pedoman teknis pengembangan tanaman teh

Upload: marshella-yashinta-dewantri

Post on 16-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

  • PENINGKATAN PRODUKSI,

    PRODUKTIVITAS DAN MUTU

    TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

    DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012

    PEDOMAN TEKNIS

    TAHUN 2013

    PENGEMBANGAN TANAMAN TEH

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 i

    KATA PENGANTAR

    Dalam rangka lebih meningkatkan pendapatandan kesejahteraan pekebun, berbagai upayatelah dilakukan, diantaranya programpeningkatan produksi, produktivitas, dan mutukomoditas teh berkelanjutan melaluiintensifikasi tanaman teh rakyat pada wilayahsentra produksi teh.Untuk implementasi program tersebut, padatahun anggaran 2013 dialokasikan dana untukIntensifikasi Teh Rakyat melalui kegiatanpengembangan di daerah sentra teh.Pedoman Teknis Pengembangan Teh RakyatTahun 2013 secara garis besar memuat acuanpengelolaan kegiatan maupun anggaran bagipara pelaksana di pusat, provinsi dan utamanyakabupaten sebagai penerima manfaat kegiatan.Berdasarkan Pedoman Teknis ini diharapkanpara pelaksana dapat merencanakan kegiatandan memanfaatkan anggaran secara efektif danefisien. Terima kasih.

    Jakarta, Desember 2012Direktur Jenderal Perkebunan

    Ir. Gamal Nasir, MSNIP. 19560728 198603 1 001

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 ii

    DAFTAR ISI

    HalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR LAMPIRAN iii

    I. PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1B. Sasaran Nasional 2C. Tujuan 2

    II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 4A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan

    Kegiatan4

    B. Spesifikasi Teknis 6

    III. PELAKSANAAN KEGIATAN 9A. Ruang Lingkup 9B. Pelaksana Kegiatan 10C. Lokasi, Jenis dan Volume 12D. Simpul Kritis 12

    IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURANBANTUAN

    14

    V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

    16

    VI. MONITORING, EVALUASI DANPELAPORAN

    20

    VII. PEMBIAYAAN 21

    VIII. PENUTUP 22LAMPIRAN

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 iii

    DAFTAR LAMPIRAN

    HalamanLampiran 1. Lokasi, Jenis dan Volume

    Bantuan Intensifikasi TehRakyat

    24

    Lampiran 2. Rencana Kerja Dana TugasPembantuan

    25

    Lampiran 3. Laporan Realisasi Fisik danKeuangan

    26

    Lampiran 4. Laporan Realisasi KinerjaDana Tugas Pembantuan

    27

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 1

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Luas areal dan produksi tanaman teh diIndonesia dari tahun ke tahun cenderungmenurun dan untuk tahun 2011 seluas123.351 ha dengan total produksi 140.944ton. Dari total areal tersebut, diusahakandalam bentuk Perkebunan Rakyat (PR)seluas 56.529 ha, Perkebunan BesarNegara (PBN) seluas 39.048 ha danPerkebunan Besar Swasta (PBS) seluas27.774 ha.Tingkat produktivitas teh di Indonesiasaat ini sebesar 1.395 kg per hektar pertahun. Secara umum, rendahnya tingkatproduktivitas dan produksi teh Indonesiadisebabkan karena sebagian arealtanaman teh merupakan PerkebunanRakyat (PR) dan sebagian besar arealkebun teh di Indonesia merupakantanaman teh tua, benih belum semuamenggunakan klon/varietas unggul, sertapopulasinya masih dibawah standar (9.000 pohon/ha). Kondisi tersebut danditambah dengan perkembangan hargapucuk teh yang pada akhir-akhir ini cukuprendah menyebabkan penghasilan yangdiperoleh petani juga rendah, sehinggapara petani umumnya tidak memilikimodal yang cukup untuk memeliharakebunnya secara baik sesuai dengan

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 2

    pedoman teknis/anjuran. Untukmendukung Intensifikasi Teh Rakyat,peran pemerintah yang dapat dilakukanantara lain memfasilitasi pengadaansebagian benih unggul dan pupuk organik,menyediakan Pedoman Teknis Budidayadan melakukan pengawalan sertapembinaan, sebagai upaya untukmeningkatkan produksi, produktivitas danmutu tanaman teh maka pada tahun 2013melalui anggaran APBN TugasPembantuan (TP) telah ditampungkegiatan Intensifikasi Teh Rakyat di 3provinsi pada 7 kabupaten seluas 575 ha.

    B. Sasaran Nasional

    Secara nasional sasaran kegiatanIntensifikasi Teh Rakyat pada tahun 2013adalah seluas 575 Ha.

    C. Tujuan

    1. Meningkatkan keragaan pertanamandan pengutuhan kawasan teh.

    2. Meningkatkan produksi danproduktivitas teh melalui penerapanteknologi budidaya anjuran.

    3. Meningkatkan pendapatan petani tehyang sekaligus mempercepatpengurangan tingkat kemiskinankhususnya di daerah sentra produksiteh.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 3

    4. Mempercepat peningkatanperekonomian dan pembangunanwilayah.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 4

    II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

    A. Prinsip Pendekatan PelaksanaanKegiatan

    1. Lokasi Kegiatan

    Lokasi kegiatan intensifikasi tehrakyat ditetapkan dengan kriteriasebagai berikut:a. Merupakan daerah sentra produksi

    teh atau secara teknis danagroklimat layak untukpengembangan budidaya teh, sertapendapatan masyarakat setempatrelatif rendah.

    b. Berada dalam satu kesatuanekonomi, wilayah atau hamparan,status lahan sebagai hak milik,tersedianya dukungan infrastrukturdan terdapat kelembagaan petaniaktif.

    c. Terdapat tanaman teh yangtua/rusak.

    2. Petani Sasaran

    Petani sasaran sebagai penerimabantuan adalah anggota kelompoksasaran yang ditetapkan dengan SuratKeputusan Bupati/Walikota atauKepala Dinas Kabupaten yangmembidangi perkebunan.Untuk kegiatan yang dananyaditampung pada DIPA Provinsi, maka

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 5

    penetapan kelompok sasarandilaksanakan oleh Kepala DinasProvinsi yang membidangiperkebunan.Kriteria umum calon kelompoksasaran adalah :a. Kelompok tani yang sudah

    ada/telah eksis dan aktif, bukanbentukan baru, berpengalaman,dapat dipercaya, jumlah anggotakurang lebih 25 orang.

    b. Kelompok yang bersangkutan tidakmendapat bantuan modal, BLM,BPLM atau fasilitasi dari kegiatanlain pada saat yang bersamaan.

    c. Anggota kelompok memilikikesulitan dalam mengakses sumberpermodalan, sehingga sulit untukmenerapkan rekomendasi teknologianjuran.

    3. Standar Teknis

    Intensifikasi teh rakyat adalah upayapengembangan tanaman teh dengancara pengutuhan areal di sekitarkawasan tanaman teh yang sudah adadengan memenuhi standar teknis danmenggunakan klon-klon unggul.Persyaratan teknis pelaksanaankegiatan Intensifikasi adalah :

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 6

    a) Tingkat kerusakan lahan berat;b) Jumlah tegakan / populasi

    < 70 % dari jumlah standar;c) Produktivitas rendah dibawah

    standar tetapi masihmemungkinkan untuk ditingkatkan;

    d) Kondisi perakaran dan batangpokok masih kokoh;

    e) Kesuburan tanah rendah dansedang, naungan yang ada

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 7

    e. Varietas GMB 5, sesuaiKepmentan No:264/Kpts/Kb.230/4/1988;

    f. Varietas GMB 6, sesuaiKepmentan No: 684/Kpts-IX/98;

    g. Varietas GMB 7, sesuaiKepmentan No: 684.a/Kpts-IX/1998;

    h. Varietas GMB 8, sesuaiKepmentan No: 684.b/Kpts-IX/1998;

    i. Varietas GMB 9, sesuaiKepmentan No: 684.c/Kpts-IX/1998;

    j. Varietas GMB 10, sesuaiKepmentan No: 684.d/Kpts-IX/1998;

    k. Varietas GMB 11, sesuaiKepmentan No: 684.d/Kpts-IX/1998;

    Varietas unggul lokal yang sesuaidengan wilayah dan sudahdirekomendasi oleh Lembaga/Instansiterkait seperti Pusat Penelitian Tehdan Kina Gambung dan Dinas yangmembidangi Perkebunan.

    2. Spesifikasi teknis benih teh siaptanam adalah :a. Ukuran polybag : panjang 25 cm,

    lebar 12 cm dan tebal 0,08 mm

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 8

    b. Umur benih : 8 bulanc. Tinggi benih : 25 cmd. Jumlah daun : 5-6 helaie. Warna daun : hijauf. Keragaan : Sistem perakaran

    cukup baik, terdapat akartunggang semua dan tidak adapembengkakan kalus.

    g. Telah teradaptasi terhadap sinarmatahari langsung.

    3. Dilakukan pengujian sertifikasi benih(pengujian mutu benih) oleh Institusiyang berwenang (BBP2MB, IP2MB atauUPTD Perbenihan).

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 9

    III. PELAKSANAAN KEGIATAN

    A. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup kegiatan Intensifikasi TehRakyat melalui anggaran APBN TugasPembantuan (TP) adalah sebagaiberikut:1. Kegiatan Intensifikasi Teh Rakyat

    dilaksanakan di 3 (tiga) Provinsipada 7 (tujuh) Kabupaten.

    2. Pengawalan kegiatan dilaksanakanoleh Dinas yang membidangiperkebunan di tingkat Provinsi danKabupaten, yang masing-masingdibiayai oleh sebagian APBN, APBD Idan APBD II, sedangkan pengawalanoleh Pusat pendanaannya dibiayaioleh APBN.

    3. Pelaporan kegiatan dilaksanakansecara berjenjang oleh Dinas yangmembidangi perkebunan di tingkatKabupaten ke Dinas yangmembidangi perkebunan di tingkatProvinsi, selanjutnya dari Provinsidilaporkan ke tingkat Pusat(Direktorat Jenderal Perkebunan).

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 10

    B. Pelaksana Kegiatan

    1. Kegiatan Pusat

    a. Menyusun Pedoman Teknis;b. Melakukan sosialisasi ke Provinsi

    dan Kabupaten dalam rangkamenyamakan persepsi tentangpelaksanaan kegiatan IntensifikasiTeh Rakyat;

    c. Melakukan konsultasi, bimbingan,pembinaan dan pengawalankegiatan Intensifikasi Teh Rakyat;

    d. Melakukan monitoring danevaluasi;

    e. Menyusun laporan akhir kegiatan.

    2. Kegiatan Provinsi

    a. Menetapkan Tim Pembina danMenyusun Petunjuk Pelaksanaan(Juklak);

    b. Melakukan sosialisasi ke Kabupatendalam rangka menyamakanpersepsi tentang pelaksanaankegiatan Intensifikasi Teh Rakyat;

    c. Membahas penetapan Calon Petanidan Calon Lahan (CP/CL);

    d. Memonitor proses penetapan CalonPetani dan Calon Lahan (CP/CL);

    e. Melakukan konsultasi, bimbingan,pembinaan dan pengawalankegiatan Intensifikasi Teh Rakyat;

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 11

    f. Melakukan monitoring danevaluasi;

    g. Menyusun laporan perkembangankegiatan setiap bulan.

    3. Kegiatan Kabupaten

    a. Menetapkan SATKER, Pejabat KPA,P2K, Bendahara, Tim Teknis, dll.,terkait dengan kegiatan TugasPembantuan oleh BupatiKabupaten;

    b. Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis);c. Melakukan sosialisasi kepada

    Pemerintah Daerah (Pemda) danpetani calon penerima bantuandalam rangka menyamakanpersepsi Kegiatan Intensifikasi TehRakyat;

    d. Membahas penetapan Calon Petanidan Calon Lahan (CP/CL);

    e. Melakukan penetapan Calon Petanidan Calon Lahan (CP/CL);

    f. Melakukan konsultasi, bimbingan,pembinaan, pendampingan danfasilitasi kegiatan Intensifikasi TehRakyat;

    g. Melakukan monitoring danevaluasi;

    h. Menyusun laporan pelaksanaanuntuk disampaikan ke DinasPerkebunan Provinsi dan Pusat.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 12

    C. Lokasi, Jenis dan Volume

    1. Lokasi kegiatan intensifikasi tehrakyat TA. 2013 seluas 575 ha(Lampiran 1) tersebar di 3 (tiga)provinsi) dan 7 (tujuh) kabupatenterdiri dari : Provinsi Jawa Barat: Kabupaten

    Cianjur seluas 100 ha,Kabupaten Tasikmalaya seluas100 ha, dan Kabupaten Garutseluas 100 ha.

    Provinsi Jawa Tengah:Kabupaten Batang seluas 100ha, Kabupaten Banjarnegaraseluas 50 ha, dan KabupatenPekalongan seluas 50 ha.

    Provinsi D.I. Yogyakarta:Kabupaten Kulon Progo seluas75 ha.

    2. Jenis dan volume bantuanlangsung yang diberikan kepadapetani dilakukan secarakontraktual oleh pihak ketiga.Untuk kegiatan Intensifikasi TehRakyat tahun anggaran 2013 jenisdan volume bantuan yangdiberikan adalah benih teh siapsalur dalam polybag sejumlah1.000 batang per ha dan pupukorganik 300 kg per hektar.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 13

    C. Simpul Kritis

    Dalam rangka pelaksanaan kegiatanIntensifikasi Tanaman Teh, diprediksiadanya simpul-simpul kritis sebagaiberikut:1. Sosialisasi kepada petani/kelompok

    tani pada umumnya kurang intensifdan kurang detil sehinggapetani/kelompok tani kurangmemahami kewajiban dan haksebagai penerima bantuan.

    2. Identifikasi CP/CL seringkali tidaktepat sasaran.

    3. Proses pelelangan/pengadaanbantuan yang dilakukan secara LPSEberpotensi terjadinya keterlambatanakibat sanggah/kegagalan lelang.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 14

    IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURANBANTUAN

    A. Proses Pengadaan Bantuan

    1. Kegiatan Pengadaan Barang secaraKontraktual oleh ULP (Unit LayananPengadaan) melalui sistem LPSE(Layanan Pengadaan SecaraElektronik) Sesuai : Perpres No. 54 tahun 2010

    perubahan Perpres No. 70 tahun2012

    Buku Pedoman Umum PengadaanBarang dan Penatausahaan BarangMilik Negara Direktorat JenderalPerkebunan tahun 2013.

    B. Proses Penyaluran Bantuan

    1. Barang yang telah dilakukan uji mutudan pemeriksaan/penerimaanbarang, selanjutnya disalurkankepada kelompok tani/petani sesuaiSK Bupati/Kepala Dinas Yangmembidangi Perkebunan tentangPenetapan Calon Petani dan CalonLahan (CP/CL) sebagai penerimabantuan.

    2. Jenis dan jumlah barang/bahan yangditerima kelompok tani harus sesuaidengan alokasi yang telahditetapkan.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 15

    3. Seluruh bantuan yang diterima olehkelompok sasaran harus dibuktikandengan berita acara serah terimabarang yang ditandatangani olehketua kelompok tani dan diketahuioleh Kepala Dinas Kabupaten yangmembidangi perkebunan.

    4. Pemanfaatan/aplikasi bantuandilaksanakan sesuai jadwal yang telahdi tetapkan.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 16

    V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALANDAN PENDAMPINGAN

    A. Pembinaan

    Pembinaan kelompok dilakukan secaraberkelanjutan sehingga kelompokmampu mengembangkan usahanyasecara mandiri. Untuk itu diperlukandukungan dana pembinaan lanjutan yangbersumber dari APBD.Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhikaidah pengelolaan sesuai prinsippelaksanaan pemerintah yang baik (goodgovernance) dan pemerintah yang bersih(clean goverment), maka pelaksanaankegiatan harus mematuhi prinsip-prinsip:

    1. Mentaati ketentuan peraturan danperundangan;

    2. Membebaskan diri dari praktekkorupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);

    3. Menjunjung tinggi keterbukaaninformasi, transparansi dandemokratisasi;

    4. Memenuhi asas akuntabilitas.

    B. PengendalianUntuk lebih meningkatkan akuntabilitaspelaksanaan pemberdayaan masyarakatpertanian perlu dilakukan pengendaliandan pengawasan. Pengendalian melalui

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 17

    jalur struktural dilakukan oleh TimTeknis Kabupaten/Kota, Tim PembinaProvinsi dan Pusat. Pengendaliankegiatan dilakukan oleh PejabatPembuat Komitmen dan Kuasa PenggunaAnggaran. Proses pengendalian di setiapwilayah direncanakan dan diatur olehmasing-masing instansi.Pengawasan dilakukan oleh pemerintahmelalui aparat pengawas fungsional(Inspektorat Jenderal, Badan PengawasDaerah maupun lembaga/instansipengawas lainnya) dan pengawasan olehmasyarakat, sehingga diperlukanpenyebarluasan informasi kepada pihakyang terkait (Penyuluh Pertanian,pengurus kelompok, anggota kelompok,tokoh masyarakat, organisasi petani,LSM, aparat instansi di daerah,perangkat pemerintah mulai dari desasampai kecamatan, anggota lembagalegislatif dan lembaga lainnya).Ada tahapan kritis yang perludiperhatikan yaitu :1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh

    Tim Pengarah/ Pembina diPusat/Provinsi dan Tim TeknisKabupaten/ Kota.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 18

    2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksicalon kelompok sasaran dan calonlokasi yang dilakukan oleh Tim TeknisKabupaten/Kota.

    3. Tahap pengadaan barang secarakontraktual oleh pihak ketiga.

    4. Tahap penyaluran bantuan kepadakelompok tani/petani.

    5. Tahap kebenaran serta ketepatanpemanfaatan bantuan yang dilakukanoleh kelompok tani.

    Pada tingkat lokal/desa/kelompok,pengawasan masyarakat terhadapketepatan sasaran dilakukan olehperangkat desa, anggota kelompok,penyuluh lapangan, maupun LSM.Laporan pengaduan penyimpanganterhadap kegiatan dapat disampaikankepada Tim Teknis Kabupaten/ Kota.Pengaduan dari masyarakat segeraditanggapi secara langsung oleh pihakyang terkait.

    C. PengawalanPengawalan kegiatan perlu dilakukanuntuk menjamin bantuan diterima olehpetani/kelompok tani dan kegiatandilaksanakan sesuai jadwal, sehinggapemanfaatan bantuan benar-benardapat dirasakan oleh masyarakatsetempat dalam meningkatkankesejahteraannya.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 19

    Pengawalan dilakukan oleh Dinas yangmembidangi perkebunan di tingkatkabupaten/kota dan provinsi yangdibiayai masing-masing oleh APBD sertaoleh Direktorat Jenderal Perkebunanyang dibiayai oleh APBN.

    D. Pendampingan

    Pendampingan kegiatan dilakukan olehpendamping yang ditunjuk oleh Dinasyang membidangi perkebunan dari DinasProvinsi dan atau Direktorat JenderalPerkebunan, untuk ikut mengawasi danmemberikan petunjuk dalampelaksanaan kegiatan serta memberikanarahan inovasi kegiatan yang lebihmenguntungkan bagi peningkatan danpengembangan usaha kelompok/gabungan kelompok untuk meningkatkankesejahteraan anggota.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 20

    VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

    Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring,evaluasi dan pelaporan memperhatikan SKMenteri Pertanian RI tentang SIMONEV. TimTeknis Kabupaten/Kota dan Tim PembinaProvinsi wajib melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan secara berjenjangdilaporkan ke Pusat, mencakup :1. Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai

    indikator kinerja.2. Permasalahan yang dihadapi dan

    penyelesaiannya di tingkatkabupaten/kota dan provinsi.

    3. Format pelaporan menggunakan formatyang disepakati oleh daerah dandituangkan dalam Juklak yang disusunoleh Tim Pembina Provinsi serta Juknisyang disusun oleh Tim TeknisKabupaten/Kota.

    4. Laporan mencakup perkembangankelompok sasaran dalam pengelolaanusahanya berikut realisasi fisik dankeuangan.

    5. Laporan disampaikan secara berkala danberjenjang mulai dari tingkat kelompoksampai ke pusat per triwulan (Lampiran2-4).

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 21

    VII. PEMBIAYAAN

    Pembiayaan kegiatan Intensifikasi TehRakyat TA. 2013 bersumber dari dana APBNyang dialokasikan pada DIPA TA. 2013 danaTugas Pembantuan (TP). Untuk kegiatanpengawalan dan pembinaan oleh provinsidan kabupaten/kota dianggarkan melaluisebagian dana APBN, APBD I dan APBD II,sedangkan kegiatan pengawalan danpembinaan oleh Pusat dianggarkan melaluiDIPA Direktorat Jenderal Perkebunan,Program Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu TanamanPerkebunan Berkelanjutan Tahun Anggaran2013.

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 22

    VIII. PENUTUP

    Penyusunan Pedoman Teknis IntensifikasiTeh Rakyat TA. 2013 dimaksudkan sebagaiacuan bagi semua pihak yang terkait dalamkegiatan Intensifikasi Teh Rakyat.

    Pedoman Teknis ini akan ditindak lanjutidengan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) ditingkat Provinsi dan Petunjuk Teknis(Juknis) di tingkat Kabupaten/Kota.Diharapkan dengan adanya Pedoman Teknisini kegiatan Intensifikasi Teh Rakyat TA.2013 dapat terlaksana dengan baik sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

    Jakarta, Desember 2012

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 23

    L A M P I R A N

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 24

    Lampiran 1

    Lokasi dan Volume BantuanIntensifikasi Teh RakyatTahun Anggaran 2013

    NO. PROPINSI/KABUPATEN LUAS (HA)

    1 JAWA BARAT 3001. Tasikmalaya 1002. Garut 1002. Cianjur 100

    2 JAWA TENGAH 2004 Batang 1005 Pekalongan 506 Banjarnegara 50

    3 D.I. Yogyakarta 757 Kulonprogo 75

    TOTAL 575

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 25

    Lampiran 2Form 01 Ditjen Perkebunan

    RENCANA KERJA DANA TUGAS PEMBANTUANDITJEN PERKEBUNAN TA. ....

    KABUPATEN .............................

    DATA UMUM :

    Nomor Satker :

    Satker :

    Nama KPA :

    Bendaharawan :

    Alamat Kantor :

    Telp. Kantor :

    Fax Kantor :

    Nama / No. HPContact Person

    :

    DATA RENCANA KINERJA

    No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT

    12345678910

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 26

    Lampiran 3Form 02 Ditjen Perkebunan

    LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN

    DANA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2013DI KABUPATEN ..............

    NAMA SATKER : ................LAPORAN BULAN : ................

    KODE KEGIATAN

    PAGU DIPA REALISASI S/D BULAN INI

    KendalaUtama

    (Masalah)Solusi

    Fisik Anggaran Keuangan Fisik

    Satuan (RibuRp.)(RibuRp.) % Satuan %

  • Pedoman Teknis Pengembangan Teh Rakyat Tahun 2013 27

    Lampiran 4

    Form 03 Ditjen Perkebunan

    LAPORAN REALISASI KINERJADANA TUGAS PEMBANTUAN

    DITJEN PERKEBUNAN TA. 2013KABUPATEN .............................

    TRIWULAN :

    No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Catatan: Dilaporkan per tiga bulan, paling lambat padatanggal 5 bulan April, Juli, dan Oktober sertapada akhir Desember 2013. Laporan melaluifaxcimile nomor (021) 7815681, ditujukankepada Direktorat Tanaman Rempah danPenyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan.

    Cover Teh 2013.pdfPedum Teh 2013.pdfPengantar+Daftar Isi+Lampiran Ped-Tek TEH 2013.pdfISI Ped-Tek TEH 2013.pdfLAMPIRAN Ped.Tek. TEH 2013.pdf