pedoman standar peralatan provinsi jawa...

30
STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012 1 PEDOMAN STANDAR OBAT-OBATAN BERDASARKAN KEWENANGAN PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT I. PENDAHULUAN Penggunaan obat secara rasional dan ketersediaan obat dengan harga yang terjangkau merupakan tanggung jawab dari pemerintah. Untuk menyediakan ketersedian obat bagi masyarakat tentunya diperlukan perencanaan yang baik dari semua jenjang pelayanan kesehatan, dari mulai mulai pelayanan kesehatan dasar hingga pelayanan kesehatan rujukan. Semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kefarmasian terutama ilmu kimia medisinal sangat berperan pada semakin berkembangnya penciptaan obat-obat baru dari mulai struktur obat hingga mekanisme kerjanya. Obat-obat baru cenderung memiliki mekanisme kerja yang semakin selektif dalam mempengaruhi fungsi tubuh, sehingga kerasionalan pemberian obat sangatlah penting dalam pelayanan kesehatan. Untuk menjamin ketersediaan obat bagi masyarakat dan melindungi masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional maka perlu dibuat suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan. Buku ini menyajikan jenis obat yang dibutuhkan di unit pelayanan sesuai dengan analisis tim penyusun terhadap pelayanan yang saat ini dilaksanakan di Pemberi Pelayan Kesehatan di Provinsi Jawa Barat. Standarisasi penggunaan dan ketersediaan obat ini menjadi panduan untuk analisis dan perencanaan pengadaan obat di setiap unit pelayanan serta sebagai dasar untuk rencana pengembangan pelayanan yang diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat untuk masa yang akan datang.

Upload: vuongmien

Post on 10-May-2018

258 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

1

PEDOMAN STANDAR OBAT-OBATAN

BERDASARKAN KEWENANGAN PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN

Penggunaan obat secara rasional dan ketersediaan obat dengan harga yang

terjangkau merupakan tanggung jawab dari pemerintah. Untuk menyediakan

ketersedian obat bagi masyarakat tentunya diperlukan perencanaan yang baik dari

semua jenjang pelayanan kesehatan, dari mulai mulai pelayanan kesehatan dasar

hingga pelayanan kesehatan rujukan.

Semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kefarmasian terutama

ilmu kimia medisinal sangat berperan pada semakin berkembangnya penciptaan

obat-obat baru dari mulai struktur obat hingga mekanisme kerjanya. Obat-obat baru

cenderung memiliki mekanisme kerja yang semakin selektif dalam mempengaruhi

fungsi tubuh, sehingga kerasionalan pemberian obat sangatlah penting dalam

pelayanan kesehatan. Untuk menjamin ketersediaan obat bagi masyarakat dan

melindungi masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional maka perlu dibuat

suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan.

Buku ini menyajikan jenis obat yang dibutuhkan di unit pelayanan sesuai dengan

analisis tim penyusun terhadap pelayanan yang saat ini dilaksanakan di Pemberi

Pelayan Kesehatan di Provinsi Jawa Barat. Standarisasi penggunaan dan ketersediaan

obat ini menjadi panduan untuk analisis dan perencanaan pengadaan obat di setiap

unit pelayanan serta sebagai dasar untuk rencana pengembangan pelayanan yang

diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat untuk masa yang akan datang.

Page 2: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

2

II. DASAR HUKUM

1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi

dan Alat Kesehatan

3. Peraturan Menteri Kesehatan No. HK. 02.02/Menkes/068/I/2010 tentang

Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pemerintah

4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar

Obat Esensial Nasional 2011

III. TUJUAN

Umum :

Tercapainya ketersediaan obat minimal di sarana kesehatan yang harus disediakan

pada setiap unit pelayanan

Khusus :

1. Tersusunnya standar ketersediaan obat

2. Memberikan pedoman perencanaan pengadaan obat

IV. OBAT-OBATAN DI UNIT PELAYANAN

Obat-obatan yang dibutuhkan dalam memberikan terapi berdasarkan unit pelayanan

adalah sebagai berikut :

1. Obat-obatan di bagian Kebidanan dan Kandungan

2. Obat-obatan di bagian Penyakit Dalam

3. Obat-obatan di bagian Kesehatan Anak

4. Obat-obatan di bagian Syaraf/ Neurologi

5. Obat-obatan di bagian THT-KL

6. Obat-obatan di bagian Kulit Kelamin

7. Obat-obatan di bagian Kesehatan Jiwa

8. Obat-obatan di bagian Mata

Page 3: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

3

KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

No. DIAGNOSA PPK 1 PPK 2 PPK 3

1 Hipertensi Dalam Kehamilan

Hipertensi Gestasional

Metildopa, nifedipin Metildopa, nifedipin Metildopa, nifedipin

Preeklamsi Ringan Metildopa, nifedipin Metildopa, nifedipin Metildopa, nifedipin

Preeklamsi Berat Metildopa, nifedipin, MgSO4, Ca glukonas

Konservatif: Metildopa, nifedipin, MgSO4, Ca glukonas, dexametason

Metildopa, nifedipin, MgSO4, Ca glukonas, dexametason, misoprostol, oksitosin, produk darah, antibiotik, analgetik

Terminasi : Misoprostol, oksitosin, antibiotik

Eklamsi Metildopa, nifedipin, MgSO4, Ca glukonas

MgSO4, Ca glukonas, diazepam, oksitosin, antibiotik, anestesi

MgSO4, Ca glukonas, diazepam, oksitosin, antibiotik, anestesi, diltiazem

Perdarahan Trimester 1

Abortus Imminens Progestogen, aspirin dosis rendah

Konservatif: progestogen, isoksuprin laminaria

Terapi sesuai penyakit yang mendasari

Terminasi: misoprostol, metergin, antibiotik, analgetik

Abortus Insipiens Progestogen, aspirin dosis rendah

Konservatif: progestogen, isoksuprin laminaria

Terapi sesuai penyakit yang mendasari

Terminasi: misoprostol, metergin, antibiotik, analgetik

Abortus Inkomplitus Metergin, antibiotik, analgetik

Metergin, antibiotik, analgetik, lidokain, diazepam, pethidin

Abortus Komplitus metergin, antibiotik, analgetik

Page 4: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

4

Mola Hidatidosa Metergin, antibiotik, analgetik, lidokain

Metergin, antibiotik, analgetik, lidokain, propanolol, PTU, lugol, produk darah

Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

Cairan kristaloid Cairan kristaloid/koloid, antibiotik, analgetik, produk darah

Terapi sesuai penyakit yang mendasari

Perdarahan Trimester 2

Perdarahan Midtrimester

Cairan kristaloid Dexametason, suplemen tambah darah

Dexametason, suplemen tambah darah, produk darah

Trimester 3

Perdarahan Antepartum

Plasenta previa Suplemen tambah darah, cairan kristaloid, oksigen

Rawat : Dexametason 2 x 5 mg, suplemen tambah darah, cairan kristaloid, oksigen

Produk darah, dexametason, suplemen tambah darah, cairan kristaloid, oksigen

Terminasi : Oksitosin, metergin, antibiotik, analgetik, cairan kristaloid, oksigen, misoprostol, produk darah

Solusio Plasenta Cairan kristaloid, oksigen

Terminasi : Oksitosin, cairan kristaloid, oksigen

Post terminasi : Antibiotik, analgetik, misoprostol, produk darah

Post Partum

Perdarahan Post Partum Dini

Atonia Uteri Oksitosin, metergin, misoprostol, cairan kristaloid, oksigen

Oksitosin, metergin, misoprostol, cairan kristaloid, cairan koloid, oksigen, produk darah, antibiotik, analgetik

Oksitosin, metergin, misoprostol, cairan kristaloid, cairan koloid, oksigen, produk darah, antibiotik, analgetik

Luka jalan lahir Cairan kristaloid, antibiotik, analgetik

Lidokain, cairan kristaloid, antibiotik, analgetik

Lidokain, cairan kristaloid, antibiotik, analgetik

Laxadin, cairan antiseptic

Page 5: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

5

Retensio plasenta Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin, antibiotik, analgetik

Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin Post manual: metergin, misoprostol, antibiotik, analgetik, produk darah

Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin, antibiotik, analgetik, metergin, misoprostol, produk darah

Sisa plasenta Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin, antibiotik, analgetik

Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin, antibiotik spektrum luas & anaerob, analgetik

Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin, antibiotik, analgetik, oksitosin, metergin, produk darah

Post kuret : antibiotik spektrum luas & anaerob, analgetik, oksitosin, metergin, produk darah

Perdarahan post partum lambat

Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin, antibiotik, analgetik

Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin, antibiotik spektrum luas & anaerob, analgetik

Cairan kristaloid, oksigen, oksitosin, antibiotik, analgetik, oksitosin, metergin, produk darah

Post kuret : antibiotik spektrum luas & anaerob, analgetik, oksitosin, metergin, produk darah

3 Kelainan Letak Parturien : Cairan kristaloid

Gravida : Cairan kristaloid

Parturien : Cairan kristaloid

Post Op: oksitosin, antibiotik, analgetik

4 Kehamilan Multiple Parturien : Cairan kristaloid

Gravida : Cairan kristaloid

Parturien : Cairan kristaloid

Post Op: oksitosin, antibiotik, analgetik

5 Ketuban Pecah Dini Parturien : Cairan kristaloid, antibiotic

Konservatif : Cairan kristaloid, antibiotik, dexametason

Terminasi : Cairan kristaloid, oksitosin, antibiotic

Page 6: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

6

6 Kelainan Janin

IUGR Suplemen Dexametason Terapi sesuai penyakit yang mendasari

IUFD Misoprostol, oksitosin, antibiotika, analgetik

Prematur Suplemen Dexametason Terapi sesuai penyakit yang mendasari

Gawat Janin Oksigen, cairan kristaloid tetes cepat

Resusitasi : oksigen, cairan kristaloid, tokolitik (jika ada hiperstimulasi)

Terapi sesuai penyakit yang mendasari

Post Terminasi : oksitosin, metergin, misoprostol, antibiotik, analgetik

7 Persalinan tidak maju/Distosia

Oksigen, cairan kristaloid tetes cepat

Oksigen, cairan kristaloid, oksitosin

8 Panggul Sempit Oksigen, cairan kristaloid

Oksigen, cairan kristaloid

Post Op: oksitosin, antibiotik, analgetik

9 Bekas Seksio sesarea Oksigen, cairan kristaloid

Oksigen, cairan kristaloid

Post Op/partum: oksitosin, antibiotik, analgetik

10 Ruptura Uteri Oksigen, cairan kristaloid

Oksigen, cairan kristaloid, cairan koloid

Post Op: oksitosin, metergin, antibiotik, analgetik

11 Penyakit Jantung Decompensatio Cordis FC I - II

Oksigen, cairan kristaloid

Oksigen, cairan kristaloid, furosemid, analgetik, oksitosin

Terapi sesuai penyakit yang mendasari

Decompensatio Cordis FC III-IV

Oksigen, cairan kristaloid

Oksigen, cairan kristaloid, furosemid, analgetik, oksitosin

Terapi sesuai penyakit yang mendasari

12 Kehamilan dengan Komplikasi lain

Terapi sesuai penyakit yang mendasari

Terapi sesuai penyakit yang mendasari

13 Infeksi Antibiotik Antibiotik sesuai kultur Terapi sesuai penyakit yang mendasari

Page 7: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

7

PENYAKIT DALAM

No DIAGNOSA PPK 1 PPK 2 PPK 3

1 DM Tipe 2 OHO (Sulfonylurea, Biguanid)

OHO (Metformin, alfa glukosidase inhibitor, Glibenklamid, Glimepirid, Glikuidon

OHO (Metformin, alfa glukosidase inhibitor, Glibenklamid, Glimepirid, Glikuidon, Tiazolinedion

INSULIN INSULIN

2 Hipertensi Esensial Angiotensin Converting Enzime Inhibition :Captopril, Ramipril, Lisinopril, dll, ccb : Calcium Chanel Blocker, Nifedipin, Amplodipin, Diltiazem, dll

OAH Parental ACE Inhibitor, Ca Chanel Blocker, Clonidin, Metildopa OAH Intravena (Perdipine, diltiazem, Clonidin)

(Perdipine, Herbeser), Clonidin ACE Inhibitor

3 Hipertensi Sekunder OAH Oral OAH Parental ACE Inhibitor, Ca Chanel Blocker

(Perdipine, Herbeser)

4 ASHD (Peny Jantung Koroner Kronik Stabil)

ISDN,ACE, B-Bloker ISDN, ACE, B-loker, Aspilet, Stetin

ACE Inhibitor Aspilet, Nitrat

Aspilet, Stetin terapi Rehabilitasi

5 ASHD (Sindroma Koroner Akut)

Aspilet ISDN, ACE, B-loker, Aspilet, Stetin + Clopodogrel, Nitrat, Heparin, Low Molecular Weigh Heparin, Morfin

Aspilet, Nitrat, Heparin, Low Molecular Weight Heparin, Morfin, Trombolitik, GP2B3A Inhibitor

6 ASHD (Gagal Jantung) Diuretik Oral Diuretik IV, Morfin, Nitrat, Beta Blocker (Bisoprolol)

Diuretik IV, Morfin, Nitrat, Beta Blocker (Bisoprolol)

ACE

Page 8: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

8

7 TBP tanpa komplikasi Obat Anti Tuberkolosis Kategori I : Rifampicin, INH, Ethambutol, Prazinamid

Obat Anti Tuberkolosis Kategori I : Rifampicin, INH, Ethambutol, Prazinamid

OAT Kat I + OAT Kat II + Obat TBC Lini ke 2 (Lefofloksasin, Ciprofloksasin, Ofloksasin)

Kategori II : Kategori I + Streptomicin

Kategori II : Kategori I + Streptomicin

8 TB Paru dengan komplikasi Pneumothoraks

Rujuk Obat Anti Tuberkolosis Kategori I : Rifampicin, INH, Ethambutol, Prazinamid Kategori II : Kategori I + Streptomicin

OAT Kat I + OAT Kat II + Obat TBC Lini ke 2 (Lefofloksasin, Ciprofloksasin, Ofloksasin)

9 TB Paru (Pengobatan ulang/komplikasi)

Obat Anti Tuberkolosi Kategori II

Obat Anti Tuberkulosis Kategori II

OAT Kat I + OAT Kat II + Obat TBC Lini ke 2 (Lefofloksasin, Ciprofloksasin, Ofloksasin)

10 TB Paru (MDR/XDR) Rujuk Rujuk OAT Kat I + OAT Kat II + Obat TBC Lini ke 2 (Lefofloksasin, Ciprofloksasin, Ofloksasin) Penanganan Multidisipliner

11 Diare dengan dehidrasi ringan sedang/ berat dengan / tanpa komplikasi

Infus Larutan Cristaloid : Ringerlactat, NACL 0,9% Antibiotic (tetrasiklin, cotrimoksasol)

PPK 1 ditambah antibiotic ciprofloksasin

Infus Lar Cristaloid : RL, NACL 0,9% Antibiotik (cotrimoksasol, Tetrasiklin, Ciprofloksasin, Levofloksasin, Cefotaksim, seftriakson)

Oralit Infus

12 Goiter Garam beryodium Thyrax Thyrax

13 COPD / Asma bronkiale

Nebulisasi (Pengasapan), Steroid, Teofilin, Aminofilin

Nebulisasi/Pengasapan : Ipratropium Bromida, salbutamol

Methylprednisolone IV, MgSO4 IV, Nebulizer (Salbutamol, Ipratropium Bromida, Flisotide)

Sabutamol Aminofilin IV

Deksamethason IV

Page 9: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

9

14 Pneumonia tanpa komplikasi

Cefalosporin (Cefiksim, cefadroksil) Quinolone (Ciprofloksasin, levofloksasin, Ofloksasin)

Cefalosporin ( Cefotaksim, Ceftriaksone, Cefpirome) Quinolone (ciprofloksasin, Levofloksasin)

Cefalosporin (Cefotaksim, Ceftriaksone, Cefpirome) Quinolone (ciprofloksasin IV, Meropenem, Imipenem)

15 Arthritis tanpa komplikasi

NSAID NSAID (NA diklofenac, Meloksicam, Ibuprofen)

Celecoxib, Glukosamine, Keterolak

16 Arthritis dengan komplikasi

Rujuk NSAID (NA diklofenac, Meloksicam, Ibuprofen)

Celecoxib, Glukosamine, Keterolak

17 SLE Asam Folat Methylprednisolone, Choloroquin, Azioprint, Siklofosfamid

Siklofosfamid, Mycofenolate mofetil, Mycofenolic acid, azatrioprine, Cyclosporine, MTX, Mabthera, Tocilizumab, Ifliximab

18 Gastritis Antacid, ranitidine Omeprazole, sucralfat Pantoprazole

19 Demam Dengue Infus cairan kristaloid (Rl, NaCl 0,9%, Dextrose 5 %)

PPK I ditambah larutan koloid : HES

20 Demam Dengue dg komplikasi

Infus cairan kristaloid (Rl, NaCl 0,9%, Dextrose 5 %) Rujuk

PPK I ditambah larutan koloid : HES Antibiotik : Gol Sefalosporin

PPK II ditambah Transfusi trombosit, Fresh frozen Plasma Antibiotik : Cefalosporin, Meropenem, Obat resusitasi (adrenalin, nerepinefrin)

21 DSS

Rujuk Rujuk Penanganan DHF PPK II ditambah Transfusi trombosit, Fresh frozen Plasma Antibiotik : Cefalosporin, Meropenem, Obat resusitasi (adrenalin, nerepinefrin)

Page 10: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

10

22 Gagal ginjal akut Tentukan status Hidrasi Hemodialisa rujuk

Hemodialisa

23 GGK terminal Rujuk Asam Folat, Bicarbonat, Hemodialisa

Asam Folat, bikarbonat, calcium, Amlodipine

24 Sindroma Nefrotik Diuretik + Steroid Diuretik + Steroid Biopsi Ginjal

25 Anemia berat Rujuk Tegakan diagnosis + Tranfusi, FeSO4, asam folat, Vit B12, prednisolone, methylprednisolone

MTX Cyclosporin

26 Leukemia Rujuk BM Chemotherapy

27 Perdarahan saluran cerna

Proton Pump Inhibitor (PPI) : Omeprazole, ranitidine, antasid

Endoscopy Transfusi Omeprazole, Sucralfat

Pantoprazole Transfusi

28 HIV Rujuk HAART Rujuk

29 Hepatitis akut Curcuma, Rujuk Antiviral

30 Hepatitis kronis Rujuk Antiviral : Lamifudin Interferon,

31 Demam tifoid tanpa komplikasi

Clorampenicol , Triptiampericol, Ciprofloxcacin

Cefalosporin: Cefotaksim, Ceftriaksone, Cefpirome Quinolone ; Ciprofloksacin, Levofloksasin IV

Cefalosporin: Cefotaksim, Ceftriaksone, Cefpirome Quinolone ; Ciprofloksacin, Levofloksasin IV, Meropenem, Imipenem

Cotrimoksasol

Page 11: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

11

KESEHATAN ANAK

No DIAGNOSA PPK 1 PPK 2 PPK 3

1 TB Paru Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid,

TB Milier dan Efusi Pleura : Komplikasi/MDR/HIV

Prednison Terapi multidisipliner

2 Bronko Pneumonia

Ampicilin, Kloramfenikol Gentamisin, Cefotaksim

Koreksi gangguan analisis gas darah dan elektrolit

3 Diare WHO ORS, Zinc Rehidrasi parenteral

Jangan beri anti Diare

Antibiotik sesuai uji sensitifitas: Kotrimoksazol, Amoksisilin, metronidazol, Atasi gangguan elektrolit

4 Penyakit jantung bawaan (PJB)

Oral Higiene Digoksin, Diuretic (Furosemid) Oral hygiene Antibiotik profilaksis

Penutupan devek dengan Umbrella device

Kateterisasi

5 Cerebal Palsy (CP)

Penanganan multidisipliner Neuropediatri, Rehabilitasi medis, fisioterapi

Penanganan multidisipliner Neuropediatri, Rehabilitasi medis, fisioterapi

Medikamentosa: Kejang→anti kejang

Medikamentosa: Kejang→anti kejang

Gerakan abnormal → haloperidol

Gerakan abnormal → haloperidol

6 Gizi buruk Asam folat, Vitamin A, Vitamin B kompleks, Vitamin C, Kotrimoksazol, Ampisilin, Gentamisin

Tatalaksana gizi buruk sesuai etiologi Penanganan komplikasi Terapi penyakit penyerta (TBC dll)

Tatalaksana kegawatan dan tatalaksana kelainan khusus

Diagnosis etiologi (HIV/AIDS, kelainan congenital, sindroma malabsorbsi) → Rujuk balik

7 ISPA Ampisilin, Amoksisilin, Ambroxol

Page 12: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

12

8 Thalassemia Transfusi PRC Iron Chelating Agent, Vitamin C Asam folat Splenektomi

Transfusi PRC Iron Chelating Agent, Vitamin C Asam folat Splenektomi

9 DF/DHF Cairan Kristaloid (RL/Asering), Cairan koloid Antipiretik

Cairan Kristaloid (RL/Asering), Cairan koloid Antipiretik Fresh Whole Blood Koreksi gangguan elektrolit

Sedativ (Kloral hidrat)

10 Sindroma Nefrotik

Furosemid, Dexametason / Prednison / Metil prednisolon

Albumin, diuretic Kortikosteroid Siklofosfamid Klorambusil Siklosporin A

Levamisol

11 Epilepsi Obat Anti Epilepsi (OAE) : Karbamazepin Asam Valproat Fenitoin

Etosuksimid Klobazam Klonazepam Fenobarbital Topiramat

12 Kejang demam Antipiretik (Parasetamol) Diazepam pulvus dan rectal, Antibiotik kausatif

Antipiretik (parasetamol) Antikejang (diazepam IV), Fenobarbital, Asam valproat

13 Masalah neonates

Oksigenasi, D10%, NaCl 3% Ca Gluconas 10%, KCl 7,46% Ampisilin, Gentamisin

14 Demam Tifoid Kloramfenikol, Tiamfenikol, Sefiksim, Ampisilin, Parasetamol

Cairan dan kalori Seftriakson, Sefiksim, Kortikosteroid Bedah dan transfusi : Perforasi Usus

Page 13: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

13

15 Morbili Parasetamol, Dekongestan

Penanganan komplikasi : Antipiretik

Vit A Antibiotik

Kortikosteroid

Koreksi gangguan elektrolit

16 Meningitis Diazepam, Manitol, Antibiotika kausatif (Obat Anti TB / Ceftriakson)

Ampisilin, Seftriakson, Gentamisin, Deksametason

Page 14: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

14

SYARAF/NEUROLOGI

NO DIAGNOSIS

(RAWAT INAP) PPK 1 PPK 2 PPK 3

1 STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL

Mannitol 20% Mannitol 20%

Antihipertensi (ACE inhibitor, amlodipin)

Antihipertensi (ACE inhibitor, amlodipin, Ca-antagonist drip)

2 STROKE INFARK Antihipertensi (ACE inhibitor, amlodipin, Ca-antagonist)

Mannitol 20% Mannitol 20%

Antidiabetik (insulin, glibenklamid)

Antihipertensi (ACE inhibitor, amlodipin, Ca-antagonist)

Antihipertensi (ACE inhibitor, amlodipin, Ca-antagonist)

Anti agregasi trombosit (aspirin dosis rendah, clopidogrel)

Antidiabetik (insulin, glibenklamid)

Antidiabetik (insulin, glibenklamid)

Neuroprotektan Anti agregasi trombosit (aspirin dosis rendah, clopidogrel)

Anti agregasi trombosit (aspirin dosis rendah, clopidogrel)

Warfarin dan low molecular weight heparin

Warfarin dan low molecular weight heparin

3 Meningitis serosa (TB) Obat anti tuberkulosis Obat anti tuberculosis

Dexamethason Dexamethason

Obat antiretroviral (jika perlu)

Obat antiretroviral (jika perlu)

4 Tetanus ATS / HTIG ATS / HTIG ATS / HTIG

Metronidazol oral/infus

Metronidazol oral/infuse

Metronidazol oral/infuse

Diazepam injeksi Diazepam injeksi Diazepam injeksi

Tetanus toksoid (saat pulang dan 1 bulan kemudian)

Tetanus toksoid (saat pulang dan 1 bulan kemudian)

Tetanus toksoid (saat pulang dan 1 bulan kemudian)

Page 15: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

15

5 ENSEFALITIS Diazepam injeksi Obat antiviral: asiklovir

Obat antiviral: asiklovir

Antiviral: asiklovir Obat anti epilepsi: fenitoin, karbamazepin

Obat anti epilepsi: fenitoin, karbamazepin

Parasetamol Diazepam Diazepam

Parasetamol Parasetamol

6 MYELORADIKULOPATI Obat nyeri NSAID: Na-diklofenak

Obat nyeri NSAID: Na-diklofenak

Obat nyeri NSAID: Na-diklofenak

Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

7 MYELOPATI Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

8 RADIKULOPATI Obat nyeri NSAID: Na-diklofenak

Obat nyeri NSAID: Na-diklofenak

Obat nyeri NSAID: Na-diklofenak

Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

Obat nyeri neuropatik: amitriptilin, karbamazepin, gabapentin

9 STATUS EPILEPTIKUS Diazepam injeksi Diazepam injeksi Diazepam injeksi

Fenitoin loading dose

Fenitoin loading dose Fenitoin loading dose

Muscle relaxant (perawatan ICU)

10 SOL Dexamethason Dexamethason Dexamethason

( Tumor Intrakranial dan infeksi intrakranial )

Ranitidin Ranitidin Ranitidin

Page 16: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

16

NO DIAGNOSIS

(RAWAT JALAN) PPK 1 PPK 2 PPK 3

1 Sequele Stroke Antihipertensi Antihipertensi Antihipertensi

Anti agregasi trombosit

Anti agregasi trombosit

Anti agregasi trombosit

Anti koagulan Anti koagulan Anti koagulan

Obat anti diabetik oral

Obat anti diabetik oral Obat anti diabetik oral

2 Radikulopati Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri neuropatik

Obat anti nyeri neuropatik

3 CTS Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri non steroid

Dexamethason injeksi

Obat anti nyeri neuropatik

Obat anti nyeri neuropatik

Fisioterapi Dexamethason injeksi Dexamethason injeksi

Fisioterapi Fisioterapi

4 Parkinson Obat anti parkinson Obat anti parkinson

5 Nyeri kepala Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri non steroid

Obat abortif untuk migraine

Obat abortif untuk migraine

Obat abortif untuk migraine

Obat preventif untuk migraine

Obat preventif untuk migraine

Obat preventif untuk migraine

6 Epilepsi Obat anti epilepsi lini pertama dan kedua

Obat anti epilepsi lini pertama dan kedua

Obat anti epilepsi lini pertama dan kedua

7 Vertigo obat anti vertigo obat anti vertigo obat anti vertigo

8 Nyeri (termasuk nyeri punggung bawah)

Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri non steroid

Obat anti nyeri non steroid

Obat nyeri neuropatik

Obat nyeri neuropatik Obat nyeri neuropatik

Page 17: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

17

9 Neuropati/ Polineuropati Vitamin neurotropik Vitamin neurotropik Vitamin neurotropik

Terapi lain sesuai etiologi

Terapi lain sesuai etiologi

Terapi lain sesuai etiologi

NSAID / obat nyeri neuropatik jika perlu

NSAID / obat nyeri neuropatik jika perlu

NSAID / obat nyeri neuropatik jika perlu

10 Meningitis (post perawatan)

Obat anti tuberculosis

Obat antituberkulosis Obat antituberkulosis

Dexamethason Dexamethason Dexamethason

Page 18: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

18

PENYAKIT THT-KL

No PENYAKIT PPK 1 PPK 2 PPK 3

1. Otitis Media Supuratif

Kronik dengan penyulit

Antibiotik tetes telinga

H2O2 3% tetes

Antibiotik telinga tetes

H2O2 3% tetes

Set spoeling (Irigasi) telinga (bila ada perawat yang sudah terlatih)

Segera merujuk bila tidak ada perbaikan

Pemeriksaan Oto-mikroskopi sambil melakukan spoeling (irigasi) ruang telinga yang terinfeksi

Tindakan : bedah mikro telinga

2. Tumor – Tumor kepala Leher:

a. Karsinoma nasofaring

b. Karsinoma Sinonasal

c. Karsinoma Laring d. Tumor – tumor di

leher e. Tumor kelenjar liur f. Tumor rongga

mulut g. Tumor pembuluh

darah

segera rujuk perbaiki keadaan umum

segera rujuk

Operatif dengan endoskopi

Operatif kasus dengan penyulit

Radioterapi

Kemoiradiasi

Perbaikan Keadaan Umum

3. Rinosinusitis dengan / tanpa polip disertai penyulit

Terapi sesuai pedoman tata laksana

Terapi sesuai pedoman tata laksana

Nasoendoskopi

Kultur resistensi

CT Scan Sinus Paranasalis

Tindakan Bedah Sinus Endoskopi tingkat lanjut

4. Rinitis Alergi Skrining Tanda dan Gejala

Skrining Tanda dan Gejala

Pemeriksaan tes alergi ( skin Prick Test

Immunoterapi

5. Epistaksis Tampon hidung anterior

Bila perdarahan teratasi :

Tampon hidung anterior

Rujuk bila perdarahan tetap tidak dapat teratasi

Nasoendoskopi mencari sumber perdarahan

Tampon hidung anterior dan posterior

Page 19: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

19

Antibiotika, anticoagulant , analgesic

Rujuk ke PPK 3 bila perdarahan tetap tidak dapat teratasi

Bila perdarahan teratasi : Antibiotika, anticoagulant , analgesic

Ligasi

Bila perdarahan teratasi : Antibiotika, anticoagulant , analgesic

6 Benda asing di esophagus

Skrining tanda dan gejala

Rujuk

Skrining Tanda dan Gejala

Bila alat tidak memadai rujuk

Ekstraksi benda asing dengan esofagoskopi kaku dalam narkose umum

Obat2an perawatan post op sesuai dengan kondisi penderita (ada penyulit tidaknya)

7. Benda asing di bronkus Skrining Tanda dan Gejala

rujuk

Skrining Tanda dan Gejala

Bila alat tidak memadai rujuk

Ekstraksi benda asing dengan bronkoskopi kaku dan atau bronkoskopi serta lentur dalam narkose umum

Obat2an perawatan post op sesuai dengan kondisi penderita (ada penyulit tidaknya)

8. Speach Delayed/ terlambat bicara

Skrining Tanda dan Gejala

rujuk

Skrining Tanda dan Gejala

rujuk

Terapi wicara

Terapi-terapi lainnya bergantung pada unit lain (karena kasus speech delay biasanya ditangani bersama dengan ts bag anak)

Page 20: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

20

KULIT KELAMIN

No DIAGNOSIS PPK 1 PPK 2 PPK 3

1 Vitiligo Topikal: Kortikosteroid Topikal: Kortikosteroid Psoralen Inhibitor kalsineurin Calsipotrriol

Sama dengan PPK 2, dapat ditambah: Fototerapi :narrow band UVB, PUVA

2 Liken Simpleks Kronikus

Topikal: Kortikosteroid Sistemik: Antihistamin sedative

Sama dengan PPK 1, ditambah kortikosteroid intralesi bila lesi prurigo

Sama dengan PPK 2

3. Psoriasis vulgaris Topikal: Pelembab Kortikosteroid Sistemik: antihistamin bila gatal

Topikal: Pelembab Asam salisilat 3-5%, dapat dikombinasikan dengan tar (LCD 3-5%) Kortikosteroid Calcipotriol Antralin Tazarotene Sistemik: MTX Siklosporin Antihistamin bila gatal

Sama dengan PPK 2 ditambah: Fototerapi (Narrowband UVB) Biologic agents (antI TNF α)

4. Dermatitis Seboroik

Topikal: Pelembab Sampo yang mengandung ketokonazol, zinc pyrithione, selenium sulfid, tar, atau kompres oklusif (untuk kulit kepala berambut) Kortikosteroid Sistemik: Antihistamin sedatif

Sama dengan PPK 1 Ditambah: Topikal: inhibitor kalsineurin Sistemik: kortikosteroid

Sama dengan PPK 2 ditambah dengan pemberian kortikosteroid sistemik bila terdapat komplikasi eritroderma

5. Dermatitis Numularis

Topikal: Pelembab Kortikosteroid Bila lesi eksudatif dikompres NaCl 0,9% sampai mereda

Sama dengan PPK 1 ditambah dengan injeksi triamsinolon asetonid 3 mg/mL

Sama dengan PPK 2

Page 21: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

21

Sistemik: antihistamin Antibiotika sistemik bila terdapat infeksi sekunder

Sistemik: kortikosteroid (bila menetap atau terdapat reaksi id)

6. Skabies Topikal: Krim permetrin 5% Losion lindane 1% Krim krotamiton 10% Salep 2-4 Losion benzil benzoat 10-30% Sistemik: Antihistamin sedatif Bila terdapat infeksi sekunder, diberikan antibiotika sistemik

Sama dengan PPK 1

7. Tinea Kruris Topikal: Salep Whitfield Golongan imidazol: dalam bentuk bedak, krim Golongan alilamin ( krim butenafin 1%, terbinafin 1%)

Sama dengan PPK 1, bila lesi luas ditambah terapi sistemik: - Griseofulvin microsize 500-1000mg/hari (2-6 minggu) - Ketokonazol 200 mg/hari (4 minggu) -Itrakonazol 100 mg/hari (2 minggu) atau 200 mg/hari (1 minggu) -Flukonazol 150 mg/minggu (4-6 minggu) - Terbinafin 250 mg/hari (2 minggu)

8. Keloid Topikal: Kortikosteroid Krim silikon dan gel silikon

Sama dengan PPK 1 Ditambah tindakan injeksi triamsinolon intra lesi

Sama dengan PPK 2 ditambah: Tindakan injeksi kortikosteroid inralesi dapat dikombinasikan dengan bedah beku (nitrogen cair) Eksisi dengan radioterapi NUKLIR?

9. Xerosis Cutis Topikal: pelembab Sama dengan PPK 1

10. Dermatitis Kontak Iritan

Topikal: Kompres NaCl 0,9% bila terdapat lesi basah Kortikosteroid Pelembab

Sama dengan PPK 1 Bila lesi luas ditambah kortikosteroid sistemik

Sama dengan PPK 2

Page 22: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

22

KESEHATAN JIWA

No. DIAGNOSA PPK 1 PPK 2

PPK 3 SpKJ (-) SpKJ (+)

1. GANGGUAN MENTAL ORGANIK

A Demensia Antipsikotik oral - Haloperidol Anti depresan - Sertralin

Anti demensia - Donepezil - Rivastigmin

B Delirium Anti psikotik - Haloperidol inj

(po, im, iv) - Lorazepam (im,

iv) 2. GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENYALAHGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF

A Gangguan Mental dan Perilaku akibat Opioid (intoksikasi)

Antidotum Naloxon HCl - Naloxone (iv)

B Gangguan Mental dan Perilaku akibat Opioid (putus zat)

Subtitusi opioid - Metadon - Bufrenorfin - Kodein Subtitusi non opioid - Klonidin Antipsikotik Sedatif-hipnotik

C Gangguan Mental dan Perilaku akibat Amfetamin (intoksikasi)

Antipsikotik - Haloperidol - Klorpromazin Antihipertensi Anti ansietas - Diazepam - Klordiazepoksid

Anti kejang - Diazepam inj

Page 23: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

23

Cardiac monitoring - Propanolol

D Gangguan Mental dan Perilaku akibat Amfetamin (putus zat)

- Antipsikotik - Haloperidol - Risperidon Anti ansietas - Alprazolam - Diazepam - Klobazam Anti depresan - Fluoksetin - Sertralin - Amitriptilin

3. SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL, GANGGUAN WAHAM DAN GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

A Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, Gangguan Waham

Antipsikotik - Klorpromazin inj - Haloperidol inj - Olanzapin inj - Aripiprazol inj - Diazepam inj

Antipsikotik oral: Generasi 1 - Haloperidol - Trifluoperazin - Flufenazin - Perfenazin - Klorpromazin Generasi 2 - Risperidon - Olanzapin - Quetiapin - Klozapin - Aripiprazol - Paliperidon - Olanzapin

sublingual Sediaan antipsikotik lain - Haloperidol inj - Risperidon oral

Page 24: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

24

solution - Risperidon inj Penatalaksanaan efek samping - Difenhidramin inj

(im/iv) - Triheksifenidil - Propanolol - Lorazepam

B Gangguan Skizoafektif

- Antipsikotik injeksi - Klorpromazin - Haloperidol - Olanzapin - Aripiprazol - Diazepam

Antipsikotik oral - Risperidon - Olanzapin - Quetiapin - Aripiprazol - Olanzapin sub

lingual Mood stabilizer - Lithium karbonat - Divalproat Hipnotik-sedatif - Lorazepam Pasien refrakter : - Klozapin Penatalaksanaan efek samping - Difenhidramin inj

(im/iv) - Triheksifenidil - Propanolol - Lorazepam

4. GANGGUAN SUASANA PERASAAN

A Episode depresif Antidepresan - Amitriptilin - Maproptilin - Imipramin

Page 25: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

25

- Fluoksetin - Sertralin - Paroksetin - Duloksetin - Venlafaksin - Escitalopram - Agomelatin

B Episode manik Antipsikotik injeksi - Olanzapin inj - Aripiprazol inj - Klorpromazin inj - Haloperidol inj - Diazepam inj

Antipsikotik oral Generasi 1 - Haloperidol - Trifluoperazin - Flufenazin - Perfenazin - Klorpromazin Generasi 2 - Risperidon - Olanzapin - Quetiapin - Klozapin - Aripiprazol - Paliperidon Anti mania - Karbamazepin - Okskarbamazepin - Asam valproat - Natrium

divalproat

C Gangguan afektif bipolar

Antipsikotik injeksi - Olanzapin inj - Aripiprazol inj - Klorpromazin inj - Haloperidol inj - Diazepam inj Mood stabilizer - Lithium - Divalproat - Karbamazepin

Page 26: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

26

Anti psikotik - Olanzapin - Risperidon - Quetiapin - Aripiprazol - Paliperidon - Haloperidol - Klorpromazin - Klozapin Anti depresan - SSRI - Lamotrigin - Venlafaksin - MAOI - TCA Gangguan Bipolar I - Lithium - Divalproat - Karbamazepin - Okskarbazepin - Lamotrigin - Fluoksetin - Antipsikotik

atipikal - Risperidon depo - Fenitoin - Topiramat - Asam lemak

omega 3 Gangguan Bipolar II - Lithium - Divalproat - Lamotrigin - Antipsikotik

atipikal -

5. GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM DAN GANGGUAN STRES

A Gangguan Panik - Gangguan panik

tanpa agorafobia - Gangguan panik

dengan agorafobia

- Agorafobia tanpa

Anti cemas - Alprazolam Anti depresan - Fluoksetin

Page 27: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

27

riwayat gangguan panic

B Gangguan Ansietas Menyeluruh

Anti depresan - Escitalopram - Sertralin - Venlafaksin - Imipramin - mirtazapin Anti cemas - Golongan

benzodiazepin - Buspiron - Bupoprion

C Gangguan Obsesif Kompulsif

Anti depresan - Klomipramin - Fluoksetin - Sertralin - Fluvoksamin - Paroksetin

D Gangguan Stres Pasca Trauma

Anti cemas - Golongan

benzodiazepin Anti depresan - Fluoksetin - Sertralin - Fluvoksamin - Amitriptilin - Imipramin

Anti psikotik - Haloperidol - Risperidon - Olanzapin - Quetiapin

6. SINDROM PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FISIOLOGIK DAN FAKTOR FISIK

Anticemas - Diazepam - Alprazolam - Lorazepam - Klobazam

Antidepresan - Amitriptilin - Maproptilin HCl - Imipramin

Page 28: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

28

- Klomipramin - Fluoksetin - Sertraline

7. GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA DEWASA

8. RETARDASI MENTAL Bila ditemukan gejala penyerta - Anti depresan - Anti cemas - Anti psikotik

9. GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIK

A Gangguan Perkembangan Khas Berbicara dan Berbahasa Gg. artikulasi berbicara khas, berbahasa ekspresif, reseptif

B Gangguan autistik

10. GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN ONSET MASA KANAK DAN REMAJA

A Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas

- Metilfenidat - Anti depresan

(SSRI)

B Gangguan tempertantrum

C Gangguan depresi - Anti depresan (SSRI)

D Gangguan cemas - Anti depresan (SSRI)

- Anti insomnia (Difenhidramin)

E Gangguan akibat persaingan antar saudara

F Gangguan kelekatan reaktif

G Gangguan enuresis - Anti depresan (Imipramin)

H Gangguan enkoperesis

I Gangguan makan

J Gangguan gagap - Anti cemas

K Gangguan tidur

Page 29: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

29

KESEHATAN MATA

NO DIAGNOSA PPK 1 PPK 2 PPK 3

1 Konjungtivitis Terapi berdasarkan etiologi :

Tetes mata kloramfenicol

Salep anti viral

Antiinflamasi (steroid)

Lubrican

Procain penisilin

Terapi berdasarkan etiologi :

AB spectrum luas

Salep antiviral

Antiinflamasi

Lubrican

cari faktor predisposisi (TBC, DM dll)

Terapi sesuai etiologi :

AB sesuai hasil kultur

Antiviral

Antihistamin/Kortikosteroid

Antiinflamasi

Gentamisin/Seftriakson/Ciprofloksasin

Lubrikan

Terapi sistemik sesuai faktor predisposisi

2 Keratitis dan ulkus kornea

Kloramfenicol tetes mata

Tetrasiklin salep mata

Antibiotik (aminoglikosid dan Quinolone)

Anti jamur (natamisisn)

Tetes mata siklopegik

Tetes mata asiklovir atau idoksuridin

Antibiotik (aminoglikosid, Quinolone)

Natamisin

Tetes mata siklopegik

3 Glaukoma kronis

Timolol

Pilokarpin

Asetazolamid

KCL

glaupen, glauplus, xalatan, travatan, dorzol, azopt

Karbonik anhidrase

Prostaglandin analog (Glaupen, Glauplus, Xalatan, Travatan)

Penghambat karbonik anhidrase topical (Dorzol, Azopt)

Alpha 2 agonist adrenergic

4 Katarak pada Dewasa

5 Pterygium tetes mata kombinasi antibiotic dan steroid seperti C-Xitrol

tetes mata kombinasi antibiotic dan steroid seperti C- Xitrol

Tindakan operasi

6 Kelainan Refraksi pada Anak

7 Strabismus

Page 30: Pedoman Standar Peralatan Provinsi Jawa Baratdiskes.jabarprov.go.id/application/modules/pages/files/STANDAR...suatu pedoman dalam penggunaan obat menurut tingkatan pelayanan kesehatan

STANDAR OBAT-OBATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2012

30

8 Tumor Orbita Steroid oral Steroid oral

sitostatika single agent seperti chlorambucil

9 Diabetik Retinopati

Terapi bersama spesialis penyakit dalam

Terapi bersama spesialis penyakit dalam

10 Retina Lepas (Retinal Detachment)