pelaksanaan kegiatan pramuka dalam membentuk …repository.uinjambi.ac.id/4007/1/tpg.161863...
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBENTUK
DISIPLIN DAN MANDIRI SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH
AL MUNAWWARAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh
DEFI SARI
TPG.161863
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
i
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBENTUK
DISIPLIN DAN MANDIRI SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH
AL MUNAWWARAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
(S.1) dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh
DEFI SARI
TPG.161863
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
iii
iv
,
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Yaa Allah…
Terimakasih atas nikmat dan rahmat-Mu yang agung ini, atas takdir-Mu telah
kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar
dalam menjalani kehidupan, semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal
bagiku untu meraih cita-cita besarku.
Syukurlah Alhamdulillah….
Kini aku tersenyum dalam iradat-Mu kini baru kumengerti arti kesabaran dalam
penantian… Sungguh tak kusangka yaa Allah, kau menyimpan sejuta makna dan
rahasia, sungguh berarti hikmah yang kau beri. Sholawat serta salam
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Teruntuk ibunda RATMI dan Ayahanda SUDIRMAN tercinta…..
Inilah kata-kata mewakili seluruh rasa.Skripsi ini saya persembahkan untuk
orang tua saya. Ketika dunia menutup pintunya pada saya, ayah dan ibu
membuka lengannya untuk saya.Ketika orang-orang menutup telinga mereka
untuk saya, mereka berdua membuka hati untukku.Terimakasih karena selalu ada
untukku. Pencapaian ini saya persembahkan istimewa untuk kedua orang tua
saya tercinta….
Untuk adik ku Adriano dan sahabat-sahabat ku Cici Wulandari, Fani
Khairunnisa, Fera Indah Rukmana, terimakasih atas canda tawa, do’a dan
dukungan serta semangat yang kalian berikan selama ini. Semua Keluargaku,
terimakasih atas do’a dan dukungan selama ini…
Waktu adalah hal yang paling berharga dalam hidup kita dan orang-orang yang
rela mengorbankan waktu mereka untuk orang lain pantas mendapatkan rasa
kasih sayang dan terimakasih. Terimakasih atas keterlibatan dan waktunya
karena telah bersedia membantu dan mendukung dalam pembuatan skrispsi ini
Ramadhan Destiar Heldi
Terimakasih kuucapkan kepada seluruh teman-teman keluarga besar Jurusan
PGMI penulis banggakan dan sayang
viii
MOTTO
بنى ل ن لبنهۦ وهو يعظهۥ ي وإذ قال لقم
رك لظلم عظيم إن ٱلش تشرك بٱلل
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar" (QS Luqman:13 )
KATA PENGANTAR
ix
Alhamdulillah puji syukur kepada AllAh SWT, Tuhan Yang Maha ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradnya sehingga
skripsi ini dapat dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi SAW pembawa
risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kola mini penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr H Su’aidi, MA, Ph D Selaku Rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi
2. Ibu Dra. Hj. Fadlilah,M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
3. Ibu Ikhtiati M. Pd.I Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nasyaria Siregar M.Pd.I Selaku
Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. Mahluddin M.Pd.I Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Dr.A.A.Musyaffa.M.Pd.I Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis
6. Ibu Suryani S.Pd.I selaku Kepala Madrasah Al Munawwarah Kota
Jambi
x
7. Ibu Sri Mulyati S.Pd.I selaku Pembina Pramuka Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada
henti-hentinya hingga menjadi kekuatan dan pendorong bagi penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat seangkatan dan seperjuangan, semangat dan motivasi
dari kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaiakan
skripsi ini.
Akhirnya Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaaat
bagi pngembangan ilmu.
Jambi, April 2020
Penulis
DEFISARI
TPG.161863
ABSTRAK
Nama : DEFISARI
Jurusan : Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah (PGMI)
xi
Judul : Pelaksanaan Kegiatan Pramuka Dalam Membentuk Disiplin
dan Mandiri Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Kota Jambi
Skripsi ini membahas tentangPelaksanaan Kegiatan Pramuka Dalam Membentuk
Disiplin dan Mandiri Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksaanaan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk karakter disiplin dan mandiri di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa Mi Al
munawwarah Kota Jambi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
pelaksanaan kegiatan pramuka di adakan setiap hari sabtu dan di laksanakan
dengan program yang terstruktur dan tujuan utama dari terbentuknya
ekstrakurikuler pramuka bertujuan untuk membentuk karakter siswa disiplin,
berani, bertanggungjawab, mandiri. (2) Faktor Penghambat dan pendukung dalam
pelaksanan kegiatan ekstrakurikuler pramuka ada faktor internal dan eksternal
Faktor penghambat internal (a) kurangnya kesadaran mengikuti ekstrakurikuler
pramuka (b) kurangnya sarana dan prasarana (c) kurangnya Pembina dalam
melatih kegiatan pramuka. Faktor penghambat Eksternal (a) kurangnya izin dari
orang tua (b) lingkungan luar yang tidak mendukung. Faktor pendukung internal
(a) tata tertib yang mendukung (b) Pembina yang professional (c) dukunggan dari
Kepala Madrasah. Faktor pendukung eksternal (a) dukungan dari orang tua
KataKunci : Pramuka, disiplin dan mandiri.
xii
ABSTRACT
Name : DEFISARI
Department : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI)
Title : Implementasi Scout Activities in Forming Discipline
and Independent Students in Madrasah Ibtidaiyah Al
Munawwarah Jambi City
This thesis discusses the Implementation of Scouting Activities in Forming
Disipline and Independent Students in Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Jambi City. The purpose of this study was to determine the implementation of
scout extracurricular activities in shaping the discipline and independent character
of Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah jambi City. This research is a descriptive
qualitative research. The subjects of this study were students of Mi Al
Munawwarah Jambi City. Data collection is done by observation, interview,
documentation. The results of this study indicate that (1) the implementation of
scouts activities is held every Saturday and carried out with a structured program
and the main purpose of the formation of scout extracurricular aims to shape the
character of discipline, courageous, responsible, independent students. (2)
Inhibiting and supportingfactors in the implementation of scout extracurricular
activities there are internal and external factors Internal inhibiting factors (a) lack
of awareness following the scout extracurricular (b) lack of facilities and
infrastructure (c) lack of coaches in practicing scout activities. External inhibiting
factors (a) lack of parental consent (b) unsupportive external environment.
Internal supporting factors (a) supporting code of conduct (b) professional
coaches (c) support from the Madrasah head. External supporting factors (a)
support from parents.
Keywords : Scout, discipline and independent
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
NOTA DINAS ...................................................................................................... ii
xiii
PERSETUJUAN UJIAN MUNAQOSAH......................................................... iv
PENYERAHAN SKRIPSI ................................................................................ v
PERNYATAAN ORISIONALITAS ................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
MOTTO ............................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................... xi
ABSTRACT ......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv BAB 1PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1
B. FOKUS PENELITIAN .............................................................................................. 5
C.RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 5
D.TUJUAN PENELITIAN ............................................................................................. 5
E.MANFAAT PENELITIAN ......................................................................................... 6
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. DISIPLIN ................................................................................................................... 7
1. Pengertian Disiplin .................................................................................................. 7
2. Tujuan Disiplin ........................................................................................................... 7
3. Bentuk-bentuk Pelanggaran Disiplin Siswa ............................................................ 8
B. KARAKTER MANDIRI .......................................................................................... 10
a. Nilai Karakter Mandiri Yang Ditanamkan Melalui Kegiatan ............................... 10
b. Strategi yang Digunakan untuk Menanamkan Pendidikan Karakter Mandiri
Melalui Kegiatan Estrakurikuler Pramuka ........................................................ 11
c. Tahap Pembentukan Pendidikan Karakter Mandiri Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka ................................................................................... 12
C. PRAMUKA .............................................................................................................. 14
1. Pengertian Pramuka ............................................................................................. 14
2. Sifat Kepramukaan ............................................................................................... 15
3. Metode Kepramukaan .......................................................................................... 16
4. Pendekatan Kegiatan Pramuka ............................................................................. 17
D.PENELITIAN TERDAHULU .................................................................................. 18
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN DAN DESAIN PENELITIAN ..................................................... 35
xiv
B. SETTING DAN SUBJEK PENELITI ..................................................................... 22
C.JENIS DAN SUMBER DATA ................................................................................. 22
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ........................................................................ 24
E. TEKNIK ANALISIS DATA .................................................................................... 25
F. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA ................................................ 27
G. JADWAL PENELITIAN ......................................................................................... 29
BAB IVTEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ..................................................................................................... 30
1. Historis Dan Geografis ...................................................................................... 30
2. Sarana dan Prasarana ......................................................................................... 32
3. Visi dan Misi Madrasah ..................................................................................... 34
4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah ............................. 34
5. Keadaan Guru dan Siswa ................................................................................... 35
B. Temuan Khusus .................................................................................................... 37
1. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Membentuk Karakter
Disiplin dan Mandiri di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi .... 38
2. Faktor Penghambat dan Pendukung Karakter Disiplin dan Mandiri Siswa di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi. .......................................... 40
3. Upaya dalam Mengatasi faktor penghambat di Madrasah Ibtidaiyah Al
Munawwah Kota Jambi. .................................................................................... 48
C. Pembahasan ........................................................................................................... 53
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 66
B. Saran ..................................................................................................................... 67
C. Penutup ................................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 18
xv
Tabel3.1 Jadwal Penelitian ................................................................................... 29
Tabel 4.1 Identitas Sekolah ................................................................................... 31
Tabel 4.2 Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................ 33
Tabel 4.3 Nama-Nama Guru ................................................................................ 36
Tabel 4.4 Data Siswa ............................................................................................ 47
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usahamanusia
untuk membina kepribadiaannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat
dan kebudayaan.Dalam perkembangannya, istilah pendidikanatau pertolongan
yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa.Selanjutnya, pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan olehseseorang atau kelompok orang lain
agar menjadi dewasa atau mencapaitingkat hidup atau penghidupan yang lebih
tinggi dalam arti mental ( Hasbullah, 2009: hal 1 ).
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal
(3) menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsimengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuanuntuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. (Anonim,
2003; hal 6)
Pendidikan tidak hanya akademik saja, banyak hal yang dapat diajarkan,
Misalnya pendidikan dalam suatu kegiatan ataupun pendidikan yang bersangkutan
dengan karakter siswa.Banyak kegiatan sebagai wadah siswauntuk
mengembangkan karakter siswa yang telah dimiliki, Misalnya kegiatanpramuka.
Kegiatan pramuka tersebut diperlukan untuk kebutuhan siswa selain bidang
akademik. Untuk itu diharapkan pihak sekolah mampu untukmewadahi kegiatan
tersebut. kegiatan pramuka memiliki kelebihan membangunhubungan social
dengan yang lainya. kegiatan pramuka bertujuan untuk setiap siswa bisa berjiwa
patriotik, disiplin, bertaqwa dan juga berjiwa besar. Kegiatan pramuka bertujuan
untuk memiliki keperibadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
2
patrioti, taat hukum, disiplin, menjunjungtinggi nilai-nilai luhur bangsa,
berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani(Azrul Azwar, 2015:hal 21).
Keadaan tersebut mendorong lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah
memiliki tanggung jawab untuk memberi pengetahuan, keterampilan, dan
mengembangkannya baik melalui pendidikan formal dan nonformal. Salah satu
ekstrakurikuler yang ada disekolah yaitu Pramuka yang di dalamnya terdapat
nilai-nilai yang sangat bagus dalam pembentukan kepribadian siswa, mereka
dilatih dan didik untuk membentuk sikap disiplin, kreatif, sopan, mandiri dan
memiliki kemampuan untuk memimpin.
Seseorang siswa dapat di katakan berprilaku disiplin jika sudah
memenuhiindikator disiplin sebagai berikut datang ke sekolah tepat waktu,
berpakaian rapi,memelihara fasilitas umum, melestarikan lingkungan, menjaga
nama baik sekolahdan kebiasaan tertib ( Nurul Zuriah, 2007: hal 255).
Sikap disiplin sekaligus mandiri memerlukan suatu latihan-latihan dalam
pelaksanaannya lebih pada anak dalam suatu lembaga sekolah.Dalam penulisan
inibatasan disiplin merupakan suatu perilaku yang sesuai dengan aturan yang
berlaku didalam masyarakat baik itu masyarakat di lingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat di rumah, Karena perilaku disiplin dalam
kehidupan merupakan perilaku dalam memenuhi kebutuhan hidup agar sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Siswa sebagai input dalam proses pembelajaran perlu selalu aktif
mengikuti berbagai kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sikap disiplin perlu di
timbulkan dalam diri siswa,sehingga hal tersebut dapat membawa pengaruh yang
baik. perilaku disiplin belajar siswa dapat di bentuk menjadi empat macam.
Pertama,disiplin siswa dalam masuk sekolah.Kedua, disiplin siswa dalam
mengerjakan tugas.Ketiga, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di
sekolah.Keempat, disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah (Slameto,
2003: hal 27)
Disiplin merupakan sikap mental mengandung kerelaan untuk mematuhi
semuaketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang berlaku
dalammenunaikan tugas dan tangung jawab. Disiplin dengan melalui latihan
3
siswadapat mengatur dirinya sendri dengan pelajaran yang diperolehnya,
Sehinggadapat menumbuhkan kepercayaan dalam dirinya serta dapat
mengendalikandirinya sendri ( Darmodiharjo, 1984:hal 82).
Kegiatan pramuka di sekolah dalam bentuk ekstrakulikuler dilaksanakan
bertujuan untuk mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dalam program kulikuler
berdasarkan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Selain itu kegiatan pramuka
banyak menanamkan nilai-nilai karakter terutama karakter kepedulian sosial dan
kemandirian ciri. kepramukaan menggunakan metode outdoor studi anggota
diajarkan untuk dekat dengan lingkungan dan peduli kepada orang lain
sebagaimanacatatan pendiri pramuka, Baden Powel, bahwa menjadi orang baik
tidak hanya selalu berdoa tapi bagaimana berusaha keras untuk berbuat baik dan
peduli pada orang lain (Baden Powel, 2001: hal 17)
Adapun fungsi dari kepramukaan yaitu tiga. Pertama, merupakan kegiatan
yang menarik yang mengandung pendidikan bagi anak-anak,remaja dan pemuda.
Kedua, merupakan suatu pengabdian (job) bagi para anggota dewasa yang
merupakan tugas yang memerlukan keikhlasan,kerelaan dan pengabdian. Ketiga,
merupakan alat (means) bagi masyarakat,negara atau organisasi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat,alat bagi organisasi atau Negara untuk mencapai tujuan
(Andri BOB Sunardi, 2016: hal 4 )
Keterangan di atas terdapat bahwa kegiatan pramuka merupakan kegiatan
yang berfungsi sebagai wadah pendidikan non formal yang memiliki tanggung
jawab dalam rangka mendidik dan membina kaum muda indonesia mulai dari usia
dini untuk mengembangkan mental,sikap,sosial,sopan,berwatak dan berbudi
luhur.jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan pramuka memberikan pendidikan
moral serta memberikan nilai-nilai hidup bagi generasi muda dalam upaya
pemberian pendidikan karakter,terutama karakter disiplin dan mandiri dalam
pendidikan pramuka bagi siswa,karena kegiatan pramuka di lakukan dalam bentuk
yang menarik dan praktis.
Pemerintah mewajibkan kegiatan pramuka disekolah sebagaimanayang
tertera dalam pasal 4 dalamPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
4
Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 bahwa pramuka merupakan perpaduan
proses pengembangan nilai sikap dan keterampilan. Dalam hal ini, pramuka
mempunyai peran penting untuk membentuk karakter anak, khususnya pada anak
usia dini. (Anonim, 2014: hal 3)
Kegiatan pramuka yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi merupakan sebuah kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang dalam kegiatan
yang menarik dan menyenangkan tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan
dan mengimplementasi terhadap kebijakan pemerintah sebagaimana tertera pada
sebelumnya. Untuk membentuk sifat kepribadian tertentu di perlukan peningkatan
disiplin dan mandiri dalam belajar, kedisiplinan belajar merupakan factor yang
sangat penting yang harus di tanamkan sejak dini sehingga dapat menunjang
peningkatan nilai kedisiplinan siswa dan menjadi karakter mandiri yang utuh
dalam diri siswa.
Menurut Anas Sudjiono, pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain,
memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai
segi. (Anas Sudjiono,1996: hal 50), dimana hal ini diimplementasikan pada
kegiatan selanjutnya. Sebagaimana hasil observasi yang di lakukan pada tanggal
15 Juni 2019, pertama, adanya perbedaan siswa yang ikut ekstrakurikuler
pramuka terlihat lebih disiplin dan mandiri, kedua, dalam proses pembelajaran
siswa yang yang mengikut ekstrakurikuler Pramuka lebih aktif, ketiga, pada saat
Upacara terlihat para siswa yang ikut ektrakurikuler lebih tertib dalam mengikut
kegiatan upacara kenaikan Bendera Merah Putih pada setiap hari Senin.
Terkait dengan hal tersebut,untuk mengetahui pelaksana kegiatan
ekstrakurikuler sebagai alternatif dan menanamkan karakter disiplin dan mandiri
pada siswa,penulis tertarik untuk menulis proposal dengan judul
“PELAKSANAAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBENTUK
DISIPLIN DAN MANDIRI SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL
MUNAWWARAH KOTA JAMBI”
5
B.FOKUS PENELITIAN
Agar penelitian ini dapat terarah dan dilaksanakan dengan mudah serta
tidak meluas dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan,maka
perlu adanya batasan masalah.penulis membatasi masalah dalam penelitian ini
adalah tentang pelaksanaa kegiatan pramuka dalam membentuk karakter disiplin
siswaMadrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi danpenelitian ini berfokus
pada pembentukan kedisiplinan dan kemandirian siswa dalam ekstrakurikuler
pramuka di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
C.RUMUSAN MASALAH
berdasarkan latar belakang peneliti mengkaji dan merumuskan penelitian ini
yaitu:
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler pramuka dalam
membentuk karakter disiplin dan mandiri diMadrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi?
2. Apafaktor penghambat dan pendukungkegiatan pramuka dalam
membentuk karakter disiplin dan mandiri siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi?
3. Bagaimana mengatasi permasalahan faktor penghambat kegiatan pramuka
dalam membentuk karakter disiplin dan mandiri siswadi Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi?
D.TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti mengambil tujuan dari
penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam
membentuk karakter disiplin dan mandiri di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi
2. Untuk Mengetahui faktor penghambat dan pendukung kegiatan pramuka
dalam membentuk karakter disiplin dan mandiri siswa di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
6
3. Untuk mengetahui permasalahan faktor penghambat kegiatan pramuka
dalam membentuk karakter disiplin dan mandiri siswadi Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
E.MANFAAT PENELITIAN
Diadakan nya penelitian tentu ada manfaat nya baik bagi peneliti maupun
pembaca,oleh sebab itu manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dalam penelitian ini dapat menjadi masukan dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka.
2. Kegunaan penelitian ini dapat menjadi motivasi terhadap lembaga-
lembaga pendidikan tentang pentingya kegiatan pramuka sehingga
meningkatkan kedisiplinan siswa.
3. Sebagai pengalaman pribadi penulis dalam melakukan suatu penelitian dan
menambah wawasan penulis terhadap pembentukan karakter disiplin dan
mandiri siswa melalui kegiatan kepramukaan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DISIPLIN
1. Pengertian Disiplin
Disiplin sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena itulah
harus ditanamkan terus menerus pada masing-masing individu. Dengan
menanamkan secara terus menerus maka kedisinlinan akan menjadi kebiasaan.
Semiawan (2008:hal 27) disiplin merupakan pengaruh yang dirancang
untuk membantu anak mampu menghadapi lingkungan. Disiplin tumbuh dari
kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan
individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu, dengan pembatasan atau
peraturan yang diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya.
Adapun menurut Rohani dalam bukunya pengelolaan pengajaran
(2004:hal 133) berpendapat:
“Dalam arti luas disiplin adalah mencakup setiap macam pengaturan yang
ditujukan untuk membantu setiap peserta didik agar dia dapat memenuhi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan juga penting tentang
penyelesaiannya tuntutan yang ini ditujukan kepada peserta didik terhadap
lingkungannya.
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa disiplin merupakan pokok
dasar dari tiap-tiap organisasi (keluarga, sekolah, lingkungan dan sebagainya)
dalam mempelajari tanggung jawab secara terpaksa yang harus dijalankan
dengan memberikan pengawasan untuk menyesuaikan diri secara terus-
menerus agar menjadi suatu kebiasaan pada individu.
2. Tujuan Disiplin
Secara umum tujuan disiplin adalah mendidik seseorang agar dapat
mengembangkan diri untuk melatih anak mengatur dirinya dan bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri sehingga menjadi pribadi kearah tidak
ketergantungan dan mengikuti segala peraturan. Disekolah, disiplin banyak
8
digunakan untuk mengontrol tingkah laku peserta didik yang di kehendaki agar
tugas-tugas di sekolah dapat berjalan dengan optimal. (Rohani.2004:hal 134)
Bagi siswa, kedisiplinan akan dapat mempunyai pengaruh yang positif
bagi kehidupan mereka setelah mereka keluar dari jenjang pendidikan dan
disiplin tersebut akan tumbuh dan menjadi bekal untuk mereka dimasa yang
akan datang. Dengan adanya praktek yang dilakukan siswa dalam disiplin,
siswa akan terlatih dalam mengendalikan diri sehingga pada akhirnya akan
terbentuk disiplin itu sendiri. Seperti dikatakan oleh Ahmad Rohani; dengan
disiplin para peserta didik bersedia untuk tunduk dan mengikuti peraturan
tertentu dan menjauhi larangan tertentu. Kesediaan semacam ini harus
dipelajari dan harus secara sabar diterima dalam rangka memelihara
kepentingan bersama atau memelihara kelancaran tugas-tugas sekolah
(Rohani.2004:hal 134). Dari pernyataan tersebut bisa dikatakan bahwa
kedisiplinan digunakan unutk mengontrol tingkah laku peserta didik yang
dikehendaki agar tugas-tugas di sekolah dapat berjalan dengan optimal.
3. Bentuk-bentuk Pelanggaran Disiplin Siswa
Djamarah (2006:hal 201) mengatakan bentuk-bentuk pelanggaran
disiplin dibedakan menjadi dua yaitu bersifat individual dan kelompok.
1.Bentuk-bentuk pelanggaran disiplin yang bersifat individual adalah
sebagai berikut:
a) Tingkah laku untuk menarik perhatian orang lain
Siswa yang bertingkah laku untuk menarik perhatian orang lain,
adalah siswa yang mempunyai perasaan ingin diperhatikan, siswa
tersebut biasanya berusaha mencari kesempatan pada waktu yang tepat
untuk melakukan perbuatan yang dikiranya dapat menarik perhatian
orang lain. Apabila perilaku tersebut tidak dapat menarik perhatian
orang lain (temannya), maka ia bisa saja mencari cara lain yang brutal.
Tingkah lau tersebut misalnya seperti ; membadut di kelas (aktif) atau
berbuat serba lamban (pasif), sehingga siswa tersebut harus diberi
bantuan ekstra.
9
b) Tingkah laku untuk menguasai orang lain
Tingkah laku untuk menguasai orang lain adalah tingkah laku
yang ditunjukkan oleh siswa untuk menguasai orang lain. Tingkah
laku tersebut dapat bersifat aktif dan ada juga yang bersifat pasif.
Perilaku yang bersifat aktif misalnya selalu mendebat atau kehilangan
kendali emosional (marah-marah, menangis). Sedangkan tingkah laku
yang bersifat pasif misalnya selalu lupa pada peraturan-peraturan yang
sudah disepakati sebelumnya.
c) Perilaku yang membalas dendam,
Siswa yang berperilaku membalas dendam adalah siswa yang
merasa dirinya lebih kuat, dan yang menjadi sasaran adalah orang
yang lebih lemah. Tingkah laku seperti ini di antaranya mengatai,
mengancam, mencubit, memukul, menendang, dan sebagainya.
d) Peragaan ketidakmampuan.
Peragaan ketidakmampuan disini maksunya adalah siswa yang
tidak mau tahu (masa bodoh) terhadap pekerjaan apapun, misalnya
menolak mentah-mentah untuk melakukan suatu pekerjaan, karena ia
yakin akan menemui kegagalan. Kalaupun mau, ia melakukan tidak
dengan sepenuh hati bahkan cenderung berusaha menyontek hasil
pekerjaan teman yang ada di sampingnya.
2. Bentuk-bentuk pelanggaran disiplin yang bersifat kelompok adalah
sebagai berikut:
a) Kelas kurang kohesif (akrab),
Hubungan antarsiswa kurang harmonis yang dapat
memunculkan kelompok yang tidak bersahabat. Persaingan yang tidak
sehat di antara kelompok menimbulkan keonaran-keonaran yang dapat
menyebabkan proses pembelajaran mengalami hambatan. Terjadi
kurang kohesifan atau keakraban biasanya disebabkan oleh perbedaan
jenis kelamin, suku, tingkat sosial ekonomi, dan atau kekeliruan dalam
setiap kegiatan.
10
b) Kesebalan terhadap norma-norma yang telah disepakati sebelumnya,
Tingkah laku yang secara sengaja dilakukan oleh siswa untuk
melanggar norma-norma yang disepakati sebelumnya, apabila
berhasil, siswa yang melakukannya merasa senang, tidak perduli
orang merasa terganggu karena perbuatannya itu.
c) Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggota,
d) Menyokong anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok,
e) Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru karena
dianggap tugas yang di berikannya kurang wajar, dan,
f) Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang baru.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa segala bentuk
pelanggaran disiplin terjadi karena kurang efektifnya tata tertib di lingkungan
sekolah tersebut. Untuk menjadikan peserta didik dalam suatu lingkungan sekolah
tetap tertib, terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan maka diperlukan adanya tata
tertibsekolah yang tertulis agar kedisiplinansiswa tetap terjaga.
B. KARAKTER MANDIRI
a. Nilai Karakter Mandiri Yang Ditanamkan Melalui Kegiatan
Menurut pendapat ( Antonius2002:hal 145) dan memenuhi dua
indikator mandiri menurut steinberg (dalam yusuf, 2001) diantaranya adalah
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan tanpa campur tangan
orang lain (changes in decision making abilities) dan memiliki rasa percaya
diri dalam mengambil keputusan (self reliance in decision making). Latihan
rutin pramuka sangat berperan dalam mewujudkan pendidikan karakter
mandiri dikarenakan intensitas waktu yang cukup lama dan rutin
dilaksanakan setiap minggunya sehingga kegiatan latihan rutin dapat
dijadikan sebagai kegiatan yang dapat dilihat progressnya dari setiap
pertemuan.Dalam kegiatan ini pembina menyampaikan materi-materi
kepramukaan yang diintegrasikan dengan menanamkan nilai karakter
mandiri.
11
Dalam permasalahan ataupun tugas yang diberikan, selalu
membangung kepercayaan dirinya sendiri bahwa dirinya sanggup dan
mampu menjalakan tugas, dan mengenal kemampuan dirinya sendiri. Dari
beberapa nilai karakter mandiri tersebut telah memenuhi tiga aspek dalam
karakter mandiri menurut Paul Suparno dalam (Ratna Megawangi
2007:hal40). Selain menanamkan nilai karakter mandiri kegiatan berkemah
juga merupakan kegiatan yang dijadikan sebagai tolok ukur sejauh mana
siswa sebagai anggota pramuka telah menerapkan kemandirian dalam
kesehariannya.
Lomba Tingkat Adapun nilai-nilai karakter mandiri yang ditanamkan
pada kegiatan Lomba tingkat diantaranya adalah memiliki cita-cita agar
menjadi regu terbaik, memanfaatkan kesempatan apapun untuk
menunjukkan yang terbaik, percaya diri sendiri, berusaha keras untuk
meraih sukses dengan menggunakan kesiapan pengetahuan dan
keterampilan kepramukaan yang telah dipelajari. Nilai-nilai tersebut sesuai
dengan pendapatnya Tabrani (2003:hal67-69) tentang cirri-ciri anak yang
memiliki kepribadian mandiri.
Pekerjaan secara individu, menguasai keahlian dan keterampilan,
bertanggung jawab, disiplin memiliki cita-cita dan selalu memanfaatkan
kesempatan sebagai peluang-peluang baik yang bisa dimanfaatkan. Nilai-
nilai karakter mandiri tersebut sesua dengan cirri-ciri individu mandiri
menurut (Antonius 2002:hal145) dan (Tabrani 2003: hal 67-69).
b. Strategi yang Digunakan untuk Menanamkan Pendidikan Karakter Mandiri
Melalui Kegiatan Estrakurikuler Pramuka
Latihan Rutin Pembina menggunakan strategi yang mampu
mengembangkan kemandirian dalam kegiatan latihan rutin diantaranya adalah
memberikan pemahaman positif kepada anggota pramuka dengan
memberikan kepercayaan dan tanggung jawab, memberikan permainan yang
beragam, membiasakan anggota pramuka berperilaku sesuai dengan aturan
kepramukaan, memotivasi anggota pramuka agar tidak malasmalasan,
memberikan pujian terhadap hasil yang dicapai anggota pramuka serta
12
mengadakan program parenting dengan selalu berkoordinasi dengan orang
tua. Strategi yang digunakan tersebut sesuai dengan pendapat Hermann
Holsten (1984:hal38).
Kegiatan Berkemah Strategi yang digunakan pada kegiatan berkemah
diantaranya adalah memberikan pemahaman positif pada anggota pramuka,
mendidik anggota pramuka agar terbiasa hidup bersih dan rapi,memberikan
permainan-permainan yang menarik dan dapat membentuk kemandirian
anggota pramuka, memberikan pilihan kepada anggota sesuai minat yang
dikehendakinya, membiasakan anggota pramuka berperilaku sesuai dengan
tata krama yang ada, memotivasi para anggota dan memberikan pujian
ataupun reward sebagai apresiasi kepada anggota yang berhak menerimanya.
Strategi-strategi yang digunakan tersebut sesuai dengan pendapat Herman
Holsten (1984:hal38).
Lomba Tingkat Dalam hal ini adalah strategi yang digunakan untuk
menanamkan pendidikan karakter mandiri khususnya pada saat lomba
Tingkat diantaranya adalah kedisiplinan, pemanduan, pujian dan hadiah, serta
memberikan permainan yang dapat membentuk kemandirian anak. Strategi
yang digunakan tersebut sesuai dengan tiga dari lima strategi menurut
pendapat Whitley, 2007 (dalam samani 2013) dan sesuai dengan salah satu
strategi menurut pendapat Herman Holsten (1984:hal38).
Jambore Tentunya jurnal teknis yang dibuat dilengkapi dengan
strategi yang matang agar anggota mampu mencapai indikator yang
dikehendaki tanpa mengalami kesulitan yang berarti.Adapun strategi yang
digunakan pada saat jambore.
c. Tahap Pembentukan Pendidikan Karakter Mandiri Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka
1). Latihan Rutin
Selama latihan rutin diselenggarakan pada setiap minggunya dihari
sabtu sehinga dapat dilihat progres nilai kemandirian para anggota
semakin menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik.Kini sebagian
13
besar anggota pramuka sudah mencapai pada tahap Moral Doing dimana
para anggota sudah mempraktikkan nilai-nilai karakter kemandirian
meskipun dalam kehidupan sehari- harinya belum mempraktikkan secara
maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Lickona (2013:hal74-87) dan
Abdul Majid (2013:hal 112) tentang tahapan pendidikan karakter menuju
terbentuknya akhlak mulia.
2) Kegiatan Berkemah
Dalam kegiatan berkemah nilai kemandirian yang ditanamkan
sudah mencapai tahap maksimal yaitu telah mencapai pada tahapan
moral doing. Para anggota pramuka menunjukkan sikap yang lebih
mandiri jika dibandingkan ketika mengikuti kegiatan rutin.Selama
kegiatan berkemah para anggota pramuka sudah mampu mempraktikkan
atau bersikap mandiri secara alamiah tanpa harus diingatkan oleh
pembina. Hal ini sesuai dengan pendapat Lickona (2013:hal74-87) dan
Abdul Majid (2013:hal 112) bahwasanya para anggota sudah mencapai
pada tahapan Moral Doing ataupun Learning to do.
3) Lomba Tingkat
Anggota pramuka Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambiyang mengikuti lomba tingkat telah memasuki tahap pembentukan
karakter mandiri Moral dimana telah menduduki puncak keberhasilan.
Tidak hanya disekolah saja akan tetapi sikap kemandirian telah di
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika menurut Lickona
(2013:hal74-87) dan Abdul Majid (2013:hal 112) tahapan ini adalah
tahapan Moral Doing ataupun Learning to do.
4) Jambore.
Tahapan pembentukan karakter mandiri anggota pramuka yang
terpilih mengikuti jambore sudah pada tahap moral doing dimana sudah
mencapai puncak keberhasilan. Terbukti dengan anggota pramuka
terpilih telah mempraktikkannya nilai mandiri di dalam kehidupan
sehari-hari dimanapun dia berada, dengan siapa dia berinteraksi sehingga
mampu menjadi contoh ataupun panutan dan dapat mempengaruhi
14
teman- temannya kearah yang positif yaitu agar sama- sama berperilaku
mandiri. Tahapan ini sesuai dengan pendapat Lickona (2013:hal74-87)
dan Abdul Majid (2013:hal112).
C. PRAMUKA
1. Pengertian Pramuka
Kepramukaan merupakan proses pendidikan dalam bentuk kognitif
dan psikomotorik yang menyenangkan bagi anak-anak dan pemuda dibawah
tanggungjawab orang dewasa yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah
dan keluarga, oleh karena itu kegiatan pramuka di atur dalam Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan
Pramuka.
Selain pengertian diatas, Baden Powell mendefinisikan kepramukaan
sebagai berikut (Sunardi. 2006:hal3) :
“kepramukaan ini bukan suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun,
bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari
suatu buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang
menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak
pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraanbagaikan kakak
beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan
kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkan”.
Tujuan gerakan pramuka mendidik dan membina kaum muda guna
mengembangkan mental, sosial, moral, spiritual, emosional intelektual dan
fisik sehingga menjadi manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi
pekerti luhur, menjadi wara negara Indonesia yang berjiwa Pancasila,
menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat
membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama bertanggung
jawab untuk bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesame hidup
dan alam, lingkungan baik lokal, nasional dan internasional. (Melinda.
2013:hal 9 -10)
15
Selain pendapat-pendapat yang ditentukan oleh beberapa definisi mengenai
kepramukaan, Melinda (2013:hal2-3) mendefinisikan pendidikan
kepramukaan adalah ;
“Pendidikan non formal yang menunjang pendidikan formal di sekolah
dan pendidikan informal dalam keluarga yang bertujuan untuk
mengembangkan watak dan karakter peserta didik.”
Pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan kepada sejumlah peserta didik di bawah bimbingan orang dewasa
dengan melalui kegiatan rekreatif, edukatif, kreatif, menantang dan
menyenangkan di alam terbuka, yang dikemas dalam bentuk berbagai
kegiatan sesuai dengan satuan atau golongan peserta didik.Pendidikan
kepramukaan tidak membeda-bedakan ras, golongan dan suku bangsa,
terbuka bagi siapapun untuk bersama-sama, belajar bersama dan membina
diri bersama-sama, termasuk untuk para peserta didik yang mengalami
kelainan fisik, mental, emosional dan atau sosial. Peserta didik
berkebutuhan khusus sebagai anggota Pramuka memiliki hak yang sama
untuk mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan sesuai kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya. Dengan melalui kegiatan yang menarik dan
menantang mereka dapat memperoleh pengalaman belajar yang diharapkan
dapat memberikan dampak positif dalam membentuk sikap, nilai-nilai
kepribadian yang sesuai dengan perkembangan dan kemampuannya.
(Melinda. 2013:hal3)
2. Sifat Kepramukaan
Berdasarkan resolusi komperensi kepramukaan sedunia pada tahun
1924 dikopenhage, Denmark dinyatakan bahwa kepramukaan mempunyai
tiga sifat atau ciri khas yaitu (Sunardi. 2006:hal 4) :
a. Bersifat nasional, maksudnya bahwa suatu organisasi yang
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan pada suatu negara harusnya
menyesuaikan pendidikann yaitu dengan keadaan dan kebutuhan
wilayahnya. Pendidikan dan kepramukaan disesuaikan dengan keadaan
16
dan kepentingan masyarakat setempat. Inilah yang menyebabkan
pelaksanaan pendidikan kepramukaan terkadang berbeda pada suatu
daerah dengan daerah lainnya dan suatu negara dengan negara lainnya.
b. Bersifat Internasional, maksudnya bahwa organisasi kepramukaan di
Negara manapun dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara sesama pramuka dan sesama
manusia tanpa membedakan kepercayaan, agama, golongan, tingkat/ status
sosial, suku bangsa dan bahasa.
c. Besifat universal, maksudnya kepramukaan itu dapat berlaku untuk siapa
saja serta dapat diselenggarakan dimana saja.
3. Metode Kepramukaan
Melinda (2013:hal26-29) mengungkapkan dalam setiap pelaksanaan
kegiatan kepramukaan menggunakan metode yang meliputi :
a. Leaning by doing
Kegiatan dalam pendidikan kepramukaan harus belajar sambil
mempraktekkan, tidak membentuk teori, dengan melalui pengalaman
kegiatan di alam terbuka yang menarik, menantang dan
menyenangkan.Dalam kegiatan kepramukaan harus banyak praktek bukan
dengan teori atau ceramah.
b. Sistem Berkelompok
Dibagi menjadi kelompok sesuai dengan satuan atau golongan
berbentuk regu, barung, sangga terpisah antar putra atau putri,
berkelompok untuk sebuah kegiatan dengan menggunakan sistem
pangkalan, based method, dangau, dan sebagainya melalui berbagai
aktifitas secara berkelompok, belajar menjadi pemimpin bertanggung
jawab untuk kelompok, berupaya bahu membahu untuk mencapai tujuan.
c. Di Alam Terbuka
Alam terbuka sebagai kampus tempat belajar anggota pramuka
bersama dengan para Pembina secara langsung bagaimana dapat
menumbuhkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkung dan
17
bagaimana seorang anggota Pramuka dapat memcahkan permasalahan dan
tuntutan alam yang terjadi di sekitarnya secara mandiri.
d. Menarik dan Menantang
Kegiatan harus dikemas dalam bentuk kegiatan yang menarik agar
tidak membosankan dan harus selalu up to date dan bervariasi serta
memantang sehingga peserta didik dipicu untuk mengembangkan
kemampuan sesuai dengan potensi masing-masing.Mereka harus mampu
berfikir dan bertindak secara tepat.
e. Satuan Terpisah
Sesuai dengan budaya bangsa kita maka dalam pengelolaan satuan
dan kegiatan dipisah antara putra dan putri.
f. Sistem Tanda Kecakapan
Untuk menunjukkan tingkat kemampuan atau kemahiran maka
diberikan tanda kecakapan bagi anggota yang sudah memenuhi
persyaratan kemampuan baik (SKU), Syarat Kecakapan Khusus (SKK),
dan Syarat Pramuka Garuda (SPG).
g. Sistem Among
Setiap kegiatan para pembina dalam melaksanakan kegiatan
menerapkan pendekatan bimbingan dan latihan dengan ing ngarso sing
tulodo (di depan memberi teladan), ing madyo mangun karso (di tengah
untuk membangun karya bersama), tut wuri handayani (di belakang
memberi dorongan atau motivasi).
h. Melaksanakan Kode Kehormatan
Kegiatan dalam kepramukaan harus mengacu pada kode
kehormatan dalam Gerakan Pramuka yaitu yang disebut Dwi Satya, Dwi
Darma untuk golongan siaga, Tri Setia dan Dasa Darma Penggalang,
Penegak, Pandega dan anggota dewasa.
4. Pendekatan Kegiatan Pramuka
Melinda (2013:hal36-37) mengungkapkan kegiatan kepramukaan
biasa menggunakan pendekatan yang meliputi :
18
a. Pendekatan Psikologis
Pendidikan kepramukaan bersifat sukarela, sesuai dengan
kepentingan, kondisi dan situasi oleh karena itu pendidikan kepramukaan
merupakan pendidikan berlaku untuk semua tidak membeda-bedakan
jenis, ras dan golongan.
b. Pendekatan Edukatif
Dalam kegiatan kepramukaan disajikan berbagai kegiatan yang
mengandung nilai-nilai pendidikan yang dapat mengembangkan sikap,
nilai serta keterampilan dengan melalui berbagai kegiatan yang rekreatif,
edukatif, di alam terbuka.Dengan melalui berbagai kegiatan peserta didik
memperole pengalaman yang dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan
keterampilan berupa kecakapan hidup.Kegiatan dikemas atau dibungkus
dengan melaui kiasan dasar, bernuansa kepahlawanan, perjuangan, budaya
yang dapat memberikan kesan moral sehingga menggerakkan jiwa dan
membentuk watak.
c. Pendekatan Rehabilitatif
Melakukan kegiatan di alam terbuka menuntut survival,
pembelajaran yang sangat kaya langsung dialami dan dirasakan oleh
peserta didik.
D.PENELITIAN TERDAHULU
Tabel 2.1
N
o
Judul
penelitian
Rumusan
masalah
Peneliti Metedo
penelitian
Persamaan Perbedaan Ket
1. Upaya
meningkatkan
kedisiplinan
siswa kelas V
melalui
pendekatan
Bagaimanakah
pendekatan
kepramukaan
dapat
meningkatkan
kedisiplinan
Agus
riyanto
Kualitatif
deskriftif
Penelitian
mempunyai
relevansi
yang sama
yaitu mencari
tahu dampak
Fokus
penelitian
pada
peningkatan
kedisiplinan
siswa,sedangk
Skripsi
19
kepramukaan
di MI Al-
wathoniyah XI
Tahun
pelajaran
2011-2012
siswa kelas V
di MI Al-
wathoniyah
XI?
kegiatan
kepramukaan
terhadap
disiplin
an penelitian
yang akan di
lakukan fokus
pada
pembentukan
kedisplinan
2. pengaruh
ekstrakurikuler
kepramukaan
terhadap sikap
kepemimpinan
siswa kelas V
sd se gugus 1
kecamatan
sedayu
kabupaten
bantul tahun
ajaran
2013/2014
Apakah ada
pengaruh
antara
ekstrakurikuler
kepramukaan
terhadap sikap
kepemimpinan
siswa kelas V
sd se gugus
I,kecamatan
sedayu,
kabupaten
bantul tahun
ajaran
2013/2014
Armia
arjun
kuantitatif Penelitian
pada
pendidikan
kepramukaan
Tujuan
penelitian
untuk
mengetahui
pengaruh
ekstrakurikule
r kepramukaan
sedangkan,
penelitian
yang akan di
lakukan fokus
Untuk
mengetahui
dampak dari
kegiatan
pramuka
Skripsi
3. Pendidikan
karakter
mandiri
melalui
kegiatan
ekstrakurikuler
pramukadi
sekolah dasar
Bagaimana
pendidikan
karakter
mandiri
melalui
kegiatan
ekstrakurikuler
pramuka di
Eki
Dwi
Larasati
Kualitatif
deskriftif
Persamaan
yaitu mencari
tau
pendidikan
karakter
melalui
kegiatan
pramuka
Subjek
penelitian
adalah kepala
sekolah,wali
kelas
III,IV,V,pembi
na pramuka
dan siswa
Jurnal
20
SDIT Al-
Muhajirin?
kelas III,IV,V
sedangkan
penelitian
yang akan di
lakukan
subjeknya
kelas V
4. Peran Gerakan
Pramuka untuk
Membentuk
Karakter
Kepedulian
Sosial dan
Kemandirian
(Studi Kasus di
SDIT Ukhwah
dan MIS An-
Nuriyyah 2
Banjarmasin)
bagaimana
konsepkegiata
n dan upaya-
upaya serta
peran apa yang
dilakukan
gerakan
Pramuka
untuk
membentuk
karakter
kepedulian
sosial dan
kemandirian
pada siswa
SDIT
Ukhuwah dan
MIS An-
Nuriyyah 2
Banjarmasin ?
Sa’adah
Erlina
Kualitatif Persamaan
tentang peran
gerakan
pramuka
membentuk
kemandirian
Penelitian ini
tentang
kualitatif
dengan jenis
penelitian
studi kasus,
sedangkan
penelitian
yang akan di
lakukan
kulitatif
deskriftif
Jurnal
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN DAN DESAIN PENELITIAN
Sesuai judul yang akan peneliti angkat, maka penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitataif deskriptif dan untuk mengetahui
pelaksanaan kegiatan pramuka dalam membentuk disiplin siswa anggota gerakan
pramuka diMadrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi sebagai upaya untuk
mencari kebenaran atau mencari jawaban dari permasalahan yang ada.karena
peneliti ini menggunakan studi lapangan yaitu dengan memperoleh data dari
wawancara,observasi dan dokumentasi.
Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan beberapa
pertimbangan yaitu metode ini menyajikan secara langsung peneliti dan informan
serta peneliti juga bisa langsung melihat dan menyesuaikan diri dengan peserta
didik tetang kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi.
Adapun jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan design
studi kasus,yaitu data yang di hasilkan berupa kata-kata atau gambar dan bukan
angka,hal ini di sebabkan oleh adanya penerapan metode penelitian
kualitatif,selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci
terhadap apa yang diteliti dengan mengungkapkan kasus tertentu.
Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri,
namun selanjutnya setelah fokus peneliti menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang di harapkan dapat
melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui
observasi dan wawancara, peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada
grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan
data,analisis dan membuat kesimpulan. (Sugiyono. 2017:hal 223-224)
22
B. SETTING DAN SUBJEK PENELITI
1. Setting Penelitian
Penelitian pelaksanaan kegiatan pramuka ini mengambil lokasi di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi,sekolah ini bertempat
Perumnas Griya Aur Duri Indah Telanaipura Kota Jambi.sekolah ini berada
dikawasan perumahan dan strategis.kondisi masyarakat yang sangat
heterogen baik,tingkat pendidikan baik dan ekonomi yang cukup dan
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi merupakan salah satu
sekolah yang ekstrakurikuller pramuka aktifdan tempatnya yang terjangkau
selain itu Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi ini unggul dalam
hal akademik maupun non akademik.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah dan kepala sekolah guru serta pembina yang mengajar pada
kegiatan ekstrakurikuler pramuka berjumlah 1 orangdalam membentuk
disiplin siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
C.JENIS DAN SUMBER DATA
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a). Data Primer
Data primer adalah data yang di ambil langsung dari peneliti kepada
sumbernya, tanpa adanya perantara.(Mukhtar, 2010 :hal 86).data yang di
kumpulkan oleh penulis berkenaan dengan :
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam
membentuk karakter disiplin dan mandiri di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi
2. Apa faktor penghambat dan pendukung kegiatan pramuka dalam
membentukkarakter disiplin dan mandiri siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi
23
3. Bagaimana mengatasi permasalahan faktor penghambat kegiatan
pramuka dalam membentuk karakter disiplin dan mandiri siswa di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
b). Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang bukan di usahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi(profil sekolah
dan struktur organisasi)atau yang lainnya.(Mukhtar, 2010:hal 90) usaha
yang di peroleh peneliti berupa dari data sekunder meliputi
sejarah,program kegiatan pramuka,data yang termasuk data sekunder.
1.Dokumentasi struktur organisasi pramuka di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi
2. Dokumentasi jumlah siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Kota Jambi
3. Dokumentasi sarana dan prasarana di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi
2. Sumber Data
Sumber data di sini adalah subjek dari mana data di peroleh ialah :
a). Sumber data berupa responden yaitu guru(pembina) dan pelatih kegiatan
pramuka, kepala sekolah, siswa. Data yang data yang akan di ambil yaitu
mengenai persepsimereka tentang kegiatan pramuka dalam membentuk
disiplin bagi siswa diMadrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
b). Sumber data berupa suasana yaitu kondisi Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambisecara umum, proses kegiatan pramuka
dalam membentuk disiplin siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi.
c). Sumber data berupa dokumen ialah arsip sekolah, dokumen resmi. Sumber
data ini diperoleh data yang berkaitan dengan judul yang akan di teliti
oleh peneliti.
24
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Purposive Sample yaitu Sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subyek
bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan,
misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat
mengambil sampel yang besar dan jauh (Suharsimi Arikunto. 117 :hal 2002). Cara
yang dilakukan dalam memperoleh responden dengan menanyakan terlebih
dahulu kepada konsumen apakah dirinya mau diambil sebagai sampel. Apabila
konsumen sanggup dijadikan sampel maka kepadanya akan diberikan
kuesioner.Maka, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai
berikut.
1. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.para ilmuwan
hanya dapat bekerja berdasarkan data,yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.data itu dikumpulkan dan
sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih,sehingga benda-
benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh
(benda ruang angkasa )dapatdi observasi dengan jelas.(Sugiyono, 2017:hal
226)
Instrument pengumpulan data dari instrument ini adalah :
a). Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk
karakter disiplin dan mandiri di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Kota Jambi
b). Faktor penghambat dan pendukung karakter disiplin dan mandiri siswa
di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
c). Mengatasi permasalahan faktor penghambat ekstrakurikuler pramuka di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
2. Wawancara
Metode wawancara merupakan pertemuan dua orang unruk
bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,sehingga dapat di
25
konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. (Sugiyono, 2017:231)
wawancara dilakukan ditempat resmi dan di tempat tidak resmi secara
formal atau informal (terjadwal atau tidak terjadwal).
Instrument pengumpulan data dari wawancara ini antara lain yaitu:
a) Dengan pembina kegiatan ekstrakurikuler pramuka,mengenai kegiatan
pramuka dalam membentuk disiplin siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi.
b) Dengan kepala sekolah, mengenai historis sekolah didirikan, geografis,
serta kepemimpinan di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi.
c) Dengan siswa,bagaimana mengikuti pelaksanaan kegiatan pramuka
dalam membentuk disiplin siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu.dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar,atau karya-karya
monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian,sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,
peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya karya
seni, yang dapat berupa gambar, misalnya foto, gambar hidup sketsa dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung, film dan lain-lain (Sugiyono, 2017:hal240)
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Untuk menganalisis data,maka penulis menggunakan analisis data kualitatif.
Yaitu dengan :
a. Data Display (Penyajian Data ) Kegiatan analisis yang pertama adalah
penyajian data atau display data. Penyajian, sebagai sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan (Matthew B, Miles Dan Micheal Huberman,1992:
hal 17)
26
Dengan melihat penyajian-penyajian akan dapat memahami yang
sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis
ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat
dari penyajian-penyajian tersebut. Setelah peneliti melakukan reduksi data,
maka selanjutnya adalah mendisplaykan data.Penyajian data yang
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori
flowchart dan selanjutnya.(Sugiyono,2012:hal 249)
b. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data
kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Sebagaimana
kitaketahui, reduksi data, berlangsung terus menerus selama proyek yang
berorientasi kualitatif berlangsung.( Matthew B, Miles Dan Micheal
Huberman,1992:hal 16)
sebenarnya bahkan sebelumya data benar-benar terkumpul, antisipasi
akan adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitinya memutuskan
(acap kali tanpa didasari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah
penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data
yang mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung,
terjadilah tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode,
menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, menulis memo).
Reduksi data proses tranformasi ini berlanjut terus sesudah peneliti
lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Reduksi data juga
merupakan proses berpikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan
keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi,.Reduksi data adalah
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya dalam
penelitian.(Sugiyono,2012:hal 247)
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang tebih jelas, dan mempemudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam
mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
27
dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif yaitu temuan.Oleh karena
itu, jika peneliti melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang
dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola justru hal itulah yang
harus dijadikan perhatikan peneliti.
c. Verifikasi Data (Conclussion Drawing)
Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan
dan verifikasi.Penarikan kesimpulan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan
selama penelitian berlangsung. Maka yang muncul harus diuji
kebenarannya dan kesusaian melalui proses pemeriksaan dan keabsahan
data sehingga validitasnya terjamin. Dari permulaan pengumpulan data,
seorang penganalisis kualitatif mulai mencari benda-benda mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfirugasi-konfirugasi yang mungkin,
alur sebab akibat, dan proses isi. (Matthew B, Miles Dan Micheal
Huberman,1992:hal 18-19 )
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh data-data yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali kelapangan pengumpulan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibilitas.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru
yang sebelumya belum penah ada. Temuan dapat berupa deskriptif atau
gambaran suatu objek yang sebelumya masih remang remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubunga kuasa atau
interaktif, hipotetis atau teori, (Sugiyono,2012:hal 252-253 )
F. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
1. Triangulasi Data
Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
28
waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu.
a) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas dan di lakukan
dengan cara mengecek data yang telah di peroleh melalui beberapa
sumber. Sebagai contoh untuk menguji kredibilitas data tentang gaya
kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian data yang
telah di peroleh di lakukan ke bawahan yang di pimpin , ke atasan yang
menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama.
(Sugiyono,2017 :hal 274 )
b) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kreadibilitas data di lakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data di peroleh dengan wawancara, lalu di cek dengan
observasi. Dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik
kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang
benar.Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-
beda. (Sugiyono, 2017 :hal 274 )
c) Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang di
kumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel.untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas
data dapat di lakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka di lakukan
secara berulang-ulang sehingga sampai di temukan kepastian datanya.
(Sugiyono, 2017 :hal 274 )
29
G. JADWAL PENELITIAN
Tabel 3.1.
Rencana waktu dan tahap 1`penelitian
No Kegiatan
Bulan
Jul. 19 Agt. 19 Sep. 19 Okt.19 Jan.20 Feb. 20
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan dan
pengesahan
judul
X
2 PengajuanPro
posal dan
penunjukan
dosen
pembimbing
x
3 Konsultasi
dan perbaikan
proposal
x
4 Seminar
proposal x
5 Perbaikan
seminar
proposal
x
6 Pengesahan
judul dan izin
riset
x
7 Pelaksanaan
Observasi x
8 Pelaksanaan
Observasi x
9 Analisis dan
penyusunan
hasil
wawancara
x
10 Penyempurna
an dan
penggandaan
x
11 Ujian Skripsi
30
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Historis Dan Geografis
Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah kota Jambi ini berlokasi di
Perumnas Aur Duri Indah. Jalan Aur Duri Raya, Desa/Kelurahan Penyengat
Rendah, Kecamatan Telanai Pura, Kabupaten/Kota Jambi dengan luas tanah
keseluruhan 2000 M². Letak sekolah ini tepat di tepi jalan sehingga sangat
strategis dan dekat dengan perumahan warga. Hal ini memudahkan akses siswa
ketika berangkat sekolah dan pulang sekolah. Madrasah Ibtidaiyyah
Al Munawwarah di pimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu Ibuk Suryani,
S.Pd.Iyang telah menjabat menjadi kepala sekolah tahun 2019.
Kondisi Madrasah cukup kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Di
Madrasah ini terdapat halaman yang cukup luas ±264 M² yang difungsikan
sebagai sarana bermain bagi siswa dan siswi, yang berfungsi sebagai lapangn
upacara bendera, olahraga dan kegiatan pramuka. Dilihat dari segi fisik bagunan
Madrasah Ibtidaiyyah Al Munawwarah sudah cukup bagus dan memiliki luas
bagunan ±369 M² begitu juga dengan fasilitasnya pun sangat memadai hal ini
dapat dilihat penataan dan pemeliharaan ruang, termasuk halaman sekolah.
Madrasah Ibtidaiyyah Al Munawwarah Kota Jambi berdiri pada tahun
2009. Di Madrasah ini memiliki tempat ruang belajar yang sangat dikit
dibandingkan dengan siswa yang bersekolah di madrasah ini, sehingga kelas 1.2.3
dan 4 memulai kegiatan pembelajaran dari pukul 07:15 sampai dengan pukul
12:30 dan kelas 5 dan 6 masuk di siang hari pada pukul 12:50 sampai dengan
05:00 WIB.
31
Tabel 4.1
Secara Umum profil Mdrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
IDENTITAS SEKOLAH TAHUN 2019/2020
Nama Madrasah :Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
NSM : 11 1 215 710 031
Tahun Berdiri : 2009
Status Akreditas : Akreditas B
NPWP : 03.216.245.5-331.000
Nama Bank : BRI Unit Angso Dua Jambi
No Rekening : 5628-01-007748-53-3
Nama Rekening : MI Al Munawwarah
Alamat Bank : Jl. Riyadi Broni Kota Jambi
Penandatangan Rekening
Nama Kepala : Suryani, S.Pd.I
Nama Bendahara : Desy Ary Santy, S.Pd.I
Alamat Madrasah : Perumahan Aur Duri Indah
Jalan : Aur Duri Raya
32
Desa/Kel : Penyengat Rendah
Kecamatan : Telanai Pura
Nomor Televon : 0741-58933/082311356115
Alamat Email : [email protected]
Kode pos : 36123
Sumber : Tata usaha Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
2. Sarana dan Prasarana
Infrastruktur yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah sudah cukup baik dan lengkap, di madrasah ini Terdapat
ruang kepala sekolah , ruang tamu dan ruang kelas. Ruang tamu di madrasah
ini menyatu dengan ruangan kepala sekolah. Sekolah ini juga memiliki
perpustakaan yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar dan menambah
wawasan. Buku buku yang tersedia di perpustakaan cukup lengkap baik buku
pelajaran maupun buku cerita, selain itu sekolah ini memiliki musholah untuk
beribadah bagi siswa, guru dan masyarakat sekitar. Musholah bisa digunakan
untuk menjalankan sholat duha, dzuhur dan sholat asar oleh para guru dan
siswa siswi.
Guru mengatur jadwal sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah di
musholah, madrasah, selain itu di madrasah ini juga memiliki usaha Kesehatan
Sekolah (UKS), WC guru laki-laki, WC guru perempuan ,WC siswa laki laki
dan WC siswi perempuan.
33
Tabel4.2
Jumlah ruang di madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
NO Bangunan/ Ruangan Luas
(M2)
Keadaan
Baik Buruk
1 Ruang kepala Sekolah 1.
2 Ruang wakil kepala sekolah 2.
3 Ruang Majelis Guru 3.
4 Ruang Tata Usaha 42 M² 4.
5 Ruang BK/Bp 5.
6 Ruang Uks 6.
7 Ruang PMR 7.
8 Ruang Osis 8.
9 Ruang kelas Belajar 252 M² 9.
10 Ruang Perpustakaan 42 M² 10.
11 WC Guru Laki-laki 24 M² 11.
12 WC Guru Perempuan 24 M² 12.
13 WC Siswa Laki-laki 24 M² 13.
14 WC Siswa Perempuan 24 M² 14.
15 Musholah 15.
16 Lapangan Olahraga 16.
17 Rumah Penjaga Madrasah 17.
Sumber:Tata Usaha Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Berdasarkan data pada table dapat diketahui bahwa di Madrasah ini
terdapat ruang kepala sekolah, ruang tamu, ruang guru dan ruang kelas.Ruang
tamu di Madrasah ini menyatu dengan ruangan kepala sekolah.Sekolah ini juga
memiliki perpustakaan yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar dan
menambah wawasan.Buku-buku yang tersedia di perpustakaan cukup lengkap,
baik buku pelajaran maupun buku cerita.Selain itu, madrasah ini memiliki
34
Musholla tempat beribadah bagi siswa, guru dan warga sekitar.Musholla niasa
digunakan untuk menjalankan sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah di
musholla madrasah.Selain itu, di madrasah ini juga memiliki usaha kesehatan
sekolah, WC guru laki-laki, WC guru perempuan, WC siswa laki-laki dan WC
siswa perempuan.
3. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi
“Unggul Dalam Prestasi, Berkualitas dan Berakhlak Mulia.”
b. Misi
a) Melaksanakan pembelajaran profesional dan bermakna dengan
pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan) yang dapat menumbuh kembangkan potensi siswa
secara maksimal.
b) Melaksanaan program bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
c) Menanamkan dan membiasakan sekaf dan prilaku islam
d) Menumbuhkan dan mengembangkan pembiasaan religius disiplin, dan
peduli lingkungan madrasah
e) mlaksanakan pengolahan madrasah dengan manajemen partisipatik
dengan melibatkan seluruh madrasah dan kelompok kepentingan.
f) Melaksanakan pembelajaran ekstrakuler secara efektif sesuai bakat dan
minat sehingga setiap siswa memiliki keunggulan dalam berbagai lomba
dan non akademik.
g) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan keperdulian
sosial warga madrasah.
4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Struktur adalah suatu susunan personil yang bergabung dalam suatu
organisasi, melalui struktur maka dapat dilihat tugas, wewenang dan bidang
kerja yang ada dalam organisasi tersebut. Struktur juga dapat membentuk
skema yang menunjukkan gambaran dalam bidang masing-masing personil.
35
Dengan adanya struktur organisasi tersebut akan memudahkan pimpinan
mengadakan pengawasan, koordinasi, sedangkan organisasi tanpa struktur
maka akan sulit untuk melaksanakan aktifitas dalam melakukan kegiatan
program kerja dan tujuan organisasi. Sekolah merupakan suatu organisasi yang
mempunyai visi dan misi, oleh karena itu dibutuhkan suatu struktur dimana
setiap bagian pada struktur itu mempunyai fungsi dansosialisasi kerja, sehingga
sekolah terorganisasidengan baik.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
(Sumber: Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah , Tahun 2020)
5. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah cukup baik.
Adapun keadaan guru dapat dilihat pada table sebagai berikut:
Majelis guru
Komite Madrasah
M. Subhan S.Kep
koordinator AMD
Rahmat, S.Pd.I
Bendahara Madrasah
Desy Ari Santy, S.Pd.I
Wakil Kesiswaan
Sutriani, S.Ag
Siswa
Kepala Madrasah
Suryani, S.Pd.I
36
Tabel 4.3
Keadaan Guru dan Pegawai Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
No Nama Jenis
Kelamin
Jabatan Pendidikan Terakhir
1. Suryani, S.Pd.I P Kepala Sekolah Sarjana strata satu (S.1)
2. Desmaryani, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
3. Jamaludin, S.Pd.I L Guru Sarjana strata satu (S.1)
4. Sutriani D, S.Ag P Guru Sarjana strata satu (S.1)
5. Siti Aminah S.Pd P Guru Sarjana strata satu (S.1)
6. Rts.Amelia Susanti, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
7. Etika Fitrah, S.Pd. P Guru Sarjana strata satu (S.1)
8. Miezer Marsevs, S.Pd L Guru Sarjana strata satu (S.1)
9. Samirah, S.H.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
10. Reni Damaiyanti, S.Sos.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
11. Kms Beni, S.Sy L Guru Sarjana strata satu (S.1)
12. Asfuriyatul Jannah, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
13. Rts. Royani, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
14. Rts. Ema Ratnasari,S.Pd P Guru Sarjana strata satu (S.1)
15. Mona Etika, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
16. Makawiya, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
17. Desy Ari Santy, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
18. Nyimas Emi Lestari, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
19. Khomaruzzaman, S.Pd L Guru Sarjana strata satu (S.1)
20. Salim Habibi, S.Pd.I L Guru Sarjana strata satu (S.1)
21. Azizah, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
22. Lailatul Husnaini, S.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
23. Rahmat, S.Pd,I L Guru Sarjana strata satu (S.1)
24. Sri Mulyati, s.Pd.I P Guru Sarjana strata satu (S.1)
25. Roma Diana Astuti, S.Pd P Guru Sarjana strata satu (S.1)
26. Rts. Siti Patimah, S.Pd P Guru Sarjana strata satu (S.1)
27. Pathurrahman, S.Pd L Guru Sarjana strata satu (S.1)
28. Heri gunawan L Guru Sarjana strata satu (S.1)
29. Irpan, S.Pd L Guru Sarjana strata satu (S.1)
37
30. Syumaiyana, S,Sos P Pustakawan Sarjana strata satu (S.1)
31. Anggiat Simorangkir L Satpam SMA
32. Sri Supatmi P Petugas Kebersihan SMA
Sumber: dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah, Tahun 2020
b. KeadaanSiswa
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah berjumlah 572 anak yang terdiri
dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
Tabel 4.4
Data Siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah
keseluruhan L P
1 I 53 46 99
2 II 68 49 117
3 III 43 44 87
4 IV 51 61 112
5 V 48 39 87
6 VI 35 35 70
Jumlah 298 274 572
Sumber: Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah, Tahun 2020
B. Temuan Khusus
Pada bab ini peneliti berusaha untuk menjelaskan dan menjawab sesuai
dengan permasalahan pada bab sebelumnya peneliti temukan dengan beberapa
data yang sebagian pendukung, baik dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Berdasarkan hasil, peneliti mencoba mendeskripsikan data-data
yang telah peneliti temukan berdasarkan logika dan diperkuat dengan teori-teori
yang sudah ada dan kemudian diharapkan bisa menemukan sesuatu yang baru.
Setelah pemaparan penemuan umum yang peneliti dapatkan di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi, untuk itu peneliti juga memperoleh
penemuan khusus dari Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi berupa
data-data yang sudah peneliti kumpulkan.Penelitian ini mengfokuskan pada
Pelaksanaan kegiatan pramuka dalam membentuk disiplin dan mandiri siswa di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
38
1. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Membentuk
Karakter Disiplin dan Mandiri di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Kota Jambi
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam meningkatkan
disiplin dan mandiri siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
agar siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka dapat menerapkan sikap
disiplin dan mandiri tersebut, maka data didapatkan dari kepala sekolah dan
kakak pembina pramuka yang sekaligus sebagai guru di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah. Pernyataan sesuai dari hasil wawancara dengan Ibu
Suryani,S.Pd.I sebagai berikut:
“Tujuannya supaya anak itu bisa disiplin dan anak itu bisa
mandiri”(Suryani, S.Pd.I tanggal 01 Februari 2020. Pukul 09.00-09.15
WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, adapun tujuan terlaksananya
ekstrakurikuler (pramuka) untuk membentuk sikap disiplin dan mandiri bagi
peserta didik.Maka pelaksanaan program ekstrakurikuler pramuka adalah untuk
melatih disiplin, mandiri, bertanggungjawab dan menjalankan tugas,
kepercayaan dan kejujuran pada peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi dilaksanakan satu kali dalam seminggu setiap hari
sabtu di luar jam pelajaran di sekolah yang di laksanakan dari jam 1 sampai
jam 3 maka didapat data dari Kakak Sri Mulyati. S.Pd.I dengan wawancara
sebagai berikut:
“Setiap hari sabtu dari jam 1 sampai jam 3. Satu kali dalam seminggu
di luar jam pelajaran”(Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 Februari 2020.
Pukul 13.00-13.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi di laksanakan pada hari
sabtu. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka Madrasah juga
menyiapkan alat untuk proses berjalannya pelaksaaan kegiatan ekstrakurikuler
pramuka agar kegiatan pramuka lebih efektif dan terlaksana dengan
39
semestinya. Sebagaimana yang di paparkan dari hasil wawancara dengan kakak
Sri Mulyati, S.Pd.I sebagai berikut:
”Kalau alat biasanya sudah tersedia seperti stok, tali-temali dan lain
sebagainya, hanya saja media yang kurang belum terlalu kakak
persiapkan”(Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 February 2020. Pukul
13.00-13.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, bahwa kesiapan untuk mengajar pramuka
bisa dikatakan sudah siap dari segi alat.Hanya saja dalam bentuk media masih
belum ada.Kesiapan pembina pramuka pun untuk melatih anggota pramuka
juga tidak di ragukan karena selain menjadi pembina pramuka melatih anggota
pramuka dalam kegiatan rutin ekstrakurikler pramuka yang di adakan satu kali
dalam seminggu. Kakak Sri Mulyati juga sebagai guru di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah kota Jambi, Beliau juga bisa sering melihat sikap anggota
pramuka pada saat keberlangsungan jam pelajaran di sekolah. Pembina
Pramuka juga memilki kesiapan dalam mengajar ekstrakurikuler Pramuka
sebagaimana dari hasil wawancara yang di dapatkan sebagai berikut:
“Sebelumnya kakak sudah mengikuti kepramukaan dari jenjang
penggalang sampai jenjang laksana dan di lanjutkankan dengan KMD
jadi sudah pembina sah”(Sri Mulyati. S.Pd.I tanggal 08 February
2020. Pukul 13.00-13.15)
Berdasarkan ungkapandiatas,Pembina Pramuka yang mengajar di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah sudah sesuai di bilang sebagai Pembina.
Karena sudah peranah mengikuti kursus mahir dasar.
Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka dalam meningkatkan disiplin dan
mandiri siswa sangat di ajarkan dalam setiap latihan pramuka seperti datang
tepat waktu. Karena sikap disiplin dan mandiri sangat berkaitan dengan
kehidupan mereka. Maka didapat data dari kakak Sri Mulyati, S.Pd.I dengan
wawancara sebagai berikut:
“Kalau dalam bentuk kegiatannya seperti datang tepat waktu,
melaksanakan segala sesuatunya dengan harus tepat waktu disiplin
mereka harus siap rintangan, jadi itu pasti akan berdampak pada
kehidupan mereka pada saat sekolah pada saat di rumah, jadi
berkaitan sekali kedisiplinan itu dengan kehidupan mereka”(Sri
Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 February 2020. Pukul 13.00-13.15 WIB)
40
Berdasarkan ungkapan diatas, kegiatan pramuka dalam meningkatkan
disiplin siswa, bukan hanya bertujuan untuk di sekolah saja.Tapi, bisa
berdampak pada kehidupan sehari-hari siwa pada saat di luar lingkungan
Madrasah. Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di sini di perbolehkan ikut
dari mulai dari kelas 3 sampai kelas 6 dari golongan siaga dan golongan
penggalang.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka pada Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi bahwa tujuan utama terbentuknya pramuka agar siswa menjadi disiplin,
bertanggungjawab dan mandiri. Kegiatan pramuka di laksanakan satu minggu
sekali yaitu setiap hari sabtu pada jam satu siang sampai jam tiga sore dan di
ikuti mulai dari kelas 3 sampai kelas 6 dan Pembina yang mengajar sudah
mengikuti kursus mahir dasar (KMD). Kegiatan yang di ajarkan dalam bentuk
disiplin danmandiri yaitu seperti datang tepat waktu, harus siap mengahadapi
rintangan karena disiplin dan mandiri bukan hanya berdampak pada kegiatan
diMadrasah, akan tetapi juga berdampak pada siswa di rumah ataupun di
lingkungan masyarakat tempat tinggal.
2. Faktor Penghambat dan Pendukung Karakter Disiplin dan Mandiri Siswa
di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
Bahwa dalam melaksanakan suatu kegiatan atau proses, dimana adanya
faktor penghambat dan mendukung sehingga proses atau kegiatan tersebut
terlaksana secara efektif. Begitu juga dengan kegiatan pramuka dalam
meningkatkan disiplin dan mandiri.
a) Faktor Penghambat Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi tidak terlepas dari hambatan.
Hambatan yang sering ditemui dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
pramuka antara lain:
41
1. Faktor Internal
a. Kurangnya kesadaran mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka,
seperti yang terpapar dari wawancara siswa yang tidak mengikuti
ekstrakurikuler pramuka, alasan kenapa tidak mengikuti
ekstrakurikuler pramuka. Aldi kelas 6 :
“ Malas dan capek, ujarnya ( Aldi, kelas 6, 01-February 2020.
Pukul 11.00-11.05)
Berdasarkan ungkapan diatas, bahwa kegiatan ekstrakurikuler
pramuka yang bertujuan untuk membuat peserta didik displin dan
mandiri banyak mempunyai faktor penghambat salah satunya
kurangnyakesadaran dalam mengikuti ekstrakurikuler seperti yang di
katakan oleh siswa di atas. Yaitu, dia malas untuk mengikuti
ekstrakurikuler dan sekaligus merasa capek.
b. Kurangnya sarana dan prasarana seperti media untuk mengajar
ekstrakurikuler pramuka yang belum disiapkan dan alat-alat yang
kurang memadai, data yang didapatkan dari pembina pramuka Kakak
Sri Mulyati, S.Pd.I sebagai berikut:
“Kalau alat biasanya sudah tersedia seperti stok, tali-temali dan
lain sebagainya, hanya saja media yang kurang belum terlalu
kakak persiapkan” (Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 February
2020. Pukul 13.00-13.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, bahwa kesiapan untuk mengajar
pramuka bisa dikatakan sudah siap dari segi alat.Hanya saja dalam
bentuk media masih belum ada.Ini menjadi faktor penghambat untuk
siswa dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
c. Kurangnya pembina dalam melatih ekstrakurikuler pramuka sehingga
kegiatan pramuka menjadi kurang efektif, kelompok yang diajarkan
banyak sedangkan pembina pramukanya cuman satu. Data yang
didapat dari wawancara dengan ibuk Sri Mulyati, S.Pd.I sebagai
berikut:
“pembinanya kakak disini seorang diri sedangkan kelompok
banyak mangkanya kakak mencari pembantu pembina belum
42
ada pembina cowok, jadi kakak mencari pembantu pembina
untuk mengefektifkan kedisiplinan itu sendiri terhadap anak-
anak”(Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 February 2020. Pukul
13.00-13.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, kendala yang di hadapi oleh
pembina pramuka adalah jumlah siswa atau kelompok yang mengikuti
ekstrakurikuler pramuka banyak. Sedangkan, pembina pelatihnya
hanya satu sehingga dalam proses pelaksanaan kegiatan pramuka
kurang efektif.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang faktor
penghambatInternaldi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi yaitu; kurangnya kesadaran siswa mengikuti pramuka dimana
minat siswa untuk ikut ekstrakurikuler pramuka sangat kurang. Lalu
kurangnya sarana dan prasarana, dalam pelaksanaann kegiatan
ekstrakurikuler pramuka tentu sarana dan prasarana sangat dibutuhkan
agar kegiatan tersebut berjalan dengan efektif.Kurangnya pembina
dalam melatih kegiatan pramuka.Pembina di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwrah Kota Jambi hanya satu pembina perempuan ini
menyebabkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka menjadi kurang
efektif.
2. Faktor Eksternal
a. Kurangnya izin dari orangtua siswa
sehingga siswa tidak bisa mengikuti ekstrakurikuler pramuka.
Dikarenakan, kegiatan ekstrakurikuler pramuka berlangsung di luar
jam pelajaran yang di laksanan pada pukul 1 sampai 3 sore setiap hari
sabtu. Orangtua siswa yang sibuk jadi tidak bisa mengantar anaknya
untuk bisa ikut kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Data yang didapat
dari wawancara dengan ibuk Suryani, S.Pd.I sebagai berikut:
“Tidak semua, sebenarnya itu diwajibkan.Karena adanya
orangtua yang tidak mengizinkan. Pramuka ini dilaksanakan
setelah jam pembelajran waktunya siang, jadi mungkin
orangtuanya malas mengantar anaknya atau ada kesibukan lain.
Karena kita yang ikut pramuka ini dari kelas 3-6.Maka jumlah
43
yang ikut pramuka itu tidak banyak dari yang kita harapkan jadi
sedikit.Karena anak itu ikut ekstrakurikuler tergantung juga dari
dorongan orangtuanya..”( Suryani, S.Pd.I tanggal 01 Februari
2020. Pukul 09.00-09.15 WIB )
Hal senada juga disampaikan oleh kakak Sri Mulyati, S.Pd.I berikut
kutipan wawancaranya.
“penghambat faktor orangtua bisa jadi kan orangtuanya
berhalangan dia tidak bisa datang latihan ataupun dianya datang
kemudian orangtuanya ada kesibukan jadi datang terlambat,
kemudian dalam melaksanakan tugas juga seperti itu, kadang
alasan orangtua kami sibuk jadi susah cari bahan dan alat karena
dulu pernah diberikan suatu kelompok untuk membuat prakarya
untuk membuat cikal pramuka itu hanya beberapa kelompok
yang bisa menyelesaikan dengan alasan tidak ada alat yang
didapat. Jadi kan mereka tidak disiplin dan tidak
bertanggungjawab terhadap apa yang mereka lakukan.( Sri
Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 February 2020. Pukul 13.00-13.15
WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, salah satu faktor penghambat
dalam pelaksanaan ektrakurikuler pramuka adalah kurangnya izin dari
orangtua siswa. Dikarenakan pelaksanaan latihan pramuka diluar jam
pelajaran. Jadi, karena orangtuanya banyak yang bekerja tidak bisa
mengantar anaknya ke Madrasah.
Pramuka ini sebenarnya di wajibkan siswa untuk ikut karena
sudah termasuk kurikurulum K13.Tetapi karena kurangnya kesadaran
dari siswa dan kurangnya dukungan dari orangtua membuat siswa yang
ikut ekstrakurikuler pramuka tidak banyak.Seperti yang di jelaskan oleh
kakak Sri Mulyati, S.Pd.I pada saat wawancara adalah sebagai berikut:
”Diwajibkan karena ini sudah termasuk kurikulum pembelajaran
K13, tapi masih banyak yang tidak ikut dari 600 siswa hanya
bisa dianggap sekitar 10% yang ikut. (Sri Mulyati, S.Pd.I
tanggal 08 February 2020. Pukul 13.00-13.15 WIB )
Berdasarkan ungkapan diatas, kurikulum K13 bahwasanya
pramuka sudah di wajibkan.Peserta didik sudah diwajibkan semuanya
untuk mengikuti ekstrakurikuler pramuka karena di Madrasah
44
Ibtidaiyah Al Munawwarah sudah memakai kurikulum K13. Tetapi,
kebanyakan orang tua tidak mengizinkan anaknya ikut dengan beberapa
alasan.
b. Lingkungan luar yang tidak mendukung
Lingkungan sangatlah penting dalam suatu perilaku yang ada
dalam diri seseorang, demikian juga dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka.Di lingkungan rumah misalnya siswa
mementingkan bermain bersama teman-teman daripada melakukan
kegiatan sekolah.Ini menjadi penghambat untuk melaksanakan suatu
kegiatan ekstrakurikuler pramuka.Data yang didapatkan dari salah satu
siswa kelas 6.
“ malas dan capek” (Aldy, kelas 6 tanggal 01 February 2020.
Pukul 11.00-11.05 WIB)
Dan di sampaikan lagi oleh kakak Sri Mulyati, S.Pd.I sebagai berikut:
“yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
pramuka adalah ketika siswa hendak mengikuti di pengaruhi oleh
teman sebayanya untuk tidak mengikuti kegiatan sekolah dan di
ajak bermain contohnya bermain sepak bola, kelereng dan lain
sebagainya”(Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 February 2020. Pukul
13.00-13.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, pengaruh dalam pelaksanaan
kegiatan pramuka ketika anak berada di luar Madrasah.Latihan
pramuka di laksanakan diluar jam pealajaran sekolah. Jadi
kebanyakan siswa pulang ke rumah menjelang jam latihan pramuka.
Karena di lingkungan tempat tinggalnya mereka bermain bersama
teman sebaya.Maka, mereka keasyikan bermain sehingga ada rasa
malas untuk keMadrasah.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang faktor penghambat
eksternal yaitu; Pertama, kurangnya izin dari orang tua kedua,
lingkungan luar yang kurang mendukung, hal ini lah yang membuat
siswa tidak ikut ekstrakurikuler pramuka. Karena izin dari orangtua
sangat diperlukan setiap kegiatan di Madrasah pasti meminta izin
45
kepada orang tua siswa agar di izinkan untuk ikut kegiatan di
madrasah. Begitupun dengan lingkungan di luar yang juga tidak
mendukung karena pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di
laksanakan di luar jam pelajaran diMadrasah.Jadi, siswa pulang dulu
ke rumah setelah siang baru ke Madrasah untuk latihan pramuka.Di
saat siswa pulang ke rumah siswa bermain bersama teman sebayanya
dan di pengaruhi serta lupa waktu dan tidak datang untuk latihan
ekstrakurikuler pramuka.
b) Faktor pendukung siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
Faktor pendukung pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka
dalam membentuk disiplin dan mandiri siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Tata tertib yang mendukung
Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka lebih taat aturan,
karena sudah terlihat pada saat proses pembelajaran di Madrasah, data
yang didapat dari ibu Suryani, S.Pd.I sebagai berikut:
“Memang umumnya karena kita ada juga yang tidak ikut pramuka,
jadi yang ikut pramuka itu sudah mempunyai sipat disiplin dan
mandiri juga karena dalam latihan pramuka itu banyak yang kita
latih, mulai dari masalah kedisiplinan, masalah tentang
kemandirian, jadi sudah ada juga yang ikut pramuka itu yang
mandirinya” (Suryani, S.Pd.I tanggal 01 February. Pukul 09.00-09-
15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, banyak juga siswa yang tidak
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Perbedaan siswa yang
mengikuti pramuka dan yang tidak mengikuti pramuka pun beda jauh,
yang mengikuti pramuka lebih mempunya sipat disiplin dan mandiri.
Karena dalam latihan pramuka sikap disiplin dan mandiri menjadi tujuan
utama terlaksananya ekstrakurikuler pramuka .
46
Sehubungan dengan hal tersebut peneliti juga melakukan
wawancara dengan kakak pembina sekaligus guru di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi tentang pentinya pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap tata tertib di Madrasahsaat
berlangsungnya proses pembelajaran yaitu:
“Ada, sangat berpengaruh terutama dalam hal kedisplinan,
tanggungjawab dan kemandirian mereka dalam melakukan hal
yang dilakukan di sekolah contohnya dalam mengerjakan tugas
dalam upacara bendera ketika diberi tanggungjawab ya mereka
melakukan”( Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 February 2020. Pukul
13.00-13.15)
Berdasarkan ungkapan diatas, dalam proses pembelajaran di
sekolah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka lebih
bertanggung jawab ketika diberi tugas. Ini menandakan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler pramuka sangat berpengaruh dalam proses kegiatan
belajar mengajar diMadrasah.
b. Pembina yang professional
Pembina professional sangat berpengaruh untuk membentuk
disiplin dan mandiri siswa. Hal ini akan menjadi faktor pendukung
tersendiri untuk membentuk disiplin dan mandiri siswa. Pembina ini
dahulu juga aktif pramuka dari jenjang penggalang sampai jenjang
laksana dan di lanjutkan dengan mengikuti Kursus Mahir Dasar
(KMD).
KMD adalah Kursus Mahir Dasar yang diperuntukkan bagi para
pembina gugusdepan atau calon pembina gugusdepan. Lulusan KMD
wajib mempraktekkan apa yang telah didapatkan dari KMD pada
gugusdepannya pada lulusan KMD akan memilih spesialisasi yakni
pembina siaga, pembina penggalang, pembina penegak, atau pembina
pandega.
Hal ini dijelaskan dari hasil wawancara peneliti kepada kakak
pembina pramuka di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
sebagai berikut:
47
“Sebelumnya kakak sudah mengikuti kepramukaan dari jenjang
penggalang sampai jenjang laksana dan di lanjutkankan dengan
KMD jadi sudah pembina sah”(Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08
February 2020. Pukul 13.00-13.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, pembina pramuka di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah sudah dikatakan professional, karena sudah
mengikuti kegiatan kursus mahir dasar dan memiliki sertifikat sah
sebagai seorang pembina.
c. Dukungan dari Kepala Madrasah
Kepala Madrasah merupakan orang yang bertanggung jawab
penuh terhadap berhasil tidaknya Madrasah dalam mewujudkan
Madrasah yang berkualitas dan berprestasi.Segala kegiatan yang ada di
Madrasah harus mempunyai dukungan dari Kepala Madrasah krena
merupakan usaha sadar yang harus dilakukan oleh orang yang
mempunyai kedudukan tertinggi di Madrasah dalam mempengaruhi
pengikutnya terhadap hal yang berkaitan dengan kegiatan madrasah
dan pengembangan mutu pendidikan yang merupakan tujuan
bersama.Peran Kepala Madrasah sangatlah penting karena dukungan
inilah siswa merasa di perhatikan .
Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang faktor
pendukung internal yaitu;pertama, tata tertib yang
mendukung.Perbedaan siswa yang mengikuti pramuka dan yang tidak
mengikuti pramuka pun beda jauh, yang mengikuti pramuka lebih
mempunyai sipat disiplin dan mandiri. Kedua, Pembina yang
professional menjadi salah satu faktor pendukung dikarenakan
pembina yang professional berpengaruh terhadap terlaksananya
kegiatan pramuka, pembina pramuka di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah ini sudah mengikuti kursus mahir dasar (KMD)
kalau di dalam pramuka yaitu latihan atau syarat untuk menjadi
seorang pembina. Ketiga, Dukungan dari Kepala Madrasah yang juga
menjadi faktor pendukung tanpa adanya dukungan dari kepala
48
Madrasah. Maka, pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka juga tidak
akan bisa terlaksana.
2. Faktor eksternal
a. Dukungan dari orangtua
Peran orangtua sangat berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka, karena pada dasarnya setiap pelaksanaan
kegiatan diMadrasah. Siswa yang mengikuti pasti akan meminta izin
dari orangtuanya begitu pula guru yang melaksanakan kegiatan
tersebut. Seperti yang di katakana oleh ibu Suryani, S.Pd.I sebagai
berikut:
“ kita ada undangan bikin surat untuk orangtuanya supaya anak
ikut pramuka, jadi undangan itu menunjukkan wajib”(Suryani,
S.Pd.I tanggal 01 February 2020. Pukul 09.00-09.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka harus ada dukungan dari orangtua. Oleh
karena itu, Kepala Madrasah bekerja sama dengan Pembina Pramuka
membuat surat izin untuk orangtua siswa. Agar siswa yang mengikuti
kegiatan Pramuka mendapat dukungan lebih dari orangtuanya.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang faktor pendukung
eksternal yaitu Pertama,dukungan dari orangtua siswa.Peran orangtua
sangat berpengaruh.Oleh karena itu dukungan dari orangtua sangat
berpengaruh penting agar siswa bisa ikut ekstrakurikuler pramuka.
3. Upaya dalam Mengatasi Faktor Penghambat di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwah Kota Jambi.
Bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka selalu ada faktor
penghambat dan pendukung dalam pelaksanaanya sehingga kegiatan tersebut
berjalan secara efektif, dalam faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler
pramuka, selalu ada upaya dalam mengatasi permasalahan faktor penghambat
baik itu internal dan eksternal yaitu sebagai berikut :
49
1. Faktor penghambat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
a) Faktor Internal
1. Kurangnya kesadaran mengikuti ekstrakurikuler pramuka
Awal mula terbentuknya ekstrakurikuler pramuka pada tahun
ajaran 2016/2017.Karena seiring berjalannya waktu ekstrakurikuler di
wajibkan dalam kurikulum K13, di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah sudah memakai kurikulum baru yaitu kurikulum K13
dan memang seharusnya ekstrakurikuler pramuka di wajibkan.Maka
dalam pelaksanaan pramuka di buat program yang terstruktur. Jadi,
pada saat latihan lebih siap dan tidak membosankan sehingga siswa
yang ikut ekstrakurikuler pramuka juga lebih banyak. Seperti yang
dikatakan oleh kakak Sri Mulyati pada saat wawancara yaitu sebagai
berikut:
“Dalam meningkatkan itu tentunya ada program yang terstruktur
seperti, hari ini kita latihan apa seandainya LKBB. Jadi otomatis
kita harus mengikuti LKBB mempersiapkan apa yang harus
diajarkan tentang LKBB terhadap anak-anak,”(Sri Mulyati, S.Pd.I
tanggal 08 February 2020. Pukul 13.00-13.15 WIB)
Kakak Sri Mulyati juga menyampaikan program yang dilaksanakan
dalam pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka yaitu:
”Secara garis besar pramuka itu membentuk anak disiplin berani
dan setia secara garis besarnya itu sih secara global saja ataupun
secara dasadharma dan try satya. Nah di sinipaling banyak program
yang kakak lakukan kegiatannya LKBB, Games belajar sambil
bermain mereka untuk menanamkan tim word mereka, kemudian
selain LKBB yang lain-lain seperti sandi, morse dan bagaimana
saling menjaga lingkungan berteman satu sama lain seperti itu.(Sri
Mulyati, S.Pd.I tanggal 08 February 2020. Pukul 13.00-13.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan diatas, kurangnya minat dari peserta didik
itu sendiri dalam mengikuti ekstrakurikuler pramuka.Jadi, untuk
meningkatkan kegiatan pramuka yang tidak membosankan pembina
pramuka membuat program terstruktur untuk membuat siswa yang
mengikuti kegiatan pramuka tidak merasa bosan. Yaitu, Games belajar
50
sambil bermain mereka untuk menanamkan tim word mereka,
kemudian selain LKBB yang lain-lain seperti sandi, morse dan
bagaimana saling menjaga lingkungan berteman satu sama lain seperti
itu.
2. Kurangnya sarana dan prasarana
Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka tentunya
memerlukan sarana dan prasarana agar tercapainya juga kegiatan yang
menarik dan terstruktur.Akan tetapi dalam hasil wawancara bersama
dengan kak Sri Mulyati S.Pd sebagai berikut:
“Kalau alat biasanya sudah tersedia seperti stok, tali-temali
dan lain sebagainya, hanya saja media yang kurang belum
terlalu kakak persiapkan” (Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08
February 2020. Pukul 13.00-13.15 WIB)
Berdasarkan ungkapan di atas, pembina kekurangan media
dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Jadi belum
terlalu di siapkan. Disini pembina pramuka berperan aktif dalam
meningkatkan media untuk proses pelaksanaan, karena alat sudah di
siapkan dari Madrasah.
3. Kurangnya pembina dalam melatih kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Pelaksanan kegiatan ekstrakurikuler pramuka biasanya ada 2
pembina yaitu 1 pembina putri dan 1 pembina putra dikarenakan dalam
ekstrakurikuler pramuka itu terpisah antara putra dan putri, selain itu
pelaksanaan kegiatan pramuka pun lebih kondusif dan efektif.
Sedangkan di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah hanya ada satu
pembina, wawancara yang di dapatkan dari kakak Sri Mulyati, S.Pd.I
adalah:
“kemudian pembinanya kakak disini seorang diri sedangkan
kelompok banyak mangkanya kakak mencari pembantu
pembina belum ada pembina cowok, jadi kakak mencari
pembantu pembina untuk mengefektifkan kedisiplinan itu
sendiri terhadap anak-anak”(Sri Mulyati, S.Pd.I tanggal 08
February 2020. Pukul 13.00-13.15 WIB)
51
Berdasarkan ungkapan diatas, dari wawancara dengan pembina
pramuka di atas dapat disimpulkan bahwa Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah sekarang sedang mencari 1 pelatih sekaligus pembina
membantu mengefektifkan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
pramuka sehingga tujuan untuk membentuk sipat disipli kepada anak
lebih mudah.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang bagaimana
mengatasi permasalahan faktor penghambat internal di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi yaitu kurangnya kesadaran
mengikuti ekstrakurikuler pramuka, kurangnya sarana dan prasarana
dan kurangnya pembina pelatih dalam melaksanakan ekstrakurikuler
pramuka.Di mana pembina pramuka berperan aktif untuk menyiapkan
media dan membuat proram kegiatan yang terstruktur dan menarik agar
siswa berminat untuk emngikuti ekstrakurikuler pramuka serta peran
Kepala Madrasah untuk mencari satu pembina lagi agar pelaksanaan
kegiatan pramuka menjadi lebih efektif.
b) Faktor Eksternal
1. Kurangnya izin dari orangtua siswa
Melaksanakan ekstrakurikuler pramuka tak lepas dari izin
orangtua karena kegiatan pramuka dilaksanakan diluar jam pelajaran
berlangsung yang di laksanakan pada jam 1 sampai jam 3 sore setiap
hari sabtu, sedangkan proses pembelajaran pada hari sabtu
dilaksananakan dari pagi sampai jam 11 siang otomatis siswa pulang
dulu ke rumah. Jadi solusi yang di laksanakan oleh pembina pramuka
Al Munawwarah adalah sebagai berikut terpapar dari hasil wawancara
dengan Kepala Madrasah:
“jadi karena dari pembina pramukanya dia ada undangan bikin
surat supaya anak ikut pramuka,jadi undangan itu menunjukkan
wajib. Karena ekstrakurikuler pramuka ini kan juga termasuk
ekstrakurikuler wajib.(Suryani, S.Pd.I tanggal 01 February 2020.
Pukul 09.00-09.15 WIB)
52
Berdasarkan ungkapan di atas, dalam pelaksanaan kegiatan di
Madrasah yang melibatkan siswa apalagi kegiatannya di luar jam
pelajaran Madrasah. Pasti Madrasah meminta izin kepada orang tua
siswa supaya kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Hal ini
membuat sebagian orang tua siswa ada yang tidak mengizinkan
anaknya untuk tidak ikut kegiatan hal ini terjadi pada kegiatan
ekstrakurikuler pramuka. Oleh karna Madrasah membuat surat
undangan kepada orang tua siswa yang menunjukkan bahwa kegiatan
tersebut wajib. Dan bergarap orang tua siswa mengerti dan memahami
sehingga mengizinkan anaknya ikut kegiatan tersebut.Karena
tujuannya bukan cuman untuk sekolah tetapi untuk siswa tersebut agar
lebih mempunyai sifat disiplin, mandiri.
2. Lingkungan Luar yang Kurang Mendukung
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebenarnya
wajib karena kurangnya kesadaran dari siswa untuk mengikuti
kegiatan pramuka.Selain itu siswa pun banyak dapat pengaruh dari
temannya untuk tidak mengikuti kegiatan, apalagi kegiatan
ekstrakurikuler pramuka ini dilaksanakan diluar jam pelajaran, di
mana pada saat siswa sudah pulangMadrasah. Maka pengaruh dari
lingkungan tempat tinggal siswa bisa jadi penghambat dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Oleh karena itu
untuk mengatasi permasalahan ini pembina pramuka selalu bekerja
keras dan bekerja sama dengan guru atau orangtua siswa untuk
selalu giat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan tentang upaya
mengatasi permasalahan faktor penghambat eksternal yaitu
Pertama, kurangnya izin dari orangtua siswa. Kedua, lingkungan
luar yang tidak mendukung, dimana cara mengatasinya adalah
dengan membuat surat undangan izin kepada orang tua.
53
C. Pembahasan
Sesuai dengan halaman sebelumnya, peneliti berusaha untuk menjelaskan
dan menjawab tentang yang telah peneliti temukan dengan beberapa data, baik
dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berangkat dari sini, peneliti
mencoba mendeskripsikan data-data yang telah peneliti temukan berdasarkan dari
logika dan di perkuat dengan teori-teori yang sudah ada dan kemudian diharapkan
bias menemukan sesuatu yang baru.
Data yang penulis sajikan berdasarkan wawancara dengan pihak Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah kota jambi, antara lain Kepala Madrasah, pembina
pramuka dan beberapa siswa. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian yang telah penulis rumuskan, maka dalam penyajian ini penulis
mengkalrifikasikan 3 (tiga) macam, anatara lain:
1. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Membentuk Disiplin dan
Mandiri di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah di laksanakan satu kali dalam seminggu yaitu setiap hari
sabtu. Kegiataan pramuka ini dilaksanakan diluar jam pelajaran berlangsung
yaitu dari jam 1 siang sampai jam 3 sore. Tujuan utama di adakan
ekstrakurikuler pramuka untuk membentuk sikap disiplin, bertanggungjawab
dan mandiri pada siswa, sikap ini bukan hanya di terapkan di Madrasah.Tetapi,
juga di terapkan di rumah ataupun di lingkungan tempat tingal siswa.Karena
sikap ini harus wajib dimiliki oleh siswa untuk kepentingan dirinya sendiri.
Seperti yang dikemukakan oleh Semiawan (2008: hal 27)
Disiplin merupakan pengaruh yang dirancang untuk membantu
anak mampu menghahadapi lingkungan.Disipin tumbuh dari
kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan
keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu,
dengan pembatasan atau peraturan yang diperlukan oleh
lingkungan terhadap dirinya.
Berdasarkan keterangan di atas, disiplin harus di rancang bagi siswa
agar terbiasa dalam menghadapi lingkungan untuk menjaga keseimbangan
antara kecenderungan dan keinginan individu. Dalam meningkatkan
54
kedisiplinan siswapara pengajar dan pembina pramuka harus memiliki
wawasan yang luas tentang kedisiplinan siswa itu sendiri. Tidak hanya
memberikan pusihment saja untuk menertibkan siswa tetapi juga dibutuhkan
metode yang cocok untuk menghadapi siswa yang bermasalah dengan
mempertimbangkan berbagai aspek pelanggarannya.
Analisis penulis terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
pramuka dan didukung oleh beberapa literature bahwa selain tata tertib yang di
berlakukan untuk meningkatkan kedisiplinan dan kemandirian, maka sosok
dari pembina juga berpengaruh bagi siswa dalam meningkatkan kedisiplinan
siswa.Seorang pembina tidak hanya memberi tata tertib saja namun pembina
adalah panutan siswa. Pembina yang professional dalam disiplin akan dijadikan
panutan yang baik bagi siswa. Pembina pramuka di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi sudah Kursus Mahir Dasar (KMD) sudah
pembina sah.Selain itu pembina pramuka di Madrasah Ibtidaiyah juga sebagai
guru jadi bisa langsung melihat perkembangan sikap disiplin dan mandiri yang
ada pada siswa. Seperti dalam hadits tersebut :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان الله استخلص هذا الدين لنفسه ول يصلح لدينكم ال السخاء
وحسن الخلق ال فززينوا دينكم بهما
Artinya : Rosulullah Saw Bersabda : Sesungguhnya Allah memilih agama ini
untuk dirinya dan tidak ada sesuatu bagi agama kalian kecuali sikap
murah hati dan akhlak yang baik, ingatlah maka hiasilah agamamu
dengan sikap murah hati dan akhlak yang baik. (Hadits ini ada dalam
kitab وصياي الأباء لأبناء hal:4 ).
2. Faktor Penghambat dan Pendukung Karakter Disiplin dan Mandiri Siswa di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
Setiap proses kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran serta
program pembentukkan karakteristik siswa memiliki penghambat dan
pendukung begitu juga dengan hal ini.adapun faktor penghambat internal
adalah:
55
a) Kurangnya kesadaran mengikuti ekstrakurikuler pramuka
Kesadaran merupakan melaksanakan segala sesuatu dengan ikhlas.
Kesadaran seorang siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler pramuka akan
timbul jika ada paksaan namun karena dari dirinya sendiri. Hal ini sejalan
dengan yang diungkapkan Muhibbin Syah (2006:hal3)
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminatin seseorang
akan diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
Jadi berbeda dengan perhatian sifatnya hanya sementara dan belum
tentu diikuti dengan perasaan senang.Sedangkan minat selalu
diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.
Berdasarkan keterangan diatasminat sangat penting di miliki oleh
siswa agar kegiatan berjalan dengan lancar.Maka minat yang harus
dimiliki siswa di usahakan tidak bersifat sementara.Jadi pembina pramuka
berperan penting untuk membuat suatu kegiatan menarik yang bisa
membuat siswa merasa sadar dan ingin mengikuti kegiatan tersebut.
Kesadaran dari siswa itu sendiri sangat berpengaruh, karena jika
siswa itu dari awal sudah tidak mempunyai minat pada suatu kegiatan.
Maka siswa itu akan merasa bosan dan tidak mau mengikuti kegiatan
tersebut, maka peran kepala Madrasahdan pembina sangat penting agar
kegiatan tersebut tidak membosankan dan terstruktur.
b) Kurangnya sarana dan prasarana
Kurangnya sarana dan prasarana dapat mempengaruhi dalam
pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka, karena setiap latihan pramuka
membutuh alat atau media yang harus mamadai seperti stok, teli-temali,
semaphore.Agar program yang mau di laksanakan berjalan dengan efektif.
Hal ini sejalan dengan yang di ungkapan oleh Suharsimi Arikunto dan Lia
Yuliana (2008:hal273)
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang
sangat penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan
dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya dengan pendidikan
yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga pemanfaatannya
baik dari segi intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya
oleh guru maupun oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
56
Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak
agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar,
teratur, efektif dan efisien.
Berdasarkan keterangan diatas Madrasah sangat berperan penting
dalam menyediakan sarana dan prasarana. Adanya sarana dan prasarana
dapat memudahkan untuk melaksanakan proses kegiatan. Sarana pendidikan
adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar.
Madrasahsangat berperan penting dalam menyediakan sarana dan
prasarana dalam proses pembelajaran baik itu yang bersifat formal ataupun
dalam kegiatan ekstrakurikuler. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap
akan memudahkan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan program
yang di jalankan bisa terlaksana.
c) Kurangnya pembina dalam melatih pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka
Untuk melaksanakan ekstrakurikuler pramuka dengan anggota
pramuka yang ramai dan kelompok yang banyak.Maka, setiap sekolah
harus mempunyai pembina pramuka lebih dari satu.Seperti yang di ketahui
anggota pramuka memiliki satuan terpisah antara putra dan putri.
Analisis penulis terhadap faktor penghambat internal dan didukung
oleh beberapa literature bahwa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka minat dari siswa sangat penting. Tanpa kemauan dari siswa untuk
mengikuti ekstrakurikuler pramuka maka kegiatan ekstrakurikuler
pramuka yang tujuannya untuk membuat siswa menjadi disiplin,
bertanggungjawab dan mandiri tidak akan terlaksana. Lalu Sarana dan
prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting
dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam kegiatan
ekstrakurikuler pramuka agar kegiatan pramuka menjadi lebih terstruktur
dan menarik serta bisa menarik perhatian siswa.Pembina pramuka juga
berperan penting dan diMadrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah kekurangan
pembina pramuka.Hal ini bisa menjadi penghambat karena pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler pramuka menjadi kurang efektif.
57
Adapun faktor eksternal sebagai berikut:
a) Kurangnya izin dari orangtua
Peran orang tua sangat penting dalam melaksanakan suatu
kegiatan. Apalagi jika kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan diluar jam
pelajaran, otomatis memerlukan izin dari orangtua siswa.Interaksi yang
terjalin antara orang tua dan sekolah meliputi dua kategori, yaitu parental
involment dan parental participation. Menurut Davis dalam Dwiningrum
(2015:hal73) sebagai berikut:
Indikasi parental participation adalah orang tua berpengaruh atau
berupaya mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pada hal-
hal yang sangat penting di sekolah, seperti penentuan program
sekolah, masalah keuangan dan lain-lain.Sebaliknya indikasi
parental involvement mengarah pada keterlibatan orang tua pada
semua jenis aktivitas yang ditujukan untuk mendukung program-
program sekolah.
Berdasarkan keterangan diatas orang tua sangat berpengaruh pada
pelaksanaan program di Madrasah dan bisa mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan pada hal-hal yang sangat penting di Madrasah.
(baik itu pada proses pembelajaran ataupun kegiatan di Madrasah. Tapi
banyak orangtua tidak mengizinkan anaknya untuk ikut kegiatan di
Madrasah dengan beberapa alasan.
Pada pelaksanaan kegiatan di Madrasah tentu pihak Madrasah
meminta izin kepada orangtua siswa.Kurangnya izin dari orang tua bisa
menjadi penghambat pada pelaksanaan kegiatan diMadrasah.Madrasah
tidak bisa memaksa anak untuk ikut kalau orangtuanya tidak mengizinkan.
Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Allah Berfirman :
رك لظلم إن ٱلش بنى ل تشرك بٱلل ن لبنهۦ وهو يعظهۥ ي وإذ قال لقم
عظيم
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu
ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
58
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" (Q.S Luqman:
13, Hal:412)
b) Lingkungan luar yang tidak mendukung
Lingkungan sangatlah mendukung dalam suatu perilaku yang ada
dalam diri seseorang.Demikian juga dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka.Dilingkungan rumah misalnya, siswa
mementingkan bermain bersama teman-teman daripada melakukan
kegiatan Madrasah.Ini menjadi penghambat untuk melaksanakan suatu
kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
Lingkungan merupakan semua yang ada di luar individu yang
meliputi fisik dan masyarakat.Masyarakat juga berpengaruh dalam
belajar peserta didik.Pengaruh itu terjadi karena keberadaan peserta
didik dalam masyarakat. Misalnya kegiatan peserta didik dalam
masyarakat, kegiatan peserta didik dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap perkembangan kepribadiannya, tetapi jika
peserta didik tersebut terlalu banyak mengambil kegiatan didalam
masyarakat maka kegiatan sekolahnya terganggu ( Muhibbin syah
2006:hal 3)
Berdasarkan keterangan di atas, lingkungan tempat tinggal siswa
sangat besar pengaruhnya.Apakah kegiatan siswa dalam masyrakat
menguntungkan atau tidak. Pada kegiatan di Madrasah di luar jam
pelajaran seperti ekstrakurikuler yang adakan sesudah pulangMadrasah,
otomatis siswa pulang dahulu ke rumah baru datang lagi ke Madrasah.
Ketika siswa pulang ke rumah maka peran pada lingkungan di masyarakat
sangat berpengaruh.Apalagi faktor dari teman sebaya.
Teman sebaya sangat berperan penting di lingkungan masyarakat.
Siswa ketika pulang ke rumah dan di ajak bermain bersama teman sebaya
nya akan membuat siswa lupa waktu dan tidak datang ke Madrasah untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di Madrasah yang di laksanakan diluar
jam pelajaran. Kegiatan siswa harus menguntungkan terhadap
perkembangan kepribadiannya.Jika siswa terlalu banyak mengambil
kegiatan didalam masyarakat maka kegiatan di Madrasah pun terganggu.
59
Analisis penulis terhadap faktor penghambat eksternal dan
didukung oleh beberapa literature bahwa izin dari orangtua siswa sangat
berpengaruh pada proses kegiatan di Madrasah sebagai orangtua tentu
menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Tapi kebanyaan orangtua tidak
mengizinkan anaknya dengan beberapa alasan dan lingkungan luar yang
tidak mendukung.Lingkungan luar yang berada di luar Madrasah meliputi
seperti masyarakat yang juga berpengaruh dalam belajar siswa.Pengaruh
itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat.Seperti dalam hadits
tersebut :
الله عليه وسلم المؤمن مراة اخيه المؤمن وعنه رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى
اخرجه ابو داود باسناد حسن
Artinya : Dari abu hurairah ra Bahwa rosulullah saw bersabda “seorang mukmin
adalah cermin bagi saudaranya yang mukmin’’ (HR.Abu Daud dengan
sanad Hasan). (Hadits ini ada dalam kitab Bulughul Marom imam ibnu
hajar Al-atsqolani hal: 723).
Setiap dari segala hal memiliki penghambat dan pendukung. Faktor pendukung
internal adalah:
a) Tata tertib yang mendukung
Adanya peraturan yang jelas terhadap siswa-siswi yang melanggar
tata tertib sekolah baik tata tertib tertulis maupun tata tertib tidak tertulis.
Tata tertib di berlakukan dengan jelas, tegas dan adil.
Sebagai kegiatan pembelajaran dan pengajaran di luar kelas,
ekstrakurikuler mempunyai fungsi dan tujuan untuk melatih sikap
disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab dalam
menjalankan tugas (Kompri, M.Pd.I 2017: hal 228)
Berdasarkan keterangan di atas.Jelas bahwa ekstrakurikuler sangat
berpengaruh pada tata tertib di sekolah.Kerena tujuan dari pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler itu untuk melatih sikap disiplin, kejujuran, dan
tanggung jawab dalam menjalankan tugas. Tujuan ini bukan hanya
diterapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler saja, akan tetapi untuk proses
pelaksanaan pembelajaran diMadrasah.
60
Tata tertib yang mendukung di sekolah dapat di latih bukan hanya
pada kegiatan proses pembelajaran. Tetapi, peran ekstrakurikuler di luar
jam pelajaran dengan tujuan yang mengguntungkan untuk Madrasah,
siswa, dan bahkan berguna untuk siswa pada saat di lingkungan luar
sekolah seperti masyarakat.Itulah kenapa kegiatan ekstrakurikuler di
Madrasah harus diikuti siswa guna untuk dirinya.
b) Pembina yang professional
Pembina yang professional pada umumnya kreatif, disiplin dan
bersemangat.Pembina yang professional mampu memahami karakteristik
siswa dan mampu menempatkan ketika waktu antara serius dan tidaknya
dalam suatu kegiatan.
Tugas Pembina Pramuka agar dapat memerankan dirinya dengan
baik seyogyanya menghayati dengan baik prinsip-prinsip dalam
pendidikan kepramukaan, sehingga dapat menciptakan kegiatan
yang menyenangkan bagi peserta didik. (Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka 2010: hal 78)
Berdasarkan keterangan di atas. Pembina pramuka tugasnya bukan
hanya sebagai pelatih. Akan tetapi, harus bisa menciptakan kegiatan yang
menyenangkan bagi siswa dan bisa memerankan dirinya dengan baik pada
prinsip-prinsip kepramukaan.
Pembina yang professional sudah pasti bisa membuat suatu
kegiatan yang menarik. Kegiatan yang menarik akan membuat siswa ingin
ikut dan membuat siswa yang sudah mengukuti menjadi bertahan dan tidak
bosan. Karena kebanyakan kegiatan jika tidak menarik maka siswa akan
merasa bosan. Jadi, Pembina sangat berperan penting dalam menciptakan
kegiatan yang menarik.Karena Pembina pramuka di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah juga sebagai guru.Jadi, Pembina pramuka tidak hanya
memberi tat tertib saja namun juga sebagai panutan bagi siswa. Pembina
yang disiplin akan menjadi panutan yang baik siswa. Sebagaimana
termaktub dalam Al-Qur’an Allah Berfirman :
61
وٱليوم ٱلءاخر وذكر أسوة حسنة ل من كان يرجوا ٱلل لقد كان لكم فى رسول ٱلل
كثيرا ٱلل
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimuyaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan
kedatanganhari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Q.S Al-
Ahzab: 21, hal:420)
c) Dukungan dari Kepala Madrasah
Adapun perhatian dari kepala Madrasah demi terlaksana kegiatan
ekstrakurikuler pramuka, misalnya waktu, anggaran, penggelolaan
kepramukaan sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan optimal.
Perhatian dan kesediaan kepala sekolah untuk ikut serta dalam
kegiatan Pramuka sekolah sangat besar pengaruhnya pada
kelangsungan gugus depan yang sudah dibentuk. Kepala sekolah
harus berusaha agar pelaksanaan Pramuka di sekolahnya tidak
sekedar sebagai kegiatan musiman, yang sekali waktu muncul dan
untuk jangka waktu yang lama tenggela ( M Kopri, M.Pd.I 2017:
hal 231)
Berdasarkan keterangan di atas.Dukungan kepala Madrasah sangat
di perlukan dan perhatian serta kesediaan kepala Madrasah untuk ikut serta
dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka sangat besar pengaruhnya pada
kelangsungangugus depan. Pelaksanaan Pramuka di Madrasah harus
terlaksana dengan kegiatan yang terstruktur dan tidak membosankan agar
tidak sekedar mejadi kegiatan musiman.
Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka tentu hal pertama yang di
inginkan selain tujuan dari pelaksanaan pramuka itu adalah pentinya
dukungan dari pihak sekolah terutama Kepala Madrasah agar kegiatan
tersebut berjalan dengan lancar. Bukan hanya sekedar kegiatan musiman
yang sewaktu-waktu bisa hilang.Tetapi, untuk jangka waktu yang lama.
Analisis penulis terhadap faktor pendukung internal dan didukung
oleh beberapa literature bahwa ekstrakurikuler mempunyai fungsi dan
tujuan untuk melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung
jawab dalam menjalankan tugas. Ini menjaditujuan utama terlaksananya
62
ekstrakurikuler pramuka dan sudah terlihat dari tat tertib di Madrasah
bahwa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka lebih disiplin dan mandiri.
Dan pembina yang professional serta dukungan dari sekolah, pembina dan
kepala sekolah sangat berperan penting dalam proses terlaksananya
ekstrakurikuler di Madrasah. Tugas pembina menciptakan kegiatan yang
menyenangkan bagi siswa agar minat siswa untuk mengikuti
ekstrakurikuler pramuka lebih meningkat serta kepala sekolah harus
berusaha agar pelaksanaan Pramuka di sekolahnya tidak sekedar sebagai
kegiatan musiman, yang sekali waktu muncul dan untuk jangka waktu
yang lama tenggelam.
Adapun faktor eksternal sebagai berikut:
a) Dukungan dari orangtua
Terlaksana atau tidaknya suatu kegiatan ekstrakurikuler tidak lepas
dari izin orangtua kepada anaknya yang hendak mengikuti suatu kegiatan
ekstrakurikuler, ekstrakurikuler pramuka membentuk sikap displin dam
mandiri pada setiap anggotanya.
Orang tua menuntut hubungan yang saling tergantung antara rumah
dan sekolah.Pada tingkat ini kekuatan sekolah diperoleh melalui
jaringan yang dimiliki orang tua.Aktivitas orang tua pada tingkat
ini adalah secara konsisten mempengaruhi pengambilan keputusan.
Orang tua bertanggung jawab pada setiap aspek sekolah
(Dwiningrum 2015:hal73 )
Berdasarkan keterangan di atas.Orang tua berperan aktif dalam
setiap aktivitas di sekolah dan kekuatan Madrasahdiperoleh melalui
jaringan yang dimiliki orang tua. Tanpa dukungan dari orang tua suatu
program di Madrasahtidak akan berjalan dengan lancar. Seperti
ekstrakurikuler pramuka yang dilaksanakan di luar jam pelajaran di
sekolah. Tentunya orang tua di sini harus berperan aktif dan izin orang tua
kepada anaknya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka sangat
berpengaruh pada kegiatan pramuka tersebut.
Aktivitas orang tua pada tingkat ini adalah secara konsisten
mempengaruhi pengambilan keputusan dan bertanggung jawab pada setiap
63
aspek di Madrasah.Itulah kenapa dukungan dari orang tua sangat
berpengaruh pada setiap kegiatan di Madrasah.
Analisis penulis terhadap faktor pendukung eksternal dan didukung
oleh beberapa literature yaitu dukungan dari orang tua bawa peran
orangtua sangat penting. Tanpa izin orangtua kepada anaknya untuk
mengikuti kegiatan di Madrasah, maka pelaksanaan kegiatan di Madrasah
tidaka akn berjalan sesuai keinginan.Dukungan dari orangtua pun sangat
berpengaruh terhadap terlaksannya pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka
di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
3. Mengatasi Permasalahan Faktor Penghambat di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi
Faktor penghambat adalah semua jenis faktor yang sifatnya menghambat
atau bahkan menghalangi dan menahan terjadinya sesuatu. Permasalahan yang
di hadapi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di Madrasah ini
tentu ada cara mengatasinya agar kegiatan pramuka berjalan dengan lancar dan
tujuan dari terbentuknya kegiatan pramuka di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah bisa terwujud.
Berdasarkan temuan dilapangan bahwa adapun cara mengatasi
permasalahan faktor penghambat internal antara lain:
a) Kurangnya kesadaran mengikuti ekstrakurikuler pramuka
Hal ini membuat kepala Madrasah dan Pembina pramuka membuat suatu
program terstruktur untuk membuat siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
pramuka lebih berminat dan tidak membosankan dalam pelaksnaannya.
b) Kurangnya sarana dan prasarana
Pelaksanaan kegiatan pramuka sering dilaksanakan di luar kelas kelas,
maka dari itu sarana dan prasarana dari Madrasah harus memadai.Perlunya
perhatian dari pihak Madrasah agar suatu kegiatan dapat terlaksana
programnya.
64
c) Kurangnya Pembina Pramuka
Pada saat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di perlukan lebih
dari satu Pembina yaitu satu Pembina putra dan satu Pembina putri, apalagi
kalau siswa yang mengikuti pramuka banyak, untuk terlaksananya suatu
program.Maka di perlukan bimbingan lebih dari satu orang.
Adapun cara mengatasi permasalahan faktor penghambat eksternal antara lain:
a) Dukungan dari orang tua
Peran orang tua sangat penting dalam keberlangsungan suatu program.
Maka dari itu setiap kegiatan yang di laksanakan harus ada dukungan dari
orangtua yang menjadi dorongan bagi siswa untuk mengikuti suatu
kegiatan diMadrasah.
Analisis penulis dan didukung oleh beberapa literature bahwa
faktor penghambat dalam pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di
Madrasah Ibtidaiyah Al Muawwarah Kota Jambi ada yang bersifat internal
dan eksternal.Pihak Madrasah pun mengatasi beberapa permasalahan ini
dengan Pembina pramuka agar pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka
berjalan dengan lancar dan tujuan dari pelaksanaan pramuka bisa tercapai.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan peneliti yang telah dipaparkan pada
pembahasan sebelumnya terkait dengan pelaksanaan kegiatan pramuka dalam
membentuk disiplin dan mandiri siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Al Munawwarah Kota Jambi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk karakter
disiplin dan mandiri di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk
karakter disiplin dan mandiri dibimbing oleh pembina sekaligus guru di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi, pelaksanaan kegiatan
pramuka diadakan setiap hari sabtu dari jam 1 sampai jam 3 sore bentuk
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan program yang
terstruktur mempelajari tentang kegiatan latihan ketangkasan baris
berbaris(Lkbb). Mempelajari tentang bahasa isyarat yaitu Sandi dan
Morse.Games belajar sambil bermain sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
pramuka tidak membosankan, tujuan utama terbentuknya ekstrakurikuler
pramuka ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa meliputi sikap
disiplin, berani, bertanggungjawab, mandiri. Kegiatan yang diajarkan dalam
bentuk disiplin dan mandiri yaitu seperti datang tepat waktu, harus siap
menghadapi rintangan karena disiplin dan mandiri bukan hanya berdampak
pada kegiatan di Madrasah, akan tetapi juga berdampak pada siswa di rumah
ataupun di lingkungan masyarakat tempat tinggal.
2. Faktor penghambat dan pendukung karakter disiplin dan mandiri siswafaktor
penghambatinternal meliputi: (1) Kurangnya kesadaran mengikuti
ekstrakurikuler pramuka (2) kurangnya sarana dan prasarana (3) kurangnya
pembina dalam melatih pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka.faktor
penghambat eksternali: (1) kurangnya izin dari orang tua (2) lingkungan luar
66
3. yang tidak mendukung faktor pendukung internal meliputi: (1) tata tertib
yang mendukung (2) pembina yang professional (3) dukungan dari Kepala
Madrasah faktor pendukung eksternal:(1) dukungan dari orang tua.
Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka ada faktor
penghambat yaitu kurangnya kesadaran siswa mengikuti pramuka dimana
minta siswa sangat kurang.Lalu kurangnya sarana dan prasarana tentu
menjadi penghambat karena sarana dan prasarana sangat dibutuhkan agar
kegiatan tersebut berjalan dengan efektif dan kurangnya pembina karena
pembina pramuka hanya satu.Kurangnya izin dari orang tua sehingga anak
tidak bisa ikut kegiatan ekstrakurikuler pramuka serta lingkungan yang di luar
yang juga tidak mendukungkarena pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka di
laksanakan di luar jam pelajaran di Madrasah. Adapun faktor pendukung
perbedaan siswa yang mengikuti pramuka dan yang tidak mengikuti
pramuka;ebih mempunyai sipat disiplin dan mandiri. Pembina pramuka yang
telah mengikuti kursus mahir dasar (KMD). Dukungan dari kepala Madrasah
menjadi faktor pendukung tanpa adanya dukungan dari kepala Madrasah.
Maka, pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka juga tidak akan bisa terlaksana
serta dukungan dari orang tua sangat berpengaruh penting agar siswa bisa
ikut ekstrakurikuler pramuka.
4. Mengatasi permasalahan-permasalahan faktor penghambat di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
Permasalahan yang di hadapin dalam pelaksanaan ekstrakurikuler
pramuka ada faktor internal dan faktor eksternal meliputi kurangnya
kesadaran mengikuti ekstrakurikuler pramuka, kurangnya izin dari orang tua
siswa, kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya pembina dalam melatih
ekstrakurikuler pramuka dan lingkungan luar yang tidak mendukung. Maka
Kepala Madrasah dan pembina pramuka membuat surat undangan di yang
ditujukan kepada orang tua siswa yang menyatakan dan menginformasikan
bahwa kegiatan ekstrakurikuler pramuka wajib diikuti oleh siswa karena
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah sudah memakai kurikulum K13 yang
67
bertujuan untuk membentuk karakteristik siswa, sehingga pembina pramuka
membuat program secara terstruktur sehingga siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka tidak bosan/jenuh dan tujuan awal terbentuknya
ekstrakurikuler pramuka dapat membentuk disiplin dan mandiri siswa bisa
terlaksana.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah agar kiranya dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan
lagi kualitas pelaksanaan kegiatan pramuka karena hasil penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan pramuka terbukti mampu memberikan
kontribusi yang kuat dalam memebentuk karakter displin dan mandiri siswa.
2. Bagi siswa agar lebih giat lagi dan lebih semangat lagi dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler pramuka, karena kegiatan ini benar-benar
memberikan manfaat yang besar terhadap diri kita.
3. Orangtua siswa/wali murid sebaiknya mendukung siswa dalam proses
belajar, memberikan motivasi dan dukungan kepada anaknya.
4. Penulis juga berharap ada penelitian lagi tentang permasalahan ini agar
penelitian ini menjadi lebih sempurna dan menambah wawasan kita semua
terhadap kegiatan pramuka.
C. Penutup
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur penulis ucapkan kepada Allah
SWT Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, yang selalu memberikan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini walaupun masih jauh dari kata sempurna.
Penulis menyadari bahwa, meskipun dalam penulisan dan penyusunan
skripsi ini telah selesai danpenulis berusaha semaksimal mungkin, namun
hasilnya tidak terlepas dari kelemahan dan kekurangan, hal yang demikian
semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis
68
miliki, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harpkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Rasa terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua
pihak yang telah ikut serta berperan dan membantu dengan keikhlasan untuk
kesempurnaan skripsi ini.Dan teriring do’a semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang tela
membantu penyelesaian skripsi semoga amal baiknya tersebut medapat balasan
dari Allah SWT dan penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.Aamiin Ya Allah
Rabbal’alaamiin.
69
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemah Mushaf ODOJ,
Jawa Barat: Sygma Creative Media Corp, 2017
Kitab
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, di Terjemahkan dari Buku Aslinya Berbahasa
Arab Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam, Jakarta: Pustaka Amani, 2000
Muhammad Syakir, Wasiat Bapak Terhadap Anaknya, Surabaya: Al-Miftah,
Bulan Romadhon Tahun 1414 H
Buku
Abdul Majid dan Dian Adayani.2013. Pendidikan Karakter Perspektif
Islam.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Anas, sudjiono. 1996. Pengantar evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja.Grafindo
Persada
Antonios 2002. Pengaruh Kemandirian Terhadap Interaksi Sosial Pada Remaja.
Skripsi (tidak terbit) Universitas Katolik Soegijapranata semarang
Azwar, Azrul. 2015 Buku Pintar Pramuka.Jakarta: Bee Media Pustaka
B, Matthew B et.al,1992Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia
Darmodiharjo. 1984. Pancasila Suatu Orientasi Singkat. Jakarta: Aries Lima
Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT Rineka Cipta
Dwiningrum, S.I.A 2015Desentralisasi dan partisipasi masyarakat dalam
pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar ilmu pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada
Lickona,Thomas. 2013. Character matters (Persoalan Karakter).Jakarta : Bumi
Aksara.
Megawangi, Ratna. 2007. Semua Berakar pada Karakter. Jakarta: Lembaga
Penerbit FE-UI.
Melinda, Elly Sri. 2013. Pendidikan Pramuka Implementasi pada Pendidikan
Khusus. Jakarta: Luxima
M.Kopri, M.Pd.I 2017.Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
70
Mukhtar. 2010. Bimbingan skripsi,tesis dan Artikel ilmiah Panduan Berbasis
Penelitian Kualitatif Lapangan dan Perpustakaan. Jambi: Gaung Persada.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Semiawan, Conny.2008. Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT.
Macanan Jaya Cemerlang
Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2012. Metode penelitian pendidikan pendekaran kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Afabeta.
Suharsimi Arikunto, 2008 Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya media
bekerjasama dengan FIY dan UNY.
Sugiyono. 2017. Metode penelitian kuantitatif,kualitatif dan R&D; Bandung:
Alfabeta.cv
Sunardi, Andri BOB. 2006. Boyman Ragam Latihan Pramuka. Bandung: Nuansa
Muda
Syah, Muhibbin. 2006 Psikologi belajar. Jakarta: Bumi Aksara
Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Karya
Zuriah, Nurul2007.Metode penelitian social dan pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
JURNAL
Heridiansyah, Jefri, “Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan
BrandAwareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk
Kecap Pedas ABC, JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 2, Edisi Juni
2012 (ISSN : 2252_7826)
Wawancara
Ibu Suryani, S.Pd.I , Kepala Madrasah, Wawancara dengan Penulis, 01 February
2020, Kota Jambi, Rekaman Audio
Kakak Sri Mulyati, S.Pd.I , Pembina Pramuka, Wawancara dengan Penulis, 08
February 2020, Kota Jambi, Rekaman Audio
Lizni Marzukoh, Siswi, Wawancara dengan Penulis, 08 February 2020, Kota
Jambi, Rekaman Audio
71
Dimas, siswa, Wawancara dengan Penulis, 08 February 2020, Kota Jambi,
Rekaman Audio
Zahrani, Siswi, Wawancara dengan Penulis, 01 February 2020, Kota Jambi,
Rekaman Audio
Aldi, Siswa, Wawancara dengan Penulis, 01 February 2020, Kota Jambi,
Rekaman Audio
LAMPIRAN 1
Form Surat Pernyataan Responden
LAMPIRAN 2
Traskip Wawancara
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
Judul Penelitian : Pelaksanaan Kegiatan Pramuka Dalam Membentuk Disiplin
dan Mandiri Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh sebuah data sebagai berikut :
a. Mengamati Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam
membentuk karakter disiplin dan mandiri di Madrasah Ibtidaiyah Al
Munawwarah Kota Jambi ?
b. Mengamati Faktor penghambat dan pendukung karakter disiplin dan
mandiri siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi ?
c. Mengamati Mengatasi permasalahan-permasalahan faktor penghambat
dan pendukung di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi ?
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan
pelaksanaan kegiatan pramuka dalam membentuk disiplin dan mandiri
siswa di madrasah ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
Kepala Sekolah
1) Sudah berapa lama Ibu menjadi kepala sekolah di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi ?
2) Bagaimana sejarah berdirinyaMadrasah Ibtidaiyah Al
Munawwarah Kota Jambi ?
3) Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ada di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi ?
4) Apakah visi dan misi Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi ?
5) Kapan terlaksananya ekstrakurikuler pramuka di MI Al
Munawwarah ini ?
6) Apakah ada penghambat pada saat awal pembentukan
ekstrakurikuler pramuka di Madrasah Ibtidiyah Al Munawwarah
Kota Jambi ?
7) Apakah tujuan terbentuknya ekstrakurikuler pramuka di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi ?
8) Apakah pada saat proses pembelajaran KBM di sekolah siswa itu
bisa disiplin dan mandiri ?
9) Berarti tidak semua siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah ini
ikut ekstrakurikuler pramuka ya buk ?
Pembina Pramuka
1) Sudah berapa lama kakak mengajar ekstrakurikuler pramuka di
Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi ?
2) Berlatar belakang apa pendidikan kakak sebelumnya ?
3) Bagaimana kesiapan kakak saat mengajar ekstrakurikuler pramuka
di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi ?
4) Apakah kakak menyiapkan alat- alat atau media setiap akan
mengajar ekstrakurikuler pramuka ?
5) Setiap hari apa saja latihan ekstrakuriler pramuka di laksanakan ?
6) Bagaimana pelaksanaan kegiatan pramuka dalam membentuk
disiplin dan mandiri siswa ?
7) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam upaya pembentukan
disiplin dan mandiri siswa ?
8) Apakah ada pengaruh latihan ekstrakurikuler pramuka terhadap
proses pelaksanaan kegiatan belajar ?
9) Kegiatan apa saja yang di laksanakan pada ekstrakurikuler
pramuka?
10) Prestasi apa saja yang di raih oleh anggota pramuka ?
11) Apakah siswa di wajibkan untuk mengikuti ekstrakurikuler
pramuka ?
12) Bagaimana sikap anggota pramuka pada saat jam pelajaran
dimulai ? kakak juga sebagai guru di MI ini jadi melihat secara
langsung perkembangan anggota pramuka tersebut!
13) Bagaimana kalau pada saat jam pelajaran di kelas kak misalnya
sikap mandiri berani mereka unruk maju ke depan ?
Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka
1) Sejak kapan adik ikut pramuka ?
2) Bagaimana perasaan adik ketika mengikuti ekstrakurikuler
pramuka ?
3) Apakah alasan adik mengikuti ekstrakurikuler pramuka ?
4) Apakah kakak pembina memberi bimbingan dan menginggatkan
untuk selalu disiplin dan mandiri ?
5) Apakah adik bisa tepat waktu dalam setiap pekerjaan ?
6) Kegiatan apa yang adik sukai dalam pelaksanaan latihan pramuka?
Siswa Yang Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka
1) Apa alasan adik tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka ?
2) Apakah adik pernah melanggar peraturan di sekolah ?
3. Dokumentasi
Pengambilan data menggunakan dokumentasi agar dapat
memperolehsesuatu yang berhubungan dengan :
a) Historis dan Geografis Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
b) Visi dan MisiMadrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
c) Struktur organisasiMadrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
d) Keadaan guru dan siswa diMadrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi.
e) Keadaan diMadrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
f) Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
g) Proses pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk disiplin
dan mandiri siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi.
Pedoman Wawancara
Respon Kepala Sekolah
Nama Kepala Sekolah : Suryani, S.Pd.I
Tempat Mengajar : MI Al Munawwarah
Hari/Tanggal : Sabtu/01-Januari-2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Sudah berapa lama Ibu menjadi
kepala sekolah di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi ?
Saya sudah menjadi kepala
madrasah di sini sejak tahun 2018
2. Bagaimana sejarah
berdirinyaMadrasah Ibtidaiyah Al
Munawwarah Kota Jambi ?
Sebelumnya madrasah al
munawwarah ini belajarnya sore,
sejak tahun 2010 belajarnya pagi.
Karena sejarahnya dulu kan siswa
nya masih sedikit masih di cari
siswanya untuk masuk ke MI ini.
Sejak tahun 2011 sampai sekarang
orangtuanya banyak berminat masuk
ke MI Al Munawwarah ini
3. Bagaimana keadaan sarana dan
prasarana yang ada di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi ?
Sarana prasarana di sekolah ini
sudah dibilang mencukup sudah ada
semuanya peralatan misalnya anak
sekolah dan juga memang disetiap
sekolah ada juga yang kekurangan
kan. Kami ni sudah dibilang
mencukupi tapi belum maksimal.
4. Apakah visi dan misi Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Jambi ?
b. Visi
“Unggul dalam prestasi,
berkualitas dan berakhlak
mulia”
c. Misi
1) Melaksanakan
pembelajaran profesional
dan bermakna dengan
pendekatan PAKEM
(Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan) yang
dapat menumbuh
kembangkan potensi siswa
secara maksimal.
2) Melaksanaan program
bimbingan secara efektif
sehingga setiap siswa
berkembang secara
optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki.
3) Menanamkan dan
membiasakan sekaf dan
prilaku islam
4) Menumbuhkan dan
mengembangkan
pembiasaan religius
disiplin, dan peduli
lingkungan madrasah
5) melaksanakan pengolahan
madrasah dengan
manajemen partisipatik
dengan melibatkan
seluruh madrasah dan
kelompok kepentingan.
6) Melaksanakan
pembelajaran ekstrakuler
secara efektif sesuai bakat
dan minat sehingga setiap
siswa memiliki
keunggulan dalam
berbagai lomba dan non
akademik.
7) Melaksanakan
pembelajaran yang dapat
mengembangkan
keperdulian sosial warga
madrasah.
5. Kapan terlaksananya ekstrakurikuler
pramuka di MI Al Munawwarah ini ?
Tahun ajaran 2016/2017 Mulainya.
6. Apakah ada penghambat pada saat
awal pembentukan ekstrakurikuler
pramuka di Madrasah Ibtidiyah Al
Munawwarah Kota Jambi ?
Pada saat pembentukan pramuka itu
memanganaknya tidak mau ikut, jadi
karena dari pembina pramukanya dia
ada undangan bikin surat supaya
anak ikutpramuka,jadi undangan itu
menunjukkan wajib. Karena
ekstrakurikuler pramuka ini kan juga
termasuk ekstrakurikuler wajib.
7. Apakah tujuan terbentuknya
ekstrakurikuler pramuka di Madrasah
Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota
Tujuannya supaya anak itu bisa
disiplin dan anak itu bisa mandiri
Jambi ?
8. Apakah pada saat proses
pembelajaran kbm di sekolah siswa
itu bisa disiplin dan mandiri buk ?
Memang umumnya karena kita ada
juga yang tidak ikut pramuka, jadi
yang ikut pramuka itu sudah
mempunyai sipat disiplin dan
mandiri juga karena dalam latihan
pramuka itu banyak yang kita latih,
mulai dari masalah kedisiplinan,
masalah tentang kemandirian, jadi
sudah ada juga yang ikut pramuka
itu yang mandirinya.
9. Berarti tidak semua siswa MI
Al Munawwarah ini ikut
ekstrakurikuler pramuka ya buk ?
Tidak semua, sebenarnya itu
diwajibkan. Karena adanya orangtua
yang tidak mengizinkan. Pramuka
ini dilaksanakan setelah jam
pembelajran waktunya siang, jadi
mungkin orangtuanya malas
mengantar anaknya atau ada
kesibukan lain. Karena kita yang
ikut pramuka ini dari kelas 3-6.
Maka jumlah yang ikut pramuka itu
tidak banyak dari yang kita harapkan
jadi sedikit. Karena anak itu ikut
ekstrakurikuler tergantung juga dari
dorongan orangtuanya.
Pedoman Wawancara
Respon Pembina Pramuka
Nama : Sri Mulyati, S.Pd.I
Tempat Mengajar : MI Al Munawwarah
Hari/Tanggal : Sabtu/08-Januari-2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Sudah berapa lama kakak
mengajarekstrakurikuler pramuka di
Madrasah Ibtidaiyah Al
Munawwarah Kota Jambi ?
Kurang lebih sudah 2 tahun
2. Berlatar belakang apa pendidikan
kakak sebelumnya ?
Sebelumnya kakak sudah mengikuti
kepramukaan dari jenjang
penggalang sampai jenjang laksana
dan di lanjutkankan dengan KMD
jadi sudah pembina sah
3. Bagaimana kesiapan kakak saat
mengajar ekstrakurikuler pramuka di
Madrasah Ibtidaiyah Al
Munawwarah Kota Jambi ?
Kalau persiapan sekarang karena
pramuka di sini dulu sempat di
bilang kurang aktif jadi kegiatan
LKBB nya kurang, jadi kakak lebih
mempersiapkan ke LKBB
4. Apakah kakak menyiapkan alat-alat
atau media setiap akan mengajar
pramuka ?
Kalau alat biasanya sudah tersedia
seperti stok, tali-temali dan lain
sebagainya, hanya saja media yang
kurang belum terlalu kakak
persiapkan.
5. Setiap hari apa saja latihan pramuka
di MI Al Munawwarah ini ?
Setiap hari sabtu dari jam 1 sampai
jam 3. 1x dalam seminggu di luar
jam pelajaran
6. Bagaimana pelaksanaan kegiatan
pramuka dalam membentuk disiplin
dan mandiri siswa ?
Kalau dalam bentuk kegiatannya
seperti datang tepat waktu,
melaksanakan segala sesuatunya
dengan harus tepat waktu disiplin
mereka harus siap rintangan, jadi itu
pasti akan berdampak pada
kehidupan mereka pada saat sekolah
pada saat di rumah, jadi berkaitan
sekali kedisiplinan itu dengan
kehidupan mereka
7. Apa faktor pendukung dan
penghambat dalam upaya
pembentukan disiplin dan mandiri
siswa ?
Faktor pertama itu dari kesiapan
mereka sendiri mau dibentuk atau
tidak, kemudian :
penghambat faktor orangtua
bisa jadi kan orangtuanya
berhalangan dia tidak bisa
datang latihan ataupun
dianya datang kemudian
orangtuanya ada kesibukan
jadi datang terlambat,
kemudian dalam
melaksanakan tugas juga
seperti itu, kadang alasan
orangtua kami sibuk jadi
susah cari bahan dan alat
karena dulu pernah diberikan
suatu kelompok untuk
membuat prakarya untuk
membuat cikal pramuka itu
hanya beberapa kelompok
yang bisa menyelesaikan
dengan alasan tidak ada alat
yang didapat. Jadi kan
mereka tidak disiplin dan
tidak bertanggungjawab
terhadap apa yang mereka
lakukan.
Faktor pendukung dalam
meningkatkan itu tentunya
ada program yang terstruktur
seperti, hari ini kita latihan
apa missal LKBB. Jadi
otomatis kita harus
mengikuti LKBB
mempersiapkan apa yang
harus diajarkan tentang
LKBB terhadap anak-anak,
kemudian pembinanya kakak
disini seorang diri sedangkan
kelompok banyak
mangkanya kakak mencari
pembantu pembina belum
ada pembina cowok, jadi
kakak mencari pembantu
pembina untuk
mengefektifkan kedisiplinan
itu sendiri terhadap anak-
anak.
8. Apakah ada pengaruh latihan
ekstrakurikuler pramuka terhadap
Ada, sangat berpengaruh terutama
dalam hal kedisplinan,
proses pelaksanaan kegiatan belajar ? tanggungjawab dan kemandirian
mereka dalam melakukan hal yang
dilakukan di sekolah contohnya
dalam mengerjakan tugas dalam
upacara bendera ketika diberi
tanggungjawab ya mereka
melakukan.
9. Kegiatan apa saja yang di laksanakan
pada ekstrakurikuler pramuka ?
Secara garis besar pramuka itu
membentuk anak disiplin berani dan
setia secara garis besarnya itu sih
secara global saja ataupun secara
dasadharma dan try satya. Nah di
sinipaling banyak program yang
kakak lakukan kegiatannya LKBB,
Games belajar sambil bermain
mereka untuk menanamkan tim
word mereka, kemudian selai
LKBB yang lain-lain seperti sandi,
morse dan bagaimana saling
menjaga lingkungan berteman satu
sama lain seperti itu.
10. Prestasi apa saja yang diraih oleh
anggota pramuka ?
Kalau selama kakak yang menjabat
sebagai pembina pramuka belum ada
prestasi yang ditorehkan karena
sepertiyang kakak dapatkan
informasi mengikuti perkemahan
saja baru pada saat kakak yang
menjadi pembina waktu pembina
yang lama kakak juga tidak tau
kenapa belum pernah keluar. Kakak
juga tau karena itu kan masalalu
mereka, nah jadi pada saat itu
pramuka baru terbentuk ada lomba
langsung kakak ikutkan jadi
persiapannnya minim jadi sampai
sekarang belum ada lagi lomba-
lomba terkait penggalang.
11. Apakah siswa diwajibkan untuk
mengikuti ekstrakurikuler pramuka ?
Diwajibkan karena ini sudah
termasuk kurikulum pembelajaran
K13, tapi masih banyak yang tidak
ikut dari 600 siswa hanya bisa
dianggap sekitar 10% yang ikut.
12. Bagaimana sikap anggota pramuka
pada saat jam pelajaran dimulai ?
Kan kakak juga sebagai guru di MI
ini jadi melihat secara langusng
perkembangan anggota pramuka
tersebut !
Kalau dari keseluruhan perbedaan
anak pramuka dengan anak MI itu
jauh berbeda. Kalau anak MI ada
perintah siap gerak itu mereka belum
siap, tapi berbeda dengan anak
pramuka ketika bilang perhatian
seluruhnya siap gerak mereka
langsung ambil posisi siap.
13. Kalau pada saat jam pelajaran di
kelas kak misalnya sikap mandiri
berani mereka untuk maju ke depan ?
Itu sangat berbeda dengan yang
tidak pramuka terutama yang sudah
lama pramuka di sini ada beberapa
anak hamper 12 anak ada. Itu kalau
di kelas mereka sangat berani sangat
mandiri sangat bertanggungjawab
terhadap apa yang mereka lakukan
jadi mereka bisa di andalkan kalau di
kelas.
Pedoman Wawancara
Respon Siswa yang Mengikuti Pramuka
Nama : Lisni Marzukoh
Siswa Kelas : 5
Hari/Tanggal : Sabtu/08-Januari-2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Sejak kapan adik ikut pramuka ? Sejak kelas 4
2. Bagaimana perasaan adik ketika
mengikuti ekstrakurikuler pramuka ?
Senang, jadi bisa disiplin dan berani
3. Apa alasan adik ikut ekstrakurikuler
pramuka ?
Supaya berani dulunya tidak berani
maju ke depan kelas tapi sekarang
sudah berani
4. Apakah kakak pembina selalu
menginggatkan untuk selalu disiplin
dan mandiri ?
Iya. Setiap latihan selalu diingatkan
5. Apakah yang adik ketahui tentang
disiplin dan mandiri ?
Disiplin kalau dstang tidak
terlambat, kalau mandiri seperti
kami latihan di lapangan lkbb kami
bisa latihan menjelang kakak
pembina dating
6. Kegiatan apa yang adik sukai dalam
pelaksanaan latihan pramuka ?
Hampir semua kegiatan pramuka
saya sukai karena bisa membuat
saya lebih berani dan disiplin
Pedoman Wawancara
Respon Siswayang Mengikuti Pramuka
Nama : Dimas
Siswa Kelas : 5
Hari/Tanggal : Sabtu/08-Januari-2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Kapan adik mulai ikut pramuka ? 2019
2. Bagaimana perasaan adik ketika
mengikuti ekstrakurikulet pramuka ?
Seru, enak
3. Apaakah alasan adik mengikuti
ekstrakurikuler pramuka ?
Enak dan emang mau niat ikut
pramuka
4. Apakah kakak pembina memberi
bimbingan dan selalu menggingatkan
untuk selalu disiplin dan mandiri ?
Iya setiap latihan selalu diingatkan
5. Apakah yang adik ketahui tentang
disiplin dan mandiri ?
Disiplin selalu tepat waktu dalam
mengerjakan kegiatan di manapun
dan mandiri mengerjakan sesuatu
dengan cepat dan tidak bertele-tele
6. Kegiatan apa yang adik sukai dalam
pelaksanaan latihan pramuka ?
Lkbb tapi yang lain juga suka
Pedoman Wawancara
Respon Siswayang tidak Mengikuti Pramuka
Nama : Zahrani
Siswa Kelas : 4
Hari/Tanggal : Sabtu/01-Januari-2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa alasan adik tidak mengikuti
ekstrakurikuler pramuka ?
Karena orangtua tidak boleh,
2. Kenapa orangtua tidak boleh dik ? Dak sempat ngantar
3. Sebelumnya pernah ikut pramuka ? Pernah, karena orangtua sibuk jadi
tidak diperbolehkan lagi
Pedoman Wawancara
Respon Siswayang Mengikuti Pramuka
Nama : Aldi
Siswa Kelas : 6
Hari/Tanggal : Sabtu/01-Januari-2020
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah adik mengikuti
ekstrakurikuler pramuka ?
Tidak
2. Apa alasan adik tidak mengikuti
pramuka ?
Malas dan capek
3. Apakah di sekolah sering datang telat
atau tidak ikut dalam pelajaran ?
Tiap hari
4. Apa alasan dating telat ? Kesiangan bangun tidur
LAMPIRAN 3
Dokumentasi
DOKUMENTASI
Wawancara dengan kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
Wawancara dengan pembina pramuka Madrasah Ibtdaiyah Al Munawwarah Kota Jambi
Wawancara dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka
Wawancara dengan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka
Poto latihan rutin pelaksanaan pramuka
Poto bersama dengan pembina dan anggota pramuka
Poto nama sekolah dan gugus depan Madrasah Ibtidaiyah Al Munawwarah
LAMPIRAN 4
Kartu Konsultasi Skripsi
LAMPIRAN 5
Daftar Riwayat Hidup (Curiculum Vitae)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Defisari
Tempat Tanggal Lahir : Penyengat Olak, 16 Desember 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Asal : RT 04 Penyengat Olak Kecamatan Jambi Luar
Kota Kabupaten Muaro Jambi.
Email : [email protected]
No Kontak : 0821 1487 0326
Pendidikan Formal :
1. SDN 59/IX PENYENGAT OLAK (2010)
2. MTS JAUHARUL ISLAM ( 2010-2013)
3. SMA N 8 MUARO JAMBI ( 2013-2016)
MOTTO HIDUP : Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.