pedoman penulisan skripsi

Upload: caesar-wahaf

Post on 02-Mar-2016

276 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

untag smd

TRANSCRIPT

  • BUKU PEDOMAN PENULISBUKU PEDOMAN PENULISBUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSIAN SKRIPSIAN SKRIPSIJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

    JURUSAN TEKNIK SIPILJURUSAN TEKNIK SIPILJURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKFAKULTAS TEKNIKFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS 17 AGUSTUNIVERSITAS 17 AGUSTUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDAUS 1945 SAMARINDAUS 1945 SAMARINDA

    EDISI TAHUN 2013EDISI TAHUN 2013EDISI TAHUN 2013

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Sambutan Dekan Fak. Teknik

    Jurusan Teknik Sipil - 2013ii

    SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

    Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Tuhan Yang Maha Esa dan disertai denganlandasan yang lurus, maka Buku Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas TeknikUniversitas 17 Agustus 1945 Samarinda dapat diterbitkan.

    Tujuan diterbitkan Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini adalah, agar menjadi panduan danpedoman bagi mahasiswa di Jurusan Teknik Sipil yang sedang dalam proses penyusunan dan penulisanSkripsi atau laporan penelitian.

    Buku Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik tahun 2013, disusun gunamelengkapi Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Teknik dan Buku Pedoman Penulisan SkripsiJurusan yang telah diterbitkan terdahulu, sesuai dengan tuntutan pengembangan Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik di masa mendatang.

    Akhirnya kami sangat menyambut baik dan mendukung dengan diterbitkannya Buku PedomanPenulisan Skripsi Jurusan Teknik Sipil ini, semoga buku ini dapat menjadi panduan dan pedoman bagimahasiswa dan dosen serta dalam penyelenggaraan sistem perkuliahan guna mencapai mutu akademikyang semakin baik.

    Samarinda, 03 Maret 2013Dekan

    Fakultas Teknik

    Dr. Ir. Hendrik Sulistio, MTNIDN. 11.120664.04

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Kata Pengantar

    Jurusan Teknik Sipil - 2013iii

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Tuhan Yang Maha Esa dan disertai denganlandasan yang lurus, maka Buku Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas TeknikUniversitas 17 Agustus 1945 Samarinda dapat diterbitkan.

    Buku Pedoman Buku Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik tahun2013, disusun guna melengkapi Buku Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan yang telah diterbitkanterdahulu pada Tahun 2008 dan 2010 sesuai dengan tuntutan pengembangan Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik di masa mendatang.

    Tujuan diterbitkan Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini adalah, sebagai pedoman bagi mahasiswadan dosen pembimbing dalam melaksanakan kegiatan bombing skripsi dan penelitian di lingkunganJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Selain itu, buku pedomanini diterbitkan guna mendukung pengembangan kurikulum 2013 yang akan mulai diberlakukan padaSemester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014.

    Akhirnya kami sangat mengharapkan pendapat, saran dan kritik yang bersifat membangun darisemua pihak, guna perbaikan Buku Pedoman Akademik Jurusan Teknik Sipil ini di masa mendatang dankhususnya memantapkan dan mengembangkan Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarindademi tercapainya Tujuan Pendidikan Nasional.

    Samarinda, 04 Maret 2013Ketua JurusanTeknik Sipil

    Hence Michael Wuaten, ST., M.EngNIDN. 11.250581.01

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Daftar Isi

    Jurusan Teknik Sipil - 2013iv

    DAFTAR ISISAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK iiPRAKATA iiiDAFTAR ISI ivBAGIAN 1 PENDAHULUAN 1

    1.1 Batasan Umum Penelitian 11.2 Sifat Penelitian 11.3 Siklus Penelitian 21.4 Tahapan Perkembangan Penelitian 31.5 Hambatan Peneliti Pemula 41.6 Syarat Peneliti 51.7 Pemilihan Topik Penelitian 51.8 Syarat Topik Penelitian 61.9 Urutan Pelaksanaan Peneltian 7

    BAGIAN 2 USULAN PENELITIAN ATAU PROPOSAL SKRIPSI 92.1 Pendahuluan 92.2 Bagian Awal Usulan Penelitian 92.3 Bagian Utama Usulan Penelitian 102.4 Pelaksanaan Penelitian 12

    BAGIAN 3 LAPORAN PENELITIAN ATAU SKIRPSI 93.1 Pendahuluan 163.2 Bagian Awal Laporan Penelitian 163.3 Bagian Isi Laporan Penelitian 183.4 Bagian Akhir Laporan Penelitian 193.5 Tata Cara Penulisan Laporan Penelitian 20

    BAGIAN 4 PENULISAN MAKALAH DAN JURNAL 504.1 Pendahuluan 504.2 Sistematika Penulisan Makalah 514.3 Aturan Teknis Penulisan Makalah 52

    DAFTAR PUSTAKA v

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 1

    Jurusan Teknik Sipil - 20131

    BAGIAN 1PENDAHULUAN

    1.1 Batasan Umum PenelitianBatasan umum dari penelitian dapat dijelaskan sebagai sebuah proses sistematis

    pengumpulan dan analisis data, untuk meningkatkan pemahaman atas sesuatu fenomena yangditetapkan. Pada umumnya, hakekat penelitian dilakukan untuk memperoleh sesuatu yang barudan asli serta memecahkan masalah yang dihadapi oleh ilmu pengetahuan dan masyarakat.

    Dalam memahami sebuah penelitian, ada beberapa pola pemahaman keliru yang sebaiknyatidak dilakukan antara lain, penelitian bukan sekedar proses pengumpulan data atau informasi(information gathering, learning reference skill), penelitian bukan sekedar memindahkan fakta atauinformasi dari suatu tempat atau keadaan tertentu ke tempat lain atau keadaan lain (factdiscovery, fact transportation, fact transcription), penelitian bukan sekedar menelusuri infomasi danpenelitian bukan sekedar pernyataan untuk menarik perhatian atau kegiatan yang bersifatpromosi.

    1.2 Sifat PenelitianSesuatu hal yang dilakukan dapat dikatakan sebagai sebuah penelitian, apabila memiliki

    sifat yang melekat dari penelitian tersebut. Adapun sifat-sifat sebuah penelitian adalah sebagaiberikut :

    1. Penelitian selalu dimulai dengan sebuah pertanyaan. Dimana, sangat banyakpertanyaan yang belum ada jawabannya sehingga memunculkan keinginan atau rasaingin tahu yang cukup besar. Adanya sikap kritik dan selalu ingin bertanya, sikap pekaterhadap masalah yang ada di lingkungan atau muncul dari aktifitas keseharian. Selainitu, hal ini sangat sulit atau jarang diperoleh dengan sengaja.

    2. Perlu dinyatakan dengan tujuan yang jelas yaitu, bahwa dalam sebuah penelitian tidakboleh ada keraguan dalam pernyataan, terdapat bagian yang cukup krusial dan secaratepat menyatakan tujuan penelitian.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 1

    Jurusan Teknik Sipil - 20132

    3. Memerlukan rancangan dan urutan kerja. Dimana, dalam sebuah penelitian padadasarnya harus dinyatakan dalam rencana, rancangan untuk mencapai tujuan termasukkeberadaan data secara tegas dan logis.

    4. Topik besar yang dan dapat dibagi menjadi beberapa topik kecil penelitian. Dimana,untuk masing-masing penelitian kecil (sub topic) adalah merupakan bagian-bagian yangsecara sistematis satu kesatuan dalam penelitian besar. Selain itu, bagian penelitian subtopik masih membuka peluang adanya bagian penelitian lain atau sub-sub topikpenelitian.

    5. Dituntun oleh masalah, pertanyaan dan hipotesis.6. Penelitian dapat diselesaikan dengan andaian kebenaran tertentu atau dalam batas

    tertentu. Dengan pengertian bahwa andaian dapat dilakukan apabila dalam keadaanterpaksa, hasil penelitiaan hanya benar apabila andaian yang digunakan dapatdibuktikan bahwa hal itu tidak benar, maka hasil penelitian yang dilakukan sebagianatau seluruhnya menjadi tidak benar.

    7. Penelitian memerlukan pengumpulan data, informasi dan interpretasi untukmemecahkan masalah penelitian dalam hal ini perlu dilakukan pengumpulan data yangkemudian disimpan secara sistematis, mudah ditemukan kembali, dianalisis dandiinterpretasi dengan baik. Data-data dan hasil obeservasi mempunyai arti setelahdilakukan analisis dengan tepat. Data penelitian memerlukan interpretasi, dimanadalam menginterpretasi data belum ada tuntunan yang baku, sehingga tergantung darikemampuan akademik dan pengalaman peneliti yang bersifat subyektif.

    8. Secara alamiah kegiatan penelitian tidak pernah terputus, dimana satu penelitianmenghasilkan penelitian baru atau satu penelitian dapat menjadi sumberpengembangan masalah penelitian baru.

    1.3 Siklus PenelitianSiklus penelitian merupakan urut-urutan skema yang terjadi secara terus menerus dan

    berulang dari sebuah rangkaian penelitian seperti yang ditampilkan dalam Gambar 1.1 di bawahini.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 1

    Jurusan Teknik Sipil - 20133

    Gambar 1.1 Siklus penelitian

    1.4 Tahapan Perkembangan PenelitianPerkembangan dunia penelitian saat ini, tidak terlepas dari berbagai usaha-usaha

    penelitian yang dilakukan di masa yang lampau. Tahapan perkembangan penelitian dibagidalam beberapa tahapan, antara lain :

    1. Berdasarkan cara coba-cobaCara coba-coba, embrional dan tanpa dalil dilakukan dengan metode coba-coba secaraberulang-ulang sampai dianggap memuaskan.

    2. Berdasarkan otoritas dan tradisiTahapan otoritas dan tradisi adalah tahapan penelitian berdasarkan otoritas penguasadan tradisi (authority and tradition). Pada masa yang lampau pendapat penguasa sepertiraja, kaisar, pimpinan negara selalu dianggap benar sehingga kenyataan yang berbedadianggap tidak benar dan dapat disulap atau dipikir ulang. Selain itu, terdapatpenggunaan tradisi yang tidak semuanya benar. Dimana, percaya terhadap tradisikarena alasan percaya saja tanpa adanya usaha pencarian alasan pembenarannya ataupercaya saja terhadap tradisi karena memahami latar belakangnya.

    3. Berdasarkan spekulasi dan pendapatTahapan ketiga dalam perkembangan penelitian adalah berdasarkan spekulasi danpendapat (speculation and argumentation). Dalam tahapan ini banyak pendapat parapenguasa dimasa lampau yang mulai diragukan kebenarannya.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 1

    Jurusan Teknik Sipil - 20134

    4. Berdasarkan hipotesis dan eksperimenTahapan keempat adalah berdasarkan hipotesis dan eksperimen. Dalam tahapan ini,penelitian dilakukan berdasarkan dugaan awal atau hipotesis yang coba dibuktikanmelalui eksperimen. Tahapan ini berkembangan hingga saat ini dan merupakan metodepenelitian yang banyak digunakan pada saat ini.

    1.5 Hambatan Peneliti PemulaPada dasarnya penelitian dapat dilakukan oleh semua orang, hanya saja tingkat

    kemampuan akedemik dan pengalaman peneliti sangat berperan penting dalam keberhasilansebuah penelitian. Dalam proses penelitian biasanya dikenal istilah peneliti muda atau pemuladimana dalam hal ini, tidak ada hubungannya sama sekali dengan usia dari peneliti tetapitingkat pengalaman dalam penelitian. Pada dasarnya untuk para peneliti muda atau pemulasering mengalami hambatan-hambatan dalam proses penelitian, antara lain :

    1. Materi dan masalah penelitianDalam hal ini biasanya dimulai dengan selalu ingin tahu dan bersifat kritis, tingkatkepekaan terhadap lingkungan dan kemampuan membaca alam.

    2. Cakupan materiAdalah daerah generalisasi permasalahan yang dimulai dengan masalah sederhanadengan pembatasan wilayah yang sempit, karena penelitian yang sangat kecilpunapabila dilakukan dengan baik selalu dapat memberikan informasi ilmiah yang tidakternilai dibidangnya.

    3. ObyektifObyektif adalah keberanian peneliti muda atau pemula dalam mengungkap fakta dankebenaran yang ada.

    4. Bayangan peneliti terdahuluPada umumnya, para peneliti muda atau pemula sering dibayangi dengan kemampuanataupun kesuksesan dari peneliti sebelumnya, sehingga hal ini sering menjadi alasanpara peneliti pemula untuk tidak mengerahkan semua kemampuan dalam melakukanpenelitian atau tertekan secara tidak langsung.

    5. KeraguanKeraguan yang dialami oleh para peneliti muda atau pemula dapat disebabkan olehbanyak hal seperti ragu-ragu karena adanya perbedaan status, pangkat, posisi danjabatan.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 1

    Jurusan Teknik Sipil - 20135

    1.6 Syarat PenelitiSebelum melakukan sebuah prose penelitian, calon peneliti sbeiknya memenuhi kriteria

    dan syarat-syarat sebagi seorang peneliti. Adapun syarat-syarat peneliti antara lain :1. Kompeten

    Seorang peneliti haruslah seseorang yang berkompetensi dalam bidang ilmunya, dalamhal ini tidak harus terkait dengan ijazah ataupun pendidikan formal dari peneliti.

    2. ObyektifSeorang calon peneliti atau peneliti harus mempunyai kemampuan dalammengungkapkan fakta-fakta apa adanya, sesuai dengan hasil penelitian dan kaidah-kaidah keilmuan yang digunakan.

    3. JujurSeorang calon peneliti atau peneliti harus mempunyai kemampuan dalammengungkapkan secara jujur berbagai kendala, kesulitan, kekurangan dan kesalahanyang terjadi dalam pelaksanaan penelitian. Selain itu, seorang calon peneliti ataupeneliti harus mengikuti dan menghormati etika ilmu pengetahuan dan kode etik yangmerupakan tindakan kejujuran secara akademik.

    4. DisliplinSeorang calon peneliti atau peneliti diharapkan mempunyai tingkat disiplin pada alurpenelitian dan pengaturan waktu penelitian.

    1.7 Pemilihan Topik PenelitianTopik penelitian adalah inti dari sebuah proyek penelitian yang akan dilakukan, sehingga

    sangat diperlukan pemahaman yang luas dari peneliti atau calon peneliti dalam penentuan topikpenelitian. Pada dasarnya dunia penelitian dan kehidupan sehari-hari saling terkait satu denganyang lainnya, sehingga banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menjadisumber penelitian.

    Seiiring dengan berkembangannya ilmu pengetahuan yang sangat pesat, maka berbagaitopik penelitian dapat ditarik dari berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan umatmanusia dengan catatan bahwa proses penentuan topik penelitian harus dirumuskan denganhati-hati, ringkas dan jelas yang menunjukan satu tujuan yang hendak dicapai dalam penelitiantersebut. Pada dasarnya akhir dari sebuah penelitian adalah interpretasi dari kumpulan datayang diperoleh atau dalam isitilah asing disebut what the data say yang didefinisikan dengan jelas,tanpa terdapat unsur yang menguatkan bahwa penelitian dilakukan untuk membuktikan

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 1

    Jurusan Teknik Sipil - 20136

    pendapat pribadi atau hanya sekedar melakukan perbandingan dua set data atau lebih atauhanya sekedar mendapatkan koefisien korelasi tinggi.

    1.8 Syarat Topik PenelitianDalam proses penentuan sebuah topik penelitian, terdapat syarat-syarat yang harus

    dipenuhi sehingga topik penelitian tersebut layak untuk dijadikan objek penelitian, antara lain :1. Menarik

    Topik penelitian yang menarik dapat didasarkan kepada rasa curiga terhadap ilmupengetahuan (scientific curiosity) yang cukup besar dan bukanlah minat semu, sehinggadiharapkan dengan topik penelitian yang menarik dapat membangkitkan semangat,minat, motivasi dan mengaktifkan peneliti dalam proses pelaksanaan penelitian. Selainitu, pada umumnya topik penelitian yang menarik sangat menjanjikan atau denganpengertian lain terdapat bonus dibalik penelitian tersebut.

    2. PentingSyarat kedua sebagai topik penelitian adalah kata penting. Pengertian penting dapatdiartikan, bahwa topik penelitian atau penelitian tersebut dapat memberikansumbangan yang berarti untuk ilmu pengetahuan dan praktek di lapangan. Selain itu,topik penelitian ataupun penelitian yang dilakukan, bukan merupakan karya yangberupa hasil duplikat, plagiat ataupun pembajakan karya cipta ataupun hasil penelitianorang lain. Sebaliknya penelitian atau topik penelitian dapat berupa pengembanganlebih lanjut dari penelitian sebelumnya atau terdapat ketertarikan secara akademik(academic interest) dalam melakukan penelitian tersebut.

    3. Ketersediaan DataSebuah topik penelitian atau penelitian yang menarik dan penting harus juga ditunjangdengan ketersedian data sebelumnya atau data hasil pengambilan di lapangan. Data-data yang ada dapat berupa data primer, data hasil eksperimen dan data hasilpengukuran di lapangan secara detail. Selain data primer, apabila penelitian yangdilakukan menggunakan data sekunder, maka harus diketahui dengan jelas sumberdata tersebut, kemudahan dalam memperoleh data serta kualitas data sekunder yangdigunakan. Selain itu, peneliti atau calon peneliti harus mempunyai kemampuan dalamteknik pengumpulan data sehingga dapat mengatahui faktor-faktor apa saja yangberpengaruh, penguasaan cara pengujian, pemahaman tentang cara penyimpanansampel, penguasaan secara analisis, matematik, statistik serta standar yang digunakan

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 1

    Jurusan Teknik Sipil - 20137

    untuk tingkat ketelitian yang dikehendaki serta dilengkapi dengan kepustakaan yangcukup.

    4. TerjangkauSebuah topik penelitian atau penelitian harus dalam jangkauan (managable topic) daripeneliti atau calon peneliti. Dalam arti bahwa peneliti atau calon peneliti harusmempunyai kemampuan yang cukup untuk melakukan penelitian dengan topik dantingkat kedalaman yang dikehendaki. Peneliti atau calon peneliti, juga harus mampumenilai kemampuan sendiri dengan kejujuran atau tidak melakukan penelitian di luarbatas kemampuan. Batas kemampuan adalah pertimbangan terhadap kemampuan danayang tersedia atau dapat disediakan, karena pada dasarnya tidak ada kaitan antarakualitas penelitian dengan tinggi rendahnya biaya penelitian. Selain itu, peneliti perluuntuk memperhatikan ketersediaan waktu penelitian, dimana waktu penelitian dapatsaja membatasi kedalaman atau keluasan penelitian, tetapi dapat juga kedalaman dankeluasan penelitian yang menentukan waktu penelitan.

    1.9 Urutan Pelaksanaan PeneltianSebelum melakukan sebuah penelitian, sebaiknya perlu mengetahui urutan pelaksanaan

    penelitian, sehingga dapat membantu dalam proses pelaksanaan penelitian.1. Pencarian masalah penelitian

    Pencarian terhadap masalah penelitian dapat bersumber dari masyarakat yang berupamasalah-masalah umum nasional seperti energi, sumber alam, lingkungan dansebagainya. Selain itu dapat juga bersumber dari ilmu pengetahuan seperti, mekanika,modelling dan sebagainya.

    2. Pemilihan masalah penelitianDalam pemilihan masalah penelitian perlu untuk memperhatikan beberapa hal :a. Prioritas penelitian yang subyektif baik di tingkat kota, kabupaten, propinsi,

    nasional maupun internasional.b. Managable topic seperti dalam uraian sebelumnya.c. Pengembangan masalah dari penelitian terdahulu dengan memperhatikan

    kekurangan uraian, keterangan yang saling bertentangan, masalah atau kesulitanyang timbul dan gagasan baru yang muncul dalam kesimpulan dan saran.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 1

    Jurusan Teknik Sipil - 20138

    3. Pencarian keterangan penunjangPencarian keterangan penunjang dapat dilakukan berdasarkan sumber keteranganperpustakaan yang berisi keterangan umum seperti buku teks, nomograf, ensiklopedi,dan majalah tua atau keterangan yang relatif baru seperti kumpulan abstract, jurnal dantransaction. Keterangan penunjang dapat juga diperoleh dari instansi khusus sepertiPuslitbang, LIPI, BMG serta pemanfaatan teknologi melalui internet. Selain itu,keterangan yang dicari berisi materi, teori, alat, variabel, parameter dan lain sebagainya.

    4. Pencatatan keteranganPencatatan keterangan bertujuan untuk mengetahui nama penulis, judul, nama jurnal,majalah, jilid, nomor halaman, cara penelitian, teori, parameter dan lain sebagainya.Selain itu, semua keterangan yang masuk dalam pencatatan keterangan harus mudahdiakses atau dapat dibaca kembali dengan mudah tanpa harus mengalami kesulitan,sehingga dengan demikian akan mempermudah peneliti dalam proses dan sistematikapenyimpanan data ataupun sumber keterangan. Sebaiknya naskah asli dari sumberketerangan difotokopi agar dapat dicari kembali dan dilakukan pengecekan ulangterhadap keterangan yang digunakan. Selengkapnya mengenai formulir dan contohpencatatan keterangan dapat dilihat dalam Lampiran 1.

    5. Pengelolaan keteranganPengelolaan keterangan dilakukan dengan cara mengelompokkan keterangan yangdidapat berdasarkan jenis informasi, bahan, alat, variabel, metode, parameter.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 2

    Jurusan Teknik Sipil - 20139

    BAGIAN 2USULAN PENELITIAN

    2.1 PendahuluanUsulan penelitian atau proposal berisi gambaran singkat dan jelas mengenai penelitian

    yang akan dilakukan atau merupakan pedoman penuntun bagi peneliti dalam melakukanpenelitian. Usulan penelitian yang diajukan dalam bentuk proposal yang teridiri dari tiga bagianyaitu, bagian awal yang terdiri dari halaman judul dan lembar pengesahan. Bagian isi yangteridiri dari latar belakang, landasan teori, tinjauan pustaka, hipotesis kalau ada, cara penelitian,jadwal dan biaya penelitian. Sedangkan, bagian akhir berisi lampiran kalau ada. Jumlah halamandalam usulan penelitian sebaiknya tidak terlalu banyak atau tidak lebih dari 20 lembar.

    2.2 Bagian Awal Usulan PenelitianBagian awal dari usulan penelitian atau proposal terdiri dari halaman judul dan lembar

    pengesahan usulan penelitian. Contoh penulisan halaman judul dan lembar pengesahan judulusulan penelitian dapat dilihat dalam Lampiran 2 dan Lampiran 3. Adapun isi dari halamanjudul antara lain :

    1. JudulJudul dalam usulan penelitian haruslah singkat, ekspresif, menunjukan dengan tepatmasalah yang akan diteliti sehingga tidak memberikan peluang penafsiran lain,menggunakan bahasa sederhana bukan bahasa sastra serta dapat digunakan untukmembatasi daerah generalisasi penelitian. Adapun dalam halaman judul memuat hal-haldibawah ini :a. Maksud usulan penelitian

    Maksud usulan penelitian ialah untuk menyusun skripsi, tesis atau penelitianberkala dalam program studi, jurusan tertentu atau instansi tertentu.

    b. LogoDalam halaman judul usulan penelitian perlu diperhatikan penggunaan logo, sepertilogo universitas ataupun logo instansi terkait. Ukuran logo harus diperhatikantingkat kesesuaian bentuk, sebagai contoh menggunakan diameter 5,5 cm.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 2

    Jurusan Teknik Sipil - 201310

    c. Identitas penelitiIdentitas peneliti ditulis dengan nama lengkap termasuk penggunaan marga danbukan dengan nama singkat, alias dan lain sebagainya tanpa menggunakan derajatkesarjanaan. Selain nama juga dicantumkan nomor mahasiswa, nomor indukpegawai atau karyawan.

    d. Instansi yang ditujuMencantumkan instansi yang dituju, seperti nama universitas dengan lengkap ataunama instansi dengan lengkap.

    e. Waktu pengajuan usulanMencantumkan waktu pengajuan usulan penelitian dengan menuliskan bulan dantahun dibawah nama tempat pengajuan usulan penelitian.

    2.3 Bagian Utama Usulan PenelitianBagian utama dari usulan penelitian terdiri dari : latar belakang masalah, tujuan penelitian,

    landasan teori, tinjauan pustaka, hipotesis, cara penelitian, jadwal penelitian, biaya penelitiandan daftar pustaka.

    1. Latar BelakangLatar belakang masalah memuat uraian tentang masalah yang mendesak dan menarikuntuk dicarikan solusi pemecahannya, disamping menunjukan adanya kekurangan,kelemahan tentang metode dan teori yang sudah ada, penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandangmenarik, penting dan perlu untuk diteliti. Selain itu dalam latar belakang juga terdapatkeaslian dan faedah penelitian. Dimana keaslian penelitian untuk menunjukan bahwamasalah yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti ini dengan yang sudahpernah dilaksanakan sebelumnya. Sedangkan faedah penelitian merupakan hasil yangdiharapkan dari penelitian tersebut dapat berguna bagi pengembangan ilmupengetahuan maupun sisi penerapannya demi kepentingan bangsa.

    2. Tujuan PenelitianTujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan dalam bagian ini disebutkansecara spesifik tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tersebut.

    3. Tinjauan pustakaTinjauan pustaka merupakan uraian sistematik semua keterangan sumber yang tidakmengandung pendapat pribadi tentang penelitian yang akan dilakukan, kecuali hasilpenelitian sebelumnya. Selain itu, dalam tinjauan pustaka hanya memuat keterangan

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 2

    Jurusan Teknik Sipil - 201311

    yang telah diterbitkan, kecuali dalam keadaan khusus. Fakta-fakta yang dikemukakandalam tinjauan pustaka, langkah lebih baik diambil dari sumber aslinya, dengan catatanbahwa semua sumber keterangan yang diacu dalam tinjauan pustaka harus ditunjukandengan jelas sesuai dengan aturan penelitian yang berlaku.

    4. Landasan teoriLandasan teori harus dapat dijabarkan dan disusun oleh peneliti dari latar belakang dankajian pustaka, akan sangat ideal apabila semua komponen penelitian merupakankomponen asli, tetapi hal ini sangat jarang dilakukan lagi pada saat ini. Landasan teorijuga dapat berupa assembling dari teori-teori sebelumnya dengan argumentasi yang jelasatau penjabaran secara matematis atau sejenisnya. Pada dasarnya landasan teorimerupakan tuntunan bagi peneliti dalam memecahkan masalah dan seutuhnyamerupakan pemikiran peneliti.

    5. HipotesisSecara umum hipotesis merupakan kesimpulan awal (preliminary conclusion, educatedconjecture) yang kebenarannya masih akan dibuktikan dalam penelitian atauberdasarkan hasil pemikiran-pemikiran logis (logical supposition) ataupun tebakan(reasonable guess). Hipotesis dapat dicantumkan apabila ada.

    6. Cara penelitianCara penelitian merupakan urut-urutan jalan penelitian bahan, materi, alat, variabel,parameter, analisis hasil serta model yang digunakan dalam penelitian. Cara penelitianharus dijabarkan dari landasan teori dan tinjauan pustaka. Dimana, semua bahan danmateri harus dikemukan dengan jelas cara penyiapannya, spesifikasi dan jumlah yangdigunakan. Sedangkan alat yang digunakan harus dijelaskan dengan jelas spesifikasiyang dipakai, ciri khusus, cara penggabungan apabila bukan stand alone equipment dankalau perlu disertai dengan gambar penjelasan. Selain itu, dalam cara penelitian jugaharus dijelaskan urutan jalan penelitian yang menyangkut prosedur dan langkah-langkah penelitian serta analisis hasil seperti analisis kimia, fisika, statistik,matematika.

    7. Jadwal penelitianJadwal penelitian dibuat untuk membantu peneliti dalam disliplin dan konsistensiterhadap penelitian yang akan dilakukan. Jadwal penelitian harus disusun sedemikianrupa sehingga menggambarkan secara benar urutan dan laju perkembangan dari setiaptahapan penelitian. Dalam penyusunan jadwal, peneliti harus mampu memahami

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 2

    Jurusan Teknik Sipil - 201312

    kemampuan diri sendiri, memahami beban dan volume dari setiap tahapan penelitian,memahami kemungkinan adanya faktor luar yang kemungkinan dapat mempengaruhiproses penelitian seperti, kemudahan dalam memperoleh data, ketersediaan alat,ketersediaan pustaka maupun perangkat lunak. Disiplin juga perlu dikaitkan denganketersediaan waktu dan dana penelitian. Contoh mengenai jadwal penelitian dapatdilihat dalam Lampiran.

    8. Rincian danaRincian dana dalam usulan penelitian biasanya dicantumkan apabila penelitimelakukan penelitian bukan dengan dana sendiri atau didanai oleh instansi.

    9. Daftar pustakaDaftar pustaka berfungsi untuk menuntun peneliti atau pembaca untuk dapatmenemukan sumber keterangan yang diacu. Semua sumber keterangan yang diacuharus dicantumkan dalam daftar pustaka. Daftar pustaka harus disusun secarasistematis menurut abjad nama akhir dari penulis pertama dengan urutan penulisanuntuk buku dimulai dengan nama penulis, tahun, judul tulisan apabila terdiri daribanyak tulisan, judul buku, jilid buku, terbitan ke, nomor halaman, nama penerbit dankota. Sedangkan untuk jurnal dimulai dengan nama penulis, tahun, judul tulisan, namajurnal atau majalah, jilid, nomor halaman.

    2.4 Pelaksanaan PenelitianDalam pelaksanaan penelitian terdiri dari empat tahapan pelaksanaan, pertama persiapan

    alat dan bahan, kedua peneraan, ketiga percobaan pendahuluan, kalibrasi dan verifikasi,keempat pengambilan data, eksperimen, analisis dan interpretasi data.

    1. PersiapanTahapan persiapan alat dan bahan dilakukan dengan maksud bahwa semua bahandikumpulkan, diolah, dianalisis secara maksimal agar menghasilkan informasi sebanyakmungkin dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Selain itu, dalam tahapan inialat yang diperlukan dicari, disiapkan, digabungkan dalam bentuk setting up pengujianatau untuk alat yang tidak ada dibuat sendiri agar alat yang dimaksud sesuai denganperformance yang diharapkan. Apabila menggunakan perangkat lunak seperti software,maka harus dilakukan pengujian awal untuk mendapatkan tingkat keyakinan terhadapkemampuan, tingkat ketelitian dan keterbatasan dari software tersebut.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 2

    Jurusan Teknik Sipil - 201313

    2. PeneraanPeneraan dilakukan untuk semua komponen yang terlibat dan dipakai dalam penelitianmulai dari alat sampai software dengan melakukan kalibrasi, sehingga kemampuan darikomponen alat dan software yang digunakan diketahui dengan jelas, baik perilaku danketerbatasan ketelitiannya.

    3. Pengujian pendahuluanPengujian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian perilaku alat atausoftware yang digunakan dengan rencana penelitian. Selain itu, pengujian pendahuluandapat mengenali sifat hasil dari perangkat lunak yang digunakan, besaran, variasi,tingkat jangkauan (range) serta melihat kemungkinan adanya kesulitan yang muncul.

    4. Pengumpulan dan pencatatan dataDalam proses pencatatan data sebaiknya dilakukan dengan cermat, lengkap, jelas,teratur, rapi, diklasifikasikan sesuai dengan sifat data serta ditulis dengan tinta. Datadari setiap hasil percobaan harus dilengkapi dengan semua variabel atau parameteryang ditetapkan pada saat percobaan dilakukan dan apabila pencatatan dilakukandengan menggunakan komputer sebaiknya data tersebut dibuat back up file gunamencegah terjadinya proses error yang dialami oleh computer yang sifatnya tidakterduga. Dalam proses pengujian, penggunaan alat dan pengambilan data, sebaiknyaperlu memperhatikan tingkat keselamatan kerja atau mengikuti ketentuan danprosedur penggunaan alat yang berlaku di lingkungan tersebut.

    5. Pengolahan dataDalam proses pengolahan data, semua data yang diperoleh baik data primer, sekunderharus dihitung dan dianalisis untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Data-datahasil pengolahan dapat dibuat dalam bentuk tabel atau gambar yang lengkapberdasarkan klasifikasi, nomor percobaan dan keadaan lingkungan, untukmempermudah dalam proses interpretasi data. Selain itu, dalam penyusunan persamaanuntuk pembahasan dilakukan berdasarkan landasan teori, persamaan-persamaanempirik, statistik dan matematik.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 2

    Jurusan Teknik Sipil - 201314

    Contoh : Halaman Judul Usulan Penelitian atau Proposal

    PROPOSAL SKRIPSI

    PERHITUNGAN STRUKTUR PORTAL BERTINGKAT DENGANMETODE STANDAR NASIONAL INDONESIA PADA PEMBANGUNAN

    GEDUNG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KIMPRASWILPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Diajukan oleh :Hence Michael Wuaten

    98.11.101.70.10.11.01.0016

    JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

    SAMARINDAJuni, 2005

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 2

    Jurusan Teknik Sipil - 201315

    Contoh : Halaman pengesahan laporan penelitian atau proposal

    PROPOSAL SKRIPSIPERHITUNGAN STRUKTUR PORTAL BERTINGKAT

    DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA PADA PEMBANGUNANGEDUNG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KIMPRASWIL

    PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Disusun dan dipersiapkan oleh :HENCE MICHAEL WUATEN

    NPM. 98.11.101.70.10.11.01.0016

    Telah Disetujui OlehDosen Pembimbing :

    Pada tanggal :..................................

    Dr. Ir. Hendrik Sulistio, MT Pembimbing I .....................................

    Ir. Yayuk Sri Sundari, MT Pembimbing I .....................................

    Proposal Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratanuntuk memperoleh gelar Strata Satu (S1)

    Pada tanggal :...............................Ketua Jurusan

    Hence Michael Wuaten, ST., M.EngNIDN. 11.250581.01

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201316

    BAGIAN 3LAPORAN PENELITIAN

    3.1 PendahuluanSetelah proses pelaksanaan pengujian, percobaan ataupun eksperimen, studi literatur,

    analisa data selesai dilakukan yang kemudian menghasilkan data-data hasil pengujian atau data-data hasil perhitungan yang telah dikelola, maka langkah selanjutnya adalah penyusunanlaporan hasil penelitian atau laporan skripsi. Pada umumnya laporan penelitian atau skripsiterdiri dari tiga bagian utama yaitu, bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.

    3.2 Bagian Awal Laporan PenelitianPada bagian awal laporan penelitian atau skripsi terdiri dari sampul (cover), halaman judul

    (subcover), halaman pengesahan, lembaran persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,daftar gambar, daftar lampiran, daftar notasi atau lambang, daftar istilah jika diperlukan danintisari. Untuk selengkapnya dapat melihat penjelasan dibawah ini dan pada halaman lampiranyang memuat contoh-contoh penerapannya.

    1. SampulSampul (cover) memuat judul laporan penelitian, lambang universitas atau instansi,identitas pelapor, tujuan laporan dan tahun penyerahan laporan tersebut.

    2. Halaman judulHalaman judul (subcover) sama dengan isi sampul hanya berbeda kertas.

    3. Halaman pengesahanHalaman pengesahan diperlukan untuk menunjukan persetujuan dari pembimbing,penguji atau pejabat instansi yang terkait dalam proses pelaporan laporan penelitian.

    4. Lembar persembahanLembar persembahan dapat berisi kalimat mutiara, slogan ataupun semboyan daripenulis. Lembar ini pada dasarnya bersifat bebas dalam artian dapat dibuat atau jugatidak dibuat.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201317

    5. Prakata ayau Kata PengantarPrakata atau kata pengantar merupakan pengantar bagi pembaca agar dapat memahamimateri dan tujuan penelitian atau skripsi. Dalam prakata atau kata pengantar harusmemuat tujuan penelitian secara singkat, manfaat penelitian, penjelasan atauperubahan dan ucapan terima kasih. Dalam prakata tidak boleh terdapat hal-hal yangbersifat ilmiah.

    6. Daftar isiDaftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isilaporan penelitian dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihatsuatu bab atau sub bab. Dalam daftar isi memuat judul bab dan nomor halaman, subjudul bab dan nomor halaman, serta anak judul bab dan nomor halaman.

    7. Daftar tabelApabila dalam laporan penelitian terdapat banyak tabel, maka perlu adanya daftar tabelyang memuat nomor urut, judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Akan tetapi,kalau hanya ada beberapa tabel saja, daftar ini tidak perlu dibuat.

    8. Daftar gambarPenjelasan dan isi daftar gambar sama dengan daftar tabel.

    9. Daftar lampiranSama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat apabilalaporan penelitian dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah nomorurut, judul lampiran dan nomor halamannya.

    10.Daftar notasiDaftar notasi memuat semua notasi atau lambang yang digunakan dalam laporan, yangberisi notasi dan arti notasi tersebut. Pada dasarnya penggunaan satu lambang untuksatu arti dan diperbolehkan untuk mengganti lambang atau notasi apabila masihmengacu pada satu sumber yang sama dengan catatan tidak diperkenankan mengubahpersamaan.

    11. Daftar istilahDaftar istilah dibuat apabila dalam laporan banyak menggunakan istilah-istilah asingyang belum memasyarakat atau dikenal secara luas.

    12. IntisariIntisari sebaiknya ditulis dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.Pada dasarnya intisari yang lengkap memuat tiga penjelasan atas pertanyaan mengapa(why), bagaimana (how) dan untuk apa (what for) yang kemudian dirumuskan dalam

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201318

    bentuk kurang lebih tiga alinea atau berkisar antara 100 sampai 200 kata danpanjangnya tidak lebih dari satu halaman dengan ketikan satu spasi. Untuk beberapakasus, penjelasan pertanyaan mengapa (why) dan untuk apa (what for) dapat dihilangkantetapi untuk penjelasan pertanyaan bagaimana (how) tidak boleh dihilangkan. Selainitu, dalam intisari tidak dibenarkan terdapat tabel, gambar dan rumus, kecuali untukpenelitian yang menyangkut rumus atau formulasi kimia.

    3.3 Bagian Isi Laporan PenelitianIsi laporan terdiri dari latar belakang masalah, tinjauan pustaka, landasan teori, hipotesis

    jika ada, rencana dan cara penelitian, hasil dan pembahasan serta kesimpulan dan saran. Padadasarnya seluruh sistematika dan isi dari laporan penelitian sama dengan usulan penelitianhanya saja, dalam isi laporan penelitian mempunyai tingkat kedalaman dan keluasan yang lebihdibandingkan dengan isi usulan penelitian.

    1. Latar belakangDalam isi laporan penelitian, latar belakang penelitian harus diuraikan lebih luas dandalam dengan penekanan terhadap perbedaan-perbedaan dengan state of the art dibidang yang diteliti. Selain itu, masalah-masalah yang mendorong dilakukannaypenelitian dipaparkan dengan jelas dan pencantuman mengenai keaslian penelitiandengan jelas.

    2. Tinjauan pustakaTinjauan pustaka dalam isi laporan penelitian diuraikan lebih luas dan mendalamdengan acuan-acuan yang lebih luas. Review dan komparasi dapat dilakukan selamatidak memasukan pendapat pribadi tentang penelitian atau hasil pembahasan yangsedang dikerjakan.

    3. Landasan teoriLandasan teori dalam isi laporan penelitian mengupas secara mendasar, luas dansistematis tentang teori yang dikembangkan untuk memecahkan masalah yang akandiuji dan akan dibuktikan. Pada batasan tertentu, dapat dilakukan assembling dari teori-teori terdahulu untuk menyusun teori baru dengan argumentasi yang kuat.

    4. HipotesisHipotesis dalam isi laporan sama dengan usulan penelitian apabila ada.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201319

    5. Rencana dan cara penelitian atau metodologiBagian ini memuat uraian rinci tentang cara penelitian, urutan, pengamatan,pengambilan sampel dan sebagainya. Selain itu juga memuat uraian rinci mengenaibahan, parameter, variabel, alat yang digunakan dalam penelitian serta analisis hasil.Dalam penjelasan mengenai bahan, materi, data, parameter dan variabel harusdisebutkan secara rinci sumbernya, kualitas dan cara-cara memperbaiki kualitasnya,spesifikasi alat, penempatan, penggabungan, susunan, gambar dan penjelasannya harusdicantumkan dengan jelas. Untuk proses pelaksanaan penelitian harus diuraikan secararinci dan lengkap, termasuk semua analisis terhadap data yang tersedia. Analisis hasilmerupakan uraian lengkap tentang analisis matematika, kimia, statistik dan fisik.Berbagai kendala dan kesulitan dalam penelitian juga harus dijelaskan secara lengkap,agar peneliti lain tidak melakukan kesalahan yang sama atau bahkan dapat menjadisumber masalah untuk penelitian baru.

    6. Hasil penelitian dan pembahasanHasil dan pembahasan dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar, fungsi matematik,kimia, statistik dan lain sebagainya. Selain itu, dalam proses pembahasan harusdilakukan secara mendalam, sistematis dan tajam baik secara kualitatif dan kuantitatif.Pada dasarnya ketajaman pembahasan dapat memberikan gambaran mengenaikemampuan peneliti, karena kualitas dari sebuah penelitian terlihat dari ketajaman dankeluasan pembahasan.

    7. Kesimpulan dan saranKesimpulan merupakan pernyataan-pernyataan singkat jelas dan tepat tentang apayang diperoleh dan telah dibuktikan dari hasil penelitian. Dalam kesimpulan tidakdiperkenankan terdapat uraian. Sedangkan saran memuat berbagai segala usulanataupun pendapat yang sebaiknya diperhatikan oleh peneliti lain, termasuk berbagaikesulitan yang dijumpai dalam penelitian secara jujur dan terbuka. Saran-saran untukpenelitian lanjutan harus ditunjukan dengan jelas dalam bentuk variabel x dan y,namun harus dihindari penggunaan kalimat penelitian ini harus dilanjutkan.

    3.4 Bagian Akhir Laporan PenelitianBagian akhir dari laporan penelitian memuat daftar pustaka dan lampiran jika terdapat.

    Cara penyusunan daftar pustaka untuk laporan penelitian sama dengan daftar pustaka dalamusulan penelitian, hanya saja dalam laporan penelitian jumlah daftar pustaka yang diacu padaumumnya lebih banyak.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201320

    Lampiran memuat semua informasi yang dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca,akan tetapi dinilai tidak perlu untuk dimasukan dalam teks isi laporan penelitian atau denganpengertian lain bahwa informasi yang tidak dignakan atau dibahas dapat dimasukan ke dalamlampiran. Dalam memasukan data ke dalam lampiran sebaiknya hanya data dan hasil penelitianyang dianggap perlu, sedangkan apabila terdapat data mentah yang jumlahnya besar, maka perludilakukan pengolahan menjadi informasi yang lebih ringkas dan padat sebelum di masukan kedalam lapiran. Selain itu, yang dapat dimasukan ke dalam lampiran adalah proses hitung-hitungan yang sifatnya berulang serta informasi penting lainnya yang dikarenakan alasan teknisdianggap perlu untuk dimasukan ke dalam lampiran.

    3.5 Tata Cara Penulisan Laporan PenelitianTata cara penulisan, meliputi : bahan dan ukuran, pengetikan, penomoran, daftar gambar

    dan penulisan nama.

    3.5.1 Bahan dan UkuranBahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul, dan

    ukuran.1. Naskah

    Untuk naskah dibuat di atas kertas HVS 80g / 2m dan tidak boleh bolak-balik.2. Sampul

    Sampul dibuat dari kertas Bufalo atau yang sejenis dan sedapat-dapatnya diperkuatdengan karton dan dilapisi dengan plastik.

    3. TulisanTulisan yang tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul.

    4. Warna sampulWarna sampul disesuaikan dengan Jurusan Teknik Sipil berwarna Biru Tua.

    5. Ukuran naskahUkuran naskah adalah 21 cm x 28 cm.

    3.5.2 PengetikanPada pengetikan disajikan : jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi,

    pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul, perincian ke bawah, danletak simetris.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201321

    1. Jenis hurufa. Naskah diketik dengan huruf Pica atau Times New Roman dan untuk seluruh naskah

    harus dipakai jenis huruf yang sama. Penggunaan huruf miring atau persegi, tidakdiperkenankan.

    b. Huruf miring (underline) untuk tujuan tertentu dinyatakan dengan pemberian garisbawah.

    c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang dapat diketik, harus ditulis denganrapi memakai tinta hitam.

    2. Bilangan dan satuana. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat misalnya, 10g

    bahan.b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat semen

    50,5 kg.c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misalnya

    m,g, kg, ton.3. Jarak baris

    Jarak antara 2 baris dibuat 1,5 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, judul tabel dangambar yang lebih dari 1 baris dan daftar pustaka yang diketik dengan jarak 1 spasi kebawah.

    4. Batas tepiBatas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut :a. Tepi atas : 4 cmb. Tepi bawah : 3 cmc. Tepi kiri : 4 cmd. Tepi kanan : 3 cm

    5. Pengisian ruanganRuangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikanharus dari tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan yangterbuang-buang, kecuali kalau akan dimulai dengan alinea baru, persamaan daftar,gambar, sub judul, atau hal-hal khusus.

    6. Alinea BaruAlinea baru dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas tepi kiri.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201322

    7. Permulaan kalimatBilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat, harus dieja, misalnya: Sepuluh buah silinder beton tidak boleh ditulis 10 buah silinder.

    8. Judul, sub judul, anak sub judul dan lain-laina. Judul harus ditulis dengan huruf besar atau kapital semua dan diatur supaya

    simetris, diketik dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.b. Sub judul ditulis simetris di tengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf besar

    (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan dan semua garis bawah, tanpadiakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alineabaru.

    c. Anak sub judul diketik mulai dari batas kiri dan diberi garis bawah, tetapi hanyahuruf yang pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik.Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.

    d. Sub anak sub judul mulai dari ketikan ke-6 diikuti dengan titik dan diberi garisbawah. Kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang dalamsatu baris sub anak sub judul. Kecuali itu sub anak sub judul dapat juga ditulislangsung berupa kalimat, tetapi yang berfungsi sebagai sub anak sub judulditempatkan paling depan dan diberi garis bawah.

    9. Rincian ke bawahJika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah nomorurut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan garispenghubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidaklah dibenarkan.

    10.Letak simetrisGambar, tabel, persamaan, judul, dan sub judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dankanan pengetikan.

    3.5.3 PenomoranBagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel, gambar dan persamaan.1. Halaman

    a. Bagian awal laporan mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomorhalaman dengan angka Romawi kecil.

    b. Bagian utama dan bagian terakhir, mulai dari bab pertama sampai ke halamanterakhir, memakai angka sebagai nomor halaman.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201323

    c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul atau babpada bagian atas halaman itu maka nomornya dapat ditulis di sebelah kanan bawah.

    d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atasatau tepi bawah.

    2. TabelTabel diberi nomor urut dengan angka.

    3. GambarGambar dinomori dengan angka.

    4. PersamaanNomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia dan lain-lainnyaditulis dengan angka di dalam kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.

    fr = 2bhM6 (3.1)

    3.5.4 Tabel1. Tabel

    a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel, tanpadiakhiri dengan titik.

    b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau ukuran tabel memang panjang, sehinggatidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel,dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa menuliskan judul tabel .

    c. Kolom-kolom dalam tabel harus diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yangsatu dengan yang lainnya cukup tegas.

    d. Kalau tabel lebih besar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat memanjangkertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.

    e. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian pokokdalam masalah.

    f. Tabel diketik simetris.g. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran.

    2. Gambara. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar atau tidak dibedakan.b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah gambar

    tanpa diakhiri dengan titik.c. Gambar tidak boleh dipenggal.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201324

    d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di dalam gambardan bukan pada halaman lain.

    e. Bila gambar dilukiskan melebar sepanjang tinggi ketas, maka bagian atas kertasharus diletakkan sebelah kiri kertas.

    f. Ukuran gambar dalam hal ini lebar dan tingginya diusahakan supaya sewajar-wajarnya atau jangan terlalu kurus atau terlalu gemuk.

    g. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasiatau ekstrapolasi.

    h. Bagan dan grafik dibuat dengan tinta hitam yang tidak larut dalam air dan garislengkung grafik dibuat dengan bantuan kurce Prancis (Frech curve).

    i. Letak gambar harus diatur supaya simetris.

    3.5.5 Bahasa1. Bahasa

    Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku dalam artian terdapat subyekdan predikat, dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan obyek keterangan.

    2. Bentuk KalimatBentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua seperti saya,aku, kami, engkau, dan lain-lainnya, tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada penyajianucapan terima kasih dalam prakata atau kata pengantar, kata saya diganti denganpenulis.

    3. Istilaha. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakanb. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, maka pada istilah asing tersebut harus

    digaris bawahi (underline) atau ditulis dengan huruf miring (italic) bila diketik dengankomputer.

    4. EjaanEjaan yang digunakan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

    5. Kesalahan yang sering terjadia. Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan, tidak boleh dipakai memulai

    suatu kalimat.b. Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya

    diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201325

    c. Kata di mana dan dari sering kurang tepat pemakaiannya dan diperlukan tepatseperti kata where dan of dalam bahasa Inggris.

    d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

    3.5.6 Penulisan Nama1. Nama penulis yang diacu

    Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar pustaka, namayang lebih dari satu, nama dengan garis penghubung, nama yang diikuti dengansingkatan, dan derajat kesarjanaan. Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanyadisebutkan nama akhirnya saja dan apabila lebih dari dua orang, hanya nama akhirpenulis pertama yang dicantumkan diikuti dkk atau et.al.Contoh :a. Menurut Sulistio (2012).b. Pirolosis ampas tebu (Othmer dan Fermstrom, 1943) menghasilkan.c. Bensin dapat dibuat dari methanol (Meisel dkk, 1976)

    Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumlah 4 orang, yaitu Meisel S.L.,McCollough, JP., Leckthaler, C.H., dan Weiz,P.B.

    2. Nama penulis dalam daftar pustakaDalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya dan tidak bolehhanya menulis nama penulis pertama dan ditambahkan dkk atau et.al saja.Contoh :Meisel,S.L., Mc.Collough, J.P., Leckthaler,C.H., dan Weisz, P.B., 1976Tidak boleh hanya :Meisel,SL. dkk atau Meisel, S.L at.al

    3. Nama penulis lebih dari satuJika nama penulis terdiri dari dua kata atau lebih, cara penulisannya ialah memakainama akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yangsemuanya diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan suku kata nama depan, tengahdan seterusnya.Contoh :a. Benny Mochtar Effendi Ariefin ditulis : Ariefin, B.M.E., atau Ariefin, Benny Mochtar

    Effendi.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201326

    b. Hence Michael Wuaten ditulis : Wuaten, H.M., atau Wuaten, Hence Michael.4. Nama dengan garis penghubung

    Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung di antaradua kata, maka keduanya dianggap sebagai satu kesatuan.Contoh :Beeby-Taylor ditulis Beeby-Taylor

    5. Nama yang diikuti dengan singkatanNama, yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu katayang ada di depannya.Contoh :a. Fl. Sudiran. ditulis : Sudiran Fl.b. Hence M Wuaten Jr. ditulis : Wuaten Jr., H.M.

    6. Derajat kesarjanaanDerajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.

    3.5.7 Catatan Bawah, Istilah baru dan Kutipan1. Catatan bawah

    Sebaiknya kalau tidak perlu sekali agar dihindari penggunaan catatan bawah kecualiuntuk bidang studi tertentu, terutama Ilmu Sejarah. Ditulis dengan jarak satu spasi.

    2. Istilah baruIstilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat digunakanasal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan padanannya dalambahasa asing dalam kurung. Kalau banyak sekali menggunakan istilah baru, sebaiknyadibuatkan daftar istilah.

    3. KutipanKutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari tiga baris, diketik satu spasi danapabila kurang dari tiga baris diketik dua spasi dan diketik menjorok ke dalam.Kutipan tidak boleh diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-katapenulis. Kutipan bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic) bila diketik dengankomputer.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201327

    Lampiran : Contoh penulisan lembar judul laporan penelitian

    SKRIPSIPERHITUNGAN STRUKTUR PORTAL BERTINGKAT DENGAN

    METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA PADA PEMBANGUNANGEDUNG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KIMPRASWIL

    PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Diajukan oleh :Hence Michael Wuaten

    98.11.101.70.10.11.01.0016

    JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

    SAMARINDAJuni, 2005

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201328

    Lampiran : Contoh penulisan lembar Pengesahan laporan penelitian

    SKRIPSIPERHITUNGAN STRUKTUR PORTAL BERTINGKAT

    DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA PADA PEMBANGUNANGEDUNG DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KIMPRASWIL

    PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Disusun dan dipersiapkan oleh :HENCE MICHAEL WUATEN

    NPM. 98.11.101.70.10.11.01.0016

    Telah dipertahankan didepan Dewan PengujiPada tanggal :..................................

    Susunan Dewan Penguji :

    Ir. H. Benny Mochtar E.A., MT Ketua .....................................

    Dr. Ir. Hendrik Sulistio, MT Sekretaris .....................................

    Ir. Johanes Nono Juwono, MT Anggota .....................................

    Ari Sasmoko Adi, ST., MT Anggota .....................................

    Syahrul, ST., M.Eng Anggota .....................................

    Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persayaratanuntuk memperoleh gelar Strata Satu (S1)

    Pada tanggal :...............................Ketua Jurusan

    Hence Michael Wuaten, ST., M.EngNIDN. 11.250581.01

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201329

    Lampiran : Contoh penulisan kata pengantar laporan penelitian

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Atas hikmat dan berkat yang begitumelimpah sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini dibuat untuk memenuhi syarat dalammenempuh gelar Magister Teknik di Minat Studi Teknik Struktur, Jurusan Teknik Sipil, SekolahPasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

    Tesis ini disusun berdasarkan hasil eksperimen dan studi literatur yang penulis lakukan dilaboratorium Pusat Studi Ilmu Teknik, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah MadaYogyakarta yang bertujuan untuk mengetahui pola dan bentuk dari retak dari beton yangmengalami gaya tarik secara kontinyu. Dalam proses pengerjaan tesis, baik pelaksanaanpenelitian di laboratorium dan proses penulisannya, penulis banyak mendapatkan masukan,kritikan dan saran-saran dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih dan penghargaan yangsetinggi-tingginya ingin penulis sampaikan kepada :

    1. Orang tua dan keluarga tercinta, terima kasih untuk semua yang telah diberikan selamaini

    2. Orang tua dan keluarga tercinta, terima kasih untuk semua yang telah diberikan selamaini

    3. Orang tua dan keluarga tercinta, terima kasih untuk semua yang telah diberikan selamaini

    Sangat disadari bahwa dalam tesis ini terdapat banyak sekali kekurangan, penulis sangatmengharapkan kritikan yang bersifat membangun guna pengembangan pengetahuan penulis dimasa mendatang.

    Yogyakarta, 23 April 2007

    Penulis

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201330

    Lampiran : Contoh penulisan daftar isi laporan penelitian

    DAFTAR ISI

    LEMBAR JUDUL iLEMBAR PENGESAHAN TESIS iiPERNYATAAN iiiLEMBAR PERSEMBAHAN ivKATA PENGANTAR vDAFTAR ISI viiDAFTAR TABEL xiDAFTAR GAMBAR xiiDAFTAR LAMPIRAN xivDAFTAR NOTASI xvINTISARI xviiABSTRACT xviiiBAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang 1

    B. Tujuan Penelitian 4C. Manfaat Penelitian 4D. Batasan Penelitian 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Prediksi Spasi dan Lebar Retakmmmmmmmmmm 6B. Prediksi Spasi dan Lebar Retakmmmmmmmmmm 7

    1. Penelitian Emperger 7

    2. Penelitian Emperger 83. Penelitian Emperger 10

    4. Penelitian Emperger 10C. Prediksi Spasi dan Lebar Retakmmmmmmmmmm 12D. Prediksi Spasi dan Lebar Retakmmmmmmmmmm 13

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201331

    Lampiran : Contoh penulisan daftar tabel laporan penelitian

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 23

    Tabel 3.1 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 33

    Tabel 4.1 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 59

    Tabel 5.1 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 67

    Tabel 5.2 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 68

    Tabel 5.3 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 69

    Tabel 5.4 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 70

    Tabel 5.5 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 74

    Tabel 5.6 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 78

    Tabel 5.7 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 79

    Tabel 5.8 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 81

    Tabel 5.9 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 82

    Tabel 5.10 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 83

    Tabel 5.11 Kekuatan tarik beton berdasarkan rumus CEB-FIP 84

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201332

    Lampiran : Contoh penulisan daftar gambar laporan penelitian

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 9Gambar 3.1 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 35Gambar 4.1 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 40Gambar 4.2 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 46Gambar 4.3 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 50Gambar 4.4 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 51Gambar 4.5 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 52Gambar 4.6 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 53Gambar 4.7 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 58Gambar 4.8 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 61Gambar 4.9 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 62Gambar 5.1 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 71Gambar 5.2 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 72Gambar 5.3 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 73Gambar 5.4 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 75Gambar 5.5 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 75Gambar 5.6 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 75Gambar 5.7 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 75Gambar 5.8 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 76Gambar 5.9 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 76Gambar 5.10 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 76Gambar 5.11 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor 76

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201333

    Lampiran : Contoh penulisan daftar lampiran laporan penelitian

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 93Lampiran 2 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 96Lampiran 3 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 97Lampiran 4 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 99Lampiran 5 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 101Lampiran 6 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 103Lampiran 7 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 104Lampiran 8 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 106Lampiran 9 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 115Lampiran 10 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 144Lampiran 11 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 168Lampiran 12 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 204Lampiran 13 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 206Lampiran 14 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 212Lampiran 15 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 213Lampiran 16 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 215Lampiran 17 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 216Lampiran 18 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 217Lampiran 19 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 218Lampiran 20 Hasil pemeriksaan gradasi dan berat satuan agregat kasar 221

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201334

    Lampiran : Contoh penulisan daftar notasi laporan penelitian

    DAFTAR NOTASI

    Ae = luas efektif penampang betonce = tebal selimut beton ekivalendc = tebal selimut beton sampai pusat lapisan pertama tulangan (inchi)Es = modulus elatisitas bajaEt = adalah korelasi antara modulus elastisitas dan kuat tarikfcc* = adalah kuat tekan beton dengan spesimen kubusfcm = adalah nilai kuat tekan beton pada usia 28 harifr = modulus keruntuhanfs = tegangan baja pada bagian spesimen yang mengalami retakft = kuat tarik pada saat proses pembelahan silinderhcr = panjang retaks = jarak antara batang tulangan dalam pelatt = usia beton (hari)Save = spasi retak rata-rata

    Smin = spasi retak (mm)w = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchi (0,0254 mm)Ws,ave = lebar retak rata-rata (mm)Wt,max = lebar retak maksimum pada permukaan beton yang mengalami tarik

    s,ave = nilai regangan rata-rata baja tulanganm = nilai regangan rata-rata tulangan

    = rasio penulangan

    te = rasio penulangan pada daerah beton yang mengalami tarik

    = diameter tulangan (mm) = nilai regangan baja yang tidak seragam = nilai lekatan baja

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201335

    Lampiran : Contoh penulisan intisari laporan penelitian

    STUDI KARAKTERISITIK RETAK PADABETON DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMEN

    INTISARIBeton merupakan salah satu komposisi bahan bangunan yang banyak digunakan dalam

    pekerjaan sipil sejak bertahun-tahun yang lalu. Dalam riwayat perkembangannya, termasukpenelitian yang dilakukan tentang beton, kebanyakan lebih didasarkan pada kemampuan betondalam menahan tekan, hal ini tidak mengherankan karena pemanfaatan beton yang lebih dikenaloleh masyarakat selama ini, lebih didasarkan pada kemampuan tekan dari beton. Akan tetapi,seiring dengan meningkatnya tuntutan terhadap kualitas beton yang tahan lama, makakarakteristik beton pada kondisi tarik juga perlu mendapatkan porsi penelitian yang seimbang.

    Retak merupakan salah satu fenomena umum yang dialami oleh struktur beton, dimanaterjadinya retak tidak dapat dihindarkan. Hanya saja, retak yang terjadi secara berlebihan padastruktur atau komponen stuktur dapat berpengaruh terhadap menurunnya ketahanan dankekakuan beton, disamping kemungkinan terjadinya percepatan korosi pada tulangan beton.Retak pada struktur beton bertulang dapat terjadi tanpa dapat diprediksi sebelumnya. Secarateoritis retak pada beton bertulang dapat terjadi apabila kuat tarik akibat gaya yang bekerjapada elemen beton bertulang tersebut melebihi kapasitas tarik betonnya.

    Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap beton dengan menggunakan beban tarik.Spesimen dibuat dengan ukuran 150 x 150 x 2000 mm dan 150 x 200 x 2000 mm, yang kemudianpada bagian tengah spesimen diletakkan tulangan tunggal dengan diameter 16 mm dan 22 mm.Dari hasil pengujian didapat beban tarik maksimum yang mampu diterima oleh spesimenberkisar antara 4,84 ton sampai 6,84 ton. Dari hasil pengujian juga ditemukan bahwa retakpertama kali terjadi pada daerah pertemuan antara tulangan angkur dengan tulangan tunggalyang diletakkan di dalam spesimen, kemudian disusul dengan retak yang terjadi tepat di tengahspesimen. Lebar retak yang terjadi pada daerah pertemuan batang angkur dengan tulangantunggal lebih lebar di bandingkan dengan retak yang terjadi pada bagian tengah dari spesimen.Selain itu, dari hasil pengujian terhadap 12 buah spesimen didapat lebar retak yang terjadipada spesimen berkisar antara 0,10 mm 0,36 mm dan lebar retak rata-rata sebesar 0,1695mm. Jarak rata-rata terjadinya retak pertama dari ujung spesimen berkisar antara 40 60 cmdari ujung spesimen dan jumlah retak yang terjadi berkisar antara 1 sampai 3 buah retak dalamsetiap spesimen. Selain pengamatan terhadap retak, juga dilakukan perhitungan secara teoritisterhadap tegangan-regangan spesimen pada waktu mengalami beban tarik, estimasi nilai kuattarik beton berdasarkan nilai kuat tekan beton serta nilai modulus elastis tarik beton.Kata kunci : beton, gaya tarik, retak, lebar retak, jarak retak, jumlah retak.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201336

    Lampiran : Contoh penulisan abstract laporan penelitian

    STUDY OF CRACKING CHARACTERISTIC IN CONCRETEWITH FINETE ELEMENT METHODS AND FINETE DIFFERENCE METHODS

    ABSTRACTConcrete is one of the building material compositions frequently used in civil work since

    many years ago. In the history of its development, including research that have been conductedabout concrete, most of them based on concrete ability in holding compressive, this is notsuprising because the use of concrete that more knowledgable by the society during the time,based more on pressure ability of the concrete. However, along with the increasingly needs fordurable concrete quality, then concrete characteristics in tensile condition also need to get well-balanced research portion.

    Cracking is one of general phenomenon experienced by concrete structure, in which thecracking is unavoidable. However, the cracking occurred redundantly to the structure andstructure components can result in the decreasing of concrete tenacity and rigidity, beside thepossibility of corrosion acceleration in concrete bars. Cracking in reinforced concrete structurecan occur unpredictable previously. Where about, it can be theoretically explained that crackingin reinforced concrete occur if tensile strength due to force that work in the reinforced concreteelements exceed tensile capacity of the concrete.

    In this research, examination is conducted to the concrete by using tensile load. In whichthe speciment is build with size of 150 x 150 x 2000 mm and 150 x 200 x 2000 mm and then atthe middle of the speciment, we put a single bar with 16 mm and 22 mm diameters. Fromexamination result, the maximum tensile load that can be accepted by the speciment is between4.84 and 6.84 tonnes. From the examination result we also find that the first cracking occurs inthe crossing area of anchor bar and single bar placed in the speciment, and then followed bycracking that occur exactly at the middle of the speciment. Width of the cracking that occurs atthe crossing area of anchor bars and single bar is wider compared to cracking that occurs in themiddle area of the speciment. In addition, from the result of the examination on 12 specimentswe find that width of the cracking that occurs on the speciment is between 0.10 0.36 mm andaverage cracking width is 0,1695 mm. While the average distance of the first cracking from theend of speciment is between 40 60 cm and the cracking quantity is between 1 and 3 cracking ineach speciment. Beside the observation on the cracking, we also conducted theoreticallycalculation on speciment tension and strain when they have tensile load, grade estimation ofconcrete tensile strength based on grade of concrete compressive strength and concrete tensileelastic modulus.

    Keyword: Concrete, tensile force, cracking, cracking width, cracking distance, crackingquantity.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201337

    Lampiran : Contoh tata cara teknis penulisan isi laporan penelitian atau Skripsi

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar BelakangBeton merupakan salah satu komposisi bahan bangunan yang banyak Yunani kuno, bahkan

    sebelum zaman itu (Nawy, 1985 dalam Mulyono, 2003). Seiring dengan perkembangannya yangcukup pesat kemudian berdiri lembaga-lembaga yang mengatur masalah beton seperti GermanCommittee for Reinforce sifat mekanik, karakteristik dan perilaku beton itu sendiri.

    Retak merupakan salah satu fenomena umum yang dialami oleh struktur beton, dimanaterjadinya retak tidak dapat dihindarkan. Hanya saja retak yang terjadi secara berlebihan padastruktur atau komponen stuktur dapat berpengaruh terjadi pada struktur atau komponen strukturbeton bertulang tetap diijinkan dalam suatu batasan dan kondisi tertentu (Beeby, 1996). Retakyang terjadi pada struktur sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya, retak yang terjadiakibat beban, retak akibat kesalahan perancangan dan retak yang diakibatkan bukan oleh beban(Siswosukarto, 2004).

    Berbagai teori retak pada beton bertulang telah dipublikasikan, beberapa secara formal,misalnya ACI, British Standard, Eurocode dan lain-lain. Meskipun dominan dari baja tulangan(Eurocode, CEB-FIP). Selama ini juga ada asumsi bahwa lebar retak yang terjadi adalah sama(constant) dari muka beton hingga tulangan (Broms-Lutz, 1964), dimana hal ini bertentangandengan hasil observasi yang dilakukan oleh Beeby (1976).

    B. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian tentang studi karakteristik retak pada beton tulangan tunggal ini,

    merupakan penelitian pendahuluan dan merupakan penelitian dasarnn.

    C. Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini, adalah untuk melihat kemungkinan lain penyebab terjadinya

    retak dan kemampuan tarik beton.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201338

    D. Batasan PenelitianUntuk lebih menfokuskan lingkup penelitian ini, karena luasnya permasalahan, maka

    diberikan batasan-batasan dalam penelitian sebagai berikut :1. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.2. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.3. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.4. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.5. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201339

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. UmumBeton dapat mengalami retak pada tahap awal walaupun tidak sedang menerima beban

    yang bekerja. Hal ini disebabkan karena sifat material dari beton yang sangat lemah terhadaptarik, yang terjadi pada struktur beton memang tidak dapat dihindarkan, tetapi bukan berarti halini dapat ditoleransi tanpa adanya usaha yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi jumlahretak yang terjadi pada struktur beton.

    Berbagai teori dan publikasi hasil penelitian mengenai prediksi dan pemeriksaan terhadapretak, memberikan hasil yang tidak sama satu dengan yang lainnya, sehingga hal inimenimbulkan perbedaan dalam proses prediksi, pemeriksaan dan kontrol tentang retak padabeton di berbagai negara. Sebagai contoh, beberapa eksperimen mengenai retak beton yang telahdilakukan, antara lain oleh Broms, et.al. (Siswosukarto, 2004).

    Dalam penelitian tentang retak pada beton, spesimen yang digunakan sangat bermacam-macam tergantung dari tujuan penelitian yang hendak dicapai. retak, lebar retak, beban dariwaktu ke waktu, bentuk retak, dan jumlah retak yang biasanya dalam laporan disertakan pulabentuk dan pola retak yang terjadi melalui foto atau digambarkan secara skematik (Siswosukarto,2004).

    B. Teori RetakDalam perkembangannya, teori-teori awal tentang retak didasarkan pada anggapan bahwa

    retak yang terjadi pada beton bersifat paralel dimana lebar retak penelitian tentang retak yangkemudian mematahkan teori-teori awal tentang retak, sebagai berikut :

    1. Penelitian EmpergerJauh sebelum teori retak oleh Salinger 1936 (Beeby, 1979) penelitian tentang retak telah

    dilakukan oleh Emperger (Beeby, 1996) pada awal tahun 1920. sebesar 0,17 mm, tetapi lebarretak yang terjadi pada daerah di dekat tulangan2. Penelitian Beeby dan Taylor

    Dalam penelitiannya, Beeby dan Taylor (Beeby, 1996) berusaha untuk dan baja padabeberapa tahapan penambahan beban seperti yang ditunjukan dalam Gambar 2.1 yangmenggambarkan prinsip dari pengujian tersebut.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201340

    Gambar 2.1 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor

    C. Bentuk dan Penyebab RetakBentuk-bentuk retak yang terjadi pada struktur beton bertulang, dapat itu berada dalam

    daerah beton yang mengalami tarik dengan bentuk yang melebar. Sedangkan retak yangcenderung geser biasanya terjadi pada struktur balok web yang mengalami gaya geser besar(Warner, et. al., in Piyasena, 2002).

    D. Prediksi Spasi dan Lebar RetakDalam pengembangannya, penelitian terhadap prediksi lebar retak dan jarak

    terhadapbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb lebar dan jarak retak yang didapat dari hasilsecara eksperimen dan analitik akan diuraikan sebagai berikut :

    1. Metode Watstein, Parson dan ClarkWatstein dan Parson (1943, dalam Piyasena, 2002) melakukan pengujian dalam bentuk

    eksperimental dengan menggunakan prisip uji tarik uniaksial eksperimen tersebut kemudiandirumuskan sebuah formula dalam memperkirakan lebar retak oleh Clark (1956, dalamPiyasena, 2002) dalam bentuk :

    Wt,ave =

    81f.56,2d

    dh10.29,1 s6 (2.1)

    (2.4)

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201341

    Dimana :

    Wt,ave = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchih = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchid = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchifs = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchi

    = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchi

    E. Kontrol Lebar RetakSecara teori bahwa untuk mengurangi lebar retak pada permukaan beton, memprediksi

    lebar retak maksimum yang terjadi sebesar :w = 0,076 h . fs Ad3 c (2.15)Dimana :

    w = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchifs = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchidc = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchi

    h = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchiA = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchiApabila perhitungan tegangan baja aktual tidak ada, maka digunakan nilai fs ditoleransi

    didasarkan kepada kemampuan perencana dalam mengambil kebijakan dalam rekayasa(engineering judgement).

    Tabel 2.1 Lebar retak yang diizinkan menurut ACI Committee 224

    Kondisi lingkungan

    Lebar retaktoleransi

    inchi mm

    Udara kering atau membran terlindung udara lembab, tanah.Senyawa kimia.

    Air laut, basah dan kering.Struktur penahan air

    Pipa tidak bertekanan

    0,0160,012

    0,0070,0060,004

    0,410,30

    0,180,150,10

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201342

    Diagram Tegangan-Regangan Beton Spesimen 15 x 20 D22

    0,00

    0,02

    0,04

    0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50Regangan (e)

    Tega

    ngan

    (M

    Pa)

    SP01SP02SP03SP04

    Gambar 5.1 Diagram tegangan-regangan pada spesimen 15 x 20 cm D22 mm

    Kuat Tarik Beton Rata-rata (MPa) Berdasarkan Nilai Kuat Tekan Beton

    0,00

    0,50

    1,00

    1,50

    2,00

    2,50

    3,00

    Byfors 1,25 Byfors 0,87 CEB-FIP 1,25 CEB-FIP 0,87 Persen 10%

    fct

    Gambar 5.16 Perbandingan nilai kuat tarik beton berdasarkan nilai kuat tekan

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201343

    Lampiran : Contoh Bentuk lain tata cara teknis penulisan isi laporan penelitian atau Skripsi

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangBeton merupakan salah satu komposisi bahan bangunan yang banyak Yunani kuno, bahkan

    sebelum zaman itu (Nawy, 1985 dalam Mulyono, 2003). Seiring dengan perkembangannya yangcukup pesat kemudian berdiri lembaga-lembaga yang mengatur masalah beton seperti GermanCommittee for Reinforce sifat mekanik, karakteristik dan perilaku beton itu sendiri.

    Retak merupakan salah satu fenomena umum yang dialami oleh struktur beton, dimanaterjadinya retak tidak dapat dihindarkan. Hanya saja retak yang terjadi secara berlebihan padastruktur atau komponen stuktur dapat berpengaruh terjadi pada struktur atau komponen strukturbeton bertulang tetap diijinkan dalam suatu batasan dan kondisi tertentu (Beeby, 1996). Retakyang terjadi pada struktur sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya, retak yang terjadiakibat beban, retak akibat kesalahan perancangan dan retak yang diakibatkan bukan oleh beban(Siswosukarto, 2004).

    Berbagai teori retak pada beton bertulang telah dipublikasikan, beberapa secara formal,misalnya ACI, British Standard, Eurocode dan lain-lain. Meskipun dominan dari baja tulangan(Eurocode, CEB-FIP). Selama ini juga ada asumsi bahwa lebar retak yang terjadi adalah sama(constant) dari muka beton hingga tulangan (Broms-Lutz, 1964), dimana hal ini bertentangandengan hasil observasi yang dilakukan oleh Beeby (1976).

    1.2. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian tentang studi karakteristik retak pada beton tulangan tunggal ini,

    merupakan penelitian pendahuluan dan merupakan penelitian dasarnn.

    1.3 Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini, adalah untuk melihat kemungkinan lain penyebab terjadinya

    retak dan kemampuan tarik beton.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201344

    1.4 Batasan PenelitianUntuk lebih menfokuskan lingkup penelitian ini, karena luasnya permasalahan, maka

    diberikan batasan-batasan dalam penelitian sebagai berikut :1. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.2. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.3. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.4. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.5. Dimensi spesimen bujur sangkar dengan panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 15 cm dan

    panjang 200 cm, lebar 15 cm, tinggi 20 cm.

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201345

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 UmumBeton dapat mengalami retak pada tahap awal walaupun tidak sedang menerima beban

    yang bekerja. Hal ini disebabkan karena sifat material dari beton yang sangat lemah terhadaptarik, yang terjadi pada struktur beton memang tidak dapat dihindarkan, tetapi bukan berarti halini dapat ditoleransi tanpa adanya usaha yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi jumlahretak yang terjadi pada struktur beton.

    Berbagai teori dan publikasi hasil penelitian mengenai prediksi dan pemeriksaan terhadapretak, memberikan hasil yang tidak sama satu dengan yang lainnya, sehingga hal inimenimbulkan perbedaan dalam proses prediksi, pemeriksaan dan kontrol tentang retak padabeton di berbagai negara. Sebagai contoh, beberapa eksperimen mengenai retak beton yang telahdilakukan, antara lain oleh Broms, et.al. (Siswosukarto, 2004).

    Dalam penelitian tentang retak pada beton, spesimen yang digunakan sangat bermacam-macam tergantung dari tujuan penelitian yang hendak dicapai. retak, lebar retak, beban dariwaktu ke waktu, bentuk retak, dan jumlah retak yang biasanya dalam laporan disertakan pulabentuk dan pola retak yang terjadi melalui foto atau digambarkan secara skematik (Siswosukarto,2004).

    2.2 Teori RetakDalam perkembangannya, teori-teori awal tentang retak didasarkan pada anggapan bahwa

    retak yang terjadi pada beton bersifat paralel dimana lebar retak penelitian tentang retak yangkemudian mematahkan teori-teori awal tentang retak, sebagai berikut :

    2.2.1 Penelitian EmpergerJauh sebelum teori retak oleh Salinger 1936 (Beeby, 1979) penelitian tentang retak telah

    dilakukan oleh Emperger (Beeby, 1996) pada awal tahun 1920. sebesar 0,17 mm, tetapi lebarretak yang terjadi pada daerah di dekat tulangan

    Teori Retak Salinger tetapi tidak didapat darisumber buku aslinya Salinger tetapi dari bukuyang ditulis oleh Beeby

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201346

    2.2.1 Penelitian Beeby dan TaylorDalam penelitiannya, Beeby dan Taylor (Beeby, 1996) berusaha untuk dan baja pada

    beberapa tahapan penambahan beban seperti yang ditunjukan dalam Gambar 2.1 yangmenggambarkan prinsip dari pengujian tersebut.

    Gambar 2.1 Bentuk pengujian oleh Beeby dan Taylor

    2.3 Bentuk dan Penyebab RetakBentuk-bentuk retak yang terjadi pada struktur beton bertulang, dapat itu berada dalam

    daerah beton yang mengalami tarik dengan bentuk yang melebar. Sedangkan retak yangcenderung geser biasanya terjadi pada struktur balok web yang mengalami gaya geser besar(Warner, et. al., in Piyasena, 2002).

    2.4 Prediksi Spasi dan Lebar RetakDalam pengembangannya, penelitian terhadap prediksi lebar retak dan jarak

    terhadapbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb lebar dan jarak retak yang didapat dari hasilsecara eksperimen dan analitik akan diuraikan sebagai berikut :

    2.4.1 Metode Watstein, Parson dan ClarkWatstein dan Parson (1943, dalam Piyasena, 2002) melakukan pengujian dalam bentuk

    eksperimental dengan menggunakan prisip uji tarik uniaksial eksperimen tersebut kemudian

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201347

    dirumuskan sebuah formula dalam memperkirakan lebar retak oleh Clark (1956, dalamPiyasena, 2002) dalam bentuk :

    Wt,ave =

    81f.56,2d

    dh10.29,1 s6 (2.1)

    Dimana :

    Wt,ave = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchih = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchid = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchifs = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchi

    = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchi

    2.5 Kontrol Lebar RetakSecara teori bahwa untuk mengurangi lebar retak pada permukaan beton, memprediksi

    lebar retak maksimum yang terjadi sebesar :w = 0,076 h . fs Ad3 c (2.15)Dimana :

    w = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchifs = lebar retak maksimum, dengan satuan 0,001 inchiApabila perhitungan tegangan baja aktual tidak ada, maka digunakan nilai fs ditoleransi

    didasarkan kepada kemampuan perencana dalam mengambil kebijakan dalam rekayasa(engineering judgement).

    Tabel 2.1 Lebar retak yang diizinkan menurut ACI Committee 224

    Kondisi lingkungan

    Lebar retaktoleransi

    inchi mm

    Udara kering atau membran terlindung udara lembab, tanah.Senyawa kimia.Air laut, basah dan kering.Struktur penahan airPipa tidak bertekanan

    0,0160,0120,007

    0,0060,004

    0,41

    0,300,18

    0,150,10

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201348

    Diagram Tegangan-Regangan Beton Spesimen 15 x 20 D22

    0,00

    0,02

    0,04

    0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50Regangan (e)

    Tega

    ngan

    (M

    Pa)

    SP01SP02SP03SP04

    Gambar 5.1 Diagram tegangan-regangan pada spesimen 15 x 20 cm D22 mm

    Kuat Tarik Beton Rata-rata (MPa) Berdasarkan Nilai Kuat Tekan Beton

    0,00

    0,50

    1,00

    1,50

    2,00

    2,50

    3,00

    Byfors 1,25 Byfors 0,87 CEB-FIP 1,25 CEB-FIP 0,87 Persen 10%

    fct

    Gambar 5.16 Perbandingan nilai kuat tarik beton berdasarkan nilai kuat tekan

  • PEDOMAN PENULISAN JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

    Bagian 3

    Jurusan Teknik Sipil - 201349

    Lampiran : Contoh penulisan daftar pustaka

    DAFTAR PUSTAKA

    ASTM 1995. Annual Books of American Standard Testing Material Vo.04.02.1995, Concrete andAggregates, Philadelphia, United States.

    Beeby, A.W., the Prediction of Cracks Widths in Hardened Concrete, The Structural Engineer,Vol. 57A No.1, January 1979, United Kingdom.

    Beeby, A.W., 1996. Reports Cracking and Deformation of Members Subjected to Pure Tension,United Kingdom.

    Boumiz, A., Vernet, C and Tenoudji, F.C. 1996. Mechanical Properties of Cement Pastes andMortars at Early Ages, Advanced Cement Based Material, Vol. 3 Hal. 94 106, UnitedKingdom.

    Emborg, M. 1998. Development of Mechanical Behavior at Early Ages: RILEM Report 15, Stateon the Art Report on Prevention of Thermal Cracking in Concrete at Early Ages, RILEMTechnical Committee 119 Avoidance of Thermal Cracking at Early Ages, 1998, Hal. 76 136.

    Hannant, D.J. Branch, J., and Mulheron, M. 1999. Equipment for Tensile Testing of FreshConcrete, Magazine of Concrete Research, Vol. 51 No. 4, August 1999 Hal. 263 267,United Kingdom

    McCormac, J.C, 2000. Design of Reinforced Concrete. John Wiley and Sons Inc, New York.Piyasena. R., 2002. Crack Spacing, Crack Width and Tension Stiffening Effects in Reinforced

    Concrete Beams One Way Slab, Ph.D