pedoman pendidikan - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/pedoman-pendidikan... ·...

108
PEDOMAN PENDIDIKAN Program Studi Farmasi Tahun Pendidikan 2010/2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang - 65145 Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192 Fax. (62) (0341) 564755 Email : [email protected] http://farmasi.fk.ub.ac.id

Upload: doandan

Post on 05-Mar-2018

263 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN

Program Studi Farmasi Tahun Pendidikan 2010/2011

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang - 65145

Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192 Fax. (62) (0341) 564755

Email : [email protected]

http://farmasi.fk.ub.ac.id

Page 2: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Page 3: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

PENGANTAR

Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat

Keputusan Dekan Nomor 046/SK/J10.1.17/AK/2009 tanggal 13 Agustus 2009 dengan tujuan

untuk menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya.

Buku ini merupakan pedoman bagi seluruh Jurusan/Program Studi di Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya TA 2010/2011 yaitu : Jurusan Kedokteran Program Studi

Pendidikan Dokter, Jurusan Ilmu Keperawatan, Jurusan/Program Studi Ilmu Gizi, Program Studi

Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi Pendidikan Bidan, dan Program Studi Farmasi.

Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaaan

Pembelajaran, Evaluasi Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi.

Buku ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika yang meliputi staf pengajar,

mahasiswa dan administrasi serta semua pihak yang terkait yang terlibat dalam

penyelenggaraan pendidikan di Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku Pedoman ini

dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan, Ttd.

Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK,MKes. NIP. 19480724 198003 1 002

Page 4: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEPUTUSAN

DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA No. 046/SK/J10.1.17/AK/2009

TENTANG

PEDOMAN PENDIDIKAN JURUSAN / PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2010/2011

DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan

akademik diperlukan suatu pedoman sebagai acuan pelaksanaannya.

2. Bahwa sehubungan dengan butir (1) diatas, perlu diterbitkan keputusan Dekan

tentang Pedoman Pendidikan jurusan/program studi S1 yang memberikan arah

pelaksanaan pendidikan akademik di Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya Tahun Akademik 2010/2011.

Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 60 Tahun 1999 tentang

Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 045/U/2002 tentang

Kurikulum Pendidikan Tinggi.

4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 232/U/2000 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar

Mahasiswa.

5. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002 tentang Statuta

Universitas Brawijaya.

6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 028/SK/2007 tentang

Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya.

7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 269A/SK/2009 tentang

Pedoman Pendidikan Univeritas Brawijaya Tahun Akademik 2010/2011.

Page 5: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun

Akademik 2010/2011 sebagai acuan Civitas Akademika di seluruh

Jurusan/Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Kedua : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun

Akademik 2010/2011 diperuntukkan bagi mahasiswa S1 angkatan 2010/2011

sedangkan bagi mahasiswa angkatan sebelumnya mengacu pada pedoman

pendidikan sesuai dengan Tahun Akademik ketika yang bersangkutan

masuk/terdaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Ketiga : Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Pendidikan ini diatur dalam

peraturan tersendiri.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perbaikan

seperlunya apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Malang

Pada tanggal : 13 Agustus 2010

Dekan,

ttd

Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK.,M.Kes

NIP . 19480724 198003 1 002

Tembusan :

1. Rektor Universitas Brawijaya

2. Segenap Dekan di Lingkungan Universitas Brawijaya

3. Direktur RSU dr. Saiful Anwar Malang

4. Segenap Anggota Senat di Lingkungan FKUB

5. Segenap Ketua Jurusan FKUB

6. Segenap KPS S1 di Lingkungan FKUB

7. Ketua Gugus Jaminan Mutu FKUB

8. Segenap Ketua Unit Jaminan Mutu di Lingkungan FKUB

9. Segenap Ka.Lab. FKUB

10. Ketua BEM FK Unibraw

Page 6: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iii

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BARAWIJAYA .............. iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... vi

PIMPINAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA .......................................... ix

KONTRIBUTOR ................................................................................................................... x

VISI MISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ................................................................................... xi

VISI, MISI DAN NILAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA .......................... xii

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI ......................................................................................... xiii

KALENDER AKADEMIK ........................................................................................................ xiv

BAB I : LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN ................................... 1

BAB II : SISTEM PENDIDIKAN ...................................................................................... 2

A. Pengertian .............................................................................................. 2

1. Kompetensi .............................................................................................. 2

1.1. Batasan dan Elemen Kompetensi ................................................... 2

1.2. Standar Kompetensi ........................................................................ 3

1.3. Standar Kompetensi Apoteker ....................................................... 3

1.4. Dasar Pengukuran Kompetensi ...................................................... 6

1.5. Tingkat Kemampuan ....................................................................... 6

2. Kurikulum ................................................................................................ 8

2.1. Batasan Kurikulum .......................................................................... 8

2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi ..................................................... 8

2.3. Model Kurikulum ............................................................................ 8

2.4. Isi Kurikulum ................................................................................... 9

2.5. Struktur, Durasi, dan Komposisi Kurikulum .................................... 10

2.6. Skema Struktur Kurikulum .............................................................. 11

2.7. Kodifikasi Matakuliah, Bahan Ajar Matakuliah .............................. 11

2.8. Kurikulum Program Pendidikan Profesi Farmasi (Apoteker) ......... 21

2.9. Tugas Akhir ..................................................................................... 22

2.10. Kuliah Kerja Nyata .......................................................................... 24

2.11. Ujian Program Profesi Apoteker ..................................................... 24

B. Administrasi Pendidikan .......................................................................... 25

C. Pelanggaran Akademik ............................................................................ 25

D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana ...................................................... 25

Page 7: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

BAB III : PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ............. 26

A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran ........................ 26

1. Pimpinan Fakultas ............................................................................ 26

2. Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas ................................................ 26

3. Unit Jaminan Mutu (UJM) Program Studi .......................................... 27

4. Fungsi Pharmaceutical Education Unit (PEU) ..................................... 27

5. Program Studi ................................................................................... 28

6. Laboratorium .................................................................................... 30

7. UPT Lab skill & Laboratorium Sentral Biomedik ................................ 31

8. Urusan Administrasi Akademik Program Studi .................................. 31

9. Penanggungjawab Matakuliah (PJMK) .............................................. 32

10. Kelompok Pengajar ........................................................................... 32

11. Mahasiswa ....................................................................................... 33

B. Koordinasi Penyelenggaraan Pembelajaran ............................................. 35

C. Struktur Organisasi Program Studi ……………………………………………………….

D. Koordinasi Mata Kuliah Program Studi………………………………………………….

BAB IV : PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ............................................................ 38

A. Silabus Pembelajaran .............................................................................. 38

B. Waktu dan Tempat Pembelajaran ........................................................... 38

C. Strategi Pembelajaran ............................................................................. 41

D. Model Pembelajaran ............................................................................... 41

BAB V : EVALUASI KEBERHASILAN .............................................................................. 45

A. Nilai Lulus ................................................................................................ 45

B. Pembobotan ........................................................................................... 46

C. Tahapan Evaluasi ..................................................................................... 46

D. Predikat Kelulusan ................................................................................... 47

BAB VI : PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI ................................................................ 49

A. Ujian Perbaikan ....................................................................................... 49

B. Semester Pendek ..................................................................................... 49

C. Ujian Khusus ............................................................................................ 50

D. Semester Khusus ..................................................................................... 50

E. Kepenasehatan Akademik ....................................................................... 51

F. Bimbingan Konseling ............................................................................... 52

BAB VII : PENUTUP ....................................................................................................... 53

Page 8: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Pimpinan dan Staf

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Dekan : Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK.,M.Kes

Pembantu Dekan I : Prof.Dr. Edi Widjajanto,dr.,MS.,SpPK(K)

Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto,dr.,M.Kes

Pembantu Dekan III : M.Hanafi,dr.,MPH

Jurusan / Program Studi :

1. Jurusan Kedokteran / Program Studi Pendidikan Dokter

Ketua : Dr. Karyono Mintaroem,dr.,SpPA

Sekretaris : Dr. Sri Winarsih,Apt,MKesi

2. Jurusan Ilmu Keperawatan

Ketua : Subandi,dr.,M.Kes.,DAHK,PA(K)

Sekretaris : Ahsan,S.Kp,M.Kes

3. Jurusan / Program Studi Ilmu Gizi

Ketua : Dr. Endang Sri Wahyuni,dr.,MS

Sekretaris : dr. Bambang Prijadi,MS

4. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Ketua : drg. M.Chair Effendi,SU,SpKGA

Sekretaris : drg. R.Setyohadi,MS

5. Program Studi Pendidikan Bidan

Ketua : dr. Mokhamad Noryanto,SpOG

Sekretaris : dr. Rita Rosita,M.Kes

6. Program Studi Farmasi

Ketua : Drs.Bambang Sidharta,Apt.MS

Sekretaris : Dr. Atikah,Apt,MSi

Page 9: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Kontributor Buku Pedoman Akademik TA 2010/2011

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Dekan : Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK,M.Kes

Pembantu Dekan I : Prof. Dr. Edi widjajanto,dr.,MS,SpPK (K)

Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto,dr.,M.Kes

Pembantu Dekan III : M.Hanafi,dr.,MPH

Jurusan Pendidikan Dokter

Ketua Jurusan : Dr. Karyono Mintaroem,dr.,SpPA

Sekretaris Jurusan : Dr. Sri Winarsih Apt. MKes

Anggota : dr. Andi Ansharullah, dr.,DAAK

Dr. Nurtjahjo Budi Santoso,SpA (K)

dr. Harijanto,MSPH

dr. Roekistiningsih,MS,SpMK

Jurusan Keperawatan

Ketua Jurusan : dr. Subandi,M.Kes,DAHK PA (K)

Sekretaris Jurusan : Ahsan,S.Kp,M.Kes

Anggota : Asti Melani Astari,S.Kp,M.Kep,SpMat

Dian Susmarini,Ns.,S.Kep,MN

Tina Handayani,Ns.,S.Kep

Dina Dewi Sartika Lestari,Ns.,M.Kep.

Dewi Kartikawati, Ns.,S.Kep

Jurusan Gizi Kesehatan

Ketua Jurusan : Dr.dr. Endang Sriwahyuni,MS

Sekretaris Jurusan : dr. Bambang Prijadi MS

Anggota : Nia Novita Wirawan,STP,MSc

Nurul Muslihah,SP,M.Kes

Sri Wahyuni,SAB

PS. Pendidikan Dokter Gigi

Ketua Program Studi : drg. M.Chair Effendi,SU,SpKGA

Sekretaris Program Studi : drg. R. Setyohadi MS

Anggota : Dr. drg Nur Permatasari MS

drg. Yuli Nugraeni SpKG

drg Nita Margaretha SpPM

PS. Kebidanan

Ketua Program Studi : dr. M.Nooryanto SpOG

Sekretaris Progaram Studi: dr Rita Rosita, MKes

Anggota : dr. Subandi,M.Kes,DAHK.,PA (K)

Dr.dr. Siti Chandra W,,SpOG

Dr. Widjajanto Ngartjono,SpOG

Dr. med. dr. Tommy Alfandy Nazwar

PS. Farmasi

Ketua Program Studi : Drs. Bambang Sidharta, Apt,MS

Sekretaris Program Studi : Dr. Atikah,dra.,Apt,MSc

Anggota : Dr. Soebiantoro,Apt,MSc

Dra. Diana Lyrawati, Apt.MS.PhD

Page 10: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Visi dan Misi Universitas Brawijaya

Visi

Menjadi Universitas Unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif

dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

Misi

Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan penciptaan

alam oleh Tuhan yang Maha Esa dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak

untuk dihargai.

Menyelenggarakan proses pendidikan agar peserta didik menjadi manusia yang

berkemampuan akademik dan/atau professional yang berkualitas serta

berkepribadian.

Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan teknologi,

humaniora dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Page 11: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Visi, Misi dan Nilai

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Visi

Menjadi institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkemuka dan bertaraf

Internasional.

Misi

Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kedokteran dan

ilmu kesehatan terkini serta bermutu

Nilai

Responsif

Efektif dan Efisien

Suportif

Inovatif

Komitmen

Page 12: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Visi dan Misi Program Studi Farmasi

Visi, Misi dan Nilai

Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

1. Visi Program Studi Farmasi

Adalah menjadi institusi pendidikan yang terkemuka serta bertaraf internasional dan

mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa di bidang kefarmasian melalui proses

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Misi Program Studi Farmasi adalah:

a. Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan penciptaan alam oleh

Tuhan Yang Maha Esa dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai;

b. Menyelenggarakan proses pendidikan di bidang kefarmasian berstandar internasional

agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan profesi yang berkualitas serta

berkepribadian;

c. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi di bidang,

serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

3. Tujuan Program Studi Farmasi adalah:

a. Menghasilkan lulusan Apoteker yang berkualitas, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja,

sehingga menjadi tenaga akademis dan profesi di bidang kefarmasian yang tangguh dan

mampu bersaing di tingkat internasional;

b. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi farmasi guna mendorong pengembangan

ilmu kefarmasian terkini serta bermutu;

c. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan

konsep pemecahan dengan menggunakan metode ilmiah sesuai dengan substansi dan

ketrampilan di bidang kefarmasian;

Page 13: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

d. Berperan serta dalam mendidik masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan;

e. Menjadi entrepreneurial institution di bidang pendidikan farmasi yang berdaya saing

internasional guna memenuhi kebutuhan dunia usaha, bisnis serta pada tataran birokrasi.

Page 14: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2010/2011

I SEMESTER GANJIL TANGGAL

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Lapor Terima & Daftar Ulang Mahasiswa Baru

a. Daftar Ulang PSB b. Daftar Ulang SPKS Non Ujian Tulis c. Daftar Ulang SPKS Ujian Tulis, SPKIns d. Daftar Ulang SNMPTN, SPMK, SAP, SPMD e. Daftar Ulang Magister dan Doktor

Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru : Pasca Sarjana, S1, D3 Pengenalan Kehidupan Kampus, Bagi Mahasiswa Baru Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On-Line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) bagi Mahasiswa Lama KULIAH SEMESTER GANJIL 2010/2011 Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah Libur Lebaran Ujian Tengah Semester (UTS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Ganjil 2010/2011 Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil 2010/2011 Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Ganjil 2010/2011

11 – 15 Mei 2010 18 – 22 Mei 2010 25 – 29 Mei 2010 10 – 15 Agustus 2010 10 – 15 Agustus 2010 18 Agustus 2010 18 – 21 Agustus 2010 20 Juli – 7 Agustus 2010 27 Juli – 14 Agustus 2010 24 Agustus – 24 Desember 2010 Diserahkan kebijakan masing-masing Fakultas 14 – 25 September 2010 26 Oktober – 6 Nopember 2010 26 Nopember 2010 28 – 31 Desember 2010 4 – 15 Januari 2011 22 Januari 2011 5 Februari 2011 12 Februari 2011

II SEMESTER GENAP TANGGAL 1.

2.

Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On-Line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS)

1 – 12 Februari 2011 1 – 12 Februari 2011

Page 15: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

KULIAH SEMESTER GENAP 2010/2011 Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah Ujian Tengah Semester (UAS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Genap 2010/2011 Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap 2010/2011 Pelaksanaan Semester Pendek Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Genap 2010/2011

22 Februari – 11 Juni 2011 Diserahkan kebijakan masing-masing Fakultas 12 – 13 April 2011 30 April 2011 14 – 18 Juni 2011 21 Juni – 2 Juli 2011 5 Juli – 6 Agustus 2011 9 Juli 2011 6 Agustus 2011 13 Agustus 2011

III KEGIATAN UNIVERSITAS TANGGAL 1.

2.

3.

Kegiatan Peringatan Dies Natalis Ke – 47 Upacara Dies Natalis UB Ke 47 (Pidato Ilmiah) Wisuda

1 – 31 Desember 2010 5 Januari 2011 Tanggal akan ditentukan jika peserta sudah mencapai 1.000

IV KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL 1.

2.

3.

4.

5.

6. 7.

Diklat Kepemimpinan Berwawasan 2010 Kebangsaan Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) MABA Gelar Prestasi Mahasiswa Baru (Open House UKM) Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menegah (LKMM-TM) Wilayah C Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bid.Penelitian, Teknologi, Pengab.Masy. dan Kewirausahaan :

a. Usulan Proposal ke Dikti b. Presensi Tingkat Nasional (PIMNAS)

Diklat Kewirausahaan Pekan Olahraga Mahasiswa :

a. Pekan Olahraga Tingkat Universitas (Olympiade)

Oktober & Desember Agustus 2010 Oktober 2010 Agustus 2010 September 2010 Nopember 2010 Mei – Juni 2010

Page 16: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

b. Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) c. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)

Kontes Robot Cerdas Indonesia & Kontes Robot Indonesia (KRCI dan KRI)

a. Usulan Proposal ke Dikti b. KRCI dan KRI Tk.Wilayah C c. Pelaksanaan KRCI dan KRI Nasional

Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM – GT)

a. Usulan karya tulis ke dikti b. Presensi Tingkat Nasional

Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) Bid. Penulisan Ilmiah :

a. Usulan Artikel Ilmiah PKM-I ke Dikti b. Presentasi Tingkat Nasional (PIMNAS)

Dialog Kebangsaan Wilayah C Debat Bahasa Inggris : Tingkat Nasional (PIMNAS) Pemilwa Raya (Pemilu Mahasiswa) Pemilihan Mahasiswa Berprestasi :

a. Tingkat Universitas b. Tingkat Nasional

Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Maba Angkatan 2008/2010 Olympiade Matematika :

a. Usulan karya tulis ke Dikti b. Tingkat Nasional

MTQ Mahsiswa TK.Nasional ke X Pelayaran Kebangsaan VII Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)

Juli – Agustus 2010 Oktober 2010 Januari 2011 Mei 2011 Juni 2011 Januari 2011 Juli 2011 Maret 2011 Juli 2011 April 2011 Juli 2011 Oktober – Nopember 2010 Mei 2011 Agustus 2011 Januari/Februari 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011 Juni 2011 Juni 2011

Rektor,

Ttd

Prof.Dr.Ir.Yogi Sugito

NIP. 130 704 136

Page 17: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

BAB I

LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN

Penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi dimulai Tahun Akademik 2007-2008 di

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Program Studi farmasi, berlandaskan:

1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI, Nomor 045/U/2002, tentang Kurikulum

Berbasis Kompetensi;

2. Keputusan Badan Pimpinan Pusat Ikatan sarjana Farmasi Indonesia Nomor

031008/BPPI/SK.016, tentang Pengesahan Standar Kompetensi Farmasis Indonesia,

tanggal 08 Oktober 2003;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004,

tentang Pengesahan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, tanggal 15

September 2004;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004,

tentang Pengesahan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah sakit, Oktober 2004;

5. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 168/SK/2008, tentang Pedoman

Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2008/2009,tanggal 11 Juli 2008;

6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya, Nomor : 252/ SK/2009 tentang Pembukaan

Program Studi S-1 Farmasi pada Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Dengan Landasan itu, Pedoman Akademik disusun berdasarkan:

1. Pedoman Penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

( Keputusan Dekan No. 080/SK/J10.1.17/KP/2007 tanggal 28 Desember 2007 )

2. Kebijakan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

( KA.GJM-FK-UB.01 tanggal 27 Nopember 2007 Bab II.2.2. ttg. Pendidikan )

3. Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

( PA.GJM-FK-UB-01 tanggal 27 Nopember 2007 Bab II, IV s/d VI )

4. Standar Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Page 18: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

( SA.GJM-FK-UB.01 tgl 27 Nopember 2007 Bab I 1.3. ttg. Tujuan Pendidikan dan Bab II

ttg Butir-2 Standar Akademik )

5. Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

( MM.GJM-FK-UB.01 tgl 27 Nopember 2007 Bab I ttg. Kebijakan Mutu Akademik, Bab

III ttg Struktur Penjaminan Mutu Akademik ).

6. Manual Prosedur Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

( MP.GJM-FK-UB.01 tgl 27 Nopember 2007 )

Page 19: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

BAB II

SISTEM PENDIDIKAN

A. Pengertian Dasar

1. Kompetensi

1.1. Batasan dan Elemen Kompetensi

a. Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002, Kompetensi adalah ‘seperangkat

tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat

dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu’

b. Elemen-elemen kompetensi terdiri dari :

1. Landasan kepribadian

2. Penguasaan Ilmu dan Keterampilan

3. Kemampuan Berkarya

4. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan

ilmu dan keterampilan yang dikuasai

5. Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam

berkarya.

c. Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut : “Professional

competence is the habitual and judicious use ofcommunication, knowledge,

technical skills, clinical reasoning, emotions,values, and reflection in daily practice

to improve the health of the individual patient and community”.

d. Carraccio, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa :

“Competency is a complex set of behavior built on the components of knowledge,

skills, attitude and competence as personal ability”.

e. Dari beberapa pengertian di atas, tampak bahwa pengertian kompetensi apoteker

dibagi menjadi tiga ranah pendidikan: pengetahuan, psikomotor dan afektif.

f. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi apoteker, maka yang

bersangkutan akan mampu : mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya,

mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan, segera

Page 20: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda

dengan rencana semula, menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk

memecahkan masalah di bidang profesinya, serta melaksanakan tugas dengan

kondisi berbeda.

1.2. Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan , dan

keterampilan (PP 19/2005)

1.3. Standar Kompetensi Apoteker

Standar Kompetensi Apoteker merupakan standar nasional yang harus dicapai

lulusan pendidikan S-1 Farmasi di seluruh Indonesia termasuk lulusan pendidikan

Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Standar Kompetensi Apoteker meliputi sejumlah area kompetensi dan masing-masing

area kompetensi memiliki komponen-komponen kompetensi, sebagai berikut :

(1) Area Kompetensi:

A. Komunikasi efektif

B. Keterampilan Klinis dan Komunitas

C. Landasan Ilmiah Ilmu Farmasi

D. Pengelolaan Masalah Kesehatan

E. Pengelolaan Informasi

F. Mawas Diri dan Pengembangan Diri

G. Etika, Moral, Medikolegal ,Profesionalisme serta Keselamatan pasien

(2) Komponen Kompetensi

A. Area Pengetahuan Dasar dan Pemahaman Ilmu Kefarmasian meliputi

komponen:

1. Mengidentifikasi, memeriksa kemurnian, dan menetapkan kadar obat dan

bahan obat

2. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang pengembangan obat dann

bahan obat berbasis bahan alam dan sintesis

3. Menerapkan prinsip dasar dan terapan bidang ilmu kedokteran untuk

mendukung pelayanan kefarmasian

Page 21: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

4. Memahami bidang ilmu sosial dasar untuk mendukung profesi pelayanan

kefarmasian

5. Memahami prinsip dasar dan teknologi pembuatan serta dapat

menjelaskan penggunaan dan pelayanan kelompok obat khusus

6. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi kefarmasian

khusus yang relevan dengan pengembangan produk obat, sampai pada

pemasaran.

7. Kemampuan memahami prinsip dasar ilmu dan teknologi kefarmasian

khusus yang relevan dengan pengembangan produk obat, sampai pada

pemasaran.

B. Area Keterampilan Analisis, meliputi komponen :

1. Kemampuan menjelaskan prinsip dasar dan teknik pembuatan, serta

memahami hubungan struktur-aktivitas biologis kelompok obat.

2. Kemampuan membuat sediaan obat dan obat tradisional yang

memenuhi persyaratan proses dan produk farmasi yang benar (CPOB).

3. Kemampuan melakukan dan menerapkan prinsip dasar uji khasiat,

dinamika, dan kinetika bahan obat dan sediaan obat, secara in vitro dan in

vivo.

C. Area Ketrampilan Profesional, meliputi komponen :

1. Kemampuan melakukan pengadaan obat dan membuat sediaan obat,

dengan memahami dan menerapkan dasar ilmu tentang obat dari sifat

kimia-fisika, farmakologi, formulasi, dan teknologi.

2. Kemampuan menjelaskan arti ilmiah formulasi obat, macam komposisi,

khasiat, indikasi, kontra indikasi, efek samping dan interaksi, aturan

pemakaian, dan jalur pemberian obat

3. Kemampuan memilih obat terbaik atas dasar ilmu kefarmasian yang

terintegrasi, untuk tujuan efikasi, keamanan, dan penggunaan obat yang

rasional, serta berorientasi pada kepentingan penderita.

4. Kemampuan melakukan pengelolaan sarana dan pra-sarana yang terkait

dengan pekerjaan kefarmasian.

Page 22: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

5. Kemampuan melaksanakan penelitian sebagai penerapan metode ilmiah

dan sikap ilmuwan serta mampu mengkomunikasikan dan

mempertanggung jawabkan hasil penelitian sesuai kaidah keilmuan.

6. Melalukan pengendalian mutu bahan obat dan sediaan obat, obat

tradisional, kosmetika , makanan dan minuman

7. Mengenali produk obat dan sediaan kefarmasian lainnya, serta

mengidentifikasi keabsahan dan mutu produk, dengan pendekatan

analisis yang sesuai

D. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan, meliputi komponen :

1. Memberikan informasi dan melakukan komunikasi tentang obat dan

perbekalan kefarmasian lainnya, kepada penderita, masyarakat, dan

sesama profesi kesehatan, secara obyektif, ilmiah, dan bertanggung

jawab.

2. Menelaah dan menilai keabsahan/kebenaran ilmiah dari informasi obat,

serta berorientasi pada kepentingan penderita

3. Menerapkan secara benar dan konsisten perundangan dan peraturan

pemerintah tentang kefarmasian, serta kode etik profesi farmasi.

4. Menunjukkan sikap dan kinerja yang profesional, yaitu kompeten dalam

bidangnya, rasa memiliki dan mencintai profesi, berwawasan pada

perkembangan ilmu dan profesi kefarmasian.

5. Melakukan telaah publikasi ilmiah yang berkaitan dengan bidang

kefarmasian.

E. Area Pengelolaan Informasi, meliputi komponen :

1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk memahami

perkembangan asuhan kefarmasian dalam masyarakat, dan dari aspek

sosial dan ekonomi.

2. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi

3. Memanfaatkan informasi kesehatan

F. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri, meliputi komponen :

1. Menerapkan mawas diri

2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat untuk menyelesaikan problem

yang relevan dan nyata dalam praktek kefarmasian.

3. Mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang kefarmasian.

Page 23: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

1.4. Dasar Pengukuran Kompetensi

Penguasaan Kompetensi diukur berdasarkan tingkat ketercapaiannya

dalam melaksanakan Good Pharmacy Practice menurut Educational

Outcomes of Pharm.D di USA yakni : pharmaceutic care; system

management dan public health serta Seven Star Pharmacist (WHO) yakni:

decision maker, care giver, communicator, manager, leader, researcher

dan teacher, longlife learner :

1. Kepedulian terhadap kesejahteraan pasien dalam segala situasi dan

kondisi

2. Kemampuan menyediakan obat, produk pelayanan kesehatan lain,

menjamin kualitas, informasi dan saran yang memadai kepada pasien

dan memonitor penggunaan obat yang digunakan pasien

3. Kemampuan memberikan kontribusi dalam peningkatan peresepan

yang rasional dan ekonomis, serta penggunaan obat yang tepat,

4. Kemampuan melaksanakan pelayanan Farmasi sesuai untuk setiap

individu, didefinisikan dengan jelas dan dikomunikasikan secara efektif

kepada semua pihak yang terkait.

1.5. Tingkat Kemampuan

Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan

apoteker adalah sebagai berikut :

Tingkat Kemampuan 1

Mempunyai kemampuan membuat keputusan profesi dalam

bertanggungjawab terhadap pekerjaan kefarmasian berdasar pada IPTEK,

standar praktek kefarmasian serta perundang-undangan yang ditetapkan

oleh pemerintah serta etika profesi

Tingkat Kemampuan 2

Mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikan pharmaceutical

care sebagai tindakan nyata tanggungjawab profesi dalam menjamin

penggunaan obat secara benar dan baik oleh pasien untuk menghasilkan

pelayanan farmasi bermutu tinggi yang terintegrasi dengan system

pelayanan kesehatan secara berkesinambungan

Page 24: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Tingkat Kemampuan 3

Mempunyai kemampuan manajerial dalam pengelolaan sistem

kefarmasian disemua sektor yang berorientasi pada pelayanan

kefarmasian maupun produk kefarmasian dalam bidang

pengelolaan/manajemen bidang keuangan, perbekalan farmasi,

ketenagaan (SDM) serta informasi

Tingkat Kemampuan 4

Mempunyai kemampuan berperan memimpin semua jenis bisnis praktek

kefarmasian melalui pengalaman menyusun naskah perencanaan dan

pengembangan praktek profesi kefarmasian dalam rangka menciptakan

rencana bisnis yang unggul dan kompetitif

Tingkat Kemampuan 5

Mempunyai kemampuan melakukan upaya kefarmasian dalam rangka

meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat, upaya pencegahan

terhadap penyakit dan memperpanjang usia harapan hidup masyarakat

serta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang

kefarmasian

Tingkat Kemampuan 6

Mempunyai kemampuan melakukan studi, eksplorasi, pengkajian,

penelitian serta pengembangan terhadap situasi, kondisi dan potensi di

sekitar prakteknya atau di lingkungan masyarakat tertentu dalam rangka

proaktif memberikan kontribusi peningkatan mutu, citra profesi serta daya

saing bangsa

Tingkat Kemampuan 7

Mempunyai kemampuan belajar berkelanjutan dalam rangka

mengembangkan profesionalisme diri melalui pengalaman menyusun:

rencana belajar mencapai kompetensi, portofolio proses belajar dan

presentasi hasil belajar serta berdiskusi dalam forum –forum learning share

Page 25: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

2. Kurikulum

2.1. Batasan Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat dokumen formal dan tertulis tentang

Tujuan Pendidikan dan Pedoman Proses Belajar Mengajar untuk mencapai

Tujuan yang dimaksud.

Mengacu pada Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,

pasal 38 ayat (3), kurikulum dapat dikembangkan oleh perguruan tinggi

bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap

program studi.

Untuk memperjelas pengaturan kurikulum sebagai pedoman proses

belajar mengajar maka SK Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 30 Desember

2000, serta SK Dirjendikti Nomor 43/DIKTI/2006 dapat menjadi acuan berikutnya.

2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Dokumen formal dan

terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar yang

bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk mampu

melaksanakan tugas profesi yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

2.3. Model Kurikulum

Kurikulum Berbasis Kompetensi dirancang dengan peningkatan sain-

teknologi kefarmasian yang kuat dan unggul serta pembekalan implementasi

pada konsep asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) melalui pendekatan

terintegrasi baik horizontal maupun vertical pada kelompok sistem

asuhan/pelayanan kesehatan bersama dokter, dokter gigi, keperawatan,

kebidanan, gizi dan tenaga/profesi kesehatan lainnya yang lebih berorientasi

pada masalah farmasi klinis dan komunitas.

2.4. Isi Kurikulum

Isi Kurikulum dikelompokkan menjadi :

1. Prinsip-Prinsip Metode Ilmiah, terdiri dari disiplin ilmu metodologi penelitian,

filsafat kefarmasian dan metodologi belajar (Soft Skill), statistika, dan skripsi

2. Ilmu Ilmu Farmasi Dasar, terdiri dari disiplin ilmu kimia farmasi, fisika farmasi,

biologi farmasi, matematika-statistika, pengenalan kefarmasian, preskripsi I

(Padat), farmakognosi I, kimia farmasi II (Kimia Analisis,;Kimia Organik), ilmu

kesehatan masyarakat -I

Page 26: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

3. Ilmu Medik, terdiri dari disiplin ilmu anatomi- histologi, biokimia- biologi

molekuler, farmakodinamik, ilmu kesehatan masyarakat-II, mikrobiologi,

parasitologi ,fisiologi- patofisiologi, imunologi, kimia klinik, toksikologi,

diagnostik klinik. Ilmu-ilmu medik dijadikan dasar ilmu farmasi klinik dan

komunitas sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan yang cukup untuk

memahami konsep dan praktik farmasi klinikdan komunitas.

4. Ilmu Farmasi, meliputi ilmu preskripsi II (cair), farmakognosi -II , biofarmasi-

farmakokinetik, kimia farmasi III (kimia-instrumen), kimia fisik, K-sintesis –

elusidasi struktur, kimia bahan alam, preskripsi (III) (semisolid), manajemen

farmasi, formulasi sediaan solida, pengobatan sendiiri dan efek samping obat,

komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), kewirausahaan, pengenalan layanan

medis (RS dan Puskesmas), bioanalisis, farmakoterapi sistem organ-I,

formulasi sediaan semisolid, kimia medisinal, bioteknologi sediaan farmasi,

sitem penghantaran obat, stabilitas obat, biosintesis dan kultur jaringan,

farmakoterapi sistem organ-II, farmakoterapi infeksi dan tumor,

penyalahgunaan obat (drug abuse), kimia lingkungan, fitoterapi, formulasi

sediaan cair non steril, interaksi obat, farmakoterapi sistem organ-III, layanan

kefarmasian (PBL), sediaan steril, radio farmasi, toksikologi lingkungan, nutrisi,

kosmetikologi, bahan aditif, aromaterapi, standarisasi obat tradisional, terapi

nutrisi, epidemiologi, interaksi obat dengan nutrien, alat kesehatan .

5. Ilmu Humaniora meliputi ilmu agama, kewarganegaraan dan Pancasila,

hukum dan etika kefarmasian, Pengantar Kewirausahaan, bahasa (Indonesia

dan Inggris), perilaku manusia,

6. Ilmu Farmasi Komunitas dan Ilmu Farmasi Klinis yang disesuaikan dengan

Standar Kompetensi Apoteker, meliputi ilmu kesehatan masyarakat,I dan II,

manajemen farmasi, pengobatan Sendiiri dan efek samping obat, komunikasi

informasi edukasi, kewirausahaan pengenalan layanan medis (RS &

Puskesmas) farmakoterapi sistem organ –I, II dan III, farmakoterapi infeksi dan

tumor, fitoterapi, layanan kefarmasian, manajemen rumah sakit, terapi

nutrisi, epidemiologi, UU Kesehatan dan Etika farmasi, KIE ( Komunikasi-

Page 27: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Informasi-Edukasi ), Farmasi klinis terapan, farmasetika terapan, manajemen

farmasi & akuntansi apotek), obat herbal, analisis makanan dan minuman,

alergen, toksikologi pangan, farmasi industrsi, pemasaran dan distribusi,

praktek kerja profesi di DINKES & BPOM, praktek kerja profesi di apotek dan

praktek kerja profesi di RS

Komponen penting dari kurikulum adalah tersedianya kesempatan bagi

mahasiswa untuk mengadakan kontak efektif secara personal dengan pasien

seawal mungkin. Selama kontak dimanfaatkan untuk mempelajari interaksi,

faktor fisik dan psikologis, keluarga, komunitas, sosial dan lingkungan yang

mempengaruhi perjalanan penyakit pasien.

2.5. Struktur, Durasi dan Komposisi Kurikulum

1) Struktur dan Durasi Kurikulum terdiri dari dua tahap, yaitu tahap sarjana farmasi dan tahap profesi apoteker. Tahap sarjana farmasi dilakukan 8 semester dengan beban studi sekurang-kurangnya 144 sks dan diakhiri dengan gelar Sarjana Farmasi (S.farm). Semester I sampai dengan semester VIII mempunyai beban studi 146 sks (termasuk skripsi), masing-masing 16 -22 sks per semester, terdiri dari 140 sks mata ajaran wajib dan 6 sks mata ajaran pilihan.

2) Tahap Profesi Apoteker dilakukan pada Semester IX, dan X atau Pendidikan Profesi selama 2 semester dengan beban studi 31 sks, terdiri dari minat farmasi lkinis dan komunitas. Pada semester pertama mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti pelajaran teori, sedangkan pada semester dua adalah prktek kerja profesi apoteker, diakhiri dengan sebutan Apoteker (Apt).

3) Untuk menjalankan profesi apoteker, Apoteker sebagaimana disebutkan pada butir 3, harus menjalani pendidikan magang atau pelaksanaan Praktek Kerja Profesi (PKP), Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah bekerja-sama dengan: RSUD Dr. Saiful Anwar, Industri Farmasi BUMN, Industri Farmasi Swasta serta Apotek- Apotek Kimia Farma di Jawa Timur, Dinas Kesehatan (DINKES), Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan Apotek Swasta yang memenuhi persayaratan untuk PKP.

4) Komposisi kurikulum Program Studi Pendidikan Farmasi terdiri dari muatan yang disusun berdasar Standar Kompetensi Apoteker yang disahkan oleh BPP-ISFI dan muatan lokal. Beban muatan lokal maksimal 20% dari seluruh kurikulum. Muatan lokal kurikulum fakultas dikembangkan oleh institusi sesuai dengan visi, misi dan kondisi lokal, merupakan bahan ajaran pilihan.

Page 28: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

2.6. Skema Struktur Kurikulum (lihat pada Tabel 1)

2.7. Kodifikasi Matakuliah, Bahan Ajar Matakuliah (Course Content) Dalam rangka pengelompokan matakuliah dan bahan ajar matakuliah diperlukan kodifikasi yang ditetapkan oleh Universitas sehingga mempermudah penelusuran rumpun ilmu terkait diantara seluruh disiplin ilmu yang dibelajarkan diberbagai program studi dan jenjang pendidikan di Universitas Brawijaya. Kodifikasi Matakuliah dan Bahan Ajar Kompetensi sebagai berikut :

(1) Humaniora : 1. Agama (IHM1-1) 2. Pancasila dan Kewarganegaraan (IHM1-2) 3. Metode belajar (IHM1-3) 4. Etika dan perundangan kefarmasian (IHM1-4) 5. Pengantar Kewirausahaan (IHM1-5) 6. Bahasa Indonesia (IHM2-6) 7. Bahasa Inggris (IHM2-7) 8. Perilaku Manusia (IHM2-8)

(2) Ilmu-Ilmu Farmasi : 1. Ilmu Farmasi Dasar Semester I : (IFD1-) 2. Ilmu Farmasi Dasar Semester II : (IFD2-) 3. Ilmu Farmasi Semester III : (IFM3-) 4. Ilmu Farmasi Semester IV : (IFM4-) 5. Ilmu Farmasi Semester V : (IFM5-) 6. Ilmu Farmasi Semester VI : (IFM6-) 7. Ilmu Farmasi Semester VII : (IFM7-)

(3) Ilmu Medik : 1. Ilmu Medik Semester II : (IMD2-) 2. Ilmu Medik Semester III : (IMD3-) 3. Ilmu Medik Semester IV : (IMD4-)

(4) Skripsi (SKP)

Page 29: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Tabel 1: Skema Struktur Kurikulum SEMESTER I

Mata

Kuliah

(MK)

KODE

MK NAMA BLOK SKS

K T P

SEMESTER 1

Humaniora dan Dasar-dasar Ilmu Farmasi

MPK IHM101 Agama (3) 3 - -

MPK IHM102 Kewarganegaraan dan Pancasila (3) 3 - -

MPB IHM103 Etika dan perundangan kefarmasian (1) 1 - -

MPB IHM104 Metode belajar(1) 1 - -

MKK IFD101 Kimia Farmasi I (3) 2 - 1

MKK IFD102 Fisika Farmasi (3) 2 - 1

MKB IFD105 Ilmu Kesehatan Masyarakat I (2) 2 - -

MPB IHM15 Pengantar kewirausahaan (1) 1 - -

MKK IMD14 Biologi Farmasi (3) 2 - 1

MKB IFD103 Pengenalan kefarmasian(1) 1 - -

JUMLAH 21 sks

SEMESTER 2

Dasar Ilmu Sains Farmasi

MKB IFM208 Radio Farmasi (1) 1 - -

MPK IHM207 Perilaku Manusia (1) 1 - -

MKK IMD209 Biokimia (3) 2 - 1

MKK IMD203 Anatomi-Histologi (2) 2 - -

MKK IFM201 Botani farmasi (2) 1 - 1

MKB IFM202 Preskripsi I (3) 2 - 1

MKK IFD209 Kimia Farmasi II (3) 2 - 1

MKB IFM203 Fisiologi-Patofisiologi (3) 2 - 1

Page 30: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

MKK IMD202 Statistika dasar (2) 2 - -

JUMLAH 20 sks

SEMESTER 3

Pendekatan Farmasetika dan Farmakologi

dalam Terapi

MKB IMD305 Farmakologi (3) 2 - 1

MKB IFM304 Farmakognosi (2) 1 - 1

MKK IMD202 Biologi molekuler (3) 2 - 1

MKB IMD306 Patologi klinik (2) 2 - -

MKK IFM306 Farmasi fisik (3) 2 - 1

MKK IFM307 Kimia organik(3) 2 - 1

MKK IFM308 Kimia farmasi III (2) 2 - -

MKK IMD307 Mikrobiologi-parasitologi (3) 2 - 1

JUMLAH 21 sks

SEMESTER 4

Dasar Pengembangan Obat : dari Desain

sampai ke Pasien

MBB IMD408 Ilmu Kesehatan masyarakat II (2) 2 - -

MKB IFM409 Farmakoterapi Sistem Organ - I(3) 2 1 -

MKB IFM410 Kimia analisa farmasi (3) 2 - 1

MKB IFM404 Biofarmasi (2) 2 - -

MKB IFM412 Manajemen apotek dan kewirausahaan (2) 1 1 -

MKB IFM413 Formulasi sediaan cair, semisolid dan steril

(3)

2 - 1

MKB IFM414 Fitokimia (3) 2 - 1

Mata kuliah pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 20 sks

Page 31: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

SEMESTER 5

Pengembangan Obat : dari Desain sampai ke

Pasien

MKB IFM56 Farmakoterapi Sistem Organ-II (3) 2 1 -

MKB IMD52 Imunologi (2) 2 - -

mkb Ifm 510 Farmakokinetik (3) 2 - 1

MKB IFM53 Kimia Medisinal (2) 2 - -

MKB IMD43 Toksikologi klinik (2) 2 - -

MKB IFM51 Formulasi Sediaan solid (3) 2 - 1

MKB IFM52 Sistem Penghantaran Bentuk Sediaan Obat

(2)

2 - -

Mata kuliah pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 19 sks

SEMESTER 6

Farmasi Terapan Awal

MKB IFM620 Farmakoterapi sistem organ III (3) 2 1 -

MKB IFM621 Fitofarmasi (3) 1 - 2

MKB IFM622 Preskripsi II (2) - - 2

MKB IFD623 Farmasi Lingkungan/Green Pharmacy (1) 1 - -

MKK IFM624 Metodologi penelitian-1 (2) 2 - -

MKB IFM619 Interaksi obat(2) 2 - -

MPK IHM609 Bahasa Inggris (3) 3 - -

MPK IHM610 Bahasa Indonesia (3) 3 - -

Matakuliah Pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 21 sks

Page 32: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

SEMESTER 7

Farmasi Terapan Lanjut

MBB IFM725 Komunikasi Informasi Edukasi (2) 1 1 -

MPB IFM726 Farmakoterapi infeksi dan tumor(3) 2 1 -

MKB IFM727 Layanan kefarmasian klinik (2) (PBL) - 2 -

MKB IFM728 Manajemen rumah sakit (1) 1 - -

MKB IFM729 Layanan kefarmasian komunitas (2)(PBL) - 2 -

MPK IFM711 Pembentukan karakter (2) 2 - -

MKB IFM730 Metodologi penelitian II (2) 2 - -

Matakuliah Pilihan (2) 2 - -

JUMLAH 16 sks

SEMESTER 8

Penelitian

MKB SKP8 Skripsi (4) - - 4

MKB SKP8 Seminar (1) - 1 -

MKB SKP8 Sidang Komprehensif (1) - 1 -

JUMLAH 6

MATA KULIAH PILIHAN

MKB MKP1 Kosmetikologi (2) 2 - -

MKB MKP2 Penyalahgunaan obat (Drug Abuse) (2) 2 - -

MKB MKP3 Aromaterapi (2) 2 - -

MKB MKP4 Standarisasi Obat Tradisional (2) 2 - -

MKB MKP5 Terapi Nutrisi (2) 2 - -

MKB MKP6 Epidemiologi (2) 2 - -

MKB MKP7 Alat Kesehatan (2) 2 - -

MKB MKP8 Kimia forensik (2) 2 - -

MKB MKP9 Validasi dan kalibrasi (2) 2 - -

K = Kuliah; T = Tutorial; P = Praktikum

Page 33: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

2.8. Kurikulum Program Pendidikan Profesi Farmasis (Apoteker)

Untuk memenuhi tuntutan profesi Farmasis (Apoteker) yang berkembang pesat

dalam era global ini, lulusan S-1 Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya diberi kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan

Profesi Apoteker. Dalam pelaksanaannya program pendidikan profesi dibagi dalam

dua semester yaitu: pada semester pertama mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti

pelajaran teori, sedangkan pada semester dua adalah prktek kerja profesi apoteker.

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Profesi (PKP), Program Studi Farmasi Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya telah bekerja-sama dengan: RSUD Dr. Syaiful

Anwar, Industri Farmasi BUMN, Industri Farmasi Swasta serta Apotek- Apotek Kimia

Farma di Jawa Timur, Dinas Kesehatan (DINKES), Balai Pengawasan Obat dan

Makanan (BPOM), dan Apotek Swasta yang memenuhi persayaratan untuk PKP.

Kurikulum Program Pendidikan Profesi Apoteker dilaksanakan dalam dua Semester,

terdiri dari 31 SKS dengan rincian seperti pada Tabel 2. sebagai berikut:

Minat: Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK)

No. KODE MK NAMA MATA KULIAH sks W/Pi

SEMESTER I

FKK1 UU Kesehatan & Etika Farmasi 2 W

FKK2 Farmasi Klinis Terapan 2 W

FKK3 Farmasetika Terapan 2 W

FKK4 Manajemen Farmasi & Akuntansi

Apotek) 3 W

FKK5 Obat Herbal 2 W

FKK6 Analisis Makanan dan Minuman 2 W

Jumlah 13 W

FKK7 Alergen 1 Pi

Page 34: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Tabel. 2. Kurikulum Program Pendidikan Profesi Apoteker

Jumlah 12 Pi

SEMESTER II

Praktek Kerja Profesi Apoteker

FST13 Praktek Kerja Profesi di BPOM 2

FST14 Praktek Kerja Profesi di Apotek 3

FST15 Praktek Kerja Profesi di Industri Farmasi 5

Ujian Sidang

Ujian Sidang Apoteker 1

2.9. Tugas Akhir (1) Mahasiswa wajib menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan

sebagai Sarjana Farmasi (2) Tugas akhir mahasiswa Program Studi Farmasi berupa karya tulis yang

didasarkan atas hasil penelitian. Tugas akhir dalam bentuk skripsi disusun dengan cara dan bentuk yang sesuai dengan peraturan yang

FKK8 Toksikologi Pangan 1 Pi

FKK9 Farmasi Industrsi 2 Pi

FKK10 Pemasaran dan Distribusi 1 Pi

Jumlah 5 Pi

SEMESTER II Praktek Kerja Profesi Apoteker

FKK11 Praktek Kerja Profesi di DINKES & BPOM 2 W

FKK12 Praktek Kerja Profesi di Apotek 5 W

FKK13 Praktek Kerja Profesi di RS 5 W

Ujian Sidang

Ujian Sidang Apoteker 1

Page 35: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

ditetapkan, dibimbing oleh dua orang pembimbing. Bobot skripsi adalah 6 sks.

(3) Penyusunan skripsi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : a. Pembuatan proposal b. Penelitian c. Ujian Skripsi

(4) Proposal ini dapat diajukan oleh mahasiswa yang telah menempuh perkuliahan minimal 124 sks dengan IPK > 2,75 serta tidak ada nilai D. Proposal yang telah disusun dikonsultasikan kepada Komisi pembimbing untuk mendapat persetujuan. Setelah disetujui oleh Komisi pembimbing dapat segera diajukan untuk ujian proposal.

(5) Ketua Pembimbing mengusulkan ke Ketua Program Studi Farmasi (Tembusannya ke Ketua Bidang Studi), dan Ketua Program berdasarkan usulan Ketua Bidang Studi menetapkan satu orang dosen penguji tambahan di luar dosen pembimbing, disertai jadwal ujian proposal.

(6) Ujian proposal dipimpin oleh Ketua pembimbing. Apabila Ketua Pembimbing karena sesuatu dan lain hal berhalangan, maka anggota pembimbing dapat ditugasi untuk memimpin ujian. Ujian proposal

dilaksanakan selama 90 menit dengan materi ujian proposal penelitian antara lain meliputi: kerangka penelitian, metoda penelitian, penggunaan kepustakaan, kemampuan penyajian dan mempertahankan isi skripsi.

(7) Hasil ujian ditetapkan secara musyawarah sesuai dengan nilai yang diberikan penguji dan diumumkan langsung ke mahasiswa yang bersangkutan. Nilai lulus untuk proposal minimum B. Apabila kurang dari nilai tersebut, mahasiswa harus mengulang dan diberi kesempatan satu kali ulangan. Apabila mahasiswa tidak lulus lagi, maka yang bersangkutan diberi tugas untuk perbaikan atau dinyatakan gagal dalam nilai mata kuliah seminar.

(8) Proposal yang telah disetujui oleh komisi pembimbing dan telah lulus dipertahankan di depan tim penguji, disahkan/ditandatangani Ketua Program Studi Farmasi selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan dapat melakukan penelitian.

(9) Penelitian tugas akhir/skripsi dilakukan sesuai dengan proposal yang telah disetujui. Analisis data dan penulisan laporan tugas akhir skripsi dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan tim Dosen Pembimbing. Hasil akhir yang telah disetujui dan ditandatangani oleh mahasiswa dan tim Pembimbing layak diajukan untuk Ujian skripsi.

(10) Ujian skripsi diselenggarakan oleh Tim Penguji yang terdiri dari Pembimbing dan Dosen yang ditunjuk sesuai bidang penelitian. Ujian dilakukan secara lisan. Jika oleh Tim Penguji diperlukan perbaikan terhadap naskah, maka perbaikan harus selesai paling lambat tiga bulan setelah ujian lisan. Nilai ujian diberikan langsung sesuai hasil ujian oleh Tim Penguji tanpa menunggu hasil perbaikan naskah, sedangkan predikat kelulusan diberikan setelah naskah perbaikan disetujui oleh

Page 36: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

tim pembimbing. Jika diperlukan penelitian tambahan, maka harus dilakukan maksimum dalam 6 bulan dan mengikuti ujian skripsi kembali.

2.10. Kuliah Kerja Nyata

(1) Kuliah Kerja Nyata merupakan kelompok Mata Kuliah muatan Universitas. (2) Kuliah Kerja Nyata di Universitas Brawijaya bersifat intrakurikuler wajib

untuk Program Sarjana (3) Bobot Kuliah Kerja Nyata : 3 sks (4) Mahasiswa telah menempuh minimal 110 sks atau Semester 7. (5) Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya dapat berbentuk: a) Kuliah Kerja Nyata Tematik : merupakan program kerja sama antara

Universitas Brawijaya dengan Pemerintah Daerah. b) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM) : merupakan bentuk alternatif

program Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

2.11. Ujian Program Profesi Apoteker

Ujian Apoteker adalah ujian yang dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan program pendidikan profesi farmasi seluruh praktek kerja di farmasi komunitas, BPOM, Rumah Sakit atau indistri sesuai bidang yang dipilih. Ujian dilakukan secara tertulis dan lisan dan diselenggarakan oleh Tim Penguji yang ditunjuk oleh Kepala Program Studi. Nilai ujian dan predikat kelulusan diberikan segera setelah dilakukan Ujian Apoteker.

B. Administrasi Pendidikan

1. Administrasi pendidikan mengikuti sepenuhnya dan menjadi bagian dari Administrasi Pendidikan Fakultas

2. Administrasi Akademik Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran bertugas menyelenggarakan tugas adminsitratif secara khusus dalam menunjang proses belajar mengajar Kurikulum berbasis kompetensi.

3. Dengan Kodifikasi dan Pencirian Pembelajaran Kompetensi, Administrasi Akademik menyusun Kartu-Kartu mahasiswa (Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi, dan Kartu lain yang diperlukan) sesuai dengan Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran.

4. Administrasi Akademik bertanggung jawab dan menyelenggarakan Sistem Informasi Akademik Kurikulum Berbasis Kompetensi.

5. Biaya studi dan Cuti Akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya.

Page 37: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

C. Pelanggaran Akademik 1. Jenis pelanggaran akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas

Brawijaya. 2. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik mengacu pada Peraturan Akademik

Universitas Brawijaya. 3. Prosedur Penetapan sanksi mengacu pada Peraturan Akademik Universitas

Brawijaya.

D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana 1. Batas Masa Studi mahasiswa tidak boleh melampaui satu setengah kali Masa

Studi terhitung saat terdaftar sebagai mahasiswa. 2. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu

melanjutkan studinya. 3. Masa studi pada butir 1, tidak termasuk cuti akademik/terminal dengan seijin

Rektor. 4. Diperhitungkan termasuk Masa Studi pada butir 1, apabila mahasiswa tidak

mendaftar ulang tanpa seijin Rektor.

Page 38: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

BAB III PERAN, FUNGSI, KOORDINASI DAN ORGANISASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Unsur yang dimaksud meliputi unsur-unsur : Pimpinan Fakultas, Gugus Penjaminan Mutu ( GJM ), Unit Penjaminan Mutu ( UJM ), MEU, DEU, PEU, Tim Manajemen internal yang efektif, produktif, dan efisien merupakan salah satu indikator kualitas sebuah institusi pendidikan. Manifestasi dari manajemen internal yang seperti itu akan tercipta apabila terdapat deskripsi jelas peran, fungsi, dan tugas masing-masing unsur penyelenggaraan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi . Kurikulum, Jurusan, Laboratorium, Penanggungjawab Matakuliah/Mata Ajar dan Kelompok Pengajar, Mahasiswa, Staf Administrasi akademik, Penasehat Akademik, Unit Bimbingan dan Konseling, jabatan struktural lainnya sesuai jurusan/PS. A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran

1. Pimpinan Fakultas (1) Pimpinan Fakultas terdiri dari Dekan, Pembantu Dekan I Urusan Akademik,

Pembantu Dekan II Urusan Personalia dan Keuangan, Pembantu Dekan III Urusan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

(2) Pimpinan Fakultas dalam Pedoman Akademik ini berfungsi sebagai Pimpinan struktural fakultas dalam implementasi Kurikulum

(3) Pimpinan fakultas bertugas : a. Menyelenggarakan tugas dan fungsi fakultas dalam memelihara

penyelenggaraan pendidikan oleh jurusan khususnya dalam implementasi Kurikulum

b. Merumuskan jabaran produk normatif Senat Fakultas menyangkut penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi kedalam program operasional.

c. Merumuskan Kebijakan Operasional Fakultas terkait dengan penyelenggaraan dan pengembangan Kurikulum

2. Gugus Penjaminan Mutu ( GJM ) Fakultas (1) Gugus Jaminan Mutu Fakultas ( GJM ) adalah Unit Penunjang Fakultas

dibawah dan bertanggungjawab kepada Dekan dalam hal pengendalian standar dan penjaminan mutu institusi fakultas

(2) Gugus Jaminan Mutu bersifat ad hoc sesuai dengan kebutuhan fakultas (3) Dalam melaksanakan tugasnya mengacu pada Pusat Penjaminan Mutu

Universitas

3. Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) Program Studi Farmasi (1) Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) Program Studi Farmasi adalah Unit Penunjang

Program Studi di bawah dan bertanggungjawab kepada Ketua Program Studi dalam hal pengendalian standar dan penjaminan mutu .

Page 39: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

(2) Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) bertugas : a. Menyusun Standar Penjaminan Mutu Program Studi Farmasi dalam

melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan KBK . b. Menyusun dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional Monitoring

dan Evaluasi terhadap jurusan dalam penyelenggaraan KBK Program Studi Farmasi

c. Bersama PEU / Tim Kurikulum melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum dan proses belajar mengajar oleh Jurusan.

4. Pharmaceutical Education Unit (PEU) (1) Pharmaceutical Education Unit (PEU) Program Studi adalah Unit pembantu

pimpinan Program Studi dalam perencanaan, pengkajian, dan pengembangan, monitoring dan evaluasi internal Program Studi di bawah dan bertanggungjawab kepada Ketua Program Studi dalam hal: kurikulum, proses belajar mengajar, ketrampilan instruksional dosen, dan infra struktur akademik Program Studi

(2) Dalam menjalankan fungsi tersebut diatas PEU bertugas menyelenggarakan

seminar/lokakarya, studi pengembangan dan bechmarking dalam rangka:

1. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Kurikulum dan Evaluasi Kurikulum,

2. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Proses Belajar Mengajar dan Evaluasi Hasil Belajar ;

3. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Keterampilan Instruksional Dosen; dan Konsep Pengembangan Infrastruktur Jurusan.

Hasilnya untuk disampaikan kepada Ketua Program Studi

5. Organisasi Program Studi Farmasi (1) Program Studi Farmasi dalam Pedoman Akademik ini adalah Program Studi

yang berada dibawah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya atas nama Rektor Universitas Brawijaya.

(2) Personalia Program Studi Farmasi terdiri dari seorang Ketua dan seorang sekretaris yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua/Sekretaris Jurusan / PS Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

(3) Struktur dan Kedudukan Progarm Studi Farmasi sesuai dengan struktur Jurusan/PS menurut Struktur dan Kedudukan Organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

(4) Program Studi Farmasi berfungsi sebagai unit struktural dalam organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang bertanggungjawab kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sebagai unit penyelenggara pendidikan.

(5) Dalam menyelenggarakan Program Studi, bertugas :

Page 40: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

1. Mengoperasionalkan visi, misi, dan grand strategy fakultas sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dibidang akademik khususnya dalam penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas,

2. Menetapkan Silabus dan Isi Pengajaran, 3. Menetapkan area, komponen, dan kompetensi bahan ajar tiap

Matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi, 4. Menjaga agar seluruh area kompetensi tersebar secara proporsional

dalam seluruh matakuliah dan keterampilan yang dibelajarkan , 5. Menetapkan laboratorium yang akan menjadi host sebagai tempat utama

pembelajaran kompetensi terkait ; 6. Mengkoordinasikan Penanggung Jawab Matakuliah Kompetensi 7. Mengkoordinasikian pelaksanaan pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar

di Program Studi Farmasi (6) Struktur organisasi Program Studi Farmasi sesuai struktur terlampir. (7) Dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan Kurikulum Berbasis

Kompetensi , Program Studi Farmasi berkoordinasi dengan : 1. Pimpinan fakultas, dalam hal implementasi kebijakan akademik fakultas,

dan penyelenggaraan ketetapan fakultas terkait dengan tugas dan fungsi jurusan;

2. Jurusan/PS lain dilingkungan Fakultas dalam hal resource sharing penggunaan sumberdaya manusia, sarana, prasarana, dan unit-unit penyelenggara pendidikan serta administrasi akademik fakultas;

3. Unit Jaminan Mutu dalam hal koordinasi pemantauan penjaminan mutu kurikulum dan pelaksanaan proses belajar mengajar ;

4. PEU/Tim Kurikulum antara lain dalam hal : a. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Kurikulum dan

Evaluasi Kurikulum, b. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Proses Belajar

Mengajar dan Evaluasi Hasil Belajar ; c. Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Keterampilan

Instruksional Dosen; dan Konsep Pengembangan Infrastruktur Jurusan.

5. Departemen , berfungsi : a. Mengkordinir mata kuliah yang ada di Program Studi Farmasi b. Mengkordinasi penyusunan bahan ajar mata kuliak dan Praktikum c. Memonitor dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran Kurikulum

Berbasis Kompetensi 6. Laboratorium antara lain dalam hal :

a. Penempatan dosen laboratorium dalam kelompok pengajar pengampu mata kuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi ;

b. Penetapan bahan ajar matakuliah laboratorium dalam matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi ;

c. Pemanfaatan sarana dan prasarana akademik yang dimiliki laboratorium dalam pembelajaran terintegrasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Page 41: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

d. Monitoring dan Evaluasi Proses dan Hasil pelaksanaan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.

7. Penanggung jawab Matakuliah Kompetensi (PJMK) / Penanggung Jawab Blok (PJ Blok), dalam hal : a. Mengkooordinasikan penyusunan jadwal dan materi pembelajaran b. Pelaksanaan ujian dan penilaian Mata Kuliah Kompetensi

8. Sub bagian Administrasi Akademik Fakultas dalam hal : a. Mengkoordinasikan unit administrasi khusus jurusan dalam jajaran

tata usaha khususnya di bagian adminsitrasi akademik fakultas untuk tata laksana administrasi pengajaran dan pelaksanaan pembelajaran di Laboratorium

b. Mengusulkan kebutuhan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengembangan sarana dan prasarana tata usaha dan bagian administrasi akademik fakultas yang diperlukan bagi perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran;

9. Dosen Penasehat Akademik, melalui otoritas Pembantu Dekan I dalam hal pembimbingan rencana studi, cara belajar, dan pemantauan proses dan hasil belajar mahasiswa;

10. Unit Bimbingan Konseling, melalui otoritas Pembantu Dekan III dalam hal bimbingan non akademik yang diperlukan mahasiswa.

11. Struktur – struktur lain sesuai dengan fungsi masing – masing. 12. Mahasiswa melalui perwakilannya, dalam hal : perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi proses belajar mengajar.

6. Laboratorium (1) Laboratorium adalah unit fakultas yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran,

sumber belajar, dan dosen dalam disiplin ilmu terkait dengan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi maupun pembelajaran Konvensional.

(2) Dalam Pedoman Akademik ini, laboratorium bertugas: a) Memfasilitasi Program Studi dalam penggunaan sarana dan prasarana

belajar baik sebagai host maupun sebagai wadah penunjang pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi maupun pembelajaran Konvensional;

b) Memfasilitasi Program Studi dengan menunjuk dosen laboratorium atas permintaan Program Studi untuk menjadi Penanggung jawab Matakuliah/ Blok dan atau anggota kelompok pengajar matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi.

c) Memfasilitasi Program Studi dengan menunjuk dosen laboratorium untuk pembelajaran Konvensional.

d) Memfasilitasi Program Studi dengan mengkontribusikan bahan ajar matakuliahnya yang relevan dengan kompetensi tertentu/tujuan pembelajaran.

(3) Dalam hal memfasilitasi hal-hal tersebut dalam butir (2), laboratorium seyogyanya : a) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Program Studi untuk menjaga

pemerataan pendistribusian dosen laboratorium dalam kegiatan Program

Page 42: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Studi agar seluruh dosen laboratoriumnya berfungsi maksimal dalam memenuhi standar EWMP masing-masing dosen.

b) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Program Studi untuk menjaga agar program pengajaran laboratorium (kuliah dan praktikum) tersebar dalam program pengajaran Program Studi secara proporsional agar Tujuan Instruksional masing-masing Matakuliah laboratorium tetap dapat dicapai secara maksimal.

c) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan Program Studi untuk menjaga agar isi matakuliah (course content) laboratorium dapat terdistribusikan secara proporsional kedalam silabus jurusan .

d) Memelihara dan mengembangkan mutu isi matakuliah yang relevan dengan kompetensi yang akan dicapai lulusan.

e) Tetap mengembangkan potensi akademik, keterampilan instruksional, penelitian dan pengembangan ilmu bagi dosen di lingkungannya.

(4) Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala laboratorium yang bertanggungjawab kepada Dekan dalam perancangan dan pelaksanaan tugas-tugas laboratorium.

(5) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala laboratorium dibantu oleh satu atau lebih Penanggung Jawab Pembelajaran (PJP) untuk mengkoordinasikan pembelajaran setiap Program Studi yang menggunakan Laboratorium terkait dalam proses belajar mengajarnya.

7. UPT Labskill & Laboratorium Sentral Biomedik (1) UPT Labskill dan Laboratorium Sentral Biomedik dalam Pedoman Akademik

ini adalah Unit Penunjang Teknis Fakultas dibawah Dekan yang berfungsi menjadi tempat memfasilitasi pembelajaran Keterampilan Klinis, Penelitian, dan Pembelajaran Biomedik yang bisa digunakan semua Jurusan.

8. Unit Administrasi Akademik Jurusan (1) Urusan Administrasi Akademik Jurusan dalam Pedoman Akademik ini, adalah

staf tata usaha fakultas yang bertugas khusus menunjang administrasi pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh Jurusan

(2) Sebagai staf penunjang pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh Jurusan, staf ini bertugas membantu Jurusan dengan memberikan daya dukung dalam operasionalisasi akademik serta melaksanakan registrasi akademik yang meliputi : a) Registrasi mahasiswa baru dan daftar ulang mahasiswa lama, b) Registrasi keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan akademik khusus

seperti semester pendek dan lain-lain. c) Presensi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar; d) Membantu penjadwalan kegiatan, tempat dan waktu pembelajaran

berkoordinasi dengan Program Studi lain;

Page 43: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

e) Administrasi Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi mahasiswa peserta Kurikulum Berbasis Kompetensi ;

f) Melaksanakan penyusunan, penyimpanan, dan pemanfaatan database akademik dalam Sistim Informasi Akademik ( Siakad ) ;

g) Melaksanakan pengisian berkala dan berkesinambungan borang akreditasi akademik;

h) Melaksanakan penyiapan sarana/prasarana rapat-rapat akademik Program Studi

9. Penanggungjawab Matakuliah (PJMK) (1) Penanggungjawab Matakuliah ialah dosen yang ditetapkan Dekan untuk

mengkoordinasikan sebuah Kelompok Pengajar dalam perancangan, pembelajaran dan evaluasi hasil belajar dan pelaksanaan sebuah Matakuliah Kompetensi (MKK).

(2) Dalam mengelola MKK dibawah koordinasinya, PJMK bertugas : a) mengkoordinaskan jadwal, pembelajaran, dan ujian MKK b) mengkoordinasikan tugas mengajar dosen dalam kelompok, c) menetapkan model pembelajaran yang digunakan, d) menyampaikan hasil belajar mahasiswa kepada Program Studi dan atau

matakuliah disiplin ilmu terkait dengan MKK tertentu (3) Penanggungjawab matakuliah bertanggungjawab dan berada dibawah

koordinasi Program Studi.

10. Kelompok Pengajar (1) Kelompok Pengajar dalam Pedoman Akademik ini adalah sekelompok dosen

yang ditunjuk Program Studi Framasi dan mewakili Laboratorium sebagai Pengampu / Nara Sumber matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi terkait disiplin ilmu masing-masing;

(2) Kelompok pengajar bertanggungjawab secara fungsional kepada Program Studi dan secara struktural kepada Laboratorium.

(3) Kelompok Pengajar berfungsi sebagai pelaksana pembelajaran dan evaluasi hasil belajar Matakuliah Kompetensi atas nama Program Studi.

(4) Kelompok Pengajar merupakan kelompok dosen dari berbagai disiplin ilmu yang diintegrasikan baik secara vertikal maupun horizontal.

11. Mahasiswa (1) Mahasiswa dalam Pedoman Akademik ini adalah mahasiswa yang berhak

mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya apabila memenuhi kriteria berikut : a) Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui berbagai

seleksi resmi penerimaan mahasiswa baru, alih perguruan tinggi sesuai persyaratan Universitas/ Fakultas ;

b) Terdaftar pada Tahun Akademik bersangkutan

Page 44: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

c) Memiliki Normor Induk Mahasiswa d) Memenuhi dan atau tidak melakukan pelanggaran terhadap persyaratan

administratif yang ditentukan Universitas/ Fakultas/ Jurusan untuk mengikuti pendidikan

e) Mengisi dan memiliki Kartu Rencana Studi atau Kartu Perubahan Rencana Studi

f) Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Universitas/ Fakultas/ Jurusan.

(2) Mahasiswa berhak : a) Memperoleh pendidikan yang sebaik-baiknya b) Memperoleh informasi dan sosialisasi yang memadai atas segala sesuatu

terkait dengan program pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diikutinya;

c) Ikut dan menyampaikan pendapat dan aspirasinya dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi institusional program pendidikan yang diikuti;

d) Memperoleh bantuan bimbingan, konseling dan kepenasehatan akademik.

(3) Mahasiswa berkewajiban : Mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan akademik dan administratif Fakultas, Program Studi , maupun Laboratorium yang berlaku.

(4) Proses penyampaian pendapat/ aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Jurusan dalam segala permasalahan menyangkut kemahasiswaan, minat, bakat, kesejahteraan, serta pembinaan ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling.

(5) Proses penyampaian pendapat/ aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui Pembantu Dekan I Bidang Akademik dan Program Studi dalam segala permasalahan menyangkut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta kepenasehatan akademik

Page 45: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

D. Prosedur dan Koordinasi Proses Pembelajaran

Gambar 1: Bagan Pembelajaran KBK PSF – FKUB

UJM

Dekan

PD I,II,III

Ketua Program Studi

Sekretaris Program Studi

Pharmaceutical

Education Unit

(PEU)

PJMK

MKK

Sekretariat

PSF

Subag Akademik Ka Ur Adm Akad PSF

PJP

Kepala

Laboratorium

Ur PSF Sarana/Prasara

na Akademik

Ur PSF Pengelolaan

PBM

Ur PSF Evaluasi

Hasil Belajar

PJP

PJP

Kalab Sentral Biomedik

Page 46: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

1. Dekan, dalam Pedoman Akademik ini, memimpin dan mengkoordinasikan Program Studi, PEU, UJM, Lab Sentral Biomedik untuk keharmonisan

2. Pharmaceutical Education Unit menyusun Rancangan Kurikulum, Silabus, Model Pembelajaran, Model Evaluasi, bersama-sama Jurusan. Draft Rancangan diserahkan kepada Dekan sebagai pertimbangan pelaksanaan Kurikulum setiap tahun ajar;

3. Melalui Rapat Koordinasi dengan Program Studi, PEU, GJM, PJM, Dekan memutuskan menetapkan Kurikulum dan Pelaksanaannya untuk satu tahun ajar.

4. Senat Fakultas mengesahkan Penetapan Kurikulum satu tahun ajar 5. Program Studi Farmasi memiliki sebuah sekretariat dipimpin sekretaris Program

Studi dan mempunyai sekurang-kurangnya seorang staf sekretariat. 6. Sekretariat Program Studi mengadministrasikan database Program Studi,

pengarsipan surat keluar masuk Jurusan, dan berkoordinasi dengan Bagian Tata Usaha Fakultas terkait dengan tugas Jurusan.

7. Dalam mengkoordinasikan pembelajaran, Program Studi membawahi PJMK dari masing-masing Matakuliah Kompetensi.

8. Dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar, PJMK , melalui sekretaris Program Studi berkoordinasi dengan staf Bagian Tata Usaha Subag Akademik Urusan Administrasi Akademik Program Studi Farmasi terkait urusan yang diperlukannya.

9. Dalam melaksanakan dukungan penunjang pembelajaran Program Studi, Urusan Administrasi Program Studi Farmasi terdiri dari sekurang-kurangnya seorang staf masing-masing untuk : 1) Urusan Sarana/Prasarana Akademik Program Studi Farmasi, 2) Urusan Pelaksanaan Pembelajaran, dan 3) Urusan Evaluasi Hasil Belajar.

10. Staf Urusan Sarana/Prasarana Akademik ditunjuk diantara staf subag Umum Tata Usaha berkoordinasi dengan Kepala Urusan Administrasi Akademik Program Studi bertugas : 1) menyediakan ruangan dan sarana pembelajaran serta fasilitas sumber belajar yang diperlukan Program Studi, dan 2) Perawatan serta sustainabilitas prasarana termasuk listrik agar pembelajaran terlaksana tanpa gangguan.

11. Staf Urusan Pelaksanaan Pembelajaran bertugas : 1) mengadakan/ menggandakan modul, lembar-lembar observasi dan perangkat lunak pembelajaran lainnya, 2) bersama Kasubag Akademik mengatur pelaksanaan adminsitrasi tempat dan waktu ujian.

12. Staf Urusan Evaluasi Hasil Belajar bertugas : 1) membuat form ujian MKK, Keterampilan dan perangkat lunak evaluasi lainnya, 2) pengolahan nilai bekerja sama dengan TIK Fakultas dan Sekretariat Program Studi, 3) administrasi KRS,KHS, 4) mengolah dan menyimpan data nilai untuk academic transcript, competency transcript, sertifikat kompetensi.

13. Staf sekretariat PEU dan UJM dapat ditunjuk diantara Staf Urusan Akademik Program Studi Farmasi.

Page 47: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

14. Nama-nama staf Urusan Akademik diatas diumumkan terutama kepada para PJMK.

15. Jurusan membawahi dan mengkoordinasikan semua PJMK dalam menjadwal pembelajaran dan evaluasi MKK dengan menugaskan urusan administrasi akademik Program Studi Farmasi untuk secara langsung membantu kelancaran administrasi penyelenggaraan pembelajaran dan evaluasi.

16. Kepala Laboratorium berkoordinasi dengan Program Studi dalam : 1) penunjukan dosen PJMK, 2) penunjukan dosen anggota kelompok pengajar MKK terkait,3) penggunaan prasarana/sarana laboratorium untuk pembelajaran MKK dan Keterampilan, 4) penetapan bahan ajar kompetensi terkait matakuliah disiplin ilmunya, 5) pembuatan soal-soal ujian.

17. Kepala laboratorium berkoordinasi dengan Program Studi Framasi FK Unibraw melalui Penanggung Jawab Pembelajaran Laboratoriumnya.

18. Program Studi berkoordinasi dengan Kepala kepala laboratorium Sentral Biomedis untuk Penelitian/Pengembangan Pembelajaran Biomedis.

19. Program Studi, Pharmaceutical Education Unit, Unit Jaminan Mutu Program Studi, Kepala Laboratorium Sentral Biomedis membuat laporan berkala kepada Dekan.

Page 48: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

E. Struktur Organisasi Program Studi Farmasi FKUB

DEKAN FKUB

DR.dr. Samsul Islam, MKes

PRODI FARMASI

Ka: Drs Bambang Sidharta Apt, MS

Sekr: DR. Atikah, Apt, MSc

PHARMACEUTICAL EDUCATION UNIT (PEU)

DR. Atikah, Apt, MSc

UNIT JAMINAN MUTU (UJM)

DR. Soebiantoro, Apt, MSc

DEPT. FARMASETIKA DEPT. FARMAKOGNOSI &

FITOKIMIA

DEPT. FARMASI

KOMUNITAS

DEPT. FARMASI KLINIK DEPT. KIMIA FARMASI

KETUA:

DR. Soebiantoro, Apt,

MSc

ANGGOTA:

DR. Atikah, Apt, MSc

Dahlia P., S.Si., Apt

Efta Triastuti., S.Si.,Apt

KETUA:

Dra S.Jazimah Iswarin,

Apt, MSi.

ANGGOTA:

DR Endang Kartini, Apt,

MS.

Alifia Putri Febriyanti.,

S.Farm.,Apt

KETUA:

Dra Diana Lyrawati,

Apt,MS,PhD

ANGGOTA:

DR Sri Winarsih, Apt, MKes

Drs Agus Sunarko, Apt

Reta Anggraeni, Ssi, Apt

Alifia P.F., S.Farm.,Apt

Efta T., S.Si.,Apt

Ferry W., S.Si.,Apt

Hananditia R. P.,

S.Farm.,Apt

Rudy Salam., S.Farm., Apt

KETUA:

Drs Helmie Bafaldal Apt

MSi

ANGGOTA:

Drs Bambang Sidharta

Apt, MS

Drs Abdul Razak Apt.,

SpFRS

Dra Ida Arofa Apt

Hananditia Rachma P.,

S.Farm.,Apt

Rudy Salam., S.Farm., Apt

KETUA:

Drs Santoso Apt

ANGGOTA:

Ferri Widodo., S.Si.,Apt

Dahlia P., S.Si., Apt

Tata Usaha

Page 49: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

F. Koordinasi Mata kuliah Program Studi FKUB

Dekan FKUB Pembantu Dekan I, II, III

MKDU Dept. Farmasi

Komunitas

Dept. Farmasi

Klinik

Dept.

Farmasetika

Dept.

Farmakognosi &

Fitofarmasi

Dept. Kimia

Farmasi

Ka. Prodi Farmasi

Sekr. Prodi Farmasi

Mata Kuliah :

Filsafat

Kefarmasian.

Managemen

Keterampilan

belajar.

Managemen

Penelitian.

Agama

Fisika Farmasi

Biologi Farmasi

Kewarganegaraan &

Pancasila

Statistika Dasar

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

Mata Kuliah :

Biologi Molekuler

Farmakodinamik-

Farmakokinetik

Anatomi-Histologi

Biokimia

Mikrobiologi -Parasitologi

Fisiologi-Patofisiologi

Biofarmasi

Imunologi

Patologi Klinik

Toksikologi

Signs & Symptoms (Tanda

& Gejala Klinik)

Farmakoterapi Sistem

Organ I

Farmakoterapi Sistem

Organ II

Farmakoterapi Sistem

Organ III

Farmakoterapi Infeksi &

Tumor

Drug Abuse

Mata Kuliah :

Formulasi Sed. Solida

Formulasi Sed. Cair

Non Steril

Formulasi Sed.

Semisolida

System Penghantaran

Obat

Stabilitas Obat

Formulasi Sed. Steril

Interaksi Obat

Mata Kuliah :

Botani Farmasi

Farmakognosi

Bioanalisis

Bioteknologi Sed.

Farmasi

Biosintesis &

Kultur Jaringan

Kimia Bahan Alam

Mata Kuliah :

Kimia Dasar

Kimia Organik

Kimia Analitik

Kimia Instrumen

Kimia SIntesis

Kimia Medisinal

Farmasi Lingkungan

Mata Kuliah :

Pengantar

Kewirausahaan

Hukum & Etika

Perilaku Manusia

Preskripsi I (Solid)

Pengenalan Kefarmasian

Ilmu Kes. Masy. I

Ilmu Kes. Masy. II

Preskripsi II (cair)

Preskripsi III (semisolida)

Manajemen Farmasi

Pengobatan Sendiri &

ESO

KIE

Kewirausahaan

Layanan Kefarmasian

Pengenalan YanMed

Page 50: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

BAB IV

PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

A. Silabus Pembelajaran

(1) Silabus Pembelajaran merupakan rencana kegiatan proses belajar mengajar dalam 1 semester, yang memuat unsur-unsur matakuliah, kode matakuliah, bahan ajar matakuliah ( course content ) dan kode bahan ajar, serta beban studi masing-masing matakuliah.

(2) Silabus Pembelajaran disusun dengan memperhatikan : beban studi proporsional per semester dengan catatan jumlah beban studi keseluruhan minimal 146 sks untuk keseluruhan 8 semester pendidikan Sarjana Farmasi dan 28 SKS untuk Pendidikan Profesi Apoteker

(3) Matakuliah dalam 1 semester disusun dengan memperhatikan : 1. Hubungan pre-rekuisitas dengan matakuliah

semester diatas dan dibawahnya, agar proses pembelajaran berlangsung runtut dan sistimatis,

2. Hubungan ko-rekuisitas antar matakuliah dalam semester yang sama agar diperoleh pemahaman yang integratif, holistik, dan komprehensif lintas ilmu terkait dengan pembelajaran satu atau lebih kompetensi/subkompetensi.

3. Hubungan dengan pembelajaran keterampilan dan metodologi yang relevan dengan matakuliah dalam semester yang sama.

B. Waktu dan Tempat Pembelajaran

(1) Waktu dan tempat Pembelajaran disusun dan ditetapkan oleh Program Studi dengan berkoordinasi dengan laboratorium.

(2) Waktu pembelajaran setiap subkompetensi disesuaikan dengan beban studi masing-masing.

Page 51: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

(3) Waktu untuk pembelajaran mandiri ditetapkan sendiri oleh mahasiswa

(4) Mahasiswa dapat meminta pembelajaran semisal kuliah pakar bila dibutuhkan

C. Strategi Pembelajaran

(1) Kurikulum dilaksanakan dengan pendekatan/ strategi SPICES, (Student-centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective/ Early Cinical Exposure, Systematic).

(2) Program pembelajaran harus diupayakan terpusat pada aktivitas mahasiswa semisal diskusi, belajar mandiri, self inquiry, seminar,dan cara belajar aktif lainnya sepanjang dimungkinkan.

(3) Program Pembelajaran harus diupayakan menggunakan atau mengetengahkan “ Masalah “ sebagai titik masuk penguasaan ilmu, keterampilan, dan perilaku, serta pemicu ( trigger ) pembelajaran aktif oleh mahasiswa.

(4) Untuk mendapatkan penguasaan holistik dan komprehensif, pembelajaran dilakukan dengan mengintegrasikan matakuliah-matakuliah terkait baik vertikal maupun horisontal ,

(5) Pembelajaran kesehatan masyarakat diberikan lebih awal pada semester-semester dibawah selain untuk berintegrasi dengan matakuliah ilmu farmasi dasar, juga untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa,

(6) Pada Semester VII, Program Studi menetapkan mata ajaran layanan kefarmasian untuk pengenalan cara belajar sistematis ( teaching how to learn) kepada mahasiswa melalui pendekatan Problem-based Learning,

D. Model Pembelajaran

Pendekatan dalam Pembelajaran KBK menggunakan Pendekatan SPICES ( Haarden, 2000 ) : Student Centered, Problem-based, Integrated, Community Oriented, Early Exposure to Clinic and community, dan Systematic.

Page 52: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Elaborasi Pendekatan ini dalam Kurikulum KBK PSF-FKUnibraw dilaksanakan melalui Kuliah, Tutorial dan Praktikum adalah sebagai berikut :

Karakteristik Pembelajaran Proses Belajar Mengajar Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki beberapa karakteristik : a. Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning) b. Pembelajaran Terintegrasi c. Menggunakan Modul d. Pembelajaran Keterampilan ( Skill ) secara terintegrasi

dalam Sistim Pengembangan Keterampilan dan Metodologi

e. Pencapaian Kompetensi melalui Penguasaan Materi Mata Kuliah Kompetensi, Matakuliah Disiplin Ilmu, dan Kompetensi Keterampilan.

(1) Kuliah, Diskusi Kelompok, Tutorial, Seminar

Kuliah dilaksanakan untuk penjelasan pokok bahasan, diskusi pokok bahsan, in groups reading asignment and seminar serta self learning (akses informasi) and seminar Tutorial dilaksanakan dalam bentuk problem (context/case/evidence/portofolio) based learning, pembahasan soal-soal (selected relevance problem), pembekalan dan/atau persiapan untuk praktikum serta discovery learning; self directed learning; cooperative-collaborative learning (proposal skripsi)

(2) Praktikum Praktikum dilaksanakan dalam bentuk : eksperimen pendukung teori/konsep ilmiah; pelatihan ketrampilan (psychomotoric, hard skill); pelatihan problem solving laboratorik; studi eksploratif di tempat kerja /praktek; pelatihan soft/transferable skill; pelatihan peran profesional; demonstrasi (peraga nyata, audio –visual); computer aided learning; project/research based learning (skripsi)

(3) Pembelajaran Mahasiswa Aktif ( Student Active Learning ) Pembelajaran dilaksanakan terutama terpusat pada aktivitas mahasiswa ( student-centered ) mulai dari belajar mandiri mendahului pembelajaran dari dosen sampai dengan

Page 53: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

pencarian ilmu secara mandiri ( self acquired ) baik dengan mencari kepustakaan, mengunduh dari internet, berdiskusi dengan teman, mencari narasumber sehingga dosen bukan satu-satunya sumber informasi. Dalam konteks pembelajaran Mahasiswa Aktif ini, peran dosen dititik beratkan pada fungsi fasilitasi dan tutorial.

(4) Pembelajaran Terintegrasi Pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi baik vertikal antara Pembelajaran farmasi klinis dan komunitas dengan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Farmasi Dasar, Ilmu Farmasi, Kedokteran Dasar dan Dasar Kedokteran, maupun secara horisontal antara pembelajaran klinik satu dengan lainnya atau antara pembelajaran Ilmu-Ilmu Farmasi Dasar dan Ilmu farmasi satu dengan lainnya, 1) Pembelajaran terintegrasi dimaksudkan agar :

Mahasiswa memperoleh penguasan kompetensi Apoteker secara holistik dan komprehensif ;

Sistim Pembelajaran memperoleh efisiensi setinggi mungkin dengan pengurangan tumpang-tindih bahan ajar masing-masing laboratorium / departemen satu dengan lainnya;

Matakuliah Disiplin Ilmu Prasyarat dan yang mempersyarati dapat diintegrasikan;

Penggunaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran menjadi lebih efektif dalam perencanaan, pengadaan, maupun operasionalisasinya secara terencana.

(5) Modul 1) Mulai tahun ajaran 2009-2010, proses pembelajaran

KBK sebagian menggunakan Modul dalam setiap pembelajaran Matakuliah Kompetensi

2) Setiap Modul disusun oleh Kontributor Penyusun Modul yang diambil dari dosen-dosen dari laboratorium terkait dengan pembelajaran Modul tersebut.

3) Setiap Modul disusun dengan sekurang-kurangnya berisikan :

Page 54: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Rumusan Kompetensi , Komponen Kompetensi, dan Area Kompetensi sesuai Pedoman Konsil Kedokteran Indonesia ,yang ingin dicapai melalui pembelajaran sebuah Modul.

Overview untuk memberikan gambaran umum proses dan isi pembelajaran modul agar mahasiswa memahami konteks dan prosedur pembelajaran modul.

Tugas Modul ( Modul Task ) untuk dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa dan saling diklarifikasi dalam Diskusi Kelompok diantara mahasiswa.

Referensi untuk mempermudah mahasiswa mencari rujukan utama dalam mempelajari modul khususnya dalam mengerjakan tugas modul.

Reader dalam bentuk lembar kopi dari halaman-halaman referensi yang sulit diperoleh mahasiswa karena ketersediaan Referensi yang terbatas.

4) Pembelajaran Modul tidak selalu oleh dosen kontributor modul, melainkan oleh dosen yang diusulkan Penanggung Jawab Matakuliah ( PJMK ) dan mendapat persetujuan Kepala Laboratorium dosen bersangkutan.

5) Banyaknya Isi Modul, Overview, dan Tugas Modul harus disesuaikan dengan beban studi dan model pembelajarannya masing-masing agar supaya Modul layak digunakan dan tidak terlalu memberatkan mahasiswa.

6) Modul yang telah disusun oleh Kontributor Modul hendaknya dikonsultasikan kepada Laboratorium terkait untuk kemudian diserahkan kepada Pharmaceutical Education Unit untuk penggandaannya.

7) Penyerahan Modul kepada Pharmaceutical Education Unit disertai :

Usulan nama Penanggungjawab Matakuliah ( PJMK ) nama untuk dibuatkan penetapannya oleh Dekan.

Usulan nama Pengampu Matakuliah dan Fasilitator/Tutor pembelajarannya untuk dibuatkan urat Tugasnya oleh Dekan

Page 55: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Rancangan Pembelajarannya , untuk diserahkan kepada Jurusan guna penyusunan Jadual Pelaksanaan Pembelajarannya.

(6) Pembelajaran Cara Belajar dengan Problem-Based Approach

Membelajarkan cara belajar yang sistimatis mengikuti pola akademik yang sederhana tetapi sistimatik dengan tujuan :

1. Membiasakan diri menghadapi problematika nyata yang akan dihadapi kelak dimasyarakat.

2. Mengidentifikasi Masalah dibalik fenomena kesehatan yang dijumpai.

3. Menetapkan Tujuan Belajar sesuai dengan kekurangan dan kebutuhan masing-masing individu mahasiswa.

Meningkatkan kemampuan belajar aktif dan mandiri melalui pengembangan kemampuan self-inquiry dalam mengakses, menganalisis, mensintesis, dan menyimpulkan berbagai informasi.

Melalui (1) dan (2) membelajarkan cara Belajar Sepanjang Hayat ( Life-Long Learning ).

Untuk hal-hal diatas dilakukan pembelajaran Poblem –Based Learning-Approach disamping model pembelajaran-pembelajaran tersebut diatas.

Problem-based Approach hanya merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan oleh karena itu tidak identik dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan tidak akan menggantikan model pembelajaran lain yang dipandang relevan.

Page 56: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

BAB V

EVALUASI KEBERHASILAN

A. Nilai Lulus a. Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap

matakuliah didasarkan pada tiga alternatif penilaian, sebagai berikut: 1. Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP)

yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan 2. Menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN),

yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya

3. Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu menentukan nilai batas kelulusan terlebih dahulu, kemusian membandingkan nilai yang lulus relatif dengan kelompoknya. Disarankan dalam sistem penilaian meggunakan PAN atau gabungan antara PAN dan PAP

b. Hasil nilai akhir matakuliah dilakukan oleh masing-masing

dosen (atau tim dosen) dinyatakan dengan huruf Mutu (HM) dan Angka Mutu (AM) seperti pada tabel berikut:

Kisaran Nilai Huruf Mutu Angka Mutu Golongan Kemampuan

> 80 - 100 A 4 Sangat Baik

> 75 – 80 B+ 3,5 Antara Sangat Baik dan Baik

> 69 – 75 B 3 Baik

> 60 – 69 C+ 2,5 Antara Baik dan Cukup

> 55 – 60 C 2 Cukup

> 50 – 55 D+ 1,5 Antara Cukup dan Kurang

> 44 – 50 D 1 Kurang

0 - 44 E 0 Gagal

c. Pemberian Nilai pada setiap kegiatan dapat dilakukan dengan

huruf mutu (E – A) yang kemudian dikonversikan ke Angka Mutu (0 – 4)

Page 57: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

1. Nilai akhir bagi mata kuliah yang diasuh oleh lebih satu dosen merupakan nilai gabungan dari semua dosen yang digabungkan oleh dosen koordinator.

2. Nilai akhir merupakan gabungan nilai : tugas/quiz, ujian tengah semester dan ujian akhir. Nilai akhir ditentukan dengan kriteria pada butir b

B. Pembobotan

Bobot suatu kegiatan penilaian matakuliah ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi matakuliah secara keseluruhan dalam satu semester Perhitungan Nilai Akhir dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap kegiatan perkuliahan dalam semester tersebut menggunakan rumus :

n

1i

ii

n

1i

iiii

BpBaBmBqBt

Bp.NpBa.NaBm.Nm.NqBq.NtBt

NA

Dengan: Bti adalah bobot nilai tugas terstruktur ke i Bqi adalah bobot nilai kuis ke i Bm adalah bobot nilai ujian tengah semester Ba adalah bobot nilai ujian akhir semester Bp adalah bobot nilai praktikum Nti;Nqi; Nm; Na; Np adalah nilai setiap kegiatan akademik

C. Tahapan Evaluasi

a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu matakuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan penilaian kegiatan praktikum

b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu matakuliah pada semester dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu semester

c. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik

Page 58: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

d. Penilaian melalui tugas tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan pembobotan tertentu

e. Evaluasi Hasil Belajar Merupakan Proses Asesmen yang dilakukan berturutan : 1) Pengukuran ( Scoring ) , 2) Penilaian ( Grading ), 3) Pengambilan Keputusan

Penilaian hasil belajar mahasiswa terdiri dari beberapa cara: 1. Ujian tulis (format jawaban pilihan ganda dan/atau

jawaban kalimat uraian/penjelasan) 2. Ujian Praktikum (laporan/portofolio, pengamatan

ketrampilan/perilaku dan atau ujian tulis) 3. Laporan tugas (tugas baca, tugas seminar dan tugas

pembelajaran PBL) 4. Ujian skripsi (naskah dan sidang presentasi proposal

dan skripsi) 5. Ujian sidang pada program pendidikan profesi

(portofolio, seminar dan ujian sidang) 6. Sertifikasi mengikuti berbagai kegiatan ko-kurikulum

(hard-skill dan soft skill) 7. Kesertaan dalam studi ekskursi 8. Prestasi dalam kegiatan kegiatan kemahasiswaan (olah

raga, seni budaya, organisasi) 9. Prestasi dalam kegiatan program kreativitas

mahasiswa(PKM) 10. Prestasi dalam LKTI-LKPM (lomba karya tulis dan

penelitian mahasiswa) Semua hasil-hasil belajar mahasiswa dalam kurikulum (KHS dan Transkrip Akademik), ko kurikulum dan ekstra kurikulum akan/dapat dikumpulkan dalam suatu sistem portofolio mahasiswa secara mandiri dibimbing dosen wali dan dokumen ini akan digunakan dalam sidang judicium kelulusan dan dapat menjadi berkas kelengkapan lulusan dalam proses melamar pekerjaan. Asesmen PBL dilakukan dengan asesmen proses belajar menggunakan Lembar Observasi untuk menilai keterampilan belajar dan penguasaan ilmunya.

Page 59: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Apabila PBL dilaksanakan sebagai proses pembelajaran Modul maka Ujian Modul adalah asesmen pengukuran sumatifnya sekaligus.

D. Predikat Kelulusan 1. Predikat Kelulusan Program Sarjana PSF-FKUB yang terdiri

atas 3 tingkat, yaitu : A. IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan B. IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan C. IPK 3,51 – 4,00 : Cumlaude

2. Predikat Kelulusan disebut Cumlaude (Dengan Pujian) ditentukan dengan memperhatikan : 1. Salah satu atau keduanya yaitu pada Tahap Akademik (

S.Farm) dan atau tahap Profesi (Apt) 2. Harus memenuhi seluruh persyaratan yang meliputi

Masa Studi, IPK, Nilai Minimal seperti dibawah ini :

Uraian TAHAP AKADEMIK

TAHAP PROFESI S1 Reguler Alih Program

Masa Studi ≤ n + 1 = 5Th n + 0,25 = 2Th n + 0,25 = 2Th

IPK 3,51 – 4.00 3,51 – 4.00 3,51 – 4.00

Nilai Minimal ≥ C+ ≥ C+ ≥ C+

Keterangan n = Lama studi dalam tahun

3. Untuk pendaftaran wisuda universitas dapat menggunakan salah satu predikat cumlaude pada tahap Sarjana atau Profesi.

Page 60: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

BAB VI PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI

G. Ujian Perbaikan 1. Ujian Perbaikan merupakan ujian dalam rangka

memperbaiki nilai akhir pada semester tersebut. 2. Dilaksanakan rentang waktu sesudah UAS yang

terjadwal sampai sebelum KHS keluar. 3. Nilai yang diperbaiki maksimal B. 4. Hasil nilai yang dicapai maksimal B+ atau nilai yang

terbaik. 5. Ada tidaknya penyelenggaraan Ujian Perbaikan

diserahkan kepada kebijakan PJMK / PJ Blok.

H. Semester Pendek 6. Semester Pendek adalah semester yang diadakan pada

tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4 (empat) minggu.

7. Pada akhir Semester Pedek dilakukan Ujian untuk menentukan Score dan selanjutnya dikonversikan kedalam Nilai Huruf ( Grade ).

8. Nilai Akhir Ujian Semester Pendek mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B+ .

9. Semester Pendek dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif dengan bahan ajar review bahan ajar matakuliah kompetensi yang ingin diperbaiki.

10. Semester pendek menggunakan waktu belajar yang sama dengan Semester regular dengan bahan ajar yang dipadatkan.

11. Mahasiswa peserta Semester Pendek harus memenuhi ketentuan :

a. Mahasiswa peserta Semester Pendek adalah mahasiswa yang pernah mengambil Matakuliah tersebut sebelumnya.

Page 61: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta semester pendek untuk matakuliah kompetensi tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek ( KRS-SP ).

c. Membayar SPP Semester Pendek sesuai dengan ketentuan

12. Semester Pendek dapat diselenggarakan sekurang-kurangnya diikuti 5 (lima) Mahasiswa.

13. Mahasiswa peserta Semester Pendek diangap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Pendek yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.

14. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Pendek selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pelaksanaan Semester Pendek dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan.

15. Jumlah SKS yang diambil pada Semester Pendek tidak dibatasi dengan syarat tidak bersamaan waktunya antara Mata Kuliah satu sama lain.

I. Ujian Khusus

16. Dalam hal setelah mengikuti ujian Semester Pendek, mahasiswa belum juga mencapai Nilai Lulus baik untuk Matakuliah Kompetensi wajib maupun Matakuliah pilihan, Program Studi/Laboratorium mengadakan Ujian Khusus (UK) pada akhir Semester VII sebelum Yudisium Sarjana.

17. Syarat mengikuti Ujian Khusus apabila mahasiswa telah mengambil semua Mata Kuliah, KKN dan Ujian Tugas Akhir. (mengumpulkan kredit 144-160 sks) namun IPK kurang dari 2,00

18. Nilai Akhir Ujian Khusus mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B.

19. Biaya untuk mengikuti Ujian Khusus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

Page 62: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

J. Semester Khusus

20. Semester Khusus adalah pelaksanaan kegiatan akademik yang dilaksanakan bersamaan dengan waktu Semester Pendek.

21. Semester Khusus diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak dapat mengambil Matakuliah Reguler disebabkan oleh suatu hal yang dibenarkan oleh Peraturan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

22. Mahasiswa peserta Semester Khusus harus memenuhi ketentuan:

a. Mendaftar sebagai peserta Semester Khusus

b. Membayar SPP Semester Khusus sesuai dengan ketentuan

23. Mahasiswa peserta Semester Khusus diangap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Khusus yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.

24. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Khusus selambat-lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pelaksanaan Semester Khusus dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan.

25. Nilai perolehan maksimum B+.

K. Kepenasehatan Akademik 1. Jurusan/Program Studi menetapkan sejumlah Dosen

sebagai Penasehat Akademik bagi mahasiswa. 2. Penasehat akademik ( PA ) bertugas :

(1) Mengetahui jumlah kredit yang diambil dalam Kartu rencana studinya ( KRS ) berdasarkan hasil studi sebelumnya ( KHS ).

(2) Memproses pengisian KRS serta bertanggungjawab atas kebenaran isinya.

3. Penasehat akademik harus benar-benar menguasai peraturan akademik, sistim pendidikan, sistim evaluasi hasil belajar agar mampu membantu mahasiswa secara maksimal dalam menentukan beban dan prioritas

Page 63: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

matakuliah yang perlu diambil untuk semester berikutnya agar efektif mengikuti pembelajaran pada setiap semester.

4. Administrasi kepenasehatan akademik diatur melalui sejumlah daftar dan kartu yang harus dipahami Penasehat Akademik, maing-masing ;

(1) Daftar : a. Daftar nama mahasiswa b. Daftar Hadir mahasiswa c. Daftar Nilai Ujian

(2) Kartu : a. Kartu Rencana Studi ( KRS ), dikeluarkan oleh

Jurusan, mencatat semua matakuliah yang diprogramkan mahasiswa pada masing-masing semester.

b. Kartu hasil Studi ( KHS ) dikeluarkan oleh Jurusan, mencatat Nilai yang diperoleh mahasiswa bagi matakuliah yang di program dalam KRS.

(3) Jurusan berhak mengesahkan kartu Hasil Studi dan menetapkan Kartu Rencana Studi untuk semester berikutnya

(4) Mengingat bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi menggunakan sistim 2 blok dalam 1 semester, maka dalam mengisi KRS, mahasiswa dan Penasihat Akademiknya harus benar-benar memperhatikan kemampuan ( baca : IPK ) mahasiswa karena dalam KRS tidak ada alternatif MKK melainkan seluruh MKK dalam blok 1 semester harus diikuti.

(5) Mahasiswa dengan IPK rendah atau berisiko gagal terutama berisiko drop out dianjurkan tidak mengikuti semester berikutnya dan dianjurkan memperbaiki nilai dengan mengikuti kembali Modul-Modul dengan Nilai kurang atau disarankan pindah ke Program Studi diluar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Page 64: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

(6) Keputusan drop Out harus dibicarakan antara Penasehat Akademik dan Jurusan untuk direkomendasikan kepada Dekan. Keputusan drop out dikeluarkan Dekan dengan pengesahan dari Senat fakultas.

(7) Keputusan drop-out tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Akademik Universitas.

(8) Kepenasehatan akademik dibawah koordinasi pembantu Dekan I Bidang Akademik.

L. Bimbingan Konseling 26. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan

secara sistimatis dan intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, sosial, studi dan karir, demi masa depannya.

27. Bimbingan Konseling diberikan oleh Konselor yang mempunyai keahlian dibidangnya dalam satu unit Bimbingan Konseling Fakultas

28. Pembimbingan dan Konseling dibawah koordinasi Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan

29. Konselor ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan. 30. Usul Bimbingan dan Konseling dapat diajukan mahasiswa

bersangkutan, penasehat akademik , ataupun oleh jurusan.

Page 65: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

BAB VII PENUTUP

1. Pedoman Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, Pedoman Akademik ini akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

2. Hal-Hal yang belum diatur dalam Pedoman Akademik ini akan

ditetapkan kemudian dengan Keputusan tersendiri.

Page 66: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

LAMPIRAN 1

SILABUS MATA KULIAH KOMPETENSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1. Agama Islam (I) (3 SKS)

Prasyarat: -

Mata kuliah ini membahas tentang alam kehidupan dan isinya; sifat dan

kekuasaan Allah; kitabullah dan kerasulan; pokok-pokok agama Islam;

akhlaqul karimah; syariah (termasuk hukum berkaitan dengan bidang

makanan/minuman; obat; kosmetika) dan ibadah; muamalah Islam dan

kehidupan masyarakat; pengelolaan alam dan lingkungan; Islam untuk

disiplin ilmu dan pengetahuan; Islam dan kehidupan masyarakat.

Pustaka:

Al-qur’an dan terjemahan.

2. Agama Kristen Katholik (I) (3 SKS)

Prasyarat: -

Mata kuliah ini membahas tentang paham menggereja dan beriman dalam

gereja; gereja sebagai keselamatan perutusan gereja; gereja pelayanan

kepemimpinan gereja; tinjauan tentang masyarakat Indonesia; paham

gereja tentang masyarakat; cita-cita negara adil makmur; pribadi yang

swasembada.

Pustaka:

Injil.

3. Agama Kristen Protestan (I) (3 SKS)

Prasyarat: -

Mata kuliah ini membahas pengertian tentang agama; macam-macam

agama & kepercayaan di Indonesia; dasar-dasar agama Kristen; kesaktian

Al-kitab tentang ciptaan Allah; pengertian tentang dunia dan manusia

menurut pandangan-pandangan di luar Alkitab dan menurut Alkitab; tugas

dan tanggung jawab manusia mengatur kehidupan bersama.

Pustaka:

Page 67: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Injil.

4. Agama Hindu (I) (3 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang sejarah

agama Hindu: sumber, ruang lingkup; tujuan agama Hindu: nawa

darsana; tantra yana; panca sradha; tatwa catur warga yoga; pranata

sosial; kuladharma; dharmana; dharma negara, rajadharma, sapta

angga; dandaniti; yadnya dan samskara.

Sejarah agama hindu: sumber, ruang lingkup; tujuan agama hindu: nawa

darsana; tantra yana; panca sradha; tatwa catur warga yoga; pranata

sosial; kuladharma; dharmana; dharma negara, rajadharma, sapta

angga; dandaniti; yadnya dan samskara.

Pustaka:

Tripitaka.

5. Agama Budha (I) (3 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang hakekat

Tuhan YME; kemahakuasaan Tuhan YME; sila Ketuhanan YME; konsepsi

kerukunan hidup beragama dari maharaja Buddhis Asoka; pujangga

buddhis Mpu Tantular; tentang Bodhisatwa; tentang proses tercapainya

Bodhisatwa; tentang sadparamita; tentang Budha; hukum kesunyatan;

penerapan hukum dengan ilmu pengetahuan; paritta, meditasi; kebaktian

dan upacara.Hakekat Tuhan YME; kemahakuasaan Tuhan YME; sila

Ketuhanan YME; konsepsi kerukunan hidup beragama dari maharaja

Buddhis Asoka; pujangga buddhis Mpu Tantular; tentang Bodhisatwa;

tentang proses tercapainya Bodhisatwa; tentang sadparamita; tentang

Budha; hukum kesunyatan; penerapan hukum dengan ilmu

pengetahuan; paritta, meditasi; kebaktian dan upacara.

Pustaka:

Wedha.

6. Kewarganegaraan & Pancasila (I) (3 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran bela

negara tumbuh dan meningkat kecintaan kepada Tanah Air, yakin

Page 68: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

kebenaran Pancasila sebagai idiologi negara/bangsa; rela berkorban untuk

kepentingan bangsa dan negara, serta mampu berfikir secara komprehensif

integral dalam menghadapi masalah-masalah nasional. Melalui pokok

bahasan Wawasan Nusantara Ketahanan Nasional, Politik Strategi

Nasional, Politik Strategi Pertahanan dan Keamanan Nasional serta Sistem

Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, mahasiswa memahami

pentingnya berpartisipasi dalam menjaga kelestarian Negara Republik

Indonesia 17-8-1945 dan mampu menangkal segala ancaman, tantangan,

hambatan dan gangguan, serta turut mengambil bagian dalam

pembangunan nasional.

Pustaka:

1. Sitjen DepHamnas; UU No. 20/1982.

2. Lemhannas, Pendidikan dan Ketahanan Nasional, 1990.

3. Lemhannas, Kewiraan Untuk Mahasiswa, 1992.

7. Etika & Perundangan Kefarmasian (I) (1 SKS)

Prasyarat: -

Sesudah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang

pengertian etika (termasuk sasaran serta normanya) di bidang farmasi;

profesi kesehatan lainnya; hak dan kewajiban pasien dan tenaga kesehatan

dalam pelayanan kesehatan; peraturan perundangan di bidang kefarmasian

& tenaga kesehatan lainnya; pelanggaran serta sanksi secara hukum.

Pustaka:

1. Kumpulan Peraturan Perundang-undangan Farmasi, Anonim, 1983.

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. 453/Menkes/PDR/V/1983,

tentang bahan berbahaya, Jakarta.

3. Anonim, 1990, Paket Kebijaksanaan deregulasi 28 Mei 1990, khusus

di bidang kesehatan (Farmasi), No. 92, Hal. 7 - 83.

4. Anonim, 1992, Undang-undang Kesehatan RI, Saptawira

Widyadinamika, Jakarta.

5. Anonim, 1993, Paket deregulasi 28 Oktober 1993, bidang Farmasi,

Jakarta Pusat G.P, Farmasi Indonesia, Jakarta.

6. Permenkes mengenai P3EK dan P2DPK.

8. Metode Belajar (I) (1 SKS)

Prasyarat: -

Sesudah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang ilmu dan

pengetahuan; ilmu kefarmasian; kefarmasian sebagai profesi; sumpah,

Page 69: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

etika, dan Kode Etik Apoteker; hukum dan praktek profesi kefarmasian;

Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care) sebagai landasan filosofis

praktek kefarmasian.

Deskripsi Kuliah:

Pengantar filsafat; ilmu dan pengetahuan; ilmu kefarmasian; kefarmasian

sebagai profesi; sumpah, etika, dan Kode Etik Apoteker; hukum dan

praktek profesi kefarmasian; Asuhan Kefarmasian (Pharmaceutical Care)

sebagai landasan filosofis praktek kefarmasian; Metodologi Belajar (soft

skill).

Pustaka:

Knolton, C.H., and Pema, R.P. (Eds.), 1996, Pharmaceutical Care,

Chapman & Hall.

9. Pengantar Kewirausahaan (I) (1 SKS)

Prasyarat: -

Sesudah mengikuti kuliah kewirausahaan, mahasiswa memahami konsep

umum kewirausahaan; pengembangan motivasi berprestasi; pengenalan

diri dan lingkungan; kebersamaan dan etika bisnis; pengembangan

kewirausahaan di bidang kefarmasian.

Pustaka:

LP3 Unibraw (UB) Buku Ajar Kewirausahaan.

10. Kimia Farmasi I (I) (2/1 SKS)

Prasyarat: -

Sesudah mengikuti kuliah Kimia Farmasi Dasar, mahasiswa dapat

menjelaskan dan menerapkan teori-teori dasar kimia dan dapat

melaksanakan analisis kualitatif senyawa obat secara konvensional metode

analisis kualitatif sehingga dapat digunakan untuk mendukung mata

kuliah/praktikum lanjutan.

Sesudah mengikuti praktikum Kimia Farmasi Dasar, mahasiswa dapat

menerapkan teori-teori dasar kimia sehingga dapat digunakan untuk

mendukung mata kuliah/praktikum lanjutan.

Deskripsi Kuliah (2 SKS):

Struktur dan ikatan kimia; larutan; kesetimbangan ion dalam larutan;

elektrokimia; pengenalan dan penggunaan alat gelas; menimbang;

Page 70: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

penentuan tetapan fisika; kelarutan; pH dan larutan buffer; reaksi kimia;

ketentuan umum dan sistematika analisis; metode analisis konvensional

yaitu analisis kualitatif senyawa anorganik dan organik.

Deskripsi Praktikum (1 SKS):

Pengenalan alat-alat laboratorium kimia; kinetika kimia; hantaran listrik;

sifat koligatif larutan; standarisasi larutan asam-basa; isolasi dan analisis;

analisis gravimetri dan kolorimetri; ekstraksi pelarut; sifat karbohidrat; lemak

dan protein.

Pustaka:

1. Bishop CB, et al. 1992. Experiments in General Chemistry, 2nd Ed.

Harcourt Brace College Publishers, New York.

2. Brady, JE, 1990, General Chemistry, Principles & Structure, John

Wiley and Sons, New York.

3. Brady JE, Holum JR. 1994. Chemistry, the Study of Matter and its

Changes. John Wiley & Sons Inc, New York.

4. Hein M, et al. 1992. College Chemistry in the Laboratory, 5th Ed.

Broke/Cole Publishing Company, California.

5. Lee R. and L.E. James, 1985. Chemical Demonstration, A

sourcebook for teacher, American Chemical Society, Washington DC.

6. Pauling L. 1970. General Chemistry, 3rd Ed.WH Freeman and

Company, San Francisco.

7. Petrucci, R.H and Harwood, W.S., 1997, General Chemistry,

Principles and Modern Applications, Prentice Hall International Inc,

New Jersey.

8. Skoog D.A., 1994. Analytical Chemistry, An Introduction.

9. Svehla G. and A.I. Vogel, 1982. Macro and Semi Micro Qualitative

Inorganic Analysis, 5th Ed., Longman.

11. Fisika Farmasi Dasar (I) (2/1 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang mekanika;

kalor; gelombang; serta medan listrik dan magnit.

Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat lebih memahami materi-

materi perkuliahan.

Deskripsi Kuliah:

Page 71: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Mekanika meliputi satuan dan pengukuran, hukum-hukum Newton,

kinematika, energi dan momentum, hidrodinamika kalor (termometri dan

ekspansi kalorimetri); hukum-hukum termodinamika; sifat-sifat termal;

gelombang (gerak selaras; getaran benda, gerak gelombang, gelombang

bunyi dan pendengaran); medan listrik (hukum Coulomb, medan listrik,

potensial listrik, kapasitor, arus listrik, elektron, biolistrik); magnet (medan,

induksi medan, garis induksi dan fluks, lintasan partikel bermuatan dalam

medan, gaya pada penghantar berarus dalam medan magnet, medan

magnet karena arus dan muatan listrik bergerak, gaya gerak listrik induksi,

induktansi dan kapasitas, arus bolak-balik).

Pustaka:

Buku ajar mekanika, kalor, gelombang, medan listrik dan magnit.

12. Biologi Farmasi (I) (2/1 SKS)

Prasyarat: -

Mata kuliah ini menyajikan pembahasan mengenai makhluk hidup dan

gejala kehidupan secara utuh yang tercakup dalam materi: Biologi sebagai

sains; materi yang mendasari kehidupan; sel sebagai satuan struktur dan

fungsi; energi untuk kehidupan; informasi genetik; daur sel; mutasi,

rekombinasi dan teknik gen; pertumbuhan dan perkembangan; struktur dan

fungsi pendukung kehidupan; regulasi dan koordinasi; evolusi dan

keanekaragaman hayati; ekologi dan perilaku; perkembangan biologi dan

pemanfaatannya di masa depan.

Pustaka:

1. Campbell, N.A., 1993, Biology, Third ed. The Benyamin Cumming

Publ. Co. Inc. New York.

2. Mc. Fadden, C.H. and W.T. Keeton, 1995, Biology An Exploration of

Life, W.W Norton and Company, New York.

13. Ilmu Kesehatan Masyarakat (I) (1 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat memahami prinsip dasar Ilmu

Kesehatan Masyarakat, dan pengertian orientasi masyarakat dalam usaha-

usaha kesehatan.

Deskripsi Kuliah:

Profesi-profesi dalam bidang kesehatan, penyalahgunaan obat dalam

konteks kesehatan masyarakat, prinsip-prinsip pendidikan kesehatan

Page 72: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

masyarakat dalam usaha-usaha kesehatan, terutama yang berhubungan

dengan farmasi; komunikasi; penerapan statistik dalam penelitian

kesehatan, metode epidemiologi; pengenalan sistem administrasi dan

organisasi kesehatan, kesehatan lingkungan; kesehatan kerja.

Pustaka:

1. Anderson, H.M., et al, 2001, A Handbook for Teaching Courses in

Socio-behavioral Pharmacy, American Association of Colleges of

Pharmacy, Alexandria.

2. Buku Psikologi.

3. Ilmu Kesehatan Jiwa.

14. Bahasa Indonesia (VI) ( 3 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang cara

membuat; kalimat; paragraf; tulisan ilmiah; serta menyampaikan presentasi

dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pustaka:

1. EYD, Bangun Paragraf.

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

15. Bahasa Inggris (VII) (3 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang membuat

paragraf; penulisan dan punctuation; menterjemahkan dari bahasa

Indonesia ke bahasa Inggris yang kontekstual dengan kefarmasian;

melakukan percakapan dan presentasi dalam bahasa Inggris.

Pustaka:

Idiomatic English, Scientific passages for reading - Linguistic exercises.

16. Pengenalan Kefarmasian (I) (1 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang pustaka

baku dalam kefarmasian; perihal obat; dosis obat; kalkulasi dalam

kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin dalam Preskripsi;

aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentuk-bentuk sediaan obat.

Setelah mengikuti tutorial, mahasiswa dapat lebih memahami tentang dosis

obat; kalkulasi dalam kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin

dalam Preskripsi; aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentuk-

Page 73: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

bentuk sediaan obat.

Setelah mengikuti diskusi, mahasiswa dapat lebih memahami tentang dosis

obat; kalkulasi dalam kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin

dalam Preskripsi; aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentuk-

bentuk sediaan obat.

Pustaka:

1. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of

Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA; .Jenkins, G.L.,

et al., 1957.

2. Scoville’s The Art of Compounding, 9th ed., Mac Graw Hill Book Co.

Inc., New York.; Depkes R.I., 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV,

Jakarta.; Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical

Practice, Churchill Livingstone, Longman Group, UK Ltd.

3. Buku B, Nanizar Zaman Yunus.

17. Radio Farmasi (II) (1 SKS)

Prasyarat:

Kimia Farmasi I

Pengertian dasar radioaktivitas sebagai penunjang radiofarmasi meliputi

susunan atom; konfigurasi elektron; hubungan massa dan energi; sinar

pengion; satuan (radiasi, radioaktivitas, energi); efek interaksi sinar gamma

dengan materi; peluruhan; reaksi inti; proteksi radiasi. Radiofarmasi

meliputi sejarah radiofarmasi; pengelolaan radiofarmasi; hubungan kerja

antar profesi uji mutu s r f dalam Kedokteran Nuklir; pembuatan sediaan

radiofarmasi (s r f); aplikasi s r f; radiosterilisasi; radiometri meliputi R I A,

analisa pengaktipan, analisa pengenceran isotop.

Pustaka:

1. Gopal B Saha, PhD., 1979, Fundamentals of Nuclear Pharmacy

Springer-Verlag, New York.

2. Manuel Tubis and Walter Wolf, 1976, Radiopharmacy, John Wley &

Sons, New York.

3. Sheldon Baum, M.D; Roland Bramlet, PhD., 1975, Basic Nuclear

Medicine, Appleton-Century-Crofts, New York.

18. Perilaku Manusia (II) (1 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang perilaku

Page 74: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

manusia meliputi sifat alamiah perilaku manusia; psikologi perkembangan;

dasar komunikasi; kesadaran dan pengendalian; pengkondisian dan

pembelajaran; mengingat; mosi dan motivasi; kemampuan mental; stress

manajemen; perilaku sakit; serta pengobatan (terapi).

Deskripsi Kuliah:

Sifat alamiah perilaku manusia; psikologi perkembangan; dasar

komunikasi; kesadaran dan pengendalian; pengkondisian dan

pembelajaran; mengingat; mosi dan motivasi; kemampuan mental; stres

manajemen; perilaku sakit; serta pengobatan (terapi).

Pustaka:

1. Anderson, H.M., et al, 2001, A Handbook for Teaching Courses in

Socio-behavioral Pharmacy, American Association of Colleges of

Pharmacy, Alexandria.

2. Buku Psikologi; Ilmu Kesehatan Jiwa.

19. Kimia Organik (II) (2/1 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan dan

menerapkan teori-teori dasar Kimia Organik dan menggunakannya untuk

mendukung pemahaman mata kuliah/praktikum selanjutnya.

Deskripsi Kuliah:

Pengantar, struktur, reaksi organik, dan tatanama senyawa organik; sifat

fisiko-kimia; stereokimia; senyawa haloalkana; hidrokarbon alifatik tak jenuh

dan jenuh; hidrokarbon aromatik; senyawa siklik; alkohol, eter dan fenol;

amina, aldehida dan keton, asam karboksilat, ester, amida.

Pustaka:

1. Fessenden FJ and Fessenden JS, 1993. Organic Chemistry, 5th ed.,

Brook Cole Publ. Co., Belmont.

2. Morrison RT and Boyd RN, 1992. Organic Chemistry, 6th ed.,

Prentice-Hall International Editions, London.Bahl BS and Bahl A,

1981. Advance Organic Chemistry, S. Chand. & Co. Ltd., New Delhi.

3. Rigaudy J and Klesney SP, 1979. Nomenclature ofOrganic

Chemistry, Sect. A-H, Oxford: IUPAC-Pergamon Press.

4. Solomons GTW, 1976. Organic Chemistry, 2nd ed., John Wiley &

Sons, New York.

20. Anatomi-Histologi (II) (2 SKS)

Page 75: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Prasyarat: -

Mahasiswa mampu memahami konsep dasar struktur dan fungsi tubuh

manusia, memahami dan mengetahui gambaran antaomi tubuh manusia,

serta hubungan antar bagian tubuh.

Isi Kuliah Anatomi:

Sistem meliputi pernapasan, pencernaan, endokrin, reproduksi, ekskresi,

kardiovaskuler, muskuloskeletal, saraf, dan indera.

Isi Kuliah Histologi:

Histologi meliputi otot, ginjal, jantung, dan hati.

Setelah mengikuti kuliah anatomi, mahasiswa mampu memahami

pengantar (terminologi, osteologi, artrologi, dan myologi); sistem saraf

(pusat, perifer, dan otonom); situs thoracicus (sistem respiratorius dan

sirkulatorius); situs abdominis (sistem digestivus dan urogenitalis); alat

indera khusus (alat penglihatan, pendengaran dan pembauan).

Setelah mengikuti kuliah histologi, mahasiswa mampu memahami

histoteknologi; histologi sel dan jaringan ikat, darah perifer, otot, epitel,

tulang, saraf, kulit, mata, hepar dan empedu; sistem sirkulasi, digestivus,

urinalis, reproduksi, respirasi, dan endokrin.

Praktikum:

Mahasiswa mempelajari anatomi dan histologi dari gambar-gambar

bersama pembimbing atau mandiri dari rekaman dalam CD.

Pustaka:

1. April E.W., 1990, Anatomy, 2nd Ed., A Willey Medical Publication,

Baltimore.

2. Ganong W, 1990 Review of medical physiology. 17th ed. Long

Medical Publitio Marasen Asean ed.

3. Gardner E., Gray D.J. and O’Rahilly R. 1986, Anatomy: A Regional

Study of Human Structure, W.B.

4. Guyton AC, 1976, Book Of Medical Physiology 5th ed.

5. Igak Skon Ltd., Asean Edition.

6. Pressmore, R & JC Robin, 1968, Companion to medical studies Vol I,

Black well Scientific Publication.

7. Vander, NJJ, 1985, Human Physiology. 4th ed. MC Graw-Hill Book

Page 76: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Company.

21. Botani Farmasi (II) (1/1 SKS)

Prasyarat: -

Pembahasan tentang sejarah farmakognosi; nomenklatur; klasifikasi;

identifikasi; contoh-contoh tumbuhan yang berguna untuk farmasi dari divisi

Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta;

bagian yang digunakan; serta kegunaannya.

Praktikum:

Sel, jaringan, dan mikrokimia

Pustaka:

1. Anonim, 1981, Pemanfaatan Tanaman Obat, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

2. Gembong TJ., 1989, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta.

3. Youngken, H.W., 1951, Pharmaceutical Botany, 7th Ed., The

Blackiston Company, Toronto.

22. Preskripsi I (III) (2/1 SKS)

Prasyarat:

1. Pengenalan Kefarmasian

2. Kimia Dasar

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan tentang

inkompatibilitas serta bentuk sediaan obat pulveres, pulvis, pil, kapsul,

suspensi, emulsi, larutan, krim, salep, pasta, dan supositoria.

Setelah mengikuti praktikum, mahassiwa mampu membuat sedian-sedian

farmasi seperti bentuk sediaan obat pulveres, pulvis, pil, kapsul, suspensi,

emulsi, larutan, krim, salep, pasta, dan supositoria.

Pustaka:

1. Burley, D.M., Clark J.M., and Lasagna L., 1993. Pharmaceutical

Medicine, 2nd ed., Edward Arnold, London.

2. Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice,

Churchill Livingstone, Longman Group, UK Ltd.

3. Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta.

4. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of

Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA.

5. Jenkins, G.L., et al., 1957, Scoville’s The Art of Compounding, 9th ed.,

Page 77: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Mac Graw Hill Book Co. Inc., New York.

6. Lachman L., 1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy,

3rd ed., Lea & Febiger, Philadelphia.

7. Lieberman H.A., and Lachman L., 1981. Pharmaceutical Dosage

Form : Tablet, Vol. 1-3, Marcel Dekker Inc., New York.

8. Weels J.I., 1988. The Physicochemical properties of Drug

Substances, Ellis Horwood Ltd., New York.

23. Kimia Farmasi II (II) (2/1 SKS)

Prasyarat:

Kimia Farmasi I

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami berbagai teori

dasar; teknik dan metode analisis kuantitatif senyawa anorganik dan

organik konvensional (titrasi dan gravimetri); pengantar Kimia Analisis

Instrumental; Spektrofotometri UV-VIS; Spektrofotometri FT-IR;

Spektrofotometri Pendar Fluor; Spektrometri Massa; Spektrofotometri

Atom; Kromatografi; Analisis Elektrokimia; Spektrometri Resonansi Magnit

Inti (RMI); LC-MS; GC-MS; KhemoSensor-Biosensor.

Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menerapkan teori dasar;

teknik dan metode analisis yaitu analisis kualitatif senyawa anorganik dan

organik; serta instrumental untuk penentuan berbagai macam analit obat.

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif dengan spektrofotometer FT-IR; Analisis

Kualitatif dengan KLT-Densitometer; KCKT dan GC; Analisis Kualitatif dan

Kuantitatif secara elektrokimia dengan Potensiometri dan Voltametri.

Pustaka:

1. Huber, L, 1993, Good Laboratory Practice, Hewlet-Packard.

2. Ewing, GW, et al., 1988, Instrumental Methods of Chemical Analysis,

5th ed.

3. McLafferty, FW, 1980, Interpretation of Mass Spectra, 3th ed.

4. Skoog, DA, et al., 1992, Principles of Instrumental Analysis, 4th ed.

5. Skoog D.A., 1994. Analytical Chemistry, An Introduction.

6. Skoo G. and D. West, 1996. Fundamental of Analytical Chemistry, 7th

Ed., Sanders.

7. Willard, HH, et al., 1988, Instrumental Methods of Analysis, 7th ed.

24. Fisiologi-Patofisiologi (II) (2 SKS)

Prasyarat: -

Page 78: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Mahasiswa mampu memahami konsep dasar struktur dan fungsi tubuh

manusia, memahami dan mengetahui gambaran antaomi tubuh manusia

serta hubungan antar bagian tubuh serta perubahan sel dan jaringan dalam

keadaan sakit, seperti yang terjadi pada keadaan perubahan retrogresif

(yaitu jejas sel & adaptasi seluler), radang dan penyembuhan jaringan,

perubahan hemodinamik dan neoplasma, sebagai dasar pola pikir untuk

mengetahui dasar-dasar penyakit medik.Isi Kuliah :Pernapasan,

pencernaan, system endoktrin, reproduksi, ginjal, pengukuran tekanan

darah dan suhu tubuh, organ terisolasi.

Praktikum:

Organisasi gerak tubuh, histology otot, ginjal, jantung dan hati, pengukuran

visusmata, pengukuran kerutan usus diluar tubuh, pengukuran tekanan

darah tak langsung, pengukuran tekanan darah langsung pada tikus,

struktur tubuh.

Pustaka:

1. Alasdair DT Govan, Peter S. Mac Farlane and Robin Callander,

1992; Pathology Illustrated, 3th edition, Churchill Livingstone.

2. Basic Pathology, 5th edition, WB. Saunders Co.

3. Igak Skon Ltd. Asean Edition.

4. Ganong W, 1990 Review of medical physiology. 17th ed. Long

Medical Publitio Marasen Asean ed.

5. Guyton AC, 1976 Book Of Medical Physiology 5th ed.

6. Pressmore, R & JC Robin, 1968 Companion to medical studies Vol I,

Black well Scientific Publication.

7. Roddie M.N. Mac Sween and Keith Wheley, 1992; Muir’s Texbook of

Pathology, 13th edition, ELBS with Edward Arnold.

8. Vander, NJJ, 1985 Human Physiology. 4th ed. MC Graw-Hill Book

Company.

9. Vinay Kumar, Ramzi S. Cotran and Stanley, L. Robbins, 1992.

25. Statistika Dasar (II) (2 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang Matematika

yaitu sistem bilangan riil; fungsi dan limit fungsi; turunan dan penggunaan

turunan; integral dan terapan integral; persamaan diferensial dan

terapannya.

Page 79: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Deskripsi Kuliah:

Pengertian statistika farmasi; teori probabilitas (probabilitas sederhana,

majemuk, dan binomial); distribusi hasil pengukuran dan histogram

distribusi frekuensi; analisis statistik hasil pengukuran meliputi purata

(mean = rerata), varian, deviasi baku, kesalahan eksperimental dan

kesalahan baku; distribusi normal dan distribusi juling; serta batas

kesalahan purata dan kesalahan pengukuran tunggal.

Pustaka:

1. Achmad Mursyidi, 1985, Statistika Farmasi dan Biologi, Ghalia

Indonesia, Jakarta.

2. Departemen Kesehatan RI., 1995, Farmakope Indonesia, Edisi III,

Jakarta.

3. Martin, E.W., and Cook, E.F., (Eds.), 1990, Remington’s Practice of

Pharmacy, 12th Ed., Publishing Coy., Easton, Pensilvania.

26. Farmakologi (III) (2 SKS)

Persyaratan: -

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami dan

menerapkan prinsip-prinsip dasar farmakologi; farmakodinamik obat;

mekanisme kerja obat yang bekerja pada ANS dan CNS; obat-obat yang

menyerupai neurotransmitter (agen-agen serotenergik dan histaminergik);

efek yang tidak dikehendaki; serta interaksi obat.

Pustaka:

1. Bertram G. Katzung, Basic and Clinical Pharmacology, 9th edition

(2004) The McGraw-hill Companies. ISBN 007-121931-5.

2. Bowman, WC and Rand, MJ, Textbook of pharmacology, Publisher:

Blackwell Science; 2nd edition (June 1, 1980) ASIN: 0632099909.

3. Joel G. Hardman, Lee E. Limbird, Perry B.Molinoff, Raymond W.

Ruddon and Alfred Goodman Gillman, The Pharmacological basis of

therapeutics, 9th edition (1996). McGraw –Hill. ISBN 0-07-113348-8.

4. Wesley G. Clark, Craig Brater and Alice R. Johnson, Goth’s Medical

Pharmacology, (1992) 13th edition. Mosby, ISBN0-80i6-0953-4.

27. Farmakognosi (III) (1/1 SKS)

Prasyarat:

Botani Farmasi

Deskripsi Kuliah:

Pembahasan tentang definisi; perkembangan; materia medika; evaluasi;

Page 80: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

klasifikasi; sumber; pengumpulan; pengolahan; konstituen; pengawetan;

penyimpanan; serta kegunaan obat hayati golongan polisakarida kompleks,

glikosida, lipid, terpenoid, fenilpropanoid, biologik, dan imunomodulator.

Pustaka:

1. Evans, W.C., 1989, Trease dan Evans, Pharmacognosy, English

Longuage Book Society, Bailliere Timdall London.

2. Robbers, J.E., Tyler, V.E., and Brady, L.R., 1988, Pharmacognosy,

Lea & Febbiger, Philadelphia.

3. Robbers, J.E., Speedle, M.K., and Tyler V.E., 1996, Pharmacognosy

and Pharmacobiotechnology, First Edition, Williams & Wilkins,

Baltimore.

28. Biokimia (II) (2/1 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami logika biomolekul

dan reaksi-reaksi kimia dalam sel (partikel sel) hidup; struktur kimia

biomolekul dan sifat-sifat, fungsi dan cara reaksi makromolekul (protein,

karbohidrat, lemak, dan asam nukleat); dasar-dasar enzimologi dan

metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, vitamin dan mineral; sel dan

enzim amobil serta aplikasi pengenalan dalam beberapa kegiatan proses

dan kelangsungan hidup organisme pada asas molekuler.

Deskripsi Kuliah:

Dalam pendahuluan dibicarakan secara singkat mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi struktur asam nukleat. Selanjutnya, dibicarakan

mengenai organisasi molekuler suatu sel, antara lain replikasi dan

mekanisme reparasi DNA, mutasi transkripsi, dan translasi. Untuk

melengkapi semua unit sintesis makro molekul, dibahas pula mekanisme

pengendalian ekspresi gen baik pada prokariot maupun eukariot,

proteomic, dan genomik.

Pustaka:

1. Colowick - Kaplan, 1966, Methods in Enzimology, Academic Press,

New York.

2. Darnell et al., 1966, Molecule Cell Biology, Scientific American

Books.

3. David Freifelden, 1987, Moleculer Biology, A Compnehenswe

Introduction to Pnokanyates de Enkaryates, Jones and Bortlett

Publishen, Inc., USA.

Page 81: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

4. Karlson P.,1984, Kurzes Lehrbuch der Biochemie fur Medizinerund

Naturwissenchaftler, Georg Thieme Verlag, Stuttgart.

5. Lehninger, A.L., 1982.

6. Principles of Biochemistry, Worth Publischers Inc., New York.

29. Biologi Molekuler (III) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Biokimia

2. Kimia Organik

Mahasiswa memahami tentang struktur dasar sel prokariot dan eukariot

terutama dari segi materi genetiknya. Selain itu, akan dibahas pula

mekanisme ekspresi gen meliputi transkripsi dan translasi, mutasi genetik,

dan produksi protein rekombinan. Sebagai tambahan diberikan juga

pemahaman konsep penyakit genetik dan aplikasi bioteknologi dalam

bidang farmasi. Kuliah ini juga disertai dengan praktikum yang berkenaan

dengan pengenalan teknik-teknik dasar biologi molekular.

Pustaka:

1. Bruce Albert. Molecular Biology of the Cell.

2. Lodish, H. 2000. Molecular Cell Biology. New York: W H Freeman.

3. Robinson , TR. 2005. Genetic for dummies. Canada: Wiley

Publishing Inc.

30. Patologi Klinik (III) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Anatomi-Histologi

2. Fisiologi-Patofisiologi

Mahasiswa memahami dasar dan mampu mengerjakan berbagai macam

metode analisis kimia klinik dari cairan tubuh. Selain itu, mahasiswa juga

memahami manajemen kualitas metode analisis kimia klinik.

Deskripsi Kuliah:

1. Mampu menjelaskan cara mendapatkan, penyimpanan, pengawetan,

dan pengiriman bahan pemeriksaan yang benar.

2. Mampu menjelaskan metode pemisahan yaitu sedimentasi,

presipitasi, sentrifugasi, elektroforesis, dan mampu memisahkan

fraksi-fraksi protein dengan berbagai cara.

3. Mampu menjelaskan dasar pemeriksaan "dry chemistry" dan mampu

menggunakannya untuk pemeriksaan urin rutin, kadar gula,

Page 82: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

kolesterol, serta antibodi virus/bakteri/parasit.

4. Mampu menjelaskan teknik Immunoassay meliputi Radio Immuno

Assay (RIA), Enzyme Immuno Assay (EIA), Fluorescent Immuno

Assay (FIA), dan Luminescent Immuno Assay (LIA).

5. Mampu menjelaskan cara memilih metode analisis yang "reliable",

cara membuat nilai rujukan normal, serta kontrol kualitas internal dan

eksternal dari berbagai macam analit.

Pustaka:

1. Burtis, C.A., Ashwood, E.R., 1994: Tietz Textbook of Clinical

Chemistry, 2nd ed., W.B. Saunders Company, Philadelphia.

2. Ravel, R., 1995: Clinical Laboratory Medicine, Clinical Application of

Laboratory Data, 6th ed., Mosby, Philadelphia.

3. Stevens, C.D., 1996: Clinical Immunology and Serology : A

Laboratory Perspective, F.A., Davis Company, Philadelphia.

31. Farmasi Fisika (III) (2/1 SKS)

Prasyarat:

1. Fisika Farmasi Dasar

2. Kimia Farmasi I

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip

kimia-fisika sistem sediaan farmasi dan mengevaluasinya.

Deskripsi Kuliah:

Konsep dasar sistem sediaan dan metode evaluasi sediaan, yang meliputi

fenomena kelarutan, partisi, disolusi, dapar, mikromiretika, kinetika dan

stabilitas, fenomena tegangan permukaan, rheologi, sistem dispersi, koloid,

suspensi, dan emulsi.

Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menentukan fenomena-

fenomena sistem sediaan farmasi dan mengevaluasi sistem tersebut.

Deskripsi Praktikum:

Menentukan dan mengevaluasi sistem sediaan, yang meliputi penentuan

fenomena kelarutan; uji disolusi, mikromiretika, dan stabilitas kimia; sifat

rheologi serbuk, cairan, dan emulsi; fenomena emulsifikasi dan tegangan

permukaan.

Pustaka:

1. Carter S.S. (Ed.), 1972. Tutorial Pharmacy, Pitman Medical,

Page 83: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Australia, Canada.

2. Florence A.T., and Attwood D., 1987. Physicochemical Principles of

Pharmacy, Mac Millan Education, London.

3. Martin A., 1993. Physical Pharmacy, Lea & Febiger, Philadelphia.

4. Parrots A., 1970. Pharmaceutical Technology, Lea & Febiger, New

York.

32. Kimia Farmasi III (III) (2 SKS)

Prasyarat:

Kimia Farmasi II

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat melakukan analisis

kualitatif dan kuantitatif bahan obat, sediaan obat, serta bahan aktif, bahan

tambahan, dan cemaran dalam berbagai sampel.

Deskripsi Kuliah:

Pendahuluan; analisis bahan obat; analisis sediaan obat; analisis sampel

biologis; analisis bahan tambahan makanan dan cemaran dalam sampel

makanan; serta analisis bahan aktif dalam sediaan kosmetik.

Pustaka:

1. Analysis of Drugs in Biological Fluids.

2. Chemical Analysis of Foods.

3. Farmakope Indonesia IV, 1995.

4. Manual of Cosmetik Analysis, 1977.

5. Offsial of Analysis of AOAC International, 1995.

33. Mikrobiologi-Parasitologi (III) (2/1 SKS)

Prasyarat:

Biologi Farmasi

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang

Mikrobiologi umum yang meliputi sejarah, morfologi, fisiologi, genetika

mikroorganisme, dan mikrobiologi khusus yang meliputi bakteri koken,

Enterobacteriaceae, bakteri anaerob, Mycobacteria, jamur, dan virolog.

Materi pokok meliputi penyakit atau infeksi parasitik, endoparasitik dan

ektoparasitik pada manusia dan juga zoonosis yang pernah dilaporkan di

Indonesia. Pembahasan akan lebih banyak pada aspek biologis parasit dan

vektor-vektornya yang menginfeksi atau menginvestasi manusia sebagai

dasar untuk menjelaskan aspek-aspek medis atau klinis dari parasitosis

Page 84: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

dan pemahaman epidemiologi yang berguna bagi upaya pencegahan dan

pembuatan obat anti parasit dan insektisida.

Pustaka:

1. Beck, J.W.; Davies, J.E., 1981, Medical Parasitology, 3th. ed., pp 6-

295, The CV Mosby Co, St. Louis Missouri.

2. Ernest Jawetz, Yoseph Melnick dan Edward Adelberg, 1996, Medical

Microbiology.

3. Gillespie, SH; Hawkey, PM., 1994, Medical Parasitology A Practical

Approach, pp 33-58, Oxford University Press, New York.

4. Koneman, E.W., Stephen D. Allen, Willian, Janda, P.S.

Schreckenberger, 1992 Color Atlas & Texbook of Diagnostic

Microbiology 4th. JB Lipincott Co., New York.

5. Markell, E.K; Voge, M; John, D.T., 1986, Medical Parasitology, 6th.

ed., pp 5-364, WB Saunder Co, USA.

6. Robert F. Boyd, 1995, Basic Medical Mikrobiology 5th Ed Littlte

Brown.

34. Ilmu Kesehatan Masyarakat II (IV) (2 SKS)

Prasyarat:

Ilmu Kesehatan Masyarakat I

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan dasar farmasi

masyarakat meliputi paradigma sehat dan sakit; sistem pelayanan

kesehatan; konsep penyakit ditinjau dari aspek biologi, sosial, dan

lingkungan; peran farmasis dalam program kesehatan masyarakat;

Pharmaceutical Care dalam seting farmasi masyarakat; konsep dan

metode penelitian pada farmasi masyarakat; peraturan dan perundangan

dalam farmasi masyarakat; mampu melakukan penetapan macam

kegiatan (identify problem) dan tujuan kegiatan (set goal);

merancang/menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (how do anything);

melaksanakan kegiatan di lapangan (survey); melakukan analisis/evaluasi

kegiatan (follow up); memahami pengantar konsep dan lingkup farmasi

masyarakat.

Pustaka:

Harman, R.J., Ed., 2001, Handbook of Pharmacy Health Education, London

Pharmaceutical Press, London.

35. Farmakoterapi Sistem Organ I (IV) (2/1 SKS)

Prasyarat:

Page 85: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

1. Farmakologi

2. Fisiologi-Patofisiologi

3. Patologi Klinik

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip

penggunaan obat pada sistem kardiovaskuler; sistem ginjal dan saluran

kemih; serta sistem saraf pusat, psikologi, dan kesehatan jiwa.

Pustaka:

1. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles

and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd.

UK.

2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy

Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill

Companies. Inc. New York.

3. Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009.

Pharmacotherapy Handbook. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc.

New York.

36. Kimia Analisis Farmasi (IV) (1/1 SKS)

Prasyarat:

Kimia Farmasi III

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat melakukan analisis

kualitatif dan kuantitatif bahan obat; sediaan obat; serta bahan aktif, bahan

tambahan, dan cemaran dalam berbagai sampel.

Deskripsi Kuliah:

Pendahuluan; analisis bahan obat; analisis sediaan obat; analisis sampel

biologis; analisis bahan tambahan makanan dan cemaran dalam sampel

makanan; serta analisis bahan aktif dalam sediaan kosmetik.

Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu menerapkan analisis

kualitatif dan analisis kuantitatif bahan obat; sediaan obat; serta bahan

aktif, bahan tambahan, dan cemaran dalam berbagai sampel.

Deskripsi Praktikum:

Pendahuluan; uji bahan obat/bahan tambahan makanan dan kosmetik;

analisis bahan aktif dalam sediaan obat; analisis kuantitatif bahan obat

dalam sampel biologis; analisis kuantitatif bahan tambahan makanan dalam

makanan; analisis kuantitatif bahan kosmetik dalam sediaan kosmetik;

Page 86: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

serta analisis cemaran kimia dalam sediaan obat, makanan, dan kosmetik.

Pustaka:

1. Analysis of Drugs in Biological Fluids.

2. Chemical Analysis of Foods.5th edition, WB. Saunders Co.

3. Farmakope Indonesia IV, 1995.

4. Manual of Cosmetik Analysis, 1977.

5. Offsial of Analysis of AOAC International, 1995.

37. Biofarmasi (IV) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Anatomi-Histologi

2. Fisiologi-Patofisiologi

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

faktor fisikokimia bahan berkhasiat, formulasi, bentuk sediaan, rute

pemberian yang berpengaruh pada kecepatan disolusi dan kecepatan,

besarnya absorpsi obat ke dalam tubuh, serta konsep dasar kerja obat dan

nasib obat dalam tubuh; mampu memahami pengembangan dan penilaian

obat; serta mampu menilai penggunaan obat yang rasional.

Isi Kuliah:

Ruang lingkup Biofarmasetika meliputi kompleksasi-ikatan protein, difusi-

disolusi, sifat fisikokimia bahan obat dan pengaruhnya pada absorpsi obat;

dasar pelepasan terkendali obat; dan pengaruh formulasi terhadap

ketersediaan hayati.

Pustaka:

1. Gan Sulistia, 1995, Farmakologi dan terapi edisi 4, Bagian

Farmakologi FK-UI.

2. Gliman AG, 1990, Goodman & Gilman’s :Pharmacological Basics of

Therapeutics 8th ed. Perganon Press. Singapore.

3. Goodman LS Gilman, A The Pharmacological Basic of Therapeutic.

4. Joseph T. Dipiro et. al ed. 3, 1997, Pharmacotherapy, Appleton &

Lange.

5. Kamus Kedokteran Dorland, Terjemahan team EGC ed 26, 1996,

Penerbit buku Kedokteran EGC.

6. Kenneth C James, Solubility and Related Properties, Marcel Dekker,

NY, 1986.

7. Lachman, L. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3th ed.

Lea & Febiger, Phil, 1986.

Page 87: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

8. Lawrence M. Tiennely Jr et. al, 2001, Apleon & Large.

9. Shargel L., Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 3th Ed.

Appleton 1992.

38. Farmakokinetika (V) (2/1 SKS)

Prasyarat:

1. Biofarmasi

2. Kimia Farmasi III

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami kinetika dan nasib

obat di dalam tubuh setelah pemberiannya yang meliputi absorpsi,

distribusi, eliminasi; memahami penerapan parameter farmakokinetika

untuk tujuan terapetik klinik; serta mampu mengaplikasikannya dalam

melakukan tugasnya di lapangan.

Isi Kuliah/Praktikum:

Ruang lingkup Farmakokinetika meliputi pengenalan farmakokinetika;

model farmakokinetika dan pemberian secara I.V bolus; farmakokinetika

absorpsi obat dan pemberian obat per oral; bioavaibilitas obat; ikatan obat-

protein; klirens total renal dan hepatik; pemberian infus; regimen dosis

ganda I.V dan per oral; farmakokinetika non linier; aplikasi farmakokinetika;

perubahan dosis pada gangguan fungsi organ; serta eliminasi obat.

Pustaka:

Shargel L., Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 3th Ed.

Appleton 1992.

39. Manajemen Apotek Dan Kewirausahaan (IV) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Pengantar Kewirausahaan

2. Etika dan Perundang-undangan Kefarmasian

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan tentang

manajemen dalam seting komunitas dan farmasi rumah sakit; perencanaan

dan pengorganisasian apotek; serta operasional apotek.

Deskripsi Kuliah:

Pengantar manajemen farmasi; manajemen dalam seting komunitas dan

farmasi rumah sakit; perencanaan dan pengorganisasian apotek;

operasional apotek.

Pustaka:

Page 88: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Tootelias, D.H., and Gaedeka, R.M., 1993, Essentials of Pharmacy

Management, Mosby Year Book Inc., St. Louis.

40. Teknologi Farmasi Sediaan Likuida, Semisolida, dan

Steril (IV)

(2/1 SKS)

Prasyarat:

Farmasi Fisik

Pada akhir perkuliahan, mahasiswa dapat memahami dan melakukan

prinsip dasar perencanaan serta teknik memproduksi sediaan farmasi

likuida, dengan mempertimbangkan aspek keamanan, efektivitas,

aseptabilitas, dan stabilitas produk; menjelaskan tujuan pemberian

sediaan padat, cair dan semi padat; memilih cara pembuatan sediaan

padat dan cair; memilih kemasan, etiket, label; serta cara penyimpanan

sediaan cair.

Deskripsi Kuliah:

Introduksi: aspek kualitas farmasetik pada sediaan likuida dan prospek

pengembangannya.

Perencanaan: aspek farmakologi-fisikokimia-biofarmasetik untuk pemilihan

bahan aktif dan aspek biofarmasetik-inkompabilitas-fisikokimia-stabilitas-

aseptabilitas untuk pemilihan bahan bantu formula.

Proses formulasi: prinsip dasar proses dan tujuan pencampuran,

pengecilan partikel, penjernihan dan penyaringan produk likuida; prinsip

dasar proses pemilihan alat produksi, bahan pengemas, etiketisasi,

labelisasi, dan penandaan lainnya.

Proses evaluasi: prinsip dasar proses evaluasi, IPC, EPC, dan penentuan

batas kadaluwarsa.

Sediaan khusus: aerosol.

Pustaka:

1. Burley, D.M., Clark J.M., and Lasagna L., 1993. Pharmaceutical

Medicine, 2nd ed., Edward Arnold, London.

2. Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice,

Churchill Livingstone, Longman Group, UK Ltd.

Page 89: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

3. Depkes R.I., 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta.

4. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of

Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA.

5. Jenkins, G.L., et al., 1957, Scoville’s The Art of Compounding, 9th ed.,

Mac Graw Hill Book Co. Inc., New York.

6. Lachman L., 1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy,

3rd ed., Lea & Febiger, Philadelphia.

7. Lieberman H.A., and Lachman L., 1981. Pharmaceutical Dosage

Form : Tablet, Vol. 1-3, Marcel Dekker Inc., New York.

8. Weels J.I., 1988. The Physicochemical properties of Drug

Substances, Ellis Horwood Ltd., New York.

41. Fitokimia (IV) (2/1 SKS)

Prasyarat:

1. Farmakognosi

2. Kimia Organik

3. Kimia Farmasi III

Mata kuliah ini membahas pengelompokan produk bahan alam, biosintesis,

dan biogenesis yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder; alur

biosintesis; zat antara (intermediate) dan kompleks; enzim dan reaksi

enzimatik; jalur dan mekanisme reaksi biosintesis kelompok-kelompok

senyawa penting meliputi terpenoid, steroid, fenilpropanoid, poliketida, dan

alkaloid; reaksi khas; transformasi dan sintesis senyawa penting dari

masing-masing kelompok.

Pustaka:

1. Evans, W C, Trease and Evans’ Pharmacognosy, 15th Edition

(2002). Saunders; ISBN: 0702026182.

2. Gunnar Samuelsson (1992), Drugs of Natural Origin, A Textbook of

Pharmacognosy, English edition. Swedish Pharmaceutical Press,

Stockholm; ISBN: 9186274422.

3. James E. Robbers, Marilyn K. Speedie and Varro E. Tyler (1996),

Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology, Williams and Wilkins,

USA; ISBN: 0683230387 as the main references for course material.

4. Jean Bruneton (1995), Pharmacognosy, Phytochemistry, Medicinal

plants, English edition. Levoisier Publishing, Paris;

ISBN:1898298130.

5. Warner R. Busse, Licia Goldberg, Joerg Gruenwald, Tara Hall,

Chance E.Riggins and Robert S. Riste, The Complete German

Page 90: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Commission E Monographs, Therapeutic Guide to Herbal Medicines,

English Edition (1999). American Botanical Council,USA; ISBN:

096555550X.

42. Farmakoterapi Sistem Organ II (V) (2/1 SKS)

Prasyarat:

1. Farmakologi

2. Fisiologi-Patofisiologi

3. Patologi Klinik

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menerapkan prinsip

penggunaan obat pada sistem pernapasan; sistem muskuloskeletal dan

susunan saraf perifer; serta sistem reproduksi.

Pustaka:

1. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles

and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd.

UK.

2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy

Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill

Companies. Inc. New York.

3. Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009.

Pharmacotherapy Handbook. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc.

New York.

43. Imunologi (IV) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Patologi Klinik

2. Farmakologi

Mata kuliah ini membahas pengertian dasar respon imun; sel dan organ

yang berperan dalam sistem imun; innate dan adaptive immunity; respon

imun seluler dan humoral; imunogenesitas dan antigen; imunoglobulin

(struktur dan interaksi multivalen); prosesing antigen dan presentasi;

sintesis imunoglobulin; interaksi antigen–antibodi; serta struktur dan fungsi

sitokin.

Pustaka:

1. Jawetz, E. Melnick, JL. & Adelberg, Mikrobiologi untuk Profesi

Kedokteran.

2. Joklik WK, Zinser Microbiology, Willetl HP 2nd Amos DB 18th, 1986.

3. Karnen G, Bratawidjaja, 1988. Immunologi Dasar, Penerbit FKUI,

Page 91: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Jakarta.

4. Roitt, J, Essential Immunology.

44. Kimia Medisinal (V) (2 SKS)

Prasyarat:

Kimia Organik

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan

hubungan struktur; sifat kimia fisika dengan aktivitas biologis kelompok obat

secara kualitatif dan kuantitatif; menggunakannya dalam pemilihan obat

terbaik dari senyawa seturunan atas dasar hubungan struktur-aktivitas;

serta dalam penelitian dan pengembangan obat.

Deskripsi Kuliah:

Penentuan nilai parameter sifat kimia fisika (lipofilik, elektronik, dan sterik)

yang digunakan dalam Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas (HKSA);

analisis HKSA model LFER Hansch dan model de novo (Free-Wilson)

dengan bantuan komputer.

Hubungan struktur dengan proses penembusan membran biologis dan

interaksi obat-biopolimer; hubungan struktur, sifat kimia fisika dengan

aktivitas biologis obat; Hubungan Struktur Aktivitas (HSA) pada proses

metabolisme obat; HSA pada proses interaksi obat-reseptor; HSA senyawa

yang bekerja pada sistem saraf otonom, antibiotika, antiinfeksi, antikanker,

antihistamina, hormon steroid, analgesik dan NSAIDs, obat kardiovaskular,

serta senyawa yang bekerja pada sistem saraf pusat.

Pustaka:

1. Delgado JN, and Remers AW, Eds., 1991. Wilson and Gisvold’s

Textbook of Organic Medicinal and Pharmaceutical Chemistry, 9th

ed., Philadelphia: J.B. Lippincott Company.

2. Foye WO, 1995. Principles of Medicinal Chemistry, 4th ed.,

Philadelphia: Lea and Febiger.

3. Gringauz A, 1997. Introduction to Medicinal Chemistry, How Drugs

Act and Why, New York, Chichester, Weinheim, Brisbane, Singapore,

Toronto: Wiley-VCH.

4. Siswandono dan Bambang Soekardjo, Eds., 1998. Prinsip-Prinsip

Rancangan Obat. Surabaya: Airlangga University Press.

5. Siswandono dan Bambang Soekardjo, Eds., 2000. Kimia Medisinal I

dan II. Surabaya: Airlangga University Press.

Page 92: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

45. Toksikologi Klinik (V) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Farmakologi

2. Patologi Klinik

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami istilah-

istilah penting, aplikasi serta informasi lain yang berkaitan dengan

toksikologi; efek toksik senyawa-senyawa kimia seperti alkohol, pestisida,

gas dan senyawa obat; petunjuk dan diagnosa; penanganan dan terapi dini

pasien keracunan.

Pustaka:

1. Glaister, J.R., 1986, Principles of Toxicological Pathology, Taylor &

Francis, London.

2. Klaassen, C.D., Amdur, M.O., Doull, J. (Kes)., 1986, Casarett and

Doull’s Toxicology: The Basic Science of Poisons, 3rd Ed., Mc Millan

Publishing Company, New York.

3. Niesink, R.J.M., de Vries, J., Hollinger, M.A., 1996, Toxicology,

Principles and Applications, CRC Press Inc., New York.

4. Peter Viccellio Publisher: Little Brown & Co, Handbook of Medical

Toxicology, 1st ed edition (January 1, 1993) ASIN: 0316902470 In

addition to the above, the lecturer will provide the students with

handouts.

5. Timbrell, J.A., 1989, Introduction to Toxicology, Taylor & Francis,

London.

46. Teknologi Farmasi Sediaan Solid (V) (2/1 SKS)

Prasyarat:

Farmasi Fisika

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan cara pembuatan

sediaan solida (pulvis, pulveres, pil, kapsul) yang meliputi studi praformulasi

dan formulasi.

Praktikum: pembuatan sediaan tablet.

Pustaka:

1. Burley, D.M., Clark J.M., and Lasagna L., 1993. Pharmaceutical

Medicine, 2nd ed., Edward Arnold, London.

2. Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice,

Churchill Livingstone, Longman Group, UK Ltd.

Page 93: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

3. Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta.

4. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of

Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA.

5. Jenkins, G.L., et al., 1957, Scoville’s The Art of Compounding, 9th ed.,

Mac Graw Hill Book Co. Inc., New York.

6. Lachman L., 1986. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy,

3rd ed., Lea & Febiger, Philadelphia.

7. Lieberman H.A., and Lachman L., 1981. Pharmaceutical Dosage

Form : Tablet, Vol. 1-3, Marcel Dekker Inc., New York.

8. Weels J.I., 1988. The Physicochemical properties of Drug

Substances, Ellis Horwood Ltd., New York.

47. Sistem Penghantaran Bentuk Sediaan Obat (V) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Biofarmasi

2. Farmasi Fisika

Mata kuliah ini membahas tentang pendahuluan Sistem Penghantaran

Obat (SPO), spasial SPO, temporal SPO, pengaruh sifat obat dan rute

pemberian obat, teori transfer massa; pengaruh polimer terhadap

pelepasan obat; sistem terapeutik transtransdermal; pembawa obat

mikropartikulat; liposom; mikrosfor dan sel; sistem pelepasan prodrug;

orientasi target SPO; sistem pelepasan obat melalui protein dan peptida.

Pustaka:

1. Burgess, D.J., and Hickey, A.J., 1994, Liposomes as Pharmaceutical

Dosage Forms, in Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Vol.

10, Swarbrick, J., and Boylan, J.C., Eds., Marcel Dekker, New York.

2. Kumar, V., and Banker, G.S., 1996, Target-oriented Drug Delivery

System, in Modern Pharmaceutics, Banker, G.S., and Rhodes, C.T.,

Eds., 3rd Ed., Marcel Dekker, New York.

3. Robinson, J.R., and Lee, V.H.K., 1987, Controlled Drug Delivery,

Fundamentals and Applications, 2ndEd., Revised and Expanded,

Marcel Dekker, New York.

4. Wearly, L.L., and Banga, A.K., 1995, Peptide and Protein Drug

Delivery, in Encyclopedia ofPharmaceutical Technology, Vol. 10,

Swarbrick, J., and Boylan, J.C., Eds., Marcel Dekker, New York.

48. Interaksi Obat (VI) (2 SKS)

Prasyarat:

Page 94: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

1. Farmakologi

2. Fisiologi-Patofisiologi

3. Farmakokinetika

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami dan menerapkan

prinsip-prinsip interaksi obat; interaksi obat dengan makanan; interaksi obat

dengan hasil laboratorium yang sering dijumpai dalam praktek dan

bermakna secara klinik; serta mengetahui cara penanganannya.

Isi Kuliah:

Pengantar interaksi obat; farmakokinetika obat; jenis interaksi obat;

mekanisme interaksi obat; faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi obat;

interaksi obat makanan; pengaruh obat pada gizi/nutrisi; interaksi obat

dengan alkohol; interaksi obat dengan suplemen; interaksi obat dengan

makanan enteral dan parenteral; interaksi obat dengan warfarin; interaksi

obat dengan hasil laboratorium yang bermakna secara klinik; cara

penanganan masalah interaksi obat.

Pustaka:

1. Gan Sulistia, 1995, Farmakologi dan terapi, edisi ke 4. Bagian

Farmakologi FK-UI, 1995.

2. Harsten P.D. 1985, Drug Interactions 4th ed. Lea & Febiger Publ.

Philadelphia.

49. Farmakoterapi Sistem Organ III (VI) (2/1

SKS)

Prasyarat:

1. Farmakologi

2. Fisiologi-Patofisiologi

3. Patologi Klinik

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip

penggunaan obat pada sistem saluran cerna dan hepatobilier; sistem

endokrin; sistem penginderaan (mata, THT, dan kulit).

Pustaka:

1. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles

and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd.

UK.

2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy

Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill

Companies. Inc. New York.

Page 95: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

3. Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009.

Pharmacotherapy Handbook. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc.

New York.

50. Farmasi Lingkungan (Green Pharmacy) (VI) (1 SKS)

Prasyarat:

Kimia Analisis Farmasi

Membicarakan peranan ilmu kimia dalam lingkungan; arti penting

lingkungan bagi kehidupan; peran serta manusia dalam pelestarian

lingkungan; ekologi sistem alami, lingkungan udara, dan air; mempelajari

asal, reaksi, transpor, perubahan, dan efek senyawa kimia dalam

lingkungan; dampak negatif pencemaran lingkungan khususnya bahan

kimia berbahaya terhadap ekosistem, manusia, hewan, dan tumbuhan.

Dibicarakan juga tentang pencegahan, pencemaran, dan pengolahan

limbah.

Pustaka:

1. Mahida, U.N., 1981, Water Pollution and Disposal of Waste Water on

Land, McGraw Hill Publ. Co., New Delhi.

2. Manahan, SE., 1992, Environmetal Chemistry, 6th. ed., Willard Grand

Press., Boston.

3. Metcalf, E., 1981, Waste Water Engineering: Treatment Disposal

Reuse, Tata McGraw Hill Publ. Co., New Delhi.

51. Fitoterapi (VI) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Fitokimia

2. Teknologi Sediaan Solida

3. Farmakokinetika

4. Farmakoterapi Sistem Organ

5. Fisiologi-Patofisiologi

Mata kuliah ini membahas tentang definisi etnobotani dan etnofarmakologi

terhadap pengembangan untuk industri seleksi; garis besar uji farmakologi

dan toksisitas; pengembangan formulasi dan teknik produksi; prinsip kontrol

kualitas; serta garis besar uji klinis obat tradisional dan fitoterapi.

Pustaka:

1. Anonim, 1992, Fitofarmaka, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Assesment of Herbal Medicine, WHO, Geneva.

Page 96: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

3. Mardisiwoyo S. dan Radjakmangun Sudarso H., 1965, Cabe Puyang

Warisan Nenek Moyang, Balai Pustaka, Jakarta.

52. Metodologi Penelitian (VII) (3 SKS)

Prasyarat:

Telah mengambil 124 SKS

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sumber informasi ilmiah;

dapat menelusuri dan memanfaatkan informasi ilmiah; serta memahami

dasar-dasar metode penelitian ilmiah sehingga dapat mengaplikasikannya

dalam merancang desain penelitian, merumuskan masalah, serta membuat

laporan ilmiah.

Isi Kuliah:

Ilmu pengetahuan, informasi ilmiah dan penelitian ilmiah, studi perkasa,

perumusan masalah, perencanaan dan pelaksanaan penelitian, penulisan

proposal, penulisan laporan ilmiah, paten, presentasi ilmiah, pengumpulan,

pengolahan dan penyajian data, ukuran gejala pusat, letak dan sebaran

data, analisis refresi dan koreksi, uji z dan uji t, uji anova, analisa non

parametrik, pendugaan parameter (estimasi), dan metode sampling.

Pustaka:

1. Diktat Kuliah Metodologi Pasca Sarjana ITB.

2. Fred Rumawas dan Jajah Koswara, 1985, Teknik Penulisan dan

Presentasi Ilmiah.

3. Nazir, M, 1988. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Indonesia.

4. Singarimbun, M. Pedoman Praktis Membuat Usulan Penelitian,

Ghalia Indonesia, Indonesia.

5. Spriegel, M.R, Theory and Problems of Statistic.

6. Sudjana, Metoda Statistika, Supranto, Statistika Teori dan Aplikasi.

53. Manajemen Farmasi Rumah Sakit dan Industri (VI) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Teknologi Farmasi Sediaan Likuida, Semisolid dan Steril

2. Teknologi Farmasi Sediaan Solid

Mata kuliah Manajemen Farmasi Rumah Sakit dan Industri mempelajari

tentang pemasalahan manajemen yang dilakukan oleh farmasis di rumah

sakit dan industri. Manajemen farmasi rumah sakit mempelajari tentang

rumah sakit; Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS); pengelolaan

perbekalan farmasi (perencanaan dan pemilihannya, pengadaan,

distribusi); penggunaan obat; produksi di IFRS; CSSD (Central Sterile

Page 97: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Services Department); laboratorium internal; sistem manajemen informasi

obat; sistem pengendalian; dan infeksi nosokomial. Manajemen farmasi

industri mempelajari tentang permasalahan yang dihadapi industri farmasi

mulai dari pengadaan bahan awal; proses pembuatan sediaan farmasi

sampai sediaan lolos edar mencakup CPOB (Cara Pembuatan Obat yang

Baik) yang meliputi bahasan tentang ketentuan umum personalia,

bangunan, peralatan, sanitasi, pengawasan mutu, inspeksi diri,

penanganan terhadap hasil pengamatan; keluhan dan penarikan kembali

obat yang beredar, dokumentasi; validasi; perencanaan; produksi dan

pengendalian persediaan.

Pustaka:

1. Desselle, S.P. and Zgarrik, D.P., 2005, Pharmacy Management

Essentials for All Practice Settings, McGraw-Hill Medical Publishing

Division, New York.

2. Stoner, J.A.F., R.E. Freeman, and D.R. Gilbert Jr, 1995,

Management, Prentice Hall in New Jersey.

3. Tootelian, D.H. and Gaedeka, R.M., 1993, Essential of Pharmacy

Management, Mosby-YessYook Inc., St. Louis.

4. WHO, 2007, Quality Assurance of Pharmaceuticals 2nd ed., Geneve.

54. Layanan Kefarmasiaan Klinik (PBL) (VII) (2 SKS)

Prasyarat:

Farmakoterapi Sistem Organ I,II,III

Setelah mengikuti Problem Based Learning (PBL), mahasiswa mampu

memahami peran farmasis dalam pelayanan farmasi klinik serta mampu

menyelesaikan masalah terkait dengan drug related problem dalam

pelayanan farmasi klinik.

Deskripsi PBL:

Pengenalan farmasi klinik; asuhan kefarmasian (pharmaceutical care);

menggali riwayat pengobatan penderita (medication history interview);

rekam medik (medical record); pemantauan terapi obat (monitoring drug

therapy); efek samping obat; interpretasi data klinik; Drug Utilization Review

(DUR).

Pustaka:

1. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of

Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company.

2. Rovers J.P., et al., 1998, A Practical Guide to Pharmaceutical Care,

Page 98: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

American Pharmaceutical Assoaciation, Washington DC.

3. Speight, T.M., and Holford, N.H.G., 1997, Avery’s Drug Treatment, 4th

ed., Adis International, Auckland.

4. USA. ASHP. 1983, Basic Skills in Clinical Pharmacy Practice.

5. Walker R., and Edwards C., 1999, Clinical Pharmacy and

Therapeutics, 2nd ed., Churchill Livingstone, Edinburgh.

55. Layanan Kefarmasiaan Komunitas (PBL) (VII) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Manajemen Apotek dan Kewirausahaan

2. Komunikasi Informasi Edukasi

3. Preskripsi II

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami peran farmasis

dalam pelayanan farmasi komunitas; menyelesaikan masalah yang terkait

dengan drug related problem dalam pelayanan farmasi komunitas.

Deskripsi PBL:

Pengenalan farmasi klinik; asuhan kefarmasian (pharmaceutical care);

visite (medical rounding); menggali riwayat pengobatan penderita

(medication history interview); rekam medik (medical record); pemantauan

terapi obat (monitoring drug therapy); efek samping obat; interpretasi data

klinik; Drug Utilization Review (DUR).

Pustaka:

1. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of

Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company.

2. Rovers J.P., et al., 1998, A Practical Guide to Pharmaceutical Care,

American Pharmaceutical Assoaciation, Washington DC.

3. Speight, T.M., and Holford, N.H.G., 1997, Avery’s Drug Treatment, 4th

ed., Adis International, Auckland.

4. USA. ASHP. 1983, Basic Skills in Clinical Pharmacy Practice.

5. Walker R., and Edwards C., 1999, Clinical Pharmacy and

Therapeutics, 2nd ed., Churchill Livingstone, Edinburgh.

56. Farmakoterapi Sistem Organ IV (VI) (2/1 SKS)

Prasyarat:

1. Farmakologi

2. Fisiologi-Patofisiologi

Page 99: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

3. Patologi Klinik

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip

penggunaan obat pada infeksi dan tumor.

Pustaka:

1. Fletcher, A.J., Edwards, L.D., Fox, A.W., Stonier, P. 2002. Principles

and Practice of Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd.

UK.

2. Schwinghammer, T.L. & Koehler, J.M. 2009. Pharmacotherapy

Casebook: A Patient-Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill

Companies. Inc. New York.

3. Wells, B., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009.

Pharmacotherapy Handbook. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc.

New York.

57. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) (VI) (2 SKS)

Prasyarat:

1. Ilmu Kesehatan Masyarakat II

2. Manajemen Apotek

Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami peran farmasis

dalam KIE obat, sebagai bagian integral dari pelayanan/asuhan

kefarmasian; mampu menggunakan pustaka/sumber informasi obat;

menelusuri (retrieving), mengevaluasi, menginterpretasikan,

mengintegrasikan, dan mengorganisasikan informasi obat dan

permasalahannya; mampu melakukan komunikasi oral dan tertulis; serta

mampu melakukan konseling pada pasien.

Deskripsi Kuliah:

Pengantar KIE; sistem informasi obat dan pelayanan informasi obat;

sumber informasi obat dan teknik penelusuran informasi obat; tahapan

merespon pertanyaan tentang informasi obat; KIE tentang masalah

keamanan dan efektivitas obat; materi/jenis, kriteria, dan teknik KIE.

Pustaka:

1. Gennaro, A.R., 1995, Remington: The Science and Practice of

Pharmacy, 19th ed., Mac Publishing Company, USA.

2. Malone, P.M., et al., 1996, Drug Information, A Guide for Pharmacist,

Apleton & Lange, USA.

3. Rantuci, M.J., 1997, Pharmacist Talking with Patients, A Guide in

Patient Conseling, William & Wikins, USA.

Page 100: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

58. Praktikum Preskripsi II (2 SKS)

Prasyarat:

1. Komunikasi Informasi Edukasi

2. Preskripsi I

Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu

mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari penyelesaian problem resep

dari aspek farmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik, dan aspek terapetik

(prescription assessment, patient assessment); melakukan peracikan dan

penyerahan sediaan, disertai konseling dan pemberian informasi atas resep

yang diterima. Adapun resep yang akan dipraktikumkan di mata kuliah ini

adalah resep dengan sediaan pulvis, pulveres, kapsul, tablet, kaplet,

supositoria, enema, tetes mata, tetes telinga, larutan, suspensi, emulsi,

inhaler, injeksi, tablet vagina dan salep mata dengan kelas terapi analgesik,

obat saluran cerna, obat KB, antibiotik, obat antidiabetes, kortikosteroid,

obat anti hipertensi, obat anti jamur, obat antihiperlipidemia dan obat

saluran nafas.

Pustaka:

1. Anief M., 2005. Farmasetika, Gadjah Mada University Press.

2. Ansel H.C., Orince S.J., 2006. Kalkulasi Farmasetik, Penerbit Buku

Kedokteran.

3. Aulton M.E., and Collet D.M., 1990, Pharmaceutical Practice,

Churchill Livingstone, Longman Group,UK Ltd.

4. Joenoes N.Z., 1998. Ars Prescribendi Resep Yang Rasional, Jilid 1,

Airlangga University Press.

5. Joenoes N.Z., 1998. Ars Prescribendi Resep Yang Rasional, Jilid 2,

Airlangga University Press.

6. Kristina S.A., 2007. Kapita Selekta Dispensing I., Laboratorium

Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat Fakultas Farmasi

UGM.

7. Lyman R.A., and Sprowls J.B.,1995, Textbook of Pharmaceutical

Compounding and Dispensing, 2nd ed., BJ Lippincot.

59. Kosmetologi (2 SKS)

Prasyarat: -

Deskripsi Kuliah:

Pendahuluan; perbedaan sediaan kosmetika dan farmasi; peranan sinar

UV, kulit, sediaan kosmetika meliputi sediaan sampo, sediaan sampo anti

Page 101: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

ketombe, sediaan pewarna rambut, sediaan pemucat rambut, sediaan

pelurus rambut, sediaan pengikal rambut, sediaan penata rambut,

kondisioner rambut, brilliantin, krim rambut, sediaan penyubur rambut, jeli,

krem badan dan tangan, krem pembersih dan pendingin, adstringen lotion

dan skin tonic, sediaan cukur, sediaan rias mata, sediaan rias bayi, sediaan

mandi, dan sediaan aerosol.

Pustaka:

1. Ash, M., and Ash, I., 1977, A Formulary of Cosmetics Preparations,

Chemical Publ. Co., New York, NY.

2. Breuer, MM., 1978, Cosmetic Science, Vol. 1, Academic Press, New

York.

3. Depkes, RI., 1982, Formularium Kosmetika, Jakarta.

4. Lai Thi Viet Nga, 1978, Shampoing et Bain Mouse, these,

Montpellier.

5. Vanlerberghe, A., 1977, Le Grand Manual et Formulaire

Cosmetologique, Produit de Beaute, Produit Hygieniques, Masson,

Paris.

60. Aromaterapi (2 SKS)

Prasyarat: -

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan dan

mendemonstrasikan tentang pendekatan holistic, pengembangan dan

definisi aromaterapi yang terintegrasi dengan biologi; essential oil dan

metode ekstraksinya serta bahan bakunya; efek terapeutik dan keamanan

penggunaannya; penggabungan senyawa kimia untuk tujuan

penyembuhan secara aromaterapi; dosis dan campuran essential oil yang

aman serta efek sinerginya; penggunaan essential oil dalam kehidupan

sehari-hari dan klinis; kelompok senyawa kimia dan biosintesisnya;

keuntungan dan kerugian essential oil pada penggunaan di kulit dengan

bermacam-macam pembawa.

Pustaka:

1. Achives of Oral Biology 52 2008; 964-968.

2. Allaire AD, Moos MK, Wells SR. Complimentary and Alternative

Medicine in Pregnancy: a Survey of North Carolina Certified Nurse

Midwives. Obstetrics and Gyneology 2000;Volume 95, Issue 1: 19-

23.

3. A Randomized Placebo-Controlled Clinical Trial. The Journal of

Alternative and Complementary Medicine 2006; 12(6): 535-541.

Page 102: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

4. Atsumi T, Tonosaki K. Smelling lavender and rosemary increases

free radical scavenging activity and decreases cortisol level in saliva.

Psychiatry Research 2007; 89-96.

5. Bastard J. Aromatherapy and massage for antenatal anxiety: its

effect on the fetus.Complementary Therapies in Clinical Practice.

2006; 12 (1): 48-54.

6. Blamey E et al. An Investigation into the Use of Aromatherapy in

Intrapartum Midwifery Practice. The Journal of Alternative and

Complementary Medicine 2000; Volume 6, Number 2: 141-147.

7. Buckle RJ. Clinical Aromatherapy. London: Churchill Livingstone;

2005.

8. Eisenberg DA, Davis RB. Et al. Trends in alternative medicine use in

the United States, 1990-1997: Results of a follow-up national survey.

JAMA 1998; 280: 1569-1575.

9. Han Sun-Hee et al. Effect of Aromatherapy on Symptoms of

Dysmenorrhea in College Students.

10. Higley C, Higley A. Reference Guide to Essential Oils. Olathe,

Kansas: Abundant Health 1999.

11. Imura, M, Misao H, Ushijima H. The Psychological Effects of

Aromatherapy-Massage in Healthy Postpartum Mothers. Journal of

Midwifery & Women’s Health 2006; 51 (2); 21-27.

12. Journal of Obstetrics and Gynaecology 2007; 114 (7): 838-844.

13. Kim T et al. Treatment with Lavender Aromatherapy in the Post-

Anesthesia Care Unit reduces Opioid Requirements of Morbidly

Obese Patients Undergoing Laparoscopic Adjustable Gastric

Banding. Obesity Surgery 2007; 17: 920-925.

14. Kutlu AK, Yilmaz E, Cecen D. Effect of aroma inhalation on

examination anxiety. Teaching and Learning in Nursing 2008; 3: 125-

130.

15. Murphy PA, Kronenberg F, Wade C. Complementary and Alternative

Medicine in Women’s Health: Developing a Research Agenda.

Journal of Midwifery and Women’s Health 1999; 44: (3): 192-204.

16. Latendresse, G. The Interaction between Chronic Stress and

Pregnancy: Preterm Birth from a Biobehavioral Perspective. Journal

of Midwifery and Women’s Health 2009; 54 (1): 8-17.

17. Price, L; Price, S. Aromatherapy for Health Professionals. London:

Churchill Livingstone; 2007.

18. Tiran, D. Clinical Aromatherapy for Pregnancy and Childbirth.

Page 103: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

London: Churchill Livingstone 2000.

19. Tisserand M. Aromatherapy for Women. Rochester Vermont: Healing

Arts Press; 1996.

20. Toda M, Morimoto K. Effect of lavender aroma on salivary

endocrinological stress markers.

21. Willmont, D. Natural Healing With Essential Oils. Marshfield,

Massachusetts: Willmountain Press; 2003.

61. Standarisasi Obat Tradisional (2 SKS)

Prasyarat: -

Pembahasan tentang pengertian, lingkup, tujuan dan metodologi

standarisasi meliputi kontrol kualitas dalam proses; penerapan standarisasi

bahan baku, ekstrak dan produk.

Pustaka:

1. Hanke, G., 1984, Qualitatspflanzlicher Arzneimittel,

Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft.

2. Hansel, R., 1991, Phytopharmaka (Grundlagen und Praxis), Aufl.,

Springer-Verlag.

3. Koehler, F., 1992, Drogen und Naturstoffe (Grundlagen und Praxis

der chemische Analyse, Springer-Lehrbuch.

62. Terapi Nutrisi (2 SKS)

Prasyarat:

1. Farmakoterapi Sistem Organ II

2. Bioframasi

3. Fisiologi Patofisiologi

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip

penggunaan nutrisi oral dan parenteral pada terapi meliputi identifikasi

faktor-faktor pilihan makanan dan perencanaan cara pemberian makanan

yang digunakan untuk memperbaiki nutrisi; peran nutrien khusus dalam

nutrisi normal, tanda-tanda kekurangan nutrisi dan gejalanya dan sumber–

sumber makanan yang umum; menghubungkan modifikasi nutrien untuk

proses perbaikan penyakit; penggunaan prinsip-prinsip nutrisi untuk

memperbaiki diet kelompok keluarga dan individu yang memiliki perbedaan

dan kesamaan kebutuhan nutrisi dalam perbedaan tingkat usia.

Pustaka:

1. B. Other Manual of Clinical Dietetics. American Dietetic Association.

Deutsch. New Nuts Among the Berries.

Page 104: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

2. Staci Nix. Basic Nutrition & Diet Therapy. Elseview/Mosby. Current

Edition.

3. Williams and Worthington. Nutrition Through the Life Cycle.Yetiv.

Popular Nutritional Practices.Recommended Dietary Allowances.

National Research Council.Current Edition.

63. Epidemiologi (2 SKS)

Prasyarat:

1. Fisiologi-Patofisiologi

2. Statistika Dasar

Deskripsi Kuliah:

Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan yang mempelajari

penyebaran penyakit pada suatu kelompok populasi tertentu. Untuk

mempelajari studi epidemiologi dibutuhkan pemahaman mendasar

mengenai konsep-konsep epidemiologi deskriptif dan analitik. Dalam

matakuliah ini akan ditinjau epidemiologi dari beberapa segi, yaitu segi

klinis dan kesehatan masyarakat (public health). Selain itu juga akan

dipelajari berbagai jenis studi epidemiologi, meliputi case report study, case

series study, cross sectional study, case control study, cohort study,

penelitian eksperimental sejati dan semu baik ditinjau dari segi konsep,

metode uji, hingga penghitungan dan analisis hasil ujinya. Sebagai

tambahan akan diberikan pemahaman mengenai statistik epidemiologi,

meliputi sumber kesalahan misalnya confounding dan bias serta model-

model statistik, yaitu model aditif dan multiplikatif. Mahasiswa juga dibekali

cara melakukan telaah kritis terkait EBM (evidence based medicine) dan

contoh aplikasinya.

Pustaka:

1. Haynes, B. et al., 2006. Clinical epidemiology: how to do a clinical

research. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

2. Olsen J. et al., 2010. An introduction to epidemiology for health

proffesionals. New York: Springer.

3. Parfrey P and Barret B. 2009. Clinical epidemiology: practice and

methods. New York: Humana Press.

64. Farmakoekonomi (2 SKS)

Prasyarat:

1. Manajemen Apotek dan Kewirausahaan

2. Farmakologi

Page 105: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

Pokok-pokok bahasan yang diberikan adalah deskripsi dan analisis biaya

terapi; cara pengukuran outcome terapi; metode evaluasi Farmakoekonomi;

analisis keputusan dan pengukuran kualitas hidup dalam evaluasi

Farmakoekonomi; serta aplikasi Farmakoekonomi pada pelayanan farmasi.

Pustaka:

1. Bootman JL., Townsend RJ., Mc Ghan WF., 2005, Principle of

Pharmacoeconomics, 2nd Ed, Harvey Whitney Book Company, USA.

2. Cramer JA., Spilker B., 1993, Quality of Life and

Pharmacoeconomics, Lipincot-Raven, Philadelphia.

3. Rychlik R., 2002, Strategies in Pharmacoeconomics and Outcome

Research, Pharmaceutical Product Press, Oxford.

4. Vogenberg FR., 2001, Introduction to Applied Pharmacoeconomics,

McGraw-Hill, USA.

5. Walley T., Haycox A., Boland A., 2004, Pharmacoeconomics,

Churchill Livingstone, Oxford.

65. Drug Abuse (2 SKS)

Prasyarat:

1. Farmakologi

2. Fisiologi-Patofisiologi

3. Farmakoterapi Sistem Organ II

Mata kuliah Penyalahgunaan Obat (Drug Abuse) ini mempelajari tentang

penyalahgunaan opioid; penyalahgunaan obat antidepresan, CNS stimulan

dan halusinogen; penyalahgunaan alkohol dan tembakau; manajemen

terapi intoksikasi; manajemen terapi putus obat (withdrawal); narkotika dan

psikotropika dalam aspek perundang-undangan; penyalahgunaan obat

OTC (over the counter); penyalahgunaan tanaman (yang bersifat stimulan

dan halusinogen); penyalahgunaan substansi kimia rumah tangga; serta

alternatif terapi putus obat di masyarakat.

Pustaka:

1. Departement of Health. 2007. Drug Misuse and Dependence: UK

Guidelines on Clinical Management.

2. R. Betram., G. Katzung. 2007. Basic and Clinical Pharmacology. 9th

Edition. Mc Graw Hill. USA.

3. United Nation. 2003. Drug Abuse UnitedTreatment and

Rehabilitation: A Practical Planning and Implementation Guide. Office

on Drugs and Crime.

Page 106: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

66. Patient Safety (2 SKS)

Prasyarat: -

Mata kuliah Patient Safety ini mempelajari tentang keselamatan pasien,

tinjauan keselamatan pasien di apotek, tinjauan keselamatan pasien di

rumah sakit dan puskesmas, tinjauan keselamatan dan keamanan pasien

terhadap obat-obatan herbal, tinjauan keamanan penggunaan obat-obatan,

serta tinjauan kemanan proses produksi obat-obatan.

Pustaka:

1. Baciu, A., Stratton, K., dan Burke, S. P., 2006. The Future of Drug

Safety: Promoting and Protecting the Health of the Public.

Washington D. C.: The National Academies Press.

2. Courtenay, M., Grifhtfty, M., 2010., Medication Safety An Essential

Guide. New York: Cambridge University Press.

3. De Vries, J., 2000. Food Safety and Toxicity. Boca Raton: CRC

Press.

4. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2008. Tanggung

Jawab Apoteker terhadap Keselamatan Pasien. Jakarta: Depkes

RI.

5. Kusumadewi, S., Fuad, A., Budhiati, E., 2011. Peranan Teknologi

Informasi dan Komunikasi di Bidang Obat dan Pengobatan

dalam Mendukung Perlindungan Pasien. Yogyakarta: Graha Ilmu.

6. World Health Organization. 2011. WHO Patient Safety Curriculum

Guide: Multi-Professional Edition. Geneva: WHO Press.

67. Analisis Makanan dan Minuman (2 SKS)

Prasyarat:

Kimia Farmasi III

Mata kuliah ini mempelajari analisis kandungan bahan makanan dan

minuman. kandungan makanan yang dianalisis yaitu komponen makanan

minuman mayor yaitu karbohidrat, protein dan lemak, serta komponen

makanan minor seperti vitamin, mineral, bahan tambahan

makanan(pemanis, perasa, pengawet, antioksidan,dll), bahan pencemar.

Analisis makanan minuman merupakan terapan ilmu analisa kimia kualitatif

dan kuantitatif.

Pustaka:

1. Eitenmiller, R., R., Ye L., and Landen, w., O., 2008. Vitamin Anlysis

for The Health and Food Science, 2th Ed, London : CRC Press.

Page 107: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

2. Horwitz, W., 2000. Official methods of Analysis of the Association

of Official Analytical Chemsits, Ed. 17th , Washington, DC : AOAC.

3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun 2012 Tentang

Bahan Tambahan Makanan, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

4. Nollet, L., M., L., and Toldra, F., 2009. Handbook of Dairy Food

Analysis, London : CRC Press.

5. Otles, S., 2009. Handbook of Food Analysis Instruments, London :

CRC Press.

6. Otles, S., 2012. Method of Analysis of Food Components and

Additives, London : CRC Press.

68. Bioteknologi Farmasi (2 SKS)

Prasyarat:

1. Biologi Molekular

2. Kimia Farmasi III

Mata kuliah Bioteknologi Farmasi merupakan mata kuliah pilihan yang

ditawarkan pada semester 4 Program Studi Farmasi, FKUB. Mata kuliah ini

mempelajari tentang aplikasi ilmu Biologi Molekular terutama yang

berkaitan dengan bidang kesehatan pada umunya dan Farmasi pada

khususnya, meliputi prinsip kloning DNA, overproduksi protein rekombinan,

formulasi protein rekombinan dan metode PCR. Diberikan pula aplikasi

bioteknologi dalam bidang kesehatan meliputi pembuatan vaksin, alat

diagnostik, dan regenerative medicine. Selain itu, dipelajari pula konsep

bioinformatika, stem cell, bioinformatika, dan kultur jaringan.

Pustaka:

1. Bruce Albert. Molecular Biology of the Cell.

2. Lodish, H. 2000. Molecular Cell Biology. New York: W H Freeman.

3. Robinson , TR. 2005. Genetic for dummies. Canada: Wiley

Publishing Inc.

69. Validasi dan Kalibrasi (2 SKS)

Prasyarat:

Kimia Farmasi III

Mata kuliah Vaildasi dan Kalibrasi memberikan pengetahuan kepada

mahasiswa mengenai pentingnya dilakukan validasi dalam suatu proses

pembuatan sediaan farmasi serta apa yang harus dilakukan setelah

Page 108: PEDOMAN PENDIDIKAN - farmasifarmasi.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Pedoman-Pendidikan... · Buku Pedoman pendidikan Tahun Akademik 2010/2011 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan

PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010 - 2011

validasi dikerjakan untuk menjamin konsistensi kualitas produk, ruang

lingkup pelaksanaan validasi dan kalibrasi dalam pembuatan sediaan

farmasi, tahapan pelaksanaan, identifikasi parameter kritis dalam suatu

proses dan analisisnya. Kemudian disertai pembahasan desain

pelaksanaan suatu jenis validasi proses dan prasyarat untuk melaksanakan

validasi.

Pustaka:

1. Analytical Instrument Qualification and System Validation, Huber, L.,

2009, Agilent Technologies Printed in Germany.

2. Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006, Cara Pembuatan Obat

yang Baik (CPOB).

3. Manajemen Farmasi dan Industri, Priyambodo, B., 2007, Global

Pustaka Utama, Yogyakarta.

4. Pharmaceutical Process Validation, Nash, R.A., Wachter, A.H., 2003,

Marcel Dekker, Inc.

5. Validation of Pharmaceutical Processes, Agalloco J., Carleton,F.J.,

2008, Informa Healthcare.

6. World Health Organization, Basic Principles of GMP: Qualification

and Validation, Jan 2006.

70. Proposal Tugas Akhir (1 SKS)

Proposal merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk membuat rancangan suatu

penelitian dan secara langsung memaparkan rancangan penelitian

tersebut.

71. Tugas Akhir (6 SKS)

Proposal merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian sampai

dengan pembuatan laporan (naskah TA) dan mempertahankan

penelitiannya dalam forum sidang ujian TA.