pasar jasa konsultansi sektor pemerintah ta 2006 : rp 3 ... · besaran peluang jenis jasa...

21
Pasar Jasa Konsultansi Sektor Pemerintah TA 2006 : Rp 3 Trilyun K alau dalam tahun 2005 lalu banyak kendala dalam imple- mentasi proyek-proyek pemerintah, maka dalam tahun 2006 diharapkan akan lebih lancar karena proses turunnya DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) lebih awal dari tahun sebelumnya. Demikian an- taralain salah satu hal yang terungkap dalam Seminar Sehari dengan tema: Peluang Usaha Jasa Konsultansi Tahun 2006 - Antisipasi Kesiapan Konsultan Dalam Rangka Implementasi Proyek-Proyek TA 2006, yang diselenggarakan oleh DPP INKINDO DKI Jakarta pada tanggal 24 Januari 2006, di Executive Club - Hotel Hilton, Jakarta. Seminar tersebut dihadiri 150 peserta yang terdiri dari Anggota Inkindo DKI Jakarta, Anggota Inkindo di luar DKI Jakarta dan peserta umum. Pembicara-pembicara yang tampil dalam seminar ini adalah dari Bappenas (Keynote), Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pertambangan dan Energi, Departemen Dalam Negeri, dan DPP Inkindo DKI Jakarta. Seperti disampaikan dalam sam- butan Ketua DPP Inkindo DKI Jakar- ta, Ir. Laksmo Imawanto, Bidang dan layanan jasa konsultansi demikian luas, baik dari sisi sector dan laya- nannya, yang meliputi seluruh tahapan proses pembangunan, dim- ulai dari studi, perencanaan, pelak- sanaa, hingga evaluasi proyek. “ Dalam seminar ini kami menghadir- kan pembicara-pembicara yang da- pat mewakili spectrum laya-nan jasa konsultansi yang ada. Disamping menampilkan pembicara dari sector bidang konstruksi, yang dalam hal ini banyak diwakili oleh Departemen Pekerjaan Umum, maka kami juga menampilkan sektor-sektor Non- Konstruksi yang dalam hal ini di- wakili oleh Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pertamban- gan dan Energi dan Departemen Dalam Negeri,” ujarnya. LAPORAN UTAMA Alamat Redaksi : Jl. Raya Pasar Minggu No. 11 C, Jakarta Selatan Telp. / Fax. (021) 7901833 (Hunting) Edisi No. 45 Januari - Maret 2006 DAFTAR ISI Laporan Utama Pasar Jasa Konsultansi Pemerintah TA 2006: Rp 3 triliun ..................... 1 Keanggotaan Tanggapan DPP Inkindo DKI Jakarta tentang “Negative List” Dep. PU . 7 Organisasi Masukan terhadap penyempurnaan Draft AD/ART ................................ 9 Audiensi dengan Direktur Penyuluhan Pajak ......................... 13 Desain Kantor DPP Inkindo yang baru ............................................... 14 Informasi ................................... 16 Kliping Media ........................... 18 Sekretaris Meneg PPN /Kepala Bappenas, Ir. Syahrial Loetan, MCP ketika membacakan Keynote Speech tertulis Meneg PPN/ Kepala Bappenas Drs. Paskah Suzzeta, yang didampingi oleh Ketua DPP Inkindo DKI Jakarta Ir. Laksmo Imawanto selaku moderator.

Upload: vutram

Post on 18-May-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pasar Jasa Konsultansi SektorPemerintah TA 2006 : Rp 3 Trilyun

Kalau dalam tahun 2005 lalu banyak kendala dalam imple-

mentasi proyek-proyek pemerintah,maka dalam tahun 2006 diharapkanakan lebih lancar karena prosesturunnya DIPA (Daftar IsianPelaksanaan Anggaran) lebih awaldari tahun sebelumnya. Demikian an-taralain salah satu hal yangterungkap dalam Seminar Seharidengan tema: Peluang Usaha JasaKonsultansi Tahun 2006 - AntisipasiKesiapan Konsultan Dalam RangkaImplementasi Proyek-Proyek TA 2006,yang diselenggarakan oleh DPPINKINDO DKI Jakarta pada tanggal24 Januari 2006, di Executive Club -Hotel Hilton, Jakarta. Seminartersebut dihadiri 150 peserta yangterdiri dari Anggota Inkindo DKIJakarta, Anggota Inkindo di luar DKIJakarta dan peserta umum.Pembicara-pembicara yang tampildalam seminar ini adalah dariBappenas (Keynote), DepartemenPekerjaan Umum, DepartemenPendidikan Nasional, DepartemenPertambangan dan Energi,Departemen Dalam Negeri, dan DPPInkindo DKI Jakarta.

Seperti disampaikan dalam sam-butan Ketua DPP Inkindo DKI Jakar-ta, Ir. Laksmo Imawanto, Bidang danlayanan jasa konsultansi demikianluas, baik dari sisi sector dan laya-

nannya, yang meliputi seluruhtahapan proses pembangunan, dim-ulai dari studi, perencanaan, pelak-sanaa, hingga evaluasi proyek. “Dalam seminar ini kami menghadir-kan pembicara-pembicara yang da-pat mewakili spectrum laya-nan jasakonsultansi yang ada. Disampingmenampilkan pembicara dari sectorbidang konstruksi, yang dalam halini banyak diwakili oleh DepartemenPekerjaan Umum, maka kami jugamenampilkan sektor-sektor Non-Konstruksi yang dalam hal ini di-wakili oleh Departemen PendidikanNasional, Departemen Pertamban-gan dan Energi dan DepartemenDalam Negeri,” ujarnya.

�����������

Alamat Redaksi : Jl. Raya Pasar Minggu No. 11 C, Jakarta Selatan Telp. / Fax. (021) 7901833 (Hunting)

Edisi No. 45 Januari - Maret 2006

DAFTAR ISI

Laporan UtamaPasar Jasa Konsultansi PemerintahTA 2006: Rp 3 triliun ..................... 1KeanggotaanTanggapan DPP Inkindo DKI Jakartatentang “Negative List” Dep. PU . 7OrganisasiMasukan terhadap penyempurnaanDraft AD/ART ................................ 9Audiensi dengan DirekturPenyuluhan Pajak ......................... 13Desain Kantor DPP Inkindo yangbaru ............................................... 14Informasi ................................... 16Kliping Media ........................... 18

Sekretaris Meneg PPN /Kepala Bappenas, Ir. Syahrial Loetan, MCP ketika membacakan KeynoteSpeech tertulis Meneg PPN/ Kepala Bappenas Drs. Paskah Suzzeta, yang didampingi oleh KetuaDPP Inkindo DKI Jakarta Ir. Laksmo Imawanto selaku moderator.

2 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

Struktur APBN 2006Yang menarik untuk diamati,

dari struktur APBN 2006, disampingproyek-proyek konstruksi di ling-kungan Departemen PekerjaanUmum, Departemen lain juga memi-liki pasar yang cukup potensial dil-ihat dari jumlah anggaran yang di-alokasikan.

Sebagai gambaran DepartemenPendidikan Nasional tahun ini men-dapat pagu anggaran tertinggi di-bandingkan departemen lain, yaitusebesar Rp 36,7 triliun. Itu lebih ting-gi dibanding Departemen Pertahan-an yang hanya Rp 28,2 triliun danDepartemen Pekerjaan Umum sebe-sar Rp 18 triliun. Departemen Kese-hatan juga memiliki anggaran yang cukup besar, yaituRp 13,5 triliun.

Dalam APBN 2006 beberapa daerah mendapatkanalokasi dana yang cukup besar diban- ding daerah lain.Misalnya, DKI Jakarta memperoleh Rp 87,3 triliun, JawaTimur Rp 13,1 triliun, dan Nangroe Aceh Darussalammemperoleh Rp 12 triliun. Provinsi Banten memperolehanggaran sebesar Rp 5,2 trilyun atau naik 46 % diban-ding tahun lalu.

Dilihat dari komposisi anggaran Pusat dan Daer-ah, maka APBN 2006 yang secara total sebesar Rp 647,7triliun, terdiri dari Anggaran Pusat Rp 427,6 trilyun danAnggaran Daerah sebesar Rp 220,1 triliun.

Pasar Jasa Konsultansi Rp 3 triliunMeneg PPN/Kepala Bappenas,

Drs Paskah Suzzeta dalam KeynoteSpeech yang dibacakan oleh Sekre-taris Meneg PPN/Kepala Bappenas,Ir. Syahrial Loetan, MCP, antara lainmengemukakan APBN Tahun Ang-garan 2006 sebesar Rp 647 Trilyun.Sekitar 30 persen atau Rp 194 tril-yun dari anggaran belanja pemerin-tah tersebut dibelanjakan melaluiproses pengadaan barang/jasa pe-merintah, sesuai dengan Keppres No80/2003.

Dengan asumsi besarnya peker-jaan jasa konsultansi sekitar 5 % daribelanja modal APBN, makasekurang-kurangnya terdapat aloka-si sebesar Rp 3 triliun dari Rp 62 tri-

liun belanja modal pemerintah pusat dalam APBN TA2006. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 1,4 triliun untukjasa konsultansi bidang konstruksi (engineering) yangada Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Per-hubungan yang total anggaran fisiknya dalam APBNTahun 2006 sebesar Rp 20,1 triliun. Dengan demikianmasih terdapat sekitar Rp 1,6 triliun untuk jenis jasa kon-sultansi non-konstruksi , yang tersebar di beberapa de-partemen/lembaga.

”Meskipun peluang yang ada cukup menjanjikan,pertanyaannya adalah sejauh mana kesiapan usahajasa konsultan Indnesia didalam bidang-bidang yangsekarang sedang banyak dibutuhkan tersebut. Hal iniperlu dikemukakan karena keahlian yang terkait den-

Kepala Biro Perencanaan Departemen Pekerjaan Umum, Ir. R. Bambang Goeritno Soekamto, MSc,didampingi Ir. Bambang H. Wikanta, MM, MT selalu moderator.

Ir. Laksmo Imawanto didampingi Ir. Jumadi S. Witopawiro, MS, dan Ir. Amir Sartono, ketikamenyampaikan makalah tentang peluang proyek-proyek jasa konsultasi berbantuan luar negeri.

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 3

����������� ������������ ���������� ��� ����������� ����� ������ �������������

������������� ��� ������������������������������� ���� ���������������� � ��� ���!�

���������������"##�����$�����������������%������� ���&��&���������� �������� ������"������

'����(������������������ ����� ���)����&�����������*��++�,�-��+.�� �������+/.01��%�����2�3�45

.61+788�� 9!����:���������� ������;�������������������������<<������=�������

MEDIA INFORMASI & KOMUNIKASI ANGGOTA INKINDO DKI JAKARTA

gan kegiatan reformasi di berbagai bidang masih meru-pakan hal baru bagi kita semua, sehingga konsultan In-donesia relatif masih belum memiliki jam terbang yangcukup tinggi, dan mau tidak mau haru berkolaborasidengan konsultan asing dan sekaligus belajar dari mere-ka,” ungkap Paskah Suzzetta, dalam sambutan tertulis-nya.

Dalam sesi tanya jawab, menanggapi per-tanyaanpara peserta seminar, Syahrial Loetan antara lain menge-mukakan tentang bargaining position pemerintah Indone-sia dalam MOD (MInute of Discussion) yang merupakanacuan dalam loan-agreement masih lemah, karena kurang-nya persiapan dan prioritas terhadap hal-hal yang sub-stansial. Departemen teknis dalam MOD sering hanyaconcern kepada hal-hal teknis seperti scope of works, pada-hal hal tersebut sudah standar. Namun hal-hal yang leb-ih tsrategis, seperti berapa besar peran konsultan na-

PAGU ANGGARAN DEPARTEMENTAHUN 2006

( JUTA RUPIAH )

Departemen Dalam Negeri : Rp 1,174,624.4Departemen Luar Negeri : Rp 4,747,073.2Departemen Pertahanan : Rp 28,229,178.9Departemen Hukum dan HAM : Rp 3,376,933.1Departemen Keuangan : Rp 6,617,861.4Departemen Pertanian : Rp 6,285,084.3Departemen Perindustrian : Rp 1,044,727.3Departemen Emergi dan Sumber Daya Mineral : Rp 5,382,440.0Departemen Perhubungan : Rp 8,452,266.1Departemen Pendidikan Nasional : Rp 36,755,858.0Departemen Kesehatan : Rp 13,523,551.4Departemen Agama : Rp 9,720,931.7Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Rp 2,163,687.8Departemen Sosial : Rp 2,255,626.3Departemen Kehutanan : Rp 1,797,902.8Departemen Kelautan dan Perikanan : Rp 2,646,585.0Departemen Pekerjaan Umum : Rp 18,013,856.1Departemen Komunikasi dan Informatika : Rp 2,061,480.3Kepolisian Negara Republik Indonesia : Rp 16,778,242.9Departemen Perdagangan : Rp 1,259,532.1Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi NAD : Rp 9,617,600.0

Sumber: UU No: 13/2005 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006.

sional dan sebagainya, sering terabaikan. Dalam kaitanini Ketua DPP Inkindo DKI Jakarta Ir. Laksmo Imawan-to yang saat itu bertindak sebagai moderator, mengharap-kan agar asosiasi dalam hal ini Inkindo dapat dilibat-kan dalam pemabahasan MOD, sehingga hasilnya akanlebih optimal untuk kepentingan konsultan nasional.

Ia selanjutnya memebenarkan adanya sinyalmenbahwa hanya IDB (Islamic Development Bank) lembagadonor yang tidak melakukan intervensi dalam prosesimplementasi pinjaman, seperti dilakukan oleh JBICataupun ADB. Namun masalahnya peran IDB sangatkecil dalam prosi pinjaman luar negeri, yaitu kurang dari1 persen. Dan biasanya realisasinya sering agak tertun-da-tunda.

Sebagaimana dimuat di media massa, IDB telahmengucurkan 119,34 juta dolar AS untuk Indonesia.Nilai tersebut disalurkan untuk periode 2006-2007, yang

4 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

meliputi pembiayaan proyek-proyek: 1) InfrastrukturSimeulue, 2) Infrastruktur irigasi Aceh tahap pertama,3) Rumah Sakit di Sumatera Utara, 4) InfrastrukturKarantina Pertanian di Wilayah Timur, 5) PelabuhanPerikanan Tual, 6) Gedung IAIN Makasar. (Harian Repub-lika, 29 Januari 2006)

Menanggapi pertanyaan tentang masalah BillingRate Konsultan nasional yang kecil bahkan boleh dika-takan tidak ada perkembangan yang berarti dibandingstandar Billing rate Bappenas Tahun 1998, menurutnya,memang saat ini Billing Rate konsultan mengikuti har-ga pasar. Namun Bappenas dan Departemen Keuangantidak menutup kemungkinan untuk mengeluarkan stan-dar Billling Rate Konsultan yang minimum, sehinggadapat dihindari “bantingan-bantingan harga.”

Besaran Peluang Jenis Jasa Konsultansi di Departemen Pekerjaan Umum

(Dalam Milyar Rupiah)

Jenis Kegiatan Tata Ruang SDA Bina Marga Cipta Karya Adm. Pembangunan

NSPM 13.0 5.8 16.5 17.9 3.2Studi Umum 16.1 80.5 7.6 110.7 9.4Manajemen 31,7 1.2 34.9 52.8 43.4Perenc. Teknik - 197.1 70.5 69.3 3.5Pengawasan 0.6 13.2 168.8 8.7 1.6Sistem Informasi 5.5 20.5 11.6 10.3 6.8

Sumber: Departemen Pekerjaan Umum

Departemen Pekerjaan UmumDalam penjelasannya, Kepala Biro

Perencanaan Departemen Pekerjaanumum, Ir. R. Bambang Goeritono Soeka-mto, MSc, Departemen PU mempunyaidana anggaran Rp 18,031 trilyun danuntuk bidang konsultan Rp 1,03 trili-un. Jenis-jenis jasa konsultansi yangada di lingkungan Departemen PU me-liputi: 1) NSPM (Kegiatan penyusunanNorma, Standar, Pedoman dan Manu-al), 2) Studi Umum (meliputi kegiatan :bantuan teknis, studi kebijakan, peren-canaan umum bersifat makro, pemro-graman, studi kelayakan, dan lain-lain), 3) Manajemen (Kegiatan bantuanteknis manajemen dan pengendalian),4) Perencanaan Teknik/DED, 5) Penga-wasan/Supervisi, 6) Sistem Informasi.(Rincian darI masing-masing jenis jasa kon-

sultansi: Lihat Tabel).

Departemen Pendidikan NasionalDepartemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)

dalam TA 2006 memperoleh pagu anggaran tertinggi,yaitu Rp 36,7 triliun. Bagaimana peluang jasa konsul-tansi di Diknas ? Dalam paparannya, Kepala Biro Per-encanaan Departemen Pendiidkan Nasional, Dr. Ir. Ga-tot Priowirjanto mengemukakan, pada tahun 2006 Dep-diknas mempunyai anggaran sebesar 36,7 tri-liun tapihampir 85% adalah dana block grant pendidikan. Mas-ing-masing direktorat akan membutuhkan jasa konsul-tansi 10 paket pekerjaan sebesar 30% dan sisanya 70%diturunkan ke propinsi dan kabupaten. Dalam pengem-bangan sekolah 50% dana pusat 50% dana propinsi. Di-

Seminar disamping diikuti oleh Anggota Inkindo DKI Jakarta juga diikuti oleh AnggotaInkindo di laur DKI, antara lain dari Jawa Tengah, Jawa Barat dan Riau

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 5

harapkan dalam bulan Februari 2006 semua kegiatanakan ditampilkan di website depdiknas.go.id. Peluangjasa konsultansi 5-6 % dari pagu anggaran Diknas.

Pelatihan-pelatihan guru akan memiliki pasar yangbesar, sekitar 2, 7 juta. Inkindo bisa berperan di sini. Pem-bangunan gedung sekolah juga cukup besar, yaitu ter-diri dari: Akan dibangun gedung sekolah : 490 SMP, 90SMA, 90 SMK.

Pada bagian lain Gatot yang mengaku pernah men-jadi konsultan itu mengharapkan Inkindo sebagai Aso-siasi dapat memiliki data tentang proyek-proyek pemer-intah yang ditenderkan, yang kemudian disebarluaskankepada para Anggota.

Proyek-proyek berbantuan luar negeriBagaimana prospek proyek untuk proyek-proyek

berbantuan luar negeri ? Dalam makalah yang berjudul“Peluang Usaha dalamProyek-Proyek Bantu-an Luar Negeri Tahun2006,” Ketua DPP In-kindo DKI Jakarta Ir.Laksmo Imawanto,antara lain mengemu-kakan, proyek-proyekberbantuan luar negeribaik berupa “Grant”maupun “Loan” me-miliki prospek yangcukup besar, yang saatini peran konsultan as-ing masih cukup sig-nifikan. Untuk itu kon-sultan nasional perlulebih intensif dalammengembangkan pa-sarnya pada proyek-proyek berbantuanluar negeri tersebut.

Proyek-proyek Tech-nical Asssitance yangdibaiayai oleh “grant”memiliki peran strategis dalam penanganan proyek-proyek loan terkait. Untuk itu peran konsultan nasionalsebagai “Lead Firm” perlu ditingkatkan dalam proyek-proyek tersebut.

Untuk menghindari terkenanya sanksi oleh lemba-ga donor, menurut Laksmo, pelaku usaha jasa konsul-tan perlu menerapkan: “Quality Management Practice” dan“Business Integrity Management Practice,” sesuai dengankarakter usaha jasa konsultansi yang modal utamanya

adalah kepercayaan (trust).Dari pengalaman menangani tender-tender berban-

tuan luar negeri, menurut Ir. Jumadi S. Witopawiro, MS,Wakil Ketua DPP Inkindo DKI Jakarta, harus memiliki“Team Leader “ yang berkualitas tinggi. Konsultan In-donesia memiliki keuntungan bersaing dengan asingkarena sistem lelang proyek-proyek internasional meng-gunakan sistem QCBS, yang mempertim-bangkan har-ga.

Selanjutnya dikemukakan bahwa, INKINDO perlumemiliki Bank Data tenaga ahli untuk mendukung kon-sultan nasional bersaing di tingkat internasional.

Proyek-proyek MigasDalam makalahnya Ir Edi Purnomo dari Ditjen Mi-

gas dan Ir. Usman Harahap, Deputi Umum Migas BPMigas, mengemukakan, keberadaan asosiasi di bidang

Migas belum memberikan peran yang signifikan, untukitu perlu ditingkatkan profesionalismenya, sehingga ek-sistensi-nya diakui.Peluang usaha jasa konsultansi me-liputi kegiatan-kegiatan di Usaha Hulu dan Hilir, yangmeliputi:Eksplorasi, Eksploatasi, Pengolahan, Penga-ngkutan, Penimbunan, Niaga.

Bagaimana kebijakan pengadaan jasa konsultansidi sektor Migas, menurut Usman Harahap, BP Migasyang Tugas Pokok dan Fungsinya (Tupoksi) melakukan

Ir. Edi Purnomo (kiri) dari Ditjen Migas dan Ir. Usman Harahap (kanan), Deputi Umum BPMigas, ketika menyampaikan makalahnya, dengan moderator Ir. Ricky Sofyan.

6 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

pengawasan dan pe-ngendalian terhadap KontraktorKontrak Kerja Sama (KKKS) memiliki kebijakan untukmengutamakan pengunaan konsultan nasional. Hal ter-sebut dituangkan dalam Pedoman Tata Kerja (PTK) BP-MIGAS No: 007/PTK/VI/2004, yang an-tara lain berisi:

1) Pelaksanaan Jasa Konsultansi bersifat sementara danmengutamakan Konsultan Dalam Negeri;

2) Kegiatan Jasa Konsultansi harus dilaksanakan di In-donesia, kecuali kegiatan yang belum/tidak dapat di-laksanakan di Indonesia;

3) Konsultan asing dapat diikutsertakan dalam lelangapabila nilainya di atas USD 1.000.000, namun tetapbermitra dengan perusahaan nasional; 4) Kontraktorwajiba mengutmakan tenaga kerja nasional. Peng-gunaan tenaga kerja asing dapat diisi seabdainyatidak tersedia di Indonesia.

Departemen Dalam Negeri

Tentang peluang proyek jasa konsultansi dilingkungan Departemen Dalam Negeri, menurut Drs.Budi Harsoyo, MS, Kepala Bagian Lintas Sektor Dekon-sentrasi dan Tugas Pembantuan, cukup besar. Menu-rutnya, Departemen Dalam Negeri sangat membutuhkanjasa konsultansi untuk dapat mencapai program-pro-gram sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Starteg-is (Renstra) 2004- 2009. Jasa konsultansi yang berkaitandengan perencanaan tata ruang, perbatasan antar nega-ra, pengembangan jaringan komunikasi Pusat dan Daer-ah, Capacity building, merupakan prioritas/strategis diDepdagri. kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengandekonsentrasi dan tugas pembantuan sangat membutu-hkan hasa konsultansi..

Diharapkan konsultan dapat memberikan masukantentang jasa konsultansi yang dibutuhkan untuk mena-

jalankan tugas pokok dan fungsi Depdagri. Penggunajasa di lingkungan Departemen Dalam Negeri merasaada transfer pengetahuan dari konsultan ke penggunajasa.

Visi Departemen Dalam Negeri “Terwujudnyapenyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik,sistem politik yang demokratis, pembangunan daerahdan pemberdayaan masyarakat dalam wadah NKRI.Kegiatan-kegiatan jasa konsultansi yang ebrkaitan den-gan Visi tersebut sangat dibutuhkan oleh Depdagri. BudiHarsoyo mengakui pada tahun 2005 penyerapan ang-garan proyek di Depdagri sangat kecil, karena banyakanggaran yang dikembalikan, alias tidak dapat dilaksa-nakan karena banyak Satker yang ragu-ragu, akibatadanya perubahan sistem pelaksanaan anggaran pemer-intah. (Urip Yustono)

Diakui oleh Usman Harahap, memang ba-nyak kon-trak-kontrak KKKS sifatnya EPC (Engineering Procurementand Construction), dimana kontrak ke subkontraktor dariEPC tersebut tidak tersentuh oleh regulasi pengadaanbarang/Keppress, sehingga penggunaan konsultan ter-gantung pada pemenang EPC. Hal ini perlu diperjua-ngkan oleh Asosiasi sehingga sistem pengadaan kontrakEPC ke para subkontraktornya harus mengikuti regula-si yang ada. Untuk pekerjaan inspeksi teknis bidang Mi-gas, menurutnya, sudah sepenuhnya dilakukan olehkonsultan nasional.

Selanjutnya dikemukakan, keberadaan asosiasi dibidang Migas belum memberikan peran yang signifikan,untuk itu perlu ditingkatkan profesionalismenya agareksistensinya diakui. Ia juga menegaskan, jika adaproyek-proyek KKKS yang tidak mengikuti aturan agardilaporkan ke BP MIGAS untuk dilakukan klarifikasi.

Beberapa Proyek Migas Tahun 2006

No Nama Proyek Lokasi Rencana Produksi

1. Sisis Nubi - Total E & P Indonesie KalimanTan Timur Akhir 20062. Hiu Kerisi -Conocophilips Laut Natuna Akhir 20063. Suban 2- Conocphilips Jambi Akhir 20064. Ujung Pangkah Amerada Hess Akhir 20065. Gas South East Sumatera-CNOOC Laut Jawa Akhir 20066. Maleo - Santos Madura Kwartal 3 20067. Oyong - Santos Madura Kwartal 1 20068. Tangguh - BP Tangguh Bituni - Papua Kwartal 4 2006

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 7

Penjelasan DPP INKINDO DKI JakartaTentang “Negative List” Departemen PU Terhadap

Beberapa Perusahaan Konsultan Anggota INKINDO DKI

Dalam meresponse permasalahan Anggota maka DPP Inkindo DKI Jakarta, khususnya yangberkaitan dengan isu “negative-list” beberapa perusahaan konsultan Anggota Inkindo DKIJakarta, maka DPP Inkindo DKI Jakarta memberikan penjelasan sseperti di bawah ini. Penjelasanini juga disampaikan dalam konferensi pers dengan beberapa media cetak dan kantor beritaAntara, yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2006 (Berita di koran lihat: “Kliping Me-dia” ) dan juga dimuat dalam mailing-list DPP Inkindo DKI Jakarta.

�����������

Berita-berita yang dimuat di beberapa media massaIbukota tentang adanya sanksi “negative list / black

list”: oleh Departemen Pekerjaan Umum terhadapbeberapa perusahaan konsultan Anggota INKINDO DKIJakarta, sangat menjadikan perhatian khusus bagi DPPINKINDO DKI Jakarta, sebagai organisasi yangmenaungi anggotanya. Karena hal tersebut tentu sajaakan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan terkait, serta citra INKINDO sebagai indukorganisasi. Sesuai dengan fungsi utama Asosiasi dalammemperjuangkan dan membela kepentingan Anggota-nya, maka DPP INKINDO DKI Jakarta melakukanlangkah-langkah yang responsifdan antisipatif untuk membantuAnggotanya dalam menyelesai-kan permasalahan tersebut.Untuk itu maka DPP INKINDODKI Jakarta telah melakukanlangkah-langkah sebagai berikut:

DPP INKINDO DKI Jakartamengundang anggota yang ter-kait guna meminta penjelasantentang permasalahan-permasa-lahan yang dihadapi. Dari perte-muan tersebut DPP INKINDODKI Jakarta memperoleh penjela-san yang memadai, untuk dapatmenindak lanjuti permasalahantersebut baik terhadap pihakpengguna jasa, dalam hal ini De-partemen Pekerjaan Umum mau-pun yang terkait dengan publika-si-publikasi media massa yangselama ini dinilai tidak proporsi

onal, sehingga masih perlu dilakukan klarifikasi.Pada tanggal 12 Januari 2006 yang lalu DPP Inkin-

do DKI Jakarta dalam suatu pertemuan dengan SekjenDepartemen PU Bapak Dr. Ir. Roestam Syarief, MNRM,antara lain meminta penjelasan mengenai masalah terse-but. Dikemukan bahwa daftar negative-list / black-listtersebut sebenarnya masih dalam pembahasan internaldi Departemen PU dan baru merupakan rekomendasidari Irjen PU, sehingga belum merupakan keputusan.

Pada tanggal 20 Januari 2006 (hari ini) DPP INKIN-DO DKI Jakarta diterima oleh Irjen Departemen Peker-jaan Umum Bp Wibisono Setio Wibowo, MSc, yang se-

Audiensi DPP Inkindo DKI Jakarta dipimpin oleh Ir. Laksmo Imawanto dengan Sekjen DepartemenPekerjaan Umum, DR. Ir. Roestam Syarief, MNRM.

8 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

cara langsung memberikan penjelasan permasalahantersebut, sebagai berikut :

Sesuai dengan peraturan yang berlaku ( PP 29 danKeppres 80/2003), sanksi berupa peringatan, teguran,negative-list atupun blacklist tidak dikeluarkan oleh Ir-jen melainkan oleh pengguna jasa, dalam hal ini adalahDitjen terkait,

Dengan demikian Irjen baru memberikan rekomen-dasi saja ke Ditjen terkait masing-masing dan agar dit-indaklan juti dengan melakukan klarifikasi dan jikasudah menyelesaikan hasil temuan tersebut dapat dike-luarkan dari daftar “rekomendasi “ negative-list/black-list.

Selain itu memang ada juga rekomendasi yang diberikan oleh institusi diluar Departemen PU yaitu BPKP.Sama seperti halnya diatas diminta kepada Ditjen / Sat-ker masing-masing agar meng-clearkan permasalahan-nya, dan jika diperlukan Irjen siap untuk melakukanmediasi.

Untuk kondisi saat ini telah bisa dikonfirmasikanbahwa “khususnya” pada seluruh Anggota INKINDODKI Jakarta, permasalahan tersebut, baik masalah temuanIrjen maupun BPKP sudah diselesaikan dengan “tun-tas”. Demikian juga rekomendasi negative-list/black-listbaik dari BPKP maupun Irjen sendiri telah “dicabut”.

Berdasarkan penjelasan dari pihak Departemen Pe-kerjaan Umum tersebut maka dapat disimpulkan bah-wa :

Daftar negative-list/ black list Anggota Inkindo DKIJakarta sebagaimana diberitakan dalam media massa

pada waktu itu sebenarnya baru bersifat rekomendasi.Perusahaan-perusahaan anggota Inkindo DKI Jakar-

ta yang terkait dengan masalah tersebut telah melaku-kan upaya-upaya penyelesaian / klarifikasi, bahkan per-masalahannya sudah dinyatakan “Tuntas.”

Temuan-temuan yang terkait bukan semata-matamerupakan kesalahan pihak penyedia jasa / konsultanyang disengaja, dan banyak diantaranya masih dalamproses pemeriksaan antara Pemeriksa dan Pengguna Jasa(Satker / Proyek) sehingga belum di iniformasikan kePenyedia Jasa (Konsultan).

DPP INKINDO DKI Jakarta sangat mendukung up-aya-upaya pemerintah untuk menegakkan proses GoodGovernance, namun tetap mempertimbangkan asas fair-ness dan kesetaraan antara pihak penyedia dan peng-guna jasa.

Dari kasus tersebut dia atas maka DPP INKINDODKI Jakarta menghimbau kepada para pelaku jasa kon-sultansi, khususnya Anggota Inkindo DKI Jakarta, agarmelakukan hal-hal sebagai berikut:1) Responsif terhadap setiap LHP (Laporan Hasil Peme-

riksaan) baik dari pihak Auditor/Pemeriksa. Agarjangan ditunda-tunda untuk mebahas / ber argumen-tasi sehingga permasalahannya segera selesai.

2) Menerapkan Quality Management Practice dan Busi-ness Integrity Management Practice. Hal ini pentingkarena modal utama dari usaha jasa konsultansi ad-alah kepercayaan (trust).

3) Selektif dalam memilih mitra kerja.4) · Selektif dalam memilih tenaga ahli.

Audiensi DPP Inkindo DKI Jakarta dengan Irjen Departemen Pekerjaan Umum, Wibisono Setio Wibowo, MSc.

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 9

Masukan TerhadapDraft Penyempurnaan AD/ART

Latar Belakang

Dalam rangka memberi masukan terhadappenyempurnaan AD/ART INKINDO, DPP INKINDODKI Jakarta telah melakukan beberapa serangkaiankegiatan. sebagai berikut:

1) Melakukan sosialisasi dalam Rapat Kerja Provinsi IN-KINDO DKI Jakarta Tahun 2005 pada tanggal 15 Juni2005.

2) Selanjutnya sesuai dengan ketetapan Rakerprov DPPINKINDO DKI Jakarta membentuk Tim AsistensiPenyempurnaan AD/ART guna mengakji lebih inten-sif tentang masukan-masukan terhadap penyempur-naan AD/ART.

3) Tim Asistensi selanjutnya melakukan pembahasan

������

secara intensif, baik dalam internal Tim maupun yangmelibatkan pihak-pihak lain.

4) Pada tanggal 7 Oktober 2005 Tim Asistensi menyeleng-garakan pertemuan dengan beberapa Ketua DPP IN-KINDO, yang dihadiri oleh wakil dari 12 DPP INKIN-DO, untuk bersama-sama membahas masalah DraftPenyempurnaan AD/ART INKINDO hasil PokjaAD/ART DPN INKINDO. Risalah pertemuan denganDPP INKINDO tersebut juga menjadi bagian pentingdari masukan DPP INKINDO DKI Jakarta terhadappenyempurnaan AD/ART sebagaimana tercantum dibawah ini.

5) DPP INKINDO DKI Jakarta juga telah mensosialisasi-kan dan membahas draft penyempurnaan AD/ARTINKINDO dalam Rapat DPP Lengkap dan memuat

Asisten Pembangunan, Drs. Hari Sanjoyo dan Ketua DJakarta Ir. Laksmo Imawanto.

Suasana Diskusi DPP Inkindo DKI Jakarta dengan wakil dari 12 DPP Inkindo berkaitan dengan penyempurnaan Draft AD/ART Inkindo

10 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

Draft Penyempurnaan AD/ART INKINDO dalamwebsite INKINDO DKI Jakarata, guna menampungmasukan-masukan dari Anggota.

5) Selanjutnya DPP INKINDO DKI Jakarta secararesmi telah menyampaikan masukan hasil pem-bahasan Tim Asistensi kepada DPN INKINDOawal Januari 2006 yang lalu.

I. KERANGKA DASAR DAN FALSAFAH ASOSIASI

Pendekatan yang dilakukan dalam memberimasukan terhadap AD/ART adalah denganmempelajari anatomi dan batang tubuh draft AD/ART hasil Pokja DPN INKINDO, yang secara umumdapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Selain Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga sebagai penjelasan AD perlu adanya “Ar-ticle” untuk menampung aturan yang mudah di-ubah dan hirarkinya di bawah ART. Dengandemikian AD/ART agak terbebas dari rombakpasang yang terlalu sering.

2. Perlu disepakati lebih dahulu apakah organisasilebih cenderung untuk memberdayakan anggotaatau lebih mementingkan kepenguusan. Dalamdraft yang ada, bab KEANGGOTAAN diatur han-ya dalam 4 pasal, sedangkan penyelenggaraanORGANISASI diatur dalam 30 pasal. Disini terli-hat bahwa Inkindo akan di bawa ke arah “lebih kepengurus centris daripada anggota centris.” Pada-hal menurut jumlah pengurus DPN kurang dari 100,setiap DPP kurang dari 50, sementara jumlah ang-

gota secara nasional sekitar 6000.

3. Batang tubuh draft yang ada dapat dibagi menjadi 3substansi utama: Umum (8 pasal), Keanggotaan (4pasal) dan Organisasi (32 pasal). Namun sebelumsubstansi utama disusun, perlu disepakati dulu butir-butir di atas sebagai landasan AD/ART, karena pastiakan mempengaruhi batang tubuh AD/ART.

II. Umum

1. Kami belum melihat Visi dan Misi dalam DraftPenyempurnaan Tim Pokja DPN. Visi dan Misi INKIN-DO harus dinyatakan secara eksplisit dalam AD/ART INKINDO. Anggaran Dasar hanya memuat hal-hal yang pokok. Aturan-aturan yang lebih rinci dima-sukan dalam ART atau Artikel.

2. Secara umum melihat jumlah pasal-pasalnya, draftAD/ART masih terlalu didominasi oleh aturan-turanyang mengatur organisasi dan pengurus tapi kurangmemuat hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak ang-gota. Sebagai gambaran draft penyempurnaan AD/ART memiliki struktur isi sebagai berikut:

· Umum : 8 Pasal (18 %)· Keanggotaan : 4 Pasal (9 %)· Organisasi : 32 Pasal (70 %)· Penutup : 1 Pasal ( 2 %)Untuk itu dalam draft penyempurnaan AD/ARTpasal-pasal yang mengatur hak dan kewajiban ang-gota perlu diperkaya, sesuai dengan fungsi dan per-an Inkindo dalam peningkatan kapasitas anggota.(Lihat: Anatomi Draft Penyempurnaan AD/ART INKIN-DO).

Diskusi Penyempurnaan AD/ART Inkindo dilakukan secara intensif.

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 11

3. Dengan adanya organ Inkindo di tingkat Kabupaten/Kota (Draft: Pasal 2, Tentang Kedudukan), perlu dikajibagaimana implikasinya dalam perangkat dan hirarkiorganisasi.

4. Definisi konsultan (Draft: Bab I Pengertian Umum),perlu diubah agar mampu mencakup seluruh spec-trum kegiatan jasa konsultansi yang mutakhir. Defi-nisi konsultan yang ada cenderung mereduksi jasakonsultansi hanya bersifat jasa advisory, sehinggamisalnya kurang mengakomodasi konsultan engi-neering yang produksnya berupa desain/peren-canaan dan pengawasan suatu proyek, dan sebagain-ya.

5. Pada teks mukadimah (Draft: Mukadimah) ada sedikitperubahan dari draft Pokja, sehingga diusulkanmenjadi sebagai berikut:

“Bahwa Ikatan Nasional Konsultan Indonesia sebagaiwadah yang menghimpun badan usaha jasa konsultansidi Indonesia dan merupakan mitra pemerintah yang me-miliki peran strategis dalam pembangunan nasional perlumempertajam terus arah pengembangan jasa konsultansiyang dinamis mengacu pada paradigma baru yang berori-entasi nasional dan perkembangan global.

Bahwa perkembangan global yang membuat tata kehidu-pan terus berubah dengan semakin besarnya saling pen-garuh mempengaruhi dan keterkaitan antara anggotamasyarakat dunia, menuntut kearifan, kecerdasan, danketrampilan serta proses pembelajaran anggota IkatanNasional Konsultan Indonesia, sehingga dapat memberimanfaat yang sebesar-besamya bagi masyarakat dan bangsaIndonesia.

Bahwa setiap anggota Ikatan Nasional Konsultan Indone-sia dengan wawasan nasional, profesional dan independenyang dimilikinya, bertanggung jawab pula untuk turutberperan-serta dalam pembangunan yang berkelan-jutan guna meningkatkan kualitas kehidupan.

Bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan secaraadil, bermartabat dan dapat dipertanggungjawabkan secaramoral dan etika, disadari perlunya pemberdayaan danpeningkatan kapasitas anggota Ikatan Nasional KonsultanIndonesia, berdasarkan prinsip-prinsip good governance

Bahwa berdasarkan kesadaran, pemahaman dan keyakinanterhadap hal-hal tersebut di atas, maka Ikatan NasionalKonsultan Indonesia bertekad dan berupaya untuk selalumeningkatkan pembinaan dan pengembangan kompetensiprofesional jasa konsultansi secara dinamis dengan mela-kukan perbaikan terus menerus berdasarkan pengalamandan bertambahnya pengetahuannya.

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka disusunlahAnggaran Dasar Ikatan Nasional Konsultan Indonesia “

6. Fungsi Inkindo (Pasal 7) tidak perlu detail, penjela-san lebih lanjut ditempatkan di ART. Dengan demiki-an diubah menjadi: “Sebagai wadah komunikasi dankonsultasi antar anggota Inkindo.” Usaha mencapaitujuan sebaiknya dimasukan kedalam ART.

7. Istilah “good governance” (Draft: Pengertian umum) perludiubah menjadi “good corporate governance.” IstilahIndonesia bakunya perlu cari padanannya yang tepat.

II. Keanggotaan

Sistematika keanggotaan harus diawali dengan pen-erimaan, namun dalam AD yang muncul adalah Bab“Berakhirnya Keanggotaan,” sementara penerimaanmuncul di ART. Disamping itu ada AD yang tidak me-merlukan ART sebagai penjelasan, dan ada ART yangtidak memiliki link ke induk AD. Di sini perlu dikaji ul-ang secara menyeluruh mengingat hal ini menyangkutkeberadaan anggota dengan segenap aspek kelangsun-gan hidupnya.

1. Definisi Anggota INKINDO (Draft: Pengertian Umum)sebaiknya diubah menjadi;” Badan usaha yang han-ya bergerak di bidang jasa konsultansi dan teregis-trasi sebagai anggota Inkindo.”

2. Jenis keanggotaan (Draft: Pasal 9) perlu pendekatanberdasarkan “track-record” perusahaan. Dengandemikian konsep anggota terbatas perlu diubah. Kri-teria Anggota terbatas sebaiknya meliputi:· Anggota dari Cabang Anggota penuh.· Calon Anggota penuh.· Anggota yang terkena sanksi.

3. Hak dan kewajiban anggota terbatas sama seperti ADlama kecuali untuk yang terkena sanksi. Bagi anggo-ta yng terkena sanksi tidak memiliki hak suara, hakdiplih dan memilih.

4. Anggota kehormatan (Draft: Pasal 10) sebaiknyaBadan Usaha bukan perorangan (sesuai dengan defi-nisi anggota Inkindo). Penghargaan kepada individuyang dianggap berjasa terhadap Inkindo sebaiknyadiberikan dalam bentuk penghargaan, bukan sebagaianggota kehormatan. Konsep Anggota kehormatanperusahaan perlu kriteria yang tepat.

5. Hak Anggota (Draft: Pasal 11) perlu adanya: “Hakperlindungan atas perlakukan tidak wajar dari pihaklain.”

12 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

III. ORGANISASI

Berkaitan dengan organisasi terdapat 4 unsurutama yang merupakan pilar organisasi, yaitu: Struktur,Perangkat, Permusyawaratan dan Hirarki. MengingatAD dirancang untuk jangka panjang, maka perlu dipilahkembali. Hal-hal yang secara periodic perlu digantimasuk ART, yang nampaknya lebih sering dan perlufleksibellitas untuk disesuaikan setiap saat masuk dalamartikel.

1. Kode Etik

Konsep Etika adalah untuk perorangan, sedangkanuntuk perusahaan lebih cocok untuk menggunakankonsep “Code of Conduct.” Sehingga Inkindo yanganggotanya perusahaan lebih tepat jika menggu-nakan “Code of Conduct, yang mengatur tentangperilaku bisnis usaha jasa konsultansi sebagaiperusahaan.Mengingat Kode Etik merupakan bagian tak terpisah-kan dari AD/ART maka Pokja DPN agar juga menyu-sun draft perubahan Kode Etik.

2. Hirarki

Untuk menghindari adanya tumpang tindih kewe-nangan di tingkat nasional dan provinsi maka hirarkikonstitusi organisasi yang tercantum dalam AD tidakperlu terlalu banyak. Karena dengan adanya spiritotonomi organisasi di tingkat provinsi, maka perluada kewenangan yang besar terhadap aturan-aturanyang ditetapkan di tingkat provinsi yang menyangkutangota. Jangan sampai misalnya, ketetapan Musya-warah Propinsi yang merupakan aspirasi langsunganggota di tingkat provinsi dapat dianulir oleh SKDPN INKINDO yang hanya berdasarkan hasil rapatpengurus atau mungkin keputusan beberapapengurus di tingkat nasional. Untuk itu hirarkiperaturan/keputusan organisasi Inkindo (Draft: Pasal39) cukup terdiri dari:� AD/ART� Munas/Munaslub� Musporv/Musprovlub.

AD memuat visi, misi, keanggotaan dan kepengu-rusan tapi dimuat secara ringkas (ditetapkan dalamMUNAS).

ART memuat hal-hal yang lebih teknis yang tertuangdi dalam AD (ditetapkan dalam Rakernas).

Artikel-artikel (ditetapkan dalam Rakorpimnas).

Standard/manual diputuskan oleh SK DPN.

AD harus mandiri tidak terkooptasi oleh peraturanpemerintah yang ada cenderung sering berubah-ubah.

3. Badan-badan

BKKA seharusnya ada di tingkat Provinsi, sebagai-mana layaknya anggota biasa, sehingga dapatdilakukan networking yang lebh baik dengan anggotabiasa.

4. Majelis Perwakilan Anggota (MPA)

Tentang keberadaan Majelis Perwakilan Anggota(Draft: Pasal 15) merupakan sesuatu yang baru dansangat mendasar, sehingga masalah ini akan dikajilebih lanjut kalau perlu dimasukan sebagai salah satuisu-isu penting yang dibahas dalam Musprov InkindoDKI Jakarta tahun 2006. Dalam DPP Inkindo masalahkeberadaan MPA masih merupakan hal yang masihdiberdebatkan. Pertama ada pihak yang setuju terha-dap konsep MPA namun konsep MPA versi draft PokjaAD/ART secara substansial tidak sesuai dengankonsep yang seharusnya. Kedua, ada yang tidaksetuju terhadap adanya konsep MPA, karena kebera-daan MPA dapat menghambat kinerja kepengurusan.

5. Yayasan

Yayasan Inkindo adalah “Yayasan untuk kepemilikanasset Inkindo dan untuk kegiatan Inkindo dankegiatan social lainnya.” Sesuai dengan UU Yayasan,yang baru INKINDO harus berbadan hukum, karenakalau tidak maka para pembina yang duduk diyayasan yang mewakili Inkindo menjadi tidak sah,karena mereka hanya mewakili individu. Dengandibadanhukumkannya Inkindo juga memungkinkanInkindo untuk memiliki asset atas nama Inkindo.

6. Tata Bahasa

Setelah batang tubuh dan substansi disusun, finish-ing touch yang sama pentingnya adalah penggunaanbahasa Indonesia yang benar. Perlu dipikirkan untukmenghilangkan penggunaan bahasa asing, dalam halini bahasa Inggris. Dengan penggunaan bahasa In-donesia yang benar adalah untuk menghindari sebisamungkin multi-tafsir dan salah tafsir teks yang telahdisusun bersama.

***

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 13

Dari Audiensi denganDirektur Penyuluhan Pajak

“Ditjen Pajakdukung penyelenggaranSosialisasi Perpajakan

Anggota INKINDODKI Jakarta”

Salah satu Program DPP Inkindo DKI Jakarta padatahun 2006 adalah menyelenggarakan pelatihan atau so-sialisasi tentang perpajakan, yang terkait dengan jasakonsultansi. Untuk maksud tersebut DPP Inkindo DKIJakarta melakukan audiensi dengan Direktur Penyulu-han Pajak , Drs. Jupri Bandang, AK, MM, awal Fabru-ari lalu. Hadir dalam tatap muka tersebut adalah Sekre-taris DPP Inkindo DKI Jakarta, Ir. Jimmy Sardjono Micha-el, wakil ketua Dipl. Ing. J. Ongkosutjahjo, dan wakilbendahara Ir. Reza Abidin.

Dalam kesempatan tersebut Jufri Bandang menyetu-jui dan akan mendukung progran sosialisasi perpaja-kan konsultan, bahkan menyarankan untuk diselengga-rakan di Aula Ditjen Pajak.

Dalam diskusi dengan DPP Inkindo DKI Jakarta,menanggapi tentang masih ada persepsi berbeda antaraaturan yang ada dengan pihak KPKN dan KPP, menu-rut Jufri, seharusnya KPKN dan KPP mengacu kepadaketentuan Ditjen Pajak. Ia mengharapkan Inkindo un-tuk melaporkan jika terjadi penyimpangan di lapa-ngan,baik di KPKN maupun di kantor pelayanan pajak.

Ia mengakui masyarakat masih ketinggalan dalamsoal informasi pajak, sehingga Ditjen Pajak memang me-miliki kewajiban untuk melakukan sosialisasi pajak se-cara intensif kepada masyarakat, sehingga dapat men-imbulkan kesadaran masyarakat untuk membayar pa-jak. Di negara-negara maju penyuluhan pajak sudah di-lakukan sejak di sekolah dasar, melalui kurikulum. Saatini Ditjen Pajak juga sudah memperoleh lampu hijau dariDepdiknas untuk memasukan masalah pajak dalam kuri-kumlum sekolah.

Melalui sosialisasi pajak juga diharapkan adanyakomunikasi dua arah, sehingga Ditjen pajak dapat me-nerima masukan-masukan dalam penyempurnaan pel-ayanan maupun peraturan-peraturan pajak yang ada.

Masalah RUU Pajak yang baru rencananya jugaakan menjadi salah satu materi dalam sosialisasi ini.Begitu pula perpajakan-perpajakan yang berkaitan den-gan jasa konsultan, baik untuk kontrak sendiri maupunyang bersifat kerja sama (koint-ventue, joint-operation,sub-kontrak), akan dibahas secara komprehensif oleh pe-jabat yang kompeten. (UY)

Audiensi DPP Inkindo DKI Jakarta dengan Direktur Penyuluhan Pajak, Drs. Jupri Bandang, AK, MM

14 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

Desain perspektif Kantor baru DPP Inkindo DKI Jakarta

Alhamdulillah, berkat doa seluruh AnggotaINKINDO DKI Jakarta, akhirnya DPP INKINDO

DKI Jakarta akan memiliki kantor baru yang le-bihrepresentatif, baik dari luasan ruang maupun bentukarsitekturnya. Tepatnya kantor baru DPP INKINDO DKIJakarta tersebut terletak Jl Pertani No 7, Duren Tiga,Pancoran Jakarta Selatan, tidak jauh dari letak kantorsaat ini.

Luas tanah: 900 m2, bangunan: terdiri dari 2 lan-tai dengan luas total 800 m2. Maksud dan tujuan ren-ovasi Kantor Sekretariat DPP INKINDO DKI Jakarta un-tuk memperbaiki kondisi fisik bangunan dan penyedi-aan ruang-ruang yang mampu menampung aktivitas or-ganisasi, pe-ngurus, penyelenggaraan pelatihan-pelati-han untuk anggota, perpustakaan, serta ruang kerjakaryawan Badan Pelaksana Kepengurusan (Bapelak-prov) serta karyawan Badan Sertifikasi Anggota INKIN-DO DKI Jakarta. Desain kantor diperoleh melalui pros-es sayembara. Proses pemilihan pelaksana pemban-gunan dilakukan melalui lelang yang diikuti sembilankontraktor. Akhir April 2006 diharapkan kantor barusudah selesai seluruhnya.

Untuk pelaksanaan renovasi kantor DPP ini, telahdibentuk Tim Renovasi Gedung Sekretariat Inkindo DKIJakarta, sesuai dengan SK DPP Inkindo DKI Jakarta ter-tanggal 25 November 2005. (Susunan Tim: lihat Tabel).

Tim ini bertugas untuk melakukan kajian tentang kebu-tuhan ruang, serta melakukan evaluasi terhadap peren-canaan, pelaksanaan serta penggalangan dana untukkeperluan renovasi gedung tersebut.

Desain Kantor Baru DPP INKINDO DKI Jakarta

Peta Lokasi Kantor baru.

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 15

Susunan Tim Renovasi

1. Dipl. Ing. J. Ongkosutjahjo (Ketua)2. Ir. Jimmy Sardjono Michael (Wakil Ketua)3. Dipl.Ing.Irnawati J. Haryokusumo (Sekretaris)4. Ir. Cut Syahnaz, MSC (Bendahara)5. Anggota::

- DR. Soetono Soetomo, M. Arch- Sucipto Harimurti- Ir. Maryanti Kusuma Asmara- Ir. Budi Prasetyo

Lantai Bawah Lantai Bawah

Kondisi ExistingKantor DPP InkindoDKI Jakarta yangakan direnovasi.

16 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

Beberapa hal pentingdari Konferensi FIDIC 2005

DPP INKINDO DKI Jakarta telah mengutus dua orang Anggota untuk menghadiri Konferensi FIDIC

4-8 September 2005 di Beijing, yaitu Ir. Pandri Prabono,MBA dan Ir. Bambang H. Wikanta, MM, MT. TemaKonferensi FIDIC kali ini adalah: Sustainable Engineering-Global Lea-dership. Sebagaimana dilaporkan olehBambang Wikanta dan Pandri Prabono dalam RapatDPP Lengkap Inkindo DKI Jakarta, beberapa hal pen-tingyang dihasilkan dari konferensi tersebut diantaranya :

1. Diperlukan Quality, Capacity Building, Sustainabil-ity dan Integrity yang saling berinteraksi untuk menda-patkan : Good Business, Good Leaders dan Good Cit-izen.

3. Pada umumnya Kualitas desain yang rendah akanmenyebabkan kualitas konstruksi juga rendah sertamenimbulkan penambahan biaya pelaksanaan.

4. Tuntutan akan Kualitas menyebabkan Seleksi Konsul-tan sangatlah menentukan, sehingga menyebabkansistim QBS cenderung untuk direkomendasikan.

5. Korupsi, Kontraktor yang tidak mampu, ManajemenProyek yang tidak baik, Supervisi yang lemah jugamenyebabkan turunnya kualitas proyek.

6. Selain QBS diperlukan juga : Capacity Building, Sus-tainability and Monitoring of Outcomes

7. FIDIC Guidelines for Selection- Quality- Transparency- Capacity Building- Integrity- Fair Competition- Harmonization- Liability- Monitoring Outcomes

8. Perlu ditingkatkan kemitraan dengan Konsultan As-ing untuk menciptakan Peluang Bisnis, tidak sekedarmembiarkan Konsultan Asing masuk tetapi jugamemacu/ mengangkat Konsultan Domestik untuk Go-International

9. Perlu meningkatkan kemampuan anggota/Konsultandengan Training/Course, Workshop, Seminar sertaConference.

10. Aktif dalam berbagai kegiatan-kegiatan FIDIC, bah-kan jika perlu mengajukan diri sebagai tuan rumah2011 FIDIC Annual Conference.

11. Meng clear kan posisi INKINDO TEKNIK dalamkeanggotaan FIDIC beserta kemungkinan usaha peng-hapusan / pemutihan uang iuran yang menggan-tung (subscription).

12. Menyiapkan generasi penerus sehingga tidak ada gapdidalam keaktifan di FIDIC (Young Professional)

Panlih Ketua dan FormaturDPP Inkindo DKI mulai bekerja

Dengan akan berakhirnya kepengurusan DPPInkindo DKI Jakarta 2002-2006, maka DPP Inkindo

DKI Jakarta telah membentuk Panitia Pemilihan (Panlih)Ketua dan Formatur DPP Inkindo DKI Jakarta Periode2006 -2010, dengan susunan sebagai berikut:

Ketua : Ir. John P. Pantouw, MSSekretaris : Ir. Adi ChandraAnggota : Prof. DR. Imam ChourmainAnggota : Ir. Rosa ArdianaAnggota : Ir. Abdul Alim Salam, MSTrAnggota : Ir. Makfudin Wirya Atmaja, MSMAnggota : Ir. Ummi Saraswati

Sesuai dengan Ketetapan Rakernas Inkindo 2005 diBatam, yang mensyaratkan adanya unsur DewanKehormatan dalam Panlih, maka pada susunan PanlihTahun 2006, DPP Inkindo DKI Jakarta telah memasukanunsur Dewan Kehormatan Provinsi, yang dalam hal inidiwakili oleh Ketua Dewan Kehormatan Inkindo DKIProf. Imam Chourmain.

Sesuai dengan Keputusan Rapat DPP Lengkap ke-10, 3 Februari 2006 lalu, telah diputuskan bahwaMusyawarah Provinsi Inkindo DKI Jakarta akan dise-lenggarakan pada tanggal 26 April 2006. Dalam rapattersebut juga dilakukan syukuran atas dibelinya kantorbaru DPP Inkindo DKI Jakarta yang terletak di Jl. Per-tani No 7, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan tersebutarsitek pemenang sayembara desain kantor DPP Inkin-do DKI Jakarta, juga melakukan presentasi tentang kon-sep perencanaan kantor baru DPP Inkindo DKI Jakarta,yang diharapkan dapat selesai direnovasi akhir April2006..

������

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 17

Pemberhentiaan Anggotakarena pelanggaran Kode Etik

Sesuai dengan rekomendasi Dewan KehormatanInkindo DKI Jakarta, berkaitan dengan kasus

pemalsuan Sertifikat Badan Usaha (SBU), maka DPPInkindo DKI Jakarta telah merekomendasikan kepadaDPN INKINDO untuk memberhentikan PT ExindoGeomatika. Selanjutnya DPN Inkindo telah mengeluar-kan SK DPN No 01/SK.DPN/I/2006 tentang “Pember-hentian Anggota INKINDO DKI Jaya”, tertangal 5Januari 2006. Dengan telah dikeluarkannya suratkeputuan tersebut, maka PT Exindo Geomatika tidak lagiberstatus sebagai anggota Inkindo DKI Jakarta.

Survei KeanggotaanInkindo DKI Jakarta

Sesuai dengan Ketetapan Rakerprov Inkindo DKIJakarta Tahun 2005, maka DPP Inkindo DKI Jakarta

telah memebentuk Pokja Survey Keanggotaan, dengansusunan Tim sebagai berikut:

1. Ketua : Ir. John P. Pantouw, MS2. Wakil Ketua : Ir. Mulyadi3. Sekretaris : Ir. Yudi Setiabudi4. Anggota : 1. Ir. Suprapto

2. Sucipto3. Badia Tambunan, SE4. Ir. Adelberth Simandjuntak

Dalam pelaksanaan survei keanggotaan tersebut,Tim Pokja telah mempercayakan kepada Lemtek UI, mela-lui suatu proses lelang. Pelaksanaan survei telah sele-sai pada 20 Februari 2006 yang lalu. Beberapa masukandari proses survei tersebut akan menjadi dasar dalampenyusunan program-program organisasi mendatang.Karena disamping melakukan survei data kuantitatif pe-rusahan, dalam survei tersebut anggota juga diberikesempatan untuk memberikan masukan-masukan/opi-ni tentang bagaimana peran dan fungsi Inkindo DKIJakarta dalam penciptaan iklim usaha jasa konsultansiyang kondusif.

DPP Inkindo DKI Jakartaakan selenggarakan

Sosialisasi Pajak

Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Inkindo DKIJakarta bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajakakan menyelenggarakan sosialisasi perpajakan jasakonsultansi, pada tanggal 22 Februari 2006 mendatang.Acara sosialisasi tersebut bekerjasama dengan DirektoatPenyuluhan Pajak, dengan mengambil tempat di AulaDitjen Pajak, di Jl. Gatot Subroto.

Dalam suatu audiensi dengan DPP Inkindo DKIJakarta awal Februari 2006 lalu, Direktur PenyuluhanPajak, Drs. Jufri Bandang sangat mendukung kegiatantersebut, dan mengharapkan bisa dilakukan dalambeberapa kali kegiatan. Diharapkan acara sosialisasitersebut juga merupakan forum komunikasi dua arahantara masyarakat wajib pajak dan Ditjen Pajak, se-hingga dapat dicapai persepsi yang sama dalammasalah perjakan, khususnya dalam implementasinyadi lapangan.

Penerbitan Buku Kerja & KalenderInkindo DKI Jakarta 2006

Seperti tahun-tahun sebelumnya, DPP Inkindo DKIJakarta telah menerbitkan Buku Kerja dan KalenderTahun 2006, yang antara lain berisi: Visi, Misi dan Keg-iatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh DPP Inkin-do DKI Jakarta, daftar nama pengurus, alamat-alamatDPP Inkindo seluruh Indonesia, serta alamat lengkapseluruh Anggota Inkindo DKI Jakarta.

Kepada Anggota Inkindo DKI Jakarta yang belummengambil buku agenda dan kalender tersebut, bisa men-gambilnya di Sekretariat DPP Inkindo DKI Jakarta, den-gan menunjukan surat kuasa dan bukti pembayaran iu-ran tahun 2006.Disamping diedarkan kepada Anggota,Buku Kerja Inkindo DKI Jakarta juga disebarluaskan ke-pada pihak pengguna jasa, baik di instansi pemerintahpusat dan DKI Jakarta.

DPP Inkindo DKI Jakarta juga menyampaikan teri-ma kasih atas dukungan sponsor, baik dari Anggota In-kindo DKI Jakarta maupun dari mitra kerja konsultanterkait (kontraktor, produsen bahan dan alat)

18 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

� ��������

JAKARTA Itjen Departemen PU telah telah men-cabut rekomendasi black list terhadap enam terhadapenam konsultan konstruksi, setelah kenam perusahaantersebut bersama DPP Inkindo DKI Jakarta memberi klar-ifikasi.

Laksmo Imawanto, Ketua Dewan Pengurus ProvinsiIkatan Nasional Konsultan Indonesia (DPP Inkindo) DKIJakarta, menjelaskan rekomendasi black list dari Inspe-ktorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum (Itjen PU)ke ditjen terkait menyangkut kinerja enam perusahaankonsultan itu mencul semata mata akibat perbedaan pan-dangan soal administrasi.

“Setelah enam konsultan anggota Inkindo DKI yangmenggarap proyek konstruksi di Departemen PU itumemberi klarifikasi, maka Itjen PU pun dapat meneri-manya, sehingga Pak Wibisono (Setio Wibowo, Irjan PU)menyataan rekomendasi black list terhadap enam ang-gota kami itu telah dicabut,” ujarnya pekan lalu.

Laksmo menyebtukan ketika diterima Irjen PU Ju-mat akhir pekan lalu, Wibisono memberi penjelasan bah-wa sesuai dengan PP No. 29 dan Keppres No. 80/2003,sanksi berupa peringatan, teguran, negative list, atau-pun black list tidak dikeluarkan oleh Irjen, melainkanoleh pengguna jasa, dalam hal ini adalah ditjen terkait.

“Dengan demikian, Irjen baru memberi rekomendasike ditjen masing masing untuk ditindaklanjuti denganmelakukan klarifikasi dan jika sudah menyelesaikanhasil termuan tersebut, dapat dikeluarkan dari daftar re-komendasi black list,” paparnya.

Keenam perusahaan konsultan konstruksi anggotaInkindo itu meliputi PT Hasfam Dian Konsultan, PT Mi-tra Lingkungan Duta Consult, PT Blatikindo Aneka, PTCiriatama Nusawidya, PT Prentjana Djaja, PT Konsin-dotama Persadaloka.

Sementara itu, data dari Humas Departemen PU,yang diterima Bisinis menyebutkan enam badan usahamemang telah dikeluarkan dari rekomndasi negativeblack list Irjen PU. (06)

Itjen PU cabutrekomendasi black list

Oleh ZUFRIZAL - Bisnid Indonesia

70 % Konsultansi pinjamanditangani asing

Oleh Gajah KusumoBisnis Indonesia

JAKARTA: Menneg Perencanaan PembangunanNasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menyatakan 70%

proyek proyek konsultansi pinjaman luar negerijatuh ke tangan asing.

Semakin meluasnya keterlibatan pelaku pelaku as-ing di pasar pemerintahan dan nonpemerintahan kat-anya. mengakibatkan kerugian yang besar bagi pereko-nomian nasional.

“Kerugian itu berupa defisit perdagangan jasa yangsemakin besar serta terbatasnya penggunaan produksidalam negeri,” ujar dia dalam sambutannya di seminarPeluang Usaha Jasa Konsultansi 2006: Antisipasi KesiapanKonsultan dalam Rangka Implernentasi Proyek TA 2006,yang dibacakan oleh Sekretaris Utama Bappenas, Syahr-ial Loetan, kemarin.

Besarnya porsi asing, menurut Paskah juga menye-babkan berkurangnya pertimbangan yang didasarkanpada nilai nilai sosial ekonomi nasional karena tergan-tikan oleh nilai nilai sosial ekonomi asingKarena itu,pemerintah mengupayakan berbagai kebijakan agar kon-sultan nasional dapat memanfaatkan secara optimal pe-luang usaha nasional, antara lain dengan memperkenal-kan metode seleksi konsultan yang memasukkan pertim-bangan harga penawaran.

Metode itu, kata Paskah, scharusnya membuat kon-sultan nasional lebih berpeluang untuk memenangkanseleksi.

Selain itu, konsultan nasional juga dapat mempe-kerjakan tenaga ahli asing dalam upaya kualitas pro-posal teknis serta adanya pembatasan penggunaantenaga ahli yunior asing pada proyek yang didanaipinjaman luar negeri.

Peluang jasa konsultan nasionalmencapai US$23,92 juta,sementara untuk asing,

US$55,82 juta per tahunnya.

Masalahnya adalah dalam hampir sebagian besarproyek proyek pinjaman luar negeri, klausul klausulpinjaman dari bilateral maupun lembaga multilateralmensyaratkan komposisi penggunaan tenaga konsultansaw berbanding empat.

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 19

LKBN ANTARA

PEMERINTAH CABUT REK0MENSASINEGATIVE LIST KONSULTAN INKINDO

Jakarta, 22/1 (ANTARA) Pemerintah dalam hal iniInspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Urn (PM)telah mencabut rekomendasi daftar negative list/blacklist’ yang dikenakan kepada enam konsultan konstruksianggota Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo)DKI Jakarta.

Ketua Dewan Pengurus Provinsi Inkindo DKI Jakar-ta Laksmo Imawanto di Jakarta, Minggu mengungkap-kan, pencabutan tersebut dilakukan setelah keenamperusahaan konsultan yang didampingi DPP InkindoDKI Jakarta memberikan klarifikasi langsung ke IrjenDepartemen PU Wibisono Setio Wibowo.

Keenam perusahaan konsultan itu adalah PT Has-fam Dian Konsultan, PT Mitra Lingkungan Duta Con-sult, PT Blantikindo Aneka, PT Ciriatama Nusawidya,PT Perentjana Djaja, PT Konsindotama Persadaloka.

Laksmo juga meluruskan pemberitaan yang sebe-lumnya menyatakan bahwa daftar negative/black list’kepada enam konsultan itu sudah sebagai suatu kepu-tusan. ‘Daftar itu baru berupa rekomendasi saja,,’ujarnya.

Menurut dia, rekomendasi ‘negativelblack list’ itumuncul bukan semata mata karena kesalahan yangdisengaja oleh pihak penyedia jasa atau konsultan.

‘Banyak temuan sebenarnya masih dalam prosespemeriksaan antara pemeriksa dan pengguna jasa(satuan kerja Departemen PU), sehingga belumdiinformasikan ke konsultan,’ katanya.

Laksmo menjelaskan, dalam pertemuan yangdilakukan pada Jumat (20/1), Wibisono mengatakansesuai dengan PP No 29 dan Keppres No 80/2003sanksi berupa peringatan, teguran, negative list/blacklist’ tidak dikeluarkan Itjen melainkan pengguna jasadalam hal ini Ditjen terkait.

‘Itjen hanya memberikan rekomendasi saja ke Ditjenterkait,’ katanya.

Rekornendasi itu, lanjut Laksmo, selanjutnya akanditindaklanjuti Ditjen terkait dengan melakukanklarifikasi kepada perusahaan yang bersangkutan.

Proses serupa, lanjut Laksmo, juga dilakukan dalammenindaklanjuti rekomendasi yang diberikan BadanPemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) keDepartemen PU.

‘Kami tegaskan di sini, baik masalah temuan Itjenmaupun BPKP sudah diselesaikan dengan tuntas,sehingga rekomendasi ‘negative list/black list’ telahdicabut,’ ujarnya.

Berdasarkan kasus tersebut, lanjut Laksmo,pihaknya menghimbau para pelaku jasa konsultansikhususnya anggota Inkindo DKI Jakarta agar responsifterhadap setiap laporan hasil pemeriksaan dengansegera membahasnya, sehingga permasalahannya tidakberlarut larut.

Selain itu, menerapkan ‘quality management prac-tice’ dan ‘business integrity management practice’,sebagai upaya menjaga kepercayaan yang menjadimodal utama perusahaan konsultansi, selektif memilihmitra kerja, dan selektif memilih tenaga ahli.

Laksmo menambahkan, pihaknya sangat menduku-ng upaya upaya pemerintah menegakkan ‘good gover-nance’ asalkan tetap mempertimbangkan asas ‘fairness’dan kesetaraan antara pihak penyedia dan peng-gunajasa.

Artinya dalam setiap penggunaan satu tenaga kon-sultan asing, maka jumah konsultan lokal berjumlahempat orang.

Hal itu diungkapkan Ronny Trianggono, DirekturTeknik dan Operasi PT Virama Karya, yang menyatakanhal itu sudah berlangsung sejak puluhan tahun Ialu.

Negosiasi lemahMenanggapi hal itu, Syahrial menyatakan kelema-

han negosiasi pemerintah (departemen teknis, Bappenas,dari Departemen Keuangan) menyebabkan manfaat se-bagian besar utang luar negeri kembali kepada donor.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang PranataDewan Pengurus Nasional Inkindo, Nugroho Pudji Ra-hardjo maupun Ketua Dewan Pengurus Provinsi IkatanNasional Konsultan Indonesia (Inkindo) DKI JakartaLaksmo Imawanto menyatakan konsultan asing dibayarlebih mahal ketimbang lokal.

“Kalau bayaran tenaga ahli nasional hanya Rp18juta, maka asing bisa mencapai US$18.000,” ungkapmereka.

Di bagian lain, peluang jasa konsultansi untukproyek proyek pinjaman luar negeri pada 2006 diperkira-kan mencapai sekitar US$79,75 juta atau 5% dari tom]proyek sebesar US$1,59 miliar.

Laksmo menjelaskan dengan komposisi konsultannasional sebesar 30 %, maka peluang jasa konsultan na-sional mencapai US$ 23,92 juta, sementara untuk asing(dengan komposisi sebesar 70 %), peluang jasanya men-capai US$55,82 Juta per tahunnya.(gajah [email protected])

20 Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006

Rabu, 25 Januan 2006

70 Persen Proyek “Loan”Dikuasai Konsultan Asing

Jakarta - Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo)mengungkapkan perusahaan konsultan asing masihmenguasai 70 persen pangsa pasar proyek yang dibiayaimelalui loan atau pinjaman luar negeri. Hal itu disam-paikan Ketua Dewan Pengurus Provinsi Inkindo DKIJakarta Laksmo Imawanto di Jakarta, Selasa (2411).

]a mengungkapkan pada tahun 2006 nilai proyek yangdibiayai pinjaman luar negeri mencapai US$ 3,19 miliar.“Nilai proyek tersebut berjangka waktu selama duatahun. Kalau hanya setahun berarti mencapai US$ 1,595miliar,” katanya di sela sela seminar “Peluang UsahaJasa Konstruksi Tahun 2006”.

Sementara itu, nilai pasar jasa konsultansi secarakeseluruhan berdasarkan nilai APBN mencapai Rp 3triliun atau meningkat 10 15 persen dibandingkan tahunIalu. Nilai US$ 3,19 miliar tersebut terdiri dari proyekyang didanai Bank Dunia senilai US$ 1,32 miliar, BankPembangunan Asia (ADB) US$ 640 juta, Japan Bank forInternational Cooperation (JBIC) US$ 905 juta dan Is-lamic Development Bank (IDB) sebesar US$ 325 juta.

Menurut Laksmo, berdasarkan estimasi tersebut, sekitarlima persen atau US$ 79,75 juta di antaranya merupakanpangsa pasar bagi proyek konsultasi. (ant/rvs)

SUARA KARYA, 23 Januari 2006

JASA KONSULTAN

Negative ListAnggota Inkindo Dicabut

JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah dalam hal iniInspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum (PU)

telah mencabut rekomendasi daftar negative list /black list yang dikenakan kepada enam konsultankonstruksi anggota Ikatan Nasional Konsultan Indone-sia (Inkindo) DKI Jakarta.

Ketua Dewan Pengurus Provinsi Inkindo DKIJakarta Laksmo Imawanto di Jakarta, Minggumengungkapkan pencabutan tersebut dilakukan setelahkeenam perusahaan konsultan yang didampingi DPPInkindo DKI Jakarta memberikan klarifikasi langsung keIrjen Departemen PU Wibisono Setio Wibowo.

Keenam perusahaan konsultan itu adalah PTHasfam Dian Konsultan, PT Mitra Lingkungan DutaCon~ sult, PT Blantikindo Aneka, PT Ciriatama.Nusawidya, PT Perentjana Djaja, PT KonsindotamaPersadaloka.

Laksmo juga meluruskan pemberitaan yangsebelumnya menyatakan bahwa daftar negative / black listkepada enam konsultan itu sudah sebagai suatukeputusan. “Daftar itu baru berupa rekomendasi saja,”ujarnya.

Menurut dia, rekomendasi negative / black list itumuncul bukan semata mata karena kesalahan yangdisengaja oleh pihak penyedia jasa atau konsultan.“Banyak temuan sebenarnya masih dalam proses peme-riksaan antara pemeriksa dan pengguna jasa (satuankerja Departemen PU), sehingga belum diinformasikanke konsultan,’’ katanya. (Ant)

Consultants looking forbigger share of project cake

The Jakarta Post, Jakarta

Local consultants are eying a bigger share of theconsultancy fees arising from foreign funded develop-ment projects this year, in addition to retaining theirshare from projects financed by the government, says anindustry association.

Government funded development projects will this yearproduce some Rp 3 trillion (US$315 million) in

Buletin INKINDO DKI Edisi 45 Januari - Maret 2006 21

consultancy fees, about 5 percent of the total Rp 62 tril-lion value of the projects. Meanwhile, the overall valueof foreign funded projects is set to reach $3.1 billion thisyear, with associated consultancy fees estimated at about$79 million.

Most of the projects are in the construction sector.

At present, local consultants hold only about a 30 per-cent share of the fees from foreign funded projects, leav-ing the rest of the lucrative business to foreign players,said Laksmo Imawanto, the chairman of the Jakartabranch of the Indonesian Consultants Association(Inkindo), which has about 6,000 members nationwide.

‘We hope to increase this to 50 percent,” he said, add-ing that local consultants needed to be more competitivein order to secure a bigger share. ‘We have to improvethe quality of our services.”

On government funded projects, local consultants cur-rently hold a 70 percent share of the overall number ofprojects, but, in absolute terms, the total amount paid tolocal consultants is much lower than that paid to for-

eign consultants.

State Minister for National Development PlanningPaskah Suzetta said the funding allocation forconsultancy services this year was about Rp 3 trillion,or 5 percent of the Rp 62 trillion the government has al-located for capital expenditures in 2006.

‘We have earmarked a total of Rp 1.4 trillion to fundprojects headed by the Public Works Ministry and theTransportation Ministry, and Rp 1.6 trillion for projectsheaded by other ministries,” he said.

Meanwhile, of the foreign funded projects, the WorldBank contributed the most at $1.3 billion, followed bythe Japan Bank for International Cooperation, with loansamounting to $945 million, the Asian Development Bank,with loans and grants of $640 million, and the IslamicDevelopment Bank, With total pledges of $135 million.

Of the $79 million allocated for consultancy services,$55.8 million has already been secured by foreign con-sultants.