patologi sistem urinaria
DESCRIPTION
patologi sistem kemihTRANSCRIPT
PATOLOGI SISTEM URINARIA
SISTEM URINARIA
Pengertian Sistem Urinaria
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem perkemihan atau biasa
juga disebut Urinary System adalah suatu system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan
utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah
untuk membuang produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan bayak fungsi lainnya
yang akan dijelaskan kemudian.
Sistem Urinaria merupakan proses terjadinya penyaringan darah sehingga darah bebas dari
zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urine(air kemih). Dan zat yang diperlukan tubuh akan beredar kembali kedalam tubuh
melalui pembulu kapiler darah ginjal, masuk kedalam pembulu darah dan selanjutnya beredar
ke seluruh tubuh.Sistem urinaria ini merupakan suatu rangkaian organ yang terdiri dari ginjal,
ureter, vesika urinaria dan uretra dengan fungsi sebagai berikut:
1. GINJAL, yang mengeluarkan sekret Urine.
2. URETER, yang menyalurkan Urine dari ginjal ke kandung kemih.
3. KANDUNG KEMIH (VESIKA URINARIA), yang bekerja sebagai penampung Urine.
4. URETRA, yang mengeluarkan urine dari kandung kemih.
(Sumber:
Anatomi dan fisiologi untuk paramedis, Evelyn C., Pearce, Gramedia Jakarta, 1995)
PATOLOGI GINJAL dan SALURAN KEMIH
Pembahasan
1) Pielonifritis Kronik/ Refluks nefropati
Refluks Urine terinfeksi kedalam Ureter yang kemudian masuk ke dalam Parenkim Ginjal.
Pielonifritis Kronik, infeksi dimulai pada bagian bawah Traktus Urinarius.
2) Glomerulonefritis
Terjadinya gangguan pada unit filtrasi ginjal (Nefron=Glomerulus & Tubulus). Hal ini bisa
disebabkan Penyakit Diabetes/ Hipertensi.
3) Nefrosklerosis (Pengerasan Ginjal)
Menunjukkan adanya perubahan patologis pada pembuluh darah ginjal akibat hipertensi.
Nefrosklerosis benigna
Penyempitan lumen pembuluh darah intrarenal. Ginjal dapat mengecil, biasanya simetris dan
mempunyai permukaan yang berlubang-lubang dan bergranula.
Nefrosklerosis maligna
Ginjal dapat berukuran normal dengan sedikit Granula dan beberapa petekia akibat pecahnya
arteriol, atau dapat mengisut dan membentuk jaringan.
4) Lupus eritematosus sistemik
Lebih sering menyerang wanita berusia antara 20 dan 40 tahun. Pada kasus Lupus
eritematosus sistemik,tubuh membentuk antibodi terhadap DNAnya sendiri.
5) Poliarteritis nodosa
Penyakit radang dan nekrosis yang melibatkan Arteria-arteria berukuran sedang dan kecil di
seluruh tubuh.
6) Penyakit Ginjal Polikistik
Ditandai dengan kista-kista multipel, bilateral, dan berekspansi yang lambat laun
mengganggu dan menghancurkan Parenkim ginjal normal akibat penekanan. Ginjal dapat
membesar (Kadang-kadang sebesar sepatu bola) dan terisi oleh kelompok kista-kista yang
menyerupai anggur. Kista-kista itu terisi oleh cairan Jernih atau hemoragik.
7) Asidosis tubulus Ginjal
Gangguan ekskresi ion hydrogen (H+) dari ekskresi Tubulus ginjal atau kehilangan
bikarbonat (HCO3-) dalam urine, walaupun GFR yang memadai tetap dipertahankan.
8) Diabetes Melitus
Nefropati diabetika (Penyakit ginjal pada pasien diabetes) merupakan salah satu penyebab
kematian terpenting pada Diabetes mellitus yang lama.
9) Penyakit Asam Urat Ginjal
Pengendapan Kristal asam urat dalam tubulus ginjal yang menyebabkan obstruksi dan
berkembangnya gagal ginjal akut.
(Sumber :
Patofisiologi, Konsep klinis proses-proses penyakit. Price A.S & Wilson L.M., Edisi 6, ECG,
Jakarta, 2006)