partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. peran...

114
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI “BENGKEL KERJA KESEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT” DI DUSUN BADEGAN BANTUL OLEH : ALIEDHA NOORRAFISA PUTRI D 0306018 SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: phamquynh

Post on 05-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN

SAMPAH MELALUI “BENGKEL KERJA KESEHATAN

LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT”

DI DUSUN BADEGAN BANTUL

OLEH :

ALIEDHA NOORRAFISA PUTRI D 0306018

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

Dra. Hj. Trisni Utami, M.si Nip.196307301991032001

Page 3: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

MOTTO

· Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Alloh merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,agar mereka kembali (ke jalan yang benar)

(QS Arruum : 41)

· Maka sesungguhnya dibalik kesukaran terdapat kemudahan yang menyertai. Sungguh beserta kesukaran terdapat kemudahan yang menyertai

(QS Al Insyiroh :4-5)

· Jangan belajar untuk menjadi sukses, tapi belajarlah untuk membesarkan jiwa. Kejarlah kesempurnaan, maka kesuksesan akan menghampiri.

(3 idiots movie, 2009)

· Belajarlah untuk melihat dunia dengan kacamata positif, karena dengan begitu seburuk apapun yang terjadi akan selalu ada hal ‘baik’ yang dapat dipetik

(Penulis)

Page 4: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

HALAMAN PERESEMBAHAN

Kagem ibuku, ibuku, ibuku juga bapakku, terimakasih untuk do’a, cinta kasih tak terhingga dan motivasi tanpa tandingan. Robbighfirlii waliwalidayya

warhamhumaa kamaa robbayanii shoghiroo

Adek-adek tercinta, untuk support dan doa tak tergantikan

Sahabat, rekan-rekan, serta alamamater tercinta

Page 5: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Sembah syukur tak terkira kepada Allah Ta’ala atas segala nikmat serta karunia

sehingga penulis dapat menyelesaikan tahapan demi tahapan dalam penyusunan

skripsi ini. Sungguh tanpa kasih-Nya penulis tidak akan akan mampu menyelesaikan

karya sederhana berjudul :

“ PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI BENGKEL KERJA KESEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT (BKKLBM)”

Skripsi ini disusun dan dipersiapkan sebagai syarat untuk memperoleh gelar

sarjana di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret.

Berbagai pihak telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan

skripsi ini, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. H. Supriyadi SN, SU selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Hj. Trisni Utami, M.Si selaku ketua Jurusan Sosiologi FISIP UNS

dan juga pembimbing skripsi, terima kasih sekali atas kesabaran ibu dalam

membimbing dan mengarahkan penulis.

3. Bapak Muhammad Rosyid Ridlo, S.Ag selaku Pembimbing Akademik

penulis.

4. Seluruh dosen Jurusan Sosiologi FISIP UNS atas ilmu dan pengetahuan yang

telah diberikan kepada penulis selama ini.

5. Seluruh staff pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret untuk pelayanan yang sangat memudahkan penulis.

6. Kepada Bapak Bambang Suwerda, SST, M.Si beserta segenap Kru

BKKLBM. Terimakasih untuk pembelajaran yang sangat berharga selama

penulis bermukim di sana.

Page 6: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Keluarga Bapak Harjono dan Ibu Widowati atas kesediaan menampung

penulis selama bermukim di Dusun Badegan. Serta seluruh warga masyarakat

Dusun Badegan yang telah menyediakan ruang bagi penulis untuk belajar.

8. Bapak dan Ibu tercinta, untuk support, doa serta segala fasilitas yang

disediakan untuk memudahkan penulis. Terimakasih untuk kasih sayang yang

luar biasa.

9. Elsyafa Azizun Nisa dan Alfaini Husna Fie, untuk support, doa dan bantuan

selama pengerjaan skripsi ini.

10. Keluarga besar Mutiara Permata Bangsa.

11. Sahabat terbaik Putri, Desta, Dila, serta seluruh teman-teman Sosiologi 2006

yang tidak dapat penulis sebut satu per satu

12. HIMASOS beserta seluruh awaknya, terima kasih untuk kesempatan bagi

penulis berproses dan bejalar.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu selama proses penulisan skripsi ini berlangsung

Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

dalam penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

guna perbaikan penelitian selanjutnya hingga menjadi lebih baik. Akhirnya penulis

hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, memberikan sumbangan

pemikiran dan menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Surakarta, September 2010

Penulis

Page 7: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... x

DAFTAR BAGAN ........................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah ........................................................................................ 7

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8

1.5. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 8

1.6. Konsep Yang Digunakan ............................................................................. 15

1.7. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 18

1.8. Metodologi Penelitian ................................................................................. 20

1.8.1. Jenis penelitian ............................................................................ 20

1.8.2. Lokasi Penelitian ......................................................................... 21

1.8.3. Jenis Data .................................................................................... 21

1.8.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 22

1.8.4. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 24

Page 8: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

1.8.5. Validitas Data .............................................................................. 25

1.8.6. Teknik Analisis Data ................................................................... 25

BAB II DESKRIPSI LOKASI

2.1. Deskripsi Dusun Badegan ........................................................................... 35

2.1.1. Letak dan Batas Wilayah ............................................................ 35

2.1.2. Demografi Dusun ........................................................................ 36

2.1.3. Potensi Dusun ............................................................................. 36

2.2. Profil BKKLBM .......................................................................................... 39

2.2.1. Latar Belakang Berdiri ................................................................ 40

2.2.2. Tujuan BKKLBM ....................................................................... 40

2.2.3. Visi BKKLBM ............................................................................ 41

2.2.4. Misi BKKLBM ........................................................................... 41

2.2.5. Kelembagaan dan Sistem Manajemen ........................................ 41

2.2.6. Hubungan Kelembagaan ............................................................. 44

2.2.7. Program Kerja ............................................................................. 35

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Profil Informan ............................................................................................ 46

3.2. Budaya dan Perilaku Masyarakat Tehadap Sampah.................................... 49

3.3. Partisipasi Perempuan dalam Pengelolaan Sampah .................................... 62

3.4. Peran BKLBM ............................................................................................. 77

3.4.1. Peran dalam Pemberdayaan Perempuan ..................................... 78

3.4.2. Peran dalam Pengelolaan Lingkungan ........................................ 86

3.5. Matriks Hasil Penelitian .............................................................................. 105

Page 9: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB VI KESIMPILAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan .................................................................................................. 108

4.2. Saran ............................................................................................................ 110

LAMPIRAN

Page 10: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Aliedha Noorrafisa Putri D0306018 PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI “BENGKEL KERJA KESEHATAN LINGKUNGAN” DI DUSUN BADEGAN BANTUL Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga melalui sebuah lembaga masyarakat yakni Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan (BKKLBM) di Dusun Badegan Bantul serta bagaimana BKKLBM berperan dalam pemberdayaan perempuan dan pengelolaan lingkungan hidup. Penelitian skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Studi kasus dipilih karena biasa digunakan untuk meneliti fenomena kontemporer dalam kehidupan nyata, kasus yang spesifik serta memiliki batasan yang jelas. Proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yakni observasi partisipatoris, wawancara serta penelaahan dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan studi ini. Penulis menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan snowball sampling, sehingga sampel yang diambil penulis benar-benar representatif serta mengetahui secara pasti apa yang penulis butuhkan. Informan dalam penelitian ini berasal dari pihak perempuan/masyarakat partisipan BKKLBM, pengelola BKKLBM, serta pemerintah dusun dan kelurahan setempat. Hal ini difungsikan sebagai trianggulasi konstruk yang dalam penelitian studi kasus digunakan sebagai uji validitas data.

Partisipasi perempuan dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga masing-masing dapat terbilang baik. Hal ni diperoleh dari wawancara dengan penduduk setempat serta dicocokkan dengan data yang dimiliki oleh BKKLBM. Partisipasi tersebut berupa pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, menabung sampah di Bank Sampah milik BKKLBM, membuat kerajinan dari sampah, dan sebagainya. Adapun peran BKKLBM sendiri sebagai fasilitator pemberdayaan perempuan dan pengelolaan lingkungan adalah dengan menstimulus perempuan untuk peduli dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana namun tepat guna, seperti pengelolaan air sederhana, pembuatan kompos, biopori, serta daur ulang sampah yang sudah mulai digeluti secara professional.

Partisipasi perempuan Dusun Badegan dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga tidak akan berjalan baik tanpa adanya peran BKKLBM dalam memberdayakan perempuan serta mendorong perempuan dalam pengelolaan lingkungan. Sehingga kedua hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Berbagai peran yang dilakukan oleh BKKLBM telah menimbulkan dampak-dampak positif seperti meningkatnya kualitas perempuan dalam hal kesehatan lingkungan, kualitas lingkungan Dusun Badegan yang semakin membaik serta munculnya lapangan pekerjaan baru dari mendaur ulang sampah.

Page 11: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Aliedha Noorrafisa Putri D0306018 WOMAN PARTICIPATION IN WASTE MANAGEMENT TROUGH “BENGKEL KERJA KESEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT” IN BADEGAN VILLAGE BANTUL Department of Sociology, Faculty of Social Science and Political Science, Sebelas Maret University

The aims of this research are not only to know how woman participation in household waste management trough a community organization named Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat ( BKKLBM) in Badegan Village Bantul but also to know how BKKLBM play a part in empowering of woman and management of environment. This is a qualitative research by using case study method. Case study method selected because it commonly use to check contemporary phenomenon in reality life, specific case and also have clear limit. Process of data collecting conducted with several techniques, which are participative observation, interview and also observation of documentations related to this study. The writer use purposive sampling technique and snowball sampling technique to take some samples for this research, so that the samples taken by the writer is really representatives and also knowing better what the writer needs for this research. Informants of this research had been taken from woman or participants of BKKLBM, organizers of BKKLBM and also government of local sun-district (kelurahan) and village government. This matter is functioned as construct triangulation which in case study method used as data validity test.

Generally, the woman participation in waste management can be told in good condition. The writer got that assessment from interviewed with local resident also woman participant and reconciled the data with BKKLBM’s documents. The participation is conducted by many ways, such as sorting the waste pursuant to its type, saving the waste in Bank Sampah, a sub-division of BKKLBM, making handicraft from waste materials, etcetera. BKKLBM played as facilitator of their own programs for empowering woman and managing environment. Empowering woman is conduct by giving stimulus to woman so they could be more care with their environment and household waste. Role in management of environment is started from effective simple step, such as simple water management, chlorine diffuser, solar disinfectant, making of compos also recycling waste which is have started to be organize professionally. Woman participation in Badegan Village in this case will not take place better without role of BKKLBM in empowered woman and managed environments. So that, booth the things of each other interconnected one another. Various role of BKKLBM had positive impacts, which are increasing woman quality in healthy environment, environment quality of Badegan Village which is better and had good progress, also new work field by recycling waste materials.

Page 12: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tuhan menciptakan lingkungan sebagai bagian dari kehidupan manusia

yang dapat dimanfaatkan dan dijaga kelestariannya. Lingkungan hidup manusia

mencakup segala macam sumber daya alam yang ada di sekitar manusia. Sebagai

satu kesatuan, manusia dan lingkungan hidup (yang termasuk di dalamnya

tumbuhan, hewan, jasad renik dan sebagainya) hidup berdampingan dan

berinteraksi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya demi kelangsungan hidup

mereka.

Dewasa ini, persoalan tentang lingkungan hidup mulai lebih banyak

mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, baik akademisi pemerhati

lingkungan, politisi maupun masyarakat awam. Hal ini disebabkan semakin

memburuknya kondisi bumi dalam beberapa dekade terakhir. Menipisnya lapisan

ozon, lahan hutan yang banyak berkurang serta tingkat emisi gas yang tinggi yang

dihasilkan oleh negara-negara industri ditengarai menjadi penyebab meningkatnya

suhu permukaan bumi. Suhu permukaan bumi yang semakin panas menyebabkan

es di kutub utara dan selatan mencair, akibatnya permukaan air laut terus

meningkat. Bila permukaan air laut terus meningkat maka lambat laun pulau-

pulau yang ada di permukaan bumi akan tenggelam.

Page 13: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Di Indonesia kerusakan lingkungan secara luas dan massif terjadi sejak tiga

dekade terakhir yan ditandai dengan lahirnya tiga UU yang membuka peluang

eksploitasi sumber daya alam Indonesia secara besar-besaran. Ketiga UU tersebut

adalah UU Kehutanan tahun 1967 (diubah tahun 1999), UU Pertambangan tahun

1967, serta UU Penanaman Modal Dalam dan Luar Negeri tahun 1967. Sejak

adanya UU tersebut berturut-turut masuklah investor asing untuk mengeruk

sumber daya alam Indonesia tanpa peduli dengan akibat dari eksploitasi yang

dilakukan. Sejak saat itu pula kerusakan-kerusakan lingkungan hidup di Indonesia

terjadi dan terus meluas, dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Kondisi tersebut

diperparah dengan keadaan di masa itu di mana aturan perlindungan lingkungan

dan kesadaran lingkungan belum berkembang seperti sekarang. Kerusakan

lingkungan terus dibiarkan hingga tahun 1980-an.1 Namun demikian, kini mulai

muncul upaya penyelamatan lingkungan, dengan disahkannya UU Lingkungan

Hidup yang telah diperbaharui yakni UU No. 32 Tahun 2009.

Berbicara mengenai lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dari peranan

perempuan. Sejatinya perempuan berpotensi besar dalam penanganan atau

pelestarian lingkungan hidup. Namun, posisi perempuan yang masih belum juga

menguntungkan membuat perempuan acapkali dipandang sebelah mata.

Rentannya posisi perempuan ini diantaranya diakibatkan oleh kuatnya dominasi

budaya patriarki yang telah mengakar di masyarakat, sehingga hal ini membuat

posisi perempuan semakin lemah. Prinsip kesetaraan gender yang akhir-akhir ini

1 Arimbi Heroepoetri, dalam artikel Sekilas Masalah Lingkungan di Indonesia yang dimuat dalam kumpulan artikel Gender, Lingkungan dan Pengurangan Kemiskinan diterbitkan oleh kerja sama DFID British Council Link Program Team, University of Brighton UK, dan Program Kajian Wanita Pasca Sarjan UI, 2003.

Page 14: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

marak diusung oleh beberapa kalangan ternyata masih belum sepenuhnya mampu

mengangkat perempuan dari ketertindasan, eksploitasi dan keterpurukan.

Ketika terjadi kerusakan lingkungan yang merupakan akibat dari

penggunaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan,

maka perempuan menjadi pihak yang paling beresiko terkena dampak dari

kerusakan lingkungan tersebut. Kehidupan perempuan sebagian besar memang

bersentuhan langsung dengan alam, mulai dari kegiatan rumah tangga, produksi,

konsumsi hingga kegiatan sosial perempuan, pendek kata perempuan lebih sering

berhubungan langsung dengan alam ketimbang laki-laki.

Peran perempuan dalam melestarikan lingkungan memang belum banyak,

namun bukan berarti tidak ada. Ruang untuk keterlibatan perempuan secara lebih

mendalam juga dirasa belum memadai. Perempuan sering tidak dilibatkan dalam

sebagian besar kebijakan dan kontrol terhadap sumber daya alam yang menopang

kehidupan mereka. Padahal pada target capaian Millenium Development Goals

(MDG’s) pada tahun 2015, mensyaratkan pentingnya keterlibatan perempuan

pada semua tujuan yang akan di capai. Mengikutsertakan perempuan dalam

pengelolaan lingkungan adalah agar perempuan memahami betapa pentingnya

lingkungan sehingga perempuan akan menjaga, memelihara lingkungan, dengan

demikian perempuan akan mempunyai andil besar untuk menjaga, memelihara

lingkungan dengan baik dan juga dapat menjaga kebersihan lingkungan dari

lingkup yang paling kecil.2

2Handout Seminar Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup Berwawasan Gender, 11 September 2007, P3G LPPM UNS dengan KLH RI

Page 15: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Sejauh ini tercatat ada 18 perempuan-perempuan perkasa pemerhati

lingkungan dari sembilan propinsi di Indonesia penerima penghargaan Kalpataru

selama kurun waktu 1980 sampai 2008.3 Jumlah tersebut dirasa masih sangat

minim. Di samping itu, masih banyak ibu rumah tangga kita yang belum

memahami betul pentingnya menjaga lingkungan, mereka tidak memilah sampah

rumah tangga, melakukan pemborosan dalam penggunaan plastik, dan

sebagainya. Padahal dampak kerusakan lingkungan lebih sering dirasakan oleh

perempuan, seperti yang telah penulis sebutkan sebelumnya. Contoh sederhana

adalah ketersediaan air. Berkurangnya ketersediaan air lebih dirasakan kaum

perempuan karena mereka merupakan pemakai air terbesar dalam rumah tangga.

Perempuan yang belum terlibat dalam pelestarian lingkunga tersebut bukan berarti

mereka tidak tergerak atau acuh terhadap permasalahan lingkungan, namun bisa

jadi arena keterbatasan pengetahuan dan akses yang mereka miliki.

Kedekatan antara perempuan dan lingkungan menumbuhkan paham

ecofeminisme. Paham ecofemisme muncul pertama kali pada tahun 70-an. Adalah

Francoisc d’Eaubonne seorang feminis Prancis yang memperkenalkan

ecofeminisme. Dalam karangannya yang berjudul Le Feminisme ou la Mort (1974)

ia mengemukakan bahwa kontrol lelaki terhadap produksi dan seksualitas

perempuan telah mengakibatkan kerusakan ganda pada lingkungan melalui

surplus produksi dan kelebihan populasi melalui surplus kelahiran. Menurut

D’Eaubonne, pertalian antara perempuan/keperempuanan dan sikap ramah tamah

3 Nur R Fajar, www.antaranews.com , Maret 2009 diakses pada tanggal 11 Mei 2010

Page 16: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

terhadap alam dunia dalam mencari perubahan sosial akan mengatasi masalah dan

memperlihatkan kkedekatan dengan alam, dibandingkan dengan lelaki.4

Di belahan dunia selatan, gerakan ecofeminisme dipelopori oleh Vandana

Shiva. Shiva mengungkapkan adanya gendered nature atau alam memiliki

dimensi gender. Ekofeminisme menurut Vandana Shiva adalah keseluruhan cara

pandang dunia yang lebih dari sekadar menggabungkan penyelamatan lingkungan

dengan perjuangan hak-hak perempuan, melainkan juga meliputi seluruh

kompleks persoalan yang dihadapi manusia, dari kemiskinan, kelaparan,

penolakan privatisasi air, penghapusan utang, perdamaian dunia, antirekayasa

genetika dan plasma nuftah, dan gongnya adalah menolak pasar bebas.5

Gadis Arivia dalam artikel Ekofeminisme: Lingkungan Hidup Berurusan

dengan Perempuan mengungkapkan jika perempuan dan alam mempunyai

kesamaan simbolik karena sama-sama ditindas oleh manusia yang berciri

maskulin. Dalam praktek-paktek yang berkaitan dengan lingkungan hidup ada

hubungan kekuasaan yang tidak adil, memarginalisasikan perempuan dan merusak

lingkungan. Misalnya di masyarakat pedesaan di negara yang sedang

berkembang, relasi kekuasaan yang tidak seimbang antara perempuan dan laki-

laki mempengaruhi jenis tanaman apa yang akan ditanam.6

Permasalahan lingkungan hidup termasuk di dalamnya permasalahan

tentang sampah yang hingga kini masih belum juga ditemukan solusinya secara

global. Penanganan sampah yang ada selama ini selalu bertumpu pada pendekatan

4 Mary Mellor dalam artikel berjudul Pemikiran Ekofeminis (1997) yang dimuat dalam kumpulan artikel Gender, Lingkungan dan Pengurangan Kemiskinan, ibid, 2003. 5 www.ccde.com diakses tanggal 13 Februari 2010 pukul 11:56:38 6www.ghelp.com diakses tanggal 13 Februari 2010 pukul 11:13:42

Page 17: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

akhir (end of pipe), yakni memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang

lain (TPS/TPA). Penanganan sampah yang demikian sama halnya dengan

memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat yang lain. Bila hal ini terus

menerus dilakukan maka dalam beberapa dekade ke depan bumi tercinta ini akan

penuh dengan timbunan sampah.

Merespon kondisi tersebut, pemerintah mengeluarkan UU Pengelolaan

Sampah no 18 tahun 2008. Dalam UU tersebut tersebut pemerintah mendorong

adanya pengelolaan sampah langsung dari sumbernya. Sumber sampah

berdasarkan UU tersebut adalah asal dari timbulan sampah, seperti rumah tangga,

industri, pusat perbelanjaan, perkantoran dan sebagainya. UU Pengelolaan

Sampah tersebut juga menjelaskan pentingnya kegiatan 3R (Re-use, Reduce, &

Recycle) 7 agar volume sampah tidak terus bertambah.

Maka melibatkan perempuan dalam hal pengelolaan sampah adalah salah

satu cara terbaik yang dapat ditempuh demi terciptanya lingkungan hidup yang

lebih baik di masa mendatang. Namun seringkali perempuan belum memiliki

pemahaman yang cukup tentang penglolaan sampah, khususnya sampah rumah

tangga. Perempuan memiliki andil yang sangat besar di kehidupan rumah tangga

masing-masing, sehingga perempuan akan lebih mudah mengorganisir gerakan-

gerakan pro lingkungan di lingkup rumah tangga masing-masing. Selain itu,

7 Reduce : mengurangi atau meminimalisir barang atau material yang menimbulkan sampah,

seperti mengurangi penggunaan kantong plastik Reuse : memakai kembali , menggunakan barang yang dapat dipakai berulang-ulang serta

menghindari barang atau material sekali pakai, buang. Seperti menggunakan kotak makan ketika membeli makanan ketimbang menggunakan bungkus styrofoam

Recycle : Mendaur ulang ulang barang atau material yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang memiliki manfaat. Hal ini dapat memperpanjang masa pemakaian barang tersebut sebelum menjadi sampah. Seperti menggunakan plastic bekas pembungkus kopi sebagai kantong blanja

Page 18: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

faktor kedekatan perempuan dengan lingkungan hidup juga menjadi salah satu

alasan yang kuat, ketika keseimbangan alam terganggu akibat adanya timbunan

sampah, perempuanlah yang akan merasakan dampaknya pertama kali.

Berangkat dari kesadaran tersebut, maka di Dusun Badegan Bantul

dibentuklah sebuah Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat –

selanjutnya penulis singkat dengan BKKLBM- yang memiliki program unggulan

salah satunya adalah Bank Sampah Gemah Ripah (Gerakan Memilah dan Me-

reuse Sampah). Bambang Suwerda, SST,M.Si salah seorang warga Dusun

Badegan yang mencetuskan ide pembentukan BKKLBM. Berawal dari

keprihatinan melihat kondisi lingkungan yang ada ditambah pula musibah gempa

yang melanda Bantul di tahun 2006 lalu, terbentuklah lembaga tersebut.

BKKLBM menjawab krisis lingkungan dengan tidakan nyata serta melibatkan

masyarakat, khususnya perempuan, bukan mengabaikan atau memandang

perempuan sebelah mata.

Salah satu program pokok dalam pelestarian lingkungan adalah pengelolaan

sampah yang berbasis masyarakat. Sampah yang dikelola di BKKLBM paling

banyak berasal dari sampah rumah tangga. Dengan demikian secara tidak

langsung BKKLBM telah membantu meningkatkan kualitas perempuan dalam hal

pengelolaan sampah. Perempuan, ibu-ibu rumah tangga di Dusun Badegan Bantul

dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan rumah tangga. Di samping itu,

BKKLBM juga memberikan pembelajaran baru bagi perempuan dan masyarakat

luas di Dusun Badegan Bantul tentang pengelolaan sampah dan lingkungan yang

benar dan bermanfaat bagi keberlangsungan lingkungan hidup.

Page 19: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dibuat untuk memfokuskan kajian dalam penelitian ini

sehingga, mempermudah proses pengambilan data dan pelaporan hasil penelitian.

Oleh karena itu pada penelitian ini pun dibuat rumusan masalah, yaitu :

1. Bagaimana partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah melalui

Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat?

2. Bagaimana peran Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis

Masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan pengelolaan lingkungan

di Dusun Badegan Bantul Yogyakarta?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah

melalui Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di

Dusun Badegan Bantul Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui peran Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis

Masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan pengelolaan sampah di

Dusun Badegan Bantul Yogyakarta.

Page 20: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bagaimana partisipasi perempuan

dalam pengelolaan sampah, serta peran BKKLBM dalam pemberdayaan

perempuan dan pengelolan sampah.

2. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan, serta

memperluas khasanah ilmu terutama kajian-kajian sosiologis yang

berhubungan dengan partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah

serta tentang peran LSM/Ormas dalam hal pemberdayaan perempuan dan

pengelolaan lingkungan.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Persoalan lingkungan hidup, pengelolaan sampah dan limbah tidak dapat

dilepaskan begitu saja dari campur tangan masyarakat. Masyarakat dengan

individu-individu di dalamnya sebagai komponen terpenting dalam upaya

menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Masyarakat merupakan objek ilmu sosiologi. Sosiologi berasal dari bahasa

Yunani socio dan logos yang secara harfiah berarti ilmu tentang masayarakat.

Beberapa tokoh memberikan definisi sosiologi yang berbeda-beda, meskipun

substansinya tetap sama yakni mempelajari masyarakat. Pitirim A Sorokin

mendefinisikannya sebagai berikut :

“….adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala

Page 21: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

ekonomi dengan agama, dsb); antara gejala-gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial; serta mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial. ” 8

Selo Soemardjan dan Solaeman Sumardi memberikan definisi sosiologi sebagai

berikut :

“Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.”9

Selain kedua tokoh tersebut, Roucek dan Warren juga mengemukakan definisi

sosiologi sebagai :

“ …ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok. “10

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sosiologi

mempelajari masyarakat dengan melihat hubungan timbal balik antara manusia

dengan lingkungan sekitarnya, termasuk didalamnya proses-proses sosial, struktur

sosial, gejala sosial atau non-sosial serta perubahan sosial yang terjadi.

Permasalahan masyarakat terus berkembang seiring dengan perkembangan

zaman. Masyarakat bergerak dan berubah, perubahan-perubahan tersebut dapat

dianalisis dengan berbagai macam teori dan paradigma yang ada di dalam ilmu

sosiologi. George Ritzer dalam bukunya Sosiologi Ilmu Pengetahuan

Berparadima Ganda menyebutkan, terdapat tiga paradigma yang digunakan dalam

Sosiologi, yaitu Paradigma Fakta Sosial, Paradigma Definisi Sosial dan

8 Soerjono Soekanto,Sosiologi Suatu Pengantar,2006, hlm 19 9 Ibid,hlm 20 10 Ibid,hlm 19

Page 22: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Paradigma Perilaku Sosial. Pada penelitian ini penulis menggunakan paradigma

perilaku sosial yang sesuai dengan permasalahan yang akan penulis kaji.

Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatiannya kepada antar hubungan

antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud terdiri dari

dari :

a. Bermacam-macam objek sosial

b. Bermacam-macam objek non sosial

Prinsip yang menguasai antar hubungan individu dengan objek sosial adalah

sama dengan prinsip yang menguasai hubungan antara individu dengan objek

non-sosial. Pokok persoalan sosiologi menurut paradigma ini adalah tingkah laku

indiviu yang berlangsung dalam hubungannya dengan faktor lingkungan yang

menghasilkan akibat-akibat atau perubahan dalam faktor lingkungan

menimbulkan perubahan terhadap perilaku. Jadi terdapat hubungan yang

fungsional antara tingkah laku dengan perubahan yang terjadi di lingkungan

aktor.11

Teori-teori yang terdapat dalam paradigma ini adalah Teori Behaviorial

Sociology dan Teori Exchange. Sesuai dengan issue yang penulis angkat, maka

teori yang digunakan adalah teori behavioral sociology.

Behavioral sociology dibangun dalam rangka menerapkan prinsip-prisip

psikologi perilaku ke dalam sosiologi. Teori ini memusatkan perhatiannya pada

hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di dalam lingkungan aktor

11 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, 2002, hlm 72-72

Page 23: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dengan tingkah laku aktor. Teori ini berusaha menerangkan tingkah laku yang

terjadi melalui akibat-akibat yang mengikutinya kemudian. 12

Berbicara tentang partisipasi masyarakat, sedikit banyak tentu akan

berkaitan dengan konsep Community Development. Partisipasi merupakan salah

satu unsur terpenting dalam konsep community development. Seperti dikutip dari

Hasim dan Remiswai, Community Development merupakan satu pendekatan

pekerjaan sosial yang bekerja dengan komunitas dan melibatkan partisipasi aktif

dari komunitas terutama komunitas lokal dalam memenuhi kebutuhan dan

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan menggunakan sumber-

sumber yang tersedia di dalamnya. 13

Partisipasi menjadi salah satu faktor terpenting agar terciptanya lingkungan

hidup yang lebih baik. Sherry Arnstein mendefinisikan strategi partisipasi yang

didasarkan pada distribusi kekuasaan antara masyarakat (komunitas) dengan

badan pemerintah (agency). Dengan pernyataannya bahwa partisipasi masyarakat

identik dengan kekuasaan masyarakat (citizen partisipation is citizen power).14

Arnstein kemudian mengelompokkan partisipasi dalam beberapa tipe yang

mewakili proses-proses partisipasi yang berbeda-beda, yang didasarkan pada

distribusi kekuasaan. Tipe-tipe partisipasi tersebut lebih dikenal dengan 8 tangga

partisipasi Arnstein. Arnstein menggunakan anak tangga karena masing-masing

anak tangga merupakan tahapan-tahapan partisipasi yang memiliki karakter

masing-masing.

12 Ibid, hlm 74 13 Dr Hasim, M.Si, dkk, Community Development Berbasis Ekosistem, 2009, hlm 47 14 Diunduh dari http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/partisipasi/ pada tanggal 18 September 2010 pukul 23:04 wib

Page 24: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Bagan Tangga partisipasi menurut Arnstein15

Tangga terbawah merepresentasikan kondisi tanpa partisipasi (non

participation), meliputi: (1) manipulasi (manipulation) dan (2) terapi (therapy).

Kemudian diikuti dengan tangga (3) menginformasikan (informing), (4)

konsultasi (consultation), dan (5) penentraman (placation), dimana ketiga tangga

itu digambarkan sebagai tingkatan tokenisme (degree of tokenism). Tokenisme

dapat diartikan sebagai kebijakan sekadarnya, berupa upaya superfisial (dangkal,

pada permukaan) atau tindakan simbolis dalam pencapaian suatu tujuan. Jadi

sekadar menggugurkan kewajiban belaka dan bukannya usaha sungguh-sungguh

untuk melibatkan masyarakat secara bermakna. Tangga selanjutnya adalah (6)

15 ibid

Page 25: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kemitraan (partnership), (7) pendelegasian wewenang / kekuasaan (delegated

power), dan (8) pengendalian masyarakat (citizen control). Tiga tangga terakhir

ini menggambarkan perubahan dalam keseimbangan kekuasaan yang oleh

Arnstein dianggap sebagai bentuk sesungguhnya dari partisipasi masyarakat.16

Pada tataran pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, konsep-

konsep tersebut menurut penulis sangat dapat diterapkan. Manajemen sampah

yang selama ini diberlakukan hanyalah memindahkan sampah dari rumah ke

tempat sampah tingkat desa atau kelurahan kemudian dipindah lagi ke tempat

pembuangan akhir milik pemkot, pemkab ataupun pemprov. Hal ini tentu bukan

penyelesaian yang solutif. Memindahkan sampah dari satu TPS ke TPS lain

kemudian ke TPA sama halnya dengan memindahkan masalah. Sehingga

diperlukan sistem pengelolaan sampah yang berbasis partisipasi masyarakat agar

masyarakat menyadari akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak

memusuhi sampah, namun dengan mendayagunakan atau mendaur-ulang sampah.

Volume sampah yang terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya

tingkat konsumsi masyarakat menjadikan permasalahan sampah semakin

kompleks. Mengurangi konsumsi sampah bisa dijadikan salah satu cara untuk

mengurangi timbulan sampah, namun hal tersebut tentu berpengaruh pada

perekonomian, dimana hal tesebut dapat menurunkan minat konsumsi masyarakat

pada barang-barang tertentu. Hal ini membuktikan bahwa sampah merupakan

permasalah yang berkaitan dengan semua bidang, kesehatan. Lingkungan, social,

16 Arif Aliadi dkk, Peranserta Masyarakat dalam Pelestarian Hutan; Studi di Ujung Kulon Jawa Barat, Tenganan Bali, Krui Lampung, 1994, hlm 3-5

Page 26: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

budaya dan perekonomian. PB Anand dalam jurnalnya Waste Management in

Madras Revisited menyebutkan

“Waste is an inevitable by-product (for some, a consequence) of economic development; in per capita terms, the greater the GNP, the greater the quantity of waste produced each day. We also know that as low or middle-income countries pursue economic growth, their urban populations grow: the greater the GNP per capita, the greater the percentage of population living in urban areas. At the same time, in most cities, external costs are not internalized – for example, the consumption of resources such as fresh water or the pollution of rivers and waterways. While waste production rates increase with economic growth, so too do the social and environmental costs of disposal of these wastes; but many of these costs are hidden (for instance, treating the cost of governmentowned land used for waste landfill operations as zero). Economists would argue that to become sustainable, such cities would have to stop “freeloading” and would have to pay the long-term marginal costs for consuming the resources. Deciding on what the city should pay is one thing; translating this into costs for citizens and businesses (as user charges) is another. Research into issues of how citizens value these improvements and what institutional arrangements they prefer gains relevance in such a context.”17

Dalam tulisan tersebut disebutkan sampah merupakan produk tidak

terelakkan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi. Semakin besar GNP

suatu Negara, semakin besar pula sampah yang dihasilkan setiap hari. Negara-

negara berkembang pun juga mengupayakan pertumbuhan ekonomi, populasi di

perkotaan tumbuh dengan pesat, semakin besar GNP per kapita maka akan

semakin besar pula populasi penduduk di perkotaan. Pada saat yang bersamaan, di

banyak kota, pengeluaran biaya tidak diinternalisasikan, seperti biaya untuk

penyediaan air bersih, polusi sungai dan sebagainya. Sementara tingkat polusi

limbah juga meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Jurnal tersebut

secara jelas menyebutkan keterkaitan pertubuhan ekonomi dengan volume

17 Waste Management in Madras Revisited oleh PB Anand dari kumpulan jurnal Environment and Urbanization Vol 12 No 2 Oktober 2009 diunduh dari http://eau.sagepub.com/content/11/2/161 pada tanggal 8 Agustus 2010 pukul 10:20:18

Page 27: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sampah setipa hari. Bila hal yang demikian tidak tertangani maka akan sangat

berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.

Mengelola atau mendaur-ulang sampah dapat menjadi salah satu pilihan

cerdas demi kelangsungan bumi ini. Mengelola sampah, terutama sampah rumah

tangga sehingga bernilai ekonomis bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Bagi

seorang ibu rumah tangga kegiatan memilah, memilih dan mengolah sampah ini

secara tidak langsung menjadi program pemberdayaan bagi mereka.

Pengelolaan sampah dan pengelolaan lingkungan yang baik membutuhkan

partisipasi perempuan disamping juga peran dari stake holder, dalam hal ini

BKKLBM (sebagai organisasi masyarakat), serta instansi pemerintah yang

memang berkaitan. Hal ini sebagaiman tercantum dalam jurnal Partnerships in

urban environmental management: an approach to solving environmental

problems in Nakuru, Kenya yang ditulis oleh Samson Wokabi Mwangi.

Disebutkan dalam jurnal tersebut

“...urban environmental management cannot successfully be achieved or sustained without cooperative and collective action between different actors. The potential role of partnership will not easily be realized unless a number steps are taken changes in attitude occur.”18

Manajemen lingkungan yang baik dan berkelanjutan tidak akan tercapai

tanpa adanya tindakan bersama antar aktor. Peran-peran yang potensial tidak akan

terwujud bila tidak adanya perubahan dalam perilaku atau sikap. Senada dengan

hal tersebut, Bambang Suwerda melalui BKKLBM nya, seolah ingin mengubah

18 Jurnal Partnerships In Urban Environmental Management: An Approach To Solving Environmental Problems In Nakuru, Kenya yang ditulis oleh Samson Wokabi Mwangi dari kumpulan jurnal Environment and Urbanization Vol 12 No 2 Oktober 2009 diunduh dari http://eau.sagepub.com/content/11/2/161 pada tanggal 8 Agustus 2010 pukul 10:19:08

Page 28: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

perilaku masyarakat serta menyadarkan perempuan untuk sebuah tujuan yang

bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.

Keterlibatan masyarakat khususnya perempuan dalam pengelolaan sampah

merupakan salah satu cara efektif untuk menggulangi permasalahan sampah,

khususnya sampah rumah tangga. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan

Budi Gunarto dalam penelitian skripsi mengenai Rancangan Model Managemen

Pengelolaan Sampah Kota Berbasis Pada Partisipasi Kaum Perempuan Khusunya

Ibu Rumah Tangga di Pemukiman dan Optimaslisasi Peran Pemulung di Kota

Surakarta pada tahun 2002. Penelitian Gunarto ini dilandasi akan permasalahan

sampah di berbagai kota. Penanganan sampah yang hanya menggunakan

pendekatan end of pipe tidak memberikan solusi melainkan justru mendatangkan

permasalahan baru, seperti TPA Akhir yang mulai penuh, bermunculannnya

penyakit yang disebabkan timbunan sampah, banjir dan sebagainya. Penelitian

yang diadakan pada 8 tahun silam tersebut membuktikan bahwa permasalahan

sampah dari dulu hingga sekarang masih belum tertangani dengan baik. Secara

umum pemerintah masih menggunakan pendekatan end of pipe. Penanganan

sampah setelah sampai di TPA pun hanya dengan metode open dumping maupun

sanitary landfill. Meskipun pada prakteknya di beberapa TPA lebih sering

digunakan metode open dumping. Seperti disebutkan Gunarto dalam

penelitiannya, Reduce, Reuse dan Recycle adalah model relatif aplikatif dan

bernilai ekonomis yang dapat diterapkan pada skala kawasan sehingga

memperkecil kuantitas dan kompleksitas sampah. Kini metode tersebut dirasa

masih sangat relevan digunakan untuk menangani permasalahan sampah, pada

Page 29: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

skala rumah tangga misalnya seperti yang dirintis oleh Bambang Suwerda, S.ST,

M.Si di Badegan Bantul. Meskipun menggunakan model yang sama, pengelolaan

sampah di Dusun Bantul lebih terpadu dengan mengandalkan komunitas

masyarakat serta terorganisasi lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya

pembentukan BKKLBM beserta divisi-divisinya. Penelitian yang dilakukan oleh

Gunarto lebih menitikberatkan pada peran pemulung dan ibu rumah tangga di

sekitar TPA Putri Cempo Mojosongo sedangkan yang terjadi di Dusun Badegan

Bantul adalah justru bertujuan mengurangi keberadaan pemulung di TPA

Piyungan maupun di Dusun Badegan khusunya.

F. KONSEP YANG DIGUNAKAN

1) Lingkungan hidup

Lingkungan hidup merupakan sistem kehidupan dimana terdapat campur

tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Otto Sumarwoto

mendefinisikan lingkungan hidup sebagai ruang yang ditempati suatu

makhluk hidup dengan benda hidup dan benda tak hidup. 19 Istilah

Lingkungan hidup dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup

di alam yang ada di bumi atau bagian dari bumi, yang berfungsi secara

alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. 20

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup

19 Otto Sumarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan,2004: 23 20 id.wikipedia.com, diakses tanggal 5 Maret 2010

Page 30: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan hidup,

hubungan yang terjalin diantaranya merupakan hubungan resiprositas,

dimana manusia dan lingkungan sama-sama saling membutuhkan satu

sama lain.

2) Pengelolaan Sampah

Berdasarkan kamus istilah lingkungan (1994)21, Sampah adalah bahan

yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau

utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat

dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau

buangan. Sampah merupakan sisa atau materi yang tidak lagi digunakan

dan memang harus dibuang. Persoalan sampah menjadi persaoalan yang

sangat serius mengingat jumlah sampah yang kian hari kian menumpuk.

Indonesia termasuk negeri dengan penanganan sampah yang buruk.

Banyak perusahaan-perusahaan industri besar yang menghasilkan

sampah kimia beracun namun tidak mengolahnya sesuai standar.

Pengelolaan sampah secara tepat dan berkelanjutan sangat diperlukan

demi terciptanya lingkungan yang bebas sampah. Ensiklopedi bebas

Wikipedia mengartikan Pengelolaan sampah adalah pengaturan yang

berhubungan dengan pengendalian timbunan sampah, penyimpanan,

pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan sampah. Pengelolaan

21 Dikutip dari blog www.anafio.multiply.com diakses tanggal 11Maret 2010 pukul 19:50:13

Page 31: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sampah yang tepat akan berdampak positif bagi lingkungan. Idealnya,

pengelolaan sampah juga melibatkan warga masyarakat, dengan begitu

masyarakat akan mengerti bahwa sampah bisa menjadi bahaya yang

mengancam setiap saat bila tidak tertangani dengan tepat. Adapun untuk

membatasi kajian dalam penelitian ini, pengelolaan sampah yang penulis

maksudkan disini adalah pengelolaan sampah rumah tangga.

3) Partisipasi Perempuan

Partisipasi merupakan sebuah konsep yang dewasa ini semakin sering

digunakan dalam pemberdayaan masyarakat. Partisipasi memungkinkan

masyarakat untuk turut serta ambil bagian dan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan maupun kebijakan yang akan diterapkan pada

masyarakat. Partisispasi sering diartikan dalam kaitannya dengan

pembangunan sebagai pembangunan masyarakat yang mandiri,

perwakilan, mobilisasi sosial, pembagian sosial yang merata terhadap

hasil-hasil pembangunan, penetapan kelembagaan khusus, demokrasi

politik dan sosial, reformasi sosial, atau bahkan yang disebut revolusi

rakyat.

4) Pemberdayaan Perempuan

Konsep Pemberdayaan sebagai terjemahan empowerment mengandung

dua pengertian yaitu (1) to give power or authority, mengalihkan

kekuatan atau mendelegasikan ke pihak yang lain, (2) to give ability to

atau to enable, usaha untuk memberi kemampuan atau

Page 32: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

memberdayakan.22 Menurut Y Sugeng pemberdayaan merupakan alat

penting dan strategis untuk memperbaiki, memperbaharui dan

meningkatkan kinerja organisasi baik organsasi yang bergerak dalam

kegiatan pemerintahan maupun organisasi yang bergerak dalam kegiatan

dunia usaha/swasta.23 Pemberdayaan perempuan merupakan suatu

uasaha, proses yang bertujuan memberikan kemampuan bagi perempuan

sehingga perempuan dapat lebih banyak berperan dalam masyarakat.

Perempuan tidak lagi pasif serta tidak lagi tertinggal.

G. KERANGKA BERPIKIR

Manusia dan alam, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Manusia hidup berdampingan dengan alam. Kajian tentang hubungan manusia

dan alam/lingkungan hidup telah ada sejak tahun 1980. Bermula dari adanya

kajian psikologi mengenai kesadaran ekologi (ecological awareness). Sosiologi

sendiri termasuk salah satu bidang ilmu yang juga memberikan perhatian pada

bidang lingkungan. Sosiologi lingkungan dicanangkan keberadaannya oleh Riley

Dunlap dan William Cotton di tahun 1978. 24 Sejak saat itu kajian mengenai

sosiologi lingkungan terus berkembang.

Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga lingkungan dirasa mulai

pudar. Berbagai macam kecanggihan teknologi dan industri yang kini dinikmai

seluruh umat manusia di dunia harus dibayar mahal dengan rusaknya ekosistem

22 Randy R Wrihnatolo et all, Manajemen Pemberdayaan, Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat, 2007:115-116 23 Drs.Y. Sugeng, SU, MM, Pemberdayaan Masyarakat, 2008, hlm 1 24 Rahmat K Dwi Susilo, Sosiologi Lingkungan, 2007, hlm 5

Page 33: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

alami. Hutan-hutan gundul, permasalahan sampah, air yang tercemar, polusi udara

dan suara adalah beberapa diantara sekian banyak persoalan lingkungan sebagai

dampak dari perbuatan manusia. Selama ini, manusia cenderung mengeksploitasi

alam dengan kandungan di dalamnya secara besar-besaran tanpa peduli dengan

kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Manusia modern merupakan representasi

paham antroposentrisme. Paham ini memandang alam sebagai alat untuk

menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia. Mengutip Susilo, orientasi

manusia kepada alam tidak diletakkan sebagai tujuan tindakan sosial manusia,

melainkan alam haya sebatas sebagai alat bagi kepentingan manusia. Mental

manusia antroposentris terwujud dalam bentuk manusia berkarakter pembuka dan

pendobrak lahan baru. 25 Karakteristik manusia seperti ini sangat identik dengan

kehidupan manusia sekarang. Manusia selalu mencari cara agar terus maju dan

mangeksploitasi alam untuk mengeruk semua kekayaan alam.

Lambat laun, budaya yang tercipta di lingkungan masyarakat menjadi

budaya yang tidak mencintai lingkungan. Membuang sampah dan limbah rumah

tangga di sungai, terbiasa memakai plastik, styrofoam dan bahan yang sulit diurai

tanah yang lain dianggap sebagai suatu hal yang lumrah. Masyarakat kita tanpa

sadar telah “turut andil” dalam membuat kerusakan di bumi. Indonesia

menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya yang belum tertangani dengan

baik.26 Maka perlu ada sebuah solusi konkret serta efektif sebagai upaya

menyelamatkan lingkungan.

25 Op.Cit, hlm 62 26 Op.Cit, hlm 67

Page 34: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Memberikan edukasi yang benar tentang sampah menjadi pe-er besar bagi

pemerintah. Pemahaman dan cara pandang masyarakat tentang sampah perlu

diubah. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan masyarakat dalam

pengelolaan sampah di lingkup yang kecil. Hal ini tentu bukan perkara mudah.

Banyak pihak terkait yang harus dilibatkan misalnya, Pemda, NGO, Ormas dan

sebagainya.

Menyediakan ruang partisipasi bagi masyarakat terutama perempuan dalam

pengelolaan sampah, terutama sampah rumah tangga secara tidak langsung juga

dapat dikatakan sebagai upaya pemberdayaan. Perempuan diajak untuk lebih

proaktif dalam menangani kasus-kasus mengenai lingkungan di wilayah mereka.

Dengan adanya konsep partisipasi yang dikembangkan oleh BKKLBM, maka

perempuan secara tidak langsung telah diberdayakan untuk memahami dan

mencintai lingkungan. Pemberdayaan ini bukan berarti mengeksploitasi

perempuan namun untuk memberikan pengetahuan serta meningkatkan kapasitas

perempuan di Dusun Badegan agar lebih memahami lingkungannya demi masa

depan yang lebih baik.

H. METODOLOGI

1. Jenis Penelitian,

Penelitian ini menggunakan metode penelitan kualitatif. Penelitian

kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (1994) adalah sebagai kajian yang

“multimethod in focus involving an interpretative naturalistic approach to

Page 35: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

its subjek matter” 27 Untuk mempermudah pendefinisian dari konsep

penelitian kualitatif maka dirumuskan karakteristik penelitian kualitatif.

Berikut, karakteristik penelitian kualitatif

a. Data penelitian diperoleh secara langsung dari lapangan bukan dari

laboratorium atau penelitian yang terkontrol.

b. Penggalian data dilakukan secara alamiah, melakukan kunjungan pada

situasi alamiah subyek

c. Untuk memperoleh makna baru dalam bentuk kategori-kategori

jawaban, periset wajib mengembangkan situasi dialogis sebagai situasi

yang alamiah28

Penelitian kualitatif bertolak dari asumsi dasar bahwa realitas sosial

tidak mempunyai makna didalam dirinya sendiri melainkan sangat

tergantung pada interpretasi atau arti yang diberikan oleh seorang individu

kepadanya.

Untuk mendesain kerangka penelitian ini peneliti akan menggunakan

strategi penelitian studi kasus. Sesuai dengan rumusan masalah penelitian

ini. Studi kasus di gunakan untuk menjawab pertanyaan bagaimana atau

mengapa (how or why).29

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambi lokasi di Dusun Badegan Kelurahan Bantul,

Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul Yogyakarta dengan pertimbangan

BKKLBM berada di dusun tersebut. 27 Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, 2006:4. 28 Ibid hlm 25 29 Robert K Yin, Studi Kasus, Desain dan Metode, 2002:1

Page 36: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Jenis Data

Penulis dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data, yakni :

a. Data Primer

Sumber data primer diperoleh dari key informan, yang menjadi

informan kunci sekaligus membukakan peta kondisi lapangan untuk

kemudian diperoleh subjek penelitian (informan) lain yang dibutuhkan

peneliti. Data primer ini sendiri di peroleh dari hasil wawancara

dengan informan yang merupakan tokoh masyarakat Dusun Badegan,

ibu rumah tangga nasabah Bank Sampah, pengelola Bank Sampah dan

sebagainya.

b. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari secara tidak langsung.

Data sekunder biasanya diperoleh dari data-data tertulis, seperti arsip,

buku, hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan sebagainya yang dapat

mendukung peneliti dalam menganalisis masalah. Dalam hal ini,

referensi atau data tertulis dapat diperoleh dari dokumen-dokumen

milik BKKLBM ataupun data lain yang dapat mendukung penelitian

ini.

4. Teknik Pengumpulan Data,

Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus

memiliki enam teknik dalam pengumpulan data atau sumber bukti, yakni

dokumen, rekaman arsip, wawancara, observasi langsung, observasi

Page 37: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

partisipasan serta perangkat-perangkat fisik. 30 Penulis menggunakan tiga

teknik pengumpulan data, yakni:

a. Observasi partisipatoris

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat

nonverbal. Pada observasi partisipastoris, peneliti terlibat secara

langsung di dalam kegiatan-kegiatan yang sedang diamati. Dalam

hal ini peneliti memeliki peranan ganda, yaitu sebagai peneliti dan

pelaku kegiatan.31

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan wawancara dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh

pewawancara. 32 Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk

menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai

para pribadi, peristiwa, aktifitas, organisasi, perasaan, motivasi,

tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan dan

sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai

bagian dari pengalaman masa lampau dan memproyeksikan hal-hal

itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan

datang. 33 Peneliti menggunakan teknik wawancara open-ended yang

30 Ibid, hlm101 31 Y.Slamet, Metode Penelitian Sosial, 2006:85-86 32 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, 2005:168 33 Agus Salim, Op.Cit, 2006:58

Page 38: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

lazim digunakan pada penelitian studi kasus, dimana peneliti dapat

bertanya kepada informan kunci mengenai fakta-fakta suatu

peristiwa serta opini mereka mengenai peristiwa yang ada.34

Wawancara dilakukan dengan cara semi-formal, sehingga informan

lebih leluasa dalam menjawab, tidak kaku, namun tetap beracuan

pada daftar pertanyaan yang telah penulis buat sebelum melakukan

wawancara agar informasi yang diperoleh tidak terlalu melebar,

meskipun pada pelakasanannya, daftar pertanyaan tersebut

berkembang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

c. Dokumentasi

Pada penelitian ini penulis juga menggunakan data-data yang

diperoleh dari sumber dokumentasi yang dapat berupa hasil

penelitian, dokumen-dokumen administratif, artikel, dan buku yang

dapat mendukung penelitan ini. Dokumen-dokumen tersebut

diperoleh dari BKKLBM maupun dari sumber-sumber yang lain.

Peneliti juga melakukan pendokumentasian selama melakukan

observasi berupa foto, rekaman wawancara, serta fieldnote.

5. Teknik Pengambilan Sampel,

Pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif memiliki fungsi

yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Sampling dalam penelitian

kualitatif sering juga dinyatakan sebagai internal sampling. Sampling yang

34 Robert K Yin,Op.Cit,hlm108

Page 39: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

bersifat internal, sampel diambil untuk mewakili informasinya, dengan

kelengkapan dan kedalaman datanya.35

Dalam penelitian ini pengambilan sampel tidak dilaksanakan secara

kaku, melainkan lentur sesuai dengan kebutuhan penelitian. Teknik untuk

pengambilan sampel pada penelitian ini akan menggunakan teknik

purposive sampling yaitu pengambilan sample yang didasarkan atas

berbagai pertimbangan tertentu. Purposive sampling memiliki

kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap

mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan data

dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Bahkan di dalam

pelaksanaan pengumpulan data pilihan informan dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam meperoleh data. Teknik

yang digunakan adalah Snowball Sampling. Snowball Sampling adalah

penarikan sampel secara bertahap yang semakin lama jumlah inforannya

semakin banyak.36 Adapun jumlah informan yang penulis wawancarai

dalam penelitian ini sebanyak 10 orang dan 1 orang informan kunci

dengan rincian sebagai berikut :

· Penggagas BKKLBM : 1 orang

· Pengelola BKKLBM : 2 orang

· PKK/Dasawisma : 2 orang

· Partisipan BKKLBM/Masyarakat : 4 orang

· Tokoh Masyarakat : 1 orang

35 HB Sutopo,Metode Penelitian Kualitatif, 2005:54-55 36 Y.Slamet,Op.Cit, hlm 63

Page 40: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

· Pemerintah Kelurahan : 1 orang

Selain informan tersebut penulis juga dibantu oleh pemandu lapangan

yang disediakan oleh BKKLBM agar memudahkan penulis untuk masuk

ke dalam komunitas masyarakat Dusun Badegan. Adapun penggunaan

Snowball Sampling penulis gambarkan pada bagan di bawah ini

Pak Bambang

Mbak Yuni Pak Taufiq

Ibu Kemin Pak Panut

Ibu Tatik Ibu Ari Pak Agus Ibu Ismi

Ibu Sri

6. Validitas Data,

Validitas data diperlukan dalam suatu penelitian untuk menguji

kesahihan data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Penilitian ini

menggunakan uji validitas yang memang relevan digunakan untuk studi

kasus,yakni uji validitas konstruk.

Page 41: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Validitas konstruk dilakukan untuk menerapkan ukuran operasional

yang benar untuk konsep-konsep yang akan diteliti. Ada tiga taktik yang

bisa dipakai untuk meningkatkan validitas konstruk, yaitu:

1) Penggunaan multi sumber bukti

2) Membangun rangkaian bukti selama pengumpulan data.

3) Meminta informan kunci meninjau ulang laporan studi

kasusnya.37

7. Teknik Analisis Data

a. Analisis Digram Venn PRA

Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif

Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang

memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah

kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara

nyata. Metode PRA dicetuskan oleh Robert Chambers.

Metode dan pendekatan ini semakin meluas dan diakui kegunaannya

ketika paradigma pembangunan berkelanjutan mulai dipakai sebagai

landasan pembangunan di negara-negara sedang berkembang. Dalam

paradigma pembangunan berkelanjutan, manusia ditempatkan sebagai inti

dalam proses pembangunan. Manusia dalam proses pembangunan tidak

hanya sebagai penonton tetapi mereka harus secara aktif ikut serta dalam

perencanaa, pelaksanaan, pengawasan dan menikmati hasil pembangunan.

37 Robert K Yin,Op.Cit, 2005:41

Page 42: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam metode PRA antara lain

adalah : saling belajar dan berbagi pengalaman, keterlibatan semua

anggota kelompok dan informasi, orang luar sebagai fasilitator, konsep

triangulasi, serta optimalisasi hasil, orientasi praktis dan keberlanjutan

program. 38

Pada penelitian ini penulis memang tidak menggunakan teknik PRA

sebagai teknik penelitian, penulis hanya meminjam salah satu teknik yag

ada di dalam PRA untuk analisis antar lembaga yakni Diagram Venn.

Diagram venn dapat menggambrakan hubungan antar lembaga

berdasarkan peran serta kepentingan lembaga tersebut yang digambarkan

dalam lingkaran dengan ukuran yang berbeda, dimana lingkaran tersebut

saling berhubungan satu sama lain secara simbolis.

Diagram venn digunakan untuk menggambarkan perasaan di

kalangan peserta, kalangan organisasiatau kelompok setempat. Besarnya

pancake atau chapatti berbeda-beda satu sama lain, menggambarka bobot

berbeda yang dialokasikan pada organisasi atau kelompok dari sudut

pandang peserta. 39

b. Analisis Gender

Analisis Gender muncul karena adanya perbedaan kehidupan antara

laki-laki dan perempuan. Perbedaan tersebut memicu timbulnya

ketidakadilan pada perempuan. Budaya-budaya patriarkhi yang banyak

dianut masyarakat menjadikan posisi perempuan dipandang sebelah mata 38 Robert Chambers seperti dikutip dari buku Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan oleh Britha Mikkelsen, 2001:21 39 Op.Cit ,hlm 92

Page 43: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dibandingkan laki-laki. Tujuan dari analisis gender adalah adanya keadilan

bagi perempuan, bukan persamaan antara laki-laki dan perempuan.

Melalui teknik analisis gender berbagai kesenjangan maupun isu

gender yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungan akan dapat

teridentifikasi. Ketidakpahaman mengenai isu gender sangat

mempengaruhi kebijaksanaan dan strategi pembangunan yang berdampak

merugikan aspirasi dan kepentingan perempuan.40

Dalam teknik Analisis Gender, terdapat tujuh kerangka kerja.

Namun dalam penelitian-penelitian sosiologis kerangka kerja yang lazim

digunakan terdapa empat, yakni Kerangka Kerja Harvard, Mosser

(Perencanaan Gender), Longwee (Pemberdayaan Perempuan), dan Kabeer

(Hubungan Sosial).

Adapun kerangka kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah Kerangka Kerja Harvard. Kerangka kerja Harvard merupakan

kerangka kerja yang paling sederhana. Kerangka ini merupakan satu

jaringan (atau matriks) untuk mengumpulkan data di tingkat mikro

(komunitas atau rumah tangga).41 Kerangka analitis Harvard memiliki tiga

komponen utama, yakni :

v Profil Kegiatan

Mengidentifikasikan seluruh tugas produktif dan reproduktif serta

mengajukan pertanyaan : siapa melakukan apa?

v Profil Akses dan Kontrol 40 Dra Trisakti Handayani, et all, Konsep dan Teknik Penelitian Gender, 2008:159 41OXFAM UM Gender Learning Team, Pisau Bedah Gender,Tujuh Kerangka Analisis Gender dan Alat Perencanaan, 1995 : 27

Page 44: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Profil ini memperlihatkan siapa yang mempunyai akses terhadap

sumber daya dan kontrol atas penggunaannya. Siapa punya apa?

v Analisis Faktor dan Tren

Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh serta kecenderungan yang

terjadi.

Bagaimana kegiatan, akses, dan pola kontrol ditentukan oleh faktor

struktural (demografi, ekonomi, hukum, dan institusi) serta faktor

budaya, agama dan sikap. Apa konteks sosial dan ekonominya?

Tabel Profil Aktifitas

Aktifitas Produksi Laki-laki Perempuan

Dewasa Anak Dewasa Anak

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas 3

Aktifitas Reproduksi

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas 3

Page 45: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel Akses dan Kontrol

Tabel Analisis Faktor dan Tren

Faktor-

faktor

Dampak Kesempatan Kendala

Lk Pr Lk Pr Lk Pr

Faktor 1

Faktor 2

Faktor 3

Sumberdaya Laki-laki Perempuan

Akses Kontrol Akses Kontrol

Sumberdaya 1

Sumberdaya 2

Sumberdaya 3

Manfaat

Manfaat 1

Manfaat 2

Manfaat 3

Page 46: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III

HASIL PENELITIAN

Lingkungan, sampah dan masyarakat, ketiganya merupakan hal yang tidak

dapat dipisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Lingkungan akan sehat bila

sampah dikelola dengan baik, sampah dapat dikelola dengan baik bila masyarakat

yang menghasilkan sampah memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian

lingkungan. Pada bab ini, penulis akan memaparkan hasil penelitian dan pengamatan

penulis secara langsung di Dusun Badegan selama kurang lebih 6 minggu. Tulisan

pada bab ini didesain untuk memberikan jawaban atas pertanyaan pada rumusan

masalah yang penulis paparkan pada pendahuluan.

3.1. Profil Informan

Pada penelitian ini penulis dibantu oleh 10 orang informan dan 1 orang

informan kunci. Bertindak sebagai informan kunci adalah Bapak Bambang Suwerda,

SST, M.Si (44 tahun), yakni penggagas berdirinya BKKLBM yang juga merangkap

sebagai penasehat. Beliau adalah dosen atau staff pengajar di Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan DIY, jurusan Kesehatan Lingkungan. Beliau menjadikan

BKKLBM sebagai bentuk pengabdiannya bagi masyarakat luas di bidang kesehatan

lingkungan.

Page 47: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Adapun informan yang lain adalah sebagai berikut :

· Pengelola

1. Bapak Agus Sugiantoro, SH (45 tahun)

Direktur BKKLBM yang juga merupakan kakak ipar dari Bapak

Bambang Suwerda. Pekerjaan utama beliau sebagai seorang pengusaha

rental mobil. Meskipun kurang bisa begitu aktif dalam kegiatan

BKKLBM dikarenakan kesibukannya, namun beliau tetap

memonitoring dan memberikan masukan-masukan pada saat ada

permasalah, baik secara formal maupun informan.

2. Bapak Panut Susanto (55 tahun)

Direktur Bank Sampah Gemah Ripah yang juga ketua RT 12 Dusun

Badegan. Beliau memilih fokus untuk membesarkan Bank Sampah,

meskipun income yang diperoleh tidak seberapa besar. Jabatan sebagai

ketua RT membuat beliau lebih mudah melakukan pendekatan kepada

warga, hasilnya 95% warga RT 12 telah bergabung dengan BKKLBM

melalui Bank Sampahnya.

· Partisipan/Masyarakat

1. Ibu Sri (36 tahun)

Ibu rumah tangga partisipan BKKLBM serta merangkap sebagai

pengrajin daur ulang sampah plastik. Tertarik menekuni daur ulang

Page 48: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sampah plastik karena karena dapat memberikan penghasilan tambahan

bagi keluarga serta menambah wawasan.

2. Ibu Ismiyati (45 tahun)

Ibu rumah tangga, seorang single parent yang menjadi pengrajin daur

ulang sampah plastik sekaligus staff teller Bank Sampah. Masih

memiliki hubungan persaudaraan dengan Bapak Panut dan Mbak Yuni

3. Ibu Ari (37 tahun)

Ibu rumah tangga, partisipan BKKLM yang sudah aktif sejak awal

berdirinya BKKLBM. Memiliki keterampilan menjahit kerajinan

berbahan sampah plastik tetapi enggan untuk menjadi pengrajin. Ibu

Ari juga merupakan pengurus PKK tingkat RT.

4. Mbak Yuni (20 tahun)

Mbak Yuni adalah Staff Teller Bank Sampah Gemah Ripah. Lulusan

SMK Negeri 3 Bantul yang juga seorang santri kalong1 di pesantren

yang letaknya bersebelahan dengan Dusun Badegan. Selain mengaji di

pesantren , kegiatan utama Mbak Yuni adalah mengurus BKKLBM.

· PKK/UPGK/Dasawisma

1. Ibu Kemin (60 tahun)

Ketua UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) Dusun Badegan.

Mantan tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit yang juga aktif 1 Santri Kalong : Kegiatan mengikuti pendidikan di pesantren namun tidak menginap, siang-sore mengikut pendidikan agama di pesantren, malam hari pulang ke rumah.

Page 49: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

mengajar PAUD milik PKK Dusun Badegan ini tertarik pada kegiatan

BKKLBM karena ajakan Bapak Bambang.

2. Ibu Tatik Ruslan (50 tahun)

Merupakan kader PKK Dusun Badegan dan Dasawisma RT 11. Beliau

menaruh perhatian yang sangat besar pada pemberantasan Deam

Berdarah di Dusun Badegan. Karena merasa memiliki kesamaan

pendapat mengenai kesehatan lingkungan dengan BKKLBM, beliau

memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan BKKLBM.

· Tokoh Masyarakat

Bapak Taufiq Santosa (45 tahun)

Bapak Taufiq adalah Kepala Dusun Badegan yang belum ada 1 tahun

dilantik. Sebelum menjadi Kepala Dusun beliau termasuk sebagai salah

satu tokoh masyarakat di Dusun Badegan.

· Pemerintah Kelurahan

Bapak Sasmito (38 tahun)

Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan (Ka.Ur Ekbang) Kelurahan

Bantul.

Page 50: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3.2. Budaya dan Perilaku Masyarakat Terhadap Sampah

Dusun Badegan, merupakan sebuah wilayah yang masih banyak memiliki lahan

untuk penghijuan. Seperti layaknya pemukiman desa yang hijau, sebagian besar

rumah-rumah penduduk Dusun Badegan memiliki halaman depan yang luas dan

dipenuhi dengan berbagai macam tumbuhan. Gempa bumi yang melanda propinsi

DIY di tahun 2006 silam membuat sebagian besar rumah penduduk Dusun Badegan

roboh bahkan tidak jarang rata dengan tanah. Gempa bumi meluluhlantakkan

bangunan rumah permanen milik warga, menyisakan puing-puing yang berserak.

Meskipun kini kehidupan penduduk Dusun Badegan telah kembali normal dengan

rumah-rumah baru yang mereka bangun pasca gempa, namun masih terdapat bencana

lain yang mengancam mereka, yakni bencana lingkungan. Lingkungan dusun yang

sebenarnya asri dan hijau terancam akibat ulah penduduk Dusun Badegan sendiri.

Pasca gempa, banyak sekali puing-puing bangunan yang terongok begitu saja,

sampah-sampah berserakan tidak diatasi dengan baik. TPS-TPS liar bertebaran di

beberapa sudut Dusun Badegan. Persoalan sampah tidak dapat disepelekan begitu

saja, karena penanganan sampah yang tidak tepat akan menimbulkan banyak dampak

negatif bagi masyarakat.

Keberadaan sampah tidak terlepas dari kehidupan manusia. Segala bentuk

aktifitas manusia menghasilkan sampah. Volume dan jenis sampah berbanding lurus

dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang-barang yang digunakan sehari-

hari. Semakin banyak barang yang dikonsumsi semakin banyak pula sampah yang

Page 51: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dihasilkan. Berdasarkan kamus istilah lingkungan tahun1994 "Sampah adalah bahan

yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama

dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan

manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”2

Kondisi lingkungan di Dusun Badegan sebenarnya masih terbilang asri, banyak

pepohonan serta sawah yang terhampar luas. Di sekitar dusun juga belum banyak

pabrik-pabrik industri sehingga kondisi udara masih relatif bersih. Pencemaran

lingkungan justru seringkali dilakukan oleh penduduk Dusun Badegan sendiri. Hal ini

disebabkan karena sebagian besar penduduk Dusun Badegan masih sangat awam

tentang pengelolaan lingkungan dan pengelolaan sampah.

Sejatinya, permasalahan sampah tidak dapat diselesaikan secara individu,

karena permasalahan sampah merupakan permasalahan bersama masyarakat.

Individu-individu di dalam masyarakat yang hidup berdampingan terus memproduksi

sampah. Setiap tahunnya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat terus meningkat

berdasarkan dengan tingkat konsumsi masyarakat. Semakin banyak tingkat konsumsi

masyarakat, akan semakin banyak pula sampah yang dihasilkan.

Penangan sampah pada skala masyarakat sangat tergantung dengan pola pikir,

budaya serta perilaku masyarakat terhadap sampah. Pola pikir tentang pengelolaan

sampah yang dianggap benar oleh masyarakat akan mempengaruhi perilaku

2 Bambang Suwerda, S.ST, M,Si, Bank Sampah Sebagai Alternatif Pengelolaan Sampah, 2009:9

Page 52: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

masyarakat dalam menyikapi persoalan sampah. Perilaku tersebut lambat laun akan

menjadi budaya yang dianggap benar dan dianut oleh masyarakat.

Masyarakat di Dusun Badegan, secara umum berpandangan sampah sebagai hal

yang harus dibuang, dilenyapkan atau dihilangkan dengan cara apapun. Sampah

adalah hal yang kotor serta tidak dapat dimanfaatkan kembali. Sampah dianggap

sebagai barang yang sudah tidak ada nilainya. Setiap hari mereka memproduksi

sampah setiap hari pula mereka akan berusaha untuk melenyapkan sampah.

Umumnya masyarakat menangani sampah dengan dibakar, ditimbun, dibuang di TPS

liar dan menggunakan jasa DPU dan petugas kuning. Mengutip Suwerda, 30 %

masyarakat membakar sampah yang dihasilkan, 25% membuang di sembarang

tempat, 20% menimbun sampah tanpa dipisah serta 25% berlangganan jasa pasukan

kuning serta 5% dengan cara lain.3 Petugas kuning merupakan petugas pengangkut

sampah tidak resmi yang mengambil sampah rumah tangga milik warga secara

berkala berdasarkan kesepakatan dengan warga yang menjadi pelanggan. Warga yang

menjadi pelanggan membayar uang retribusi kepada petugas kuning. Sampah yang

diambil oleh petugas kuning tersebut kemudian dibuang di TPS resmi milik

pemerintah.

Persoalan sampah bagi warga Badegan dianggap sebagai urusan laki-laki.

Karena biasanya para bapaklah yang membakar dan menimbun sampah. Para bapak

pulalah yang membuat jugangan atau lubang untuk menimbun sampah di 3 Bambang Suwerda, S.ST, M,Si, Penerapan Sistem Bank Sampah Sebagai Upaya Pengelolaan Sampah di Pedukuhan Badegan Bantul Yogyakarta, 2009:2

Page 53: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

pekarangan. Selain itu, sebagian masyarakat berpikir bahwa sampah adalah urusan

pemerintah. Pemerintah yang berkewajiban mengurus persoalan sampah dan

mengelolanya tanpa harus melibatkan masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh

Direktur BKKLBM Agus Sugiantoro, SH yang disampaikan dalam wawancara

tanggal 01 Juni 2010

“…bukan hanya itu, namun masyarakat juga berpikiran bahwa sampah itu

urusannya pemerintah mbak. Mereka tidak mau tau bagaimana pengurusan

sampah karena itu sudah menjadi pekerjaan DPU atau pemerintah… ”

Tidak peduli cara yang digunakan untuk melenyapkan sampah tersebut adalah

cara yang membahayakan kesehatan mereka sendiri. Hal ini senada dengan apa yang

disampaikan oleh ibu Kemin, Ketua UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) Dusun

Badegan dalam wawancara tanggal 25 April 2010

“Nggih sakderengipun wonten bank sampah, kertas-kertas niku dijual mbak ke tukang rosok kan kathah ingkang lewat mriki, botol-botol juga dijual. Menawi sampah daun, plastik ya dibakar teng jugangan niku.Jadi setiap rumah itu memang biasanya punya jugangan sendiri-sendiri“

Sebelum berdirinya Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan di Dusun Badegan,

masyarakat terbiasa mengelola sampah dengan cara dibakar dan dijual ke tukang

rosok atau pengepul. Di lingkungan Dusun Badegan sendiri memang terdapat

beberapa warga yang berprofesi sebagai pengepul kertas. Sampah yang dijual ke

pengepul seperti botol kaca, botol kaleng dan plastik. Sedangkan sampah-sampah

Page 54: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

plastik, dedaunan, dan sampah rumah tangga lainnya dibakar setelah ditimbun

didalam lubang/jugangan.

Sudah menjadi budaya dan tradisi masyarakat membakar dan menimbun

sampah. Seperti umumnya masyarakat desa, mayoritas rumah warga Dusun Badegan

memiliki pekarangan yang luas. Pekarangan yang luas tersebut dimanfaatkan warga

untuk membuat jugangan. Hampir setiap rumah di Dusun Badegan memiliki

jugangan atau lubang besar yang digunakan untuk menimbun sampah rumah tangga,

baik sampah organik maupun anorganik. Setelah sampah terkumpul (tanpa

dipilah/gado-gado), jugangan ditutup dengan tanah atau sampah dibakar. Bila

jugangan sudah ditutup, mereka akan membuat jugangan baru, begitu seterusnya.

Dapat dipastikan kegiatan membakar sampah hampir selalu terjadi setiap hari di

Dusun Badegan bahkan sampai sekarang. Beberapa warga menjadikannya sebagai

kegiatan rutin pengisi waktu luang di sore hari, terutama yang biasa melakukannya

adalah para lansia. Mereka tidak menyadari bahaya besar yang mengancam mereka

sebagai akibat dari membakar sampah. Bila terus menerus dilakukan asap dari

pembakaran sampah tersebut memiliki efek yang sangat buruk bagi kesehatan

manusia. Asap pembakaran sampah mengandung zat dioxine .

Selain efek dari pembakaran tersebut, sampah yang ditimbun dalam

jugangan/lubang tersebut menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk, lalat dan

bintang-binatang lain pembawa virus dan penyakit. Sehingga tidak salah bila Dusun

Page 55: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Badegan sempat menduduki peringkat 1 penderita Demam Berdarah terbanyak se-

wilayah kerjaPuskesmas Bantul Timur.4

Jugangan-jugangan yang dimiliki warga tersebut memicu timbulnya Tempat

Pembuangan Sampah (TPS) liar di wilayah Dusun Badegan. Banyak lahan kosong,

seperti pekarangan rumah dan tanah kosong yang digunakan sebagai TPS liar.

Sedikitnya terdapat 5 titik TPS liar di wilayah Dusun Badegan. Selain warga yang

membuang sampah di TPS liar tersebut ada pula warga di luar Dusun Badegan yang

sengaja membuang sampahnya ke TPS liar di sekitar Dusun Badegan. Hal tersebut

sebagaimana disampaikan oleh salah satu pengurus Bank Sampah Sdr. Yuni pada

wawancara tak terstruktur dengan penulis tanggal 28 April 2010.

“ Emang sebelum ada bank sampah warga biasanya membakar sampah di jugangan. Selain itu juga ada TPS-TPS liar yang sampahnya tidak diangkut oleh petugas DPU, hanya dibiarkan saja. Biasanya TPS nya itu di tanah kosong, kayak halaman rumah, tanah bekas sawah gitu lah. Ada banyak lho mbak, di deket rumahku tu ada, trus deket rumah Bu Ari sama depan kesling. ”

Selain jugangan, munculnya TPS liar juga dpicu oleh rendahnya kesadaran

masyarakat akan kebersihan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan Dusun Badegan

yang banyak terdapat pekarangan kosong, lahan tidur tidak produktif yang bila rapi

dan dijaga kebersihannya akan sedap dipandang. Namun, lahan-lahan tersebut

dibiarkan saja menjadi TPS liar. Hanya sesekali ketika kegiatan kerja bakti diadakan

lahan-lahan tersebut dibersihkan. Rendahnya kesadaran masyarakat dikarenakan

4 Wawancara dengan Ibu Tatik Ruslan pada tanggal 25 April 2010

Page 56: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

banyaknya lahan kosong di Dusun Badegan yang bukan milik masyarakat Dusun

Badegan. Pemilik lahan justru warga yang tinggal di luar Dusun Badegan yang tidak

ambil pusing bila lahannya dijadikan TPS liar, karena mereka memang tidak

menggunakan lahan tersebut untuk kegiatan produksi ataupun tempat tinggal.

Sebagaimana dijelaskan oleh Bambang Suwerda dalam wawancara tidak terstruktur

dengan penulis pada tanggal 10 Juni 2010

“ …… memang belum terlalu padat penduduknya, masih banyak lahan kosong. Tapi lahan kosong tersebut banyak yang pemiliknya orang luar Badegan, sehingga kepedulian masyarakatnya jadi berkurang…”

Selain dibakar dan ditimbun, penanganan sampah yang ada di Dusun Badegan

adalah dengan menggunakan pendekatan akhir (end of pipe), yakni sampah

dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke TPA Piyungan.5 Beberapa warga menjadi

pelanggan tetap dinas Pekerjaan umum (DPU) untuk mengangkut sampahnya

ataupun menjadi pelanggan pasukan kuning. Secara berkala petugas DPU datang

untuk mengangkut sampah rumah tangga milik warga pelanggan. Bila warga

berlangganan pasukan kuning (tidak resmi dari DPU) skala pengambilan sampah

rumah tangga dapat disepakati sesuai dengan kebutuhan warga. Setelah terkumpul

sampah tersebut dibuang di TPA Piyungan. Hal ini sejatinya bukan merupakan solusi

dari persoalan persampahan, karena konsep pendekatan akhir sama halnya dengan

memindahkan permasalahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Masyarakat Dusun

Badegan menjadi terbiasa dengan perilaku memindahkan sampah dari satu tempat ke 5 Bambang Suwerda,SST,M,Si, Op.Cit, 2009:

Page 57: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

tempat lain yang dianggap layak untuk menampung sampah. Alih-alih berusaha

untuk mengolahnya, masyarakat Dusun Badegan justru berusaha agar sampah yang

mereka hasilkan lenyap dari lingkungan rumahnya.

Realita tersebut menjadikan masyarakat Dusun Badegan begitu tergantung

dengan keberadaan tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Bukan hanya

masyarakat Dusun Badegan, bahkan masyarakat seluruh Bantul pun begitu

tergantung dengan keberadaan TPA. Hal ini disebabkan karena memang belum

adanya gerakan penanganan sampah rumah tangga untuk didaur ulang (re-cycle)

ataupun digunakan kembali (re-use) secara terpadu dan berbasis komunitas oleh

Pemkab Bantul.

Sampah-sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Bantul bermuara ke TPA

Piyungan. TPA Piyungan merupakan tempat pembuangan sampah akhir resmi milik

propinsi DIY yang menampung sampah-sampah dari Kota Yogyakarta, Kab. Sleman

dan Kab. Bantul. Terletak di RT 04 Dukuh Bendo Ngablak dan RT 05 Dukuh Watu

Gender, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, TPA Piyungan ini

memiliki luas lahan 10 ha. Masa penggunaannya diperkirakan 10 tahun sejak

dioperasikan tahun 1995, namun diperkirakan tahun 2012 TPA tersebut sudah tidak

lagi mampu beroperasi. TPA Piyungan kini hanya memiliki volume sisa sebesar

723.706 meter kubik karena volume sampah yang dipasok per harinya yang mencapai

400 ton per hari.Total daya tampung TPA Piyungan mencapai 1.776.224 meter kubik.

Pengurusan sampah di TPA Piyungan menggunakan sistem sanitary landfill

Page 58: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(membuang sampah di tempat yang cekung, memadatkannya kemudian

menimbunnya dengan tanah) meskipun pada prakteknya sekarang yang digunakan

adalah sistem open dumping (sampah dihamparkan di suatu tempat terbuka tanpa

adanya pengolahan). 6

3.3. Partisipasi Perempuan dalam Pengelolaan Sampah

Melihat banyaknya persoalan persampahan yang belum juga teratasi, menjadi

dasar bagi Bambang Suwerda, S.ST, M.Si untuk mengajak masyarakat mendirikan

Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat. Sistem yang digunakan

bukan lagi pengelolaan sampah dengan pendekatan akhir, melainkan pengelolaan

sampah dengan sistem mandiri dan produktif. Menurut Iswanto seperti dikutip oleh

Suwerda, sistem ini merupakan sistem pengelolaan sampah yang melibatkan peran

serta masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah.7 Peran serta masyarakat

sangat diperlukan karena dalam sistem ini sangat ditekankan kesadaran dan kemauan

masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya, yakni sampah rumah tangga

masing-masing. Rumah tangga merupakan penghasil sampah yang cukup besar, bila

sampah rumah tangga dipilah, kemudian didaur ulang maka sampah yang masuk ke

TPA akan berkurang. Dengan demikian langkah kecil ini dapat menyelamatkan usia

TPA dengan mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.

6 www.bukansarjanabiasa.wordpress.com diakses pada tanggal 29 Mei 2010pukul 12:04:50 wib

7 Bambang Suwerda, Op.Cit, 2010:23

Page 59: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Kondisi sosial masyarakat Dusun Badegan yang termasuk sebagai masyarakat

sub-urban membuat karakter mereka belum sepenuhnya seperti masyarakat modern

yang terbuka dan cepat merespon perubahan. Masyarakat Dusun Badegan cenderung

masih sulit menerima perubahan dan apatis dengan hal baru. Keberadaan Bengkel

Kerja Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (BKKLBM) dengan sistem

pengelolaan sampahnya yang cenderung baru dan mendobrak tradisi masyarakat

yang ada, juga tidak luput dari sikap apatisme masyarakat Dusun Badegan. Meskipun

tidak semua bersikap demikian, namun sebagian besar, baik laki-laki maupun

perempuan pada awalnya cenderung tidak merespon dengan baik. Hal tersebut sangat

berpengaruh dengan partisipasi perempuan warga Dusun Badegan terhadap kegiatan-

kegiatan BKKLBM. Pengurus BKKLBM membutuhkan waktu yang cukup lama

untuk meyakinkan masyarakat bahwa sistem pengurusan sampah yang sekarang

diterapkan oleh masyarakat merupakan sistem yang tidak ramah lingkungan serta

berbahaya bagi masa depan bumi anak-anak mereka. Pengurus juga harus bertahan

dengan cobaan-cobaan mental seperti cemoohan warga, serta sikap tidak bersahabat

lainnya. Membutuhkan waktu 3 bulan lamanya untuk menarik warga masyarakat agar

bersedia menjadi nasabah Bank Sampah milik BKKLBM serta berkecimpung dalam

pengurusan sampah. Itupun tidak semua warga Dusun Badegan bersedia, hingga

sekarang masih banyak yang belum bergabung dengan BKKLBM serta masih belum

mengelola sampah rumah tangganya. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh

Page 60: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Penggagas Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan (BKKLBM) Bambang Suwerda,

S.ST, M.Si pada wawancara dengan penulis tanggal 04 Juni 2010

“Pada awalnya mereka masih sangat sulit menerima konsep baru, karena masyarakat sama sekali tidak mengerti tentang kesehatan lingkungan,masih sangat awam soal kesling. Kami membutuhkan watu yang sangat lama untuk mensosialisasikan melalui arisan RT, PKK dan sebagainya. Pertama kali mereka memang tidak direspon, sering pas penyuluhan itu waktunya dibatasi, ditaruh pada akhir acara sehingga nggak pada mendengarkan. Bahkan pada 3 bulan pertama berdirinya bank sampah hanya pengurus bengkel kesling yang menabung. Tiap kali kita buka, kita hanya thenguk-thenguk itu mbak di tempat bank sampah yang lama, soalnya nggak ada yang nabung.”

Sosialisasi terus gencar dilakukan oleh pengurus BKKLBM. Salah satu strategi

yang digunakan adalah dengan meaparkan akan bahaya kerusakan lingkungan bagi

anak-anak kelak. Dengan menggunakan media anak-anak ternyata lebih berhasil

setelah sebelumnya dengan pendekatan perbaikan lingkungan dan pendapatan.

Seperti yang dijelaskan oleh Bambang Suwerda, S.St, M.Si dalam wawancara dengan

penulis tanggal 04 Juni 2010

“ Awalnya dengan menggunakan pendekatan tentang bahaya kerusakan lingkungan, mental mbak. Dengan iming-iming penghasilan tambahan dari sampah juga mental, karena mungkin banyak yang pendapatannya lebih besar. Kemudian dengan pendekatan bahaya kerusakan bagi anak-anak mereka baru diterima, baru mereka mulai ada yang sedikit-sedikit bertanya tentang Kesling dan Bank Sampah ”

Kegiatan pengelolaan sampah oleh BKKLBM ini melibatkan hampir seluruh

elemen masyarakat, terutama perempuan. Mengapa perempuan? Perempuan dalam

kesehariannya begitu dekat dengan sampah, karena sebagian besar pekerjaan

Page 61: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

domestik rumah tangga dilakukan oleh perempuan. Bila perempuan tidak memiliki

pemahaman yang cukup baik dan benar tentang sampah, mereka akan memusuhi

sampah dan mengelolanya dengan cara dibuang atau bahkan tidak peduli sama sekali.

Mengingat adanya anggapan sampah adalah urusan laki-laki, maka perempuan pun

penting dilibatkan dalam program ini. Namun bukan berarti kegiatan ini

memperdayakan perempuan untuk mengelola sampah, akan lebih tepa rasanya bila

disebut dengan meningkatkan keberdayaan perempuan dalam pengurusan sampah.

Partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah ini sepanjang pengamatan

penulis terwujud dalam beberapa hal, seperti :

· Kemauan memilih dan memilah sampah rumah tangga

Menurut pengamatan penulis setiap kali perempuan selesai melakukan

pekerjaan domestik rumah tangga seperti memasak, mencuci, mereka tidak

lupa untuk menempatkan sampah yang dihasilkan seperti plastik bekas

tempe, kresek pembungkus belanja, atau bungkus deterjen ke dalam

kantong terpilah yan dimiliki setiap rumah.

· Kemauan mendorong anggota keluarga untuk menyadari pentingnya

memilah sampah

Perempuan ibu rumah tangga di Dusun Badegan, terutama yang sudah aktif

menjadi pengurus ataupun nasabah bank sampah, mengajarkan kepada

anak-anak maupun cucu mereka untuk memilah sampah. Biasanya para ibu

Page 62: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

tersebut tidak lupa untuk sekedar berujar kepada anggota keluarganya

“jangan lupa sampahnya dipilah!” .

· Ikut serta dalam setiap kegiatan BKKLBM

Pada awal berdirinya, perempuan-perempuan Dusun Badegan, baik dewasa

maupun anak, kerap kali dilibatkan dalam setiap acara atau kegiatan

BKKLBM, dengan begitu mereka akan terbiasa untuk berpartisipasi dalam

setiap kegiatan BKKLBM. Perempuan yang semula tidak tertarik, lambat

laun akan menaruh perhatian dan mulai aktif berecimpung.

· Ikut serta dalam proses daur ulang sampah plastik

Daur ulang sampah plastik yakni mengkreasikan sampah plastik bekas

bungkus makanan, obat ataupun bekas deterjen menjadi berbagai macam

kerajinan seperti tas, dompet, sampul buku dan sebagainya dengan cara

dijahit. Proses ini terbilang cukup mudah, dari mulai memilih bahan baku

yang bisa didaur ulang, membersihkan bahan baku dari kotoran atau debu,

hingga menjahitnya menjadi berbagai macam kreasi. Kegiatan ini

dilakukan para ibu di rumah masing-masing di waktu senggang. Setelah

terkumpul banyak, mereka menyetorkan hasil kerajinan tersebut ke Kantor

Kesling untuk dijual kepada para pengunjug. Dengan mengikuti kegiatan

ini mereka mendapatkan penghasilan tambahan. Penghasilan diperoleh dari

setiap kerajinan yang terjual. Semakin banyak mereka memproduksi,

Page 63: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

semakin banyak yang laku terjual maka semakin banyak pula keuntungan

yang akan mereka dapat.

· Ikut serta dalam kegiatan penyuluhan/menjadi penyuluh

BKKLBM selain melakukan pengurusan sampah dan lingkungna di Dusun

Badegan juga melayani penyuluhan tetang kesehatan lingkungan dari

berbagai kalangan yang mengajukan permintaan penyuluhan. Banyak

instansi, lembaga atau daerah lain yang menginginkan mendirikan bank

sampah atau sejenisnya di daerahnya, sehingga mereka berinisiatif

mengundang pihak BKKLBM untuk mengisi penyuluhan atau presentasi

tentang BKKLBM. Sejauh pengamatan penulis, seringkali yang menjadi

pembicara dalam penyuluhan adalah pengurus laki-laki. Pengurus

perempuan masih sangat sedikit, itupun masih dalam skala kecil dan belum

terlalu sering.

3.4. Peran BKKLBM

BKKLBM sebagai lembaga otonom masyarakat yang didirikan dan dikelola

oleh masyarakat memang salah satu tujuan utamanya adalah melibatkan masyarakat

dalam pengelolaan sampah dan lingkungan. Penggunaan teknologi tepat guna untuk

pengelolaan lingkungan memang diperlukan. Namun, banyak sekali masyarakat yang

masih awam dengan penggunaan teknologi tepat guna yang sederhana untuk

pengelolaan lingkungan. Penggagas BKKLBM Bambang Suwerda sebagai praktisi di

Page 64: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

bidang kesehatan lingkungan menjelaskan bahwa sebenarnya ada banyak sekali

teknologi sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan lingkunga, hanya saja

memang masyarakat belum mengenal. Sehingga salah satu fungsi dari BKKLBM ini

ditujukan sebagai wadah untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat

Dusun Badegan khususnya dan masyarakat secara umum mengenai pengelolaan

lingkungan secara tepat dan berkelanjutan. Peran BKKLBM yang begitu vital penulis

kelompokkan menjadi dua, yakni peran dalam pemberdayaan perempuan serta peran

dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini juga penulis maksudkan untuk menjawab

pertanyaan dari rumusan masalah yang penulis utarakan pada BAB I.

3.4.1. Peran dalam Pemberdayaan Perempuan

Pemberdayaan yang dilakukan oleh BKKLBM sebenarnya tidak hanya

terbatas pada perempuan saja. Namun, perempuan di Dusun Badegan memiliki

potensi yang bisa dikembangkan dan diberdayakan. Maka perempuan di Dusun

Badegan merupakan potensi besar yang perlu dilatih dan dikembangkan sehingga

posisi perempuan menjadi lebih kuat dan tidak tergantung dengan laki-laki.

Upaya pemberdayaan tersebut terwujud dalam peran-peran BKKLBM

yang dimulai dari skala rumah tangga hingga tingkat pedukuhan. Perempuan

didorong untuk bersikap kritis dan berpikir ke depan mengenai pengelolaan

sampah dan lingkungan secara keseluruhan. Agar lebih mudah dipahami, penulis

mencatat dan mengkelompokkan peran BKKLBM meliputi tiga tahap :

Page 65: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

· Tahap pertama

Tahap pertama adalah mengenalkan kepada perempuan bahwa sampah

memiliki nilai ekonomi yang dapat terus digali dan dikembangkan. Pada

tahapan ini, pengurus BKKLBM belum melibatkan perempuan dan

masyarakat secara keseluruhan dalam pengelolaan sampah dan

lingkungan. Pengurus melakukan aksi nyata dengan membuat kerajinan

dari daur ulang sampah yang kemudian hasil dari kerajinan tersebut

diberikan kepada masyarakat. Dengan demikian, perempuan dapat belajar

untuk mengenal dan mencintai sampah. Pada tahap ini output yang

diharapkan adalah perempuan dapat mulai mengakrabi sampah, tidak lagi

memusuhi sampah.

· Tahap kedua

Tahapan yang kedua adalah memberikan sosialisasi agar mindset

perempuan mengenai sampah berubah. Karena pada dasarnya mengubah

pola perilaku tentang pengelolaan sampah adalah mengubah tradisi atau

budaya yang biasa dilakukan (seperti membakar sampah, membuang

sampah sembarangan, dsb). Hal ini membutuhkan waktu untuk

memberikan pemahaman bagi perempuan. Setelah mereka memahami,

maka lambat laun perilaku mereka akan berubah.

Sosialiasasi diadakan melalui forum-forum yang memang sudah

terbentuk di lingkup masyarakat dusun badegan, misalnya PKK, UPGK,

Page 66: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

PAUD, dan Arisan RT. Melalui forum-forum tersebut pengurus

BKKLBM membangun kesadaran perempuan mengenai pentingnya

pengelolaan sampah dan lingkungan secara tepat dan berkelanjutan.

Sosialisasi dilakukan secara berkala dan kontinu, agar perempuan

menjadi cepat memahami akan pentingnya pengelolaan sampah dan

lingkungan. Output yang diharapkan dari tahapan ini adalah perempuan

mulai memahami dan mulai melakukan pengelolaan sampah dan

lingkungan pada skala rumah tangga.

· Tahap ketiga

Pada tahap ini, perempuan mulai dilibatkan dalam setiap kegiatan

pengelolaan sampah dan lingkungan yang diadakan oleh BKKLBM.

Perempuan didorong untuk lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya,

tidak hanya di rumahnya sendiri. BKKLBM melibatkan dan mendorong

perempuan melalui kegiatan seperti yang penulis sebutkan pada tabel

dibawah ini.

Jenis Kegiatan Bentuk Kegiatan

Pemilahan sampah rumah

tangga

Mendorong perempuan untuk melakukan

pemilahan sampah di rumah masing-

masing. Sampah terpilah tersebut

Page 67: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

kemudian ditabung di bank sampah.

Perempuan juga bertindak sebagai

penggerak bagi anggota keluarga yang

lain agar melakukan pemilahan sampah.

Hasil dari menabung samoah tersebut

meskipun tidak seberapa namun dapat

membantu perekonomian keluarga.

Daur ulang sampah plastik Mengadakan pelatihan pembuatan daur

ulang sampah plastik bekas kemasan

makanan, minuman atau sabun untuk

dijadikan beragam kerajinan. Hasil

kerajinan tersebut dijual dan dapat

menambah income keluarga.

Pengurus BKKLBM Merekrut perempuan untuk ikut menjadi

pengurus BKKLBM. Dengan menjadi

pengurus, maka perempuan akan

terdorong untuk belajar lebih banyak

mengenai bagaimana mengelola

organisasi yang baik. Hal ini dapat

menjadi sarana belajar secara informal

Page 68: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

bagi perempuan yang sebagian besar

adalah ibu rumah tangga yang rata-rata

tidak berpendidikan tinggi.

Penerima tamu Tidak semua perempuan bersedia menjadi

pengurus BKKLBM, disamping

kepengurusan BKKLBM juga tidak

membutuhkan terlalu banyak orang,

sehingga BKKLBM melibatkan

perempuan yang tidak menjadi pengurus

sebagai penerima tamu/among tamu

setiap kali terdapat kunjungan. Pengurus

melibatkan mereka berdasarkan latar

belakang mereka, misalnya bila tamu

yang berkunjung adalah rombongan PKK

maka BKKLBM melibatkan ibu-ibu PKK

setempat sebagai among tamu, bila yang

berkunjung adalah rombongan pengajian

maka yang diminta menjadi among tamu

adalah ibu-ibu kelompok pengajian, dan

sebagainya. Dengan demikian hal ini

dapat juga membantu perempuan untuk

Page 69: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

· Tahap keempat

Tahap keempat yakni monitoring dan evaluasi. Pada fase ini, keterlibatan

perempuan dimonitoring dan dievaluasi secara berkala. BKKLBM dalam

satu bulan sekali mengadakan acara rutin monitoring dan evaluasi. Acara

tersebut membahas ketercapaian dari target dan program kerja yang telah

direncanakan bersama. Kegiatan ini secara tidak langsung akan memaksa

perempuan untuk berani angkat bicara untuk menyampaikan

mengembangkan jaringan atau network

sesuai dengan latar belakang masing-

masing.

Penyuluh Kesehatan BKKLBM selain melakukan pengelolaan

sampah dan lingkungan berbasis

masyarakat di dusun badegan, juga

melayani permintaan menjadi penyuluh

kesehatan lingkungan di berbagai tempat.

Maka sebagai bentuk pendidikan

perempuan, BKKLBM mendorong

perempuan untuk berani tampil di depan

dan menyampaikan materi penyuluhan.

Page 70: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pendapatnya, meskipun belum semua perempuan yang berpartisipasi

berani melakukannya. Masih banyak dari perempuan yang menganggap

mereka tidak memiliki hak bicara dan merasa tidak memiliki keberanian

untuk berbicara karena mereka bukan dari kalangan berpendidikan tinggi

dan tidak pantas mengambil keputusan. Namun demikian, setiap

keputusan yang dihasilkan oeh BKKLBM selalu berdasarkan

musyawarah bersama.

3.4.2. Peran dalam Pengelolaan Lingkungan

BKKLBM sebagai lembaga yang memang fokus dalam pengelolaan

lingkungan tentunya memiliki peran yang sangat besar dalam pengelolaan

lingkungan di dusun badegan dan kabupaten bantul. Pada tingkat dusun

badegan, BKKLBM memulai pengelolaan dari skala rumah tangga yang

dilanjutkan dengan kegiatan kolektif melalui program berikut :

· Daur Ulang Styrofoam

Styrofoam merupakan jenis sampah yang tidak dapat diurai oleh tanah.

Kebanyakan ibu-ibu rumah tangga sangat akrab dengan penggunaan

styrofoam. Styrofoam biasanya digunakan sebagai tempat nasi atau snack

(pada saat arisan, PKK, dan sebagainya). Styrofoam dipilih karena lebih

praktis dibandingkan dengan dari kardus biasa. Banyaknya sampah

styrofoam menjadi insipirasi bagi pengurus BKKLBM untuk mendaur

Page 71: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

ulang styrofoam. Setelah melalui proses trial and error , styrofoam dapat

didaur ulang dengan cara mencampurnya dengan semen air dan antacid8,

sehingga butiran styrofoam menjadi lebih berat dan dapat dibentuk sesuai

keinginan. Dari styrofoam tersebut dapat dibuat berbagai macam barang

seperti pot bunga, penyangga tiang bendera, topeng, hiasan dinding,

bahkan batako. Namun, proses daur ulang styrofoam ini ternyata tidak

ada perempuan yangg tertarik untuk berkecimpung di dalamnya.

Pekerjaan yang berhubungan dengan semen seperti styrofoam ini

dianggap sebagai pekerjaan laki-laki. Seperti wawancara penulis dengan

beberapa informan dibawah ini

“…..kan ya itu berhubungan dengan kotor-kotor gitu, pake semen semacamnya jadi ya pada gak mau,,itu kan cenderung kerjaan laki-laki ya..” (wawancara dengan Sdri. Yuni pada tanggal 27 Mei 2010)

“ sebenarnya mungkin tertarik ya mbak, cuma kan itu peralatannya berat-berat, perempuan pasti nggak bisa,nggak kuat. Cetakan potnya itu berat lho mbak, kurang cocok juga kalau untuk perempuan. Ya mungkin nanti kedepannya kami bisa menyediakan cetakan atau peralatan yang lebih ringan atau kecil jadi bisa dipake perempuan” (wawancara dengan Direktur BKKLBM Agus Sugiantoro, SH pada tanggal 01 Juni 2010)

“Sebenarnya bukan dikhususkan bagi laki-laki saja, namun sejauh ini memang belum ada perempuan yang tertarik buat menekuni. Selain kondisi kerajinan Styrofoam yang sedang jalan ditempat. Kalo sosialisasi sudah dilakukan, di awal berdirinya BKKLBM malah

8 Zat kimia yang berfungsi untuk melembabkan styrofoam dan memiliki massa sehingga tidak mengapung di dalam air.

Page 72: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

mbak,” (wawancara dengan Bapak Bambang Suwerda, pada tanggal 08 juni 2010)

Pekerjaan mendaurulang memang lekat dengan semen, air dan kotor,

sehingga hal ini membuat perempuan berpikir dua kali untuk bergabung.

Selain itu masih adanya anggapan dari perempuan bahwa hal tersebut

adalah pekerjaan laki-laki. Namun bukan berarti prempuan tidak tertarik,

mereka memiliki ketertarikan namun masih belum memiliki keinginan.

“…pengen sih mbak sebenarnya, ya pengen ngerti, pengen tau itu gimana bikinnya tapi waktunya itu lho mbak…belum harus ngurus uang, ngurus anak, rumah,,,repot je mbak” (wawancara dengan pengurus BKKLBM Ibu Ari pada tanggal 26 Mei 2010)

“….iya, pengen itu, saya mau itu kalo diajarin tapi ya gimana nanti, waktunya itu,,malem-malem juga biasanya, nanti anaknya gimana? Cuma kan sekarang kayaknya lagi mandeg ya itu mbak.” (wawancara dengan Koordinator Pokja Daur Ulang Sampah Plastik Ibu Ismiyati pada tanggal 26 Mei 2010)

Perempuan memang tertarik untuk belajar, namun mereka terbentur dengan

kewajiban pekerjaan rumah tangga yang sebagian besar dibebankan kepada

mereka. Sehingga gerak mereka menjadi sedikit terbatasi.

· Daur Ulang Sampah Plastik

Plastik menjadi salah satu icon gaya hidup praktis di masa modern ini.

Penemuan plastik telah mengubah banyak hal. Masyarakat pun telah

terbiasa dengan penggunaan plastik, seperti kantong plastik, peralatan

Page 73: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

rumah tangga dari plastik dan sebagainya. Plastik memang telah

memudahkan hidup manusia, tapi manusia tidak sadar dengan bahaya yang

mengancam mereka bila limbah plastik tidak ditangani dengan baik. Tanah

membutuhkan waktu 50-80 tahun untuk dapat mengurai sampah plastik.

Bila setiap hari sampah plastik dihasilkan oleh masyarakat dalam jumlah

yang sangat tinggi, maka akan dibutuhkan lahan yang sangat luas untuk

menimbun plastik tersebut dengan waktu yang sangat lama.

Kenyataan ini disampaikan kepada masyarakat Dusun Badegan, sehingga

BKKLBM memunculkan pokja daur ulang sampah plastik yang mengajak

masyarakat untuk mendaur ulang sampah plastik. BKKLBM

menyelenggarakan pelatihan pembuatan daur ulang plastik menjadi aneka

ragam barang kerajinan. Pada saat diselenggarakan pelatihan banyak sekali

perempuan yang datang untuk mengikuti pelatihan, selai perempuan laki-

laki juga mengikuti pelatihan meskipun jumlahnya hanya sedikit. Sekarang

pengrajin tetap daur ulang sampah plastik berjumlah 4 orang perempuan

dan 1 orang laki-laki.

· Bank Sampah Gemah Ripah

Berdirinya bank sampah merupakan terobosan baru BKKLBM dalam

menanggulangi permasalahan sampah. Membiasakan masyarakat

menabung sampah terpilah memang membutuhkan waktu yang tidak dapat

dikatakan sebentar. Namun hal tersebut kini dapat dirasakan manfaatnya

Page 74: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

oleh masyarakat Dusun Badegan. Bank sampah dapat mengurangi volume

sampah yang dibuang ke TPA Piyungan. Manfaat langsung yang dirasakan

masyarakat adalah masyarakat tidak lagi kesulitan membuang sampah

mereka, lingkungan menjadi lebih bersih serta masyarakat mendapatkan

penghasilan tabahan meskipun jumlahnya tidak seberapa.

Bank sampah memberi jangka waktu pelayanan agar masyarakat memiliki

kesempatan untuk mengumpulkan sampah. Jenis sampah yang dapat

ditampung bank sampah adalah sampah anorganik, seperti kertas, botol,

kaleng, plastik, styrofoam dan sebagainya. Sampah tersebut dipilah

menjadi tiga kelompok yakni kertas, plastik dan kaleng. Untuk sampah

organik, saat ini sedang diupayakan untuk menggalakkan pembuatan

kompos dari sampah organik serta biopori oleh Bengkel Kesling.

Dalam pengoperasiannya, bank sampah memberlakukan dua sistem

penabungan, yakni sistem individual dan sistem komunal.

I. Sistem Individual

Sistem individual melayani penabung individu. Nasabah individu

datang langsung ke kantor Bank Sampah Gemah Ripah dengan

membawa sampah terpilah yang akan ditabung. Sampai saat ini Bank

Sampah Gemah Ripah telah memiliki 168 nasabah individu yang

berasal dari berbagai daerah, mulai dari dusun Badegan hingga

Page 75: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Warga Menabung Sampah Terpilah

Pelayanan Penabung oleh Petugas Bank

Sampah

Pemilahan Sampah Oleh Warga

Penabung Mengetahui

Jumlah Tabungan

Penabung Selesai Dilayani dan Pulang

Pencatatan, Penimbangan, dan

Pemasukan Sampah dalam Karung Terpilah

Penjualan ke Pengepul yang ditunjuk

Sleman. Kebanyakan nama yang tertera pda buku tabungan nasabah

adalah nama anak-anak nasabah. Hal ini dimaksudkan untuk

memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang pentingnya

menabung dan mengelola sampah sejak dini. Alur pelayanan bank

sampah pada sistem individual seperti dijelaskan pada bagan berikut

ini

Penambahan dana ke dalam rekening nasabah sesuai dengan jumlah sampah yang ditabung

Page 76: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Pada sistem individual ini, bank sampah menerapkan sistem bagi hasil,

yakni dari 100 % hasil tabungan nasabah, 15% digunakan untuk

operasional bank sampah selebihnya dimasukkan ke dalam rekening

masing-masing nasabah.

Tabungan tersebut dapat ditarik oleh nasabah dalam jangka menengah

per 3 bulan. Penarikan tabungan berjangka tersebut bertujuan agar

nilai nominal dari menabung sampah itu terlihat, mengingat harga

sampah yang tidak seberapa dan sangat fluktuatif.

II. Sistem Komunal

Sistem konumal melayani nasabah berkelompok. Sistem ini mulai

diberlakukan di bank sampah mulai 1 Januari 2009 karena banyaknya

permintaan dari warga sekitar. Sarana untuk mengembangkan sistem

ini diperoleh dari Badan Linkungan Hidup Kab. Bantul setelah

pengelola Bank Sampah Gemah Ripah mengajukan proposal. Sarana

yang diperoleh adalah tong-tong sampah terpilah, yakni tong sampah

untuk sampah kertas, sampah plastik, serta sampah kaleng dan botol.

Page 77: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Satu set tong sampah terpilah tersebut diletakkan di 16 titik yang

tersebar di wilayah Dusun Badegan dan 2 titik di Lembaga Pendidikan

yang terdapat di sekitar Dusun Badegan. Setiap 3-4 kali dalam satu

minggu petugas dari bank sampah akan berkeliling untuk mengambil

sampah-sampah tersebut.

Seperti halnya dengan sistem individual, sistem komunal juga

menerapkan sistem bagi hasil. Di mana dari 100% hasil penjualan

sampah 70% masuk ke kas bank sampah dan selebihnya kembali ke

kas masing-masing RT. 70 % bagian yang masuk ke dalam kas

operasional bank sampah tersebut digunakan untuk menggaji petugas

yang mengambil sampah dan operasional.

Untuk menjual sampah plastik, kertas, kaleng dan botol bank sampah

bekerja sama dengan pihak ketiga (tukang rosok/pengepul). Pihak ketiga

ini yang akan memilah secara teliti dan memberikan nilai nominal dari

sampah-sampah yang ditabungkan. Selain dijual ke pihak ketiga, ada

sebagian sampah yang langsung dibeli oleh kelompok daur ulang untuk

dijadikan tas ransel, wadah pensil, dompet dan penutup galon air. Sampah

yang dibeli kelompok daur ulang adalah sampah yang dapat langsung

didaur ulang, misalnya bungkus miuman ringan, bekas wadah minyak

goreng, bungkus deterjen dan sebagainya.

Page 78: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Selain menangani sampah organik dan anorganik, Bank Sampah juga

membuka pelayanan pembuangan sampah residu. Sampah residu atau

sering juga disebut sebagai sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya),

merupakan sampah-sampah yang tidak dapat didaur ulang, seperti

pampers, pembalut, batu baterai, sisa makanan dan sebagainya. Bank

sampah bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kota Bantul untuk

membuang sampah tersebut ke TPA Piyungan. Hanya saja nasabah yang

menabung sampah residu tersebut tidak mendapatkan uang, tetapi

dikenakan retribusi untuk dibayarkan ke Dinas PU. Setiap rumah tangga

dikenakan biaya 8000 rupiah bila mereka mengantarkan sendiri sampah

residu ke bank sampah atau 10000 rupiah bila sampah residu mereka

diambil oleh petugas dari Bank Sampah.

Selain ketiga pokja di atas yang menjadi ujung tombak BKKLBM dalam

menangani permasalahan lingkungan, BKKLBM juga mempelopori penggunaan

teknologi tepat guna sederhana dalam pengelolaan air yang hemat energi serta

mudah diaplikasikan. Teknologi tersebut meliputi :

· Sodis

Sodis kependekan dari Solar Disinfektan. Yakni teknik memasak air

mentah dengan menggunakan sinar matahari agar dapat dikonsumsi. Hal

ini dilakukan dengan cara memasukkan air ke dalam botol-botol kaca,

kemudian botol kaca tersebut ditempatkan pada penyangga yang terbuat

Page 79: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

dari seng. Penyangga dengan botol berisi air kemudian dijemur pada

saat matahari terik. Membutuhkan waktu kurang lebih dua jam lamanya

agar kuman-kuman di dalam air mati dan air layak dikonsumsi. Hal ini

telah diuji di laboratorium dan memang terbukti bahwa tenaga matahari

dapat membunuh kuman di dalam air. 9

· Chlorine Diffuser

Merupakan disinfektan air yang dibuat dari pipa paralon, kaporit, dan

pasir. Kaporit dimasukkan kedalam pipa paralon dan ditutup dengan

rapat. Selanjutnya paralon tersebut dimasukkan ke dalam pipa yang

lebih besar yang telah dilapisi dengan pasir, kemudian ditutup rapat.

Penggunaan alat ini dengan cara dimasukkan ke dalam sumber air

sehari-hari, seperti sumur.

· Penjernih Air Sederhana

Alat sederhana yang sudah familiar di masyarakat umum. Dengan

menggunakan batu bata merah, ijuk dan kerikil yang disusun dalam tong

berpancuran. Air kotor kemudian dimasukkan ke dalam tong tersebut

untuk dijernihkan secara alami sehingga layak dikonsumsi.

· Biopori

Lubang resapan air hujan yang juga dapat digunakan untuk membuat

kompos. Dibuat dengan cara menggali tanah sedalam 90 cm dengan

9 Disarikan dari wawancara dengan Bapak Bambang Suwerda pada tanggal 04 Mei 2010

Page 80: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

diameter tidak lebih dari 20 cm. Agar tidak membahayakan, lubang

biopori ditutup dengan sejenis batako berornamen, sehingga masih ada

celah agar air bisa masuk. Dengan menggunakan bipori maka air hujan

dapat ditampung oleh tanah secara maksimal sehingga dapat

memperbesar cadangan air tanah.

· Komposter

Adalah alat atau guci dari tanah liat atau gerabah yang dimodifikasi

sedemikian rupa agar dapat digunakan sebagai pembuat kompos.

Dengan menggunakan komposter, tidak perlu menggali lubang kompos

ditanah. Dedaunan dan ranting cukup dimasukkan ke dalam komposter

dengan dtambahkan pupuk kandang atau bahan kimia untuk membuat

kompos. Pembuatan kompos secara alami membutuhkan waktu tiga

bulan lamanya. Sedangkan bila ditambahkan zat kimia tidak sampai satu

bulan kompos sudah dapat digunakan. Saat ini BKKLBM sedang

merintis pembuatan kompos secara massal.

Teknologi-teknologi tersebut memang terlihat sepele, namun memiliki

manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama dalam hal penyediaan air bersih

Page 81: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis hasil penelitian menjadi kunci dari penelitian yang telah dilakukan.

Sebuah laporan penelitian belum dapat dikatakan memadai tanpa adanya analisis

hasil berdasarkan dengan teori yang digunakan sebagai landasan. Bab IV ini berisi

analisis dari hasil penelitian yang telah penulis paparkan sebelumnya.

4.1. Teori Behavioral Sociology

Masyarakat Dusun Badegan seperti layaknya masyarakat lainnya memiliki

nilai-nilai, kebiasaan dan budaya tidak tertulis yang mereka lakukan serta mereka

anggap benar. Budaya tersebut timbul secara tidak sengaja, dari perilaku yang

terpola, dilakukan secara terus menerus dan turun temurun maka jadilah

kebudayaan. Kebudayaan sangat mempengaruhi perilaku masyarakat.

Kaitannya dengan pengelolaan sampah dan lingkungan adalah beberapa

kebiasaan masyarakat mengenai lingkungan yang mereka lakukan cenderug

merugikan dan berdampak negative bagi keberlangsungan lingkungan hidup

mereka. Kebiasaan tersebut seperti membuang sampah sembarangan, menimbun

sampah, membuat jugangan, membakar sampah, serta kurang peduli dengan

lingkungan di sekitar mereka. Kondisi ini semakin parah pasca terjadinya gempa

yang menyisakan puing-puing bangunan yang teronggok di beberapa sudut dusun.

Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh perempuan di Dusun Badegan

sangat dipengaruhi oleh mindset mereka tentang sampah serta budaya yang

Page 82: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

mereka anut. Berdasarkan pada data hasil pengamatan sebelum didirikannya

BKKLBM, diketahui bahwa 30 % masyarakat membakar sampah yang dihasilkan,

25% membuang di sembarang tempat, 20% menimbun sampah tanpa dipisah serta

25% berlangganan jasa pasukan kuning serta 5% dengan cara lain. 1

Perilaku masyarakat Dusun Badegan tersebut penulis kaji dengan teori

Behavioral Sociology. Behavioral Sociology dikemukakan oleh B.F Skinner.

Seperti yang telah penulis sebutkan pada tinjauan pustaka, teori ini menerangkan

tingkahlaku melalui akibat-akibat yang mengikutinya. Menurut Skinner,

kebudayaan masyarakat tersusun dari tingkah laku. Dengan kata lain kebudayaan

adalah tingkah laku yang terpola. Pola-pola perilaku masyarakat yang dikerjakan

terus-menerus akan berubah menjadi kebiasaan. Dari kebiasaan-kebiasaaan itulah

berubah menjadi budaya. Selain menegaskan adanya budaya yang berpengaruh

dalam perilau masyarakat, teori ini juga memusatkan perhatian pada adanya

hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di lingkungan aktor dengan

tingkah laku aktor. Akibat tingkah laku yang terjadi di masa lalu mempengaruhi

tngkah laku yang terjadi di masa sekarang.

Perilaku membakar sampah yang dilakukan masyarakat Dusun Badegan

tentu tidak terlepas dari kebiasaan-kebiasaan yang berubah menjadi budaya.

Yakni budaya membenci dan membakar sampah. Kebiasaan yang sudah

dilakukan oleh orang tua-orang tua dahulu terus turun-temurun dialukan hingga

sekarang. Membuat jugangan juga merupakan salah satu pola perilaku yang

menjadi kebiasaan dan budaya di Dusun Badegan.

1 diperoleh dari data BKKLBM, pengamatan kepada masyarakat Dusun BAdegan pada tahun 2009 oleh Bapak Bambang Suwerda, S.ST, M.Si

Page 83: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Perilaku masyarakat tersebut bisa dikatakan sebagai hasil dari adanya

pengaruh tingkah laku di masa lalu. Tingkah laku tersebut dipandang sebagai hal

yang wajar, lumrah sehingga terus dilakukan oleh masyarakat. Bahkan yang tidak

mengerjakan dianggap sebagai hal yang aneh atau tidak lumrah. Kondisi seperti

didukung dengan adanya culture masyarakat Dusun Badegan yang masih

tradisional sehingga mereka sangat sulit menerima perubahan atau hal baru,

tertutup serta cenderung apatis terhadap sistem baru.

Skema perilaku masyarakat Dusun Badegan berdasarkan Teori Behavioral

Sociology

Pada skema tersebut, secara berturut-turut dijelaskan perilaku aktor

(masyarakat Dusun Badegan) yang secara tidak langsung menjadi kebiasaan.

Kebiasaan tersebut lambat laun menjadi budaya yang mendarah daging dalam

kehidupan masyarakat. Sehingga setelah adanya BKKLBM pun, kebiasaan-

kebiasaan masyarakat tersebut belum dapat sepenuhnya hilang atau terganti

dengan system baru yang dibawa oleh BKKLBM. Meskipun BKKLBM dirintis

Perilaku Aktor

Kebiasaan

Masyarakat

Budaya Masyaraka

t

Membenci sampah

Membuat jugangan

Menimbun/Membakar Sampah

Page 84: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

dan digerakkan oleh sebagian masyarakat Dusun Badegan sendiri namun tetap

sulit mengubah kebiasaan dan budaya masyarakat.

Skema proses perubahan perilaku masyarakat Dusun Badegan setelah

berdirinya BKKLBM

Kebiasaan masyarakat tentang sampah dan lingkungan yang cenderung suka

menyampah serta tidak peduli akibatnya bagi masa depan mereka bisa jadi

merupakan pengaruh dari arus modernisasi. Adanya televisi dan media massa

lainnya membawa berbagai macam berita dan gaya hidup modern yang memang

Page 85: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

mengagung-agungkan hal yang serba praktis dan cepat. Misalnya saja, dengan

alasan praktis kini masyarakat lebih suka menggunakan styrofoam sebagai tempat

makanan. Selain harganya yang terjangkau, penggunaan styrofoam memberikan

kesan lebih modern ketimbang pemakaian daun pisang atau kardus. Namun

masyarakat tidak menyadari bahwa stryrofoam yang mereka pakai mengandung

bahan kimia yang berbahaya serta tidak dapat diurai oleh tanah bahkan bila

ditimbun ratusan tahunpun.

Arus perubahan tersebut tanpa disadari mengubah pola pikir dan perilaku

masyarakat Dusun Badegan. Masyarakat menjadi gemar menghasilkan sampah

namun enggan untuk mengelolanya.

BKKLBM sebagai badan otonom masyarakat melalui program-programnya

berusaha untuk mengubah mindset masyarakat mengenai sampah. Bila mindset

lama dapat diubah maka perilaku masyarakat lambat laun akan menjadi lebih

positif yang tentunya juga akan berdapak positif bagi keberlangsungan lingkungan

hidup.

Baker dalam Sarwono menyebutkan, perilaku manusia tidak hanya

ditentukan oleh lingkungan di sekitarnya, namun juga sebaliknya.kedua hal

tersebut saling berperan dan tidak dapat dipisahkan. Hubungan perilaku manusia

dengan lingkungannya adalah “two ways streets” atau ecological

interdependencies. Kedua faktor yang saling mempengaruhi tersebut adalah

lingkungan fisik dan pola perilaku baku (standing pattern of behavior). Perilaku

manusia bukan hanya dipengaruhi oleh kondisi alam dan situasi di sekitarnya

namun juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial, khususnya pranata-pranata sosial

Page 86: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

yang ada di dalamnya.2 Maka berdasarkan asumsi tersebut, kebiasaan-kebiasaan

dan budaya yang dianut masyarakat Dusun Badegan secara tidak langsung

mempengaruhi partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah dan lingkungan

di sekitarnya. Perempuan akan cenderung menjadi tidak peduli karena mereka

tidak memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang kesehatan lingkungan.

Bila mindset tersebut dapat berubah, serta dibarengi dengan adanya sosialisasi

kepada perempuan maka partisipasi perempuan akan meningkat seiring dengan

berjalannya waktu.

Sejauh pengamatan penulis BKKLBM sudah cukup memberikan warna

baru bagi kehidupan masyarakat dan perempuan di Dusun Badegan. Meskipun

partisipasi perempuan belum bisa dibilang cukup besar secara kuantitas, namun

sudah cukup banyak yang tertarik untuk ikut bergabung. BKKLBM sedikit demi

sedikit mulai mengubah mindset dan perilaku masyarakat terhadap sampah dan

lingkungan. Meskipun hingga sekarang masih ada pula warga yang

“melestarikan” kebiasaan lama dan bertahan dengan mindset lama tetang sampah

dan pengelolaan lingkungan.

4.2. Teknik Analisis Harvard

Teknik analisis Harvard penulis gunakan untuk melihat gap antara

partisipasi perempuan dan laki-laki di Dusun Badegan beserta faktor-faktor yang

mempengaruhi. Teknik analisis Harvard menggunakan tiga profil dalam

penggalian data, yakni profil aktifitas, profil akses dan kontrol serta profil faktor-

2 Hasim & Remiswal, Op.cit, hlm 231

Page 87: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

faktor yang mempengaruhi.3 Di bawah ini penulis sajikan ketiga tabel tersebut

berikut penjelasannya.

Tabel1. Profil Aktifitas

a. Aktifitas Produksi

Laki-laki Perempuan

Dewasa Anak Dewasa Anak

Bekerja 70% - 30% -

Memilah sampah 20% 10% 45% 25%

Menabung Sampah 20% 20% 40% 20%

Menjahit Kerajinan daur

ulang

10% - 90% -

Mendaur uang Styrofoam 100% - - -

b. Aktifitas Reproduksi

Membersihkan rumah - - 60% 40%

Memasak - - 100% -

Mencuci Pakaian - - 70% 30%

Mengolah Kompos 100% - - -

3 Trisakti Handayani, Konsep dan Teknik Penelitian Gender, 2008:161

Page 88: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Aktifitas berdasarkan pisau analisis Harvard ini dibedakan menjadi dua

yakni aktifitas produksi dan aktifitas reproduksi. Aktifitas produksi merupakan

aktifitas yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan yang

digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Secara umum, pekerjaan utama

atau pencari nafkah utama adalah laki-laki. Hanya sedikit perempuan yang bekerja

atau sebagai penghasil nafkah utama. Hal ini disebabkan masih adanya anggapan

di Dusun Badegan bahwa mencari nafkah adalah kewajiban laki-laki sedangkan

perempuan cukup mengerjakan pekerjaan rumah atau bekerja sambilan.

Untuk kegiatan-kegiatan produktif dalam hal pengelolaan sampah seperti

memilah dan menabung sampah banyak dikerjakan oleh perempuan dewasa dan

anak. Sebelum adanya BKKLBM laki-laki di dusun memang bertugas mengurus

sampah rumah tangga, namun mereka melenyapkannya dengan cara dibakar.

Setelah adanya BKKLBM, kegiatan memilah sampah lebih banyak diatur oleh

perempuan dewasa sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan untuk mendaur ulang

Styrofoam dikerjakan oleh laki-laki dewasa karena pekerjaan tersebut menurut

masyarakat Dusun Badegan pekerjaan yang hanya bisa dikerjakan oleh laki-laki.

Aktifitas reproduksi dalam tabel tersebut adalah aktifitas yang dikerjakan

untuk memenuhi kebutuhan domestic rumah tangga yang tidak mendapatkan

penghasilan. Dari tabel tersebut diketahui aktifitas reproduksi lebih banyak

dikerjakan oleh kaum perempuan dewasa dan anak-anak. Hampir semua kegiatan

seperti mencuci pakaian, memasak, serta membersihkan rumah dikerjakan oleh

perempuan. Laki-laki hanya bertugas membuat kompos karena memang pekerjaan

tersebut identik dengan laki-laki. 20% informan menggunakan jasa pembantu

Page 89: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

rumah tangga (perempuan) untuk menyelesaikan pekerjaan domestik rumah

tangganya.

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa masih ada gap yang cukup besar

antara kaum laki-laki dan perempuan. Perempuan tidak dapat mengebangkan diri

lebih jauh Karen amasih terbebani dengan pekerjaan rumah tangga. Seklipun

perempuan bekerja di luar rumah, pekerjaan rumah tangga juga masih harus

dikerjakan oleh mereka. Ini menunjukkan adanya beban ganda perempuan di

Dusun Badegan. Pembantu rumah tangga yang membantu beberapa informan

dalam menyelesaikan pekerjaan rumahnya juga perempuan. Anggapan

masyarakat yang menilai pekerjaan pembantu rumah tangga hanya pantas

dikerjakan oleh perempuan menunjukkan adanya diskriminasi terhadap salah satu

jenis gender.

Tabel Profil Akses dan Kontrol/Manfaat

a. Sumberdaya

Laki-laki Perempuan

Akses Kontrol Akses Kontrol

Kantor Kesling 50% 60% 50% 40%

Bahan Daur ulang 10% 90% 100%

Mesin Jahit 10% 90% 100%

Komposter 60% 100% 40%

Mesin Pemarut Styrofoam 70% 100% 30%

Page 90: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Tong Smpah Terpilah 50% 100% 50%

Uang Kas 50% 50% 100%

Sepeda Motor 70% 90% 30% 10%

b. Manfaat

Pemasukan tambahan 50% 40% 50% 60%

Jaringan kerja 50% 90% 50% 10%

Pembelajaran berorganisasi 50% 80% 50% 20%

Keterampilan Menjahit 20% 80% 100%

Membuat Keputusan 50% 100% 50%

Sumber:hasil wawancara penulis dengan informan

Tabel tersebut terdiri dari akses dan kontrol terhadap sumber daya

BKKLBM serta akses dan kontrol terhadap manfaat yang diperoleh dengan

berpartisipasi di BKKLBM.

Sumberdaya yang dimiliki BKKLBM seperti yang disebutkan tabel di atas

meliputi kantor, alat pengelolaan sampah, uang kas serta sepeda motor. Secara

umum akses perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya yang dimiliki oleh

BKKLBM terbilang sama besar. Meskipun terdapat beberapa hal yang sedikit

membedakan seperti perempuan menguasai sumberdaya yang berhubungan

dengan kegiatan jahit-menjahit daur ulang, kegiatan yang dianggap sebagai

pekerjaan perempuan. Sedangkan laki-laki lebih cenderung mengusai akses

Page 91: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

terhadap sumberdaya maskulin seperti alat-alat yang digunakan untuk mengelola

sampah meliputi mesin pemarut styrofoam, komposter tong sampah terpilah serta

sepeda motor.

Kontrol terhadap sumberdaya yang ada di lingkup BKKLBM juga tidak

jauh berbeda dengan akses sumberdaya. Laki-laki dan perempuan memiliki

kontrol yang sama meskipun sumberdaya yang dikontrol penuh oleh laki-laki dan

perempuan tidak sama. Sumberdaya yang dianggap maskulin lebih banyak

dikontrol oleh laki-laki ketimbang perempuan. Perempuan mendapatkan bagian

untuk mengontrol uang kas, dan alat jahit beserta kelengkapannya. Sedangkan

sumberdaya seperti kantor BKKLBM dan sepeda motor dapat dikontrol bersama

meskipun lebih banyak dikontrol oleh kaum laki-laki.

Pembedaan sumberdaya maskulin dan feminin tersebut menunjukkan bahwa

di Dusun Badegan masih ada pembagian kerja berdasarkan gender, pekerjaan

tertentu dipandang pantas bagi perempuan dan tidak pantas bagi laki-laki

demikian juga sebaliknya. Kondisi ini disadari ataupun tidak menjadi saah satu

faktor penghambat partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah. Perempuan

yang sebenarnya memiliki banyak ketertarikan dalam pengelolaan sampah dan

lingkungan ruang geraknya menjadi terbatasi karena adanya anggapan tersebut

serta beban ganda di dalam keluaga masing-masing.

Page 92: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Tabel Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Faktor-faktor Dampak Kesempatan Kendala

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Kesehatan 50% 50% 50% 50% - -

Ekonomi 30% 70% 30% 70% 30% 70%

Status sosial 50% 50% 50% 50% - -

Pendidikan 40% 60% 50% 50% 20% 80%

Partisipasi perempuan dan laki-laki dalam kegiatan BKKLBM tentu tidak

terlepas dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhi, baik sebagai faktor

pendorong maupun faktor penghambat. Faktor tersebut meliputi faktor kesehatan,

faktor ekonomi, faktor status social, serta faktor pendidikan.

a. Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, perempuan dan laki-laki merasakan

dampak dan kesempatan yang sama dari keberadaaan BKKLBM.

Karena memang setiap kegiatan BKKLBM ditujukan bagi kesehatan

masyarakat luas, bukan kepada person tertentu. Sehingga

manfaatnya bisa dirasakan secara merata meskipun masih dalam

lingkup kecil.

Page 93: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

b. Ekonomi

Faktor ekonomi yang lebih banyak dirasakan dampak dan

kesempatannya oleh kaum perempuan. Kaum perempuan yang tidak

memiliki pekerjaan tetap bergabung dengan kegiatan BKKLBM

yang sedikit banyak membantu perekonomian mereka seperti

membuat kerajinan daur ulang serta memilah dan menabung

sampah. Hal ini menjadi salah satu sumber pemasukan yang cukup

membantu meskipun tidak seberapa banyak nilainya. Kendala

perempuan di bidang ekonomi juga cukup besar, karena mayoritas

perempuan berasal dari kalangan yang bukan berpendidikan tinggi

sehingga mereka tidak memiliki pekerjaan atau bergantung kepada

suami. Adanya BKKLBM ini sedikit banyak telah membantu

perempuan untuk mandiri dan mengembangkan diri meskipun masih

terbatas pada kemampuan menjahit dan mengelola organisasi kecil

dengan penghasilan yang tidak seberapa.

c. Status Sosial

Status sosial sering dianggap sebagai hal yang penting di kalangan

masyarakat. Semakin tinggi status sosial seseorang tentu akan

semakin disegani dan dihormati di lingkungannya. Dengan menjadi

pengurus ataupun terlibat dalam kegiatan BKKLBM tidak serta

merta seseorang langsung mendapatkan posisi di mata masyarakat.

Namun paling tidak masyarakat akan mencotoh mereka yang sudah

bergabung di BKKLBM.

Page 94: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Setiap orang baik laki-laki memiliki dampak dan kesempatan yang

sama untuk menjadi “juru kampanye” BKKLBM di lingkungan

sekitarnya. Semakin banyak perempuan yang aktif maka akan

semakin banyak pula masyarakat yang tertarik untuk bergabung dan

berpartisipasi.

Selain itu, banyaknya tokoh masyarakat yang mendukung serta aktif

tergabung dalam program pengelolaan sampah ini ikut mendorong

warga yang belum mengelola sampah dengan 3 R tergerak hatinya

untuk turut ambil bagian dalam program ini. Disamping pengaruh

dari tokoh masyarakat, popularitas penggagas yakni Bambang

Suwerda, S.ST, M.Si juga sangat berpengaruh pada tingkat

kepercayaan masyarakat terhadap BKKLBM. Memang dalam kurun

waktu 2 tahun terakhir ini, Bambang Suwerda, S.ST, M.Si kerap

diundang sebagai narasumber pada acara-acara baik di tingkat lokal

maupun nasional. Beliau juga beberapa kali menerima penghargaan

yang disiarkan di stasiun televisi swasta. Hal ini menjadi daya tarik

tersendiri sehingga masyarakat Dusun Badegan bersedia bergabung

dengan BKKLBM.

d. Pendidikan

BKKLBM secara tidak langsung telah menjadi lembaga pendidikan

nonformal bagi perempuan dan masyarakat Dusun Badegan

mengenai pengelolaan sampah dan lingkungan. Perempuan yang

berpartisipasi mayoritas tidak memiliki latar belakang pendidikan

Page 95: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

yang cukup tinggi, sehingga mereka memiliki kesempatan belajar

secara non-formal mengenai kesehatan lingkungan dengan aktif

mengikuti kegiatan BKKLBM. Selain pendidikan kesehatan

linkungan, BKKLBM juga menjadi wadah organisasi baru bagi

perempuan dan laki-laki diDusun Badegan. Dengan demikian

perempuan Dusun Badegan dapat mulai belajarr untuk

mengaktualisasikan diri melalui di lingkup BKKLBM. Hal ini bisa

menjadi salah satu cara pembelajaran yang lebih efektif ketimbang

pembelajaran formal, mengingat sebagai ibu rumah tangga mereka

memiliki berbagai macam kesibukan.

Sejak awal berdirinya BKKLBM di Dusun Badegan memiliki tujuan utama

menyadarkan masyarakat mengeani kesehatan lingkungan di samping itu, juga

bertujuan untuk memberdayakan masyarakat secara umum. Dalam konsep

pemberdayaan, pemberdayaaan tidak akan berjalan mulus tanpa adanya partisipasi

masyarakat. Masyarakat tersebut bisa berarti laki-laki, maupun perempuan.

Penulis dalam penelitian kali ini lebih memfokuskan penelitian pada partisipasi

perempuan.

Partisipasi perempuan sangat diperlukan dalam hal pengelolaan sampah.

Mengingat peraturan pemerintah yang mengaskan untuk memilah sampah dari

sumbernya. Salah satu sumber penghasil sampah adalah rumah tangga. Volume

sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya memang tidak besar, namun

Page 96: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

bila berlangsung terus menerus dengan banyaknya rumah tangga yang ada di

Dusun Badegan maka sampah yang akan dihasilkan sangat banyak.

Tujuan dari partisipasi ini adalah membekali perempuan dengan pengtahuan

mengenai kesehatan lingkungan, serta memberi mereka keterampilan termasuk

dalam hal berorganisasi dann keterampilan yang lain. Hal ini juga tercantum

dalam visi misi BKKLBM yang penulis dapat dari dokumen milik BKKLBM.

Partisipasi perempuan menjadi hal yang sangat penting, karena ketika

lingkungan tercemar, perempuanlah yang akan merasakan dampaknya pertama

kali. Dengan membekali perempuan ilmu tentang kesehatan lingkungan, mereka

akan menjadi lebih hati-hati dalam mengelola lingkungan serta mengetahui apa

dampak dari perilaku mereka terhadap sampah dan lingkungan. Semakin

perempuan paham bahaya sampah maka mereka akan semakin menjaga

lingkungan sekitar mereka.

Indikator-indikator dari teknik analisis Harvard tersebut memang belum

semuanya tercapai dengan baik oleh perempuan di Dusun Badegan. Secara

kuantitas memang partisipasi perempuan cukup banyak dibandingkan dengan

laki-laki namun secara kualitas perempuan masih banyak tertinggal dari kaum

laki-laki. Partisipasi perempuan juga belum bisa dikatakan menyeluruh, karena

sebagian besar perempuan yang aktif dalam kegiatan BKKLBM adalah

perempuan yang tinggal di sekitar kantor BKKLBM. Kantor BKKLBM sendiri

terletak di wilayah RT 12 dan RT 11. Wilayah Dusun Badegan yang sangat luas

membuat jarak antar RT cukup jauh bila ditempuh dengan berjalan kaki.

Page 97: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Menurut Zoer’aini Djamal Irawan partisipasi perempuan dalam pengelolaan

lingkungan sangat menentukan, artinya demikian dekatnya perempuan dengan

lingkungann akan membuat lingkungan menjadi terpelihara.4 Tanpa memiliki

kesadaran akan kesehatan lingkungan, perempuan akan terus menerus melakukan

budaya-budaya lama dalam mengelola sampah dan lingkungan seperti membakar

sampah, dan sebagainya.

4.3. Community Development

BKKLBM meskipun tergolong organisai baru dan belum lama berdiri

namun memiliki peran yang cukup vital bagi masyarakat Dusun Badegan. Peran

yang dijalankan antara lain pemberdayaan permpuan dan pengelolaan lingkungan

secara keseluruhan dan bertahap.

Perempuan sebagai ibu rumah tangga dalam keluarga dianggap memiliki

peranan yang sangat penting bagi pendidikan mengenai kesehatan lingkungan

bagi anak-anak generasi masa depan. Perempuan bila diarahkan juga memiliki

kemampuan yang sangat memadai dalam berbagai hal terutama dalam hal

pengelolaan sampah dan lingkungan.

Upaya-upaya yang dilakukan BKKLBM sejalan dengan konsep community

development. Community development pada hakekatnya adalah usaha yang

dilakukan dengan sengaja oleh warga komunitas untuk bekerja sama yang

diarahkan untuk masa depan komunitas itu sendiri.5 BKKLBM dibentuk dan

dikembangkan oleh masyarakat Dusun Badegan demi masa depan lingkungan 4 Prof. DR. Ir. Zoer’aini Djaal Irawan, MS, Besarnya Eskploitasi Perempuan dan Lingkungan di Indonesia, 2009:118 5 Hasim dan Remiswai, Op.Cit, hlm 45

Page 98: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

masyarakat Dusun Badegan. Pengembangan komunitas ala community

development ini memiliki indikator-indikator yang dapat dijadikan acuan dalam

mengembangkan konsep tersebut pada masyarakat secara riil. Kelima aspek

tersebut sebagaimana yang telah penulis sebutkan pada pendahuluan, yakni : (1)

enabling/pemungkin; (2) empowering/penguatan ; (3) protecting/perlindungan;

(4)supporting/penyokong ; (5) fostering/pemeliharaan.

Sejalan dengan konsep tersebut, BKKLBM mendorong perempuan untuk

diberdayakan, bukan diperdayakan. Beberapa fungsi dalam konsep community

development di atas memang belum dapat dipenuhi karena skala yang

pemberdayaan oleh BKKLBM belum terlalu besar, karena terfokus pada

pengelolaan lingkungan. BKKLBM menjalankan fungsi-fungsi tersebut dengan

mengacu pada visi-misi yang ada. Penulis menganalisis peranan BKKLBM

dengan kelima aspek tersebut sebagai indikator keberhasilan program BKKLBM

dalam memberdayakan perempuan dan pengelolaan lingkungan.

1. Pemungkin

BKKLBM sebagai wadah komunitas menciptakan iklim yang

memungkinkan setiap anggota komunitas dapat mengembangan potensi

yang dimiliki. Potensi yang ada pengolahan pupuk, penyediaan tenaga

penyuluh kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah rumah tangga

secara ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable). Disebut

berkelanjutan karena dengan adanya pengelolaan tersebut sampah rumah

tangga menjadi memiliki nilai jual sehingga dapat menjadi salah satu

alternatif pekerjaan bagi perempuan. BKKLBM membuka peluang usaha

Page 99: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

baru disamping juga menjalankan misi penyelamatan lingkungan dan

pengelolaan sampah. Fungsi ini dapat dijalankan dengan baik meskipun

menurut penulis belum maksimal. Hal ini disebabkan pengurus BKKLBM

sendiri yang belum lengkap serta masih sering terjadi tambal sulam

pengurus. Kondisi tersebut mempengaruhi jalannya program yang

direncanakan.

2. Penguatan/Pemberdayaan

Dengan adanya program-program berkenaan dengan pengelolaan sampah

dan kesehatan lingkungan, hal tersebut menjadi salah satu upaya

pemberdayaan bagi perempuan Dusun Badegan. Karena sebelum

berlangsungnya program terlebih dahulu perempuan-perempuan tersebut

diberikan sosialisai dan pemahaman tentang pentingnya mengelola sampah

dan menjaga lingkungan. Disamping itu, dengan bergabungnya

perempuan-perempuan Dusun Badegan dalam program-program

pengelolaan lingkungan BKKLBM maka mereka akan belajar bagaimana

memecahkan masalah yang dihadapi.

Pemberdayaan berarti memberikan daya, memberikan kemampuan untuk

survive, menciptakan peluan untuk keberdayaan seseorang. Pemberdayaan

perempuan berarti memberikan kemampuan atau menciptakan peluang

bagi perempuan untuk mengaktualisasikan diri. Program-program yang

dijalankan BKKLBM bisa dikategorikan sebagai kegiatan yang

memberdayakan perempuan, karena program-program tersebut

memberikan pengetahuan baru bagi perempuan serta membekali

Page 100: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

perempuan dengan keterampilan sehingga mereka mampu untuk merintis

sebuah usaha mandiri, meskipun dalam skala kecil.

3. Pelindung

Menurut apa yang penulis amati, fungsi ini belum begitu berjalan di dalam

tubuh BKKLBM. Selain karena BKKLBM belum menjadi komunitas

yang besar dan benar-benar mapan. Tambal sulam pengurus, serta tidak

semua pengurus aktif menjalakan perannya menjadi salah satu kendala,

sehingga fungsi ini belum dapat berjalan optimal.

Perlindungan yang diberikan terhadap anggota komunitas BKKLBM

mencakup seperti persaingan yang sehat antar pengrajin dan pemilah

sampah (sampah anorganik), serta tidak adanya diskriminasi atas salah

satu jenis gender. Tidak ada kelompok dalam komunitas yang

mendominasi satu sama lain,boleh dikatakan masih kondusif dan cukup

tertata.

Selain masih belum mapan, BKKLBM juga belum memiliki peraturan

yang tetap dan mengikat (seperti AD/ART,dll), sehingga cenderung ada

beberapa oknum yang menyepelekan atau sengaja melalikan

tanggungjawabnya.

4. Penyokong

Anggota komunitas dan kelompok-kelompok yang ada di dalamnya

(pengrajin, nasabah dan pengelola) mendapatkan pendampingan dalam

bentuk sosialisasi dan pelatihan. BKKLBM juga mengadakan rapat

monitoring dan evaluasi satu bulan sekali sebagai bentuk pendampingan

Page 101: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

agar setiap personil dari komunitas dapat berjalan sesuai fungsi masing-

masing. Berdasarkan susunan kepengurusan BKKLBM, fungsi

supporting/penyokong banyak dilakukan oleh penggagas BKKLBM.

Bambang Suwerda, SST, M.Si sebagai penggagas yang juga seorang

praktisi di bidang kesehatan lingkungan menjalankan fungsi supporting

karena selain penggagas beliau dianggap sebagai orang terpelajar yang

sangat paham dengan kesehatan lingkungan. Sehingga baik pengurus

maupun partisipan memberikan kepercayaan lebih kepaada beliau.

5. Pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan dilakukan oleh BKKLBM dalam bentuk adanya

peraturan-peraturan dan visi-misi yang menjadi acuan anggota komunitas.

Meski tidak semua anggota komunitas memahami betul apa yang

tercantum dalam visi-misi, peraturan, ataupun ketetapan hasil rapat

bersama. Hal ini dikarenakan tidak semua anggota komunitas aktif dalam

menjalankan perannya. Fungsi pemeliharaan ini menurut penulis masih

belum dapat berjalan optimal. Untuk sekarang, BKKLBM masih

berkonsentrasi untuk membangun kepercayaan masyarakat serta lebih

mematangkan kinerja organisasi. Bila kinerja organisasi sudah mapan

dengan sistem manajemen yang memadai tentu fungsi pemeliharaan ini

akan berjalan secara otomatis.

Community development sebagai salah satu konsep pengembangan

masyarakat merupakan konsep yang bisa diterapkan dengan cukup baik di Dusun

Badegan melalui BKKLBM. BKKLBM menjalankan perannya secara bertahap

Page 102: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

dan terprogram, baik sebagai wadah komunitas yang memberdayakan perempuan

maupun peran dalam pengelolaan lingkungan. Penerapan konsep community

development sangat dipengaruhi oleh kondisi komunitas serta kultur dan sikap

masyarakat setempat.

4.4. Diagram Venn PRA

Diagram venn merupakan salah satu metode yang ada dalam teknik analisis

PRA (Participatory Rural Appraisal). Metode ini digunakan untuk mengurai dan

menganalisis lembaga-lembaga apa saja yang ada di sekitar BKKLBM, baik

lembaga pemerintah, maupun non-pemerintah, sejauh mana mereka berperan serta

seberapa penting lembaga-lembaga tersebut bagi eksistensi BKKLBM. Dalam

diagram venn peran dan penting tidaknya sebuah lembaga dianalogikan dengan

bentuk dan jarak gambar dengan gambar utama. Semakin besar gambar dan

semakin dekat jarak dengan gambar utama menunjukkan bahwa lembaga tersebut

memiliki peranan paling penting serta begitu berpengaruh terhadap jalannya

program. Sebaliknya, bila lembaga digambarka kecil serta jauh dari gambar utama

berarti lembagai tersebut kurang berperan serta tidak terlalu memiliki pengaruh.

Pengamatan yang dilakukan penulis, serta wawancara dari informan

menyebutkan bahwa BKKLBM sejauh ini dalam menjalankan perannya secara

mandiri. Seperti yang telah penulis sebutkan sebelumnya, peran BKKLBM

banyak dibantu oleh masyarakat Dusun Badegan, puskesmas, serta poltekkes

kemenkes, dengan bagan diagram venn seperti dibawah ini

Page 103: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Dari bagan digram venn tersebut dapat diketahui peran antar lembaga

sebagai supporting sistem bagi BKKLBM. Masyarakat Dusun Badegan dengan

PKK dusun memiliki peran yang paling besar terhadap eksistensi BKKLBM.

Selain sebagai objek, masyarakat juga menjadi pelaku bagi dan pemilik

BKKLBM. Demikian halnya PKK, PKK merupakan pintu masuk bkklb dalam

memberikan sosialisasi kepada masyarakat Dusun Badegan.

Selain masyarakat, puskesmas juga memiliki peran yang penting.

Puskesmas yang dimaksud dalam diagram venn tersebut adalah puskesmas

wilayah kerja Bantul Timur. Puskesmas selain sebagai konsultan dalam hal

kesehatan juga menjadi mitra bagi BKKLBM ketika mengadakan pelatihan

jumantik (juru pantau jentik-jentik), baik jumantik dewasa maupun jumantik cilik.

Mengingat angka penderita DB yang tinggi di wilayah Dusun Badegan, maka

secara berkala pula BKKLBM mengadakan kegiatan pelatihan jumantik sebaga

upaya penanggulangan DB.

BKKLM

Masyarakat Badegan

Poltekkes

Puskesmas

PKK

Kec. Bantul

Pedukuhan

Kel. Bantul

BLH

DPU

Page 104: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Poltekkes Kementrian Kesehatan RI di Bantul juga memiliki peranan yang

cukup penting. Hal ini dikarenakan instansi tempat Bapak Bambang Suwerda

SST, M.Si mengabdi tersebut banyak memberikan dukungan bagi kemajuan

BKKLBM. Dukungan diberikan dalam bentuk pemberian kebebasan waktu bagi

Bapak Bambang Suwerda,S.ST,M.Si (selaku staff pengajar di lembaga tersebut)

dalam menangani BKKLBM. Poltekkes Kemenkes RI Bantul juga selalu

mempromosikan BKKLBM untuk studi banding maupun kunjungan tamu.

BKKLBM dijadikan contoh pengembangan model pengelolaan kesehatan

lingkungan berbasis masyarakat atau komunitas.

Sedangkan untuk lembaga pemerintahan justru tidak terlalu memberikan

dukungan yang berarti. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bantul

menjadi satu-satuya lembaga yang memiliki peran cukup penting dibandingkan

dengan lembaga pemerintahan lainnya. BLH membantu BKKLBM dalam bentu

penyediaan infrastruktur serta sering bekerja sama dengan BKKLBM sebagai

penyuluh di acara-acara kesehatan lingkungan.

Meskipun tidak semua lembaga memberikan dukungan penuh dan support

yang nyata, namun BKKLBM tetap dapat bertahan bahkan berkembang hingga

sekarang. Sejauh masyarakat Dusun Badegan masih mendukung dan

berpartisipasi maka BKKLBM akan terus mengalami pertumbuhan, meskipun

tanpa support dari instansi resmi pemerintah.

Page 105: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kehidupan perempuan tidak dapat dilepaskan dari ligkungan hidup.

Peran dan partisipasi perempuan dalam pengelolaan lingkungan khususnya

pengelolaan sampa rumah tangga sangat diperlukan, demi tercipatanya masa

depan lingkungan yang lebih baik. Ekofeminisme menyatakan pentingnya

peranan perempuan bagi kelangsungan bumi.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, perempuan di Dusun Badegan

menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun dalam hal partisipasi

pengelolaan sampah rumah tangga yang difasilitasi oleh BKKLBM.

Partisipasi perempuan mengalami kenaikan dari tahun pertama

berdirinya bklbm hingga memasuki tahun ketiga. Pengelolaan sampah

rumah tangga dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama memilah

sampah rumah tangga. Sampah organik digunakan untuk membuat kompos

sedangkan sampah anorganik seperti kertas, botol plastik, kaleng dan kaca

ditabung di Bank Sampah Gemah Ripah, salah satu unit pengelolaan

sampah milik BKKLBM.

Meskipun pada awalnya sulit mengajak perempuan untuk lebih peduli

dengan lingkungan namun lambat laun perempuan Dusun Badegan mulai

aktif dalam kegiatan-kegiatan pro lingkungan yang diselenggarakan oleh

Page 106: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

BKKLBM. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah popularitas

Bambang Suwerda selaku penggagas berdirinya BKKLBM dan bank

sampah gemah ripah. Dua tahun terakhir ini Bambang Suwerda acapkali

dipanggil sebagai narasumber dala kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan

hidup. Selain itu beliau juga meneria beberapa penghargaan atas

terobosannya mendirikan BKKLBM dan bank sampah gemah ripah yang

beracuan pada pengelolaan sampah berbasis komunitas atau masyarakat.

Hal ini sangat berpengaruh pada kepercayaan masyarakat Dusun Badegan

terhadap program-program BKKLBM dan bank sampah gemah ripah.

Partisipasi perempuan Dusun Badegan dalam pengelolaan sampah

tentu tidak lepas dari peran BKKLBM selaku fasilitator. BKKLBM

mengembangkan sebuah terobosan baru dalam pengelolaan sampah yang

melibatkan seluruh elemen masyarakat. BKKLBM memberikan pemahaman

mengenai pengelolaan sampah dari sumbernya kepada masyarakat Dusun

Badegan. Hal tersebut dilakukan dengan cara sosialisasi per rt secara

kontinu yang melibatkan ibu-ibu kader PKK dan Dasawisma. Selain

sosialisasi para pengurus BKKLBM juga tidak segan untuk memberikan

contoh langsung kepada masyarakat. BKKLBM juga mempelopori

penggunaan teknologi sederhana dan tepat guna yang menggunakan bahan-

bahan yang mudah ditemukan di sekitar masyarakat. teknologi tepat guna

yang berwawasan lngkungan tersebut seperti sodis (penggunaan energy

matahari untuk memasak air), pembuatan chlorine diffuser (disinfektan air

sumur), dan sebagainya.

Page 107: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Masyarakat Dusun Badegan memang pada awalnya sangat tertutup

dengan langkah-langkah baru yang dilakukan oleh BKKLBM, namun

dengan pendekatan-pendekatan yang gigih dan teru menerus, lambat laun

masyarakat dapat memahami dan menerima. Salah satu kunci sukses

BKKLBM adalah sosialisasi yang terus-menerus. Meskipun BKKLBM

merupakan oranisasi swadaya masyarakat serta kurang mendapat perhatian

dari pemerintah, hal tersebut tidak menyurutkan langkah pengelolanya.

5.1.1. Kesimpulan Empiris

Dampak dari partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah rumah

tangga masing-masing mulai dirasakan setelah mereka akif berpartisipasi pada

kegiatan BKKLBM baik melalui pokja styrofoam, pokja daur ulang plastik

maupun Bank Sampah Gemah Ripah. Perempuan Dusun Badegan

berpartisipasi dengan baik sebagai pengelola maupun anggota. Dampak dari

partisipasi ini selain peningkatan kualitas perempuan melalui penyuluhan dan

sosialiasasi yang dilakukan oleh pengelola BKKLBM juga menjadi salah satu

upaya untuk mempersatukan persaudaraan antar warga masyarakat. sudah

menjadi rahasia umum bila sejak sebelum munculnya BKKLBM terdapat dua

kelompok ibu-ibu Dasawisma di Dusun Badegan yang tidak memiliki

hubungan baik. Secara tidak langsung, partisipasi mereka dalam BKKLBM

mulai dapat mengurangi ketegangan antar kelompok.

Selain dampak dalam hal hubungan sosial antar warga, BKKLBM juga

berdampak pada kesehatan lingkungan di Dusun Badegan serta perkembangan

Page 108: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Dusun Badegan. Dalam hal kesehatan lingkungan, tumpukan sampah liar di

sudut-sudut dusun dapat berkurang cukup drastis sejak banyaknya masyarakat

yang tertarik dan sejalan dengan ide BKKLBM. Angka penderita DB juga

dapat ditekan serta lingkungan menjadi lebih tertata, meskipun pencemaran

udara dengan membakar sampah masih tetap ada beberapa. Kemajuan

kesehatan lingkungan ini paling terlihat di lingkungan RT 12, tempat dimana

terdapat kantor BKKLBM.

Bagi pertumbuhan pedukuhan, BKKLBM sangat berperan

mempromosikan Dusun Badegan, baik di lingkup nasional maupun

internasional, mengingat banyaknya media massa yang pernah mengulas

mengenai sepak terjang BKKLBM. Berawal dari hal tersebut, muncul wacana

untuk menjadikan Dusun Badegan sebagai dusun wisata edukatif kesehatan

lingkungan. Bila hal ini dapat terealisasi, maka perekonomian masyarakat

Dusun Badegan akan mengalami perkembangan pesat. Wacana tersebut kini

masih dalam proses pembahasan lebih lanjut serta penyiapan BKKLBM

sebagai objek agar dapat lebih layak menjadi tujuan wisata.

Partisipasi perempuan Dusun Badegan dalam pengelolaan sampah rumah

tangga terbilamg cukup bagus. Partisipasi tersebut tidak akan terwujud tanpa

adanya peranan BKKLBM dalam memberdayakan perempuan dan pengelolaan

lingkungan. Sehingga kedua hal tersebut saling melengkapi dan menyokong

satu sama lain.

Page 109: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

5.1.2. Kesimpulan Teoritis

Penulis dalam penelitian ini menggunakan beberapa teori yang

digunakan sebagai pisau analisis. Masing-masing teori memiliki implikasi yang

berbeda, yang penulis paparkan dibawah ini :

5.1.2.1. Behavioral Sociology

Perilaku masyarakat pada umumnya sangat dipengaruhi oleh

kebiasaan-kebiasaan yang lambat laun menjadi budaya pada masyarakat

tersebut. Demikian halnya dengan perilaku masyarakat terhadap sampah di

Dusun Badegan yang juga dipengaruhi oleh adanya kebiasaann adat maupun

budaya yang ada di masyarakat Dusun Badegan. Perilaku tersebut tercermin

dalam sikap mereka yang antipati terhadap sampah, gemar membuat

jugangan, bermunculannya TPS liar, serta kebiasaan membakar sampah.

Hal tersebut tentu berpengaruh pada partisipasi perempuan. Semenjak

berdirinya BKKLBM, kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut mulai banyak

berkurang seiring dengan semakin bertambahnya perempuan yang aktif

berpartisipasi pada kegiatan yang diselenggarakan oleh BKKLBM.

5.1.2.2. Teknik Analisis Harvard

Teknik analisa Harvard merupakan teknik analisis yang menjadi dasar

bagi teknik analisis gender lainnya. Teknik ini digunakan untuk melihat gap

antara laki-laki dan perempuan dalam bidang sosial, hukum, ekonomi,

kesehatan, pengembangan SDM dan sebagainya. Penulis menggunakan

teknik ini untuk melihat gap partisipasi antara laki-laki dan perempuan

penduduk Dusun Badegan dalam hal. Penggunaan teknik ini memudahkan

Page 110: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

penulis dalam menganalisis sejauh mana partisipasi perempuan di Dusun

Badegan dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga, hal ini disebabkan

penggunaan tabel-tabel Harvard yang rinci serta terstruktur. Teknik analisis

ini juga telah memiliki indikator-indikator penilaian yang sangat membantu

penulis dalam merumuskan interview guide. Meski demikian penulis sedikit

memodifikasi teknik ini dengan memberikan persentase pada tabel masing-

masing profil agar dapat menggambarkan secara lebih detil hasil temuan

yang ada di lapangan.

5.1.2.3. Community Development

Community development penulis gunakan untuk menganalisis sejauh

mana peran BKKLBM dalam memberdayakan perempuan dan pengelolaan

lingkungan. Salah satu yang mendasari mengapa penulis memilih

menggunakan teknik ini karena BKKLBM sebagai lembaga otonom ini

memang berbasis komunitas, lahir dari sebuah komunitas yang kemudian

berkembang dan bertujuan memajukan komunitas dalam hal kesehatan

lingkungan. BKKLBM lahir di lingkungan RT 12 yang kemudian

berkembang dan besar bersama masyarakat Pedukuhan Badegan Bantul.

Sehingga teknik ini relatif bisa diterapkan dalam penelitian ini.

BKKLBM juga merupakan wujud adanya aksi bersama (collective

action) dalam hal mengelola lingkungan hidup sebagaimana tercantum

dalam jurnal .1

1 Lihat hlm

Page 111: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

5.1.2.4. Digram Venn PRA

Diagram venn merupakan bagan yang menggambarkan hubungan

antara satu lembaga dengan lembaga yang lain. Diagram venn ini penulis

gunakan untuk menganalisis hubungan antar lembaga, antara BKKLBM

dengan lembaga-lembaga yang berperan, antara BKKLBM dengan

masyarakat dan sebagainya. Dengan menggunakan diagram venn ini akan

terlihat sejauhmana perena lembaga tersebut serta seberapa besar peran

mereka.

5.1.3. Kesimpulan Metodologis

Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kasus. Studi kasus

digunakan untuk meneliti sebuah fenomena kontemporer di dalam

kehidupan nyata. Sebuah studi kasus haruslah memenuhi dua hal, yakni

spesifik dan jelas batasannya. Pada penelitian ini, penulis berusaha

memaparkan tentang partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah

melalui BKKLBM serta peran BKKLBM itu sendiri.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan

melakukan observasi partisipatoris, wawancara serta dokumentasi. Penulis

menetap selama kurang lebih enam minggu di Dusun Badegan untuk

mengetahui lebih detail serta mengamati hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian ini. Wawancara dan pendokumentasian juga dilakukan untuk

menunjang kelengkapan data.

Page 112: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Dalam teknik pengambilan sampel penulis menggunakan teknik

purposive sampling dan snowball sampling. Sehingga peneliti dapat

memilih sampel yang memang kredibel serta dibantu dengan rekomendasi

dari informan kunci. Snowball sampling sangat membantu penulis pada

awal menetap di sana, karena penulis belum terlalu mengenal medan

penelitian. Adanya rekomendasi-rekomendasi dari informan kunci sangat

membantu penulis dalam memnentukan infoeman pada penelitian ini.

Dengan perpaduan keduanya penulis dapat mendapatkan informan yang

representatif serta koperatif ketika proses pengumpulan data. Informan

penelitian ini berasal dari tiga pihak, yakni dari pihak BKKLBM,

masyarakat Dusun Badegan atau partisipan BKKLBM, serta dari pihak

pemerintahan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam uji

validitas data. Trianggulasi konstruk digunakan sebagai uji validitas data,

hal ini umum dipakai dalam penelitian studi kasus. Salah satu poin dari

trianggulasi konstruk adalah penggunaan multi sumber bukti. Sehingga

penulis menggunakan sumber bukti lebih dari dua untuk melakukan uji

validitas data.

Pengolahan data dilakukan segera setelah peneliti memperoleh data

yang dibutuhkan. Proses analisis dan penarikan kesimpulan dilakukan

secara terus menerus selama penelitian masih berlangsung maupun pada

masa penyusunan laporan.

Page 113: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

5.2. Saran

Sebagai penutup pada laporan penelitian skripsi ini, penulis

memaparkan beberapa saran yang semoga dapat bermanfaat serta dapat

ditindaklanjuti.

Untuk BKKLBM

1. Sebagai sebuah organisasi swadaya hendaknya BKKLBM mulai

menata ulang kondisi internal BKKLBM. Permasalahn pengurus yang

masih sering tambal sulam pengelola harus segera dicarikan jalan

keluar dengan cara mencari orang-orang yang memang sesuai pada

posisinya. Dengan demikian kualitas BKKLBM akan semakin

meningkat. Bila kualitas meningkat kepercayaan masyarakat akan

semakin bertambah yang tentu juga berdampak pada pasrtispasi

perempuan.

2. BKKLBM yang semula merupakan organisasi nirlaba dapat

dikembangkan secara lebih professional. Dengan demikian setiap

bulannya terdapat kas tetap melalui usaha-usaha yang dikelola oleh

BKKLBM. Hal ini dapat memperkuat kondisi keuangan organisasi

yang tentu saja sangat berdampak pada berjalannya program-program

organisasi.

3. Pemberian insentif tetap bagi pengelola hendaknya perlu direalisasikan,

tentunya dengan melihat kondisi keuangan BKKLBM. Hal ini bertujuan

agar nilai sampah dapat dinikmati secara sustainable, serta

Page 114: PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH … · dengan sampah dan mencintai lingkungan. Peran dalam pengelolaan lingkungan dirintis BKKLBM mulai dari hal kecil dan sederhana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

membuktikan bahwa melalui pengelolaan sampah dan lingkungan dapat

menjadi lahan pekerjaan baru.

4. Perlunya BKKLBM bekerja sama secara resmi dengan instansi-instansi

pemerintah maupun swasta yang kredibel serta memiliki konsentrasi

dalam hal kesehatan lingkungan masyarakat. Kerja sama diperlukan

agar posisi BKKLBM semakin kuat dan mendapatkan lebih banyak

kepercayaan dari berbagai pihak.

Untuk Pemerintah

1. Bagi pemerintah, baik lingkup dusun, kelurahan, kecamatan maupun

kebupaten, hendaknya memberikan dukungan yang riil bagi BKKLBM

sehingga konsep yang diusung BKKLBM ini dapat berkembang dan

digunakan secara massal.

2. Perlunya digagas sebuah peraturan daerah yang mengacu pada UU no

18 tahun 2008, mengenai pengelolaan sampah yang berasal dari

sumbernya sebagaimana konsep yang diterapkan oleh BKKLBM.

Dengan demikian semua permasalahan sampah di Kabupaten Bantul

secara perlahan dapat teratasi.

3. Adanya peraturan daerah memungkinkan Pemkab Bantul menetapkan

sanksi bagi pelanggar kesehatan lingkungan misalnya sanksi bagi

pembakar sampah, penimbun sampah ataupun sanksi bagi pembuang

sampah sembarangan. Hal tersebut sangat membantu mewujudkan

lingkungan yang asri dan terhindar dari masalah di masa mendatang.