pedoman (pkpr) - kesga.kemkes.go.idkesga.kemkes.go.id/images/pedoman/pedoman standar nasional...
TRANSCRIPT
PEDOMAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI2014
StANDAr NASiONAl
PElAyANAN KESEhAtAN PEDuli rEMAjA
(PKPr)
613.043.3Indb
iiPEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Katalog Dalam Terbitan, Kementerian Kesehatan RI
613.0433 Indonesia. Kementerian Kesehatan RIInd Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anakb Buku Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Jakarta : Kementerian Kesehatan RI 2013 ISBN 978-602-235-339-3
1. Judul I. ADOLSCENT HEALTH SERVICES
iiiPEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Perhatian Kementerian Kesehatan RI terhadap perkembangan dan permasalahan kesehatan remaja cukup besar. Sejak tahun 2003, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan program kesehatan remaja dengan menggunakan pendekatan khusus yang dikenal sebagai Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong provider khususnya Puskesmas mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, sesuai dan memenuhi kebutuhan remaja yang menginginkan privacy, diakui, dihargai dan dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi kegiatan.
Dari segi akses, pemerintah telah menetapkan berbagai indikator agar Kabupaten/Kota memiliki Puskesmas mampu melaksanakan PKPR. Pencapaian akses tentunya harus diimbangi dengan mutu pelaksanaannya, untuk itu dibutuhkan suatu standar untuk mengukur dan menjamin mutu penyelenggaraan PKPR di Puskesmas secara berkesinambungan, sistematis dan objektif.
Buku Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) disusun sebagai acuan bagi penanggung jawab program PKPR di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan khususnya pengelola program PKPR di Puskesmas untuk menyelenggarakan PKPR dengan mutu yang baik dan ajeg. Dalam penerapannya, pemenuhan Standar Nasional PKPR ini tidak hanya menjadi tanggung-jawab Puskesmas, tetapi menjadi tanggung-jawab semua pihak, mulai dari Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, termasuk juga dukungan dari lintas sektor, swasta, dan masyarakat. Melalui penyelenggaraan PKPR yang bermutu, Puskesmas diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan remaja (health needs and demand) yang juga semakin meningkat.
Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua narasumber dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan buku ini. Masukan dan saran dari pengguna buku ini selalu terbuka demi penyempurnaannya.
Jakarta, Maret 2013
Direktur Bina Kesehatan Anak
dr. Kirana Pritasari, MQIH
KATA PENGANTAR
ivPEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
vPEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................. 5
Ruang Lingkup Pelayanan PKPR ....................................................................... 6
BAB 2. STANDAR NASIONAL PKPR ............................................................................ 9
Proses Pengembangan Dan Pemanfaatan Standard Nasional PKPR .............. 9
Pernyataan dan Kriteria Standard Nasional PKPR ............................................. 10
Implemantasi Standard Nasional PKPR ............................................................. 17
Pemantauan dan Penilaian Tingkat Pemenuhan Standard Nasional PKPR ...... 17
BAB 3. AKSI UNTUK PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PKPR ............................ 19
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 33
Petunjuk Teknis Pemantauan Standard Nasional PKPR .................................... 35
Instrumen Pemantauan Terbatas Standard Nasional PKPR .............................. 47
Matriks Rekapitulasi Pemantauan Terbatas Standard Nasional PKPR .............. 85
Matriks Rencana Aksi Pemenuhan Standard Nasional PKPR ............................ 105
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................................... 111
TIM PENYUSUN ............................................................................................................... 113
DAFTAR ISI
viPEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.1. LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization (WHO), yang termasuk kedalam kelompok remaja adalah mereka yang berusia 10-19 tahun, dan secara demografis kelompok remaja dibagi menjadi kelompok usia 10-14 tahun dan kelompok usia 15-19 tahun. Sementara Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak mengelompokkan setiap orang yang berusia sampai dengan 18 tahun sebagai ‘anak’, sehingga berdasarkan Undang-Undang ini sebagian besar remaja termasuk dalam kelompok anak. Berdasarkan data Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025, proporsi penduduk remaja berusia 10-19 tahun pada tahun 2010 adalah sekitar 18,3% dari total penduduk atau sekitar 43 juta jiwa.
Besarnya populasi kelompok usia remaja dapat dimaknai sebagai aset dan potensi bangsa di masa depan. Namun demikian, untuk dapat mewujudkan harapan tersebut, Negara dan masyarakat harus dapat menjamin agar remaja Indonesia mampu tumbuh dan berkembang secara positif dan terbebas dari berbagai permasalahan yang mengancam. Upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita tersebut tidaklah mudah. Pentingnya remaja sebagai aset masa depan peradaban manusia ditunjukkan dengan adanya beberapa indikator yang ditetapkan Persatuan Bangsa Bangsa sebagai Millenium Development Goals yang berkait langsung dengan remaja dan orang muda. Indikator tersebut adalah tingkat melek huruf pada penduduk usia 15-24 tahun, tingkat persalinan remaja, prevalensi HIV-AIDS pada penduduk usia 15-24 tahun, proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV-AIDS, dan rasio partisipasi sekolah anak usia 10-14 tahun yang tidak yatim piatu dibandingkan dengan yang yatim piatu.
Beberapa fakta berikut ini menunjukkan bahwa saat ini remaja Indonesia menghadapi berbagai tantangan.
(1) Perilaku berisiko
Data SDKI tahun 2012 menunjukan bahwa 28% remaja perempuan dan 24% remaja laki-laki meminum minuman beralkohol pada usia sebelum 15 tahun. Sekitar 2,8% remaja 15-19 tahun terlibat penyalahgunaan NAPZA, dan 0,7 % perempuan dan 4,5% laki-laki umur 15-19 tahun melakukan hubungan seks pra-nikah.
Data Riskesdas 2013, menujukan bahwa sebanyak 1,4% remaja umur 10-14 tahun dan 18,3% remaja umur 15-19 tahun saat ini merokok. Selain itu diketahui bahwa 56% perokok laki-laki dan 59% perokok wanita mulai merokok sebelum mereka berumur 15 tahun.
PENDAHULUAN 1
2PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Sekitar 32,1% remaja perempuan dan 36,5 remaja laki-laki yang berumur 15-19 tahun mulai berpacaran pada saat mereka belum berusia 15 tahun (SDKI 2012). Jika para remaja tersebut tidak memiliki keterampilan hidup (life skills) yang memadai, mereka berisiko memiliki perilaku pacaran yang tidak sehat. Indikasi mengenai hal ini terlihat dari fakta bahwa 0,7% perempuan umur 15-19 tahun dan 4,5% laki-laki umur 15-19 tahun pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Alasan hubungan seksual pranikah tersebut sebagian besar karena penasaran/ ingin tahu (57,5% pria), terjadi begitu saja (38% perempuan) dan dipaksa oleh pasangan (12,6% perempuan) (SDKI 2012). Bukti ini mencerminkan bahwa kurangnya pemahaman remaja tentang keterampilan hidup sehat, risiko hubungan seksual dan kemampuan untuk menolak hubungan yang tidak mereka inginkan.
Hasil SDKI 2012 menunjukan bahwa 7% remaja perempuan 15-19 tahun pernah melahirkan. Hal ini sungguh memprihatinkan karena kehamilan dan persalinan pada remaja di bawah 19 tahun meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil SDKI yang menunjukan angka fertilitas pada remaja umur 15-19 tahun adalah 48/1000 perempuan di kelompok umur tersebut. Persalinan pada ibu di bawah umur 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya Angka Kematian Neonatal (34/1000), kematian bayi (50/ 1000), dan kematian balita (61/1000).
(2) Pengetahuan Hasil SDKI tahun 2012 menunjukan bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi belum memadai. Hanya 35,3% remaja perempuan dan 31,2% remaja laki-laki umur 15-19 tahun mengetahui bahwa perempuan dapat hamil dengan satu kali berhubungan seksual. Sebanyak 41,2% perempuan dan 55,3% laki-laki umur 15-19 tahun mengetahui bahwa cara penularan HIV-AIDS dapat dikurangi jika berhubungan seks hanya dengan seseorang yang tidak memiliki pasangan lain. 46% perempuan dan 60,8 % laki-laki umur 15-19 tahun mengetahui bahwa penularan HIV-AIDS dapat dikurangi dengan menggunakan kondom. Hanya 9,9% perempuan dan 10,6% laki-laki umur 15-19 tahun memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV-AIDS.
(3) Akses terhadap informasi Remaja umur 15-19 tahun lebih suka berdiskusi/curhat mengenai masalah kesehatan
reproduksi kepada teman sebayanya, seperti yang ditunjukan SDKI 2012, dimana sebesar 57,1% laki-laki dan 57,6% perempuan berdiskusi/curhat mengenai kesehatan reproduksi dengan temannya. Sementara itu, remaja umur 15-19 tahun menyukai bila sumber informasi kesehatan reproduksi diperoleh dari teman sebaya (33,3% laki-laki dan 19,9% perempuan), guru (29,6% laki-laki dan 31,2% perempuan), ibu (12,7% laki-laki dan 40% perempuan), dan tenaga kesehatan (2,6% laki-laki dan 35,7% perempuan). Jenis informasi yang sering diperoleh remaja adalah bahaya penyalahgunaan NAPZA, bahaya minum minuman beralkohol dan tentang HIV-AIDS termasuk penggunaan kondom untuk pencegahan penularannya.
3PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Terkait kasus Acquired Immuno deficiency Syndrome (AIDS), laporan triwulan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( Ditjen P2PL ) sampai Maret 2012 menunjukkan:
Faktor risiko atau cara penularan tertinggi pada tahun 2013 adalah melalui hubungan seks tidak aman pada Heteroseksual (81,1%), diikuti Penasun (7,8%), Perinatal (5%) dan Homoseksual (2,8%)).
Proporsi kumulatif kasus AIDS tahun 1987-2013 tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (30,7%), diikuti kelompok umur 30-39 tahun (21,8%) dan kelompok umur 40-49 tahun (10%). Sedangkan pada tahun 2013, proporsi tertinggi adalah pada kelompok umur 30-39 tahun, yaitu sebanyak 39,1%, kemudian diikuti kelompok umur 20-29 tahun (26,1%), dan kelompok umur 40-49 tahun (16,5%)..
Proporsi kumulatif kasus AIDS (1987-2013) lebih tinggi pada laki-laki (55,4%) dibandingkan dengan perempuan (28,8%) sementara sisanya tidak melaporkan jenis kelamin, tetapi pada tahun 2013 menunjukan hal yang berbeda pada laki-laki sebanyak 42,2%% dan perempuan sebanyak 57,8%.
Provinsi dengan jumlah Infeksi HIV yang dilaporkan terbanyak tahun 2013 adalah DKI Jakarta (867), Papua (768), Jawa Timur ( 737), Jawa Barat (464), Bali (439), Sumatera Utara (417), Jawa Tengah (380), Riau (228), Kep. Riau 200) dan Kalimantan Timur (146).
Melihat besaran berbagai permasalahan sebagaimana diuraikan diatas, maka sudah seharusnyalah pembinaan kesehatan remaja dijadikan sebagai bagian dari program prioritas pemerintah. Kementerian Kesehatan RI telah mengembangkan Program Kesehatan Remaja di Indonesia dengan menggunakan pendekatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) sejak tahun 2003. Hingga akhir tahun 2013, dilaporkan bahwa dari 497 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, sebanyak 406 (81, 69%) kabupaten/kota telah memiliki minimal 4 Puskesmas mampu laksana PKPR. Selain itu, pengembangan PKPR di tingkat Rumah Sakit sebagai layanan rujukan juga telah dilakukan.
Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian khusus terhadap hal ini, sebagaimana terlihat dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal-pasal yang berkaitan dengan pengaturan layanan pemeliharaan kesehatan remaja, sebagai berikut:
Pasal 71
(1) Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
4PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
(2) Kesehatan reproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. saat sebelum hamil, hamil, melahirkan, dan sesudah melahirkan; b. pengaturan kehamilan, alat konstrasepsi, dan kesehatan seksual; danc. kesehatan sistem reproduksi.
(3) Kesehatan reproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Pasal 73
Pemerintah wajib menjamin ketersediaan sarana informasi dan sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu, dan terjangkau masyarakat, termasuk keluarga berencana.
Pasal 74
(1) Setiap pelayanan kesehatan reproduksi yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan/atau rehabilitatif, termasuk reproduksi dengan bantuan dilakukan secara aman dan sehat dengan memperhatikan aspek-aspek yang khas, khususnya reproduksi perempuan.
(2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tidak bertentangan dengan nilai agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ketentuan mengenai reproduksi dengan bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 136:
(1) Upaya pemeliharaan kesehatan remaja harus ditujukan untuk mempersiapkan menjadi orang dewasa yang sehat dan produktif baik sosial maupun ekonomi.
(2) Upaya pemeliharaan kesehatan remaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk untuk reproduksi remaja dilakukan agar terbebas dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat mengambat kemampuan menjalani kehidupan reproduksi secara sehat.
(3) Upaya pemeliharaan kesehatan remaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
5PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Pasal 137:(1) Pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja dapat memperoleh edukasi,
informasi, dan layanan mengenai kesehatan remaja agar mampu hidup sehat dan bertanggung jawab.
(2) Ketentuan mengenai kewajiban Pemerintah dalam menjamin agar remaja memperoleh edukasi, informasi dan layanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan pertimbangan moral nilai agama dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, Pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan berbagai dokumen kebijakan dan strategi nasional yang mengatur pelayanan kesehatan terhadap remaja, di antaranya:
Strategi Nasional Kesehatan Remaja, Direktorat Kesehatan Keluarga, Departemen Kesehatan RI, 2005
Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas, Direktorat Kesehatan Keluarga, Departemen Kesehatan RI, 2005
Pedoman Perencanaan Program Kesehatan Remaja bagi Tim Kabupaten/Kota, Direktorat Kesehatan Keluarga, Departemen Kesehatan RI, 2005
Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi Remaja, Diknas, Depkes, Depsos, Depag, BKKBN, 2007
SK MENKES No 486/MENKES/SK/IV/2007 tentang Rencana Strategi dan Kebijakan untuk Penanggulangan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif.
Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS pada Anak dan Remaja 2007-2010,Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, 2008
Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Kabupaten/Kota, Direktorat Kesehatan Anak, Departemen Kesehatan RI, 2008
Panduan Supervisi Fasilitatif Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Direktorat Kesehatan Anak, Departemen Kesehatan RI, 2008
Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah lanjutan, Direktorat Kesehatan Anak, Kementerian Kesehatan RI, 2010
Pedoman Teknik Konseling Kesehatan Remaja bagi Tenaga Kesehatan, Direktorat Kesehatan Anak, Kementerian Kesehatan RI, 2010
Pedoman Teknik Konseling Kesehatan Remaja bagi Konselor Sebaya, Direktorat Kesehatan Anak, Kementerian Kesehatan RI, 2010
6PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.2. TUjUANTujuan Umum
Terselenggaranya PKPR berkualitas di Puskesmas dan tempat pelayanan remaja lainnya, yang mampu menghargai dan memenuhi hak-hak serta kebutuhan remaja sebagai individu, dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi remaja sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Tujuan Khusus
1. Tersedianya panduan penyelenggaraan bagi fasilitas dan petugas pelaksana PKPR.
2. Tersedianya instrumen pemantauan praktis pemenuhan Standar Nasional PKPR dengan menggunakan beberapa kriteria terpilih.
3. Terselenggaranya PKPR dengan kualitas yang baik, ajeg dan merata di seluruh wilayah Republik Indonesia.
1.3. RUANG LINGKUP PELAYANAN PKPR1.3.1. Pengguna Pelayanan PKPR
Berdasarkan Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak bahwa sasaran pengguna layanan PKPR adalah kelompok remaja usia 10-18 tahun. Walaupun demikian, mengingat batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun, maka Kementerian Kesehatan menetapkan sasaran pengguna layanan PKPR meliputi remaja berusia 10 sampai 19 tahun, tanpa memandang status pernikahan.
Fokus sasaran layanan puskesmas PKPR adalah berbagai kelompok remaja, antara lain:
1. Remaja di sekolah: sekolah umum, madrasah, pesantren, sekolah luar biasa.
2. Remaja di luar sekolah: karang taruna, saka bakti husada, palang merah remaja, panti yatim piatu/rehabilitasi, kelompok belajar mengajar, organisasi remaja, rumah singgah, kelompok keagamaan.
3. Remaja putri sebagai calon ibu dan remaja hamil tanpa mempermasalahkan status pernikahan.
4. Remaja yang rentan terhadap penularan HIV, remaja yang sudah terinfeksi HIV, remaja yang terkena dampak HIV dan AIDS, remaja yang menjadi yatim/piatu karena AIDS
7PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5. Remaja berkebutuhan khusus, yang meliputi kelompok remaja sebagai berikut:
Korban kekerasan, korban traficking, korban eksploitasi seksual
Penyandang cacat, di lembaga pemasyarakatan (LAPAS), anak jalanan, dan remaja pekerja
Di daerah konflik (pengungsian), dan di daerah terpencil
1.3.2. Paket Pelayanan Remaja yang Sesuai dengan Kebutuhan
Meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang harus diberikan secara komprehensif di semua tempat yang akan melakukan pelayanan remaja dengan pendekatan PKPR. Intervensi meliputi:
Pelayanan kesehatan reproduksi remaja (meliputi infeksi menular seksual/IMS, HIV&AIDS) termasuk seksualitas dan pubertas
Pencegahan dan penanggulangan kehamilan pada remaja
Pelayanan gizi (anemia, kekurangan dan kelebihan gizi) termasuk konseling dan edukasi
Tumbuh kembang remaja
Skrining status TT pada remaja
Pelayanan kesehatan jiwa remaja, meliputi: masalah psikososial, gangguan jiwa, dan kualitas hidup
Pencegahan dan penanggulangan NAPZA
Deteksi dan penanganan kekerasan terhadap remaja
Deteksi dan penanganan tuberkulosis
Deteksi dan penanganan kecacingan
8PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
9PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.1. LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN STANDAR NASIONAL PKPR
Selama ini PKPR telah dilaksanakan oleh Puskesmas di seluruh wilayah Indonesia dimana penyelenggaraannya disesuaikan dengan situasi-kondisi masing-masing Puskesmas sehingga wajar kalau mutu PKPR menjadi bervariasi. Dengan demikian perlu dikembangkan standar yang dapat menjamin mutu PKPR secara terukur, merata, dan ajeg. Proses pengembangan standar ini dilakukan melalui beberapa langkah yang dibutuhkan hingga pada akhirnya tersusunlah Standar Nasional PKPR.
Langkah- langkah tersebut, antara lain:
(1) Mengembangkan pemahaman bersama bagi stakeholder tentang:Kesehatan remaja dan respon yang sudah ada dalam perundang-undangan, dokumen
kebijakan, strategi nasional, dan rencana aksi.Memahami permasalahan dan perilaku berisiko remaja, perilaku pemanfaatan
pelayanan kesehatan, hambatan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan, dan pentingnya pembentukan dan pengembangan jejaring;
Peluang dan tantangan dalam implementasi inisiatif peningkatan mutu pelayanan kesehatan secara nasional.
(2) Menentukan dampak pelayanan kesehatan remaja yang diinginkan dan menetapkan prioritasnya; mengidentifikasi jenis dan tempat pelayanan serta komoditas kesehatan terkait dengan prioritas dampak kesehatan remaja yang ingin dicapai, meliputi pemberian informasi, layanan konseling, layanan klinik, dan rujukan.
(3) Perumusan pernyataan masalah yaitu kesenjangan antara keadaan sekarang dan keadaan ideal yang diinginkan. Langkah ini dilakukan dengan melibatkan berbagai stakeholder yang berkepentingan dengan remaja.
(4) Perumusan pernyataan standar yaitu keadaan yang diinginkan, artinya situasi sesudah dilakukan tindakan dengan berhasil guna.
(5) Pemilihan kriteria utama:Kriteria input (masukan) yaitu hal-hal yang harus tersedia di puskesmas dan tempat
pelayanan lain.Kriteria proses yaitu cara petugas puskesmas berinteraksi di tempat pelayanan
dengan remaja dan dengan tokoh masyarakat/orangtua remajaKriteria output (luaran) adalah hasil yang diinginkan pada sasaran remaja pengguna
pelayanan kesehatan dan tokoh masyarakat lainnya.
STANDAR NASIONAL PKPR 2
10PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
(6) Identifikasi aksi/kegiatan yang diperlukan agar kriteria tercapai.(7) Pemilihan kriteria yang akan digunakan dalam pemantauan terbatas untuk mengetahui
hasil penerapan Standar.(8) Pengembangan tambahan perangkat pemantauan dan supervisi fasilitatif yang
diintegrasikan dengan sistem supervisi yang sudah ada.(9) Integrasi standar pada mekanisme perencanaan dan RR (Reporting-Recording atau
pencatatan-pelaporan) PKPR yang sudah ada di kabupaten/kota.
Dari hasil proses tersebut, ditetapkan lima kelompok masalah yang akan diintervensi berkaitan dengan: 1). kualitas SDM kesehatan pelaksana PKPR, 2). pelaksanaan PKPR terkait fasilitas kesehatan, 3). kesenjangan informasi yang diterima oleh remaja sasaran PKPR, dan pelayanan yang belum sesuai dengan kebutuhan mereka, 4). kebutuhan jejaring antara pemangku kepentingan dan kelompok masyarakat, serta 5). kebutuhan penguatan manajemen pelayanan. Berdasarkan kelompok masalah tersebut, ditetapkanlah lima aspek Standar Nasional PKPR yang berkaitan dengan SDM kesehatan, fasilitas kesehatan, remaja, jejaring dan Manjemen Kesehatan.
Untuk masing-masing aspek Standar Nasional PKPR tersebut diuraikan berdasarkan kriteria Input, Proses dan Output. Pencapaian kriteria input, dan proses di setiap tingkat administrasi, yaitu nasional, propinsi kabupaten/kota dan puskesmas harus diverifikasi secara berkala
Dari berbagai kriteria yang telah identifikasi untuk setiap standar, dipilih dua atau tiga kriteria selektif yang akan digunakan melakukan Pemantauan Terbatas kualitas PKPR. Dalam pemilihan kriteria yang akan diverifikasi melalui Pemantauan Terbatas tersebut digunakan ketentuan:1. Kriteria terpilih harus berkontribusi secara bermakna pada pemenuhan Standar Nasional
PKPR.2. Kriteria terpilih harus mudah dimonitor dengan menggunakan perangkat yang terbatas.
2.2 PERNYATAAN STANDAR NASIONAL PKPR
Standar Nasional PKPR adalah dokumen tertulis yang berisi berbagai persyaratan mutu PKPR, yang meliputi persyaratan mutu masukan (input), proses, maupun luaran (output). Standar Nasional PKPR dikembangkan untuk digunakan sebagai pedoman dalam mengarahkan dan menilai mutu PKPR. Jadi pada dasarnya Standar Nasional PKPR adalah pedoman pengendalian mutu yang digunakan oleh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan dan menjamin mutu PKPR yang telah dilaksanakan. Untuk dapat menggunakan standar ini, pertama-tama fasilitas kesehatan harus terlebih dahulu mampu melaksanakan PKPR.
11PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Adapun kriteria Puskesmas mampu melaksanakan PKPR sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan konseling pada semua remaja yang memerlukan konseling yang kontak dengan petugas PKPR.
b. Melakukan pembinaan pada minimal 1 (satu) sekolah dalam 1 (satu) tahun di sekolah umum atau sekolah berbasis agama, dengan minimal melaksanakan kegiatan KIE di sekolah binaan minimal 2 kali dalam setahun.
c. Melatih konselor sebaya di sekolah minimal sebanyak 10% dari jumlah murid sekolah binaan.
Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan PKPR, Puskesmas harus meningkatkan mutu masukan dan proses kegiatannya sebagaimana dinyatakan di dalam dokumen Standar Nasional PKPR ini.
Standar Nasional PKPR ini mengatur 5 aspek yang berkaitan dengan penyelenggaraan PKPR, yaitu:1. SDM kesehatan2. Fasilitas kesehatan3. Remaja4. Jejaring, dan 5. Manjemen Kesehatan
2.2.1. SDM Kesehatan
Pernyataan Masalah
1. Tenaga kesehatan tidak memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang ramah remaja.
2. Petugas pendukung tidak memiliki pengetahuan dan sikap untuk mendukung pelayanan kesehatan yang ramah remaja.
3. Sebagian besar petugas puskesmas tidak sadar akan nilai-nilai pribadinya terkait dengan permasalahan kesehatan remaja yang dihadapi.
12PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STANDAR 1. SDM KESEHATANTerbentuk dan berfungsinya tim PKPR yang kompeten (mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan) untuk melaksanakan PKPR sesuai dengan Standar dan pedoman yang berlaku.
Kriteria Masukan (Input) Kriteria Proses Kriteria Luaran (Output)
I.1.1. Pengelola program terlatih, terkait PKPR, yang mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan PKPR sesuai kebutuhan remaja berdasarkan pedoman.
P.1.1. Pengelola program melaksanakan pelayanan terhadap remaja sesuai dengan Standar dan pedoman yang berlaku dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan.
Terbentuk dan berfungsinya tim PKPR yang kompeten (mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan) untuk melaksanakan PKPR sesuai dengan Standar dan pedoman yang berlaku.
I.1.2. Pengelola program, terlatih dan mampu memberikan pelayanan konseling yang peduli, peka, bersahabat dan tidak menghakimi remaja sesuai dengan Standar dan pedoman yang berlaku.
P.1.2. Pengelola program memberikan pelayanan konseling yang peduli, peka, bersahabat dan tidak menghakimi remaja sesuai dengan Standar dan pedoman yang berlaku.
Semua kriteria masukan dan proses terpilih untuk Pemantauan Terbatas.
2.2.3. Fasilitas Kesehatan
Pernyataan Masalah1. Belum semua Puskesmas menyediakan pelayanan yang sesuai kebutuhan remaja,
dengan prosedur yang mudah dan berkualitas2. Tata ruang untuk pelayanan dan Sarana Kesehatan yang ada di Puskesmas kurang
menarik dan terkesan hanya untuk orang sakit.
13PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STANDAR 2. FASILITAS KESEHATANTersedia dan berfungsinya fasilitas kesehatan mampu laksana PKPR dengan pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan remaja, prosedur dan tata laksana yang ramah remaja, serta didukung sarana, prasarana, termasuk peralatan dan obat-obatan yang memadai
Kriteria Masukan (Input) Kriteria ProsesKriteria Luaran
(Output)
I.2.1. Tersedianya paket pelayanan kesehatan komprehensif sesuai dengan kebutuhan remaja tanpa membedakan karakteristik sosial dan ekonomi pada setiap jenjang pelayanan kesehatan, baik di dalam maupun di luar gedung, berdasarkan Standar dan pedoman yang berlaku.
P.2.1. Pengelola program menyelenggarakan paket pelayanan kesehatan komprehensif, sesuai Standar dan pedoman untuk memenuhi kebutuhan remaja tanpa membedakan karakteristik sosial dan ekonomi, baik di dalam maupun di luar gedung.
Tersedia dan berfungsinya fasilitas kesehatan mampu laksana PKPR dengan pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan remaja, prosedur dan tata laksana yang ramah remaja, serta didukung sarana, prasarana, termasuk peralatan dan obat-obatan yang memadai.
I.2.2. Tersedianya prasarana dan sarana yang diperlukan sesuai Standar dan pedoman untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan komprehensif yang memenuhi selera remaja, baik di dalam maupun di luar gedung.
P.2.2. Pengelola program memanfaatkan prasarana dan sarana yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan remaja tanpa membedakan karakteristik sosial dan ekonomi, baik di dalam maupun di luar gedung.
I.2.3. Tersedianya prosedur, tata laksana dan alur pelayanan yang mampu mencegah terjadinya missed opportunity dan menjamin kerahasiaan, privasi, kenyamanan dan kecepatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan komprehensif bagi remaja, baik di dalam maupun di luar gedung faskes.
P.2.3. Pengelola program menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi remaja dengan prosedur dan tata laksana yang mampu mencegah terjadinya missed opportunity dan menjamin kerahasiaan, privasi, kenyamanan dan kecepatan, baik di dalam maupun di luar gedung.
Kriteria yang terpilih untuk Pemantauan Terbatas adalah I.2.1, P.2.1, I.2.3 dan P.2.3.
2.2.3. Remaja
Pernyataan Masalah1. Remaja dan masyarakat tidak memiliki informasi mengenai layanan kesehatan peduli
remaja di Puskesmas.2. Layanan Puskesmas tidak sesuai dengan kebutuhan remaja.
14PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STANDAR 3. REMAjARemaja memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga memahami kebutuhan mereka untuk hidup sehat dan produktif, dan dapat memanfaatkan berbagai jenis dan tempat layanan kesehatan sesuai kebutuhan mereka
Kriteria Masukan (Input) Kriteria ProsesKriteria Luaran
(Output)
I.3.1. Tersedianya mekanisme, prosedur dan sumber daya penyelenggaraan kegiatan pemberian informasi / pelayanan KIE yang memenuhi selera dan kebutuhan berbagai kelompok remaja berdasarkan Standar/pedoman yang berlaku, oleh berbagai pihak terkait sesuai dengan kewenangan masing-masing.
P.3.1. Terselenggaranya kegiatan pemberian informasi kepada remaja/ pelayanan KIE yang memenuhi selera dan kebutuhan berbagai kelompok remaja berdasarkan Standar/pedoman yang berlaku, oleh berbagai pihak terkait sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Remaja memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga mampu memahami kebutuhan untuk hidup sehat dan produktif, serta dapat memanfaatkan berbagai jenis dan tempat layanan kesehatan sesuai kebutuhan.
I.3.2. Tersedianya berbagai alat bantu audio-visual untuk kegiatan pemberian informasi/pelayanan KIE, yang memenuhi selera dan kebutuhan berbagai kelompok remaja dan masyarakat terkait.
P.3.2. Diselenggarakannya kegiatan pemberian informasi/pelayanan KIE yang memenuhi selera dan kebutuhan berbagai kelompok remaja dan masyarakat terkait, menggunakan berbagai metode dan alat bantu audio-visual.
I.3.3. Adanya pedoman tentang peran, hak, tanggung jawab, dan ruang lingkup kegiatan konselor sebaya pendamping konselor sebaya.
P.3.3. Konselor sebaya dan pendamping konselor sebaya melaksanakan peran, hak, tanggung jawab serta kegiatan sesuai pedoman.
Kriteria yang terpilih untuk Pemantauan Terbatas adalah I.3.2, P.3.2, I.3.3 dan P.3.3.
2.2.4. jejaring
Pernyataan Masalah1. Masih kurangnya kepedulian dan dukungan dari stakeholder terhadap permasalahan
remaja.2. Masyarakat terutama orang tua kurang memahami kebutuhan remaja dan belum
mendapatkan informasi tentang PKPR.3. Remaja kurang dilibatkan dalam pengembangan dan pelaksanaan PKPR.
15PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STANDAR 4. jEjARINGTerbentuk dan berfungsinya jejaring antar remaja, kelompok masyarakat, lintas program, lintas sektor terkait, dan lembaga swadaya masyarakat, dalam penyediaan dan pemanfaatan PKPR.
Kriteria Masukan (Input) Kriteria ProsesKriteria Luaran
(Output)
I.4.1. Tersedianya metode dan instrumen untuk melakukan pemetaan peran, kegiatan dan produk berbagai pemangku kepentingan dalam pembinaan kesehatan remaja (duty bearer analysis).
P.4.1. Terlaksananya pemetaan dan tersedianya peta peran, kegiatan dan produk berbagai pemangku kepentingan dalam pembinaan kesehatan remaja.
Terbentuk dan berfungsinya jejaring antar remaja, kelompok masyarakat, lintas program, lintas sektor terkait, dan lembaga swadaya masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatan PKPR.
I.4.2. Tersedianya mekanisme pembentukan jejaring/forum antar pemangku kepentingan, kejelasan peran, tanggung jawab, dan fungsi pembinaan dari setiap organisasi dalam pembinaan kesehatan remaja.
P.4.2.Terlaksananya mekanisme pembentukan jejaring/forum antar pemangku kepentingan, adanya kejelasan peran, tanggung jawab, dan fungsi pembinaan dari setiap organisasi dalam pembinaan kesehatan remaja.
I.4.3. Tersedianya mekanisme pembinaan berbagai kelompok masyarakat untuk mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan remaja.
P.4.3. Berbagai kelompok masyarakat melaksanakan kegiatan yang mendukung pemanfaatan pelayanan kesehatan remaja.
I.4.4. Tersedianya mekanisme pembinaan, penguatan peran, dan tanggung jawab organisasi remaja yang memperjuangkan kepentingan remaja.
P.4.4. Terlaksananya pembentukan, pembinaan penguatan peran, dan tanggung jawab organisasi remaja yang memperjuangkan kepentingan remaja.
I.4.5. Tersedianya mekanisme untuk meningkatkan partisipasi remaja dalam pembinaan kesehatan remaja.
P.4.5. Remaja didorong untuk berpartisipasi aktif dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan menilai kegiatan pembinaan kesehatan remaja.
Kriteria yang terpilih untuk Pemantauan Terbatas adalah I.4.1, P.4.1, I.4.5 dan P.4.5.
16PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.2.5. Manjemen Kesehatan
Pernyataan Masalah1. Kurangnya dukungan kebijakan dari setiap jenjang administratif untuk PKPR.2. Belum lengkapnya Standar dan pedoman serta rencana aksi dalam penyelenggaraan
PKPR3. Belum optimalnya sistem manajemen dalam PKPR (Pencatatan, Pelaporan, Evaluasi,
pemantauan dan sistem rujukan)
STANDAR 5. MANAjEMEN KESEHATANAdanya kebijakan dan sistem manajemen yang mampu menjamin dan meningkatkan kualitas PKPR
Kriteria Masukan (Input) Kriteria ProsesKriteria Luaran
(Output)
I.5.1. Tersedianya berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk advokasi terhadap penentu kebijakan/pengambil keputusan pada berbagai tingkat administratif, dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan sumber daya bagi pelaksanaan PKPR.
P.5.1. Terlaksananya kegiatan advokasi PKPR dengan menggunakan berbagai dokumen terkait pada berbagai tingkat administratif untuk mendukung lahirnya kebijakan pelaksanaan PKPR,.
Adanya kebijakan dan sistem manajemen yang mampu menjamin peningkatan kualitas PKPR.
I.5.2. Tersedianya Standar, pedoman, dan rencana aksi untuk penyelenggaraan PKPR.
P.5.2. Terselenggaranya PKPR sesuai dengan Standar, pedoman, dan rencana aksi.
I.5.3. Tersedianya sistem pencatatan dan pelaporan program PKPR.
P.5.3. Terselenggaranya pencatatan dan pelaporan program PKPR.
I.5.4. Tersedianya metode dan instrumen untuk melaksanakan evaluasi diri, supervisi fasilitatif dan pemantauan terhadap penyelenggaraan PKPR.
P.5.4. Terlaksananya kegiatan evaluasi diri, supervisi fasilitatif dan pemantauan terhadap penyelenggaraan PKPR.
I.5.5. Adanya sistem rujukan medik untuk pelayanan kesehatan remaja, yang terintegrasi dengan rujukan sosial maupun rujukan hukum.
P.5.5. Terlaksananya layanan rujukan dan rujukan balik medik untuk pelayanan kesehatan remaja, dan berfungsinya rujukan sosial maupun rujukan hukum.
Kriteria yang terpilih untuk Pemantauan Terbatas adalah 5.1, 5.3, 5.4 dan 5.5
17PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.3. IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PKPR
Standar Nasional PKPR adalah sebuah manual mutu, yang untuk implementasinya membutuhkan pengembangan berbagai Standar dan pedoman lain yang bersifat teknis dan operasional. Kementerian Kesehatan secara terus-menerus mengidentifikasi berbagai Standar dan pedoman yang sudah ada dan menilai kesesuaiannya dengan Standar Nasional PKPR ini. Apabila diperlukan, dapat dilakukan revisi terhadap berbagai Standar dan pedoman tersebut, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan program. Tidak tertutup kemungkinan dikembangkannya Standar dan pedoman baru agar Standar Nasional PKPR ini dapat terus diimplementasikan.
Implementasi Standar Nasional PKPR merupakan tanggung jawab berbagai stakeholder yang terkait pada berbagai tingkat administrasi. Di lingkungan Sektor Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam memenuhi Standar Nasional PKPR (lihat bagian 3 : Aksi untuk Pemenuhan Standar Nasional PKPR).
2.4. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN TINGKAT PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PKPR
Implementasi Standar Nasional PKPR perlu terus menerus dipantau dan dinilai. Pemantauan dan penilaian yang dilakukan secara sistematis dan terencana akan menjamin terpenuhinya Standar tersebut dan terselenggaranya PKPR dengan mutu yang ajeg dan merata di seluruh wilayah Republik Indonesia. Untuk keperluan pemantauan dan penilaian seperti diuraikan diatas, Standar Nasional PKPR ini dilengkapi dengan instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan terbatas tingkat pemenuhan Standar Nasional PKPR di Puskesmas.
Dengan pemantauan yang berkesinambungan, penyimpangan dan/atau ketidaksesuaian terhadap Standar dapat dengan cepat diidentifikasi sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi sedini mungkin.
18PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
19PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STA
ND
AR
1. S
DM
KES
EHA
TAN
Ters
edia
nya
tim P
KPR
yan
g ko
mpe
ten
(mem
puny
ai p
enge
tahu
an, s
ikap
dan
ket
eram
pila
n) u
ntuk
mel
aksa
naka
n PK
PR
sesu
ai d
enga
n St
anda
r dan
ped
oman
yan
g be
rlaku
.
MA
TRIK
S A
KSI
UN
TUK
PEM
ENU
HA
N K
RIT
ERIA
STA
ND
AR
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/ KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.1.1
. Pen
gelo
la p
rogr
am
terla
tih, t
erka
it PK
PR, y
ang
mem
puny
ai p
enge
tahu
an,
sika
p da
n ke
tera
mpi
lan
untu
k m
elak
sana
kan
PKPR
se
suai
keb
utuh
an re
maj
a be
rdas
arka
n pe
dom
an.
P.1.
1.Pe
ngel
ola
prog
ram
m
elak
sana
kan
pela
yana
n te
rhad
ap re
maj
a se
suai
de
ngan
Sta
ndar
dan
pe
dom
an y
ang
berla
ku
dan
diku
kuhk
an d
enga
n Su
rat K
eput
usan
.
Mel
akuk
an T
OT
PKPR
pad
a tin
gkat
N
asio
nal
Mel
akuk
an E
valu
asi
Pasc
a Pe
latih
an P
KPR
Mel
aksa
naka
n Bi
mbi
ngan
Tek
nis
pela
ksan
aan
PKPR
Men
gem
bang
kan
pe
dom
an-p
edom
an
tent
ang
pela
ksan
aan
PKPR
ke
Prov
insi
Penc
etak
an P
edo-
man
, dan
dis
tribu
si
via
inte
rnet
.
Mel
akuk
an T
OT
PKPR
pad
a tin
gkat
Pr
ovin
si
Mel
akuk
an E
valu
asi
Pasc
a Pe
latih
an
PKPR
Mel
aksa
naka
n Bi
mbi
ngan
Tek
nis
pela
ksan
aan
PKPR
Men
dist
ribus
ikan
pedo
man
-ped
oman
te
ntan
g pe
laks
anaa
n PK
PR k
e Ka
b/Ko
ta
Mel
akuk
an p
elat
ihan
PK
PR b
agi
SDM
kes
ehat
an
pusk
esm
as
Mel
akuk
an E
valu
asi
Pasc
a Pe
latih
an
PKPR
Mel
aksa
naka
n Bi
mbi
ngan
Tek
nis
pela
ksan
aan
PKPR
Men
dist
ribus
ikan
pe
dom
an-
pedo
man
tent
ang
pela
ksan
aan
PKPR
ke
Pus
kesm
as
Mem
bent
uk T
im
PKPR
den
gan
core
te
naga
terla
tih
Mel
akuk
an s
osia
lisas
i in
tern
al
tent
ang
PKPR
Tran
sfer
kno
wle
dge
petu
gas
yang
dila
tih
kepa
da a
nggo
ta ti
m
PKPR
lain
nya
Mer
enca
naka
n pe
laks
anaa
n pr
ogra
m
PKPR
Men
ggun
akan
pe
dom
an P
KPR
da
lam
pel
aksa
naan
ke
giat
an
I.1.2
.Pen
gelo
la p
rogr
am
terla
tih d
an m
ampu
m
embe
rikan
pel
ayan
an
kons
elin
g ya
ng p
edul
i, pe
ka, b
ersa
haba
t dan
tida
k m
engh
akim
i rem
aja
sesu
ai
deng
an S
tand
ar d
an
pedo
man
yan
g be
rlaku
.
P.1.
2.Pe
ngel
ola
prog
ram
m
embe
rikan
pel
ayan
an
kons
elin
g ya
ng p
edul
i, pe
ka, b
ersa
haba
t dan
tid
ak m
engh
akim
i rem
aja
sesu
ai d
enga
n St
anda
r da
n pe
dom
an y
ang
berla
ku.
Men
yedi
akan
mod
ul
tekn
ik k
onse
ling
dan
mem
astik
an
bahw
a pe
latih
an
tekn
ik k
onse
ling
men
jadi
bag
ian
dari
Pela
tihan
PKP
R y
ang
dise
leng
gara
kan
di
tingk
at p
rovi
nsi,
dan
Kabu
pate
n/Ko
ta
Men
dist
ribus
ikan
m
odul
tekn
ik
kons
elin
g da
n m
emas
tikan
bah
wa
pela
tihan
tekn
ik
kons
elin
g m
enja
di
bagi
an d
ari P
elat
ihan
PK
PR y
ang
dise
leng
gara
kan
di
tingk
at K
abup
aten
/Ko
ta
Men
yele
ngga
raka
n pe
latih
an te
knik
ko
nsel
ing
seba
gai
bagi
an d
ari
Pela
tihan
PKP
R
dan
mem
astik
an
kete
rsed
iaan
dan
pe
man
faat
an
Pedo
man
tekn
ik
kons
elin
g di
Pu
skes
mas
Pusk
esm
as
mem
anfa
atka
n pe
dom
an te
knik
ko
nsel
ing
untu
k m
embe
rikan
laya
nan
kons
elin
g pa
da
rem
aja
AKSI UNTUK PEMENUHANSTANDAR NASIONAL PKPR 3
20PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STA
ND
AR
2. F
ASI
LITA
S K
ESEH
ATA
N
Ters
edia
dan
g be
rfung
siny
a fa
silit
as k
eseh
atan
mam
pu la
ksan
a PK
PR d
enga
n pe
laya
nan
kese
hata
n se
suai
yan
g ke
butu
han
rem
aja,
pro
sedu
r dan
tata
laks
ana
yang
ram
ah re
maj
a, s
erta
did
ukun
g sa
rana
, pra
sara
na, t
erm
asuk
per
alat
an d
an o
bat-
obat
an y
ang
mem
adai
.
MA
TRIK
AK
SI U
NTU
K P
EMEN
UH
AN
KR
ITER
IA S
TAN
DA
R
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/ KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.2.1
. Ter
sedi
anya
pak
et
pela
yana
n ke
seha
tan
kom
-pr
ehen
sif s
esua
i den
gan
kebu
tuha
n re
maj
a ta
npa
mem
beda
kan
kara
kter
istik
so
sial
dan
eko
nom
i pad
a se
tiap
jenj
ang
pela
yana
n ke
seha
tan,
bai
k di
dal
am
mau
pun
di lu
ar g
edun
g,
berd
asar
kan
Stan
dar d
an
pedo
man
yan
g be
rlaku
.
P.2.
1.Pe
ngel
ola
prog
ram
m
enye
leng
gara
kan
pake
t pe
laya
nan
kese
hata
n ko
mpr
ehen
sif s
esua
i St
anda
r dan
ped
oman
un
tuk
mem
enuh
i ke-
butu
han
rem
aja
tanp
a m
embe
daka
n ka
rakt
eris
tik
sosi
al d
an e
kono
mi,
baik
di
dal
am m
aupu
n di
luar
ge
dung
.
Men
yusu
n, m
endi
stri-
busi
kan,
dan
men
so-
sial
isas
ikan
Sta
ndar
da
n pe
dom
an
pak
et
pela
yana
n ke
seha
tan
kom
preh
ensi
f ses
uai
deng
an k
ebut
uhan
re
maj
a, b
aik
di d
alam
m
aupu
n di
luar
ged
ung
Mem
asuk
kan
prog
ram
PK
PR d
alam
SPM
Bi
dang
Kes
ehat
an
M
endi
strib
usik
an, d
an
men
sosi
alis
asik
an
Stan
dar d
an p
edo-
man
pak
et p
elay
anan
ke
seha
tan
kom
pre-
hens
if se
suai
den
gan
kebu
tuha
n re
maj
a,
baik
di d
alam
mau
pun
di lu
ar g
edun
g
M
endi
strib
usik
an,
dan
men
sosi
alis
a-si
kan
Stan
dar d
an
pedo
man
pa
ket
pela
yana
n ke
seha
tan
kom
preh
ensi
f ses
uai
deng
an k
ebut
uhan
re
maj
a, b
aik
di d
alam
m
aupu
n di
luar
ge
dung
M
elak
ukan
bim
bing
an
tekn
is te
rhad
ap P
usk-
esm
as te
rkai
t pel
ak-
sana
an p
elay
anan
ke-
seha
tan
kom
preh
ensi
f
Mel
aksa
naka
n pa
ket
pela
yana
n ke
seha
tan
kom
preh
ensi
f ses
uai
Stan
dar d
an p
edo-
man
unt
uk m
emen
uhi
kebu
tuha
n re
maj
a,
baik
di d
alam
mau
pun
di lu
ar g
edun
g
I.2.2
. Ter
sedi
anya
pr
asar
ana
dan
sara
na
yang
dip
erlu
kan
sesu
ai
Stan
dar d
an p
edom
an
untu
k m
enye
leng
gara
kan
pela
yana
n ke
seha
tan
kom
preh
ensi
f yan
g m
e-m
enuh
i sel
era
rem
aja,
ba
ik d
i dal
am m
aupu
n di
lu
ar g
edun
g.
P.2.
2. P
enge
lola
pr
ogra
m m
enye
diak
an
pras
aran
a da
n sa
rana
ya
ng d
iper
luka
n un
tuk
men
yele
ngga
raka
n pe
laya
nan
kese
hata
n ko
mpr
ehen
sif,
yang
se
suai
den
gan
kebu
tu-
han
rem
aja
tanp
a m
em-
beda
kan
kara
kter
istik
so
sial
dan
eko
nom
i, ba
ik d
i dal
am m
aupu
n di
luar
ged
ung.
Men
yusu
n, m
endi
stri-
busi
kan,
dan
men
so-
sial
isas
ikan
pe
dom
an
tent
ang
pras
aran
a da
n sa
rana
yan
g di
perlu
kan
untu
k m
enye
leng
-ga
raka
n pe
laya
nan
kese
hata
n ko
mpr
e-he
nsif
yang
mem
enuh
i se
lera
rem
aja,
bai
k di
da
lam
mau
pun
di lu
ar
gedu
ng.
M
endi
strib
usik
an, d
an
men
sosi
alis
asik
an
pedo
man
tent
ang
pras
aran
a da
n sa
rana
ya
ng d
iper
luka
n un
tuk
men
yele
ngga
raka
n pe
laya
nan
kese
hata
n ko
mpr
ehen
sif y
ang
mem
enuh
i sel
era
rem
aja,
bai
k di
dal
am
mau
pun
di lu
ar
gedu
ng.
Men
yedi
akan
pra
sa-
rana
dan
sar
ana
yang
dip
erlu
kan
ses-
uai p
edom
an u
ntuk
m
enye
leng
gara
kan
pela
yana
n ke
s-eh
atan
kom
preh
en-
sif y
ang
mem
enuh
i se
lera
rem
aja,
bai
k di
dal
am m
aupu
n di
lu
ar g
edun
g.
Mem
anfa
tkan
pra
sa-
rana
dan
sar
ana
yang
dip
erlu
kan
ses-
uai p
edom
an u
ntuk
m
enye
leng
gara
kan
pela
yana
n ke
s-eh
atan
kom
preh
ensi
f ya
ng m
emen
uhi
sele
ra re
maj
a, b
aik
di d
alam
mau
pun
di
luar
ged
ung.
21PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/ KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.2.3
. Ter
sedi
anya
pro
se-
dur,
tata
laks
ana
dan
alur
pe
laya
nan
yang
mam
pu
men
cega
h te
rjadi
nya
mis
sed
oppo
rtuni
ty d
an
men
jam
in k
erah
asia
an,
priv
asi,
keny
aman
an d
an
kece
pata
n pe
nyel
engg
a-ra
an p
elay
anan
kes
ehat
an
kom
preh
ensi
f bag
i rem
aja,
ba
ik d
i dal
am m
aupu
n di
lu
ar g
edun
g.
P.2.
3.Pe
ngel
ola
prog
ram
m
enye
leng
gara
kan
pela
yana
n ke
seha
tan
deng
an p
rose
dur d
an
tata
laks
ana
yang
mam
pu
men
cega
h te
rjadi
nya
mis
sed
oppo
rtuni
ty d
an
men
jam
in k
erah
asia
an,
priv
asi,
keny
aman
an d
an
kece
pata
n, b
aik
di d
alam
m
aupu
n di
luar
ged
ung.
Men
yusu
n, m
endi
stri-
busi
kan,
dan
men
so-
sial
isas
ikan
ped
oman
te
ntan
g pr
osed
ur, t
ata
laks
ana
dan
alur
pel
ay-
anan
yan
g m
ampu
m
ence
gah
terja
diny
a m
isse
d op
portu
nity
dan
m
enja
min
ker
ahas
iaan
, pr
ivas
i, ke
nyam
anan
da
n ke
cepa
tan
peny
-el
engg
araa
n pe
laya
nan
kese
hata
n ko
mpr
ehen
-si
f bag
i rem
aja,
bai
k di
da
lam
mau
pun
di lu
ar
gedu
ng.
Men
dist
ribus
ikan
, da
n m
esos
ialis
a-si
kan
pedo
man
te
ntan
g pr
osed
ur,
tata
laks
ana
dan
alur
pel
ayan
an y
ang
mam
pu m
ence
gah
terja
diny
a m
isse
d op
portu
nity
dan
m
enja
min
ker
a-ha
siaa
n, p
rivas
i, ke
nyam
anan
dan
ke
cepa
tan
peny
-el
engg
araa
n pe
lay-
anan
kes
ehat
an
kom
preh
ensi
f bag
i re
maj
a, b
aik
di
dala
m m
aupu
n di
lu
ar g
edun
g.
Men
dist
ribus
ikan
, m
enso
sial
isas
ikan
, da
n m
emfa
sili-
tasi
pel
aksa
naan
pr
osed
ur, t
ata
laks
ana
dan
alur
pe
laya
nan
yang
m
ampu
men
cega
h te
rjadi
nya
mis
sed
oppo
rtuni
ty d
an
men
jam
in k
era-
hasi
aan,
priv
asi,
keny
aman
an d
an
kece
pata
n pe
ny-
elen
ggar
aan
pela
y-an
an k
eseh
atan
ko
mpr
ehen
sif b
agi
rem
aja,
bai
k di
da
lam
mau
pun
di
luar
ged
ung.
Mel
aksa
naka
n pr
osed
ur, t
ata
lak-
sana
dan
alu
r yan
g m
ampu
men
cega
h te
rjadi
nya
mis
sed
oppo
rtuni
ty d
an
men
jam
in k
erah
a-si
aan,
priv
asi,
keny
a-m
anan
dan
kec
epa-
tan
peny
elen
ggar
aan
pela
yana
n ke
s-eh
atan
kom
preh
ensi
f ba
gi re
maj
a, b
aik
di
dala
m m
aupu
n di
lu
ar g
edun
g.
22PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STA
ND
AR
3. R
EMA
jAR
emaj
a m
empe
role
h in
form
asi y
ang
dibu
tuhk
an s
ehin
gga
mem
aham
i keb
utuh
an u
ntuk
hid
up s
ehat
dan
pro
dukt
if, d
an
mem
anfa
atka
n je
nis
dan
tem
pat b
erba
gai l
ayan
an k
eseh
atan
yan
g te
rsed
ia s
esua
i keb
utuh
an.
MA
TRIK
S A
KSI
UN
TUK
PEM
ENU
HA
N K
RIT
ERIA
STA
ND
AR
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.3.1
. Ter
sedi
anya
m
ekan
ism
e, p
rose
dur
dan
sum
ber d
aya
peny
elen
ggar
aan
kegi
atan
pem
beria
n in
form
asi/p
elay
anan
KI
E ya
ng m
emen
uhi
sele
ra d
an k
ebut
uhan
be
rbag
ai k
elom
pok
rem
aja
berd
asar
kan
Stan
dar/p
edom
an
yang
ber
laku
, ole
h be
rbag
ai p
ihak
te
rkai
t ses
uai d
enga
n ke
wen
anga
n m
asin
g-m
asin
g.
P.3.
1.
Ters
elen
ggar
anya
ke
giat
an p
embe
rian
info
rmas
i kep
ada
rem
aja/
pel
ayan
an
KIE
yang
mem
enuh
i se
lera
dan
keb
utuh
an
berb
agai
kel
ompo
k re
maj
a be
rdas
arka
n St
anda
r/ pe
dom
an y
ang
berla
ku, o
leh
berb
agai
pi
hak
terk
ait,
sesu
ai
deng
an k
ewen
anga
n m
asin
g-m
asin
g.
Men
yusu
n,
men
dist
ribus
ikan
dan
m
enso
sial
isas
ikan
pe
dom
an te
ntan
g m
ekan
ism
e, p
rose
dur
dan
kebu
tuha
n su
mbe
r da
ya p
enye
leng
gara
an
kegi
atan
pem
beria
n in
form
asi/p
elay
anan
KI
E ya
ng m
emen
uhi
sele
ra d
an k
ebut
uhan
be
rbag
ai k
elom
pok
rem
aja
oleh
ber
baga
i pi
hak
terk
ait s
esua
i de
ngan
kew
enan
gan
mas
ing-
mas
ing
berd
asar
kan
Stan
dar/
pedo
man
yan
g be
rlaku
.
Men
dist
ribus
ikan
dan
m
enso
sial
isas
ikan
pe
dom
an te
ntan
g
mek
anis
me,
pro
sedu
r da
n ke
butu
han
sum
ber d
aya
peny
elen
ggar
aan
kegi
atan
pem
beria
n in
form
asi /
pel
ayan
an
KIE
yang
mem
enuh
i se
lera
dan
keb
utuh
an
berb
agai
kel
ompo
k re
maj
a ol
eh b
erba
gai
piha
k te
rkai
t ses
uai
deng
an k
ewen
anga
n m
asin
g-m
asin
g be
rdas
arka
n St
anda
r pe
dom
an y
ang
berla
ku.
Men
dist
ribus
ikan
, m
enso
sial
isas
ikan
, da
n m
emfa
silit
asi
peng
guna
an
pedo
man
tent
ang
mek
anis
me,
pro
sedu
r da
n ke
butu
han
sum
ber d
aya
peny
elen
ggar
aan
kegi
atan
pem
beria
n in
form
asi/p
elay
anan
KI
E ya
ng m
emen
uhi
sele
ra d
an k
ebut
uhan
be
rbag
ai k
elom
pok
rem
aja
oleh
ber
baga
i pi
hak
terk
ait s
esua
i de
ngan
kew
enan
gan
mas
ing-
mas
ing
berd
asar
kan
Stan
dar
pedo
man
yan
g be
rlaku
.
Mel
aksa
naka
n
mek
anis
me,
pro
sedu
r da
n pe
man
faat
an
sum
ber d
aya
untu
k pe
nyel
engg
araa
n ke
giat
an p
embe
rian
info
rmas
i/pel
ayan
an
KIE
yang
mem
enuh
i se
lera
dan
keb
utuh
an
berb
agai
kel
ompo
k re
maj
a ol
eh b
erba
gai
piha
k te
rkai
t ses
uai
deng
an k
ewen
anga
n m
asin
g-m
asin
g be
rdas
arka
n St
anda
r pe
dom
an y
ang
berla
ku.
23PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.3.2
. Ter
sedi
anya
be
rbag
ai a
lat b
antu
au
dio-
visu
al u
ntuk
ke
giat
an p
embe
rian
info
rmas
i/pel
ayan
an
KIEy
ang
mem
enuh
i se
lera
dan
keb
utuh
an
berb
agai
kel
ompo
k re
maj
a da
n m
asya
raka
t te
rkai
t.
P.3.
2.D
isel
engg
arak
anny
a ke
giat
an p
embe
rian
info
rmas
i/pel
ayan
an K
IE
yang
mem
enuh
i sel
era
dan
kebu
tuha
n be
rbag
ai
kelo
mpo
k re
maj
a da
n m
asya
raka
t ter
kait,
m
engg
unak
an b
erba
gai
alat
ban
tu a
udio
-vis
ual.
M
enyu
sun,
men
ceta
k da
n m
endi
strib
usik
an
serta
men
sosi
alis
asik
an
berb
agai
ala
t ban
tu
audi
o-vi
sual
unt
uk
kegi
atan
pem
beria
n in
form
asi /
pel
ayan
an
KIE,
bai
k be
rupa
m
edia
cet
ak m
aupu
n el
ektro
nik,
yan
g m
emen
uhi s
eler
a da
n ke
butu
han
berb
agai
ke
lom
pok
rem
aja
dan
mas
yara
kat t
erka
it
M
ence
tak,
m
endi
strib
usik
an d
an
men
sosi
alis
asik
an
berb
agai
ala
t ba
ntu
audi
o-vi
sual
un
tuk
kegi
atan
pe
mbe
rian
info
rmas
i/ pe
laya
nan
KIE
yang
m
emen
uhi s
eler
a da
n ke
butu
han
berb
agai
ke
lom
pok
rem
aja
dan
mas
yara
kat
terk
ait,
baik
mel
alui
m
edia
cet
ak m
aupu
n el
ektro
nik
M
ence
tak,
m
endi
strib
usik
an d
an
men
sosi
alis
asik
an
berb
agai
ala
t ban
tu
audi
o-vi
sual
unt
uk
kegi
atan
pem
beria
n in
form
asi/
pela
yana
n KI
E, ,
yan
g m
emen
uhi s
eler
a da
n ke
butu
han
berb
agai
ke
lom
pok
rem
aja
dan
mas
yara
kat
terk
ait,
baik
mel
alui
m
edia
cet
ak m
aupu
n el
ektro
nik
M
embe
rikan
info
rmas
i pa
da re
maj
a de
ngan
m
eman
faat
kan
ber
baga
i al
at b
antu
aud
io-
visu
al u
ntuk
keg
iata
n pe
mbe
rian
info
rmas
i/pe
laya
nan
KIE,
yan
g m
emen
uhi s
eler
a da
n ke
butu
han
berb
agai
ke
lom
pok
rem
aja
dan
mas
yara
kat t
erka
it, b
aik
mel
alui
med
ia c
etak
m
aupu
n el
ektro
nik
I.3.3
. Ada
nya
pedo
man
te
ntan
g pe
ran,
hak
, ta
nggu
ng ja
wab
, dan
ru
ang
lingk
up k
egia
tan
kons
elor
seb
aya
dan
pend
ampi
ng. k
onse
lor
seba
ya
P.3.
3. K
onse
lor s
ebay
a da
n pe
ndam
ping
kon
selo
r se
baya
mel
aksa
naka
n pe
ran,
hak
, tan
ggun
g ja
wab
ser
ta k
egia
tan
sesu
ai d
enga
n St
anda
r da
n pe
dom
an.
M
enyu
sun,
men
ceta
k da
n m
endi
strib
usik
an
serta
men
sosi
alis
asik
an
jukn
is te
ntan
g pe
ran,
ha
k, ta
nggu
ng
jaw
ab, d
an ru
ang
lingk
up k
egia
tan
kons
elor
seb
aya
dan
pend
ampi
ng k
onse
lor
seba
ya.
M
ence
tak
dan
men
dist
ribus
ikan
ser
ta
men
sosi
alis
asik
an
jukn
is te
ntan
g pe
ran,
ha
k, ta
nggu
ng
jaw
ab, d
an ru
ang
lingk
up k
egia
tan
kons
elor
seb
aya
dan
pend
ampi
ng k
onse
lor
seba
ya .
M
ence
tak
dan
men
dist
ribus
ikan
ser
ta
men
sosi
alis
asik
an
jukn
is te
ntan
g pe
ran,
ha
k, ta
nggu
ng
jaw
ab, d
an ru
ang
lingk
up k
egia
tan
kons
elor
seb
aya
dan
pend
ampi
ng k
onse
lor
seba
ya .
M
embi
na d
an m
eman
tau
kons
elor
seb
aya
dan
pend
ampi
ng k
onse
lor
seba
ya
24PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STA
ND
AR
4. j
EjA
RIN
GTe
rban
gunn
ya je
jarin
g PK
PR a
ntar
par
a re
maj
a, k
elom
pok-
kelo
mpo
k m
asya
raka
t, lin
tas
prog
ram
, lin
tas
sekt
or t
erka
it,
Lem
baga
-lem
baga
Sw
aday
a M
asya
raka
t dal
am p
embi
naan
kes
ehat
an re
maj
a.
MA
TRIK
S A
KSI
UN
TUK
PEM
ENU
HA
N K
RIT
ERIA
STA
ND
AR
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.4.1
.Ter
sedi
anya
m
etod
e da
n in
stru
men
un
tuk
mel
akuk
an
pem
etaa
n pe
ran,
ke
giat
an d
an p
rodu
k be
rbag
ai p
eman
gku
kepe
ntin
gan
dala
m
pem
bina
an k
eseh
atan
re
maj
a (d
uty
bear
er
anal
ysis
).
P.4.
1. T
erla
ksan
anya
pe
met
aan
dan
ters
edia
nya
peta
per
an,
kegi
atan
dan
pro
duk
berb
agai
pem
angk
u ke
pent
inga
n da
lam
pe
mbi
naan
kes
ehat
an
rem
aja.
Men
gem
bang
kan
dan
men
yosi
alis
asik
an
met
ode
dan
inst
rum
en
pem
etaa
n un
tuk
dila
ksan
akan
di m
asin
g-m
asin
g tin
gkat
Men
ggun
akan
has
il pe
met
aan
dala
m
pere
ncan
aan
prog
ram
ke
seha
tan
rem
aja
Men
sosi
alis
asik
an
met
ode
dan
inst
rum
en k
epad
a D
inas
Kes
ehat
an
Kab/
Kot
a
Mel
akuk
an
pem
etaa
n de
ngan
m
eman
faat
kan
met
ode
dan
inst
rum
en y
ang
tela
h di
kem
bang
kan.
Mem
astik
an
bahw
a D
inas
ke
seha
tan
kab/
ko
ta m
elak
sana
kan
pem
etaa
n
Men
ggun
akan
ha
sil p
emet
aan
dala
m p
eren
cana
an
prog
ram
kes
ehat
an
rem
aja
Men
sosi
alis
asik
an
met
ode
dan
inst
rum
en
kepa
da P
uske
smas
Mel
aksa
naka
n pe
met
aan
deng
an
mem
anfa
atka
n m
etod
e da
n in
stru
men
yan
g te
lah
dike
mba
ngka
n
Mem
astik
an
bahw
a Pu
skes
mas
m
elak
sana
kan
pem
etaa
n
Men
ggun
akan
has
il pe
met
aan
dala
m
pere
ncan
aan
prog
ram
ke
seha
tan
rem
aja
Men
yedi
akan
has
il ke
giat
an, b
erup
a da
ta d
an c
akup
an
pela
yana
n ku
njun
gan,
je
nis
peny
akit,
ko
nsul
tasi
sec
ara
berk
ala
yang
terp
ilih
berd
asar
kan
kelo
mpo
k um
ur, j
enis
kel
amin
da
n ba
ru-la
ma
Mel
aksa
naka
n pe
met
aan
deng
an
mem
anfa
atka
n m
etod
e da
n in
stru
men
yan
g te
lah
dike
mba
ngka
n
Men
ggun
akan
has
il pe
met
aan
dala
m
pere
ncan
aan
prog
ram
ke
seha
tan
rem
aja
25PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.4.2
. Ter
sedi
anya
m
ekan
ism
e pe
mbe
ntuk
an
jeja
ring/
foru
m
kom
unik
asi p
eman
gku
kepe
ntin
gan,
ada
nya
keje
lasa
n pe
ran,
ta
nggu
ng ja
wab
, dan
fu
ngsi
pem
bina
an,
dari
setia
p or
gani
sasi
da
lam
pem
bina
an
kese
hata
n re
maj
a.
P.4.
2.Te
rlaks
anan
ya
mek
anis
me
pem
bent
ukan
jeja
ring
dan
foru
m k
omun
ikas
i pe
man
gku
kepe
ntin
gan,
ad
anya
kej
elas
an
pera
n, ta
nggu
ng ja
wab
, da
n fu
ngsi
pem
bina
an,
dari
setia
p or
gani
sasi
, da
lam
pem
bina
an
kese
hata
n re
maj
a.
Mem
fasi
litas
i pro
vins
i un
tuk
mem
bent
uk
dan
mem
bina
jeja
ring/
foru
m k
omun
ikas
i ant
ar
pem
angk
u ke
pent
inga
n da
lam
pem
bina
an
kese
hata
n ra
mah
ses
uai
pera
n da
n ta
nggu
ng
jaw
ab
Men
gada
kan
perte
mua
n be
rkal
a lin
tas
sekt
or
terk
ait u
ntuk
mem
perk
uat
pera
n da
n ta
nggu
ng
jaw
ab d
alam
pem
bina
an
kese
hata
n re
maj
a
Mem
fasi
llitas
i pe
mbe
ntuk
an s
ekre
taria
t fo
rum
pem
bina
an
kese
hata
n re
maj
a de
ngan
SK
send
iri
atau
ber
afis
iliasi
pad
a ke
lom
pok
kerja
yan
g su
dah
ada
di ti
ngka
t na
sion
al
Mem
fasi
litas
i di
nas
kese
hata
n ka
bupa
ten/
kot
a un
tuk
mem
anfa
atka
n m
ekan
ism
e pe
mbi
naan
je
jarin
g/ p
eman
gku
kepe
ntin
gan
sesu
ai
pera
n da
n ta
nggu
ng
jaw
ab d
an fu
ngsi
nya
Men
gada
kan
perte
mua
n be
rkal
a lin
tas
sekt
oral
terk
ait
di ti
ngka
t pro
vins
i
Mem
fasi
llitas
i pe
mbe
ntuk
an
sekr
etar
iat f
orum
pe
mbi
naan
ke
seha
tan
rem
aja
deng
an S
K se
ndiri
at
au b
eraf
isilia
si
pada
kel
ompo
k ke
rja
yang
sud
ah a
da
Mel
akuk
an o
rient
asi
kepa
da to
koh
kunc
i or
gani
sasi
mas
yara
kat
dan
rem
aja
men
gena
i pe
laya
nan
dan
man
faat
pr
ogra
m k
eseh
atan
re
maj
a, p
eran
dan
ta
nggu
ng ja
wab
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
Mem
fasi
litas
i pu
skes
mas
unt
uk
men
gem
bang
kan
jeja
ring
anta
r kel
ompo
k m
asya
raka
t dan
re
maj
a po
tens
ial
yang
bis
a be
rper
an
dala
m m
endu
kung
pe
man
faat
an P
KPR
Mem
fasi
llitas
i pe
mbe
ntuk
an s
ekre
taria
t fo
rum
pem
bina
an
kese
hata
n re
maj
a de
ngan
SK
send
iri
atau
ber
afis
iliasi
pad
a ke
lom
pok
kerja
yan
g su
dah
ada
Men
gem
bang
kan
jeja
ring
anta
r ke
lom
pok
mas
yaka
t da
n re
maj
a po
tens
ial
yang
bis
a be
rper
an
dala
m m
endu
kung
pe
man
faat
an P
KPR
Men
erap
kan
mek
anis
me
koor
dina
si
linta
s se
ktor
yan
g te
rkai
t di t
ingk
at
keca
mat
an a
tau
desa
at
au k
elur
ahan
Men
gem
bang
kan
kerja
sam
a lin
tas
prog
ram
bai
k in
tern
al
mau
pun
anta
r pu
skes
mas
.
26PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.4.3
. Ter
sedi
anya
m
ekan
ism
e pe
mbi
naan
ber
baga
i ke
lom
pok
mas
yara
kat
yang
men
duku
ng
pem
anfa
atan
pe
laya
nan
kese
hata
n re
maj
a.
P.4.
3. B
erba
gai
kelo
mpo
k m
asya
raka
t m
elak
sana
kan
kegi
atan
ya
ng m
endu
kung
pe
man
faat
an p
elay
anan
ke
seha
tan
rem
aja.
Mem
buat
dan
m
endi
strib
usik
an
pedo
man
pel
aksa
naan
pe
mbi
naan
kel
ompo
k m
asya
raka
t unt
uk
men
duku
ng p
eman
faat
an
pela
yana
n PK
PR
Mem
fasi
litas
i per
tem
uan
berk
ala
anta
r pem
angk
u ke
pent
inga
n da
lam
ra
ngka
men
ggal
ang
kete
rliba
tan
kelo
mpo
k m
asya
raka
t unt
uk
men
duku
ng p
eman
faat
an
pela
yana
n ke
seha
tan
rem
aja
di ti
ngka
t nas
iona
l
Mem
fasi
litas
i pro
vins
i m
elak
ukan
pem
bina
an
terh
adap
ber
baga
i ke
lom
pok
mas
yara
kat
untu
k m
endu
kung
pe
man
faat
n pe
laya
nan
PKPR
Mem
fasi
litas
i ka
bupa
ten/
kota
un
tuk
mel
akuk
an
pem
bina
an
berb
agai
kel
ompo
k m
asya
raka
t unt
uk
men
duku
ng
pem
anfa
atan
pe
laya
nan
PKPR
Mem
fasi
litas
i pe
rtem
uan
berk
ala
an
tar p
eman
gku
kepe
ntin
gan
dala
m
rang
ka m
engg
alan
g ke
terli
bata
n be
rbag
ai k
elom
pok
mas
yara
kat u
ntuk
m
endu
kung
pe
man
faat
an
pela
yana
n ke
seha
tan
rem
aja
di ti
ngka
t pr
ovin
si
Mem
fasi
litas
i pu
skes
mas
unt
uk
mel
akuk
an p
embi
naan
te
rhad
ap b
erba
gai
kelo
mpo
k m
asya
raka
t un
tuk
men
duku
ng
pem
anfa
atan
pel
ayan
an
PKPR
Mem
fasi
litas
i pe
rtem
uan
berk
ala
an
tar p
eman
gku
kepe
ntin
gan
dala
m
rang
ka m
engg
alan
g ke
terli
bata
n b
erba
gai
kelo
mpo
k m
asya
raka
t un
tuk
men
duku
ng
pem
anfa
atan
pel
ayan
an
kese
hata
n re
maj
a di
tin
gkat
kab
/ kot
a
Mem
fasi
litas
i ke
lom
pok
mas
yara
kat
mel
aksa
naka
n ke
giat
an u
ntuk
m
endu
kung
pe
man
faat
an P
KPR
Mel
akuk
an p
embi
naan
te
rhad
ap k
elom
pok
mas
yara
kat u
ntuk
m
endu
kung
pe
laks
anaa
n PK
PR.
27PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.4.4
. Ter
sedi
anya
m
ekan
ism
e pe
mbi
naan
pe
ngua
tan
pera
n da
n ta
nggu
ng ja
wab
or
gani
sasi
rem
aja
yang
mem
perju
angk
an
kepe
ntin
gan
rem
aja.
P.4.
4. T
erla
ksan
anya
pe
mbe
ntuk
an,
pem
bina
an, p
engu
atan
pe
ran,
dan
tang
gung
ja
wab
org
anis
asi r
emaj
a ya
ng m
empe
rjuan
gkan
ke
pent
inga
n re
maj
a.
Mem
buat
ped
oman
te
ntan
g pe
mbe
ntuk
an,
pem
bina
an, p
engu
atan
pe
ran
dan
tang
gung
ja
wab
org
anis
asi r
emaj
a ya
ng m
empe
rjuan
gkan
ke
pent
inga
n re
maj
a.
Men
gada
kan
perte
mua
n ta
huna
n or
gani
sasi
re
maj
a tin
gkat
nas
iona
l
Mem
fasi
litas
i ke
giat
an p
erte
mua
n di
ting
kat p
rovi
nsi
Mem
astik
an
terja
diny
a pe
rtem
uan
koor
dina
si d
an
pem
bina
an s
ecar
a be
rkal
a da
lam
ra
ngka
mem
fasi
litas
i ka
bupa
ten/
kota
Men
gada
kan
perte
mua
n ta
huna
n or
gani
sasi
rem
aja
tingk
at p
rovi
nsi
Mel
akuk
an
pem
bent
ukan
, pe
mbi
naan
, pen
guat
an
pera
n da
n ta
nggu
ng
jaw
ab o
rgan
isas
i rem
aja
yang
mem
perju
angk
an
kepe
ntin
gan
rem
aja
di
tingk
at k
abup
aten
/kot
a
Mem
fasi
litas
i keg
i-at
an fo
rum
unt
uk
mem
pres
enta
sika
n/
men
yam
paik
an a
spira
si/
kein
gina
n re
maj
a
Men
gada
kan
perte
mua
n ta
huna
n or
gani
sasi
re
maj
a tin
gkat
ka
bupa
ten/
kota
Pusk
esm
as b
ersa
ma
inst
itusi
/ org
anis
asi
terk
ait (
petu
gas
lapa
ngan
) mem
bina
or
gani
sasi
rem
aja
yang
pot
ensi
al u
ntuk
m
empe
rjuan
gkan
ke
pent
inga
n re
maj
a
Men
gusu
lkan
cal
on
yang
dud
uk d
alam
or
gani
sasi
rem
aja
yang
mem
perju
angk
an
kepe
ntin
gan
rem
aja
di
tingk
at k
ab/k
ota
28PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.4.5
. Ter
sedi
anya
m
ekan
ism
e un
tuk
men
ingk
atka
n pa
rtisi
pasi
rem
aja
dala
m p
embi
naan
ke
seha
tan
rem
aja.
P.4.
5. R
emaj
a di
doro
ng
untu
k be
rpar
tisip
asi a
ktif
dala
m m
eren
cana
kan,
m
elak
sana
kan,
m
eman
tau
dan
men
ilai
kegi
atan
pem
bina
an
kese
hata
n re
maj
a.
Men
giku
tser
taka
n re
maj
a da
lam
keg
iata
n fo
rum
lin
tas
sekt
or, l
inta
s pr
ogra
m te
rkai
t, da
n LS
M
di ti
ngka
t nas
iona
l
Mem
buat
dan
m
endi
strib
usik
an
pedo
man
pen
ingk
atan
pa
rtisi
pasi
rem
aja
dala
m p
eren
cana
an,
pela
ksan
an, p
eman
taua
n,
dan
peni
laia
n ke
gaia
tan
pem
bina
an k
eseh
atan
re
maj
a.
Mem
fasi
litas
i pro
vins
i un
tuk
men
giku
tser
ta
kan
rem
aja
dala
m
pere
ncan
aan,
pe
laks
anaa
n,
pem
anta
uan,
dan
pe
nila
ian
kegi
atan
pe
mbi
naan
kes
ehat
an
rem
aja.
Men
fasi
litas
i dan
m
embe
rikan
bi
mbi
ngan
kep
ada
dina
s ke
seha
tan
kabu
pate
n/ko
ta u
ntuk
m
engi
kuts
erta
kan
rem
aja
dala
m
pere
ncan
aan,
pe
laks
anaa
n pe
man
taua
n da
n pe
nila
ian
kegi
atan
pe
mbi
naan
ke
seha
tan
rem
aja
Men
giku
tser
taka
n re
maj
a da
lam
ke
giat
an
pere
ncan
aan,
pe
laks
anaa
n,
pem
anta
uan
dan
peni
laia
n ke
giat
an
pem
bina
an
kese
hata
n re
maj
a di
tin
gkat
Pro
vins
i
Men
doro
ng d
an
mem
berik
an b
imbi
ngan
ke
pada
pus
kesm
as a
gar
men
duku
ng p
artis
ipas
i re
maj
a da
lam
keg
iata
n PK
PR
Men
giku
tser
taka
n re
maj
a da
lam
keg
iata
n pe
renc
anaa
n,
pela
ksan
aan,
pe
man
taua
n da
n pe
nila
ian
kegi
atan
pe
mbi
naan
kes
ehat
an
rem
aja
di ti
ngka
t kab
/ko
ta
Men
giku
tser
taka
n re
maj
a da
lam
pe
renc
anaa
n,
pela
ksan
aan,
pe
man
taua
n, d
an
peni
laia
n ke
giat
an
PKPR
ber
basi
s se
kola
h da
n m
asya
raka
t
29PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STA
ND
AR
5. M
AN
AjE
MEN
KES
EHA
TAN
Adan
ya k
ebija
kan
dan
sist
em m
anaj
emen
mam
pu m
enja
min
dan
men
ingk
atka
n ca
kupa
n da
n ku
alita
s PK
PR
MA
TRIK
S A
KSI
UN
TUK
PEM
ENU
HA
N K
RIT
ERIA
STA
ND
AR
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.5.1
. Ter
sedi
anya
be
rbag
ai d
okum
en
yang
dib
utuh
kan
untu
k ad
voka
si P
KPR
terh
a-da
p pe
nent
u ke
bija
kan/
peng
ambi
l kep
utus
an
pada
ber
baga
i tin
gkat
ad
min
istra
tif d
enga
n tu
-ju
an u
ntuk
mem
astik
an
kete
rsed
iaan
sum
ber
daya
bag
i pel
aksa
naan
PK
PR..
P.5.
1. T
erla
ksan
anya
ke
giat
an a
dvok
asi
PKPR
den
gan
men
g-gu
naka
n be
rbag
ai
doku
men
terk
ait p
ada
berb
agai
ting
kat
adm
inis
tratif
unt
uk
mem
astik
an la
hirn
ya
kebi
jaka
n pe
laks
anaa
n da
n ke
ters
edia
an
sum
ber d
aya
untu
k pe
laks
anaa
n PK
PR,
M
enge
mba
ngka
n da
n pe
muk
tahi
ran
doku
men
ad
voka
si y
ang
ada
D
istri
busi
dok
umen
ke
bija
kan
dan
mel
aku-
kan
advo
kasi
ses
uai
stra
tegi
nas
iona
l S
osia
lisas
i dok
umen
ke
bija
kan
ke k
abu-
pate
n/ko
ta
S
osia
lisas
i Und
ang-
Und
ang
dan
kebi
jaka
n se
rta S
trate
gi N
asio
nal
kepa
da P
etug
as P
usk-
esm
as.
D
istri
busi
dok
umen
ad
voka
si d
i fas
ilitas
ke
seha
tan
M
elak
ukan
orie
ntas
i pa
da p
etug
as k
eseh
at-
an te
ntan
g pe
dom
an
stra
tegi
M
eman
faat
kan
doku
-m
en k
ebija
kan
untu
k m
elak
ukan
sos
ialis
asi
pada
rem
aja
dan
ang-
gota
mas
yara
kat.
I.5.2
. Ter
sedi
anya
St
anda
r, pe
dom
an,
dan
renc
ana
aksi
un
tuk
peny
elen
ggar
aan
PKPR
.
P.5.
2. T
erse
leng
ga-
rany
a PK
PR s
esua
i de
ngan
Sta
ndar
, ped
o-m
an, d
an re
ncan
a ak
si.
M
embu
at S
tand
ar d
an
pedo
man
pen
yele
ngga
-ra
an P
KPR
M
emfa
silit
asi D
inke
s ka
bupa
ten/
Kota
dal
am
men
erap
kan
Stan
dar
dan
pedo
man
pen
y-el
engg
raan
PKP
R
M
emfa
silit
asi P
uske
s-m
as d
alam
men
erap
kan
Stan
dar d
an p
edom
an
peny
elen
ggra
an P
KPR
M
elak
sana
kan
keg-
iata
n pe
laya
nan
PKPR
se
suai
Sta
ndar
dan
pe
dom
an p
enye
leng
-gr
aan
PKPR
30PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.5.3
. Ter
sedi
anya
si
stem
pen
cata
tan
dan
pela
pora
n pr
ogra
m
PKPR
.
P.5.
3. T
erse
leng
ga-
rany
a pe
ncat
atan
dan
pe
lapo
ran
prog
ram
PK
PR.
M
embu
at d
an M
endi
s-tri
busi
kan
form
ulir
penc
atat
an d
an p
elap
oran
pr
ogra
m P
KPR
unt
uk
tingk
at p
rovi
nsi
B
ersa
ma
prov
insi
mel
aku-
kan
spot
che
ck u
ntuk
tin
gkat
Kab
upat
en/K
ota
M
erek
apitu
lasi
dan
m
enga
nalis
a la
pora
n da
ri pr
ovin
si
M
endi
strib
usik
an fo
r-m
ulir
penc
atat
an d
an
pela
pora
n pr
ogra
m
PKPR
unt
uk ti
ngka
t ka
b/ko
ta
M
eman
tau
apak
ah
dina
s ke
seha
tan
kabu
pate
n/ko
ta
men
gum
pulk
an d
an
men
gola
h da
ta s
esua
i de
ngan
ped
oman
/ SO
P M
erek
apitu
lasi
dan
m
enga
nalis
a la
pora
n da
ri ka
bupa
ten/
kot
a M
enya
mpa
iaka
n um
pan
balik
lapo
ran
ke D
inke
s Ka
bupa
ten/
Kota
M
eran
gkum
dan
m
engo
lah
hasi
l lap
oran
pu
skes
mas
PKP
R d
an
RS
dan
mem
berik
an
umpa
n ba
lik te
ntan
g tre
n pe
man
faat
an
fasi
litas
pel
ayan
an
kese
hata
n M
eman
tau
apak
ah
kepa
la p
uske
smas
dan
pe
ngel
ola
prog
ram
PK
PR m
enge
tahu
i car
a m
engu
mpu
lkan
dat
a
M
elak
ukan
pen
cata
tan
peng
umpu
lan
data
dan
m
engi
si fo
rmat
lapo
ran
tent
ang
pem
anfa
atan
la
yana
n PK
PR
M
engn
alis
is la
pora
n un
tuk
mem
perb
aiki
pe
laya
nan
PKPR
31PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INPU
TPR
OSE
STI
NG
KA
T N
ASI
ON
AL
TIN
GK
AT
PRO
VIN
SITI
NG
KA
T K
AB
/KO
TATI
NG
KA
T PU
SKES
MA
S
I.5.4
. Ter
sedi
anya
m
etod
e da
n in
stru
men
un
tuk
mel
aksa
naka
n ev
alua
si d
iri, s
uper
visi
fa
silit
atif
dan
pem
an-
taua
n te
rhad
ap p
eny-
elen
ggar
aan
PKPR
.
P.5.
4. T
erla
ksan
anya
ke
giat
an e
valu
asi d
iri,
supe
rvis
i fas
ilitat
if da
n,
pem
anta
uan
terh
adap
pe
nyel
engg
araa
n PK
PR.
M
embu
at d
an m
endi
stri-
busi
kan
inst
rum
en u
ntuk
ev
alua
si d
iri, s
uper
visi
fa
silit
atif
dan
pem
anta
uan
M
elak
ukan
orie
ntas
i unt
uk
prov
insi
tent
ang
eval
uasi
di
ri, s
uper
visi
fasi
litat
if,
dan
pem
anta
uan
peny
-el
engg
araa
n PK
PR
m
endi
strib
usik
an
inst
rum
en u
ntuk
ev
alua
si d
iri, s
uper
visi
fa
silit
atif
dan
pem
an-
taua
n M
elak
ukan
orie
ntas
i un
tuk
Din
kes
Kab/
Kota
tent
ang
eval
uasi
di
ri, s
uper
visi
fasi
litat
if,
dan
pem
anta
uan
peny
elen
ggar
aan
PKPR
M
elak
ukan
orie
ntas
i un-
tuk
pusk
esm
as te
ntan
g te
ntan
g ev
alua
si d
iri,
supe
rvis
i fas
ilitat
if, d
an
pem
anta
uan
peny
elen
g-ga
raan
PKP
R.
Mem
berik
an u
mpa
n ba
lik te
rtulis
ke
pusk
es-
mas
tent
ang
hasi
l su-
perv
isi d
an p
eman
taua
n
M
engg
unak
an in
stru
-m
en s
uper
visi
fasi
li-ta
tif u
ntuk
mel
akuk
an
kajia
n m
andi
ri da
n pe
man
taua
n te
rhad
ap
peny
elen
ggar
aan
PKPR
M
endo
kum
enta
sika
n la
pora
n ha
sil p
enila
i an
sen
diri,
pem
an-
taua
n da
n su
perv
isi
dari
dina
s ke
seha
tan
kabu
pate
n/ k
ota
M
enin
dakl
anju
ti da
n m
eman
faat
kan
lapo
ran
peni
laia
n se
ndiri
da
n um
pan
balik
ha
sil s
uper
visi
unt
uk
mel
akuk
an p
erba
ikan
pe
laya
nan
di ti
ngka
t pu
skes
mas
I.5.5
. Ada
nya
sist
em
ruju
kan
untu
k pe
laya
n-an
kes
ehat
an re
maj
a,
baik
ruju
kan
med
ik,
ruju
kan
sosi
al m
aupu
n ru
juka
n hu
kum
.
P.5.
5. T
erla
ksan
anya
la
yana
n ru
juka
n da
n ru
juka
n ba
lik m
edik
un
tuk
pela
yana
n ke
seha
tan
rem
aja,
dan
be
rfung
siny
a ru
juka
n so
sial
mau
pun
ruju
kan
huku
m.
M
enge
mba
ngka
n pe
do-
man
sis
tem
ruju
kan
dan
men
gara
hkan
mek
anis
me
ruju
kan
dan
ruju
kan
balik
M
embe
rikan
bim
b-in
gan
tekn
is k
epad
a ka
bupa
ten/
kot
a un
tuk
men
erap
kan
pedo
man
si
stem
ruju
kan
M
emfa
silit
asi a
gar
dina
s ke
seha
tan
kabu
pate
n/ k
ota
mem
fung
sika
n je
jarin
g ru
juka
n
S
osia
lisas
i ped
o-m
an
sist
em ru
juka
n M
elak
sana
kan
bim
b-in
gan
tekn
is k
epad
a pu
skes
mas
dan
rum
ah
saki
t unt
uk m
ener
ap-
kan
pedo
man
sis
tem
ru
juka
n M
emfa
silit
asi a
gar s
taf
pusk
esm
as m
enge
tahu
i da
n m
eman
faat
kan
pe-
dom
an s
iste
m ru
juka
n
M
embu
at S
OP
ruju
kan
berd
asar
kan
pedo
man
si
stem
ruju
kan
M
ener
apka
n SO
P ru
juka
n
32PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
33PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
PETUNjUK TEKNIS PEMANTAUAN STANDAR NASIONAL PKPR
INSTRUMEN PEMANTAUAN STANDAR NASIONAL PKPR
MARIKS REKAPITULASI PEMANTAUAN STANDAR NASIONAL PKPR
MATRIKS RENCANA AKSI PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PKPR
LAMPIRAN
34PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
35PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
PETUNjUK TEKNIS PEMANTAUAN STANDAR NASIONAL PKPR
A. TUjUAN PEMANTAUAN
Pemantauan terbatas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemenuhan Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (SN-PKPR) di suatu Puskesmas mampu laksana PKPR. Dengan mengetahui tingkat pemenuhan Standar, maka pengelola dan pelaksana PKPR dapat:
Mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dalam menyelenggarakan PKPR.
Melakukan upaya yang spesifik untuk menanggulangi kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan PKPR.
Meningkatkan mutu PKPR yang diselenggarakan secara berkesinambungan.
B. INSTRUMEN PEMANTAUAN
Standar Nasional PKPR terdiri dari lima aspek Standar, dimana masing-masing standar meliputi dua atau lebih komponen Standar yang dipantau, yaitu :
Standar Komponen Standar
Standar 1SDM Kesehatan
Pengetahuan dan Kompetensi PetugasPelayanan Konseling Remaja
Standar 2Fasilitas Kesehatan
Paket Pelayanan KesehatanProsedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan
Standar 3Remaja
Kegiatan Pemberian Informasi (Pelayanan KIE)Kegiatan Konselor Sebaya
Standar 4Jejaring
Pemetaan Pemangku KepentinganPeningkatan Partisipasi Remaja
Standar 5Manjemen Kesehatan
Kegiatan AdvokasiPencatatan dan PelaporanKegiatan Supervisi, Pemantauan dan EvaluasiSistem Rujukan
LAMPIRAN 1
36PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Ke-5 standar tersebut dipantau dan dinilai dengan menggunakan Instrumen Pemantauan Terbatas Tingkat Pemenuhan SN-PKPR, yaitu berupa kuesioner, yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menggambarkan tingkat pemenuhan kriteria Standar. Kueisoner tersebut terdiri dari:1. Kuesioner Pimpinan Puskesmas, digunakan untuk memperoleh informasi dari kepala
Puskesmas mampu laksana PKPR2. Kuesioner Petugas PKPR, digunakan untuk memperoleh informasi dari tenaga kesehatan
yang mengelola PKPR di Puskesmas (Tim PKPR)3. Kuesioner Petugas Pendukung, digunakan untuk memperoleh informasi dari petugas
lain yang mendukung penyelenggaraan PKPR di Puskesmas, misalnya petugas loket/pendaftaran, petugas laboratorium dan unit layanan lainnya.
4. Kuesioner Remaja, digunakan untuk memperoleh informasi dari konselor sebaya dan remaja yang pernah memanfaatkan layanan PKPR di Puskesmas baik dalam gedung maupun luar gedung (minimal remaja pernah mendapatkan layanan luar gedung berupa KIE).
5. Kuesioner Pengamatan, digunakan untuk mengamati dokumen/ observasi, sarana dan prasarana yang mendukung informasi yang diberikan oleh informan.
C. SUMBER DATA
Sumber data pada Pemantauan Terbatas Tingkat Pemenuhan SN-PKPR ini adalah:1. Pimpinan Puskesmas adalah tenaga kesehatan yang berkedudukan sebagai Kepala
Puskesmas atau Wakil Kepala Puskesmas.2. Petugas PKPR adalah Tenaga kesehatan yang diberi tanggung jawab untuk mengelola
dan melaksanakan PKPR di Puskesmas.3. Petugas Pendukung adalah petugas Puskesmas yang memberikan layanan dukungan,
misalnya petugas di loket pendaftaran, petugas pengelola rekam medik, petugas di laboratorium, dan petugas di apotik. Dibutuhkan seorang petugas pendukung untuk diwawancarai.
4. Remaja adalah anak usia 10-19 tahun yang pernah terpapar dengan PKPR, baik sebagai Konselor Sebaya dan/atau sebagai klien pengguna layanan yang diselenggarakan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas. Untuk menjamin kebenarannya, data dari remaja sebaiknya merupakan kesimpulan dari hasil wawancara terhadap minimal 3 orang remaja.
5. Prasarana, sarana, peralatan, dan dokumen (misalnya buku pedoman/panduan, catatan, laporan, arsip surat, arsip lainnya) yang dimiliki Puskesmas untuk diobservasi.
37PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
D. PELAKSANAAN PEMANTAUAN
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memantau pencapaian Standar Nasional PKPR Puskesmas mampu laksana PKPR dengan menggunakan instrumen Pemantauan Terbatas, melalui langkah-langkah berikut:
1. Orientasi Orientasi dilaksanakan oleh Dinas kesehatan Kabupaten/Kota dengan mengundang
petugas Puskesmas mampu laksana PKPR. Tujuannya adalah agar petugas Puskesmas mengerti dan menguasai Standar Nasional PKPR dan instrumen Pemantauan Terbatas.
2. Pengumpulan Data Pengelola program PKPR Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkunjung ke
Puskesmas mampu laksana PKPR untuk melaksanakan kegiatan pengumpulan data, dengan menggunakan instrumen pemantauan terbatas (5 kuesioner) dan melalui cara:
Wawancara, pengelola program PKPR Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk pimpinan Puskesmas, petugas Puskesmas, petugas pendukung dan remaja/konselor sebaya.
Observasi/pengamatan langsung, pengelola program PKPR Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pengamatan terhadap dokumen dan fasilitas/sarana pendukung dengan menggunakan kuesioner pengamatan.
Pada kondisi tertentu, pelaksanaan pengumpulan data juga dapat dilakukan melalui kajian mandiri dimana Puskesmas melakukan pengisian kuesioner terlebih dahulu, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan verifikasi untuk komponen yang dianggap perlu diverifikasi kebenaran dan kelengkapan pengisian.
3. Pengolahan dan Penilaian Data Setelah data pemantauan dikumpulkan dengan menggunakan 5 kuesioner yang
berbeda, maka dilakukan rekapitulasi data. Proses rekapitulasi dilakukan dengan menggunakan Matriks Rekapitulasi Pemantauan Standar Nasional PKPR Tingkat Puskesmas (terlampir).
38PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data:(1) Untuk setiap butir pertanyaan yang dijawab YA oleh sumber data (informan) dan
setiap butir pengamatan yang ditemukan ADA pada saat pengamatan, beri skor 1. Bila dijawab TIDAK atau TAK TAHU oleh sumber data atau terbukti TIDAK ADA pada saat pengamatan, beri skor 0. Cantumkan skor 1 atau 0 pada baris dan kolom (SEL) yang sesuai di Matriks Rekapitulasi Pemenuhan Standar Tingkat Puskesmas. BARIS menunjukkan butir pertanyaan yang ditanyakan atau hal yang diamati, sedangkan KOLOM menunjukkan sumber data. Sel yang diarsir abu-abu menunjukkan bahwa pada sel tersebut tidak ada skor.
(2) Jumlahkan skor yang diperoleh setiap butir yang ditanyakan atau diamati (penjumlahan pada setiap baris). Tuliskan jumlah skor tiap butir/baris di kolom SKOR.
(3) Jumlahkan seluruh skor yang diperoleh untuk setiap komponen Standar (penjumlahan pada kolom SKOR).
(4) Hitung persentase pemenuhan kriteria setiap komponen Standar dengan cara membagi jumlah skor komponen Standar yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh.
(5) Jumlahkan semua skor komponen Standar untuk memperoleh jumlah skor Standar. Setiap Standar terdiri dari 2 atau lebih komponen (lihat Tabel 1).
(6) Hitung persentase tingkat pemenuhan kriteria setiap Standar dengan cara membagi jumlah skor Standar yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh kemudian dikalikan 100%.
Berikut ini adalah interpretasi tingkat pemenuhan SN-PKPR:
Paripurna apabila mencapai ≥ 80% -- hijau
Optimal apabila mencapai 60% - 79,99% -- kuning
Minimal apabila mencapai <60% -- merah
39PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
4. Aksi Koreksi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama-sama dengan Puskesmas mampu laksana
PKPR membicarakan hasil pemenuhan Standar Nasional PKPR dan membuat rencana aksi upaya perbaikan terhadap komponen-komponen yang tidak memenuhi Standar. Rencana aksi yg dibuat harus di setiap jenjang tanggung jawabnya yaitu rencana aksi untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun rencana aksi Puskesmas mampu laksana PKPR karena ada komponen pemenuhan Standar yang dibawah wewenang Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ataupun Pukesmas.
Kegiatan evaluasi dapat dilakukan 6 bulan kemudian dengan langkah-langkah dan penggunaan instrumen yang sama untuk menilai kembali tingkat pemenuhan Standar setelah dilakukan upaya perbaikan. Dengan demikian, pemantauan Standar Nasional PKPR yang menggunakan instrumen pemantauan terbatas ini dapat dilaksanakan 2 kali dalam setahun.
E. DEFINISI ISTILAH
Berikut ini adalah definisi operasional berbagai istilah yang digunakan dalam instrumen pemantauan terbatas pemenuhan SN-PKPR ini. Istilah-istilah tersebut perlu dijelaskan agar berbagai pihak yang menggunakan instrumen ini memiliki pemahaman yang sama.
Standar 1. SDM KesehatanKomponen Pengetahuan dan Kompetensi PetugasTim PKPR
Tim yang mengelola penyelenggaraan PKPR di Puskesmas mampu laksana PKPR, dapat terdiri dari tenaga kesehatan yang mengelola program terkait remaja (UKS, gizi, KIA, IMS dan HIV, NAPZA, promkes, program lainnya yang dibutuhkan), disertai adanya SK Pembentukan Tim PKPR oleh Kepala Puskesmas atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pembagian peran dan tugas di antara tenaga kesehatan di Puskesmas ini untuk melaksanakan pelayanan kesehatan remaja
Uraian tugas atau tupoksi dari setiap tenaga kesehatan Puskesmas yang bergabung dalam tim PKPR.
Tenaga Kesehatan terlatih PKPR Tenaga kesehatan Puskesmas sebagai anggota tim PKPR yang sudah mendapatkan
40PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
pelatihan PKPR yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota termasuk instansi dan institusi terkait dan atau orientasi peningkatan wawasan PKPR dengan acuan “Pedoman Pelatihan PKPR bagi tenaga Kesehatan” yang dilaksanakan secara internal oleh puskesmas.
Sosialisasi Internal tentang PKPR Orientasi bagi seluruh petugas Puskesmas mampu laksana PKPR oleh Kepala
Puskesmas bersama pengelola program PKPR, dengan tujuan untuk mendapatkan kesamaan pemahaman, kesepakatan tentang pelaksanaan PKPR dan meningkatkan sensitivitas semua petugas Puskesmas agar mampu bersikap ramah remaja.
Petugas Pendukung Petugas di luar tim PKPR, yang mendukung pelayanan PKPR di Puskesmas, misalnya
petugas loket/registrasi, petugas laboratorium, petugas apotik, petugas kebersihan dan petugas keamanan.
Pedoman tentang PKPR Dokumen atau buku-buku yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk) bagi petugas
dalam mengelola PKPR di Puskesmas mampu laksana PKPR, yaitu: Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di PuskesmasPedoman Perencanaan Program Kesehatan Remaja bagi Tim Kabupaten/Kota Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja di Kabupaten/Kota Pelayanan KonselingKonseling
Proses hubungan saling membantu dan bekerjasama antara konselor dan klien remaja (dalam situasi tatap muka dan kedudukan yang setara) sebagai upaya menolong klien untuk menyelesaikan masalah tertentu dalam kehidupannya.
Konseling dapat dilakukan secara individual atapun kelompok. Konseling kelompok
melibatkan lebih dari 1 klien (biasanya 6-12 orang) yang memiliki kesamaan tema, tingkat permasalahan, tujuan dan usia/kematangan. Konseling kelompok bisa dilakukan dalam bentuk fokus grup diskusi.
Tenaga Kesehatan Terlatih Konseling Remaja Tenaga kesehatan Puskesmas sebagai anggota Tim PKPR yang sudah mendapatkan
pelatihan konseling remaja yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi,
41PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Kabupaten/Kota termasuk Instansi dan Institusi terkait dan atau orientasi serta peningkatan wawasan konseling dengan acuan “Pedoman Teknik Konseling Remaja Bagi Tenaga Kesehatan” yang dilaksanakan secara internal oleh puskesmas.
Pedoman Pelayanan Konseling
Dokumen atau buku-buku yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk) bagi tenaga kesehatan untuk melaksanakan proses konseling, yaitu “Pedoman Teknik Konseling kesehatan Remaja bagi Tenaga Kesehatan”, dan pedoman konseling lainnya yang dikeluarkan oleh lintas program.
Standar 2. Fasilitas KesehatanKomponen Paket Pelayanan Kesehatan Pedoman dalam Memberikan Paket Pelayanan Kesehatan Remaja
Dokumen atau buku-buku yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk) bagi petugas dalam menatalaksana pelayanan kesehatan pada remaja yang dikeluarkan oleh unit lintas program terkait di Kementerian Kesehatan.
Skiring Status TT pada Remaja Tersedianya informasi mengenai riwayat imunisasi TT lengkap yaitu imunisasi TT-1
sampai dengan TT-5: TT-0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.TT-1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.TT-2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.TT-3, dilakukan pada saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada kelas satu.TT-4, dilakukan pada saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada kelas dua.TT-5, dilakukan pada saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada kelas tiga.
Penjaringan Kesehatan Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mendeteksi
secara dini masalah kesehatan pada remaja, misalnya pada waktu penjaringan kesehatan di sekolah (kelas 7 dan 10) awal tahun tahun ajaran baru, pemeriksaan berkala atau pada remaja di luar sekolah misalnya pemeriksaan kesehatan pada kelompok-kelompok remaja (anak jalanan di rumah singgah dan lain lain).
Prosedur, Tata Laksana dan Alur PelaksanaanAlur Pelayanan yang Mencegah Missed Opportunity
Alur pelayanan yang mengatur remaja ketika datang ke Puskesmas sehingga tidak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan layanan konseling.
42PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Sandard 3. RemajaKomponen Kegiatan KIEPelayanan KIE
Pemberian informasi dan edukasi oleh tenaga kesehatan Puskesmas kepada kelompok-kelompok remaja dan dilaksanakan di luar gedung (sekolah, pesantren, rumah singgah, dan sebagainya).
Persyaratan Petugas dalam Menyelenggarakan Pelayanan KIE bagi Remaja Hal-hal terkait kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang harus dimiliki
oleh petugas Puskesmas dalam memberikan pelayanan KIE. Pengetahuan: petugas memiliki pengetahuan terkait kesehatan remaja dan
permasalahannya.Keterampilan: petugas memiliki keterampilan dalam menggunakan berbagai
metode KIE (ceramah Tanya jawab, Focus Group Discussion, diskusi interaktif, role play, dan sebagainya) dan alat bantu (slide, video, lembar balik, dan sebagainya).
Sikap: petugas memilki sikap yang ramah remaja, menyenangkan, tidak menggurui, menggunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa remaja.
Media KIE/Konseling yang Memadai/Cukup Memadai/cukup disini tidak dilihat dari kuantitas tetapi dalam arti media yang
digunakan petugas dalam memberikan informasi kesehatan remaja sesuai dengan kebutuhan dan selera sasaran remaja dan permasalahannya.
Remaja Terlatih Konselor Sebaya Remaja yang sudah mendapatkan pelatihan konseling remaja yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau instansi terkait, atau orientasi peningkatan wawasan konseling dengan acuan “Pedoman PKPR bagi Konselor Sebaya” dan Pedoman Teknik Konseling bagi Konselor Sebaya yang dilaksanakan oleh sekolah sesuai pedoman dengan fasilitator dari tenaga kesehatan Puskesmas PKPR.
Pedoman Konselor Sebaya Dokumen atau buku-buku yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk) bagi konselor
sebaya untuk melaksanakan proses konseling, misalnya “Pedoman Teknik Konseling kesehatan Remaja bagi Konselor Sebaya”, atau pedoman konselor sebaya lainnya yang dikeluarkan oleh lintas program/sektor atau organisasi profesi.
43PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Pembina/Pendamping Konselor Sebaya Seseorang dari unsur sekolah atau luar sekolah yang secara aktif melakukan
pembinaan/pendampingan terhadap konselor sebaya dibawah koordinasi petugas puskesmas PKPR, misalnya guru BK, guru UKS, ketua atau pimpinan dari kelompok kelompok remaja.
Pengelolaan Rekam Medik yang Menjamin Kerahasiaan Puskesmas mempunyai tempat penyimpanan yang aman (terkunci) dan mencukupi
untuk berkas rekam medis termasuk pencatatan konseling sehingga hak privasi dan kerahasiaan klien remaja terjamin.
Penyimpanan berkas konseling remaja tersendiri (di simpan di ruang PKPR) dan
terpisah dengan catatan-catatan kunjungan di poliklinik lainnya.
Standar 4. jejaringKomponen Pemetaan Pemangku KepentinganPemetaan Berbagai Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
Identifikasi lintas sektor/lintas program (pemangku kepentingan) yang mempunyai kegiatan dengan sasaran remaja di berbagai tingkatan, misalnya sekolah, LSM, UPTD pendidikan, dan lain-lain. Tujuannya adalah agar Puskesmas dapat memperoleh gambaran atau penilaian mengenai tingkat kepentingan dan pengaruh dari berbagai stakeholders terhadap program kesehatan remaja.
Yang diidentifikasi antara lain:Nama instansiKontak personNomor telepon Jenis kegiatan
Standar 5. Komponen AdvokasiAdvokasi
Upaya yang dilakukan Puskesmas mampu laksana PKPR untuk mengubah atau mempengaruhi kebijakan publik melalui berbagai bentuk komunikasi persuasif kepada semua stakeholders untuk mendapatkan komitmen dan dukungan terhadap program PKPR. Stakeholders pada tingkat Puskesmas antara lain:CamatDinas Kesehatan Kabupaten/KotaSekolah
44PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Pemuka masyarakatMasyarakatPerusahaan swastaLSM yang peduli remajaOrang tuaKelompok-kelompok remajaKarang Taruna
Pedoman Advokasi Dokumen atau buku-buku yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk) bagi Puskesmas
dalam melakukan advokasi, misalnya Pedoman PKPR di Puskesmas, Pedoman Perencanaan Kesehatan Program Remaja bagi Tim Kabupaten/Kota, atau buku-buku lainnya yang dikeluarkan oleh lintas program/lintas sektor.
Komponen Pencatatan dan pelaporan Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan:Puskesmas melakukan pencatatan data remaja yang meliputi:
Data umum klien/pasien remaja pada register kunjungan.Kasus PKPR pada rekam medis.Kasus PKPR adalah semua kasus masalah kesehatan remaja, yang ditangani
oleh tenaga kesehatan (Tim PKPR) baik dalam gedung maupun luar gedung.Kegiatan konseling (formulir tersendiri, dapat dilihat pada Pedoman Teknik
Konseliing bagi Tenaga Kesehatan), baik dalam gedung maupun luar gedung. Konseling yang dicatat dan dilaporkan adalah konseling yang dilaksanakan oleh petugas PKPR melalui tatap muka langsung dengan klien remaja (tidak termasuk yang melalui sms atau internet).
Kegiatan PKPR diluar gedung, misalnya KIE, pembinaan konselor sebaya, penjaringan kesehatan.
Pelaporan: Puskesmas melaporkan hasil kegiatan PKPR dengan menggunakan format bulanan
PKPR ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (formulir dapat dilihat pada buku pedoman PKPR di Puskesmas dan Pedoman Perecanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR).
45PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Komponen Evaluasi Diri, Pemantauan, dan PenilaianPemantauan Pencapaian Standar Nasional PKPR
Puskesmas bersama-sama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota memantau implementasi Standar Nasional PKPR dengan menggunakan instrumen Pemantauan Terbatas.
Komponen Rujukan Rujukan Medis
Pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kesehatan remaja baik secara vertikal (ke pelayanan medis yang lebih tinggi, misalnya Rumah sakit) dan horizontal (dari satu bagian ke bagian lainnya dalam satu unit Puskesmas, misalnya dari klinik PKPR ke Balai Pengobatan Gigi atau Klinik IMS).
Rujukan Hukum Pelimpahan tanggung jawab atas kasus tertentu yang dialami remaja ke lembaga
tertentu dengan tujuan memberikan kekuatan hukum atau dukungan dalam menindaklanjuti suatu kasus yang memerlukan bantuan kekuatan hukum atau dukungan dalam menindaklanjuti kasus tersebut.
Rujukan Sosial Pelimpahan tanggung jawab atas kasus tertentu yang dialami remaja ke lembaga
tertentu dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan remaja melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya, misalnya penyaluran kepada lembaga keterampilan kerja untuk remaja paska penyalah-gunaan napza, atau penyaluran kepada lembaga tertentu agar mendapat program pendampingan dalam upaya rehabilitasi metal korban perkosaan.
46PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
47PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
INSTRUMEN PEMANTAUAN TERBATAS STANDAR NASIONAL PKPR
Instrumen Pemantauan Terbatas Standar Nasional PKPR ini terdiri dari 5 kuesioner, yaitu : 1. Kuesioner Pimpinan Puskesmas, digunakan untuk memperoleh informasi dari kepala
Puskesmas mampu laksana PKPR.2. Kuesioner Petugas PKPR, digunakan untuk memperoleh informasi dari tenaga kesehatan
yang mengelola PKPR di Puskesmas.3. Kuesioner Petugas Pendukung, digunakan untuk memperoleh informasi dari petugas
lain yang mendukung penyelenggaraan PKPR di Puskesmas, misalnya petugas loket/pendaftaran, petugas laboratorium dan unit layanan lainnya.
4. Kuesioner Remaja, digunakan untuk memperoleh informasi dari konselor sebaya dan remaja yang pernah memanfaatkan layanan PKPR di Puskesmas baik dalam gedung maupun luar gedung (minimal remaja pernah mendapatkan layanan luar gedung berupa KIE).
5. Kuesioner Pengamatan, digunakan untuk mengamati dokumen/ observasi, sarana dan prasarana yang mendukung informasi yang diberikan oleh informan.
PETUNjUK PENGISIAN
Untuk setiap butir pertanyaan yang dijawab YA oleh sumber data (informan), diberi skor 1
Dan setiap butir pengamatan yang ditemukan/terbukti ADA pada saat pengamatan, beri skor 1.
Untuk setiap butir pertanyaan yang dijawab TIDAK atau TIDAK TAHU oleh sumber data, diberi skor 0.
Dan setiap butir pengamatan yang ditemukan/terbukti TIDAK ADA pada saat pengamatan, diberi skor 0.
LAMPIRAN 2
48PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
49PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
IDENTIFIKASI
1. Provinsi :
2. Kabupaten/Kota :
3. Puskesmas :
4. Nama responden :
5. Umur :
6. Jenis kelamin :
7. Pendidikan terakhir :
8. Jabatan :
9. Lama bertugas pada jabatan ini :
10. Lama bekerja sebagai tenaga kesehatan :
11. Hari dan Tanggal wawancara :
1 STANDARD 1: SDM KESEHATAN
1.1 Pengetahuan dan Kompetensi Petugas Ya Tidak TidakTahu Keterangan
1.1.1Apakah di Puskesmas ini telah dibentuk Tim PKPR
1.1.2Apakah ada pembagian tugas di antara tenaga kesehatan di Puskesmas ini untuk melaksanakan pelayanan kesehatan remaja
1.1.3Apakah ada tenaga kesehatan di Puskesmas yang terlatih PKPR
1.1.4
Apakah puskesmas telah melaksanakan sosialisasi tentang PKPR ke semua petugas termasuk petugas pendukung (petugas loket, petugas rekam medik, petugas laboratorium)
1..15Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman tentang PKPR?
1.1.6Apakah pedoman tersebut digunakan dalam memberikan pelayanan kepada remaja
PEMANTAUAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN KESEHATANPEDULI REMAjA KUISIONER UNTUK PIMPINAN PUSKESMAS
50PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.2 Pelayanan Konseling Ya Tidak TidakTahu Keterangan
1.2.1
Apakah ada tenaga kesehatan di Puskesmas yang terlatih Konseling Remaja? (mis. yang tercakup dalam Pelatihan PKPR, Pelatihan Konselor Sebaya, atau pelatihan atau orintasi konseling remaja lainnya)Apakah ada tenaga kesehatan yang menyediakan pelayanan konseling bagi remaja di dalam gedung? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.2 s/d 1.2.4. Bila tidak, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.5 dan seterusnya1.2.2 Apakah ada jadwal tetap?
1.2.3Apakah dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal dengan perjanjian?
1.2.4Apakah dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal tanpa perjanjian (mendadak)?
Apakah ada tenaga kesehatan yang menyediakan pelayanan konseling bagi remaja di luar gedung? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.5 s/d 1.2.7. Bila tidak, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.8 dan seterusnya.1.2.5 Apakah ada jadwal tetap?
1.2.6Apakah dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal dengan perjanjian?
1.2.7Apakah dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal tanpa perjanjian?
1.2.8
Apakah di Puskesmas ini tersedia alat bantu audio-visual (mis. leaflet, poster, lembar balik, buku saku, phantom, film) yang MEMADAI/CUKUP untuk digunakan dalam memberikan pelayanan konseling bagi remaja?
51PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.2.9
Apabila dibutuhkan, apakah dalam memberikan pelayanan konseling tenaga kesehatan menggunakan alat bantu audio-visual?
1.2.10 Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman untuk memberikan pelayanan konseling bagi remaja?
1.2.11Apakah pedoman tersebut SELALU digunakan dalam memberikan pelayanan konseling bagi remaja?
2 STANDARD 2: FASILITAS KESEHATAN
2.1 Paket Pelayanan Kesehatan Remaja Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apa sajakah pelayanan bagi remaja yang tersedia/ diselenggarakan di dalam gedung Puskesmas ini?
2.1.1Pencegahan dan penanggulangan
anemia dan masalah gizi2.1.2 Tumbuh kembang remaja
2.1.3 Kesehatan reproduksi remaja
2.1.4Pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan jiwa
2.1.5Pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA
2.1.6Pencegahan dan penanggulangan
kekerasan
2.1.7Pencegahan, deteksi dan
penanggulangan ISR, IMS
2.1.8Pencegahan, deteksi dan
penanggulangan HIV/AIDS
52PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.1.9Pencegahan, deteksi dan
penanggulangan tuberkulosis
2.1.10Pencegahan dan penanggulangan
cacingan2.1.11 Skrining Status TT bagi remaja
2.1.12Pencegahan dan penanganan
kehamilan pada remajaApakah tersedia pedoman untuk
menyelenggarakan berbagai pelayanan
tersebut?
2.1.13Pencegahan dan penanggulangan anemia dan masalah gizi
2.1.14 Tumbuh kembang remaja
2.1.15 Kesehatan reproduksi remaja
2.1.16Pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa
2.1.17Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
2.1.18Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
2.1.19Pencegahan, deteksi dan penanggulangan ISR, IMS
2.1.20Pencegahan, deteksi dan penanggulangan HIV/AIDS
2.1.21Pencegahan, deteksi dan penanggulangan tuberkulosis
2.1.22Pencegahan dan penanggulangan cacingan
2.1.23Pencegahan dan penanganan kehamilan pada remaja
53PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Apakah pedoman tersebut digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi remaja?
2.1.24Pencegahan dan penanggulangan anemia dan masalah gizi
2.1.25 Tumbuh kembang remaja
2.1.26 Kesehatan reproduksi remaja
2.1.27Pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa
2.1.28Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
2.1.29Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
2.1.30Pencegahan, deteksi dan penanggulangan ISR, IMS
2.1.31Pencegahan, deteksi dan penanggulangan HIV/AIDS
2.1.32Pencegahan, deteksi dan penanggulangan tuberkulosis
2.1.33Pencegahan dan penanggulangan cacingan
2.1.34Pencegahan dan penanganan kehamilan pada remaja
2.1.35Apakah Puskesmas menyelenggarakan penjaringan kesehatan bagi remaja di luar gedung Puskesmas ini?
2.1.36Apakah tersedia pedoman untuk menyelenggarakan penjaringan kesehatan tersebut?
2.1.37Apakah pedoman tersebut digunakan dalam melaksanakan penjaringan kesehatan tersebut?
54PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.2 Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Pengaturan prosedur , tata laksana dan alur pelayanan bagi remaja guna mencegah missed opportunity, menjamin kerahasiaan, privasi, kenyamanan, dan kecepatan pelayanan di Puskesmas
2.2.1Apakah telah diatur alur pelayanan bagi remaja untuk mencegah terjadinya missed opportunity?
2.2.2Apakah telah diatur pengelolaan rekam medik klien remaja untuk menjamin kerahasiaannya?
2.2.3
Apakah tersedia ruangan untuk melayani remaja yang menjamin privasinya (yaitu tidak terlihat dan tidak terdengar oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan)?
2.2.4
Apakah pelayanan bagi remaja disediakan juga di luar jam buka Puskesmas untuk menyesuaikan dengan ketersediaan waktu remaja?
2.2.5
Apakah dilakukan pengaturan sehingga remaja dapat memperoleh pelayanan lebih cepat/tidak perlu menunggu terlalu lama?
2.2.6
Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman tentang prosedur , tata laksana dan alur pelayanan bagi remaja sehingga mencegah missed opportunity, menjamin kerahasiaan, privasi, kenyamanan dan kecepatan pelayanan?
55PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
3 STANDARD 3: REMAjA
3.1 Kegiatan KIE Ya Tidak TidakTahu Keterangan
3.1.1
Apakah Puskesmas mengidentifikasi berbagai sektor terkait yang dapat menyelenggarakan pelayanan KIE bagi remaja di wilayah kerja Puskesmas ini? (mis. sekolah, pesantren, organisasi berbasis keagamaan, organisasi kepemudaan, LSM)
3.1.2Apakah ada identifikasi pembagian peran dan tugas antar berbagai pihak tersebut?
3.1.3Apakah ada identifikasi tentang persyaratan petugas yang dapat menyelenggarakan pelayanan KIE bagi remaja?
3.1.4Apakah ada alokasi dana yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan KIE bagi remaja?
3.1.5
Apakah tersedia materi, bahan-bahan dan alat bantu audio-visual yang digunakan sesuai fase tumbuh kembang remaja dalam menyelenggarakan pelayanan KIE?
3.1.6Apakah penyelenggaraan pelayanan KIE menggunakan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan remaja?
3.2 Konselor Sebaya Ya Tidak TidakTahu Keterangan
3.2.1Apakah dalam setahun terakhir Petugas Puskesmas pernah menjadi fasilitator dalam pelatihan/orientasi Konselor Sebaya?
3.2.2Apakah Puskesmas melakukan pembinaan Konselor Sebaya secara rutin?
3.2.8Apakah di Puskesmas tersedia pedoman tentang Konselor Sebaya?
3.2.9Apakah Puskesmas ini membina orang yang bertugas sebagai Pendamping/Pembina Konselor Sebaya secara rutin?
56PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
4 STANDARD 4: jEjARING
4.1 Pemetaan Pemangku Kepentingan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
4.1.1
Apakah Puskesmas ini pernah melakukan pemetaan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) dan pegiat dalam bidang kesehatan remaja?
4.1.2Apakah ada perencanaan dan tindak lanjut berdasarkan hasil pemetaan tersebut?
4.2 Partisipasi Remaja Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah Puskesmas ini dalam setahun terakhir pernah mengikutsertakan remaja dalam:
4.2.1 Merencanakan kegiatan PKPR
4.2.2 Melaksanakan kegiatan PKPR
4.2.3 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan5 STANDARD 5: MANAjEMEN KESEHATAN
5.1 Advokasi Ya Tidak TidakTahu Keterangan
5.1.1
Apakah Puskesmas ini pernah melakukan advokasi ke berbagai pemangku kepentingan, lintas sektor dan lintas program yang dibutuhkan untuk Program Kesehatan Remaja?
5.1.2
Apakah dihasilkan komitmen dari kegiatan advokasi tersebut? (misalnya komitmen penyediaan tenaga,bantuan teknis, dana, prasarana dan sarana, obat-obatan, jadwal pelaksanaan, dll)
5.1.3Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman/petunjuk pelaksanaan untuk melakukan kegiatan advokasi?
5.1.4Apakah di Puskesmas ini tersedia berbagai dokumen yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan advokasi?
5.1.5Apakah Puskesmas mengikutsertakan remaja dalam kegiatan advokasi
57PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5.2 Pencatatan dan Pelaporan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
5.2.1Apakah sudah tersedia pedoman pencatatan dan pelaporan
5.2.2Apakah sudah tersedia format pencatatan dan pelaporan sesuai pedoman
5.2.3Apakah sudah menggunakan format pencatatan dan pelaporan sesuai pedoman
5.2.4Apakah sudah melaporkan hasil pencatatan sesuai pedoman ke jenjang yang lebih tinggi
5.3Supervisi, Pemantauan dan Penilaian
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah Puskesmas ini dalam setahun terakhir pernah melakukan kegiatan evaluasi diri, pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan PKPR?
5.3.1Evaluasi diri dengan menggunakan instrumen Supervisi Fasilitatif program PKPR
5.3.2Pemantauan pencapaian Standard Nasional PKPR
5.3.3Penilaian (evaluasi) tahunan program PKPR
Apakah ada tindak lanjut yang pernah dilakukan atas hasil evaluasi diri, pemantauan dan penilaian tersebut?
5.3.4Tindak lanjut hasil evaluasi diri dengan menggunakan instrumen Supervisi Fasilitatif program PKPR
5.3.5Tindak lanjut hasil pemantauan pencapaian standard PKPR
5.3.6Tindak lanjut hasil penilaian tahunan program PKPR
58PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5.4 Sistem Rujukan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah Puskesmas ini membangun sistem rujukan dengan institusi/instansi lain?5.4.1 Rujukan Medik
5.4.2 Rujukan Hukum
5.4.3 Rujukan SosialDalam setahun terakhir, apakah Puskesmas ini pernah melakuan: 5.4.4 Rujukan Medik
5.4.5 Rujukan Hukum
5.4.6 Rujukan SosialMenurut pendapat anda, apakah sistem rujukan yang kini ada berfungsi dengan baik?5.4.7 Rujukan Medik
5.4.8 Rujukan Hukum
5.4.9 Rujukan Sosial
59PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
IDENTIFIKASI
1. Provinsi :
2. Kabupaten/Kota :
3. Puskesmas :
4. Nama responden :
5. Umur :
6. Jenis kelamin :
7. Pendidikan terakhir :
8. Jabatan :
9. Lama bertugas pada jabatan ini :
10.Lama bekerja sebagai tenaga kesehatan
:
11. Hari dan Tanggal wawancara :
1 STANDARD 1: SDM KESEHATAN
1.1 Pengetahuan dan Kompetensi Petugas Ya Tidak TidakTahu Keterangan
1.1.1Apakah di Puskesmas ini telah dibentuk Tim PKPR
1.1.2Apakah ada pembagian tugas di antara tenaga kesehatan di Puskesmas ini untuk melaksanakan pelayanan kesehatan remaja
1.1.3 Apakah anda terlatih PKPR
1.1.4
Apakah puskesmas telah melaksanakan sosialisasi tentang PKPR ke semua petugas termasuk petugas pendukung (petugas loket, petugas rekam medik, petugas laboratorium)
1..15Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman tentang PKPR?
1.1.6Apakah anda menggunakan pedoman tersebut dalam memberikan pelayanan kepada remaja
KUESIONER UNTUK PETUGAS PKPR
60PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.2 Pelayanan Konseling Ya Tidak TidakTahu Keterangan
1.2.1
Apakah ada tenaga kesehatan di Puskesmas yang terlatih Konseling Remaja? (misalnya yang tercakup dalam Pelatihan PKPR, Pelatihan Konselor Sebaya, atau pelatihan-pelatihan konseling remaja lainnya)Apakah ada tenaga kesehatan yang menyediakan pelayanan konseling bagi remaja di dalam gedung? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.2 s/d 1.2.4. Bila tidak, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.5 dan seterusnya
1.2.2 Apakah ada jadwal tetap?
1.2.3Apakah dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal dengan perjanjian?
1.2.4Apakah dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal tanpa perjanjian (mendadak)?
Apakah ada tenaga kesehatan yang menyediakan pelayanan konseling bagi remaja di luar gedung? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.5 s/d 1.2.7. Bila tidak, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.8 dan seterusnya
1.2.5 Apakah ada jadwal tetap?
1.2.6Apakah dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal dengan perjanjian?
1.2.7Apakah dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal tanpa perjanjian?
1.2.8
Apakah di Puskesmas ini tersedia alat bantu audio-visual (mis. leaflet, poster, lembar balik, buku saku, phantom, film) yang MEMADAI/CUKUP untuk digunakan dalam memberikan pelayanan konseling bagi remaja?
61PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.2.9Apabila dibutuhkan, apakah dalam memberikan pelayanan konseling anda menggunakan alat bantu audio-visual?
1.2.10 Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman untuk memberikan pelayanan konseling bagi remaja?
1.2.11Apakah pedoman tersebut SELALU digunakan dalam memberikan pelayanan konseling bagi remaja?
2 STANDARD 2: FASILITAS KESEHATAN
2.1 Paket Pelayanan Kesehatan Remaja Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apa sajakah pelayanan bagi remaja yang tersedia/ diselenggarakan di dalam gedung Puskesmas ini ?
2.1.1Pencegahan dan penanggulangan anemia dan masalah gizi
2.1.2 Tumbuh kembang remaja
2.1.3 Kesehatan reproduksi remaja
2.1.4Pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa
2.1.5Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
2.1.6Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
2.1.7Pencegahan, deteksi dan penanggulangan ISR, IMS
2.1.8Pencegahan, deteksi dan penanggulangan HIV/AIDS
2.1.9Pencegahan, deteksi dan penanggulangan tuberkulosis
2.1.10Pencegahan dan penanggulangan cacingan
2.1.11 Skrining Status TT bagi remaja
2.1.12Pencegahan dan penanganan kehamilan pada remaja
62PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Apakah tersedia pedoman untuk menyelenggarakan berbagai pelayanan tersebut?
2.1.13Pencegahan dan penanggulangan anemia dan masalah gizi
2.1.14 Tumbuh kembang remaja
2.1.15 Kesehatan reproduksi remaja
2.1.16Pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa
2.1.17Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
2.1.18Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
2.1.19Pencegahan, deteksi dan penanggulangan ISR, IMS
2.1.20Pencegahan, deteksi dan penanggulangan HIV/AIDS
2.1.21Pencegahan, deteksi dan penanggulangan tuberculosis
2.1.22Pencegahan dan penanggulangan cacingan
2.1.23Pencegahan dan penanganan kehamilan pada remaja
Apakah pedoman tersebut digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi remaja?
2.1.24Pencegahan dan penanggulangan anemia dan masalah gizi
2.1.25 Tumbuh kembang remaja
2.1.26 Kesehatan reproduksi remaja
63PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.1.27Pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa
2.1.28Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
2.1.29Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
2.1.30Pencegahan, deteksi dan penanggulangan ISR, IMS
2.1.31Pencegahan, deteksi dan penanggulangan HIV/AIDS
2.1.32Pencegahan, deteksi dan penanggulangan tuberkulosis
2.1.33Pencegahan dan penanggulangan cacingan
2.1.34Pencegahan dan penanganan kehamilan pada remaja
2.1.35Apakah Puskesmas menyelenggarakan penjaringan kesehatan bagi remaja di luar gedung Puskesmas ini?
2.1.36Apakah tersedia pedoman untuk menyelenggarakan penjaringan kesehatan tersebut?
2.1.37Apakah pedoman tersebut digunakan dalam melaksanakan penjaringan kesehatan tersebut?
2.2 Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Pedoman pengaturan prosedur, tata laksana dan alur pelayanan bagi remaja guna mencegah missed opportunity dan menjamin kerahasiaan, privasi, kenyamanan, dan kecepatan pelayanan di Puskesmas.
64PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.2.1Apakah telah diatur alur pelayanan bagi remaja untuk mencegah terjadinya missed opportunity?
2.2.2Apakah telah diatur pengelolaan rekam medik klien remaja untuk menjamin kerahasiaannya?
2.2.3
Apakah tersedia ruangan untuk melayani remaja yang menjamin privasinya (yaitu tidak terlihat dan tidak terdengar oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan)?
2.2.4
Apakah pelayanan bagi remaja disediakan juga di luar jam buka Puskesmas untuk menyesuaikan dengan ketersediaan waktu remaja?
2.2.5
Apakah dilakukan pengaturan sehingga remaja dapat memperoleh pelayanan lebih cepat/tidak perlu menunggu terlalu lama?
2.2.6
Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman tentang prosedur , tata laksana dan alur pelayanan bagi remaja sehingga mencegah missed opportunity, menjamin kerahasiaan, privasi, kenyamanan dan kecepatan pelayanan?Apakah anda memberikan pelayanan sedemikian rupa sehingga:
2.2.7Dapat mencegah terjadinya missed opportunity
2.2.8 Dapat menjamin kerahasiaan
2.2.9 Dapat menjamin privasi
2.2.10 Dapat melayani dengan nyaman
2.2.11 Dapat melayani dengan cepat
65PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
3 STANDARD 3: REMAjA
3.1 Kegiatan KIE Ya Tidak TidakTahu Keterangan
3.1.1
Apakah Puskesmas mengidentifikasi berbagai sektor terkait yang dapat menyelenggarakan pelayanan KIE bagi remaja di wilayah kerja Puskesmas ini? (mis. sekolah, pesantren, organisasi berbasis keagamaan, organisasi kepemudaan, LSM)
3.1.2Apakah ada identifikasi pembagian peran dan tugas antar berbagai pihak tersebut?
3.1.3Apakah ada identifikasi tentang persyaratan petugas yang dapat menyelenggarakan pelayanan KIE bagi remaja?
3.1.4Apakah ada identifikasi alokasi dana yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan KIE bagi remaja?
3.1.5
Apakah tersedia materi, bahan-bahan dan alat bantu audio-visual yang digunakan sesuai fase tumbuh kembang remaja dalam menyelenggarakan pelayanan KIE?
3.1.6Apakah penyelenggaraan pelayanan KIE menggunakan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan remaja?Apakah dalam setahun terakhir ini anda pernah melaksanakan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) kepada remaja tentang:
3.1.12 Tumbuh kembang remaja
3.1.13 Bahaya perilaku seksual berisiko
3.1.14Bahaya penyalahgunaan NAPZA (termasuk rokok dan alkohol)
3.1.15Infeksi Saluran Reproduksi, Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS
3.1.16Bahaya pernikahan dini dan kehamilan tak dikehendaki
66PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
3.2 Konselor Sebaya Ya Tidak TidakTahu Keterangan
3.2.1Apakah dalam setahun terakhir anda pernah menjadi fasilitator dalam pelatihan/orientasi Konselor Sebaya?
3.2.2Apakah anda membina Konselor Sebaya secara rutin?Apa saja kegiatan Konselor Sebaya yang anda bina?
3.2.3Melaksanakan diskusi dengan teman sebaya untuk menyebarluaskan informasi
3.2.4Menemukan kasus dan melakukan konseling
3.2.5
Memotivasi (merujuk) teman sebaya yang memiliki masalah untuk mencari pertolongan ke pihak-pihak yang lebih kompeten
3.2.8Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman tentang Konselor Sebaya?
3.2.9Apakah Puskesmas ini membina orang yang bertugas sebagai Pendamping/Pembina Konselor Sebaya secara rutin?Apa saja kegiatan Pendamping/Pembina Konselor Sebaya yang anda bina?3.2.10 Mengelola kegiatan Konselor Sebaya
3.2.11Membimbing Konselor Sebaya dalam melaksanakan konseling bagi teman sebayanya
4 STANDARD 4: jEjARING
4.1 Pemetaan Pemangku Kepentingan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
4.1.1
Apakah Puskesmas ini pernah melakukan pemetaan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) dan pegiat dalam bidang kesehatan remaja?
67PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
4.1.2Apakah ada perencanaan dan tindak lanjut berdasarkan hasil pemetaan tersebut?
4.2 Partisipasi Remaja Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah Puskesmas ini dalam setahun terakhir pernah mengikutsertakan remaja dalam:
4.2.1Merencanakan program kesehatan remaja
4.2.2Melaksanakan program kesehatan remaja
4.2.3Memantau pelaksanaan program kesehatan remaja
5 STANDARD 5: MANAjEMEN KESEHATAN
5.1 Advokasi Ya Tidak TidakTahu Keterangan
5.1.1
Apakah Puskesmas ini pernah melakukan advokasi ke berbagai pemangku kepentingan, lintas sektor dan lintas program yang dibutuhkan untuk Program Kesehatan Remaja?
5.1.2
Apakah dihasilkan komitmen dari kegiatan advokasi tersebut? (misalnya komitmen penyediaan tenaga,bantuan teknis, dana, prasarana dan sarana, obat-obatan, jadwal pelaksanaan, dll)
5.1.3Apakah di Puskesmas ini tersedia pedoman/petunjuk pelaksanaan untuk melakukan kegiatan advokasi?
5.1.4Apakah di Puskesmas ini tersedia berbagai dokumen yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan advokasi?
5.1.5Apakah Puskesmas pernah mengikutsertakan remaja dalam kegiatan advokasi?
5.2 Pencatatan dan Pelaporan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
5.2.1Apakah sudah tersedia pedoman pencatatan dan pelaporan
68PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5.2.2Apakah sudah tersedia format pencatatan dan pelaporan sesuai pedoman
5.2.3Apakah sudah menggunakan format pencatatan dan pelaporan sesuai pedoman
5.2.4Apakah sudah melaporkan hasil pencatatan sesuai pedoman ke jenjang yang lebih tinggi
5.3Supervisi, Pemantauan dan Penilaian
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah dalam setahun terakhir anda pernah melakukan kegiatan evaluasi diri, pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan PKPR?
5.3.1Evaluasi diri dengan menggunakan instrumen Supervisi Fasilitatif program PKPR
5.3.2Pemantauan pencapaian Standar Nasional PKPR
5.3.3Penilaian (evaluasi) tahunan program PKPR
Apakah ada tindak lanjut yang pernah dilakukan atas hasil evaluasi diri, pemantauan dan penilaian tersebut?
5.3.4Tindak lanjut hasil evaluasi diri dengan menggunakan instrumen Supervisi Fasilitatif program PKPR
5.3.5Tindak lanjut hasil pemantauan pencapaian Standar Nasional PKPR
5.3.6Tindak lanjut hasil penilaian (evaluasi) tahunan PKPR
69PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5.4 Sistem Rujukan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah Puskesmas ini membangun sistem rujukan dengan institusi/instansi lain?
5.4.1 Rujukan Medik
5.4.2 Rujukan Hukum
5.4.3 Rujukan Sosial
Dalam setahun terakhir, apakah Puskesmas ini pernah melakukan:
5.4.4 Rujukan Medik
5.4.5 Rujukan Hukum
5.4.6 Rujukan Sosial
Menurut pendapat anda, apakah sistem rujukan yang kini ada berfungsi dengan baik?
5.4.7 Rujukan Medik
5.4.8 Rujukan Hukum
5.4.9 Rujukan Sosial
70PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
71PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
IDENTIFIKASI
1. Provinsi :2. Kabupaten/Kota :3. Puskesmas :4. Nama responden :5. Umur :6. Jenis kelamin :7. Pendidikan terakhir :8. Jabatan :9. Hari dan Tanggal wawancara :
1 STANDARD 1: SDM KESEHATAN
1.1Pengetahuan dan Kompetensi Petugas (ditanyakan kepada Konselor Sebaya dan Klien Remaja)
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah kamu pernah memanfaatkan Program Kesehatan Remaja di dalam dan atau luar gedung Puskesmas ini? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 1.1.7 s/d 1.1.10. Bila tidak, lanjutkan pada pertanyaan 1.2.1 dan seterusnya.
1.1.7
Menurut pengalamanmu, apakah tenaga kesehatan memiliki pengetahuan yang baik tentang berbagai masalah remaja
1.1.8Menurut pengalamanmu, apakah tenaga kesehatan membantu kamu menyelesaikan masalahmu ?
1.1.9
Menurut pengalamanmu, apakah tenaga kesehatan memiliki sikap yang menyenangkan ketika menghadapi atau melayani remaja?
1.1.10Apakah kamu puas terhadap pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan di Puskesmas ini?
KUESIONER UNTUK REMAjA
72PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.2Pelayanan Konseling (ditanyakan kepada Konselor Sebaya dan Klien Remaja)
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah Puskesmas ini menyediakan pelayanan konseling di dalam gedung? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.2 s/d 1.2.4. Bila tidak, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.5 dan seterusnya1.2.2 Ada jadwal tetap
1.2.3Dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal dengan perjanjian
1.2.4Dapat melayani perminaan konseling sewaktu-waktu tanpa perjanjian (mendadak)
Apakah Puskesmas ini menyediakan pelayanan konseling di luar gedung? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.5. s/d 1.2.8. Bila tidak, lanjutkan ke pertanyaan 1.2.9 dan seterusnya1.2.5 Ada jadwal tetap
1.2.6Dapat melayani permintaan konseling di luar jadwal dengan perjanjian
1.2.7Dapat melayani perminaan konseling sewaktu-waktu tanpa perjanjian
1.2.9Apabila dibutuhkan, apakah tenaga kesehatan menggunakan alat bantu audio-visual dalam memberikan pelayanan konseling?
1.2.12Menurut pengalamanmu, apakah tenaga kesehatan memiliki sikap yang menyenangkan ketika memberikan pelayanan konseling ?
1.2.13 Apakah informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan selama pelayanan konseling bermanfaat dan sesuai dengan harapanmu?
1.2.14
Menurut pengalamanmu, apakah alat bantu audio-visual (leaflet, poster, lembar balik, boneka) yang digunakan dalam pelayanan konseling menarik dan sesuai dengan kebutuhanmu?
73PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.2.15Menurut pengalamanmu, apakah cukup mudah untuk memperoleh pelayanan konseling?
2 STANDARD 2: FASILITAS KESEHATAN
2.1Paket Pelayanan Kesehatan (ditanyakan kepada Konselor Sebaya dan Klien Remaja
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
Apakah kamu pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan (mis. karena sakit atau ada gangguan kesehatan) di Puskesmas ini? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 2.1.43. Bila tidak, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
2.1.43Apakah kamu puas terhadap pelayanan kesehatan yang disediakan Puskesmas ini?
Apakah kamu pernah mendapatkan penjaringan kesehatan yang dilaksanakan di luar gedung Puskesmas ? Bila ya, lanjutkan ke pertanyaan 2.1.44. Bila tidak, lanjutkan ke pertanyaan 2.2.3 dan seterusnya.
2.1.44
Apakah anda puas dengan penjaringan kesehatan yang diselenggarakan di luar gedung tersebut?
2.2Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelaksanaan (ditanyakan kepada Konselor Sebaya dan Klien Remaja)
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
2.2.3Apakah Puskesmas ini menyediakan ruangan untuk melayani kamu yang menjamin privasi
2.2.4Apakah Puskesmas ini menyediakan pelayanan bagi kamu di luar jam buka?
2.2.5Apakah Puskesmas ini melakukan pengaturan sehingga kamu dapat dilayani dengan cepat?
2.2.7Apakah kamu merasa ketika sedang dilayani di Puskesmas ini tenaga kesehatan akan dapat mengenali semua masalah yang kamu alami?
2.2.8Apakah kamu merasa bahwa tenaga kesehatan di Puskesmas ini mampu menjaga kerahasiaan masalah yang kamu alami?
74PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.2.9Apakah kamu merasa ketika sedang dilayani di Puskesmas ini, privasi anda terjaga dengan baik?
2.2.10Apakah ketika mendapatkan pelayanan di Puskesmas ini apakah kamu merasa nyaman?
2.2.11Apakah kamu merasa dilayani dengan cepat di Puskesmas ini?
3 STANDARD 3: REMAjA
3.1Pelayanan KIE (ditanyakan kepada Konselor Sebaya dan Klien Remaja)
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
3.1.7
Menurut pengalamanmu, apakah petugas yang melaksanakan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) memilki pengetahuan yang memadai tentang materi yang dibahas?
3.1.8
Menurut pengalamanmu, apakah petugas yang melaksanakan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) memilki keterampilan yang baik dalam berceramah dan berdiskusi?
3.1.9
Menurut pengalamanmu, apakah petugas yang melaksanakan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) memiliki sikap yang menarik dan menyenangkan selama melaksanakan kegiatan?
3.1.10
Menurut pengalamanmu, apakah alat bantu audio-visual (mis. leaflet, poster, lembar balik, film) yang digunakan dalam memberikan pelayanan KIE menarik dan sesuai dengan kebutuhanmu?
3.1.11
Menurut pengalamanmu, apakah metode (mis. ceramah, diskusi, simulasi, bermain peran) yang digunakan dalam memberikan pelayanan KIE menarik dan sesuai dengan kebutuhanmu?Apakah kamu pernah menerima informasi dari Puskesmas tentang:
3.1.12Pertumbuhan dan perkembangan yang sehat pada masa akil baliq/pubertas
75PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
3.1.13 Bahaya perilaku seksual berisiko
3.1.14Bahaya penyalahgunaan NAPZA (termasuk rokok dan alkohol)
3.1.15Infeksi Saluran Reproduksi, Penyakit Menular Seksual, dan HIV/AIDS
3.1.16Akibat pernikahan dini dan kehamilan tak dikehendaki
3.2Konselor Sebaya (ditanyakan kepada Konselor Sebaya saja)
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
3.2.1 Apakah kamu terlatih Konselor Sebaya?
3.2.2Apakah tenaga kesehatan dari Puskesmas ini pernah melakukan kegiatan dengan Konselor Sebaya secara rutin?Sebagai Konselor Sebaya, apa saja kegiatan yang pernah kamu lakukan?
3.2.3Melakukan diskusi dengan teman sebaya untuk menyebarluaskan informasi
3.2.4Menemukan kasus dan melakukan konseling
3.2.5
Memotivasi (merujuk) teman sebaya yang memiliki masalah untuk mencari pertolongan ke pihak-pihak yang lebih kompeten
Menurutmu, apakah kegiatan tersebut bermanfaat?3.2.6 Bagi kamu sendiri?3.2.7 Bagi teman sebayamu?
3.2.9Apakah kamu tahu ada Pendamping/Pembina Konselor Sebaya?Apa saja kegiatan Pendamping/Pembina Konselor Sebaya tersebut?3.2.10 Mengelola kegiatan Konselor Sebaya
3.2.11Membimbing Konselor Sebaya dalam melaksanakan konseling bagi kelompok sebayanya
76PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
4 STANDARD 4: jEjARING
4.2Partisipasi Remaja (ditanyakan kepada Konselor Remaja saja)
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
4.2.1Apakah kamu pernah ikut serta dalam merencanakan kegiatan PKPR?
4.2.2Apakah kamu pernah ikut serta dalam melaksanakan kegiatan PKPR?
4.2.3Apakah kamu pernah ikut serta dalam evaluasi kegiatan PKPR?
5 STANDARD 5: MANAjEMEN KESEHATAN
5.1Advokasi (ditanyakan kepada Konselor Sebaya saja)
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
5.1.5
Apakah kamu pernah ikut serta dalam kegiatan advokasi yang dilakukan Puskesmas ke berbagai instansi? (mis. ke sekolah, Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan, KUA Kecamatan, Dinas Sosial Kecamatan, Camat,)
5.4Sistem Rujukan ditanyanya kepada Konselor Sebaya dan Klien Remaja)
Ya Tidak TidakTahu Keterangan
5.4.10Apakah kamu mengetahui berbagai jenis kasus bisa dilayani di Puskesmas dan dirujuk ke Rumah Sakit
77PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
IDENTIFIKASI
1. Provinsi :
2. Kabupaten/Kota :
3. Puskesmas :
4. Nama responden :
5. Umur :
6. Jenis kelamin :
7. Pendidikan terakhir :
8. Jabatan :
9. Lama bertugas pada jabatan ini :
10.Lama bekerja sebagai petugas kesehatan
:
11. Hari dan Tangal wawancara :
1 STANDARD 1: SDM KESEHATAN
1.1 Pengetahuan dan Kompetensi Ya Tidak TidakTahu Keterangan
1.1.4Apakah anda pernah mengikuti Sosialisasi PKPR? (mis. sosialisasi melalui lokakarya bulanan di Puskesmas)
2 STANDARD 2: FASILITAS KESEHATAN
2.2 Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan Ya Tidak TidakTahu Keterangan
2.2.1Apakah ada pengaturan alur pelayanan bagi remaja untuk mencegah terjadinya missed opportunity?
2.2.2Apakah ada pengaturan khusus untuk rekam medik klien remaja?
2.2.3
Apakah tersedia ruangan untuk melayani remaja yang menjamin privasinya (yaitu tidak terlihat dan tidak terdengar oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan)?
PEMANTAUAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN KESEHATANPEDULI REMAjA KUISIONER UNTUK PETUGAS PENDUKUNG
78PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.2.4Apakah pelayanan bagi remaja disediakan juga di luar jam buka Puskesmas?
2.2.5
Apakah ada pengaturan khusus untuk melayani klien remaja di apotik?
Apakah ada pengaturan khusus di loket pendaftaran bagi klien remaja?
Apakah ada pengaturan khusus untuk melayani klien remaja di laboratorium?
79PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
IDENTIFIKASI
1. Provinsi :
2. Kabupaten/Kota :
3. Puskesmas :
4. Hari dan Tanggal pengamatan :
DAFTAR DOKUMEN, PRASARANA DAN SARANASTANDAR 1. SDM KESEHATANA t a u 1.1
Pengetahuan dan Kompetensi Petugas Ya TidakAda Keterangan
1.1.1 Surat Keputusan pembentukan Tim PKPR di Puskesmas
1.1.2Dokumen/catatan tentang pembagian tugas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan remaja
1.1.3Tanda bukti (mis. sertifikat, foto) pernah mengikuti Pelatihan atau orientasi PKPR
1.1.4Tanda bukti (mis.notulen, foto) pernah mengikuti Sosialisasi PKPR
1.1.5Pedoman PKPR (Minimal: Pedoman PKPR di Puskesmas)
1.2 Pelayanan Konseling Ya TidakAda Keterangan
1.2.1
Tanda bukti (mis. sertifikat, foto) pernah mengikuti Pelatihan atau orientasi Konseling Remaja? (mis. Pelatihan PKPR, Pelatihan Konselor Sebaya, atau pelatihan atau orientasi konseling remaja lainnya)
1.2.2Papan petunjuk atau leaflet tentang jadwal pelayanan konseling di dalam gedung
1.2.5Dokumen (mis. leaflet, poster, catatan/laporan, dll.) yang menunjukkan adanya pelayanan konseling di luar gedung Puskesmas
1.2. 9Alat bantu audio-visual yang tersedia untuk pelayanan konseling (mis. leaflet, poster, lembar balik, film, phantom, celemek, dll.)
1.2.11 Pedoman Konseling Kesehatan Remaja
PEMANTAUAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN KESEHATANPEDULI REMAjA KUISIONER PENGAMATAN
80PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
STANDARD 2: FASILITAS KESEHATAN
2.1 Paket Pelayanan Kesehatan Remaja Ya TidakAda Keterangan
Pedoman untuk pelaksanaan pelayanan/kegiatan di dalam gedung
2.1.14Pencegahan dan penanggulangan anemia dan masalah gizi
2.1.15 Tumbuh kembang remaja
2.1.16 Kesehatan reproduksi remaja
2.1.17Pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa
2.1.18Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
2.1.19 Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
2.1.20Pencegahan, deteksi dan penanggulangan ISR, IMS
2.1.21Pencegahan, deteksi dan penanggulangan HIV/AIDS
2.1.22Pencegahan, deteksi dan penanggulangan tuberculosis
2.1.23 Pencegahan dan penanggulangan cacingan
2.1.24 Skrining Status TT bagi remaja
2.1.25Pencegahan dan penanganan kehamilan pada remaja
2.1.41Pedoman untuk pelaksanaan penjaringan kesehatan di luar gedung
2.2 Prosedur, Tata Laksana dan Alur Pelayanan Ya TidakAda Keterangan
2.2.1Peraturan tertulis atau papan petunjuk tentang alur pelayanan bagi remaja
2.2.2Peraturan tertulis tentang tata cara pengelolaan rekam medik bagi remaja
2.2.3 Ruangan pelayanan bagi remaja yang menjamin privasi
81PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.2.4 Papan petunjuk/leaflet yang menunjukkan disediakannya pelayanan bagi remaja di luar jam buka Puskesmas
2.2.5 Pengaturan pendaftaran dan pelayanan bagi remaja agar remaja dapat dilayani dengan cepat
2.2.6
Pedoman tetang prosedur, tata laksana dan alur pelayanan bagi remaja untuk mencegah missed opportunity dan menjamin kerahasiaan, privasi, kenyamanan dan kecepatan (misalnya Pedoman PKPR di Puskesmas, atau pedoman lainnya yang dikeluarkan lintas program atau lintas sector)
3 STANDARD 3: REMAjA
3.1 Kegiatan KIE Ya TidakAda Keterangan
3.1.1Catatan/laporan tentang berbagai sektor terkait yang dapat menyelenggarakan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) bagi remaja
3.1.2Catatan tentang pembagian peran dan tugas berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) bagi remaja
3.1.3Catatan tentang kualifikasi (persyaratan) petugas yang dapat menyelenggarakan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) bagi remaja
3.1.4
Catatan tentang dana dari berbagai alokasi dana (misalnya BOK, APBD, dll) termasuk dari sektor terkait (misalnya dana BOS, CSR, dll) yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) bagi remaja
3.1.5Materi, bahan-bahan dan alat bantu audio-visual yang dapat digunakan dalam menyelenggarakan pelayanan KIE bagi remaja
3.1.6 Catatan tentang metode yang digunakan dalam menyelenggarakan pelayanan KIE bagi remajaCatatan/laporan tentang pelaksanaan kegiatan pemberian informasi (pelayanan KIE) bagi remaja mengenai:
82PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
3.1.12
Pertumbuhan dan perkembangan yang sehat pada masa akil baliq/pubertas Pertumbuhan dan perkembangan yang sehat pada masa akil baliq/pubertas
3.1.13 Perilaku seksual berisiko
3.1.14Bahaya penyalahgunaan NAPZA (termasuk rokok dan alcohol)
3.1.15Infeksi Saluran Reproduksi, Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS
3.1.16Bahaya pernikahan dini dan kehamilan tak dikehendaki
3.2 Konselor Sebaya Ya TidakAda Keterangan
3.2.1Laporan/catatan pemberian materi pada pelatihan atau orientasi Konselor Sebaya (sebagai fasilitator)
3.2.2 Daftar Konselor Sebaya yang dibina
Laporan/catatan kegiatan Konselor Sebaya
3.2.3Melaksanakan diskusi dengan teman sebaya untuk menyebarluaskan informasi
3.2.4 Menemukan kasus dan melakukan konseling
3.2.5Memotivasi (merujuk) teman sebaya yang memiliki masalah untuk mencari pertolongan ke pihak-pihak yang lebih kompeten
3.2.8Pedoman Konselor Sebaya (termasuk bahan/materi pelatihan seperti dokumen power point dan handout)
3.2.9 Daftar Pendamping Konselor Sebaya yang dibina
Laporan/catatan kegiatan Pendamping Konselor Sebaya
3.2.10 Mengelola kegiatan Konselor Sebaya
3.2.11Membimbing Konselor Sebaya dalam melaksanakan konseling bagi kelompok sebayanya
83PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
4 STANDARD 4: jEjARING
4.1 Pemetaan Pemangku Kepentingan Ya TidakAda Keterangan
4.1.1Laporan/catatan pelaksanaan pemetaan pemangku kepentingan dalam bidang kesehatan remaja
4.1.2Laporan/catatan perencanaan dan tindak lanjut berdasarkan hasil pemetaan tersebut
4.2 Partisipasi Remaja Ya TidakAda Keterangan
4.2.1Catatan/bukti keikutsertaan remaja dalam perencanaan kegiatan PKPR (misalnya daftar hadir, foto, laporan, catatan)
4.2.2Catatan/bukti keikutsertaan remaja dalam pelaksanaan kegiatan PKPR (mis. daftar hadir, foto, laporan)
4.2.3Catatan/bukti keikutsertaan remaja dalam pemantauan kegiatan PKPR (mis. daftar hadir, foto, laporan)
5 STANDARD 5: MANAjEMEN KESEHATAN
5.1 Advokasi Ya TidakAda Keterangan
5.1.1 Laporan/catatan pelaksanaan kegiatan advokasi
5.1.2
Dokumen tentang komitmen dari hasil kegiatan advokasi (misalnya komitmen penyediaan tenaga, bantuan teknis, dana, prasarana dan sarana, obat-obatan, kesepakatan jadwal pelaksanaan kegiatan, dll)
5.1.3 Pedoman/petunjuk pelaksanaan kegiatan advokasi
5.1.4 Dokumen pendukung untuk kegiatan advokasi
5.1.5Dokumen keikutsertaan remaja dalam melakukan kegiatan advokasi (misalnya foto, laporan, daftar hadir)
84PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5.2 Pencatatan dan pelaporan Ya TidakAda Keterangan
5.2.1 Pedoman tentang pencatatan dan pelaporan
5.2.2 Format pencatatan dan pelaporan sesuai pedoman
5.2.3Catatan/laporan hasil kegiatan PKPR di puskesmas (termasuk kunjungan kasus)
5.3 Evaluasi diri, Pemantauan, dan Penilaian Ya TidakAda Keterangan
5.3.1Catatan/laporan hasil evaluasi diri dengan instrumen Supervisi Fasilitatif PKPR
5.3.2Catatan/laporan hasil Pemantauan Pencapaian Standar Nasional PKPR
5.3.3Catatan/laporan hasil Penilaian/Evaluasi Tahunan PKPR
5.3.4Catatan/laporan pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi diri dengan instrumen Supervisi Fasilitatif PKPR
5.3.5Catatan/laporan pelaksanaan tindak lanjut hasil Pemantauan Pencapaian Standar Nasional PKPR
5.3.6Catatan/laporan pelaksanaan tindak lanjut hasil Penilaian/Evaluasi Tahunan Program PKPR
5.4 jejaring dan Sistem Rujukan Ya TidakAda Keterangan
5.4.1 Daftar instansi/institusi untuk melakukan rujukan medik
5.4.2 Daftar instansi/institusi untuk melakukan rujukan hukum
5.4.3 Daftar instansi/institusi untuk melakukan rujukan sosial
5.4.4 Daftar kasus rujukan medik: jenis, jumlah, tujuan
5.4.5 Daftar kasus rujukan hukum: jenis, jumlah, tujuan
5.4.6 Daftar kasus rujukan sosial: jenis, jumlah, tujuan
85PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
MATRIKS REKAPITULASI PEMANTAUAN TERBATASSTANDAR NASIONAL PKPR
Matriks Rekapitulasi Pemantauan Terbatas Standar Nasional PKPR digunakan untuk merekapitulasi data pemantauan setelah dikumpulkan dengan menggunakan Instrumen Pemantauan Terbatas Standar Nasional PKPR (5 kuesioner).
PETUNjUK PENGISIAN (1) Untuk setiap butir pertanyaan yang dijawab YA oleh sumber data (informan) dan
setiap butir pengamatan yang ditemukan ADA pada saat pengamatan, beri skor 1. Bila dijawab TIDAK/TIDAK TAHU oleh sumber data atau terbukti TIDAK ADA pada saat pengamatan, beri skor 0.
Cantumkan skor 1 atau 0 pada baris dan kolom (SEL) yang sesuai di Matriks Rekapitulasi Pemantauan Terbatas Standar Nasional PKPR. BARIS menunjukkan butir pertanyaan yang ditanyakan atau hal yang diamati, sedangkan KOLOM menunjukkan sumber data. Sel yang diarsir abu-abu menunjukkan bahwa pada sel tersebut tidak ada skor.
(2) Jumlahkan skor yang diperoleh setiap butir yang ditanyakan atau diamati (penjumlahan pada setiap baris). Tuliskan jumlah skor tiap butir/baris di kolom SKOR.
(3) Jumlahkan seluruh skor yang diperoleh untuk setiap komponen Standar (penjumlahan pada kolom SKOR).
(4) Hitung persentase pemenuhan kriteria setiap komponen Standar dengan cara membagi jumlah skor komponen Standar yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh.
(5) Jumlahkan semua skor komponen Standar untuk memperoleh jumlah skor Standar. Setiap Standar terdiri dari 2 atau lebih komponen (lihat Tabel 1).
(6) Hitung persentase tingkat pemenuhan kriteria setiap Standar dengan cara membagi jumlah skor Standar yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh kemudian dikalikan 100%.
Berikut ini adalah interpretasi tingkat pemenuhan SN-PKPR:
Paripurna apabila mencapai ≥80% -- hijau
Optimal apabila mencapai 60% - 79,99% -- kuning
Minimal apabila mencapai <60% -- merah
LAMPIRAN 3
86PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
87PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
MA
TRIK
S R
EKA
PITU
LASI
PEM
AN
TAU
AN
PEN
CA
PAIA
NST
AN
DA
R P
ELA
YAN
AN
KES
EHA
TAN
PED
ULI
REM
AjA
TIN
GK
AT
PUSK
ESM
AS
IDEN
TIFI
KA
SI
1.Pr
ovin
si:
2.Ka
bupa
ten/
Kota
:
3.Pu
skes
mas
:
4.H
ari d
an T
angg
al R
ekap
itula
si:
1ST
AN
DA
RD
1: T
ENA
GA
KES
EHA
TAN
1.1
Peng
etah
uan
dan
Kom
pete
nsi
Petu
gas
Pim
pina
n Pu
skes
mas
Petu
gas
PKPR
Petu
gas
Pend
ukun
gD
okum
en /
Obs
erva
siR
emaj
aN
ilai
Skor
1.1.
1Te
lah
dibe
ntuk
Tim
PKP
R
1.1.
2Ad
a pe
mba
gian
tuga
s di
ant
ara
tena
ga
kese
hata
n di
Pus
kesm
as in
i unt
uk
mel
aksa
naka
n pe
laya
nan
kese
hata
n re
maj
a
1.1.
3Te
naga
Kes
ehat
an P
uske
smas
tela
h te
rlatih
PKP
R
1.1.
4Pu
skes
mas
per
nah
mel
aksa
naka
n so
sial
isas
i int
erna
l ten
tang
PKP
R
1.1.
5Pu
skes
mas
mem
iliki p
edom
an te
ntan
g PK
PR
1.1.
6Pe
dom
an P
KPR
sel
alu
digu
naka
n da
lam
men
yele
ngga
raka
n pe
laya
nan
kepa
da re
maj
a
1.1.
7Pe
tuga
s m
emilik
i pen
geta
huan
yan
g ba
ik te
ntan
g be
rbag
ai m
asal
ah re
maj
a
1.1.
8Pe
tuga
s m
emilik
i ket
eram
pila
n ya
ng
baik
ket
ika
mel
ayan
i rem
aja
88PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.1.
9Pe
tuga
s m
emilik
i sik
ap y
ang
men
yena
ngka
n ke
tika
mel
ayan
i rem
aja
1.1.
10R
emaj
a m
eras
a pu
as te
rhad
ap
pela
yana
n ya
ng d
iber
ikan
ole
h pe
tuga
s Pu
skes
mas
Skor
Mak
sim
al22
Skor
yan
g di
capa
iTi
ngka
t Pem
enuh
an S
tand
ar P
enge
tahu
an d
an K
ompe
tens
i Pet
ugas
(= S
kor y
ang
dica
pai/s
kor m
aksi
mal
*100
%)
1.2
Pela
yana
n K
onse
ling
Rem
aja
Pim
pina
n Pu
skes
mas
Petu
gas
PKPR
Petu
gas
Pend
ukun
gD
okum
en /
Obs
erva
siR
emaj
aN
ilai
Skor
1.2.
1
Ada
tena
ga k
eseh
atan
di P
uske
smas
ya
ng te
rlatih
Kon
selin
g R
emaj
a? (m
is.
yang
terc
akup
dal
am P
elat
ihan
PKP
R,
Pela
tihan
Kon
selo
r Seb
aya,
ata
u pe
latih
an-p
elat
ihan
kon
selin
g re
maj
a la
inny
a)Pu
skes
mas
men
yedi
akan
pel
ayan
an
kons
elin
g di
dal
am g
edun
g1.
2.2
Ada
jadw
al te
tap
1.2.
3D
apat
mel
ayan
i per
min
taan
ko
nsel
ing
di lu
ar ja
dwal
de
ngan
per
janj
ian
1.2.
4D
apat
mel
ayan
i per
min
taan
ko
nsel
ing
di lu
ar ja
dwal
sec
ara
men
dada
kPu
skes
mas
men
yele
ngga
raka
n pe
laya
nan
kons
elin
g di
luar
ged
ung
1.2.
5Ad
a ja
dwal
teta
p
1.2.
6D
apat
mel
ayan
i per
min
taan
ko
nsel
ing
di lu
ar ja
dwal
de
ngan
per
janj
ian
1.2.
7D
apat
mel
ayan
i per
min
taan
ko
nsel
ing
di lu
ar ja
dwal
sec
ara
men
dada
k
89PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
1.2.
8Pu
skes
mas
mem
iliki a
lat b
antu
aud
io-
visu
al y
ang
mem
adai
unt
uk d
igun
akan
da
lam
mem
berik
an p
elay
anan
ko
nsel
ing
rem
aja
1.2.
9Te
naga
kes
ehat
an m
engg
unak
an a
lat
bant
u au
dio-
visu
al d
alam
mem
berik
an
pela
yana
n ko
nsel
ing
rem
aja
1.2.
10Pu
skes
mas
mem
iliki p
edom
an u
ntuk
m
embe
rikan
pel
ayan
an k
onse
ling
rem
aja
1.2.
11Pe
dom
an te
rseb
ut S
ELAL
U d
igun
akan
da
lam
mem
berik
an p
elay
anan
ko
nsel
ing
rem
aja
1.2.
12Te
naga
kes
ehat
an m
emilik
i sik
ap y
ang
men
yena
ngka
n ke
tika
mem
berik
an
pela
yana
n ko
nsel
ing
rem
aja
1.2.
13In
form
asi/n
aseh
at y
ang
dibe
rikan
te
naga
kes
ehat
an d
alam
kon
selin
g be
rman
faat
dan
ses
uai d
enga
n ha
rapa
n re
maj
a
1.2.
14Al
at b
antu
aud
io-v
isua
l yan
g di
guna
kan
dala
m p
elay
anan
kon
selin
g m
enar
ik d
an s
esua
i sel
era
rem
aja
1.2.
15R
emaj
a m
eras
a m
udah
unt
uk
mem
pero
leh
pela
yana
n ko
nsel
ing
Skor
Mak
sim
al38
Skor
yan
g di
capa
i
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
Pel
ayan
an K
onse
ling
(= S
kor y
ang
dica
pai/s
kor m
aksi
mal
*100
%)
90PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
PEM
ENU
HA
N S
TAN
DA
R 1
: SD
M K
ESEH
ATA
N
Skor
Mak
sim
al60
Skor
yan
g di
capa
i
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
Ten
aga
Kes
ehat
an(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)
Cat
atan
:
91PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2ST
AN
DA
RD
2: F
ASI
LITA
S K
ESEH
ATA
N
2.1
Pake
t Pel
ayan
anPi
mpi
nan
Pusk
esm
asPe
tuga
s PK
PRPe
tuga
s Pe
nduk
ung
Dok
umen
/ O
bser
vasi
Rem
aja
Nila
iSk
orPu
skes
mas
men
yele
ngga
raka
n Pa
ket
Pela
yana
n Ke
seha
tan
Rem
aja
di
dala
m g
edun
g
2.1.
1Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
ane
mia
dan
m
asal
ah g
izi
2.1.
2Tu
mbu
h ke
mba
ng re
maj
a
2.1.
3Ke
seha
tan
repr
oduk
si re
maj
a
2.1.
4Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
mas
alah
ke
seha
tan
jiwa
2.1.
5Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
pe
nyal
ahgu
naan
NAP
ZA
2.1.
6Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
kek
eras
an
2.1.
7Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
ISR
, IM
S
2.1.
8Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
HIV
/AID
S
2.1.
9Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
tube
rcul
osis
2.1.
10Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
cac
inga
n
2.1.
11Sk
rinin
g St
atus
TT
rem
aja
2.1.
12Pe
nceg
ahan
dan
pen
anga
nan
keha
mila
n pa
da re
maj
a
92PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Pusk
esm
as m
emilik
i ped
oman
unt
uk
men
yele
ngga
raka
n Pa
ket P
elay
anan
Ke
seha
tan
Rem
aja
di d
alam
ged
ung
2.1.
13Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
ane
mia
dan
m
asal
ah g
izi
2.1.
14Tu
mbu
h ke
mba
ng re
maj
a
2.1.
15Ke
seha
tan
repr
oduk
si re
maj
a
2.1.
16Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
mas
alah
ke
seha
tan
jiwa
2.1.
17Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
pe
nyal
ahgu
naan
NAP
ZA
2.1.
18Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
kek
eras
an
2.1.
19Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
ISR
, IM
S
2.1.
20Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
HIV
/AID
S
2.1.
21Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
tube
rcul
osis
2.1.
22Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
cac
inga
n
2.1.
23Pe
nceg
ahan
dan
pen
anga
nan
keha
mila
n pa
da re
maj
a
Pedo
man
ters
ebut
SEL
ALU
dig
unak
an
dala
m m
elak
sana
kan
pela
yana
n ba
gi
rem
aja
di d
alam
ged
ung
93PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.1.
24Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
ane
mia
dan
m
asal
ah g
izi
2.1.
25Tu
mbu
h ke
mba
ng re
maj
a
2.1.
26Ke
seha
tan
repr
oduk
si re
maj
a
2.1.
27Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
mas
alah
ke
seha
tan
jiwa
2.1.
28Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
pe
nyal
ahgu
naan
NAP
ZA
2.1.
29Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
kek
eras
an
2.1.
30Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
ISR
, IM
S
2.1.
31Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
HIV
/AID
S
2.1.
32Pe
nceg
ahan
, det
eksi
dan
pe
nang
gula
ngan
tube
rcul
osis
2.1.
33Pe
nceg
ahan
dan
pe
nang
gula
ngan
cac
inga
n
2.1.
34Pe
nceg
ahan
dan
pen
anga
nan
keha
mila
n pa
da re
maj
a
2.1.
35Pu
skes
mas
men
yele
ngga
raka
n pe
njar
inga
n ke
seha
tan
bag
i rem
aja
di
luar
ged
ung
Pusk
esm
as
2.1.
36Pu
skes
mas
mem
iliki p
edom
an u
ntuk
m
enye
leng
gara
kan
penj
arin
gan
kese
hata
n di
luar
ged
ung
94PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.1.
37Pe
dom
an te
rseb
ut S
ELAL
U d
igun
akan
da
lam
mel
aksa
naka
n pe
njar
inga
n ke
seha
tan
di lu
ar g
edun
g
2.1.
38R
emaj
a m
eras
a pu
as te
rhad
ap
pela
yana
n di
dal
am g
edun
g
2.1.
39R
emaj
a m
eras
a pu
as te
rhad
ap
penj
arin
gan
kese
hata
n di
luar
ged
ung
Skor
Mak
sim
al88
Skor
yan
g di
capa
iTi
ngka
t Pem
enuh
an S
tand
ar P
aket
pel
ayan
an(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)
2.2
Pros
edur
, Tat
a La
ksan
a da
n A
lur
Pela
yana
nPi
mpi
nan
Pusk
esm
asPe
tuga
s PK
PRPe
tuga
s Pe
nduk
ung
Dok
umen
/ O
bser
vasi
Rem
aja
Nila
iSk
orPu
skes
mas
mem
iliki p
rose
dur ,
tata
la
ksan
a da
n al
ur p
elay
anan
bag
i re
maj
a ya
ng m
ampu
men
cega
h te
rjadi
nya
mis
sed
oppo
rtuni
ty d
an
men
jam
in k
erah
asia
an, p
rivas
i, ke
nyam
anan
, kec
epat
an?
2.2.
1Pu
skes
mas
men
gatu
r alu
r pe
laya
nan
bagi
rem
aja
untu
k m
ence
gah
terja
diny
a m
iss
oppo
rtuni
ty
2.2.
2Pu
skes
mas
men
gatu
r pe
ngel
olaa
n re
kam
med
ik
klie
n re
maj
a un
tuk
men
jam
in
kera
hasi
aann
ya
2.2.
3Ad
a ru
ang
yang
men
jam
in
priv
asi u
ntuk
mel
ayan
i rem
aja
2.2.
4Pe
laya
nan
bagi
rem
aja
dise
diak
an ju
ga d
i lua
r jam
bu
ka P
uske
smas
2.2.
5Pu
skes
mas
mel
akuk
an
peng
atur
an s
ehin
gga
rem
aja
dapa
t mem
pero
leh
pela
yana
n le
bih
cepa
t
95PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
2.2.
6
Apak
ah d
i Pus
kesm
as in
i ter
sedi
a pe
dom
an te
ntan
g pr
osed
ur ,
tata
la
ksan
a da
n al
ur p
elay
anan
bag
i re
maj
a se
hing
ga m
ence
gah
mis
sed
oppo
rtuni
ty, m
enja
min
ker
ahas
iaan
, pr
ivas
i, ke
nyam
anan
dan
kec
epat
an
pela
yana
n?Kl
ien
rem
aja
dila
yani
den
gan
pros
edur
, ta
ta la
ksan
a da
n al
ur p
elay
anan
ya
ng m
ampu
men
cega
h te
rjadi
nya
mis
sed
oppo
rtuni
ty d
an m
enja
min
ke
raha
siaa
n, p
rivas
i, ke
nyam
anan
dan
ke
cepa
tan.
2.2.
7M
ence
gah
mis
sed
oppo
rtuni
ty2.
2.8
Men
jam
in k
erah
asia
an2.
2.9
Men
jam
in p
rivas
i2.
2.10
Men
jam
in k
enya
man
an2.
2.11
Men
jam
in k
ecep
atan
Skor
Mak
sim
al36
Skor
yan
g di
capa
iTi
ngka
t Pem
enuh
an S
tand
ar P
rose
dur,
Tata
laks
ana
dan
alur
pel
ayan
an(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)PE
MEN
UH
AN
STA
ND
AR
2 :
FASI
LITA
S K
ESEH
ATA
NSk
or M
aksi
mal
124
Skor
yan
g di
capa
iTi
ngka
t Pem
enuh
an S
tand
ar fa
silit
as k
eseh
atan
(= S
kor y
ang
dica
pai/s
kor m
aksi
mal
*100
%)
Cat
atan
:
96PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
3ST
AN
DA
RD
3: R
EMA
jA
3.1
Keg
iata
n K
IEPi
mpi
nan
Pusk
esm
asPe
tuga
s PK
PRPe
tuga
s Pe
nduk
ung
Dok
umen
/ O
bser
vasi
Rem
aja
Nila
iSk
or
3.1.
1Pu
skes
mas
men
gide
ntifi
kasi
ber
baga
i pi
hak
yang
dap
at m
enye
leng
gara
kan
pela
yana
n KI
E ba
gi re
maj
a
3.1.
2Pu
skes
mas
men
gatu
r pem
bagi
an
pera
n da
n tu
gas
anta
r ber
baga
i pih
ak
ters
ebut
3.1.
3Pu
skes
mas
mem
iliki p
erat
uran
tent
ang
pers
yara
tan
petu
gas
yang
dap
at
men
yele
ngga
raka
n pe
laya
nan
KIE
bagi
rem
aja
3.1.
4Pu
skes
mas
mem
iliki p
enga
tura
n te
ntan
g al
okas
i dan
a ya
ng d
apat
di
guna
kan
untu
k m
enye
leng
gara
kan
pela
yana
n KI
E ba
gi re
maj
a
3.1.
5
Pusk
esm
as m
emilik
i mat
eri,
baha
n-ba
han
dan
alat
ban
tu a
udio
-vis
ual
yang
dap
at d
igun
akan
dal
am
men
yele
ngga
raka
n pe
laya
nan
KIE
bagi
rem
aja
3.1.
6Pu
skes
mas
mem
iliki m
etod
e ya
ng
digu
naka
n da
lam
men
yele
ngga
raka
n pe
laya
nan
KIE
bagi
rem
aja
Petu
gas
yang
mel
aksa
naka
n ke
giat
an
pem
beria
n in
form
asi (
pela
yana
n KI
E) :
3.1.
7M
emilik
i pen
geta
huan
ya
ng b
aik
tent
ang
mas
alah
ke
seha
tan
rem
aja
3.1.
8M
emilk
i ket
eram
pila
n ya
ng
baik
3.1.
9M
emilik
i sik
ap y
ang
men
arik
da
n m
enye
nang
kan
97PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
3.1.
10
Alat
ban
tu a
udio
-vis
ual (
mis
. lea
flet,
post
er, l
emba
r bal
ik, f
ilm) y
ang
digu
naka
n pe
tuga
s pu
skes
mas
dal
am
mem
berik
an p
elay
anan
KIE
men
arik
da
n se
suai
den
gan
kebu
tuha
n re
maj
a
3.1.
11
Met
ode
(mis
. cer
amah
, dis
kusi
, si
mul
asi,
berm
ain
pera
n) y
ang
digu
naka
n da
lam
mem
berik
an
pela
yana
n KI
E m
enar
ik d
an s
esua
i de
ngan
keb
utuh
an re
maj
a
Pusk
esm
as m
elak
sana
kan
kegi
atan
pe
mbe
rian
info
rmas
i (pe
laya
nan
KIE)
ke
pada
rem
aja
tent
ang
3.1.
12Tu
mbu
h ke
mba
ng re
maj
a
3.1.
13Ba
haya
per
ilaku
sek
sual
be
risik
o
3.1.
14Ba
haya
pen
yala
hgun
aan
NAP
ZA (t
erm
asuk
roko
k da
n al
coho
l)
3.1.
15In
feks
i Sal
uran
Rep
rodu
ksi,
Peny
akit
Men
ular
Sek
sual
dan
H
IV/A
IDS
3.1.
16Ak
ibat
per
nika
han
dini
dan
ke
ham
ilan
tak
dike
hend
aki
Skor
Mak
sim
al38
Skor
yan
g di
capa
i
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
Keg
iata
n K
IE(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)
98PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
3.2
Kon
selo
r Seb
aya
Pim
pina
n Pu
skes
mas
Petu
gas
PKPR
Petu
gas
Pend
ukun
gD
okum
en /
Obs
erva
siR
emaj
aN
ilai
Skor
3.2.
1D
alam
set
ahun
tera
khir
Pusk
esm
as
pern
ah m
enja
di fa
silit
ator
dal
am
pela
tihan
/orie
ntas
i Kon
selo
r Seb
aya
3.2.
2Pu
skes
mas
mem
bina
rem
aja
untu
k m
enja
di K
onse
lor S
ebay
a se
cara
rutin
Kons
elor
Seb
aya
mel
aksa
naka
n ke
giat
an
3.2.
3M
elak
sana
kan
disk
usi
deng
an te
man
seb
aya
untu
k m
enye
barlu
aska
n in
form
asi
3.2.
4M
enem
ukan
kas
us d
an
mel
akuk
an k
onse
ling
3.2.
5
Mem
otiv
asi (
mer
ujuk
) tem
an
seba
ya y
ang
mem
iliki m
asal
ah
untu
k m
enca
ri pe
rtolo
ngan
ke
pih
ak-p
ihak
yan
g le
bih
kom
pete
n
Kons
elor
Seb
aya
mer
asa
kegi
atan
m
erek
a be
rman
faat
3.2.
6Ba
gi m
erek
a se
ndiri
3.2.
7Ba
gi te
man
seb
aya
mer
eka
3.2.
8Pu
skes
mas
mem
iliki p
edom
an te
ntan
g Ko
nsel
or S
ebay
a
3.2.
9Pu
skes
mas
mem
bina
ora
ng y
ang
bertu
gas
seba
gai P
enda
mpi
ng/
Pem
bina
Kon
selo
r Seb
aya
seca
ra ru
tin
99PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Pend
ampi
ng/P
embi
na K
onse
lor
Seba
ya m
elak
sana
kan
kegi
atan
3.2.
10M
enge
lola
keg
iata
n Ko
nsel
or
Seba
ya
3.2.
11M
embi
mbi
ng K
onse
lor
Seba
ya d
alam
mel
aksa
naka
n ko
nsel
ing
bagi
kel
ompo
k se
baya
nya
Skor
Mak
sim
al32
Skor
yan
g di
capa
i
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
kon
selo
r seb
aya
(= S
kor y
ang
dica
pai/s
kor m
aksi
mal
*100
%)
PEM
ENU
HA
N S
TAN
DA
R 3
: R
EMA
jA
Skor
Mak
sim
al70
Skor
yan
g di
capa
i
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
Rem
aja
(= S
kor y
ang
dica
pai/s
kor m
aksi
mal
*100
%)
Cat
atan
:
100PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
4ST
AN
DA
RD
4: j
EjA
RIN
G
4.1
Pem
etaa
n Pe
man
gku
Kep
entin
gan
Pim
pina
n Pu
skes
mas
Petu
gas
PKPR
Petu
gas
Pend
ukun
gD
okum
en /
Obs
erva
siR
emaj
aN
ilai
Skor
4.1.
1Pu
skes
mas
per
nah
mel
akuk
an
pem
etaa
n pe
man
gku
kepe
ntin
gan
dan
pegi
at d
alam
bid
ang
kese
hata
n re
maj
a
4.1.
2Pu
skes
mas
mem
buat
per
enca
naan
da
n tin
dak
lanj
ut a
tas
hasi
l pem
etaa
nSk
or M
aksi
mal
6Sk
or y
ang
dica
pai
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
Pem
etaa
n Pe
man
gku
Kep
entin
gan
(= S
kor y
ang
dica
pai/s
kor m
aksi
mal
*100
%)
4.2
Parit
isip
asi R
emaj
aPi
mpi
nan
Pusk
esm
asPe
tuga
s PK
PRPe
tuga
s Pe
nduk
ung
Dok
umen
/ O
bser
vasi
Rem
aja
Nila
iSk
orPu
skes
mas
dal
am s
etah
un te
rakh
ir pe
rnah
men
giku
tser
taka
n re
maj
a da
lam
:4.
2.1
Mer
enca
naka
n ke
giat
an P
KPR
4.2.
2M
elak
sana
kan
kegi
atan
PKP
R4.
2.3
Men
geva
luas
i keg
iata
n PK
PRSk
or M
aksi
mal
12Sk
or y
ang
dica
pai
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
Par
tisip
asi R
emaj
a(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)PE
MEN
UH
AN
STA
ND
AR
4 :
jEjA
RIN
GSk
or M
aksi
mal
18Sk
or y
ang
dica
pai
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
jej
arin
g(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)C
atat
an :
101PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5ST
AN
DA
RD
5: M
AN
AjE
MEN
KES
EHA
TAN
5.1
Adv
okas
iPi
mpi
nan
Pusk
esm
asPe
tuga
s PK
PRPe
tuga
s Pe
nduk
ung
Dok
umen
/ O
bser
vasi
Rem
aja
Nila
iSk
or
5.1.
1
Pusk
esm
as p
erna
h m
elak
ukan
ad
voka
si k
e be
rbag
ai p
eman
gku
kepe
ntin
gan
linta
s se
ktor
dan
lint
as
prog
ram
yan
g di
butu
hkan
unt
uk
Prog
ram
Kes
ehat
an R
emaj
a
5.1.
2
Apak
ah d
ihas
ilkan
kom
itmen
dar
i ke
giat
an a
dvok
asi t
erse
but?
(mis
alny
a ko
mitm
en p
enye
diaa
n te
naga
,ban
tuan
te
knis
, dan
a, p
rasa
rana
dan
sar
ana,
ob
at-o
bata
n, ja
dwal
pel
aksa
naan
, dll)
5.1.
3Pu
skes
mas
mem
iliki p
edom
an/
petu
njuk
pel
aksa
naan
unt
uk
mel
akuk
an k
egia
tan
advo
kasi
5.1.
4Pu
skes
mas
mem
iliki b
erba
gai
doku
men
yan
g da
pat d
igun
akan
dal
am
mel
akuk
an k
egia
tan
advo
kasi
5.1.
5R
emaj
a di
ikut
serta
kan
dala
m
mel
akuk
an k
egia
tan
advo
kasi
Skor
Mak
sim
al16
Skor
yan
g di
capa
iTi
ngka
t Pem
enuh
an S
tand
ar A
dvok
asi
(= S
kor y
ang
dica
pai/s
kor m
aksi
mal
*100
%)
5.2
Penc
atat
an d
an P
elap
oran
Pim
pina
n Pu
skes
mas
Petu
gas
PKPR
Petu
gas
Pend
ukun
gD
okum
en /
Obs
erva
siR
emaj
aN
ilai
Skor
5.2.
1Pu
skes
mas
sud
ah m
emilik
i ped
oman
pe
ncat
atan
dan
pel
apor
an
5.2.
2Pu
skes
mas
sud
ah m
emilik
i for
mat
pe
ncat
atan
dan
pel
apor
an s
esua
i pe
dom
an
102PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5.2.
3Pu
skes
mas
sud
ah m
engg
unak
an
form
at p
enca
tata
n da
n pe
lapo
ran
sesu
ai p
edom
an
5.2.
4Pu
skem
as s
udah
mel
apor
kan
hasi
l pe
ncat
atan
ses
uai p
edom
an k
e je
njan
g ya
ng le
bih
tingg
i
Skor
Mak
sim
al11
Skor
yan
g di
capa
i
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
Pen
cata
tan
dan
Pela
pora
n(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)
Cat
atan
:
5.3
Supe
rvis
i, Pe
man
taua
n da
n Pe
nila
ian
Pim
pina
n Pu
skes
mas
Petu
gas
PKPR
Petu
gas
Pend
ukun
gD
okum
en /
Obs
erva
siR
emaj
aN
ilai
Skor
Pusk
esm
as d
alam
set
ahun
tera
khir
pern
ah m
elak
ukan
keg
iata
n ev
alua
si
diri,
pem
anta
uan
& pe
nila
ian
terh
adap
pe
laks
anaa
n PK
PR
5.3.
1Ev
alua
si d
iri d
enga
n m
engg
unak
an in
stru
men
Su
perv
isi F
asilit
atif
prog
ram
PK
PR
5.3.
2Pe
man
taua
n pe
ncap
aian
St
anda
rd N
asio
nal P
KPR
5.3.
3Pe
nila
ian
(eva
luas
i) ta
huna
n pr
ogra
m P
KPR
103PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Pusk
esm
as te
lah
mel
akuk
an ti
ndak
la
njut
ata
s ha
sil e
valu
asi d
iri,
pem
anta
uan
dan
peni
laia
n te
rseb
ut
5.3.
4Ti
ndak
lanj
ut h
asil
eval
uasi
di
ri de
ngan
men
ggun
akan
in
stru
men
Sup
ervi
si F
asilit
atif
prog
ram
PKP
R
5.3.
5Ti
ndak
lanj
ut h
asil
pem
anta
uan
penc
apai
an
stan
dard
PKP
R
5.3.
6Ti
ndak
lanj
ut h
asil
peni
laia
n ta
huna
n pr
ogra
m P
KPR
Skor
Mak
sim
al18
Skor
yan
g di
capa
iTi
ngka
t Pem
enuh
an S
tand
ar S
uper
visi
Pem
anta
uan
dan
Peni
laia
n(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)
5.4
Sist
em R
ujuk
anPi
mpi
nan
Pusk
esm
asPe
tuga
s PK
PRPe
tuga
s Pe
nduk
ung
Dok
umen
/ O
bser
vasi
Rem
aja
Nila
iSk
orPu
skes
mas
mem
bang
un s
iste
m
ruju
kan
deng
an in
stitu
si/in
stan
si la
in5.
4.1
Ruj
ukan
Med
ik5.
4.2
Ruj
ukan
Huk
um5.
4.3
Ruj
ukan
Sos
ial
Pusk
esm
as m
elak
sana
kan
pela
yana
n ru
juka
n5.
4.4
Ruj
ukan
Med
ik5.
4.5
Ruj
ukan
Huk
um5.
4.6
Ruj
ukan
Sos
ial
Sist
em ru
juka
n ya
ng k
ini a
da b
erfu
ngsi
de
ngan
bai
k5.
4.7
Ruj
ukan
Med
ik5.
4.8
Ruj
ukan
Huk
um5.
4.9
Ruj
ukan
Sos
ial
104PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
5.4.
10R
emaj
a m
enge
tahu
i bah
wa
berb
agai
je
nis
kasu
s bi
sa d
ilaya
ni d
i Pus
kesm
as
dan
diru
juk
ke R
umah
Sak
itSk
or M
aksi
mal
25Sk
or y
ang
dica
pai
Ting
kat P
emen
uhan
Sta
ndar
Sis
tem
Ruj
ukan
(= S
kor y
ang
dica
pai/s
kor m
aksi
mal
*100
%)
PEM
ENU
HA
N S
TAN
DA
R 5
: M
AN
AjE
MEN
KES
EHA
TAN
Skor
Mak
sim
al70
Skor
yan
g di
capa
iTi
ngka
t Pem
enuh
an S
tand
ar M
anaj
emen
Kes
ehat
an(=
Sko
r yan
g di
capa
i/sko
r mak
sim
al *1
00%
)
TIN
GK
AT
PEM
ENU
HA
N S
TAN
DA
R N
ASI
ON
AL
PELA
YAN
AN
KES
EHA
TAN
PED
ULI
REM
AjA
(PK
PR)
Skor
Mak
sim
alSk
or y
ang
Dic
apai
TIN
GK
AT
PEM
ENU
HA
N (%
)
Stan
dar 1
: SD
M K
eseh
atan
60
Stan
dar 2
: Fa
silit
as K
eseh
atan
124
Stan
dar 3
: R
emaj
a70
Stan
dar 4
: je
jarin
g18
Stan
dar 5
: A
NA
jEM
EN
KES
EHA
TAN
70
Stan
dar N
asio
nal P
KPR
306
105PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
MATRIKS RENCANA AKSI PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PKPR
Setelah diperoleh tingkat pemenuhan Standar Nasional PKPR, Puskesmas dengan
bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat rencana aksi upaya perbaikan
terhadap komponen-komponen yang tidak memenuhi Standar, dengan menggunakan
Matriks Rencana Aksi Pemenuhan Standar Nasional PKPR.
Rencana aksi harus dibuat di setiap jenjang tanggung jawab yaitu rencana aksi untuk
Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota maupun rencana aksi Puskesmas mampu
laksana PKPR karena ada komponen pemenuhan Standar yang dibawah wewenang
Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota ataupun Puskesmas.
6 (enam) bulan kemudian, dilakukan evaluasi dengan menggunakan instrumen yang sama,
untuk menilai kembali tingkat pemenuhan Standar setelah dilakukan upaya perbaikan.
Pemantauan Standar Nasional PKPR dilaksanakan 2 kali dalam setahun, dengan demikian
diperoleh 2 laporan hasil evaluasi tingkat pemenuhan Standar.
LAMPIRAN 4
106PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
107PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
MATRIKS RENCANA AKSIPEMENUHAN STANDAR NASIONAL PKPR
IDENTIFIKASI
1. Provinsi2. Kabupaten/Kota3 Puskesmas4 Tanggal/Bulan/Tahun
TINGKAT PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAjA
Aspek Standar Skor Maksimal Skor yang Dicapai Tingkat Pemenuhan (%)
Standar 1: Tenaga Kesehatan 60
Standar 2: Fasilitas Kesehatan 124
Standar 3: Remaja 70
Standar 4 jejaring 18
Standar 5: MANAjEMEN KESEHATAN
70
Standar Nasional PKPR 342
TEMUAN POSITIF
TANTANGAN/HAL YANG INGIN DIPERBAIKI
108PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
109PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
RENCANA AKSI
PERMASALAHAN/TANTANGAN
RENCANA AKSI
KEGIATAN PELAKSANA WAKTU DANA
110PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
111PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
Fakultas Psikologi-Bagian Psikologi Klinis, Psikologi Konseling, Universitas Indonesia,
2005
Nuryati Atamimi, Bahan Presentasi: Intervensi Kelompok Untuk Konseling Dan
Psikoterapi, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 2009
Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas, Departemen
Kesehatan RI, 2005
Pedoman Perencanaan Program Remaja bagi Tim Kabupaten/Kota, Departemen
Kesehatan RI, 2005
Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas PKPR di
Kabupaten/Kota, Departemen Kesehatan RI, 2008
Pedoman Konseling bagi Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, 2010
Penyeliaan Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan Anak, Departemen Kesehatan RI,
2008
Panduan Supervisi Fasilitatif PKPR tingkat Puskesmas, Departemen Kesehatan RI,
2008
Tedjo Tripomo dan Udah, Manajemen Strategi, Penerbit Rekayasa Saint-Bandung,
2005
DAFTAR REFERENSI
112PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
113PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
PENASEHAT
Direktur Bina Kesehatan Anak
KONSULTAN
DR. dr. Agustin Kusumajati, PhD
dr. Satyawati Hanna, MPH
dr. Krishna Bose (WHO Head Quarter)
TIM PENYUSUN
drg. Ratna Kirana, MS
dr. Tini Setiawan, MKes (WHO Indonesia)
dr. Rinni Yudhi Pratiwi, MPET
dr. H. Anasrul Said Rahman
drg. Melly Juwitasari, MKM
Childa Maisni, SKM, MKes
dr. Marina Damajanti, MKM
Dhito Pemi Aprianto, SKep
dr. Weni Muniarti
dr. Lia Meyliana
Suharni Simbolon, SKM, M.Kes
KONTRIBUTOR
dr. Soedjatmiko, SpA (K) (IDAI)
dr. Mariyatul Choirah, SpKJ (RSU Fatmawati)
Annisa Elok Budiyani (Unicef)
Harry Kurniawan (PKBI Pusat)
Rachel, S.Psi (YAP UNFPA Indonesia)
Purwadi, SKep, Ners, M. kom (Dinkes Provinsi DKI Jakarta)
dr. Ratna Yunita, MKes (Dinkes Kota Bogor)
Drs. Agus Sulaksono (Dinkes Kabupaten Sleman)
dr. Dian Islami (Dinkes Provinsi Jawa Timur)
dr. Dharma Setiawan, MKM (Dinkes Kabupaten Blitar)
TIM PENYUSUN
114PEDOMAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)