paper sistem geothermal
TRANSCRIPT
David Hamonangan270110090099
SISTEM GEOTHERMAL
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARAN
JATIANGANOR
SISTEM GEOTHERMAL 2012
SARI
Aplikasi penggunaan energi Geothermal serta material yang di hasilakan
dalam proses penggunan saya bahas dalam makalah ini, sistem Geothermal yang
berhubungan dengan konsep reservoir dari uap air serta batuan impermeable
yang mengurungnya menjadi faktor yang cukup kuat dalam penentuan
karakteristik lingkungan geothermal, pemanfaatan dalam bidang listrik dengan
berbagai teknologi dan proses yang biasa digunakan pun kami ulas unutk
memberikan wawasan bagi para pembaca.
Material-material merugikan yang dihasilkan seperti kondensat hasil dari
pemisahan juga berpengaruh dalam kemaksimalan pemakaian energi
geothermal.
i
SISTEM GEOTHERMAL 2012
DAFTAR ISI
Sari i
Daftar isi ii
I. Pendahuluan
II. Sistem Geothermal
II.1 Keuntungan Serta Kerugian Energi Geothermal
II.2 Pemanfaatan Energi Geothermal
II.3 Proses Geothermal ( Produksi Listrik )
ii
SISTEM GEOTHERMAL 2012
I. PENDAHULUAN
Banyaknya pilihan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang
dapat diperbaharui untuk kehidupan manusia memberikan jalan keluar untuk
sumber-sumber energi baru sebagai pengganti energi lain yang tidak bisa
diperbaharui. Dalam hal ini adalah Geothermal Energi yang dapat di perbaharui
serta memiliki keterdapatan yang cukup luas di Indonesia.
Indonesia secara geologis terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik
utama yaitu Lempeng Eropa-Asia, India-Australia dan Pasifik yang berperan
dalam proses pembentukan gunung api di Indonesia. Kondisi geologi ini
memberikan kontribusi nyata akan ketersediaan energi panas bumi di Indonesia.
Manifestasi panas bumi yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi tersebar di
P. Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, P.
Sulawesi, Halmahera dan Irian Jaya, menunjukkan betapa besarnya kekayaan
energi panas bumi yang tersimpan di dalamnya. Mengulas tentang pembahasan
sistem Geothermal dapat memberikan wawasan untuk kita tentang bagaimana
cara kerja serta bagaimana keuntungan serta kerugian dalam penggunaan energi
yang terbilang baru ini, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
terimakasih.
SISTEM GEOTHERMAL 2012
II. SISTEM GEOTHERMAL
Energi geothermal (dari bahasa Yunani; geo = bumi, thermal = panas)
memanfaatkan panas dari beberapa sumber, yaitu air panas atau reservoir uap
yang terletak jauh di dalam perut bumi dan diakses dengan mengebor reservoir
geothermal yang dekat dengan permukaan bumi; dan geothermal dangkal
dengan suhu berkisar 10° - 16° C. Secara prinsipnya setiap 100 meter kita turun
ke dalam perut bumi, temperatur batu-batuan cair tersebut naik sekitar 30 C. Jadi
semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batu-batuan maupun lumpur akan
makin tinggi. Bila suhu di permukaan bumi adalah 270 C, maka untuk kedalaman
100 meter suhu bisa mencapai sekitar 300 C. Untuk kedalaman 1 kilometer suhu
batu-batuan dan lumpur bisa mencapai 570 – 600 C. Bila kita ukur pada
kedalaman 2 kilometer suhu batuan dan lumpur bisa mencapai 1200 C atau lebih.
Panas bumi tersebut bila bercampur dengan udara karena
terjadi fracture atau retakan maka selain menghasilkan air panas akan keluar
juga uap panas (steam). Air panas dan steam inilah yang kemudian dimanfaatkan
sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Agar panas bumi (geothermal)
tersebut bisa dikonversi menjadi energi listrik tentu diperlukan pembangkit
(power plants). Reservoir panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua
golongan yaitu yang bersuhu rendah (low temperature) dengan suhu <1500 C
dan yang bersuhu tinggi (high temperature) dengan suhu diatas 1500 C. Yang
paling baik untuk digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik adalah
yang masuk kategori high temperature. Namun dengan perkembangan
teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga dapat
digunakan asalkan suhunya melebihi 500 C.
SISTEM GEOTHERMAL 2012
II.1 Keuntungan Serta Kerugian Energi Geothermal
Dari berbagai macam pemanfatan geothermal terdapat beberapa
keuntungan yang bisa didapat dari energi geothermal, yaitu :
Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil
Emisi yang ditimbulkan sangat kecil.
Energi yang dihasilkannya berkesinambungan mengingat panas yang
dimanfaatkan jauh lebih kecil daripada sumber panasnya.
Pembangkit yang memanfaatkan energi geothermal bisa beroperasi
tanpa terpengaruh waktu dan iklim, sehingga bisa berfungsi untuk
memenuhi beban dasar listrik.
Selain itu energi geothermal juga mempunyai kekurangan-kekurangan,
antara lain :
Air/cairan yang bersumber dari geothermal bersifat korosif.
Pada suhu relatif rendah, sesuai hukum termodinamika, efisiensi sistem
menurun.
Pembangunan pembangkit listrik geothermal juga mempengaruhi
kestabilan tanah di area sekitarnya.
Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi geothermal dengan tipe
dry steam dan flash steam melepaskan emisi karbon dioksida, nitrit
oksida, dan sulfur meski dalam jumlah yang sangat kecil.
Air yang bersumber dari geothermal juga akan berbahaya bagi mahluk
hidup jika dibuang ke sungai karena mengandung bahan-bahan
berbahaya seperti merkuri, arsenik, antimony dan sebagainya.
Bermacam sumber geothermal tersebut bisa digunakan untuk berbagai
keperluan, antara lain untuk pembangkit listrik, pemanas maupun pendingin
SISTEM GEOTHERMAL 2012
ruangan, gedung, ataupun pemanfaatan panasnya untuk jalanan, pertanian dan
industri.
Pembangkit yang digunakan untuk mengkonversi fluida
geothermal menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang
sama dengan power plants lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu terdiri
dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller,
pompa, dan sebagainya. Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit
panas bumi (geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi
menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle.
Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-
beda.
1. Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas
(steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja
menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dariproduction well dialirkan
kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini
pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih
berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan
seperti yang ada di Geysers, California Utara.
2. Flash Steam Power Plants
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di
atas suhu 175º C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam
Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang
tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas
yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk mengaktifkan
generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai
masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam
SISTEM GEOTHERMAL 2012
Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.
3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi
sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap
panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah
menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang
disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemudian
menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat
exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya
menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas
yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary)
fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi
tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
II.2 Pemanfaatan Energi Geothermal
Pemanfaatan secara langsung energi geothermal adalah dengan
menggunakan panas yang dihasilkan tanpa melalui proses konversi energi.
Sebagai contoh adalah air panas yang berada di kolam pemandian air panas
biasanya bersumber dari suatu reservoir geothermal yang berada jauh di bawah
permukaan bumi. Sejak ribuan tahun yang lalu manusia telah memanfaatkan
sumber mata air panas untuk keperluan mandi, memasak makanan dan
sebagainya. Kini, sumber mata air panas masih digunakan untuk spa. Sistem yang
lebih canggih dalam pemanfaatan secara langsung energi geothermal adalah
dengan melakukan pengeboran reservoir geothermal untuk mendapatkan air
panas dengan laju yang konstan. Air panas yang dihasilkan dinaikkan melalui
sebuah sumur dan menggunakan sistem pemipaan, sebuah heat exchanger,
pengatur aliran kemana panas tersebut akan digunakan. Sistem pembuang juga
SISTEM GEOTHERMAL 2012
diperlukan untuk menginjeksikan air dingin ke bawah tanah atau membuangnya
di permukaan. Dalam pemanfaatanya energi Geothermal memiliki sistem seperti
berikut.
Gambar II.2.1 Sistem Geothermal
II.3 Proses Geothermal ( Produksi Listrik )
Pemanfaatan energi Geothermal tidak dapat dilakaukan secara langsung
namun harus melewati bebrapa tahapan terlebih dahulu sehingga dapat menjadi
sumber energi listrik. Proses tersebut dimulai dari pemompaan dari dalam bumi
hingga kepermukaan unutk dimanfaatkan.
SISTEM GEOTHERMAL 2012
Gambar II.3.1 Proses Geothermal PLTP
Energi Geothermal dipompa dari Reservoir kepermukaan bumu dalam
bentuk Brine dan gas, lalu akan dipisahkan menggunakan cyclone spserator. Hal
tersebut merupakan tahap pertama yang menghasilkan Wet Steam dan
kondensat. Selanjutnya wet steam akan memasuki tahap kedua yaitu memasuki
cyclone scrubber, sedangkan kondensat akan kembali di injeksi kedalam tanah.
Dalam pemisahan kedua yang berada pada cyclone scrubber steam yang masih
banyak mengandung air akan dipisahkan hingga mengasilkan dry steam yang siap
untuk digunakan sebagai penggerak turbin yang menjadi pembangkit listrik.
Sebagian besar pembangkit listrik memerlukan uap untuk menghasilkan
listrik. Uap tersebut digunakan untuk memutar sebuah turbin dan menggerakkan
generator dan menghasilkan listrik. Saat ini masih banyak pembangkit listrik yang
menggunakan bahan bakar fosil untuk mendapatkan uap dengan jalan
mendidihkan air. Sedangkan pembangkit listrik geothermal hanya membutuhkan
uap yang dihasilkan dari reservoir air panas yang berada beberapa kilometer di
bawah permukaan bumi. Pembangkit listrik geothermal sendiri mempunyai tiga
tipe berdasarkan uap yang dihasilkannya, yaitu dry steam, flash steam dan binary
SISTEM GEOTHERMAL 2012
cycle. Pembangkit listrik geothermal dengan tipe dry steam mengambil uap dari
bawah tanah. Uap tersebut dialirkan ke dalam sistem pemipaan secara langsung
dari bawah tanah ke turbin disuatu pembangkit.
Tipe pembangkit geothermal flash steam adalah yang paling banyak
digunakan. Mereka menggunakan reservoir air panas dengan temperatur lebih
dari 182°C. Air super panas ini mengalir naik melalui sumur hasil pengeboran
akibat tekanan yangditimbulkannyasendiri.Ketika bergerak naik, tekanannya
mulai turun dan sebagiannya mendidih menjadi uap. Uap tersebut kemudian
dipisahkan dari air dan digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator. Air
yang tersisa serta uap yang mengalami kondensasi diinjeksikan kembali ke dalam
reservoir untuk kembali dipanaskan dan menjadi energi yang berkesinambungan.
Pembangkit listrik geothermal tipe binary cycle bekerja dengan
memanfaatkan air panas yang bersuhu 107°— 182°C. Panas yang dimiliki air
digunakan untuk mendidihkan suatu cairan tertentu yang biasanya terbuat dari
bahan organik dengan titik didih rendah.Cairan kerja tersebut diuapkan di dalam
heat exchanger dan digunakan untuk memutar turbin. Air panas yang sudah
mengalami penurunan suhu, diinjeksikan kembali ke bawah tanah untuk
dipanaskan kembali. Dalam pembangkit tipe ini, air dan cairan kerja dipisahkan
selama proses. Pembangkit geothermal skala kecil, biasanya di bawah 5 MW,
mempunyai potensi untuk dikembangkan di area pedesaan, bahkan bisa
digunakan sebagai sumber energi terdistribusi dengan banyak jenis teknologi
pembangkit yang bisa dikombinasikan guna meningkatkan unjuk kerja sistem
distribusi listriknya.