paragraf analogi
DESCRIPTION
analogiTRANSCRIPT
PARAGRAF ANALOGI
Kelompok : 15
1. Desintha Riesmakania
2. Theresa Febrianti Napitupulu
PENGERTIAN
Paragraf analogi adalah salah satu jenis paragraf penalaran induktif yang berisi perbandingan dua buah hal atau lebih yang memiliki kesamaan karakteristik atau sifat-sifat sesuatu hal/benda untuk mendapatkan sebuah kesimpulan akhir sebagai hasil perbandingan dua buah hal yang sama tersebut
Kedua pembanding tersebut akan semakin baik untuk digunakan jika mampu memberikan persamaan-persamaan nyata dan juga sebanding, tidak timpang atau malah bertentangan.
TUJUAN PARAGRAF ANALOGI
Tujuannya yaitu untuk mencapai sebuah kesimpulan akhir yang utuh mengenai perbandingan persamaan sifat (karakteristik) dari kedua sifat pembanding-pembanding yang digunakan.
PENULISAN PARAGRAF ANALOGIHal lain yang mungkin perlu diketahui adalah bahwa sebenarnya
jenis paragraf analogi merupakan salah satu pengembangan dari paragraf induktif.
Cara penulisan paragraf analogi:
1. Dua buah pembanding diijabarkan dengan menggunakan cara induktif.
“Orang yang memiliki ilmu pengetahuan luas dan berpendidikan tinggi seharusnya bersifat seperti padi.”
2. Penjabaran kedua hal tersebut disampaikan secara bergantian satu sama lain. Dan di akhir paragraf akan disampaikan simpulan dari pembandingan yang telah dijabarkan sebelumnya.
“Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin bernas bulir padi itu, makin merunduk tangkainya.
Begitu pula manusia yang berilmu dan berpendidikan tinggi. Semakin ia berwawasan, semakin ia merendahkan hatinya seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.”
CIRI-CIRI PARAGRAF ANALOGI
Beberapa ciri-ciri yang bisa dicermati dari sebuah paragraf analogi adalah antara lain:
1. Adanya dua atau lebih hal yang dibandingkan secara bergantian. Hal yang dibandingkan tersebut bisa berbentuk obyek atau pun hal yang abstrak seperti kejadian, proses, ataupun keadaan. Dan yang paling penting adalah tingkat kesetaraan antara hal pembanding tersebut haruslah seimbang.
2. Adanya kesimpulan dari tema yang sedang dibahas. Kesimpulan tersebut terletak di akhir paragraf dan merupakan penjelas dari ide awal yang dikemukakan.
3. Penjabaran dari pembanding yang digunakan pada umumnya disusun secara bergantian satu sama lain.
CONTOH PARAGRAF ANALOGIHidup manusia ibarat roda yang terus
berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada di atas
mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika
mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada
kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah
bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di
bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.
SOALHal apakah yang dibandingkan dalam paragraf analogi berikut? Jelaskan maksud dari paragraf analogi tersebut!
Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.
TERIMAKASIH
JAWABAN
Dalam paragraf tersebut, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu