pelaksanaan inovasi pendidikan
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
1/7
PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP INOVASI PENDIDIKAN
Ruang lingkup inovasi pendidikan menggambarkan komponen-komponen yang terdapat dalam sistem
pendidikan yang dapat dikenai pembaharuan. Jenis-jenis inovasi dilihat dari sifat dan derajatnya.
A. Bidang-bidang Inovasi Pendidikan
Berdasarkan komponen yang ada dalam keseluruhan system pendidikan, terdapat banyak hal yang
perlu mendapat perubahan, baik itu peningkatan, penyempurnaan, maupun perbaikan melalui kegiatan
inovasi. Menurut Santoso S. Hamidjojo (1974:17):
1. Bidang peserta didik atau pelajar menurut: jenis kelamin, umur, motivasi pendidikannya,
kelompok ajarnya (learning group), kemampuannya (achievement), sifat ajarnya (intelektual,
keterampilan praktis), jenjang sekolah, tingkat dan jenis pekerjaan yang menjadi sasaran
pengajarnya, waktu yang disediakan anak didik, pengelompokan pesertadidik menurut latar
belakangnya.
2. Bidang tujuan pendidikan, yang dapat terperinci menurut:
a. Tujuan untuk kapasitas pribadi, misalnya intelektual, moral, emosional, keterampilan, fisik,
dan sebagainya;
b. Tujuan sosial misalnya untuk integrasi nasional, tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan
sosial demi individu;
c. Tujuan ekonomis
d. Tujuan menurut tingkatan dan jenis pengajaran
e. Cara dan sarana untuk merumuskan tujuan pendidikan
3. Isi pelajaran,
4. Media pembelajaran,
5. Fasilitas pendidikan,
6. Metode dan teknis komunikasi,
7. Hasil pendidikan,
B. Jenis-jenis Inovasi Pendidikan
Jenis inovasi pendidikan menurut Santoso S Hamidjojo (1974) tak dapat terbilang jumlahnya, namun
dapat dikelompokan berdasarkan objeknya, yaitu:
1. Inovasi dalam jenis hubungan antar orang (personal relationship)
2. Inovasi dalam jenis software (piranti lunak)
3. Inovasi dalam bentuk hardware (piranti keras)
Berdasarkan derajatnya dikelompokan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Jenis pembaharuan dalam nilai atau wawasan (orientasi) pendidikan.
2. Pembaharuan dalam jenis operasi tata laksana pengelolaan (manajemen pendidikan)
3. Pembaharuan dalam jenis tugas dan fungsi
-
7/30/2019 PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
2/7
4. Pembaharuan dalam jenis keahlian
Dilihat dari sifatnya dikelompokan menjadi enam jenis, yaitu:
1. Penggantian (substitution)
2. Perubahan (alternation)
3. Penambahan (addition)
4. Penyusunan kembali (restructuring)
5. Penghapusan (elimination)
6. Penguatan (reinforcement)
C. Beberapa Upaya Pembaharuan Pendidikan di Indonesia
Jumlah dan jenis upaya pembaharuan pendidikan di Indonesia cukup banyak, namun sekilas akan
diketengahkan beberapa jenis yang dapat dikelompokan ke dalam enam rumpun, yaitu:
1. Pembaharuan dalam aspek tujuan pendidikan
Salah satu bentuk upaya pembaharuan dalam aspek tujua pendidikan adalah adanya pembakuan
kurikulum mulai dari kurikulum 1975, 1976, 1984. yaitu adanya upaya pembakuan rumusan
tujuan pendidikan untuk setiap tingkatan, mulai tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan
instruksional umum. Dengan inovasi tujuan pendidikan telah mendorong upaya guru untuk
mengembangkan pembelajaran yang senantiasa berorientasi pada tujuan.
2. Pembaharuan dalam aspek struktur dan perencanaan pendidikan
Pembaharuan dalam aspek struktur pendidikan berkenaan dengan upaya mengadakan perubahan,
peningkatan struktur jenis dan jenjang pendidikan, agar menjadi lebih berfungsi sesuai dengan
tuntutan perkembangan sosial, budaya dan politik.
3. Pembaharuan pendidikan dalam aspek yuridis
Sejak tahun 1950 kita telah memiliki seperangkat undang-undang pokok pendidikan yakni :
1. UU No. 04 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah
2. UU No. 12 Tahun 1954 tentang berlakunya UU No. 04 Tahun 1950 untuk seluruh
Indonesia
3. UU No. 12 Tahun 1561 tentang Perguruan Tinggi
4. UU No. 19 NPS Tahun 1565 tentang Pokok-pokok sistem pendidikan nasional pancasila
Dikarenakan undang-undang tersebut tidak sesuai sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan
nasional kita, tepatnya pada bulan Mei Tahun 1989 terbitlah UU No. 02 Tahun 1989. sebagai
upaya pembaharuan pendidikan dalam aspek yuridis yang cukup mendasar dan bersifat
komprehensif, fleksibel, dan bersifat mengikat serta berorientasi ke masa depan.
-
7/30/2019 PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
3/7
4. Pembaharuan dalam aspek kurikulum
Sesuai dengan perkembangan kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya bangsa, kurikulum
pendidikan kita telah sering mengalami perubahan dan penyempurnaan. Mulai dari Kurikulum
Pendidikan Sederhana pada zaman penjajahan, orde lama (1950-1960-an), orde baru (1966),
kurikulum 1968, 1975, kemudian disempurnakan menjadi kurikulum 1984. Dengan memadukan
dua orientasi yakni orientasi hasil (product oriented) dan orientasi proses (process oriented).
Kurikulum 1984 dipandang inovatif karena adanya orientasi proses dengan cara belajar siswa aktif
(CBSA) dan kurikulum muatan lokal (1990-an).
5. Pembaharuan dalam aspek teknologi pendidikan
Pembaharuan ini muncul akibat adanya tuntutan yang terus meningkat yang tidak teratasi hanya
dengan cara dan upaya pemecahan yang konvensional dan tradisional. Teknologi pendidikan
memunyai pengertian sebagai cara sistematis dalam merancang, melaksanakan, menilai proses
belajar-mengajar untuk meningkatkan efektivitas pendidikan. Upaya penerapan pembaharuanyang dilakukan dalam bidang teknologi komunikasi pendidikan diantaranya dalam bentuk : Siaran
Radio Pendidikan, Sekolah Dasar Pamong, Universitas Terbuka, Televisi Pendidikan dan sekarang
dikembangkan teknologi perencanaan pendidikan melalui komputer.
6. Pembaharuan berbagai aspek dalam proses pendidikan
Upaya pembaharuan aspek proses pendidikan seperti :
1. Penggunaan multimetode dalam pengajaran
2. penggunaan pendekatan inquiry-discovery dan CBSA
3. penilaian program pengajaran dan pendidikan
7. Pembaharuan yang memadukan berbagai aspek pendidikan
Selain upaya pembaharuan pendidikan tersebut terdapat pula upaya pembaharuan yang
memadukan dua atau lebih aspek pendidikan yang diinovasi. Sebagai contoh adalah pendirian
sekolah yang bersifatpilot projectSeperti :
a. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PSPP)
b. Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua, Dan Guru (PAMONG)
c. Sekolah Teknik Menengah Pembangunan
Peran Guru dalam Inovasi Pendidikan
Serta KebijakanLink and Match dan Muatan Lokal sebagai Inovasi Pendidikan
A. Peranan Guru Di Sekolah
Mendidik berarti memberikan pengajran dalam bentuk penyampaian pengetahuan(kognitif), sikap
(afektif), dan keterampilan (psikomotor) pada diri murid agar dapat mengusai dan mengembangkan
ilmu dan teknologi. Guru sebagai pengajar lebih menekankan pada pelaksanaan tugas merencanakan,
melaksanakan dan mencari gagasan baru dalam proses belajar-mengajar dan menilai hasilnya.
Mencari gagasan baru (inovasi) bagi guru hendaknya bertujuan untuk penyempurnaan keterampilan
tertentu agar para siswa mengalami peningkatan kemampuan kerja/kinerja yang memadai.
Sehubungan dengan tugas profesionalnya, peranan seorang adalah sebagai berikut :
1. Menguasai bahan pelajaran
-
7/30/2019 PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
4/7
2. mengelola program belajar-mengajar
3. mengelola kelas
4. menggunakan media dan sumber
5. menguasai landasan-landasan kependidikan
6. mengelola interaksi belajar-mengajar
7. menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
8. mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
9. mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran
Sedangkan menurut Redja Mudyahardjo (1989) Jenis kemampuan Pokok Guru Profesional adalah :
1. Kemampuan membantu siswa belajar secara efisien dan efektif
2. Kemampuan menjadi penghubung (liason)kebudayaan dan masyarakat yang aktif, kreatif, dan
fungsional
3. Kemampuan menjadi pendukung pengelolaan program kegiatan sekolah dan profesi
Menurut Alen Richard efisiensi professional seorang guru memiliki 5 kemampuan, yaitu :
1. Keterampilan Teknologi
2. Pengetahuan Teknologi yang Relevan
3. Pengetahuan Tambahan untuk pengembangan
4. Kemampuan mengambil keputusan secara tepat
5. Kualitas Moral
B. Peran serta Guru dalam Pelaksanaan Inovasi Pendidikan
Perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan akan berpengaruh pada guru sebagai pemegang
peranan utama dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Peran serta guru dalam inovasi
pendidikan, adalah :
1. Guru Bersikap terbuka dan peka terhadap perubahan dan pembaharuan
Dalam menghadapi dan menjawab tantangan zaman, guru dituntut untuk peka terhadap berbagai
bentuk perubahan. Selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi. Untukitu kemampuan melakukan penelitian guna memecahkan masalah yang dihadapi penting harus
dikuasai dan dimiliki oleh guru, meskipun sederhana.
2. Guru Sebagai Agen Pembaharuan dalam inovasi pendidikan
Seorang agen pembaharuan adalah seseorang yang mempengaruhi keputusan inovasi para klien
(sasaran) ke arah yang diharapkan oleh lembaga pembaharu. Memiliki peranan sebagai
penghubung antara lembaga pembaharuan dengan sasarannya dan mampu melakukan penelitiandalam bidang pendidikan. Tahap-tahap peranan guru sebagai agen pembaharu dalam inovasi
pendidikan adalahInvention (penemuan),Development(pengembangan),Diffusion (penyebaran)
3. Guru Sebagai Adopter (penerima) inovasi pendidikan
-
7/30/2019 PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
5/7
Guru akan memiliki ciri dan sifat gemar sekali meneliti dan mencoba tiap ada gagasan baru
dalam pendidikan.
C. Kebijakan Link and Match dan Kurikulum Muatan Lokal sebagai
Inovasi Pendidikan
1. KebijakanLink and Match sebagai Inovasi dalam Pendidikan
Secara harfiah, link berarti ada pertautan atau hubungan interaktif, dan match berarti cocok. Link
menunjukkan kesesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan pembangungan, oleh karena itu
maka hasilnya pun akan cocok (match) dengan kebutuhan tersebut.
Strategi dasar implementasi Link and Match pada jenis, jenjang, dan jalur pendidikan melalui
upaya mendekatkan, mencocokkan dan menyesuaikan suasana pendidikan baik disekolah dengan
tuntutan, kondisi dan harapan dunia usaha. Strategi tersebut dipandang inovatif karena memiliki
perbedaan dengan kebijakan yang ada sebelumnya baik dilihat dari kualitasnya, kemungkinan
keuntungan relatifnya, juga kompatibilitasnya dengan kebutuhan dunia kerja.
2. Muatan Lokal sebagai Inovasi Pendidikan
Berdasarkan Keputusan Mendikbud No. 0412/U/1987, Muatan lokal adalah program pendidikan
yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, sosial dan budaya serta
kebutuhan daerah yang perlu dipelajari oleh murid di daerah tersebut.
Tujuan pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal dapat dilihat dari aspek kepentingan
nasional dan dari aspek kepentingan pembelajaran peserta didik. Dari aspek kepentingan nasional
muatan lokal bertujuan muatan lokal bertujuan agar :
Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan khas daerah sebagai aset dan kekayaan
nasional dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan nasional
Menumbuhkan sikap dan nilai positif masyarakat terhadap lingkungan
sedangkan dari aspek kepentingan peserta didik, muatan lokal bertujuan untuk :
Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap lingkungan sosial budaya dan alam
Mengakrabkan peserta didik dengan lingkungan hidupnya sehingga termotivasi untuk
belajar yang tinggi
Menerapkan pengetahuan dan keterampilan guna memecahkan masalah yang dihadapi
dalam lingkungan sekitarnya
Mempermudah penyerapan materi pelajaran oleh siswa dengan memanfaatkan sumber
belajar di lingkungan sekitarnya.
Dalam hal ini nilai inovasi yang didapatkan dari pengembangan kurikulum muatan lokal adalah
bagaimana mengusahakan agar peserta didik mempelajari konsep-konsep dan generalisasi dengan
bertolak dari obyek belajar yang bersumber dari lingkungan nyata.
-
7/30/2019 PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
6/7
RANGKUMAN
Modul 9
PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
-
7/30/2019 PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
7/7
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. Baras Banyu F16111021
2. Desi Oktavia F16111019
3. M. Yahya F16111024
4. Risfi Pratiwi Sutrisno F16111004
MATA KULIAH : PENGANTAR PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI
REGULER : B
FAKULTAS KEGURUAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA PONTIANAK
TAHUN ANGKATAN 2011