pedoman statuta perguruan tinggi -...
TRANSCRIPT
PEDOMAN
STATUTA PERGURUAN TINGGI
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
TINGGI
2019
DASAR HUKUMNo. Peraturan Pasal
I UU Nomor 12 Tahun2012
1. Pasal 14(3) Ketentuan lain mengenai kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamstatuta Perguruan Tinggi.
2. Pasal 58(2) Fungsi dan peran Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan melalui kegiatan Tridharma yang ditetapkandalam statuta Perguruan Tinggi.
3 Pasal 60(5) Perguruan Tinggi wajib memiliki statuta.
4 Pasal 61(3) Organisasi penyelenggara Perguruan Tinggi diatur dalam statuta
Perguruan Tinggi.
5 Pasal 66(1) Statuta PTN ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
6 Pasal 77(5) Ketentuan lain mengenai organisasi kemahasiswaan diatur dalam
statuta perguruan tinggi.
DASAR HUKUMNo. Peraturan Pasal
II PP Nomor 4 Tahun
2014
1. Pasal 1 angka 16
Statuta adalah peraturan dasar Pengelolaan Perguruan Tinggi yang
digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur
operasional di Perguruan Tinggi.
2. Pasal 29
(1) Organisasi PTN paling sedikit terdiri atas:
a.senat Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/
Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas sebagai unsur
penyusun kebijakan, yang menjalankan fungsi penetapan dan
pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik;
b.Pemimpin Perguruan Tinggi sebagai unsur pelaksana akademik,
yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan nonakademik dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi untuk dan atas nama Menteri;
c. satuan pengawas internal yang dibentuk oleh Pemimpin
Perguruan Tinggi sebagai unsur pengawas, yang menjalankan
fungsi pengawasan nonakademik untuk dan atas nama Pemimpin
Perguruan Tinggi; dan
d.dewan penyantun atau nama lain yang menjalankan fungsi
pertimbangan nonakademik dan fungsi lain yang ditetapkan
dalam Statuta.
DASAR HUKUMNo. Peraturan Pasal
(3) Unsur pengawas dan penjaminan mutu, unsur penunjang akademik
atau sumber belajar, dan unsur pelaksana administrasi atau tata
usaha, di dalam organisasi PTN, serta unsur lain yang menjalankan
fungsi komplementer ditetapkan dalam Peraturan Menteri tentang
Statuta masing-masing PTN.
(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi PTN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (9) diatur dalam
Peraturan Menteri tentang Statuta masing-masing PTN.
3. Pasal 30 (PTN BH)
(6)Unsur pengawas dan penjaminan mutu, unsur penunjang akademik
atau sumber belajar, dan unsur pelaksana administrasi atau tata
usaha, di dalam organisasi PTN Badan Hukum, serta organ lain
yang menjalankan fungsi komplementer ditetapkan dalam Statuta
masing-masing PTN Badan Hukum.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kelola PTN
Badan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan
ayat (8) diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang Statuta masing-
masing PTN Badan Hukum
5
DASAR HUKUMNo. Peraturan Pasal
4. Pasal 32
(1) Statuta Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
ayat (10) dan Pasal 30 ayat (9) paling sedikit memuat:
a. ketentuan umum;
b. identitas;
c. penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi;
d. sistem pengelolaan;
e. sistem penjaminan mutu internal;
f. bentuk dan tata cara penetapan peraturan;
g. pendanaan dan kekayaan;
h. ketentuan peralihan; dan
i. ketentuan penutup.
(2) Substansi dan tata urut substansi Statuta sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan Perguruan Tinggi.
5. Pasal 33
(4) Ketentuan mengenai akuntabilitas publik Perguruan Tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur
dalam Statuta masing-masing.
6
No. Peraturan Pasal
III PermenristekdiktiNomor 19 Tahun 2017
1. Pasal 19
Pengangkatan dan pemberhentian pemimpin unit kerja di
bawah Pemimpin PTN diatur dalam statuta masing-masing
PTN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
DASAR HUKUM
MATERI STATUTA1. ketentuan umum;
2. identitas;
3. penyelenggaraan Tridharma Perguruan
Tinggi;
4. sistem pengelolaan;
5. sistem penjaminan mutu internal;
6. bentuk dan tata cara penetapan peraturan;
7. pendanaan dan kekayaan;
8. ketentuan peralihan; dan
9. ketentuan penutup. 7
8
KETENTUAN UMUM
Ketentuan umum berisi :
batasan pengertian atau definisi
singkatan atau akronim yangdigunakan dalam statuta
hal-hal lain yang bersifat umum yangberlaku bagi pasal-pasal berikutnyadalam statuta, antara lain ketentuanyang mencerminkan asas, maksud, dantujuan
9
Menjelaskan jati diri PT, antara lain :
1. Nama dan tempat kedudukan
2. Tanggal, bulan, dan tahun didirikan
3. Lambang/logo (bentuk, isi, warna, dan makna)
4. Bendera/pataka perguruan tinggi/fakultas (bentuk,
ukuran, isi, warna dan makna)
5. Hymne dan/atau mars
6. Busana akademik bagi pimpinan, wisudawan, dan
mahasiswa (topi, toga, dan kalung);
7. Identitas lain yang dianggap perlu
IDENTITAS
10
PENYELENGGARAAN TRIDHARMA
1. Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat
2. Etika Akademik/Kode Etik
3. Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan
4. Gelar dan Penghargaan
5. Informasi lain yang diperlukan
11
1. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan, antara lain memuatprogram pendidikan yang diselenggarakan (diploma, sarjana,magister, spesialis, doktor), kalender akademik, kurikulum, tatacara penyelenggaraan perkuliahan, penilaian hasil belajar(bentuk, waktu, mekanisme, dan tata cara penilaian), bahasapengantar, administrasi akademik, jenis program studi, dan hallain yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan;
2. Penyelenggaraan penelitian antara lain program penelitian,publikasi hasil penelitian, pemanfaatan hasil penelitian, hakkekayaan intelektual (HKI), dan hal lain yang berkaitan denganpenyelenggaraan penelitian;
3. Penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat, memuatantara lain jenis dan tata cara penyelenggaraan dan publikasipengabdian kepada masyarakat;
4. Lain-lain yang dianggap perlu.
Penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat
12
Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan
Berisi uraian mengenai pelaksanaan
kebebasan akademik dan otonomi keilmuan
pada perguruan tinggi sesuai dengan
ketentuan UU Nomor 12 Tahun 2012 serta
ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
13
ETIKA AKADEMIK/KODE ETIK
Berisi uraian mengenai etika akademik
dan kode etik yang berlaku bagi civitas
akademika di perguruan tinggi yang
bersangkutan dalam penyelenggaraan
tridharma
14
Gelar dan Penghargaan
Berisi uraian mengenai:
� Persyaratan pemberian dan penggunaan gelar akademik gelar akademik, profesi, atau vokasi serta penghargaan di bidang akademik;
� Bentuk, kriteria, dan prosedur pemberian penghargaan kepada seseorang, kelompok, atau lembaga yang dipandang mempunyai prestasi sangat menonjol di bidang akademik dan nonakademik;
� Hal lain yang dianggap perlu.
15
1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi
2. Organisasi Perguruan Tinggi
3. Tata Cara Pengangkatan Pimpinan Organisasi;
4. Sistem Pengendalian dan Pengawasan Internal
5. Dosen dan Tenaga Kependidikan;
6. Mahasiswa dan Alumni;
7. Pengelolaan Sarana dan Prasarana;
8. Pengelolaan Anggaran
9. Kerjasama
SISTEM PENGELOLAAN
16
VISI, MISI, DAN TUJUAN
• suatu gambaran yang menantang tentangkeadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.
VISI
• sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh PT sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
MISI
• sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh PT dalam jangka waktu tertentu
TUJUAN
Organisasi Perguruan TinggiMemuat uraian mengenai:
☻ Nama organ yang ada pada perguruan tinggi;
☻ Kewenangan, tugas, dan fungsi masing-masing organ;
☻ Susunan organisasi dan keanggotaan organ;
☻ Persyaratan keanggotaan dan masa jabatan.
Catatan:susunan organisasi Pemimpin PT sesuai dengan ketentuan tentang Organisasi dan Tata Kerja Perguruan Tinggi yang telah mendapat persetujuan Menteri PAN dan RB serta telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
TATA CARA PENGANGKATAN PIMPINANSenat, Pemimpin PT, Satuan Pengawas Internal, dan
Dewan Penyantun atau nama lain
Memuat uraian tentang:Tata cara pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, dan masa jabatan: anggota, ketua, dan sekretaris Senat; Pemimpin PT dan unsur pimpinan di
bawahnya; anggota, ketua, dan sekretaris Satuan
Pengawas Internal; anggota, ketua, dan sekretaris Dewan
Penyantun atau nama lain; anggota, ketua, dan sekretaris Organ lain.
Sistem Pengendalian dan Pengawasan Internal
Berisi uraian mengenai:
sistem pengendalian dan pengawasan internal yang
berlaku dan diterapkan pada perguruan tinggi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang sistem pengendalian internal.
Tata cara/mekanisme pelaksanaan pengawasan/
pengendalian;
Pelaporan hasil pelaksanaan
pengawasan/pengendalian internal;
Hal lain yang dinggap perlu.
Dosen dan Tenaga Kependidikan
memuat tentang :
Status dosen dan tenaga kependidikan;
Jenjang jabatan dan pangkat dosen
tetap dan tidak tetap;
Jenis jabatan dan pangkat tenaga
kependidikan;
Pengangkatan, pembinaan,
pengembangan karir dan
pemberhentian dosen dan tenaga
kependidikan;
Hal lain yang dianggap perlu.
Mahasiswa dan Alumni
Berisi uraian mengenai:
Hak dan kewajiban mahasiswa;
Organisasi kemahasiswaan dan
kegiatan mahasiswa;
Wadah/organisasi alumni dan
ikatan alumni dengan perguruan
tinggi;
Hal lain yang dianggap perlu.
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Berisi uraian mengenai:
Sistem pengelolaan sarana dan prasarana;
Prosedur (SOP) pendayagunaan sarana dan prasarana
Sistem akuntansi dan pelaporan sarana dan prasarana
Hal lain yang dianggap perlu
Pengelolaan Anggaran
Berisi uraian mengenai:
Sistem pengelolaan anggaran;
Prosedur (SOP) pengelolaan anggaran
Sistem akuntansi dan pelaporan anggaran;
Hal lain yang dianggap perlu
Kerja Sama
Berisi uraian mengenai:
Tujuan dan prinsip kerja sama dalam rangka penyelenggaran kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta kegiatan kerja sama lainnya dalam rangka pengembangan program dan institusi perguruan tinggi.
Bentuk dan mekanisme kerja sama dengan perguruan tinggi dan pihak lain di dalam dan luar negeri;
Hal lain yang dianggap perlu
25
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Berisi uraian mengenai:
Ö Sistem penjaminan mutu internal yang berlaku dan diterapkan pada perguruan tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang penjaminan mutu internal;
Ö Tata cara/mekanisme pelaksanaan penjaminan mutu internal;
Ö Pelaporan hasil pelaksanaan penjaminan mutu internal;
Ö Akreditasi memuat uraian mengenai evaluasi dan akreditasi penyelenggaraan akademik dan administratif dalamkerangka sistem penjaminan mutu perguruan tinggi.
Ö Hal lain yang dinggap perlu.
26
BENTUK, TATA URUT, DAN TATA CARA PENETAPAN PERATURAN
Memuat materi mengenai:
Bentuk peraturan yang dapat ditetapkan di PT
Tata urut peraturan
Tata cara/mekanisme penyusunan sampai dengan penetapan peraturan di PT
27
PENDANAAN DAN KEKAYAAN
• menguraikan mengenai sumber-sumber pembiayaan kegiatan PT
PENDANAAN
• menguraikan mengenai kekayaan yang dimiliki PT
KEKAYAAN
28
KETENTUAN PERALIHAN & KETENTUAN PENUTUP
memuat ketentuan tentang:
- masa transisi pemberlakuan
ketentuan tertentu dalam peraturan
menteri ini.
- pemberlakuan peraturan tentang
Statuta yang baru dan mencabut
peraturan yang lama
30
Tugas dan Kewenangan Senat
1) penetapan kebijakan, norma, dan kode etik akademik;2) pengawasan terhadap:
a) penerapan norma akademik dan kode etik sivitas akademika;
b) penerapan ketentuan akademik;c) pelaksanaan penjaminan mutu perguruan tinggi paling
sedikit mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi; d) pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan;e) pelaksanaan tata tertib akademik; f) pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja dosen; dang) pelaksanaan proses pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Tugas dan Kewenangan Senat (lanjutan)
31 3) pemberian pertimbangan dan usul perbaikan proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat kepada pemimpin perguruan tinggi;
4) pemberian pertimbangan kepada pemimpin perguruan tinggi dalam pembukaan dan penutupan program studi;
5) pemberian pertimbangan terhadap pemberian atau pencabutan gelar dan penghargaan akademik;
6) pemberian pertimbangan kepada pemimpin perguruan tinggi dalam pengusulan profesor; dan
7) pemberian rekomendasi penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran norma, etika, dan peraturan akademik oleh sivitas akademika kepada pemimpin perguruan tinggi.
32
Tanggung jawab dan Kewenangan Pemimpin PT
1) menyusun statuta beserta perubahannya untuk diusulkan kepada Menteri; berdasarkan persetujuan organ;
2) menyusun dan/atau mengubah rencana pengembangan jangka panjang;
3) menyusun dan/atau mengubah rencana strategis 5 (lima) tahun;
4) menyusun dan/atau mengubah rencana kerja dan anggaran tahunan (rencana operasional);
5) mengelola pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan;
6) mengangkat dan/atau memberhentikan pimpinan unit kerja di bawah pemimpin perguruan tinggi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
7) menjatuhkan sanksi kepada sivitas akademika dan tenaga kependidikan yang melakukan pelanggaran terhadap norma, etika, dan/atau peraturan akademik berdasarkan rekomendasi Senat;
Tanggung jawab dan Kewenangan Pemimpin PT (lanjutan)
8) menjatuhkan sanksi kepada dosen dan tenaga kependidikan yang melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
9) membina dan mengembangkan pendidik dan tenaga kependidikan;
10) menerima, membina, mengembangkan, dan memberhentikan mahasiswa;
11) mengelola anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
12) menyelenggarakan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang handal yang mendukung pengelolaan tridharma perguruan tinggi, akuntansi dan keuangan, kepersonaliaan, kemahasiswaan, dan kealumnian;
13) menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan tridharma kepada Menteri;
Tanggung jawab dan Kewenangan Pemimpin PT (lanjutan)
14) mengusulkan pengangkatan profesor kepada Menteri;
15) membina dan mengembangkan hubungan dengan alumni, Pemerintah, pemerintah daerah, pengguna hasil kegiatan tridharma perguruan tinggi, dan masyarakat;
16) memelihara keamanan, keselamatan, kesehatan, dan ketertiban kampus serta kenyamanan kerja untuk menjamin kelancaran kegiatan tridharma perguruan tinggi; dan
17) tugas lain sesuai kewenangan.
35
Fungsi dan Kewenangan Satuan Pengawas Internal
1) penyusunan program pengawasan internal
bidang non-akademik untuk ditetapkan oleh
Pemimpin PT;
2) pengawasan internal terhadap pengelolaan
bidang non akademik;
3) penyusunan laporan hasil pengawasan
internal; dan
4) pemberian saran dan/atau pertimbangan
mengenai perbaikan pengelolaan kegiatan
non-akademik pada Pemimpin PT.
36
Fungsi dan Kewenangan Dewan Penyantun
1. pemberian pertimbangan terhadap
kebijakan Pemimpin PT di bidang non-
akademik;
2. perumusan saran/pendapat terhadap
kebijakan Pemimpin PT di bidang non-
akademik;
3. pemberian pertimbangan kepada
Pemimpin PT dalam mengelola
universitas/institut/sekolah tinggi/
politeknik/ akademi;
4. fungsi lain sesuai kewenangan.