pedoman kerja bendahara skpd berdasarkan permendagri nomor 55 tahun 2008 dengan menggunakan aplikasi...

15
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH MELALUI APLIKASI SIMDA KEUANGAN UNTUK BENDAHARA/OPERATOR BENDAHARA PENGELUARAN Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahkan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 1. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP). Bendahara pengeluaran mengajukan mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dalam rangka melaksanakan belanja. Dalam hal ini bendahara pengeluaran menyusun dokumen SPP yang dapat berupa: a) Uang Persediaan (UP), b) Ganti Uang (GU), c) Tambahan Uang (TU), d) Langsung (LS) LS untuk pembayaran gaji dan tunjangan LS untuk pengadaan barang dan jasa. Disamping membuat SPP, bendahara pengeluaran juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang telah diterima oleh bendahara. a. SPP Uang Persediaan (UP). Bendahara pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan (UP) setiap awal tahun anggaran setelah

Upload: herman-bagindo

Post on 16-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Pedoman

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH MELALUI APLIKASI

SIMDA KEUANGAN UNTUK BENDAHARA/OPERATOR

BENDAHARA PENGELUARAN

Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk

untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahkan dan

mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah

dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

1. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP).

Bendahara pengeluaran mengajukan mengajukan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) dalam rangka melaksanakan

belanja. Dalam hal ini bendahara pengeluaran menyusun

dokumen SPP yang dapat berupa:

a) Uang Persediaan (UP),

b) Ganti Uang (GU),

c) Tambahan Uang (TU),

d) Langsung (LS)

LS untuk pembayaran gaji dan tunjangan

LS untuk pengadaan barang dan jasa.

Disamping membuat SPP, bendahara pengeluaran juga

membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang

telah diterima oleh bendahara.

a. SPP Uang Persediaan (UP).

Bendahara pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan

(UP) setiap awal tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK

Kepala Daerah tentang besaran UP. SPP-UP dipergunakan

untuk mengisi uang persediaan tiap-tiap SKPD. Pengajuan UP

hanya dilakukan sekali dalam setahun tanpa pembebanan

pada kode rekening tertentu.

Page 2: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang

diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP-UP selain

dokumen SPP-UP sendiri. Lampiran tersebut antara lain:

a) Salinan SPD

b) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran

c) Lampiran lain yang diperlukan.

Bendahara pengeluaran SKPD dapat melimpahkan sebagian

uang persediaan yang dikelolanya kepada bendahara

pengeluaran pembantu SKPD untuk kelancaran pelaksanaan

kegiatan. Pelimpahan tersebut dapat dilakukan berdasarkan

persetujuan pengguna anggaran.

b. SPP Ganti Uang Persediaan (GU)

Pada saat uang persediaan telah terpakai bendahara

pengeluaran dapat mengajukan SPP Ganti Uang Persediaan

(GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan uang

persediaan yang telah disahkan pada periode waktu tertentu.

SPP-GU tersebut dapat disampaikan untuk satu kegiatan

tertentu atau beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan

yang ada, dengan ketentuan SPJ tersebut tidak dapat

dimintakan dengan pembayaran langsung dan nilai SPP-GU

minimal 60% dari nilai UP.

Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang

diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP-GU, selain

dari dokumen SPP-GU itu sendiri. Lampiran tersebut antara

lain:

a) Salinan SPD

b) Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran

c) Laporan Pertanggunjawaban Uang Persediaan

d) Bukti-bukti belanja yang lengkap dan sah.

e) Lampiran lain yang diperlukan.

Page 3: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

c. SPP Tambahan Uang (TU)

Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak,

yang harus dikelola oleh bendahara pengeluaran dan uang

persediaan tidak mencukupi karena sudah direncanakan

untuk kegiatan yang lain, maka bendahara pengeluaran

dapat mengajukan SPP-TU. Adapun ketentuan pengajuan

SPP-TU sebagai berikut:

a) Batas jumlah minimal pengajuan SPP-TU adalah 50% dari

nilai UP dan tidak termasuk belanja yang bisa dibayarkan

melalui mekanisme pembayaran secara Langsung.

b) Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus

dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis,

harus disetorkan kembali.

c) SPP-TU diajukan sesuai dengan anggaran kas kegiatan

terkait.

d) SPJ-TU disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah

tanggal SP2D diterbitkan.

e) SPP-TU selanjutnya dapat diajukan setelah SPJ-TU

sebelumnya disampaikan dan dipertanggunjawabkan ke

PPKD.

f) SPP-TU dilampiri dengan:

Salinan SPD.

Draft Surat Pernyataan Pengguna Anggaran.

Surat Keterangan Penjelasan Keperluan Pengisian TU.

Lampiran lain yang diperlukan.

d. SPP Langsung (LS).

SPP Langsung (SPP-LS), yang dipergunakan untuk

pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang

telah ditetapkan. SPP-LS dapat dikelompokkan menjadi:

a. SPP-LS untuk pembayaran gaji dan tunjangan dengan

jumlah, penerima, peruntukan dan waktu pembayaran

tertentu..

Page 4: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

b. SPP-LS untuk pengadaan barang dan jasa kepada pihak ke

tiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat

perintah kerja lainnya.

c. Pembayaran belanja pegawai pada belanja langsung yang

berjumlah di atas Rp 5.000.000,- berdasarkan SK/surat

tugas dan jumlah/daftar pembayaran.

SPP-LS Gaji dan tunjangan, dilengkapi dengan :

Salinan SPD

Surat Pernyataan Pengguna Anggaran

Dokumen Pelengkap Daftar Gaji:

Pembayaran gaji induk Gaji susulan Kekurangan gaji Gaji terusan Uang duka/wafat/tewas yang dilengkapi dengan daftar

gaji induk/gaji susulan/kekurangan gaji/uang duka wafat/tewas

SK CPNS SK PNS SK Kenaikan Pangkat SK Jabatan Kenaikan Gaji Berkala Surat Pernyataan Pelantikan Surat Pernyataan masih menduduki jabatan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Daftar Keluarga (KP4) Fotokopi Surat Nikah Fotokopi Akte Kelahiran Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKKP)

gaji Daftar Potongan sewa rumah dinas Surat keterangan masih sekolah/kuliah Surat Pindah Surat Kematian SSP PPh Pasal 21. dan Peraturan perundangan-undangan mengenai

penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah/wakil kepala daerah.

Lampiran lain yang diperlukan.

SPP-LS Barang dan Jasa, dilengkapi dengan :

Page 5: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

Salinan SPD

Surat Pernyataan Pengguna Anggaran

Dokumen-dokumen terkait kegiatan :

Surat Rekomendasi dari SKPD teknis terkait;

Rekomendasi dari Bagian Ekonomi Pembangunan;

SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah

ditandatangani oleh wajib pungut dan wajib pajak;

Ringkasan Surat Perjanjian Kerjasama/kontrak antara

Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran dengan

pihak ketiga serta dengan mencantumkan rekening

bank pihak ketiga;

Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;

Berita Acara Serah Terima Barang dan Jasa;

Berita Acara Pembayaran;

Kwitansi bermeterai, nota/faktur yang ditandatangani

oleh pihak ketiga dan PPTK serta disetujui oleh PA/KPA;

Surat Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang

dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan non

bank;

Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-

kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya

bersumber dari penerusan pinjaman/hibah luar negeri;

Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh

pihak ketiga/rekanan serta unsur panitia pemeriksaan

barang berikut daftar harga barang yang diperiksa;

Surat angkutan atau konosemen apabila pengadaan

barang dilaksanakan di luar wilayah kerja;

Surat pemberitahuan potongan denda keterlanbatan

pekerjaan dari PPTK apabila pekerjaan mengalami

keterlambatan;

Foto/dokumentasi tingkat kemajuan/penyelesaian

pekerjaan;

Potongan jamsostek, Galian C;

Page 6: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

Khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungan

harganya menggunakan biaya personil (billing rate),

berita acara prestasi kemajuan pekerjaan dilampiri

dengan bukti kehadiran dari tenaga konsultan sesuai

pentahapan waktu pekerjaan dan bukti

penyewaan/pembelian alat penunjang serta bukti

pengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalam surat

penawaran.

2. Pengajuan Surat Perintah

Membayar (SPM).

Adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna

anggaran/ kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D

atas beban pengeluaran DPA – SKPD. SPM terdiri dari :

a. SPM Uang Persediaan (SPM-UP)

Adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna

anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan

SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD yang

dipergunakan sebagai uang persediaan untuk mendanai

kegiatan.

b. SPM Ganti Uang Persediaan (SPM-GU)

Adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna

anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan

SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD yang dananya

dipergunakan untuk mengganti uang persediaan yang telah

dibelanjakan.

c. SPM Tambahan Uang Persediaan (SPM-TU)

Adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna

anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan

SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD karena kebutuhan

dananya melebihi dari jumlah batas pagu uang persediaan

yang telah ditetapkan atau sesuai dengan ketentuan lain

yang berlaku.

Page 7: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

d. SPM Langsung (SPM-LS)

Adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna

anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan

SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD kepada pihak ke

tiga.

3. SP2D ( Surat Perintah Pencairan Dana )

Adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana

yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM.

4. SPJ (Surat Pertanggungjawaban)

a. Setiap SKPD pengguna anggaran wajib

mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan

cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang

sah.

b. SPJ berikut lampiran disampaikan kepada Kepala

Daerah cq. PPKD serta tembusannya disampaikan ke

Inspektorat Wilayah Kabupaten paling lambat setiap tanggal

10 bulan berikutnya.

c. SPJ yang disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran

adalah :

SPJ administratif yang disampaikan kepada Kepala SKPD

melalui PPK-SKPD dan SPJ fungsional yang disampaikan

kepada PPKD sebagai BUD yang disampaikan setelah ada

pengesahan SPJ Administrastif oleh Pengguna Anggaran

melalui PPK-SKPD, masing-masing terdiri dari :

1. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran

(SPJ Belanja-Administratif) dilengkapi dengan :

Buku Kas Umum,

Ringkasaan pengeluaran per-rincian objek yang

disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah atas

pengeluaran per rincian objek,

Bukti atas penyetoran PPN/PPh ke kas negara,

Page 8: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

Register penutupan kas.

2. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran

(SPJ Belanja-Fungsional) dilengkapi dengan :

Buku Kas Umum bulan yang bersangkutan.

Register penutupan kas

d. SPJ yang harus dibuat oleh Bendahara Pengeluaran

Pembantu dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan

uang persediaan disampaikan kepada Bendahara

Pengeluaran paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya,

adalah sebagai berikut :

Laporan Pertanggungjawaban Administrastif (SPJ Belanja-

Adminstratif) Per kegiatan.

Rekapitulasi Pengeluaran Per Rincian Objek.

Ringkasan Pengeluaran Per Rincian Objek

Bukti Penyetoran Pajak PPN/PPh ke kas negara

Bukti pengeluaran yang sah yang terdiri dari kwitansi dan

bukti pendukung lainnya.

Sisa kas yang tidak digunakan.

C. Pelaksanaan Dengan SIMDA Keuangan.

a. SPP-UP.

Pembuatan SPP-UP:

1) Klik Data Entry → SKPD → Bendahara → Pengeluaran →

Pembuatan SPP

2) Double klik Unit dan Sub Unit Organisasi

3) Pilih UP → Tekan tombol

4) Isikan No, Tanggal, Uraian, Penerima SPP → Tekan tombol

Page 9: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

5) Double klik No. SPP yang baru diinput

6) Tekan tombol → Isi Nilai Usulan → Tekan

→ Kemudian tekan untuk

mengakhiri.

Verifikasi SPP-UP dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Klik Data Entry → SKPD → Tata Usaha → Verifikasi SPP

2) Double klik Unit dan Sub Unit Organisasi

3) Pilih UP → Double Klik SPP

4) Tekan tombol → Isi Nilai Setujui → Kemudian

tekan tombol

5) Kembali ke SPP → tekan tombol → Ubah ke

Final → Tekan Proses → Kemudian tekan untuk

mengakhiri.

b. SPM-UP.

1. Klik Data Entry → SKPD → Tata Usaha → Pembuatan SPM

2) Double klik Unit dan Sub Unit Organisasi

3) Pilih SPM → Browse → Double Klik No. SPP yang akan

dijadikan SPM

4) Tekan tombol → Isi No, Tanggal, Uraian, dan

Penerima → Tekan tombol

5) Double klik No. SPM

6) Tekan tombol → Isi nilai SPM → Tekan tombol

7) Isikan Potongan SPM atau Informasi SPM (kalau ada)

Page 10: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

8) Kembali ke tab SPM, kemudian tekan tombol →

Ubah ke Final → Tekan Proses → Kemudian tekan

untuk mengakhiri.

c. SP2D-UP.

1) Klik Data Entry → SKPKD → BUD → Pembuatan SP2D

2) Pilih Pembuatan SP2D

3) Klik Browse → Double klik No. SPM yang akan di SP2D-kan

4) Tekan tombol → Isi No, Tanggal, Bank

Pembayar, Uraian dan Penandatangan SP2D → Tekan

→ Kemudian tekan untuk

mengakhiri.

d. Pembuatan SPJ-GU.

1) Klik Data Entry → SKPD → Bendahara → Pengeluaran → SPJ

2) Double klik Unit dan Sub Unit Organisasi

3) Pilih pembuatan SPJ-UP/GU

4) Tekan tombol → Isi No, Tanggal, Keterangan SPJ

→ Klik

5) Double klik No. SPJ yang telah dibuat → Tekan tombol

→ Klik tombol untuk mencari kode

rekening yang di-SPJ-kan → Isi Nilai SPJ, No. Bukti, dan

Tanggal Bukti → Klik

e. Pengesahan SPJ-GU.

1) Klik Data Entry → SKPD → Tata Usaha → Pengesahan SPJ

2) Double klik Unit dan Sub Unit Organisasi

3) Pilih Pengesahan SPJ

Page 11: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

4) Double klik No. SPJ → Tekan tombol → Isi No.

Pengesahan, Tanggal dan Keterangan → Klik

5) Double klik No. Pengesahan SPJ → Tekan tombol

→ Isikan Nilai yang Disetujui → Tekan

→ Kemudian tekan untuk mengakhiri.

f. Pembuatan SPP-GU.

1) Klik Data Entry → SKPD → Bendahara → Pengeluaran →

Pembuatan SPP

2) Double klik Unit dan Sub Unit Organisasi

3) Pilih GU → Double klik No. SPJ → Tekan tombol

4) Isikan No, Tanggal, Uraian, Penerima SPP → Tekan tombol

5) Kemudian tekan untuk mengakhiri.

g. Verifikasi SPP-GU.

1) Klik Data Entry → SKPD → Tata Usaha → Verifikasi SPP

2) Double klik Unit dan Sub Unit Organisasi

3) Pilih GU → Double klik No. SPJ

4) Tekan tombol apabila No. SPP, Tanggal, Uraian

dan Penerima sudah benar → Ubah ke Final → Tekan

Proses → Kemudian tekan untuk mengakhiri.

h. Pembuatan SPM-GU.

1) Klik Data Entry → SKPD → Tata Usaha → Pembuatan SPM

2) Double klik Unit dan Sub Unit Organisasi

3) Pilih SPM → Browse → Double Klik No. SPP yang akan

dijadikan SPM

Page 12: Pedoman Kerja Bendahara Skpd Berdasarkan Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 Dengan Menggunakan Aplikasi Simda Keuangan

4) Tekan tombol → Isi No, Tanggal, Uraian, dan

Penerima → Tekan tombol

1) Double klik No. SPM

2) Tekan tombol → Isi nilai SPM → Tekan tombol

3) Isikan Potongan SPM atau Informasi SPM (kalau ada)

4) Kembali ke tab SPM, kemudian tekan tombol →

Ubah ke Final → Tekan Proses → Kemudian tekan

untuk mengakhiri.