pelayanan publik pada sektor ... -...
TRANSCRIPT
PELAYANAN PUBLIK
PADA SEKTOR PELAYANAN
PERTANIAN
Oleh :
Adhar Hakim, SH., MH.Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB
PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan Publik
fungsi eksistensi negara dalam tata
masyarakat modern-
demokratik
Pelayanan Publik
hak-hak dasar & hak berkembang
masyarakat
Pelayanan Publik
tanggung jawab negara sehingga
tidak dapat dikurangi/diabaik
an oleh negara
Benarkah Kita Sudah Melayani?? (Jumlah Laporan Masyarakat Berdasarkan Substansi Maladministrasi
Januari sampai dengan Desember 2017)
0,00%5,00%
10,00%15,00%20,00%25,00%30,00%
203 Laporan (2017)
7
44
7
47
37
4
51
6
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara layanan publik
[Pasal 1 Ayat (1) UU No. 25 Tahun 2009]
“PELAYANAN PUBLIK”
DEFINISI & RUANG LINGKUP
PELAYANAN PUBLIK
Ruang Lingkup Pelayanan Publik1. Pelayanan Barang
2. Pelayanan Jasa
3. Pelayanan Administrasi
(lihat pasal 5 UU No. 25 Thn. 2009)
“Perspektif Pelayanan Publik”yang dikenal dan diawasi Ombudsman RI
• Berlaku umum, untuk semua orang
• Impersonal, standar
• Dilakukan oleh lembaga publik dan pejabat publik
• Berdasarkan legalitas dan kewenangan formal
• Digerakkan dengan anggaran negara
7
“Model Pelayanan Publik”yang biasa Ombudsman RI temui sehari-hari
• Komponen teknologi rendah
• One-to-one interaction
• Pembelajaran learning by doing
• Pendekatan proses, bukan output
• Birokratik
• Manual 8
• Berasal dari tidak adanya, atau tidak
dipatuhinya, petunjuk dan ketentuan
• Umumnya sistemik, bahkan membudaya
• Baik maladministrasi yang terjadi
maupun penanganannya tidak tercatat,
terdata atau terekam
9
“Model Pelayanan Publik”yang biasa Ombudsman RI tangani sehari-hari
Instrumen yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan
pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan sebagai kewajiban
dan janji penyelenggara kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. (lihat pasal 20-21 UU 25 Tahun 2009)
Standar Pelayanan
Komponen Standar
Pelayanan Publik
1. Dasar hukum2. Persyaratan3. Sistem, mekanisme, dan prosedur4. Jangka waktu penyelesaian5. Biaya/tarif6. Produk pelayanan7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas8. Kompetensi pelaksana9. Pengawasan internal10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan11. Jumlah pelaksana12. Jaminan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan (Maklumat Pelayanan)13. Komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas
dari bahaya, dan resiko keragu-raguan14. Evaluasi kinerja pelaksana
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman : “Orientasi pelayanan publik di bidang pertanian untuk mendorong kesejahteraan petani sangatlah penting.Saya telah menginstruksikan seluruh pegawai Kementerian Pertanian termasuk saya adalah sebagai pelayanrakyat. Sebab pelayanan publik adalah kunci keberhasilan sektor pertanian. Pelayanan yang baik, bisamembantu mensejahterakan petani dengan meningkatkan hasil produksi mereka. Contohkan soal pemberianbibit unggul serta pemanfaatan teknologi pertanian.Sumber : Bisnis.com, JAKARTA, pada acara pemberian penghargaan Abdibhakti Tani kepada Unit KerjaPelayanan Publik (UKPP) Berprestasi Bidang Pertanian, Jumat (23/2/2018).
Konsepsi Protani
-BebasPungli
-SistimPengendalianInternal
- SistimPengendalian Integritas
- Regulasi yang pro kepadapetani
- Good Governance
Nilai-nilaiReprovitas(Religius, Profesional, Inovasi, Integritas
GOAL : LumbungPanganDuniaTahun 2045
17
1. Rendahnya Kepatuhan/Implementasi Standar Pelayanan Mengakibatkan Berbagai Jenis MaladministrasiBerikutnya Yang Didominasi Oleh Perilaku Aparatur Atau Secara Sistematis Terjadi Di Instansi Pelayanan Publik, Misalnya: Ketidakjelasan Prosedur, Ketidakpastian Jangka Waktu Layanan, Pungli, Korupsi, Ketidakpastian Layanan Perijinan Investasi, Kesewenang-wenangan >> Secara Makro Mengakibatkan Rendahnya Kualitas Pelayanan Publik.
2. Mengakibatkan Ekonomi Biaya Tinggi, Hambatan Pertumbuhan Investasi.
3. Pencapaian Target RPJPN, RPJMN, RKP Yang Terkait Sektor Pelayanan Publik Barang, Jasa Dan Administrasi Bakal Terhambat.
4. Kepercayaan Publik Terhadap Aparatur Dan Pemerintah Menurun Yang Berpotensi Mengarah Pada Apatisme Publik.
Maladministrasi
TINGGI
Kepatuhan RENDAH
Kualitas Pelayanan
Publik RENDAH
HIPOTESA:
Inefisiensi
BirokrasiKorupsi
KUALITAS PELAYANANYANG RENDAH
Rendahnya Kepatuhan Standar Pelayanan Publik
Kendala Utama Kualitas Pelayanan Publik :
Rendahnya Kepatuhan Implementasi Standar Pelayanan Publik
Variabel dan Indikator18
No Variabel Penilaian Komponen Indikator Bobot
1 Standar Pelayanan
Persyaratan 6
Sistem mekanisme dan prosedur 6
Produk Pelayanan 6
Jangka Waktu Penyelesaian 12
Biaya/ Tarif 12
2 Maklumat Layanan Ketersediaan Maklumat Pelayanan 12
3Sistem Informasi Pelayanan
Publik
Ketersediaan Informasi Pelayanan Publik Elektronik atau
Nonelektronik (booklet, pamflet, website, monitor televisi,
dll)
12
4 Sarana dan Prasarana Fasilitas
Ketersediaan ruang tunggu 3
Ketersediaan toilet untuk pengguna layanan 2
Ketersediaan loket/meja pelayanan 3
5 Pelayanan Khusus
Ketersediaan Sarana khusus bagi pengguna layanan
berkebutuhan khusus (ram, rambatan, kursi roda, jalur
pemandu, toilet khusus, ruang menyusui, dll)
2
Ketersediaan Pelayanan khusus bagi pengguna layanan
berkebutuhan khusus2
6 Pengelolaan Pengaduan
Ketersediaan Sarana Pengaduan (SMS/Telpon/Fax/Email,
dll)5
Ketersediaan informasi prosedur dan tatacara penyampaian
pengaduan3
Ketersediaan Pejabat /Petugas Pengelola Pengaduan 5
NILAI TINGKAT KEPATUHAN ZONA
0 ---- 55 RENDAH MERAH
56 ---- 88 SEDANG KUNING
89 ---- 110 TINGGI HIJAU
19
No Variabel Penilaian Komponen Indikator Nilai variabel
7 Penilaian Kinerja Ketersediaan Sarana Pengukuran Kepuasan Pelanggan 3
8 Visi, Misi dan Motto PelayananKetersediaan Visi dan Misi Pelayanan 2
Ketersediaan Motto Pelayanan 2.5
9 Atribut Ketersediaan Petugas Penyelenggaran menggunakan ID Card 2.5
Kementerian/ Lembaga
NILAITINGKAT
KEPATUHANZONA
0 ------ 50 RENDAH MERAH
51 ---- 80 SEDANG KUNING
81 ---- 100 TINGGI HIJAU
Pemerintah Daerah
*Keterangan: Khusus digunakan untuk Kementerian/ Lembaga
Variabel dan Indikator
10*Pelayanan Terpadu
(Jawaban Pilihan harus satu yang dipilih)
a. Pelayanan Terpadu Tingkat Kementerian Lembaga 10
b. Pelayanan Terpadu Tingkat Direktorat Jenderal/Deputi 7
c. Pelayanan terpadu Tingkat Direktorat/Direktur/Eselon III 5
d. Bukan Pelayanan Terpadu 0
Kepatuhan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Standar PelayananPublik sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
No Kementrian / Lembaga / Pemerintah Daerah Hasil Observasi Tahun
1 Kemetrian Pertanian 2014 - 2016
2 Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram 2014 - 2016
3 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar 2014 - 2016
4 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Kota Bima 2014 - 2016
5 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura NTB. 2014 - 2017
6 Dinas Pertanian Kota Mataram 2014 - 2017
7 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lombok Utara 2015 - 2017
8 Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa 2014 - 2016
9 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Pertanian Kota Bima 2014 - 2016
10 Dinas Pertanian Lombok Timur 2016 - 2017
11 Dinas Pertanian Lombok Tengah 2016 - 2017
Jenis Pelayanan Publik Sektor Pertanian di NTB
• Sertifikasi Mutu Benih (Prov. NTB)
• Pelabelan Ulang Benih Bersertifikat (Prov. NTB)
• Pemberian Rekomendasi Produsen dan Penyalur Benih (Prov. NTB)
• Pelayanan Pengujian Benih (Prov. NTB)
• Surat Keterangan Kesehatan Hewan/SKKH (Kab. Loteng)
• Rekomendasi Ijin Usaha Perkebunan (Kab. Lotim)
• SKKH (Kab. KLU)
• Rekomendasi Ijin Jagal (KLU)
• Rekomendasi Pengeluaran/Pemasukan Produk Bahan Asal Hewan (KLU)
• Ijin Rumah Penggilingan Padi (Kota Mataram)
• Ijin Usaha Peternakan (Kota Mataram)
• Ijin Usaha Jagal (Kota Mataram)
• Ijin Praktek Dokter Hewan (Kota Mataram)
• Rekomendasi bantuan Sarpras Klp Tani (Kota Mataram)
• Rekomendasi Surat Ijin Penangkapan Ikan/SIPI (Kota Bima)
• Rekomendasi Ijin Usaha Perikanan (SIUP)
• Surat Ijin Identitas Nelayan
• Surat Keterangan Pengiriman Hasil Perikanan (Kota Bima)
Karakter Perbuatan Maladministrasi di Sektor Pertanian
• DISTRIBUSI INFORMASI : Kasus langkanya pupuk bersubsidi pada setiap musim tanam tiba (keterlambatan penyaluran dari distribusi ke pengecer, masih ada pengecer yang mempermainkan penjualan pupuk)• SOP (STANDART OPERATIONAL PROCEDURE) DISTRIBUSI PUPUK : RDKK sebagai basis pendistribusian dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk alokasi pada wilayah kabupaten minim pengawasan dan pengawalan (manipulasi pendataan petani untuk penyaluran pupuk subsidi, tidak maksimalnya pengawasan)Masih buruknya rantai supply pendistribusian dan penyaluran pupuk bersubsidi (penyaluran pupuk tidak sesuai prosedur, tidak beradaan pengecer tidak cukup representatif dengan penyebaran kelompok tani pada wilayah tanggungjawabnya)• EVALUASI YANG LEMAH : Pupuk Bersubsidi dijual diluar Harga Eceran Tertinggi (Lemahnya pengendalian dan pengawasan oleh pemerintah kabupaten melalui dinas terkait atas keberadaan pengecer - pengecer tidak resmi)• PENYALAHGUNAAN KEWENANGAN : Gapoktan dipaksa untuk membeli kebutuhan tani di oknum Kepala Unit Pertanian dan Peternakan pada Pemerintah Kabupaten/Kotamadya.
New Public Service: Konsep Baru Pelayanan Publik
• Akomodasi nilai-nilai kebutuhan & kepentingan publik melalui proses dialog publik yang rasional
• Pemerintah melayani (serving), bukan mengendalikan (steering) atau mengarahkan (rowing)
• Posisi publik warganegara (citizen), bukan klien, konstituten, atau pelanggan• Materi pelayanan publik: dari kebutuhan publik• Bentuk & pelaksanaan publik: hasil kesepakatan antar-stakeholder
Robert B Denhart, 2003
Seperti juga berbagai elemen kehidupan lainnya,
pelayanan publik di Indonesia telah, sedang dan
akan mengalami fenomena disruption
Fenomena terganggunya suatu hal karena pada
awalnya atau selama ini berjalan secara ajeg dan
normal namun kemudian berubah menjadi
bentuk yang amat berbeda
25
#1 Contoh Disruption
dalam Pelayanan Publik
Penggunaan teknologi informasi
– Pendaftaran/registrasi online
– Pengaduan/pemberian saran online
– Monitoring pemberian layanan secara
online
26
Konter-konter layanan, first-line officer
serta juklak tidak dibutuhkan lagi;
Size Bid/Bag/Seksi Monitoring Program
disusutkan; Pelayanan 24 jam
#2 Contoh Disruption
dalam Pelayanan Publik
Penggunaan teknologi finansial
• Pembayaran jasa publik online
• Benefit card untuk mengakses layanan
• Data keuangan personal dan terintegrasi
27
Pungutan liar berkurang
atau hilang ; Bag/Bid atau
pegawai bagian
kasir/bendahara
dihilangkan/dikurangi;
Pelaporan real-time
#3 Contoh Disruption
dalam Pelayanan Publik
Penggunaan CCTV
• Di seputar area layanan hingga
• supporting area
• Dapat di-zoom ratusan kali tanpa pecah,
serta disimpan dalam waktu lama
28
Pengawasan 24 jam oleh atasan
tertinggi; Sebagai mekanisme
pencegahan ataupun penindakan;
Memicu kecenderungan main
hukum
Perubahan = Gangguan?
29
PenyesuaianAjeg normal konstan
Ajeg normal konstan
Berubah TergangguAjeg normal
konstanPenyesuaian
• Sering kali pelayanan dikeluhkan karena
tidak memenuhi ekspektasi dan
kepuasan pengguna layanan
• Apakah setiap ekspektasi maupun
ketidakpuasan pengguna layanan
adalah selalu benar?
• Diperlukan Standar Sebagai Ukuran baik
buruknya kualitas pelayanan
Ukuran Kualitas
Pelayanan Publik?
Instrumen yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan
dan acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau
dan terukur. (lihat pasal 20-21 UU 25 Tahun 2009)
Standar Pelayanan
Komponen Standar
Pelayanan Publik
1. Dasar hukum2. Persyaratan3. Sistem, mekanisme, dan prosedur4. Jangka waktu penyelesaian5. Biaya/tarif6. Produk pelayanan7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas8. Kompetensi pelaksana9. Pengawasan internal10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan11. Jumlah pelaksana12. Jaminan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan (Maklumat Pelayanan)13. Komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas
dari bahaya, dan resiko keragu-raguan14. Evaluasi kinerja pelaksana
Kotak Saran sudah cukup
Mengadu itu buruk/negatif.
Mengadu itu mengganggu.
Mengelola Pengaduan itu tidak penting, hanya
soal rutin .
Bupati/Walikota/Kepala Dinas Kepala
Sekolah cukup sediakan saluran sms
Banyak pengaduan kinerja buruk.
“Mitos” Seputar Pengaduan
Mengelola Pengaduan
Masyarakat
Mengapa Pengelolaan Pengaduan
Penting?
• Pengelolaan pengaduan adalah kesempatan
kedua untuk memberikan pelayanan prima
• Pengaduan merupakan salah satu alat evaluasi
untuk meningkatkan mutu pelayanan
• Pengaduan merupakan cermin kepercayaan
masyarakat
“Fatamorgana Pelayanan Publik”
“Pengaduan sedikit belum tentu mengindikasikan pelayanan sudah baik, sebab bisa jadi karena sarana untuk mengadu
belum tersedia secara optimal atau pengguna layanantakut, tidak tau, bahkan apatis”
“Pengaduan banyak belum tentu mengindikasikan pelayananmasih buruk, sebab bisa jadi karena tingginya kepercayaan,
ekspektasi dan partisipasi masyarakat”
SUSUN DAN TERAPKAN
Komponen Standar
Pelayanan Publik
1. Dasar hukum2. Persyaratan3. Sistem, mekanisme, dan prosedur4. Jangka waktu penyelesaian5. Biaya/tarif6. Produk pelayanan7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas8. Kompetensi pelaksana9. Pengawasan internal10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan11. Jumlah pelaksana12. Jaminan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan (Maklumat Pelayanan)13. Komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas
dari bahaya, dan resiko keragu-raguan14. Evaluasi kinerja pelaksana
Terima KasihOmbudsman RI Perwakilan NTBJl. Majapahit 12 A Mataram 83115Telp : (0370) 630790E-Mail : [email protected]