terlihat dari pemberitaan tersebut, modus yang sering digunakan dalam

dugaan penyelewengan program – program pembangunan yang ada di Banten

adalah dengan menguasai berbagai proyek yang ada serta menggelembungkan

dana dan memanipulasi data yang ada. Dengan menggunakan cara seperti itulah

penyelewengan program-program pembangunan di daerah Banten dikuasai.

Dugaan korupsi politik dinasti mulai diungkap dengan ditangkapnya

Tubagus Chaeri Wardhana yang merupakan adik dari Gubernur Banten Ratu Atut

Chosiyah. Hal ini merupakan jalan pembuka bagi KPK dan ICW untuk mengusut

dan mengungkap kasus yang ada di daerah Banten yang awalnya sulit bagi KPK

dalam mengungkapnya. karena ketika ada kasus di daerah Banten, politik dinasti

ini saling menutupi kasus yang menimpa keluarganya.

8 Muhammad Rizki,Nur Rachman Arrazie,Tri Suharman,Anton A, KPK Bongkar

Jaringan Suap Akil,Jakarta(4 Oktober 2013).

Page 18: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

6

Banyak dugaan korupsi yang diselidiki oleh KPK dalam kasus politik

Dinasti yang menimpa keluarga besar Ratu Atut Chosiyah. Beberapa kasus yang

sedang diselidiki oleh KPK yang dilansir oleh koran Tempo yang melibatkan

politik dinasti ini di antaranya adalah dugaan penyelewengan dana Bansos,

penggelembungan biaya pengadaan alat kesehatan di RSUD Tangerang Selatan,

Pembangunan Masjid, dan banyak lagi berbagai proyek pembangunan di Provinsi

Banten. Berikut adalah bagan dari politik dinasti daerah Banten yang melibatkan

keluarga besar Ratu Atut Chosiyah:

Sumber: Koran Tempo, Edisi: Senin, 4 Oktober 2013.

Gaya hidup yang serba mewah yang ditampilkan oleh keluarga Ratu Atut

Chosiyah menjadi pertanyaan besar akan banyaknya penyelewengan dan dugaan

korupsi yang terindikasi di daerah Banten. Hal inilah yang menjadi bagian besar

keterdugaan korupsi yang dilakukan oleh politik Dinasti Ratu Atut Chosiyah

tersebut. Sesuai berita yang telah terungkap saat ini, Atut sering sekali berplesir ke

luar negeri membeli barang – barang mewah yang harganya sangat fantastis, hal

Gubernur Banten

Ratu Atut Chosiyah

Walikota Serang

Tubagus Haerul Jaman

(adik Atut)

Wakil Bupati Pandeglang

Heryani

(ibu tiri Atut)

Walikota TANGSEL

Airin Rachmi Diany

(adik ipar Atut)

Wakil Bupati Serang

Ratu Tatu Chasanah

(adik Atut)

PROVINSI

BANTEN

Page 19: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

7

itu dimuat pada majalah berita mingguan Tempo edisi 4 - 10 November 2013

yang menampilkan dan memberikan wacana tentang kekayaan besar yang dimiliki

politik dinastinya serta gaya hidup yang super mahal yang dilakukan oleh Ratu

Atut Chosiyah. Untuk itu dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang

“Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah Pada Majalah Berita

Mingguan Tempo Edisi 4 - 10 November 2013 ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah serta tidak

terjebak pada pembahasan yang terlalu luas, peneliti membatasi masalah

hanya dilihat dari berita –berita yang diterbitkan Majalah berita mingguan

Tempo pada edisi 4 – 10 November 2013. Dan tentunya hanya berita yang

berkaitan dengan Ratu Atut Chosiyah.

2. Perumusan Masalah

Dari penjelasan di dalam latar belakang masalah, fokus penelitian ini

mengarah lebih kepada untuk menguji apa yang dikatakan dalam pandangan

konstruksionis yang menyatakan bahwa media bukanlah saluran yang bebas,

ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias,

dan pemihakannya. Di sini media di pandang sebagai agen konstruksi sosial

yang mendefinisikan realitas untuk itu penulis membuat perumusan masalah

yaitu:

1. Bagaimana Wacana yang diangkat majalah berita mingguan

Tempo terkait berita Ratu Atut Chosiyah?

Page 20: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

8

2. Bagaimana kognisi sosial wartawan majalah berita mingguan

Tempo ketika membuat berita Ratu Atut Chosiyah?

3. Bagaimana konteks sosial Majalah berita mingguan Tempo pada

berita Ratu Atut Chosiyah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Majalah berita

mingguan Tempo melakukan konstruksi terhadap wacana teks berita Ratu

Atut Chosiyah dan mengetahui bagaimana wartawan Majalah berita mingguan

Tempo memproduksi teks berita Ratu Atut Chosiyah.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari adanya penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

a. Secara akademisi dapat menjadi bahan rujukan dan menambah

khazanah ilmu pengetahuan untuk para aktivis dan para akademisi

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

b. Secara praktisi dapat dijadikan contoh dan menambah pengetahuan,

wawasan serta pedoman terhadap bagaimana media cetak mampu

mengkonstruksi pemikiran pembacanya.

D. Kajian Pustaka

Setelah peneliti malakukan pengamatan di perpustakaan Fakultas Dakwah

dan Perpustakaan Utama UIN Jakarta. Pada penelitian ini, penulis menggunakan

Page 21: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

9

skripsi sebagai rujukan bagi penulis dalam merumuskan permasalahan, dan

sekaligus menjadi referensi tambahan selain buku, Koran, website dan artikel.

Adapun judul yang penulis dapatkan sebagai berikut:

1. Analisis wacana kritis pemberitaan konflik Israel palestina pada

republika online, Misykatun Ni‟mah (UIN 2012).

2. Analisis wacana penulisan feature di media Indonesia edisi 25-26

oktober 2011.Apristia Krisna Dewi (UIN 2012).

3. Analisis Wacana Van Dijk Terhadap Berita “Sebuah Kegilaan di

Simpang Kraft” di Majalah Pantau. Tia Agnes Astuti (UIN 2011).

4. Analisis Wacana “Editorial” Koran Tempo tentang Serangan Israel ke

Kota Gaza (Edisi 27 Desember 2008-18 Januari 2009), Asih Amerti (UIN 2009)

Setelah penulis melihat beberapa penelitian yang terkait teori ataupun tema

seputar permasalahan yang penulis angkat, maka penulis memutuskan untuk

menggunakan analisis Wacana konsep Teun A. Van Dijk Sebagai metode

penelitian. Yang menjadi pembeda peneliti lainya adalah peneliti ini

menggunakan majalah berita mingguan Tempo seputar berita Ratu Atut Chosiyah

sebagai objek penelitian. Sedangkan untuk teknis penulisan hasil penelitian ini

mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi) karya Hamid Nasuhi Dkk. Yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for

Quality Development Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, tahun 2007.

Page 22: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

10

Dari tinjauan pustaka ini, peneliti yakin apa yang akan diteliti belum

pernah ada sebelumnya. Maka dengan itulah peneliti yakin mengajukan penelitian

tersebut sebagai langkah awal untuk mengajukan skripsi.

E. Metodelogi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma konstruktivisme

dalam meneliti wacana pemberitaan Ratu Atut Chosiyah. Pandangan

Konstruktivisme menilai bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk

memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai

penyampai pernyataan. Konstruktifisme justru menganggap subjek sebagai faktor

sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya. Dalam hal ini,

seperti dikatakan A.S. Hikam, Subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol

terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap pembentukan wacana. Bahasa

dipahami dalam paradigma ini diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-peryataan

yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan penciptaan

makna, yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jatidiri dari sang

pembicara. Jadi dalam paradigma konstruktifis melihat isi wacana yaitu bukan

sesuatu yang kosong tidak terbentuk dengan sendirinya, melaikan dibentuk dan di

rencanakan.9

9 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 2.

Page 23: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

11

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif pada penelitiannya. Pada

metode ini memfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat (tampak atau

Manifest). Karena itu tidak dapat digunakan untuk mengetahui isi komunikasi

yang tersirat (Latent) diperlukan suatu analisis isi yang lebih mendalam dan detail

untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkannya dengan

konteks social/realitas yang terjadi saat pesan dibuat.10

Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu

pertama, peneliti kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil. Kedua,

peneliti kualitatif lebih memerhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif

merupakan alat utama dalam menumpulkan data dan analisis data serta peneliti

kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi partisipasi di

lapangan. Keempat, peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat

dalam proses penelitian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui

kata atau gambar.11

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu Menurut Hidayat

syah penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menemukan pengetahuan yang sekuas-luasnya terhadap objek penelitian pada

suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji Setyosari ia menjelaskan bahwa

penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau

10 Burhan Bungin, Teknik Praktis Riset Komunikasi: (Jakarta: Kencana, 2006), h. 251 11 Burhan Bungin, Sosiologi komunikasi massa: ( teori, paradigma dan diskursus

teknologi komunikasi di masyarakat ) (Jakarta: Kencana, 2007) h. 306

Page 24: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

12

mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala

sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan

angka-angka maupun kata-kata.12

Melalui penelitian deskriptif ini penulis akan

mendeskripsikan atau mengkonstruksi mendalam terhadap subjek penelitian

tersebut.

4. Teknik Penelitian

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana.

Analisis Wacana adalah analisis yang dimaksudkan sebagai suatu analisis untuk

membongkar maksud dan makna-makna tertentu.13

Yang menjadi titik perhatian

bukan apakah media memberitakan negatif atau positif, melainkan bagaimana

berita atau wacana yang di kembangkan dan dibuat oleh media tersebut. Sikap

mendukung, menolak, positif atau negatif hanyalah efek yang dari konstruksi

makna yang dikembangkan oleh wartawan dan media.

Analisis data merupakan cara yang dipakai untuk menganalisis,

mempelajari, serta mengolah kelompok data tertentu sehingga dapat diambil suatu

kesimpulan yang kongkrit tentang persoalan yang diteliti dan dibahas. Oleh

karena yang digali berupa data kualitatif, maka analisis yang digunakan adalah

analisis kualitatif. Mengikuti Bogdan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-memilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

12 Nur Fatimah,”Penelitian Deskriptif”, dalam http://nurfatimahdaulay18.blogspot.com/. 13 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 5.

Page 25: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

13

mencari, dan menemukan pola menemukan apa yang penting, dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan oleh orang lain.14

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model wacana Teun A.

Van Dijk. Konsep wacana, oleh Van Dijk, digunakan untuk „melihat bagaimana

suatu teks diproduksi, sehingga dapat diperoleh pengetahuan kenapa teks bisa

semacam itu”.15

Van Dijk menggunakan model penelitian yang biasa disebutnya

“kognisi sosial”, ia menunjukan bagaimana proses teks tersebut di produksi oleh

wartawan/ media, di sisi lain ia menggambarkan bagaimana nilai-nilai yang ada di

masyarakat menyebar dan diserap oleh kognisi wartawan, dan ahirnya

digunakannya untuk membuat teks berita.16

Jadi faktor dari kognisi sosial ini yang

sebenarnya banyak mempengaruhi dan menentukan dalam pembentukan teks

dalam suatu wacana berita.

Penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks

semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga

diamati.17

Wacana dapat diartikan bagaimana suatu teks berita mendapat

pengaruh dari pencari dan penulis berita sehingga isi dari berita tersebut menjadi

berbeda dan mendapat suatu perhatian khusus masyarakat.

Penelitian Mengenai Wacana tidak bisa mengeksklusi seakan-akan teks

adalah bidang yang kosong, sebaliknya ia adalah bagian kecil dari struktur besar

14 Lexy. J. Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006) h. 248. 15 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 221. 16 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 222. 17 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 221.

Page 26: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

14

masyarakat.18

Teks dibentuk dalam suatu praktik diskursus, yaitu suatu praktik

wacana. Jadi dalam pembuatannya suatu teks pasti melibatkan bagian-bagian

dalam dari media tersebut seperti wartawan dan redaktur.

Media membentuk konsensus dan pembenar bahwa seperti itu kenyaatan.19

Media membuat suatu kenyataan semu sehingga menampilkan realitas yang mirip

dengan fakta aslinya, bahkan kita sulit untuk membedakan mana realitas asli dan

realitas buatan yang dilakukan oleh media tersebut. Sehingga diperluukan

pemahaman yang mendalam tentang suatu berita agar kita dapat memahaminya

lebih dalam dan benar.

Van Dijk mengeksklusi modelnya dengan melihat bagaimana struktur

sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan

bagaimana kognisi/pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh

terhadap teks tertentu.20

Dengan demikian dapat dipahami lebih dalam lagi

mengapa suatu teks dalam suatu wacana dapat dibuat dan terbentuk.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan:

teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah

bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan

suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita

yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga

18 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 222. 19 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 222. 20 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 224.

Page 27: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

15

mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu

masalah.21

Dalam model analisis wacana Van Dijk, mem wacana sebuah berita memiliki tiga

elemen:

1. Teks adalah bagian yang diamati oleh Van Dijk, ia melihat suatu teks

terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang masing-masing saling

mendukung dan ia membagi kedalam tiga tingkatan. Struktur makro.

makna global yang dapat diamati dengan melihat tema/topik yang

dikedepankan. Kedua, Superstruktur adalah Struktur wacana yang

berhubungan dengan kerangka suatu teks. Ketiga, Struktur mikro

adalah makna wacana yang diamati dari bagian kecil suatu teks.22

2. Kognisi Sosial menurut Van Dijk adalah kesadaran mental wartawan

yang membentuk teks tersebut. Karena sebuah teks pada dasarnya

dihasilkan lewat kesadaran,pengetahuan,prasangka, atau pengetahuan

tertentu atas suatu peristiwa. Dan Van Dijk memahaminya dalam suatu

bentuk yaitu Skema, ia berkerja secara aktik mengkonstruksi realitas

membantu kita memandu apakah yang harus kita pahami, maknai, dan

ingat tentang sesuatu. Dana dalam masalah yang diamati penulis

menggunakan Skema Peran (Role Schemas), yaitu berhubungan

21 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 224. 22 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 226.

Page 28: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

16

dengan bagaimana seseorang memandang dan menggambarkan

peranan dan posisi yang ditempati seseorang dalam masyarakat.23

3. Analisis Sosial menurut Van Dijk, wacana adalah bagian dari wacana

yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks

perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana

wacana tentang suatu hal di produksi dan di konstruksi dalam

masyarakat. Dan Van Dijk mengemukakan ada dua poin penting yaitu

Kekuasaan (Power) dan akses (Acces).

Selanjutnya data diolah dengan penjelasan table-tabel yang merujuk pada

model Teun A. Van Dijk, sehingga penyajian table serta teori itu akan tampak

bagaiamana Majalah berita mingguan Tempo mengangkat berita seputar dugaan

korupsi yang dilakukan politik Dinasti Ratu Atut Chosiyah di Banten

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi

teks/document research. Observasi teks dalam hal ini dibedakan menjadi dua

bagian, yaitu teks berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

sasaran utama dalam analisis, sedangkan data sekunder diperlukan guna

mempertajam analisis data primer sekaligus dapat dijadikan bahan pelengkap

ataupun pembanding.

a) Data primer (primary-sources), yaitu teks berita dari majalah berita

mingguan Tempo dan Wawancara mendalam dari pihak Redaksi

Tempo.

23 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 260-262.

Page 29: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

17

b) Data sekunder (secondary-sources), yaitu berupa berita dari

berbagai media, buku-buku, website, literature-literatur lain yang

ada relevansinya dengan materi penelitian untuk selanjutnya

dijadikan bahan argumentasi, untuk kemudian menjadi bahan

penelitian skripsi ini.

6. Subjek dan Objek Penelitian

Unit analisis dari penelitian ini adalah Majalah Tempo dan unit

pengamatannya adalah teks berita yang dipakai dalam kasus dugaan korupsi dan

penggelapan uang yang melibatkan politik Dinasi Ratu Atut Chosiyah.

7. Sitematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini ialah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini menjelaskan penjabaran ruang lingkup landasan teori mengenai

media cetak, berita, dan analisis wacana.

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini membahas tentang profil Majalah berita mingguan Tempo,

Visi dan Misi, struktur organisasi.

BAB IV ANALISIS DATA

Page 30: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

18

Membahas tentang latar belakang penulisan pemberitaan Ratu Atut

Chosiyah dengan Analisis wacana, kognisi sosial penulis berita, dan konteks

sosial pembentukan berita Ratu Atut Chosiyah pada Majalah berita mingguan

Tempo.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hal-hal

yang telah dibahas oleh penulis dalam skripsi ini.

Page 31: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Isi berita merupakan hal yang paling menarik untuk dianalisis dan

diperbincangkan. Di dalam berita banyak terkandung maksud tertentu yang

menggambarkan dan menjelaskan tentang suatu kejadian atau peristiwa. Yang

menjadi banyak perhatian dan pertimbangan tentang isi berita tersebut adalah

keberagaman isi teks media serta ideologi yang membentuknya. Semua media

berbeda dalam mengemas suatu teks berita pada suatu peristiwa atau kejadian.

Sebuah isi teks media tidak dapat dipisahkan dari wacana, karena dalam isi

berita terkandung wacana di dalamnya. menurut Roger Fowler wacana adalah

komunikasi lisan atau tulisan yang dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai,

dan kategori yang masuk didalamnya; kepercayaan disini mewakili pandangan

dunia; sebuah organisasi atau representasi dari pengalaman.1 Dari pernyataannya

tersebut dapat dipahami wacana adalah pembentuk makna isi berita.

Di dalam sebuah wacana terkandung makna-makna dan maksud tertentu.

Ideologi dan pemikiran setiap anggota media adalah hal yang dapat

mempengaruhinya. Setiap media dan anggota media mempunyai ideologi dan

pemikiran yang berbeda dalam membentuk dan mengemas suatu berita.

Media cetak adalah salah satu media yang bertahan sampai saat ini yang

menjadi pemenuh kebutuhan Masyarakat akan berita. Media cetak memiliki

kemudahan dibawa-bawa, orientasi potret, dan kemasan berjudul, sementara

1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 2.

Page 32: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

2

menarik dari bentuk-bentuk interpersonal dan penyiaran.2 Tidak terlepas dari

kelebihannya tersebut, yang paling menarik untuk kita ketahui dan pelajari bahwa

dalam pengemasan isi sebuah berita tersirat makna – makna yang diciptakan oleh

idelogi penulis dalam menyampaikan sebuah berita. Alex Sobur dalam Jumroni

dan Suhaimi, mendefinisikan media massa sebagai “Suatu alat untuk

menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal, ia

mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk

opini publik, antara lain, karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok

penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang

ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris”3

Dari penjelasan tersebut dapat dipelajari di dalam sebuah isi berita

terkandung sebuah wacana yang dibentuk oleh media sehingga di dalam

penafsirannya terhadap suatu peristiwa memiliki pandangan yang berbeda-beda

dalam mendefinisikan realitas, hal inilah yang menjadi menarik untuk dipelajari

dan dipahami.

Setelah memahami bahwa setiap isi berita terkandung wacana yang

dibentuk oleh ideologi penulis dan media. Bagian dari media seperti wartawan,

redaktur dan editor membuat pandangan dan realitas suatu peristiwa menjadi

berbeda-beda sesuai dengan ideologi masing-masing media itu sendiri. Menurut

Berger realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang

diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya dibentuk dan dikonstruksi. Dengan

2 Roger Fidler, Mediamorfosis,(Yogyakarta: Bentang Budaya, 2003), h. 338. 3 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 85.

Page 33: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

3

pandangan semacam ini realitas berwajah ganda/plural. Setiap Orang mempunyai

pandangan yang berbeda-beda atas suatu realitas.4

Fungsi utama media adalah alat untuk pengawas pelaksanaan

pemerintahan5. Kembali lagi ke fungsi utama media tersebut, seharusnya sebagai

media harus lebih berorientasi kepada pemikiran yang kritis dan analisis yang

mendalam dalam membentuk suatu isi berita sehingga anggapan masyarakat

terhadap suatu peristiwa menjadi relevan. Tentu hal ini sangatlah menarik untuk

lebih di teliti terhadap pemberitaan yang disampaikan oleh majalah berita

mingguan Tempo. Karena Tempo dikenal sebagai media yang membuat

pemikiran dan analisis yang kritis dalam menanggapi suatu permasalahan, dalam

melihat konteks ini perlu kita teliti bagaimana Tempo memposisikan dirinya

dalam membuat wacana di dalam isi sebuah berita.

Coher dalam Denis McQuail membedakan reporter menjadi 2 yaitu

mengacu pada gagasan pers sebagai pemberi informasi, penafsir, dan alat

pemerintah (menyediakan dirinya sebagai saluran atau cermin) dan yang kedua

mengacu pada pengertian tradisional „pilar ke empat‟, mencakup gagasan pers

sebagai wakil publik, kritik terhadap pemerintahan, penganjur kebijakan, dan

anjing penjaga secara umum.6

Dalam pengertian yang dijelaskan Coher tersebut penulis memberikan

anggapan bahwa Tempo diposisikan menjadi bagian kedua yaitu mengacu pada

4 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media,( Yogyakarta:

LKiS, 2002), h. 18. 5 Fred S. Siebert, Thedore Peterson dan Wilbur Schramm, Empat Teori Pers,( Jakarta: PT

Intermasa, 1986), h. 3. 6 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa,( Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h.13.

Page 34: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

4

pengertian tradisional „pilar ke empat‟, mencakup gagasan pers sebagai wakil

publik, kritik terhadap pemerintahan, penganjur kebijakan, dan anjing penjaga

secara umum. Hal ini sangatlah menarik untuk dikaji penulis karena pada era

kebermilikan media saat ini masih ada media yang bertindak seperti itu. inilah

yang membuat menarik penulis, dan hal yang akan di amati penulis adalah

bagaimana perspektif wartawan dimasukkan ke dalam wacana sehingga dapat

membentuk isi berita yang dapat mempengaruhi para pembaca menafsirkan

pemberitaan yang di sampaikan majalah berita minguan Tempo. Atas dasar itulah

penilitian ini sangat penting untuk dilaksanan.

Kasus dugaan korupsi politik dinasti yang menimpa Ratu Atut Chosiyah

adalah permasalahan besar Negara Indonesia. Hal ini terasa sangat membuat

masyarakat Indonesia terutama Banten menjadi tercengang – cengang akan kasus

dugaan korupsi tersebut, karena sebagian besar masyarakat Banten yang masih

dibawah angka kemiskinan. Kasus dugaan korupsi tersebut mulai terungkap dari

tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK pada tanggal

2 Oktober di rumah dinasnya di jalan Widya Chandra III No.7, Jakarta Selatan ia

menerima suap dari kasus pengaturan putusan Mahkamah Konstitusi di daerah

Gunung Mas dan Lebak, KPK menyita barang bukti uang setara 2-3 miliar yang

diterimanya dalam penangkapan.7

Dalam kasus perkara PILKADA di Lebak, Banten ditangkaplah tersangka

pemberi suap dari kasus Lebak yaitu Tubagus Chaeri Wardhana pada tanggal 3

Oktober. Ia terbukti memberikan suap uang 1 miliar kepada ketua MK Akil

7 Muhammad Rizky,M.Andi Perdana,Ira Guslina,KPK Tangkap Tangan Ketua

Mahkamah Konstitusi,Jakarta (3 Oktober 2013).

Page 35: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

5

Mochtar dan Pengacara Susi Tur Andayani dalam pengaturan putusan sengketa

PILKADA Lebak Banten. Beliau merupakan adik dari Gubernur Banten yaitu

Ratu Atut Chosiyah dan juga merupakan suami dari Walikota Tangerang Selatan

yaitu Airin Rachmi Diany.8

Dari kasus yang menimpa adiknya tersebut pemerintah mulai mengusut

keterdugaan keluarga besar Ratu Atut Chosiyah. Dalam dugaannya ia banyak

menyelewengkan berbagai macam dana dalam pelaksanaan proyek yang berada di

daerah Banten. Hal tersebut mulai tercermin dan sedikit demi sedikit terungkap

dengan adanya laporan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh kerjasama KPK,

ICW dan Segenap warga Banten yang melaporkan diduganya dalam pelaksanaan

program – program pembangunan di Banten.

Terlihat dari pemberitaan tersebut, modus yang sering digunakan dalam

dugaan penyelewengan program – program pembangunan yang ada di Banten

adalah dengan menguasai berbagai proyek yang ada serta menggelembungkan

dana dan memanipulasi data yang ada. Dengan menggunakan cara seperti itulah

penyelewengan program-program pembangunan di daerah Banten dikuasai.

Dugaan korupsi politik dinasti mulai diungkap dengan ditangkapnya

Tubagus Chaeri Wardhana yang merupakan adik dari Gubernur Banten Ratu Atut

Chosiyah. Hal ini merupakan jalan pembuka bagi KPK dan ICW untuk mengusut

dan mengungkap kasus yang ada di daerah Banten yang awalnya sulit bagi KPK

dalam mengungkapnya. karena ketika ada kasus di daerah Banten, politik dinasti

ini saling menutupi kasus yang menimpa keluarganya.

8 Muhammad Rizki,Nur Rachman Arrazie,Tri Suharman,Anton A, KPK Bongkar

Jaringan Suap Akil,Jakarta(4 Oktober 2013).

Page 36: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

6

Banyak dugaan korupsi yang diselidiki oleh KPK dalam kasus politik

Dinasti yang menimpa keluarga besar Ratu Atut Chosiyah. Beberapa kasus yang

sedang diselidiki oleh KPK yang dilansir oleh koran Tempo yang melibatkan

politik dinasti ini di antaranya adalah dugaan penyelewengan dana Bansos,

penggelembungan biaya pengadaan alat kesehatan di RSUD Tangerang Selatan,

Pembangunan Masjid, dan banyak lagi berbagai proyek pembangunan di Provinsi

Banten. Berikut adalah bagan dari politik dinasti daerah Banten yang melibatkan

keluarga besar Ratu Atut Chosiyah:

Sumber: Koran Tempo, Edisi: Senin, 4 Oktober 2013.

Gaya hidup yang serba mewah yang ditampilkan oleh keluarga Ratu Atut

Chosiyah menjadi pertanyaan besar akan banyaknya penyelewengan dan dugaan

korupsi yang terindikasi di daerah Banten. Hal inilah yang menjadi bagian besar

keterdugaan korupsi yang dilakukan oleh politik Dinasti Ratu Atut Chosiyah

tersebut. Sesuai berita yang telah terungkap saat ini, Atut sering sekali berplesir ke

luar negeri membeli barang – barang mewah yang harganya sangat fantastis, hal

Gubernur Banten

Ratu Atut Chosiyah

Walikota Serang

Tubagus Haerul Jaman

(adik Atut)

Wakil Bupati Pandeglang

Heryani

(ibu tiri Atut)

Walikota TANGSEL

Airin Rachmi Diany

(adik ipar Atut)

Wakil Bupati Serang

Ratu Tatu Chasanah

(adik Atut)

PROVINSI

BANTEN

Page 37: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

7

itu dimuat pada majalah berita mingguan Tempo edisi 4 - 10 November 2013

yang menampilkan dan memberikan wacana tentang kekayaan besar yang dimiliki

politik dinastinya serta gaya hidup yang super mahal yang dilakukan oleh Ratu

Atut Chosiyah. Untuk itu dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang

“Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah Pada Majalah Berita

Mingguan Tempo Edisi 4 - 10 November 2013 ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah serta tidak

terjebak pada pembahasan yang terlalu luas, peneliti membatasi masalah

hanya dilihat dari berita –berita yang diterbitkan Majalah berita mingguan

Tempo pada edisi 4 – 10 November 2013. Dan tentunya hanya berita yang

berkaitan dengan Ratu Atut Chosiyah.

2. Perumusan Masalah

Dari penjelasan di dalam latar belakang masalah, fokus penelitian ini

mengarah lebih kepada untuk menguji apa yang dikatakan dalam pandangan

konstruksionis yang menyatakan bahwa media bukanlah saluran yang bebas,

ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias,

dan pemihakannya. Di sini media di pandang sebagai agen konstruksi sosial

yang mendefinisikan realitas untuk itu penulis membuat perumusan masalah

yaitu:

1. Bagaimana Wacana yang diangkat majalah berita mingguan

Tempo terkait berita Ratu Atut Chosiyah?

Page 38: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

8

2. Bagaimana kognisi sosial wartawan majalah berita mingguan

Tempo ketika membuat berita Ratu Atut Chosiyah?

3. Bagaimana konteks sosial Majalah berita mingguan Tempo pada

berita Ratu Atut Chosiyah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Majalah berita

mingguan Tempo melakukan konstruksi terhadap wacana teks berita Ratu

Atut Chosiyah dan mengetahui bagaimana wartawan Majalah berita mingguan

Tempo memproduksi teks berita Ratu Atut Chosiyah.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari adanya penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

a. Secara akademisi dapat menjadi bahan rujukan dan menambah

khazanah ilmu pengetahuan untuk para aktivis dan para akademisi

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

b. Secara praktisi dapat dijadikan contoh dan menambah pengetahuan,

wawasan serta pedoman terhadap bagaimana media cetak mampu

mengkonstruksi pemikiran pembacanya.

D. Kajian Pustaka

Setelah peneliti malakukan pengamatan di perpustakaan Fakultas Dakwah

dan Perpustakaan Utama UIN Jakarta. Pada penelitian ini, penulis menggunakan

Page 39: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

9

skripsi sebagai rujukan bagi penulis dalam merumuskan permasalahan, dan

sekaligus menjadi referensi tambahan selain buku, Koran, website dan artikel.

Adapun judul yang penulis dapatkan sebagai berikut:

1. Analisis wacana kritis pemberitaan konflik Israel palestina pada

republika online, Misykatun Ni‟mah (UIN 2012).

2. Analisis wacana penulisan feature di media Indonesia edisi 25-26

oktober 2011.Apristia Krisna Dewi (UIN 2012).

3. Analisis Wacana Van Dijk Terhadap Berita “Sebuah Kegilaan di

Simpang Kraft” di Majalah Pantau. Tia Agnes Astuti (UIN 2011).

4. Analisis Wacana “Editorial” Koran Tempo tentang Serangan Israel ke

Kota Gaza (Edisi 27 Desember 2008-18 Januari 2009), Asih Amerti (UIN 2009)

Setelah penulis melihat beberapa penelitian yang terkait teori ataupun tema

seputar permasalahan yang penulis angkat, maka penulis memutuskan untuk

menggunakan analisis Wacana konsep Teun A. Van Dijk Sebagai metode

penelitian. Yang menjadi pembeda peneliti lainya adalah peneliti ini

menggunakan majalah berita mingguan Tempo seputar berita Ratu Atut Chosiyah

sebagai objek penelitian. Sedangkan untuk teknis penulisan hasil penelitian ini

mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi) karya Hamid Nasuhi Dkk. Yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for

Quality Development Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, tahun 2007.

Page 40: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

10

Dari tinjauan pustaka ini, peneliti yakin apa yang akan diteliti belum

pernah ada sebelumnya. Maka dengan itulah peneliti yakin mengajukan penelitian

tersebut sebagai langkah awal untuk mengajukan skripsi.

E. Metodelogi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan paradigma konstruktivisme

dalam meneliti wacana pemberitaan Ratu Atut Chosiyah. Pandangan

Konstruktivisme menilai bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk

memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai

penyampai pernyataan. Konstruktifisme justru menganggap subjek sebagai faktor

sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya. Dalam hal ini,

seperti dikatakan A.S. Hikam, Subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol

terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap pembentukan wacana. Bahasa

dipahami dalam paradigma ini diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-peryataan

yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan penciptaan

makna, yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jatidiri dari sang

pembicara. Jadi dalam paradigma konstruktifis melihat isi wacana yaitu bukan

sesuatu yang kosong tidak terbentuk dengan sendirinya, melaikan dibentuk dan di

rencanakan.9

9 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 2.

Page 41: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

11

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif pada penelitiannya. Pada

metode ini memfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat (tampak atau

Manifest). Karena itu tidak dapat digunakan untuk mengetahui isi komunikasi

yang tersirat (Latent) diperlukan suatu analisis isi yang lebih mendalam dan detail

untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkannya dengan

konteks social/realitas yang terjadi saat pesan dibuat.10

Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu

pertama, peneliti kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil. Kedua,

peneliti kualitatif lebih memerhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif

merupakan alat utama dalam menumpulkan data dan analisis data serta peneliti

kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi partisipasi di

lapangan. Keempat, peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat

dalam proses penelitian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui

kata atau gambar.11

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu Menurut Hidayat

syah penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menemukan pengetahuan yang sekuas-luasnya terhadap objek penelitian pada

suatu masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji Setyosari ia menjelaskan bahwa

penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau

10 Burhan Bungin, Teknik Praktis Riset Komunikasi: (Jakarta: Kencana, 2006), h. 251 11 Burhan Bungin, Sosiologi komunikasi massa: ( teori, paradigma dan diskursus

teknologi komunikasi di masyarakat ) (Jakarta: Kencana, 2007) h. 306

Page 42: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

12

mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala

sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan

angka-angka maupun kata-kata.12

Melalui penelitian deskriptif ini penulis akan

mendeskripsikan atau mengkonstruksi mendalam terhadap subjek penelitian

tersebut.

4. Teknik Penelitian

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana.

Analisis Wacana adalah analisis yang dimaksudkan sebagai suatu analisis untuk

membongkar maksud dan makna-makna tertentu.13

Yang menjadi titik perhatian

bukan apakah media memberitakan negatif atau positif, melainkan bagaimana

berita atau wacana yang di kembangkan dan dibuat oleh media tersebut. Sikap

mendukung, menolak, positif atau negatif hanyalah efek yang dari konstruksi

makna yang dikembangkan oleh wartawan dan media.

Analisis data merupakan cara yang dipakai untuk menganalisis,

mempelajari, serta mengolah kelompok data tertentu sehingga dapat diambil suatu

kesimpulan yang kongkrit tentang persoalan yang diteliti dan dibahas. Oleh

karena yang digali berupa data kualitatif, maka analisis yang digunakan adalah

analisis kualitatif. Mengikuti Bogdan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-memilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

12 Nur Fatimah,”Penelitian Deskriptif”, dalam http://nurfatimahdaulay18.blogspot.com/. 13 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 5.

Page 43: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

13

mencari, dan menemukan pola menemukan apa yang penting, dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan oleh orang lain.14

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model wacana Teun A.

Van Dijk. Konsep wacana, oleh Van Dijk, digunakan untuk „melihat bagaimana

suatu teks diproduksi, sehingga dapat diperoleh pengetahuan kenapa teks bisa

semacam itu”.15

Van Dijk menggunakan model penelitian yang biasa disebutnya

“kognisi sosial”, ia menunjukan bagaimana proses teks tersebut di produksi oleh

wartawan/ media, di sisi lain ia menggambarkan bagaimana nilai-nilai yang ada di

masyarakat menyebar dan diserap oleh kognisi wartawan, dan ahirnya

digunakannya untuk membuat teks berita.16

Jadi faktor dari kognisi sosial ini yang

sebenarnya banyak mempengaruhi dan menentukan dalam pembentukan teks

dalam suatu wacana berita.

Penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks

semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga

diamati.17

Wacana dapat diartikan bagaimana suatu teks berita mendapat

pengaruh dari pencari dan penulis berita sehingga isi dari berita tersebut menjadi

berbeda dan mendapat suatu perhatian khusus masyarakat.

Penelitian Mengenai Wacana tidak bisa mengeksklusi seakan-akan teks

adalah bidang yang kosong, sebaliknya ia adalah bagian kecil dari struktur besar

14 Lexy. J. Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006) h. 248. 15 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 221. 16 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 222. 17 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 221.

Page 44: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

14

masyarakat.18

Teks dibentuk dalam suatu praktik diskursus, yaitu suatu praktik

wacana. Jadi dalam pembuatannya suatu teks pasti melibatkan bagian-bagian

dalam dari media tersebut seperti wartawan dan redaktur.

Media membentuk konsensus dan pembenar bahwa seperti itu kenyaatan.19

Media membuat suatu kenyataan semu sehingga menampilkan realitas yang mirip

dengan fakta aslinya, bahkan kita sulit untuk membedakan mana realitas asli dan

realitas buatan yang dilakukan oleh media tersebut. Sehingga diperluukan

pemahaman yang mendalam tentang suatu berita agar kita dapat memahaminya

lebih dalam dan benar.

Van Dijk mengeksklusi modelnya dengan melihat bagaimana struktur

sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan

bagaimana kognisi/pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh

terhadap teks tertentu.20

Dengan demikian dapat dipahami lebih dalam lagi

mengapa suatu teks dalam suatu wacana dapat dibuat dan terbentuk.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan:

teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah

bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan

suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita

yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga

18 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 222. 19 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 222. 20 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 224.

Page 45: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

15

mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu

masalah.21

Dalam model analisis wacana Van Dijk, mem wacana sebuah berita memiliki tiga

elemen:

1. Teks adalah bagian yang diamati oleh Van Dijk, ia melihat suatu teks

terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang masing-masing saling

mendukung dan ia membagi kedalam tiga tingkatan. Struktur makro.

makna global yang dapat diamati dengan melihat tema/topik yang

dikedepankan. Kedua, Superstruktur adalah Struktur wacana yang

berhubungan dengan kerangka suatu teks. Ketiga, Struktur mikro

adalah makna wacana yang diamati dari bagian kecil suatu teks.22

2. Kognisi Sosial menurut Van Dijk adalah kesadaran mental wartawan

yang membentuk teks tersebut. Karena sebuah teks pada dasarnya

dihasilkan lewat kesadaran,pengetahuan,prasangka, atau pengetahuan

tertentu atas suatu peristiwa. Dan Van Dijk memahaminya dalam suatu

bentuk yaitu Skema, ia berkerja secara aktik mengkonstruksi realitas

membantu kita memandu apakah yang harus kita pahami, maknai, dan

ingat tentang sesuatu. Dana dalam masalah yang diamati penulis

menggunakan Skema Peran (Role Schemas), yaitu berhubungan

21 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 224. 22 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 226.

Page 46: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

16

dengan bagaimana seseorang memandang dan menggambarkan

peranan dan posisi yang ditempati seseorang dalam masyarakat.23

3. Analisis Sosial menurut Van Dijk, wacana adalah bagian dari wacana

yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks

perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana

wacana tentang suatu hal di produksi dan di konstruksi dalam

masyarakat. Dan Van Dijk mengemukakan ada dua poin penting yaitu

Kekuasaan (Power) dan akses (Acces).

Selanjutnya data diolah dengan penjelasan table-tabel yang merujuk pada

model Teun A. Van Dijk, sehingga penyajian table serta teori itu akan tampak

bagaiamana Majalah berita mingguan Tempo mengangkat berita seputar dugaan

korupsi yang dilakukan politik Dinasti Ratu Atut Chosiyah di Banten

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi

teks/document research. Observasi teks dalam hal ini dibedakan menjadi dua

bagian, yaitu teks berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

sasaran utama dalam analisis, sedangkan data sekunder diperlukan guna

mempertajam analisis data primer sekaligus dapat dijadikan bahan pelengkap

ataupun pembanding.

a) Data primer (primary-sources), yaitu teks berita dari majalah berita

mingguan Tempo dan Wawancara mendalam dari pihak Redaksi

Tempo.

23 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,( Yogyakarta: LKiS, 2002)

h. 260-262.

Page 47: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

17

b) Data sekunder (secondary-sources), yaitu berupa berita dari

berbagai media, buku-buku, website, literature-literatur lain yang

ada relevansinya dengan materi penelitian untuk selanjutnya

dijadikan bahan argumentasi, untuk kemudian menjadi bahan

penelitian skripsi ini.

6. Subjek dan Objek Penelitian

Unit analisis dari penelitian ini adalah Majalah Tempo dan unit

pengamatannya adalah teks berita yang dipakai dalam kasus dugaan korupsi dan

penggelapan uang yang melibatkan politik Dinasi Ratu Atut Chosiyah.

7. Sitematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini ialah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini menjelaskan penjabaran ruang lingkup landasan teori mengenai

media cetak, berita, dan analisis wacana.

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini membahas tentang profil Majalah berita mingguan Tempo,

Visi dan Misi, struktur organisasi.

BAB IV ANALISIS DATA

Page 48: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

18

Membahas tentang latar belakang penulisan pemberitaan Ratu Atut

Chosiyah dengan Analisis wacana, kognisi sosial penulis berita, dan konteks

sosial pembentukan berita Ratu Atut Chosiyah pada Majalah berita mingguan

Tempo.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hal-hal

yang telah dibahas oleh penulis dalam skripsi ini.

Page 49: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

46

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan Majalah Tempo

Dalam menjajaki dunia media, Majalah Tempo hanya lahir dari sebuah

feature dan oraganisasi media kecil. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu

Majalah Tempo mulai berkembang dan menjadi media yang besar. Sebelum

mengungkap tentang majalah Tempo lebih dalam, penulis akan menjelaskan

tentang inti perusahaan media Tempo. PT. Tempo Inti Media tergabung dalam

satu korporasi Tempo Media Group yang terutama bergerak di bidang industri

penyedia jasa informasi, didalamnya bernaung beberapa perusahaan PT. Tempo

Inti Media Tbk., PT. Temprint, dan PT. Tempo Inti Media Impresario yang

bergerak di bidang Event Organizer. Kemudiaan Tempo juga memasuki bisnis

televisi dengan mendirikan Tempo TV, bekerja sama dengan kantor berita radio

KBR68H.

1. Sejarah PT. Tempo Inti Media

Tempo bermula dari sekumpulan anak muda yang ingin menerbitkan

majalah mingguan pada tahun 1971 dan PT. Tempo Inti Media sendiri waktu

itu belum lahir. Dahulu dikenalnya hanya majalah Tempo. Majalah Tempo ini

lahir dari bergabungnya tiga kelompok yaitu mantan wartawan Express

Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono, dan Usamah, mantan

Page 50: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

47

wartawan majalah Djaja, dan Yayasan Jaya Raya milik Ir. Ciputra. Kemudian,

lahirlah majalah Tempo diterbitkan oleh PT. Grafitti Pers.1

Pemilihan nama “Tempo” sendiri bukannya tanpa alasan. Pemilihan

nama ini diberdasarakan beberapa beberapa alasan berikut ini. Setidaknya

terdapat empat buah alasan mengapa nama “Tempo” dipilih sebagai nama

majalah, alasan pertama ialah karena kata “Tempo” merupakan sebuah kata

yang singkat dan bersahaja. Kata ini mudah diucapkan oleh semua orang

Indonesia yang berasal dari berbagai macam jurusan dan golongan. Kedua,

kata ini terdengar netral, tidak mengejutkan, dan tidak merangsang. Ketiga,

kata ini bukan merupakan sebuah simbol ataupun dapat mewakili suatu

golongan. Dan alasan yang terakhir adalah makna yang sederhana dari kata

“Tempo” itu sendiri yang berarti waktu. Kesederhanaan makna ini jugalah

yang membuat kata yang memiliki arti sama dipakai oleh beberapa penerbitan

di negara lain sebagai nama majalah.2

Pada perkembangannya pemilihan nama “Tempo” yang memiliki makna

sama dengan majalah “TIME” menimbulkan sebuah permasalahan. Sebuah

surat pembaca yang berasal dari seorang mahasiswa dari Universitas

Padjajaran, Bandung menuduh “Tempo” menjiplak majalah “TIME” baik

kemasan maupun cara penulisannya. Permasalahan itu semakin pelik ketika

majalah “TIME” melayangkan gugatan akan hal tersebut melalui seorang

pengacara di Indonesia. Namun gugatan tersebut gugur dengan sendirinya

1http://korporat.tempo.co/ diakses pada tanggal 1 Maret 2014 pukul 20.00

2Sopian, Agus.dkk ,Jurnalisme Sastrawi: Atologi Liputan Mendalam dan Memikat.

Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia: 2009. h.95.

Page 51: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

48

ketika pihak majalah Tempo mengkonfirmasi ke pihak majalah Time. Secara

resmi majalah Time mengeluarkan pernyataan jika gugatan tersebut tidak

pernah ada dan pihaknya tidak pernah menunjuk Sudargo Gautama sebagai

pengacara. Menanggapi permasalahan ini pihak majalah Tempo menjawabnya

dengan mengeluarkan sebuah iklan dengan isi seperti berikut ini: “Tempo

meniru Time? Benar Tempo meniru waktu yang selalu tepat dan selalu baru.3

Edisi perdana majalah Tempo terbit pada 6 Maret 1971.

Dengan rata-rata umur pengelola yang masih dua puluhan, Tempo tampil beda

dan diterima masyarakat. Dengan mengedepankan peliputan berita yang jujur

dan berimbang, serta tulisan yang disajikan dalam prosa yang menarik dan

jenaka, Tempo diterima masyarakat.4

Tidak berjalan mulus begitu saja, ternyata Majalah Tempo pernah

mengalami 3 kali pembredelan. Yang pertama, yaitu Pada 12 April 1982, di

usia yang ke-12 tahun, Tempo dibredel oleh Departemen Penerangan melalui

surat yang dikeluarkan oleh Ali Moertopo (Menteri Penerangan). Tempo

dianggap telah melanggar kode etik pers. Ide pembredelan itu sendiri datang

dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang saat itu dipimpin oleh

Harmoko, wartawan harian Pos Kota. Diduga, pembredelan tersebut terjadi

karena Tempo meliput kampanye partai Golkar di Lapangan Banteng, Jakarta,

yang berakhir rusuh. Presiden Soeharto, yang notabene motor partai Golkar,

tidak suka dengan berita tersebut. Pada 7 Juni 1982, pembredelan Tempo

dicabut setelah Goenawan membubuhkan tanda tangan di secarik kertas.

3 Sopian, Agus.dkk ,Jurnalisme Sastrawi: Atologi Liputan Mendalam dan Memikat.

Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia: 2009. h.98. 4http://korporat.tempo.co/ diakses pada tanggal 1 Maret 2014 pukul 20.00

Page 52: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

49

Secarik kertas itu berisi permintaan maaf Tempo dan kesediaan untuk dibina

oleh pemerintah. Waktu itu, Goenawan tidak punya pilihan lain memang.5

Beberapa Tahun Kemudian Pada 21 Juni 1994, Tempo kembali dibredel

bersama saudara tirinya: Editor dan majalah yang sedang berkembang: Detik.

Kali ini penyebabnya adalah berita Tempo terkait pembelian pesawat tempur

eks Jerman Timur oleh B.J. Habibie. Berita tersebut tidak menyenangkan para

pejabat militer karena merasa otoritasnya dilangkahi. Namun, diduga,

penyebab dasarnya adalah karena Presiden Soeharto tidak suka Tempo dari

dulu; berita B.J. Habibie hanyalah alasan pembenaran. Kalau dulu syarat terbit

kembali sangat mudah, hanya bertanda tangan di secarik kertas, kali ini sangat

sulit. Keluarga Presiden Soeharto yang diwakili Hasyim Djojohadikusumo,

adik Prabowo Subianto, dalam penjelasannya kepada Erick Samola di sebuah

pertemuan di hotel memberikan syarat: berita Tempo harus diketahui oleh

mereka (Keluarga Presiden Soeharto), pemimpin redaksi harus ditentukan oleh

mereka, dan mereka bisa membeli saham Tempo. Jajaran pemimpin Tempo

mendiskusikan syarat tersebut. Semuanya kemudian bersepakat untuk

menolaknya. Mereka rela Tempo tidak pernah terbit lagi. Ini adalah persoalan

integritas diri, alasannya.6

2. Majalah Tempo

Majalah mingguan ini terbit perdana pada April 1971 dengan berita

utama mengenai cedera parah yang dialami Minarni, pemain badminton

5 Fachrul Khairuddin,”Jejak Sejarah: Di balik Pembredelan Pers - Konflik dan

Pembredelan Majalah Tempo”, dalam http://jejaksejarah.weebly.com/ 6 Fachrul Khairuddin,”Jejak Sejarah: Di balik Pembredelan Pers - Konflik dan

Pembredelan Majalah Tempo”, dalam http://jejaksejarah.weebly.com/

Page 53: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

50

andalan Indonesia di Asean Games Bangkok, Thailand. Dimodali Rp 20 juta

oleh Yayasan Jaya Raya milik pengusaha Ciputra.7 Majalah Tempo hanya lahir

dari sebuah penulisan feature yang mencoba membuat perubahan dalam pola

penulisannya sehingga menjadi majalah yang diminati orang banyak karena

membuat penulisan berita yang berbeda. Walaupun setelah mengalami

pembredelan kurang lebih empat tahun (1994-1998) Majalah tempo terus

mencoba bangkit lagi dan mengabdi kepada masyarakat. Seiring majunya

perkembangan Majalah Tempo menjadi cikal-bakal lahirnya PT. Tempo Inti

Media Tbk.

Majalah Tempo adalah majalah berita mingguan yang fokus utamanya

menyoroti pemberitaan yang bertema politik dan hukum. Majalah Tempo

membuat perubahan dalam ragam penulisan berita yang sebelumnya hanya ada

berita yang lempeng (straight news) atau artikel, seperti “kolom”. Majalah

Tempo membuat pola penulisan yang menyusun sebuah berita tentang sebuah

kejadian sebagai sebuah cerita pendek.8 Sejak dahulu hingga sekarang itu yang

membuatnya tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan industri informasi.

Majalah Tempo kini semakin konsisten dengan jurnalisme

investigasinya. Tempo berusaha terus memberikan laporan investigasi, karena

inilah kekuatan majalah Tempo dibandingkan dengan majalah lain.

Tempo mempertahankan halaman full color sesuai dengan tuntutan

pemasang iklan. Sementara itu, infografis juga menjadi andalan karena

7 Fachrul Khairuddin,”Jejak Sejarah: Di balik Pembredelan Pers - Konflik dan

Pembredelan Majalah Tempo”, dalam http://jejaksejarah.weebly.com/ 8 Goenawan Mohamad, Seandainya Saya Wartawan Tempo (edisi revisi), Jakarta: Institut

Tempo, 2007, h.Ix.

Page 54: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

51

pembaca jadi lebih mudah memahami persoalan rumit melalui bantuan gambar,

angka, serta teks dengan cara sederhana. Ini semua demi kepuasan pembaca,

tentunya.

Dalam mengangkat pemberitaan, Majalah Tempo banyak mengkritisi

masalah pemerintahan terutama masalah kasus dugaan korupsi yang menimpa

pejabat pemerintahan di Indonesia pada 2014 saja tema berita yang

menyangkut tentang korupsi ada 8 berita sebagai berikut:

Tabel 3.1 Berita Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Jan – Juli 2014

Bulan Tema Berita Berita

Feb

Transaksi Mahal Label Halal

Petinggi Majelis Ulama Indonesia

ditengarai memainkan izin pemberian

sertifikat halal di Australia dan negara

lain. Diberi posisi penting pada sebuah

perusahaan di Belgia.

Kendang Gelap Komisi Energi

SKK Migas tak cuma mengalirkan

setoran hari raya ke Dewan Perwakilan

Rakyat. "Sapi perah" ini juga ditagih

sogokan US$ 1 juta ke Senayan.

Politikus berbagai partai terlibat.

Tersengat Nyanyian Billy

Sejumlah importir memasukkan beras

murah secara ilegal dari Vietnam ke

Indonesia dengan beragam modus.

Gita Wirjawan, yang saat itu menjabat

Menteri Perdagangan, dituding

membiarkan praktek kotor ini terjadi.

Mar

Pengumpul Pasir di Garasi Bus

Transjakarta

Proyek pembelian bus senilai Rp 1

triliun lebih oleh pemerintah Jakarta

diduga penuh masalah. Kawan separtai

Gubernur Jokowi dari Solo diduga ikut

bermain. Ada potensi kerugian negara

Rp 53 miliar.

Kejutan Bintuni dari Downing

Pembiayaan Train 3 kilang gas alam

cair Tangguh akan memangkas

Page 55: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

52

Street 10

penerimaan negara sampai Rp 12

triliun. Diduga ada lobi politik untuk

memuluskan proyek.

Apr

Pesta Terakhir Pak Pung

Mantan Ketua BPK Hadi Poernomo

menjadi tersangka penyalahgunaan

wewenang ketika menjadi Dirjen

Pajak. Komisi Pemberantasan Korupsi

menelisik adanya suap.

Jun

Naga di Bukit Jonggol

Ditolak di era Menteri Kehutanan M.

Prakosa, tukar guling hutan di kawasan

Jonggol disetujui Menteri Kehutanan

Zulkifli Hasan. Cahyadi Kumala

diduga memerintahkan suap untuk

Bupati Bogor dalam pengurusan

izinnya.

Kloter Kedua Menuju

Kuningan

Menteri Suryadharma diduga terlibat

langsung pada penentuan tempat

pemondokan haji, yang diselimuti

dugaan penggelembungan jumlah dan

harga. Uang jemaah haji mengalir ke

banyak rekening pejabat Kementerian

Agama.

3. Visi Perusahaan

Menjadi acuan dalam proses meningkatkan kebebasan rakyat untuk

berpikir dan mengutarakan pendapat serta membangun suatu masyarakat yang

menghargai kecerdasan dan perbedaan pendapat.9

4. Misi Perusahaan10

a. Menyumbangkan kepada masyarakat suatu produk multimedia yang

menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda.

9http://karir.tempo.co/?mn=04diakses pada tanggal 24 juni 2013 pukul 07.30 10Ibid

Page 56: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

53

b. Sebuah produk multimedia yang mandiri, bebas dari tekanan

kekuasaan modal dan politik

c. Terus-menerus meningkatkan apresiasi terhadap ide-ide baru, bahasa,

dan tampilan visual yang baik

d. Sebuah karya yang bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik

e. Menjadikan tempat kerja yang mencerminkan Indonesia yang

beragam sesuai kemajuan jaman

f. Sebuah proses kerja yang menghargai kemitraan dari semua sektor

g. Menjadi lahan yang subur bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkaya

khasanah artistik dan intelektual

B. Struktur Organisasi Majalah Tempo11

Direktur Utama : Bambang Harymurti

Direktur : Herry Hernawan. Toriq Hadad

Sekretariat Korporat : Diah Purnomowati

Pemimpin Redaksi : Arif Zulkifli

Wakil Pemimpin Redaksi : Gendur Sudarsono

Redaktur Eksekutif : Burhan Sholikin

Redaktur Pelaksana : Budi Setyarso, Nugroho Dewanto, Bina

Bektiati, Wahyu Dhyatmika, Tulus

Widjanarko, Qaris Tadjudin, Purwanto

Setiadi, Gilang Rahadian, UU Suhardi,

Priatna.

11

http://www.tempo.co/about/, diakses pada tanggal 1 maret 2014 pukul 20:30

Page 57: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

54

Gambar 3

Struktur Organisasi Majalah Tempo

C. Penghargaan

1. AFP Kate Webb Prize 2013

Wartawan Tempo Stefanus Teguh Edi Pramono diganjar penghargaan AFP

Kate Webb Prize. Penghargaan itu diberikan Agence France-Presse Foundation

atas liputan jurnalistik Pramono tentang konflik Suriah dan perdagangan narkoba

di Jakarta.

2. The Gwangju Prize for Human Rights Special Award 2013

Distribusi nhkhfefwS

irkulasi

aaaadfsfd

sgds

Direktur Utama

Nas &

hukm

m

Ekono

mi

Interna

sionl

News

metro

Sains

Sport

Seni

lifesyl

e

Inves

tigasi

Kreat

if

Baha

sa

PDAT

Direktur

Sekretaris Korporat

Pemimpin Redaksi

Wakil Pemred

Redaktur Eksekutif

Pemasaran Sirkulasi & Distribusi

Nas &

hukm

m

Ekono

mi

Interna

sionl

News

metro

Sains

Sport

Seni

lifesyl

e

Inves

tigasi

Kreat

if

Baha

sa

PDAT

Iklan Komas Sirkulasi Distribusi

Red

pel

Red

pel

Red

pel

Red

pel

Red

pel

Red

pel

Red

pel

i

Red

krtif

Red

bhsa

Kordi

nator

Page 58: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

55

Komite Penghargaan Hak Asasi Manusia Gwangju 2013 menganugerahan

hadiah khusus untuk Majalah Tempo yang dinilai berani memberitakan korupsi

dan ketidakadilan di Indonesia.

3. International Print Media Award (IPMA) 2012

Majalah Tempo berhasil meraih dua penghargaan Gold di kategori The Best

of News Politics and Bussines Local Magazine dalam perhelatan International

Print Media Award (IPMA) 2012 untuk edisi 10-16 September 2012 dan edisi 14-

20 Mei 2012.

4. Yap Thiam Hien Award 2012

Penghargaan itu diraih oleh Majalah Tempo di penghujung 2012. Majalah

Tempo dinilai memiliki komitmen lebih dalam isu penegakan keadilan dan hak

asasi manusia di Indonesia.

5. Penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2012

Kategori Jurnalistik Investigasi: Mustafa Silalahi dan kawan-kawan dengan

laporan “Tangan Godfather di Kampung Ambon”, laporan utama Majalah Tempo,

8 Mei 2012

6. Mochtar Lubis Award 2011

Penghargaan yang diterima diantaranya, kategori berita pelayanan publik:

Ahmad Taufik dan Tito Sianipar dalam artikel “Drainase Buruk, Banjir Makin

Menjadi” dan kategori penulisan feature: Bagja Hidayat, artikel “Lukas Si

Pemanggil Ikan”

7. Apresiasi Jurnalis Jakarta (AJJ) 2011

Page 59: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

56

Kategori Photo Story: Aditia Noviansyah dengan judul “Tidur di Jakarta”.

Kategori Investigasi: Wahyu Dhyatmika dengan laporan “Asuransi Hampa

Pahlawan Devisa”, Laporan Utama Majalah Tempo 5 September 2011.

8. WAN-IFRA 2013

World Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA)

memberikan penghargaan sampul majalah terbaik se-Asia kepada Majalah

Tempo dalam Asian Media Awards 2013 yang diumumkan di Bangalore,

India. Penghargaan itu diberikanuntuk dua sampul Majalah Tempo edisi laporan

utama Sengkarut Jembatan Selat Sunda dan Investigasi Sindikat Manusia Perahu.

9. GRANAT Award 2012

Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Nasional Anti Narkotika memberikan

penghargaan Granat Award kepada Koran Tempo atas pemberitaan yang terus

menerus dan konsisten memerangi kejahatan nasional.

Page 60: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

57

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Wacana Korupsi

Kasus dugaan korupsi politik dinasti yang menimpa Ratu Atut Chosiyah

adalah permasalahan besar Negara Indonesia. Hal ini terasa sangat membuat

masyarakat Indonesia terutama Banten menjadi tercengang – cengang akan kasus

dugaan korupsi tersebut, karena sebagian besar masyarakat Banten yang masih

dibawah angka kemiskinan. Kasus dugaan korupsi tersebut mulai terungkap dari

tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK pada tanggal

2 Oktober dirumah dinasnya di jalan Widya Chandra III No.7, Jakarta Selatan ia

menerima suap dari kasus pengaturan putusan Mahkamah Konstitusi di daerah

Gunung Mas dan Lebak, KPK menyita barang bukti uang setara 2-3 miliar yang

diterimanya dalam penangkapan.1

Dalam kasus perkara PILKADA di Lebak, Banten ditangkaplah tersangka

pemberi suap dari kasus Lebak yaitu Tubagus Chaeri Wardhana pada tanggal 3

Oktober. Ia terbukti memberikan suap uang 1 miliar kepada ketua MK Akil

Mochtar dan Pengacara Susi Tur Andayani dalam pengaturan putusan sengketa

PILKADA Lebak Banten. Beliau merupakan adik dari Gubernur Banten yaitu

Ratu Atut Chosiyah dan juga merupakan suami dari Walikota Tangerang Selatan

yaitu Airin Rachmi Diany.2

1 Muhammad Rizky,M.Andi Perdana,Ira Guslina,KPK Tangkap Tangan Ketua

Mahkamah Konstitusi,Jakarta(3 Oktober 2013). 2 Muhammad Rizki,Nur Rachman Arrazie,Tri Suharman,Anton A, KPK Bongkar

Jaringan Suap Akil,Jakarta(4 Oktober 2013).

Page 61: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

58

Dari kasus yang menimpa adiknya tersebut pemerintah mulai mengusut

keterdugaan keluarga besar Ratu Atut Chosiyah. Dalam dugaannya ia banyak

menyelewengkan berbagai macam dana dalam pelaksanaan proyek yang berada di

daerah Banten. Hal tersebut mulai tercermin dan sedikit demi sedikit terungkap

dengan adanya laporan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh kerjasama KPK,

ICW dan Segenap warga Banten yang melaporkan diduganya dalam pelaksanaan

program – program pembangunan di Banten.

Modus yang sering digunakan dalam dugaan penyelewengan program –

program pembangunan yang ada di Banten adalah dengan menguasai berbagai

proyek yang ada serta menggelembungkan dana dan memanipulasi data yang ada.

Dengan menggunakan cara seperti itulah penyelewengan program-program

pembangunan di daerah Banten dikuasai.

Dugaan korupsi politik dinasti mulai diungkap dengan ditangkapnya

Tubagus Chaeri Wardhana yang merupakan adik dari Gubernur Banten Ratu Atut

Chosiyah. Hal ini merupakan jalan pembuka bagi KPK dan ICW untuk mengusut

dan mengungkap kasus yang ada di daerah Banten yang awalnya sulit bagi KPK

dalam mengungkapnya. karena ketika ada kasus di daerah Banten, politik dinasti

ini saling menutupi kasus yang menimpa keluarganya.

Banyak dugaan korupsi yang diselidiki oleh KPK dalam kasus politik

Dinasti yang menimpa keluarga besar Ratu Atut Chosiyah. Beberapa kasus yang

sedang diselidiki oleh KPK yang dilansir oleh koran Tempo yang melibatkan

politik dinasti ini diantaranya adalah dugaan penyelewengan dana Bansos,

penggelembungan biaya pengadaan alat kesehatan di RSUD Tangerang Selatan,

Page 62: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

59

Pembangunan Masjid, dan banyak lagi berbagai proyek pembangunan di Provinsi

Banten.

Gaya hidup yang serba mewah yang ditampilkan oleh keluarga Ratu Atut

Chosiyah menjadi pertanyaan besar akan banyaknya penyelewengan dan dugaan

korupsi yang terindikasi di daerah Banten. Hal inilah yang menjadi bagian besar

keterdugaan korupsi yang dilakukan oleh politik Dinasti Ratu Atut Chosiyah

tersebut. Sesuai berita yang telah terungkap saat ini, Atut sering sekali berplesir ke

luar negeri membeli barang – barang mewah yang harganya sangat fantastis, hal

itu dimuat pada majalah berita mingguan Tempo edisi 4 - 10 November 2013

yang menampilkan dan memberikan wacana tentang kekayaan besar yang dimiliki

politik dinastinya serta gaya hidup yang super mahal yang dilakukan oleh Ratu

Atut Chosiyah.

Bagi Tempo korupsi sudah menjadi konsen pemberitaan. Tempo meyakini

bahwa Indonesia akan lebih baik lagi apabila pejabat – pejabatnya tidak

melakukan tindakan korupsi. Karena pada faktanya Indonesia masih menempati

peringkat yang tinggi dalam hal korupsi. Seperti apa yang diungkapkan oleh staf

redaksi majalah berita mingguan Tempo, Anton Septian:

Korupsi telah menjadi konsen kita semua, kita meyakini bahwa

Indonesia akan lebih baik lagi apabila pejabat – pejabatnya tidak

korupsi dan banyak lembaga lembaga yang menyatakan bahwa

tingkat korupsi kita itu masih tinggi..3

Tempo ingin bergerak menyuarakan dan melaporkan dugaan – dugaan

korupsi yang ada. Dengan demikian rakyat akan terbuka matanya mengetahui

tindakan korupsi tersebut dan bersama memberantasnya serta tujuan

3 Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton

Septian, Jakarta, 21 April 2014

Page 63: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

60

diberitakannya adalah agar pejabat pemerintahan menjadi takut untuk melakukan

tindakan korupsi karena ada media yang akan mengawasinya. Itulah memang

tujuan dari media yaitu mengawasi, membongkar dan mempublikasikan hal

tersebut.

Dan penting bagi kita untuk menyampaikan pesan – pesan anti

korupsi dengan tujuan agar kita lebih baik lagi. Kalau misalkan

diberitakan itu membuat mata public terbuka akan kasus – kasus

tersebut. Serta kita sebagai media memang bertugas mengawasi,

membongkar dan mempublikasikan kasus – kasus korupsi yang ada.4

Gaya hidup bermewah – mewahan yang sering dilakukan oleh Gubernur

Banten Ratu Atut Chosiyah sangat kontras sekali dengan keadaan miskin rakyat

Banten. dipandang Tempo sebagai efek dari hasil uang korupsi yang diterimanya

sehingga dapat berperilaku seperti itu, karena diduga kartu kredit yang

digunakannya dalam berbelanja barang – barang yang mewah dibayarkan oleh

orang lain.

Gaya hidup Atut ini terdengar bermewah – mewahan namun sangat

kontras sekali dengan kondisi kebanyakan rakyat Banten yang miskin

sehingga hal tersebut harus dicari kebenarannya. Dan ketika dicari

kebenarannya melalui jejak kartu kredit yang digunakannya dalam

berbelanja ternyata dibayarkan oleh orang lain.5

Tempo dalam mengembangkan kasus ini menemukan banyak laporan yang

menyatakan dugaan korupsi yang menyangkut Ratu Atut Chosiyah dan

keluarganya. Dalam pemberitaan di majalah Tempo selalu menggambarkan

kemewahan yang ditampilkan oleh Ratu Atut Chosiyah mulai dari hobi plesiran

ke luar negeri, berbelanja barang – barang mewah maupun harta kekayaannya.

4 Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton

Septian, Jakarta, 21 April 2014 5 Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton

Septian, Jakarta, 21 April 2014

Page 64: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

61

Hal tersebut untuk mengambarkan sisi lain dari pemberitaan laporan dugaan

korupsi yang menimpa Ratu Atut Chosiyah.6

1. Analisis Teks Laporan Utama 1

1. Tema yang dikedepankan pada teks berita Ratu Atut

Tema berita “Ratu Atut dibutik Hermes” yang termasuk ke

dalam tingkatan analisis teks pertama yaitu struktur makro. Tema

merupakan sebagai gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari suatu

teks. Tema bisa juga disebut topik yang merupakan gambaran tentang

apa yang ingin diungkapkan wartawan dalam pemberitaan. Topik/tema

menunjukan konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu

berita.7

Tema yang terkandung dalam laporan utama “Ratu Banten di

Butik Hermes” ini yakni investigasi kegiatan Ratu Atut yang sering

berplesiran ke luar negeri berbelaja barang mewah dan aneka

transaksi mencurigakan yang terlacak di kartu kredit Atut Chosiyah

selama berbelanja di luar negeri yang diduga dibayar orang lain.

Tema yang diangkat penulis pada pemberitaan ini didasarkan

pada pegungkapan laporan bukti aneka transaksi dan plesiran yang

dilakukan oleh Ratu Chosiyah yang menyiratkan keterdugaan Ratu

Atut dalam kasus korupsi. Karena berbagai biaya tersebut diduga

6 Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton

Septian, Jakarta, 21 April 2014 7 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001).

h.229.

Page 65: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

62

dibayarkan orang lain. Melalui tema tersebut, penulis ingin

menyampaikan kepada pembaca mengenai gambaran kehidupan mewah

yang dilakukan oleh Ratu Atut yang sering berpergian ke berbagai

Negara untuk berlibur dan menghabiskan uang dengan berbelanja

barang-barang mewah dengan harga yang fantastis dengan

menggunakan kartu kreditnya yang diduga berasal dari uang suap.

2. Skema yang Diberikan

Tingkatan yang kedua dalam analisis wacana Van Dijk adalah

super struktur. Skematik ini merupakan bagian dalam tingkatan super

struktur. Teks wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan serta akhir. Alur tersebut menunjukan bagaimana bagian-

bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membuat kesatuan

arti.8 Berita memiliki bentuk dan skema yang beragam, namun berita

pada umumnya secara hipotetik mempunyai dua kategori skema besar.

Pertama, Summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen yakni

judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang dipandang

paling penting.9 Keduanya adalah story yaitu isi berita secara

keseluruhan.

Skema berita dalam laporan utama majalah Tempo ini dimulai

dengan judul berita yakni “Ratu Banten di Butik Hermes”. Kemudian

8 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.232. 9 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.232.

Page 66: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

63

dilanjutkan dengan paragraf yang disebut penulis sebagai “Peminat

Pembaca:

”Aneka transaksi mencurigakan terlacak di kartu kredit Atut

Chosiyah. Yang digesek di berbagai butik internasional. Diduga

dibayar orang lain. Harta kerabat gubernur ini menghampar di ujung

jawa.

Dilanjutkan masuk pada paragraf pertama yang merupakan lead

berita berbunyi:

Dalam setahun, hampir saban bulan Ratu Atut Chosiyah

Berpesiar ke Luar negeri. Gubernur Banten itu bertolak dari Bandar

Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, kemudian transit di Changi,

Singapura, sebelum melanjutkan perjalanan ke kota-kota di belahan

lain dunia. Dalam kesempatan berbeda, ia hanya terbang ke Singapura,

lalu kembali ke Tanah Air setelah menginap barang dua-tiga hari di

kota itu.

Skema yang kedua adalah Story yang menguraikan situasi yakni

proses atau jalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul

setelah lead berita. Diuraikan dengan menceritakan bagaimana hobi

yang dilakukan oleh Ratu Atut Chosiyah yaitu berpergian dan berplesir

ke Luar negeri dengan tujuan berbagai negara seperti Singapura, Kairo,

Swiss, Milan dan Dubai untuk berjalan-jalan dan terutama berbelanja

menghabiskan puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk membeli

barang-barang yang super mewah dengan menggunakan kartu

kreditnya. Kemudian pada bagian tengah berita atau isi berita

Page 67: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

64

menceritakan bahwa hutang kartu kredit yang digunakan saat Ratu Atut

Chosiyah berbelanja ternyata dibayarkan oleh orang lain yang menjadi

dugaan atau mengindikasikan Atut Chosiyah tersandung gratifikasi.

Dipaparkan “Utang belanjaan itu cukup tertib dilunasi.

Menurut sejumlah sumber, hanya pada awal 2011 tagihannya tak

dibayar sehingga utang menumpuk pada bulan depannya. Pada

Februari, tagihan kartu kredit Atut yang sekitar Rp 1 miliar dibayar

impas. Tentu bukan Atut yang datang ke bank menyetorkan dana untuk

melunasi tagihan.”

Selanjutnya isi pemberitaan ini diceritakan bagaimana

pandangan yang diakibatkan dari hobi plesiran dan berbelanja barang-

barang mewah yang dilakukan Atut serta fakta yang ditemukan bahwa

kartu kredit Atut dibayarkan oleh orang lain. .

Ini memunculkan dugaan kartu kredit Atut dibayari orang lain.

Bila benar demikian, Atut bisa tersandung gratifikasi. Seorang penegak

hukum mengatakan modus korupsi ini sebenarnya jamak terjadi.

Pejabat berbelanja dimana-mana, tapi tagihannya dilunasi orang lain .

Dugaan itu bukan tanpa alasan. Sejumlah sumber mengatakan tagihan

kartu kredit Atut beberapa kali dibayar tunai-bukan transfer antar-

rekening – melalui sejumlah kantor cabang pembantu di Jakarta dan

Tangerang. Setoran itu sering melebihi jumlah tagihan dari penerbit

kartu kredit sang Gubernur, misalnya pada akhir 2011 “deposit” alias

kelebihan bayarnya mencapai Rp. 200 juta.

Page 68: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

65

Melalui laporan dan investigasi yang menghasilkan fakta

laporan yang di dapat dari kartu kreditnya tersebut tak ada keraguan

bahwa Ratu Atut Chosiyah patut diduga terlibat dalam kasus gratifikasi.

Sedangkan bagian penutup dari laporan utama ini mejelaskan

tentang bagaimana tanggapan dan respons Ratu Atut Chosiyah dan

keluarga terdekatnya pada saat mendapat dugaan kasus gratifikasi yang

menimpanya. “Ratu Atut Chosiyah belum bisa ditemui. Permohonan

wawancara melalui orang terdekatnya belum di respon. Di rumahnya

di Serang, Banten, pada Kamis pekan lalu, seorang anggoota Satuan

Polisi Pamong Praja yang berjaga disana, Rusli Insya, mengatakan

Atut tak ada dirumah. Fitron Nur Ikhsan, yang sebelumnya mengaku

sebagai juru bicara keluarga Atut, mengatakan sudah mundur dari

posisinya. Hal tersebut mendukung menjelaskan bahwa Ratu Atut

Chosiyah lari dari kejaran media dan menyembunyikan fakta yang ada.

Skema ini disusun sedemikian rupa sesuai dengan gaya

penuturan Majalah Tempo yaitu berupa feature investigation. Skema

yang digunakan sesuai dengan ivestigasi dan fakta yang ditemukan

dalam menelusuri kasus tersebut atara lain gambaran hobi yang

dilakukan oleh Ratu Atut Chosiyah yaitu plesiran ke berbagai negara

dan berbelanja barang – barang mewah, lalu ditelusuri ia menggunakan

kartu kreditnya dalam berbelanja dan mekukan perjalanan tersebut, dan

kemudian didapatkan fakta bahwa yang membayar tagihan dari kartu

kredit yang digunakan Ratu Atut Chosiyah dibayarkan oleh orang lain

dan Atut terindikasi melakukan gratifikasi.

Page 69: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

66

3. Penekanan Makna Dalam Teks

a. Latarbelakang Suatu Peristiwa

Latar termasuk ke dalam bagian tingkat analisis struktur mikro

yakni semantik. Latar merupakan bagian berita yang dapat

mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar biasanya

ditulis sebagai latar belakang suatu berita atau peristiwa. Latar yang

ditulis tersebut menentukan ke arah mana pandangan khalayak dibawa

oleh wartawan tersebut.10

Latar dalam pemberitaan “Ratu Banten di Butik Hermes” ini

muncul dalam paragraf pertama yang merupakan lead, isinya

menceritakan tentang hobi Ratu Atut yang sering berpesiar ke luar

negeri.

“Dalam setahun, hampir saban bulan Ratu Atut Chosiyah

Berpesiar ke luar negeri. Gubernur Banten itu bertolak dari Bandar

Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, kemudian transit di Changi,

Singapura, sebelum melanjutkan perjalanan ke kota-kota di belahan

lain dunia. Dalam kesempatan berbeda, ia hanya terbang ke Singapura,

lalu kembali ke Tanah Air setelah menginap barang dua-tiga hari di

kota itu”.

Latar yang ingin ditampilkan wartawan pada pemberitaan ini

adalah mengajak pembaca terlebih dahulu mengetahui hobi yang sering

dilakukan oleh Gubernur Ratu Atut Chosiyah adalah berpesiar ke

10 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.235.

Page 70: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

67

berbagai negara di luar negeri, sebagai dasar utama sebelum lebih jauh

membahas pemberitaan tentang kegiatan berbelaja barang – barang

mewah dengan kartu kreditnya serta dugaan gartifikasi karena uang

yang dibayarkan ke kartu kreditnya dibayarkan oleh orang lain.

b. Strategi Wartawan dalam Ekspresi Sikap Sebagai Detil

Detil juga masuk dalam semantik. Detil ini merupakan elemen

wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan

seseorang. Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.11

Detil yang hendak disampaikan penulis dalam pemberitaan

“Ratu Banten di Butik Hermes” ini adalah ketika penulis memaparkan

bagaimana Sang Gubernur Ratu Atut Chosiyah menggunakan kartu

kreditnya dalam berbelanja barang barang mewah serta mengambarkan

besar tagihan kartu kreditnya.

“Royal belanja, tagihan kartu kredit Atut menggunung tiap

bulan. Seseorang yang mengetahui kebiasaan Atut mengatakan sang

Gubernur hampir selalu menggesek kartu kreditnya untuk membayar

belanjaan. Pada desember 2011, misalnya, tagihannya sekitar Rp. 50

juta. Bulan depannya, Januari 2012, menjadi Rp. 500 juta. Namun itu

bukan yang terbesar. Tagihan bulan Februari tahun itu mencapai Rp.

650 juta ”.

11 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.238.

Page 71: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

68

Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan secara

jelas dan lugas tentang betapa mewahnya kebiasaan yang dilakukan

oleh Ratu Atut Chosiyah.

c. Berita yang Menguntungkan Sebagai Elemen Maksud

Elemen maksud, hampir sama dengan elemen detil. Bedanya,

jika dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan

diuraikan dengan detil yang panjang, maka dalam elemen maksud

informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara

eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan

diuraikan secara tersamar, implisit dan tersembunyi.12

Elemen maksud yang terkandung dalam penulisan pemberitaan

ini ada pada teks yang memaparkan tagihan utang kartu kredit Ratu

Atut Chosiyah yang digunakan berbelanja dibayarkan oleh orang lain.

“Dugaan itu bukan tanpa alasan. Sejumlah sumber mengatakan

tagihan kartu kredit Atut beberapa kali dibayar tunai-bukan transfer

antar-rekening – melalui sejumlah kantor cabang pembantu di Jakarta

dan Tangerang. Setoran itu sering melebihi jumlah tagihan dari

penerbit kartu kredit sang Gubernur. Misalnya, pada akhir 2011,

“deposit” alias kelebihan bayarnya mencapai Rp. 200 juta.”

Dalam Teks Tersebut wartawan menggambarkan secara jelas

transaksi uang yang dijalankan bahwa kartu kredit yang digunakan Atut

12 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.240.

Page 72: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

69

dalam berbelanja dibayarkan oleh orang lain dan hal ini seolah telah

berhasil membuktikan dugaan keterlibatannya melakukan gratifikasi.

d. Kalimat yang Mendukung Makna Teks Sebagai Pra Anggapan

Elemen wacana lainnya, pra anggapan merupakan pernyataan

yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Hampir serupa

dengan latar yang berupaya mendukung pendapat dengan jalan

memberi latar belakang. Kalau pra anggapan adalah upaya mendukung

pendapat dengan memberikan premis yang dipercayai kebenarannya.13

Bagian pra anggapan dalam teks berita tersebut adalah yakni

pada bagian berita yang memaparkan “……Pada desember 2011,

misalnya, tagihannya sekitar Rp. 50 juta. Bulan depannya, Januari

2012, menjadi Rp. 500 juta. Namun itu bukan yang terbesar. Tagihan

bulan Februari tahun itu mencapai Rp. 650 juta ”.

Bagian pra anggapan dalam teks dibuat penulis untuk membuat

pembaca mendukung pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga

pembaca tidak perlu mempertanyakan lagi dan kebingungan terhadap

pernyataan yang penulis buat. Artinya bahwa, kita mengetahui tagihan

kartu kredit Ratu Atut Chosiyah itu mencapai ratusan juta tiap bulannya

yang digunakan untuk berbelanja. Pernyataan tersebut merupakan fakta

yang sebenarnya belum terbukti kebenarannya karena belum ada

13 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.256.

Page 73: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

70

pengakuan dari yang bersangkutan tetapi pernyataan itu dipercayai oleh

semua orang.

e. Pertalian Kalimat Sebagai Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat

dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda

dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang

tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seorang

menghubungkannya. 14

Bentuk koherensi yang terkandung dalam laporan utama ini

yakni:

- ”Aneka transaksi mencurigakan terlacak di kartu kredit Atut

Chosiyah”. Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang

menyatakan tujuan yaitu “terlacak”. Proposisi “Aneka

transaksi mencurigakan” dan “di kartu kredit Atut Chosiyah”

adalah dua hal yang berlainan, tetapi dengan menggunakan

kata hubung “terlacak” dua hal tersebut menjadi koheren.

f. Pemilihan Kata sebagai leksikon

Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seseorang wartawan

atau penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata

yang tersedia. Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan

14 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.242.

Page 74: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

71

saja, tetapi dapat mengandung unsur ideologis yang menunjukan

bagaimana pemaknaan seseorang terhadap suatu fakta.15

Pemilihan kata dalam laporan utama “Ratu Banten di Butik

Hermes” ini dapat dilihat sebagai berikut.

- Kata saban dalam kalimat: Dalam setahun hampir saban bulan

Ratu Atut Chosiyah berpesiar ke luar negeri. Kata saban memiliki

arti lain yaitu setiap kali.16

- Kata sekali dalam kalimat: di tiap kota yang dikunjungi, perempuan

51 tahun itu akan mampir ke gerai-gerai barang mewah dan

menghabiskan puluhan hingga ratusan juta rupiah sekali belanja.

Kata sekali memiliki arti lain yaitu satu kali.17

- Kata kontras dalam kalimat: Sangat kontras dengan kemiskinan

yang terjadi di Banten. Kata kontras memiliki arti lain yaitu

memperlihatkan perbedaan yang nyata bila dibandingkan.18

- Kata melancong dalam kalimat: Dari Swiss, Atut melancong ke

Milan, Italia. Kata melancong memiliki arti lain berpergian untuk

bersenang- senang.19

- Kata memborong dalam kalimat: Empat hari di Tokyo, ia

memborong produk Hermes hingga Rp. 430 juta. Kata memborong

memiliki arti lain membeli semuanya.20

15 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.255. 16 Ebta Setiawan, “Saban”, dalam http://kbbi.web.id/saban 17 Ebta Setiawan, “Sekali”, dalam http://kbbi.web.id/sekali 18 Ebta Setiawan, “Kontras”, dalam http://kbbi.web.id/kontras 19 Ebta Setiawan, “melancong”, dalam http://kbbi.web.id/melancong 20 Ebta Setiawan, “memborong”, dalam http://kbbi.web.id/memborong

Page 75: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

72

- Kata mewah dalam kalimat: sebelum pulang pada 5 Maret, ia

sempat mampir ke Vanila Home, toko perabotan mewah, dan

membelanjakan uang sampai Rp. 90 juta. Kata mewah memiliki arti

lain serba berlebih.21

- Kata tersandung dalam kalimat: Bila benar demikian, Atut bisa

tersandung gratifikasi. Kata tersandung memiki arti lain terjatuh

atau terkena.22

g. Grafis dalam Penekanan dan Penonjolan Berita

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh

seseorang yang dapat diamati dari teks. Grafis dalam wacana berita,

biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain. Pemakaian

huruf tebal, huruf miring, pemakaiaan garis bawah, huruf yang dibuat

besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaiaan caption, raster, grafik,

gambar, table, dan pemakaian angka untuk mendukung arti sebuah

pesan.23

Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan laporan utama

Ratu Atut Chosiyah pada Majalah berita mingguan Tempo ini

diataranya muncul dalam foto yang menggambarkan Ratu Atut

Chosiyah sedang melantik Airin Rachmi Diani sebagai Wali Kota

Tangerang Selatan di Pamulang diletakkan paling depan dan berukuran

21 Ebta Setiawan, “mewah”, dalam http://kbbi.web.id/mewah 22 Ebta Setiawan, “tersandung”, dalam http://kbbi.web.id/tersandung 23 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.257.

Page 76: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

73

besar. Kemudian unsur grafis lainya adalah adanya foto rumah Atut

yang diatasnamakan Andiara Aprilia di jalan Bhayangkara Nomor 51,

Serang, Banten. Serta ada foto Andika Hazrumy anak Ratu Atut

Chosiyah. Dan ada pula foto Atut Chosiyah, Tatu Chasanah, dan Ade

Khairunisa di jalan Bhayangkara, tanggal 7 Oktober 2013 yang sedang

melakukan pengajian. Sedangkan unsur grafis yang muncul dalam teks

yakni, data keuangan yang menunjukan besarnya uang yang dihabiskan

atau dipakai oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam

berbelanja di tiap negara dan besaran total tagihan kartu kredit yang

dipakai oleh Ratu Atut Chosiyah periode 2011 sampai 2013.

h. Metafora Sebagai Ornamen Berita

Metafora adalah bentuk pengungkapan pesan melalui kiasan

atau ungkapan. Metafora ini dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu

dari suatu berita.24

Unsur metafora yang termuat dalam teks berita

“Ratu Banten di Butik Hermes” ini yakni ada dalam kata “mengurangi

dompetnya” pada kalimat “Ia lalu mampir ke Sincere Watch, toko jam

dan perhiasan, untuk mengurangi dompetnya hingga Rp. 295 juta.

Sedangkan yang kedua adalah kata “menggunung” dalam kalimat

“Royal belanja, tagihan kartu kredit Atut menggunung tiap bulan”.

24 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.259.

Page 77: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

74

Kesimpulan Analisis Teks Laporan Utama “Ratu Banten di Butik

Hermes” adalah tematik yang dikedepankan yaitu boros dengan uang Negara,

skematik dalam berita yang utuh dalam rangkaian laporan yang diterima yaitu

Ratu Atut chosiyah sering berplesir ke luar negeri dan membeli barang barang

mewah kemudian terlacak bahwa ia tersandung gratifikasi, sedangkan

penakanan makna dalam teks di latarbelakangi oleh laporan bukti transaksi

uang di kartu kreditnya. Strategi wartawan dalam ekspresi sikapnya

mengungkapkan tagihan belanja dari Atut Chosiyah di tahun 2012, 2013.

Maksud yang menguntungkan komunikator adalah fakta bahwa banyak

transaksi yang terjadi di kartu kreditnya yang mencapai ratusan juta, pra

anggapan dalam mendukung makna teks adalah yang membayarkan tagihan

kartu kreditnya adalah orang lain (sogok), koherensi dalam pertalian kalimat

ada pada kalimat aneka transaksi yang mencurigakan terlacak di kartu kredit

Atut Chosiyah. Dalam pemilihan kata sebagai Leksikon menggunakan kata

saban, sekali, kontras, melancong, memborong dan mewah. Grafis dalam

penekanan dan penonjolan berita menggunakan gambar Ratu Atut, Airin,

Andika dan rumah dan mobil yang menggambarkan kekayaaan. Metafora

sebagai bumbu berita digunakan kata menggunung pada kalimat “Royal

belanja, tagihan kartu kredit Atut menggunung tiap bulan”.

Tabel 4.1 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 1 “ Ratu Banten di Butik Hermes”

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik/ Tema Lead berita

Page 78: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

75

Super

Struktur

Skema: - Diawali dengan judul berita

- Lead Berita

- Story:

1. Bagaimana hobi yang dilakukan oleh Ratu Atut

Chosiyah yaitu berplesir dan berbelanja barang mewah

ke Luar negeri.

2. Menceritakan besarnya utang tagihan kartu kredit yang

digunakan saat Ratu atut Chosiyah berbelanja.

3. Pandangan yang diakibatkan dari hobi plesiran dan

berbelanja barang-barang mewah yang dilakukan Atut

serta fakta yang ditemukan bahwa kartu kredit Atut

dibayarkan oleh orang lain

4. Tanggapan Ratu Atut Chosiyah dan keluarga

terdekatnya saat mendapat dugaan kasus gratifikasi

yang menimpanya.

Struktur

Mikro

Latar Paragraf 1

“Dalam setahun, hampir saban bulan Ratu Atut Chosiyah

Berpesiar ke luar negeri. Gubernur Banten itu bertolak dari

Bandar Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, kemudian

transit di Changi, Singapura, sebelum melanjutkan

perjalanan ke kota-kota di belahan lain dunia.”

Detil Paragraf 13

“Royal belanja, tagihan kartu kredit Atut menggunung tiap

bulan. Seseorang yang mengetahui kebiasaan Atut

mengatakan sang Gubernur hampir selalu menggesek kartu

kreditnya untuk membayar belanjaan. Pada Desember 2011,

misalnya, tagihannya sekitar Rp. 50 juta. Bulan depannya,

Januari 2012, menjadi Rp. 500 juta. Namun itu bukan yang

terbesar. Tagihan bulan Februari tahun itu mencapai Rp. 650

juta ”

Maksud Paragraf 16

“Dugaan itu bukan tanpa alasan. Sejumlah sumber

mengatakan tagihan kartu kredit Atut beberapa kali dibayar

tunai-bukan transfer antar-rekening – melalui sejumlah

kantor cabang pembantu di Jakarta dan Tangerang……..”

Pra anggapan Paragraf 16

Page 79: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

76

“……Pada desember 2011, misalnya, tagihannya sekitar Rp.

50 juta. Bulan depannya, Januari 2012, menjadi Rp. 500 juta.

Namun itu bukan yang terbesar. Tagihan bulan Februari

tahun itu mencapai Rp. 650 juta”

Koherensi Peminat Pembaca: Aneka transaksi mencurigakan terlacak di

kartu kredit Atut Chosiyah….

Paragraf 16:

Dugaan itu bukan tanpa alasan. Sejumlah sumber mengatakan

tagihan kartu kredit Atut beberapa kali dibayar tunai bukan

transfer antar-rekening melalui sejumlah kantor cabang

pembantu bank di Jakarta dan Tangerang.

Leksikon - Kata saban dalam paragraf 1

- Kata sekali dalam paragraf 2

- Kata kontras dalam paragraf 4

- Kata melancong dalam paragraf 6

- Kata memborong dalam paragraph 8

- Kata mewah dalam paragraf 11

- Kata tersandung dalam paragraf 15

Grafis - Foto diletakan di bagian paling depan dan berukuran

sangat besar serta dalam foto tersebut dimasukan judul

berita.

- Foto rumah Atut yang diatasnamakan Andiara Aprilia di

jalan Bhayangkara Nomor 51, Serang, Banten.

- Foto Andika Hazrumy anak Ratu Atut Chosiyah.

- Foto Atut Chosiyah, Tatu Chasanah, dan Ade Khairunisa

di jalan Bhayangkara, tanggal 7 Oktober 2013 yang sedang

melakukan pengajian.

- unsur grafis yang muncul dalam teks yakni, data keuangan

yang menunjukan besarnya uang yang dihabiskan atau

dipakai oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam

berbelanja di tiap negara dan besaran total tagihan kartu

kredit

Metafora Kata “mengurangi dompetnya” pada paragraf 11

kata “menggunung” pada paragraf 13

Page 80: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

77

2. Analisis Teks Laporan Utama 2

1. Tema yang dikedepankan pada teks berita Ratu Atut

Tema dalam laporan utama majalah Tempo yang berjudul “ Jejak

di Rekening Bersama” ini adalah berisi laporan tentang beberapa

kecurangan dalam pengusaan dan pengendalian proyek daerah Banten

yang dilakukan oleh keluarga Gubernur Ratu Atut Chosiyah yang terutama

dikendalikan oleh Wawan. Melalui kekuasaan keluarganya Tubagus

Chaeri Wardhana atau yang biasa disebut Wawan mengendalikan berbagai

proyek pembangunan yang berada di daerah Banten, melalui

kekuasaannya itu banyak proyek – proyek yang diselewengkan dalam

penggunaan dananya dan dicurigai tersangkut kasus korupsi.

Tema yang ingin disampaikan wartawan dalam keseluruhan isi

pemuatan berita ini adalah agar masyarakat mengetahui kecurangan –

kecurangan yang dilakukan oleh keluarga Gubernur Ratu Atut Chosiyah

yang bersumber pada adiknya yaitu Tubagus Chaeri Wardhana yaitu suami

dari Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang biasa disebut

sebagai “Wali Kota malam” dan “Gubernur Swasta”dalam memainkan

perananannya sebagai penguasa dari proyek – proyek yang berada di

daerah Banten. Seperti saat ini yang sudah mulai terungkap adalah

kejanggalan dalam pengadaan proyek Rumah Sakit dan alat kesehatan

daerah kota Tangerang Selatan, yaitu dalam pembangunan dan pembelian

alat kesehatan. Melalui kekuasaannya ia diduga melakukan berbagai

kecurangan salah satunya yaitu dengan hanya memenangkan tender

Page 81: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

78

perusahaan – perusahaan milik keluarga besarnya dan dengan demikian ia

dapat memanipulasi dana dari proyek – proyek daerah Banten yang

dijalankan. Dengan dijelaskan hal tersebut masyarakat diharapkan

mengetahui dan mengawasi pembangunan daerah Banten.

2. Skema yang Diberikan

Struktur skematik yang muncul dalam suatu teks berita biasanya

dimulai atau diawali dengan lead, lalu dilanjutkan dengan story yaitu isi

dari suatu pemberitaan yang menjelaskan seluk-beluk dari berita tersebut

dan diakhiri dengan penutup yang merupakan kesimpulan dari suatu

berita. Skema atau alur cerita yang muncul dalam laporan utama berjudul

“Jejak di Rekening Bersama” ini diawali dengan judul sendiri yakni “Jejak

di Rekening Bersama”. Kemudian dilanjutkan dengan paragraf yang

disebut penulis sebagai “peminat pembaca”: Proyek-proyek pemerintah

daerah di Banten dikuasai keluarga Gubernur Atut Chosiyah. Wawan

menjadi pengendali.

Dilanjutkan dengan lead yang isinya “Udara berisang di aula

lantai lima Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan. Hanya ada

satu penyejuk udara di dinding ruang seluas 30 meter persegi itu. Pada

Jumat siang pekan lalu, Wali Kota Airin Rachmi Diany mengumpulkan

semua karyawan untuk menjelaskan ihwal peringatan keras kepada 18

dokter dan pemecatan lima dokter honorer”. Bagian Story dalam teks

berita ini dilanjutkan setelah lead berita. Jika dalam lead diceritakan

gambaran keadaan RSUD Tanggerang Selatan serta perihal yang

Page 82: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

79

dilakukan oleh Wali Kota Airin Rachmi Diany dalam memecat dokter-

dokter yang berada di RSUD Tangerang Selatan, maka paragraf setelahnya

menceritakan tentang hal apa yang menyebabkan dokter-dokter tersebut

dapat dipecat yaitu mereka melakukan demo karena menolak masuknya

dokter asing serta protes terhadap alat-alat kesehatan yang dibeli

berkualitas buruk, setelah itu diceritakan bahwa sumber dari kekacauan

tersebut adalah Chaeri Wardhana yaitu adik dari Gubernur Banten Ratu

Atut Chosiyah yang memainkan proyek RSUD tersebut. Diceritakan pula

mengapa Wawan dapat memainkan proyek tersebut yaitu karena ia adik

dari Atut dan Istri dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Racmy Diani.

Kemudian pada isi selanjutnya hal tersebut diperkuat dengan

kesaksian dari para pengusaha lainnya bahwa Wawan dapat menguasai

berbagai proyek di Banten sehingga ia banyak terindikasi kecurangan.

3. Penekanan Makna dalam Teks

a. Latarbelakang Suatu Peristiwa

Latar yang muncul dalam pemberitaan laporan utama”Jejak di

Rekening Bersama” ini ada dalam paragraf kedua. Isinya menjelaskan

tentang penyebab pemecatan dokter yang ada di RSUD tersebut. “Para

dokter itu berdemo menolaknya masuknya dokter asing ke Tangerang

Selatan pada 20 September lalu. Dokter-dokter Malaysia itu masuk

Banten karena dilegalkan oleh peraturan Gubernur Atut Chosiyah pada

Page 83: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

80

2010. Padahal masuknya dokter asing perlu mendapat izin dari

pemerintah pusat dan konsil Kedokteran Indonesia”.

Sebelum memasuki bagian latar berita tentang perihal demo yang

dilakukan oleh para dokter-dokter yang berada di RSUD Tangerang

selatan tersebut, wartawan memaparkan mengenai keadaan suatu bagian

RSUD Tangerang Selatan yang memprihatinkan keadaannya, serta perihal

pemecatan 5 dokter dan peringatan keras terhadap 18 dokter yang berkerja

di RSUD tersebut. Latar yang berusaha disampaikan wartawan kepada

pembaca agar pembaca mengetahui bahwa permasalahan dipecatnya

dokter yang ada di RSUD tersebut adalah dikarenakan mereka berdemo

menolak dokter asing yang dilegalkan oleh Gubernur Ratu Atut Chosiyah

dan memprotes tentang kejanggalan korupsi mengenai kualitas alat

kesehatan yang berada di RSUD tersebut.

b. Strategi Wartawan dalam Ekspresi Sikap Sebagai Detil

Detil yang wartawan paparkan pada teks berita ini yakni ada dalam

paragraf ke-7. “Para dokter sudah gerah karena pembangunan rumah

sakit daerah dan pengadaan alat-alat kesehatannya menjadi mainan

keluarga Gubernut Atut”.

Detil lain juga muncul pada teks berita “Harga tinggi itu tak

sebanding dengan kualitasnya. Di RSUD Tangerang Selatan, beberapa

alat operasi tak pernah dipakai sejak dibeli pada 2011 karena rusak”.

Page 84: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

81

Detil yang ingin ditampilkan wartawan dalam teks paragraf

tersebut yakni keadaan dan pendapat para dokter yang sudah merasa

sangat kesal terhadap apa yang diperbuat oleh keluarga Gubernur Atut

yang memaikan proyek pembangunan dan alat kesehatan di RSUD

Tangerang Selatan. Sudah nampak jelas indikasi korupsi yang dilakukan

yaitu, mulai dari fasilitas gedung kemudian alat-alat kesehatan yang

menjadi indikasi korupsinya. Kemudian penulis berita juga ingin

memberikan argumen kepada pembaca bahwa indikasi korupsi yang

dilakukan itu dengan mengelembungkan harga barang alat-alat kesehatan

yang ada.

c. Berita yang Menguntungkan Sebagai Elemen Maksud

Maksud yang wartawan temukan dalam teks berita ini ada dalam

paragraf ke-10. “Para pengusaha Banten dan dokter menunjuk Chaeri

Wardhana alias Wawan sebagai biang kekacauan dan dugaan korupsi itu.

Suami Wali Kota Airin itu ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi sejak

awal Oktober lalu karena diduga menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi

Akil Mochtar agar pemilihan Bupati Lebak diulang. Wawan adalah

pemodal calon partai Golkar partai klan Gubernur Atut yang kalah dalam

pemilihan itu”.

Maksud dari teks ini secara jelas dipaparkan bahwa penulis

mendukung apa yang dipikirkan oleh para dokter dan pengusaha yang ada

di Banten yaitu penyebab dari ini semua adalah permainan dari Tubagus

Chaeri Wardhana atau Wawan.

Page 85: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

82

d. Kalimat yang Mendukung Makna Teks Sebagai Pra Anggapan

Bagian pra anggapan yang ada dalam teks berita tersebut yakni

bagian berita yang memaparkan “Harga tinggi itu tak sebanding dengan

kualitasnya. Di RSUD Tangerang Selatan, beberapa alat operasi tak

pernah dipakai sejak dibeli pada 2011 karena rusak. Pernah seorang

dokter lain bercerita, monitor derap jantung salah membaca kondisi

jantung pasien”jantung sehat malah dinyatakan sakit,”Katanya”

Bagian Pra anggapan di dalam teks dibuat oleh penulis untuk

mendukung pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu

untuk dipertanyakan lagi. Artinya bahwa memang ada korupsi dalam

pengadaan alat kesehatan yang ada dalam RSUD tersebut yang didukung

oleh keadaan alat-alat kesehatan yang ada dan bukti dari korban

pemakaiaan alat tersebut yang salah atau tidak berfungsi. Peryataan

tersebut merupakan fakta yang sebenarnya belum jelas kebenarannya

tetapi memang menjadi dipercaya oleh semua orang.

e. Pertalian Kalimat Sebagai Koherensi

Bentuk koherensi yang terkandung dalam laporan utama ini yakni:

- Proyek – proyek pemerintah daerah di Banten dikuasai keluarga

Gubernur Atut Chosiyah.

- Jika pemenang tender bukan kroninya, ia diduga meminta komisi

seperlima dari total nilai proyek.

Page 86: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

83

- Bagaimanapun, jejak lalu lintas keuangan keluarga Wawan terekam

dalam sistem perbankan.

f. Pemilihan Kata sebagai leksikon

Pemilihan kata dalam laporan utama “Jejak di Rekening Bersama”

ini dapat dilihat sebagai berikut:

- Kata beringsang dalam kalimat: “Udara beringsang di aula lantai

lima Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan”. Kata

beringsang memiliki kata lain yakni panas.25

- Kata memanas dalam kalimat: “Pertemuan memanas ketika Airin

berencana menjadikan delapan pusat kesehatan masyarakat sebagai

Rumah Sakit kelas C. kata memanas memiki kata lain yakni

menjadi panas.26

- Kata gerah dalam kalimat: “Para dokter sudah gerah karena

pembangunan Rumah Sakit daerah dan pengadaan alat

kesehatannyamenjadi mainan keluarga Gubernur Atut”. Kata gerah

memiliki kata lain yakni merasa tidak tenang.27

- Kata digelembungkan dalam kalimat: “Harganya digelembungkan

hingga 300”. Kata digelembungkan memiliki arti lain dijadikan

besar”. 28

25 Ebta Setiawan, “beringsang”, dalam http://kbbi.web.id/beringsang 26 Ebta Setiawan, “memanas”, dalam http://kbbi.web.id/memanas 27 Ebta Setiawan, “gerah”, dalam http://kbbi.web.id/gerah 28 Ebta Setiawan, “digelembungkan”, dalam http://kbbi.web.id/digelembungkan

Page 87: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

84

- Kata kesaktian dalam kalimat: “kesaktian Wawan mengatur proyek

itu membuat parapengusaha di Tangerang Selatan menjulukinya

Wali Kota Malam”. Kata kesaktian memilki arti lain yakni

kemampuan berbuat yang melebihi kodrat alam.29

- Kata meringkuk dalam kalimat: “Wawan kini meringkuk di bui

KPK.” Kata meringkuk memiliki arti lain yakni mendekam.30

- Kata jejak dalam kalimat: “bagaimanapun, jejak lalu lintas

keuangan keluarga Wawan terekan dalam sistem perbankan”. Kata

jejak memiki arti lain yakni kelakuan.31

g. Grafis dalam Penekanan dan Penonjolan Berita

Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan laporan utama

Majalah berita mingguan Tempo ini khususnya pada judul berita “jejak di

rekening bersama” diantaranya muncul foto ketika Airin sedang

menjenguk suaminya di KPK yaitu Wawan diletakkan paling depan dan

besarnya setengah halaman bersanding dengan judul, kemudian ada foto

kantor Gunakarya Nusantara milik Nila Suprapto yaitu perusahaan yang

menangani proyek RSUD Tangerang Selatan, dan yang terakhir ada foto

seorang pasien yang sedang diperiksa oleh dokter di RSUD Kota

Tangerang Selatan tersebut.

h. Metafora Sebagai Ornamen Berita

29 Ebta Setiawan, “kesaktian”, dalam http://kbbi.web.id/kesaktian 30 Ebta Setiawan, “meringkuk”, dalam http://kbbi.web.id/meringkuk 31 Ebta Setiawan, “jejak”, dalam http://kbbi.web.id/jejak

Page 88: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

85

Unsur metafora yang termuat dalam teks berita “jejak di Rekening

Bersama” ini yakni ada dalam kata “biang kekacauan” pada kalimat “ Para

pengusaha Banten dan dokter menunjuk Chaeri Wardhana alias Wawan

sebagai biang kekacauan dan dugaaan korupsi itu.

Kesimpulan Analisis Teks Laporan Utama “Jejak di Rekening Bersama

” adalah tematik yang dikedepankan yaitu tentang beberapa kecurangan dalam

pengusaan dan pengendalian proyek daerah Banten yang dilakukan oleh

keluarga Gubernur Ratu Atut Chosiyah yang terutama dikendalikan oleh

Tubagus Chaeri Whardhana, skematik dalam berita yang utuh dalam laporan

yang diterima yaitu dugaan Tubagus Chaeri Wardhana yang sering memainkan

dan menguasai proyek Banten dengan memanfaatkan kekuasaan dari Ratu Atut

Chosiyah sebagai kakaknya, sedangkan penakanan makna dalam teks di

latarbelakangi oleh permasalahan dipecatnya dokter yang ada di RSUD tersebut

adalah dikarenakan mereka berdemo memprotes tentang kejanggalan korupsi

mengenai kualitas alat kesehatan yang berada di RSUD tersebut. Strategi

wartawan dalam ekspresi sikapnya mengungkapkan pendapat para dokter yang

sudah merasa sangat kesal terhadap apa yang diperbuat oleh keluarga Gubernur

Atut yang memaikan proyek pembangunan dan alat kesehatan di RSUD

Tangerang Selatan. Maksud yang menguntungkan komunikator adalah

pendapat para dokter dan pengusaha yang ada di Banten yaitu penyebab dari ini

semua adalah permainan dari Tubagus Chaeri Wardhana atau Wawan. Pra

anggapan dalam mendukung makna teks adalah ada korupsi dalam pengadaan

alat kesehatan yang ada dalam RSUD tersebut yang didukung oleh keadaan

Page 89: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

86

alat-alat kesehatan yang ada dan bukti dari korban pemakaiaan alat tersebut

yang salah atau tidak berfungsi. Koherensi dalam pertalian kalimat adalah pada

kalimat Proyek – proyek pemerintah daerah di Banten dikuasai keluarga

Gubernur Atut Chosiyah. Dalam pemilihan kata sebagai Leksikon

menggunakan kata berisang, memanas, gerah, digelembungkan, kesakitan,

meringkuk, dan jejak. Grafis dalam penekanan dan penonjolan berita

menggunakan gambar Airin sedang menjenguk suaminya di KPK yaitu

Wawan, kemudian ada foto kantor Gunakarya Nusantara milik Nila Suprapto

yaitu perusahaan yang menangani proyek RSUD Tangerang Selatan, dan yang

terakhir ada foto seorang pasien yang sedang diperiksa oleh dokter di RSUD

Kota Tangerang Selatan tersebut. Metafora sebagai bumbu berita digunakan

kata biang kekacauan.

Tabel 4.2 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 1 “ Jejak di Rekening Bersama”

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik/ Tema Laporan tentang beberapa kecurangan dalam pengusaan dan

pengendalian proyek daerah Banten yang dilakukan oleh

keluarga Gubernur Ratu Atut Chosiyah yang terutama

dikendalikan oleh Wawan.

Super

Struktur

Skema: - Diawali dengan judul berita

- Peminat Pembaca

- Lead Berita

- Story:

1. Hal yang menyebabkan dokter-dokter tersebut dipecat

yaitu mereka melakukan demo karena menolak

masuknya dokter asing serta protes terhadap alat-alat

kesehatan yang dibeli berkualitas buruk.

2. Sumber dari kekacauan tersebut adalah Chaeri

Wardhana yaitu adik dari Gubernur Banten Ratu Atut

Page 90: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

87

Chosiyah yang memainkan proyek RSUD tersebut.

3. Kesaksian dari para pengusaha lainnya bahwa Wawan

dapat menguasai berbagai proyek di Banten sehingga

ia banyak terindikasi kecurangan

Struktur

Mikro

Latar Paragraf 2

“Para dokter itu berdemo menolaknya masuknya dokter asing

ke Tangerang Selatan pada 20 September lalu. Dokter-dokter

Malaysia itu masuk Banten karena dilegalkan oleh peraturan

Gubernur Atut Chosiyah pada 2010. Padahal masuknya

dokter asing perlu mendapat izin dari pemerintah pusat dan

konsil Kedokteran Indonesia”

Detil Paragraf 7

“Para dokter sudah gerah karena pembangunan rumah sakit

daerah dan pengadaan alat-alat kesehatannya menjadi

mainan keluarga Gubernut Atut”

Maksud Paragraf 10

“Para pengusaha Banten dan dokter menunjuk Chaeri

Wardhana alias Wawan sebagai biang kekacauan dan dugaan

korupsi itu”.

Pra anggapan Paragraf 8

“Harga tinggi itu tak sebanding dengan kualitasnya. Di

RSUD Tangerang Selatan, beberapa alat operasi tak pernah

dipakai sejak dibeli pada 2011 karena rusak. Pernah seorang

dokter lain bercerita, monitor derap jantung salah membaca

kondisi jantung pasien”jantung sehat malah dinyatakan

sakit,”Katanya”.

Koherensi Peminat Pembaca: “ Proyek – proyek pemerintah daerah di

Banten dikuasai keluarga Gubernur Atut Chosiyah”.

Paragraf 11:

“Jika pemenang tender bukan kroninya, ia diduga meminta

komisi seperlima dari total nilai proyek”.

Paragraf 23: Bagaimanapun, jejak lalu lintas keuangan

keluarga Wawan terekam dalam sistem perbankan.

Leksikon - Kata beringsang dalam paragraf 1

- Kata memanas dalam paragraf 5

Page 91: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

88

- Kata gerah dalam paragraf 7

- Kata digelembungkan dalam paragraf 7

- Kata kesaktian dalam paragraf 12

- Kata meringkuk dalam paragraf 20

- Kata jejak dalam paragraf 22

Grafis - Foto ketika Airin sedang menjenguk suaminya di KPK

yaitu Wawan diletakan paling depan dan besarnya

setengah halaman bersanding dengan judul.

- Foto kantor Gunakarya Nusantara milik Nila Suprapto.

- Foto seorang pasien yang sedang diperiksa oleh dokter di

RSUD Kota Tangerang Selatan.

Metafora Kata “biang kekacauan” pada paragraf 10

B. Cara Wartawan dalam Produksi Berita Korupsi

Proses menganalisa teks tidak lepas dari pengamatan mengenai kognisi

sosial teks tersebut, yaitu bagaimana suatu teks dapat diproduksi. Suatu teks

ditulis dan mempunyai makna karena diberikan oleh seseorang yaitu si pemakai

bahasa (penulis) bukan terbentuk dengan sendirinya tanpa ada yang membuat.

Oleh sebab itu, penting dalam mengamati kognisi sosial yang dialami dari

penulis teks tersebut, karena pada dasarnya sifat dasar manusia adalah pencerita

dan cerita dari setiap orang itu pasti mempunyai sudut pandang yang berbeda –

beda dalam memandang suatu hal dan peristiwa meskipun objek yang

diamatinya sama. Di dalam teks tersebut pasti terkandung suatu pandangan dari

penulis dan ideologis dari penulis. Sebuah teks tidak pernah lepas dari ideologi

dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu

ideologi.32

Maka dari itu diperlukan pengamatan yang mendalam dari kognisi

32 Aris Bandara, Analisis Wacana Teori Metode dan Penerapannya pada Wacana Media,

(Jakarta: Kencana, 2013),h.33.

Page 92: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

89

social yaitu dari penulis tersebut untuk diamati lebih dalam karena ternyata

banyak maksud didalamnya.

Dalam pandangan Van Dijk, Kognisi sosial terutama dihubungkan

dengan proses produksi berita. Titik kunci dalam memahami produksi berita

adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks. Proses terbentuknya teks ini

tidak hanya bermakna bagaimana suatu teks itu dibentuk dan dibuat, proses ini

juga memasukan informasi bagaimana peristiwa itu ditafsirkan, disimpulkan dan

dimaknai oleh wartawan.33

Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi

dari teks, dibutuhkan penelitian kognitif dan strategi si penulis dalam

memproduksi suatu berita. Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat

kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu akan suatu

peristiwa.34

Sama seperti teks dalam pemberitaan laporan utama majalah berita

mingguan Tempo yang berjudul “Ratu Banten di Butik Hermes”, dalam

pembuatan teks berita tersebut tidak lepas dari peran Tim Laporan Utama

Majalah Berita Mingguan Tempo.

Wacana tentang dugaan korupsi dan politik dinasti yang diangkat oleh

majalah berita mingguan Tempo ini sebenarnya sudah cukup lama santer

terdengar sejak 2011 dan beritanya menghilang begitu saja tanpa adanya kabar

berita perkembangannya. Namun mengapa santer lagi terdengar pada November

2013 lalu, karena adanya kasus yang menimpa adiknya yaitu Tubagus Chaeri

Whardana yang biasa disebut Wawan. Ia ditangkap dan ditahan oleh KPK

33 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.266. 34 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2001).

h.260.

Page 93: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

90

karena terlibat kasus penyuapan Hakim ketua Mahkamah Agung yaitu Akil

Mochtar dalam pemenangan PILKADA di daerah Lebak Banten, melalui kasus

tersebut KPK dan beserta polisi mulai mengusut kasus yang menimpa anggota

keluarga Wawan lainnya dan kemudian mulai tersangkut kasus yaitu kakaknya

Ratu Atut Chosiyah yang merupakan Gubernur Banten. Dalam penyelidikan

yang dilakukan oleh KPK, Atut tersandung kasus penyuapan yang melibatkan

adiknya Wawan tersebut dan diduga Atut juga terlibat banyak kasus lainya yaitu

Penggelapan dana BAKSOS untuk pemenangan dirinya dengan memberikan

data fiktif lembaga penerima BAKSOS, Penggelembungan pembelian alat

kesehatan di daerah Banten dan kasus gratifikasi.

Dalam penentuan berita Ratu Atut Chosiyah ini terbentuk suatu Konteks

social dan politik di dalam Redaksi majalah Tempo yaitu sikap saling

mendukung dari semua staf redaksi kompartemen mengenai berita Ratu Atut

Chosiyah tersebut.

Dalam pemuatan berita Atut Chosiyah ini ketika itu di Redaksi tidak

ada hambatan semua menilai bagus karena berita Atut itu saat itu

sedang ramai dan Tempo memberitakan dari segi yang berbeda yaitu

dari gaya hidupnya.35

Kemudian mengenai pertimbangan berita dikutip dari wawancara peneliti

dari salah satu tim penulisan laporan utama majalah berita mingguan Tempo,

Anton Septian yang merupakan staf redaksi dan merupakan bagian dari tim

kompartemen, terkait dengan proses pertimbangan pengangkatan tema dan

proses produksi berita laporan utama “Ratu Banten di Butik Hermes”. Majalah

35 Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton

Septian, Jakarta, 21 April 2014

Page 94: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

91

berita mingguan Tempo dalam proses mengangkat sebuah berita

mempertimbangkan apa yang disebut kriteria layak berita dalam ilmu

komunikasi seperti magneto, kualitas, hangat dan lain – lain. Setelah

memperhatikan unsur tersebut Tempo sangat memperhatikan kekuatan dari

majalah tersebut yang hanya terbit seminggu sekali, maka dari itu Tempo tidak

menulis suatu peristiwa yang terjadi dalam majalah tersebut, karena berita

tersebut pasti akan kadaluarsa. Maka dari itu Tempo menulis sesuatu dibelakang

berita. mengapa demikian, karena agar berita tersebut awet dan mempunyai

masa umur yang panjang tidak seperti peristiwa saja. Dan yang paling penting

dari penulisan berita dalam majalah Tempo ini adalah dalam memberitakan

suatu hal harus lebih dalam dan lebih rinci lagi mengenai peristiwa tersebut,

dengan demikian informasi yang di dapat akan lebih lengkap lagi. atau biasa

disebut history behind the news.

Majalah harus menulis sesuatu dibelakang berita agar berita itu awet

mempunyai masa umur yang panjang tidak seperti peristiwa.

Kemudian ketika memberitakan suatu hal harus lebih dalam dan lebih

rinci lagi mengenai peristiwa tersebut atau biasa disebut history

behind the news.36

Anton menuturkan bagaimana pertimbangan Redaksi Majalah berita

mingguan Tempo ketika memilih dan mengangkat tema tentang berita “Ratu

Banten di Butik Hermes” tersebut. Terkait alasan pengangkatan tema

pemberitaan tersebut dikarenakan berita tersebut sangat layak untuk diberitakan

dari segala sisi mulai dari berita tersebut hangat artinya banyak dibicarakan oleh

orang - orang, baru yaitu waktu kejadiannya tidak lampau , kemudian memiliki

36 Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton

Septian, Jakarta, 21 April 2014

Page 95: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

92

daya tarik karena kasus ini melibatkan pejabat publik ternama yaitu seorang

Gubernur, fenomenal karena kejadiannya melibatkan beberapa anggota

keluarganya dan dramatik yaitu saling berhubungan kasus yang satu dengan

yang lainnya. Serta berita tersebut mempunyai unsur magnitude keterlibatan

yang membuat berita tersebut semakin menarik. Maka dari itu berita Atut

tersebut menjadi pantas untuk diberitakan ke publik oleh tim majalah berita

Mingguan Tempo .

Atut adalah tokoh dan seseorang yang layak untuk diberitakan dari

segi manapun terutama ia adalah pejabat public jadi apapun masalah

yang menyangkut ia, berarti juga menyangkut kebutuhan orang

banyak, karena yang pertama ia dipilih oleh rakyat dan digaji oleh

Negara sehingga pasti ada konsekuensinya. Yang kedua karena factor

magnitude keterlibatan Atut dalam kasus Ketua MK dan Wawan

adiknya, pada saat itu status peran Atut belum jelas tetapi sudah

mulai terdengar keterlibatan namanya, sehingga kami sebagai media

tidak hanya menadahkan tangan saja tetapi melakukan investigasi

lebih jauh sehingga angle yang diambil tidak hanya kasus tersebut

tetapi bisa saja Atut korupsi tidak, atau bagaimana gaya hidup Atut

karena atut ini terdengar hidupnya bermewah – mewahan namun

sangat kontras sekali dengan kondisi kebanyakan rakyat banten yang

miskin sehingga hal tersebut harus dicari kebenarannya.37

Mengenai mekanisme dalam peliputan berita majalah berita mingguan

Tempo terdapat alur kerja yang menjelaskan tentang alur pembuatan dan

pencarian berita sehingga berita dapat dihasilkan, banyak hal yang menarik terkait

dengan alur pembuatan berita yang ada di redaksi majalah berita mingguan

Tempo. Berikut akan dijelaskan melalui tabel – tabel secara berurutan yang akan

menjelaskan secara terstruktur mekanisme alur peliputan berita :

37 Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton

Septian, Jakarta, 21 April 2014

Page 96: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

93

Gambar 3. Alur Penentuan Peliputan Berita Majalah Berita Mingguan

Tempo

Hasil Rapat Kopartemen

Hasil Rapat Perencanaan

Sumber: Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton Septian,

Jakarta, 21 April 2014

Rapat Kopartemen

(Rapat Penentuan ide

Berita)

Rapat Perencanaan

(Rapat Pengujian dan

Keputusan Ide Berita)

Pengumpulan Bahan

(Penugasan Reporter,

Wartawan dan

Fotografer)

Rapat Checking dan

Rapat Opini

(Pengumpulan Data dan

Penentuan Opini)

Rapat Perencanaan

(Perencanaan dan

Penulisan Berita)

Editting

Redaksi Pelaksana

Editting

Pimpinan Redaksi

Editor Animasi

Pencetakan

1. Pemimpin Redaksi

2. Redaktur Pelaksana

3. Semua Kompartemen

(Nasional dan Internasional)

4. Wartawan

Page 97: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

94

Dari alur peliputan, dapat dijelaskan terdapat alur dari penentuan berita

sampai pengumpulan bahan yang mempunyai proses yang panjang dimulai dari

rapat kompartemen di hari Senin yaitu ditanya oleh Redaktur Pelaksana apa yang

akan ditulis dan semua melakukan usulan tentang apa yang akan ditulis nantinya

ketika itu tiap – tiap kompartemen mengusulkan tema berita, kemudian dipilih

satu tema berita yang memenuhi kriteria, setelah penentuan tersebut dibawa ke

rapat perencanaan besar pada hari Selasa yaitu rapat antar kompartemen yaitu

dilakukan pengujian lagi apa yang sudah diputuskan di rapat kompartemen

kemudian dipresentasikan lagi dan diberi masukan dari tiap – tiap kompartemen.

Kemudian setelah disetujui di rapat perencanaan besar ditentukan sumber utama

yang berkaitan dengan tema tersebut yaitu Ratu Atut Chosiyah dan narasumber

dari berita tersebut adalah orang – orang terdekatnya termasuk adiknya Tatu

Chasanah, dan orang – orang terdekatnya yang mengetahui kegiatan dan prilaku

Atut. kemudian baru mulai mencari bahan selama dua hari yaitu rabu dan kamis.

Proses di atas merupakan prosedur produksi penentuan tema berita di

Majalah Tempo. Ketika dihadapkan dengan kondisi saat laporan utama “Ratu

Banten di Butik Hermes” ini dibuat, saat itu berita mengenai Ratu Atut Chosiyah

sedang hangat diperbincangkan oleh media – media Indonesia.

Setelah selesai mencari bahan dilakukan rapat checking yaitu dimana

pengecekan bahan yang sudah ada memenuhi kriteria atau tidak, bahan – bahan

yang sudah diperoleh diuji kebenarannya dan di konfirmasikan juga kepada pihak

yang bersangkutan dan dalam rapat ini juga dipertimbangkan jika ada peristiwa

baru yang lebih menarik atau tidak yang dapat diberitakan. Kemudian dilajutkan

Page 98: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

95

rapat opini yaitu ditentukan opini apa yang dimasukan dalam majalah. Setelah itu

rapat checking terakhir, dalam rapat tersebut dilakukan pengecekan terhadap

bahan terakhir yang terkumpul kemudian dilakukan pemeriksaan ada atau

tidaknya bahan yang kurang, jika ada maka diilakukan penambahan bahan.

Setelah tahap tersebut dilakukan editing oleh Redaksi Pelaksana dalam proses

editing ini akan diperiksa kelengkapan dari kata dan kalimatnya. Kemudian

biasanya dalam laporan utama ada langkah selanjutnya yaitu editing oleh

Pimpinan Redaksi, karena laporan utama sangat penting dalam bagian sebuah

majalah Tempo.

Berita mengenai Ratu Atut Chosiyah ini tentu tidak terlepas dari

kecenderungan terhadap suatu pihak. Karena kognisi wartawan dalam penulisan

laporan utama ini mempunyai pandangan dan prespektif yang berbeda pastinya

terhadap suatu peristiwa. Skema penulisan berita yang ditulis oleh Tempo pada

laporan utama Ratu Banten di Butik Hermes ini diungkapkan oleh Anton sebagai

berikut:

Gaya keseharian Atut ini terdengar hidup bermewah – mewahan

namun sangat kontras sekali dengan kondisi kebanyakan rakyat

banten yang miskin sehingga hal tersebut harus dicari kebenarannya.

Dan ketika dicari kebenarannya melalui jejak kartu kredit yang

digunakannya dalam berbelanja ternyata dibayarkan oleh orang lain.

Dalam mengambil referensi pemberitaan Redaksi berita Tempo

sangat berpegang teguh pada KPK karena dari kata – kata yang diambil

yaitu kasus “gratifikasi” adalah kajian yang dilakukan oleh KPK dalam

memberantas korupsi. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yakni

meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa

Page 99: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

96

bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan

cuma-Cuma, dan fasilitas lainya.38

Anton Septian, salah satu tim pembentukan laporan utama “Ratu Banten di

Butik Hermes” ini merupakan wartawan yang sudah berkerja kurang lebih tujuh

tahun di majalah Tempo tersebut dan memilki jam terbang yang cukup banyak,

salah satu pengalamannya adalah ketika meliput langsung dan mencari data ke

Banten yaitu daerah dimana Ratu Atut Chosiyah Tinggal. Dari skema yang

disebutkan Anton tersebut, seperti yang disebutkan Van Dijk, ada beberapa model

atau skema tertentu untuk menggambarkan kognisi wartawan dalam pemberitaan.

Tabel. 4.3 Skema Kognisi Sosial majalah Berita mingguan Tempo

Skema Person (Person Schemas)

Tempo memandang hobi Ratu Atut Chosiyah yang sering berpesiar ke

Luar negeri dan berbelanja barang – barang mewah dengan menggunakan kartu

kreditnya adalah suatu hal yang tidak wajar karena kontras melihat kondisi

masyarakat Banten yang masih banyak dibawah garis kemiskinan. Melalui

hobinya ini Atut dinilai tidak berkprimanusiaan, karena beliau adalah figur dan

sosok pemimpin daerah Banten.

Skema Peran (Role Schemas)

Redaksi tempo melihat apa yang dilakukan oleh Atut tersebut adalah

38

Doni Muhardiansyah,Aida Artna Zulaiha,Wahyu Dewantara Susilo,Annisa

Nugrahani,Fahrannia Imbrita,Baririoh Barid, I Gusti Ayu Nyoman Lia,Buku Saku Memahami

Gratifikasi,(Jakarta:KPK,2010).h.3.

Page 100: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

97

sebuah tindakan yang harus diberantas. Melihat apa yang dilakukan Atut sebagai

gubernur tersebut dapat menambah panjang daftar kemiskinan rakyat Banten yang

keadaaanya sangat memprihatinkan. Karena tujuan utama dari korupsi memang

hanya memperkaya diri sendiri tanpa memperhatikan kesejahteraan orang lain.

Mengingat begitu besarnya peran media massa dalam menyebarkan segala

informasi, Tempo berkewenangan dalam menyebarkan informasi tentang dugaan

korupsi tersebut agar masyarakat ikut mengawasi tindak tanduk dari tokoh

masyarakat mereka.

Skema Peristiwa (Event Schema)

Ratu Atut Chosiyah memperlihatkan indikasi dugaan korupsi dari sisi lain,

setelah diduga terlibat kasus suap ketua Mahkamah Agung Akil Mochtar untuk

pemenangan PILKADA daerah lebak, Banten bersama adiknya Tubagus Chaeri

Wardhana. Ia ternyata sering melakukan hobinya yaitu bepesiar ke luar negeri dan

berbelanja membeli barang – barang mewah di berbagai negara. Namun terjadi

kecurigaan dengan uang yang dipakainya berbelanja tersebut, karena muncul

dugaan bahwa tagihan kartu kreditnya dibayarkan oleh orang lain bukan dirinya.

D. Wacana Korupsi dalam Konteks Sosial

Bagian dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah analisis sosial.

Menurut Van Dijk Wacana itu sebenarnya adalah bangunan teoritis yang abstrak

Page 101: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

98

(the abstact theoretical conctruct).39

Dengan demikian wacana belum dapat

dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa, adapun perwujudan fisik bahasa adalah

teks. Maka dari itu wacana berasal dari wacana yang berkembang di masyarakat.

Dengan demikian untuk meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi

dan dikonstruksi di dalam masyarakat diperlukan analisis intertekstual. Konteks

social berkaitan dengan hal – hal yang mempengaruhi pemakaian bahasa dan

terbentuknya sebuah wacana.

Seperti dalam pemberitaan laporan utama majalah Tempo ini, untuk

mengetahui bagaimana wacana pemberitaan tentang Ratu Atut Chosiyah ini

adalah dengan menganalisis bagaimana masyarakat dan media melakukan

produksi dan reproduksi mengenai keberadaan Ratu Atut Chosiyah lewat buku –

buku, pidato politik, hubungan politik, dan sebagainya.

Dimulai dari Pemberhentian sementara Djoko jadi titik awal kekuasaan

Wakil Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Banten. Atut langsung dilantik

jadi Pelaksana Tugas Gubernur Banten. Sejak hari pertama Djoko diberhentikan,

Atut menggantikan tugas-tugas gubernur. Saat itu, Atut mengatakan, ia akan

melanjutkan program yang baik, termasuk pemberantasan korupsi. ”Saya akan

mendukung kelancaran penanganan kasus korupsi di Banten. Siapa pun yang

terbukti melakukan penyelewengan, akan kami serahkan kepada penegak hukum,”

katanya. Saat PILKADA Banten 2006, Atut mencalonkan diri sebagai gubernur

39 Aris Bandara, Analisis Wacana Teori Metode dan Penerapannya pada Wacana Media,

(Jakarta: Kencana, 2013),h.17.

Page 102: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

99

Banten. Atut yang berpasangan dengan M. Masduki memenangi Pilkada Banten.

Keduanya menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2007-2012.40

Sejak menjadi orang nomor satu di Banten itulah, satu per satu anggota

keluarga besar Atut masuk ke politik praktis. Tahun 2008 adik tiri Atut, Tubagus

Haerul Jaman, maju sebagai calon wakil wali kota Serang berpasangan dengan

Bunyamin (mantan Bupati Serang), Tahun 2010 adik Atut, Ratu Tatu Chasanah,

mengikuti Pilkada Kabupaten Serang dan ia terpilih jadi Wakil Bupati Serang

2010-2015 mendampingi Taufik Nuriman, Pilkada Kota Tangerang Selatan 2010

Airin yang berpasangan dengan Benyamin Davnie terpilih sebagai Wali Kota

Tangerang Selatan 2011-2015, Ibu tiri Atut, Heryani, juga tak ketinggalan terpilih

menjadi Wakil Bupati Pandeglang pada Pilkada 2011 mendampingi Erwan

Kurtubi. Pada tahun yang sama, Atut kembali mencalonkan diri sebagai gubernur

Banten didampingi Rano Karno. Untuk kedua kalinya, Atut terpilih sebagai

Gubernur Banten. Di luar legislatif Pada Pemilu 2009, suami Atut, Hikmat

Tomet, terpilih sebagai anggota DPR. Anak pertama mereka, Andika Hazrumy,

jadi anggota DPD perwakilan Banten. Adde Rosi Khairunnisa, menantu Atut (istri

Andika), jadi anggota DPRD Kota Serang.41

Banyaknya anggota keluarga yang menjadi pemimpin di daerah Banten

secara bersamaan memunculkan dugaan Ratu Atut Chosiyah membuat dinasti

politik. Sepak terjang politik dinasti ini sebenarnya sudah mulai tercuim jejaknya

40Ana Shofiana Syatiri, “Dinasti Politik Ratu Atut Setelah Delapan Tahun Berkuasa”,

dalam http://nasional.kompas.com

41Ana Shofiana Syatiri, “Dinasti Politik Ratu Atut Setelah Delapan Tahun Berkuasa”,

dalam http://nasional.kompas.com

Page 103: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

100

sejak tahun 2011. Banyak kasus dugaan korupsi yang melibatkan dinasti politik

ini, dan banyak yang melaporkan tentang keterdugaan korupsi namun kasusunya

tidak pernah selesai dan tiba – tiba menghilang. Sangat sulit untuk

membuktikannya, karena pada faktanya mereka dapat terpilih melalui sistim

demokrasi yaitu Pemilihan Umum. Berarti dalam proses pemilihannya ditentukan

oleh suara rakyat, maka jika terpilih menjadi pemimpin itu juga karena pilihan

rakyat.

Ada keterdugaan politik dinasti ini untuk melancarkan korupsi yang

dilakukannya. Menurut Anton Septian salah seorang wartawan Tempo yang

meliput ke daerah mengungkapkan, rakyat Banten sebenarnya sudah mengetahui

tentang kekuasaan politik dinasti yang digunakan untuk mengusai berbagai proyek

yang ada di Banten dan melakukan berbagai kecurangan namun banyak yang

takut untuk melaporkan dan mengungkapkannya karena mereka takut

keselamatannya terancam. Dan ketika mencari informasi di daerah banten sangat

susah karena sulit mencari sumber yang dapat memperkuat dikarenakan keadaan

yang sangat tertutup mulai dari pemerintahan maupun masyarakatnya.

Banyak sumber – sumber yang mengetahui dan bercerita namun

mereka memilih diam karena mereka takut dalam

menginformasikannya entah karena keselamatannya dan ketika kita

berusaha untuk mewawancarai Atut itu sangat susah, karena ketika

kita datang kerumahnya tidak diperbolehkan masuk dan rumahnya

dijaga oleh banyak Satpol PP, kemudian kita berusaha mengubungi

pengacara yang berjanji akan menghubungkan dengan Atut sendiri

namun tidak ada jawaban juga, setelah itu juga kita coba

menghubungi orang dekatnya yang menurut orang Banten dihormati

tetapi juga tidak bisa.42

42 Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo Anton

Septian, Jakarta, 21 April 2014

Page 104: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

101

Namun belakangan ini mulai terungkap kasus korupsi yang dilakukan oleh

anggota keluarga Atut, yang baru – baru ini terungkap adalah tertangkapnya adik

dari Atut yaitu Tubagus Chaeri Wardhana dalam kasus penyupan ketua MK Akil

Mochtar untuk memenangkan PILKADA Lebak, Banten. Ratu Atut Chosiyah pun

ikut tersangkut kasus tersebut dan ditahan oleh KPK karena diduga terlibat dalam

kasus penyuapan Ketua MK tersebut.

Ternyata ada beberapa dugaan kasus korupsi yang melibatkan Atut.

Seperti yang dilansir oleh Kompas, dikatakan Juru Bicara Masyarakat

Transparansi (Mata) Banten, Oman Abdurahman, kepada Kompas.com, Senin

(7/10/2013). Menurut Oman, salah satu kasus dugaan korupsi yang sampai saat ini

tidak jelas penanganannya ialah kasus dugaan korupsi dana hibah pada APBD

Banten 2011 senilai Rp 340 miliar dan bantuan sosial (BANSOS) senilai Rp 51

miliar. Oman mengatakan, sinyalemen kasus dugaan korupsi itu ialah terutama

pada banyaknya organisasi masyarakat pendukung Atut yang mendapat bantuan

dana hibah dalam jumlah besar. Selain itu, ada juga puluhan lembaga atau

organisasi penerima dana hibah fiktif yang mendapat aliran dana hibah.43

Dugaan kasus korupsi lain yang menimpa Atut adalah pengelembungan

harga pembelian alat kesehatan di RSUD Tangerang Selatan. Sindo

mengungkapkan bahwa Gubernur Banten yang ditetapkan tersangka oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap pengurusan sengketa pemilihan

kepala daerah Kabupaten Lebak di Mahkamah Konstitusi (MK). Ratu Atut juga

43 Dani Wibowo, “KPK Tuntaskan Korupsi di Banten”, dalam

http://nasional.kompas.com

Page 105: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

102

diduga terlibat pada kasus pengadaan alat kesehatan (alkes). Namun kasus - kasus

tersebut sampai saat ini belum jelas status hukumnya.44

Dugaan korupsi lainya juga tercermin dari harta kekayaan yang sangat

melimpah dah hobi dari Atut yang sering berpesiar keluar negeri dan membeli

barang – barang mewah. Dari sisi tersebut saat ini Atut mulai disoroti seperti yang

dimuat oleh detik.com yaitu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tercatat di

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK melapor pada

Oktober 2006. Kala itu, dia masih jadi wakil gubernur Banten. Hartanya

berjumlah total Rp. 41,93 miliar, meningkat dari laporan sebelumnya pada

Oktober 2002 yang bernilai Rp. 30,63 miliar. Diketahui harta Atut pada tahun

2011 adalah Rp. 37,73 miliar. Perinciannya, harta tidak bergerak Rp. 14,96 miliar,

alat transpotasi dan mesin lainnya Rp. 3,93 miliar, harga bergerak lainnya Rp.

8,22 miliar, surat berharga Rp. 7,8 miliar, giro dan setara kas Rp. 2,76 miliar.

Lalu, ada juga sejumlah kendaraan yang dilaporkan. Di antaranya tergolong

mewah yakni Mercedes-Benz senilai Rp. 1,05 miliar, Mercedes-Benz senilai Rp.

500 juta dan Lexus senilai Rp. 1,1 miliar. Dalam catatan perjalanan imigrasi

tercatat, sang gubernur pergi ke Singapura hampir terjadi setiap bulan. Terakhir,

dia pergi tanggal 21 September 2013 lalu pulang empat hari kemudian. Sebulan

sebelumnya, Atut juga pernah ke Singapura selama tiga hari. Di bulan-bulan

sebelumnya, Atut juga kerap bolak balik ke Singapura. Dan dalam catatan Pusat

Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah

44Marwan Mas, “Meruntuhkan Dinasti Korupsi”, dalam http://daerah.sindonews.com

Page 106: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

103

sering membeli barang mewah. Bahkan dalam satu transaksi ada yang mencapai

angka miliaran rupiah dan ratusan juta rupiah.45

Memang gaya hidup bermewah – mewahan yang ditampilkan oleh Ratu

Atut Chosiyah dan dugaan – dugaan korupsi yang menimpanya begitu sangat

kontras sekali dengan kemiskinan yang menimpa rakyat di daerah Banten, karena

sebagian besar masyarakat banten yang masih dibawah garis kemiskinan Seperti

yang dimuat oleh badan pusat statistik provinsi Banten menyebutkan jumlah

penduduk miskin pada Maret Maret 2013 mencapai 626.243 orang (5,74 persen),

naik dibandingkan dengan September 2012 sebesar 648.254 orang (5,71 persen).

Setelah santer terdengar dari berbagai dugaan kasus korupsi yang ada di

daerah Banten mulai timbul gerakan – gerakan yang menginginkan adanya

penanganan yang serius terhadap kasus kasus tersebut. Seperti yang diberitakan

oleh Republika mengenai digelarnya Kongres Rakyat Banten ke 2 pada Senin

(24/3).

“Ketua Pelaksana Kongres Rakyat Banten II Ade Mukhlas Syarif

mengatakan kongres rakyat Banten yang pertama dilakukan pada 5 Desember

1999 sebelum pembentukan Provinsi Banten pada 2000 lalu. Kongres rakyat

Banten II dilatarbelakangi dari akumulasi berbagai penyimpangan yang dilakukan

Pemerintahan Provinsi Banten saat ini. Ade mengatakan, terjadinya akumulasi

penyimpangan di Provinsi Banten yang saat ini terjadi disebabkan karena

45Rachmadin Ismail, “Catatan Menarik Tentang Harta dan Gaya Hidup Sang Ratu”,

dalam http://news.detik.com

Page 107: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

104

lemahnya fungsi pengawasan fungsional, pengawasan lembaga politik yakni peran

DPRD serta lemahnya pengawasan dari masyarakat atau sosial kontrol”.

Media – media Tangerang yaitu daerah asal Ratu Atut Chosiyah juga ikut

menyoroti kasus dugaan korupsi yang menimpa gubernurnya. Beberapa media

tersebut adalah Koran Tangerang, Radar Banten, kabar6.com dan Koran Tangsel.

Media – media tersebut juga turut ambil dalam pemberitaan dugaan korupsi

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, pemberitaannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Pemberitaan Media Kota Tangerang terkait Atut Chosiyah

Keberpihakan Media Judul Berita

Berpihak

Koran

Tangerang

Belum Ditempati, Interior Rumah Dinas

Gubernur Banten Senilai Rp 115.042.910

Hilang, Cari Pemimpin di Banten, Golkar

Gelar Musdalub Besok, DPRD Banten Ngebet

Ingiin Ketemu Mendagri, Usai Jenguk Suami,

Airin Menangis.

Netral

Radar

Banten

KPK Jerat Atut dan Wawan dengan Kasus

Korupsi baru, Fraksi PPP DPRD Banten

Dorong Atut Mundur, Jubir Atut: Ibu Sedang

Sakit Tidak lari.

Kritis

kabar6.com

Gubernur cantik Ini diperiksa KPK, Atut

Ditahan program bupati Zaki Terancam

Amburadul, Golkar Siapkan Wakil Gubernur

Banten, Mendagri Minta Atut Limpahkan

Tugas, Terkait Suap Pilkada Lebak KPK tahan

Atut,

Page 108: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

105

Kritis

Koran

Tangsel

Jum’at Keramat Atut Chosiyah Ditahan KPK,

Rutan Pondok Bambu Kado Ahir Tahun Untuk

Sang Gubernur, Desak KPK Sejuta Tanda

Tangan Untuk Ratu, KPK Tangkap Adik

gubernur Banten atau Suami Walikota Tangsel,

Atut Jadi Tersangka, Warga Rela Gunduli Rambut.

Page 109: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pandangan analisis wacana berita dalam teks merupakan penafsiran

yang berasal dari konseptualisasi penceritaan seorang penulis. Teks yang

dihasilkan dalam pembuatan suatu berita tak lepas dari penceritaan seorang

penulis, karena esensi dari sifat manusia adalah pencerita maka, teks berita yang

dihasilkan merupakan dasar keyakinan hasil pertimbangan akal, emosi, dan

estetika seorang penulis.

Teks Laporan Utama “Ratu Banten di Butik Hermes” ditemukan tematik

yang dikedepankan yaitu boros dengan uang Negara, skematik dalam berita yang

utuh dalam rangkaian laporan yang diterima yaitu Ratu Atut chosiyah sering

berplesir ke luar negeri dan membeli barang barang mewah kemudian terlacak

bahwa ia tersandung gratifikasi, sedangkan penakanan makna dalam teks di

latarbelakangi oleh laporan bukti transaksi uang di kartu kreditnya. Strategi

wartawan dalam ekspresi sikapnya mengungkapkan tagihan belanja dari Atut

Chosiyah di tahun 2012, 2013. Maksud yang menguntungkan komunikator adalah

fakta bahwa banyak transaksi yang terjadi di kartu kreditnya yang mencapai

ratusan juta, pra anggapan dalam mendukung makna teks adalah yang

membayarkan tagihan kartu kreditnya adalah orang lain (sogok), koherensi dalam

pertalian kalimat ada pada kalimat aneka transaksi yang mencurigakan terlacak di

kartu kredit Atut Chosiyah. Dalam pemilihan kata sebagai leksikon menggunakan

kata saban, sekali, kontras, melancong, memborong dan mewah. Grafis dalam

Page 110: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

107

penekanan dan penonjolan berita menggunakan gambar Ratu Atut, Airin, Andika

dan rumah dan mobil yang menggambarkan kekayaaan. Metafora sebagai bumbu

berita digunakan kata menggunung pada kalimat “Royal belanja, tagihan kartu

kredit Atut menggunung tiap bulan”.

Dalam Penulisan pemberitaan Ratu Atut Chosiyah di majalah Tempo

tersebut tak lepas dari kognisi sosial dari penulis yaitu sebenarnya digunakan

untuk menjawab status yang diterima oleh Ratu Atut Chosiyah yang pada saat itu

belum jelas sebagai tersangka atau tidak, namun sudah banyak laporan yang

menyatakan ia terlibat di berbagai kasus, Tempo menganggap pemerintah lambat

dan akhirnya Tempo mengkostruksi teks pemberitaan yang menggambarkan

status Atut sebenarnya dengan menggambarkan wacana yang terjadi di

masyarakat. Dalam menanggapi kasus Ratu Atut Chosiyah tersebut majalah

Tempo berpegang teguh terhadap KPK dan tugas utama dari media yaitu sebagai

pengawas pemerintah, terutama dalam kasus korupsi.

Dalam konteks sosial terlihat beberapa keberpihakan dan kepentingan dari

beberapa koran dan media berita online di kota Tangerang, dari yang sangat kritik,

netral, dan berpihak seperti Koran Tangerang adalah yang berpihak karena dari

pemberitaannya tidak ada yang menyudutkan Ratu Atut Chosiyah, kemudian

Radar Banten menempatkan diri sebagai media yang netral dalam pemberitaan

yang dibuatnya meskipun ia memberitakan tetapi tidak ada kritik yang ditujukan

oleh Ratu Atut Chosiyah, lalu ada pula media yang mengkritisi yaitu Kabar6.com

dan Koran Tangsel karena dalam pemberitannya banyak mengkritik apa yang

dilakukan oleh Ratu Atut Chosiyah dan menyelidiki beberapa kejanggalan yang

Page 111: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

108

ada di Tangerang. Berbagai pandangan agama –agama di Indonesia seperti Islam,

Kristen, Hindu dan Budha juga menolak adanya korupsi. Dalam pandangan Islam

memerangi korupsi adalah kewajiban agama yang wajib dilakukan umat Islam

baik secara individual maupun kolektif. Dalam bahasa agama Islam, korupsi

masuk dalam kategori kemungkaran yang harus diberhentikan oleh siapapun yang

menyaksikannya, kemudian dalam pandangan Kristen tindakan korupsi sering

tidak mempunyai “wujud” yang jelas, dalam arti siapa yang dirugikan dan uang

siapa yang diambilnya. Tetapi, walaupun si pelaku korupsi tidak melihat atau

tidak mau melihat dengan jelas siapa yang dirugikan oleh tindakannya, namun

dalam hatinya dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres: dia tidak berhak

mengambil sesuatu yang dia korupsi, karena memang bukan haknya. Ini bisa

dialami bila si pelaku mau mendengarkan bisikan suara hatinya, lalu dalam

pandangan Hindu kajian anti korupsi ini difokuskan kepada hati nurani. Hati

nurani yang di definisikan sebagai perasaan yang murni dan nurani itu sendiri

didefinisikan sebagai terang atau cahaya, maka tentunya setiap manusia akan

memilih perasaan yang murni itu dan tentunya juga akan mampu menjadi

penerang bagi kehidupan disekitarnya, dan dalam pandangan Budha dalam

memandang korupsi didasarkan pada kualitas batin manusia. Ketika seseorang

selalu puas dengan ketamakan dan kebodohan, maka ia senang melakukan mata

pencaharian dengan cara yang salah.

B. Saran

1. Saran Akademis

Page 112: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

109

Diharapakan ada penelitian yang lebih mendalam terhadap kasus dugaan

korupsi yang menimpa Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, terutama penelitian

terhadap keluarga besar Atut yang diduga ikut terlibat dalam berbagai kasus –

kasus korupsi penyelewengan berbagai proyek di daerah Banten. Karena diduga

keluarganya melakukan politik dinasti sehingga membentuk suatu dinasti politik

yang digunakannya dalam menguasai berbagai proyek di Banten dan

memainkannya. Dengan melakukan penelitian tersebut diharapkan masyarakat

Banten menjadi lebih sejahtera.

2. Saran Praktis

Kepada para masyarakat dan pembaca Majalah Berita Mingguan Tempo

dalam memahami pemberitaan yang disajikan oleh media tersebut harus dapat

lebih kritis lagi memahami dan mengkomparasikan tentang wacana yang terjadi di

masyarakat dan penegak hukum. Tempo lebih mengembangkan investigative

report secara mendalam dan melakukan feature investigation dalam melakukan

pemberitaan. Diharapkan agar media lain juga dapat memberitakan dari sisi lain

secara lebih dalam agar informasi yang diperoleh dapat dikembangkan sehingga

menjadi bahan acuan pemerintah untuk menindak lebih tegas kasus yang

menimpa Ratu Atut Chosiyah tersebut.

Page 113: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

110

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati.(2007) Komunikasi Massa:Suatu

Pengantar.Jakarta:Simbiosa Rekatama Media.

Arifin,Zainal.(2004) Korupsi dalam perspektif agama-agama: panduan untuk

pemuka uma.Yogyakarta: LP3 UMY.

Bandara, Aris.(2013) Analisis Wacana Teori Metode dan Penerapannya pada

Wacana Media.Jakarta: Kencana.

Bungin Burhan.(2008) Konstruksi Sosial Media Massa.Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Bungin, Burhan (2006) Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan (2007) Sosiologi komunikasi massa: ( teori, paradigma dan

diskursus teknologi komunikasi di masyarakat ). Jakarta: Kencana.

Doni Muhardiansyah,Aida Artna Zulaiha,Wahyu Dewantara Susilo,Annisa

Nugrahani,Fahrannia Imbrita,Baririoh Barid, I Gusti Ayu Nyoman Lia.(2010) Buku

Saku Memahami Gratifikasi.Jakarta:KPK.

Eriyanto (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik

Media.Yogyakarta: Lkis.

Eriyanto (2002). Analisis Wacana: Pengantar analisis teks media.

Yogyakarta: LKiS.

Fidler, Roger (2003). Mediamorfosis.Yogyakarta: Bentang Budaya.

Page 114: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

111

Jumroni, Suhaimi (2006). Metode-Metode Penelitian Komunikasi.Jakarta:

UIN Jakarta Press.

J.Baran Stanley, K.Davis Dennis.(2010) Teori Komunikasi Massa:

Dasar,Pergolakan,dan Masa Depan.Jakarta:Salemba Humanika.

Kusumaningrat, Hikmat(2006) PurnamaKusumaningrat,Jurnalistik Teori dan

Praktik.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Kutha, Ratna Nyoman.(2004) Teori,Metode, dan Teknik Penelitian Sastra

Dari Strukturalisme Hingga Postruktualisme Prespektif Wacana Naratif.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

McQuail, Denis (2011) Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba

Humanika.

Mohamad, Goenawan.(2007) Seandainya Saya Wartawan Tempo (edisi

revisi).Jakarta: Institut Tempo.

Moloeng Lexy. J.(2006) Metodelogi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Nurdjana, Igm.(2010) Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi

“Prespektif Tegaknya Keadilan Melawan Mafia Hukum”.Yogyakarta:

PustakaPelajar.

Purwoko,Herudjati.(2008) Discourses Analisis: Kajian Wacana bagi Semua

Orang.Jakarta:Indeks.

Page 115: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

112

Siebert Fred S, Peterson Thedore dan Schramm Wilbur (1986). Empat Teori

Pers. Jakarta: PT Intermasa.

Suhandang, Kustadi.(2004) Pengantar Jurnalistik, Seputar Organisasi,

Produk, & kode etik.Bandung:Nuansa.

Sumadiria, Haris.(2006) Jurnalistik Indonesia menulis Berita dan feature

panduan praktis jurnalis professional.Bandung:Simbiosa Rekatama media.

Suryawati,Indah.(2011) Jurnalistik Suatu pengantar Teori dan

Praktik.Bogor:Ghalia Indonesia.

Sobur, Alex.(2006) Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing.Bandung: PT. Remaja

Rosadakarya.

Schiffin, Deborah.(2007) Ancangan Kajian Wacana.Yogyakarta:Pustaka

Pelajar.

Sopian,Agus.dkk.(2009) Jurnalisme Sastrawi: Atologi Liputan Mendalam dan

Memikat.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Tebba, Sudirman.(2005) Jurnalistik Baru.Ciputat:Kalam Indonesia.

Wawancara pribadi dengan staf redaksi majalah berita mingguan Tempo

Anton Septian, Jakarta, 21 April 2014

Vivian, John.(2008) Teori Komunikasi Massa Edisi

Kedelapan.Jakarta:Kencana.

Page 116: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

113

West Richard, H.Turner Lynn.(2008) Pengantar Teori Komunikasi : Teori

dan Aplikasi.Jakarta: Salemba Humanika

MEDIA CETAK

Faiz N, Ayu Cipta. 2013. “Dinasti Atut Akan Runtuh”.Harian Tempo, 12

Oktober, 2013.

Muhammad Rizki,Nur Rachman Arrazie,Tri Suharman,Anton A.2013.” KPK

Bongkar Jaringan Suap Akil”.Harian Tempo, 4 Oktober, 2013.

Muhammad Rizky,M.Andi Perdana,Ira Guslina. “KPK Tangkap Tangan

Ketua Mahkamah Konstitusi”. Harian Tempo. 3 Oktober, 2013

MEDIA ONLINE

Nur Fatimah (2013). Penelitian Deskriptif. Dari

http://nurfatimahdaulay18.blogspot.com/, 19 Oktober 2013.

Sejarah PT. Tempo Inti Media. Dari http://korporat.tempo.co/, 1 Maret 2014.

Fachrul Khairuddin (2013). Jejak Sejarah: Di balik Pembredelan Pers -

Konflik dan Pembredelan Majalah Tempo. Dari http://jejaksejarah.weebly.com, 1

Maret 2014.

About Us, Dari http://karir.tempo.co/?mn=04, 11 Maret 2013.

Ana Shofiana Syatiri (2013). Dinasti Politik Ratu Atut Setelah Delapan Tahun

Berkuasa, Dari

http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/12/18/0729208/Dinasti.Politik.Ratu.Atut.

Setelah.Delapan.Tahun.Berkuasa. 27 April 2014

Dani Wibowo (2013). KPK Tuntaskan Korupsi di Banten, Dari

http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/10/07/2003040/KPK.Tuntaskan.Kasus.Ko

rupsi.di.Banten. 27 April 2014

Page 117: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

114

Marwan Mas (2013). Meruntuhkan Dinasti Korupsi, Dari

http://seagames.sindonews.com/read/2013/12/24/18/819974/meruntuhkan-dinasti-

korupsi. 28 April 2014

Rachmadin Ismail (2013). Catatan Menarik Tentang Harta dan Gaya Hidup

Sang Ratu, dalam

http://news.detik.com/read/2013/12/18/064824/2444984/10/catatan-menarik-tentang-

harta-dan-gaya-hidup-sang-ratu. 28 April 2014

Page 118: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

LAMPIRAN

Page 119: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 120: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 121: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 122: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 123: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 124: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 125: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 126: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 127: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 128: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 129: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 130: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 131: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 132: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,
Page 133: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

Laporan Hasil Wawancara

Wawancara ini dilakukan oleh:

1. Mahasiswa

Nama : Asa Trifabasi

Tempat tanggal lahir : Sukoharjo, 22 Maret 1992

Jabatan :Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam

NIM : 1110051000040

2. Narasumber

Nama : Anton Septian

Jabatan : Staf Redaksi (Nasional)

Tanggal Wawancara : 21 April 2014

Tempat : Kantor Majalah Berita Mingguan Tempo, Jakarta.

Dengan laporan ini saya memohon kepada pihak Bagian Sekretariat Majalah Berita

Mingguan Tempo meminta surat lembar pernyataan bahwa saya telah melakukan wawancara

dengan Staf Redaksi (Nasional) Majalah Berita Mingguan Tempo Anton Septian untuk

memenuhi tugas skripsi saya yang berjudul “Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut

Chosiyah Pada Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 4 – 10 November 2013”.

Page 134: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

Hasil Wawancara

1. Bagaimana kebijakan redaksi majalah Tempo dalam penentuan sebuah isu untuk

diberitakan? Melihat dari segi mana?

Jawaban:

Di dalam ilmu komunikasi secara umum ada yang disebut criteria layak berita seperti

magneto, kualitas dll, dan di tempo juga menggunakan prinsip – prinsip itu. mengenai

masalah majalah, media sekarang tidak dibagi menjadi media cetak, radio dan tv saja

tetapi berkembang menjadi online dan sebagainya yang sangat cepat terbitnya dalam

sehari bisa beberapa kali terbit dan biasanya memuat tentang berita peristiwa, namun

sedangkan majalah hanya terbit dalam mingguan maka dari itu majalah tidak

membicarakan peristiwa, maka dari itu majalah harus menulis sesuatu dibelakang

berita karena agar berita itu awet mempunyai masa umur yang panjang tidak seperti

peristiwa saja karena kalau peristiwa yang ditulis tidak akan dilihat oleh pembaca

karena berita tersebut pasti sudah kadaluarsa. Kemudian ketika memberitakan suatu

hal harus lebih dalam dan lebih rinci lagi mengenai peristiwa tersebut atau biasa

disebut history behind the news.

2. Siapa saja yang terlibat dalam penentuan pemberitaan yang akan tayang di majalah

Tempo?

Jawaban:

Seluruh staf Redaksi dan Editor terlibat dalam penentuan pemberitaan pada majalah

berita mingguan Tempo ini. Jadi dalam tempo polanya tidak top down Pimred yang

menentukan segalanya, namun prosesnya dari bawah ke atas untuk pemberitaan

sebuah berita.

3. Bagaimana pertimbangan Redaksi Majalah Tempo saat mengangkat isu Ratu Atut

Chosiyah?

Jawaban:

Berita atut memang berita yang sudah santer dan ada diberitakan di online, radio

maupun cetak, beritanya mengenai peristiwa keterlibatan Wawan, Atut dan

Keluarganya dalam suap MK dan dugaan korupsi dana BAKSOS serta korupsi alat

kesehatan di Tangerang Selatan, namun kita sebagai majalah Tempo harus menyorot

Page 135: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

lebih dalam dan menggali lebih dalam lagi bagaimana dia terlibat dan bagaimana dia

korupsi dan sebagainya. kemudian itulah yang menjadi angle berbeda dari majalah,

karena masyarakat masih membutuhkan berita yang mendalam dari Atut tersebut.

Dan kemudian Atut adalah tokoh dan seseorang yang layak untuk diberitakan dari

segi manapun terutama ia adalah pejabat public jadi apapun masalah yang

menyangkut ia, berarti juga menyangkut kebutuhan orang banyak, karena yang

pertama ia dipilih oleh rakyat dan digaji oleh Negara sehingga pasti ada

konsekuensinya. Yang kedua karena factor magnitude keterlibatan Atut dalam kasus

Ketua MK dan Wawan adiknya, pada saat itu status peran Atut belum jelas tetapi

sudah mulai terdengar keterlibatan namanya, sehingga kami sebagai media tidak

hanya menadahkan tangan saja tetapi melakukan investigasi lebih jauh sehingga angle

yang diambil tidak hanya kasus tersebut tetapi bisa saja Atut korupsi tidak, atau

bagaimana gaya hidup Atut karena atut ini terdengar hidupnya bermewah – mewahan

namun sangat kontras sekali dengan kondisi kebanyakan rakyat banten yang miskin

sehingga hal tersebut harus dicari kebenarannya. Dan ketika dicari kebenarannya

melalui jejak kartu kredit yang digunakannya dalam berbelanja ternyata dibayarkan

oleh orang lain.

4. Bagaimana alur peliputan, pelaporan dan pengolahan data seputar Ratu Atut Chosiyah

di Majalah Tempo?

Jawaban:

Dalam penentuan berita mempunyai proses yang panjang mulai dari rapat

kompartemen yaitu ditanya oleh redaktur pelaksana apa yang akan ditulis dan semua

melakukan usul tentang apa yang akan ditulis nantinya, kemudian dipilih satu tema

berita yang memenuhi criteria, setelah penentuan tersebut dibawa ke rapat

perencanaan besar yaitu rapat antar kompartemen dilakukan pengujian lagi apa yang

sudah diputuskan di rapat kompartemen di presentasikan lagi dan diberi masukan dari

tiap – tiap kompartemen. Kemudian setelah disetujui di rapat perencanaan besar baru

mulai mencari bahan selama dua hari, dan setelah selesai mencari bahan dilakukan

rapat checking yaitu dimana pengecekan bahan yang sudah ada memenuhi criteria

atau tidak dan juga di dalam rapat ini dipertimbangkan jika ada peristiwa baru yang

lebih menarik atau tidak yang dapat diberitakan. Kemudian dilajutkan rapat opini

yaitu ditentukan opini apa yang dimasukan dalam majalah. Setelah itu rapat checking

terakhir, dalam rapat tersebut dilakukan pengecekan terhadap bahan terakhir yang

Page 136: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

terkumpul kemudian dilakukan pemeriksaan ada atau tidaknya bahan yang kurang,

jika ada maka diilakukan penambahan bahan . Jadi dalam penentuan pemberitaan di

Tempo tidak ada satu tulisanpun yang ditentukan oleh seseorang atau pimpinan, jadi

semuanya berasal dari usulan dan ditentukan bersama saat rapat.

5. Apa saja hambatan yang muncul saat peliputan Ratu Atut Chosiyah?

Jawaban:

Yang paling susah dari menulis berita ini adalah bukan dari mecari data, tetapi

menghidupkan informasi yang kita peroleh, karena banyak sumber – sumber yang

mengetahui dan bercerita namun mereka memilih diam karena mereka takut dalam

menginformasikannya entah karena keselamatannya takut terancam atau sebagainya,

kedua adalah bagaimana berita Atut ini di konfirmasikan kembali ke Atut tersebut,

karena sebuah berita itu harus proposional dan berimbang ada cover both side nya,

jadi kalau yang ditulis tentang Atut nya terus menerus tanpa ada wawancara dari

Atutnya sendiri. Kesulitannya ketika kita berusaha untuk mewawancarai Atut itu

sangat susah, karena ketika kita datang kerumahnya tidak diperbolehkan masuk dan

rumahnya dijaga oleh banyak satpol pp, kemudian kita berusaha mengubungi

pengacara yang berjanji akan menghubungkan dengan Atut sendiri namun tidak ada

jawaban juga, setelah itu juga kita coba menghubungi orang dekatnya yang menurut

orang banten dihormati tetapi juga tidak bisa. Dan pada ahirnya kami hanya bisa

mengabil informasi dari adik Atut yaitu Tatu Chasanah.

“Bukan mencari informasi yang sulit tetapi mengkonfirmasi informasi yang sulit”

megggali informasi satu hal, mengkonfirmasi hal lain” .

6. Bagaimana respon pembaca setelah berita Ratu Atut tayang?

Jawaban:

Kalau respon pembaca saya kurang mengetahui karena saya belum pernah

menannyakannya dan itu harus ditanyakan ke pembaca sepertinya. Tetapi berita Atut

yang dimuat oleh Majalah Tempo ini sangat menarik dan melengkapi informasi dari

pembaca karena biasanya Atut diberitakannya terlibat kasus korupsi, politik dinasti

dan lain – lain namun belum ada yang memberitakan Atut dari gaya hidupnya.

7. Apakah ada resistensi pada kubu Ratu Atut Chosiyah dalam pemberitaan seputar gaya

hidup Ratu Atut Chosiyah ?

Page 137: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

Jawaban:

Sejauh ini kita belum pernah mendapatkan complain atau surat keberatan maupun

tanggapan. Malah ketika berita itu terbit, kemudian berita tersebut menjadi

pembicaraan di luar diantara wartawan karena kasus Atut tersebut masih ramai

bergulir, justru wartawan local yang berada dibanten mendorstop atau mencegat Atut

dan bertanya apakah beliau demikian suka berpergian dan berbelanja ke luar negeri

dan sebagainya, dan Atut tidak mengelak dan menjawab apanya yang salah? Dia tidak

membantah dan menjawab saya dari dulu kaya dan saya keturunan pengusaha.

8. Bagaimana konteks social dan politik saat pemberitaan Ratu Atut Chosiyah di

Redaksi Majalah Tempo?

Jawaban:

Ketika pemberitaan Ratu Atut Chosiyah tersebut semua terjadi seperti biasa karena

kalau di Tempo dalam penentuan berita ketika rapat, asal datanya kuat dan

informasinya lengkap tidak ada alasan untuk tidak mendukung walaupun ada yang

tidak setuju sekalipun. Ketika ada yang menolak misalnya tidak ada alasan, itu tidak

akan diterima. begitupun ada yang usul tidak ada alasan akan ditolak pastinya. Dalam

pemuatan berita Atut Chosiyah ini ketika itu di Redaksi tidak ada hambatan semua

menilai bagus karena berita Atut itu saat itu sedang ramai dan Tempo memberitakan

dari segi yang berbeda yaitu dari gaya hidupnya.

9. Bagaimana Wacana yang dikembangkan oleh Majalah Tempo dalam pemberitaan

Ratu Atut Chosiyah? Lanjut lagi atau gimana selajutnya?

Jawaban:

Pada dasarnya kita menuliskan sesuatu berdasarkan informasi yang diperoleh, kalau

informasinya belum kita peroleh kita tidak akan menulis lagi. Tapi ketika tulisan itu

selesai belum tentu kita tidak menulis tentang itu lagi karena semuanya itu serba

berkembang, karena kita menulis bukan berdasarkan pesanan atau suruhan tetapi

berdasarkan informasi yang dimilki saat ini juga dan itu dikaitkan juga keadaan saat

itu juga yang sedang ramai kasus Atut dan kemudian kita menulis informasi tentang

itu dan kemudian klop. Dalam pemberitaan di majalah Tempo selalu menggambarkan

kemewahan yang ditampilkan oleh Ratu Atut Chosiyah mulai dari hobi plesiran ke

luar negeri, berbelanja barang – barang mewah maupun harta kekayaannya. Hal

tersebut untuk mengambarkan sisi lain dari pemberitaan laporan dugaan korupsi yang

Page 138: Diskursus Pemberitaan Korupsi Ratu Atut Chosiyah …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26859/1/ASA... · NIP: 197608122005011005 ... Puspita Sari, Wulan Purnamawati,

menimpa Ratu Atut Chosiyah. Kalau kedepannya tidak menuntut kemungkinan kita

akan menulis tentang Atut lagi tetapi sesuai dengan informasi yang kita terima,

misalnya Atut tersebut kan belum disidang dan nanti ketika persidangan ini bisa saja

menjadi page kami dalam menulis berita tersebut.

10. Bagaimana posisi Tempo dalam memandang kasus korupsi?

Jawaban:

Korupsi telah menjadi konsen kita semua, kita meyakini bahwa Indonesia akan lebih

baik lagi apabila pejabat – pejabatnya tidak korupsi dan banyak lembaga lembaga

yang menyatakan bahwa tingkat korupsi kita itu masih tinggi. Dan penting bagi kita

untuk menyampaikan pesan – pesan anti korupsi dengan tujuan agar kita lebih baik

lagi. Kalau misalkan diberitakan itu membuat mata public terbuka akan kasus – kasus

tersebut. Dan kita sebagai media memang bertugas mengawasi, membongkar dan

mempublikasikan kasus – kasus korupsi yang ada.