pedoman penyusunan laporan bulanan bank … · lampiran surat edaran bank indonesia nomor...
TRANSCRIPT
-
LAMPIRANSURAT EDARAN BANK INDONESIANOMOR 18/16/DStaTANGGAL 27 JULI 2016PERIHAL PERUBAHAN KEEMPAT ATASSURAT EDARAN BANK INDONESIANOMOR 11/2/DSMTANGGAL 22 JANUARI 2009PERIHAL LAPORAN BULANAN BANK UMUM
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN BULANAN BANK UMUM (LBU)
-
iiiii
DAFTDAFTDAFTDAFTDAFTAR ISIAR ISIAR ISIAR ISIAR ISI
Daftar Isi i
Informasi Pokok Bank Pelapor ix
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor xi
Informasi Pokok Perusahaan Anak xv
Penjelasan Profil Perusahaan anak xvii
BAB IBAB IBAB IBAB IBAB I Penjelasan UmumPenjelasan UmumPenjelasan UmumPenjelasan UmumPenjelasan Umum I-II-II-II-II-I
BAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB II Penjelasan Umum Kolom Daftar RincianPenjelasan Umum Kolom Daftar RincianPenjelasan Umum Kolom Daftar RincianPenjelasan Umum Kolom Daftar RincianPenjelasan Umum Kolom Daftar Rincian II-1II-1II-1II-1II-1
BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III Penjelasan LBU Gabungan, LBU Per KantorPenjelasan LBU Gabungan, LBU Per KantorPenjelasan LBU Gabungan, LBU Per KantorPenjelasan LBU Gabungan, LBU Per KantorPenjelasan LBU Gabungan, LBU Per Kantor, LBU Perusahaan Anak dan LBU Konsolidasi, LBU Perusahaan Anak dan LBU Konsolidasi, LBU Perusahaan Anak dan LBU Konsolidasi, LBU Perusahaan Anak dan LBU Konsolidasi, LBU Perusahaan Anak dan LBU Konsolidasi
III.1.1 Neraca Per Kantor III - 1
III.1.2 Penjelasan Pos-Pos Neraca Bulanan III - 5
III.1.3 Rekening Administratif III-15
III.1.4 Penjelasan Rekening Administratif III-17
III.2.1 Laporan Laba/Rugi Per Kantor III-21
III.2.1.A Daftar Rincian Pendapatan Bunga Dari Surat Berharga III-29
III.2.1.B Daftar Rincian Pendapatan Bunga Dari Kredit Yang Diberikan III-30
III.2.2 Penjelasan Laporan Laba Rugi III-31
III.3.1 Rincian Kas Dalam Valuta Asing III-51
III.3.2 Penjelasan Daftar Rincian Kas Dalam Valuta Asing III-52
III.4.1 Sandi Rincian Penempatan Pada Bank Indonesia III-53
III.4.2 Penjelasan Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Indonesia III-54
III.4.3 Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Indonesia III-55
III.5.1 Sandi Rincian Penempatan Pada Bank Lain III-56
III.5.2 Penjelasan Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain III-60
III.5.3 Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain III-63
III.6.1 Sandi Rincian Tagihan Spot Dan Derivatif III-65
III.6.2 Penjelasan Daftar Rincian Tagihan Spot Dan Derivatif III-69
III.6.3 Daftar Rincian Tagihan Spot Dan Derivatif III-72
III.7.1 Sandi Rincian Surat Berharga Yang Dimiliki III-74
III.7.2 Penjelasan Daftar Rincian Surat Berharga Yang Dimiliki III-79
III.7.3 Daftar Rincian Surat Berharga Yang Dimiliki III-84
III.8.1 Sandi Rincian Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) III-86
III.8.2 Penjelasan Daftar Rincian Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) III-91
III.8.3 Daftar Rincian Surat Berharga Repo III-96
III.9.1 Sandi Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali
(Reverse Repo) III-98
III.9.2 Penjelasan Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Yang Dibeli Dengan Janji
Dijual Kembali (Reverse Repo) III-103
III.9.3 Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Reverse Repo III-107
Daftar Isi
-
iiiiiiiiii
III.10.1 Sandi Rincian Tagihan Akseptasi III-109
III.10.2 Penjelasan Daftar Rincian Tagihan Akseptasi III-113
III.10.3 Tagihan Akseptasi III-115
III.11.1 Sandi Rincian Kredit Yang Diberikan III-117
III.11.2 Penjelasan Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan III-123
III.11.3 Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan III-137
III.12.1 Sandi Rincian Penyertaan III-139
III.12.2 Penjelasan Daftar Rician Penyertaan III-141
III.12.3 Daftar Rician Penyertaan III-143
III.13.1 Sandi Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan III-144
III.13.2 Penjelasan Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan III-145
III.13.3 Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan IIII-146
III.14.1 Sandi Rincian Aset tidak Berwujud III-147
III.14.2 Penjelasan Daftar Rincian Aset tidak Berwujud III-148
III.14.3 Daftar Rincian Aset tidak Berwujud III-150
III.15.1 Sandi Rincian Aset Tetap dan Inventaris III-151
III.15.2 Penjelasan Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris III-152
III.15.3 Daftar Rincian Aset Tetapdan Inventaris III-154
III.16.1 Sandi Rincian Properti Terbengkalai III-155
III.16.2 Penjelasan Daftar Rincian Properti Terbengkalai III-156
III.16.3 Daftar Rincian Properti Terbengkalai III-158
III.17.1 Sandi Rincian Aset Yang Diambil Alih III-159
III.17.2 Penjelasan Daftar Rincian Aset Yang Diambil Alih (AYDA) III-161
III.17.3 Daftar Rincian Aset Yang Diambil Alih III-164
III.18.1 Sandi Rincian Rekening Tunda (Suspense Account) III-165
III.18.2 Penjelasan Daftar Rincian Rekening Tunda (Suspense Account) III-166
III.18.3 Daftar Rincian Rekening Tunda (Suspense Account) III-167
III.19.1 Sandi Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Di Indonesia III-168
III.19.2 Penjelasan Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Di Indonesia III-169
III.19.3 Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Di Indonesia III-171
III.20.1 Sandi Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasi
Di Luar Indonesia III-172
III.20.2 Penjelasan Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasi Di Luar Indonesia III-173
III.20.3 Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasi
Di Luar Indonesia III-176
III.21.1 Sandi Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya III-177
III.21.2 Penjelasan Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya III-178
III.21.3 Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya III-179
III.22.1 Sandi Rincian Rupa-Rupa Aset III-180
III.22.2 Penjelasan Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset III-185
III.22.3 Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset III-189
Daftar Isi
-
iiiiiiiiiiiiiii
III.23.1 Sandi Rincian Giro III-191
III.23.2 Penjelasan Daftar Rincian Giro III-193
III.23.3 Daftar Rincian Giro III-196
III.24.1. Sandi Rincian Tabungan III-197
III.24.2 Penjelasan Daftar Rincian Tabungan III-199
III.24.3 Daftar Rincian Tabungan III-202
III.25.1 Sandi Rincian Simpanan Berjangka III-203
III.25.2 Penjelasan Daftar Rincian Simpanan Berjangka III-205
III.25.3 Daftar Rincian Simpanan Berjangka III-208
III.26.1 Sandi Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia III-209
III.26.2 Penjelasan Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia III-210
III.26.3 Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia III-212
III.27.1 Sandi Rincial Kewajiban Kepada Bank Lain III-213
III.27.2 Penjelasana Daftar Rincial Kewajiban Kepada Bank Lain III-215
III.27.3 Daftar Rincial Kewajiban Kepada Bank Lain III-217
III.28.1 Sandi Rincian Kewajiban Spot Dan Derivatif III-218
III.28.2 Penjelasan Daftar Rincian Kewajiban Spot Dan Derivatif III-220
III.28.3 Daftar Rincian Kewajiban Spot Dan Derivatif III-223
III.29.1 Sandi Rincian Kewajiban Atas Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) III-224
III.29.2 Penjelasan Daftar Rincian Kewajiban Atas Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji
Dibeli Kembali (Repo) III-226
III.29.3 Daftar Rincian Kewajiban Atas Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) III-230
III.30.1 Sandi Rincian Kewajiban Akseptasi III-231
III.30.2 Penjelasan Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi III-232
III.30.3 Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi III-234
III.31.1 Sandi Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan III-235
III.31.2 Penjelasan Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan III-237
III.31.3 Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan III-241
III.32.1 Sandi Rincian Pinjaman Yang Diterima III-242
III.32.2 Penjelasan Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima III-245
III.32.3 Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima III-250
III.33.1 Sandi Rincian Setoran Jaminan III-251
III.33.2 Penjelasan Daftar Rincian Setoran Jaminan III-252
III.33.3 Daftar Rincian Setoran Jaminan III-254
III.34.1 Sandi Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Indonesia III-255
III.34.2 Penjelasan Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional Di Indonesia III-256
III.34.3 Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Indonesia III-257
III.35.1 Sandi Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia III-258
III.35.2 Penjelasan Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional Di Luar Indonesia III-259
Daftar Isi
-
iviviviviv
III.35.3 Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional Di Luar Indonesia III-261
III.36.1 Sandi Rincian Rupa-Rupa Kewajiban III-262
III.36.2 Penjelasan Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban III-264
III.36.3 Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban III-267
III.37.1 Sandi Rincian Modal Pinjaman III-268
III.37.2 Penjelasan Daftar Rincian Modal Pinjaman III-271
III.37.3 Daftar Rincian Modal Pinjaman III-278
III.38.1 Sandi Rincian Modal Disetor III-279
III.38.2 Penjelasan Daftar Rincian Modal Disetor III-280
III.38.3 Daftar Rincian Modal Disetor III-282
III.39.1 Sandi Rincian Modal Sumbangan III-283
III.39.2 Penjelasan Daftar Rincian Modal Sumbangan III-284
III.39.2 Daftar Rincian Modal Sumbangan III-285
III.40.1 Sandi Rincian Pendapatan Komprehensif Lainnya III-286
III.40.2 Penjelasan Daftar Rincian Pendapatan Komprehensif Lainnya III-287
III.41.1 Sandi Rincian Dana Setoran Modal III-289
III.41.2 Penjelasan Daftar Rincian Dana Setoran Modal III-290
III.41.3 Daftar Rincian Dana Setoran Modal III-291
III.42.1 Sandi Rincian Transaksi Spot Dan Derivatif III-292
III.42.2 Penjelasan Daftar Rincian Transaksi Spot Dan Derivatif III-294
III.42.3 Daftar Rincian Transaksi Spot Dan Derivatif III-298
III.43.1 Sandi Rincian Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan III-302
III.43.2 Penjelasan Daftar Rincian Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan III-306
III.43.3 Daftar Rincian Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan III-308
III.44.1 Sandi Rincian Garansi Yang Diberikan III-306
III.44.2 Penjelasan Daftar Rincian Garansi Yang Diberikan III-312
III.44.3 Daftar Rincian Garansi Yang Diberikan III-314
III.45.1 Sandi Rincian Penerusan Kredit III-318
III.45.2 Penjelasan Daftar Rincian Penerusan Kredit III-320
III.45.3 Daftar Rincian Penerusan Kredit III-322
III.46.1 Sandi Rincian Kredit Yang Dihapusbuku III-323
III.46.2 Penjelasan Daftar Rincian Kredit Yang Dihapusbuku III-324
III.46.3 Daftar Rincian Kredit Yang Dihapusbuku III-326
III.47.1 Daftar Persetujuan Dan Realisasi Kredit Baru III-327
III.47.2 Penjelasan Daftar Persetujuan Dan Realisasi III-328
III.48.1 Sandi Rincian Pelimpahan Kredit Pada Bulan Laporan III-329
III.48.2 Penjelasan Daftar Rincian Pelimpahan Kredit Pada Bulan Laporan III-330
III.48.3 Daftar Rincian Pelimpahan Kredit Pada Bulan Laporan III-332
III.49 Rincian Rupa-Rupa Aset Lainnya III-342
III.50 Rincian Rupa-Rupa Kewajiban Lainnya III-343
III.51 Rincian Pendapatan Non-operasional lainnya III-344
III.52 Rincian Beban Non-operasional Lainnya III-345
Daftar Isi
-
vvvvv
BAB IVBAB IVBAB IVBAB IVBAB IV LBU GABUNGANLBU GABUNGANLBU GABUNGANLBU GABUNGANLBU GABUNGAN
IV.1.1 Neraca Gabungan IV-1
IV.1.2 Rekening Administratif Gabungan IV-5
IV.2 Laporan Laba/Rugi Gabungan IV-7
IV.3.1 Sandi Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Indonesia (Gabungan) IV-15
IV.3.2 Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Indonesia (Gabungan) IV-16
IV.4.1 Sandi Rincian Aset Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) IV-17
IV.4.2 Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) IV-18
IV.5 Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset Gabungan IV-19
IV.6.1 Sandi Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Indonesia (Gabungan) IV-20
IV.6.2 Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional Di Indonesia (Gabungan) IV-21
IV.7.1 Sandi Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) IV-22
IV.7.2 Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) IV-23
IV.8 Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban Gabungan IV-24
BAB VBAB VBAB VBAB VBAB V LBU GABUNGAN (termasuk UUS)LBU GABUNGAN (termasuk UUS)LBU GABUNGAN (termasuk UUS)LBU GABUNGAN (termasuk UUS)LBU GABUNGAN (termasuk UUS)
V.1.1 Neraca Gabungan V-1
V.1.2 Rekening Administratif Gabungan V-5
V.2 Laporan Laba/Rugi Gabungan V-7
V.3.1 Sandi Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Indonesia (Gabungan) V-14
V.3.2 Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Indonesia (Gabungan) V-15
V.4.1 Sandi Rincian Aset Antarkantor Aktiva Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) V-16
V.4.2 Daftar Rincian Aset Antarkantor Aktiva Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) V-17
V.5 Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset Gabungan V-18
V.6.1 Sandi Rincian Kewajiban Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Indonesia (Gabungan) V-19
V.6.2 Daftar Rincian Aset Antarkantor Aktiva Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) V-20
V.7.2 Sandi Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) V-21
V.7.2 Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional
Di Luar Indonesia (Gabungan) V-22
Daftar Isi
-
vivivivivi
V.8 Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban Gabungan V-23
BAB VIBAB VIBAB VIBAB VIBAB VI LBU PERUSAHAAN ANAKLBU PERUSAHAAN ANAKLBU PERUSAHAAN ANAKLBU PERUSAHAAN ANAKLBU PERUSAHAAN ANAK
VI.1.1 Neraca Perusahaan Anak VI-1
VI.1.2 Rekening Administratif VI-5
VI.2 Laporan Laba/Rugi Per Kantor 1) VI-7
VI.3.1 Sandi Rincian Penempatan Pada Bank Lain VI-15
VI.3.2 Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain VI-19
VI.4.1 Sandi Rincian Tagihan Spot Dan Derivatif VI-21
VI.4.2 Daftar Rincian Tagihan Spot Dan Derivatif VI-25
VI.5.1 Sandi Rincian Surat Berharga Yang Dimiliki VI-27
VI.5.2 DaftarRincian Surat Berharga VI-32
VI.6.1 Sandi Rincian Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) VI-34
VI.6.2 Daftar Rincian Surat Berharga Repo VI-38
VI.7.1 Sandi Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) VI-40
VI.7.2 Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Reverse Repo VI-46
VI.8.1 Sandi Rincian Tagihan Akseptasi VI-48
VI.8.2 DaftarRincian Tagihan Akseptasi VI-52
VI.9.1 Sandi Rincian Kredit Yang Diberikan VI-54
VI.9.2 Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan VI-60
VI.10.1 Sandi Rincian Penyertaan VI-62
VI.10.2 Daftar Rincian Penyertaan VI-64
BAB VIIBAB VIIBAB VIIBAB VIIBAB VII LBU KONSOLIDASILBU KONSOLIDASILBU KONSOLIDASILBU KONSOLIDASILBU KONSOLIDASI
VII.1 Neraca Konsolidasi VII-1
VII.2 Rekening Administratif Konsolidasi VII-5
VII.3 Rincian Laporan Laba/Rugi Konsolidasi VII-7
LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Sandi Bank LP-1
Lampiran 2 Penjelasan Daftar Sandi Bank LP-9
Lampiran 3 Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank LP-11
Lampiran 4 Penjelasan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank LP-17
Lampiran 5 Daftar Sandi Negara dan Valuta LP-25
Lampiran 6 Daftar Sandi Wilayah Bank Indonesia LP-35
Lampiran 7 Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia LP-37
Lampiran 8 Daftar Sandi Klasifikasi Lapangan Usaha Penerima Kredit LP-51
Lampiran 9 Daftar Istilah LP-107
Lampiran 10 Daftar Lembaga Pemeringkat LP-111
Lampiran 11 Daftar Sandi Wilayah Kerja OJK LP-114
Daftar Isi
-
viiviiviiviivii
Daftar Isi
BOXBOXBOXBOXBOX
Box II.1 Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian II-18
Box II.2 Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian II-19
Box II.3 Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian II-20
Box III.2.2.1 Penjelasan Pos Kerugian Terkait Risiko Operasional Pada Laporan L/R Klasifikasi untuk
Jenis Kejadian yang Menimbulkan Kerugian secara Terinci (Risiko Operasional) III-48
Box III.II.2.1 Penjelasan Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan III-132
Box III.42.2.1 Tata Cara Pelaporan Transaksi Spot dan Derivatif III-299
Box III.48.2.1 Contoh Pengisian Form 47 dan 48 Untuk Pelaporan Data Juli 2016 III-339
-
viiiviiiviiiviiiviii
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
ixixixixix
Informasi Pokok Bank Pelapor
INFORMASI POKOK BANK PELAPORINFORMASI POKOK BANK PELAPORINFORMASI POKOK BANK PELAPORINFORMASI POKOK BANK PELAPORINFORMASI POKOK BANK PELAPOR
1. Sandi Bank :
2. Kurs Laporan : Rp. ................../USD
3. Nama Bank :
4. Alamat Bank :
5. Nama Kota :
6. Dati II :
7. Kantor Pelapor
a. Kantor Pusat (KP) 1
b. Kantor Cabang (KC) 2
8. Status Kantor Pelapor :
a. Devisa 1
b. Non Devisa 2
9. Status Kantor Pusat :
a. Devisa 1
b. Non Devisa 2
10. Status Kepemilikan :
a. Bank Persero 1
b. Bank Swasta Nasional 2
c. Bank Asing 3
d. Bank Eks Campuran 4
e. Bank Pemerintah Daerah 5
11. Wilayah BI :
12. Wilayah OJK :
13. Nama Pimpinan :
14. Jumlah Karyawan :
15. No. Telephone :
16. No. Fax :
17. No. Telex :
18. Penanggung jawab Penyusun Laporan :
a. Nama :
b. Bagian/Divisi :
-
xxxxx
c. No. Telephone :
d. No. Fax :
19. Petugas Penyusun Laporan :
a. Nama :
b. Bagian/Divisi :
c. No. Telephone :
d. No. Fax :
20. Jumlah/Banyak Layanan
a. Kantor Cabang Pembantu (KCP) :
b. Jumlah Anak Perusahaan :
c. Kantor Kas :
d. Kas Mobil :
e. Payment Point :
f. ATM :
g. Kantor Perwakilan Luar Negeri :
h. Offshore Banking Unit (OBU) :
i. Agency :
j. Deposit Taking Company (DTC) :
21. Modal yang dinyatakan (Declared Capital) :
Informasi Pokok Bank Pelapor
-
xixixixixi
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPORPENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPORPENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPORPENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPORPENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR
Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai Bank Pelapor yang harus diisi pada saat pertama
kali menyusun Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). Untuk penyusunan laporan bulanan berikutnya, cukup dilakukan
penyesuaian (updating) atas data yang telah berubah. Informasi Pokok Bank Pelapor meliputi :
1.1.1.1.1. Sandi BankSandi BankSandi BankSandi BankSandi Bank
Adalah sandi laporan Bank Pelapor, diisi dengan 9 digit.
2.2.2.2.2. Kurs LaporanKurs LaporanKurs LaporanKurs LaporanKurs Laporan
Diisi dengan Kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul
16.00 WIB akhir bulan laporan.
3.3.3.3.3. Nama BankNama BankNama BankNama BankNama Bank
Diisi dengan nama Bank Pelapor.
4.4.4.4.4. AlamatAlamatAlamatAlamatAlamat
Diisi dengan alamat kantor Bank Pelapor.
5.5.5.5.5. Nama KotaNama KotaNama KotaNama KotaNama Kota
Diisi dengan nama kota di mana Bank Pelapor beroperasi.
6.6.6.6.6. Dati IIDati IIDati IIDati IIDati II
Diisi sandi Lokasi Kabupaten/Kota tempat kedudukan Bank Pelapor. Sandi Kabupaten/Kota dapat dilihat pada
Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia.
7.7.7.7.7. Kantor PelaporKantor PelaporKantor PelaporKantor PelaporKantor Pelapor
Diisi dengan status kepemilikan cabang Bank Pelapor apakah sebagai bank tunggal, bank non-tunggal (memiliki
kantor cabang) dan bank asing/campuran.
8.8.8.8.8. Status Kantor PelaporStatus Kantor PelaporStatus Kantor PelaporStatus Kantor PelaporStatus Kantor Pelapor
Diisi dengan status kegiatan operasional Bank Pelapor sebagai bank devisa atau non-devisa, sesuai izin operasi
dari Bank Indonesia.
9.9.9.9.9. Status Kantor PusatStatus Kantor PusatStatus Kantor PusatStatus Kantor PusatStatus Kantor Pusat
Diisi dengan status kegiatan operasional kantor pusat Bank Pelapor apakah sebagai bank devisa atau non-
devisa, sesuai dengan ijin operasi dari Bank Indonesia.
10.10.10.10.10. Status KepemilikanStatus KepemilikanStatus KepemilikanStatus KepemilikanStatus Kepemilikan
Diisi dengan status kepemilikan Bank Pelapor apakah sebagai Bank Persero, Bank Swasta Nasional, Bank
Asing, Bank Eks Campuran dan Bank Pemerintah Daerah.
11.11.11.11.11. Wilayah BIWilayah BIWilayah BIWilayah BIWilayah BI
Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia tempat kedudukan Bank Pelapor. Sandi
wilayah BI dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja Bank Indonesia.
-
xiixiixiixiixii
12. Wilayah OJK12. Wilayah OJK12. Wilayah OJK12. Wilayah OJK12. Wilayah OJK
Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Regional dan Kantor OJK tempat kedudukan Bank Pelapor. Sandi
wilayah OJK dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja OJK
13. Nama Pimpinan13. Nama Pimpinan13. Nama Pimpinan13. Nama Pimpinan13. Nama Pimpinan
Diisi dengan nama pimpinan yang bertanggung jawab atas operasional Bank Pelapor. Bagi Bank pelapor yang
ber status kantor pusat diisi dengan nama Direktur yang membawahi divisi pelaporan. Bagi Bank Pelapor yang
berstatus kantor cabang bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun diluar Indonesia,
maka nama pimpinan diisi dengan nama pemimpin/kepala cabang yang bersangkutan.
14.14.14.14.14. Jumlah KaryawanJumlah KaryawanJumlah KaryawanJumlah KaryawanJumlah Karyawan
Diisi dengan jumlah karyawan yang berstatus karyawan tetap, honorer, maupun tenaga kontrak yang bertugas
pada Bank Pelapor, termasuk jumlah karyawan dari kantor-kantor dibawah kantor cabang, atau dibawah
kantor cabang pembantu bagi bank asing, yang menjadi wewenang kantor Bank Pelapor.
15.15.15.15.15. No. TNo. TNo. TNo. TNo. Teleponeleponeleponeleponelepon
Diisi dengan nomor telepon pimpinan kantor Bank Pelapor.
16.16.16.16.16. No. FaxNo. FaxNo. FaxNo. FaxNo. Fax
17.17.17.17.17. No. TNo. TNo. TNo. TNo. Telexelexelexelexelex
18.18.18.18.18. Penanggung jawab Penyusun LaporanPenanggung jawab Penyusun LaporanPenanggung jawab Penyusun LaporanPenanggung jawab Penyusun LaporanPenanggung jawab Penyusun Laporan
Diisi dengan data penanggung jawab penyusun LBU.
a.a.a.a.a. NamaNamaNamaNamaNama
Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan LBU.
b.b.b.b.b. Bagian/DivisiBagian/DivisiBagian/DivisiBagian/DivisiBagian/Divisi
Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penanggung jawab penyusunan laporan bertugas.
c.c.c.c.c. No. TNo. TNo. TNo. TNo. Teleponeleponeleponeleponelepon
Diisi dengan nomor telepon penanggung jawab penyusunan laporan.
d.d.d.d.d. No. FaxNo. FaxNo. FaxNo. FaxNo. Fax
19. Petugas Penyusun Laporan19. Petugas Penyusun Laporan19. Petugas Penyusun Laporan19. Petugas Penyusun Laporan19. Petugas Penyusun Laporan
Diisi dengan data petugas penyusun LBU.
a.a.a.a.a. NamaNamaNamaNamaNama
Diisi dengan nama yang menyusun LBU.
b.b.b.b.b. Bagian/DivisiBagian/DivisiBagian/DivisiBagian/DivisiBagian/Divisi
Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penyusun laporan bertugas.
c.c.c.c.c. No. TNo. TNo. TNo. TNo. Teleponeleponeleponeleponelepon
Diisi dengan nomor telepon penyusun laporan.
d.d.d.d.d. No. FaxNo. FaxNo. FaxNo. FaxNo. Fax
20.20.20.20.20. Jumlah/Banyak KaryawanJumlah/Banyak KaryawanJumlah/Banyak KaryawanJumlah/Banyak KaryawanJumlah/Banyak Karyawan
a.a.a.a.a. Kantor Cabang Pembantu (KCP)Kantor Cabang Pembantu (KCP)Kantor Cabang Pembantu (KCP)Kantor Cabang Pembantu (KCP)Kantor Cabang Pembantu (KCP)
Bagi bank nasional diisi dengan jumlah KCP, bagi bank asing diisi dengan jumlah kantor di bawah KCP,
yang berinduk kepada Bank Pelapor dalam penyusunan LBU.
b.b.b.b.b. Kantor KasKantor KasKantor KasKantor KasKantor Kas
Diisi jumlah kantor kas dibawah Bank Pelapor.
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
-
xiiixiiixiiixiiixiii
c.c.c.c.c. Kas MobilKas MobilKas MobilKas MobilKas Mobil
Diisi jumlah kas mobil di bawah Bank Pelapor.
d.d.d.d.d. Payment PointPayment PointPayment PointPayment PointPayment Point
Diisi jumlah payment point di bawah Bank Pelapor.
e.e.e.e.e. AAAAATMTMTMTMTM
Diisi dengan jumlah ATM yang menjadi tanggung jawab Bank Pelapor.
f.f.f.f.f. Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPLN)Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPLN)Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPLN)Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPLN)Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPLN)
Yaitu kantor bank yang berkedudukan diluar negeri dan bertindak semata-mata sebagai penghubung
antara Kantor Pusat atau Kantor Cabang di dalam negeri dengan nasabahnya di luar negeri.
g.g.g.g.g. Offshore Banking Unit Offshore Banking Unit Offshore Banking Unit Offshore Banking Unit Offshore Banking Unit (OBU)(OBU)(OBU)(OBU)(OBU)
Disi dengan jumlah unit suatu usaha perbankan atau trust yang berada diluar wilayah hukum negara host-
nya.
h.h.h.h.h. AgencyAgencyAgencyAgencyAgency
Diisi dengan jumlah agency
i.i.i.i.i. Deposit TDeposit TDeposit TDeposit TDeposit Taking Companyaking Companyaking Companyaking Companyaking Company (DTC) (DTC) (DTC) (DTC) (DTC)
Diisi dengan jumlah unit usaha Bank Pelapor yang kegiatannya hanya menghimpun dana.
21.21.21.21.21. Modal YModal YModal YModal YModal Yang Dinyatakan (ang Dinyatakan (ang Dinyatakan (ang Dinyatakan (ang Dinyatakan (DeclarDeclarDeclarDeclarDeclared Capitaled Capitaled Capitaled Capitaled Capital)))))
Diisi khusus untuk bank asing besarnya Modal Yang Dinyatakan
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
-
xivxivxivxivxiv
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
xvxvxvxvxv
Informasi Pokok Perusahaan Anak
INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAKINFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAKINFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAKINFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAKINFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAK
1. Sandi Bank :
2. Sandi Perusahaan Anak :
3. Jenis Perusahaan Anak :
a. Milik Negara 01
b. Swasta Nasional 02
c. Patungan 03
4. Nama Lengkap Perusahaan :
5. NPWP :
6. Status Perusahaan :
a. Perusahaan Subsidiari (subsidiart company) 1
b. Perusahaan Partisipasi (participation company) 2
c. Lainnya 9
7. Tahun Pendirian :
8. Izin Usaha :
a. Nomor :
b. Tanggal :
9. Izin Go Public
a. Nomor :
b. Tanggal :
10. Alamat Perusahaan
a. Alamat Lengkap :
b. Kota :
c. Dati II :
11. Bidang Usaha
a. Dana Pensiun 01
b. Modal Ventura 02
c. Perusahaan Pembiayaan 03
d. Perusahaan Sekuritas Yang Tidak Melakukan
Kegiatan Usaha Reksadana 04
e. Perusahaan Sekuritas Yang Melakukan Kegiatan
Rksadana 05
f. Reksadana 06
g. Manajer Investasi 07
h. Lainnya 09
-
xvixvixvixvixvi
12. Perusahaan Terbuka
a. Modal Dasar :
b. Modal Ditempatkan :
c. Modal Disetor :
13. Koperasi :
a. Simpanan Pokok :
b. Simpanan Wajib :
14. Jumlah Pemegang Saham :
15. Jumlah Komisaris/Pengawas :
16. Jumlah Direksi :
17. Jumlah Kantor Cabang :
Informasi Pokok Perusahaan Anak
-
xviixviixviixviixvii
Penjelasan Informasi Pokok Perusahaan Anak
PENJELASAN INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAKPENJELASAN INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAKPENJELASAN INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAKPENJELASAN INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAKPENJELASAN INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAK
Formulir ini berisi informasi mengenai profil Perusahaan Pembiayaan.
1 .1 .1 .1 .1 . Sandi BankSandi BankSandi BankSandi BankSandi Bank
Diisi dengan sandi bank yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan anak, sebanyak 9 digit.
2 .2 .2 .2 .2 . Sandi Perusahaan AnakSandi Perusahaan AnakSandi Perusahaan AnakSandi Perusahaan AnakSandi Perusahaan Anak
Diisi dengan sandi perusahaan anak sebanyak 6 digit.
3 .3 .3 .3 .3 . Jenis Perusahaan AnakJenis Perusahaan AnakJenis Perusahaan AnakJenis Perusahaan AnakJenis Perusahaan Anak
Diisi dengan salah satu jenis Perusahaan Anak yaitu Perusahaan Milik Negara, Perusahaan Patungan (Joint
Venture) atau Perusahaan Swasta nasional.
4 .4 .4 .4 .4 . Nama Perusahaan AnakNama Perusahaan AnakNama Perusahaan AnakNama Perusahaan AnakNama Perusahaan Anak
Diisi dengan nama lengkap perusahaan anak
5.5.5.5.5. NPWPNPWPNPWPNPWPNPWP
Cukup jelas
6.6.6.6.6. Status PerusahaanStatus PerusahaanStatus PerusahaanStatus PerusahaanStatus Perusahaan
Diisi dengan salah satu status Perusahaan Anak yaitu Perusahaan Subsidiari, Perusahaan Partisipasi (Joint Ventura)
atau Perusahaan lainnya. Definisi status perusahan anak terdapat di Bab II Penjelasan Umum Kolom Daftar
Rincian
7.7.7.7.7. TTTTTahun Pendirianahun Pendirianahun Pendirianahun Pendirianahun Pendirian
Cukup jelas
8.8.8.8.8. Izin UsahaIzin UsahaIzin UsahaIzin UsahaIzin Usaha
a.a.a.a.a. NomorNomorNomorNomorNomor
Cukup jelas
b.b.b.b.b. TTTTTanggalanggalanggalanggalanggal
Diisi dengan tanggal bulan dan tahun dikeluarkannya surat surat izin usaha.
9.9.9.9.9. Izin Go PublikIzin Go PublikIzin Go PublikIzin Go PublikIzin Go Publik
a.a.a.a.a. NomorNomorNomorNomorNomor
Cukup jelas
b.b.b.b.b. TTTTTanggalanggalanggalanggalanggal
Diisi dengan tanggal bulan dan tahun dikeluarkannya surat izin go publik.
10.10.10.10.10. Alamat PerusahaanAlamat PerusahaanAlamat PerusahaanAlamat PerusahaanAlamat Perusahaan
a.a.a.a.a. Alamat LengkapAlamat LengkapAlamat LengkapAlamat LengkapAlamat Lengkap
Cukup jelas
b .b .b .b .b . Nama KotaNama KotaNama KotaNama KotaNama Kota
Diisi dengan nama kota dimana perusahaan anak beroperasi.
-
xviiixviiixviiixviiixviii
c.c.c.c.c. Dati IIDati IIDati IIDati IIDati II
Lihat daftar sandi Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
11.11.11.11.11. Bidang UsahaBidang UsahaBidang UsahaBidang UsahaBidang Usaha
Diisi dengan salah satu jenis kegiatan usaha sesuai dengan izin usaha yang diberikan, yaitu Dana Pensiun,
Modal Ventura, Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Sekuritas, Reksadana, Manajer Investasi dan lainnya.
12.12.12.12.12. Perusahaan TPerusahaan TPerusahaan TPerusahaan TPerusahaan Terbukaerbukaerbukaerbukaerbuka
----- Modal dasarModal dasarModal dasarModal dasarModal dasar
----- Modal DitempatkanModal DitempatkanModal DitempatkanModal DitempatkanModal Ditempatkan
----- Modal DisetorModal DisetorModal DisetorModal DisetorModal Disetor
13.13.13.13.13. KoperasiKoperasiKoperasiKoperasiKoperasi
----- Simpanan PokokSimpanan PokokSimpanan PokokSimpanan PokokSimpanan Pokok
----- Simpanan WajibSimpanan WajibSimpanan WajibSimpanan WajibSimpanan Wajib
Cukup jelas.
14.14.14.14.14. Jumlah Pemegang SahamJumlah Pemegang SahamJumlah Pemegang SahamJumlah Pemegang SahamJumlah Pemegang Saham
Diisi dengan jumlah pemegang saham
Bagi Perusahaan Anak yang telah go public, penyebutan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di pasar modal.
Apabila badan hukum berbentuk koperasi diisi dengan banyaknya jumlah anggota.
15.15.15.15.15. Jumlah Anggota Dewan Komisaris/PengawasJumlah Anggota Dewan Komisaris/PengawasJumlah Anggota Dewan Komisaris/PengawasJumlah Anggota Dewan Komisaris/PengawasJumlah Anggota Dewan Komisaris/Pengawas
1616161616..... Jumlah DireksiJumlah DireksiJumlah DireksiJumlah DireksiJumlah Direksi
Untuk Perusahaan Anak yang berbadan hukum Perseroan Terbatas diisi dengan banyaknya jumlah anggota
dewan komisaris dan jumlah direksi. Bagi yang berbadan hukum koperasi jumlah anggota dewan komisaris diisi
dengan banyaknya jumlah anggota dewan pengawas dan jumlah direksi diisi dengan banyaknya anggota dewan
pengurus.
17.17.17.17.17. Jumlah Kantor CabangJumlah Kantor CabangJumlah Kantor CabangJumlah Kantor CabangJumlah Kantor Cabang
Diisi dengan jumlah kantor cabang Perusahaan Anak pelapor.
Penjelasan Informasi Pokok Perusahaan Anak
-
BAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB IBAB I
PENJELASAN UMUMPENJELASAN UMUMPENJELASAN UMUMPENJELASAN UMUMPENJELASAN UMUM
-
Penjelasan Umum LBU
I-1I-1I-1I-1I-1
BAB IBAB IBAB IBAB IBAB I
PENJELASAN UMUMPENJELASAN UMUMPENJELASAN UMUMPENJELASAN UMUMPENJELASAN UMUM
I.1I.1I.1I.1I.1 TTTTTujuan Pelaporanujuan Pelaporanujuan Pelaporanujuan Pelaporanujuan Pelaporan
Dalam melakukan fungsi kebanksentralan oleh Bank Indonesia yang diamanatkan dalam Undang-undang,
khususnya fungsi di bidang moneter, sistem pembayaran, dan makroprudensial, serta pengawasan perbankan
oleh Otoritas Jasa Keuangan, maka diperlukan informasi yang dapat mendukung pelaksanaan tugas dimaksud,
yang antara lain mencakup informasi mengenai kondisi dan kinerja keuangan serta kegiatan usaha perbankan.
Sejalan dengan berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi, maka dipandang perlu untuk melakukan
penyempurnaan sistem dan format laporan yang selama ini digunakan untuk pelaporan kepada Bank Indonesia
melalui Laporan Bulanan Bank Umum (LBU), sehingga diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan akan
informasi yang lebih utuh, komprehensif dan berkualitas.
Di bidang pengawasan perbankan, dengan semakin kompleksnya perkembangan produk dan usaha bank
maka tuntutan kebutuhan informasi untuk mendukung fungsi pengawasan perbankan dalam rangka menjaga
stabilitas dan kesehatan sistem perbankan semakin meningkat sebagai konsekuensi dari penyempurnaan
sistem pengawasan berbasis risiko secara konsolidasi, penyempurnaan berbagai ketentuan kehati-hatian
dan standar akuntansi keuangan serta penerapan Basel II.
Terkait dengan pelaksanaan fungsi di bidang moneter, penyempurnaan LBU ditujukan agar dapat memberikan
tambahan informasi, antara lain melalui:
1. Penambahan pos pada Laporan Laba Rugi.
2. Penambahan sandi Surat Berharga Bank Indonesia dalam valuta asing
3. Penambahan informasi peringkat Surat Berharga pada Rincian Surat Berharga yang diterbitkan
4. Penambahan informasi mengenai agunan properti dan kendaraan bermotor yang dilaporkan melalui
beberapa formulir aset produktif
5. Perincian realisasi kredit baru berdasarkan jenis realisasi pada rincian Realisasi Kredit Baru
6. Pengkinian Lampiran Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank, Daftar Sandi Sektor Ekonomi,
Daftar Sandi Jenis Valuta, dan Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia.
Dalam penyampaian laporan keuangan kepada Bank Indonesia, bentuk LBU yang disusun oleh bank tetap
disajikan menurut sistematika yang ditetapkan dalam buku pedoman ini, yaitu menggunakan definisi yang
seragam serta sandi-sandi dan angka-angka yang ditetapkan. Penyusunan dan penyampaian LBU secara
seragam ini dimaksudkan agar laporan keuangan bank dapat diolah oleh Bank Indonesia secara gabungan
sebagai industri perbankan.
I.2I.2I.2I.2I.2 Kantor Bank PelaporKantor Bank PelaporKantor Bank PelaporKantor Bank PelaporKantor Bank Pelapor
1.1 .1 .1 .1 . Kantor pusat atau Kantor cabang bagi bank asingKantor pusat atau Kantor cabang bagi bank asingKantor pusat atau Kantor cabang bagi bank asingKantor pusat atau Kantor cabang bagi bank asingKantor pusat atau Kantor cabang bagi bank asing
Kantor pusat bank yang memiliki kantor cabang wajib menyampaikan laporan secara gabungan dari
kantor cabangnya baik kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di
luar Indonesia. Bagi kantor cabang bank asing laporan gabungan dimaksud adalah gabungan dari kantor
cabang pembantunya yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sementara itu, Kantor pusat
bank yang memiliki anak perusahaan, wajib menyampaikan laporan perusahaan anakperusahaan anakperusahaan anakperusahaan anakperusahaan anak dan laporanlaporanlaporanlaporanlaporan
secara konsolidasisecara konsolidasisecara konsolidasisecara konsolidasisecara konsolidasi dari bank sebagai perusahaan induk dengan perusahaan anaknya.
-
Penjelasan Umum LBU
I-2I-2I-2I-2I-2
2.2 .2 .2 .2 . Kantor cabang atau Kantor pusat (bank tunggal)Kantor cabang atau Kantor pusat (bank tunggal)Kantor cabang atau Kantor pusat (bank tunggal)Kantor cabang atau Kantor pusat (bank tunggal)Kantor cabang atau Kantor pusat (bank tunggal)
Setiap kantor bank yang melakukan kegiatan operasional diwajibkan membuat dan menyampaikan
LBU adalah :
a.a.a.a.a. Bank yang berkantor pusat di IndonesiaBank yang berkantor pusat di IndonesiaBank yang berkantor pusat di IndonesiaBank yang berkantor pusat di IndonesiaBank yang berkantor pusat di Indonesia
i.i.i.i.i. Kantor pusat dan kantorKantor pusat dan kantorKantor pusat dan kantorKantor pusat dan kantorKantor pusat dan kantor-kantor cabang yang berkedudukan di Indonesia-kantor cabang yang berkedudukan di Indonesia-kantor cabang yang berkedudukan di Indonesia-kantor cabang yang berkedudukan di Indonesia-kantor cabang yang berkedudukan di Indonesia
Kantor pusat bank yang tidak memiliki kantor cabang dan setiap kantor cabang bank wajib
menyusun LBU secara individu. Dalam kaitan ini, kantor cabang pembantu dan kantor kas atau
kantor-kantor dibawah kantor pusat atau cabang lainnya yang melakukan kegiatan operasional
di Indonesia pelaporannya digabungkan dengan kantor pusat atau kantor cabang yang menjadi
induknya. Kantor pusat bank atau kantor wilayah yang tidak menjalankan kegiatan operasional,
laporan perkantornya digabungkan dengan kantor operasional yang ditunjuk oleh kantor pusat
atau kantor wilayah bank yang bersangkutan.
i i .i i .i i .i i .i i . KantorKantorKantorKantorKantor-kantor operasional bank di luar Indonesia-kantor operasional bank di luar Indonesia-kantor operasional bank di luar Indonesia-kantor operasional bank di luar Indonesia-kantor operasional bank di luar Indonesia
Laporan kantor-kantor yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dilakukan oleh
kantor pusat bank yang bersangkutan secara tersendiri untuk masing-masing kantor tersebut.
b .b .b .b .b . Bank yang berkantor pusat di luar IndonesiaBank yang berkantor pusat di luar IndonesiaBank yang berkantor pusat di luar IndonesiaBank yang berkantor pusat di luar IndonesiaBank yang berkantor pusat di luar Indonesia
Kantor pelapor adalah kantor cabang dan kantor cabang pembantu bank asing yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia.
I.3I.3I.3I.3I.3 Perlakuan AkuntansiPerlakuan AkuntansiPerlakuan AkuntansiPerlakuan AkuntansiPerlakuan Akuntansi
Perlakuan akuntansi yang mencakup pencatatan dan penilaian atas transaksi kegiatan usaha bank wajib
mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Perbankan dan Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI).
I.4I.4I.4I.4I.4 Metode Penyajian LaporanMetode Penyajian LaporanMetode Penyajian LaporanMetode Penyajian LaporanMetode Penyajian Laporan
Dalam laporan ini dianut metode penyajian berdasarkan karakteristik produk perbankan. Sebagai contoh :
1.1.1.1.1. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank IndonesiaPenempatan dan Kewajiban kepada Bank IndonesiaPenempatan dan Kewajiban kepada Bank IndonesiaPenempatan dan Kewajiban kepada Bank IndonesiaPenempatan dan Kewajiban kepada Bank Indonesia
Penempatan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada Bank Indonesia,
dilaporkan pada pos Penempatan atau Kewajiban Pada Bank Indonesia.
2. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Lain2. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Lain2. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Lain2. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Lain2. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Lain
Penempatan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain baik bank
yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia, dilaporkan pada pos
Penempatan atau Kewajiban Pada Bank Lain. Penempatan bank pelapor kepada bank lain dalam
bentuk surat berharga dan spot dan derivatif, dilaporkan pada pos Surat Berharga dan pos Tagihan Spot
dan Derivatif.
3.3.3.3.3. TTTTTagihan dan Kewajiban Spot dan Derivatifagihan dan Kewajiban Spot dan Derivatifagihan dan Kewajiban Spot dan Derivatifagihan dan Kewajiban Spot dan Derivatifagihan dan Kewajiban Spot dan Derivatif
Tagihan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga
bukan bank dalam bentuk spot dan derivatif, dilaporkan pada pos Tagihan dan kewajiban Spot dan
Derivatif.
-
Penjelasan Umum LBU
I-3I-3I-3I-3I-3
4. Surat Berharga4. Surat Berharga4. Surat Berharga4. Surat Berharga4. Surat Berharga
Tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank dalam
bentuk surat berharga, dilaporkan pada pos Surat Berharga. Termasuk dilaporkan dalam pos ini adalah
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
5. Kr5. Kr5. Kr5. Kr5. Kredit Yedit Yedit Yedit Yedit Yang Diberikanang Diberikanang Diberikanang Diberikanang Diberikan
Tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank dalam
bentuk kredit, dilaporkan pada pos Kredit Yang Diberikan.
I.5I.5I.5I.5I.5 Pengukuran Dalam Mata UangPengukuran Dalam Mata UangPengukuran Dalam Mata UangPengukuran Dalam Mata UangPengukuran Dalam Mata Uang
LBU wajib disajikan dalam mata uang rupiah kecuali untuk daftar rincian yang diatur secara tersendiri. Aset,
kewajiban dan komitmen serta kontinjensi yang dimiliki bank pelapor dalam valuta rupiah dilaporkan pada
kolom Rupiah dan apabila dalam valuta asing dilaporkan pada kolom Valas setelah dijabarkan ke dalam
mata uang rupiah.
Dalam menjabarkan valuta asing ke dalam rupiah, berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)
I.6I.6I.6I.6I.6 Jenis LaporanJenis LaporanJenis LaporanJenis LaporanJenis Laporan
Setiap kantor bank pelapor sebagaimana tersebut pada butir I.2, setiap akhir bulan wajib menyampaikan
laporan sebagai berikut :
1 .1 .1 .1 .1 . Laporan Gabungan Kantor Pusat atau Kantor Cabang bagi bank asingLaporan Gabungan Kantor Pusat atau Kantor Cabang bagi bank asingLaporan Gabungan Kantor Pusat atau Kantor Cabang bagi bank asingLaporan Gabungan Kantor Pusat atau Kantor Cabang bagi bank asingLaporan Gabungan Kantor Pusat atau Kantor Cabang bagi bank asing
Kantor pusat yang memiliki kantor cabang atau kantor cabang bank asing yang memiliki kantor cabang
pembantu, termasuk kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang beroperasi secara syariah
sebagaimana tersebut pada butir I.2.1, wajib menyampaikan laporan secara gabungan dari seluruh kantornya,
yang meliputi :
1. Neraca Dan Rekening Administratif Gabungan (Form-01)
2. Laporan Laba/Rugi Gabungan (Form-02)
3. Daftar Rincian Aset Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional Di Indonesia
(Gabungan) (Form-03)
4. Daftar Rincian Aset Antarkantor Pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional Di Luar Indonesia
(Gabungan) (Form-04)
5. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset Gabungan (Form-05)
6. Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional Di
Indonesia (Gabungan) (Form-06)
7. Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional Di Luar
Indonesia (Gabungan) (Form-07)
8. Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban Gabungan (Form-08)
Penjelasan laporan tersebut di atas sebagaimana penjelasan pada Bab II dan Bab III. Khusus untuk
Rekening Antar Kantor dilaporkan secara netto.
2 .2 .2 .2 .2 . Laporan Per Kantor Bank PelaporLaporan Per Kantor Bank PelaporLaporan Per Kantor Bank PelaporLaporan Per Kantor Bank PelaporLaporan Per Kantor Bank Pelapor
Setiap kantor bank atau kantor pusat bank yang tidak memiliki kantor cabang (bank tunggal) atau bank
asing yang tidak memiliki kantor cabang pembantu sebagaimana tersebut pada butir I.2.2 hanya wajibhanya wajibhanya wajibhanya wajibhanya wajib
menyampaikan laporan sebagai berikut :
-
Penjelasan Umum LBU
I-4I-4I-4I-4I-4
A.A.A.A.A. Neraca Dan Daftar Rincian Pos NeracaNeraca Dan Daftar Rincian Pos NeracaNeraca Dan Daftar Rincian Pos NeracaNeraca Dan Daftar Rincian Pos NeracaNeraca Dan Daftar Rincian Pos Neraca
1. Neraca Bulanan Bank Umum Dan Rekening Administratif (Form-01)
2. Laporan Laba/Rugi (Form-02)
3. Daftar Rincian Kas (Form-03)
4. Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Indonesia (Form-04)
5. Daftar Rincian Penempatan Pada Bank lain (Form-05)
6. Daftar Rincian Tagihan Spot Dan Derivatif (Form-06)
7. Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07)
8. Daftar Rincian Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) (Form-08)
9. Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali (Reverse
Repo) (Form-09)
10. Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-10)
11. Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-11)
12. Daftar Rincian Penyertaan (Form-12)
13. Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (Form-13)
14. Daftar Rincian Aset Tidak Berwujud (Form-14)
15. Daftar Rincian Aset Tetap Dan Inventaris (Form-15)
16. Daftar Rincian Properti Terbengkalai (Form-16)
17. Daftar Rincian Aset Yang Diambil Alih (Form-17)
18. Daftar Rincian Rekening Tunda (Form-18)
19. Daftar Rincian Aset Antar Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional Di Indonesia (Form-19)
20. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional Di Luar Indonesia
(Form-20)
21. Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya Dan PPA Nonproduktif
(Form-21)
22. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22)
23. Daftar Rincian Giro (Form-23)
24. Daftar Rincian Tabungan (Form-24)
25. Daftar Rincian Simpanan Berjangka (Form-25)
26. Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia (Form-26)
27. Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27)
28. Daftar Rincian Kewajiban Spot Dan Derivatif (form-28)
29. Daftar Rincian Kewajiban Atas Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali (repo)
(Form-29)
30. Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi (Form-30)
31. Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan (Form-31)
32. Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima (Form-32)
33. Daftar Rincian Setoran Jaminan (Form-33)
34. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional Di Indonesia
(Form-34)
35. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan Kegiatan Operasional Di Luar Indonesia
(Form-35)
-
Penjelasan Umum LBU
I-5I-5I-5I-5I-5
36. Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban (Form-36)
37. Daftar Rincian Modal Pinjaman (Form-37)
38. Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38)
39. Daftar Rincian Modal Sumbangan (Form-39)
40. Daftar Rincian Pendapatan Komprehensif Lainnya (Form-40)
41. Daftar Rincian Dana Setoran Modal (Form-41)
B.B.B.B.B. Daftar Rincian Pos Rekening Administratif Dan Informasi LainnyaDaftar Rincian Pos Rekening Administratif Dan Informasi LainnyaDaftar Rincian Pos Rekening Administratif Dan Informasi LainnyaDaftar Rincian Pos Rekening Administratif Dan Informasi LainnyaDaftar Rincian Pos Rekening Administratif Dan Informasi Lainnya
1. Daftar Rincian Posisi Pembelian Dan Penjualan Spot Dan Derivatif (Form-42)
2. Daftar Rincian Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan (Form-43)
3. Daftar Rincian Garansi Yang Diberikan (Form-44)
4. Daftar Rincian Penerusan Kredit (Form-45)
5. Daftar Rincian Kredit Yang Dihapusbuku (Form-46)
6. Daftar Rincian Persetujuan Dan Realisasi Kredit Baru Pada Bulan Laporan (Form-47)
7. Daftar Rincian Pelimpahan Kredit Pada Bulan Laporan (Form-48)
C.C.C.C.C. Lain-LainLain-LainLain-LainLain-LainLain-Lain
1. Daftar Rincian Rupa-rupa Aset Lainnya (Form-49). Daftar rincian ini wajib dilaporkan apabila
jumlah jenis Lain-lain (Sandi 99) pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset melebihi 25% jumlah Daftar
Rincian Rupa-Rupa Aset.
2. Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban Lainnya (Form-50). Daftar rincian ini wajib dilaporkan apabila
jumlah jenis Lain-lain (Sandi 99) pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban melebihi 25% jumlah
Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban.
3. Daftar Rincian Pendapatan Non-Operasional Lainnya (Form-51). Daftar rincian ini wajib dilaporkan
apabila jumlah Pendapatan Non-Operasional Subpos Lainnya (Sandi 4300) melebihi 25% jumlah
Pendapatan Nonoperasional.
4. Daftar Rincian Beban Non-Operasional Lainnya (Form-52). Daftar rincian ini wajib dilaporkan
apabila jumlah Beban Non-Operasional Subpos Lainnya (Sandi 4400) melebihi 25% jumlah Beban
Non-operasional.
Dalam hal bank pelapor tidak memiliki salah satu daftar rincian AAAAA, BBBBB, dan C C C C C di atas, maka tidak perlu
mengisi daftar rincian dimaksud.
3.3.3.3.3. Laporan Perusahaan AnakLaporan Perusahaan AnakLaporan Perusahaan AnakLaporan Perusahaan AnakLaporan Perusahaan Anak
Bank yang memiliki dan atau melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, wajib menyampaikan
laporan Perusahaan Anak, yang meliputi :
1. Neraca dan Rekening Administratif (Form-01)
2. Laporan Laba/Rugi (Form-02)
3. Daftar Rincian Penempatan Pada Bank (Form-03)
4. Daftar Rincian Tagihan Spot dan Derivatif (Form-04)
5. Daftar Rincian Surat Berharga (Form-05)
6. Daftar Rincian Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) (Form-06)
7. Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual kembali (Reverse Repo)
(Form-07)
-
Penjelasan Umum LBU
I-6I-6I-6I-6I-6
8. Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-08)
9. Daftar Rincian Kredit yang Diberikan (Form-09)
10. Daftar Rincian Penyertaan (Form-10)
Penjelasan laporan tersebut di atas sebagaimana penjelasan pada Bab II dan Bab III. Khusus untuk
Rekening Antar Kantor dilaporkan secara netto.
4 .4 .4 .4 .4 . Laporan KonsolidasiLaporan KonsolidasiLaporan KonsolidasiLaporan KonsolidasiLaporan Konsolidasi
Bank yang memiliki dan atau melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, wajib menyampaikan
laporan Keuangan Konsolidasi Bank sebagai perusahaan Induk dengan Perusahaan Anaknya,yang meliputi:
1. Neraca dan Rekening Administratif Konsolidasi (Form-01)
2. Laporan Laba/Rugi Konsolidasi (Form-02)
Adapun cakupan pelaporan konsolidasi adalah berdasarkan hubungan kepemilikan langsung antara
perusahaan induk dan perusahan anak dan/atau kriteria pengendalian lain sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Yang dimaksud dengan hubungan kepemilikan langsung dan
tidak langsung dalam pengertian Perusahaan Anak dapat diilustrasikan dalam Bagan I.1.sebagai berikut :
Bagan I.1. Ilustrasi Hubungan Kepemilikan Langsung dan Tidak LangsungBagan I.1. Ilustrasi Hubungan Kepemilikan Langsung dan Tidak LangsungBagan I.1. Ilustrasi Hubungan Kepemilikan Langsung dan Tidak LangsungBagan I.1. Ilustrasi Hubungan Kepemilikan Langsung dan Tidak LangsungBagan I.1. Ilustrasi Hubungan Kepemilikan Langsung dan Tidak Langsung
a. Bank II tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%.
b. Bank III tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%.
c. Bank IV, V dan VI dikonsolidasi karena kepemilikan > 50%.
d. Bank VII tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%, yaitu sebesar 7,5% (15% x 50%)
e. Bank VIII tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%, yaitu sebesar 18% (60% x 30%)
f. Bank IX dikonsolidasi karena meskipun kepemilikan < 50% (70% x 70%) namun terdapat
Bank IIBank IIBank IIBank IIBank II Bank IIIBank IIIBank IIIBank IIIBank III BankBankBankBankBank
I VI VI VI VI V
Bank VBank VBank VBank VBank V BankBankBankBankBank
V IV IV IV IV I
Bank VIIBank VIIBank VIIBank VIIBank VII
Bank VIIIBank VIIIBank VIIIBank VIIIBank VIII
BankBankBankBankBank
I XI XI XI XI X
PerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaanPembiayaan IPembiayaan IPembiayaan IPembiayaan IPembiayaan I
PerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaanPembiayaanPembiayaanPembiayaanPembiayaanPembiayaan
I II II II II I
Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi
100%
100%
51%
30%
70%
100%70%60%15%5%
50%
Bank IBank IBank IBank IBank I
Dikonsolidasi
Tidak
Dikonsolidasi
-
Penjelasan Umum LBU
I-7I-7I-7I-7I-7
pengendalian dari Bank I terhadap Bank IX, yaitu melalui kepemilikan Bank I di Bank V sebesar
70% dan kepemilikan Bank V di Bank IX sebesar 70%.
g. Perusahaan Asuransi tidak dikonsolidasi sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Transparansi
Kondisi Keuangan Bank.
h. Perusahaan Pembiayaan I dan II dikonsolidasi karena kepemilikan > 50%, yaitu sebesar 100%
untuk perusahaan pembiyaan I dan 51% untuk perusahaan pembiayaan II.
Sementara itu, untuk tata cara penyampaian laporan perusahaan induk dan perusahaan anak adalah
sebagai berikut :
1.1.Bank sebagai perusahaan induk dan tidak memiliki perusahaan anak berupa bank, maka laporan
yang disampaikan adalah:
1. Laporan Gabungan Kantor Pusat (butir I.6.1) dan Laporan Per Kantor Bank Pelapor secara individual
(butir I.6.2) yang mencakup Neraca, Rekening Administratif, dan Laporan Laba Rugi beserta
seluruh rinciannya (Laporan Keuangan Per Kantor Bank Pelapor).
2. Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual yang mencakup Neraca, Rekening
Administratif, dan Laporan Laba Rugi beserta seluruh rinciannya (butir I.6.3).
3. Laporan Keuangan Konsolidasi yang mencakup Neraca Konsolidasi, Rekening Administratif
Konsolidasi dan Laporan Laba Rugi Konsolidasi (butir I.6.4).
1.2.Bank sebagai perusahaan induk (Bank Perusahaan Induk I) dan memiliki perusahaan anak berupa
bank (Bank Perusahaan Anak), dan Perusahaan Pembiayaan maka:
1. Bank Perusahaan Induk menyampaikan laporan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual, yaitu Perusahaan Pembiayaan I dan
Perusahaan Pembiayaan II. Perusahaan anak berupa bank tidak perlu dilaporkan oleh Bank
Perusahaan Induk I.
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.
IlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasi:::::
Bank I akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank I Secara Individual.
2) Laporan Perusahaan Anak Secara Individual (Perusahaan Pembiayaan I dan Perusahaan
Pembiayaan II)
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan seluruh perusahaan anak yaitu Bank IV,
Bank V, Bank VI, Bank IX, Perusahaan Pembiayaan I dan Perusahaan Pembiayaan II).
2. Bank Perusahaan Anak menyampaikan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
IlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasi:::::
Bank IV dan Bank IX hanya akan melaporkan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
Dalam hal Bank Perusahaan Anak juga memiliki perusahaan anak maka laporan yang
disampaikan adalah:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual.
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.
-
Penjelasan Umum LBU
I-8I-8I-8I-8I-8
IlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasi:::::
a. Bank VI akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual, yaitu Perusahaan Pembiayaan
I dan Perusahaan Pembiayaan II.
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank VI dengan Perusahaan Pembiayaan I dan
Perusahaan Pembiayaan II).
b. Bank V akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual
2) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank V dan Bank IX).
Bank V tidak perlu melaporkan Laporan Keuangan Bank IX Secara Individual.Bank V tidak perlu melaporkan Laporan Keuangan Bank IX Secara Individual.Bank V tidak perlu melaporkan Laporan Keuangan Bank IX Secara Individual.Bank V tidak perlu melaporkan Laporan Keuangan Bank IX Secara Individual.Bank V tidak perlu melaporkan Laporan Keuangan Bank IX Secara Individual.
Bagan I.2. Ilustrasi Kepemilikan BersamaBagan I.2. Ilustrasi Kepemilikan BersamaBagan I.2. Ilustrasi Kepemilikan BersamaBagan I.2. Ilustrasi Kepemilikan BersamaBagan I.2. Ilustrasi Kepemilikan Bersama
(Dalam bagan ini diasumsikan terdapat pengendalian untuk kepemilikan < 50%).
1.3.Bank I dan Bank II bersama-sama memiliki perusahaan anak (joint venture) berupa Perusahaan
Pembiayaan A berdasarkan suatu perjanjian kontraktual untuk melakukan pengendalian bersama
(joint control) (Bagan I.2). Sesuai PSAK yang berlaku, Bank I dan Bank II dapat menerapkan metode
proportionate consolidation atau metode ekuitas (equity method) dalam penyajian laporan keuangan.
Jika menggunakan metode proportionate consolidation, untuk pelaporan LBU, Bank I dan Bank II
melaporkan perusahaan anaknya yaitu Perusahaan Pembiayaan A secara proporsional berdasarkan
bagian partisipasi masing-masing Bank pada Perusahaan Pembiayaan A dengan jenis laporan sebagai
berikut:
1. Bank Perusahaan Induk I menyampaikan laporan :
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak (Perusahaan Pembiayaan A) berdasarkan bagian
partisipasi Bank I
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.
IlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasi:::::
Bank I akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank I Secara Individual.
Bank IBank IBank IBank IBank I Bank IIBank IIBank IIBank IIBank II
PerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaanPerusahaan
Pembiayaan APembiayaan APembiayaan APembiayaan APembiayaan A
45%45%45%45%45% 40%40%40%40%40%
-
Penjelasan Umum LBU
I-9I-9I-9I-9I-9
2) Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan A berdasarkan bagian partisipasi Bank I
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan Perusahaan Pembiayaan A secara
proporsional).
2. Bank Perusahaan Induk II menyampaikan laporan :
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak (Perusahaan Pembiayaan A) berdasarkan bagian
partisipasi Bank II
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.
IlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasiIlustrasi:::::
Bank II akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank II Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan A berdasarkan bagian partisipasi Bank II
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan Perusahaan Pembiayaan A secara
proporsional).
Jika menggunakan metode ekuitas, maka untuk pelaporan LBU, Bank I dan Bank II hanya
akan menyampaikan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
I.7I.7I.7I.7I.7 Cara Pengisian LaporanCara Pengisian LaporanCara Pengisian LaporanCara Pengisian LaporanCara Pengisian Laporan
Cara memasukkan data LBU dilakukan secara otomasi sebagaimana diatur dalam buku petunjuk
pengoperasian otomasi sistem penyampaian LBU.
I.8I.8I.8I.8I.8 Waktu Penyampaian LaporanWaktu Penyampaian LaporanWaktu Penyampaian LaporanWaktu Penyampaian LaporanWaktu Penyampaian Laporan
Waktu Penyampaian Laporan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Laporan
Bulanan Bank Umum.
I.9I.9I.9I.9I.9 Penyampaian LaporanPenyampaian LaporanPenyampaian LaporanPenyampaian LaporanPenyampaian Laporan
1. Laporan wajib disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta.
Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh
Departemen Pengelolaan Sistem Informasi (DPSI) Bank Indonesia.
2. Dalam sistem laporan ini Bank Indonesia memberikan sistem aplikasi kepada bank pelapor dalam bentuk
CD. Laporan ini disusun dan disampaikan dalam bentuk text file dengan berpedoman pada spesifikasi
dalam buku pedoman LBU ini.
3. Laporan kantor-kantor bank pelapor yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, disampaikan/
dilakukan oleh kantor pusat bank yang bersangkutan dengan cara penyampaian berpedoman
sebagaimana pada butir 1 tersebut di atas.
4. Bagi bank yang telah mampu menyusun LBU secara terpusat (sentralisasi) untuk sebagian atau seluruh
kantor pelapornya, dapat menyampaikan secara laporan langsung kepada Bank Indonesia setempat
dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Bank Indonesia. LBU yang disampaikan
tersebut, harus dapat diidentifikasikan untuk LBU masing-masing kantor.
5. Dalam hal terjadi masalah/gangguan pada program data entry maupun sistem transmisi laporan, bank
pelapor menyampaikan laporannya dengan mengirimkan disket langsung kepada :
a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di
luar Indonesia) yang berkantor di wilayah DKI Jakarta Raya, Kabupaten/Kotamadya Serang,
Pandeglang, Lebak, Tangerang, Bogor, Karawang dan Bekasi, laporan dengan disket dimaksud
-
Penjelasan Umum LBU
I-10I-10I-10I-10I-10
disampaikan kepada Divisi Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, JakartaDivisi Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, JakartaDivisi Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, JakartaDivisi Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, JakartaDivisi Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta
(Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/42/INTERN tanggal 1 Mei 2013 perihal Organisasi(Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/42/INTERN tanggal 1 Mei 2013 perihal Organisasi(Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/42/INTERN tanggal 1 Mei 2013 perihal Organisasi(Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/42/INTERN tanggal 1 Mei 2013 perihal Organisasi(Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/42/INTERN tanggal 1 Mei 2013 perihal Organisasi
Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan).Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan).Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan).Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan).Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan).
b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir abutir abutir abutir abutir a sebagaimana
tersebut di atas, laporan dengan disket dimaksud disampaikan kepada kepada Kantor PerwakilanKantor PerwakilanKantor PerwakilanKantor PerwakilanKantor Perwakilan
Bank Indonesia setempat.Bank Indonesia setempat.Bank Indonesia setempat.Bank Indonesia setempat.Bank Indonesia setempat.
Tanggal penyampaian laporan adalah tanggal penerimaan di Divisi Pengelolaan dan Pengawasan 1Divisi Pengelolaan dan Pengawasan 1Divisi Pengelolaan dan Pengawasan 1Divisi Pengelolaan dan Pengawasan 1Divisi Pengelolaan dan Pengawasan 1,,,,,
Kantor Pusat Bank Indonesia, JakartaKantor Pusat Bank Indonesia, JakartaKantor Pusat Bank Indonesia, JakartaKantor Pusat Bank Indonesia, JakartaKantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta atau Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Atas pengiriman
laporan dengan disket tersebut, bank pelapor wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank
Indonesia setempat mengenai sebab-sebab gangguan yang terjadi.
I.10.I.10.I.10.I.10.I.10. Penyampaian Data KoreksiPenyampaian Data KoreksiPenyampaian Data KoreksiPenyampaian Data KoreksiPenyampaian Data Koreksi
Bank hanya diperkenankan menyampaikan koreksi atas LBU dalam periode penyampaian laporan
sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan.
I.11.I.11.I.11.I.11.I.11. SanksiSanksiSanksiSanksiSanksi
Ketentuan tentang sanksi diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI).
I.12I.12I.12I.12I.12 Penyampaian PertanyaanPenyampaian PertanyaanPenyampaian PertanyaanPenyampaian PertanyaanPenyampaian Pertanyaan
Pertanyaan berkenaan dengan pelaporan diajukan kepada Bank Indonesia sebagai berikut :
1. Untuk hal yang berkaitan dengan teknis/sistem cara pelaporan, program data entry dan sistem transmisi
laporan dari bank pelapor kepada Bank Indonesia.
a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di
luar Indonesia) sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.a, pertanyaan diajukan kepada DivisiDivisiDivisiDivisiDivisi
Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta.Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta.Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta.Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta.Pengelolaan dan Pengawasan 1, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta.
b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.b tersebut
di atas, pertanyaan diajukan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.
2. Untuk hal yang berkaitan dengan materi pelaporan dan PSAK dan atau PAPI.
a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di
luar Indonesia) sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.a, pertanyaan diajukan kepada DirektoratDirektoratDirektoratDirektoratDirektorat
Penel i t ian dan Pengaturan Perbankan dan atau Direktorat Pengawasan Bank yangPenel i t ian dan Pengaturan Perbankan dan atau Direktorat Pengawasan Bank yangPenel i t ian dan Pengaturan Perbankan dan atau Direktorat Pengawasan Bank yangPenel i t ian dan Pengaturan Perbankan dan atau Direktorat Pengawasan Bank yangPenel i t ian dan Pengaturan Perbankan dan atau Direktorat Pengawasan Bank yang
membawahi bank pelapor yaitu Direktorat Pengawasan Bank 1, Direktorat Pengawasanmembawahi bank pelapor yaitu Direktorat Pengawasan Bank 1, Direktorat Pengawasanmembawahi bank pelapor yaitu Direktorat Pengawasan Bank 1, Direktorat Pengawasanmembawahi bank pelapor yaitu Direktorat Pengawasan Bank 1, Direktorat Pengawasanmembawahi bank pelapor yaitu Direktorat Pengawasan Bank 1, Direktorat Pengawasan
Bank 2 dan Direktorat Pengawasan Bank 3, Jakarta.Bank 2 dan Direktorat Pengawasan Bank 3, Jakarta.Bank 2 dan Direktorat Pengawasan Bank 3, Jakarta.Bank 2 dan Direktorat Pengawasan Bank 3, Jakarta.Bank 2 dan Direktorat Pengawasan Bank 3, Jakarta.
b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.b tersebut
di atas, pertanyaan diajukan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia / Kantor Regional OtoritasKantor Perwakilan Bank Indonesia / Kantor Regional OtoritasKantor Perwakilan Bank Indonesia / Kantor Regional OtoritasKantor Perwakilan Bank Indonesia / Kantor Regional OtoritasKantor Perwakilan Bank Indonesia / Kantor Regional Otoritas
Jasa Keuangan setempat.Jasa Keuangan setempat.Jasa Keuangan setempat.Jasa Keuangan setempat.Jasa Keuangan setempat.
-
BAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB II
PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTPENJELASAN UMUM KOLOM DAFTPENJELASAN UMUM KOLOM DAFTPENJELASAN UMUM KOLOM DAFTPENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIANAR RINCIANAR RINCIANAR RINCIANAR RINCIAN
-
Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian
II-1II-1II-1II-1II-1
BAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB II
PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTPENJELASAN UMUM KOLOM DAFTPENJELASAN UMUM KOLOM DAFTPENJELASAN UMUM KOLOM DAFTPENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIANAR RINCIANAR RINCIANAR RINCIANAR RINCIAN
Dalam bab ini dijelaskan pengertian dan istilah umum kolom-kolom yang terdapat pada LBU Gabungan, LBU Per
Kantor, LBU Konsolidasi dan LBU Perusahaan Anak dihampir seluruh daftar rincian dan untuk pengertian yang lebih
khusus, diuraikan pada penjelasan masing-masing daftar rincian.
II.1II.1II.1II.1II.1 Jumlah RekeningJumlah RekeningJumlah RekeningJumlah RekeningJumlah Rekening
Adalah banyaknya rekening/akad/warkat dari setiap jenis transaksi. Pada prinsipnya setiap transaksi harusharusharusharusharus
dilaporkan 1 (satu) rekening, dilaporkan 1 (satu) rekening, dilaporkan 1 (satu) rekening, dilaporkan 1 (satu) rekening, dilaporkan 1 (satu) rekening, namun untuk menyederhanakan pelaporan diperkenankan menggabungkan
rekening dengan cara penggabungan yang dapat dilihat pada penjelasan di masing-masing daftar rincian.
II.2II.2II.2II.2II.2 Lembaga PemeringkatLembaga PemeringkatLembaga PemeringkatLembaga PemeringkatLembaga Pemeringkat
Adalah nama lembaga pemeringkat yang diakui oleh otoritas pengawas Bank sesuai ketentuan yang mengatur
mengenai lembaga pemeringkat. Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih lembaga pemeringkat makapelaporannya mengacu pada ketentuan yang mengatur mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang
menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
II.3II.3II.3II.3II.3 Peringkat PerusahaanPeringkat PerusahaanPeringkat PerusahaanPeringkat PerusahaanPeringkat Perusahaan
Adalah peringkat terkini terhadap suatu perusahaan (corporate rating) yang diterbitkan oleh lembaga
pemeringkat yang diakui oleh otoritas pengawas Bank sesuai ketentuan yang mengatur mengenai lembaga
pemeringkat. Dalam hal lembaga pemeringkat melakukan beberapa kali review terhadap peringkat maka
yang dilaporkan adalah peringkat hasil review terakhir.
Kolom ini diisi angka 00 untuk perusahaan yang tidak memiliki peringkat, atau memiliki peringkat yang
diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang tidak diakui otoritas pengawas Bank. Dalam hal terdapat 2 (dua)
peringkat atau lebih maka pelaporannya mengacu pada ketentuan yang mengatur mengenai pedoman
perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
II.4II.4II.4II.4II.4 Peringkat Surat BerhargaPeringkat Surat BerhargaPeringkat Surat BerhargaPeringkat Surat BerhargaPeringkat Surat Berharga
Adalah peringkat terkini atas surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh
otoritas pengawas Bank. Dalam hal lembaga pemeringkat melakukan beberapa kali review terhadap peringkat
maka yang dilaporkan adalah peringkat hasil review terakhir.
Kolom ini diisi 00 untuk surat berharga yang tidak memiliki peringkat, atau memiliki peringkat yang diterbitkan
oleh lembaga pemeringkat yang tidak diakui oleh otoritas pengawas Bank.
Dalam hal surat berharga memiliki 2 (dua) peringkat atau lebih maka pelaporannya mengacu pada ketentuan
yang mengatur mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.
II.5II.5II.5II.5II.5 TTTTTanggal Pemeringkatananggal Pemeringkatananggal Pemeringkatananggal Pemeringkatananggal Pemeringkatan
Adalah tanggal, bulan, dan tahun penerbitan peringkat terkini (termasuk review) oleh Lembaga Pemeringkat.
Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka tanggal pemeringkatan
yang digunakan adalah tanggal review terakhir.
II.6II.6II.6II.6II.6 JenisJenisJenisJenisJenis
Adalah jenis transaksi yang dilakukan antara Bank Pelapor dengan Bank Indonesia, Bank lain, pihak ketiga
bukan Bank serta kantor cabang Bank Pelapor yang sama.
-
Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian
II-2II-2II-2II-2II-2
II.7II.7II.7II.7II.7 Jenis VJenis VJenis VJenis VJenis Valutaalutaalutaalutaaluta
Adalah jenis valuta yang digunakan dalam melakukan transaksi antara Bank Pelapor dengan pihak lain.
Sandi valuta dapat dilihat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.
Sandi valuta, dalam hal ini dilaporkan sesuai dengan jenis valuta yang tercantum dalam perjanjian. Dalam
hal transaksi yang diperjanjikan menggunakan valuta asing (sebagaimana tercantum dalam akad perjanjian)
namun dicairkan dalam rupiah, transaksi tersebut diperlakukan sebagai transaksi dalam valuta asing.
Contoh : Sesuai dengan perjanjian, plafond kredit diberikan dalam USD, namun kredit tersebut dapat
dicairkan dalam mata uang rupiah. Kredit ini diperlakukan sebagai kredit dalam valuta asing, dan kolom
Jenis Valuta diisi dengan sandi USD.
II.8II.8II.8II.8II.8 Suku Bunga/DiskontoSuku Bunga/DiskontoSuku Bunga/DiskontoSuku Bunga/DiskontoSuku Bunga/Diskonto
Adalah tingkat harga dari suatu penanaman atau penghimpunan dana Bank Pelapor.
Jenis suku bunga dibedakan menjadi :
1. Fixed
Yaitu suku bunga yang bersifat tetap sampai dengan jangka waktu tertentu atau sampai dengan jatuh
tempo.
2. Variable
Yaitu suku bunga yang dapat berubah sampai dengan jangka waktu tertentu atau sampai dengan jatuh
tempo.
Apabila dalam satu rekening diberikan beberapa tingkat suku bunga, kolom Suku Bunga diisi dengan
suku bunga tertinggi. Selain itu, untuk jenis transaksi baik penanaman maupun penghimpunan dana
yang tidak diberikan bunga, kolom Suku Bunga diisi dengan 00,00 dan kolom Jenis Suku Bunga diisi
dengan 0.
Kolom Suku Bunga diisi dengan persentase suku bunga per tahun dengan contoh sebagai berikut:
Suku bunga Diisi Suku bunga Diisi
per tahun per tahun
0% 00,00 75% 75,00
5% 05,00 90% 90,00
8 % 08,75 99 % 99,50
49 % 49,25 100% 99,99
50% 50,00 130% 99,99
Catatan : Suku bunga 100 % atau lebih diisi dengan 99,99.
II.9II.9II.9II.9II.9 NegaraNegaraNegaraNegaraNegara
Adalah negara domisili dari pihak-pihak yang mempunyai tagihan atau kewajiban kepada Bank Pelapor.
II.10II.10II.10II.10II.10 KualitasKualitasKualitasKualitasKualitas
Adalah kualitas aset produktif, aset non-produktif, dan transaksi rekening administratif sesuai ketentuan
yang mengatur mengenai penilaian kualitas aset Bank umum, dengan penggolongan kualitas sebagai berikut:
Kualitas Sandi
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
-
Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian
II-3II-3II-3II-3II-3
II.11 Sandi BankII.11 Sandi BankII.11 Sandi BankII.11 Sandi BankII.11 Sandi Bank
Adalah sandi pihak lawan baik Bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun yang
melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Termasuk pula dalam sandi Bank ini adalah Bank Perkreditan
Rakyat (BPR).
Kolom ini diisi dengan sandi Bank lain di mana Bank Pelapor memiliki simpanan /tagihan atau kewajiban
kepada Bank yang bersangkutan. Sandi Bank dapat dilihat pada Daftar Sandi Bank. Apabila Bank Pelapor
memiliki simpanan/tagihan atau kewajiban kepada :
1. Bank-Bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, termasuk kantor cabang (bukan kantor
perwakilan) Bank asing di Indonesia, kolom ini diisi dengan sandi Bank yang terdapat pada Daftar Sandi
Bank sub Sandi Bank di Indonesia.
Contoh :
Bank Permata-Jakarta (sandi Bank 013) menempatkan dana di CitiBank-Jakarta (sandi Bank 031) :
a. Oleh Bank Permata-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank Lain, kolom
Sandi Bank diisi dengan sandi 031.
b. Oleh CitiBank-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain, kolom Sandi
Bank diisi dengan sandi 013.
2. Bank-Bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dan berkantor pusat di Indonesia,
kolom ini diisi dengan sandi Bank yang terdapat di Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang
Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Indonesia.
Contoh :
BCA-Jakarta (sandi Bank 014) menempatkan dana di Bank BNI 46-New York (sandi Bank 729):
a. Oleh BCA-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank Lain, kolom Sandi Bank
diisi dengan sandi 729.
b. Oleh Bank BNI 46-New York, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain, kolom
Sandi Bank diisi dengan sandi 014.
3. Bank-Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, kolom ini diisi dengan sandi
Bank yang terdapat di Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia.
Contoh :
a. BCA Jakarta menempatkan dana di CitiBank Singapura. Oleh BCA Jakarta dilaporkan pada Daftar
Rincian Penempatan pada Bank lain, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi 795.....
b. Bank Negara Indonesia Cayman Island menempatkan dana di Bank of New York, New York. Oleh
LippoBank Cayman Island dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank lain (Prime Bank),
kolom Sandi Bank diisi dengan sandi 795.
Dalam hal Bank Pelapor menerbitkan surat berharga atas unjuk dan untuk pertama kalinya dibeli oleh Bank
lain, pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain kolom Sandi Bank diisi dengan sandi Bank yang
membeli surat berharga tersebut pada saat diterbitkan.
Contoh :
Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan oleh BCA sebagai Bank Pelapor dan dibeli pertama kali oleh
Bank Danamon Indonesia, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi Bank Danamon Indonesia (011).
-
Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian
II-4II-4II-4II-4II-4
II.12 Golongan Penerbit/TII.12 Golongan Penerbit/TII.12 Golongan Penerbit/TII.12 Golongan Penerbit/TII.12 Golongan Penerbit/Tertarikertarikertarikertarikertarik
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang menerbitkan dan atau bertanggungjawab terhadap pelunasan
surat-surat berharga yang dimiliki Bank Pelapor. Sandi Golongan Penerbit/Tertarik terdapat pada Daftar
Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.
II.13II.13II.13II.13II.13 Golongan PembeliGolongan PembeliGolongan PembeliGolongan PembeliGolongan Pembeli
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang membeli surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Pelapor.
Golongan Pembeli adalah pembeli terakhir pada akhir bulan laporan dari surat berharga yang diterbitkan
oleh Bank Pelapor. Sandi Golongan Pembeli terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan
Bank.
II.14II.14II.14II.14II.14 Golongan Pihak LawanGolongan Pihak LawanGolongan Pihak LawanGolongan Pihak LawanGolongan Pihak Lawan
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang melakukan transaksi dengan Bank Pelapor.
II.15II.15II.15II.15II.15 Golongan DebiturGolongan DebiturGolongan DebiturGolongan DebiturGolongan Debitur
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang memiliki kewajiban kepada Bank Pelapor baik dengan
perjanjian maupun tanpa perjanjian. Sandi Golongan Debitur terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Sandi
Pihak Ketiga Bukan Bank.
II.16II.16II.16II.16II.16 Golongan StatusGolongan StatusGolongan StatusGolongan StatusGolongan Status
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang memiliki tagihan dan atau kewajiban kepada Bank Pelapor.
II.17II.17II.17II.17II.17 Golongan NasabahGolongan NasabahGolongan NasabahGolongan NasabahGolongan Nasabah
Adalah pihak ketiga bukan Bank yang memiliki simpanan dan atau setoran jaminan pada Bank Pelapor.
Sandi Golongan Nasabah terdapat pada Daftar Pihak Ketiga Bukan Bank. Sandi Golongan Nasabah terdapat
pada daftar rincian mengenai simpanan dan atau setoran jaminan pada Bank Pelapor.
Khusus untuk jenis simpanan berupa sertifikat deposito pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka, kolom
Golongan Nasabah diisi dengan sandi pihak ketiga bukan Bank yang pertama kali membeli sertifikat deposito
pada saat diterbitkan.
II.18II.18II.18II.18II.18 Golongan KrediturGolongan KrediturGolongan KrediturGolongan KrediturGolongan Kreditur
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang memberikan pinjaman atau fasilitas pembiayaan kepada
Bank Pelapor. Sandi Golongan Kreditur terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
II.19II.19II.19II.19II.19 Golongan Pihak TGolongan Pihak TGolongan Pihak TGolongan Pihak TGolongan Pihak Tertagihertagihertagihertagihertagih
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang menjamin pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas
dasar L/C dengan akseptasi (Acceptance L/C)
II.20II.20II.20II.20II.20 Golongan PenagihGolongan PenagihGolongan PenagihGolongan PenagihGolongan Penagih
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang menagih pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas
dasar L/C dengan akseptasi (Acceptance L/C)
II.21II.21II.21II.21II.21 Golongan PemohonGolongan PemohonGolongan PemohonGolongan PemohonGolongan Pemohon
Adalah Bank dan pihak ketiga bukan Bank yang meminta pembukaan L/C atau fasilitas jaminan/garansi
(Applicant) kepada Bank Pelapor.
II.22II.22II.22II.22II.22 Golongan Perusahaan Emiten/PerusahaanGolongan Perusahaan Emiten/PerusahaanGolongan Perusahaan Emiten/PerusahaanGolongan Perusahaan Emiten/PerusahaanGolongan Perusahaan Emiten/Perusahaan
Adalah Bank dan perusahaan bukan Bank di mana Bank Pelapor melakukan penyertaan, baik dalam rangka
penyelamatan kredit, pendirian anak perusahaan, maupun pembelian saham di pasar modal. Pada kolom
ini diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
-
Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian
II-5II-5II-5II-5II-5
II.23II.23II.23II.23II.23 Kategori PortofolioKategori PortofolioKategori PortofolioKategori PortofolioKategori Portofolio
Adalah kategori portofolio sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai pedoman
perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
1 .1 .1 .1 .1 . TTTTTagihan Kepada Pemerintahagihan Kepada Pemerintahagihan Kepada Pemerintahagihan Kepada Pemerintahagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Yaitu tagihan kepada Pemerintah Pusat Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan Badan-badan atau
lembaga-lembaga pemerintah lainnya yang seluruh pendanaan operasionalnya berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pemerintah Republik Indonesia.
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Yaitu tagihan kepada pemerintah pusat dan Bank sentral negara lain.
2 .2 .2 .2 .2 . TTTTTagihan Kepada Entitas Sektor Publikagihan Kepada Entitas Sektor Publikagihan Kepada Entitas Sektor Publikagihan Kepada Entitas Sektor Publikagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Yaitu tagihan kepada:
(1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai BUMN
kecuali BUMN berupa Bank;
(2) Pemerintah Daerah (provinsi, kota dan kabupaten) di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang mengenai pemerintahan daerah; dan
(3) Badan-badan atau lembaga-lembaga Pemerintah Republik Indonesia yang tidak memenuhi kriteria
sebagai Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia.
3 .3 .3 .3 .3 . TTTTTagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Interagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Interagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Interagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Interagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasionalnasionalnasionalnasionalnasional
Yaitu tagihan Kepada :
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga InternasionalBank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga InternasionalBank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga InternasionalBank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga InternasionalBank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional, yang mencakup:
- Bank Pembangunan Multilateral tertentu yang telah ditetapkan oleh Basel Committee on Banking
Supervision, yaitu World Bank Group yang terdiri dari International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD) dan International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB),
African Development Bank (AfDB), European Bank for Reconstruction and Development (EBRD),
Inter-American Development Bank (IADB), European Investment Bank (EIB), European Investment
Fund (EIF), Nordic Investment Bank (NIB), Caribbean Development Bank (CDB), Islamic Develop-
ment Bank (IDB), dan Council of Europe Development Bank (CEDB);
- Lembaga Internasional yaitu Bank for International Settlements, International Monetary Fund (IMF),
dan European Central Bank;
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnyaBank Pembangunan Multilateral lainnyaBank Pembangunan Multilateral lainnyaBank Pembangunan Multilateral lainnyaBank Pembangunan Multilateral lainnya, yang mencakup Bank Pembangunan Multilateral selain
dari Bank Pembangunan Multilateral tertentu sebagaimana dalam huruf a
4.4 .4 .4 .4 . TTTTTagihan Kepada Bankagihan Kepada Bankagihan Kepada Bankagihan Kepada Bankagihan Kepada Bank
Yaitu tagihan kepada :
(1) Bank yang beroperasi di Indonesia, yang terdiri dari Bank umum, Bank perkreditan rakyat, termasuk
kantor cabang Bank asing;
(2) Bank yang beroperasi di luar Indonesia, yang terdiri dari Bank yang berbadan hukum asing dan kantor
cabang dari Bank yang berkantor pusat di Indonesia; dan
(3) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai lembaga pembiayaan ekspor Indonesia;
-
Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian
II-6II-6II-6II-6II-6
Tagihan kepada Bank dibedakan menjadi:
a. Ta. Ta. Ta. Ta. Tagihan Jangka Pendekagihan Jangka Pendekagihan Jangka Pendekagihan Jangka Pendekagihan Jangka Pendek
yaitu tagihan dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 3 (tiga) bulan, termasuk tagihan yang
tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo namun dapat ditarik sewaktu-waktu
b. Tb. Tb. Tb. Tb. Tagihan Jangka Panjangagihan Jangka Panjangagihan Jangka Panjangagihan Jangka Panjangagihan Jangka Panjang
yaitu tagihan dengan dengan jangka waktu perjanjian lebih dari 3 (tiga) bulan.
Tagihan Kepada Bank dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 3 (tiga) bulan namun dapat
dipastikan akan diperpanjang (roll-over) sehingga keseluruhan jangka waktu menjadi lebih dari 3
(tiga) bulan, wajib digolongkan sebagai Tagihan Jangka Panjang.
5.5 .5 .5 .5 . Kredit Beragun Rumah TinggalKredit Beragun Rumah TinggalKredit Beragun Rumah TinggalKredit Beragun Rumah TinggalKredit Beragun Rumah Tinggal
Yang mencakup:
a. kredit konsumsi untuk kepemilikan rumah tinggal/apartemen atau kredit konsumsi yang dijamin
dengan agunan berupa rumah tinggal/apartemen (tidak termasuk rumah toko dan rumah kantor),
serta memenuhi seluruh kriteri