inovasi pendidikan 1 7

69
Salam jumpa dengan…. INOVASI PENDIDIKAN Bersama : Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd. [email protected]

Upload: gilang-dawous

Post on 07-Jan-2017

719 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Inovasi pendidikan 1 7

Salam jumpa dengan…. INOVASI PENDIDIKAN

Bersama : Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd.

[email protected]

Page 2: Inovasi pendidikan 1 7

REFERENSI Alex Inkels and David H. Smith (1974), Becoming Modern, Individual

Change in six Development Countries. Massachusett:Harvard Universuty Press Camridge

Boettcher Judith V. (1999), Faculty Guide for Moving Teaching and Learning to the Web. USA:Leage for Innovation in the Community College

Departemen Pendidikan Nasional. (2002), Pedoman Umum Pelaksanaan Pendidikan Berbasis Keterampilan Hidup (Life Skill) Melalui Pendidikan Broad Based Education Dalam Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. Jakarta: Ditjen PLS dan Pemuda.

Everett M. Rogers (1983). Diffusion of Inovation. New York: The Free Press A division of Macmillan Publishing Co.Inc.

Heinich Robert, (1996), Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Matthew B. Milles (1964). Innovation in Education, Bureu of Publication Teachers College. Columbia University New York.

Roger M & Shoemaker F. Floyd (1971), Communication of Inovation. New York: The Free Press A Divison of Macmillan Publishing Co.Inc.

Udin S. Saud. (2010). Inovasi Pendidikan, Alfabeta Bandung.

Page 3: Inovasi pendidikan 1 7

KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN Inovasi (Innovation ) : Segala hal yang baru atau

pembaharuan.- Kadang dipakai untuk menyatakan penemuan

(discovery dan Invention) Perbedaan : Discovery mempunyai makna penemuan

sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui.

Invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia

Page 4: Inovasi pendidikan 1 7

DEFINISI INOVASI

Suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil invention maupun discovery.

Inovasi diadakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

Page 5: Inovasi pendidikan 1 7

Inovasi Menurut Para Pakar An innovation is an idea for accomplishing some

recognition social and in a new way or for a means of accomplishing some social (Donald P. Ely;1982)

An Innovation is any idea, practice, or mate artifact perceived to be new by relevant unit of adopt. The innovation is the change object. (Zaltman, Duncan; 1977:12)

Innovation is the creative selection, organization, and utilization of human and material resources in new and unique ways which will result in the attainment of higher level of achievement for the defined goals and objectives (Huberma; 1973:5)

Page 6: Inovasi pendidikan 1 7

TUJUAN INOVASI Meningkatkan kualitas Menciptakan pasar baru Memperluas jangkauan produk Mengurangi biaya tenaga kerja Meningkatkan proses produksi Mengurangi bahan baku Mengurangi kerusakan lingkungan Mengganti produk atau pelayanan Mengurangi konsumsi energi Menyesuaikan diri dengan undang-undang

Page 7: Inovasi pendidikan 1 7

INOVASI PENDIDIKAN

Suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal (yang sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.

Page 8: Inovasi pendidikan 1 7

“Baru” : Apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain.

“Kualitatif” : Memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.

“Hal”: Meliputi semua komponen dan aspek dalam sub sistem pendidikan.

“Kesengajaan”: Merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran pendidik dewasa ini.

“Meningkatkan kemampuan”: Tujuan utama inovasi adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.

“Tujuan”: Harus dirinci secara jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai dan dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan.

Page 9: Inovasi pendidikan 1 7

TUJUAN DI LAKUKANNYA INOVASI PENDIDIKAN

Untuk meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas pendidikan.

Page 10: Inovasi pendidikan 1 7

MASALAH-MASALAH YANG MENUNUTUT DIADAKANNYA INOVASI PENDIDIKAN

Perkembangan ilmu pengetahuan Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat Melonjaknya aspirasi masyarakat Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun.

Page 11: Inovasi pendidikan 1 7

Jadi…..

Inovasi di bidang pendidikan merupakan segala usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.

Page 12: Inovasi pendidikan 1 7

Contoh Inovasi Dalam Bidang Pendidikan

Pembinaan personalia : peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, dsb.

Fasilitas fisik : perubahan bentuk tempat duduk, perubahan pengaturan dinding ruangan, media belajar, dsb.

Penggunaan waktu : penggunaan waktu belajar (semester, cawu, fleksibilitas pemilihan jadual pelajaran bagi mahasiswa), dsb.

Perumusan tujuan : perubahan tujuan tiap jenis sekolah (penetapan tujuan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan), dsb.

Prosedur : penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual/kelompok, dsb.

Page 13: Inovasi pendidikan 1 7

Sampai Disini Dulu..TERIMA KASIH

Page 14: Inovasi pendidikan 1 7

Jumpa Lagi dengan…. INOVASI PENDIDIKAN

Bersama : Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd.

[email protected]

Page 15: Inovasi pendidikan 1 7

Karakteristik Inovasi Pendidikan(yang mempengaruhi cepat / lambatnya penerimaan inovasi) Keuntungan relatif : sejauhmana inovasi dianggap

menguntungkan bagi penerimanya. Kompatibel : tingkat kesesuian inovasi dengan nilai,

pengalaman masa lalu, dan kebutuhan dari penerima. Kompleksitas : tingkat kesukaran untuk memahami dan

menggunakan inovasi bagi penerima. Trialabilitas : dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi

oleh penerima. Dapat diamati : mudah tidaknya diamati suatu hasil

inovasi.

Page 16: Inovasi pendidikan 1 7

Atribut Inovasi (Zaltman, 1973:32-52)

Pembiayaan Balik modal Efisiensi Resiko dan ketidakpastian Mudah dikomunikasikan Kompatibilitas Kompleksitas Status Ilmiah Kadar keaslian Dapat dilihat kemanfaatannya Keterlibatan sasaran perubahan Hubungan interpersonal Kepentingan umum atau pribadi Penyuluh Inovasi

cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh pembiayaan, baik pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya, karena pembiayaan mahal maka akhirnya tidak dapat disebarluaskan.

inovasi akan dapat dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai dengan modal yang telah dikeluarkan (perusahaan tidak merugi)inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat

menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah/hambatan.inovasi akan cepat diterima jika mengandung

resiko yang sekecil-kecilnya bagi penerima inovasiInovasi akan cepat diterima bila isinya mudahdikomunikasikan dan mudah diterima kliencepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari

kesesuainnya dengan nilai-nilai (value) warga masyarakatinovasi yang dapat mudah digunakan oleh penerima

akan cepat tersebar dengan cepat

Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya

warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi apabiladirasakan itu hal yang baru bagi mereka

suatu inovasi yang hasilnya mudah diamatiakan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakatinovasi dapat mudah diterima apabila

waraga masyarakat dikutsertakan dalam setiap proses yang dijalanijika hubungan interpersonal baik, dapat

mempengaruhi temannya untuk menerima inovasiInovasi yang bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima daripada inovasi yang ditujukan pada kepentingan sekelompok orang sajaUntuk melancarkan hubungan dalam usaha mengenalkan suatu

inovasi kepada organisasi sampai organisasi mau menerima inovasi, diperlukan sejumlah orang yang diangkat menjadipenyuluh inovasi

Page 17: Inovasi pendidikan 1 7

Strategy Inovasi

Salah satu faktor yang ikut menentukan efektivitas pelaksanaan program perubahan sosial adalah ketepatan penggunaan strategi, tetapi memilih strategi yang tepat bukan pekerjaan yang mudah

Page 18: Inovasi pendidikan 1 7

4 Macam Strategy Inovasi

Strategi FasilitatifStrategi PendidikanStrategi BujukanStrategi Paksaan

Page 19: Inovasi pendidikan 1 7

Difusi Inovasi

Merupakan proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu.

Difusi dapat merupakan salah satu tipe komunikasi yakni komunikasi yang mempunyai ciri pokok, pesan yang dikomunikasikan adalah hal yang baru.

Difusi inovasi terjadi secara spontan

Page 20: Inovasi pendidikan 1 7

Elemen Pokok Difusi Inovasi

InovasiKomunikasi dengan saluran tertentuWaktu

Page 21: Inovasi pendidikan 1 7

Diseminasi Inovasi

Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dikelola.

Diseminasi terjadi dengan perencanaan.

Page 22: Inovasi pendidikan 1 7

5 tahapan Proses Keputusan Inovasi Tahap pengetahuan : menyadari adanya suatu

inovasi dan ingin tahu inovasi tersebut (membuka diri)

Tahap bujukan : sikap menyenangi atau tidak terhadap inovasi

Tahap keputusan : melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan, menerima atau menolak inovasi

Tahap implementasi : seseorang menerapkan inovasi

Tahap konfirmasi : seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya

Page 23: Inovasi pendidikan 1 7

Sekian Dulu Ya… Jumpa lagi Minggu Depan

Page 24: Inovasi pendidikan 1 7

PROSES INOVASI PENDIDIKAN Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh

individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi) inovasi pendidikan.

Proses mengandung arti bahwa aktivitas itu dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan, sampai proses itu dinyatakan berakhir.

Page 25: Inovasi pendidikan 1 7

Siklus Proses Inovasi Pendidikan Idea Creation

Discovering a potential new product or way to modify an

existing one

Initial Experimentation Sharing the idea with others &

testing it in prototype form

Final Application Commercializing the product for

sale to customers or client

Feasibility Determination Testing the practicality &

financial viability at the new product

Internal Organization

Sensitivity

Page 26: Inovasi pendidikan 1 7

LINGKUP INOVASI PENDIDIKAN

INOVASI SISTEM

MAKRO

MIKRO

MANAJEMEN

ORGANISASI

KEBIJAKAN

BIDANG GARAPAN

BIDANG GARAPAN

Page 27: Inovasi pendidikan 1 7

INOVASI MANAJEMENINOVASI DALAM SISTEM

PENGELOLAAN PENDIDIKANFUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

DIJALANKAN DENGAN BAIK (POAC)

MAKRO

Page 28: Inovasi pendidikan 1 7

MIKRO/SEKOLAH

INOVASI DALAM KERANGKA PENGELOLAAN SEKOLAH

BIDANG GARAPAN DALAM SEKOLAH (KURIKULUM, SISWA, BIAYA, FASILITAS, TENAGA, HUSEMAS)

Page 29: Inovasi pendidikan 1 7

INOVASI ORGANISASIINOVASI DALAM TATA KELOLA

SECARA KELEMBAGAANRAMPING STRUKTUR KAYA FUNGSIPENGEMBANGAN SETIAP FUNGSI

YANG ADA DALAM STRUKTUR SECARA SKEMATIK

Page 30: Inovasi pendidikan 1 7

WASSALAM….

Page 31: Inovasi pendidikan 1 7

Perubahan2:- sikap dan persepsi, - penguasaan dan pengintegrasian pengetahuan, - perluasan dan penghalusan pengetahuan, - penggunaan pengetahuan secara bermakna, - kebiasaan-kebiasaan berpikir & berbuat produktif

Page 32: Inovasi pendidikan 1 7

penataan kembali pola pengorganisasian sekolah dan atau kelas

Page 33: Inovasi pendidikan 1 7

penataan kembali beban, wewenang, tanggung jawab; - dalam pengajaran atau implementasi kurikulum, - supervisi, - tatalaksana kantor, - pelayanan lainnya

Page 34: Inovasi pendidikan 1 7

-rekayasa alat dan media pembelajaran, -penataan kembali sarana-prasarana sekolah, -rekayasa prosedur, metode, teknik kerja

Page 35: Inovasi pendidikan 1 7

KEGAGALAN INOVASI(1) kepemimpinan yang buruk(2) organisasi yang buruk(3) komunikasi yang buruk(4) pemberdayaan pekerja yang buruk(5) pengetahuan manajemen yang buruk

Penyebab umum gagalnya suatu proses inovasi pendidikan, dapat disaring kedalam 5 macam, yaitu:(1) definisi tujuan yang buruk(2) buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai

tujuan(3) buruknya partisipasi anggota tim(4) buruknya pengawasan produk(5) buruknya komunikasi dan akses informasi

Page 36: Inovasi pendidikan 1 7
Page 37: Inovasi pendidikan 1 7

CEKAP DUGI KA DIEU HEULA………

HATUR NUHUN

Page 38: Inovasi pendidikan 1 7

INOVASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Page 39: Inovasi pendidikan 1 7

• Inovasi harus berlangsung di sekolah guna memperoleh hasil yang terbaik dalam mendidik siswa

• Ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah adalah guru

• Oleh karena itu guru harus mampu menjadi seorang yang inovatif guna menemukan strategi atau metode yang efektif untuk mendidik

• Inovasi yang dilakukan guru pada intinya berada dalam tatanan pembelajaran yang dilakukan di kelas

• Kunci utama yang harus dipegang guru adalah bahwa setiap proses atau produk inovatif yang dilakukan dan dihasilkannya harus mengacu kepada kepentingan siswa

Page 40: Inovasi pendidikan 1 7

What Is The School?

A place for better learning

OrBetter place for

learning

-Tenaga khusus lebih disiapkan

- Program/Kurikulum lebih ditata

- Fasilitas diadakan lebih cocok

- Pembelajaran dirancang lbh sesuai

Pokoknya seluruh sumberdaya Digerakkan dng sebaik-baiknya.

Page 41: Inovasi pendidikan 1 7

Skematik Inovasi di Sekolah

Sekolah

Bidang Garapan:Kurikulum

BiayaFasilitasTenagaSiswaHumas

Kepentingan Siswa Tumbuh dan

Berkembang melalui

proses belajar

Guru/Inovasi Proses Transformasi

Strategi, Metode, Media,

dll

Page 42: Inovasi pendidikan 1 7

penerapan inovasi pada suatu sekolahBuatlah rumusan yang jelas tentang

inovasi yang akan diterapkanGunakan metode atau cara yang

memberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam usaha merubah pribadi maupun sekolah.

Page 43: Inovasi pendidikan 1 7

lanjutan

Gunakan berbagai macam alternatif pilihan (option) untuk mempermudah penerapan inovasi.

Gunakan data atau informasi yang sudah ada untuk bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan dan penerapan inovasi.

Page 44: Inovasi pendidikan 1 7

lanjutan

Gunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas terjadinya penerapan inovasi.

Gunakan kemanfaatan dari pengalaman sekolah atau lembaga yang lain.

Berbuatlah secara positif untuk mendapatkan kepercayaan

Page 45: Inovasi pendidikan 1 7

lanjutan

Menerima tanggungjawab pribadi.Usahakan adanya pengorganisasian

kegiatan yang memungkinkan terjadinya kepemimpinan yang efektif

Mencari jawaban atas beberapa pertanyaan dasar tentang inovasi di sekolah

Page 46: Inovasi pendidikan 1 7

TUGAS LATIHAN Model Rancangan Inovasi Integratif individual - identifikasi masalah-masalah krusial - tetapkan prioritas solusi - perumusan peta materi ubah - penjabaran unsur-unsur operasional

Pilih Kasus Sekolah kelompok - perubahan guru, organisasi, pekerjaan, pemanfaatan fasilitas pembelajaran

Page 47: Inovasi pendidikan 1 7

TERIMAKASIH

Page 48: Inovasi pendidikan 1 7

INOVASI PEMBELAJARAN

Page 49: Inovasi pendidikan 1 7

RASIONAL

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di berbagai satuan pendidikan, antara lain mendorong dan mengilhami lahirnya inovasi dalam pengembangan model-model pembelajaran yang efektif

Pengembangan inovasi pembelajaran melalui penerapan berbagai inovasi model-model pembelajaran yang diadopsi dari pembelajaran reguler diharapkan memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas belajar peserta didik

Page 50: Inovasi pendidikan 1 7

KONSEP DASAR Pembelajaran adalah proses interaksi dan

komunikasi yang sistematis antara peserta didik dengan guru/sumber belajar untuk memfasilitasi proses belajar peserta didik dengan menggunakan waktu, materi, dan tempat tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar yang disepakati/ditetapkan

Inovasi pembelajaran merupakan suatu proses pembaharuan terhadap aktivitas pembelajaran konvensional melalui pengembangan pola-pola kegiatan maupun pengadopsian teknologi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga aktivitas pembelajaran menjadi lebih atraktif dan menyenangkan peserta didik

Page 51: Inovasi pendidikan 1 7

MODEL-MODEL INOVASI PEMBELAJARAN

Pembelajaran Kuantum Pembelajaran Berbasis

Kompetensi Pembelajaran Konstektual Pembelajaran melalui Teknologi

Informasi (e-learning)

Page 52: Inovasi pendidikan 1 7

PEMBELAJARAN KUANTUM

Merupakan bentuk inovasi penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar

Tujuan pokok pembelajaran kuantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa, melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku

Pola dasar utama yang digunakan:1. percepatan proses belajar melalui usaha sengaja

untuk mengikis hambatan-hambatan belajar tradisional

2. fasilitasi belajar yang dapat mempermudah terjadinya proses belajar pesera didik

Page 53: Inovasi pendidikan 1 7

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KUANTUM

Segalanya berbicara (seluruh lingkungan kelas hendaknya dirancang untuk dapat membawa pesan belajar yang dapat diterima siswa)

Segalanya bertujuan (semua pengubahan pembelajaran harus mempunyai tujuan)

Pengalaman sebelum pemberian nama (sebelum siswa belajar memberi nama seperti mendefinisikan, membedakan, mengkatagorikan sesuatu, hendaknya telah memiliki pengalaman informasi)

Mengakui setiap usaha (semua usaha belajar siswa, harus memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya)

Merayakan keberhasilan (setiap usaha belajar siswa dalam pembelajaran pantas dirayakan)

Page 54: Inovasi pendidikan 1 7

STRATEGI PEMBELAJARAN KUANTUM (TANDUR)

Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga sejak awal kegiatan siswa termotivasi untuk belajar dan memahami Apa Manfaatnya Bagiku (AMBAK).

Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa untuk mencoba.

Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan metode lainnya.

Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya.

Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya, sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya datang kesuksesan, kami bisa bahwa kami memang bisa.

Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang proporsional

Page 55: Inovasi pendidikan 1 7

Kunci Keberhasilan Model Pembelajaran Kuantum Optimalkan minat pada diri peserta

didikBertanggung jawab pada diri,

sehingga peserta didik akan memulai mengupayakan segalanya terlaksana

Hargailah segala tugas yang telah diselesaikan peserta didik secara proporsional

Page 56: Inovasi pendidikan 1 7

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

Kompetensi merupakan seperangkat kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh para siswa pada tahap pengetahuan, keterampilan, dan bersikap.

Kemampuan dasar ini akan dijadikan sebagai landasan melakukan proses pembelajaran dan penilaian siswa.

Kompetensi merupakan target, sasaran, standar bahwa menyampaikan materi pelajaran kepada siswa penekanannya pada tercapai sasaran atau tujuan pembelajaran (instruksional).

Page 57: Inovasi pendidikan 1 7

Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Proses pembelajaran kompetensi membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa.

Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari, ada tipe pengetahuan fisis, sosial dan logika (Bruce Weil, l980).

Pembelajaran dalam konteks kompetensi harus melibatkan peran lingkungan sosial.

Pembelajaran kompetensi diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan dalam kehidupan yang cepat berubah, melalui sejumlah kompetensi yang harus dimiliki, meliputi : kompetensi akademik, kompetensi okupasional, kompetensi kultural, dan kompetensi temporal.

Page 58: Inovasi pendidikan 1 7

Perbedaan Karakteristik Pembelajaran Kompetensi dengan Bukan Kompetensi

Karakteristik Pembelajaran Kompetensi Pembelajaran Bukan Kompetensi

Apa yang dipelajari Kompetensi yang menunjukkan sasaran-sasaran belajar yang sudah dirumuskan secara spesifik, yang memenuhi standar sesuai dengan tuntutan lapangan

Bahan ajar berupa materi pengetahuan, konsep, prinsip, prosedur yang dimuat dalam buku, handout atau silabus

Proses pembelajaran Program pembelajaran yang disusun secara seksama, berpusat pada siswa, memuat pengalaman belajar, media dan bahan yang diarahkan pada penguasaan kompetensi. Program pembelajaran dirancang untuk melayani kebutuhan, minat dan kemampuan peserta didik. Umpan balik digunakan untuk memberikan perbaikan belajar

Menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang bersifat ekspositori seperti ceramah, diskusi dan demonstrasi. Anak didik kurang dapat mengatur caea dan kecepatan belajar sendiri. Umpan balikpun jarang diberikan.

Waktu Belajar Disediakan waktu yang cukup untuk menguasai kompetensi, sebelum pindah mempelajari kompetensi berikutnya.

Sekelompok siswa dalam periode waktu yang sama mempelajari unit / topik pembelajaran tertentu. Kelompok tersebut dapat pindah ke unit/topik berikut setelah waktu yang disediakan habis.

Kemajuan Individu Tiap siswa dituntut menguasai setiap formasi atau tugas sesuai dengan standar lapangan, sebelum dapat menyicil untuk menyelesaikan fermansi/tugas tersebut.

Penguasaan didasarkan atas hasil ujian tertulis, tingkat penguasaan menggunakan acuan norma. Peserta diperbolehkan pindah ke bahan berikutnya walaupun tingkat penguasaannya masih minimal.

Makna pembelajaran

Mempersiapkan anak didik memiliki daya antisipasi dan aklimasi dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan, persaingan, dan kompleksitas di era globalisasi.

Mempersiapkan anak didik agar memiliki kecerdasan, sikap dan kepatuhan dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan dan hidup berkelayakan

Page 59: Inovasi pendidikan 1 7

Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Pembelajaran tematik (Thematic Teaching)merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang relevan dan berkaitan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa

Pembelajaran bermakna(MeaningfulTeaching) merupakan kegiatan pembelajaran yang menitikberatkan pada kegunaan pengalaman belajar bagi kehidupan nyata siswa

Page 60: Inovasi pendidikan 1 7

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu model pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka, melalui:

1. Proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar berorieantasikan pada proses pengalaman secara langsung

2. Mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata,

3. Mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan

Page 61: Inovasi pendidikan 1 7

Karakteristik Dasar Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual

Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru, yang diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan cara mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.

Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.

Memperaktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa.

Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

Page 62: Inovasi pendidikan 1 7

Prinsip Dasar Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual

Dalam pembelajaran kontekstual, peserta didik dipandang sebagai individu yang berkembang. Anak bukanlah orang dewasa kecil, melainkan mahluk organik yang sedang berada pada tahap-tahap perkembangan. Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman mereka. Dengan demikian peran guru tidak lagi sebagai instruktur atau pelatih yang memaksakan kehendak, melainkan sebagai pembimbing dan fasilitator peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kemampuannya, sehingga1. menekankan pada aktivitas peserta didik secara penuh, baik fisik

maupun mental. 2. CTL memandang bahwa belajar bukanlah kegiatan menghafal,

mengingat fakta-fakta, mendemonstrasikan latihan secara berulang-ulang, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.

3. Dalam pembelajaran CTL, belajar di alam terbuka merupakan tempat untuk memperoleh informasi sehingga menguji data hasil temuannya dari lapangan tadi baru dikaji di kelas.

4. Peserta didik didorong untuk menemukan sendiri materi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya, bukan hasil pemberian apalagi dibatasi oleh guru.

Page 63: Inovasi pendidikan 1 7

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Adanya Saling Ketergantungan dalam proses belajar peserta didik (interdependence)

Menghargai Perbedaan Pola Belajar Peserta didik (differentiation)

Mendorong Pengorganisasian Belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik (self organization).

Page 64: Inovasi pendidikan 1 7

Perbedaan Pembelajaran Kontektual dengan Pembelajaran Konvensional

Konteks Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional

Hakikat Belajar Konten pembelajaran selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata yang diperoleh sehari-hari pada lingkungannya

Isi pelajaran terdiri dari konsep dan teori yang abstrak tanpa pertimbangan

manfaat bagi siswa

Model Pembelajaran Siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja kelompok, berdiskusi, praktikum kelompok, saling bertukar fikiran, memberi dan menerima informasi

Siswa melakukan kegiatan pembelajaran bersifat individual dan komunikasi satu arah, kegiatan dominan mencatat, menghafal, menerima instruksi guru

Kegiatan Pembelajaran Siswa ditempatkan sebagai subjek pembelajaran dan berusaha menggali dan menemukan sendiri materi pelajaran

Siswa ditempatkan sebagai objek pembelajaran yang lebih berperan sebagai penerima informasi yang pasif dan kaku

Kebermaknaan Belajar Mengutamakan kemampuan yang didasarkan pada pengalaman yang diperoleh siswa dari kehidupan nyata

Kemampuan yang didapat siswa berdasarkan pada latihan-latihan dan dril yang terus menerus

Tindakan dan Perilaku Siswa Menumbuhkan kesadaran diri pada anak didik karena menyadari perilaku itu merugikan dan tidak memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat

Tindakan dan perilaku individu didasarkan oleh faktor luar dirinya, tidak melakukan sesuatu karena takut sangsi, kalaupun melakukan sekedar memperoleh nilai/ganjaran

Tujuan Hasil Belajar Pengetahuan yang dimiliki bersifat tentatif karena tujuan akkhir belajar kepuasan diri

Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pembelajaran bersifat final dan absolut karena bertujuan utk nilai

Page 65: Inovasi pendidikan 1 7

Asas-Asas Penerapan Pembelajaran Kontekstual

• Konstruktivisme : membangun/menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman

• Inkuiri : proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis

• Bertanya (Questioning) : pada hakikatnya belajar adalah bertanya dan menjawab

• Masyarakat Belajar (Learning Community) : hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain

• Pemodelan (Modeling) : proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa

• Refleksi (Reflection) : proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari dan dilakukan dengan mengurutkan kembali kejadian atau peristiwa pmbelajaran yang telah dilaluinya

• Penilaian Nyata (Authentik Assessment) : Proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa

Page 66: Inovasi pendidikan 1 7

Diagram Tahapan Pembelajaran Kontekstual

INVITASI

EKSPLORASI

PENJELASAN DAN SOLUSI

PENGAMBILAN TINDAKAN

Siswa di dorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang dibahas

Siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, penginterpretasikan data dalam sebuah kegiatan yang telah dirancang guru

Siswa memberi penjelasan, solusi yang didasarkan pada hasil observasi dengan penguatan guru, sehingga siswa dapat menyampaikan gagasan, dan ringkasan

Siswa dapat membuat keputusan, berbagi informasi dan gagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan serta saran

Page 67: Inovasi pendidikan 1 7

INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI (E-LEARNING)

Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi namun juga fasilitas multi media yang dapat membuat belajar lebih menarik, visual dan interaktif

E-Learning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pebelajar (peserta didik) dengan sumber belajar (data base, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan.

Interaksi peserta didik dan sumber belajar dalam konteks e-learning dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).

Page 68: Inovasi pendidikan 1 7

Karakteristik Khas Internet Sebagai media interpersonal dan juga

sebagai media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi one‑to‑one maupun one‑to‑many,

Memiliki sifat interaktif Memungkinkan terjadinya komunikasi

secara sinkron (syncronous) maupun tertunda (asyncronous), sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis dialog komunikasi yang merupakan syarat terselengaranya suatu proses belajar mengajar.

Page 69: Inovasi pendidikan 1 7

Terima Kasih, Semoga Bermanfaat