pedomanpengelolaanpertambanganraky …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/permen_ 01_1986.pdf ·...

12
MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR : 01 P/201/M.PE/1986 TENTANG PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY AT BAHAN GALIANSTRATEGISDAN VITAL (GOLONGANA DAN B) MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI Menimbang Mengingat a. bahwa usaha pertambangan rakyat bahan galian golongan strategis dan vita] (golongan a dan b) terdapat tersebar diseluruh Indonesia dan pelak- sanaannya perlu disebar diseluruh Indonesia dan pelaksanaannya .perlu diusahakan untuk menunjang pemerataan berusaha dalam meningkatkan pem- bangunan ekonomi daerah; b. bahwa usaha pertambangan rakyat tersebut paJa butir a harus di lakukan secara tertib me1atui pembinaan dan penyempurnaan pengaturan serta kemungkinan pengembangannya melalui wadah Koperasi; bahwa berhubungan dengan ini, maka dianggap perlu memberikan landasan bagi usaha pertambangan rakyat diseJuruh wilayah hukum pertambangan In- donesia, sebagaimana termaktub dalam pasa! II Undang-undang no. ] I tahun 1967, serta pasal 5 dan 6 Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 1969. dengan menetapkan suatu Peraturan Menteri tentang Pedoman Pengelolaan Pertambangan Rakyat bahan galian strategis dan vital (golongan a dan b). c. I. Undang-undang no. II tahun 1967 2. Undang-undang no. 4 tahun 1982. 3. Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 1969. 4. Peraturan Pemerintah no. 27 tahun 1980. 5. Mijnpolite Reg]ement (Staatsblad 1930 no. 341). 6. Keputusan Presiden no. 45/M tahun 1983. 923

Upload: lamhuong

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGIREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGINOMOR : 01 P/201/M.PE/1986

TENTANG

PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKYAT BAHANGALIANSTRATEGISDAN VITAL (GOLONGANA DAN B)

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Menimbang

Mengingat

a. bahwa usaha pertambangan rakyat bahan galiangolongan strategis dan vita] (golongan a dan b)terdapat tersebar diseluruh Indonesia dan pelak-sanaannya perlu disebar diseluruh Indonesia danpelaksanaannya .perlu diusahakan untuk menunjangpemerataan berusaha dalam meningkatkan pem-bangunan ekonomi daerah;

b. bahwa usaha pertambangan rakyat tersebut paJa butira harus di lakukan secara tertib me1atui pembinaandan penyempurnaan pengaturan serta kemungkinanpengembangannya melalui wadah Koperasi;

bahwa berhubungan dengan ini, maka dianggap perlumemberikan landasan bagi usaha pertambanganrakyat diseJuruh wilayah hukum pertambangan In-donesia, sebagaimana termaktub dalam pasa! IIUndang-undang no. ] I tahun 1967, serta pasal 5dan 6 Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 1969.dengan menetapkan suatu Peraturan Menteri tentangPedoman Pengelolaan Pertambangan Rakyat bahangalian strategis dan vital (golongan a dan b).

c.

I. Undang-undang no. II tahun 19672. Undang-undang no. 4 tahun 1982.3. Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 1969.4. Peraturan Pemerintah no. 27 tahun 1980.5. Mijnpolite Reg]ement (Staatsblad 1930 no. 341).

6. Keputusan Presiden no. 45/M tahun 1983.

923

Page 2: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

Menetapkan

\1 E \1 C T L S K A N

PERATURAN MENTER I PERTAMBANGAN DAN

ENERGI TENT ANG PEDOMAN PENGELOLAAN

PERTAMBANGAN RAKYAT BAHAN GALIANSTRATEGIS DAN VITAL (GOLONGAN A DAN B)

KETENTUAN UMUM

Pasal I

Yang dimaksud dengan pertambangan rakyat dalam Peraturan Mellteri ini

adafah usaha pertambangan bahan galian strategis (golongan a) dan vital

(golongan b) yang dilakukan oleh rakyat setempat yang bertempat tinggal

didaerah bersangkutan untuk penghidupan mereka sendiri sehari-hari yang

diusahakan secara sederhana.

Pasal 2

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, pertambangan

rakyat untuk bahan gaIian yang bukan strategisdan vital(bahan galian goIcngan

c), diatur dengi'!1 Peraturan Daerah berdasarkan petunjuk-petunjuk yang

diberikan oleh Menteri.

PENETAPAN WILAYAH DAN PELIMPAHAN WEWENANG

Pasal 3

(I) Penetapan suatu wilayah pertambangan rakyat sertapelimpahan wewenangkepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I tentang perizinan pertambangan

rakyatuntuk bahan galian strategis (golongan a) dan vital (gofongan b),ditetapkan oleh Menteri berdasarkan pennohonan Gubernur/Kepala Daerah

Tingkat I;

(2) Menteri dapat membatalkan suatu penetapan wilayah pertambangan rakyat

untuk kepentingan negara.

Pasal 4

Guna penetapan lokasi pertambangan rakyat oleh Menteri harus dilengkapidengan:

a. Lokasi wilayahpertambangan rakyatyang dimaksud dengan menyampaikan

peta skala mineral]: 50.000.

924

Page 3: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

b. Historis pengusahaan dan hubungannya dengan mata pencaharian rakyatsetempat.

c. Data endapan bahan galian yang terdapat dini1ai Secara teknis dan ekonomiapakah layak diusahakan secara pertambangan rakyat.

Pasal 5

(I) Ditetapkan suatu wilayah pertambangan rakyat tidak menutup kemungkinan

diberikannya Kuasa PertambanganlKontrak Karya dengan ketentuan bahwausaha pertambangan rakyat yang ada tetap dilindungi.

(2) Usaha pertambangan rakyat tidak boleh menghalangi pengembangan uS1ha

pertambangan yang sah pada wilayah yang bertindihan dengan wilayahusaha pertambangan rakyat.

Pasal 6

Usaha pertambangan rakyat dilarang pada:

il. Wilayah Suaka Alam. Butan Wisata dan Hutan Lindung;

b. Wilayah yang tertutup untuk kepentingan umum dan pada lapangan sekitarlapangan-Iapangan dan bangunan pertahanan;

Tempat-tempat kuburan, tempat-tempat yang dianggap suci, pekerjaan-pekerjaan umum, misalnyajalan-jalan umum, jalan-jalan kereta api, saluranair, saluran dan instalasi listrik, saluran dan instalasi gas. tanggul sungaidan sebagainya;

d. Tempat-tempat pekerjaan usaha pertambangan;

c.

e. Bangunan-bangunan, rumah tempat tinggal atau pabrik-pabrik beserta tanahpekarangan sekitarnya, kecuali dengan izin yang bersangkutan.

Pasal 7

(I) Seluruh kegiatan usaha pertambangan rakyat yang telah berjalan secaratradisi, berdasarkan pendataan dan kenyataan pada saat ditetapkannyaPeraturan Menteri ini wajib diinventarisasi dan kemuriian didaftarkan olehKantor Wi layah Departemen Pertambangan dan Energi bersamaPemerintah Daerah.

(2) Memperluas wilayah atau melakukan usaha di luar wilayah pertambanganrakyat termaksud pada ayat (1) pasal ini tidak dipc.rkenankan, kecualijitetapkan lain oleh Menteri.

925

Page 4: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

(3) Usaha pertambangan rakyat yang timbul kemuuian setelah auanya kl:giatan

usaha pertambangan beruasarkan KlIasa Pertambangan/Kontrak Karyaauahlh tidak sah dan digolongkan sebagai pertambangan liar dan harusdihentikan keeuali ditetapkan Jain oleh Menteri.

PERTAMBANGAN RAKYAT EMAS ALLUVIAL,

Pasal 8

( I) Usaha pertambangan rakyat emas al1uvial di daerah aliran sllngai yang

slIdah berjalan secara tradisi dan terdapat terse bar di selurllh Indonesiasebelum "ditetapkannya Peraturan Menteri ini wajib diinventarisasi dankemllJian Jidaftarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Pertambangandan Energi bersama Pemerintah Daerah yang bersar.gklltan sesllai denganketentuan termaksud pacta pasal 7 ayat (I) Peraturan Menteri ini.

(2) Terhadap wilayah pertambangan rakyat emas al1l1vial dapat diberikan tanda

batas sementara o1eh Kantor Wilayah Departemen Pertambangan danEnergi bersama Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

(3) Pendaftarar dan pemberian tanda batas sementara termaksud pada ayat(I) dan (2) pasa1 ini dilaporkan dan diusu1kan oleh Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I kepada Menteri Pertambangan dan Energi cq. Direkturlenderal Pertambangan Umllm untuk disahkan penetapannya.

PERTAMBANGAN RAKYAT EMAS PRIMER

Pasal 9

(I) Usaha pertambangan rakyat emas Primer yang sudah beljalan secara tradisi

dan terdapat tersebar diseluruh Indonesia sebelum ditetapkannya PcraturanMenteri ini wajib diinventarisasi dan kemudian didaftarkan oleh KantorWilayah Departemen Pertambangan dan Energi bersama Pemt:rintahDaerah yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan-ketentuan termaksllddalam pasal 7 ayat (I) Peraturan Menteri ini.

(2) Pelaksanaan pendaftaran pertambangan rakyat emas primer baik yang

sudah maupun yang belum ditetapkan oleh Menteri dari hasil inventarisasitermaksud pada ayat (I) pasal ini dilakukan selambat-Iambatnya I (satu)tahun sejak ditetapkannya Peraturan Menteri ini.

(3) Terhadap wilayah pertambangan rakyat emas primer termaksud pada ayat(I) dan (2) pasal ini dapat diberikan tanda batas sementara oleh Kantor

926

Page 5: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

WiJayah Departemen Pertambangan uan Energi bersama uenganPemerintah Daerah yang bersangkutan.

(4) Pe~daftaran dan pemberian tandabatas sementara termaksud pada ayat(2) dan (3) pasal ini dilaporkan dan diusulkan oleh Gubernur KepalaDaerah Tingkat I kepada MenteriPerte~bangan dan Energi eg. DirektllrJenJeral Pertambangan Umum untuk disahkan penetapannya.

PERTAMllANGAN RAKYAT INTAN

Pasal 10

(I) Usaha pertamb<1ngan rakyat intan yang slldah berjalan seeara tradisi, wajib

diinventarisasi dan kemudian didaftarkan oleh Kantor Wilayah DepartemenPertambangan dan Energi bersama Pemerintah Daerah yang bersangkutanseslIai dengan ketentuan termaksud daJam pasal 7 ayat (I) PeraturanMenteri ini, dan hanya ditetapkan untuk daerah-daerah;

a. Kabllpaten/Daerah Tingkat II Banjar, Kabupaten/Daerah Tingkat IITapin dan Kabupaten/Daerah Tingkat II Tanah Laut PropinsiKalimantan Selatan.

b. Kabupaten/Daerah Tingkat II Murllng Raya Propinsi KalimantanTengah.

<.:. Sepanjang Sungai Landak Kabupaten/Daerah Tingkat II PontianakPropinsi Kalimantan Bara!.

Kabupaten/Daerah Tingkat II Kutai Propinsi Kalimantan Timur.d.

(2) Terhadap wilayah pertambangan rakyat intan tersebut pada ayat (I) pasal

ini (bpat diberikan tanda baws sementara oleh Kantor Wilayah.Departemen Pertambangan dan Energi bersama Pemerintah Daerah yangbcrsangkllta!1.

(3) Pendaftaran dan pemberian tanda batas semen tam tennaksud pada ayat(I) dan (2) pas.tI ini dilaporbn uan diusulbn oleh Gubernur Kcpala

Daerah Tingkat I kepada Menteri Pertambangan dan Energi eq. DirektllrJeneral Pertambangan Umum untuk disahkan penetapannya.

.

PERTAMBANGAN RAKYAT TIMAH PUTiH

Pasal II

(1) Dengan tidak menfurangi Kuasa Pertambangan PT. Tambang Timah(Pcrsero) didaerah Kabupaten/Daerah Tingkat II Kampar Propinsi Riau,

927

Page 6: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

pada lokasi-lokasi yang seeara teknis maupun ekonomis tidak diolah lagioleh PT. Tambang Tim<)h (Persero), maka Menteri Pertambangan danEnergi eg. Direktur Jenderal Pertambangan Umum dapat menetapkanlokasi-lokasi/wilayah tersebut sebagai witayah pertambangan rakyat timahputih dengan memperhatikan pula historis penambangan dan hubllngannyadengan mata peneaharian rakyat setempat serta eara-eara penambanganyang sederhana.

(2) Pendaftaran pengaturan izin kerja dan penetapan syarat kerja lIntuk

pertarnbangan rakyat timah putih dilaksanakan oleh Kantor WilayahDepartemen Pertambangan dan Energi.

(3) Semua hasil produksi usaha pertambangan rakyat timah putih harus dijllal

kepada PT. Tambang Timah (Persero) dengan harga dasar yang ditetapkanbersama oleh Pemerintah Daerah, Kantor Wilayah DepartemenPertambangan dan Energi dan PT Tambang Timah (Persero).

(4) Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi diwajibkan lIntllk

memberikan laporan berka!a kepada Direktur Jenderal PeItambanganUmum dan Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Riau.

PERTAMBANGAN RAKAT BAHAN GALIANGO LONGAN A DAN B LAINNY A

Pasa! 12

(1) Usaha pertambangan rakyat bahan galian golongan a dan b lainnya yangsudah berjalan seeara tradisi, wajib diinventarisasi dan kemlldiandidaftarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energibersama Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan termaksud dalampasa! 7 ayat (I) Peraturan Menteri ini.

(2) Untuk dapat menetapkan wilayah pertambangan rakyat bahan galiangolongan a dan b lainnya yang sudah berjalan secara tradisi, Gubernllr/Kepala Daerah Tingkat I dibantu Kantor Wilayah DepartemenPertambangan dan Energi yang bersangkutan mengajukan perrnohonankepada Menteri Pertambangan dan Energi eq. Direktur Jenderal Per-tambangan Umum selambat-Iambatnya I (satu) tahun setelah ditetapkannyaPeraturan Menteriini, dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yangberlaku.

928

Page 7: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

LUAS WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT

Pasal 13

(I) Luas satu w.ilayah pertambangan rakyat maksimal 25 (dua puluhlima)hektar terkecuali ditentukan oleh Menteri.

(2) Lua" wilayah pertambangan rakyat disepanjang sungai cukup diukur atauditetapkan menuru~ panjang dan lebaI' sungai.

/'~.

TATA KERJA

Pasal 14

(I) Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I melaksanakan pengaturan tentang

pengeloJaan pertamtangan rakyat di daerahnya berdasarkan pendapat,pendataan dan pertimbangan Kantor Wilayah Departemen Pertambangan

,dan Energi.

(2) Dengan memperhatikan kepentirtgan pembangunan daerah Gubernur/

Kepala Derah Tingkat I dapat menunjuk Bupati/Kepala Daerah TingkatII yang kemudian dapat menugaskan kepada Camatlkepala Wilayah untukmelaksanakan pendaftaran dan pemberian izin, pembinaan dan pengawasanusaha pertamballgan rakyat di dalam wilayahnya.

PENDAFTARAN PERTAMBANGAN RAKYAT

Pasal 15

(I) Pemerintah Daerah Tingkat II mendaftarkan usaha pertambangan rakyatyang ada didalam lingkungan wilayahnya, menetapkan kelompokpertambangan rakyat dan melaporkannya kepada Gubernur/kepala DaertahTingkat I dengan tembusan kepada Kantor Wilayah DepartemenPertambangan dan Energi.

(2) Setelah menerima laporan tersebut ayat (I) pasal ini Kantor WilayahDepartemen Pertambangan dan Energi wajib segera melaksanankanpemetaan , pematokan dan pemberian tanda batas sementara wilayah kerjapertambangan rakyat dan melaporkan kepada Bupati/Kepala DaerahTingkat II. Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dan Direktur ]enderalPertambangan Umum.

(3) Terhadap wilayah kerja pertambangan rakyat tersebut pada ayat (2) pasalini Pemerintah Daerah Tingkat II dapat memberikan Kartu Izin Masukpertambangan rakyat yang berlaku I (satu) tahun kepada setiap pesertakelompok pertambangan rakyat.

929

Page 8: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

-\4) Orang-orangdiluar penuuuuk setempat tidak dibenarkan melakllkan lIsaha

pertalllbangan rakyat.

IZIN PERTAMBANGAN RAKY AT

Pasal 16

(I) Penetapan sllatll wilayah pertambangan rakY.1toleh Menteri Pertambangan

clan Energi eq. Direktur .Tenueral Pertamb.1ngan UIllUIll, dilakllkan ataspermintaan dari Glibernur/Kepala Daerah Tingkat I yang bersangklltanuengan Jilengkapi sebagai berikut:

a. Keterangan wilayah usaha pertambangan rakyat yang bersangklltandengan peta situasi yang menunjukkan batas-batasnya secara jelas;

b. Penjelasan ten tang riwayat llsaha pertambangan rakyat yangbersangkutan;

Penjelasan tentang tata guna tanah dan surat keterangan tidak keberatandari pemilik tanah;

c.

J. Penjelasan tentang pencluduk setempat sebagai peserta clalam llsahapertambangan rakyat atau kelompok pertambangan rakyat:

e. lenis bahan galian yang akan ditambang;

f. Alat-alat yang dipergunakan untuk menambang;

(2) Terhadap wilayah pertambangan rakyat yang telah clitetapkan oleh Mcnteri

Pcrtambangan clan Energi eg. Direktur lencleral Pertambangan Umumtersebut pada ayat (I) pasa! ini, dapat diberikan izin pertambangan rakyatoleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

(3) Wilayah pertambangan rakyat yang diberikan oleh Pemerintah Daerah

tersebut pacla ayat (2) pasa! ini harlls diberi tanda batas yang jclas sertaclipetakan dalam skala minimal I : 10.000 oleh Pemerintah Daerahbekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pertambangan danEnergi yang bersangkutan.

LUAS WILAYAH IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT

Pasal 17

(I) Luas wilayah yang Japat diberikan untuk I (satu) izin pertambangan

rakyat maksimal 5 (lima) hektar.

930

Page 9: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

(2) Untuk pemerataan usaha pertambangan rakyat, sesuai dengan keadaan

nyata rakyat seternpat, kepada perseorangan hanya dapat diberikan I (satU)

izin pertambangan rakyat dengan luas maksimal I (satu) hektar.

(3) Kepada kelompok rakyat setempat hanya dapat diberikan I (satu) jzin

pertambangan rakyat dengan luas maksimnl 5 (lima) hektar sedangknn

kepada Koperasi dapat diberikan 5 (lima) izin pertarnbangan rakynt dengan

luas maksimal 25 (clua puluh lima) hektar.

llERAKHIRNYA IZIN PFRTAMllANGAN RAKYAT

_-Pasal 18c-/

(I) Izin clapat berakhir/apabila suclah habis waktunya clan izinnya tidak

cliperpanjang lagi.

(2) lzin dapa! berakhir apabila dicabut karena;

a. Kondisi penambangannya membahayakan bagi lingkungan hidtlp dan

keselamatan rakyat setempat.

Teljacli persengketaan hak milik tanah yang tidak dapat diselesaikan;b.

c. Tid~lk mematuhi petunjuk-pentunjuk maupun persyaratan-pcrsynratanyang telah diberikan oleh pejabat yang berwenang untuk ittl;

Endapan bahan galian sudah habis atau sudah sulit diclapat;d.

e. Untuk kepentingan Negara.

(3) Pencabutan izin pertambangan rakyat seperti dimaksud dalam pasal ini

dilakukan oleh Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dengan memperhatikanpendapat Kantor Wilayah Departemen Pel1ambangan clan Energi.

SYARAT KEDALAMAN PENGGALIAN DANPERALATAN YANG DIGUNAKAN

Pasal 19

(I) Syarat kedalaman sumuran clan terowongan yang cliizinkan pada lIs;1ha

pertambangan rakyat maksimal 25 (dua puluh lima) meter.

(2) Dapat rnenggunakan peralatan pompa-pompa mekanik, penggelundungnn

atau permesinan dengan jumlah tenaga maksimal 25 (dua puluh lima) PK

untuk I (satu) lokasi kegiatan pertambangan rakyat.

(3) Tidak diperkenankan menggunakan alaI-alaI berat dan bahan peledak.

931

Page 10: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

lURAN PERTAMDANGAN RAKY AT

Pasal 20

Dalarn rnenetapkan tarip luran pertarnbangan rakyat, Pernerintah Daernhhanls berpeoornan pada Surat Keputusan Menteri Pertarnbangan oan Energitentang luran Eksplorasi/Eksploitasi dan luran Tetap cli bioang pertambangan.

PEMllINAAN

Pasal 21

(I) Pernerintah Daerah rnelaksanakan pernhinaan dibidang penglls~lhaan,

perrnooalan clan pernasaran serta rnengarahkan usaha pertambangan rakyatuntuk mcnliju kepada usaha dalarn bentuk Koperasi Pertambangan Rakyatatau Koperasi Unit Desa.

(2) Perncrintah Daerah Tingkat II wajib rnencatat hasil pi ,1lluksi clari seluruh

kegiatan usaha pertambangan rakyat yang terdaftar oalam lingkunganwilayahnya dan melaporkannya setiap 3 (tiga) bulan kepada KantorWilayah Departernen Pertarnbangan dan Energi clan Gubernur/KepalaDaerah Ti ngkal I.

Pasal 22

(I) Kantor WiJayah Departernen Pertambangan dan Energi tllrut mernbina

usaha pertarnbangan rakyat dengan rnernbuatkan pedornan dan tata carapeJaporan /ang dapat diJaksanakan oleh Pernerintah Daerah.

(2) Kantor Wilayah Departemen Pertarnbangan dan Energi bertugas

rne.rnbimbing usaha pertarnbangan rakyat dalarn bidang pemetaan,eksplorasi, penarnbangan, pengolahan/pernurnian, pernasaran, keselamatankerja dan pengelolaan lingkungan hidup.

PENGA WASAN TEKNIS

Pasal 23

Sernua ketentuan yang berlaku menyangkut Peraturan PengawasanPertarnbangan rneliputi teknik penambangan, pengolahar/pemurnian,keselarniltan kerja dan pengelolaan Jingkungan hidup berlaku untuk usahapertarnbangan rakyat.

932

Page 11: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

Pasa! 24

Pemerintah Daerah turut bertanggung jawab atas pe!aksanaan pengamananteknis, kese!amatankerja dan pengelolaan lingkungan hidup pada usahapertambangan rakyat yang ada da!am !ingkungan wiJayahnya, dengan menunjukseorang petugas sebagai peinbaritu teknis dariPelaksana. InspeksiTambangdisetiap wilayah Kecamatan tempat terdapatnya kegiatan pertambangan rakyat.

Pasa! 25

( I) Pelaksana Inspeksi Tambang berkewajiban melaksanakan pengamatan dan

pengawasan daJam bidang pengaman!~Aeknis, keselamatan kerja danlingkungan hidup. --

(2) Pelaksanaan Inspeksi Tambang wajib membina dan membimbing petugas

pembantu teknis termaksud pada pasal 24 Peraturan Menteri ini sertawajib memberikan pedoman tata cara pengawasan dan peJaporan yangharus dilaksanakan.

(3) Petugas pembantu teknis wajib me!aporkan hasiJ pengamatan dan peristiwa-

peristiwa yang berhubungan dengan pengamanan teknis, keselamatan kel:jadan pengeJolaan lingkungan hidup sesuai dengan pedoman dan peraturanyang berlaku dan melaporkannya kepada Bupati/Kepala Daerah Tingkat

II d,lO Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi cq. PelaksanaIllspeksi Tambang.

Pasal 26

Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam pasal J8 Peraturan Menteriini, Pelaksana Inspeksi Tambang berhak melakukan penutupan semen tara atasusaha pertambangan rakyat dan mengusulkan penghentian seterusnya kepadaBupati/Kepala D<1..erahTingkat II, Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I clanDirektur JenderaJ Pertambanan Umum, bilamana dianggap mengancamkeselamatan kerja dan nyata-nyata mengakibatkan kerusakan dan pencemaranJingkungan hidup.

Pasal 27

Pad a setiap usaha pertambangan rakyat yang sudah selesai diJaksanakanwajib melakukan usaha rekJamasi atau pemanfaatan lahan bekas penambanganyang dilakukan oleh kelompok pertambangan rakyat yang bersangkutan dengankoordinasi Pemerintah Da~rah.

933

Page 12: PEDOMANPENGELOLAANPERTAMBANGANRAKY …psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Permen_ 01_1986.pdf · bangunan ekonomi daerah; ... petaskalamineral]:50.000. 924. b. ... Endapan bahangalian

Pasal n(I) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peratllran Menteri iJli akan

lIitetapkan lebih lanjut oleh Direktur lenderal Pertambangan Ull1um.

(2) Pcraturan Menteri ini mulai berlaku pacla tanggal ~litetapkan.

Ditetapkan di

Paua tanggal

JAKARTA10 .lanuari 19X(i

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI,

Cap/Ull

SUBROTO

SALINAN Peraturan Menteri ini disampaibn kcpada Y'h:

I. Bapak Presiden Republik Indonesia

2. Menteri Dalam Negeri

3. Menteri Koperasi

4. Sekjen Departemen Pertambangan dan Energi

5. Irjen Departemcn Pertambangan dan Energi

6. Dirjen Pertambangan Umllm7. Dirjen Pemerintah Umum dan Otonomi Daerah.

X. Dirjen Pembangunan Daerah

9. Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral.

10. Para Kakanwil Dcpartemen Pertambangan dan Energi seluruh Indonesia.

11. Unit-unit dulam lingkllngan Departemen Pertambangan dan Energi.

12. A r sip

934