pelatihan aplikasi sistem peminatan jurusan …
TRANSCRIPT
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 162
PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN (SIMAJU)
UNTUK GURU DI SMKN BALI MANDARA BULELENG
Agus Aan Jiwa Permana1, Komang Setemen2, Ni Wayan Marti3,
Ketut Agus Seputra4 Kadek Suranata5
ABSTRACT
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Dalam pengembangan dan perbaikan
pendidikan vokasi di tanah air yang saat ini
menjadi fokus kebijakan pemerintah untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) (Roosyana, 2019). Dana yang
dikeluarkan pemerintah untuk mensupport hal
ini sangatlah tinggi, melalui Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) menganggarkan
Rp. 1,78 Triliun untuk pelaksanaan program
pendidikan vokasi industri pada tahun 2019
sebagai langkah strategis untuk membangun
SDM yang kompeten untuk menghadapi
perkembangan industri 4.0 (Pryanka, 2019).
Atas dasar tersebut, maka seluruh sekolah
vokasi memiliki tugas yang berat untuk
memastikan lulusannya diterima di dunia
industri.
Namun di Kabupaten Buleleng, secara
nyata hanya SMKN Bali Mandara yang
menjadi pelopor untuk mempersiapkan dan
memastikan lulusannya bekerja. Hal ini
terungkap melalui wawancara dengan staff
guru, dan kepala sekolah. Bahkan SMKN Bali
Mandara sudah mempublikasikan kalimat
tersebut pada sebuah berita online yang
mengatakan bahwa Perbedaan SMKN dengan
1234Jurusan Teknik Informatika FTK Undiksha; 5Jurusan Bimbingan Konseling FIP Undiksha
Email:[email protected]
SMK Negeri Bali Mandara is one of the vocational schools that has strict targets for its graduates.
Through outreach to SMK, only 6 students attended and were interested in continuing their studies. This is
certainly not unusual, like other. Then the authors conducted in-depth interviews with staff teachers, who said
that the school targets students to work after graduating. On another occasion, the author directly contacted the
Principal of the Bali Mandara Vocational School and said the same thing, namely that at least 70% of students
are targeted to work after graduation.There are problems faced by partners, namely in finding new prospective
students. Currently, the paper-based selection process, interviews and specialization processes are carried out
without any tests, so students tend to choose because of trends, not their abilities. So that the team was asked to
conduct training and mentoring for teacher staff to use an online-based test through Simaju ganesha.com.
Keywords: Specialization Test, Training, Assistance, Inventory Personal Survey, Career
SMK Negeri Bali Mandara adalah salah satu sekolah vokasi yang memiliki target ketat terhadap
lulusannya. Melalui sosialisasi ke SMK, hanya 6 orang siswa yang hadir dan tertarik untuk melanjutkan kuliah.
Hal ini tentu tidak biasa, seperti sekolah lainnya. Kemudian penulis melakukan wawancara mendalam dengan
staf guru, yang mengatakan bahwa sekolah menargetkan siswa dapat bekerja setelah lulus nanti. Pada
kesempatan lain, penulis menghubungi langsung Bapak Kepala Sekolah SMKN Bali Mandara dan mengatakan
hal yang sama yaitu minimal 70% siswanya ditargetkan bekerja setelah lulus. Terdapat permasalahan yang
dihadapi oleh mitra yaitu dalam mencari calon siswa baru. Saat ini proses seleksi berbasis paper based,
wawancara dan proses peminatan dilakukan tanpa ada tes, sehingga siswa cenderung untuk memilih jurusan
karena tren, bukan kemampuannya. Sehingga tim diminta untuk melakukan pelatihan dan pendampingan
terhadap staf guru untuk menggunakan tes peminatan jurusan melalui Simaju ganesha.com berbasis online.
Kata kunci: Tes Peminatan, Pelatihan, Pendampingan, Inventory Personal Survey, Karir
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 163
SMA Bali Mandara walaupun berada dalam
lokasi yang sama adalah SMKN Bali Mandara
merupakan sekolah kejuruan dengan target
para siswa yang sudah dibekali dengan
keterampilan setelah tamat mampu
menciptakan kerja bukan pencari kerja
(Rhismawati, 2014). Pada tahun 2017, Jurusan
Teknik Informatika melakukan sosialisasi ke
SMA dan SMK Negeri Bali Mandara. Saat
bersamaan dari semua jumlah siswa yang
hadir, perwakilan siswa dari SMKN Bali
Mandara hanya berjumlah 6 Orang saja. Hal
ini sangat berbeda dengan tempat lain dan
dengan tahun sebelumnya saat sosialisasi
kesana, padahal saat itu tim bersama alumni
dari SMKN Bali mandara yang sudah menjadi
mahasiswa di prodi Manajemen Informatika.
Penulis mencoba menelusuri dan mencari
informasi terkait hal ini. Melalui informasi dari
salah satu guru mengatakan bahwa sekolah
lebih memprioritaskan siswa untuk bekerja
ketimbang melanjutkan ke Perguruan Tinggi,
namun di satu sisi bukan berarti menutup
peluang siswa untuk melanjutkan kuliah.
Gambar 1. Foto Dokumentasi Saat Sosialisasi yang dihadiri Siswa
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 164
Gambar 2. Foto Siswa Saat Mengikuti Paper Based Test di SMKN Bali Mandara
Gambar 3. Siswa Mengikuti Tes Wawancara di SMKN Bali Mandara
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 165
Gambar 4. Kunjungan Rumah (Home Visit) SMKN Bali Mandara
Melalui komunikasi langsung dengan
Bapak Kepala Sekolah SMKN Bali Mandara
yaitu Bapak I Wayan Agustiana, S.Pd., M.Pd.,
yang mengatakan bahwa target lulusan disana
70% bekerja setelah lulus kuliah. Seleksi yang
dilakukan oleh sekolah adalah masih
menggunakan paper based test (Gambar 2),
wawancara (Gambar 3), home visit (Gambar
4), dan basecamp (Gambar 5). Berdasarkan
diskusi singkat sekolah vokasi mendapat
tantangan untuk menghasilkan lulusan yang
siap bekerja di dunia industri dan memerlukan
inovasi dalam mewujudkan hal tersebut.
Sekolah membutuhkan alat bantu dapat
digunakan untuk melakukan seleksi saat
menjaring siswa yang kompeten untuk
mengambil jurusan yang sesuai dengan
kemampuannya bukan karena pengaruh orang
lain, ataupun ikut temannya karena tren
tertentu. Hal inilah yang menjadi permasalah
besar bagi sekolah vokasi, terutama saat
mencari siswa baru hanya untuk melengkapi
kuota saja, bukan karena kompetensinya
sehingga saat lulus nanti akan berpotensi
menjadi pengangguran.
Paper based test dilakukan untuk mengukur
kemampuan siswa secara knowledge bukan
kesukaannya terhadap minat. Hal ini menarik
penulis untuk menawarkan Tes Inventory Personal
Survey (TIPS) untuk membantu memberikan
rekomendasi jurusan yang tepat kepada siswa
berdasarkan hasil tes kepribadian yang dapat
membuat siswa menjawab tes tanpa disadari bahwa
hasilnya adalah menentukan jurusan apa yang
cocok untuk siswa tersebut. Setelah mengikuti tes,
siswa yang lolos akan diwawancara seperti Gambar
2, untuk memastikan bahwa siswa tersebut memang
memiliki niat untuk serius bersekolah dan
mengenyam pendidikan di SMK. Berdasarkan
observasi, di beberapa sekolah bahkan tidak
melakukan tes apapun untuk menjaring calon siswa,
yang hanya menggunakan administrasi saja.
Bagaimana dengan siswa yang sudah mengikuti tes
, namun kemampuannya tidak sesuai dengan
jurusan yang diambil. Hal ini tentu harus ada
kebijakan khusus yang diberlakukan ssekolah
karena tidak mungkin siswa tersebut dipaksa untuk
mengambil jurusan yang dia tidak sukai.
Berdasarkan wawancara, kasus seperti ini
juga dialami oleh kedua mitra sehingga diperlukan
melakukan bimbingan khusus terhadap siswa yang
bersangkutan yang melibatkan pihak guru dan
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 166
orang tua siswa. Sehingga pada saat menerima
pelajaran di sekolah siswa tidak stress belajar,
karena tidak mampu mengikuti proses belajar
dengan baik karena kemampuan yang dimiliki tidak
sesuai dengan jurusannya. Hal khusus yang
dilakukan oleh pihak SMKN Bali Mandara adalah
melakukan kunjungan rumah (Gambar 3) dan
karantina (Gambar 4) karena merupakan sekolah
khusus untuk membantu siswa dari keluarga kurang
mampu dari seluruh Bali.
Gambar 5. Karantina (Bootcamp) di SMKN Bali Mandara
Gambar 6. Lab Komputer di SMKN
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 167
Gambar 7. Ruang Belajar di SMKN
Permasalahan selanjutnya yang
disampaikan oleh mitra bahwa siswa memilih
jurusan karena ikut teman, dorongan dari orang
tua seperti yang terjadi di SMKN lainnya.
Banyak siswa pindah jurusan seenaknya
karena mengikuti temannya atau yang lebih
parah lagi adalah menghindar dari test tertentu
yang dilakukan di masing-masing prodi
padahal sebagai pre test untuk menentukan
apakah calon siswa kompeten dengan jurusan
yang dipilihnya. Hal ini sangat berbahaya
sekali karena akan berpengaruh kepada karir
mereka nanti di dunia kerja. Karena untuk
dapat suskses harus dengan memilih karir yang
sejalan dengan minat, untuk yang masih muda
janganlah takut untuk belajar dan mencoba
(Hasril, 2017).
Sangat penting disampaikan lebih awal saat
memilih jurusan, siswa diberikan pemetaan
arah karir. Sehingga siswa tahu ke arah mana
karir mereka setelah lulus nanti. Mereka akan
bekerja dimana, menjadi apa saja, dan
pekerjaan apa saja yang dapat mereka lama
serta peluang kerja setelah lulus nanti. Padahal
salah memilih jurusan akan berakibat fatal,
siswa yang salah memilih jurusan akan
berdampak pada ketidakmasimalan dalam
pekerjaan atau profesi yang akan digeluti
(Awaliyah, 2019). Selain itu, peran guru dalam
pembelajaran sangatlah penting dengan
ditunjang oleh fasilitas pendidikan seperti
laboratorium komputer, ruang belajar, serta
ruang bimbingan konseling seperti pada
Gambar 6-8.
Dalam P2M ini, akan melibatkan beberapa
tim dalam proses pelatihan dan pendampingan
dalam menerima siswa baru difokuskan pada
tim TI dan tim wawancara karena berhubungan
dengan penggunaan software TIPS serta
melibatkan wali kelas serta guru BK untuk
membantu pendampingan siswa yang memiliki
hasil tes yang belum sesuai dengan minat yang
diambil. Berikut adalah profil dari SMK N Bali
Mandara.
Profil Sekolah SMK N Bali Mandara
Kepsek : I Wayan Agustiana, S.Pd., M.Pd.
NIP : 19810514 200312 1 005
Alamat Sekolah : Jl. Air Sanih, Desa
Kubutambahan, Kec. Kubutambahan,
Kab. Buleleng, Bali
Tim TI&BK : 10 Orang (diprioritaskan
dalam Pelatihan)
Fasilitas : Lab Komputer, Ruang
Belajar, Ruang Konseling
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 168
ANALISIS SITUASI
Melalui proses observasi ke sekolah dan
wawancara yang mendalam oleh tim P2M
dengan mitra, diperoleh informasi bahwa
kedua mitra sedang menghadapi permasalahan
dalam hal proses peminatan dalam melakukan
seleksi untuk mencari siswa baru,
memaksimalkan peran guru sebagai pendidik
dan pendamping di sekolah maupun dari luar
sekolah untuk membantu mengarahkan siswa
memiliki keterampilan sesuai dengan yang
diharapkan saat lulus, kemudian penentuan
arah karir dari siswa sehingga tidak bingung
mau bekerja dimana dengan kemampuan apa
yang harus dimiliki.
Sehingga untuk membantu
permasalahan tersebut, akan dilaksanakan
program pengabdian tentang pelatihan aplikasi
peminatan untuk membantu dalam proses
penjurusan di SMK Bali Mandara. Mengingat
kondisi yang belum stabil karena COVID 19,
sasaran peserta pelatihan yang awalnya adalah
seluruh panitia yang terlibat dalam penerimaan
siswa baru, di prioritaskan pada tim TI dan
Guru BK yang berjumlah 10 Orang. Sehingga
proses pelatihan aplikasi dapat dilakukan
sementara dengan daring dan apabila sudah
normal baru dilaksanakan pendampingan
secara langsung.
Tingkat kemampuan peserta sudah
terbiasa menggunakan perangkat TI karena
merupakan tim TI dan kemampuan guru di
SMK Bali Mandara sesuai dengan observasi
sudah terbiasa menggunakan TI. Sehingga
proses pengabdian secara daring di tengah
pandemi seperti ini memungkinkan untuk
dilaksanakan dengan aman sesuai dengan
aturan yang berlaku. Keberadaan Lab
Komputer dan Konseling juga sangat
menujang untuk implementasi proses seleksi di
kemudian hari untuk memudahkan proses
peminatan di sekolah.
MANFAAT
Dalam pengabdian ini akan membawa
beberapa manfaat untuk beberapa pihak seperti
berikut ini.
Bagi Siswa SMK : Membantu Siswa
memilih Jurusan Sesuai Kompetensi
Siswa
Dalam proses pemilihan jurusan, sangat berat
untuk siswa baru karena belum mengetahui
tingkat kemampuannya. Kebanyakan Siswa
hanya memiliki minat saja terhadap jurusan
tertentu tanpa mengetahui peluang karir,
sehingga cenderung mengikuti teman,
keinginan orang tua bahkan iming-iming kerja
mudah yang sebenarnya bukan karena
keinginan siswa. Dalam hal ini, siswa tidak
memiliki bayangan mengapa melamar minat
tersebut dan mau bekerja dimana itu seharunya
sekolah dapat memanfaatkan tes sistem
rekomendasi pemilihan minat seperti TIPS di
awal saat penerimaan siswa baru dan
disampaikan hasilnya saat tes wawancara
untuk memastikan siswa apakah memang
sudah 100% untuk meyakinkan siswa terhadap
minat yang diinginankan berdasarkan
kompetensinya. Setiap anak memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, pilihan
pendidikan untuk anak tergantung pada
kemampuan, keterampilan, dan peminatan
anak (CNN, 2019)
Bagi Guru : Memaksimalkan Peran Guru
sebagai konselor dan Fasilitas Belajar
Permasalahan yang terjadi di sekolah saat
siswa dengan kemampuan yang kurang pada
bidang minat yang diambil tidak terlalu tampak
saat semester awal. Dengan mengadakan
posisition test untuk peminatan akan ada
pedoman yang digunakan sebagai dasar untuk
memberikan pendampingan oleh guru dan
konselor (guru BK) untuk memberikan
perhatian lebih terhadap siswa dengan
kemampuan yang kurang pada minat tertentu.
Misalkan dengan mamanfaatkan fasilitas
belajar seperti lab yang terkoneksi internet
dapat menggunakan e-learning untuk
membantu proses pembelajaran di sekolah.
Kemudian memaksimalkan peran konselor
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 169
untuk terus memotivasi perkembangan peserta
didik sampai lulus nanti.
Dengan menggunakan Software TIPS
untuk membantu memberikan gambaran
jurusan yang cocok untuk siswa dan akan
digunakan saat proses seleksi siswa baru oleh
panitia PPDB. Mengantisipasi permasalahan
yang muncul di lapangan yaitu panitia tidak
dapat menggunakan sistem dapat dibantu
dengan user manual TIPS sehingga prosedur
penggunaan software berjalan dengan baik.
Bagi Sekolah : Sebagai Perencanaan Karir
dengan Bantuan Pohon Karir
Walaupun sekolah vokasi sudah memiliki
program yang akan menghasilkan lulusan siap
kerja, namun permasalahan yang nyata
dihadapi sekolah lulusannya banyak yang
menganggur. Berdasarkan diskusi dan
observasi ke lapangan, siswa belum banyak
yang mengetahui bahwa arah karir mereka
setelah lulus akan kemana. Sehingga karir
sangat perlu direncanakan di awal untuk
memberikan gambaran kepada siswa mau
bekerja dimana, minatnya kemana, dan
harapannya setelah lulus mendapat pekerjaan
yang sesuai.
Berdasarkan pantauan ke sekolah, banyak
sekolah yang tidak membuatkan pohon karir
yang dapat dilihat oleh siswa atau tamu yang
berkunjung ke sekolah tersebut. Hal ini bukan
hiasan semata, namun saat penting sekali untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang
kompetensi yang harus dikuasai siswa, minat
apa yang diambil, dan ke arah mana peluang
kerjanya nanti. Dengan adanya gambaran itu,
dapat memberikan pemahaman dan motivasi
kepada siswa bahwa siswa memiliki arah karir
yang pasti dan kompetensi apa yang harus
dimiliki. Pohon karir adalah media untuk
mempermudah siswa memahami prospek
karier setiap kelompok peminatan yang
berbentuk gambar pohon yang terdiri dari akar,
bantang, dan daun (Susanti, 2019).
KAJIAN PUSTAKA
Tes Inventory Personal Survey (TIPS)
Sebelum manusia mengenal alat
pengukuran yang saat ini dikenal dengan
inventori kepribadian, usaha mendapatkan
karakteristik kepribadian seseorang telah ada
dengan cara seperti melihat garis tangan, raut
muka, tanggal/hari kelahiran (Suranata, 2009).
Pengukuran kepribadian merupakan hal yang
dianggap penting dalam pengetahuan tentang
karier semenjak 75 tahun yang lalu (1918-an),
walaupun banyak memusatkan pada
kepribadian yang abnormal, hal ini juga telah
dilakukan pada kepribadian normal, khususnya
untuk membantu individu melakukan seleksi
dalam menentukan pilihan terhadap pekerjaan
serta jabatan (Suranata, 2009; Nauta, 2010).
Kemudian Holland(1985) menggolongkan
orang dengan kemiripan dalam enam tipe
kepribadian yaitu : realistic, investigative,
artistic, social, enterprising, dan conventional
(RIASEC). Kesesuaian seseorang dan
lingkungan dapat mengarahkan seseorang
supaya dapat memprediksi dan memahami
pengetahuan tentang tipe kepribadian dan
model lingkungan. Hal ini akan sangat
bermanfaat untuk pilihan pekerjaan, stabilitas
vocasional dan prestasi, pilihan pendidikan dan
prestasi, kompetensi individu, perilaku sosial,
dan untuk mempengaruhi kepekaan seseorang.
Tes Inventory personal survey (TIPS)
online yang telah dikembangkan dalam
penelitian ini diadaptasi dari inventori Self
Direct Search Inventory (SDS) yang yang
berasal dari teori kepribadian dan karir
(Holland, 1975). SDS adalah jenis inventori
yang dikembangkan Holland melalui adaptasi
dan penyempurnaan Vocational Preference
Inventory (VPI) yang dibuat tahun 1958. SDS
sudah mengalami revisi sebanyak tiga kali dan
terakhir tahun 2001, dan telah digunakan dan
diadaptasi lebih dari 20 bangsa di dunia
dengan versi lebih dari 15 bahasa, dan telah
terbukti melalui berbagai penelitian dalam
mengukur tipe kepribadian dan memberikan
prediksi tentang karier yang sesuai bagi siswa
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 170
dan mahasiswa serta bagi mereka yang sudah
berada dalam dunia kerja (Nauta, 2010 dalam
Suranata, 2009).
Tes Inventory personal survey (TIPS)
yang dikembangkan ini terdiri dari enam
dimensi, yang dikenal dengan RIASEC, yaitu
dimensi: Realistik, Investigatif, Artistik,
Sosial, Enterprising, dan Konvensional.
Masing-masing dimensi tersebut akan
diperbandingkan kepada pengisi melalui empat
indikator yaitu : (1) minat dan keterlibatan
dalam suatu aktifitas, (2) persepsi diri terhadap
kemampuan melakukan suatu bidang/keahlian,
(3) minat dan ketertarikan terhadap bidang
pekerjaan atau jabatan tertentu, (4) penilaian
diri untuk dapat mengerjakan bidang-bidang
keahlian tertentu.
Website
Secara terminologi, website adalah
kumpulan dari halaman-halaman situs, yang
biasanya terangkum dalam sebuah domain atau
subdomain, yang tempatnya berada di dalam
World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah
halaman web adalah dokumen yang ditulis
dalam format HTML (Hyper Text Markup
Language), yang hampir selalu bisa diakses
melalui HTTP, yaitu protokol yang
menyampaikan informasi dari server website
untuk ditampilkan kepada para pemakai
melalui web browser. Semua publikasi dari
website-website tersebut dapat membentuk
sebuah jaringan informasi yang sangat besar.
Halaman-halaman dari website akan bisa
diakses melalui sebuah URL yang biasa
disebut Homepage. URL ini mengatur
halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah
hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang
ada di halaman tersebut mengatur para
pembaca dan memberitahu mereka sususan
keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini
berjalan. Beberapa website membutuhkan
subskripsi (data masukan) agar para pengguna
bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi
website secara online. Contohnya, ada
beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail
gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar
kita bisa mengakses situs tersebut.
METODE
Dalam proses untuk mencapai hasil yang
diharapkan dari P2M ini, memerlukan suatu
metode. Berdasarkan analisis situasi dan
wawancara yang dilakukan, metode P2M yang
digunakan adalah seperti Gambar 8. Gambar 8
memiliki lima tahapan yang dilakukan dalam
melaksanakan P2M ini, yang dapat dijelaskan
seperti berikut.
1. Dalam P2M akan dilaksanakan beberapa
kegiatan yang merupakan solusi untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
mitra. Terdapat tujuh solusi yang
ditawarkan kepada mitra seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya.
2. Sosialsisasi dan Diseminasi : sebelum
melaksanakan P2M, perlu melakukan
sosialisasi terlebih dahulu ke mitra untuk
memastikan tujuan dilaksanakan kegiatan
P2M, program yang dibawakan dan waktu
pelaksanaan kegiatan apabila situasi sudah
normal dan bebas dari COVID 19.
Pelaksanaan Kegiatan : 2 Kali
3. Pelatihan : Proses pelatihan dilakukan
langsung ke sekolah-sekolah mitra meliputi
pelatihan tes peminatan berbasis TIPS,
pelatihan untuk bimbingan dan konseling,
dan pembuatan pohon karir.
Pelaksanaan Kegiatan : 2 Kali
4. Pendampingan : Proses pendampingan
dilakukan dengan datang langsung ke mitra,
menanyakan permasalahan yang dihadapi
berdasarkan pada pengalaman pelatihan
yang telah dilaksanakan seelumnya.
Pelaksanaan Kegiatan : 3 Kali
5. Focus Group Discussion (FGD) :
melakukan diskusi dan pembicaraan terkait
dengan permasalahan yang sedang dihadapi
mitra untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan selama program
berlangsung secara daring. Selain itu juga
dilakukan evaluasi terhadap kemampuan
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 171
yang dimiliki oleh mitra setelah proses
pelatihan dan pendampingan
Pelaksanaan Kegiatan : 1 Kali
Gambar 8. Metode P2M
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap ini, ketua pengadi melakukan
koordinasi dengan Bapak Kepala Sekolah
SMK N Bali Mandara untuk memohon ijin
melaksanakan kegiatan P2M. Koordinasi
dengan bapak pimpinan, selanjutnya pengabdi
diarahkan untuk menghubungi wakasek bagian
kurikulum, selanjutnya baru berhubungan
dengan staff guru yang ditugaskan untuk
membantu proses pelatihan ini. Setelah
berkoordinasi dengan staff guru, sambil
mempersiapkan sistem SIMAJU (Sistem
Peminatan Jurusan) , pengabdi juga
berkoordinasi terkait logo yang digunakan
pada sistem dengan menyertakan logo terbaru
dari SMK N Bali Mandara seperti Gambar 9.
Kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi
kegiatan, dalam tahapan ini pengabdi
memberikan informasi terkait kegiatan yang
akan dilaksanakan, dalam waktu 3 hari, dan
penentuan tanggal kegiatan. Pada tahapan ini,
selanjutnya pengabdi mengirimkan surat resmi
kepada staff guru terkait permohonan ijin
beserta jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan. Setelah SIMAJU siap untuk
digunakan (Gambar 10), selanjutnya
dikoordinasikan dengan guru untuk
membimbing siswa mengisi kuisioner online.
Gambar 9. Koordinasi dengan staff guru terkait logo SMKN Bali Mandara di Website
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 172
Gambar 10. Simaju Ganesha Online
tanggal dan hari yang disepakati dengan guru
yang mengikuti pelatihan. Pengabdi
mengirimkan surat resmi kepada sekolah. Pada
surat sudah berisi lampiran kegiatan.
Kemudian terkait dengan jadwal, setelah di
konfirmasi , jadwal untuk pelatihan kepada
guru diundur karena ada kegiatan di sekolah
yang selajutnya direncanakan Tanggal 4-6
Agustus dengan memberikan data nama guru
yang akan mengikuti pelatihan sepert Tabel 1.
Tabel 1. Peserta Kegiatan P2M
No Nama Jabatan
1 I Ketut Budiasa, S.Pd. Wakil Kepala Sekolah Bid. Kesiswaan/Guru BK
2 Ni Wayan Yustitia, S.Pd. Guru Agama Hindu/Guru BK
3 I Putu Astra, S.Pd.H. Guru Agama Hindu/Guru BK
4 Gede Sucipta, S.Pd. Guru Komputer dan Jaringan
5 Ni Made Ayu Gunung Rinjani, S.Pd.,
M.Pd Guru Simulasi dan Komunikasi Digital
6 Putu Yuliantari Dwi Candra, S.Kom Guru Produktif
7 I Nyoman Eka Wara, S.Sn Guru Seni Budaya
8 Ade Sintia Wulandari, S.Pd. Guru PKK
9 Ayu Komang Lestari, S.Pd. Guru Matematika
10 Gede Dedy Andika, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 173
Gambar 11. Statistik Kepribadian SMK N Bali Mandara
Siswa telah mengisi secara online kuisioner
yang ada pada sistem Simaju di alamat
http//Simaju ganesha.com. Terdapat beberapa
kendala seperti sistem down karena diakses
secara bersamaan. Namun berkat koordinasi
yang aktif dengan guru , dengan sistem
penjadwalan penggunaan sistem akhirnya
proses tes peminatan jurusan untuk kelas X
siswa baru SMKN Bali Mandara akhirnya
dapat berjalan lancar. Adapun hasil tes dari
Simaju Ganesha dalam bentuk grafik
kepribadian seperti Gambar 11 dengan urutan
pertama adalah Realistik. Proses pelaksanaan
pelatihan Admin Simaju pada Tanggal
04/08/2020 seperti Gambar 12, kemudian pada
Tanggal 05/08/2020 adalah pelatihan konseling
seperti Gambar 13.
SIMPULAN
Adapun kesimpulan dari kegiatan ini adalah
siswa sudah dapat mengakses serta
menggunakan Simaju dengan baik dengan
bantuan user manual. Kemudian Guru yang
terlibat dalam proses penerimaan siswa baru
khususnya tim IT sudah dapat menggunakan
sistem Simaju dan mengelola modul yang ada
di dalamnya dengan baik. Kemudian melalui
konseling, guru sebagai konselor sudah dapat
memberikan tentang kemampuan atau potensi
yang ada pada siswa berdasarkan hasil tes
Simaju . Sehingga proses konseling dapat
berjalan dengan baik disertai dengan bukti
bahwa siswa membutuhkan konseling atau
tidak. Pada saat pelatihan siswa dan guru
sangat antusias menggunakan sistem sehingga
tidak ditemukan rintangan yang berarti
walaupun totalitas pelaksanaannya berbasis
daring.
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 174
Gambar 12. Pelatihan Tahap I Menjadi Admin Sistem Peminatan Jurusan (Simaju Ganesha)
Gambar 13. Pelatihan Tahap II Konseling dan Analisis Hasil Simaju Ganesha
DAFTAR RUJUKAN
Awaliyah, G. (2019). 87 Persen Mahasiswa
Mengaku Salah Pilih Jurusan, diakses: 1
Sept 2019 (4:06)
CNN Indonesia. (2019). Memilih Peminatan
yang Tepat untuk Calon Siswa
SMA/SMK,
https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20190612162045-284-
402732/memilih-peminatan-yang-tepat-
untuk-calon-siswa-sma-smk (diakses: 5
September 2019, 11:16)
Hasril, G. (2017). Pentingnya Perencanaan
Karir Dalam Bekerja,
https://www.logique.co.id/blog/2017/12/2
1/pentingnya-perencanaan-karir-dalam-
bekerja/https://www.republika.co.id/berit
a/pendidikan/dunia-
kampus/19/02/07/pmjuhw368-87-persen-
mahasiswa-mengaku-salah-pilih-jurusan,
diakses : 1 September 2019 (4.14 wita)
Holland, J. L. (1975). Manual for the
Vocational Preference Inventory. Palo
Alto, CA: Consulting Psychologists Press.
Nauta, M.M. (2010). The Development,
Evolution, and Status of Holland’s Theory
of Vocational Personalities: Reflections
and Future Directions for Counseling
Psychology. Journal of Counseling
Psychology, 57 (11),pp. 11–22. DOI:
10.1037/a0018213.
ISBN 978-623-7482-47-5
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 175
Pryanka, A. (2019). Kemenperin Anggarkan Rp
1,78 Triliun untuk Vokasi Industri,
https://www.republika.co.id/berita/ekono
mi/korporasi/19/01/07/pkynzh383-
kemenperin-anggarkan-rp-178-triliun-
untuk-vokasi-industri, diakses: 1
September 2019 (2:01 Wita)
Rhismawati, N. L. (2014). SMKN Bali Mandara
Siapkan Tiga Jurusan,
https://bali.antaranews.com/berita/62879/
smkn-bali-mandara-siapkan-tiga-jurusan,
diakses : 1 September 2019 (2:23 Wita)
Roosyana, R. (2019). Industri mesti aktif
bekerja sama dengan pendidikan vokasi,
https://beritagar.id/artikel/berita/industri-
mesti-aktif-bekerja-sama-dengan-
pendidikan-vokasi, dipublis : Selasa, 23
Juli 2019 (20:03 WIB), diakses : 1
September 2019 (01: 52 Wita)
Susanti, A. (2019). Ayo buat sendiri pohon karir
dan pohon jabatan SMP/SMA/SMK,
Guru BK zaman now harus kreatif, ini dia
caranya,
https://wadahgurubk.com/post/do-it-your-
self-diy-membuat-sendiri-pohon-karir-
dan-pohon-jabatan/index.html, (diakses: 5
September 2019, 11:59)
Suranata, K. (2009). Hubungan Antara
Kesesuaian Tipe Kepribadian dan Model
Lingkungan dengan Kematangan Arah
Pilihan Karier (Studi pada Siswa Kelas
XII di SMK N 1 Padang), Tesis, Program
Studi Bimbingan dan Konseling, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Padang,
Padang. 2016.
http://vokasi.ub.ac.id/tentang-vokasi/ ,
Diakses (28 Oktober 2016)