pedosfer ( lapisan tanah)

8
PEDOSFER (Lapisan Tanah) http:// ajiajaya.wordpress.com

Upload: eunice

Post on 24-Feb-2016

124 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PEDOSFER ( Lapisan Tanah). http://ajiajaya.wordpress.com. Definisi & Komponen. Tanah adalah bagian dari lahan yang tersusun dari bahan anorganik ( batuan ) dan organik yang mengalami pelapukan - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOSFER ( Lapisan  Tanah)

PEDOSFER(Lapisan Tanah)

http://ajiajaya.wordpress.com

Page 2: PEDOSFER ( Lapisan  Tanah)

Definisi & Komponen• Tanah adalah bagian dari lahan yang tersusun dari bahan anorganik (batuan) dan

organik yang mengalami pelapukan

• Lahan adalah bentang darat mulai dari pantai sampai ke pedalaman. Luas lahan

bumi diperkirakan 148.892.000 km².

• Komponen tanah terdiri dari:

1. Mineral

2. Bahan organik

3. Air

4. Udara

Page 3: PEDOSFER ( Lapisan  Tanah)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah

1. Iklim, terjadinya pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan

pada malam hari.

2. Organisme, binatang² kecil seperti cacing tanah, rayap dan sebagainya yang

membuat lubang dan mengeluarkan zat yang dapat menghancurkan tanah.

3. Bahan induk, yang menjadi komponen pembentuk tanah, batuan yang retak

dan terjadi pelapukan oleh air, adanya akar tumbuhan yang menerobos dan

memecah batuan hingga hancur.

4. Topografi, letak wilayah.

5. Waktu, proses terjadinya pelapukan atas batuan, adanya pemadatan dan

tekanan pada sisa zat organik.

Page 4: PEDOSFER ( Lapisan  Tanah)

Faktor Pengaruh & Ciri Kesuburan Tanah

1. pH tanah (kelembaban tanah)

2. Kandungan Mineral

3. Bahan Organik

4. Keremahan Tanah

• Ciri-ciri tanah subur antara lain

1. Tekstur & struktur tanahnya baik, yaitu butir tanahnya berukuran sedang.

2. Banyak mengandung garam yang berguna untuk makanan tumbuhan.

3. Banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman.

Page 5: PEDOSFER ( Lapisan  Tanah)

Manfaat Tanah & Lahan PotensialManfaat Tanah a.l :

1. Untuk memudahkan unsur-unsur hara (bahan organik dalam tanah)

diserap tanaman.

2. Mempengaruhi perkembangan organisme

Manfaat Lahan Potensial a.l:

3. Pemanfaatan untuk lokasi industri, perdagangan, wilayah permukiman.

4. Pemanfaatan untuk fasilitas sosial seperti sarana hiburan dan rekreasi,

prasarana transportasi, dan fasilitas sosial umum lainnya seperti rumah

ibadah.

Page 6: PEDOSFER ( Lapisan  Tanah)

Jenis-jenis Tanah di Indonesia• Alluvial, tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran

sungai.

• Andosol, berasal dari abu gunung api.

• Regosol, tanah yang berbutir kasar dan berasal dari material gunung api.

• Kapur, tanah yang terjadi karena hasil pelapukan batuan kapur dan sifatnya tidak

subur.

• Litosol, tanah yang terbentuk dari batuan keras dan belum mengalami pelapukan

secara sempurna.

• Argosol (gambut), terbentuk dari sisa tumbuhan yang mengalami pembusukan.

• Grumosol, terbentuk dari material halus berlempung.

• Latosol, tanah yang banyak mengandung besi dan alumunium dan biasanya

terdapat di pegunungan.

Page 7: PEDOSFER ( Lapisan  Tanah)

Faktor Penyebab Lahan Kritis

• Faktor Alam:

1. Erosi dan masswasting (gerakan massa tanah menuruni lereng/longsor)

2. Pencucian tanah karena adanya genangan air yang terus menerus seperti di daerah pesisir

pantai dan rawa.

3. Pembekuan air, biasanya terjadi di kutub atau puncak pegunungan.

• Faktor Manusia:

1. Perusakan hutan dan pengelolaan lahan yang tak memperhatikan aspek lingkungan seperti

yang terjadi pada pertanian ladang berpindah.

2. Pertambangan terbuka dan bersifat illegal.

3. Tidak menggunakan sistem terasering (menanam tanaman dengan sistem berteras untuk

mencegak erosi).

4. Masuknya material yang dapat bertahan lama dan tak dapat diurai, seperti plastik.

5. Pencemaran oleh zat pestisida dan limbah pabrik.

Page 8: PEDOSFER ( Lapisan  Tanah)

Cara Mencegah Lahan Kritis• Melakukan penanaman secara terasering/sengkedan.

• Countur Village/Farming, menanami lahan menurut garis kontur sehingga akar dapat

menahan tanah.

• Reboisasi, menanam kembali hutan gundul.

• Countur Ploughing/Plowing, pembajakan & pembajakan sesuai garis kontur agar

terbentuk alur horizontal.

• Crop Rotation, pergiliran penanaman.

• Pemulsaan (mulching), menutupi permukaan tanah dengan sisa tanaman.

• Buffering, penanaman tanah keras, seperti jati dan karet.

• Wind Break, penanaman untuk mencegah angin kencang.

• Contour Strip Cropping, melakukan penanaman dengan sistem tumpang sari

(berseling)