pdf perda pmks

Upload: ishak-hatorangan

Post on 20-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    1/29

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

    NOMOR 6 TAHUN 2013

    TENTANG

    PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

    BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

    WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

    enimbang : a. bahwa Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

    membutuhkan pelayanan sosial untuk memulihkan fungsi

    sosialnya dalam mencapai kemandirian, meningkatkan

    kualitas kesejahteraan, dan menjaga kelangsungan

    hidupnya secara memadai dan wajar;

    b.

    bahwa kemampuan, kepedulian, dan tanggung jawab

    masyarakat dan dunia usaha kepada Penyandang Masalah

    Kesejahteraan Sosial menjadi potensi dan sumber

    kesejahteraan sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan

    sosial yang dilakukan berdasarkan azas kesetiakawanan,

    keadilan, kemanfaatan, keterpaduan, kemitraan,

    keterbukaan, akuntabilitas, partisipasi, profesionalitas, dan

    berkelanjutan;

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    2/29

    2

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    c.

    bahwa Pemerintah Daerah bertanggungjawab dalam

    penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai ketentuan

    Pasal 24 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang

    Kesejahteraan Sosial dan wajib melaksanakan urusan bidang

    sosial sesuai ketentuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah

    Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintah, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,

    dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

    d.

    bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

    pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk

    Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan

    Sosial Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;

    engingat : 1.

    Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945;

    2.

    Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah

    terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

    tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32

    Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

    3.

    Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan

    Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935);

    4.

    Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang

    Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4967);

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    3/29

    3

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    5.

    Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan

    Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5235).

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

    dan

    WALIKOTA KOTA TANGERANG SELATAN

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN

    KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH

    KESEJAHTERAAN SOSIAL.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

    1.

    Daerah adalah Kota Tangerang Selatan.

    2.

    Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur

    penyelenggara Pemerintahan Daerah kota Tangerang Selatan.

    3.

    Walikota adalah Walikota Tangerang Selatan.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    4/29

    4

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    4.

    Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan SKPD

    adalah Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari

    Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan danKelurahan.

    5. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

    spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

    mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

    6.

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu,

    dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

    masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan

    dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,

    pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.

    7.

    Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, yang selanjutnya disingkat

    PMKS adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat

    yang karena suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak dapat

    melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhanhidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosial secara memadai dan wajar.

    8.

    Rehabilitasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan

    untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya

    secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

    9.

    Jaminan Sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin seluruh

    rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

    10.

    Pemberdayaan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk

    menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya,

    sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

    11.

    Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah

    dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    5/29

    5

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    12.

    Bantuan Sosial adalah bantuan yang bersifat tidak tetap atau sementara

    dan diberikan dalam jangka waktu tertentu kepada warga yang menghadapi

    resiko guncangan dan kerentanan sosial agar dapat meningkatkan taraf

    kesejahteraan hidupnya dan mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara

    wajar baik jasmani, rohani, maupun sosial.

    13.

    Disfungsi Sosial Individu adalah ketidakmampuan seseorang dalam

    berperan sesuai kapasitas status sosialnya dan tuntutan lingkungan untuk

    memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

    14.

    Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial, yang selanjutnya disingkat PSKS,adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang dapat

    berperan serta untuk menjaga, menciptakan, mendukung, dan memperkuat

    penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

    15.

    Lembaga Kesejahteraan Sosial adalah organisasi sosial atau perkumpulan

    sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang

    dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak

    berbadan hukum.

    16.

    Pelaku Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah individu, kelompok,

    lembaga kesejahteraan sosial, dan masyarakat yang terlibat dalam

    penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

    17.

    Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang

    berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang

    pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang

    sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri dengan

    atau tanpa imbalan.

    18.

    Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan dilatih

    secara profesional untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan

    penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik di

    lembaga pemerintah maupun swasta yang ruang lingkup kegiatannya di

    bidang kesejahteraan sosial.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    6/29

    6

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    19.

    Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga

    pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan

    sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui

    pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktek pekerjaan sosial

    untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah

    sosial.

    20.

    Penjangkauan Sosial adalah serangkaian kegiatan penjemputan PMKS yang

    berada di taman, pasar, jalan, dan tempat-tempat umum lainnya yang

    mengganggu atau dapat mengganggu ketertiban umum dan ketentraman

    masyarakat, agar PMKS tersebut memperoleh pelayanan sosial.

    21.

    Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat adalah suatu keadaandinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

    masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tenteram, tertib, dan

    teratur.

    22.

    Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber

    mata pencaharian atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak

    mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi

    dirinya dan/atau keluarganya.

    23.

    Masyarakat adalah kelompok warga atau penduduk dan warga asing yang

    tinggal di Tangerang Selatan yang mempunyai perhatian dan peranan

    dalam bidang kesajahteraan sosial.

    24.

    Dunia Usaha adalah kegiatan usaha ekonomi produktif oleh perseorangan

    atau badan usaha yang berdomisili di Tangerang Selatan.

    BAB II

    RUANG LINGKUP

    Pasal 2

    (1)

    Pemerintah Daerah menyelenggarakan kesejahteraan sosial bagi PMKS

    secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan.

    (2)

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS di Daerah meliputi

    ruang lingkup kategori masalah sosial, sasaran, dan bentuk pelayanan

    sosial.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    7/29

    7

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    (3)

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS sebagaimana dimaksud

    pada ayat (2) dilaksanakan oleh SKPD dan/atau organisasi terkait.

    Pasal 3(1) Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial diprioritaskan bagi PMKS yang

    memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki

    kategori masalah sosial:

    a.

    kemiskinan;

    b.

    keterlantaran;

    c.

    kedisabilitasan;

    d.

    ketunaan sosial dan/atau penyimpangan prilaku;

    e.

    korban bencana; dan

    f. korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.

    (2)

    PMKS dalam kategori masalah sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    meliputi jenis, definisi, dan kriteria sesuai ketentuan peraturan

    perundang-undangan dan/atau karakteristik daerah.

    (3)

    Jenis, definisi, dan kriteria PMKS sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

    ditetapkan melalui Keputusan Walikota.

    Pasal 4

    (1)

    Sasaran Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS meliputi :

    a.

    perseorangan;

    b.

    keluarga;

    c.

    kelompok; dan

    d.

    masyarakat.

    (2)

    Perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

    a.

    anak balita;

    b. anak;

    c.

    perempuan;

    d.

    lanjut usia;

    e.

    penyandang disabilitas;

    f.

    tuna susila;g. gelandangan;

    h.

    pengemis;

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    8/29

    8

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    i.

    mantan penyandang akibat penyimpangan tindakan dan/atau prilaku;

    j. korban bencana;

    k.

    korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi; dan

    l.

    perseorangan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya

    sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau

    karakeristik daerah.

    (3)

    Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:

    a.

    keluarga berumah tidak layak huni;

    b.

    keluarga rentan sosial ekonomi;

    c.

    keluarga bermasalah sosial psikologis;

    d.

    keluarga fakir miskin; dan

    e.

    keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya sesuai

    ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau karakeristik

    daerah.

    (4)

    Kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, merupakan

    kumpulan orang atau penduduk yang memiliki masalah kesejahteraan

    sosial, tinggal di wilayah yang sama maupun berbeda, dan bergabung

    untuk tujuan tertentu.

    (5)

    Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, merupakan

    kumpulan orang atau penduduk yang memiliki masalah kesejahteraan

    sosial dan tinggal di wilayah yang sama.

    Pasal 5

    (1)

    SKPD yang membidangi urusan sosial melakukan pendataan PMKS

    sebagai acuan sasaran Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS

    yang meliputi:

    a.

    pengumpulan informasi;

    b. pengolahan data;

    c.

    analisis data;

    d.

    penyimpanan data; dan

    e.

    penyajian data.

    (2)

    Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan secara

    berkala paling kurang dalam 1 (satu) tahun sekali.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    9/29

    9

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    Pasal 6

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS diadakan dalam bentuk

    pelayanan sosial yang meliputi :

    a.

    Rehabilitasi Sosial;b. Jaminan Sosial;

    c.

    Pemberdayaan Sosial; dan

    d.

    Perlindungan Sosial.

    BAB III

    PELAYANAN SOSIAL

    Bagian Kesatu

    Rehabilitasi Sosial

    Pasal 7

    (1)

    Rehabilitasi Sosial diberikan secara perseorangan kepada PMKS yang

    mengalami disfungsi sosial dan/atau memerlukan perlindungan khusus.

    (2)

    Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

    dilaksanakan secara persuasif, motivatif, dan koersif, baik dalam keluarga,

    masyarakat maupun panti sosial.

    Pasal 8

    (1)

    Rehabilitasi Sosial dilakukan melalui pelayanan sosial dalam bentuk :

    a.

    motivasi dan diagnosis psikososial;

    b.

    perawatan dan pengasuhan;

    c.

    pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan;

    d.

    bimbingan mental spiritual;

    e.

    bimbingan fisik;

    f.

    bimbingan sosial dan konseling psikososial;

    g.

    pelayanan aksesibilitas;

    h. bantuan dan asistensi sosial;

    i.

    bimbingan resosialisasi;j.

    bimbingan lanjut; dan/atau

    k.

    rujukan.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    10/29

    10

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    (2)

    Pelayanan sosial dalam bentuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dilaksanakan dengan tahapan :

    a.

    pendekatan awal;

    b.

    pengungkapan dan pemahaman masalah;

    c.

    penyusunan rencana pemecahan masalah;

    d. pemecahan masalah;

    e.

    resosialisasi;

    f.

    terminasi; dan

    g.

    bimbingan lanjut.

    Pasal 9

    (1)

    Rehabilitasi Sosial dilaksanakan oleh Pekerja Sosial Profesional atau

    Tenaga Kesejahteraan Sosial berdasarkan Standar Rehabilitasi Sosial

    dengan pendekatan profesi pekerjaan sosial.

    (2)

    Standar Rehabilitasi Sosial dan pendekatan Profesi Pekerjaan Sosial

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    Bagian Kedua

    Jaminan Sosial

    Pasal 10

    (1)

    Jaminan Sosial diberikan secara perseorangan kepada PMKS yang

    mengalami masalah ketidakmampuan sosial ekonomi.

    (2)

    Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan

    dalam bentuk bantuan langsung atau asuransi kesejahteraan sosial.

    (3)

    Jaminan Sosial dalam pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan bagi PMKS

    yang tidak terakses oleh kepesertaan sistem jaminan kesehatan pada

    umumnya, diberikan melalui rujukan dari SKPD terkait serta dapat

    didukung oleh program lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    11/29

    11

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    Pasal 11

    (1)

    Bantuan langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)

    ditujukan kepada PMKS yang kebutuhan hidupnya bergantung

    sepenuhnya kepada orang lain, diberikan dalam bentuk pelayanan sosialyang bersifat sementara atau berkelanjutan.

    (2)

    Asuransi kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud pada Pasal 10

    ayat (2) ditujukan kepada PMKS yang menyandang beberapa kategori

    masalah sosial diberikan dalam bentuk bantuan iuran oleh Pemerintah

    dan/atau Pemerintah Daerah.

    (3)

    Bantuan langsung dan asuransi kesejahteraan sosial sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dilaksanakan sesuai

    kemampuan keuangan Daerah.

    (4)

    Bentuk, persyaratan dan tata cara pemberian bantuan langsung maupun

    Asuransi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Bagian Ketiga

    Pemberdayaan Sosial

    Pasal 12

    (1)

    Pemberdayaan Sosial diberikan kepada PMKS, baik secara perseorangan,

    keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang miskin, rentan sosial

    ekonomi dan/atau bermasalah sosial psikologis melalui:

    a.

    peningkatan fungsi sosial dan kemampuan PMKS agar dapat memenuhi

    kebutuhan pokok hidupnya secara mandiri; dan

    b.

    peningkatan peran serta masyarakat, dunia usaha dan/atau lembaga

    lainnya sebagai potensi dan sumber kesejahteraan sosial dalam

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS.

    (2)

    Pemberdayaan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

    dalam bentuk:

    a.

    peningkatan kemauan;

    b.

    peningkatan kemampuan;

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    12/29

    12

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    c.

    penggalian potensi dan sumberdaya;

    d.

    penggalian nilai-nilai dasar;

    e. pemberian akses; dan/atau

    f.

    pemberian bantuan usaha.

    (3)

    Pelaksanaan Pemberdayaan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    melalui tahapan kegiatan:

    a.

    persiapan pemberdayaan;

    b.

    pelaksanaan pemberdayaan;

    c.

    rujukan; dan

    d.

    terminasi.

    Pasal 13

    (1)

    Peningkatan fungsi sosial dan kemampuan PMKS sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a, dilakukan dalam bentuk :

    a.

    diagnosis dan pemberian motivasi;

    b.

    pelatihan keterampilan;

    c.

    pendampingan;

    d.

    pemberian stimulan modal, peralatan dan tempat usaha;

    e.

    peningkatan akses pemasaran hasil usaha;

    f.

    supervisi dan advokasi sosial;

    g.

    penguatan keserasian sosial;

    h.

    penataan lingkungan; dan/atau

    i.

    bimbingan lanjut.

    (2)

    Peningkatan peran serta masyarakat, dunia usaha dan lembaga lainnya

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b, dilakukan dalam

    bentuk:

    a.

    pembentukan motivasi dan fasilitasi kegiatan;

    b.

    penguatan kelembagaan masyarakat;

    c.

    kemitraan dan penggalangan dana;

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    13/29

    13

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    d.

    pemberian stimulan; dan/atau

    e.

    kepedulian sosial dunia usaha atau tanggung jawab sosial perusahaan.

    Bagian Keempat

    Perlindungan Sosial

    Pasal 14

    (1)

    Perlindungan Sosial diberikan kepada PMKS, baik secara perseorangan,

    keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang menghadapi resiko dan

    kerentanan sosial akibat keadaan tidak stabil yang terjadi secara tiba-tiba

    karena situasi krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, dan fenomena alam

    lainnya.

    (2)

    Perlindungan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat

    dilaksanakan melalui :

    a.

    bantuan sosial;

    b.

    advokasi sosial; dan/atau

    c.

    fasilitasi bantuan hukum.

    Pasal 15

    (1)

    Bantuan Sosial dimaksudkan agar PMKS yang mengalami guncangan dan

    kerentanan sosial dapat tetap hidup secara wajar dan layak.

    (2)

    Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat sementara

    sampai keadaan stabil, diberikan dalam bentuk:

    a. keuangan;

    b.

    bantuan sandang, pangan, dan papan;

    c.

    penyediaan tempat penampungan sementara;

    d.

    pelayanan kesehatan;

    e.

    pelayanan terapi psikososial;

    f.

    keringanan biaya pengurusan dokumen;

    g.

    penyediaan pemakaman;

    h.

    penyediaan aksesibilitas; dan/atau

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    14/29

    14

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    i.

    penguatan kelembagaan.

    (3)

    Pemberian Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    dilaksanakan sesuai kemampuan Pemerintah Daerah berdasarkan

    ketentuan Peraturan perundang-undangan.

    Pasal 16

    (1)

    Advokasi sosial dimaksudkan untuk melindungi atau memulihkan PMKS

    yang dilanggar haknya.

    (2)

    Advokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk:

    a.

    penyuluhan;

    b.

    pemberian informasi;

    c.

    diseminiasi;

    d.

    bimbingan;

    e.

    pendampingan kepentingan berhadapan dengan hukum; dan

    f.

    pemulihan hak.

    Pasal 17

    (1) Fasilitasi bantuan hukum diadakan untuk mendukung keterwakilan

    kepentingan PMKS yang menghadapi masalah hukum dalam pembelaan

    atas hak, baik di dalam maupun di luar pengadilan.

    (2)

    Fasilitasi bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

    diberikan dalam bentuk dorongan pembelaan dan konsultasi hukum.

    (3)

    Dorongan pembelaan dan konsultasi hukum sebagaimana dimaksud pada

    ayat (2) dilakukan dengan ;

    a.

    investigasi;

    b.

    memberikan informasi, nasihat, dan pertimbangan hukum;

    c.

    memfasilitasi tersedianya saksi;

    d.

    memfasilitasi terjadinya mediasi hukum; dan/atau

    e.

    memfasilitasi tersedianya jasa bantuan hukum.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    15/29

    15

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    Pasal 18

    Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan minimal dan operasional

    prosedur Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS skala daerah diatur

    dengan Peraturan Walikota.

    BAB IV

    SARANA DAN PRASARANA

    Pasal 19

    (1)

    Sarana dan prasarana Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS

    meliputi:

    a.

    panti sosial;

    b.

    pusat rehabilitasi sosial;

    c.

    pusat pendidikan dan pelatihan sosial;

    d. pusat kesejahteraan sosial;

    e.

    rumah singgah sosial;

    f.

    rumah perlindungan sosial; dan

    g.

    kendaraan mobilitas teknis operasional.

    (2)

    Sarana dan prasarana Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diadakan oleh Pemerintah Daerah,

    masyarakat dan/atau badan usaha dengan standar minimum sesuai

    ketentuan Peraturan perundang-undangan.

    (3)

    Sarana dan prasarana Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKSmilik Pemerintah Daerah dikelola oleh SKPD yang membidangi urusan

    sosial.

    Pasal 20

    Pemerintah Daerah dapat memberikan fasilitasi dan/atau bantuan kepada

    pengelola sarana dan prasarana Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi

    PMKS milik masyarakat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    16/29

    16

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    BAB V

    PENANGANAN FAKIR MISKIN

    Pasal 21

    Penanganan Fakir Miskin merupakan program yang diberikan kepada PMKS,

    baik secara perseorangan, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang

    tidak mempunyai atau mempunyai mata pencaharian tetapi tidak mempunyai

    kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi dirinya dan/atau

    keluarganya untuk:

    a.

    meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kemampuan berusaha fakir

    miskin untuk memenuhi kebutuhan dasarnya;

    b.

    memperkuat peran masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik yang

    menjamin penghargaan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar fakir

    miskin;

    c.

    mewujudkan kondisi dan lingkungan ekonomi, politik, dan sosial yang

    memungkinkan fakir miskin dapat memperoleh kesempatan seluas-

    luasnya dalam pemenuhan hak asasi manusia dan peningkatan taraf

    hidup secara berkelanjutan; dan

    d.

    memberikan rasa aman bagi kelompok masyarakat miskin dan rentan

    miskin.

    Pasal 22

    (1)

    Penanganan Fakir Miskin dilaksanakan dalam bentuk :

    a.

    penyuluhan dan bimbingan sosial;

    b.

    pengembangan potensi diri;

    c. penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha;

    d. penyediaan akses pelatihan dan modal usaha;

    e.

    penyediaan akses pelayanan kesehatan dasar;

    f.

    penyediaan akses pelayanan pendidikan dasar;

    g.

    penyediaan akses pemenuhan kebutuhan pokok; atau

    h.

    penyediaan akses pelayanan perumahan dan permukiman.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    17/29

    17

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    (2)

    Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan

    penanganan fakir miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh SKPD

    terkait sesuai ketentuan Peraturan perundang-undangan.

    BAB VI

    POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL

    Bagian Kesatu

    Umum

    Pasal 23

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS didukung oleh potensi dan

    sumber kesejahteraan sosial yang berperan untuk menjaga, menciptakan dan

    memperkuat pelayanan sosial meliputi :

    a.

    lembaga/organisasi kesejahteraan sosial;

    b.

    sumber daya manusia;

    c.

    wahana kesejahteraan sosial; dan

    d.

    sumber pendanaan.

    Bagian Kedua

    Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial

    Pasal 24

    Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial penyelenggara Kesejahteraan Sosial

    bagi PMKS memiliki kriteria paling sedikit:

    a. mempunyai potensi, kemauan dan kemampuan untuk memberikan

    pelayanan bidang sosial;

    b.

    mempunyai kepedulian dan komitmen sebagai mitra Pemerintah dan/atau

    Pemerintah Daerah dalam penyediaan pelayanan bidang sosial;

    c.

    tidak mencari keuntungan / nirlaba;

    d.

    berorientasi untuk kepentingan umum; dan

    e.

    dikelola secara profesional.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    18/29

    18

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    Pasal 25

    (1) Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 24 yang menyelenggarakan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS skala

    daerah wajib mendaftarkan lembaganya kepada Pemerintah Daerah melalui

    SKPD yang membidangi urusan sosial dengan cara yang mudah dan tanpa

    biaya.

    (2)

    Pendaftaran Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial Penyelenggara

    Kesejahteraan Sosial bagi PMKS skala daerah dilakukan oleh pengurus

    lembaga yang bersangkutan dengan mengajukan permohonan kepada

    Walikota melalui SKPD yang membidangi urusan sosial dengan

    melampirkan dokumen:

    a.

    anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;

    b. akte pendirian bagi lembaga yang berbadan hukum;

    c.

    surat keterangan domisili; dan

    d.

    Nomor Pokok Wajib Pajak.

    Pasal 26

    Untuk menentukan tingkat kelayakan dan standarisasi Penyelenggaraan

    Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS, dilakukan akreditasi kepada

    Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 24 sesuai ketentuan Peraturan perundang-undangan.

    Pasal 27

    (1)

    Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial yang melaksanakan

    pengumpulan dan/atau penyaluran dana di Daerah dalam

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS wajib memperoleh izin

    dari Walikota dan melaporkan kegiatannya kepada Walikota melalui SKPD

    yang membidangi urusan sosial.

    (2)

    Permohonan izin Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial yang

    melaksanakan pengumpulan dan/atau penyaluran dana di Daerah

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dokumen:

    a.

    akte pendirian bagi lembaga yang berbadan hukum;

    b.

    surat keterangan domisili;

    c.

    Nomor Pokok Wajib Pajak;

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    19/29

    19

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    d.

    proposal rencana kegiatan dan program kerja; dan

    e.

    surat keterangan terdaftar sebagai Lembaga/Organisasi Kesejahteraan

    Sosial dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

    bidang sosial, Gubernur, atau Walikota.

    (3)

    Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 3 (tiga) tahun dan

    dapat diperpanjang untuk masa berikutnya.

    (4)

    Walikota dapat mendelegasikan atau melimpahkan izin sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) kepada pejabat yang ditunjuk.

    Pasal 28

    (1)

    Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial Asing yang akan

    menyelenggarakan kesejahteraan sosial di Daerah wajib memperoleh izin

    operasional dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

    dibidang sosial.

    (2)

    Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial Asing yang telah mendapat izin

    operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengajukan izin

    teknis kepada Walikota.(3)

    Walikota dapat mendelegasikan atau melimpahkan izin sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2) kepada pejabat yang ditunjuk.

    Pasal 29

    (1)

    Permohonan izin teknis Lembaga/Organisasi Kesejahteraan sosial Asing

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) harus dilengkapi dokumen:

    a.

    surat izin operasional dari kementerian yang menyelenggarakan urusan

    pemerintahan di bidang sosial;

    b.

    surat keterangan terdaftar sebagai Lembaga/Organisasi Kesejahteraan

    Sosial dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

    bidang sosial, Gubernur, atau Walikota;

    c.

    perjanjian kerja sama dengan kementerian yang menyelenggarakan

    urusan pemerintahan di bidang sosial;

    d.

    status Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial Asing sebagai badan

    hukum;

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    20/29

    20

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    e.

    proposal kerja sama atau bantuan termasuk rencana kegiatan dan

    program kerja tahunan; dan

    f.

    keterangan mengenai mitra kerja lokal.

    (2)

    Persetujuan atau penolakan Walikota terhadap permohonan izin teknis

    Lembaga/Organisasi Kesejahteraan Sosial Asing sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan kementerian

    yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial sesuai

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 30

    (1)

    Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 25 ayat (1), Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2),

    dikenakan sanksi administratif berupa:

    a. peringatan tertulis;

    b.

    penghentian sementara dari kegiatan;

    c.

    pencabutan izin; dan/atau

    d.

    denda administratif.

    (2)

    Besaran denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,

    paling banyak Rp.50.000.000,-(lima puluh juta rupiah).

    (3)

    Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh

    Walikota sesuai kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    Bagian Ketiga

    Sumber Daya Manusia

    Pasal 31

    (1)

    Sumber daya manusia sebagai pelaku Penyelenggaraan Kesejahteraan

    Sosial bagi PMKS terdiri atas:

    a.

    Tenaga Kesejahteraan Sosial:

    b.

    Pekerja Sosial Profesional;

    c. Pekerja Sosial Masyarakat;

    d.

    Relawan Sosial;dan

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    21/29

    21

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    e.

    Penyuluh Sosial.

    (2)

    Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari

    unsur Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

    (3)

    Sumber daya manusia pelaku Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi

    PMKS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-kurangnya memiliki

    kualifikasi:

    a.

    pendidikan di bidang kesejahteraan sosial;

    b.

    pelatihan dan keterampilan pelayanan sosial; dan/atau

    c.

    pengalaman melaksanakan pelayanan sosial.

    Pasal 32

    (1)

    Untuk meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia sebagaimana di

    maksud dalam Pasal 31 ayat (1) dapat diadakan pembinaan teknis dalam

    bentuk:

    a.

    pendidikan;

    b.

    pelatihan;

    c.

    uji kompetensi;

    d.

    izin praktik;

    e.

    promosi jabatan;

    f.

    tunjangan biaya; dan/atau

    g.

    penghargaan.

    (2)

    Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut lingkup

    keberadaan sumber daya manusianya, dilaksanakan oleh Menteri,

    Gubernur atau Walikota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 33

    (1) Untuk menentukan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia yang

    sesuai di bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS

    diadakan sertifikasi.

    (2)

    Tanda bukti sertifikasi kualifikasi dan kompetensi sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) berupa sertifikat, ijazah, piagam atau bentuk lainnya yang

    dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi, lembaga pendidikan atau lembaga

    lainnya milik pemerintah maupun swasta.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    22/29

    22

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    Bagian Keempat

    Wahana Kesejahteraan Sosial

    Pasal 34

    (1)

    Wahana Kesejahteraan Sosial penyelenggara Kesejahteraan Sosial bagi

    PMKS paling sedikit memiliki kriteria:

    a.

    berbasis masyarakat;

    b.

    sebagai sistim/jaringan antar keperangkatan pelayanan sosial;

    c.

    merupakan perkumpulan, asosiasi, lembaga/organisasi; dan

    d.

    secara bersama-sama melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan

    sosial.

    (2) Wahana Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

    diadakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau dari usaha yang

    tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat.

    Bagian Kelima

    Sumber Pendanaan

    Pasal 35

    (1)

    Sumber pendanaan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS

    meliputi:

    a.

    anggaran pendapatan dan belanja negara;

    b.

    anggaran pendapatan dan belanja daerah;

    c.

    sumbangan masyarakat;

    d.

    dana yang disisihkan dari badan usaha; dan

    e.

    sumber pendanaan lainnya yang sah berdasarkan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

    (2)

    Usaha pengumpulan dan penggunaan sumber pendanaan yang berasal

    dari sumbangan masyarakat dan dana yang disisihkan dari badan usaha

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, dan huruf e,dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    23/29

    23

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    BAB VII

    PERAN MASYARAKAT

    Pasal 36

    (1)

    Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan

    dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS.

    (2) Peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh:

    a.

    perseorangan;

    b.

    keluarga;

    c.

    organisasi keagamaan;

    d.

    organisasi sosial kemasyarakatan;

    e.

    lembaga swadaya masyarakat;

    f.

    organisasi profesi;

    g.

    badan usaha;

    h. lembaga kesejahteraan sosial; dan

    i.

    lembaga kesejahteraan sosial asing.

    (3)

    Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk

    mendukung keberhasilan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi

    PMKS.

    Pasal 37

    (1)

    Peran masyarakat dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi

    PMKS dapat berupa pemikiran, prakarsa, keahlian, dukungan kegiatan,

    tenaga, dana, barang, jasa, dan/atau fasilitas.

    (2)

    Peran badan usaha dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi

    PMKS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) huruf g, adalah

    sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian sosialnya sesuai ketentuan

    peraturan perundang undangan.

    Pasal 38

    (1)

    Untuk melaksanakan peran masyarakat dalam Penyelenggaraan

    Kesejahteraan Sosial bagi PMKS dapat dilakukan koordinasi antar

    lembaga/organisasi kesejahteraan sosial.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    24/29

    24

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    (2)

    Pelaksanaan koordinasi Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS

    oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diwujudkan

    dengan membentuk suatu lembaga koordinasi kesejahteraan sosial non

    pemerintah skala daerah yang bersifat terbuka, independen dan mandiri.

    (3)

    Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi terbentuknya lembaga koordinasi

    kesejahteraan sosial sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan.

    Pasal 39

    Lembaga koordinasi kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    38 ayat (2), dapat berperan atau melaksanakan tugas:

    a.

    mengkoordinasikan lembaga/organisasi sosial;

    b.

    membina lembaga/organisasi sosial;

    c.

    mengembangkan model pelayanan kesejahteraan sosial;

    d.

    menyelenggarakan forum komunikasi dan konsultasi penyelenggaraan

    kesejahteraan sosial; dan

    e.

    melakukan advokasi sosial dan advokasi anggaran terhadap

    lembaga/organisasi sosial.

    Pasal 40

    (1) Masyarakat yang berperan dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

    bagi PMKS dengan prestasi luar biasa dan/atau sangat besar pengaruh

    kepeduliannya terhadap PMKS, diberikan penghargaan dan dukungan

    dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.

    (2)

    Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam

    bentuk piagam, plakat, medali, bintang satyalencana atau bentuk lainnya.

    (3)

    Dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa akses informasi,

    fasilitasi, bimbingan, pengembangan dan penguatan kelembagaan,

    pemberian stimulan, dan/atau pelatihan.

    (4)

    Mekanisme pemberian penghargaan dan/atau dukungan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sesuai ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    25/29

    25

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    BAB VIII

    KERJA SAMA

    Pasal 41

    (1)

    Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS, Pemerintah

    Daerah dapat melakukan kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah

    Daerah lain, lembaga/organisasi sosial, masyarakat, dan dunia usaha.

    (2)

    Bentuk kerjasama dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi

    PMKS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain:

    a.

    pemulangan dan pembinaan lanjut;

    b.

    penyuluhan sosial;

    c.

    pelayanan kesehatan;

    d.

    penyediaan kesempatan kerja;

    e.

    pendidikan dan latihan;

    f.

    penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan

    teknologi;

    g.

    pendanaan; dan

    h.

    pengadaan sarana dan prasarana.

    (3)

    Mekanisme dan bentuk kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dan ayat (2) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    BAB IX

    PENJANGKAUAN SOSIAL

    Pasal 42

    (1)

    Pemerintah Daerah dapat melakukan penjangkauan sosial terhadap

    PMKS yang mengadakan usaha kesejahteraan sosial yang mengganggu

    ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

    (2)

    Penjangkauan sosial terhadap PMKS sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) dilaksanakan oleh Tim.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    26/29

    26

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    Pasal 43

    (1) PMKS hasil penjangkauan sosial diserahkan kepada SKPD yang

    membidangi urusan sosial untuk mendapatkan pelayanan sosial dalam

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS.

    (2)

    PMKS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah atau tidak

    mendapatkan pelayanan sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan

    Sosial bagi PMKS dikembalikan ke daerah asal atau keluarga sesuai

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (3)

    PMKS yang telah dikembalikan ke daerah asal atau keluarga sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2), dilarang kembali mengadakan usaha

    kesejahteraan sosial yang mengganggu ketertiban umum dan

    ketentraman masyarakat.

    Pasal 44

    Setiap orang atau badan/organisasi/lembaga dilarang mendukung dan/atau

    mengkoordinir PMKS dalam usaha kesejahteraan sosial yang mengganggu

    ketertiban umum dan ketentraman masyarakat atau merugikan PMKS itu

    sendiri.

    BAB X

    PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

    Pasal 45

    (1)

    Walikota melalui SKPD yang membidangi urusan sosial melakukan

    pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas penyelenggaraan

    kesejahteraan sosial bagi PMKS.

    (2)

    Masyarakat dapat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

    aktivitas penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi PMKS.

    Pasal 46

    Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45,

    dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan pengendalian mutu

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS dan dilaksanakan sesuai

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    27/29

    27

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    BAB XI

    PENYIDIKAN

    Pasal 47

    (1)

    Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah

    diberi kewenangan khusus untuk melakukan penyidikan atas tindak

    pidana sebagaimana dimaksud dalam peraturan daerah ini, dan yang

    dimaksud dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana.

    (2)

    Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para pejabat PPNS sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) berwenang:

    a.

    menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya

    pelanggaran;

    b.

    melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan

    melakukan pemeriksaan;

    c.

    menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal

    diri tersangka;

    d.

    melakukan penyitaan benda dan/atau surat;

    e.

    mengambil sidik jari dan memotret seseorang;

    f.

    memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka

    atau saksi;

    g.

    mendatangkan seorang ahli yang diperlukan dalam hubungannya

    dengan pemeriksaan perkara;

    h.

    mengusulkan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk

    bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan

    merupakan tindak pelanggaran dan selanjutnya memberitahukan hal

    tersebut kepada penuntut umum tersangka atau keluarganya; dan

    i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat

    dipertanggungjawabkan.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    28/29

    28

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    PARAF KOORDINASI

    Kepala DINSOSNAKERTRANS

    (3)

    Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan

    dimulainya penyidikan, dan menyampaikan hasil penyidikannya pada

    penuntut umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia

    sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum

    Acara Pidana.

    BAB XII

    KETENTUAN PIDANA

    Pasal 48

    (1)

    Setiap orang atau PMKS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 43 ayat (3), diancam dengan pidana kurungan paling lama 6

    (enam) bulan atau denda paling banyak Rp.50.000.000 (lima puluh juta

    rupiah).

    (2)

    Setiap orang atau badan/organisasi/lembaga yang melanggar ketentuan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, diancam dengan pidana kurungan

    paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak

    Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

    (3)

    Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

    merupakan pelanggaran.

    BAB XIII

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 49

    Izin lembaga asing di daerah dan/atau orang / badan / organisasi / lembaga

    yang melaksanakan pengumpulan dan penyaluran dana di daerah dalam

    Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi PMKS, sebelum berlakunya

    Peraturan Daerah ini, dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangandengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau diganti berdasarkan

    peraturan daerah ini.

  • 7/24/2019 PDF Perda Pmks

    29/29

    29

    PARAF HIERARKI PARAF HIERARKI

    Asisten Tata Pemerintahan dan KESRA Wakil Walikota

    Kepala Bagian Hukum SETDA Sekretaris Daerah

    BAB XIV

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 50

    Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan paling lama

    6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.

    Pasal 51

    Peraturan Daerah ini mulai berlaku 1 (satu) tahun sejak tanggal

    diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

    Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tangerang

    Selatan.

    Ditetapkan di Tangerang Selatan

    pada tanggal 3 Juni 2013

    WALIKOTATANGERANG SELATAN,

    Ttd

    AIRIN RACHMI DIANY

    Diundangkan di Tangerang Selatan

    pada tanggal 3 Juni 2013SEKRETARIS DAERAH

    KOTA TANGERANG SELATAN,

    Ttd

    DUDUNG E. DIREDJA

    LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2013 NOMOR 6