pasal 1

Upload: raden-mas-jhoko-hadiningrat

Post on 01-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

Perjanjian Pendahuluan Tentang Pengikatan Jual Beli-PPJB

(No.001/AKP-PPJB/GMR/VIII/2014)

Pada hari ini, Rabu Tanggal 27 bulan Agustus Tahun 2014byang bertanda tangan di bawah ini dengan diketahui para sanksi yang akan turut menandatangani perjanjian ini:

PIHAK 1: Tuan Darto

Jabatan: Direktur Utama PT. Andhi Karya Properti

Dalam hal ini bertindak selaku pembeli, selanjutnya disebut sebagai:

PIHAK KEDUA

Dan keduanya secara bersamaa disebut sebagai PARA PIHAK.

PARA PIHAK yang menerangkan terlebih dahulu bahwa:

a. PIHAK PERTAMA dengan ini mengikatkan diri untuk menjual kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA dengan ini pula mengikatkan diri dalam perjanjian ini untuk membeli dari PIHAK PERTAMA sebuah rumah seluas 65 m2 (lebih kurang enam puluh lima meter persegi) dan berdiri di atas sebidang tanah seluas 150 m2 (lebih kurang seratus lima puluh meter persegi) dengan data spesifikasi yang terletak di:

Desa / Kelurahan :Baamang Barat

Kecamatan :Baamang

Kabupaten :Kota Waringin Timur

Provinsi :Kalimantan Tengah

b. Kawasan tersebut dikenal sebagai perumahan Green Metayana Residence no kavling 11 Jalan Raflesia , dengan type Lb/Lt/150 m2 , Spesifikasi material finising dan gambar standartnterlampir, telah disetujui dan ditandatangani antara kedua belah pihak pada perjanjian ini.c. PIHAK PERTAMA bermaksud menjual sebagaimana PIHAK KEDUA bermaksud membeli yang nantinya akan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tersebut sebagai tempat tinggal.d. Dengan demikian kedua belah pihak telah bersepakat mengikatkan dirinya masing-masing untuk mengadakan Perjanjian Pendahuluan Jual Beli (PPJB) dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:PASAL 1HARGA JUAL

1) PIHAK PERTAMA mengikatkan untuk menjual kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA membeli darri PIHAK PERTAMA atas tanah dan bangunan tersebut dengan harga kesepakatan sebesar :Rp 350.200.000,-

Terbilang : Tiga Ratus Lima Puluh Juta Dua Ratus Ribu Rupiah.

2) Harga tersebut sudah termasuk Biaya Pajak Pendapatan Negara (PPN) dan Biaya-biaya lain yang tertera dalam formulir Kondisi Penjualan yang telah ditandatangani sebelumnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku yang harus dibayarkan sebelum penandatanganan Akte Jual Beli di Notaris.

3) Pembayaran diserahkan melalui tahapan sebagai berikut:

NoTahapan PembayaranJumlah Pembayaran

1BF (Booking fee)Rp. 5.000.000,-

2DP (Down Payment)Minimal 20% dari Harga Jual dikurangi BF

3PelunasanHarga Jual yang disepakati dikurangi biaya yang telah disetokan

4) Booking Fee (BF) yang telah disetorkan merupakan bagian dari harga DP, sehingga apabila PIHAK KEDUA akan menyerahkan pembayaran DP, biaya DP dikurangi BF yang telah disetorkan. PIHAK KEDUA diperbolehkan menyetorkan langsung DP secara lunas minimal 20% (dua puluh persen) dari harga jual tanpa menyetorkan uang BF. Pelunasan harga jual adalah sisa dari Harga Jual dikurangi biaya yang telah disetorkan.PASAL 2

CARA PEMBAYAAN CASH

1) PIHAK KEDUA sanggup melunasi pembayaran tersebut dalam pasal 1 ayat 1 dengan system dan cara pembayaran sebagai berikut:

NoTahapan PembayaranTanggal PembayaranJumlah Pembayaran

1BF (Booking fee)Rp. 5.000.000,-

2DP (Down Payment)Rp.

3PelunasanRp.

Total Pembayaran : Rp

Terbilang :

2) Tahapan pembayaran DP (Down Payment) sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga jual setelah pembayaran Booking Fee, maka maksimal 7 (tujuh) hari setelahnya wajib melakukan pembayaran DP Tahap I yaitu 10% (sepuluh persen) dari harga jual , dan maksimal 7 (tujuh) hari selanjutnya setelah masuh DP Tahap I membayar DP Tahap II yaitu sebesar 10% (sepuluh persen) sisanya. Pengajuan PIHAK KEDUA tehadap kelonggaran waktu, berdasarkan surat permohonan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, dengan maksimal tenggat waktu selama 30 (tiga puluh ) hari. Apabila tidak disetujui, maka PIHAk KEDUA wajib mengikuti prosedur yang berlaku.3) PIHAK KEDUA menjamin bahwa tahapan pembayaran angsuran ini dilaksanakan dengan baik oleh PIHAK KEDUA sebelum dan sesudah hari dan tanggal perjanjian ini ditandatangani. Apabila terjadi keterlambatan pada hari yang telah ditentukan, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi sebesar 0,1% (nol koma satu persen) per hari dari jumlah kewajiban yang sudah jatuh tempo.

4) Untuk tiap-tiap pembayaran (angsuran, denda, dan bunga) yang dilakukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, harus dilakukan ke alamat PIHAK PERTAMA atau transfer bank ke rekening PIHAK PERTAMA. Pembayran melalui cek atau transfer baru dianggap sah diterima setelah dana yang bersangkutan efektif diterima oleh PIHAK PERTAMA dan akan diberikan tanda terima berupa kwitansi oleh PIHAK PERTAMA yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isi perjanjian ini.PASAL 3

CARA PEMBAYARAN CASH BERTAHAP

1) Pihak kedua sanggup melunasi pembayaran tersebut dari pasal 1 ayat 1 dengan system dan cara pembayaran sebagai bukti.a) Tahap pertama sebesar 50% (lima puluh persen) dari harga kesepakatan dan termasuk DP (Down Payment) yang terdiri dari:

NoTahapan PembayaranTanggal PembayaranJumlah Pembayaran

1BF (Booking fee)Rp. 5.000.000,-

2DP (Down Payment)27 Agustus 2014Rp. 95.0000.000,-

3PelunasanRp.

Total Pembayaran : Rp 100.000.000,-

Terbilang : Seratus juta Rupiah

b) Sisa pembayaran akan diangsur selama 12 (dua belas) bulan dengan angsuran perbulan sebesar Rp. 20.850.000,-(dua puluh juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah)2) Tanggal waktu pembayaran DP (down payment) yaitu 7 (tujuh) hari kerja setelah BF (Booking Fee) masuk.3) Pembatalan atau keterlambatan yang menyebabkan kebatalan dan perjanjian ini menyebabkan uang yang sudah masuk dianggap hangus. Pengembalian uang sisa yang sudah dikembalikan dikurangi uang BF, seluruh denda keterlambatan (jika ada dan 20% dari harga jual. Sisa (bila ada) baru dikembalikan kepada pihak KEDUA jika sudah ada pihak ketiga yang akan membeli.4) Untuk tiap-tiap pembayaran (angsuran, denda, dan bunga ) yang dilakukan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, harus dilakukan ke alamat PIHAK PERTAMA atau transfer bank ke rekening PIHAK PERTAMA. Pembayaran melalui cek atau transfer baru dianggap sah diterima setelah dana yang bersangkutan efektif diterima oleh PIHAK PERTAMA dan akan diberikan tanda terima berupa kwitansi oleh PIHAK PERTAMA yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isi perjanjian ini.PASAL 4

PEMBELIAN DENGAN FASILITAS KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

1) PIHAK KEDUA sanggup melunasi pembayaran tersebut dalam pasal 1 ayat 1 dengan sistemdan cara pembayaran sebagai berikut:

NoTahapan PembayaranTanggal PembayaranJumlah Pembayaran

1BF (Booking fee)Rp. 5.000.000,-

2DP (Down Payment)Rp.

3PelunasanRp.

Total Pembayaran : Rp

Terbilang :

2) Pembatalan atau keterlambatan yang menyebabkan kebatalan dari perjanjian ini menyebabkan uang yang sudah masuk dianggap hangus. Pengembalian uang sisa yang sudah dikembalikan dikurangi uang BF, seluruh denda keterlambatan (jika ada dan 20% dari harga jual. Sisa (bila ada) baru dikembalikan kepada pihak KEDUA jika sudah ada pihak ketiga yang akan membeli.

3) Apabila pelunasan pembayaran dilaksanakan melalui fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), maka PIHAK KEDUA bersedia memenuhi persyaratan dan biaya-biaya yang diminta oleh pihak bank pembeli kredit, Bank pemberi KPR adalah bank yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA.4) PIHAK KEDUA bersedia melaksanakan pelunasan pembayaran dengan melakukan akad kredit dengan pihak bank selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak disetujuinya Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) oleh pihak bank. Jika ternyata PIHAK KEDUA membatalkan pembelian dengan menggunakan Fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), atau pihak bank tidak menyetujui sebagian atau seluruhnya dari Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang diajukan, maka PIHAK KEDUA sanggup melunasi pembayaran secar tunai. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi hal tersebut diatas, maka perjanjian ini batal dan untuk selanjutnya PIHAK KEDUA dikenakan denda sesuai dengan Pasal 6 perjanjian ini, dan pasal 3 ayat 3 berlaku dalam kondisi tersebut pabila PIHAK KEDUA membatalkan.PASAL 5PEMBATALAN

1) Hal-hal yang menyebabkan pembatalan adalah:

a. Dibatalkannya secara sepihak oleh PIHAK KEDUA, kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati sebelum dan/atau sesudah perjanjian ini ditandatangani.

b. Keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA terhadap tenggat waktu yang telah disepakati untuk setiap tahap pembayaran dalam perjanjian ini.

2) Ayat 1 huruf b pasal ini, berdasarkan surat pemberitahuan, surat peringatan, dan surat pembatalan yang telah dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan tidak mendapatkan tanggapan dari PIHAK KEDUA.

3) Pembatalan tersebut mengakibatkan:

a. Uang Booking Fee yang telah disetorkan hangus.

b. PIHAK KEDUA membayar denda keterlambatan apabila lewat waktu jatuh tempo pembayaran yaitu 0,1% per hari dari dana yang harus disetorkan.

c. Uang sebesar 20% dari harga jual yang telah disetorkan tidak dapat dikembalikan.

d. Sisanya (apabila ada) akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA setelah tanah dan/atau tanah dan bangunan terjual kepada pihak lain.

e. Apabila bangunan sudah 100% jadi, maka seluruh uang yang telah disetorkan oleh PIHAK KEDUA tidak dapat dikembalikan.

4) Keterlambatan pembayaran yang menyebabkan pembatalan yaitu:

a. Lebih dari 7 (tujuh) hari kerja tidak menyetor DP setelah menyetor BF.b. Tidak memenuhi ketentuan cara pembayaran cash sesuai pasal 2, cara pembayaran cash bertahap sesuai pasal 3 dan cara pembelian KPR sesuai pasal 4.

PASAL 6

GAMBAR RENCANA RUMAH

1) Gambar rencana bangunan sesuai dengan harga dalam pasal perjanjian ini akan disiapkan oleh PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA. Gambar tersebut akan dikonsultasikan kepada PIHAK KEDUA untuk kemungkinan adanya pengembangan sesuai keinginan PIHAK KEDUA yang harus disetujui dan ditandatangani oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pembangunan yang syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Perubahan gambar untuk tampak depan/muka tidak diperkenankan.

2) Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan diatas PIHAK KEDUA belum menyetujui gambar pra rencana tersebut, maka PIHAK KEDUA dianggap menerima/mengikuti gambar rencana rumah standart dengan harga sesuai daftar yang berlaku.

3) Segala perubahan dari PIHAK KEDUA hanya dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA selama proses konsultasi gambar pra rencana dan sebelum perjanjian ini ditandatangani.

PASAL 7

PEMBANGUNAN

1) PIHAK PERTAMA akan memulai melaksanakan pembangunan fisik rumah dimulai atas kesepakatan para pihak dengan melihat kesiapan dilapangan atau selambat-lambatnya 90 (Sembilan puluh) hari kerja semenjak disetujuinya gambar rencana dan ditandatangani perjanjian oleh kedua belah pihak, PIHAK KEDUA membayar DP mencapai nilai minimal 30% (tiga puluh persen) dari harga jual yang telah disepakati dan/atau setelah disetujui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank (bila pembiayaan melalui fasilitas kredit Bank) dan PARA PIHAK telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan Tentang Pengikatan Jual Beli (PPJB) ini.2) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyelesaikan pembangunan rumah milik PIHAK KEDUA dalam jangka waktu selambat-lambatnya 180 (seratus delapan puluh) hari kerja untuk bangunan 1 lantai dan 240 (dua ratus empat puluh) hari kerja untuk bangunan 2 lantai dihitung sejak pembayaran dalam pasal 7 ayat 1 terpenuhi. Bila dalam jangka waktu yang telah ditentukan PIHAK PERTAMA belum menyelesaikan pembangunan rumah tersebut, maka PIHAK KEDUA pada bulan setelah bulan bulan penyelesaian rumah yang telah ditentukan dalam addendum akan mendapat ganti rugi atas keterlambatan penyelesaiaan PIHAK PERTAMA sebesar 0,05% (nol koma nol lima persen) per hari dari total uang yang telah dibayarkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, dengan nilai setinggi-tingginya sebesar 2% (dua persen) dari total uang yang telah dibayarkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.3) Dalam hal terjadi keterlambatan masa pembangunan sebagai mana diatur dalam pasal 7 ayat perjanjian ini, dikecualikan untuk hal-hal yang diatur kemampuan PIHAK PERTAMA, seperti sambungan listrik, gas dan air yang sepenuhnya tergantung pada ketersediaan jaringan, daya meter, dan meter dari pihak PLN, PDAM, atau instalasi yang berwenang untuk itu.PASAL 8

PERUBAHAN BANGUNAN

1) PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan mengajukan dan melakukan perubahan dan/atau penambahan bangunan selama dimulainyan pelaksanaan pembangunan.

2) Setelah perjanjian ini ditandatangani, segala bentuk permintaan penambahan/perubahan bangunan dapat dilaksanakan sebelum proses pembangunan dimulai dengan batas waktu seperti dalam pasal 7 ayat 1 dengan mengajukan Formulir Permohonan Perubahan Bangunan. Hal ini dapat disampaikan melalui bagian marketing untuk kemudian akan dihitung nilainya oleh bagian estimator. PIHAK KEDUA harus membayar lunas segala pekerjaan tambah yang telah disepakati antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu)minggu dari tanggal kesepakatan pekerjaan tambah tersebut. Pekerjaan akan dilaksanakan setelah pembayaran pekerjaan tambah yang disepakati dibayarkan lunas oleh PIHAK KEDUA.

3) Khusus untuk perubahan spesifikasi keramik, PIHAK KEDUA bersedia untuk menyedikan barng tersebut dilokasi minimal 1 (satu) bulan sebelum jadwal pemaangan, dan PIHAK PERTAMA akan menggantikan biay pembelanjaan tersebut sesuai dengan anggaran standart yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab jika terjadi keterlambatan jadwal penyelesaian pembanguan akibat adanya pekerjaan tambah.

4) Biaya-biaya yang akan timbul dikarenakan perubahan/pekerjaan tambah akan dibuat secara tertulis pada lampiran tambah pekerjaan /addendum perjanjian yang disepakati bersama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dri perjanjian ini. Perubahan desain dan/atau penambahan pekerjaan bngunan tidak mempengaruhi jadwal pembayaran yang telah ditentukan pada pasal 2 perjanjian ini.

5) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberi perintah atau order pekerjaan staff dan atau tenaga kerja lapangan secara langsung. Apabila terjadi hal yang demikian, maka segala resiko dan tanggung jawab akan ditanggung oleh PIHAK KEDUA. Segala hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan harus disampaikan melalui bagian marketing yang nantinya akan dilajutkan ke bagian staffyang bertanggung jawab.

6) Konsep pembangunan kawasan Green Mentaya Residence adalah perumahan cluster tanpa pagar depan, kecuali pagar tanaman (hidup) dengan ketinggian maksimum 60 cm (enam puluh centi meter) dari permukaan tanah kavling normal, dan cluster yaitu semua bangunan dikawasan bangunan tersebut bertemakan serupa, sehingga tidak diperkenankan merubah atau menambah bangunan tmpak depansecara signifikan. Perubahan atau penambahan tampak depan, PIHAK KEDUA harus mengajukan izin kepada PIHAK PERTAMA, apabila tidak disetujui, maka PIHAK KEDUA tidak diperkenankan merubah atau menambah bangunan, dan apabila PIHAK KEDUA melanggar, maka PIHAK PERTAMA selaku pengelola lingkungan berhak membongkar paksa.7) Sehubungan dengan konsep kawasan tersebut PIHAK KEDUA terikat dan senantiasa harus menaati Peraturan Tata Tertib Lingkungan dan Hunian yang dikeluarkan oleh pihak PERTAMA, antara lain:

a. Peraturan tentang pemeliharaan, kebersihan, serta keamanan lingkungan.

b. Peraturan tentang retribusi/pembayaran air bersih dan pemeliharaan fasilitas umum.c. Peraturan tentang pembangunan, perbaikan, dan perubahan.

PASAL 9

SERAH TERIMA BANGUNAN

1) PIHAK KEDUA menerima dan setuju penyerahan bangunan rumah (serah terima kunci) dari PIHAK PERTAMA dilaksanakan, apabila PIHAK KEDUA telah melunasi seluruh kewajibannya kepada PIHAK PERTAMA seperti tercantum dalam pasal 2 perjanjian ini. Sebelum diadakan serah terima dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk melakanakan pembangunan, mengubah mupun menambah bangunan, baik dilaksanakan sendiri maupun melalui PIHAK KETIGA.

b. PIHAK KEDUA tidak diprkenankan untuk menempati bangunan atau menempatkan PIHAK KETIGA dengan alasan apapun dilokasi pembangunan.c. PIHAK KEDUA tidsk diperkenankan untuk memasukkan dan/atau menempatkan barang apapun juga di lokasi pembangunan.

2) Penyerahan kunci rumah akan dibuatkan dengan Berita Acara Serah terima rumah tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini. Sejak diserahkannya bangunan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka segala biaya-biaya yang berkaitan dengan fasilitas pada bangunan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.3) PIHAK KEDUA tunduk kepada pengelolahan lingkungan yang di terbitkan oleh PIHAK PERTAMA. Dan PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh terhadap aturan dalam pasal 9 ayat (6) dan (7) perjanjian ini.

PASAL 10

FORCE MAJEUR

1) PIHAK PERTAMA menjamin kepada PIHAK KEDUA pada saat akan diserahkannya bangunan rumah tersebut kepada PIHAK KEDUA, tanah maupun rumah tersebut adalah benar benar dibawah penguasaan dan/atau pengelolaan PIHAK PERTAMA dan bebas dari sitaan, ikitan dan beban apapun lainnya serta tidak dipergunakan sebagai pinjaman hutang dengan cara apapun.2) PIHAK PERTAMA akan memberikan jaminan kepada PIHAK KEDUA selama 60 (enam puluh) hari apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK PERTAMA sejak penandatanganan realisasi penyerahan rumah (Berita Acara Penyerahan Serah Terima) rumah, kecuali bila terjadi force majeur (bencana alam, huru-hara, pemogokan, perang). Bila telah melewati jangka waktu dan masa perawatan 60 (enam puluh) hari terjadi keluhan/complain, maka akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA secara penuh.

PASAL 11BIAYA-BIAYA

1) Setelah pembangunan rumah yang dijanjikan selesai, maka PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk mengalihkan ha katas tnah dimana rumah tersebut berdiri kepada PIHAK KEDUA dan untuk biaya AKTA Jual Beli (AJB), Biaya Balik Nama (BBN) serta Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sesuai dengan kesepakatan sebelumnya yang tertuang dalam Formulir Kondisi Penjualan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.2) Status ha katas tanah sepenuhnya menyesuaikan dengan ketentuan peraturan yang berlaku dimana lokasi rumah ini berada dan Badan Pertahanan Nasional (BPN) setempat.PASAL 12

MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT

1) Hal-hal yang belom diatur dalam perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan diatur dan ditetpkan dikemudian hari secara musyawarah dan sepakat, dengan syarat disetujui dan ditandatangani bersama oleh kedua belah pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.2) Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam perjanjian ini akan diadakan perubahan dan pembetulan sebagaimana mestinya.

3) Apabila terjadi perselisihan, maka para pihak akan melakukan musyawarah terlebih dahulu, apabila tidak terjadi mufakat, maka para pihak akan melibatkan pihak lain.

PASAL 13

TAMBAHAN

1) PIHAK KEDUA telah sepkat untuk memenuhi peraturan yang akan ditentukan PIHAK PERTAMA tentang aturan iuran kebersihan dan keamanan. Hal ini dalam kaitannya PIHAK KEDUA sebagai pengelola Green Mentaya Residence.2) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak merubah tampak dean selama menghuni di perumahan Green Mentaya Residence.

3) Apabila ada penambahan dan/atau perubahan dalam perjanjian ini, maka akan diatur lebih lanjut dalam Addendum yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PASAL 14

PENUTUP

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa Perjanjian Pendahuluan tentang Pengikat Jual Beli ini dibuat dengan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, dan merupakan perjanjian terakir yang menghapus perjanjian sebelumnyabaik lisan maupun tertulis. Demikian perjanjian ini dibuat rangkap 2 dimana masing-masing bermatri cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA

Pantun Buntu Angin SLSaksi-saksi:Marketing

PIHAK PERTAMA

materaiDarto