pasien ket (kehamilan ektopik terganggu) yang.pptx
TRANSCRIPT
Pasien KET (Kehamilan Ektopik Terganggu) yang beresiko terjadinya Syok Hipovolemik
Oleh : Richo Alrista Yolan BianikaFahriza Rizki
Pembimbing : dr. Ferry L
Definisi
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berkembang diluar rahim, dan biasanya terjadi didalam tuba falopi.
Kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan ektopik yang mengalami abortus ruptur pada dinding tuba (Polan dan Wheeler, 1997)
Gambaran Klinis KET
• Keluhan gastrointestinal (sistem pencernaan ex: lambung dan usus) nyeri pelvis
• Nyeri tekan abdomen dan pelvis• Amenore (absennya menstruasi)• Spotting atau perdarahan vaginal• Perubahan Uterus • Hipovolemi Penurunan nyata tekanan darah dan kenaikan
denyut nadi• Suhu tubuh Setelah terjadi perdarahan akut, suhu tubuh
dapat tetap normal atau bahkan menurun.
Shock Hipovolemik
• Syok hipovolemik merupakan kondisi dimana terjadinya kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ. Hal tersebut disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat.
• Kehamilan ektopik terganggu sering menyebabkan syok hipovolemik.
• Paling sering, syok hipovolemik merupakan akibat kehilangan darah yang cepat (syok hemoragik) penurunan cardiac output perfusi jaringan tidak adekuat jaringan anoxia metabolisme sel berubah dari aerob menjadi anaerob akumulasi asam laktat asidosis metabolik
Syok hipovolemik terjadi pada rangkaian keadaan di bawah ini:
1. Penurunan volume cairan intravascular 2. Pengurangan venous return, yang menyebabkan penurunan preload dan stroke volume 3. Penurunan cardiac output4. Penurunan Mean Arterial Pressure (MAP) 5. Kerusakan perfusi jaringan6. Penurunan oksigen dan pengiriman nutrisi ke sel 7. Kegagalan multisistem organ
Patofisiologi syok hipovolemik• Compensated ShockPerdarahan Volume darah ↓ Tekanan darah ↓ Refleks baroreseptor
(aorta dan arcus carotis) Sistem simpatis Epinefrin, Norepinefrin Konstriksi pembuluh darah perifer, Kontraktilitas jantung ↑, Heart rate ↑
Retensi cairan Reseptor volume atrial ADH ↓ ekskresi cairan di ginjal Osmoreseptor dalam hipotalamus ADH Penurunan perfusi di JGA ginjal renin angiotensin I angiotensin II
aldosteron retensi natrium dan air di ginjalBronkodilatasi dan Hiperventilasi peningkatan aktivitas simpatis
Peningkatan delivery oksigen ke jaring an
• Decompensated ShockCardiac Output dan Tekanan darah ↓ Tidak dapat mempertahankan
perfusi jaringan ↓ Delivery Oksigen Metabolisme anaerob Laktat asidosis
• Irreversible ShockKehancuran dari Organ Vital
Penatalaksanaan Syok Hipovolemik
Tujuan utama dalam mengatasi syok hipovolemik adalah:(1) memulihkan volume intravascular (2) meredistribusi volume cairan(3) memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan cairan secepat mungkin
Manajemen Syok Hipovolemik
1. Airway • Pastikan jalan nafas tetap terbuka ajak bicara pasien tidak dapat bersuara/ada
suara nafas tambahan (gargling, snooring, stridor, whezzing) manajemen sesuai sumbatan yg terjadi.
2. Breathing• O2 10-15 Lpm NRBM (insufficiency respiratory : RR <12x/mnt atau >30 x/mnt, sat O2,
BGA)3. Circulation (Hemmoragic)• Perdarahan eksterna dikontrol dengan bebat tekan• Perdarahan interna cek 5 tempat (thorak, abdomen, pelvis, retroperitoneal, tulang
panjang)• Pasang IV line (inisial manajemen 2 large-bore, ukuran :16 g/lebih), bila akses perifer
gagal, pasang CVC.• Resusitasi cairan 2 Liter (20 ml/kgBB) kristaloid (NS/RL) dengan monitor urin output
1cc/kgBB/jam• Bila kehilangan darah >30% ganti dengan darah (type-specific packed cells or O-
negative)
Laporan kasus• Nama pasien: Ny. S• Usia: 32 th• No RM: 11416943• Alamat. Mulyosari• Tgl lahir:9 Januari 1984• Tgl periksa: 11 april 2016
• Keluhan: Nyeri• Anamnesa: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut
bawah mulai 1 bulan yang lalu. BAB (+), mual (-), muntah, alergi (-)
• Airway :paten • Breathing :pola nafas teratur, suara nafas
vesikuler, frekuensi nafas 20x/menit• Circulation : akral hangat, sianosis (-), nadi teraba
75x/menit, pengisian kapiler kurang dari 2 detik, tekanan darah 110/70 mmhg
• Disability : tingkat kesadaran compos mentis• GCS : E=4 V=5 M=6• Pupil : miosis• Diagnosa keperawatan : tidak berisiko/risiko jatuh rendah• Pemeriksaan penunjang : Lab Darah Lengkap, Gula Darah Acak (GDA), PP
test, dan USG• Anamnesa dokter:
Pasien mengeluh nyeri perut selama 1 bulan , sputting 3 minggu, amenorea 2 minggu, mual (+), muntah (-)
• Diagnosa Kerja : Susp. KET dd Apendicitis akut
Hematologi Lengkap
Hasil Ket
Hemoglobin 7.4 g/dl L
Jumlah eritrosit 2.64 X 10^6/ L L
Hematokrit 23.9 % L
MCV, MCH, MCHC
Hasil Ket
MCV 90.5 fl
MCH 28.0 pg L
MCHC 31.0 g/L
RDW-SD 45.1 fl
RDW-CV 14.2 %
NRBC 0.0 %
NRBC# 0.0 x 10^3/L
WBC 11.78 H
Hitung Jenis Hasil KetEosinofil 1.4%Basofil 0.3 %Neutrofil 77.8 % HLimfosit 13.5% LMonosit 7.0 %Jumlah eosinofil 0.17 x 10^3/ LJumlah basofil 0.03 x 10^3/ LJumlah Neutrofil 9.16 x 10^3/ L HJumlah Limfosit 1.59 x 10^3/ LJumlah Monosit 0.83 x 10^3/ LIG% 0.6 %IG# 0.1 x 10^3/ LPLT 395 x 10^3/ LPDW 9.2 fLMPV 9.5 fLP-LCP 19.0%PCT 0.370 %
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG