parameter fisika, kimia dan biologi air

6
PARAMETER FISIKA, KIMIA DAN BIOLOGI PERAIRAN Parameter fisika, kimia dan biologi perairan dapat menjadi ciri pembeda beberapa macam ekosistem perairan. Perbedaan pada ciri tersebut erat kaitannya dengan interaksi yang terjadi pada suatu ekosistem perairan. 1. Suhu Suhu berperan sebagai pengatur proses metabolisme dan fungsi fisiologis organisme. Suhu juga sangat berperan dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan. Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu yang baik bagi pertumbuhannya. Suhu air adalah parameter fisika yang dipengaruhi oleh kecerahabn dan kedalaman. Air yang dangkal dan daya tembus cahaya matahari yang tinggi dapat meningkatkan suhu perairan. Pengukuran suhu dilakukan dengan termometer. 2. Derajat Keasaman (pH) Derajat keasaman atau pH merupakan parameter kimia yang menunjukkan konsentrasi ion hidrogen pada perairan. Konsentrasi ion hidrogen tersebut dapat mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi di lingkungan perairan. Batas toleransi organisme terhadap pH bervariasi tergantung pada suhu, oksigen terlarut, dan kandungan garam-garam ionik suatu perairan. Kebanyakan perairan alami memiliki pH berkisar antara 6-9. Sebagian besar biota perairan sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7–8,5. Pengukuran derajat keasaman (pH) menggunakan pH-meter.

Upload: annisa-sukmasari

Post on 20-Jan-2016

638 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mmmmmmmmmmm

TRANSCRIPT

Page 1: Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi Air

PARAMETER FISIKA, KIMIA DAN BIOLOGI PERAIRAN

Parameter fisika, kimia dan biologi perairan dapat menjadi ciri pembeda beberapa macam

ekosistem perairan. Perbedaan pada ciri tersebut erat kaitannya dengan interaksi yang terjadi

pada suatu ekosistem perairan.

1. Suhu

Suhu berperan sebagai pengatur proses metabolisme dan fungsi fisiologis organisme.

Suhu juga sangat berperan dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan. Organisme akuatik

memiliki kisaran suhu tertentu yang baik bagi pertumbuhannya. Suhu air adalah parameter fisika

yang dipengaruhi oleh kecerahabn dan kedalaman. Air yang dangkal dan daya tembus cahaya

matahari yang tinggi dapat meningkatkan suhu perairan. Pengukuran suhu dilakukan dengan

termometer.

2. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman atau pH merupakan parameter kimia yang menunjukkan konsentrasi

ion hidrogen pada perairan. Konsentrasi ion hidrogen tersebut dapat mempengaruhi reaksi kimia

yang terjadi di lingkungan perairan. Batas toleransi organisme terhadap pH bervariasi tergantung

pada suhu, oksigen terlarut, dan kandungan garam-garam ionik suatu perairan. Kebanyakan

perairan alami memiliki pH berkisar antara 6-9. Sebagian besar biota perairan sensitif terhadap

perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7–8,5. Pengukuran derajat keasaman (pH)

menggunakan pH-meter.

pH-meter

3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/ DO)

DO atau Dissolved Oxygen atau oksigen terlarut adalah parameter kimia perairan yang

menunjukkan banyaknya oksigen yang terlarut dalam ekosistem perairan. Sistem perairan

mengalir umumnya mempunyai kandungan oksigen terlarut yang tinggi dan kandungan

karbondioksida bebas yang rendah. Hal ini disebabkan oleh peran arus yang membantu dalam

memberikan sumbangan oksigen. Di perairan tawar, kandungan oksigen terlarut berkisar antara 8

Page 2: Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi Air

mg/liter pada suhu 25° C. Kadar oksigen terlarut di perairan alami biasanya kurang dari 10

mg/liter. Pengukuran DO menggunakan DO-meter. Ada dua jenis DO-meter yaitu Do-meter

manual dan DO-meter digital.

DO-meter manual DO-meter digital

4. Biochemical Oxygen Demand BOD)

BOD merupakan parameter kimia yang menunjukkan banyaknya oksigen yang

dikonsumsi oleh mikroba aerob dalam proses respirasi untuk menguraikan bahan organik yang

terdapat dalam botol BOD yang diinkubasi pada suhu sekitar 20°C selama lima hari, dalam

keadaan tanpa cahaya. Secara tidak langsung, BOD menggambarkan jumlah bahan organik yang

dapat diuraikan secara biologi dan merupakan indikator dari jumlah oksigen terlarut yang

digunakan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan pencemar organik. Pada perairan

alami, yang berperan sebagai sumber bahan organik adalah tanaman dan hewan yang telah mati.

Perairan alami memiliki nilai BOD antara 0,5-7,0 mg/L. Selain itu buangan hasil limbah

domestik dan industri juga dapat mempengaruhi nilai BOD. BOD dalam suatu perairan dapat

digunakan sebagai petunjuk terjadinya pencemaran.

5. Chemical Oxygen Demand (COD)

COD merupakan parameter kimia yang menggambarkan jumlah oksigen total yang

dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yang dapat didegradasi

secara biologis (biodegradable) maupun yang sukar didegradasi secara biologis (non

biodegradable), menjadi CO2 dan H2O. Nilai COD pada perairan tidak tercemar biasanya

kurang dari 20 mg/L, sedangkan pada perairan yang tercemar dapat lebih dari 200 mg/L.

6. Salinitas

Salinitas menunjukkan kadar garam pada suatu perairan. Kadar garam merupakan ciri

pembeda antara ekosistem air tawar dan air asin. Pengukuran tingkat salinitas dengan

menggunakan refraktometer.

Refraktomete

Page 3: Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi Air

7. Kecerahan

Kecerahan adalah parameter fisika yang erat kaitannya dengan proses fotosintesis pada

suatu ekosistem perairan. Kecerahan yang tinggi menunjukkan daya tembus cahaya matahari

yang jauh ke dalam perairan, begitu juga sebaliknya. Pengukuran tingkat kecerahan air

menggunakan ‘Secchi disc’.

Secchi disc

8. Bakteri E.coli

Jika di dalam air tanah tersebut terdapat bakteri E.coli maka virus, bakteri, parasit dan

amuba lainnya bisa saja ada di dalam air tersebut. Tapi jika tidak ada bakteri E.coli kemungkinan

virus, bakteri atau parasit yang ada di sana merupakan kuman yang non-patogen atau tidak

berbahaya. Hal inilah yang menyebabkan E.coli dapat digunakan sebagai parameter biologis

pada uji kualitas air. Cara pengujian kandungan E.coli dalam uji kualitas air dilakukan dengan

menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan hasil akhir akan dikonversi

menjadi angka perkiraan terdekat dari jumlah koloni E.coli yang ada.

9. Plankton

Kelimpahan plankton yang terdiri dari phytoplankton dan zooplankton sangat diperlukan

untuk mengetahui kesuburan suatu perairan yang akan dipergunakan untuk kegiatan budidaya.

Plankton sebagai organisme perairan tingkat rendah yang melayang-layang di air dalam waktu

yang relatif lama mengikuti pergerakan air. Plankton pada umumnya sangat peka terhadap

perubahan lingkungan hidupnya (suhu, pH, salinitas, gerakan air, cahaya matahari dll) baik untuk

mempercepat perkembangan atau yang mematikan.

Berdasarkan ukurannya, plankton dapat dibedakan sebagai berikut :

Macroplankton (masih dapat dilihat dengan mata telanjang/ biasa/tanpa pertolongan

mikroskop).

Netplankton atau mesoplankton (yang masih dapat disaring oleh plankton net yang mata

netnya 0,03 - 0,04 mm).

Page 4: Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi Air

Nannoplankton atau microplankton (dapat lolos dengan plankton net diatas).

Berdasarkan tempat hidupnya dan daerah penyebarannya, plankton dapat merupakan :

Limnoplankton (plankton air tawar/danau), Haliplankton (hidup dalam air asin),

Hypalmyroplankton (khusus hidup di air payau), Heleoplankton (khusus hidup dalam kolam-

kolam). Petamoplankton atau rheoplankton (hidup dalam air mengalir, sungai).

10. Arus

Kecepatan arus dipengaruhi oleh perbedaan gradien atau ketinggian antara hulu dengan hilir

sungai. Apabila perbedaan ketinggiannya cukup besar, maka arus air akan semakin deras.

Kecepatan arus akan mempengaruhi jenis dan sifat organisme yang hidup di perairan tersebut,

kecepatan arus adalah faktor penting di perairan mengalir. Kecepatan arus yang besar (> 5

m/detik) mengurangi jenis flora yang dapat tinggal sehingga hanya jenis-jenis yang melekat saja

yang tahan terhadap arus dan tidak mengalami kerusakan fisik.

SUMBER

http://erikarianto.wordpress.com/2008/01/10/parameter-fisika-dan-kimia-perairan/

http://repository.ipb.ac.idbitstream/handle/123456789/12469/C09hkw.pdf

http://www.sith.itb.ac.id/d4_akuakultur_kultur_jaringan/bahan-kuliah/

1_Teknologi_Pengelolaan_Kualitas_Air_KUALITAS_AIR_DAN_PENGUKURANNYA.pdf

http://www.hydro.co.id/