paper matkul etika profesi, konsep, profesionalisme, dan etika profesi
TRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESIKONSEP PROFESI, PROFESIONALISME, DAN ETIKA
PROFESI
SEKOLAH TINGGIMANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER
(STMIK) STIKOM BALI2016
NIM : 130030033Nama : Christian RosandhyKelas : AB133
ProfesiProfesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para
pemangkunya. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Sebuah profesi sudah pasti
menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah
profesi.
Profesi memiliki mekanisme, kode etik, proses lisensi, serta aturan yang harus
dipenuhi sebagai suatu ketentuan. Sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak
memiliki aturan yang rumit seperti profesi. Hal inilah yang harus diluruskan di
masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi
adalah sama. Dalam hal ini, profesi memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan
pekerjaan.
Berdasarkan pengertian profesi tersebut, profesi memiliki sifat / karakteristik sebagai
berikut :
1. Pendidikan dan latihan khusus yang memadai : profesi biasanya memerlukan
pendidikan dalam jenjang waktu tertentu.
2. Khas dengan keahlian dan keterampilan : profesi setidaknya memiliki bidang
keahlian yang spesifik, tidak dangkal, dan dapat diterapkan dalam praktik.
3. Menuntut kemampuan kerja intelektual : profesi membutuhkan kemampuan
berpikir yang baik untuk menalar, maupun memecahkan permasalahan.
4. Asosiasi Profesional : profesi memiliki badan asosiasi yang terorganisasi untuk
meningkatkan status para anggotanya. Biasanya organisasi ini memiliki syarat
khusus untuk menjadi anggota
5. Mempunyai konsekuensi memikul tanggung jawab pribadi secara penuh : dalam
hal ini profesi memiliki tanggung jawab yang ditanggung oleh masing-masing
pribadi yang bersangkutan
6. Ujian kompetensi : profesi umumnya menerapkan sebuah standar dimana ada
syarat yang harus dipenuhi untuk memasuki organisasi profesional.
7. Lisensi : profesi menetapkan proses sertifikasi untuk membedakan siapa yang
dapat dipercaya
8. Otonomi kerja : profesi memiliki batasan wilayah kerja untuk menghindari
intervensi dari luar.
9. Kode etik : profesi pasti memiliki kode etik bagi anggotanya untuk mengatur
proses pendisiplinan dan menjaga profesi tersebut sesuai dengan standar yang
diberikan.
Selain sifat / karakteristik, profesi juga dapat dilihat melalui ciri-ciri berikut :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman dalam jenjang waktu
tertentu.
2. Adanya kaidah dan standar moral tinggi. Dalam hal ini kaitannya adalah dengan
kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, dan meletakkan kepentingan pribadi
dibawah kepentingan masyarakat.
4. Memiliki izin khusus.
Profesi memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1. Melibatkan kegiatan intelektual berupa nalar, logika, maupun ide
2. Menggeluti suatu bidang ilmu yang khusus
3. Memerlukan persiapan profesional yang alami, dan bukan sekedar latihan
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Menjanjikan keanggotaan yang permanen
6. Menaruh kepentingan pribadi dibawah kepentingan umum
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat
8. Memiliki standar profesinya sendiri
ProfesionalismeSesuai dengan namanya dengan akhiran “–isme”, profesionalisme dapat diartikan
paham atau prinsip yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti:
bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan,
memperoleh bayaran karena keahliannya itu.
Sedangkan menurut KBBI, profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk
yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.
Dengan begitu, profesionalisme memiliki 3 hal kriteria pokok yang pasti dimiliki yaitu,
1. Skill / Kemampuan : profesional harus memiliki kemampuan yang menunjukkan
dirinya ahli pada bidang yang bersangkutan
2. Knowledge : profesional harus memiliki pengetahuan dan berwawasan
mengenai ilmu yang berkaitan dengan bidangnya
3. Attitude : profesional tidak cukup hanya memiliki skill, pengetahuan, atau
wawasan yang luas, melainkan juga harus memiliki sikap etika yang baik dan
diterapkan dalam bidang profesionalnya.
Adapun profesional dapat dikenal melalui ciri-ciri berikut ini :
1. Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi di bidangnya
2. Memiliki tanggung jawab dan integritas yang tinggi
3. Memiliki kode etik
4. Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat
5. Mandiri dan terbuka dengan pandangan orang lain, akan tetapi tetap berpegang
menyesuaikan dengan prinsip yang diyakini
Berdasarkan pengertian dan ciri profesionalisme diatas, profesionalisme dalam
bidang IT dapat dikenal seperti berikut :
1. Memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi pada minimal salah satu
bidang IT. Adapun bidang IT masih sangat luas, dan memiliki sub-bidang seperti
a. Software / Perangkat Lunak
- System Analyst : Spesialisasi menganalisa kebutuhan software
- Programmer : Spesialisasi pembuatan software berdasarkan hasil analisa
- Software Tester : Spesialisasi pengujicoba software yang sudah dibuat
b. Hardware / Perangkat Keras
- Technical Engineer : Spesialisasi kebutuhan teknis perangkat keras
- Networking : Spesialisasi penggunaan jaringan
c. Operasional Sistem Informasi
- System Admin : Spesialisasi pengendalian sistem
- Operator : Spesialisasi penggunaan sistem
d. Pengembangan Bisnis Informasi
2. Memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas di bidang IT
3. Mempunyai kemampuan memecahkan masalah yang baik
4. Mampu berkomunikasi dengan baik
5. Menjunjung tinggi etika dan integritas
Etika ProfesiEtika Profesi adalah aturan yang dijalankan untuk menjalankan profesinya secara
profesional. Etika profesi juga dapat digambarkan sebagai cabang filsafat yang
mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum
pada sebuah profesi.
Etika profesi memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :
1. Tanggung jawab : Profesional bertanggung jawab mengenai hasil pelaksanaan
profesinya, dan juga terhadap dampak profesinya bagi orang lain maupun
kehidupan masyarakat.
2. Keadilan : Prinsip ini menuntuk kita memperlakukan segala sesuatu dengan adil
3. Kerahasiaan : Menghormati kerahasiaan informasi yang harus dijaga.
4. Kompetensi : Melaksanakan profesinya sesuai kemampuannya
5. Otonomi : Menuntut setiap profesional memiliki kebebasan dan batasan dalam
profesinya
6. Kepentingan Publik : Menghormati kepentingan publik diatas kepentingan
pribadi
7. Integritas : Menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab
8. Objektivitas : Menjaga penilaian dan pemenuhan kewajiban dengan tetap
objektif tanpa dipengaruhi subjek
9. Perilaku profesional : Berperilaku konsisten dengan menjaga reputasi profesi
Kode Etik ProfesiKode etik adalah suatu sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar, baik, dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional. Dengan begitu, kode etik merupakan pola / aturan tata cara
sebagai pedoman berprofesi.
Hubungan kode etik dengan etika profesi, kode etik merupakan produk / hasil dari
etika profesi karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etik suatu profesi.
Kode etik dapat terus berubah seiring perkembangannya, sehingga kode etik akan
terus relevan dengan zamannya.
Kode etik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Berbentuk aturan-aturan yang berkaitan dengan akhlak yang ditetapkan dan
ditaati bersama oleh para anggota suatu organisasi profesi
2. Suatu bentuk persetujuan bersama yang timbul secara murni dari pribadi
anggota organisasi profesi
3. Serangkaian ketentuan dan peraturan yang disepakati untuk mengatur tingkah
laku para anggota organisasi profesi
4. Nilai atau aturan yang tertulis membedakan hal yang baik / buruk, benar / salah,
serta hal apa yang harus dihindari oleh profesional.
Kode etik perlu dirumuskan secara tertulis dengan beberapa pertimbangan dan
alasan tertentu :
1. Sebagai sarana kontrol sosial
2. Mencegah campur tangan pihak lain yang berusaha ikut campur
3. Mencegah kesalahpahaman dan konflik, karena segala permasalahan sudah
diatur dengan baik.
Adapun tujuan kode etik profesi adalah sebagai berikut :
1. Menjunjung tinggi martabat profesi dengan menerapkan sebuah standar
2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Meningkatkan mutu dan kualitas profesi
5. Meningkatkan mutu dan kualitas organisasi profesi
6. Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dan optimal diatas sekedar
keuntungan pribadi
7. Memiliki organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
8. Menentukan standar bakunya sendiri
Sebagai contohnya, berikut adalah kode etik untuk profesi bidang IT dengan
spesialisasi programmer :
1. Programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan malware / perangkat
merugikan apapun kemanapun
2. Programmer harus menghargai hak cipta dengan tidak menggunakan ulang
kode orang lain tanpa izin
3. Programmer tidak boleh mencuri software apapun, entah untuk pengembangan,
maupun untuk digunakan ulang
4. Programmer tidak boleh memberitahukan masalah keuangan pada pekerja
dalam pengembangan suatu proyek
5. Programmer tidak boleh menuliskan kode yang sulit dimengerti dengan sengaja
6. Programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang membingungkan dan tidak
akurat dengan sengaja
7. Programmer tidak boleh secara asal-asalan menyanggah adanya bug / error
dalam aplikasi yang dibangunnya
8. Programmer tidak boleh berusaha mendapat keuntungan melalui bug yang
sengaja diperkenalkannya sendiri
9. Programmer tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam
perusahaan.
10. Programmer tidak boleh mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain