patogenitas dan penyebaran virus

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah virus biasanyan merunjuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multi sel dan banyak jenis organism sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariiota (bakteri dan organism lain yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristiknya khas yakni virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (Misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaic tembakau). 1.2Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksuddennganpathogenesis ? 2. Bagaimana pathogenesis pada virus? 3. Bagaimanapenyebaran virus? 1

Upload: inda-erlisa

Post on 12-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

patogenitas dan penyebaran virus

TRANSCRIPT

Page 1: patogenitas dan penyebaran virus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya

dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup

karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus

merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung

sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,

glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk

memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanyan merunjuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota

(organisme multi sel dan banyak jenis organism sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag

digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariiota (bakteri dan organism lain yang tidak

berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena tidak dapat

menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristiknya khas yakni virus selalu

terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (Misalnya virus influenza dan HIV), hewan

(misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaic tembakau).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksuddennganpathogenesis ?

2. Bagaimana pathogenesis pada virus?

3. Bagaimanapenyebaran virus?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian patogenesis

2. Mengetahui dan memahami pathogenesis virus

3. Mengetahui dan memahami penyebaran virus

1

Page 2: patogenitas dan penyebaran virus

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Patogenesis

Patogenitas adalah istilah kedokteran yang berasal dari bahasa yunani pathos, penyakit, dan

genesis, penciptaan. Pathogenesis merupakan keseluruhan proses perkembangan penyakit atau

pathogen, termasuk setiap tahap perkembangan, rantai kejadian yang menunjuk kepada terjadinya

pathogen tersebut dan serangkain perubahan struktur dan fungsi setiap komponen yang terlibat

didalamnya, seperti sel, jaringan tubuh, organ, oleh stimulasi factor eksternal seperti microbial, kimiawi

dan fisis.

2.2Patogenesis Virus

Patogenesis virus merupakan suatu tahap akhir terjadinya penyakit setelah infeksi virus.

Patogenesis virus ini berakibat timbulnya suatu penyakit klinis atau subklinis (tidak bergejala) yang

merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor dengan virus dan inang.

Tahapan dalam patogenesis masuknya virus ke dalam tubuh inang pembawa sering terjadi melalui

selaput lendir saluran napas dan dapat pula terjadi melalui selaput lendir pencernaan atau saluran kemih,

namun terkadang dapat pula akibat suntikan langsung virus ke dalam aliran darah melalui suntikan atau

gigitan serangga.

Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukanoleh:

1. Keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untukmelekat.

2. Kemampuan virus menginfeksi sel.

3. Kecepatan replikasi virus dalam sel inang.

4. Kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus.

Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada

virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan

interferon (protein khas).

Penyakit akibat petogenesis virus dapat berupa infeksi subklinik (bergejala) dan klinis:

a. Penyakit patogenesis bergejala

2

Page 3: patogenitas dan penyebaran virus

Disebut juga infeksi subklinik karena tidak tampak adanya gejala klinik. Sebagai besar infeksi

virus hanya mengakibatkan infeksi subklinik dan dapat merangsang kekebalan humoral maupun

seluler.

b. Penyakit virus klinis

Jenis penyakit patogenesis ini sering tergantung dari banyaknya virus yang masuk dan tidak

selalu terjadi pada tiap infeksi sehingga bukan merupakan indeks infeksi virus yang tepat. Jenis

penyakit ini jauh lebih jarang daripada infeksi subklinik dan penyakit golongan ini berkaitan dengan

organ sasaran tertentu untuk suatu virus tertentu.

Jenis-jenis infeksipada tahapan patogenesis dibagi dalam tahap-tahap:

a. Infeksi tidak nyata

Infeksi jenis ini memiliki ciri dan sifat sebagai berikut:

Terjadi bila jumlah sel yang terinfeksi tidak cukup banyak untuk dapat menimbulkan gejala

klinik.

Disebut pula penyakit subklinik.

Dapat merangsang pembuatan antibodi yang cukup banyak sehingga tubuh menjadi kebal

terhadap infeksi serupa berikutnya.

Sering terjadi jika jumlahnya virus yang masuk hanya sedikit atu virus tidak dapat mencapai

organ sasaran.

b. Infeksi akut

Terjadi jika gejala klinik penyakit hanya tampak dalam waktu yang pendek setelah masa

inkubasi.

Sembuh jika virus dapat dienyahkan dari dalam tubuh.

Dibagi menjadi infeksi lokal atau menyebar, tergantung apakah virus langsung berada pada

organ sasaran atau harus berjala dari tempat infeksi ke tempat organ sasaran.

Dapat berkembang menjadi infeksi menetap atau laten.

c. Infeksi menetap

Virus infektif terus berada di dalam tubuh untuk jangka waktu lama.

Mungkin ada gejala klinik atau tanpa gejala.

Dapat berkembang menjadi pembawa virus atau karier.

d. Infeksi laten

3

Page 4: patogenitas dan penyebaran virus

Virus penginfeksi tetap berada di dalam tubuh dalam bentuk noninfektif tetapi secara periodik

dapat diaktifkan kembali menjadi virus infektif yang menimbulkan penyakit klinis.

Disebut juga penyakit kambuhan.

e. Infeksi lambat

Masa inkubasi sangat lama.

Selama masa inkubasi tidak tampak gejala klinis dan tidak terbentuk virus infektif.

Sering berupa penyakit virus pada susunan saraf pusat yang bersifat kronis, progresif dan faal

(misal penyakit Kuru).

Prinsip-prinsip Penyakit Virus

Proses dasarpenyakit virus : Siklus replikatif virus dalam selinang

Responsseluler : sitopatologi berupa kematian sel, hiperplasia, kankeratautanpaakibat yang

tampak

Penyakit virus :

1) subklinik,

2) penyakit sama disebabkan oleh virus yang berbeda.

3) virussamadapatmenyebabkanpenyakitberbeda.

4) penyakit tidak berhubungan dengan morfologi virus.

5) faktor genetic

Patogenesis Infeksi Virus

1. Proses berkembang biak virus (port  d’entrée )

2. PemasukandanReplikasi Primer virus

Infeksi pada inang terjadi karena melekatnya virus pada sel dan memasuki sel dari permukaan

tubuh-kulit, saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih atau konjungtiva

Biasanya virus bereplikasi pada tempat masuk primer

3. Penyebaran virus

Banyak virus disebabkan penyakit pada tempat yang jauh dari tempat masuknya (enterovirus

→ SistemSarafPusat )

Mekanisme penyebaran melalui aliran darah atau getah bening

Viremia : terdapatnya virus dalamdarah

Virus menunjukkan spesifisitas organ &sel4

Page 5: patogenitas dan penyebaran virus

Tropisme sel & jaringan: adanya reseptor khusus di permukaan sel untuk virus yang berupa

tonjolan-tonjolan; enzim proteolitik

Reseptor : Komponen permukaan sel yang  interaksi dengan suatu daerah permukaan

virus( kapsid) untuk memulai infeksi

Paramikso virus : infeksi setelah selubung glikoprotein mengalami penguraian proteolitik

4. Cedera sel dan penyakit klinik

Sebab terjadinya penyakit karena perusakan sel terinfeksi virus & perubahan fisiologi sakibat

cedera jaringan

Epitel dapat cepat beregenerasi & bertahan

Otak menunjukkan perusakan yang luas (lama untuksembuh).

Efek fisiologi kerusakan non letal fungsi khusus sel → hilangnya produksi hormon

Penyakit klinik akibat rangkaian kejadian yang komplek

5. Respon imun inang

Respon imun humoral maupun seluler berperan dalam pengendalian infeksi virus

Infiltrasi limfosit & sel mononuklear

Protein kapsid virus sebagai target respon imun

Sel terinfeksi virus, lisis oleh sel limfosit T sitotoksis yang mengenali polipeptida virus  pada

permukaan sel

Imunitas humoral melindungi terhadap infeksi ulang. Antibodi menetralisasi dan menahan

terjadi infeksi virus ( perlekatan & pelepasan selubung)

6. Eliminasi virus/ infeksi menetap secara persisten

7. Pelepasan virus

Stadium akhir patogenesis virus

Sebagai upaya menjaga virus tetap dalam populasi inang

Pelepasan terjadi pada tempat masuknya virus

Pelepasan terjadi pada stadium yang berbeda dari penyakit tergantung bahan yg terlibat

Beberapa infeksi virus (rabies) manusia mengalami infeksi yang buntu & fatal, pelepasan

tidak pernah terjadi (virus akan tetap tinggal di dalam selinangnya)

2.3Penyebaran Virus

Pola penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi patogenesis ini dapat berupa efek lokal dan menyebar :

5

Page 6: patogenitas dan penyebaran virus

a. Infeksi virus penyakit dalam efek setempat

Terjadi bila perkembangan virus dan kerusakan sel bersifat lokal pada tempat virus masuk dalam

tubuh.

Masa inkubasi pendek.

Mungkin menunjukan gejala sistemik (demam)

Tidak terjadi viremia (virion di dalam darah)

Terjadi pada saluran nafas (influenza,batuk,pilek), saluran pencernaan (picornavirus dan

rotavirus), saluran urogenital (kutil kelamin) dan mata (Adenovirus)

Hanya merangsang respons imun yang lebih lemah dari pada infeksi yang menyebar

b. Infeksi menyebar

Virus menyebar dari tempat masuknya ke dalam tubuh menuju organ sasaran

Masa inkubasi moderat (beberapa minggu)

Gejala klinik utama diakibatkan oleh infeksi pada satu organ sasaran,meskipun terjadi pada

organ lain

Penularan Virus Penyakit

Mikrolesi Papilloma manusia

HSV 1,

HSV 2

Poxviridae

Kondiloma

Stomatitis, Keratitis

Servisitis

Molluscumcontagiosum

Arthropoda Alphavirus

Flavivirus

FUO, Ensefalitis, DemamBerdarah

FUO, Demam Dengue, DBD,

DemamKuning, Enasefalitis

Vertebrata Rabies

Virus B

Cytomegalovirus

Rabies

Ensefalomielitis

Hepatitis

Injeksi Hepatitis B, C

Cytomegalovirus

EBV

HIV

Hepatitis-Hepatoma

Hepatitis

Mononukleosisinfeksiosa

AIDS

6

Page 7: patogenitas dan penyebaran virus

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

a. Patogenitas adalah istilah kedokteran yang berasal dari bahasa yunani pathos, penyakit, dan genesis,

penciptaan. Pathogenesis merupakan keseluruhan proses perkembangan penyakit atau pathogen,

termasuk setiap tahap perkembangan, rantai kejadian yang menunjuk kepada terjadinya pathogen

tersebut dan serangkain perubahan struktur dan fungsi setiap komponen yang terlibat didalamnya, seperti

sel, jaringan tubuh, organ, oleh stimulasi factor eksternal seperti microbial, kimiawi dan fisis.

b. Patogenesis virus merupakan suatu tahap akhir terjadinya penyakit setelah infeksi virus. Patogenesis

virus ini berakibat timbulnya suatu penyakit klinis atau subklinis (tidak bergejala) yang merupakan hasil

interaksi antara beberapa faktor dengan virus dan inang.

c. Patogenesis Infeksi Virus meliputi: Proses berkembang biak virus (port  d’entrée ) , Pemasukan dan

Replikasi Primer virus, Penyebaran virus, Cedera sel dan penyakit klinik, Respon imun inang, Eliminasi

virus/ infeksi menetap secara persisten, Pelepasan virus

d. Infeksi virus menyebar dari tempat masuknya ke dalam tubuh menuju organ sasaran. Masa inkubasi

moderat (beberapa minggu). Gejala klinik utama diakibatkan oleh infeksi pada satu organ

sasaran,meskipun terjadi pada organ lain

7