pedoman 2... · pelaksanaan survei industri mikro dan kecil triwulanan 2017 . ... 1.9 konsep dan...

90
BADAN PUSAT STATISTIK P E N C A C A H BUKU 2 SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULANAN TAHUN 2017 Pedoman Katalog BPS : 1404014

Upload: ngokhanh

Post on 27-Mar-2019

287 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BADAN PUSAT STATISTIK

P E N C A C A H BUKU 2

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULANAN TAHUN 2017

Pedoman

Katalog BPS : 1404014

P E N C A C A H BUKU 2

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULANAN TAHUN 2017

Pedoman

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULANAN 2017

No. Publikasi :

Katalog BPS : 1404014

Ukuran Buku : 17.6 x 25 cm

Jumlah Halaman : vi + 82 halaman

Penanggung Jawab

Direktorat Statistik Industri

Naskah

Sub Direktorat Statistik Industri Kecil dan Rumah Tangga

Diterbitkan oleh

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, Jakarta

BUKU 2 : PEDOMAN PENCACAH

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan iii

KATA PENGANTAR

Buku 2 ini merupakan seri buku pedoman yang disusun dalam rangka

pelaksanaan Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan 2017. Buku ini memuat

pedoman pencacahan bagi petugas lapangan (PCS).

Disamping memuat petunjuk teknis berkaitan dengan tata cara

pencacahan, buku ini juga diperuntukkan agar para petugas memiliki

keseragaman persepsi dan pemahaman tentang metodologi serta konsep dan

definisi yang digunakan dalam Survei Industri Mikro dan Kecil ini.

Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran

BPS serta para petugas lapangan atas kontribusinya dalam pelaksanaan VIMK17

Triwulanan.

Selamat Bekerja!

Jakarta, Agustus 2016 Deputi Bidang Statistik Produksi

Dr. Adi Lumaksono, M.A.

iv Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1. U m u m ...................................................................................... 1

1.2. L a n d a s a n H u k u m ................................................ 2

1.3. T u j u a n .... .......................................................................... 2

1.4. Lingkup dan Cakupan ................................................................... 2

1.5. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan .................................... 3

1.6. Jadual Kegiatan dan Pelaksanaan VIMK17 Triwulanan................ 4

1.7. Jenis Dokumen yang Digunakan .................................................. 5

1.8. Alur Dokumen Pelaksanaan VIMK17 Triwulanan ……… ............... 7

1.9 Konsep dan Definisi ...................................................................... 7

II. METODOLOGI

2.1. Kerangka Sampel .......................................................................... 11

2.2. Stratifikasi Blok Sensus ................................................................ 11

2.3. Jumlah Sampel ............................................................................. 12

2.4. Alokasi Sampel ............................................................................ 12

III. ORGANISASI LAPANGAN

3.1. Organisasi Lapangan .................................................................... 15

3.2. Penanggung jawab Pelaksanaan VIMK17 Triwulanan

di Daerah ...................................................................................... 16

vi Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

IV. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR

4.1. Umum ........................................................................................... 19

4.2 Khusus .......................................................................................... 19

4.3. Tata Tertib Pengisian Daftar ......................................................... 20

4.4. Referensi Waktu Survei. ............................................................... 22

4.5. Pengisian Daftar ........................................................................... 22

4.5.1 Daftar VIMK17-L1 ............................................................ 22

4.5.2 Daftar VIMK17-DS1 ......................................................... 34

4.5.3 Daftar VIMK17-S1 ............................................................ 37

LAMPIRAN

1. Contoh Isian Daftar VIMK17-L1 ................................................. 67

2. Contoh Isian Daftar VIMK17-DS1 Triwulan I ............................. 75

3. Daftar VIMK17-DS1 Triwulan II ................................................. 77

4. Contoh Isian Daftar VIMK17-S1 ................................................. 79

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 1

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi berlaku 31 Desember 2015.

Berlakunya MEA tentunya berdampak bagi industri pengolahan, tidak terkecuali

Industri Mikro dan Kecil (IMK). Dengan berlakunya MEA harapan sebagian

besar masyarakat ekonomi adalah terciptanya peluang dengan terbentuknya

pasar baru. Disisi lain MEA menghadirkan tantangan baru, yaitu produsen

dihadapkan dengan masuknya produk-produk dari negara tetangga ke pasar

dalam negeri.

Menurut hasil survei IMK tahun 2015 hampir 90 persen produk IMK

hanya menjangkau pasar dalam satu kabupaten. Selain itu, usaha IMK masih

menghadapi kendala klasik mulai dari kesulitan bahan baku, masalah sumber

daya manusia hingga akses modal. Tentunya diperlukan keseriusan pemerintah

untuk mengawal usaha IMK ditengah pasar ASEAN yang semakin terbuka.

Berdasarkan data hasil survei Industri Besar Sedang dan survei IMK

tahun 2013, usaha IMK menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan. Hampir

70 persen tenaga kerja di sektor industri pengolahan berada di sektor IMK.

Kegiatan Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan

diselenggarakan pertama tahun 2011. VIMK dimaksudkan sebagai sumber data

perhitungan pertumbuhan produksi IMK Triwulanan. Triwulan I dilaksanakan

pada periode Januari-Maret, triwulan II periode April-Juni, triwulan III periode

Juli-September, dan triwulan IV periode Oktober-Desember.

Pencacahan VIMK Tahun 2017 Triwulanan dilakukan melalui

pendekatan rumah tangga dan bangunan. Sasaran pencacahan VIMK17

1.1. Umum

BAB

I PENDAHULUAN

2 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Triwulanan adalah usaha/perusahaan berskala mikro dan kecil yang

mempunyai tenaga kerja 1 s.d. 19 orang.

Landasan hukum pelaksanaan VIMK17 Triwulanan:

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Statistik.

c. Peraturan Presiden RI No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat

Statistik

d. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 7 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

Secara umum VIMK17 Triwulanan bertujuan untuk mengetahui

pertumbuhan produksi IMK di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan

perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. VIMK17 Triwulanan akan

menyajikan data pertumbuhan produksi usaha/perusahaan berskala mikro dan

kecil menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015 pada

tingkat nasional dan provinsi.

VIMK17 Triwulanan ini dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota

daerah potensi seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah blok sensus

terpilih sebanyak 5.699 blok sensus mencakup 24.000 usaha/perusahaan per

triwulan. Sasaran pencacahan meliputi usaha/perusahaan industri mikro

1.2. Landasan Hukum

1.3. Tujuan

1.4. Lingkup dan Cakupan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 3

dengan banyaknya tenaga kerja 1 s.d. 4 orang dan industri kecil dengan

banyaknya tenaga kerja 5 s.d. 19 orang termasuk pengusaha/pemilik.

Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan dalam VIMK17

Triwulanan:

a. Daftar VIMK17-L1 terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Pendaftaran Usaha/Rumah Tangga

Blok IV : Keterangan Penarikan Sampel Utama

Blok V : Catatan

Blok VI : Keterangan Petugas

b. Daftar VIMK17-S1 terdiri dari 8 (delapan) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Keterangan Usaha/Perusahaan

Blok III : Keterangan Umum

Blok IV : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa

Blok V : Biaya/Pengeluaran Usaha/Perusahaan

Blok VI : Produksi dan Pendapatan Usaha/Perusahaan

Blok VII : Catatan

Blok VIII : Keterangan Responden dan Petugas

1.5. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan

4 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Adapun jadwal kegiatan dan pelaksanaan VIMK17 Triwulanan yang

dilaksanakan pada tahun 2017 seperti tabel di bawah ini :

Triwulan I

No Kegiatan Waktu P/D* (1) (2) (3) (4)

1 Listing Blok Sensus 20 – 28 Maret 2017 D

2 Pengambilan Sampel Usaha 22 - 30 Maret 2017 D

3 Pencacahan Sampel Usaha 3 – 12 April 2017 D

4 Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entri 3 – 19 April 2017 D

5 Pengiriman Data ke BPS RI 14 - 20 April 2017 D

6 Pengolahan Angka Indeks di BPS RI 21 - 27 April 2017 P

7 Pengiriman Angka Indeks ke Direktorat Neraca

Produksi 27 – 28 April 2017

P

8 Rilis Pertumbuhan Industri 1 Mei 2017 P

Triwulan II

No Kegiatan Waktu P/D* (1) (2) (3) (4)

1 Pencacahan Sampel Usaha 3 – 14 Juli 2017 D

2 Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entri 11 – 20 Juli 2017 D

3 Pengiriman Data ke BPS RI 14 – 20 Juli 2017 D

4 Pengolahan Angka Indeks di BPS RI 21– 27 Juli 2017 P

5 Pengiriman Angka Indeks ke Direktorat Neraca

Produksi 27 – 28 Juli 2017

P

6 Rilis Pertumbuhan Industri 1 Agustus 2017 P

Triwulan III

No Kegiatan Waktu P/D*

(1) (2) (3) (4)

1 Pencacahan Sampel Usaha 2 – 11 Oktober 2017 D

2 Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entri 6 – 20 Oktober 2017 D

3 Pengiriman Data ke BPS RI 15 – 20 Oktober 2017 D

4 Pengolahan Angka Indeks di BPS RI 21 – 27 Oktober 2017 P

5 Pengiriman Angka Indeks ke Direktorat Neraca Produksi

27 – 30 Oktober 2017 P

6 Rilis Pertumbuhan Industri 1 November 2017 P

1.6. Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan VIMK17 Triwulanan

Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 5

Triwulan IV

No Kegiatan Waktu P/D*

(1) (2) (3) (4)

1 Pencacahan Sampel Usaha 2 – 12 Januari 2018 D

2 Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entri 5 – 20 Januari 2018 D

3 Pengiriman Data ke BPS RI 15 - 20 Januari 2018 D

4 Pengolahan Angka Indeks di BPS RI 21 – 27 Januari 2018 P

5 Pengiriman Angka Indeks ke Direktorat Neraca Produksi

26 – 29 Januari 2018 P

6 Rilis Pertumbuhan Industri 1 Februari 2018 P

* P: BPS-RI; D: BPS Provinsi

Jenis daftar dan buku pedoman yang digunakan untuk pencacahan

usaha/perusahaan IMK tahun 2017 Triwulanan serta kegunaannya seperti tabel

di bawah ini :

Jenis Daftar/Kuesioner Survei VIMK Triwulanan Tahun 2017

No Nama Daftar/

Kuesioner Kegunaan Petugas

Waktu Penggunaan

Kuesioner

(1) (2) (3) (4) (5)

1. VIMK17-DSBS

Trw (Daftar

Sampel Blok

Sensus

Triwulanan)

Mengetahui identitas blok

sensus terpilih

Pengawas/

Pencacah/ Staf

BPS Kab/Kota

Januari -

Maret

2017

2. VIMK17-L1

(Listing)

Pendaftaran usaha/

perusahaan dalam blok

sensus terpilih

Pengawas/

Pencacah

Maret

2017

3. VIMK17-DS1

(Daftar

Sampel)

Triwulan I Pengisian daftar sampel

usaha/perusahaan terpilih

Triwulan I

Pengawas/

Pencacah

Maret -

April 2017

1.7. Jenis Dokumen yang Digunakan

6 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

No Nama Daftar/

Kuesioner Kegunaan Petugas

Waktu Penggunaan

Kuesioner

(1) (2) (3) (4) (5)

Triwulan II Pengisian daftar sampel

usaha/perusahaan terpilih

Triwulan II

Pengawas/

Pencacah

Juli 2017

Triwulan III Pengisian daftar sampel

usaha/perusahaan terpilih

Triwulan III

Pengawas/

Pencacah

Oktober

2017

Triwulan IV Pengisian daftar sampel

usaha/perusahaan terpilih

Triwulan IV

Pengawas/

Pencacah

Januari

2018

4. VIMK17-S1

(Sampel)

Triwulan I Pencacahan sampel usaha/

perusahaan Triwulan I

Pencacah/

Pengawas

April 2017

Triwulan II Pencacahan sampel usaha/

perusahaan Triwulan II

Pencacah/

Pengawas

Juli 2017

Triwulan III Pencacahan sampel usaha/

perusahaan Triwulan III

Pencacah/

Pengawas

Oktober

2017

Triwulan IV Pencacahan sampel usaha/

perusahaan pada Triwulan IV

Pencacah/

Pengawas

Januari

2018

5. VIMK17-RB1

(Rekap Blok

Sensus)

Pembuatan rekap usaha/

perusahaan hasil listing Blok

Sensus

Pengawas Maret

2017

Buku Pedoman Survei IMK Tahun 2017 Triwulanan

No Jenis Buku Kegunaan Petugas

(1) (2) (3) (4)

1. Buku 1 Pedoman Teknis Pimpinan

Provinsi, Kabupaten/Kota

Provinsi/ Kabupaten / Kota

2. Buku 2 Pedoman Pencacah Pengawas / Pencacah

3. Buku 3 Pedoman Pengawas/ Pemeriksa Pengawas

4. Buku 4 Permasalahan dan Kasus Batas

Industri Pengolahan

Pengawas / Pencacah

5. Buku 5 Pedoman Pengolahan Kasie Integrasi Pengolahan

Data dan Kasie Industri

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 7

Alur pendistribusian dokumen VIMK17 Triwulanan seperti pada bagan di

bawah ini:

Industri Pengolahan: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan

mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang

kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk

ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan

(makloon).

Usaha/perusahaan Industri Pengolahan: Unit kegiatan ekonomi yang

melakukan/mengusahakan industri pengolahan, terletak pada suatu

bangunan/lokasi tertentu serta ada seorang atau lebih yang

bertanggung jawab atas usaha tersebut dan menanggung resiko usaha.

Contoh:

a. Perusahaan pembuatan sirup.

1.8. Alur Dokumen Pelaksanaan VIMK17 Triwulanan

1.9. Konsep dan Definisi

BPS RI BPS PROVINSI BPS KAB/KOTA PENGAWAS (PMS) PENCACAH (PCS)

1. VIMK17- DSBS Trw 2. VIMK17- L1 3. VIMK17- DS1 4. VIMK17- S1 5. VIMK17- RB1 6. BUKU 1 7. BUKU 2 8. BUKU 3 9. BUKU 4 10. BUKU 5

1. VIMK17- DSBS Trw 2. VIMK17- L1 3. VIMK17- DS1 4. VIMK17- S1 5. VIMK17- RB1 6. BUKU 1 7. BUKU 2 8. BUKU 3 9. BUKU 4 10. BUKU 5

1. VIMK17- DSBS Trw 2. VIMK17- L1 3. VIMK17- DS1 4. VIMK17- S1 5. VIMK17- RB1 6. BUKU 1 7. BUKU 2 8. BUKU 3 9. BUKU 4 10. SKETSA PETA

HASIL SCANNING

1. VIMK17- DSBS Trw 2. VIMK17- L1 3. VIMK17- DS1 4. VIMK17- S1 5. VIMK17- RB1 6. BUKU 2 7. BUKU 3 8. BUKU 4 9. SKETSA PETA

HASIL SCANNING

1. VIMK17-DSBS Trw 2. VIMK17- L1 3. VIMK17- DS1 4. VIMK17- S1 5. BUKU 2 6. BUKU 4 7. SKETSA PETA

HASIL SCANNING

1. VIMK17- DSBS Trw 2. VIMK17- L1 3. VIMK17- DS1 4. VIMK17- S1 5. VIMK17- RB1 6. SKETSA PETA

HASIL SCANNING

1. VIMK17- DSBS Trw 2. VIMK17- L1 3. VIMK17- DS1 4. VIMK17- S1 5. VIMK17- RB1 6. SKETSA PETA

HASIL SCANNING

1. VIMK17- DSBS Trw 2. VIMK17- L1 3. VIMK17- DS1 4. VIMK17- S1 5. VIMK17- RB1

DATA VIMK17 pp00.krm

8 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

b. Usaha pembuatan golok.

c. Usaha pembuatan batu akik.

Usaha/perusahaan Jasa Industri Manufaktur (makloon): Unit kegiatan dari

suatu industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini

bahan baku disediakan oleh pihak yang dilayani dan pihak

usaha/perusahaan melaksanakan proses pengolahannya dengan

memperoleh pembayaran sebagai balas jasanya (nilai upah makloon).

Contoh:

Usaha pemasangan payet baju ”SAKINAH” yang memasang payet

pada baju milik pihak lain. Usaha tersebut termasuk industri makloon

yang hanya menerima balas jasa berupa uang atau barang.

BPS mengklasifikasikan usaha/perusahaan industri manufaktur di

Indonesia ke dalam 4 (empat) kategori/skala usaha. Klasifikasi industri

manufaktur berdasarkan pekerja yang terlibat dalam suatu

usaha/perusahaan. Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut:

i. Industri Mikro: usaha/perusahaan industri manufaktur yang

mempunyai pekerja 1-4 orang.

ii. Industri Kecil: usaha/perusahaan industri manufaktur yang

mempunyai pekerja 5-19 orang.

iii. Industri Sedang: usaha/perusahaan industri manufaktur yang

mempunyai pekerja 20-99 orang.

iv. Industri Besar: usaha/perusahaan industri manufaktur yang

mempunyai pekerja lebih dari 100 orang.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 9

Usaha/perusahaan Industri Manufaktur Musiman: Unit kegiatan ekonomi

yang melakukan/mengusahakan industri manufaktur yang

karakteristik bahan baku dan proses produksinya dipengaruhi oleh

musim (kemarau/hujan).

Contoh:

1. Industri mikro kecil musiman

IMK musiman KBLI Keterangan Industri pengeringan/

perajangan tembakau

12091 Proses produksi

dipengaruhi musim

Industri gula pasir dan gula

merah dari tebu

10721/

10722

Bahan baku dipengaruhi

musim

Industri genteng 23929 Proses produksi

dipengaruhi musim

Industri batubata 23929 Proses produksi

dipengaruhi musim

2. Industri mikro kecil bukan musiman

Industri pembuatan terompet yang dibuat hanya pada saat

menjelang tahun baru bukan industri musiman karena bahan

baku/proses produksi tidak terpengaruh oleh musim

hujan/kemarau.

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI): merupakan klasifikasi baku

statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI

hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi,

tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan

hukum, formal atau informal. KBLI 2015 menggunakan kode angka 5

digit yang menunjukkan struktur klasifikasi.

10 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 11

Kerangka sampel yang digunakan pada Survei Industri Mikro dan Kecil

(IMK) Triwulanan Tahun 2017 ada dua jenis, yaitu:

1. Kerangka sampel blok sensus, digunakan untuk pemilihan sampel

blok sensus. Kerangka sampel ini merupakan daftar blok sensus yang

dilengkapi dengan informasi jumlah usaha industri mikro dan kecil

hasil pencacahan Sensus Ekonomi 2016 (SE 2016).

2. Kerangka sampel usaha/perusahaan IMK, digunakan untuk

pemilihan sampel usaha industri mikro dan kecil. Kerangka sampel

ini merupakan daftar usaha hasil pendaftaran usaha industri mikro

dan kecil dengan Daftar VIMK17-L1. Kerangka sampel usaha ini

dibedakan menurut usaha industri kecil dan usaha industri mikro.

Stratifikasi blok sensus diterapkan pada kerangka sampel blok sensus

dengan membentuk strata konsentrasi usaha berdasarkan jumlah relatif usaha

industri mikro dan kecil menurut jenis golongan pokok Klasifikasi Baku

Lapangan Usaha Indonesia (2 digit KBLI) 2015. Untuk setiap jenis usaha (2 digit

KBLI), strata konsentrasi adalah sekelompok blok sensus dengan komposisi

usaha didominasi oleh jenis usaha tertentu. Stratifikasi blok sensus ini dilakukan

pada level provinsi.

2.1. Kerangka Sampel

2.2. Stratifikasi Blok Sensus

BAB

II METODOLOGI

12 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Jumlah sampel sebanyak 5.699 blok sensus yang mencakup 24.000 usaha

per triwulan (96.000 usaha dalam setahun) dirancang untuk penyajian profil

golongan pokok usaha (2 digit KBLI) tingkat provinsi. Terhadap 5.699 sampel

blok sensus dilakukan 1 kali pendaftaran (listing) usaha/perusahaan pada

triwulan pertama. Adapun usaha/perusahaan terpilih dicacah di setiap triwulan

selama periode 2017.

Alokasi sampel blok sensus (BS) dan usaha Survei IMK Triwulanan 2017

untuk tiap provinsi terdapat pada tabel dibawah ini :

Provinsi Alokasi Sampel

Kode Nama Usaha BS (1) (2) (3) (4)

11 Aceh 745 154

12 Sumatera Utara 829 208

13 Sumatera Barat 717 157

14 Riau 440 111

15 Jambi 392 99

16 Sumatera Selatan 683 172

17 Bengkulu 328 82

18 Lampung 887 176

19 Kep. Bangka Belitung 232 72

21 Kep. Riau 259 58

31 DKI Jakarta 552 232

32 Jawa Barat 2.007 454

33 Jawa Tengah 2.723 617

34 DI Yogyakarta 825 182

35 Jawa Timur 2.435 556

36 Banten 828 171

51 Bali 862 190

52 Nusa Tenggara Barat 1.054 225

53 Nusa Tenggara Timur 792 154

2.3. Jumlah Sampel

2.4. Alokasi Sampel

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 13

Provinsi Alokasi Sampel

Kode Nama Usaha BS (1) (2) (3) (4)

61 Kalimantan Barat 597 107

62 Kalimantan Tengah 403 84

63 Kalimantan Selatan 656 144

64 Kalimantan Timur 326 110

65 Kalimantan Utara 142 45

71 Sulawesi Utara 525 103

72 Sulawesi Tengah 463 192

73 Sulawesi Selatan 984 206

74 Sulawesi Tenggara 594 119

75 Gorontalo 366 123

76 Sulawesi Barat 349 117

81 Maluku 365 117

82 Maluku Utara 261 47

91 Papua Barat 149 40

94 Papua 230 75

Indonesia 24.000 5.699

14 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 15

Dalam prinsip manajemen modern, pembagian kerja mutlak

diperlukan. Pada pelaksanaan VIMK17 Triwulanan, struktur organisasi

dan pembagian kerja lapangan adalah sebagai berikut:

3.1. Organisasi Lapangan

BAB

III ORGANISASI LAPANGAN

DIREKTORAT STATISTIK INDUSTRI

DIREKTORAT SIS 3)

SUB-DIREKTORAT STATISTIK IKR

7)

SUB-DIREKTORAT PKS 4)

SUB-DIREKTORAT PDSS 5)

SUB-DIREKTORAT IPD 6)

KEPALA BPS-RI

DEPUTI BIDANG STATISTIK PRODUKSI

DEPUTI BIDANG MIS1)

DIREKTORAT PMSS 2)

BIDANG STATISTIK PRODUKSI

BIDANG IPDS8)

SEKSI STATISTIK INDUSTRI

KEPALA BPS PROVINSI

SEKSI IPD

PENANGGUNG JAWAB SURVEI DAERAH

PENGAWAS (PMS)

PENCACAH (PCS)

KOORDINATOR SURVEI

PENGARAH

PENANGGUNG JAWAB SURVEI

PENANGGUNG JAWAB METODOLOGI

PENANGGUNG JAWAB PENGOLAHAN

PENANGGUNG JAWAB TEKNIS

PENGARAH TK. DAERAH

PENANGGUNG JAWAB TEKNIS TK. DAERAH

PENANGGUNG JAWAB ADMINISTRASI TK. DAERAH

PENANGGUNG JAWAB PENGOLAHAN TK. DAERAH

KOORDINATOR PENGOLAHAN

Keterangan: 1) MIS : METODOLOGI DAN INFORMASI STATISTIK 2) PMSS : PENGEMBANGAN METODOLOGI SENSUS DAN SURVEI 3) SIS : SISTIM INFORMASI STATISTIK 4) PKS : PENGEMBANGAN KERANGKA SAMPEL 5) PDSS : PENGEMBANGAN DESAIN SENSUS DAN SURVEI 6) IPD : INTEGRASI PENGOLAHAN DATA 7) IKR : INDUSTRI KECIL DAN RUMAH TANGGA 8) IPDS : INTEGRASI PENGOLAHAN DAN DISEMINASI STATISTIK

SEKSI STATISTIK PRODUKSI

KEPALA BPS KABUPATEN/KOTA

STAF BPS KABUPATEN/KOTA

KOORDINATOR STATISTIK KECAMATAN STAF BPS KAB/KOTA MITRA BPS KAB/KOTA

SEKSI IPDS

16 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Seperti survei lainnya yang dilakukan oleh BPS, penanggung jawab

pelaksanaan VIMK17 Triwulanan di daerah baik teknis maupun administrasi

adalah Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala BPS Kabupaten/Kota. Dengan

demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota mengatur segala hal mulai dari

rekrutmen petugas sampai dengan terkumpulnya seluruh dokumen hasil survei.

a. Tugas Pengawas

1. Menyiapkan sketsa peta blok sensus hasil scanning SE2016/SP2010,

Daftar VIMK17-DSBS Trw, VIMK17-L1, VIMK17-DS1, VIMK17-S1, dan

VIMK17-RB1.

2. Menyerahkan sketsa peta blok sensus hasil scanning SE2016/SP2010,

Daftar VIMK17-DSBS Trw, VIMK17-L1, VIMK17-DS1, VIMK17-S1 kepada

pencacah yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Memberitahu dan minta ijin kepada aparat desa/lurah, RW dan RT

sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.

4. Bersama pencacah mengenali wilayah kerjanya sebelum melakukan

pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan dengan acuan peta blok

sensus hasil scanning SE2016/SP2010. Hal ini dimaksudkan agar cakupan

usaha/perusahaan tidak terjadi lewat cacah atau cacah ganda.

5. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan,

sehingga pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan benar

sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

6. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan

pencacah dapat selesai tepat waktu dan membantu memecahkan

masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di lapangan.

3.2. Penanggung Jawab VIMK17 Triwulanan di Daerah

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 17

7. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung

jawabnya, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin

dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi

permasalahan tersebut.

8. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan

konsistensi isian Daftar VIMK17-L1. Menanyakan kepada pencacah

apabila ditemukan isian yang meragukan. Jika diperlukan, melakukan

kunjungan ulang ke usaha/perusahaan bersama dengan pencacah.

9. Bersama dengan pencacah, melakukan kunjungan ulang terhadap

responden yang bermasalah.

10. Mengisi Daftar VIMK17-L1 Blok II Ringkasan.

11. Mengisi rekapitulasi jumlah Industri Mikro dan Kecil per Blok Sensus

(VIMK17-RB1).

12. Melakukan pemilihan sampel dengan menggunakan Daftar VIMK17-L1

Blok IV Keterangan Penarikan Sampel Utama. Selanjutnya, menyalin

sampel usaha/perusahaan terpilih ke dalam Daftar VIMK17-DS1.

13. Menepati jadual yang telah ditentukan.

b. Tugas Pencacah

1. Menerima sketsa peta blok sensus hasil scanning SE2016/SP2010, Daftar

VIMK17-DSBS Trw, VIMK17-L1, VIMK17-DS1, VIMK17-S1 dari pengawas.

2. Memberitahu dan minta ijin kepada aparat desa/lurah, RW dan RT

sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.

3. Melakukan penelusuran wilayah kerja sebelum pencacahan dengan

acuan sketsa peta blok sensus hasil scanning SE2016/SP2010. Hal ini

18 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

dimaksudkan untuk memastikan batas-batas wilayah kerja masing-

masing pencacah.

4. Melakukan pendaftaran setiap bangunan sensus dan rumah tangga

dalam blok sensus terpilih yang menjadi wilayah kerjanya dengan Daftar

VIMK17-L1, dan menggambar bangunan pada sketsa peta blok sensus

terpilih hasil scanning SE2016/SP2010 sesuai dengan letaknya, dan

memberi nomor urut bangunan sensus pada simbol bangunan tersebut

sesuai dengan nomor urut yang dicatat pada Daftar VIMK17-L1.

5. Melakukan pencacahan usaha/perusahaan terpilih dengan Daftar

VIMK17-S1 yang berpedoman pada Daftar VIMK17-DS1.

6. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai

temuan/masalah yang ditemukan di lapangan, dan cara mengatasinya.

7. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan

didampingi oleh pengawas.

8. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas

9. Menepati jadual pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadual yang telah

ditentukan.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 19

Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami

berbagai konsep, definisi, dan cara pengisian Daftar VIMK17-L1 dan VIMK17-

S1.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa VIMK17 Triwulanan

menggunakan 5 (lima) jenis daftar yaitu Daftar VIMK17-DSBS Trw, Daftar

VIMK17-L1, VIMK17-RB1, VIMK17-DS1, dan VIMK17-S1.

Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam VIMK17

Triwulanan, maka setiap petugas harus memahami jenis dan kegunaan masing-

masing daftar, dan berbagai informasi serta tata cara pengisian.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada VIMK17 Triwulanan, yaitu:

1. Listing blok sensus hanya dilakukan pada Triwulan I (20 – 28 Maret

2017)

2. Target sampel pencacahan Triwulan I (Januari-Maret 2017) harus 100%.

3. Pergantian sampel hanya boleh dilakukan pada Triwulan I dan tidak

diperbolehkan mengganti sampel pada Triwulan II, III dan IV.

4. Pada Triwulan I khusus usaha musiman (lihat subbab ‘1.9. Konsep dan

Definisi’) harus mengisi daftar VIMK17-S1 seluruhnya secara lengkap

kecuali Blok V dan VI, walaupun sementara tidak berproduksi. Isian Blok

IV (banyaknya pekerja, hari kerja dan rata-rata jam kerja per hari)

4.1. Umum

4.2. Khusus

BAB

IV TATACARA PENGISIAN DAFTAR

20 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

adalah keadaan bulan terakhir berproduksi.

5. Pada Triwulan II s.d. Triwulan IV apabila usaha musiman sedang tidak

berproduksi maka isian daftar VIMK17-DS1 Blok V kolom (10) kode 2

(tidak berhasil dicacah) dan kolom (11) kode 4 (sementara tidak

berproduksi), dan usaha tersebut tidak dicacah pada daftar VIMK17-

S1.

6. Isian daftar VIMK17-S1 Triwulan II s.d Triwulan IV harus lengkap untuk

semua blok.

Berikut tata tertib pengisian daftar:

a. Semua pengisian daftar menggunakan PENSIL HITAM.

b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan

kata-kata harus menggunakan HURUF KAPITAL (balok) dan tidak boleh

disingkat, kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis

dengan angka biasa (bukan angka romawi).

Contoh:

Pengisian VIMK17-L1

BLOK III PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN

No. urut usaha /

Perusahaan

Diisi jika kolom (10) ada isian

Nama Usaha / Perusahaan / Pemilik usaha / Bangunan

[Jika kol 5 kode 0 maka STOP] Tuliskan Kegiatan Utama

(10) (11) (12)

05 ROTI <RAHMAN> MEMBUAT ROTI

06 FADJAR INDUSTRI, CV MEMBUAT KERUPUK JANGEK

4.3. Tata Tertib Pengisian Daftar

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 21

c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1. Mengisikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan

pindahkan pada kotak yang tersedia.

Contoh:

Pengisian VIMK17-S1

BLOK III: KETERANGAN UMUM

(1) (2) (3)

305. Tahun mulai berproduksi secara komersial

2009

2 0 0 9

2. Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian

pindahkan kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia.

Contoh:

Pengisian VIMK17-S1

BLOK II: KETERANGAN PERUSAHAAN

(1) (2) (3)

201. Klasifikasi Industri Industri Mikro -1

Industri Kecil -2

2

3. Mencoret rincian yang tidak sesuai.

Contoh :

Pengisian Kabupaten/Kota

BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK17-DS1)

(1) (2) (3)

102. Kabupaten/Kota*)

DENPASAR

7 1

22 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

a. Pendaftaran Bangunan dan Usaha/Perusahaan (VIMK17-L1)

- Triwulan I 2017 (Januari - Maret 2017)

b. Pencacahan Sampel (VIMK17-S1)

- Triwulan I (Januari - Maret 2017)

- Triwulan II (April - Juni 2017)

- Triwulan III (Juli - September 2017)

- Triwulan IV (Oktober -Desember 2017)

Pendaftaran usaha/perusahaan industri mikro dan kecil (listing)

merupakan kegiatan pendahuluan dari VIMK17 Triwulanan. Daftar VIMK17-

L1 adalah daftar isian yang digunakan untuk mendaftar seluruh bangunan

dan rumah tangga yang berada pada blok sensus terpilih beserta keterangan

lainnya. Pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan dilakukan pada

bangunan bukan tempat tinggal, bangunan campuran dan bangunan tempat

tinggal. Kegiatan ini dilakukan di 5.699 blok sensus pada Triwulan I 2017.

Pendaftaran usaha/perusahaan industri di setiap blok sensus

dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan bangunan dan

pendekatan rumah tangga.

4.4. Referensi Waktu Survei

4.5. Pengisian Daftar

Khusus musiman bila sementara tidak berproduksi pada saat listing, maka pengisian data mundur ke bulan terdekat sebelumnya selama satu tahun (April 2016 – Maret 2017)

4.5.1. Daftar VIMK17-L1

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 23

1. Pendekatan bangunan yakni :

a. Bangunan khusus usaha IMK di blok sensus terpilih

b. Industri yang usahanya bukan di suatu bangunan sensus namun tidak

berpindah-pindah (misal: gerobak) maka tempat usaha tersebut

dianggap sebagai satu bangunan fisik dan sensus tersendiri.

Contoh: Pembuatan stempel di gerobak yang gerobaknya tidak

berpindah pindah.

2. Pendekatan rumah tangga yakni :

Usaha IMK yang dilakukan anggota rumah tangga dengan

memperhatikan lokasi usaha:

a. Di dalam tempat tinggal rumah tangga

b. Usaha tidak tetap/keliling

Contoh: Jasa pemotongan balok yang dilakukan dengan keliling

Jasa penggilingan padi keliling (huller)

c. Di luar tempat tinggal, lokasi tetap, alat/perlengkapan usaha

dipindah/dibongkar pasang

Contoh: Pembuatan batu bata yang tidak menggunakan bangunan.

Daftar VIMK17-L1 terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu:

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Ringkasan

Blok III : Pendaftaran Bangunan dan Usaha/Perusahaan

Blok IV : Keterangan Penarikan Sampel Utama

Blok V : Catatan

Blok VI : Keterangan Petugas

24 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

BLOK I: KETERANGAN TEMPAT

Tuliskan nama dan kode untuk Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,

Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus (NBS) dan Nomor Kode Sampel (NKS) pada

kolom-kolom yang sesuai. Pengisian keterangan dan kode untuk rincian pada

blok ini (rincian 101 s.d. rincian 106) disalin dari daftar sampel blok sensus

(VIMK17-DSBS Trw).

BLOK II: RINGKASAN

Blok ini diisi oleh pengawas (PMS) setelah selesai pendaftaran

usaha/perusahaan industri dalam blok sensus terpilih. Ringkasan disalin dari

halaman terakhir Blok III dan Blok IV. Blok II terdiri dari 3 rincian yaitu:

Rincian 201.a Populasi Industri Mikro

Isian rincian ini disalin dari Blok III Rincian c ‘jumlah kumulatif

halaman ini’ di halaman terakhir kolom (17) s.d kolom (40).

Rincian 201.b. Sampel Industri Mikro

Isian rincian ini disalin dari Blok IV keterangan penarikan sampel

utama antara kolom (1) s.d kolom (24) di ítem mhi

Rincian 202. Populasi Industri Kecil

Isian rincian ini disalin dari Blok III rincian c ‘jumlah kumulatif

halaman ini’ di halaman terakhir Kolom (16).

Rincian 203. Jumlah Industri Mikro dan Kecil

Isian rincian ini disalin dari Blok III kolom (10) dengan nomor urut

usaha/perusahaan terbesar.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 25

Dalam pengisian Blok ini selesaikan baris demi baris mulai dari kolom (1) sampai dengan kolom (40)

Rincian 204. Jumlah Rumah Tangga

Isian rincian ini disalin dari Blok III kolom (6) dengan nomor urut

rumah tangga terbesar.

BLOK III: PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN

Pojok Kanan Atas: Halaman ... dari ... halaman

“Halaman...” diisi berurutan dari nomor 1 sampai dengan halaman

terakhir yang dilakukan pada saat pelaksanaan pencacahan. “dari

....... halaman” diisi nomor halaman terakhir yang terisi.

Kolom (1): Nomor Urut Segmen

Tuliskan nomor urut segmen, yang disalin dari sketsa peta blok sensus

hasil scanning dalam satu blok sensus.

Blok Sensus (BS): bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang

merupakan daerah kerja dari seorang pencacah.

Segmen: wilayah bagian dari BS yang mempunyai batas jelas

(alam/buatan), seperti: sungai/kali atau jalan/gang/lorong

Kolom (2): Nomor Urut Bangunan Fisik

Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1 (satu)

sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus.

26 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Bangunan Fisik: tempat perlindungan baik permanen maupun tidak

permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai, dan

dinding.

Penjelasan:

a. Bangunan fisik dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau bukan

tempat tinggal.

b. Apabila bangunan fisik digunakan bukan untuk tempat tinggal dan

bukan untuk tempat kegiatan ekonomi/usaha, maka luasnya paling

sedikit 10 m2.

c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, (seperti gerobak

pembuatan stempel) namun tidak dipindah-pindahkan, dalam

survei ini dikategorikan sebagai bangunan fisik/sensus.

d. Bangunan fisik/sensus yang digunakan untuk usaha industri boleh

tidak mempunyai dinding atau atap.

Kolom (3): Nomor Urut Bangunan Sensus

Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1

(satu) pada bangunan fisik pertama dan berlanjut hingga nomor urut

bangunan sensus terakhir pada bangunan fisik terakhir di dalam satu

blok sensus.

Bangunan Sensus: sebagian atau seluruh bangunan fisik yang

mempunyai pintu keluar/masuk tersendiri dalam satu kesatuan

fungsi/penggunaan. Termasuk seluruh/sebagian bangunan fisik yang

tidak mempunyai dinding, tetapi untuk usaha.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 27

Kolom (4): Penggunaan Bangunan

Tuliskan kode penggunaan bangunan:

Kode 1: Bukan tempat tinggal.

Contoh: toko, gudang, pabrik, masjid, dll.

Kode 2: Campuran.

Campuran:bangunan tempat tinggal yang sekaligus digunakan

untuk usaha.

Contoh: industri jahit baju di ruang tamu tempat tinggalnya.

Kode 3: Tempat tinggal.

Contoh: rumah tinggal.

Kolom (5): Jika Kolom (4) berkode 1, apakah untuk usaha IMK dan aktif

berproduksi selama Triwulan I 2017?

Tuliskan kode 1 apabila ’Ya’ dan kode 0 apabila ‘Tidak’. Jika ’Ya’

langsung Kolom (10). Jika ’Tidak’ tuliskan penggunaan bangunan pada

Kolom (11) seperti masjid, toko, sekolah, dan lainnya, sementara pada

kolom (10) tidak perlu dituliskan nomor urutnya.

Aktif berproduksi: usaha IMK berproduksi minimal satu bulan selama

Triwulan I 2017 (Januari-Maret 2017). Khusus usaha musiman maka

jangka waktunya mulai dari Triwulan II 2016 sampai Triwulan I 2017

(April 2016 – Maret 2017)

28 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Kolom (6): Nomor Urut Kepala Rumah Tangga (KRT)

Tuliskan nomor urut 1 (satu) sampai dengan nomor urut terakhir dalam

satu blok sensus dari kepala rumah tangga yang tercantum pada kolom

(7).

Kolom (7): Nama Kepala Rumah Tangga (KRT)

Tuliskan nama kepala rumah tangga di kolom (7) ini.

Kepala Rumah Tangga: salah seorang dari kelompok anggota rumah

tangga (ART) yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari

rumah tangga tersebut atau orang yang dituakan/dianggap/ditunjuk

sebagai kepala di dalam rumah tangga tersebut.

Anggota Rumah Tangga (ART): semua orang yang biasanya bertempat

tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada pada waktu

pencacahan maupun sementara tidak ada.

Kolom (8): Jumlah Usaha IMK di rumah tangga pada triwulan I 2017*)

Tuliskan jumlah usaha IMK di rumah tangga baik yang dimiliki atau

dikuasai oleh kepala atau anggota rumah tangga.

Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau

lebih, maka tuliskan nomor pada kolom (6) dan nama KRT masing-

masing dalam kolom (7) pada baris terpisah. Kemudian selesaikan

pengisian kolom berikutnya untuk masing-masing KRT dan anggota

rumah tangga.

Kolom (6) s.d. kolom (9) ditanyakan jika Kolom (4) berkode 2 atau 3

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 29

Jika suatu rumah tangga tidak ada usaha IMK di rumah tangganya

(KRT/ART adalah pengusaha selain IMK atau hanya sebagai

buruh/karyawan/penerima pendapatan lainnya), maka isian kolom (8)

diisi 0 (nol) dan pertanyaan tidak dilanjutkan (STOP), sehingga isian

kolom-kolom berikutnya kosong (blank).

Kolom (9): Tempat Usaha

Tuliskan kode 1 bila usaha IMK berada di dalam tempat tinggal rumah

tangga, kode 2 bila usaha berada di luar tempat tinggal, lokasi tetap,

alat/perlengkapan usaha dipindah/dibongkar pasang, kode 3 bila usaha

keliling.

Kolom (10): Nomor urut usaha/perusahaan

Tuliskan nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir pada Kolom

(10) jika Kolom (5) kode 1 atau Kolom (9) ada isian.

Kolom (11): Nama Usaha/Perusahaan/Pemilik Usaha/Bangunan

Tuliskan Nama Usaha/Perusahaan/Pemilik Usaha/Bangunan. Jika tidak

memiliki nama usaha, maka tuliskan nama kegiatan usaha IMK rumah

tangganya dan ditambahkan nama pemilik usaha tersebut.

Contoh:

a. Usaha/perusahaan yang mempunyai nama:

1. AYU TINGTING, CV

2. PANCA KARYA, PT

3. DUA SAUDARA, CV

Kolom (11) sampai dengan (14) ditanyakan bila kolom (10) ada isian

30 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

b. Usaha/perusahaan yang tidak mempunyai nama:

1. SEPATU KULIT ‘CUT SANDRA NOVALIA’ (usaha sepatu dengan

bahan dari kulit milik Bu Cut Sandra Novalia)

2. KRIPIK KELADI ‘LEONARD NUMBERI’ (usaha membuat kripik

dengan bahan keladi milik Pak Leonard Numberi)

c. Nama bangunan bukan usaha IMK:

1. MASJID AL-FALAH

2. SMA N 2 AMLAPURA

3. ALFAMART

4. PD BANGUNAN

5. RUMAH MAKAN SEDERHANA

Kolom (12): Kegiatan Utama

Tuliskan kegiatan utama dari usaha/perusahaan Kolom (11).

Apabila dalam industri tersebut terdiri dari beberapa kegiatan yang

berbeda (2-digit KBLI yang sama) dan administrasi tidak dapat

dipisahkan, maka penentuan kegiatan utamanya berdasarkan hasil

produksinya:

Produk yang mempunyai nilai produk/jasa industri terbesar;

Jika nilai produk/jasa industri sama besar, maka produk yang

menghasilkan barang/jasa dengan volume terbesar;

Jika nilai produk/jasa industri dan volume barang/jasa sama,

maka produk yang menghasilkan barang/jasa dengan waktu

terlama;

Jika nilai produk/jasa industri, volume, dan waktu yang

diperlukan sama, maka ditentukan menurut pengakuan

responden.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 31

Contoh:

a. Usaha industri dengan kegiatan membuat gula merah dari nira

dan kue basah, apabila menghasilkan gula merah (KBLI: 10722)

dengan nilai produk Rp. 750.000,-/bulan dan kue basah (KBLI:

10792) dengan nilai produk Rp. 600.000,-/bulan. Jika administrasi

tidak dapat dipisahkan maka kegiatan utamanya adalah membuat

gula merah (KBLI: 10722).

b. Usaha industri bordir menghasilkan 100 buah mukena (KBLI:

14302) dan 300 stel pakaian penjahitan (KBLI: 14120) dengan nilai

produk yang sama. Maka kegiatan utamanya adalah membuat

pakaian (KBLI: 14120).

Kegiatan utama harus ditulis sejelas-jelasnya dengan menyebutkan

hasil produksi dan bahan baku agar dapat diketahui secara tepat kode

5-digit KBLI.

Format umum penulisan kegiatan utama :

Membuat/memproduksi + jenis produksi/barang yang dihasilkan +

bahan baku

Contoh:

No. Penulisan Yang Salah Penulisan Yang Benar

1. KONVEKSI MEMBUAT SARUNG BANTAL DARI

KAIN KATUN

2. INDUSTRI MEBEL MEMBUAT MEJA DARI KAYU

MERANTI

3. INDUSTRI ALAT DAPUR MEMBUAT COBEK DARI BATU

4. INDUSTRI JAMU MEMBUAT MINUMAN DARI BERAS

KENCUR

5. INDUSTRI MINUMAN MEMBUAT MINUMAN DARI NIRA

AREN

32 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Kolom (13): Kode 2-digit KBLI

Tuliskan kode 2-digit KBLI dari usaha/perusahaan industri, sesuai

dengan kegiatan utama pada Kolom (12).

Kode 2-digit KBLI tercantum pada Buku 4 (Permasalahan dan Kasus

Batas Industri Pengolahan)

Kolom (14): Alamat Lengkap

Tuliskan alamat lengkap usaha/perusahaan industri tersebut (nama

jalan, nomor, RT/RW).

Contoh:

1. JL. MATRAMAN IX NO. 22A, RT 4/RW 1

2. GANG SENSUS III NO. 5, RT 10/RW 1

3. JL. DEWA ANOM NO. 1 BANJAR MUKU

Kolom (15): Tenaga Kerja 1 – 4 orang

Isikan tanda cek () pada kolom ini bila banyaknya pekerja

usaha/perusahaan tersebut 1 – 4 orang.

Kolom (16): Tenaga Kerja 5 – 19 orang

Isikan tanda cek () pada kolom ini bila banyaknya pekerja

usaha/perusahaan tersebut 5 - 19 orang atau lebih.

Kolom (15) dan kolom (16) : Isikan tanda cek () sesuai jumlah tenaga kerja

termasuk pemilik pada bulan terakhir berproduksi Triwulan I 2017.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 33

Kolom (17) s/d (40): Isikan tanda cek () sesuai kode 2-digit KBLI

Isikan tanda cek () sesuai kode 2-digit KBLI yang tercantum pada

Kolom (13), jika Kolom (15) ada tanda cek ().

Pengisian Kumulatif Tiap Halaman

- Setelah pendaftaran rumah tangga dalam blok sensus selesai,

jumlahkan isian yang bertanda cek () untuk kolom (15) dan kolom (16)

serta kolom (17) s.d kolom (40) pada. Tuliskan hasilnya pada ‘Rincian a.

Jumlah halaman ini’.

- Untuk halaman pertama pada ‘Rincian b Jumlah kumulatif halaman

sebelumnya’ isikan tanda strip (-), dan pada ‘Rincian c Jumlah kumulatif

halaman ini’ diisikan sama dengan Rincian a.

- Pada halaman kedua kerjakan seperti halaman pertama untuk cara

pengisian ‘Rincian a Jumlah halaman ini’. Kemudian salin isian ’Rincian

c Jumlah kumulatif halaman ini’ dari halaman pertama (halaman

sebelumnya) ke ’Rincian b Jumlah kumulatif halaman sebelumnya’.

Setelah itu jumlahkan isian ’Rincian a Jumlah halaman ini’ dan ’Rincian

b Jumlah kumulatif halaman sebelumnya’ setiap kolom (15) dan kolom

(16) serta kolom (17) s.d kolom (40) dan isikan hasilnya pada ’Rincian c

Jumlah kumulatif halaman ini’.

- Lakukan hal tersebut pada setiap halaman, sampai selesai

menjumlahkan di halaman terakhir.

BLOK IV: KETERANGAN PENARIKAN SAMPEL UTAMA

Blok ini digunakan untuk pengambilan sampel usaha mikro menurut 2-

digit KBLI yang dilakukan oleh pengawas (PMS).

34 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

BLOK V: CATATAN

Blok ini dapat digunakan untuk menambahkan catatan untuk

memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner apabila ada hal-

hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut.

Tuliskan dengan singkat dan jelas berkaitan dengan isian yang mungkin

meragukan pada waktu pelaksanaan pendaftaran bangunan dan

usaha/perusahaan.

BLOK VI: KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang

melakukan pencacahan yaitu Pencacah maupun pengawasan yaitu Pengawas.

Tuliskan nama, tanggal kegiatan, nomor HP, serta tanda tangan

petugas pencacah dan pengawas.

Daftar sampel Survei Industri Mikro dan Kecil 2017 (VIMK17-DS1)

adalah daftar yang memuat sejumlah industri mikro dan kecil terpilih dalam 1

(satu) blok sensus. VIMK17-DS1 memuat sampel VIMK17 setiap triwulan. Daftar

VIMK17-DS1 digunakan oleh pencacah sebagai pedoman untuk mencacah

industri mikro dan kecil dengan Daftar VIMK17-S1.

4.5.2 Daftar VIMK17-DS1

Khusus untuk VIMK17-DS1 Triwulan I 2017 target sampel harus terpenuhi 100 persen

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 35

Daftar VIMK17-DS1 terdiri dari 5 (lima) blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Rekapitulasi Pencacahan

Blok III : Keterangan Petugas

Blok IV : Catatan

Blok V : Keterangan Industri Mikro dan Kecil Terpilih

Uraian Diisi Oleh

Pencacah Pengawas

Blok I

Blok II

Blok III

Blok IV

Blok V Kol (10) s.d (11)

Khusus Trw II-IV 2017 Kolom (1) s.d (9)

BLOK III: KETERANGAN PETUGAS

Blok III berisi keterangan nama, tanggal pencacahan/pemeriksaan, dan

tanda tangan dari petugas pencacah serta pengawas.

Rincian 301-304: Nama Petugas, Tanggal, Nomor Telepon/Hp dan Tanda

Tangan

Tuliskan nama, tanggal pelaksanaan, nomor Telepon/Hp dan tanda

tangan pencacah pada rincian 301 – 304 kolom(2).

BLOK IV: CATATAN

Blok ini dapat digunakan untuk menambahkan catatan untuk

memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner apabila ada hal-

hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut.

36 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

BLOK V: KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH

Triwulan I 2017 terdiri dari 9 (sembilan) kolom, diisi oleh

pengawas/pemeriksa yang bersumber dari Daftar VIMK17-L1.

Triwulan II 2017 s.d Triwulan IV 2017 terdiri dari 11 kolom. Kolom (1)-

kolom (9) diisi oleh pengawas, sedangkan kolom (10) – kolom (11) diisi oleh

pencacah. Apabila terjadi perbedaan skala usaha di Triwulan II – IV, maka

pencacah memperbaiki isian kolom (9).

Kolom (10): Berhasil dicacah? Ya = 1, Tidak = 2

Isikan kode 1 jika usaha industri mikro dan kecil sampel utama berhasil

dicacah, dan isikan kode 2 jika tidak berhasil dicacah.

Kolom (11): Jika Kolom (10) berkode 2, alasan tidak dapat dicacah?

Isikan kode alasan tidak dapat dicacah, yaitu:

Kode 1: Bukan KBLI terpilih.

Kode 2: Pindah ke luar blok sensus.

Kode 3: Tidak ditemukan

Kode 4: Sementara tidak berproduksi

Kode 5: Tutup

Penjelasan:

1. Bukan KBLI terpilih (kode 1)

Bukan 2-digit KBLI terpilih, jika industri tersebut tidak sesuai dengan 2-

digit KBLI pada saat listing (Daftar VIMK17-L1).

Kolom (1) s.d. kolom (9) diisi oleh pengawas/pemeriksa yang bersumber dari Daftar VIMK17-L1

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 37

2. Pindah ke luar blok sensus (kode 2)

Pindah ke luar blok sensus, jika keberadaan IMK sudah tidak lagi di blok

sensus tersebut.

3. Tidak ditemukan (kode 3)

Jika IMK tersebut tidak ditemukan di lapangan.

4. Sementara tidak berproduksi (kode 4)

Jika IMK sementara tidak berproduksi karena tidak ada bahan baku,

musiman dan lain-lain.

5. Tutup.

Perusahaan tidak ada kegiatan/produksi lagi.

Daftar Isian Sampel Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan 2017

(VIMK17-S1) memuat keterangan usaha/perusahaan IMK terpilih. VIMK17-S1

dipergunakan untuk mencacah sebanyak 24.000 usaha/perusahaan yang

terpilih sampel untuk setiap triwulan.

Daftar VIMK17-S1 terdiri dari 7 (tujuh) blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Tempat

Blok II : Keterangan Usaha/Perusahaan

Blok III : Keterangan Umum

Blok IV : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa

Blok V : Biaya/Pengeluaran Usaha/Perusahaan

Blok VI : Produksi dan Pendapatan Usaha/Perusahaan

Blok VII : Catatan

Blok VIII : Keterangan Petugas

4.5.3 Daftar VIMK17-S1

38 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

BLOK I: KETERANGAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat keberadaan usaha/perusahaan

industri pengolahan mikro dan kecil, diisi sebelum melakukan wawancara

terhadap responden.

Rincian 101-106: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/ Kelurahan,

NBS, dan NKS.

Tuliskan nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan,

NBS dan NKS sesuai dari Daftar VIMK17-DS1 di kolom (2).

Isikan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan

isikan kembali NBS dan NKS ke dalam kolom (3).

Coret yang tidak sesuai pada rincian 102 dan 104 kolom (1).

Rincian 107: Nomor urut sampel (NUS)

Isikan keterangan NUS disalin dari Daftar VIMK17-DS1 Blok V Kolom (1)

dalam kotak yang tersedia di kolom (2) dan kolom (3).

Rincian 108: Nomor urut usaha/perusahaan terpilih

Isikan nomor urut usaha/perusahaan terpilih yang disalin dari Daftar

VIMK17-DS1 Blok V Kolom (5).

BLOK II: KETERANGAN USAHA/PERUSAHAAN

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas usaha/perusahaan industri

pengolahan mikro dan kecil.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 39

Rincian 201: Klasifikasi Industri

Lingkari dan isikan kode klasifikasi industri sesuai pada Daftar

VIMK17-DS1 Blok V Kolom (9).

Perubahan klasifikasi industri dimungkinkan terjadi pada Triwulan II s.d.

IV dan disesuaikan dengan DS1 triwulan yang sama.

Rincian 202: Kode 2-digit KBLI

Tuliskan dan isikan kode 2-digit KBLI sesuai pada Daftar VIMK17-DS1

Blok V Kolom (8).

Rincian 203 a: Nama Usaha/Perusahaan

Tuliskan nama usaha/perusahaan yang disalin dari daftar VIMK17-DS1

Blok V Kolom (6).

Rincian 203 b: Alamat Lengkap

Tuliskan alamat lengkap usaha/perusahaan yang disalin dari daftar

VIMK17-DS1 Blok V kolom (7), kemudian tambahkan keterangan lain

yang diperlukan (kode pos, RT/RW, gang, dan sejenisnya).

Apabila terjadi perbedaan skala usaha pada triwulan II, III, IV

terhadap triwulan I, maka usaha tersebut tetap dicacah dengan

daftar VIMK17-S1. Skala usaha yang digunakan adalah skala

usaha terbaru dan pada daftar VIMK17-DS1 Blok V kolom (9)

tuliskan kode perubahannya.

Apabila terjadi perbedaan 2-digit KBLI pada triwulan II, III dan IV terhadap triwulan I, maka pencacahan dengan daftar VIMK17–S1 tidak dilakukan.

40 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Rincian 203 c: No. Telepon

Tuliskan nomor telepon usaha/perusahaan.

Rincian 203 d: No. Faksimili

Tuliskan nomor faksimili usaha/perusahaan.

Rincian 203 e: Email

Tuliskan alamat email usaha/perusahaan.

Rincian 203 e: Homepage

Tuliskan alamat website/homepage usaha/perusahaan.

Rincian 203 e: Homepage

Tuliskan alamat website/homepage usaha/perusahaan.

Rincian 204 a: Nama Pemberi Jawaban

Tuliskan nama pemberi jawaban. Informasi ini sangat berguna apabila

dibutuhkan adanya kunjungan ulang.

Rincian 204 b: Jabatan

Tuliskan jabatan dari pemberi jawaban.

Rincian 204 c: No.Telepon/Handphone

Tuliskan nomor telepon/handphone dari pemberi jawaban.

Rincian 205: Kegiatan Utama

Tuliskan kegiatan utama usaha/perusahaan sejelas-jelasnya dengan

menyebutkan hasil produksi dan bahan baku pada kolom (2), sehingga

pengawas dapat mengisi kode 5-digit KBLI pada kolom (3).

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 41

Format umum penulisan kegiatan utama :

Membuat/memproduksi + jenis produksi/barang yang dihasilkan +

bahan baku

Contoh:

1. MEMBUAT ANYAMAN BILIK DARI BAMBU, KBLI: 16291

2. MENJAHIT KEMEJA SESUAI PESANAN DARI KAIN, KBLI: 14120

3. MEMBUAT LEMARI DARI ALUMINIUM, KBLI: 31001

4. MEMBUAT LEMARI DARI KAYU, KBLI: 31004

Rincian 206: Sifat Usaha

Lingkari kode 1 apabila usaha/perusahaan bersifat musiman, dan kode

2 apabila usaha/perusahaan bersifat bukan musiman (lihat konsep dan

definisi) kemudian tuliskan dalam kotak yang tersedia.

BLOK III: KETERANGAN UMUM

Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan secara umum

mengenai nama pengusaha, jenis kelamin, umur, bentuk badan hukum/badan

usaha/perijinan, dan tahun mulai berproduksi secara komersial.

Rincian 301. Nama Pengusaha

Tuliskan nama pemilik atau yang bertanggung jawab atau

direktur/manajer di usaha/perusahaan.

Rincian 302. Jenis Kelamin

Lingkari pilihan jenis kelamin pada kolom (2) dan salin kode ke dalam

kotak pada kolom (3).

Rincian 303. U m u r

Tuliskan umur pengusaha dan salin ke dalam kotak pada kolom (3).

42 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Catatan:

Umur dituliskan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah,

berdasarkan ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur didasarkan

pada kalender masehi. Untuk yang berumur 99 tahun ke atas maka

isikan 98 dan untuk yang tidak tahu diisikan 99.

Rincian 304. Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan

Lingkari bentuk badan usaha/perusahaan yang sesuai dan tuliskan kode

dalam kotak yang tersedia.

Badan usaha: Kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomi yang

bertujuan mencari laba atau keuntungan.

Badan usaha yang disebut Badan Hukum: Usaha yang modalnya

dipisahkan, seperti: Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.

Badan usaha yang disebut Bukan Badan Hukum: Usaha yang modalnya

tidak dipisah, seperti: CV, Fa (Firma), dan Perorangan.

Status badan hukum/badan usaha/perijinan:

PT kode 1

CV kode 2

Koperasi kode 3

Perorangan kode 4

Lainnya (tuliskan ...) kode 5

Untuk mengetahui bentuk badan hukum/badan usaha

usaha/perusahaan yang dicacah, petugas harus menanyakan seteliti

mungkin karena tidak semua responden memberikan keterangan

bentuk badan hukum usaha/perusahaannya dengan jelas.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 43

Status badan hukum/badan usaha/perijinan:

1. Perseroan Terbatas (PT): Perusahaan yang berstatus badan hukum,

didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan

pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal

saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang

saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham

yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antar pemegang saham.

2. Perseroan Komanditer/Commanditair Venootschap (CV):

Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang terdiri

dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah sekutu yang

bertanggung jawab memberikan modal (uang) dan tenaganya untuk

kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya

menyetorkan modalnya saja.

3. Koperasi: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,

beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas azas

kekeluargaan.

4. Perseorangan: Suatu kegiatan usaha yang ditangani secara

perorangan ataupun lebih tanpa bentuk badan hukum/usaha.

5. Lainnya:

a. Firma: Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih

yang terdiri yang masing-masing merupakan sekutu aktif. Para

sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai yang tertera di

akta pendirian.

44 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

b. Yayasan: Suatu badan hukum dengan kekayaan yang

dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha-

usaha sosial dan bukan untuk mencari keuntungan.

c. Ijin khusus dari Instansi terkait: Ijin yang dikeluarkan oleh

departemen/instansi yang membina, baik dinas tingkat provinsi

maupun dinas tingkat kota/kabupaten kepada

usaha/perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha.

Rincian 305: Tahun mulai berproduksi secara komersial

Tuliskan tahun mulai berproduksi secara komersial dan salin dalam

kotak yang tersedia.

Tahun mulai berproduksi secara komersial: tahun pertama kali

usaha/perusahaan menghasilkan/memproduksi barang/jasa secara

komersial (tidak termasuk produksi percobaan).

Catatan:

1. Bila terjadi perubahan 2-digit KBLI, maka tahun beroperasi adalah

tahun KBLI tersebut berubah.

Contoh:

Usaha ‘JATI UKIR’ memproduksi kusen (2-digit KBLI:16) sejak tahun

2009. Sebelumnya usaha tersebut memproduksi mebel dengan

nama usaha ‘JATI UKIR’ (2-digit KBLI: 31) sejak tahun 2000. Maka

tahun mulai berproduksi adalah tahun 2009.

2. Suatu usaha yang membuka cabang di suatu daerah, maka tahun

mulai beroperasi adalah tahun dibukanya cabang di tempat

tersebut.

3. Apabila selama perjalanan usahanya, suatu usaha/perusahaan

pernah mengalami masa tidak beroperasi/tidak aktif (misal karena

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 45

renovasi), maka tahun mulai beroperasi adalah tetap tahun yang

lama.

Contoh:

Usaha KONVEKSI “INDAH JAYA” di Jawa Barat sudah beroperasi

sejak tahun 1991. Pada tahun 2000 tempat usaha mengalami

renovasi sehingga menjadi tempat usaha yang representatif.

Renovasi ini membutuhkan waktu satu tahun sehingga tahun 2001

baru beroperasi lagi. Tahun mulai beroperasi secara komersial

perusahaan tersebut adalah tahun 1991.

4. Apabila usaha/perusahaan mengalami perubahan kepemilikan

maka tahun mulai beroperasi adalah tahun pemilik pertama

menjalankan usahanya.

BLOK IV: KETERANGAN PEKERJA DAN BALAS JASA

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pekerja dan balas jasa

pekerja seluruh usaha (termasuk usaha musiman). Untuk usaha musiman

triwulan I harus ada isian pada rincian 401 dan 402 sesuai dengan keadaan

bulan terakhir berproduksi saat listing VIMK17-L1.

Rincian 401. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha), hari kerja, dan rata-

rata jam kerja per hari untuk kegiatan Triwulan IV 2016 dan Triwulan I 2017

Pekerja: Semua orang tanpa memperhatikan usia dan jenis kelamin

yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan/kegiatan di

usaha/perusahaan.

Hari kerja: Hari usaha/perusahaan melakukan kegiatan dan ada

seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit

satu jam.

46 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Jam kerja: Jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan jam, digunakan

untuk bekerja/melakukan kegiatan usaha (tidak termasuk istirahat

resmi), dimulai dari menyiapkan pekerjaan sampai selesai (tutup).

Rata-rata jam kerja per hari: Jumlah jam kerja kegiatan

usaha/perusahaan selama sebulan dibagi banyaknya hari kerja dalam

bulan tersebut.

Rincian 401.a Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha)

Isikan banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) per bulan kerja pada

bulan yang telah ditentukan.

Menentukan banyaknya pekerja per bulan:

Banyaknya pekerja yang bekerja pada masing-masing bulan atau rata-

rata jumlah pekerja setiap bulan.

Contoh:

Menghitung banyaknya pekerja pada masing-masing bulan atau rata-

rata jumlah pekerja setiap bulan.

Bulan ke - 1

Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-

III (6 hari) = 10 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (3

hari) = 6 orang. Maka rata-rata pekerja bulan ke -1:

{[(5x8)+(6x10)+(6x10)+(6x7)+(3x6)]/(5+6+6+6+3)}=220/26=8.46 ≈ 8

orang.

Bulan ke – 2

Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-

III (6 hari) = 11 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (5

hari) = 6 orang. Maka rata-rata pekerja bulan ke -2:

{[(5x8)+(6x10)+(6x11)+(6x7)+(5x6)]/(5+6+6+6+5)} = 238/28 = 8.5 ≈

8 orang.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 47

Bulan ke – 3

Minggu-I (5 hari) = 9 orang, Minggu-II (6 hari) = 12 orang, Minggu-

III (6 hari) = 12 orang, Minggu-IV (6 hari) = 11 orang, Minggu-V (5

hari) = 8 orang. Maka rata-rata pekerja per bulan ke -3:

{[(5x9)+(6x12)+(6x12)+(6x11)+(5x8)]/(5+6+6+6+5)}=

295/28 = 10.5 ≈ 10 orang.

Uraian Satuan Triwulan IV 2016 Triwulan I 2017 Oktober November Desember Januari Februari Maret

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Banyaknya Pekerja (termasuk pengusaha)

Orang 8 8 10 Perhitungan sama

Rincian 401.b Banyaknya hari kerja per bulan

Isikan banyaknya hari kerja di masing-masing bulan disetiap triwulan.

Apabila usaha/perusahaan sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada

bahan baku/tidak musim, libur panjang), maka isian banyaknya hari

kerja adalah kosong.

Contoh 1.

Pada contoh Rincian 401.a di atas, maka banyaknya hari kerja pada

bulan ke -1 adalah sebanyak 26 hari.

Contoh 2.

Suatu usaha industri kain rajut (KBLI 13911) mulai beroperasi

komersil pada bulan Oktober 2016 mempunyai pekerja 9 orang.

Usaha tersebut libur hanya pada hari minggu dan hari besar

nasional saja. Pada bulan Oktober 2016 jumlah hari kerja usaha

tersebut adalah 26 hari, sementara bulan November 2016 tidak

ada kegiatan, dan pada bulan Desember 2016 adalah 26 hari, maka

rata-rata hari kerja pada triwulan IV 2016 adalah:

48 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Uraian Satuan Triwulan IV 2016 Triwulan I 2017 Oktober November Desember Januari Februari Maret

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

b. Banyaknya hari kerja per bulan

Hari 26 26 Perhitungan sama

Rincian 401.c Rata-rata jam kerja per hari

Isikan rata-rata jam kerja per hari pada bulan yang telah ditentukan.

Contoh:

1. Industri vas bunga dari tanah liat (KBLI 23932) mulai beraktifitas dari

pukul 08.00 – 15.00 dengan istirahat 1 jam. Jam kerja ini juga

dilakukan pada setiap bulan. Rata-rata kerja usaha per hari 6 jam.

2. Usaha pembuatan kusen jendela dan pintu dari aluminium (KBLI

25112) mulai beraktifitas pukul 07.30 – 12.30 tanpa istirahat. Rata-

rata jam kerja usaha tersebut adalah 5 jam per hari.

3. Suatu usaha mempunyai hari kerja dan banyaknya jam kerja pada

bulan Maret 2017 seperti tabel di bawah ini :

Jumlah

Hari ke: 1 2 3 4 .... 30 17 hari

Banyaknya jam

kerja: 14 5 - 7 .... 12 120 jam

Maka rata-rata jam kerja per hari pada bulan Maret 2017 adalah

120/17 = 7 jam

Rincian 402.a Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) dibayar dan tidak

dibayar menurut jenis pekerja pada bulan terakhir produksi.

Isikan banyaknya pekerja produksi dan pekerja lainnya (termasuk

pengusaha) sebagai pekerja dibayar pada kolom (2) dan sebagai

pekerja tidak dibayar pada kolom (3).

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 49

Pekerja produksi: Pekerja yang langsung bekerja/berhubungan dalam

proses produksi. Misal: pekerja yang langsung mengawasi proses

produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang

digunakan dan barang yang dihasilkan.

Pekerja lainnya: Pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan

proses produksi. Pekerja ini biasanya sebagai pekerja pendukung

perusahaan, seperti; manager (bukan produksi), kepala personalia,

sekretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dll.

Pekerja dibayar: Pekerja yang bekerja pada usaha/perusahaan dengan

mendapat balas jasa berupa gaji dan lainnya (lembur, hadiah, bonus,

dll) dalam bentuk uang maupun barang.

Pekerja tidak dibayar: Pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang

biasanya aktif dalam kegiatan usaha/perusahaan, tetapi tidak

mendapat balas jasa. Bagi pekerja tidak dibayar yang bekerja kurang

dari 1/3 (sepertiga) jam kerja yang biasa berlaku (dalam satu minggu) di

usaha/perusahaan tidak termasuk sebagai pekerja.

Rincian 402.c Jumlah (Rincian a + Rincian b)

Jumlahkan isian rincian 402.a dan isian 402.b

Rincian 403. Nilai seluruh balas jasa yang dikeluarkan pengusaha (termasuk

pengusaha yang dibayar) pada bulan terakhir produksi triwulan I 2017.

Isikan seluruh balas jasa (upah/gaji, tunjangan, upah lembur, hadiah,

dan bonus) yang dikeluarkan pengusaha pada bulan terakhir produksi

triwulan I 2017.

Komponen Balas Jasa:

Upah/gaji: Balas jasa usaha/perusahaan untuk pekerja, sebelum

dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan

50 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan

dalam upah/gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan)

perusahaan.

Tunjangan: Pengeluaran usaha/perusahaan berupa uang dan atau

barang yang dibayarkan kepada instansi/yayasan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan pekerja. Contoh: tunjangan kesehatan,

tunjangan kecelakaan, dll.

Upah lembur: Rata-rata upah yang diberikan/dibayarkan kepada

pekerja yang bekerja di luar jam kerja biasa.

Hadiah: Rata-rata pengeluaran usaha/perusahaan berupa uang dan

atau barang yang diberikan kepada pekerja. Pengeluaran ini sifatnya

hanya sewaktu-waktu saja. Pengeluaran selama sebulan diperoleh

dengan menjumlahkan pengeluaran selama setahun dibagi banyaknya

bulan berproduksi.

Bonus: Rata-rata pemberian usaha/perusahaan kepada pekerja dalam

bentuk uang atau barang karena usaha/perusahaan mengalami

kemajuan/peningkatan keuntungan, yang biasanya dibayarkan minimal

sekali dalam periode setahun, oleh karenanya untuk mengetahui

besarnya bonus dalam sebulan terlebih dulu dibagi banyaknya bulan

berproduksi.

Balas jasa yang belum dibayarkan (terhutang) kepada pekerja harus dihitung sebagai pengeluaran upah/gaji usaha/perusahaan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 51

Beberapa komponen yang juga termasuk dalam balas jasa pekerja,

antara lain:

1. Bila usaha/perusahaan memberikan barang kepada pekerjanya

dengan harga di bawah harga jual, maka selisih antara harga

tersebut dimasukkan sebagai balas jasa pekerja.

2. Bila usaha/perusahaan menyediakan fasilitas perumahan dan

kendaraan yang diserahkan pemakaiannya tanpa bayar kepada

pekerja, maka penilaiannya dapat dilakukan dengan taksiran nilai

sewa/nilai penyusutan selama referensi waktu survei.

3. Pengeluaran untuk pakaian seragam pegawai yang diberikan secara

cuma-cuma kepada pekerja dan dapat dipakai di luar jam kerja

seperti untuk pesta atau rekreasi.

4. Bila usaha/perusahaan menyediakan dana untuk biaya penggantian

obat-obatan, perawatan, hiburan seperti pemberian tiket bioskop

yang biasanya sudah diatur dalam peraturan kesejahteraan

pekerja.

Komponen yang tidak termasuk balas jasa karena berkaitan dengan

operasional produksi antara lain:

1. Pengeluaran makanan dan atau minuman khusus selain makanan

rutin yang biasanya disebut extra fooding untuk meningkatkan

produktivitas pekerja.

2. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan

secara cuma-cuma kepada pekerja untuk digunakan hanya pada

waktu bekerja.

52 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

BLOK V. BIAYA/PENGELUARAN USAHA/PERUSAHAAN

Tujuan blok ini untuk mengetahui jenis biaya/pengeluaran yang

berkaitan langsung dengan proses produksi di usaha/perusahaan selama satu

triwulan. Biaya/pengeluaran yang dimaksud termasuk untuk jasa industri

(makloon).

Rincian 501. Pemakaian Jenis Bahan Baku dan Penolong

Biaya/pengeluaran yang berkaitan langsung dengan usaha, berupa

bahan baku dan penolong menurut satuan standar, banyaknya dan

nilainya dalam rupiah.

Bahan Baku: komponen bahan yang digunakan dalam proses produksi

untuk menghasilkan barang/jasa.

Bahan penolong: bahan yang digunakan untuk membantu proses

produksi dari bahan baku menjadi barang produksi, tidak termasuk

bahan penolong: pembungkus, pengepak, dan pengikat barang jadi.

Contoh:

Plastik pada pembuatan es mambo.

Daun pisang pada pembuatan lontong.

Ampelas pada pembuatan meja kursi dari kayu.

Biaya ditentukan berdasarkan konsep pemakaian bahan yang dibeli

maupun yang diproduksi sendiri. Biaya bahan baku dan penolong

produksi sendiri dinilai atas dasar harga pasar atau pengeluaran untuk

memperolehnya.

Untuk usaha jasa industri (makloon), pengisian pemakaian jenis bahan

baku dan penolong tidak dibedakan dengan yang bukan jasa industri.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 53

Kolom (1) : Uraian

Tuliskan dengan jelas nama-nama bahan baku dan penolong yang

dipakai/digunakan dalam proses produksi dan diurutkan dari nilai

(rupiah) yang terbesar. Jika bahan baku dan penolong yang digunakan

lebih dari 4 jenis, maka sisanya dimasukkan dalam baris e. Lainnya dan

nilai (rupiah) digabungkan.

Contoh :

1. Air, sirup, gula pasir, plastik es, dan sebagainya untuk usaha

pembuatan es mambo.

2. Bahan tekstil, benang, kancing, dan sebagainya untuk usaha

pakaian jadi.

3. Kayu, cat, pelitur, ampelas dan sebagainya untuk usaha pembuatan

kursi dan meja.

Penulisan uraian bahan baku dan penolong diusahakan sejelas mungkin

sehingga dapat diidentifikasi dengan kode KBKI (Klasifikasi Baku

Komoditi Indonesia), contoh komoditi dan kode KBKI bersesuaian

dapat dilihat pada gambar di bawah. Buku KBKI dapat diunduh di

bps.go.id pada menu unduh atau melalui pencarian langsung di

spkonline.bps.go.id.

54 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Contoh uraian bahan baku:

4. Jagung pipilan kering bahan baku pakan ternak

5. Bawang merah bima, cabe rawit merah, tepung beras bahan

baku kerupuk

6. Kopi arabika gelondongan tua kering bahan baku kopi bubuk

Kolom (2): Satuan standar

Tuliskan satuan standar yang digunakan secara umum untuk bahan

baku dan penolong tersebut. Bila satuan yang digunakan bukan satuan

standar, maka harus dikonversikan ke satuan standar.

Contoh:

Isi (volume) : cc, liter, m3

Berat : ons, gram, kg, kuintal, ton

Panjang : cm, meter, yard

Luas : cm2, m2

Kolom (3): Banyaknya

Tuliskan banyaknya/jumlah setiap bahan baku dan penolong yang

digunakan sesuai satuan standar.

Kolom (4): Nilai (Rupiah)

Tuliskan nilai tiap bahan baku dan penolong yang digunakan tersebut

dalam rupiah, kemudian jumlahkan pada rincian e Sub Jumlah.

Contoh:

Usaha jahit Rousen Rumondor pada triwulan I 2017 menghabiskan kain

sifon sebanyak 60m dengan harga Rp 30.000 per meter, kain renda

sebanyak 40m dengan harga Rp 35.000 per meter, kain puring

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 55

sebanyak 40m dengan harga Rp 25.000 per meter. Selain kain, usaha

jahit menghabiskan 100 buah resleting dengan harga Rp 2.000 per

buah, kancing baju hias sebanyak 15 lusin dengan harga Rp 400.000,

benang sebanyak 50 rol (gulungan) dengan harga Rp 3.000 per rol dan

busa 30 buah seharga 2.000 per buah.

Penulisan isian Rincian 501 adalah sbb:

Uraian Satuan Standar

Banyaknya Nilai (Rp)

(1) (2) (3) (4)

501. Pemakaian jenis bahan baku dan bahan penolong

a. KAIN SIFON m 60 1.800.000

b. KAIN RENDA m 40 1.400.000

c. KAIN PURING m 40 1.000.000

d. KANCING BAJU HIAS lusin 15 400.000

e. Lainnya (total nilai

pengeluaran selain rincian a s.d. rincian d)

410.000

f. Sub Jumlah (rincian a

s.d. rincian e) 5.010.000

Rincian 502. Pemakaian Pelumas dan Bahan Bakar

Isikan nilai pemakaian pelumas dan bahan bakar yang digunakan

selama satu triwulan dalam satuan Rupiah di kolom (4). Termasuk juga

biaya bahan bakar dan pelumas untuk mesin pembangkit listrik (diesel)

dan pembelian bensin/solar yang masih ada hubungannya dengan

proses produksi, misal membeli bahan baku, mengirimkan hasil

produksi.

Besarnya nilai pengeluaran untuk bensin/solar tidak mencakup untuk

kendaraan pribadi, maupun keperluan angkutan (misalnya biaya

56 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

angkutan untuk membayar tagihan listrik perusahaan). Biaya angkutan

dimasukkan ke rincian pengeluaran lainnya (rincian 503).

Bahan bakar: Segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan

sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya

yang dipakai untuk usaha, seperti: bensin, solar, minyak tanah, gas

kota, LPG, batu bara/briket, kayu bakar, arang dan bahan bakar lainnya.

Pelumas: Zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk

melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana

mestinya, seperti SAE 20, SAE 30 dan sebagainya.

Rincian 503. Lainnya

Isikan biaya/pengeluaran yang digunakan oleh usaha/perusahaan

selama triwulan I 2017 selain pengeluaran rincian 501 sampai dengan

502 dalam satuan rupiah di kolom (4).

Pengeluaran lainnya mencakup pemakaian listrik, air, alat tulis dan

keperluan kantor, bunga atas pinjaman, angkutan/pengiriman, pos dan

telekomunikasi, pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal, sewa

mesin, sewa alat perlengkapan, sewa kendaraan, sewa

bangunan/konstruksi, dan sewa barang modal lainnya, sewa tanah

untuk usaha, jasa industri yang dikerjakan pihak lain, pajak tak

langsung, jasa yang dikerjakan oleh pihak lain, dan biaya selain yang

tersebut di atas yang dikeluarkan oleh usaha/perusahaan untuk

kelancaran dan menunjang kegiatan usaha, seperti: royalti (merek

dagang/hak paten), kemasan/pembungkus, perijinan, pembelian

peralatan penunjang kegiatan proses produksi yang umur

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 57

pemakaiannya kurang dari setahun (misal; jarum jahit, ayakan, dll) dan

sebagainya.

Rincian 504. Jumlah (Rincian 501 s.d rincian 503)

Jumlahkan isian rincian 501, 502 dan 503.

BLOK VI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA/PERUSAHAAN

Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai

produksi, pendapatan dari jasa industri (makloon), dan pendapatan lainnya

yang masih berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut.

Rincian 601. Nilai produksi bukan makloon

Nilai produksi: Nilai barang yang dihasilkan oleh suatu industri, baik

produksi utama, sampingan maupun ikutan. Termasuk dalam produksi

adalah barang yang telah siap untuk dipasarkan dan barang yang masih

dalam proses (setengah jadi). Semua barang hasil produksi harus dinilai

walaupun belum terjual, sudah terjual (tunai maupun kredit),

dikonsumsi sendiri, dihadiahkan, dan sebagainya.

Produk Ikutan: Barang yang dihasilkan bersamaan dengan produksinya,

seperti: menir/dedak pada usaha penggilingan padi, ampas tahu pada

usaha pembuatan tahu.

Produk Sampingan: Sisa bahan atau produk ikutan dari produksi yang

memerlukan proses produksi lebih lanjut, seperti: sekam padi yang

dijadikan abu gosok pada usaha penggilingan padi, sisa kayu yang

dibuat souvenir pada usaha mebel.

58 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Kolom (1): Jenis Barang yang Dihasilkan.

Tuliskan jenis barang yang mempunyai kontribusi terhadap nilai

produksi usaha/perusahaan dimulai dari jenis barang yang mempunyai

nilai produksi tertinggi. Penulisan maksimum sebanyak 4 (empat) jenis

produksi yang nilainya tertinggi. Jika produksi yang dihasilkan lebih dari

4 jenis, maka sisanya dimasukkan dalam baris e. Lainnya. Penulisan

uraian jenis barang yang dihasilkan diusahakan sejelas mungkin

sehingga dapat diidentifikasi dengan kode KBKI.

Kolom (2): 5-Digit KBLI

Tuliskan 5-digit KBLI yang sesuai untuk setiap barang yang dihasilkan.

Kolom (3): Uraian

Uraian berisikan mengenai kuantitas (banyaknya), nilai dan harga

satuan dari barang yang dihasilkan oleh usaha/perusahaan.

Kolom (4): Satuan Standar

Tuliskan satuan standar yang umum dipakai dari jenis barang yang

tercatat pada Kolom (1). Contoh: m3, ton, kg, unit, buah.

Kolom (5):

VIMK17-S1 Trw-I : Triwulan IV 2016 (Oktober – Desember)

VIMK17-S1 Trw-II : Triwulan I 2017 (Januari – Maret)

VIMK17-S1 Trw-III : Triwulan II 2017 (April – Juni)

VIMK17-S1 Trw-IV : Triwulan III 2017 (Juli– September)

Tuliskan banyaknya produksi per satuan standar dari masing-masing

jenis barang yang dihasilkan pada triwulan yang ditentukan. Kemudian

tuliskan nilainya dalam satuan rupiah serta harga satuan dari masing-

masing jenis barang yang dihasilkan di kolom (4), pada triwulan yang

ditentukan.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 59

Kolom (6):

VIMK17-S1 Trw-I : Triwulan I 2017 (Januari – Maret)

VIMK17-S1 Trw-II : Triwulan II 2017 (April – Juni)

VIMK17-S1 Trw-III : Triwulan III 2017 (Juli – September)

VIMK17-S1 Trw-IV : Triwulan IV 2017 (Oktober– Desember)

Tuliskan banyaknya produksi per satuan standar dari masing-masing

jenis barang yang dihasilkan. Kemudian tuliskan nilainya dalam satuan

rupiah serta harga satuan dari masing-masing jenis barang yang

dihasilkan di kolom (4).

Contoh

1. Usaha bakso sapi ‘H. Sanusi’ pada periode Oktober – Desember

(Triwulan IV) 2016 memiliki jumlah pekerja 8 orang. Usaha ini

memiliki 2 mesin pembuat bakso. Setiap mesin mampu

menghasilkan 250 butir bakso per jam. Jam operasional mesin 8 jam

sehari. Bakso hasil olahan dimasukkan ke dalam plastik oleh masing-

masing pekerja. Satu bungkus plastik sebanyak 25 butir. Pada

kemasan tertera berat netto 500 gram. Sementara hari kerja rata-

rata dalam sebulan adalah 25 hari.

Pada Triwulan I (Januari – Maret) 2017 karena kondisi ekonomi yang

lesu, maka usaha bakso mengurangi jam kerja mesin menjadi 7 jam

sehari.

Isian banyaknya produksi kolom (5) selama Triwulan IV 2016

adalah: 250 butir bakso x 2 mesin x 8 jam x 25 hari = 100.000

bakso bulat atau 4.000 bungkus atau 2.000.000 gram atau

2.000 KG.

60 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Isian banyaknya produksi kolom (6) selama Triwulan I 2017

adalah: 250 butir bakso x 2 mesin x 7 jam x 25 hari = 87.500

bakso bulat atau 3.500 bungkus atau 1.750.000 gram atau

1.750 KG.

Jika diketahui harga per bungkus bakso sebesar Rp 75.000,- maka

pengisian Blok V rincian nilai produksi adalah sebagai berikut :

601. Nilai Produksi Bukan Makloon

Jenis barang

yang

dihasilkan

KBLI 5

Digit Uraian

Satuan

Standar

Triwulan IV

2016

Triwulan I

2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. BAKSO SAPI 10799

Banyaknya KG 2.000 1.750

Nilai Rp 300.000.000 262.500.000

Harga Satuan

Rp 75.000 75.000

b. ...........

2. Pak Liong Tjo Men dibantu istrinya membuat krupuk Kemplang asli

Lampung di rumahnya. Per minggu usaha pak Liong rata-rata mampu

menghasilkan 350 bungkus krupuk. Pada kemasan tertera netto 250

gram. Selama Januari 2017 pak Liong hanya beroperasi 3 minggu,

sementara di bulan februari pak lion tidak melakukan produksi. Tetapi

pada bulan Maret pak Liong kembali berusaha penuh dalam sebulan

sebanyak 4 minggu.

Jadi isian untuk banyaknya produksi kolom (6):

(350 x 3 Minggu) +(350 x 4 Minggu) = 2.450 bungkus atau 612.500

gram selama triwulan I 2017. Gunakan satuan standar untuk pengisian

banyaknya produksi, sehingga isian banyaknya produksi krupuk

kemplang adalah 612.5 KG.

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 61

Rincian 602. Pendapatan dari jasa industri (makloon)

Tuliskan banyaknya, nilai produksi dan harga satuan dari jasa industri.

Untuk usaha/perusahaan yang menghasilkan produk sendiri dan juga

melayani jasa industri, maka jenis barang yang dihasilkan sendiri (bukan

makloon) ditulis pada rincian 601 sedangkan jenis barang dari jasa

industri (makloon) ditulis pada rincian 602.

Contoh

Pabrik Penggilingan padi ‘Sardi Diyono’ selama triwulan IV 2016

menghasilkan 1,2 kuintal beras yang bahan bakunya berasal dari

pembelian dari pihak lain. Selain itu, juga menghasilkan 20 kg beras dari

jasa menggiling beras (hanya menerima upah) pada triwulan yang

sama. Pada triwulan I 2017 menghasilkan beras 1,5 kuintal dari

menggiling bahan baku yang berasal dari pembelian dan 25 kg beras

dari jasa penggilingan. Harga jual beras per kilogram adalah Rp. 7.500.

Pengisian blok V rincian 601 dan 602 sebagai berikut:

601. Nilai Produksi Bukan Makloon

Jenis barang yang

dihasilkan

KBLI 5-Digit

Uraian Satuan Standar

Triwulan IV 2016

Triwulan I 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a.BERAS BIASA SOSOH

10631

Banyaknya KG 120 150

Nilai Rp 900.000 1.125.000

Harga Satuan Rp 7.500 7.500

602. Pendapatan dari jasa industri (makloon)

Jenis barang yang

dihasilkan

KBLI 5-Digit

Uraian Satuan Standar

Triwulan IV 2016

Triwulan I 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a.BERAS BIASA SOSOH

10631

Banyaknya KG 20 25

Nilai Rp 150.000 187.500

Harga Satuan Rp 7.500 7.500

62 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Rincian 603. Pendapatan lainnya

Isikan besarnya nilai pendapatan/penerimaan dari kegiatan lain yang

masih ada hubungan dengan usaha. Termasuk pendapatan dari

keuntungan/kerugian penjualan barang dalam bentuk yang sama,

menyewakan barang modal milik perusahaan, penjualan limbah/

sampah produksi, bunga atas simpanan di pihak lain atau

meminjamkan ke pihak lain, bagi hasil, sumbangan, hadiah dan nilai

pendapatan hasil imputasi.

Keuntungan/kerugian penjualan barang: Selisih nilai dari barang-

barang yang dijual dengan nilai beli dalam bentuk yang sama (tanpa

mengalami perubahan bentuk/tanpa diproses).

Contoh :

Usaha penggilingan padi “ENDANG SEJATI” membeli gabah sebanyak

500 kuintal dengan harga 600 ribu/kuintal. Karena keterbatasan biaya

untuk membayar listrik, maka gabah yang dapat digiling hanya

sebanyak 400 kuintal, sedangkan sisanya 100 kuintal yang masih berupa

gabah dijual kembali dengan harga 650 ribu/kuintal. Maka selisih

keuntungan dari menjual barang yang sama dengan bahan baku adalah

5 juta.

Rincian 604. Jumlah (Rincian 601.e + rincian 602.c+ rincian 603)

Jumlahkan rincian 601.e, rincian 602.c, dan rincian 603.

BLOK VII. CATATAN

Catat informasi dari responden, pencacah dan pemeriksa untuk

memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian dan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 63

bermanfaat dalam pengolahan. Catatan ditulis dengan singkat dan

jelas.

BLOK VIII. KETERANGAN PETUGAS

Sertakan keterangan petugas sebagai pertanggungjawaban petugas,

baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan.

Rincian 801. Nama

Tuliskan nama petugas pencacah di kolom (2) dan nama pengawas di

kolom (3).

Rincian 802. Tanggal

Tuliskan tanggal pencacah melaksanakan pencacahan di kolom (2) dan

tanggal pemeriksaan untuk pengawas di kolom (3).

Rincian 803. Tanda Tangan

Pencacah harus membubuhkan tanda tangan di kolom (2), sedangkan

tanda tangan pengawas di kolom (3).

Rincian 804. Nomor telepon

Tuliskan nomor telepon/handphone, kolom (2) untuk pencacah dan

kolom (3) untuk pengawas.

64 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 65

66 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 67

Lampiran 1

68 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 69

70 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 71

72 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 73

74 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 75

Lampiran 2

76 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 77

Lampiran 3

78 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 79

Lampiran 4

80 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan 81

82 Buku 2 Pedoman Pencacah VIMK17 Triwulanan

BADAN PUSAT STATISTIK

DATA MENCERDASKAN BANGSA

[email protected]

www.bps.go.id

Jalan Dr Sutomo No 6-8, Jakarta 10710

Telepon : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4

Fax : (021) 3857046