pelatihan online menyasar empat juta umkm...semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para...

22
Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM www.kemenkopukm.go.id Call Center 1500 587 H.10 Kredit 3,88 Juta Debitur KUMKM Telah Direstrukturisasi H.12 Relaksasi bagi Koperasi yang Terdampak Pandemi H.16 KUMKM Berkenalan dengan QRIS di Tengah Pandemi H.20 Dibuka, Kanal Konsultasi Hukum Gratis bagi UMKM Terdampak COVID-19 @KemenkopUKM Edisi No. 03 / Mei 2020 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UK M REPUBLIK INDONES IA

Upload: others

Post on 28-Jun-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM

www.kemenkopukm.go.id Call Center 1500 587

H.10Kredit 3,88 Juta

Debitur KUMKM Telah Direstrukturisasi

H.12Relaksasi bagi Koperasi yang

Terdampak Pandemi

H.16KUMKM Berkenalan

dengan QRIS di Tengah Pandemi

H.20Dibuka, Kanal Konsultasi

Hukum Gratis bagi UMKM Terdampak COVID-19

@KemenkopUKMKEMENKOPUKM

Edisi No. 03 / Mei 2020

K E M E N T E R I A N K O P E R A S I D A N U K M R E P U B L I K I N D O N E S I A

Page 2: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Penanggung Jawab: Rully Indrawan Redaktur: Hariyanto Redaktur Pelaksana: Sahrul, Penyunting/Editor: Muhammad Maulana, Muhammad Ali, I Gusti Putu Randy Desain: Adhiguna Suryadi, Mulyadi Fotografer: Topik, Kurniawan, Tommy Sekretariat: Nurlailah, Ali Imron Rasidi, Melinda, Fira Desiana Nasril, Suhandi, Imam Ahmad Al Hushori, Rr. Dwitya Suci, Pradityo Ariwibowo, Muhammad Kamal, Wira Suanda.

2

Analisis asal San Fransisco, Amerika Serikat Thomas Pueyo, mengemukakan sebuah teori tentang COVID-19 yakni The Hammer and The Dance. Teori ini memuat apa saja yang harus dilakukan pemerintah negara yang terpapar COVID-19 untuk memalu (The Hammer) kurva penyebaran corona hingga selandai mungkin bahkan turun.

Pueyo juga mengungkapkan bahwa setelah kurva landai akan ada masa The Dance, tari-tarian, atau ketika semua orang harus menempuh jalan yang tidak mulus pasca-kurva diketok sampai kemudian vaksin ditemukan. Teori ini barangkali mirip dengan teori Flatten The Curve dari The Washington Post dengan beberapa prediksi tambahan lain.

Namun dari situ, Indonesia setidaknya bisa belajar bahwa pandemi tidak akan serta merta mengembalikan kehidupan sebagaimana yang dulu lagi. Bahkan hidup normal seperti sebelum pandemi boleh jadi tidak akan sama lagi.

Era the new normal yang mulai diadaptasi dalam kosakata baru Bahasa Indonesia menjadi tatanan atau kenormalan baru harus mulai dibangun di tanah air. Para pelaku UMKM di Indonesia harus membiasakan diri untuk menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan dalam satu waktu demi kebaikan bersama. Konsep-konsep baru bertema Cleanliness, Health, and Safety yang diterapkan di ruang-ruang publik termasuk dalam keseharian para pelaku UMKM.

Pelaku usaha harus mulai patuh pada konsep Cleanliness(kebersihan) yang merujuk pada keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau. Selain itu kebersihan juga berarti besar dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.

Mereka pun mesti juga patuh pada konsep Health(kesehatan) dengan memberikan layanan yang menerapkan aturan kesehatan terhadap manusia dan lingkungan melalui kegiatan pencegahan, perawatan, pemantauan, dan pengendalian.

Pelaku UMKM di tanah air juga harus paham untuk mengedepankan konsep Safety (keselamatan) yakni keadaan bebas dari risiko, bahaya, pencemaran, ancaman, gangguan yang bersifat permanen dan nonpermanen, fi sik dan nonfi sik di suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengelola, melindungi dan meningkatkan kewaspadaan konsumen, masyarakat, hingga kualitas lingkungan.

Suka tidak suka, mau tidak mau, inilah kenormalan baru yang dibawa COVID-19 untuk semua. Setelah era The Hammer itu berlalu, selamat datang di masa The Dance. Bersiaplah untuk menari bersama.

Tetaplah dalam semangat yang sama.

MEMBANGUN TRADISI KENORMALAN BARU UMKM

08

14

18

Koperasi vs Tekad Tak Rugikan Anggota Saat Pandemi

“Masker Kain untuk Semua” Satu Gerakan, Dua Tujuan

Kemenkop UKM Luncurkan KUMKM Hub Bersama Blibli.com

Da� ar Isi

Page 3: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Anda ingin belajar bagaimana membangun brand? Atau Anda ingin belajar teknik memasarkan produk melalui market place? Jika Anda butuh belajar dapat

mengikuti pelatihannya melalui edukukm.id, wadah pelatihan online secara gratis yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM. Pelatihan yang sasarannya para pelaku UMKM dari seluruh Indonesia.

Sejumlah materi pelatihan yang disiapkan bertujuan

Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan pelatihan secara online ini agar UMKM tetap dapat melakukan pembelajaran di masa pandemic

Covid-19. Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran.

edukukm.idPelatihan Online yang

Menyasar Empat Juta UMKM

meningkatkan kompetensi pelaku UMKM dalam berbisnis. Konten pelatihan terbagi dalam dua kelas, yakni kelas e-Learning dan kelas online.

Dalam website edukukm.id, kelas e-Learning saat ini menyediakan lima materi, yakni Total Quality Control KUMKM, Tools Pendukung Promosi Online, Menciptakan Branding dan Pengelolaan Promosinya Melalui Sosial Media, Pemasaran Online Melalui Market Place dan Bisnis Online, Mengenal Kelebihan dan Menggali

3Mei 2020

Laporan Utama

Page 4: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Kami mempersiapkan pelatihan kewirausahaan,

manajemen koperasi, kejuruan (vocational) dan standarisasi

secara online di masa pandemi Covid-19 ini

“agar peserta dapat memperoleh Surat Keterangan Online untuk dapat digunakan untuk mendapatkan fasilitas lanjutan di Kementerian Koperasi dan UKM.

Untuk tahap pertama pelatihan online, materi yang akan diberikan kepada KUMKM meliputi kewirausahaan, kejuruan (vocational) dan standarisasi. Kemudian, pelatihan pemasaran berbasis e-Learning, pelatihan kompetensi berbasis e-Learning.

“Setelah pelatihan, akan ditindaklanjuti dengan mencoba menghubungkan dengan akses pasar. Tentunya dengan mekanisme yang sudah ditentukan,” kata Teten seraya berharap pelayanan pendidikan dan pelatihan bagi koperasi dan UMKM menjadi semakin mudah diakses, murah, nyaman, dan berkualitas.

Menurut Teten, pihaknya menginisiasi pelatihan e-Learning dengan memperhatikan wawasan dan ketrampilan yang sedang dibutuhkan pasar, seperti pelatihan produksi masker dan APD, produksi herbal, jualan online, dan sebagainya.

Ada enam tujuan dilaksanakannya pelatihan melalui online ini, yakni pertama, memberikan sebuah solusi sekaligus medium pembelajaran dan pelatihan yang praktis, aplikatif, dan menyenangkan bagi pelaku KUKM. Kedua, menuntun para pelaku KUKM untuk dapat dengan cepat mengambil keputusan yang jitu. Ketiga, memberikan kemudahan akses terhadap berbagai sumber materi peningkatan ketrampilan dan wawasan. Keempat, memonitor kinerja para pelaku KUKM secara lebih mudah dan terukur. Kelima, para pelaku KUKM dapat meningkatkan SDM di masa pandemi Covid-19. Keenam, para pelaku KUKM dapat bertahan, berinovasi, dan memperbaharui strategi peluang pemasaran di masa pandemi Covid-19.

Empat Juta PesertaMenurut Deputi Bidang Pengembangan SDM,

Kemenkop dan UKM Arif Rahman Hakim program e-Learning menyasar pelaku usaha UMKM dengan target peserta empat juta pelaku usaha. Jumlah ini jauh lebih besar dari peserta pelatihan konvensional atau tatap muka yang selalu diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM. Dalam satu kelas konvensional biasanya hanya melayani 30 sampai 50 peserta. Namun dengan sistem online sekali pelatihan diperkirakan dapat diikuti hingga 500 peserta.

“Melalui pelatihan online ini saya mempunyai optimisme usaha mikro dan kecil yang dilayani mungkin bisa lebih dari empat juta orang. Akan dideteksi dari sertifi kat yang dikeluarkan,” tutur Arif.

Arif menegaskan peserta pelatihan online ini tidak hanya menyasar daerah yang masuk dalam daftar zona merah pandemic Covid-19, namun bersifat menyeluruh, asalkan memenuhi syarat utama, yakni memiliki usaha.

Cara mengikuti pelatihan ini sangat sederhana,

Potensi Pasar Online. Di kelas Bisnis Online, ada sejumlah materi, antara

lain, Peluang Menjadi Wirausaha di Sektor Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Diklat Menjadi Eksportir, Pembuatan Baju Hazmat Medis Standar Kemenkes dan materi lainnya. Materi pelatihan baik dalam kelas e-Learning maupun kelas online akan terus berkembang sesuai kebutuhan pelaku UMKM.

Sejumlah orang berpengalaman menjadi mentor dalam pelatihan ini. Sebut saja, Andi Zabur Rachman yang dikenal sebagai Procurement Specialist, Dirut PT Nudira Sumber Daya Indonesia yang merupakan eksportir sejak 1990, Yoyok Pitoyo seorang praktisi/motivator UMKM yang mengisi materi cara membuat baju Hazmat, serta professional di bidang marketing yakni Amalia Prabowo, Rachmat W Suryo, Dinar Gusti Putri dan para professional lainnya.

Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan pelatihan secara online ini dengan tujuan UMKM tetap dapat melakukan pembelajaran di masa pandemic Covid-19.

“Kami mempersiapkan pelatihan kewirausahaan, manajemen koperasi, kejuruan (vocational) dan standarisasi secara online di masa pandemi Covid-19 ini,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat meluncurkan pelatihan e-Learning SDM KUMKM di Jakarta, Kamis (30/4).

Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para profesional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. Dalam konsepnya, pelatihan ini dilengkapi dengan kuis sebagai indeks pengujian akhir,

4

Page 5: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

hanya dengan mendaftarkan nama, email, nomor telepon, NIK serta upload KTP. Setelah mendaftar, peserta bebas berseluncur di setiap kanal untuk mengakses semua materi dan video yang ada di dalamnya. Setiap materi pelatihan, gratis atau tidak dipungut bayaran karena wadah edukukm.id langsung dikelola oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

“Kami berharap dengan pelatihan ini, baik secara online maupun offline yang selalu diselenggarakan Kemenkop UKM akan memacu pelaku koperasi dan UKM semakin maju dan mandiri,” kata Arif lagi.

Di dalam edukukm.id, terdapat berbagai modul pelatihan dari beragam bidang usaha, dengan para mentor dan tutor yang profesional di dalam bidangnya.

Platform ini dilengkapi dengan kuis sebagai indeks hasil pelatihan yang wajib diikuti seluruh peserta di tahap akhir setiap modul. Kuis merupakan syarat mendapatkan surat keterangan penyelesaian modul. Surat itu dapat digunakan untuk menerima fasilitas tambahan berikutnya.

Arif menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak dan melakukan riset untuk dapat menyajikan materi yang relevan dengan kondisi saat ini. Dan dapat menjadi solusi dari berbagai macam permasalahan usaha.

“Kami percaya bahwa kekuatan teknologi dapat memberikan solusi yang berdampak nyata dalam skala besar,” tegas Arif.

Melalui program tersebut, diharapkan semakin banyak UMKM yang bisa menjangkau materi pembelajaran sehingga dapat terus dikembangkan. Menurut Arif, kegiatan peningkatan kapasitas koperasi dan UMKM harus terus berlangsung meski dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan physical distancing.

Pada tahap awal pelatihan ini, akan difokuskan pada kebutuhan di masa pandemi. “Kita ada modul pelatihan di pemasaran online, bagaimana usaha mikro kecil yang terkendala pemasaran bisa lakukan pemasaran online supaya terhubung dengan platform digital, kita dampingi,” jelas dia.

Pelatihan juga bakal diarahkan ke kegiatan ekspor. Ia menilai, sekarang produk UMKM memiliki peluang ekspor. Terlebih dengan kondisi nilai rupiah terdepresiasi sehingga harga ekspor lebih murah. Karena itu, perlu memberikan kemampuan kepada pelaku koperasi dan UMKM untuk meningkatkan kapasitas dalam tata kelola ekspor.

Pelatihan didesain dengan sistem first in first out, yang daftar lebih dahulu yang akan kita layani. Ia berharap semakin banyak pelaku usaha khususnya mikro dan kecil yang mengikuti pelatihan online ini untuk mendorong semangat mengembangkan usaha semakin kuat.

5Mei 2020

Page 6: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Beruntung mereka yang menjadi anggota koperasi dari sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Jadi, ketika semua diharuskan untuk menghentikan usahanya demi menekan

penyebaran COVID-19, tabungan masih tersedia dan siap dicairkan di koperasi.

Namun bayangan itu seringkali tak semanis yang diimpikan. Sebab di lapangan, banyak koperasi pun terdampak imbas COVID-19 bahkan sangat signifi kan. Padahal harapannya koperasi di saat pandemi COVID-19 bisa menjadi solusi bagi banyak orang untuk menyelesaikan masalah keuangannya.

Oleh karena itulah kemudian Kementerian Koperasi dan UKM menggelar pertemuan secara virtual dengan para pelaku koperasi simpan pinjam (KSP) terpilih beberapa waktu lalu sebagai upaya membangun sinergi

Koperasi vs Tekad Tak Rugikan Anggota Saat Pandemi

dan meminta mereka jangan merugikan anggotanya di tengah pandemi COVID-19.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan dalam jumpa pers secara virtual tersebut mengatakan pertemuan dengan para pelaku KSP sebagai upaya untuk membangun sinergi antara pelaku koperasi dengan pemerintah di tengah wabah corona termasuk untuk menyosialisasikan pentingnya koperasi agar tetap menjalankan prinsip-prinsip perkoperasian.

“Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian dan aparat hukum lainnya, akan menindak tegas koperasi yang nyata-nyata merugikan masyarakat di tengah bencana pandemi ini,” kata Rully.

Kebutuhan keuangan masyarakat terus berjalan bahkan akan meningkat sehingga manajemen koperasi harus sudah mengantisipasi lonjakan kebutuhan itu.

#SiapBersamaKUMKM

6

Page 7: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

“Jangan menghalangi-halangi anggota mendapatkan anggota untuk mendapat hak sesuai peraturan, agar koperasi mendapat kepercayaan anggota dan masyarakat,” katanya.

Pihaknya memahami bahwa pandemi ini akan menyebabkan koperasi mengalami kesulitan likuiditasnya. Maka LPDB-KUMKM telah menyediakan skema untuk itu meskipun tetap ada prosuder kehati-hatian dan kepatutan jumlah yang diajukan.

Ia mengatakan di tengah keadaan seperti ini, pemerintah menyadari tidak mungkin mampu menyelesaikannya sendiri tanpa melibatkan seluruh komponen bangsa sesuai dengan kapasitas dan posisinya. Namun disadari bahwa belum seluruh komponen masyarakat bisa diajak terlibat secara optimal dalam menghadapi peliknya persoalan ini.

“Maka setidak-tidaknya pertemuan ini bertujuan, selain untuk membangun sinergi antara program yang digulirkan pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, dengan pelaku Koperasi, khususnya KSP,” katanya.

Selain itu juga mengajak agar KSP yang memiliki nasabah dan cabang yang cukup banyak, untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat masyarakat resah, dan merugikan masyarakat secara material dan immaterial.

“Hal itu justru dikhawatirkan akan berujung pada menurunnya citra koperasi dan masyarakat,” kata Rully.

Pada kesempatan pertemuan virtual, pihaknya berdialog dan menghimpun masukan dari para pengurus 72 KSP yang tersebar di seluruh Indonesia.

Protokol PenangananSementara itu Staf Khusus Menteri Bidang Hukum,

Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Agus Santoso mengatakan melalui

Surat Nomor 158 Tahun 2020 telah disampaikan kepada Gubernur dan Kapolda seluruh Indonesia berkenaan dengan perlindungan keberlangsungan usaha khususnya bagi KSP.

“Hal itu agar transaksi dan ragam layanan Koperasi sebagai badan usaha milik anggota dapat terus berjalan dipadukan dengan protokol yang digariskan dalam menanggulangi penyebaran COVID-19,” kata Agus.

Di sisi lain Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerja sama dengan penegak hukum dan juga OJK, serta Kemenkumham untuk tidak memberi toleransi pada koperasi yang melakukan tindakan moral hazard dan melanggar hukum, apalagi yang dilakukan secara terstruktur dan sistimatis.

Hal tersebut di masa lalu yang belum dilakukan, karena keterbatasan payung hukum, dalam hal ini UU Nomor 25 Tahun 1992, dalam hal penindakan hukum oleh pihak Kementerian.

“Ke depan, sambil menunggu RUU Koperasi disahkan, keadaan penyimpangan ini tidak bisa ditolerir. Tidak boleh lagi, koperasi dimanfaatkan oleh pihak yang sama sekali tidak bervisi dan berprinsip koperasi yang benar. Kepentingan pragmatis dirasakan sudah memasuki ranah koperasi yang kita sepakati sebagai bangun luhur dalam menuju masyarakat sejahtera dan mandiri,” katanya.

Momentum Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, pun kemudian harus dipahami selain sebagai momentum beribadah bagi masyarakat yang beragama Islam, juga sebagai waktu dimana anggota membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhannya. Maka manajemen koperasi seyogyanya telah memiliki kepekaan dan perencanaan yang matang tentang hal ini, namun kondisi saat ini, disadari akan berbeda dengan masa lalu karena adanya force majeure wabah COVID-19.

“Sesulit apapun, harapan, hak, dan kebutuhan anggota harus menjadi prioritas. Tentu ada konsekuensinya likuiditas bagi koperasi,” kata Rully Indrawan.

Dirut LPDB KUMKM Supomo menambahkan bahwa Pemerintah melalui LPDB-KUMKM akan melakukan dukungan dengan tetap memperhatikan kehati-hatian. Ia mengatakan, peluang ini diharapkan dapat direspon dengan positif dengan niatan yang baik dan tulus untuk sama-sama keluar dari masalah dengan tidak meninggalkan persoalan baru yang lebih parah.

“Mohon agar KSP dapat berkoordinasi dengan bagian data untuk menghimpun data tentang kinerja koperasi dan kondisi anggota koperasi,” kata Supomo.

Ia menegaskan bahwa LPDB KUMKM siap membantu koperasi dari sisi pembiayaan agar koperasi tak kesulitan likuiditas sehingga tekad mereka untuk memegang teguh prinsip-prinsip koperasi tetap terjaga dengan baik.

Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian dan aparat

hukum lainnya, akan menindak tegas koperasi yang nyata-

nyata merugikan masyarakat di tengah bencana pandemi ini

7Mei 2020

Page 8: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Menjaga Kelangsungan Ekonomi Rakyat dan Kestabilan Harga Bahan Pokok

Upaya-upaya untuk menjaga kelangsungan ekonomi rakyat terus dilakukan pemerintah di tengah pandemi Covid-19. Salah satu yang diinisiasi oleh Kementerian

Koperasi dan UKM adalah program Belanja di Warung Tetangga. Program ini dijalankan untuk membantu jaminan pasokan kebutuhan pokok masyarakat di warung-warung tradisional dengan harga yang stabil.

“Program ini bertujuan untuk memastikan stok kebutuhan masyarakat tersedia dan memperkuat ekonomi pelaku usaha warung,” kata Menteri Koperasi dan UKM saat peluncuran program Belanja di Warung Tetangga baru-baru ini.

Untuk memasok kebutuhan di warung, Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Perum Bulog dan sembilan klaster pangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meliputi RNI, Berdikari, Perindo, Perinus, PT Garam, BGR, PPI, SHS, dan petani dalam program tersebut. Mereka sebagai warehouse untuk warung UMKM atau koperasi.

Kami berkolaborasi dengan BUMN untuk distribusi bahan pangan masyarakat termasuk kebutuhan bahan baku UMK (Usaha Mikro Kecil) melalui platform online,” kata Teten.

Teten mengatakan program ini bertujuan menghubungkan warung tradisional yang belum terhubung dengan online platform. Dengan begitu mengurangi mobilitas fi sik, pemesanan dan pengantaran via jasa antar.

Skema penyalurannya, adalah warung membeli

kebutuhannya melalui aplikasi. Program ini masih hanya berlaku di Jakarta. Warung yang ingin masuk dalam program Belanja di Warung Tetangga hanya perlu melewati prosedur pendaftaran yang mudah untuk pendataan dan verifi kasi warung. Pemilik warung cukup dengan melengkapi data NIK pemilik warung dan foto warung. Warung yang memenuhi persyaratan akan mendapat username dan password aplikasi BRG.

Ia menambahkan, sasaran program tersebut adalah Koperasi, UKM, dan masyarakat luas. Masa program tahap pertama yakni April hingga Juni 2020, kemungkinan berlanjut ke depan.

Pada tahap awal, program akan dilaksanakan di area Jabodetabek dengan uji coba pada dua pekan pertama April 2020 di tiga warung di Depok serta dua di Cilandak. Kemudian berlanjut lima warung yang terdiri dari dua SRC Cilandak, satu Hara Pangan Kebayoran, satu Hara Pangan Mampang, juga satu Pondok Kelapa.

Kerja sama dengan BUMN yang tergabung pada sembilan cluster itu dinilai strategis. Sebab, mereka mempunyai gudang di berbagai daerah di Indonesia, sehingga jika proyek percontohan itu berhasil akan diimplementasikan di seluruh Indonesia.

Program warung tetangga itu untuk komoditas yang tersedia pada tahap awal meliputi beras, telor, minyak, gula, sarden, kurma, dan tepung. Teten menargetkan program tersebut ke depan, bakal mengakomodasi sekitar 30 ribu warung yang terdaftar, tentunya dengan harga wajar.

Belanja di Warung Tetangga

8

#SiapBersamaKUMKM

Page 9: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Solusi Belanja Pas Karantina?Ya #BelanjaDiWarungTetangga

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKMREPUBLIK INDONESIA

@kemenkopukm www.kemenkopukm.go.id1500 587

Ayo ikut gerakan #BelanjaDiWarungTetanggaDaftarkan warung-warung sekitar rumahmu melalui link

Skema PenyaluranKebutuhan PanganUntuk Warung

Page 10: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Pandemi virus Corona jenis baru atau Covid 19 berdampak sangat signifi kan bagi perekonomian di tanah air, termasuk kelangsungan usaha para pelaku Koperasi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM).Dari hasil pendataan terhadap KUMKM terdampak

Covid-19 di Kementerian Koperasi dan UKM per 13 Mei 2020 dengan sampel 2.322 Koperasi dan 185.184 UMKM menunjukkan adanya pengaruh terhadap usaha KUMKM seperti permintaan produk/penjualan turun drastis,

Kredit 3,88 Juta Debitur KUMKM Telah Direstrukturisasi

kesulitan permodalan, kesulitan bahan baku dan juga hambatan distribusi.

Kendati demikian, ada juga aktivitas KUMKM yang masih bisa bertahan. KUMKM ini umumnya melakukan reorientasi usaha untuk menghasilkan produk-produk yang terkait dengan pandemi Covid-19, seperti masker kain, APD dan perlengkapan kesehatan lainnya seperti hand sanitizer dan desinfektan.

Seperti diketahui bahwa peran KUMKM dalam menjaga pertumbuhan ekonomi sangat penting dalam

10

#SiapBersamaKUMKM

Page 11: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

bervariasi tergantung pada penilaian bank terhadap debiturnya dengan jangka waktu maksimal 1 tahun. Jadi untuk mendapatkan fasilitas restrukturisasi, debitur UMKM wajib mengajukan permohonan restrukturisasi kepada bank tempat pengajuan kreditnya.

Kredit Terbesar Asisten Deputi Perlindungan Usaha Deputi Bidang

Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM, Sutarmo menambahkan, Bank BRI merupakan bank yang melakukan restrukturisasi kredit UMKM terbanyak. Di bank pelat merah ini jumlah debitur UMKM yang direstrukturisasi mencapai 134.258 dengan total kredit Rp14,9 triliun.

Posisi kedua, Bank Mandiri dengan jumlah debitur 10.592 dan total kredit senilai Rp 4,1 triliun. Posisi ketiga Bank Tabungan Negara (BTN), dengan jumlah debitur 17.481 nilai kredit Rp 2,7 triliun.

Sutarmo menambahkan, setelah direstrukturisasi, Pemerintah terutama Kemenkop dan UKM sebagai kementerian yang menaungi KUMKM tidak tinggal diam. Pemerintah telah meluncurkan lima program.

Program tersebut di antaranya, UKM kategori miskin dan rentan menerima bantuan social, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), paket sembako, bansos tunai, BLT desa, subsidi listrik dan Kartu Prakerja.

Pemerintah memberikan insentif pajak bagi UMKM dengan omzet di bawah 4.8 miliar per tahun. Selain itu, perluasan pembiayaan modal kerja bagi 23 juta UMKM yang belum terhubung dengan lembaga pembiayaan/perbankan.

Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan ekonomi secara nasional berangsur pulih seperti sebelum terjadinya musibah COVID-19.

rangka menggerakkan roda perekonomian terdampak Covid-19. Karena itu, pemerintah terus berupaya menahan laju penyebaran Covid-19 dan berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan hilang agar perekonomian menjadi normal kembali dan bahkan meningkat dengan berbagai upaya pemulihan.

Upaya tersebut menurut Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM, Eddy Satria berupa pemberian stimulus. Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan kebijakan Stimulus Perekonomian Nasional (SPN). Kebijakan ini sebagai Countercyclical dampak penyebaran Covid-19.

Kebijakan ini, kata Eddy, sebagai upaya untuk penguatan ketahanan UMKM terdampak Covid-19. Melalui restrukturisasi, debitur UMKM dapat memiliki ruang “bernapas” dalam menjaga keberlangsungan usahanya dan bank dapat secara proaktif membantu debitur-debitur menstabilitaskan keuangannya.

Berdasarkan informasi, hingga saat ini tercatat 88 bank yang telah merealisasikan kebijakan restrukturisasi, dengan 3,88 juta debitur yang nilainya mencapai Rp 336,97 triliun, dan sebagian besar adalah kredit UMKM yakni sebesar Rp167,1 triliun dari 3,42 juta debitur (data OJK).

Eddy mengungkapkan, restrukturisasi terhadap debitur UMKM ini sifatnya tidak otomatis. Nasabah harus mengajukan permintaan sesuai dengan mekanisme masing-masing bank/lembaga keuangan yang terkait.

Selain itu, juga ada ketentuannya seperti, pagu kredit/pembiayaan UMKM maksimal Rp10 miliar; debitur existing individual/perusahaan termasuk debitur kendaraan bermotor roda dua/empat, peningkatan kualitas kredit/pembiayaan menjadi lancer setelah direstrukturisasi.

“Pelaksanaan teknis restrukturisasi diserahkan kepada bank/leasing dengan prinsip kehati-hatian. Jangka waktu paling lama/maksimal 1 tahun; dan merupakan debitur terdampak dan kredit lancar sebelum pemerintah mengumumkan darurat Covid 19,” papar Eddy.

Terkait dengan mekanisme pengajuan restrukturisasi kredit/pembiayaan bagi UMKM terdampak Covid-19, tetap berpedoman pada kebijakan/peraturan OJK.

Mengenai bentuk restrukturisasi tersebut antara lain, dengan penurunan suku bunga; perpanjangan jangka waktu; pengurangan tunggakan pokok; pengurangan tunggakan bunga; serta penambahan fasilitas kredit/pembiayaan atau konversi kredit/pembiayaan menjadi penyertaan modal sementara.

Kendati demikian, lanjut Eddy, dalam implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada bank dan sangat tergantung pada hasil identifi kasi bank atas kinerja keuangan debitur atau pun penilaian atas prospek usaha dan kemampuan membayar debitur UMKM yang terdampak COVID-19.

Sedangkan jangka waktu restrukturisasi, sangat

Pelaksanaan teknis restrukturisasi diserahkan

kepada bank/leasing dengan prinsip kehati-

hatian. Jangka waktu paling lama/maksimal 1 tahun; dan merupakan debitur terdampak dan kredit

lancar sebelum pemerintah mengumumkan darurat

Covid 19

11Mei 2020

Page 12: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Relaksasi bagi Koperasi yang Terdampak Pandemi

Pandemi COVID-19 menjadi sejarah yang dicatatkan sejarah khusus yang menyebabkan sendi-sendi kehidupan rontok berguguran. Tak terkecuali koperasi di tanah

air yang perlahan tapi pasti terimbas wabah. Padahal koperasi kerap kali menjadi rujukan bagi anggotanya di saat sulit seperti ini. Sayangnya banyak dari mereka kini justru dihadapkan pada risiko kredit macet yang besar.

Oleh karena itu, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan kebijakan ekonomi khususnya untuk pelaku usaha koperasi dan UMKM agar mampu bertahan di tengah wabah COVID-19. Salah satunya melalui kebijakan relaksasi dan kelonggaran pembiayaan berupa program restrukturisasi pinjaman bagi penerima dana bergulir LPDB-KUMKM.

Kebijakan kelonggaran dan relaksasi pembiayaan bagi koperasi mitra LPDB-KUMKM merupakan upaya maksimal guna menangkal dampak terburuk dari menyebarnya COVID-19 terutama di sektor ekonomi mikro dan makro. Pada masa pandemi corona, banyak koperasi yang kesulitan memenuhi kewajibannya lantaran UMKM-UMKM yang menjadi anggotanya sedang mengalami krisis akibat usahanya banyak yang tidak berjalan.

“Jadi restrukturisasi ini diberikan kepada mitra LPDB-KUMKM khususnya koperasi dan UMKM yang usahanya benar-benar terdampak. Kalau yang sebelum adanya

COVID-19 bayar cicilannya sudah tersendat-sendat atau macet, tidak akan kami berikan,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo.

Supomo mengaku langkah restrukturisasi kepada mitra-mitra koperasi di seluruh Indonesia yang terdampak wabah COVID-19 sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo dan Surat Keputusan (SK) Menteri Koperasi dan UKM yang terbit beberapa waktu lalu. Restrukturisasi pinjaman yang digulirkan berupa penundaan pembayaran cicilan pinjaman oleh koperasi dan UMKM kepada LPDB-KUMKM hingga periode waktu 12 bulan sejak ditetapkan keputusan tersebut.

“Restrukturisasi diperlukan karena usaha anggota koperasi merosot sehingga tidak bisa membayar cicilan ke koperasi jadi LPDB-KUMKM harus melakukan restrukturisasi kepada koperasi tersebut. Untuk mitra lain seperti LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank) sedang dikaji oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” katanya.

Supomo mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 40-50 mitra LPDB-KUMKM yang telah mengajukan penangguhan pembayaran angsuran kepada LPDB-KUMKM, dengan total outstanding mencapai Rp240 miliar. Koperasi-koperasi tersebut sedang dalam proses verifi kasi agar segera mendapatkan keringanan. Adapun syarat untuk mendapatkan fasilitas restrukturisasi pinjaman ini yaitu koperasi dan UMKM yang status kolektibilitasnya lancar atau kurang lancar saat kebijakan

12

#SiapBersamaKUMKM

Page 13: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

ini digulirkan. Untuk koperasi yang sebelumnya mengalami kredit

macet ke LPDB-KUMKM terpaksa tidak bisa memanfaatkan layanan tersebut. Koperasi penerima program restrukturisasi juga wajib memberikan laporan kepada LPDB-KUMKM sesuai hak dan kewajiban masing-masing.

“Sekarang sudah jalan prosesnya. Terkait dengan jumlah restrukturisasi yang diberikan, masing-masing mitra berbeda-beda tergantung cicilan dari koperasi dan UMKM itu sendiri,” sambung Supomo.

Koperasi yang ingin mendapatkan fasilitas restrukturisasi pinjaman dapat mengirimkan surat permohonan yang ditujukan kepada Menteri Koperasi dan UKM, dan ditembuskan ke Direktur Utama LPDB-KUMKM di Jakarta. Surat permohonan restrukturisasi pinjaman tersebut juga harus ditembuskan ke Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Optimalkan PenyaluranSelain langkah restrukturisasi pinjaman, LPDB-

KUMKM juga terus mengoptimalkan penyaluran pinjaman ke koperasi-koperasi di Indonesia. Hingga April 2020, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp113,1 miliar atau 6,11 persen dari target penyaluran pada 2020 yakni sebesar Rp1,85 triliun. Akumulasi penyaluran dana bergulir sejak 2008 hingga 2020 berjumlah Rp10,37 triliun, dengan jumlah mitra yang disalurkan sebanyak 3.020 mitra.

“Selama pandemi LPDB-KUMKM tidak berhenti salurkan pinjaman. Operasional kami tetap berjalan terus. Target tetap, walaupun dengan kondisi yang banyak keterbatasan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), WFH (Work From Home), dan social distancing. Kami mungkin akan mencapai target penyaluran tersebut, namun bisa juga target penyaluran bertambah. Kita akan lihat situasi dan perkembangan ke depan,” kata Supomo.

Supomo mengatakan, seluruh jajarannya siap menyalurkan pinjaman ke koperasi di seluruh Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan bahkan menurun drastis akibat penyebaran COVID-19, namun LPDB-KUMKM tetap mengoptimalkan penyaluran pinjaman ke mitranya dengan meminimalisasikan risiko penyebaran virus tersebut.

LPDB-KUMKM memandang penting untuk hadir di tengah masyarakat terutama untuk menjaga dan melindungi keberadaan koperasi dan UMKM. Memang tidak bisa dipungkiri, koperasi sejak dahulu merupakan soko guru perekonomian terutama saat terjadinya krisis ekonomi global dan nasional. Atas dasar inilah, Pemerintah yang dalam hal ini adalah Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM fokus menyasar koperasi dan UKM sebagai usaha kerakyatan yang mampu mengangkat persoalan ekonomi saat ini.

Sasaran mitra yang menerima dana pinjaman LPDB-KUMKM di tengah kondisi pandemi COVID-19, di antaranya koperasi yang terkena dampak signifi kan akibat COVID-19, koperasi yang memiliki usaha berbasis ekspor baik langsung maupun anggotanya, dan koperasi bidang kesehatan terutama koperasi karyawan yang mendukung operasional rumah sakit melalui pinjaman dana BPJS atau produksi alat kesehatan.

Selain itu, koperasi yang bergerak dalam sektor atau program prioritas Kementerian Koperasi dan UKM, koperasi yang usahanya telah mendukung perekonomian setempat, dan koperasi yang usahanya di bidang substitusi import, juga menjadi sasaran utama mitra penerima dana bergulir LPDB-KUMKM.

target penyaluran pada 2020 yakni sebesar Rp1,85 triliun. Akumulasi penyaluran dana bergulir sejak 2008 hingga 2020 berjumlah Rp10,37 triliun, dengan jumlah mitra yang disalurkan sebanyak 3.020 mitra.

“Selama pandemi LPDB-KUMKM tidak berhenti salurkan pinjaman. Operasional kami tetap berjalan terus. Target tetap, walaupun dengan kondisi yang banyak keterbatasan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), WFH (Work From Home),

. Kami mungkin akan mencapai target penyaluran tersebut, namun bisa juga target penyaluran bertambah. Kita akan lihat situasi dan perkembangan ke depan,” kata Supomo.

Supomo mengatakan, seluruh jajarannya siap menyalurkan pinjaman ke koperasi di seluruh Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan bahkan menurun drastis akibat

13Mei 2020

Page 14: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

“Masker Kain untuk Semua” Satu Gerakan, Dua Tujuan

Pandemi COVID-19 mendatangkan imbas bukan saja dalam dunia kesehatan namun juga kehidupan ekonomi hingga sosial masyarakat. Para pelaku koperasi dan UMKM

yang dalam sejarahnya pernah menjadi penopang di saat krisis justru terdampak paling awal.

Oleh karena itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menginisiasi sebuah terobosan satu langkah untuk dua tujuan, yakni Gerakan Masker Kain untuk Semua. Teten mengajak para pelaku koperasi dan UMKM (KUMKM) Indonesia terutama yang bergerak di bidang fesyen dan konveksi, untuk membantu program pemerintah dalam gerakan penggunaan masker kain dengan beralih seketika memproduksi lebih banyak masker berbahan baku kain.

“Dalam kondisi ini, yang paling utama adalah memastikan kesehatan masyarakat umum agar penyebaran virusnya bisa dicegah. UMKM bisa hadir dalam penyediaan masker kain tersebut, sekaligus membantu perekonomian para pelaku usaha,” ujar Teten.

Teten mengungkapkan, kementeriannya akan

mendorong pelaku usaha dan koperasi untuk memproduksi masker kain. Tak hanya itu, pihaknya juga mulai mengumpulkan data terkait konveksi dan UMKM yang memproduksi masker kain di seluruh tanah air.

“Kami melihat ada peluang dan kapabilitas koperasi UMKM untuk memproduksi APD atau alat pelindung diri termasuk masker bagi masyarakat tanpa mengganggu ketersediaan persediaannya bagi tenaga medis,” imbuhnya.

Lebih lanjut Teten mengungkapkan, bahwa pihaknya sedang menggelorakan gerakan #MaskerKainUntukSemua, yang berupa ajakan melalui akun resmi @kemenkopukm kepada warganet untuk ikut menyosialisasikan gerakan ini dengan memposting swafoto mereka menggunakan masker.

Ia berharap, dengan adanya gerakan ini tingkat kepedulian masyarakat terhadap urgensi penggunaan masker kain jadi meningkat. Selain itu, tingkat penyebaran COVID-19 diharapkan bisa ditekan, sementara koperasi dan UKM menjadi terbantu, dan stok masker medis tidak terganggu.

14

#SiapBersamaKUMKM

Page 15: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Jika ada masyarakat yang ingin mengikuti gerakan tersebut, bisa juga mendaftarkan diri melalui website www.maskeruntuksemua.com & Instagram @kemenkopukm.

“Di sini publik bisa mengakses berbagai informasi tentang masker kain, mulai dari informasi kesehatan, sampai tutorial pembuatan masker kain secara mandiri. Di website ini para pelaku UMKM juga bisa mendaftar untuk ambil bagian dalam gerakan ini,” pungkasnya.

Sosialisasi ke PKLSeolah mewujudkan komitmennya dalam

memasyarakatkan masker kain untuk semua, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun pekan lalu menyambangi para pedagang kecil yang berjualan di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Sambil membagikan masker kain bagi para pedagang, juga untuk para ojek konvensional maupun ojek online yang sedang antri membeli makanan di warung, Teten juga menyosialisasikan gerakan mengenakan masker kain.

Dalam menyosialisasikan gerakan mengenakan masker kain, Kemenkop dan UKM bekerja sama dengan PT Mayora, PT Shirama Internasional, dan Komunitas Solidaritas Berantas COVID-19. Tujuannya untuk mengurangi permintaan pasar terhadap masker medis, dan juga untuk menambah peluang penghasilan bagi UKM yang memproduksi masker kain nonmedis.

“Gerakan mengenakan masker kain ini, yang sekarang telah banyak diproduksi oleh UMKM, kita distribusikan juga lewat LAZISNU yang membagikannya ke pedagang pasar pelaku UMKM, dan juga para pedagang di tengah jalan,” ujar Teten.

Arto Biantoro, salah seorang inisiator gerakan mengenakan masker kain, mengatakan bahwa di tahap pertama ini pihaknya fokus membagikan masker kain kepada para pedagang di sekitar wilayah Jabodetabek. Mengingat pasokan masker yang terus berdatangan, pihaknya juga akan mendistribusikan ke daerah-daerah lain melalui kerja sama dengan LAZISNU.

“LAZISNU memiliki cabang dan kekuatan untuk masuk ke akar rumput sehingga perannya sebagai distributor sangat penting untuk dapat menjangkau wilayah tersebut,” papar aktivis brand lokal itu.

Edward, salah seorang pedagang yang ditemui di lokasi, mengaku pendapatannya menurun drastis di awal Bulan Ramadhan ini akibat adanya kebijakan pembatasan jarak aman untuk mencegah penularan COVID-19. Pembatasan kegiatan warga ini secara langsung berdampak pada menurunnya animo pembeli.

Pedagang sate padang ini mendapatkan masker kain gratis pemberian Menkop dan UKM Teten Masduki. Ia memang sudah memiliki masker kain yang dibeli sendiri, yang selalu dibawanya setiap keluar berdagang.

Kunjungan Menkop dan UKM Teten Masduki ke lokasi ini mendapat sambutan positif dari pedagang dan masyarakat sekitar. Teten didampingi oleh Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata, dan Staf Khusus Menkop dan UKM Fiki Satari.

Gerakan secara kontinyu itu kembali dilakukan sepekan kemudian, dipimpin langsung oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan di kawasan jalan Setia Budi, Jakarta Selatan.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan mengatakan, pembagian masker tersebut dilakukan, karena masih banyak ditemui masyarakat maupun para pedagang di kawasan tersebut yang tidak mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker.

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk memberikan kepastian dengan mengikuti protokol kesehatan. Masker ini wajib dipakai tidak bisa tidak, untuk kepentingan bersama,” tegas Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan, di Jalan Setia Budi, Jakarta Selatan, Kamis (14/5/2020).

Menurut Rully, memakai masker adalah salah satu protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh pelaku UMKM dan masyarakat, ketika berada diluar rumah, untuk memutus penularan virus corona.

“Memakai masker adalah bagian protokol kesehatan. Masih banyak masyarakat yang belum menyadari tentang pentingnya masker. Selain itu, masyarakat belum semuanya mampu menyediakan masker secara jumlah yang cukup,” katanya.

Ia berharap dengan distribusi langsung masker ke pelaku UMKM dan masyarakat tersebut, maka akan tumbuh kesadaran tentang manfaat, fungsi, maupun peran menjaga kesehatan.

Rully Indrawan menjelaskan, pihaknya mendukung penuh agar perekonomian masyarakat segera pulih, namun tetap menjaga protokol kesehatan. Menurutnya, masker yang diberikan merupakan produk dari UMKM di Indonesia.

“Kami Kemenkop dan UKM mendukung agar ekonomi masyarakat tetap pulih dan kesehatan tetap terjaga. Ini yang dibagikan produksi UMKM. UMKM untuk UMKM dan Indonesia,” tambahnya.

Ia mengatakan langkah untuk membagikan masker gratis maupun alat pelindung diri kepada pelaku UMKM, masyarakat, petugas medis, klinik, maupun layanan kesehatan akan diteruskan. Para pedagang dan masyarakat menyambut baik upaya pembagian masker gratis yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM. Seperti yang disampaikan Lilis, yang berjualan menu buka puasa di jalan Setia Budi, Jakarta Selatan.

“Terima kasih Pak. Kebetulan masker saya sudah lama tidak diganti,” katanya sambil melayani pembeli jelang buka puasa.

15Mei 2020

Page 16: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Ketika belanja daring semakin menjadi pilihan di tengah masa darurat COVID-19, maka para pelaku koperasi dan UMKM yang mulai“go online” perlu terobosan dalam hal cara

pembayaran yang aman dan mudah. Beruntung kini ada QRIS, sebuah sistem standar QR Nasional Indonesia yang diresmikan penggunaannya oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2019 dan efektif berlaku per 1 Januari 2020.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kemudian mendorong lebih banyak KUMKM untuk berkenalan kemudian menggunakan QRIS dalam sistem pembayaran nontunai bagi usaha mereka. Terlebih kini, bisnis dari rumah melalui e-commerce semakin menjadi primadona di tengah pandemi COVID-19 yang mewajibkan setiap orang untuk menjaga protokol kesehatan agar penyebaran wabah bisa ditekan.

“Kami memperkirakan bahwa ’ekonomi rumah tinggal’ akan menjadi tren dalam waktu dekat,” ungkap Teten Masduki, dalam satu seminar mengenai alat

pembayaran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).

QRIS salah satunya bertujuan untuk mempercepat perkembangan pembayaran secara global dan Bank Indonesia yang memiliki wewenang terkait kegiatan sistem pembayaran telah menerapkan kebijakan QRIS. Berdasarkan data BI, saat ini sudah sebanyak 2,7 juta pedagang dengan QRIS terpasang, beberapa di antaranya adalah usaha mikro (pedagang pasar tradisional dan kios grosir).

Untuk perluasan instalasi dan penggunaan QRIS di pedagang lain misalnya pedagang pasar tradisional, warung kelontong, usaha mikro, toko koperasi, dan lain-lain terutama dalam penggunaannya selama pandemi COVID-19, Bank Indonesia dan Kementerian Koperasi dan UKM akan berkolaborasi dan melibatkan Kementerian Perdagangan dan Bank Pembangunan Daerah untuk mendapatkan akses yang lebih luas ke pasar tradisional di daerah.

“Saya ingin memanggil Anda semua, pelajar,

#SiapBersamaKUMKM

KUMKM Berkenalan dengan QRIS di Tengah Pandemi

16

Page 17: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

wirausahawan, untuk berpartisipasi dalam Gerakan Koperasi ini. Bersama-sama kita akan menyaksikan transformasi koperasi dari konvensional ke digital. Digitalisasi memfasilitasi sinergi antara pemangku kepentingan dan anggota koperasi,” kata Teten.

Wajib QRISQRIS sebagai setiap sistem atau jasa pembayaran

dalam perkembangannya diwajibkan oleh BI kepada seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran, khususnya yang nontunai seperti uang dan dompet elektronik, untuk menggunakan QRIS.

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Hanung Harimba Rachman menilai, QRIS adalah sarana pembayaran yang sangat efektif bagi KUMKM. Sebab nantinya sistem QRIS tersebut akan menyatukan semua perusahaan jasa pembayaran non tunai.

“Jadi setiap orang yang ingin menggunakan atau melakukan pembayaran nontunai di toko ritel hingga unit usaha terkecil sekalipun melalui aplikasi bisa menggunakan sistem QRIS,” kata Hanung.

Secara garis besar, aplikasi uang elektronik yang dipunyai setiap orang akan bisa digunakan untuk pembayaran melalui QR Code pada semua aplikasi uang elektronik. Sistem QRIS nantinya juga akan mampu mengintegrasi sistem keuangan nasional dan menjaga kestabilan praktik bisnis yang sehat untuk aplikasi uang elektronik dan dompet elektronik sehingga tidak kesan eksklusif bagi tiap aplikasi uang elektronik.

Quick Response Code untuk pembayaran yang selanjutnya disebut QR Code Pembayaran adalah kode dua dimensi yang terdiri atas penanda tiga pola persegi pada sudut kiri bawah, sudut kiri atas, dan sudut kanan atas, memiliki modul hitam berupa persegi titik atau piksel, dan memiliki kemampuan menyimpan data alfanumerik, karakter, dan simbol, yang digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran nirsentuh melalui pemindaian.

QRIS terdiri atas spesifikasi teknis dan operasional yang dituangkan dalam dokumen QRIS yang mencakup tiga bagian, yakni spesifikasi QR code untuk pembayaran, spesifikasi interkoneksi, serta spesifikasi teknis dan operasional lainnya.

Standar QRIS juga menjadi satu-satunya yang berlaku di Indonesia yang harus dipatuhi oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang menyediakan layanan berbasis teknologi QR seperti uang dan dompet elektronik misalnya OVO, Gopay, Dana, dan lainnya.

QRIS wajib digunakan dalam setiap transaksi pembayaran di Indonesia yang difasilitasi dengan QR Code Pembayaran. Transaksi QRIS dapat menggunakan beberapa sumber dana seperti simpanan atau instrumen

pembayaran berupa kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik server-based.

BI menyatakan kewajiban penggunaan QRIS dalam setiap transaksi pembayaran juga berlaku bagi transaksi pembayaran di dalam negeri yang difasilitasi dengan QR Code pembayaran yang menggunakan sumber dana atau instrumen pembayaran yang diterbitkan di luar wilayah NKRI. Nominal transaksi QRIS dibatasi paling banyak Rp2 juta per transaksi. Penerbit dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas transaksi pengguna QRIS yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen risiko kredit.

“Selain mempermudah transaksi juga memperluas channel pembayaran. Dengan QRIS menjadikan transaksi UMKM jadi tercatat, sehingga membentuk ‘historical transaction’, yang kelak akan bermanfaat, misalkan dalam membentuk ‘credit scoring’ ketika KUMKM akan mengajukan pembiayaan ke bank juga manfaat lainnya antara lain mengikuti tren sehingga meningkatkan penjualan, menerima pembayaran secara higienis, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening, tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu serta murah dan bebas biaya bagi usaha mikro,” jelasnya.

Saat ini penyelenggara QRIS ada sebanyak 36 yaitu 22 bank (termasuk BPD dan bank syariah) dan 14 non-bank. Per 10 Mei 2020 merchant QRIS sudah ada di seluruh propinsi di Indonesia, di 376 kota/kabupaten, dengan jumlah 3,5 juta, dimana 70% atau 2,4 juta merupakan merchant mikro dan 16% merchant kecil (574.009 usaha kecil).

“Jumlah ini baru mencapai 4,6 persen dari total jumlah UMKM di Indonesia yang mencapai 64 juta unit. Untuk itu Kementerian Koperasi dan UKM bersama-sama dengan Bank Indonesia akan terus berupaya agar KUMKM dapat memanfaatkan Qris dalam proses transaksinya,” kata Hanung.

Ia mengatakan, infrastruktur jaringan dan literasi pengguna uang elektronik yang belum maksimal di beberapa daerah menyebabkan program QRIS belum optimal. Oleh karena itu, perlu kampanye penggunaan uang elektronik yang masif termasuk mengubah pola pikir mayoritas UMKM yang selama ini berpikir menerima pembayaran tunai lebih aman dan mudah.

Oleh karena itu lanjutnya, perlu kerja bareng antara Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Indonesia, dan stakeholder lain termasuk Dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM di daerah serta asosiasi-asosiasi yang ada untuk bersama-sama melakukan kampanye literasi keuangan digital.

“Untuk meyakinkan KUMKM bahwa layanan pembayaran digital itu mudah dan aman serta ikut mencegah penyebaran COVID-19,” kata Hanung.

17Mei 2020

Page 18: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

Kemenkop UKM Luncurkan KUMKM Hub Bersama Blibli.com

Wabah pandemic Covid-19 menyebabkan terjadi penurunan aktivitas ekonomi secara nasional. Pemberlakuan PSBB dan social

distancing menyebabkan kegiatan masyarakat di luar rumah jauh berkurang. Arahan pemerintah untuk bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah secara langsung mengurangi kesempatan KUMKM untuk menjalankan aktivitasnya.

“Dilatarbelakangi kondisi ini, kami menginisiasi program untuk menggerakkan roda perekonomian KUKM dengan pemanfaatan digitalisasi. Pandemi ini mengubah pola konsumsi masyarakat dari offl ine ke online. Pemenuhan kebutuhan yang awalnya dilakukan dengan cara konvensional bergeser ke digital. Adaptasi wajib dilakukan KUKM dan pemerintah berperan sebagai akselerator,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melalui video Conference peluncuran KUMKM Hub di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Menurut Teten, era digitalisasi, khususnya ekonomi digital, mendorong terjadinya sharing economy yang

dapat meningkatkan peluang berbagai pelaku usaha, tidak terkecuali KUMKM, untuk ikut serta dalam dunia usaha. Apalagi, peluang Indonesia sebagai pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara, merupakan kesempatan emas untuk mengembangkan digitalisasi secara menyeluruh.

Teten mengatakan perubahan kegiatan ekonomi masyarakat dari offl ine ke online memberi empat manfaat, yaitu keuntungan fi nansial melalui peningkatan penjualan, peningkatan lapangan kerja khususnya sektor UMKM, keuntungan bagi pembeli karena bisa menghemat hingga 11-25 persen dari ritel, serta kesetaraan sosial di mana perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendapatan melalui e-commerce.

Menteri Koperasi dan UKM mengapresiasi dukungan Blibli dalam program pemasaran produk KUMKM dalam bentuk satu laman khusus yang dapat diakses melalui aplikasi Blibli.com dari gadget. Diharapkan, platform e-commerce seperti Blibli mampu mengoptimalkan perannya untuk memperluas jaringan pemasaran dan

#SiapBersamaKUMKM

18

Page 19: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

kesempatan bagi KUMKM tanpa terkecuali. Komitmen Blibli sebagai salah satu platform

e-commerce yang mendukung Program Bangga Buatan Indonesia dapat menimbulkan semangat bagi para pelaku KUMKM di tanah air untuk dapat bangkit dan mengembalikan kekuatan sebagai tulang punggung perekonomian rakyat.

“Saya senang sekali bisa bekerja sama dengan Blibli, dengan adanya pemasaran khusus KUMKM Hub, yang akan semakin mengoptimalkan penjualan UMKM melalui online. Kami merasa penting untuk mendorong UMKM kita masuk ke ekosistem digital, yang saat ini baru mencakup 13 persen atau sekitar 8 juta. Saya memberikan apresiasi agar berkembang menjadi marketplace UMKM,” ujar Menkop UKM.

Apalagi menurutnya, upaya ini searah dengan Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia dan Gerakan 100.000 UMKM Go Online.

“Pemerintah sedang menggerakkan program belanja dan bangga buatan Indonesia. Pemerintah mencoba ringankan beban keuangan UMKM. Kami dorong untuk tetap bertahan dan tumbuh. Terbukti, sektor kuliner, makanan dan bahan pokok adalah sektor yang tetap tumbuh, dimasa Pandemi Covid-19,” tambahnya.

Sementara itu, CEO Blibli Kusumo Martanto mengatakan, pihaknya senang mendapat kepercayaan dari Pemerintah Indonesia, yaitu Kementerian Koperasi

& UKM untuk meluncurkan KUMKM Hub di Blibli. Menurutnya, KUMKM memainkan peranan penting bagi perekonomian Indonesia.

“Oleh karena itu Blibli percaya bahwa percepatan transformasi digital dapat membantu para pelaku KUMKM di Indonesia untuk mempertahankan usaha mereka dan bangkit di situasi yang cukup menantang saat ini. Tentunya hal Ini adalah bentuk komitmen Blibli untuk terus berkolaborasi demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Kusumo.

Menurut Kusumo, dengan ekosistem yang lengkap, tim terbaik, serta teknologi yang handal, Blibli dapat memberikan dukungan maksimal untuk mendorong perkembangan industri UMKM sebagai penopang ekonomi di Indonesia.

Dalam peluncuran program KUMKM HUB, Menteri Koperasi dan UKM juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan tiga pelaku KUKM mengenai tantangan dan peluang dalam menghadapi Covid-19. Yaitu Bakmi Sundoro, Sweet Sundae Ice Cream dan Koperasi Malay. Ketiga KUMKM ini telah mendapat fasilitasi dari Kementerian Koperasi dan UKM dalam bentuk diklat dan keikutsertaan pameran dalam maupun luar negeri. Mereka berharap adanya kerja sama kedua belah pihak dapat meningkatkan penjualan dan menambah konsumen yang loyal pada produk lokal.

19Mei 2020

Page 20: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

#SiapBersamaKUMKM

Pandemi COVID-19 membawa beragam imbas bagi para pelaku UMKM di tanah air. Bahkan tak jarang terkait persoalan hukum mulai dari pembuatan kontrak kerja sama

hingga masalah utang piutang.Oleh karena itu Kementerian Koperasi dan UKM

(KemenKopUKM) bekerja sama dengan Hukumonline Group dalam menyediakan layanan konsultasi hukum gratis bagi pelaku koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang usahanya terdampak pandemi COVID-19, melalui platform digital yang disediakan oleh Justika.com.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat penandatanganan kerja sama dengan Hukum Online dan Justika.com secara video conference di Jakarta, Senin, 11 Mei 2020, menjelaskan bahwa saat pandemi COVID-19 banyak koperasi dan pelaku UMKM yang usahanya mengalami kesulitan ekonomi dan berpotensi terjerat masalah hukum dengan pihak ketiga.

Oleh karena itu, pihaknya bermaksud untuk memfasilitasi koperasi dan pelaku UMKM dengan layanan konsultasi hukum gratis yang akan disediakan oleh Hukum Online dan Justika.com.

“Pada situasi pandemi COVID-19 ini, UKM dan koperasi sebagai penyokong ekonomi nasional juga terdampak. Masalah yang dihadapi bisa merembet ke masalah hukum, mulai dari kredit macet, pegawai yang dirumahkan, pembatalan kontrak, yang dampaknya juga dapat berpengaruh pada kehidupan keluarga pelaku usaha,” kata Teten.

Ia mengatakan bahwa kementeriannya telah sepakat bekerja sama dengan Hukumonline dan

Dibuka, Kanal Konsultasi Hukum Gratis bagi UMKM Terdampak COVID-19

Justika untuk melindungi koperasi dan UKM dalam bidang hukum.

“Kami tidak mengeluarkan anggaran sama sekali untuk kerja sama ini. Terima kasih kepada Hukumonline dan Justika yang telah bersedia membantu koperasi dan UKM untuk layanan hukum,” katanya.

Pada Januari 2020, OJK mencatatkan total kredit UMKM sebesar lebih dari Rp1000 triliun. Para pelaku koperasi dan UMKM ini juga memiliki akses layanan hukum yang terbatas sehingga kata Teten, pihaknya bermaksud untuk memfasilitasi koperasi dan pelaku UMKM dengan layanan konsultasi hukum gratis yang akan disediakan oleh Hukumonline dan Justika.com.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ahmad Fikri Assegaf, co-founder Hukum Online dan Justika.Com, Jajaran Direksi dan Komisaris Hukumonline dan Justika.com, dan perwakilan Advokat yang akan berpartisipasi secara probono, antara lain Ike Farida, Ferry Nurwahyu, Riza Hufaida dan David Tobing serta sederet advokat ternama lainnya.

Platform DigitalAmrie Hakim, Direktur Hukum Online menjelaskan,

dalam kerja sama ini Hukumonline dan Justika.com, yang telah memiliki pengalaman panjang dalam memberikan layanan hukum secara digital, akan menyediakan layanan konsultasi hukum gratis kepada koperasi dan pelaku UMKM melalui platform digital yang disediakan oleh Justika.com.

Hukumonline akan menyediakan informasi hukum yang dapat diakses secara gratis melalui situsnya, sedangkan Justika.com menyediakan konsultasi hukum

20

Page 21: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

gratis melalui platform digital yang diberikan para advokat terpilih yang menjadi mitra Justika.com.

Lebih lanjut Melvin Sumapung mengatakan, platform yang akan digunakan untuk layanan konsultasi hukum tersebut merupakan platform berbasis teknologi yang dibuat oleh Justika.com. Di dalam platform tersebut koperasi dan pelaku UMKM dapat mengakses secara gratis layanan konsultasi hukum dari para advokat dalam bentuk pesan singkat digital (chat). Rencananya kerja sama ini akan dilanjutkan untuk pemberian konsultasi hukum dalam bentuk konsultasi telepon, serta konsultasi dan layanan perizinan melalui Easybiz, apabila pelaku Koperasi dan UMKM membutuhkannya.

Hukumonline merupakan perusahaan teknologi di bidang hukum (legal-tech company) yang telah berpengalaman selama 20 tahun dalam menyediakan berita hukum terkini, pusat data peraturan, analisis hukum bilingual, serta sarana edukasi dan konsultasi hukum

melalui Klinik Hukum, Chatbot Hukum, dan diskusi publik. Sejak didirikannya, Hukumonline bertujuan untuk

mencerahkan dan mengedukasi masyarakat Indonesia agar memiliki kesadaran hukum yang lebih baik. Saat ini Hukumonline memiliki dua anak perusahaan yakni Easybiz dan Justika.com.

Justika.com merupakan anak perusahaan Hukumonline. Justika mengembangkan produk-produk teknologi yang secara spesifik bertujuan mempermudah pertemuan klien dan advokat. Justika memiliki basis data ratusan advokat serta menerima ratusan aduan kasus. Justika dengan teknologinya dapat memberikan harga terjangkau serta akses cepat dan praktis pada advokat profesional tanpa batasan ruang dan waktu.

Sedangkan, Easybiz didirikan untuk membantu UKM dan Startup di Indonesia untuk membuat perusahaan dan perizinan usahanya. Easybiz telah membantu lebih dari 1.500 pendirian dan perizinan dari berbagai ukuran dan model bisnis perusahaan.

21Mei 2020

Page 22: Pelatihan Online Menyasar Empat Juta UMKM...Semua materi dan modul pelatihan disusun oleh para professional dibidangnya dan setiap materi disertai video pembelajaran. edukukm.id Pelatihan

w w w . k e m e n k o p u k m . g o . i d

Selamat Hari RayaIdul Fitri

1 Syawal 1441 HMohon M� f Lahir dan Batin