pedoman mata kuliah islam & ilmu - aik.ummi.ac.id · hubungan ilmu, agama dan budaya hubungan...

39

Upload: others

Post on 06-Aug-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran
Page 2: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU

PENGETAHUAN (AIK 4)

Prahasti Suyaman

Leonita Siwiyanti

2020

Page 3: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

ii

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU PENGETAHUAN

Dimensi

Kompetensi Capaian Pembelajaran (CP-MK)

Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan

Sikap M1 Mahasiswa mampu memahami nilai-nilai Islam dalam

mengembangkan dan menerapkan IPTEKS

Keterampilan

Umum

M2 Mahasiswa mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam

dalam mengembangkan dan menerapkan IPTEKS

Keterampilan

Khusus

M3 Mahasiswa mampu menghayati nilai-nilai Islam dalam

pengembangan IPTEKS

Pengetahuan M4 (Sarjana) Mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai Islam

dalam pengembangan IPTEKS

Page 4: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahirrahmaanirrahim,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT Pedoman Mata Kuliah

Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) untuk mahasiswa UMMI ini dapat

diselesaikan. Buku ini dimaksudkan sebagai pedoman penyelenggaraan

Pendidikan AIK khususnya matakuliah Islam & Ilmu Pengetahuan di UMMI agar

ada standarisasi baik standar kompetensi, isi, proses, evaluasi, dan sarana serta

fasilitas. Tujuannya adalah agar pelaksanaan mata kuliah Islam & Ilmu

Pengetahuan ini dapat berlangsung secara efektif dan mencapai tujuan

sebagaimana diharapkan.

Buku pedoman ini hanya memuat mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan

yang bersifat standar, berupa tujuan, ketentuan dan evaluasi penilaian Buku ini

merujuk dari Buku Pedoman AIK PTM 2013 dan Buku SPMI AIK PTMA 2019

yang diturunkan ke dalam Standar SPMI AIK UMMI tentang mata kuliah AIK

dan RPS khusus mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan.

Komitmen dan kepedulian semua pihak, terutama para pimpinan dan

seluruh dosen pengampu mata kuliah AIK untuk menerapkan buku pedoman ini

sangat diharapkan, termasuk masukan dan saran untuk perbaikan di masa datang.

Akhirnya, semoga kehadiran buku pedoman ini bermanfaat untuk meningkatkan

mutu Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di Universitas

Muhammadiyah Sukabumi.

Sukabumi, Juli 2020

Tim Penyusun

Page 5: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

iv

DAFTAR ISI

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU PENGETAHUAN .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Tujuan Pendidikan Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK) ........... 1

B. Standar Kompetensi Lulusan AIK ....................................................... 2

C. Deskripsi matakuliah Islam & Ilmu Pengetahuan .............................. 3

D. Landasan Hukum ................................................................................... 4

KETENTUAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU PENGETAHUAN .......... 5

A. Tujuan Perkuliahan ............................................................................... 5

B. Ruang Lingkup Materi Perkuliahan .................................................... 5

C. Ringkasan Materi Tatap Muka ............................................................. 6

D. Ketentuan dan Kewajiban Mahasiswa ............................................... 16

E. Tugas dan Tanggung Jawab Dosen Pembimbing AIK .................... 17

PELAKSANAAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU PENGETAHUAN ... 18

A. Waktu Kegiatan .................................................................................... 18

B. Tahapan Perkuliahan ........................................................................... 18

C. Persiapan Perkuliahan ......................................................................... 19

D. Pelaksanaan Perkuliahan .................................................................... 19

E. Penyusunan Laporan ........................................................................... 20

F. Evaluasi Perkuliahan ........................................................................... 20

PENUTUP ............................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

LAMPIRAN 1 ...................................................................................................... 24

A. INSTRUMEN INTEGRASI AIK ........................................................ 24

B. DAFTAR HADIR MAHASISWA ...................................................... 25

C. SISTEMATIKA LAPORAN ............................................................... 26

D. PENILAIAN AKHIR ........................................................................... 27

Page 6: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 1

PENDAHULUAN

A. Tujuan Pendidikan Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK)

Pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan Islam modern yang

mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang

holistik. Dari rahim pendidikan Muhammadiyah diharapkan lahir generasi muslim

terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya, sekaligus mampu menghadapi dan

menjawab tantangan zaman. Inilah pendidikan Islam yang berkemajuan.

(Pedoman AIK PTM : 2013)

IPTEKS adalah hasil pemikiran rasional secara holistik dan komprehensif

atas realitas alam semesta (ayat kauniyah) dan atas wahyu dan sunnah (ayat

qauliyah) yang merupakan satu kesatuan ntegral melalui kegiatan penelitian dan

pengembangan yang terus menerus diperbarui bagi kemulyaan kemanusiaan

dalam alam kehidupan yang lestari. Penguasaan IPTEKS adalah langkah awal

tumbuhnya kesadaran makrifat (iman/ tauhid), sehingga pemikiran rasional adalah

awal dari kesadaran spiritual makrifat ketuhanan. Pengabdian ibadah kepada

Allah meliputi ibadah yang terangkum dalam rukun Islam, penelitian dan

pengembangan IPTEKS, penataan lingkungan hidup yang lestari berkelanjutan

dalam kehidupan bersama yang beradab, berkeadilan, dan sejahtera, serta

pembebasan setiap orang dari penderitaan akibat kebodohan dan kemiskinan

(Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, 2010: 128).

Visi Pendidikan Muhammadiyah sebagaimana tertuang dalam Putusan

Muktamar Muhammadiyah ke 46 tentang Revitalisasi Pendidikan

Muhammadiyah: “Terbentuknya manusia pembelajar yang bertaqwa, berakhlak

mulia, berkemajuan dan unggul dalam ipteks sebagai perwujudan tajdid dakwah

amar ma’ruf nahi munkar” (Berita Resmi: 2010, hal. 221) Sedangkan Visi UMMI

adalah ”Terwujudnya Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang Unggul dalam

Keilmuan dan Ke-Islaman pada tahun 2022”.

Visi tersebut mengharuskan PTM terutama Universitas Muhammadiyah

Sukabumi untuk meningkatkan mutu dalam berbagai aspek termasuk pendidikan

Page 7: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 2

Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). PTM mengemban amanah untuk

mewujudkan salah satu misi Muhammadiyah yaitu menyelenggarakan pendidikan

AIK sebagai bagian dari dakwah amar makruf nahi munkar.

Pendidikan AIK juga menjadi kekuatan PTM karena dapat menjadi basis

kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh civitas

akademika. Keberhasilan pendidikan AIK menjadi salah satu indikator

ketercapaian misi penyelenggaraan dan pengelolaan PTM. Peningkatan mutu

proses dan hasil (outcome) pendidikan AIK harus dilaksanakan terus menerus dan

tersistem.

Tujuan umum pendidikan AIK adalah terbentuknya manusia pembelajar

yang bertaqwa, berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam IPTEKS sebagai

perwujudan tajdid dakwah amar makruf nahi munkar. Sedangkan tujuan umum

tersebut dijabarkan menjadi tujuan yang lebih terukur sebagai berikut:

1. AIK I (Aqidah Akhlak) : Membentuk sarjana muslim yang mengenal

diri dan Tuhan, misi, tujuan dan manfaat hidupnya sebagaimana

dituntunkan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

2. AIK II (Ibadah Muamalah) : Membentuk sarjana muslim yang taat dan

benar dalam beribadah, unggul dalam bermuamalah, dan bermanfaat

bagi masyarakat dan lingkungan.

3. AIK III (Kemuhammadiyahan) : Membentuk sarjana muslim sebagai

kader persyarikatan Muhammadiyah yang mampu beramar makruf nahi

munkar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. AIK IV (Islam & Ilmu Pengetahuan) : Membentuk sarjana muslim yang

berjiwa dan berperilaku cendekia (ulul albab).

B. Standar Kompetensi Lulusan AIK

Standar SPMI AIK tentang kompetensi lulusan mata kuliah AIK digunakan

sebagai acuan pengembangan standar isi pembelajaran mata kuliah AIK, standar

proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan

pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran bidang AIK.

Page 8: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 3

Standar kompetensi lulusan mata kuliah AIK merupakan seperangkat

kompetensi lulusan yang dibakukan dan diwujudkan dengan hasil belajar peserta

didik Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di UMMI. Sebuah kriteria profil

kader persyarikatan minimal yang menjadi target setelah lulus dari UMMI. Dan

bisa dikatakan standar kompetensi lulusan mata kuliah AIK merupakan kriteria

minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian

pempelajaran lulusan mata kuliah AIK

Berdasarkan standar kompetensi lulusan AIK UMMI, mahasisiwa

diharapkan setelah menyelesaikan program pendidikannya akan memiliki

kompetensi sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami hakekat Tuhan, manusia dan kehidupan

sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits yang shahih dan ilmu

pengetahuan (AIK I)

2. Mengamalkan tata cara beribadah yang benar berdasarkan alQur’an dan

as-Sunnah maqbullah (AIK II).

3. Berakhlakul karimah dalam bermuamalah yang bermanfaat bagi diri,

masyarakat, bangsa dan negara (AIK II).

4. Mampu menginternalisasikan misi persyarikatan Muhammadiyah

dalam berbagai aspek kehidupan (AIK III).

5. Menguasai dan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan (AIK IV).

C. Deskripsi matakuliah Islam & Ilmu Pengetahuan

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dengan bobot 2 SKS sebagai

prasyarat untuk mengambil mata kuliah Tugas Akhir/Skripsi. Dalam mata kuliah

ini mahasiswa dapat mempelajari tentang Karya Monumental Umat Islam dalam

IPTEK, Hakikat IPTEKS dalam Pandangan Islam, Paradigma Pengembangan

IPTEKS, Interelasi Kebenaran Al-Quran dan IPTEKS, Kewajban menuntut ilmu

dalam mengembangkan dan mengamalkannya, Etika pengembangan dan

penerapan IPTEKS dalam pandangan Islam, Dakwah bil hal melalui

Page 9: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 4

pengembangan dan penerapan IPTEKS. Sehingga capaian pembelajaran yang

harus dicapai oleh mahasiswa yaitu : mampu memahami, mengintegrasikan,

menerapkan, menghayati nilai-nilai Islam dalam pengembangan IPTEKS.

D. Landasan Hukum

1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi Bagian Ketiga tentang Standar Isi Pembelajaran, Bagian

Keempat tentang Standar Proses Pembelajaran dan Bagian Kelima

tentang Standar Penilaian Pembelajaran

3. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/Ped/I.0/B/2012

Tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah

4. Pedoman Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Perguruan

Tinggi Muhammadiyah

5. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 4.0 PTMA 2019

6. Standar SPMI AIK UMMI tentang Kompetensi Lulusan Mata Kuliah

AIK Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Page 10: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 5

KETENTUAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU PENGETAHUAN

A. Tujuan Perkuliahan

Sesuai dengan tahapan dalam memahami nilai-nilai al-Islam dan

Kemuhammadiyahan, pada mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) ini

ditekankan pada pengungkapan nilai-nilai yang berkaitan dengan disiplin ilmu

masing-masing fakultas atau program studi. Oleh sebab itu, tujuan perkuliahan

pada AIK 4 ini adalah agar :

1. mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam pengembangan

IPTEKS,

2. mahasiswa mampu mensinergikan nilai-nilai Islam dalam pengembangan

IPTEKS.

B. Ruang Lingkup Materi Perkuliahan

Secara garis besar mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) ini terdiri

beberapa bagian, yaitu :

1. Bagian pertama, menjelaskan tentang Hakikat IPTEKS dalam

pandangan Islam. Bagian ini terdiri dalam 2 sub bagian yaitu :

Kewajiban menuntut ilmu dan Karya Monumental Umat Islam dan

IPTES

2. Bagian kedua, menerangkan tentang Etika pengembangan dan

penerapan IPTEKS dalam pandangan Islam, yang terdiri atas :

a. Sinergi ilmu dan peng-integrasiannya dengan nilai dan ajaran

Islam,

b. Paradigma ilmu tidak bebas nilai,

c. Paradigma ilmu bebas nilai,

d. Perlunya akhlak Islami dalam penerapan IPTEKS

3. Bagian ketiga, merelasikan kebenaran Al-Qur’an dan IPTEKS, yang

dijabarkan dalam Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan.

4. Bagian keempat, menjelaskan tentang tanggung jawab ilmuwan

muslim.

Page 11: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 6

5. Bagian kelima, membahas tentang Integrasi AIK, yaitu konsep dan

teknik internalisasi Islam dalam Ilmu Pengetahuan

6. Bagian keenam, membahas tentang Paradigma Islam yang disesuaikan

dengan bidang keilmuan (sesuai fakultas atau program studinya)

7. Bagian ketujuh, membahas tentang etika Islam yang dihubungkan

dengan bidang keilmuan (sesuai fakultas atau program studinya)

8. Bagian kedelapan, membahas tentang Prinsip ajaran Islam yang

dihubungkan dengan bidang keilmuan (sesuai fakultas atau program

studinya).

9. Bagian kesembilan, merupakan bagian terakhir dimana mahasiswa

melakukan dakwah bil hal melalui pengembangan dan penerapan ilmu

yang dihubungkan dengan bidang keilmuan (sesuai fakultas atau

program studinya).

C. Ringkasan Materi Tatap Muka

1. Hakikat IPTEKS dalam Pandangan Islam

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam pandangan

Islam pada materi ini mengkaji tentang konsep IPTEKS dan peradaban

Muslim; hubungan agama; ilmu dan budaya; serta hukum sunnatullah

atau kausalitas (sebab akibat). Diharapkan dapat tergambar dengan jelas

seperti apa sebenarnya IPTEKS yang harus dipelajari dan bagaimana

mengaplikasikannya.

Melalui kajian hakikat IPTEKS dalam pandangan Islam diharapkan

mahasiswa dapat:

a. Memahami dan mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan teknologi dan

seni.

b. Menghayati dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam

pengembangan IPTEKS.

Page 12: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 7

Konsep IPTEK dalam Islam tercatat pada sejarah peradaban muslim.

Gambaran al-Quran tentang semangat IPTEK tercantum dala al-Quran

surat ar-Rahman ayat 33:

معشر ت وٱلرض فٱنفذوا ي و نس إن ٱستطعتم أن تنفذوا من أقطار ٱلسم ٱلجن وٱل

ن ل تنفذون إل بسلط

”Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu tidak sanggup menembus

(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat

menembusnya kecuali dengan kekuatan (sains dan teknologi).”

(Q.S. ar-Rahman [55]: 33)

Seruan Allah di atas, merupakan tantangan dan anjuran untuk terus

menerus mamejukan IPTEK dengan maksud memahami rahasia-rahasia

Allah atas apa yang terjadi di langit dan di bumi.

Menggali ilmu adalah satu-satunya alat untuk mencapai pemahaman

yang lebih mendalam tentang sang Pencipta, dan untuk menyelesaikan

persoalan masyarakat Islam. Oleh sebab itu IPTEKS dipelajari bukan

untuk IPTEKS itu sendiri, akan tetapi untuk mendapatkan keridhoan

Allah SWT dengan mencoba memahami ayat-ayatNya.

Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya

Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan

posisi akal dalam sistem ajaran agama. Dalam ajaran Islam, hampir

seluruh perintah dan larangan dalam al-Quran sesungguhnya selalu

disinggung latar belakang akaliahnya, sehingga dapat diterima oleh

manusia. Berikutnya, al-Quran di banyak tempat juga memberi posisi

khusus perbuatan sadar manusia yang terus berkembang akhirnya

membentuk suatu format kebudayaan. Kebudayaan secara ringkas

dengan demikian adalah media manusia untuk berhadapan dengan

dirinya, alam dan Allah. Di sisi lain fungsi al-Quran sebagai kodifikasi

wahyu adalah merupakan cara Allah SWT memberikan petunjuk

kepada manusia untuk secara terus-menerus membentuk

kebudayaannya sebagai proses agar manusia yang taat( perbuatan)

memperoleh kebahagiaan hidup (Mulkhan, 1993)

Page 13: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 8

Pola hubungan agama dengan ilmu, (Furchan (2002) melihat ada empat

pola hubungan, yaitu pola hubungan pertama adalah pola hubungan

negatif, saling tolak. Apa yang dianggap benar oleh agama dianggap

tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Pola hubungan kedua

adalah perkembangan dari pola hubungan pertama, menerima

kebenaran keduanya dengan anggapan bahwa masing-masing

mempunyai wilayah kebenaran yang berbeda. Pola ketiga adalah pola

hubungan netral, tidak bertentangan tapi juga tidak saling

mempengaruhi. Dan pola keempat adalah pola hubungan yang positif.

Sementara itu, hubungan agama dengan budaya menurut Sutardi

(2007), agama sukar dipisahkan dari budaya karena agama tidak akan

dianut oleh umatnya tanpa budaya. Agama tidak tersebar tanpa budaya,

begitupun sebaliknya, budaya akan tersesat tanpa agama.

Hukum Sunnatullah (Kausalitas)

Sunnatullah dapat diartikan sebagai cara Allah memperlakukan

manusia, yang dalam arti luasnya bermakna ketetapan-ketetapan atau

hukum-hukum Allah yang berlaku untuk alam semesta (Hidayat, 1996).

Dengan demikian sunnatullah adalah ketentuan Allah. Suatu ketentuan

hukum logika yang mempunyai hubungan sebab akibat dalam kajian

ilmiah disebut dengan hukum alam.

Hukum sunnatullah atau kausalitas merupakan hukum yang ditetapkan

Allah yang bersifat fitrah, yakni tetap dan otomatis, untuk memnagtur

mekanisme alam semesta sehingga dapat menjadi pedoman bagi

manusia dalam beribadah kepada Allah selaku hamban-Nya dan dalam

mengelola alam semesta selaku khalifatullah guna mewujudkan

maslahat bagi kehidupan manusia dan menghindari mafsadat.

a. Kewajiban Menuntut Ilmu

Berdasarkan surat al-Mujadalah ayat 11, jelaslah bahwa menuntut

ilmu adalah merupakan perintah langsung dari Allah. Ayat itu

menyatakan bahwa derajat orang yang beriman dan menuntut ilmu akan

diangkat beberapa derajat. Dalam surat at-taubah ayat 122 menjelaskan

Page 14: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 9

bahwa diwajibkan untuk menuntut ilmu agama dan kedudukan orang

yang menuntut ilmu harus mampu menjadi pengingat bagi orang yang

tidak mengetahui masalah agama serta mampu menjaga diri dari hal-hal

yang menjerumuskan ke dalam lembah kehinaan.

Begitupun hadits Nabi Muhammad SAW: ”Dari Anas bin Malik ia

berkata; Rasulullah SAW bersabda: Menuntut ilmu ialah kewajiban

bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada

ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke

leher babi.” (H.R. Ibnu Majah: 220).

b. Karya Monumental umat Islam dalam IPTEKS

Dalam masa keemasan peradaban Islam, banyak karya-karya

ilmuwan muslim yang memberikan khasanah baru dalam keilmuan. Al-

Khawarizmi sebagai salah satu contoh ilmuan muslim yang memiliki

karya monumental dengan penemuan angka nol, serta banyak lagi karya

monumental dari ragam ilmu yang berbeda. Karya monumental tersebut

mencakup karya di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga seni.

2. Etika Pengembangan dan Penerapan IPTEKS

Ilmu yang pada hakikatnya mempelajari alam sebagaimana adanya,

mulai dipertanyakan; untuk apa sebenarnya ilmu itu dipergunakan?

Dimana batas wewenang penjelajahan keilmuan dan ke arah mana

perkembangan ilmu yang seharusnya.

Pertanyaan ini coba dijawab oleh para ilmuan dengan hakikat moral,

oleh karenanya pembahasan materi dalam bab ini lebih terfokus kepada:

a. Sinergi ilmu dan pengintegrasiannya dengan nilai dan ajatan Islam;

b. Paradigma ilmu tidak bebas nilai dan bebas nilai;

c. Perlunya akhlak Islami dalam penerapan IPTEKS.

Sinergi Ilmu dan Pengintegrasiannya dengan Nilai dan Ajaran

Islam

Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan IPTEK untuk

menjadi sarana ibadah muslim kepada Allah SWT dan mengemban

Page 15: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 10

amanat khlifatullah (wakil/ mandataris Allah) di muka bumi. Ada lebih

dari 800 ayat dalam al-Quran yang mementingkan proses perenungan,

pemikiran dan pengamatan terhadap berbagai gejala alam, untuk

ditafakuri dan menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah.

Dalam pengertian Islam, akal bukanlah otak tetapi daya pikir yang

terdapat dalam jiwa manusia untuk mempenroleh pengetahuan dengan

memperhatikan salam sekitar. Dalam al-Quran banyak sekali ditemukan

anjuran bagi umat Islam menuntut ilmu, sebagaimana firman Allah

dalam QS. Al-Alaq ayat 1: ”Bacalah dengan (menyebut) nama

Tuhanmu yang menciptakan.”

Membaca adalah sebuah kegiatan dalam mencari ilmu, membaca tidak

hanya dilakukan terhadap teks tetapi juga dengan melakukan

pengamatan terhadap ayat-ayat Allah. Ajaran Islam dan ilmu

pengetahuan tidak terlepas satu sama lain. Keduanya saling

menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan

integratif.

Paradigma Ilmu Tidak Bebas Nilai (Value Bound)

Paradigma ilmu yang tidak bebas nilai memandang bahwa ilmu iutu

selalu terkait dengan nilai yang harus dikembangkan dengan

mempertimbangkan aspek nilai. Salah seorang filsuf, Habermas

berpendapat bahwa ilmu, sekalipun ilmunalam tidak mungkin bebas

nilai, karena setiap ilmu selalu ada kepentingan-keopentingan teknis

(Habermas, 1990).

Ilmu yang tidak bebas nilai memandang bahwa ilmu itu selalu terkait

dengan nilai dan harus dikembangkan dengan mempertimbangkan nilai.

Ilmu jelas tidak mungkin bisa terlepas dari nilai-nilai kepentingan-

kepentingan baik politik, ekonomi, sosial keagamaa, lingkungan dan

sebagainya.

Page 16: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 11

Paradigma Ilmu Bebas Nilai (Value Free)

Ilmu bebas nilai daam bahasa Inggris sering disebut dengan value free,

yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi adalah bersifat otonom

(Keraf, 2001). Bebas nilai artinya setiap kegiatan ilmiah harus

didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu

pengetahuan menolak campur tangan faktor eksternal yang tidak secara

hakiki menentukan ilmu pengetahuan itu sendiri. Penganut paradigma

ini menginginkan bahwa ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-nilai,

baik secara ontologis maupun aksiologis (Suariasumantri, 2001)

Perlunya Akhlak Islami dalam Penerapan IPTEKS

Al-Qardhawi (1989), mengemukakan terkait dengan pentignya akhlak

Islami dalam pengembangan ilmu, bahwa akhlak Islami yang harus

diperhatikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, bahwa akhlak

Islami yang harus diperhatikan dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan adalah:

a. Rasa tanggung jawab di hadapan Allah.

b. Amanat Ilmiah.

c. Tawadu’. Orang yang benar berilmu tidak akan diperalat oleh

ketertipuan dan tidak akan diperbudak oleh perasaan ’ujub

mengagumi diri sendiri.

d. Izzah. Perasaan mulia yang merupakan fadhilah paling spesifik

bagi kaum muslimin.

e. Mengutamakan dan menerapkan ilmu.

f. Menyebarkan ilmu.

g. Hak cipta dan penerbit.

Pentingnya akhlak Islami bagi pengembangan ilmu, untu menjaga agar

ilmu itu tidak menjadi penyebab bencana bagi kehidupan manusia dan

kerusakan lingkungan serta kehancuran di muka bumi.

Page 17: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 12

3. Relasi Kebenaran Al-Qur’an dan IPTEKS

Allah menurunkan ayat-ayat (tanda kekuasaan)-Nya berupa ayat-ayat

Qauliyah dan ayat-ayat Kauniyah.

Secara sederhana, prose terbentuknya ilmu pengetahuan menurut Islam

sebagai anugerah Allah kepada manusia, dapat digambarkan sebagai

berikut:

Proses terbentuknya ilmu pengetahuan tersebut menunjukkan, bahwa

Islam tidak mengenal istilah dikotomi, memisahkan dan membedakan

antara ilmu keislaman dan ilmu keduniawian. Sekalipun kebenaran

yang terdapat dalam ilmu pengetahuan berupa kebenaran ilmiah, tetapi

karena sebenarnya berasal dari Allah SWT juga, maka ilmu

pengetahuan dengan wahyu tidak mungkin berlawanan (Kaelany,

1992).

Dalam pandangan seorang muslim ayat qauliyah akan memberikan

petunjuk/isyarat bagi kebenaran ayat kauliyah, misalnya surat An-Nuur:

43 mengisyaratkan terjadinya hujan, surat al-Mukminun: 12-14

mengisyaratkan tentang keseimbangan dan kestabilan pada sistem tata

surya, dan banyak lagi.

Dengan demikian, interkoneksitas antara ayat qauliyah sebagai petunjuk

wahyu yang memberikan isyarat global tentang fenomena IPTEK untuk

Page 18: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 13

membantu menjelaskan dan mencocokkan terhadap ayat kauniyah. Hal

ini merupakan suatu suunatullah yang terus menrus tidak terputus.

4. Tanggung Jawab Ilmuwan Muslim

Berdasarkan tinjauan ideologis terdapat tiga jenis paradigma

pengembangan IPTEKS, yaitu: paradigma sekuler, sosialis dan Islam.

Paradigma Islam memangdang bahwa agama adalah dasar dan pengatur

kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan.

Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-ala yang ada dalam al-Quran

dan al-hadits menjadi landasan pemikiran, yaitu suatu asas yang

diatasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan

manusia.

Pada umumnya, para peneliti, guru dan dosen ketika mengajar, hanya

sampai pada level informasi, tidak masuk ke level respons perilaku dan

sumber. Akibatnya, mahasiswa bisa lulus dengan nilai cumlaude tetapi

tidak beriman dan bertakwa kepada Allah sebagai sumber dari segala

sumber, dan menghasilkan ilmuwan sekuler.

Supaya menjadi ilmuwan yang bertakwa, maka kita wajib secara terus

menerus mencari ilmu, baik ilmu sebagai content, metodologi, maupun

sebagai paradigma.

Mengembangkan ilmu untuk kepentingan umum seperti pengembangan

sains dan teknologi termasuk fardhu kifayah. Dalam hal fardhu kifayah,

mesti ada sekelompok orang yang mewakili semua muslim secara

signifikan. Apabila tidak ada sekelompok orang yang menjadi pakar

dalam bidang sains dan teknologi yang dibutuhkan umat, maka semua

muslim berdosa. Jadi harus ada pakar yang mencukupi di masing-

masing bidang.

Orang berilmu yang disertai keimanan pasti memiliki karakteristik yang

unggul, yakni memiliki integritas, kredibilitas, transparansi, visioner

dan komunikatif, sehingga ilmuwan akan lebih memberikan manfaat

bagi orang lain.

Page 19: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 14

5. Integrasi AIK : konsep dan teknik internalisasi Islam dalam Ilmu

Pengetahuan

Paradigma integrasi ilmu berarti cara pandang tertentu atau model

pendekatan tertentu terhadap ilmu pengetahuan yang bersifat

menyatukan, disebut paradigma integrasi ilmu integratif atau singkatnya

paradigma integrasi ilmu integralistik yaitu pandangan yang melihat

sesuatu ilmu sebagai bagian dari keseluruhan.

Terkait hal di atas, terdapat pemikiran Kuntowijoyo yang kiranya masih

relevan dikaji ulang yaitu Pengilmuan Islam. Dalam pengilmuan Islam,

terdapat dua pokok ide, yaitu integrasi ilmu dan objektifikasi.

Objektifikasi Islam secara sederhana diartikan dengan “Islam that can

be transmitted openly and without secrecy”. Maksudnya adalah Islam

yang ajarannya bisa dirasakan manfaatnya oleh semua orang, termasuk

non muslim sekalipun.

Pengilmuan Islam merupakan pengembangan lebih lanjut dari upaya

untuk menempatkan al Quran sebagai sumber utama rujukan umat

Islam. Dalam hal ini, al Quran ditempatkan dalam posisi yang simetris

dengan alam dan juga manusia, yakni sebagai sumber ilmu. Sebagai

sumber ilmu, al Quran memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi

berbagai macam teori, khususnya dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan

juga ilmu-ilmu yang lain. Pandangan ini menjadi mungkin, karena al

Quran memuat banyak konsep yang dapat dianalisis sehingga

melahirkan sebuah teori ilmu.

Kuntowijoyo menawarkan dua langkah yang harus diambil sebagai

upaya mengimplemantasikan pengilmuan Islam, yaitu integralisasi dan

objektifikasi. Integralisasi adalah pengintegrasian kekayaan keilmuan

manusia dengan wahyu (petunjuk Allah dalam Al Quran beserta

pelaksanaannya dalam sunnah Nabi). Sementara, objektifikasi adalah

Page 20: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 15

menjadikan pengilmuan Islam sebagai rahmat untuk semua orang

(rahmatan lil'âlamîn).

Internalisasi nilai-nilai Islam adalah melalui gagasan M Amin Abdullah

dengan konsep Integrasi-interkoneksi yang terbagi menjadi tiga

tingkatan sebagai berikut:

Model Kelas Pemula

a. Informatif : suatu displin ilmu perlu diperkaya dengan informasi

yang dimiliki oleh disilin ilmu lain, sehingga wawasan civitas

akademika semakin luas.

b. Konfirmatif : suatu disiplin ilmu tertentu untuk membangun teori

yang kokoh perlu memperoleh penegasan dari disiplin ilmu yang

lain.

c. Korektif : suatu teori ilmu tertentu perlu dikonfrontir dengan ilmu

agama atau sebaliknya, sehingga yang satu dapat mengoreksi yang

lain.

Model Kelas Lanjutan

a. Similarisasi : menyamakan begitu saja konsep-konsep sains dengan

konsep-konsep dari agama, meskipun belum tentu sama.

b. Paralelisasi : menganggap paralel konsep yang berasal dari Qur’an

dengan konsep yang berasal dari sains karena kemiripan

konotasinya tanpa menyamakan keduanya.

c. Komplementasi : antara sains dan agama saling mengisi dan saling

memperkuat satu sama lain, tetapi tetap memertahankan eksistensi

masing-masing. Misalnya

d. Komparasi : membandingkan konsep/teori sains dengan

konsep/wawasan agama mengenai gejala-gejala yang sama.

e. Induktifikasi : asumsi-asumsi dasar dari teori ilmiah yang didukung

oleh temuan-temuan empirik dilanjutkan pemikirannya secara

teoritis abstrak ke arah pemikiran metafisik/ghaib, kemudian

dihubungkan dengan prinsip-prinsip agama dan al-Qur’an

mengenai hal tersebut.

Page 21: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 16

f. Verifikasi : mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang

menunjang dan membuktikan kebenaran-kebenaran (ayat-ayat)

Qur’an.

Model Kelas Ahli

Hermenuetisasi : menghubungkan secara triadik sirkularistik antara

religion, philosophy dan science

D. Ketentuan dan Kewajiban Mahasiswa

Seluruh mahasiswa yang akan mengampu mata kuliah Islam & Ilmu

Pengetahuan (AIK4) harus memenuhi ketentuan dan kewajiban, sebagai berikut :

1. Ketentuan Mahasiswa; Telah mengontrak mata kuliah Islam & Ilmu

Pengetahuan (AIK 4)

2. Kewajiban mahasiswa;

a. Mengikuti perkuliahan tatap muka sampai sebelum UTS,

b. Mengikuti pembekalan setelah UTS tentang integrasi AIK,

c. Melaksanakan studi lapangan/penelitian secara kelompok yang

membahas tentang hal-hal sebagai berikut : paradigma Islam,

Prinsip Islam, Etika Islam dan praktek dakwah bil hal menurut

keilmuan masing-masing program studi atau Fakultas, selama

waktu 10 hari (6 jam/hari)

d. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing AIK, dibuktikan

dengan mengisi kegiatan pada daftar hadir (logbook), minimal 4

kali.

e. Menyusun laporan dengan bimbingan dan persetujuan oleh Dosen

Pembimbing AIK,

f. Membuat presentasi berupa PPT dengan dibimbing dosen

pembimbing AIK dan dipresentasikan di depan kelas.

g. Mengumpulkan laporan integrasi AIK kepada dosen dan staf AIK

melalui email [email protected] selambat-lambatnya sebelum UAS.

Page 22: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 17

E. Tugas dan Tanggung Jawab Dosen Pembimbing AIK

Dosen Pembimbing AIK adalah dosen yang diberikan tugas oleh Lembaga

Al-Islam & Kemuhammadiyahan untuk mendampingi mahasiswa yang

mengampu mata kuliah AIK 4 sesuai program studinya masing-masing.

Dosen pembimbing AIK bertugas dan bertanggung jawab :

1. Memberikan pengetahuan awal mengenai integrasi AIK kepada

mahasiswa

2. Membimbing mahasiswa terkait dengan kebutuhan data dan informasi

yang diperlukan dalam kegiatan ini.

3. Mengarahkan penyusunan laporan hasil kegiatan integrasi AIK

4. Mengkoordinasikan kegiatan presentasi laporan

5. Menilai hasil laporan dan kinerja mahasiswa dalam kegiatan integrasi

AIK ini.

6. Menilai hasil akhir pembelajaran Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) dan

menyerahkan nilainya ke program studi dan LAIK, serta menginputnya

ke SIAK UMMI.

Page 23: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 18

PELAKSANAAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU PENGETAHUAN

A. Waktu Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) dapat

dilakukan pada semester 4 atau semester 6 sesuai dengan kurikulum yang

ditetapkan oleh program studinya masing-masing.

Waktu kegiatan dilaksanakan sesuai RPS terdiri dari dua tahap, yaitu tahap

penyampaian materi (dari awal perkuliahan sampai UTS) dan tahap integrasi AIK

(setelah UTS sampai UAS).

Dalam tahap penyampaian materi, dilakukan dengan pembelajaran tatap

muka di kelas. Dosen menyampaikan materi-materi dan mahasiswa diberikan

tugas seputar materi yang disampaikan tersebut. Waktu pelaksanaan selama 7 kali

tatap muka dan diawali dengan pertemuan pendahuluan yang berisi penjelasan

capaian pembelajaran mata kuliah, tujuan mata kuliah dan kontrak kuliah. Selesai

7 kali pertemuan kemudian dilaksanakan UTS berupa essay.

Selanjutnya untuk tahap integrasi AIK, mahasiswa harus mengikuti

pembekalan tentang konsep dan teknik internalisasi Islam dan ilmu pengetahuan.

Setelah itu mahasiswa diberi waktu selama 2 minggu (10 hari = 6 jam/hari) untuk

melakukan integrasi AIK sesuai bidang keilmuannya masing-masing. Selanjutkan

membuat laporan dan presentasi, dan presentasi dilakukan secara bertahap selama

4 kali pertemuan, dengan ketentuan 1 hari dapat dipresentasikan 2-3 kelompok.

Terakhir laporan dikumpulkan paling lambat sebelum UAS baik ke dosen

pembimbin AIK dan diteruskan ke email LAIK.

B. Tahapan Perkuliahan

1. Pendahuluan

2. Penyampaian materi selama 6 kali pertemuan

3. UTS matkul AIK 4

4. Pembekalan integrasi AIK

5. Pelaksanaan kegiatan integrasi AIK

Page 24: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 19

6. Pembuatan Laporan integrasi

7. Presentasi laporan integrasi AIK

8. Pengumpulan laporan integrasi AIK

9. Penilaian akhir matakuliah Islam & Ilmu Pengetahuan

C. Persiapan Perkuliahan

1. Mahasiswa yang mengampu mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan

harus mengontrak terlebih dahulu dan disetujui DPA.

2. Perkuliahan tatap muka dilakukan sebanyak 7 kali dengan materi yang

terdapat dalam ruang lingkup mata kuliah.

3. Pembekalan, sebelum melaksanakan kegiatan integrasi AIK mahasiswa

perlu melakukan pembekalan tentang konsep dan teknik internalisasi

Islam dan Ilmu pengetahuan. Tujuannya agar mahasiswa dapat

memahami tata cara melakukan integrasi AIK.

D. Pelaksanaan Perkuliahan

Perkuliahan Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) memiliki bobot 2 SKS dan

dilaksanakan selama 1 semester dengan pelaksanaan tatap muka dan integrasi

AIK. Kegiatan yang harus dilaksanakan pada integrasi AIK, yaitu :

1. Menelaah ilmu pengetahuan (sesuai bidang keilmuan) yang didapat

mahasiswa di program studinya masing-masing.

2. Menelaah pandangan Islam tentang ilmu pengetahuan (sesuai bidang

keilmuan) dilihat dari Al-Qur’an dan Sunnah.

3. Menyusun laporan hasil dari integrasi AIK dengan ilmu pengetahuan

4. Membuat presentasi berupa PPT yang akan dipaparkan dihadap dosen

dan rekan-rekan lainnya.

Page 25: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 20

E. Penyusunan Laporan

Laporan kegiatan integrasi AIK disusun oleh mahasiswa setelah selesai

melaksanakan kegiatan, sesuai sistematika laporan yang telah ditentukan

(lampiran 2). Pengumpulan laporan paling lambat sebelum UAS.

F. Evaluasi Perkuliahan

Evaluasi perkuliahan mempunyai dua kepentingan, yaitu kepentingan

penilaian pencapaian belajar mahasiswa dan perbaikan kegiatan integrasi AIK ini.

1. Tujuan Penilaian

a. Menentukan tingkat ketercapaian mahasiswa dalam setiap

pembelajaran AIK 4 ini.

b. Mengetahui peningkatan dan perkembangan kemampuan

mahasiswa dalam mengimplementasikan matakuliah AIK 4 ini.

c. Mendiagnosis kesulitan mahasiswa dalam melakukan integrasi

AIK.

d. Mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan belajar

bekerjasama dengan sesama rekannya dan memahami bahwa ilmu

pengetahuan yang mereka dapatkan dapat diintegrasikan dengan

Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

e. Mendorong dosen pembimbing AIK untuk meningkatkan

pemahaman dan pembimbingan yang terstruktur dan sistematis

sesuai dengan RPS.

2. Komponen Penilaian

Komponen penilaian pada mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan

terdiri dari 2 tahap, yaitu :

a. Nilai tugas saat tatap muka dan Nilai UTS

b. Nilai Integrasi AIK, yang terdiri dari :

1) Nilai pembekalan, yaitu penilaian dari aspek : kehadiran,

kedisiplinan, kerapian, keaktifan dan kesantunan dalam

mengikuti pembekalan (lampiran 1)

Page 26: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 21

2) Nilai Pelaksanaan kegiatan integrasi AIK, yaitu : kehadiran

(logbook), penentuan kajian keilmuan, penelaahan ilmu

pengetahuan, penelaahan Al-Qur’an dan Sunnah, presentasi

laporan dan penilaian laporan. (lampiran 1)

Setelah semua skor kemampuan tersebut ditetapkan, maka semua skor

kemampuan tersebut digunakan untuk menetapkan nilai akhir (NA)

mahasiswa dalam mengampu mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK

4). Adapun penetapan NA tersebut didasarkan atas rumus berikut :

a. Bobot Penilaian Integrasi AIK

NA = A+B+C+D

Keterangan:

A : Skor pembekalan bobot 10%

B : Skor pelaksanaan kegiatan integrasi AIK bobot 20%

C : Skor pelaksanaan presentasi laporan bobot 40%

D : Skor hasil laporan integrasi AIK bobot 30 %

b. Bobot Penilaian Akhir mata kuliah AIK 4 :

No. Jenis penilaian Aspek penilaian Persentase

1. Kehadiran Kehadiran mahasiswa akan dihitung sampai dengan 15

menit setelah kegiatan pembelajaran berjalan. Presentasi

kehadiran untuk mata kuliah ini adalah 80%, apabila

kurang maka harus mengikuti mengulang.

Berbusana muslim/muslimah dan membawa Al-Qur’an

setiap masuk kelas

20%

2. Tugas Individu resume tentang hakikat IPTEKS dan tanggung jawab

ilmuwan muslim (buku teks /jurnal yang di dapat dan

ketepatan penjelasanannya)

20%

4. UTS Tes tulis 20%

5. UAS Kegiatan integrasi AIK dengan keilmuan nya msaing-

masing, berupa : pembekalan, pelaksanaan integrasi

AIK, PPT dan presentasi laporan.

40%

Total 100%

Page 27: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 22

PENUTUP

Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UMMI telah menetapkan

kegiatan integrasi AIK dalam mata kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4).

Melalui kegiatan integrasi AIK ini diharapkan mahasiswa lebih dapat menerapkan

dan mensinergikan nilai-nilai Islam dalam pengembangan IPTEKS, sehingga

membentuk sarjana muslim yang berjiwa dan berperilaku cendekia (ulul albab).

Page 28: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 23

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pedoman Pendidikan AIK Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah.

2013. Buku Pedoman Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah., Yogyakarta : Majelis Dikti PP

Muhammadiyah.

PP Muhammadiyah. 2010. Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad

Muhammadiyah. Yogyakarta : PP Muhammadiyah.

Muadz, et.al. 2016. Islam dan Ilmu Pengetahuan. Sidoarjo: Umsida Press.

Furchan, Arief. H. 2002. Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia: Anatomi

Keberadaan Madrasah dan PTAI. Yogyakarta: Gama Media

Mulkhan, Abdul Munir. 1993. Paradigma Intelektual Muslim.: Pengantar Filsafat

Pendidikan Islam dan Dakwah. Yogyakarta: SIPRESS.

Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT.

Setia

Al-Qardhawi, Yusuf. 1989. Metode dan Etika Pengembangan Ilmu Perspektif

Sunnah. Bandung: Rosda.

Habermas, Jurgen. 1990. Ilmu Dan Teknologi Sebagai Ideologi. Jakarta: LP3ES.

Keraf, A. Sonny & Mikhael Dua. 2001. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan

Filosofis. Yogyakarta: Kanisius.

Suriasumantri, Jujun S. 2001. Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Kaelany HD. 1992. Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sutrisno. 2015. Critical Issues and reform in Muslim Higher Education. Kuala

Lumpur: IIUM.

Kuntowijoyo. 2008. Paradigma Islam: Interpretasi Untuk Aksi. Bandung: Mizan.

M Dwi Fajri, 2017. Mazhab Integrasi Interkoneksi, Makalah Workshop Integrasi

Keilmuan di Universitas Muhamamdiyah Sukabumi.

Muhammad Thariq Aziz dan Leonita Siwiyanti. Konsep dan Teknik Internalisasi

Islam dalam Ilmu Pengetahuan.

Page 29: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 24

LAMPIRAN 1

A. INSTRUMEN INTEGRASI AIK

No Aspek yang

ditelaah Deskripsi Hasil Telaah

1. Bagaimana bentuk

(paradigma Islam,

Prinsip Islam,

Etika Islam dan

dakwah bil hal)

menurut keilmuan

masing-masing

program studi atau

Fakultas

2. Bagaimana bentuk

(paradigma Islam,

Prinsip Islam,

Etika Islam dan

dakwah bil hal)

menurut

pandangan Al-

Qur’an dan Sunnah

3. Adakah hubungan

(paradigma Islam,

Prinsip Islam,

Etika Islam dan

dakwah bil hal)

dari sudut pandang

keilmuan dengan

Islam

Sukabumi, ……………… Mahasiswa,

(………………………….) NIM.

Page 30: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 25

B. DAFTAR HADIR MAHASISWA

No. Hari/

Tanggal Tempat Kegiatan

Dosen

Pembimbing AIK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Page 31: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 26

C. SISTEMATIKA LAPORAN

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Kegiatan (Tujuan dan Manfaat Kegiatan Integrasi AIK)

B. Hakikat IPTEKS menurut pandangan Islam

BAB II Hasil Pelaksanaan Integrasi AIK

A. Ilmu Pengetahuan (sesuai bidang keilmuan)

B. Pandangan Islam tentang Ilmu Pengetahuan (sesuai bidang keilmuan)

C. Paradigma Islam/Etika Islam/Prinsip Islam/Dakwah Bil Hal sesuai keilmuan

berdasarkan pandangan Islam (Qur’an dan Sunnah)

BAB III Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA (minimal 10 buku)

disesuaikan dengan bagian awal

laporan

Page 32: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 27

D. PENILAIAN AKHIR

1. PENILAIAN PEMBEKALAN (A)

Nama Mahasiswa : ____________________________

NIM : ____________________________

Program Studi : ____________________________

Kelompok kajian : ____________________________

Petunjuk Pengisian:

Lembar ini diisi oleh Dosen Pembimbing AIK setelah selesai kegiatan Pembekalan

No. Indikator Penilaian Skor

4 3 2 1

1. Kehadiran dalam pembekalan

2. Kedisiplinan mahasiswa

3. Kerapian mahasiswa

4. Keaktifan dalam mengikuti pembekalan

5. Sopan santun dalam mengikuti pembekalan

Skor Total

Keterangan:

Skor maksimal untuk setiap deskriptor 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh

adalah 5 x 4 = 20.

Nilai Pembekalan =Skor Total

20 𝑥 100 𝑥 10%

Sukabumi, ………………

Dosen Pembimbing AIK,

(………………………….)

NIP.

Page 33: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 28

2. PENILAIAN PELAKSANAAN INTEGRASI AIK (B)

Nama Mahasiswa : ____________________________

NIM : ____________________________

Program Studi : ____________________________

Kelompok kajian : ____________________________

Petunjuk Pengisian:

Berikan skor 1-4 dengan makna 4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup baik, 1=kurang baik

sesuai dengan kinerja pengamatan mahasiswa

No Deskriptor Skor

4 3 2 1

1. Kehadiran, Kedisiplinan dan Kesantunan

2.

Hasil telaah bentuk (paradigma Islam, Prinsip

Islam, Etika Islam dan dakwah bil hal) menurut

keilmuan masing-masing program studi atau

Fakultas

3.

Hasil telaah bentuk (paradigma Islam, Prinsip

Islam, Etika Islam dan dakwah bil hal) menurut

pandangan Al-Qur’an dan Sunnah

4.

Mendiskripsikan hubungan (paradigma Islam, Prinsip

Islam, Etika Islam dan dakwah bil hal) dari sudut

pandang keilmuan dengan Islam

Skor Total

Keterangan:

Skor maksimal untuk setiap deskriptor 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh adalah

4 x 4 = 16.

Nilai B =Skor Total

16 𝑥 100 𝑥 20%

Sukabumi, ………………

Dosen Pembimbing AIK,

(………………………….)

NIP.

Page 34: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 29

3. PENILAIAN PRESENTASI LAPORAN (C)

Nama Mahasiswa : ____________________________

NIM : ____________________________

Program Studi : ____________________________

Kelompok kajian : ____________________________

Petunjuk Pengisian:

Berikan skor 1-4 dengan makna 4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup baik, 1=kurang baik

sesuai dengan kinerja pengamatan mahasiswa

No Komponen Skor

4 3 2 1

1. Kemampuan komunikasi dan kerjasama kelompok

2. Penyajian PPT

3. Kemampuan menjawab pertanyaan

4. Pemahaman pendalaman materi

5. Sopan santun Ketika presentasi

Total Skor

Keterangan:

Skor maksimal untuk setiap deskriptor 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh

adalah 5 x 4 = 20.

Keterangan: Instrumen hasil pengamatan dilampirkan

Nilai D =Skor Total

20 𝑥 100 𝑥 30%

Sukabumi, ………………

Dosen Pembimbing AIK,

(………………………….)

NIP.

Page 35: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 30

4. PENILAIAN LAPORAN (D)

Nama Mahasiswa : ____________________________

NIM : ____________________________

Program Studi : ____________________________

Kelompok kajian : ____________________________

Petunjuk Pengisian:

Berikan skor 1-4 dengan makna 4=sangat baik, 3=baik, 2=cukup baik, 1=kurang baik

sesuai dengan kinerja pengamatan mahasiswa

No Komponen Skor

4 3 2 1

1. Sistematika dan keruntutan laporan

2. Pemahaman pendalaman materi

3. Penggunaan bahasa baku yang baik dan benar

dengan tata tulisnya

4. Ketepatan pengutipan

5. Ketepatan penulisan daftar pustaka

Total Skor

Keterangan:

Skor maksimal untuk setiap deskriptor 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh

adalah 5 x 4 = 20.

Keterangan: Instrumen hasil pengamatan dilampirkan

Nilai D =Skor Total

20 𝑥 100 𝑥 30%

Sukabumi, ………………

Dosen Pembimbing AIK,

(………………………….)

NIP.

Page 36: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 31

LAMPIRAN 2

FORMAT PENILAIAN AKHIR

Integrasi

AIK

Nilai

Nilai

Akhir

(100%)

Paraf DPP

A

(10%)

B

(20%)

C

(40%)

D

(30%)

Keterangan :

A : Skor pembekalan bobot 10%

B : Skor pelaksanaan kegiatan integrasi AIK bobot 20%

C : Skor pelaksanaan presentasi laporan bobot 40%

D : Skor hasil laporan integrasi AIK bobot 30 %

Matkul

AIK 4

Nilai

Nilai

Akhir

(100%)

Paraf DPP

A

(20%)

B

(20%)

C

(20%)

D

(40%)

Keterangan :

A : Skor kehadiran bobot 20%

B : Skor tugas bobot 20%

C : Skor UTS bobot 20%

D : Skor UAS (laporan integrasi AIK) bobot 40 %

Standar Nilai Akhir

Tingkat

Penguasaan

Nilai

Huruf Bobot Predikat

80 – 100 A 4 Sangat Baik

68 – 79 B 3 Baik

56 – 67 C 2 Cukup

45 – 55 D 1 Kurang

0 – 44 E 0 Sangat Kurang

Page 37: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 32

LAMPIRAN 3

CONTOH DESAIN COVER DAN LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

(SESUAI KAJIAN)

DISUSUN SEBAGAI TUGAS AKHIR MATA KULIAH

ISLAM & ILMU PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

NIM NAMA

PROGRAM STUDI...................................

FAKULTAS ………………………………..

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

20......

Page 38: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 33

LAMPIRAN 15

CONTOH DESAIN LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

(SESUAI KAJIAN)

DISUSUN SEBAGAI TUGAS AKHIR MATA KULIAH

ISLAM & ILMU PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

Sukabumi, ...........,20.....

Disetujui dan Disahkan,

Dosen Pembimbing AIK

..............................

NIP. ...................

Ketua Kelompok

..............................

NIM. ...................

Mengetahui,

Ketua Lembaga AIK

..............................

NIP. ...................

Page 39: PEDOMAN MATA KULIAH ISLAM & ILMU - aik.ummi.ac.id · Hubungan Ilmu, Agama dan Budaya Hubungan mengenai ilmu, agama dan budaya akan berkaitan dengan posisi akal dalam sistem ajaran

Buku Pedoman Mata Kuliah Islam & Ilmu Pengetahuan (AIK 4) | 34