pedoman kaji ulang standar nasional indonesia

34
PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA Jakarta, 11 Oktober 2017 Pusat Perumusan Standar Badan Standardisasi Nasional

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

26 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL

INDONESIA

Jakarta, 11 Oktober 2017

Pusat Perumusan StandarBadan Standardisasi Nasional

Page 2: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Alur Proses Pengembangan SNI

2

Perencanaan Drafting/Ratek/Rakon

Jajak Pendapat

(JP)

PenetapanPNPS

UsulanPNPS Ratek/Rakon

Verifikasi

JP

Penetapan**)

JP ulang*)

SISPK

Pemeliharaan***)

PPS BSNKT/BSN

STAKEHOLDER

/MASYARAKAT

Publikasi

Kaji ulang***)

*) jika berdasarkan rapat pembahasan hasil JP, terdapat perubahan substansi yaitu negative vote (justifikasi dari BSN)**) Usulan perwajahan ke PUSIDO dan hasilnya akan kembali ke PPS untuk divalidasi dan diusulkan penetapan ke HOH***) Dilakukan untuk SNI >5 tahun dengan menggunakan Pedoman Kaji Ulang

Penetapan

RASNI

(+)

(-)

(+)

Page 3: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

3

Ruang Lingkup

Pedoman ini menetapkan ketentuan yangharus dipenuhi dalam proses kaji ulangStandar Nasional Indonesia (SNI) dantindak lanjutnya. Pedoman ini digunakansebagai acuan dan panduan bagi BSN,Komite Teknis, dan pemangkukepentingan terkait

Page 4: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Acuan Normatif

• Pedoman Pengembangan StandarNasional Indonesia

• Pedoman Standardisasi Nasional Tata Cara Penomoran Standar NasionalIndonesia

• Pedoman Penulisan Standar NasionalIndonesia

4

Page 5: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Istilah dan Definisi

• Kaji UlangKegiatan pengecekan isi dan format SNIuntuk ditetapkan kembali, direvisi ataudiabolisi dalam rangka menjaga kesesuaianSNI terhadap kepentingan nasional dankebutuhan pasar; mengikuti perkembanganilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi;menilai kelayakan dan kekiniannya, sertamenyesuaikan dengan ketentuan penulisanSNI

5

Page 6: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Istilah dan Definisi (lanjutan)

• RekomendasiKetentuan yang berisi arahan untukmenindaklanjuti hasil kaji ulang SNI.

• RalatTindakan perbaikan atau pembetulan bagiantertentu dari isi SNI karena adanya kesalahan ataumakna ganda yang dapat menimbulkan kesalahanatau ketidaknyamanan pada penerapannya

6

Page 7: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Istilah dan Definisi (lanjutan)

• RevisiMemasukkan semua perubahan yang diperlukanpada substansi dan penyajian SNI.

CATATAN Hasil revisi ditetapkan denganmenerbitkan edisi baru SNI tersebut.

• AbolisiMencabut publikasi suatu SNI karena substansiSNI sudah tidak sesuai lagi atau tidak ada lagiyang menggunakan

7

Page 8: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Istilah dan Definisi (lanjutan)

• AmendemenPenambahan atau penghapusan bagiantertentu dari isi SNI dikarenakan tuntutanperkembangan ilmu pengetahuan danteknologi serta alasan logis

CATATAN Hasil amendemen SNIdisampaikan dengan menerbitkan dokumenamendemen SNI secara terpisah namumdalam penggunaannya harus menyertakandokumen yang diamendemen tersebut

8

Page 9: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Tujuan Kaji Ulang SNI

Untuk menyusun rekomendasi terhadap SNIyang dikaji ulang untuk direvisi, diabolisi,ditetapkan ulang, diamendemen, ataudiralat dalam rangka menjagakesesuaiannya terhadap kepentingannasional dan kebutuhan pasar; mengikutiperkembangan ilmu pengetahuan, inovasi,dan teknologi; serta menilai kelayakan dankekinian SNI

9

Page 10: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

KETENTUAN

10

Page 11: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Kebijakan

1. Pelaksanaan kaji ulang SNI dilakukan paling sedikit 1 (satu)kali dalam 5 (lima) tahun setelah ditetapkan

2. Kaji ulang SNI dilakukan terhadap:– SNI yang berusia lebih dari 5 tahun;– SNI yang memerlukan perubahan mendasar untuk

mendukung kepentingan nasional dan kebutuhan pasar;– SNI yang memerlukan perubahan karena adanya

perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi, dan teknologi; – SNI yang memerlukan perubahan karena alasan aspek

keamanan, kesehatan, keselamatan dan fungsipelestarian lingkungan;

– Adanya perubahan terhadap acuan SNI yang mengadopsistandar internasional

11

Page 12: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Kebijakan (lanjutan)

3. Kaji ulang dapat diusulkan oleh pemangku kepentingankepada BSN. Bila usulan kaji ulang disampaikankepada Komite Teknis, maka Komite Teknis harusmenyampaikannya kepada BSN

4. Atas dasar usulan yang diterima, BSN mengkaji usulankaji ulang untuk melihat kesesuaian antara lingkup SNIdengan lingkup Komite Teknis

12

Page 13: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Penugasan Komtek

1. BSN menugaskan Komite Teknis untuk melakukan kajiulang SNI

2. Apabila tidak ada Komite Teknis yang memiliki ruanglingkup SNI yang dikaji ulang, maka BSN dapat:• Menugaskan Komite Teknis yang memiliki lingkup

yang sesuai atau kelompok lingkup yang sama;• Menambah ruang lingkup Komite Teknis yang sudah

ada;• Membentuk Komite Teknis baru; atau• Membentuk tim ad hoc

13

Page 14: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Penugasan Komtek (lanjutan)

3. Penambahan ruang lingkup dan pembentukan KomiteTeknis baru mengikuti pedoman yang berlaku

4. Pembentukan tim ad hoc berasal dari Komite Teknismaupun dari luar Komite Teknis denganmemperhatikan keterwakilan pemangku kepentingandan keahlian yang relevan

5. Tim ad hoc dapat dibentuk atas dasar tidak adanyaKomite Teknis yang sesuai dengan ruang lingkup SNIyang akan dikaji ulang atau adanya keberatan dariKomite Teknis dengan alasan yang dapat diterimaCATATAN Tim ad hoc hanya bertugas hinggapenyampaian rekomendasi kaji ulang

14

Page 15: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pelaksanaan Kaji Ulang

1. Sekretariat Komite Teknis menyusun program kajiulang secara terencana

2. Sekretariat Komite Teknis mensirkulasi SNI yang akandikaji ulang kepada seluruh anggota Komite Teknisuntuk mendapatkan tanggapan dengan menggunakanform tanggapan sirkulasi Kaji Ulang SNI

3. Setelah disirkulasi untuk mendapat tanggapan,dilakukan rapat Kaji ulang yang dihadiri oleh anggotaKomite Teknis yang mewakili seluruh pemangkukepentingan, serta dapat mengundang narasumberterkait

15

Page 16: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pembahasan Kaji Ulang

1. Pembahasan SNI yang dikaji ulang sekurang-kurangnyaharus mencakup aspek berikut: • kesesuaian judul SNI dengan isi substansi;• kebutuhan terhadap SNI;• topik/isi SNI relevan dengan perkembangan IPTEK terkini;• kesesuaian SNI dengan ketentuan Pedoman Penulisan

SNI dan Pedoman lainnya yang berlaku;• acuan normatif/referensi masih berlaku;• CATATAN Dalam hal SNI adopsi identik standar

internasional namun ternyata standar acuan yang diadopsi telah diabolisi/withdrawn maka, SNI tersebutharus direvisi.

• untuk SNI produk minimal harus mencakup persyaratanmutu dan metode ujinya, serta pengambilan contoh

16

Page 17: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pembahasan Kaji Ulang (lanjutan)

2. Untuk melakukan kaji ulang SNI hasil adopsiidentik standar internasional perlumemperhatikan hal berikut:a) Status standar acuan yang diadopsi

mengalami perubahan (revisi, amendemenatau abolisi);

b) Publikasi terbaru dari standar yang diadopsi.c) Berdasarkan butir a dan b Komite Teknis

dapat langsung mengajukan usulanrekomendasi sesuai dengan perubahanstandar acuan atau publikasi yang diadopsikepada BSN

17

Page 18: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pembahasan Kaji Ulang (lanjutan)

3. Untuk Kaji ulang SNI hasil adopsi identikStandar Internasional yang tidakmemungkinkan untuk mengadopsi identikpublikasi yang terbaru, maka:• Tetap mengadopsi standar acuan atau

publikasi sebelumnya;• Disarankan untuk melakukan modifikasi

dalam hal belum ada kemampuan secaranasional;

• Menyusun SNI pengembangan sendiri bilatidak memungkinkan untuk melakukanmodifikasi.

18

Page 19: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pembahasan Kaji Ulang (lanjutan)

4. Untuk Kaji ulang SNI hasil adopsi modifikasiStandar Internasional, maka:• Sebaiknya mengadopsi secara identik

publikasi standar internasional yang terbaru;• Disarankan untuk melakukan modifikasi

dalam hal belum ada kemampuan secaranasional;

• Menyusun SNI pengembangan sendiri bilatidak memungkinkan untuk melakukanmodifikasi

19

Page 20: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pembahasan Kaji Ulang (lanjutan)

5. Untuk Kaji ulang SNI hasil pengembangansendiri, maka:• sebaiknya mengadopsi identik publikasi

Standar Internasional terbaru yang relevan;• tetap menyusun SNI pengembangan sendiri

dengan memperhatikan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, kondisigeografis maupun kepentingan nasional.

20

Page 21: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pembahasan Kaji Ulang (lanjutan)

6. Pembahasan dan evaluasi dilakukan secaraaklamasi oleh seluruh anggota Komite Teknisdengan menggunakan Form Kaji Ulang SNIsesuai Lampiran II dan diparaf oleh seluruhanggota Komite Teknis yang hadir.CATATAN Persetujuan anggota Komite Teknisdituangkan dalam satu form kaji ulang untuksetiap judul SNI.

7. Apabila tidak dicapai keputusan secaraaklamasi maka dilakukan voting oleh seluruhanggota Komite Teknis yang hadir

21

Page 22: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Pembahasan Kaji Ulang (lanjutan)

8. Apabila juga tidak dicapai keputusan berdasarkanvoting, maka Komite Teknis melaporkan kepadaBSN untuk menetapkan rekomendasi kaji ulang.

9. Komite Teknis melaporkan pelaksanaan kaji ulangSNI ke BSN untuk ditindaklanjuti denganmenyampaikan hasil rekomendasi berupa:• Revisi• Abolisi• Tetap• Amendemen• Ralat (corr)

22

Page 23: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

TINDAK LANJUT REKOMENDASI KAJI ULANG

23

Page 24: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Rekomendasi Revisi

a) Komite Teknis/Tim ad hoc mengusulkan revisiSNI kepada BSN untuk menjadi PNPS denganmenyertakan form hasil Kaji ulang

b) Hasil rekomendasi yang telah disetujui olehBSN diinformasikan kepada Komite Teknis/Timad hoc

c) Proses perumusan SNI dengan rekomendasirevisi mengikuti ketentuan pedomanStandardisasi Nasional tentangPengembangan Standar Nasional Indonesia.

24

Page 25: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Rekomendasi Abolisi

a) Komite Teknis/Tim ad hoc menyampaikan rekomendasiabolisi SNI kepada BSN dengan menyertakan form hasil Kajiulang.

b) BSN mempublikasikan hasil tindak lanjut abolisi dalamwebsite BSN dan/atau SISPK selama 1 (satu) bulan untukmendapatkan tanggapan.

c) Dalam hal terdapat keberatan yang bersifat substansial daristakeholder, maka perlu dilakukan rapat pembahasan yangdihadiri oleh anggota Komite Teknis/Tim ad hoc yangmewakili pemangku kepentingan.

d) Jika dalam rapat pembahasan masih terdapat keberatan,maka keputusan abolisi dilanjut atau tidak, diserahkansepenuhnya kepada Komite Teknis untuk kemudiandisampaikan ke BSN.

e) Keputusan abolisi ditetapkan dan dipublikasikan oleh BSN25

Page 26: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Rekomendasi Tetap

a) Komite Teknis/Tim ad hoc menyampaikan rekomendasitetap kepada BSN dengan menyertakan form hasil Kajiulang serta dokumen RSNI6 dalam bentuk soft copy.

b) BSN menerbitkan keputusan penetapan kembali SNI.

CATATAN Istilah RSNI6 diberikan untuk soft copy SNI hasil kaji ulang dengan rekomendasi tetap. RSNI6 ini di-review oleh BSN sebelum ditetapkan.

26

Page 27: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Rekomendasi Amendemen

a) Komite Teknis/Tim ad hoc mengusulkanamendemen SNI kepada BSN untuk menjadiPNPS dengan menyertakan form hasil Kajiulang.

b) Hasil rekomendasi yang telah disetujui olehBSN diinformasikan kepada Komite Teknis/Timad hoc.

c) Proses perumusan SNI dengan rekomendasiamendemen mengikuti ketentuan PedomanStandardisasi Nasional tentang PengembanganStandar Nasional Indonesia.

27

Page 28: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Rekomendasi Ralat

a) Komite Teknis/Tim ad hoc mengusulkanrekomendasi kaji ulang SNI dengan hasil ralatkepada BSN dengan menyertakan form hasilKaji ulang.

b) BSN menerbitkan keputusan penetapan ralatSNI. Hasil ralat SNI disampaikan denganmenerbitkan dokumen ralat SNI secaraterpisah namum dalam penggunaannya harusmenyertakan dokumen yang diralat tersebut.

28

Page 29: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Formulir tanggapan sirkulasi kaji ulang SNI

29

Page 30: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Formulir tanggapan sirkulasi kaji ulang SNI (lanjutan)

30

Page 31: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Formulir kaji ulang SNI

31

Page 32: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Formulir kaji ulang SNI (lanjutan)

32

Page 33: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Masukan untuk Pedoman Kaji Ulang SNI dapat dikirim melalui e-mail ke:

[email protected]

33

Page 34: PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

34