pedoman skripsi - usd.ac.id · nama dokumen : pedoman skripsi program studi pendidikan guru sekolah...

55
1 PEDOMAN SKRIPSI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014

Upload: ngotuyen

Post on 06-Mar-2019

356 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

1

PEDOMAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

2

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Dokumen : Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan : Ilmu Pendidikan Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu

...Pendidikan Universitas : Sanata Dharma Alamat : Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta

…55002 Telepon : (0274) 513301, 515352 Fax : (0274) 562383 Website : www.usd.ac.id E-mail : [email protected] Disahkan di Yogyakarta, 31 Juli 2012

Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

Rohandi, Ph.D.

3

KATA PENGANTAR

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma ini berisi pedoman penulisan skripsi yang dilaksanakan di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Pedoman Skripsi ini diturunkan dari Pedoman Skripsi Universitas Sanata Dharma

Pedoman Skripsi ini menjadi panduan bagi pengelola program studi, staf pengajar, staf administrasi, dan mahasiswa dalam menyusun laporan skripsi.

Yogyakarta, 31 Juli 2012

Kaprodi,

Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A.

4

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................... 1

PENULISAN SKRIPSI DAN MAKALAH TUGAS

AKHIR ................................................................................ 5

5.1. Penulisan Skripsi .............................................................. 6

5.1.1 Deskripsi Penulisan Skripsi ........................................ 6

5.1.2 Persyaratan Penulisan Skripsi .................................... 8

5.1.4 Prosedur .................................................................... 11

5.1.5 Penilaian skripsi ....................................................... 16

5.1.6 Format Proposal Skripsi ........................................... 28

5.1.7 Format Skripsi .......................................................... 31

5.1.8 Uraian Singkat tentang Beberapa Komponen Proposal

dan Penulisan Skripsi ............................................... 33

5.1.9 Ketentuan Teknis ...................................................... 43

5.1.10 Penulisan Referensi ................................................ 46

5.2 Penulisan Makalah Tugas Akhir ...................................... 46

5.2.1 Deskripsi Penulisan Makalah Tugas Akhir .............. 46

5.2.2 Persyaratan Penulisan Makalah Tugas Akhir ........... 47

5.2.3 Tugas dan Wewenang Pembimbing Makalah Tugas

Akhir ........................................................................ 47

5.2.4 Prosedur .................................................................... 48

5.2.5 Penilaian Makalah Tugas Akhir ............................... 49

5.2.6 Format Proposal Makalah Tugas Akhir ................... 52

5.1.6 Format Penulisan Makalah Tugas Akhir ................. 53

5

PENULISAN SKRIPSI DAN MAKALAH TUGAS

AKHIR

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar menganut

dua jalur penyelesaian tahap akhir studi, yaitu jalur skripsi

dan makalah tugas akhir. Keduanya merupakan bagian

yang sangat penting dalam upaya untuk melatih sikap

ilmiah dan kecintaan pada ilmu pengetahuan secara

komprehensif. Kegiatan penyusunan skripsi dan makalah

tugas akhir merupakan kegiatan ilmiah yang komprehensif,

karena mahasiswa bukan hanya berlatih mengasah

kecakapan ilmiahnya secara individual di bawah mentor

dosen pembimbing dalam merumuskan masalah,

mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan jawaban,

merumuskan jawaban sementara, mengujinya dengan data-

data yang valid, menarik kesimpulan, dan

mempertanggungjawabkan hasil pencariannya, tetapi juga

belajar membangun komunitas ilmiah dalam interaksinya

dengan para dosen, rekan sesama penulis skripsi, adik-adik

kelas, dan pihak-pihak lain di luar kampus untuk

mendiseminasikan hasil-hasil olah pikirnya. Interaksi

dengan komunitas ilmiah tersebut sangat penting dalam

proses pematangan diri terus-menerus untuk semakin

memantabkan kecintaan pada ilmu pengetahuan yang tidak

lain adalah pembentukan preferensi untuk mencintai

kebenaran. Sebagai calon pendidik sikap terhadap ilmu

pengetahuan seperti ini tentu sangat membantu anak-anak

didik untuk belajar mematangkan diri juga. Untuk itu

diperlukan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

6

5.1. Penulisan Skripsi

5.1.1 Deskripsi Penulisan Skripsi

1. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah mahasiswa

yang harus ditulis, diserahkan, dan

dipertanggungjawabkan di depan tim dosen penguji

sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri Program

S1 yang diikutinya. Skripsi berbobot 6 SKS.

2. Dalam menyusun skripsi, mahasiswa dibimbing

oleh seorang dosen pembimbing skripsi. Apabila

dosen pembimbing belum memiliki kewenangan,

yang bersangkutan perlu didampingi oleh dosen lain

yang sudah memiliki kewenangan sebagai dosen

pembimbing skripsi.

3. Sebagai tugas akhir, skripsi harus mencerminkan

pandangan menyeluruh mahasiswa mengenai

bidang studinya yang meliputi pemahaman kaitan

antara matakuliah-matakuliah utama dalam program

studinya serta relevansi atau penerapannya dalam

profesi yang akan ditekuninya.

4. Isi skripsi, seperti tercermin dalam judulnya, harus

merupakan suatu kajian terhadap permasalahan

yang terkait dengan bidang ke-SD-an.

5. Penulisan skripsi mengandung unsur latihan

akademik (academic exercise) dalam rangka

pendidikan/pelatihan di bidang karya ilmiah bagi

mahasiswa. Skripsi tidak harus memberikan

sumbangan baru bagi khasanah ilmu pengetahuan

dalam disiplin yang bersangkutan. Meskipun

7

demikian skripsi tidak boleh merupakan hasil

jiplakan (plagiat).

6. Sebagai karya tulis ilmiah skripsi dapat berupa:

a. Laporan hasil penelitian. Penelitian tersebut

dapat berupa penelitian dasar atau penelitian

terapan, baik penelitian pustaka atau

gabungan. Penelitian dasar adalah penelitian

yang ditujukan untuk menemukan teori

dasar, prinsip atau pengetahuan baru.

Penelitian terapan adalah penelitian yang

bersifat penerapan atas teori, prinsip atau

pengetahuan yang langsung dapat

bermanfaat bagi kehidupan, Apa pun

bentuknya, penelitian ini harus sepenuhnya

menerapkan metode ilmiah dan sesuai

dengan kelaziman dalam disiplin ilmu

masing-masing.

b. Laporan hasil pembuatan atau

pengembangan karya desain, yakni rancang

bangun sistem tertentu, dengan menerapkan

ilmu yang telah diperoleh. Sistem tersebut

dapat berupa sistem yang dapat diwujudkan

maupun modelnya saja. Pembuatan rancang

bangun ini biasanya dilakukan berdasarkan

proses penelitian lapangan atau penelitian

pustaka. Rancang bangun yang dibuat harus

merupakan integrasi berbagai mata kuliah

yang pernah dipelajari, khususnya

matakuliah-matakuliah pilihan, disertai

pembahasan yang mendalam dan bersifat

inovatif.

8

7. Pemilihan topik skripsi oleh mahasiswa dilakukan

melalui salah satu dari dua jalur sebagai berikut:

a. Jalur penelitian individual

Penelitian individual adalah penelitian yang

topik dan pelaksanaannya dilakukan oleh

mahasiswa secara individual. Mahasiswa

mengusulkan topik penelitian sesuai dengan

pilihannya sendiri.

b. Jalur penelitian payung

Penelitian payung adalah penilitian

kolaborasi antara dosen dan mahasiswa.

Mahasiswa memilih topik penelitian

berdasarkan daftar topik-topik penelitian

bagian dari penelitian payung yang

ditawarkan oleh dosen.

5.1.2 Persyaratan Penulisan Skripsi

5.1.2.1 Persyaratan bagi Mahasiswa

Untuk diijinkan memulai kegiatan dalam rangka penulisan

skripsi, mahasiswa harus memenuhi persyaratan:

1. Telah mengikuti kegiatan seminar diseminasi

skripsi atau makalah tugas akhir yang

diselenggarakan oleh mahasiswa penyusun tugas

akhir sekurang-kurangnya 5 kali dengan

menunjukkan kartu keikutsertaan seminar.

2. Telah menempuh mata kuliah Metodologi

Penelitian Kependidikan dan mata kuliah Penelitian

Tindakan Kelas.

9

3. Telah mencapai sekurang-kurangnya 120 sks

dengan IPK minimal 2,5.

4. Memasukkan beban skripsi dalam Kartu Rencana

Studi (KRS) dalam semester yang bersangkutan.

5.1.2.2 Persyaratan Pembimbing dan Pembimbingan

1. Penulisan skripsi dibimbing oleh satu orang dosen

pembimbing.

2. Dosen pembimbing skripsi adalah dosen yang telah

memiliki kewenangan sebagai pembimbing yaitu

sekurang-kurangnya memiliki jabatan akademik

Asisten Ahli dan/atau berpendidikan S2.

3. , Bagi dosen-dosen yang belum memiliki

kewenangan membimbing, yang bersangkutan

dapat menjadi pembimbing II dalam sebuah

penulisan skripsi. .

4. Pembimbingan skripsi dalam satu KRS

dilaksanakan maksimal selama 2 semester. Jika

dalam 2 semester, mahasiswa beum menyelesaikan

penulisan skripsinya, yang bersangkutan wajib

mencantumkan kembali mata kuliah skripsi dalam

Kartu Rencana Studinya dan membayar beban

administrasinya.

10

5.1.3 Tugas dan Wewenang Pembimbing Skripsi

1. Pembimbing wajib memberikan pengarahan

mengenai topik penelitian yang layak diteliti dan

ditulis oleh mahasiswa.

2. Pembimbing yang menggunakan jalur penelitian

payung wajib merancang topik penelitian payung

dan penelitian-penelitian bagiannya yang akan

ditawarkan kepada mahasiswa.

3. Pembimbing wajib memberikan pengarahan dalam

memilih teori dan metodologi apabila mahasiswa

mengalami kesulitan.

4. Pembimbing wajib memeriksa naskah skripsi yang

ditulis oleh mahasiswa dan mengembalikannya

selambat-lambatnya dua minggu sejak naskah

skripsi diserahkan kepada dosen.

5. Pembimbing wajib menghadiri dan memberikan

penilaian dalam seminar diseminasi skripsi.

6. Pembimbing wajib mendampingi mahasiswa dalam

keseluruhan proses penulisan skripsi mulai dari

penyusunan proposal sampai dengan penyerahan

skripsi final ke program studi.

7. Pembimbing berwenang menentukan layak atau

tidaknya naskah skripsi untuk diuji.

8. Pembimbing berwenang menguji skripsi mahasiswa

bimbingannya sejajar dengan penguji lain.

11

5.1.4 Prosedur

5.1.4.1 Prosedur Pengajuan Proposal Skripsi

1. Mahasiswa mengisi dan menyerahkan formulir

usulan topik atau judul kepada Ketua Program

Studi. Ketua Program Studi menetapkan topik dan

nama dosen pembimbing berdasarkan hasil rapat

Komisi Skripsi dengan mempertimbangkan

kerasionalan judul, kesesuaian dan ketersediaan

dosen, serta kesesuaian dengan ketentuan yang

berlaku.

2. Ketua Program Studi memberikan surat tugas

kepada dosen pembimbing.

3. Mahasiswa menyusun proposal skripsi berdasarkan

topik yang ditetapkan oleh ketua program studi di

bawah bimbingan dosen pembimbing..

5.1.4.2 Prosedur pembimbingan skripsi

1. Pembimbingan dimulai dari penyusunan proposal

skripsi sampai revisi final skripsi sesudah ujian

skripsi.

2. Pembimbingan penulisan skripsi dilakukan bab

demi bab.

3. Proses pembimbingan dimonitor dengan

menggunakan kartu bimbingan skripsi dengan

mekanisme sebagai berikut:

a. Kartu hijau digunakan pada semester

pertama pelaksanaan skripsi.

12

b. Kartu kuning digunakan pada semester

kedua pelaksanaan skripsi.

c. Kartu merah digunakan pada semester-

semester berikutnya.

4. Selama proses pembimbingan, mahasiswa wajib

mengisi kartu bimbingan skripsi yang

ditandatangani oleh dosen pembimbing skripsi.

5. Keseluruhan pembimbingan skripsi dilaksanakan

minimal 8 kali yang ditunjukkan dengan kartu

bimbingan skripsi.

5.1.4.3 Prosedur Ujian Skripsi

1. Sesudah skripsi selesai disusun dan memperoleh

persetujuan dari dosen pembimbing skripsi,

mahasiswa mendaftarkan diri untuk menempuh

ujian skripsi, dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Mengisi formulir pendaftaran ujian skripsi

di sekretariat prodi;

b. Melengkapi persyaratan ujian skripsi;

c. Meminta persetujuan ujian skripsi dari

Ketua Program Studi.

d. Setelah disetujui oleh Kaprodi dan transkrip

mahasiswa dicek oleh sekretariat,

mahasiswa diwajibkan mengumpulkan

salinan skripsi yang sudah dijilid sebnayk 3

buah. Pendistribusian manuskrip skripsi ke

dosen penguji dilaksanakan oleh sekretariat.

2. Ujian skripsi dilakukan oleh suatu tim penguji yang

terdiri dari dosen pembimbing dan dua dosen lain

13

yang ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua

Program Studi. Sekurang-kurangnya salah satu dari

ketiga dosen penguji memiliki bidang keahlian yang

sesuai dengan topik utama skripsi. Jadwal ujian

diatur oleh sekretariat program studi dan

diumumkan di papan pengumuman.

3. Ujian skripsi merupakan ujian lisan dan merupakan

kegiatan memeriksa kemampuan mahasiswa dalam

mempertanggungjawabkan isi skripsi secara

komprehensif sesuai dengan wawasan, kemampuan,

dan kecakapan yang diperolehnya. Ujian skripsi

tidak dimaksudkan untuk mencari kelemahan-

kelemahan mahasiswa, tetapi lebih ditujukan untuk

membangun semangat mahasiswa dalam

mengembangkan sikap ilmiah dan mencintai ilmu

pengetahuan.

4. Mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus wajib

menyerahkan skripsi final yang telah direvisi (jika

ada revisi) dan telah ditandatangani oleh dosen

pembimbing, penguji dan disahkan oleh dekan ke

program studi PGSD lewat sekretariat dalam waktu

maksimal satu bulan. Skripsi final diserahkan dalam

bentuk soft file.

5. Revisi skripsi dilaksanakan oleh mahasiswa

dibimbing oleh dosen pembimbing berdasarkan

hasil ujian skripsi. Dosen pembimbing memiliki

otonomi untuk menentukan hal-hal yang

dimasukkan dalam revisi skripsi. Jika diperlukan,

dosen pembimbing bisa berkolaborasi dengan dosen

penguji. Dosen penguji berhak mengetahui hasil

revisi yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebelum

14

proses penjilidan, sekalipun jika masukan dari

dosen penguji tidak diakomodasi dalam revisi

skripsi dengan alasan yang logis dan dapat diterima.

6. Jika dalam waktu satu bulan sesudah ujian skripsi

mahasiswa belum menyerahkan dokumen skripsi

yang sudah disahkan oleh dekan, mahasiswa wajib

melakukan pendaftaran untuk ujian ulang termasuk

membayar biaya administrasinya.

7. Mahasiswa yang tidak lulus ujian skripsi dapat

mendaftarkan diri kembali untuk mengikuti ujian

skripsi ulangan setelah jangka waktu yang

ditentukan oleh tim dosen penguji.

5.1.4.4 Prosedur Teknis Ujian Skripsi

1. Ujian skripsi dilaksanakan dalam waktu 60 menit,

dengan rincian: presentasi skripsi oleh mahasiswa

kurang lebih 10 menit, tanya jawab dengan penguji

ke-1 (bukan dosen pembimbing) kurang lebih 20

menit, penguji ke-2 (dosen pembimbing 2) kurang

lebih 15 menit, dan penguji ke-3 (dosen

pembimbing 1) kurang lebih 15 menit.

2. Sidang ujian skripsi dipimpin oleh dosen

pembimbing 1 yang berfungsi sebagai moderator

yang mengatur waktu dan alur ujian skripsi.

3. Penilaian oleh tiap dosen penguji bersifat

independen. Nilai akhir ujian skripsi adalah nilai

rata-rata dari ketiga dosen penguji yang

penghitungannya dilakukan oleh pemimpin sidang.

15

4. Semua dosen penguji diwajibkan hadir dalam ujian

skripsi. Pengecualian untuk hal ini dimungkinkan

jika ada keperluan mendadak dan darurat (yaitu

kejadian yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak

direncanakan yang menghalangi kehadiran dosen

dalam ujian lisan skripsi). Dalam kasus ini, ketua

program studi (?) akan mendiskusikan dengan tim

komisi skripsi sebelum memutuskan hasil ujian

skripsi. Ujian skripsi tidak dapat dilaksanakan tanpa

kehadiran dosen pembimbing skripsi.

5.1.4.5 Seminar Diseminasi Skripsi

1. Seminar diseminasi skripsi adalah bagian dari

kegiatan mahasiswa penyusun skripsi untuk

mempresentasikan makalah berisi ringkasan skripsi

dalam sebuah forum yang dihadiri oleh minimal 6

mahasiswa angkatan di bawahnya, satu dosen

pembimbing yang bertindak sebagai penilai, dan

yang dimoderatori oleh seorang mahasiswa lainnya

yang diminta oleh pemateri. Satu seminar dapat

diselenggarakan oleh 2-4 orang mahasiswa yang

telah melaksanakan ujian skripsi. Seminar ini

bertujuan untuk:

a. membangun suasana akademik (academic

atmosphere) terutama dalam meningkatkan

perilaku kecendekiawanan mahasiswa (Buku

VI, Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi

Program Studi Sarjana, BAN-PT 2008 butir

5.7).

16

b. mengembangkan “kemampuan komunikasi

dengan komunitas profesi sendiri dan profesi

lain secara lisan dan tulisan atau dalam bentuk

lain” (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

butir kompetensi nomor 19).

c. memberikan orientasi kepada mahasiswa tahun

pertama sampai tahun ketiga tentang kegiatan

penelitian dan pelaporan hasil penelitian dalam

rangka penyusunan skripsi.

2. Mahasiswa peserta seminar dipilih sendiri oleh

mahasiswa penyaji yang (harus? dapat?) meliputi

mahasiswa angkatan tahun pertama,tahun kedua,

dan tahun ketigadengan jumlah yang berimbang.

3. Seminar dilaksanakan selambat-lambatnya dua

bulan sesudah ujian skripsi.

4. Seminar dilangsungkan dalam waktu 2 jam.

Mekanisme seminar diatur oleh moderator dengan

persetujuan dosen pembimbing.

5. Jadwal kegiatan seminar diusulkan oleh mahasiswa

pemateri ke sekretariat.

5.1.5 Penilaian skripsi

Penilaian skripsi

1) penilaian ujian lisan skripsi dan

2) penilaian seminar diseminasi skripsi.

17

Rubrik Penilaian Desain Penelitian Tindakan Kelas

Kategori Kriteria Sangat Baik Baik Kurang Sangat Kurang

Format Penulisan

(APA Style)

(8)

Pengorganisasian

informasi disajikan

melalui headings dan

paragraph-paragraf

yang terstruktur dengan

sangat baik; penulisan

referensi, kutipan,

headings dan halaman

sesuai dengan standar

APA.

(6)

Pengorganisasian

informasi disajikan

melalui headings dan

paragraph-paragraf

yang terstruktur dengan

baik; penulisan

referensi, kutipan,

headings dan halaman

sesuai dengan standar

APA.

(4)

Sebagian besar

informasi diorganisasi

dan disajikan dengan

mengacu standar

APA.

(2)

Informasi tidak

diorganisasi dan

diformat sama sekali.

Informasi terlihat

tidak terstuktur,

berantakan dan tidak

teratur.

Abstrak 1) Panjang abstrak

antara 150-250

kata, 2) mencakup

latar belakang

masalah,3) tujuan

penelitian, 4)

metode penelitian,

5) hasil/

kesimpulan

(4)

(3)

(2)

(1)

Bab I. Pendahuluan 1)Latar belakang

masalah memuat

kondisi ideal,

18

kondisi real yang

bermasalah, gap

antara yang ideal

dan yang real,

solusi yang

ditawarkan,

batasan penelitian.

2) Rumusan

masalah memuat

pertanyaan

tentang masalah

yang akan

dipecahkan,

tindakan yang

diambil,subjek

tindakan.

3) Tujuan

penelitian memuat

rumusan

peningkatan

proses dan hasil

terkait masalah

yang akan

dipecahkan,

tindakan yang

diambil,subjek

tindakan.

4) Manfaat

penelitian berisi

deskripsi terhadap

19

pihak-pihak yang

dapat memetik

manfaat

penelitian.

5) Definisi

operasional

memuat setiap

definisi dari

konsep-konsep

kunci yang

diteliti, yang

terdiri dari satu

kalimat tanpa

referensi,

didefinisikan

dengan kata

“adalah”.

Pendahuluan (8)

Latar belakang masalah

diungkapkan secara

komprehensif dan jelas,

menunjukkan logika

berpikir yang runtut dan

kedalaman pengetahuan

(6)

Latar belakang masalah

diungkapkan secara jelas.

Logika berpikir dan akar

masalah dapat ditelusur

dengan mudah. Rumusan

masalah dan tujuan

(4)

Latar belakang masalah

dan akar masalah

diungkapkan dengan

cukup jelas. Logika

berpikir dan akar masalah

diungkapkan dengan

(2)

Latar belakang masalah,

akar masalah tidak jelas.

Logika berpikir dan akar

masalah tidak

diungkapkan. Rumusan

masalah dan tujuan

20

akan akar masalah yang

ada. Rumusan masalah

diungkapkan dengan jelas

dan spesifik. Tujuan

penelititan diungkapkan

dengan objektif sesuai

akar masalah,

penelitian diungkapkan

dengan jelas.

cukup jelas. Rumusan

masalah dan tujuan

penelitian diungkapkan

dengan cukup jelas.

penelitian tidak

diungkapkan dengan

jelas..

Tinjauan Teoretik (10)

Tinjauan teoretik

diorganisasi dengan sangat

baik dan hampir sempurna

mengkaji penelitian yang

terdahulu maupun yang

terkini; tinjauan teoretik

sesuai dengan topik

skripsi.

(8)

Tinjauan teoretik

diorganisasi dengan baik

dan mengkaji penelitian

yang terdahulu maupun

yang terkini; sebagian

besar tinjauan teoretik

sesuai dengan topik

skripsi.

(6)

Tinjauan teoretik

diorganisasi dengan cukup

baik dan cukup mengkaji

penelitian yang terdahulu

maupun yang terkini;

(4)

Skripsi memuat beberapa

tinjauan teoretik dan tidak

cukup mengkaji penelitian

yang terdahulu maupun

yang terkini;

Metodologi (10)

Teori/asumsi dasar,

setting, metode analisis

data dan metode untuk

menguji kesahihan

diorganisasi dengan sangat

baik, terdeskripsi dengan

jelas dan

diimplementasikan dengan

tepat yang bermuara pada

hasil penelitian yang

(8)

Teori/asumsi dasar,

setting, metode analisis

data dan metode untuk

menguji kesahihan

disusun dan

diimplementasikan untuk

menghasilkan hasil

penelitian yang valid dan

menjawab rumusan

(6)

Teori/asumsi dasar,

setting, metode analisis

data dan metode untuk

menguji kesahihan

digunakan untuk

merumuskan hasil

penelitian.

(4)

Teori/asumsi dasar,

setting, metode analisis

data dan metode untuk

menguji kesahihan

dideskripsikan dengan

tidak jelas atau tidak

lengkap dan nampak pada

hasil penelitian yang

kurang baik.

21

menjawab rumusan dan

tujuan penelitian.

masalah.

Hasil Penelitian (10)

Hasil penelitian disajikan

secara terstruktur dan

secara jelas menampilkan

pola-pola analisis yang

digunakan, metode yang

digunakan untuk

mengintrepetasikan hasil

temuan, dan logika

berfikir/teori yang muncul

dalam hubungannya

dengan rumusan masalah.

Skripsi menggunakan

literatur yang lalu maupun

terkini untuk mendukung

hasil temuan penelitian.

(8)

Hasil penelitian disajikan,

termasuk analisis dari

pola-pola yang muncul,

metode yang digunakan

untuk mengintrepetasikan

hasil temuan, dan logika

berfikir/teori yang muncul

dalam hubungannya

dengan rumusan masalah.

Skripsi menunjukkan

adanya usaha untuk

menggunakan literatur

yang lalu maupun terkini

untuk mendukung hasil

temuan penelitian.

(6)

Skripsi menganalisis pola-

pola yang muncul,

mendeskripsikan metode

yang digunakan untuk

mengintrepetasikan hasil

temuan, dan logika

berfikir/teori yang muncul

dalam hubungannya

dengan rumusan masalah.

Pembahasan pada hasil

temuan terkoneksi (sesuai)

dengan rumusan masalah.

(4)

Hasil penelitian tidak jelas

dan dianalisis dengan

menggunakan metode

yang salah atau kurang

terdesain dengan baik.

Tidak terlihat usaha untuk

menghubungkan literature

dengan hasil penelitian

atau usaha untuk

mendiskusian pentingnya

hasil temuan penelitian.

Kesimpulan dan Implikasi (10)

Skripsi memiliki

kesimpulan yang sangat

baik dan logis;

keterbatasan inkuiri secara

jelas diungkapkan;

implikasi ditulis dengan

jelas dan mudah

dimengerti. Skripsi

(8)

Skripsi memiliki

kesimpulan yang baik dan

logis; keterbatasan inkuiri

secara jelas diungkapkan;

implikasi didiskusikan dan

disertai saran bagi

penelitian selanjutnya.

(6)

Skripsi memiliki

kesimpulan yang

merupakan ringkasan dari

penelitian.

(4)

Skripsi tidak memiliki

kesimpulan atau kalimat

penyimpul; jika terdapat

kesimpulan, itupun sangat

lemah atau tidak tersusun

dengan baik.

22

mendiskusikan pentingnya

topic penelitian dalam

konteks yang lebih luas

disertai saran bagi

penelitian selanjutnya.

Jumlah Daftar Pustaka

yang Digunakan

≥ 21 referensi 16-20 referensi 10-15 referensi 0-9 referensi

23

Rubrik Penilaian Desain Penelitian Kuantitatif

Kategori Sangat Baik Baik Kurang Sangat Kurang

Format Penulisan (APA

Style)

(8)

Pengorganisasian

informasi disajikan

melalui headings dan

paragraph-paragraf yang

terstruktur dengan sangat

baik; penulisan referensi,

kutipan, headings dan

halaman sesuai dengan

standar APA.

(6)

Pengorganisasian

informasi disajikan

melalui headings dan

paragraph-paragraf yang

terstruktur dengan baik;

penulisan referensi,

kutipan, headings dan

halaman sesuai dengan

standar APA.

(4)

Sebagian besar informasi

diorganisasi dan disajikan

dengan mengacu standar

APA.

(2)

Informasi tidak

diorganisasi dan diformat

sama sekali. Informasi

terlihat tidak terstuktur,

berantakan dan tidak

teratur.

Abstrak (4)

Panjang abstrak sesuai

(antara 150-250 kata),

singkat, padat; dengan

kalimat yang jelas

mengungkapkan tentang

kutipan literatur yang

relevan, latar belakang,

tujuan penelitian, materi

dan metode, hasil

penelitian dan

(3)

Abstrak terlalu panjang,

kajian teori relevan,

materi dan metode jelas

dan singkat. Hasil dan

kesimpulan disajikan

dengan baik.

(2)

Abstrak terlalu panjang,

menyajikan secara global

kajian teori, materi dan

metode, hasil penelitian

dan kesimpulan.

(1)

Abstrak terlalu panjang,

tidak menyajikan literatur

yang relevan. Argumen,

informasi dan metodologi

tidak tersajikan secara

jelas.

24

kesimpulan.

Pendahuluan (8)

Latar belakang masalah

diungkapkan secara

komprehensif dan jelas.

Rumusan masalah dan

tujuan penelitian

diungkapkan dengan jelas

dan spesifik. Akar

masalah dan definisi

operasional terpapar

dengann jelas.

(6)

Latar belakang masalah

dan akar masalah

diungkapkan secara jelas.

Rumusan masalah dan

tujuan penelitian

diungkapkan dengan jelas.

(4)

Latar belakang masalah

dan akar masalah

diungkapkan dengan

cukup jelas. Rumusan

masalah dan tujuan

penelitian diungkapkan

dengan cukup jelas.

(2)

Latar belakang masalah

dan akar masalah tidak

jelas. Rumusan masalah

dan tujuan penelitian tidak

diungkapkan dengan

jelas..

Tinjauan Teoretik (10)

Tinjauan teoretik

diorganisasi dengan

sangat baik dan hampir

sempurna mengkaji

penelitian yang terdahulu

maupun yang terkini;

tinjauan teoretik sesuai

dengan topik skripsi.

(8)

Tinjauan teoretik

diorganisasi dengan baik

dan mengkaji penelitian

yang terdahulu maupun

yang terkini; sebagian

besar tinjauan teoretik

sesuai dengan topik

skripsi.

(6)

Tinjauan teoretik

diorganisasi dengan cukup

baik dan cukup mengkaji

penelitian yang terdahulu

maupun yang terkini;

(4)

Skripsi memuat beberapa

tinjauan teoretik dan tidak

cukup mengkaji penelitian

yang terdahulu maupun

yang terkini;

Metodologi (10)

Instrumentasi dan

prosedur penelitian

(8)

Instrumentasi dan

prosedur penelitian

(6)

Instrumentasi dan

prosedur penelitian secara

(4)

Instrumentasi dan

prosedur penelitian tidak

25

diorganisasi dengan

sangat baik, disajikan

dengan jelas, dan

diterapkan dengan sesuai,

yang kesemuanya

mengarah pada hasil yang

berguna untuk menjawab

rumusan masalah.

diorganisasi dan

diimplementasikan

dengan baik, yang

kesemuanya mengarah

pada hasil yang berguna

untuk menjawab rumusan

masalah, termasuk

deskripsi yang jelas

tentang responden dan

variable.

umum diorganisasi

dengan baik termasuk

deskripsi tentang

responden dan variabel.

terpaparkan dengan jelas.

Hasil Penelitian (10)

Hasil penelitian disajikan

dengan organisasi dan

struktur yang jelas. Tabel

dan grafik disajikan

dengan jelas dan mudah

dimengerti. Pembahasan

dilakukan berdasarkan

kajian literatur dan sesuai

dengan rumusan masalah.

(8)

Hasil penelitian disajikan

dengan baik,. Tabel dan

grafik mudah dimengerti.

Hasil penelitian merujuk

pada rumusan masalah

dan berdasarkan pada

kajian literatur.

(6)

Hasil penelitian

menggunakan teknik

statistik yang relevan yang

disajikan dalam tabel dan

grafik; adda hubungan

antara rumusan masalah

dengan hasil temuan.

(4)

Hasil penelitian tidak jelas

dan dianalisis dengan

menggunakan metode

statistik yang salah atau

kurang terdesain dengan

baik. Grafik sukar

dipahami. Tidak terlihat

usaha untuk

menghubungkan literature

dengan hasil penelitian

atau usaha untuk

mendiskusian pentingnya

hasil temuan penelitian.

Kesimpulan dan Implikasi (10) (8) (6) (4)

26

Skripsi memiliki

kesimpulan yang sangat

baik dan logis sesuai

dengan rumusan masalah

atau hipotesis penelitian;

memuat saran untuk

penelitan selanjutnya dan

keterbatasan penelitian

dalam konteks yang lebih

luas.

Skripsi memiliki

kesimpulan yang

komprehensif; hasil

penelitian yang utama

terpapar dengan jelas;

memuat saran untuk

penelitian selanjutnya.

Skripsi memiliki

kesimpulan yang

merupakan ringkasan dari

penelitian.

Skripsi tidak memiliki

kesimpulan atau kalimat

penyimpul; jika terdapat

kesimpulan, itupun sangat

lemah atau tidak tersusun

dengan baik.

Jumlah Daftar Pustaka

yang Digunakan

≥ 21 referensi 16-20 referensi 10-15 referensi 0-9 referensi

27

5.1.5.2 Penilaian seminar diseminasi skripsi

Penilaian seminar diseminasi skripsi meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1. Mutu isi makalah ringkasan skripsi (bobot 40%)

2. Kemampuan menjelaskan dan menanggapi pertanyaan (bobot 60%)

Penilaian tersebut diuraikan sebagai berikut.

No Unsur yang Dinilai Skor

maksimum

Skor

I. MUTU ISI ARTIKEL 40

A Pendahuluan 7

1. Latar Belakang (logis, tajam) 2

2. Perumusan Masalah (rasional, jelas) 3

3. Tujuan (spesifik) 2

B Landasan Teori 12

1. Relevansi 2

2. Kemutakhiran 2

3. Keaslian 2

4. Kerangka berpikir 2

5. Ketepatan rumusan hipotesis 4

C Metode Penelitian 14

1. Ketepatan rancangan 5

2. Ketepatan instrument 5

3. Ketepatan analisis 4

D Hasil Penelitian dan Pembahasan 20

1. Kesesuaian dengan tujuan penelitian 3

2. Kedalaman pembahasan 6

3. Kontribusi hasil penelitian 3

4. Kesimpulan (tepat, jelas) 5

5. Saran (tepat, spesifik, layak) 3

E Format Umum 7

1. Bahasa (baku, benar, efektif) 3

2. Tata tulis (benar, konsisten) 2

3. Cara pengacuan referensi (konsisten) 2

II. PERTANGGUNGJAWABAN LISAN 60

1. Kemampuan mempresentasikan skripsi 10

2. Kemampuan menanggapi pertanyaan 25

3. Kemampuan menggunakan media 5

TOTAL 100

28

5.1.5.3 Nilai Akhir Skripsi

Skor penilaian ujian skripsi dan penilaian seminar diseminasi skripsi dikonversikan dalam

persen. Nilai akhir skripsi ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

90% nilai ujian skripsi + 10% nilai seminar diseminasi skripsi

Skala penilaiannya sebagai berikut.

Skor Final Nilai Predikat

80-100 A Amat Baik

70-79 B Baik

56-69 C Cukup

50-55 D Kurang

< 49 E Sangat Kurang

5.1.6 Format Proposal Skripsi

Format proposal skripsi disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Berikut ini

format proposal sesuai jenis penelitian.

5.1.6.1 Format Proposal Penelitian Kuantitatif

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Definisi Operasional

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2 Kerangka Berpikir

2.3 Hipotesis Penelitian

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

29

3.2 Waktu dan tempat penelitian

3.3 Populasi dan Sampel

3.4 Variabel Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.6 Instrumen Penelitian

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

3.8 Teknik Analisis Data

3.9 Jadwal Penelitian

DAFTAR REFERENSI

LAMPIRAN

5.1.6.2 Format Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Definisi Operasional

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2 Kerangka Berpikir

2.3 Hipotesis Tindakan

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Setting Penelitian (berisi tempat, subjek, dan objek penelitian)

3.3 Rencana Tindakan

3.3.1 Persiapan

3.3.2 Rencana Setiap Siklus

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.5 Instrumen Penelitian

3.6 Teknik Pengujian Instrumen

3.7 Teknik Analisis Data

3.8 Jadwal Penelitian

DAFTAR REFERENSI

LAMPIRAN

5.1.6.3 Format Proposal Penelitian Kualitatif

30

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Definisi Operasional

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2 Kerangka Berpikir

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Setting Penelitian

3.3 Desain Penelitian

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.5 Instrumen Penelitian

3.6 Kredibilitas dan Transferabilitas

3.7 Teknik Analisis Data

3.8 Jadwal Penelitian

DAFTAR REFERENSI

LAMPIRAN

31

5.1.6.4 Format Proposal Penelitian Pengembangan

JUDUL PENELITIAN

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

1.6 Definisi Operasional

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2 Kerangka Berpikir

3. Metode Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Setting Penelitian

3.3 Rancangan Penelitian

3.4 Prosedur Pengembangan

3.5 Instrumen Penelitian

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.7 Teknik Analisis Data

3.8 Jadwal Penelitian

DAFTAR REFERENSI

5.1.7 Format Skripsi

Format skripsi disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Berikut ini diberikan

contoh format penulisan skripsi jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

HALAMAN SAMPUL (judul maksimum 15 kata)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN (bila ada)

HALAMAN MOTTO (bila ada)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRAK (dalam bahasa Indonesia, maksimum 200 kata)

ABSTRACT (dalam bahasa Inggris, maksimum 200 kata)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

32

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Pengertian

1.4 Tujuan

1.5 Manfaat

1.6 Sistematika Penyajian

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Konsep-Konsep Dasar

2.1.2 Teori-teori yang Relevan

2.1.3 Hasil Penelitian Sebelumnya

2.2 Kerangka Berpikir

2.3 Hipotesis Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Setting Penelitian (berisi tempat, subjek, dan objek penelitian)

3.3 Rencana Tindakan

3.3.1 Persiapan

3.3.2 Rencana Setiap Siklus

3.4 Instrumen Penelitian

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.7 Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Siklus I

4.1.2 Siklus II

4.1.3 Siklus…

4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR REFERENSI

LAMPIRAN

1. Silabus

2. RPP

3. LKS

4. Hasil penghitungan validitas dan reliabilitas instrumen

33

5. Instrumen pengumpul data

6. Hasil pengolahan data

7. Foto-foto siklus I, siklus II, siklus …

8. Surat ijin penelitian dari FKIP USD

9. Surat keterangan telah melakukan penelitian

10. Daftar riwayat hidup

5.1.8 Uraian Singkat tentang Beberapa Komponen Proposal dan Penulisan Skripsi

Berikut ini uraian singkat tentang komponen proposal dan penulisan skripsi untuk jenis

penelitian dengan metode kuantitatif termasuk penelitian eksperimental sebagai gambaran

umum saja dengan catatan-catatan tambahan tentang jenis-jenis penelitian lainnya. Uraian ini

tidak secara khusus dimaksudkan sebagai pedoman untuk jenis penelitian yang lain.

1. Judul

Judul proposal dan penulisan skripsi ditulis maksimal dalam 15 kata. Untuk penelitian

kuantitatif judul menggambarkan hubungan variabel. Untuk penelitian tindakan kelas judul

menggambarkan masalah dan solusi tindakan. Untuk penelitian kualitatif judul

menggambarkan aspek-aspek yang diteliti. Untuk penelitian pengembangan judul

menggambarkan produk yang diharapkan.

2. Pendahuluan

Pendahuluan meliputi unsur-unsur berikut.

a. Latar belakang

Pendahuluan menggambarkan alur pikir yang logis mulai dari yang ideal (value), realitas

problematis yang dihadapi, kesenjangan antara yang ideal dan realitas, dan solusi yang ingin

ditawarkan.

b. Rumusan masalah

Bagian ini berisi inti permasalahan yang akan dipecahkan melakui kegiatan penelitian atau

pengembangan. Secara teknis rumusan masalah sebaiknya ditulis dalam kalimat tanya dan

bisa digunakan rumusan yang lebih terinci dibanding judul.

c. Tujuan

Tujuan berisi harapan yang akan dicapai dalam penelitian. Tujuan yang dimaksud adalah

tujuan spesifik sebagaimana tercermin dalam rumusan masalah.

d. Manfaat

Manfaat berupa kegunaan yang bisa dipetik dari pemecahan masalah yang diteliti atau

kontribusinya terhadap praktik pembelajaran yang menjadi topik penelitian.

3. Landasan Teori

Landasan teori memuat uraian tentang unsur-unsur berikut.

a. Kajian Pustaka

(1) Konsep-konsep dasar

34

Konsep-konsep dasar yang digunakan dalam penelitian sebagaimana tercermin

dalam rumusan masalah dikemukakan sehingga dapat diketahui benang merah

logis antara konsep yang satu dengan konsep yang lain.

(2) Teori-teori yang relevan

Setiap penelitian perlu didasarkan pada teori. Teori dibutuhkan untuk memberi

landasan penelitian yang kokoh sehingga terhindar dari sekedar coba-coba saja

(trial and error). Karena itu, teori berguna untuk 1) mempersempit jangkauan

fakta yang akan dipelajari, 2) memperjelas pendekatan penelitian yang paling

sesuai untuk mencari solusi terhadap rumusan masalah, 3) memperjelas sistem

penelitian yang digunakan untuk mengklasifikasi data-data secara akurat, 4)

memperjelas apa yang diketahui tentang objek penelitian untuk melihat benang

merah yang terkait di dalamnya, dan 5) membantu memprediksi jenis-jenis data

yang perlu dicari lebih lanjut. Dengan kata lain teori menjadi titik pijak untuk

melakukan penelitian. Karena itu, teori berfungsi untuk membantu 1) memperjelas

atau mempertajam ruang lingkup atau konstruk variabel yang akan diteliti

(explanation), 2) merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian

(prediction), dan 3) membahas hasil penelitian sebagai upaya untuk memecahkan

masalah (control).

Deskripsi teori merupakan uraian sistematis tentang teori yang dirumuskan

dengan bahasa sendiri dan bukan sekedar paparan tentang pendapat para pakar

atau penulis buku. Jumlah kelompok teori yang dikemukakan tergantung pada

luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang

akan diteliti. Semakin banyak variabel yang diteliti akan semakin banyak teori

yang dikemukakan. Dengan itu hubungan antar variabel yang diteliti menjadi jelas

dan terarah dan konteks yang diteliti menjadi jelas.

Teori yang digunakan sebaiknya memenuhi 3 kriteria berikut, 1) relevansi yang

berarti kecocokan antara variabel yang diteliti dan teori, 2) kelengkapan yang

berarti banyaknya sumber yang digunakan, dan 3) kemutakhiran yang berarti

dimensi waktu, yaitu makin baru sumber yang digunakan akan makin mutakhir

(kecuali untuk jenis penelitian sejarah atau sastra). Dalam penelitian kuantitatif

sudah harus jelas teori apa yang akan digunakan.

(3) Hasil-hasil penelitian sebelumnya

Hasil-hasil penelitian sebelumnya dikemukakan untuk memperlihatkan ruang

lingkup penelitian yang memiliki relevansi yang sama. Relevan bukan berarti

sama begitu saja (menjiplak). Relevansi dapat dilihat dari permasalahan yang

diteliti, waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian,

analisis, atau kesimpulan. Misalnya peneliti terdahulu melakukan penelitian

tentang penggunaan metode cooperative learning teknik jigsaw untuk

meningkatkan prestasi belajar di SD-SD di Jawa Tengah. Peneliti berikutnya

dapat menggunakan referensi yang sama untuk SD-SD di Yogyakarta. Jadi

keduanya hanya berbeda lokasinya saja.

b. Kerangka berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting. Kerangka berpikir menjelaskan pertautan antar variabel yang akan diteliti.

Jadi, perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Jika ada variabel moderator dan intervening, perlu dijelaskan mengapa variabel

35

tersebut digunakan. Kerangka berpikir perlu dijelaskan jika digunakan 2 variabel atau

lebih. Jika hanya terdapat 1 variabel saja, cukup dijelaskan variasi besaran variabel

yang akan diteliti.

Kerangka berpikir yang dirumuskan dapat berupa kerangka berpikir yang asosiatif

(hubungan) atau komparatif (perbandingan). Kerangka berpikir asosiatif dapat

menggunakan kalimat jika begini, akan begitu; jika motivasi belajar tinggi, prestasi

belajar juga akan tinggi. Kerangka berpikir komparatif dapat menggunakan kalimat

karena kelas A menggunakan media pembelajaran yang menarik, prestasi belajarnya

lebih tinggi dibanding kelas B yang tidak menggunakan media pembelajaran

samasekali.

Jadi, kerangka berpikir yang baik memuat 1) penjelasan terhadap variabel-variabel

yang akan diteliti, 2) pertautan antarvariabel yang diteliti dengan teori yang

melandasi, 3) penjelasan tentang sifat hubungan: apakah hubungannya positif atau

negatif, berbentuk simetris, kausal, atau interaktif (timbal balik), dan 4) pertautan

antarvariabel tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk diagram atau paradigma

penelitian.

Dalam penelitian kualitatf, kerangka berpikir dimaksudkan untuk memperjelas

konteks penelitian. Dengan demikian, kerangka berpikir dalam penelitian kualitatif

harus mampu menjelaskan bagaimana konsep dasar, teori yang relevan dan studi yang

pernah dilakukan saling terkait dan bagaimana keterkaitan tersebut membantu

pembaca untuk lebih memahami konteks penelitian.

c. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dengan

berlandaskan teori-teori yang relevan, dan belum berdasarkan data-data empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis merupakan jawaban teoretis, dan

belum jawaban empirik. Hipotesis hanya dirumuskan dalam penelitian yang sifatnya

kuantitatif.

Perlu dibedakan hipotesis penelitian dengan hipotesis statistik. Hipotesis statistik

digunakan hanya bila peneliti bekerja dengan sampel. Jika tidak ada sampel, tidak ada

hipotesis statistik. Penelitian yang mengambil seluruh populasi dapat menggunakan

hipotesis penelitian, tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Hipotesis statistik

merupakan dugaan apakah data sampel dapat diberlakukan ke populasi.

Pembuktiannya memunculkan istilah signifikansi, yaitu taraf kesalahan atau

kepercayaan dari pengujian. Signifikan berarti hipotesis penelitian yang telah terbukti

pada sampel dapat diberlakukan untuk populasi. Contoh hipotesis penelitian yang

mengandung hipotesis statistik: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar dan prestasi belajar siswa SD X (jenis hipotesis asosiatif). Positif

berarti makin tinggi motivasi belajar, makin tinggi prestasi belajar. Signifikan berarti

bukti hubungan yang terdapat pada sampel dapat diberlakukan untuk populasi. Agar

bisa diuji dengan statistik, data yang didapatkan harus diangkakan. Agar bisa

diangkakan, diperlukan instrumen penelitian dengan skala pengukuran.

Untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hipotesisnya disebut hipotesis tindakan yang

dirumuskan dalam bentuk pernyataan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan

masalah. Hipotesis PTK menggambarkan tindakan yang diperkirakan menjadi solusi

terhadap permasalahan yang dikemukakan dalam rumusan masalah.

36

Untuk penelitian pengembangan hipotesis menggambarkan desain pengembangan

yang akan dilakukan.

Berkaitan dengan sifat penelitian kualitatif yang cenderung eksploratif, penelitian

kualitatif tidak mencantumkan hipotesis.

4. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau prosedur bagaimana masalah penelitian akan

dipecahkan. Unsur-unsurnya meliputi:

a. Jenis penelitian

Jenis penelitian menunjukkan dengan cara apa masalah akan dipecahkan. Misalnya

jenis penelitiannya kuantitatif, eksperimental, PTK, kualitatif, atau pengembangan.

b. Populasi dan sampel

Popolasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk diteliti untuk

mengambil kesimpulan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar dan tidak mungkin mempelajari

semua karakteristik populasi tersebut karena keterbatasan dalam dana, tenaga, waktu,

digunakan sampel untuk diteliti. Karena itu, sampel yang diambil dari populasi

haruslah yang representatif (mewakili). Semakin besar sampel yang diteliti sehingga

makin dekat dengan populasi, semakin kecil peluang kesalahan dalam generalisasi et

vice versa. Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu

diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara

tepat. Semakin keadaan sampel berbeda dengan karakteristik populasi, semakin besar

kemungkinan keliru dalam menggeneralisasi. Karena itu, yang perlu dibahas adalah

1) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi, 2) teknik pengambilan sampel,

dan 3) besarnya sampel.

Untuk PTK digunakan istilah subjek penelitian.

Untuk penelitian kualitatif, istilah yang lazim dipakai adalah setting yang mencakup

deskripsi tentang lokasi penelitian dan responden. Deskripsi ini harus jelas dan detail

karena dari gambaran inilah konteks penelitian semakin diperjelas.

c. Variabel penelitian

Variabel penelitian merupakan atribut, sifat, atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari untuk

diambil suatu kesimpulan. Kalau ada pertanyaan tentang apa yang akan diteliti,

jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Disebut variabel karena

mengandung variasi. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, prestasi,

disiplin kerja dst mengandung variasi (perbedaan) yang dapat dijadikan variabel

penelitian. Untuk dapat bervariasi, penelitian harus didasarkan pada sekelompok

sumber data yang bervariasi. Jenis variabel yaitu variabel independen, dependen,

moderator, intervening, dan kontrol.

Penelitian kualitatif tidak memperkenalkan istilah variable. Semua deskripsi yang

dimuat dalam variabel penelitian terdiskripsi secara rinci dan jelas dalam setting

penelitian.

37

d. Definisi operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang dirumuskan sendiri oleh peneliti untuk

menjelaskan pengertian-pengertian yang terdapat dalam variabel-variabel penelitian

sebagaimana dituliskan dalam rumusan permasalahan sehingga ruang lingkup

masing-masing pengertian kunci menjadi jelas dan terhindar dari multi tafsir. Definisi

yang baik harus mengandung genus proximum (jenis terdekat) dan differentia

specifica (ciri pembeda yang khas). Genus proximum mengacu pada pengertian

terdekat dari pengertian yang lebih tinggi. Misalnya genus proximum pensil adalah

alat tulis. Differentia specifica mengacu pada ciri pembeda yang khas yang dimiliki

pengertian tertentu yang membedakan dari pengertian yang lain. Misalnya ciri

pembeda yang khas dari pensil adalah terbuat dari karbon sebagai alat utama dan kayu

sebagai alat yang memudahkan untuk digunakan. Misalnya, pensil adalah alat tulis

yang terbuat dari karbon… Tingkat pendidikan adalah tingkatan tertinggi pendidikan

formal yang ditempuh responden sampai tamat. Prestasi aritmatika adalah prestasi

yang dicapai oleh siswa dalam menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, dan

menggunakan desimal. Definisi operasional dititikberatkan pada pengertian yang

diberikan oleh peneliti sehingga harus dirumuskan sendiri oleh peneliti dengan

rumusan sendiri yang disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian dan bukan sekedar

mengambil begitu saja definisi yang dibuat orang lain dari referensi.

e. Instrumen penelitian

Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial

maupun alam. Karena itu, harus ada alat ukur yang biasanya disebut instrumen

penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan oleh peneliti

untuk mengukur fenomena sosial maupun alam yang diamati. Fenomen tersebut tidak

lain adalah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Jumlah instrumen

penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitiannya.

Secara umum cara penyusunan instrumen adalah sebagai berikut. Titik tolak

penyusunan instrumen penelitian adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan

untuk diteliti. Variabel-variabel tersebut dibatasi dalam definisi operasional. Sesudah

itu, ditentukan indikator yang akan diukur. Misalnya untuk indikator kinerja bisa

ditetapkan kuantitas, kualitas, teamwork, inovasi, dan independensi. Indikator

tatakelola yang efektif misalnya meliputi planning, organizing and staffing, directing,

control, communication, procurement, space and facilities (Robert M. Ranftl, 1982).

Indikator lalu dijabarkan dalam intem-item instrumen yang berupa butir-butir

pertanyaan atau pernyataan. Item-item tersebut harus dirumuskan dalam bahasa yang

jelas dan sejauh mungkin hanya berisi satu pokok ide untuk tiap item. Jumlah item

diupayakan sesedikit mungkin tetapi memadai untuk mengukur variabel yang diteliti.

Untuk itu sangat membantu jika dibuat matriks pengembangan instrumen atau kisi-

kisi instrumen yang berisi variabel, indikator, jumlah butir pertanyaan atau

pernyataan, dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan dalam instrumen.

Instrumen sering diganti dengan istilah alat dan bahan terutama untuk ilmu eksakta.

Berdeda dengan penelitian yang bersifat kuantitatif, dalam penelitian kualitatif,

peneliti adalah instrumen utama (Patton, 2002). Peneliti adalah satu-satunya alat

bagaimana data yang terkumpul tersebut diinterpretasikan (Glesne 2006; Patton,

2002). Pada akhirnya, dalam penelitian kualitatif, latar belakang penulis yang

sekiranya mempengaruhi peneliti dalam menginterpretasikan data perlu dimuat. Hal

ini akan mempertajam kredibilitas peneliti (validitas internal dalam penelitian

38

kuantitatif). Latar belakang peneliti ini biasanya disajikan dalam Instrumen Penelitian

dengan judul Peneliti sebagai instrumen penelitian.

f. Uji validitas dan reliabilitas instrumen

Perlu dibedakan hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid

dan reliabel. Hasil penelitian disebut valid jika ada kesamaan antara data yang

terkumpul dan data yang sesungguhnya ada pada objek yang diteliti. Kalau objeknya

berwarna merah, data yang terkumpul semestinya juga merah. Hasil penelitian disebut

reliabel jika ada kesamaan data dalam waktu yang berbeda-beda. Kalau kemarin

hasilnya merah, hasil hari ini dan esok juga tetap merah.

Instrumen disebut valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Meteran disebut valid jika dapat mengukur panjang dengan

tepat dan tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Instrumen disebut reliabel

jika instrumen tersebut menghasilkan data yang sama untuk objek yang sama dalam

beberapa kali pengukuran. Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Meteran yang

patah ujungnya, bila digunakan untuk mengukur berkali-kali akan menghasilkan data

yang sama (reliabel) tetapi selalu tidak valid. Reliabilitas instrumen merupakan syarat

untuk pengujian validitas instrumen. Instrumen yang valid dan reliabel menjadi syarat

mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

Umumnya ada dua jenis instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk test (misalnya

untuk mengukur prestasi belajar) dan non test (untuk mengukur sikap). Jawaban

untuk instrumen test adalah salah atau benar dan untuk non test adalah positif atau

negatif.

Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas

internal instrumen test harus memenuhi construct validity (validitas konstruksi, yaitu

disusun berdasarkan teori yang relevan, diuji dengan konsultasi ahli atau expert

judgment) dan content validity (validitas isi, yaitu disusun berdasarkan rancangan

yang telah ada, diuji dengan membandingkan program yang telah ada dan konsultasi

ahli). Instrumen memiliki validitas eksternal jika disusun berdasarkan fakta-fakta

empiris yang telah terbukti.

Akan tetapi, kata validitas dan reliabilitas instrument dalam penelitian yang lazim

dipakai dalam penelitian kuantitatif tidak lazim dipakai dalam penelitian kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif, istilah transferabilitas (validitas eksternal dalam penelitian

kuantitatif) lebih lazim dipakai. Transferabilitas mengandung arti bahwa hasil

penelitian dapat di transfer pada konteks atau seting yang kurang lebih sama dengan

tahap-tahap penilitian yang sama. Istilah lain yang juga digunakan dalam penelitian

kualitative adalah istilah dependabilitas dan konfirmabilitas. Dependabilitas mengacu

pada istilah reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, dan istilah konfirmabilitas

mengacu pada istilah objectivitas dalam penelitian kuantitatif (Kvale, 2006).

g. Teknik pengumpulan data

Ada dua hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas

instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen berkaitan

dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Kualitas pengumpulan data berkaitan

dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen

yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu menghasilkan data yang

valid dan reliabel jika tidak digunakan secara tepat. Teknik pengumpulan data bisa

dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi

(pengamatan), atau gabungan ketiganya.

39

Perlu diketahui pula bahwa peneltian kualiatif meyakini keterbatasan masing-masing

teknik pengumpulan data. Peneliti hendaknya sadar akan keterbatasan-keterbatasan

tersebut dan kemudian menentukan langkah untuk mengupayakan kredibilitas,

transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas penelitian. Sebagai contoh,

rumusan kalimat pernyataan dan pertanyaan dalam wawancara penelitian kualitatif

disinyalir mempengaruhi jawaban responden (Kvale, 2006). Oleh karena itu, cara

peneliti bertanya dan merumuskan pertanyaan perlu disampaikan. Sementara itu,

disinyalir pula bahwa seringkali apa yang dikatakan dalam wawancara tidak sama

dengan apa yang dilakukan. Mengingat keterbatasan tersebut, teknik observasi selain

wawancara dapat digunakan untuk triangulasi data. Cara untuk merekam observasi

juga perlu dipertimbangkan. Merekam observasi dengan menggunakan video dan

manual disinyalir akan menghasilkan data yang berbeda pula. Sementara itu, perlu

disadari adanya keterbatasan observasi. Sebagai contoh, ketika seorang guru

diobservasi ketika mengajar, ada kemungkinan penampilan guru menjadi lebih baik

atau lebih buruk. Dengan adanya gabungan teknik pengumpulan data yang mampu

mengisi kekosongan masing-masing teknik pengumpulan data, diharapkan peneliti

mampu mencapai prinsip “thick and rich” data dalam peneniliian kualitatif.

h. Teknik analisis data

Sesudah data-data yang diperlukan terkumpul, dilakukan analisis data, yaitu

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan penghitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

penghitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (untuk penelitian dengan

hipotesis).

Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data menggunakan statistik. Terdapat dua

jenis statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

data yang telah terkumpul tanpa maksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku

umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil

sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Jika

penelitian dilakukan pada sampel, analisis bisa menggunakan baik statistik deskriptif

maupun statistik inferensial. Yang termasuk statistik deskriptif antara lain penyajian

data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,

mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan

penyebaran data melalui penghitungan rata-rata dan standar deviasi, atau

penghitungan persentase. Bisa juga dicari kuatnya hubungan antarvariabel melalui

analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat

perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Meskipun

demikian tidak diperlukan uji signifikansi atau uji taraf kesalahan karena tidak perlu

membuat generalisasi.

Statistik inferensial merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data

sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Sampel diambil dari populasi yang

jelas dan teknik pengambilan sampelnya dilakukan secara random. Karena tingkat

kebenaran generalisasi mengindikasikan tingkat probabilitas, kesimpulannya

dinyatakan dalam bentuk peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang

dinyatakan dalam persentase. Jika peluang kesalahannya 5%, taraf kepercayaannya

berarti 95%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut sebagai taraf signifikansi.

Signifikansi merupakan kemampuan untuk digeneralisasikan dengan kesalahan

40

tertentu. Ada hubungan yang signifikan berarti hubungan itu dapat digeneralisasikan.

Ada perbedaan yang signifikan berarti perbedaan itu dapat digeneralisasikan. Dalam

statistik inferensial bisa digunakan statistik parametris atau statistik non parametris.

Penelitian yang menggunakan hipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan

sampel. Ada tiga jenis hipotesis statistik, yaitu hipotesis deskriptif, komparatif, atau

asosiatif. Hipotesis statistik mengacu pada keadaan populasi (parameter) yang akan

diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik)

atau taksiran keadaan pupulasi melalui data sampel. Yang diuji adalah hipotesis nol

(null, nullify, dari kata Latin null facere yang berarti membuat nol) yang menyatakan

tidak ada perbedaan antara parameter (populasi) dan statistik (data sampel).

Lawannya adalah hipotesis alternatif yang menyatakan ada perbedaan antara

parameter (populasi) dan statistik (data sampel). Jika analisis statistik menggunakan

program komputer, perlu disebutkan programnya, misalnya SPSS for Windows versi

14.

Berbeda dengan jenis penelitian kuantitatif yang mengharapkan hasil penelitian yang

bisa digeneralisasikan, dalam penelitian kualitatif, sebagaimana sifatnya yang

eksploratif, kedalaman deskripsi sangat ditekankan. Dalam proses analisis data inilah

kredibilitas seorang peneliti kualitatif juga akan diujikan. Di bagian ini, peneliti perlu

membeberkan bagaimana data yang sudah terkumpul dari berbagai teknik

pengumpulan data tersebut akan dipilah-pilah dan kemudian dikelompokkan lagi

menjadi tema-tema yang akan menjawab pertanyaan penelitian. Tema-tema ini

disintesiskan dari berbagai berbagai sumber data yang terkumpul tersebut. Berbeda

dengan penelitian kuantitatif, langkah-langkah dan teknik penyajian tema dalam

penelitian kualitatif tidak bisa dibakukan.

5. Jadwal penelitian

Jadwal penelitian hanya ada dalam proposal. Jadwal dibuat dengan matriks berupa daftar

rencana aktivitas dan bulan dilaksanakan sesuai tahapan pelaksanan kegiatan yang

direncanakan. Dituliskan juga kapan bulan pertama dimulai (misalnya seluruh aktivitas

penelitian dan penulisan skripsi dimulai pada bulan Januari 2010). Contohnya sebagai

berikut.

No Rencana Aktivitas Bulan ke …

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 (Aktivitas 1)

2 (Aktivitas 2)

3 (Aktivitas 3)

4 Dst

6. Hasil penelitian dan pembahasan

a. Hasil penelitian

Dalam penelitian yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis, laporan tentang hasil penelitian

sebaiknya dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian tentang deskripsi karakteristik masing-

masing variabel dan bagian tentang hasil pengujian hipotesis.

(1) Bagian tentang deskripsi karakteristik masing-masing variabel perlu disampaikan

hasil penelitian yang telah diolah dengan statistik. Setiap variabel disusun dalam

subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah. Deskripsi dirumuskan

secara singkat tetapi jelas. Rumus-rumus dan penghitungan yang menghasilkan data-

41

data cukup diletakkan dalam lampiran. Temuan berupa angka-angka statistik, tabel,

atau grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif, sehingga perlu penjelasan.

Penjelasan yang diberikan dibatasi pada fakta-fakta objektif dan tidak mencakup

interpretasi atau pendapat pribadi peneliti.

(2) Bagian tentang hasil pengujian hipotesis

Bagian ini kurang lebih sama dengan bagian temuan penelitian tentang masing-

masing variabel. Hipotesis statistik termasuk hipotesis nol bisa dikemukakan diikuti

dengan hasil pengujiannya secara ringkas. Penjelasan dibatasi hanya pada interpretasi

atas hasil angka statistik yang diperoleh.

b. Pembahasan

Bagian pembahasan menduduki tempat yang sangat penting dalam seluruh penelitian. Tujuan

pemaparan tentang pembahasan adalah untuk 1) menjawab rumusan masalah penelitian atau

menunjukkan sejauh mana tujuan penelitian tercapai, 2) memberikan interpretasi terhadap

temuan-temuan penelitian, 3) mengintegrasikan temuan-temuan penelitian dalam lingkup

pengetahuan yang lebih luas, 4) memodifikasi teori yang ada atau bahkan menyusun teori

baru, dan 5) menjelaskan implikasi-implikasi dari hasil penelitian termasuk mengemukakan

keterbatasan-keterbatasan temuan-temuan penelitiannya.

Untuk menjawab rumusan masalah penelitian atau menunjukkan sejauh mana tujuan

penelitian tercapai, harus dikemukakan hasil-hasil penelitian dengan jelas. Untuk

menafsirkan hasil-hasil tersebut bisa digunakan logika dan teori-teori yang ada.

Pengintegrasian temuan penelitian dalam lingkup pengetahuan yang lebih luas dilakukan

dengan membandingkan hasil-hasil temuan penelitian dengan teori-teori dan hasil-hasil

penelitian lain yang relevan. Dengan itu peneliti menunjukkan kredibilitas hasil temuannya

karena didukung oleh teori-teori dan hasil-hasil penelitian lain. Tingkat kredibilitas juga bisa

ditunjukkan bukan saja dengan membandingkan hasil penelitian dengan penelitian-penelitian

lain yang sama, tetapi juga yang berbeda apalagi kalau peneliti berhasil menunjukkan

penjelasan bahwa temuannya lebih akurat dari temuan-temuan sebelumnya.

Pembahasan sangat diperlukan jika hasil penelitian yang sebelumnya diajukan oleh peneliti

ternyata ditolak berdasarkan temuan-temuan empiris. Hipotesis bisa ditolak karena 1) faktor

non metodologis. Misalnya adanya variabel lain yang mengintervensi sehingga

kesimpulannya berbeda dari hipotesis yang semula diajukan, atau 2) faktor kesalahan

metodologis misalnya instrumen yang digunakan ternyata tidak reliabel dan tidak valid.

Kekurangan-kekurangan ini perlu dijelaskan dalam pembahasan sehingga bisa menjadi dasar

untuk perumusan saran perbaikan untuk penelitian sejenis di masa yang akan datang.

Jika penelitian dimaksudkan sebagai telaah atas suatu teori, modifikasi teori atau perumusan

teori baru menjadi penting. Jika teori yang ada ditolak sebagian, perlu dijelaskan bagian mana

yang ditolak dan mana yang perlu dimodifikasi. Jika seluruh bangun teori yang diuji ditolak,

harus disertakan teori baru yang dirumuskan dari hasil penelitian.

Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian kualitatif bersifat dialogis. Yang dimaksud

dialogis disini adalah bahwa ketika data disajikan, data tersebut diikuti dengan penjelasan

interpretasi data. Dalam menginterpretasikan data, peneliti bisa mengacu pada sumber-

sumber lain. Inilah sebabnya landasan teori dalam penelitian kuantitatif tidak sama

kedudukannya dengan penelitian kualitatif (Glesne, 2006; Patton, 2002).

7. Penutup

Bagian penutup memuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.

a. Kesimpulan

42

Rumusan kesimpulan harus terkait langsung dengan rumusan masalah yang dikemukakan

pada bagian awal. Kesimpulan merupakan jawaban langsung terhadap rumusan masalah. Jika

rumusan masalah lebih dari satu, tata urut kesimpulan juga harus sesuai dengan tata urut

rumusan masalah. Kalau rumusan masalah ditulis dalam kalimat tanya, kesimpulan ditulis

dalam kalimat berita dengan tata urut kata yang kurang lebih sama dengan rumusan masalah.

Rumusan kalimat kesimpulan secara praktis sama dengan rumusan hipotesis penelitian jika

hipotesis penelitian ternyata diterima berdasarkan hasil penelitian empiris yang dilakukan.

Dengan demikian terjaga konsistensi antara rumusan masalah, hipotesis, dan kesimpulan.

Sesudah kesimpulan dirumuskan, perlu diberi beberapa kalimat penjelas yang

mengemukakan hasil pokok penelitian yang dilakukan.

b. Saran

Saran selalu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sehingga tidak keluar dari ruang

lingkup dan implikasi penelitian. Saran dirumuskan secara rinci, jelas, dan operasional

sehingga orang lain tidak kesulitan menafsirkan dan melaksanakan saran tersebut. Saran juga

harus ditujukan pada alamat yang spesifik yang dianggap layak. Misalnya saran untuk

perguruan tinggi, lembaga pemerintah, swasta, atau peneliti lain dengan lingkup sejenis di

masa yang akan datang.

8. Daftar referensi

Daftar referensi hanya memuat referensi yang memang digunakan sebagai referensi yang

sebelumnya sudah disebutkan dalam teks skripsi. Dengan demikian referensi yang hanya

menjadi bahan bacaan tetapi tidak digunakan sebagai referensi dalam teks tidak dimasukkan

dalam daftar referensi. Sebaliknya semua referensi yang digunakan dalam teks harus

dicantumkan dalam daftar referensi. Penggunaan istilah daftar referensi lebih tepat digunakan

dibandingkan daftar pustaka. Daftar pustaka bisa memuat referensi yang digunakan dalam

teks dan yang tidak digunakan dalam teks. Untuk penulisan teknis referensi bisa dilihat di

bagian bawah.

9. Lampiran-lampiran

Lampiran-lampiran memuat data-data yang dianggap perlu. Misalnya instrumen penelitian,

data mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang digunakan jika perlu, hasil

perhitungan statistik, surat ijin penelitian, dan sebagainya. Lampiran-lampiran perlu dibuat

nomor urut. Penomoran lampiran menggunakan huruf … Penomoran halaman lampiran

melanjutkan penomoran teks dengan huruf Arab, tengah bawah.

10. Riwayat hidup

Riwayat hidup ditulis secara naratif dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan

saya atau kami). Yang perlu dituliskan dalam daftar riwayat hidup antara lain nama lengkap,

tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan

prestasi yang pernah diraih selama belajar di perguruan tinggi atau jenjang pendidikan

sebelumnya. Yang sudah berkeluarga bisa mencantumkan nama suami/isteri dan anak-

anaknya. Mahasiswa disarankan untuk membatasi halaman riwayat hidup dalam satu

halaman.

43

5.1.9 Ketentuan Teknis

1. Hal-hal Umum

Skripsi final dijilid dengan sampul karton tebal berwarna hitam, kertas HVS 70 gram

berwarna putih berukuran kuarto (A4), naskah utama berkisar 8.000-12.000 kata atau 28-42

halaman dengan spasi 1,5 dan naskah ditulis dengan tinta warna hitam dengan huruf Times

New Roman, ukuran12 point. Penomoran halaman sebelum halaman pertama Bab I

digunakan nomor Romawi kecil, dituliskan di tepi bawah tengah; mulai halaman pertama

Bab I sampai dengan halaman terakhir digunakan angka Arab, dituliskan di kanan atas

kecuali halaman judul bab yang dituliskan di bawah tengah atau tidak ditulis.

2. Halaman Sampul

Halaman sampul (lihat contoh halaman ) berisi pokok-pokok berikut: judul skripsi, yang

ditulis dengan huruf kapital seluruhnya dengan maksimum 15 kata; maksud skripsi, yaitu

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan; lambang

Universitas Sanata Dharma yang dicetak di bawah “maksud skripsi” dengan diameter 5 cm;

nama penulis yang didahului kata Oleh dan diikuti nomor mahasiswa serta NIM-nya, nama

program studi, jurusan, fakultas, dan kata-kata: “UNIVERSITAS SANATA DHARMA” lalu

baris di bawahnya “YOGYAKARTA”, yang ditulis dengan huruf kapital seluruhnya; tahun

penyelesaian skripsi di baris di bawahnya.

3. Halaman Judul

Halaman judul diberi nomor angka romawi “i”, di tepi bawah tengah. Isi halaman judul sama

dengan isi halaman sampul.

4. Halaman Persetujuan Pembimbing

Halaman persetujuan pembimbing memuat tulisan: “Skripsi ini telah disetujui oleh:”, yang di

bawahnya harus disediakan tempat untuk tanda tangan Pembimbing I dan Pembimbing II. Di

bawah tanda tangan tersebut harus dituliskan nama dan gelar akademik si penandatangan, dan

sebaris dengan nama dan gelar akademik itu perlu ditulis tanggal, bulan, dan tahun

penandatanganan.

5. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan berisi tanggal, bulan, dan tahun kelulusan; kedudukan, nama, gelar

akademik, dan tanda tangan: ketua, sekretaris, dan anggota dewan penguji; tanda tangan,

nama, dan gelar akademik dekan fakultas.

6. Halaman Persembahan

Apabila peneliti merasa perlu, halaman ini dapat digunakan untuk mengungkapkan kata-kata

persembahan atau untuk mengungkapkan diri dalam bentuk kata-kata bijak baik yang disusun

sendiri maupun dikutip dari orang lain.

7. Abstrak

Abstrak skripsi memuat secara singkat dan padat hal-hal berikut: tujuan penelitian, yang

dapat dilengkapi dengan latar belakang dan rumusan masalah serta tujuan penelitian; metode

penelitian, yang menguraikan secara singkat cara masalah penelitian diselesaikan (termasuk

pemerolehan dan analisis data, apabila relevan); hasil penelitian, yang meliputi antara lain

temuan dan kesimpulan, termasuk rekomendasi.

44

Pedoman penulisan abstrak: judul ABSTRAK ditulis di atas teks dan centered, abstrak

diketik satu spasi, antara 150 – 250 kata , abstrak secara berturut-turut disajikan dalam bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris.

8. Kata Pengantar

Bagian ini memuat antara lain hal-hal berikut: uraian singkat tentang tujuan penulisan

skripsi.

pernyataan terima kasih kepada orang atau lembaga yang dipandang telah membantu

penyelesaian skripsi atau laporan akhir itu, pernyataan yang menunjukkan keterbukaan

penulis terhadap kekurangan dan rasa tanggung jawab terhadap setiap kesalahan yang ada

pada skripsi itu; kata Penulis di bagian kanan bawah.

9. Pernyataan Keaslian Karya

Bagian memuat pernyataan penulis bahwa skripsi yang ditulisnya adalah asli hasil karyanya

yang didasarkan dari penelitian yang telah dilakukan dengan sungguh-sungguh.

10. Daftar Isi

Bagian ini memuat nama atau judul keseluruhan unsur skripsi yang tercakup dalam bagian

awal, bagian utama, dan bagian akhir beserta nomor halamannya. Ketentuannya sebagai

berikut: judul unsur-unsur bagian awal ditulis dengan huruf kapital seluruhnya; judul setiap

bab yang menjadi unsur-unsur bagian utama ditulis dengan huruf kapital seluruhnya; judul

sub-bab dan subsub-bab ditulis dengan huruf kapital untuk setiap awal kata; judul unsur-

unsur bagian akhir ditulis dengan huruf kapital seluruhnya.

Pedoman penulisan daftar isi dan daftar lampiran: nomor halaman setiap judul atau sub-judul

dituliskan di sebelah kanan dengan dihantar oleh titik-titik, penomoran unsur-unsur bagian

utama dibatasi sampai dengan sub-subbab, dan daftar lampiran sekaligus dilengkapi dengan

nomor dan nama lampiran serta nomor halamannya.

11. Daftar Tabel dan Tabel dalam Teks Skripsi

Apabila di dalam skripsi terdapat lebih dari satu tabel, perlu ada halaman daftar tabel yang

memuat urutan judul tabel serta nomor halamannya. Penomoran tabel menggunakan huruf

Arab. Tabel dalam teks skripsi diatur sebagai berikut: nomor tabel “Tabel 1” ditulis rata kiri,

pada baris berikutnya dituliskan judul tabel yang ditulis miring rata kiri, jika terdapat catatan

atas tabel tersebut maka kata “Catatan” dituliskan di bawah tabel, miring dan rata kiri.

12. Daftar Gambar

Pengertian gambar mencakup bagan, grafik, peta, foto, dan sebagainya. Apabila di dalam

skripsi terdapat lebih dan satu gambar, perlu ada halaman daftar gambar yang memuat urutan

judul gambar serta nomor halamannya. Mahasiswa dianjurkan untuk menggunakan format

bitmap, GIF atau JPEG dengan resolusi tinggi (misalnya 600-dpi).

13. Daftar Lampiran

Pengertian lampiran mencakup dokumen-dokumen pendukung hasil penelitian.

14. Jarak Antarbaris (spasi)

Jarak antarbaris menggunakan dua spasi. Khusus untuk abstrak, kutipan langsung lebih dari

tiga baris, nama bab, judul tabel, dan judul gambar yang lebih dari satu baris diketik dengan

satu spasi.

15. Batas Tepi (Margin) Pengetikan Naskah

45

Batas tepi pengetikan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:

Tepi atas : 4 cm

Tepi bawah : 3 cm

Tepi kiri : 4 cm

Tepi kanan : 3 cm

16. Pengetikan Alinea Baru

Pengetikan alinea baru dimulai pada ketukan keenam dari tepi kiri atau dengan satu tabulasi

pada komputer.

17. Pengetikan Bab

Nama bab diketik dengan huruf kapital dan diatur secara simetris tanpa diakhiri dengan tanda

titik. Nomor urut bab ditulis dengan angka Romawi dan ditempatkan secara simetris di atas

bab.

18. Pengetikan Subbab dan Nomor Subbab

Pengetikan dimulai dari batas tepi kiri. Huruf pertama setiap kata pada subbab ditulis dengan

huruf capital, kecuali kata depan dan kata sambung, seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk.

Cotoh pengetikan bab, subbab, sub-subbab adalah sebagai berikut:

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. ……..

2. ……

3. ……..

4. ……..

a. ……….

b. ……….

c. ………

1) ……….

2) ……….

a) …….

b) …….

(1) …………..

(2) …………..

(a) …………..

(b) …………..

46

Penomoran juga dapat dilakukan dengan cara digital.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 …………..

2.1.2 …………..

2.1.2.1 …………..

2.1.2.2 …………..

2.1.3 …………..

2.2 …………..

2.3 …………..

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 …………..

3.3 …………..

3.3.1 …………..

3.3.2 …………..

5.1.10 Penulisan Referensi

1. Referensi dalam body text

2. Penulisan kutipan diatur sebagai berikut:

• Untuk kutipan langsung kurang dari 40 kata, ditulis menjdai bagian dari teks,

dengan spasi sama dengan teks (1,5) dan diawali dan diakhiri dengan tanda petik.

• Untuk kutipan langsung lebih dari 40 kata, ditulis dalam bentuk blok paragraf,

dengan spasi sama dengan teks (1,5), tanpa tanda petik

5.2 Penulisan Makalah Tugas Akhir

5.2.1 Deskripsi Penulisan Makalah Tugas Akhir

1. Makalah Tugas Akhir merupakan karya tulis ilmiah mahasiswa yang harus ditulis,

diserahkan, dan dipertanggungjawabkan di depan tim dosen penguji sebagai salah

satu syarat untuk mengakhiri Program S1. Makalah Tugas Akhir berbobot 4 SKS.

2. Dalam menyusun Makalah Tugas Akhir, mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen

pembimbing Makalah Tugas Akhir.

3. Sebagai tugas akhir, Makalah Tugas Akhir harus mencerminkan pemahaman kaitan

antara matakuliah-matakuliah utama dalam program studinya serta relevansi atau

penerapannya dalam profesi yang akan ditekuninya.

4. Isi Makalah Tugas Akhir, seperti tercermin dalam judulnya, harus merupakan suatu

kajian terhadap permasalahan yang terkait dengan bidang ke-SD-an.

47

5. Penulisan Makalah Tugas Akhir mengandung unsur latihan akademik (academic

exercise) dalam rangka pendidikan/pelatihan di bidang karya ilmiah bagi mahasiswa.

Makalah Tugas Akhir tidak harus memberikan sumbangan baru bagi khasanah ilmu

pengetahuan dalam disiplin yang bersangkutan. Meskipun demikian Makalah Tugas

Akhir tidak boleh merupakan hasil jiplakan (plagiat).

6. Sebagai karya tulis ilmiah makalah dapat berupa:

a) Laporan hasil pemeriksaan mendalam dan komprehensif terhadap kasus tertentu

yang berkaitan dengan ke-SD-an, baik kasus individu, guru, murid, kelompok

masyarakat, organisasi, atau kebijakan publik.

b) Pembahasan kritis terhadap gejala perilaku atau gejala sosial tertentu yang

berkaitan dengan ke-SD-an. Pembahasan kritis tersebut dapat merupakan adonan

(blend) corak informatif, analisis, argumentatif, dan interpretatif.

5.2.2 Persyaratan Penulisan Makalah Tugas Akhir

5.2.2.1 Persyaratan bagi Mahasiswa

Untuk diijinkan memulai kegiatan dalam rangka penulisan Makalah Tugas Akhir, mahasiswa

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Telah mengikuti kegiatan seminar diseminasi skripsi atau makalah tugas akhir yang

diselenggarakan oleh mahasiswa penyusun Tugas Akhir sekurang-kurangnya 5 kali

dengan menunjukkan kartu keikutsertaan seminar.

2. Telah menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian Kependidikan dan Penelitian

Tindakan Kelas.

3. Telah mencapai sekurang-kurangnya 120 sks dengan IPK <2,5.

4. Memasukkan beban Makalah Tugas Akhir dalam Kartu Rencana Studi (KRS) dalam

semester yang bersangkutan.

5.2.2.2 Persyaratan Pembimbingan

1. Penulisan Makalah Tugas Akhir dibimbing oleh satu orang dosen pembimbing.

2. Dosen pembimbing Makalah Tugas Akhir adalah dosen yang serendah-rendahnya

berpendidikan S2.

3. Pembimbingan Makalah Tugas Akhir dilaksanakan maksimal selama 2 semester. Jika

melebihi 2 semester akan dievaluasi kemungkinan penyelesaian Makalah Tugas Akhir

tersebut oleh sidang komisi pembimbing.

5.2.3 Tugas dan Wewenang Pembimbing Makalah Tugas Akhir

1. Pembimbing wajib memberikan pengarahan mengenai topik Makalah Tugas Akhir

yang layak ditulis oleh mahasiswa.

2. Pembimbing wajib memberikan pengarahan dalam memilih teori dan metodologi

apabila mahasiswa mengalami kesulitan.

3. Pembimbing wajib memeriksa naskah Makalah Tugas Akhir yang ditulis oleh

mahasiswa dan mengembalikannya selambat-lambatnya dua minggu sejak naskah

Makalah Tugas Akhir diserahkan kepada dosen.

4. Pembimbing berwenang menentukan layak atau tidaknya naskah Makalah Tugas

Akhir untuk diuji.

48

5. Pembimbing berwenang menguji Makalah Tugas Akhir mahasiswa bimbingannya

sejajar dengan penguji lain.

5.2.4 Prosedur

5.2.4.1 Prosedur Pengajuan Proposal Makalah Tugas Akhir

1. Mahasiswa mengisi dan menyerahkan formulir usulan topik atau judul kepada Ketua

Program Studi. Ketua Program Studi menetapkan topik dan nama dosen pembimbing

berdasarkan hasil rapat komisi pembimbing Makalah Tugas Akhir dengan

mempertimbangkan kerasionalan judul, kesesuaian dan ketersediaan dosen, serta

kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku.

2. Ketua Program Studi memberikan surat tugas kepada dosen pembimbing.

3. Mahasiswa menyusun proposal Makalah Tugas Akhir berdasarkan topik yang

ditetapkan oleh ketua program studi di bawah bimbingan dosen pembimbing Makalah

Tugas Akhir.

4. Mahasiswa menyerahkan proposal Makalah Tugas Akhir kepada ketua program studi

sesudah disetujui pembimbing Makalah Tugas Akhir.

5.2.4.2 Prosedur pembimbingan Makalah Tugas Akhir

1. Pembimbingan dimulai dari penyusunan proposal Makalah Tugas Akhir sampai revisi

final Makalah Tugas Akhir sesudah ujian Makalah Tugas Akhir.

2. Pembimbingan penulisan Makalah Tugas Akhir dilakukan bab demi bab.

3. Proses pembimbingan dimonitor dengan menggunakan kartu bimbingan dengan

mekanisme sebagai berikut:

a. Kartu hijau digunakan pada semester pertama pelaksanaan Makalah Tugas Akhir.

b. Kartu kuning digunakan pada semester kedua pelaksanaan Makalah Tugas Akhir.

c. Kartu merah digunakan pada semester-semester berikutnya.

4. Selama proses pembimbingan, mahasiswa wajib mengisi kartu bimbingan Makalah

Tugas Akhir yang ditandatangani oleh dosen pembimbing.

5.2.4.3 Prosedur Ujian Makalah Tugas Akhir

1. Sesudah Makalah Tugas Akhir selesai disusun dan memperoleh persetujuan dari

dosen pembimbing, mahasiswa mendaftarkan diri untuk menempuh ujian Makalah

Tugas Akhir, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengisi formulir pendaftaran ujian Makalah Tugas Akhir di sekretariat prodi;

b. Melengkapi persyaratan ujian Makalah Tugas Akhir;

c. Meminta persetujuan ujian Makalah Tugas Akhir dari Ketua Program Studi.

2. Ujian Makalah Tugas Akhir dilakukan oleh suatu tim penguji yang terdiri dari dosen

pembimbing dan dua dosen lain yang ditetapkan oleh Ketua Jurusan atas usul Ketua

Program Studi. Jadwal ujian diatur oleh sekretariat program studi.

3. Ujian Makalah Tugas Akhir merupakan kegiatan memeriksa kemampuan mahasiswa

dalam mempertanggungjawabkan isi Makalah Tugas Akhir secara komprehensif

sesuai dengan wawasan, kemampuan, dan kecakapan yang diperolehnya. Ujian

Makalah Tugas Akhir tidak dimaksudkan untuk sekedar mencari kelemahan-

kelemahan mahasiswa, tetapi lebih ditujukan untuk membangun semangat mahasiswa

dalam mengembangkan sikap ilmiah dan mencintai ilmu pengetahuan.

49

4. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dalam waktu satu bulan wajib memperbaiki

Makalah Tugas Akhir sesuai dengan saran-saran para dosen penguji dan pembimbing.

Sesudah itu mahasiswa wajib menyerahkan Makalah Tugas Akhir yang sudah dijilid,

dan telah ditandatangani oleh dosen pembimbing, penguji dan disahkan oleh dekan ke

program studi PGSD lewat sekretariat.

5. Mahasiswa yang tidak lulus ujian Makalah Tugas Akhir dapat mendaftarkan diri

kembali untuk mengikuti ujian Makalah Tugas Akhir ulangan setelah jangka waktu

yang ditentukan oleh tim dosen penguji.

5.2.4.4 Prosedur Seminar Diseminasi Makalah Tugas Akhir

1. Seminar diseminasi Makalah Tugas Akhir adalah kegiatan mahasiswa penyusun

Makalah Tugas Akhir untuk mempresentasikan makalah tersebut dalam sebuah forum

yang dihadiri oleh minimal 6 mahasiswa angkatan di bawahnya dan dosen

pembimbing Makalah Tugas Akhir yang bertindak sebagai penilai dan yang

dimoderatori oleh seorang mahasiswa lainnya yang diminta oleh pemateri. Seminar

ini bertujuan untuk:

a. membangun suasana akademik (academic atmosphere) terutama dalam

meningkatkan perilaku kecendekiawanan mahasiswa (Buku VI, Matriks Penilaian

Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana, BAN-PT 2008 butir 5.7).

b. mengembangkan “kemampuan komunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan

profesi lain secara lisan dan tulisan atau dalam bentuk lain” (Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru butir kompetensi nomor 19).

c. memberikan orientasi kepada mahasiswa tahun pertama sampai tahun ketiga

tentang kegiatan penelitian dan pelaporan hasil penelitian dalam rangka

penyusunan Makalah Tugas Akhir.

2. Keenam mahasiswa tersebut dipilih sendiri oleh mahasiswa penyusun Makalah Tugas

Akhir dengan komposisi 2 mahasiswa tahun pertama, 2 mahasiswa tahun kedua, dan

2 mahasiswa tahun ketiga.

3. Seminar dilaksanakan selambat-lambatnya satu bulan sesudah ujian Makalah Tugas

Akhir.Seminar dilangsungkan minimal dalam waktu 1 jam untuk 1 pemateri. Dalam

waktu 1 jam tersebut kegiatan seminar terdiri dari 25 menit presentasi dan 35 menit

diskusi dengan peserta seminar.

4. Jadwal kegiatan seminar diusulkan oleh mahasiswa pemateri ke sekretariat sesudah

mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing.Pelaksanaan seminar bisa

diselenggarakan bersama dengan mahasiswa lain yang sudah selesai ujian Makalah

Tugas Akhir maksimal dengan 2 mahasiswa lain. Jumlah mahasiswa yang diundang

sebanyak minimal jumlah mahasiswa pemateri x 6 mahasiswa undangan (kalau ada 3

pemateri berarti minimal ada 18 adik kelas yang diundang).

5.2.5 Penilaian Makalah Tugas Akhir

5.2.5.1 Penilaian Makalah Tugas Akhir

1. Penilaian ujian Makalah Tugas Akhir

2. Penilaian seminar diseminasi Makalah Tugas Akhir

Penilaian ujian Makalah Tugas Akhir meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1. Mutu isi Makalah Tugas Akhir

50

2. Kemampuan mempertanggungjawabkan

Penilaian ujian Makalah Tugas Akhir meliputi:

No Unsur yang Dinilai Bobot Skor

(1-5)

Skor

Terbobot

I. MUTU ISI MAKALAH TUGAS AKHIR 60

A Pendahuluan 10

1. Latar Belakang (logis, tajam) 3

2. Perumusan Masalah (rasional, jelas) 4

3. Tujuan (spesifik) 3

B Tinjauan Pustaka 10

1. Relevansi 3

2. Kemutakhiran 3

3. Keaslian 2

4. Cara pengacuan (konsisten) 2

C Metode 15

1. Ketepatan rancangan 8

2. Ketepatan instrument 7

D Hasil 20

1. Kesesuaian dengan tujuan pengkajian 3

2. Kedalaman pembahasan 6

3. Kontribusi hasil pengkajian 3

4. Kesimpulan (tepat, jelas) 5

5. Saran (tepat, spesifik, layak) 3

E Format 5

1. Bahasa (baku, benar, efektif) 3

2. Tata tulis (benar, konsisten) 2

II. PERTANGGUNGJAWABAN LISAN 40

1. Kemampuan menjelaskan 15

2. Kemampuan menanggapi pertanyaan 20

3. Kemampuan menggunakan media 5

TOTAL 100

Penilaian

No Skor Nilai

1 401-500 A

2 326-400 B

3 276-325 C

4 251-276 D

5 100-250 E

5.2.5.2 Penilaian seminar diseminasi Makalah Tugas Akhir

Penilaian seminar diseminasi Makalah Tugas Akhir meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1. Mutu isi makalah ringkasan Makalah Tugas Akhir (bobot 40%)

2. Kemampuan menjelaskan dan menanggapi pertanyaan (bobot 60%)

51

52

5.2.5.3 Nilai Akhir Makalah Tugas Akhir

Skor penilaian ujian Makalah Tugas Akhir dan penilaian seminar diseminasi Makalah Tugas

Akhir dikonversikan dalam persen. Nilai akhir Makalah Tugas Akhir ditentukan dengan

rumus sebagai berikut:

75% nilai ujian Makalah Tugas Akhir + 25% nilai seminar diseminasi Makalah Tugas Akhir

Skala penilaiannya sebagai berikut.

Skor Final Nilai Predikat

80-100 A Amat Baik

66-79 B Baik

56-65 C Cukup

50-55 D Kurang

< 49 E Sangat Kurang

5.2.6 Format Proposal Makalah Tugas Akhir

Format proposal Makalah Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

JUDUL MAKALAH

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

1.5 Batasan Istilah

1.6 Sistematika Penyajian

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Konsep-Konsep Dasar

2.1.2 Teori-teori yang Relevan

2.1.3 Hasil Penelitian/Pengkajian Sebelumnya

2.2 Kerangka Berpikir

3. METODE PENGKAJIAN

3.1 Jenis Pengkajian (pemeriksaan kasus atau pembahasan kritis)

3.2 Subjek Pengkajian

3.3 Sumber Data dan Data Pengkajian

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

3.6 Teknik Analisis Data

3.7 Jadwal Pengkajian

53

DAFTAR REFERENSI

5.1.6 Format Penulisan Makalah Tugas Akhir

Format penulisan Makalah Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRAK (dalam bahasa Indonesia)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Istilah

1.4 Tujuan

1.5 Manfaat

1.6 Sistematika Penyajian

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Konsep-Konsep Dasar

2.1.2 Teori-teori yang Relevan

2.1.3 Hasil Penelitian/Pengkajian Sebelumnya

2.2 Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENGKAJIAN

3.1 Jenis Pengkajian (pemeriksaan kasus atau pembahasan kritis)

3.2 Subjek Pengkajian

3.3 Sumber Data dan Data Pengkajian

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

3.6 Teknik Analisis Data

BAB IV ANALISIS DATA

5.1 Kegiatan Pengumpulan Data

5.2 Kegiatan Analisis Data

BAB IV HASIL PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengkajian

4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

54

DAFTAR REFERENSI

LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Halaman Sampul

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA

SISWA KELAS V SDK KALASAN 2009/2010

MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh:

Fransiskus Joko Umbaran

NIM : 081134244

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

55