paper blok 14 tutorial skenario 6

Upload: arini-indrayani

Post on 10-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    1/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 1

    SKENARIO 6

    HOT BUT COLD

    1. Pengertian somnolent dan macam-macam tingkat kesadaranCompos mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat

    menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.

    Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,

    sikapnya acuh tak acuh.

    Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-

    teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.

    Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang

    lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah

    dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.

    Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap

    nyeri.

    Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan

    apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon

    pupil terhadap cahaya).

    2. Macam-macam shock dan mekanismenyaa) Syok hipovolemik

    Syok hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume darah dalam

    pembuluh darah yang berkurang. Hal ini bisa terjadi akibat perdarahan. Perdarahan akan

    menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah dan menurunkan aliran darah balik ke

    jantung. Sehingga menimbulkan penurunan curah jantung. Ketika curah jantung turun,

    tahanan vaskular sistemik akan berusaha untuk meningkatkan tekanan sistemik gunamenyediakan perfusi yang cukup bagi jantung dan otak melebihi jaringan lain.

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    2/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 2

    Kebutuhan energi untuk pelaksanaan metabolisme di jantung dan otak sangat tinggi

    tetapi kedua sel organ itu tidak mampu menyimpan cadangan energi. Sehingga

    keduanya sangat bergantung pada ketersediaan oksigen dan nutrisi tetapi sangat

    rentan bila terjadi iskemia yang berat untuk waktu yang melebihi kemampuan toleransi

    jantung dan otak. Ketika tekanan arterial menurun hingga 60 mmHg, maka aliran darah

    ke organ akan menurun drastis dan fungsi sel disemua organ akan terganggu.

    b)Syok kardiogenikTanda dan gejala syok kardiogenik mencerminkan sifat sirkulasi patofisiologi gagal

    jantung. Kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah jantung, yang pada

    gilirannya menurunkan tekanan darah arteria ke organ-organ vital. Aliran darah ke arteri

    koroner berkurang, sehingga asupan oksigen ke jantung menurun, yang pada gilirannya

    meningkatkan iskemia dan penurunan lebih lanjut kemampuan jantung untuk

    memompa, akhirnya terjadilah lingkaran setan. Tanda klasik syok kardiogenik adalah

    tekanan darah rendah, nadi cepat dan lemah, hipoksia otak yang termanifestasi dengan

    adanya konfusi dan agitasi, penurunan haluaran urin, serta kulit yang dingin dan lembab.

    Disritmia sering terjadi akibat penurunan oksigen ke jantung.seperti pada gagal jantung,

    penggunaan kateter arteri pulmonal untuk mengukur tekanan ventrikel kiri dan curah

    jantung sangat penting untuk mengkaji beratnya masalah dan mengevaluasipenatalaksanaan yang telah dilakukan. Peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri

    yang berkelanjutan (LVEDP = Left Ventrikel End Diastolik Pressure) menunjukkan bahwa

    jantung gagal untuk berfungsi sebagai pompa yang efektif.

    c) Syok septikMikroorganisme penyebabsyok septikadalah bakteri gram negatif. Ketika

    mikroorganisme menyerang jaringan tubuh, pasien akan menunjukkan suatu

    respon imun. Respon imun ini membangkitkan aktivasi berbagai mediator kimiawi

    yang mempunyai berbagai efek yang mengarah pada syok, yaitu peningkatan

    permeabilitas kapiler, yang mengarah pada perembesan cairan dari kapiler dan

    vasodilatasi.

    Bakteri gram negatif menyebabkan infeksi sistemik yang mengakibatkan kolaps

    kardiovaskuler. Endotoksin basil gram negatif ini menyebabkan vasodilatasi kapiler

    dan terbukanya hubungan pintas arteriovena perifer. Selain itu, terjadi peningkatan

    permeabilitas kapiler. Peningkatan kapasitas vaskuler karena vasodilatasi perifer

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    3/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 3

    menyebabkan terjadinya hipovolemia relatif, sedangkan peningkatan permeabilitas

    kapiler menyebabkan kehilangan cairan intravaskuler ke intertisial yang terlihat

    sebagai udem. Pada syok septik hipoksia, sel yang terjadi tidak disebabkan oleh

    penurunan perfusi jaringan melainkan karena ketidakmampuan sel untuk

    menggunakan oksigen karena toksin kuman. Gejala syok septik yang mengalami

    hipovolemia sukar dibedakan dengan syok hipovolemia (takikardia, vasokonstriksi

    perifer, produksi urin < 0.5 cc/kg/jam, tekanan darah sistolik turun dan

    menyempitnya tekanan nadi). Pasien-pasien sepsis dengan volume intravaskuler

    normal atau hampir normal, mempunyai gejala takikardia, kulit hangat, tekanan

    sistolik hampir normal, dan tekanannadi yang melebar.

    d)Syok anafilaktikReaksi anafilaksis timbul bila sebelumnya telah terbentuk IgE spesifik terhadap alergen

    tertentu. Alergen yang masuk kedalam tubuh lewat kulit, mukosa, sistem pernafasan

    maupun makanan, terpapar pada sel plasma dan menyebabkan pembentukan IgE

    spesifik terhadap alergen tertentu. IgE spesifik ini kemudian terikat pada reseptor

    permukaan mastosit dan basofil. Pada paparan berikutnya, alergen akan terikat pada

    Ige spesifik dan memicu terjadinya reaksi antigen antibodi yang menyebabkan

    terlepasnya mediator yakni antara lain histamin dari granula yang terdapat dalam sel.Ikatan antigen antibodi ini juga memicu sintesis SRS-A ( Slow reacting substance of

    Anaphylaxis ) dan degradasi dari asam arachidonik pada membrane sel, yang

    menghasilkan leukotrine dan prostaglandin. Reaksi ini segera mencapai puncaknya

    setelah 15 menit. Efek histamin, leukotrine (SRS-A) dan prostaglandin pada pembuluh

    darah maupun otot polos bronkus menyebabkan timbulnya gejala pernafasan dan syok

    3. Penanganan pada kasus diskenario dan prognosisnyaa) Penanganan

    Syok hipovolemik

    Menempatkan pasien dalam posisi kaki lebih tinggi, menjaga jalur pernapasan

    dan diberikan resusitasi cairan dengan lewat akses intravena. Kehilangan darah

    yang berlanjut dengan kadar hemoglobin 10 g/dL perlu penggantian darah

    dengan transfusi, dalam keadaan sangat darurat maka dapat digunakan

    Packed red cels tipe darah yang sesuai atau O negatif. Kebutuhan oksigen

    pasien harus terpenuhi dan bila dibutuhkan intubasi dapat dilakukan.

    http://nursingbegin.com/vital-signs-atau-tanda-vital/http://nursingbegin.com/vital-signs-atau-tanda-vital/
  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    4/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 4

    Berikan infus intravena, berikan 1-2 liter kristaloid, seperti NaCl 0,9% atau Ringer

    Laktat (RL), atau koloid, seperti dekstran, secara i.v dalam 30-60 menit. Pada

    orang dewasa, cairan RL dapat diberikan sebanyak 2-3 liter selama 20-30 menit

    untuk memulihkan tekanan darah, tekanan vena sentral, dan diuresis.

    Syok kardiogenik

    Tindakan resusitasi segera

    Tujuannya adalah mencegah kerusakan organ sewaktu pasien dibawa untuk

    terapi definitif. Mempertahankan tekanan arteri rata-rata yang adekuat.

    Dopamin atau noradrenalin (norepinefrin), tergantung pada derajat hipotensi,

    harus diberikan secepatnya untuk meningkatkan tekanan arteri rata-rata dan

    dipertahankan pada dosis minimal yang dibutuhkan.

    Pastikan jalan napas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan

    inkubasi

    Berikan oksigen 8-15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk

    mempertahankan PO270-120 mmHg

    Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperberat syok yang ada harus

    diatasi dengan pemberian morfin

    Syok septik

    Dilakukan resusitasi secara intensif dalam 6 jam pertama, dimulai sejak pasien

    tiba di unit gawat darurat.

    Pemberian regimen antibiotik spektrum luas tanpa menunggu hasil

    pemeriksaan biakan dan uji resistensi kuman. Biasanya digunakan 2-3 macam

    kombinasi antibiotik agar dapat menjangkau segala infeksi kuman patogen.

    Penelitian terbaru menyatakan bahwa pengobatan tahap awal syok septik

    adalah menggunakan sefalosporingenerasi ketiga.

    Terapi cairan untuk memperbaiki konsumsi oksigen menggunakan cairan

    kristaloid (NaCl, Ringer laktat) atau koloid.

    Obat-obat vasopresor dapat diberikan setelah keadaan hipovolemik teratasi

    namun pasien masih mengalami hipotensi. Terapi vasopresor diberikan mulai

    dosis terendah secara titrasi untuk mencapai tekanan arteri rata-rata (MAP) 60

    mmHg, atau tekanan darah sistolik 90 mmHg, obat-obatan yang biasa

    digunakan adalah dopamin dengan dosis >8 microgram (mcg)/kg/menit,

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    5/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 5

    norepinefrin 0,03-1,5 mcg/kg/menit, fenileferin 0,5-8 mcg/kg/menit, atau

    epinefrin 0,1-0,5 mcg/kg/menit.

    Syok anafilaktik

    Tanpa memandang beratnya gejala anafilaksis, sekali diagnosis sudah

    ditegakkan pemberian epinefrin tidak boleh ditunda-tunda. Epinefrin 1:1000

    dengan dosis 0,01 mg/kgBB sampai mencapai maksimal 0,3 ml subkutan dan

    dapat diberikan setiap 15-20 menit sampai 3-4 kali seandainya gejala penyakit

    bertambah buruk atau dari awalnya kondisi penyakit sudah berat, suntikan

    dapat diberikan im dan bahkan kadang-kadang dosis epinefrin dapat dinaikkan

    sampai 0,5 ml sepanjang pasien tidak mengidap kelainan jantung.

    Untuk terapi awal, berikan adrenalin 1:1.000, 0,3 ml sampai maksimal 0,5 ml,

    subkutan atau im, dapat diulang 2-3 kali dengan jarak 15 menit.

    Tempatkan pasien dalam posisi telentang dengan elevasi ekstremitas bawah.

    Periksa tanda-tanda vital tiap 15 menit. Bila efek terhadap adrenalin kurang,

    berikan difenhidramin hidroklorida, 1 mg/kgBB sampai maksimal 50 mg im atau

    iv perlahan-lahan.

    Bila terjadi hipotensi (tekanan sistolik

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    6/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 6

    stabil pemberian cairan menjadi 5 ml/kgBB/jam. Bila 24-48 jam setelah renjatan

    teratasi tanda-tanda vital dan hematokrit tetap stabil serta diuresis cukup

    maka pemberian cairan harus dihentikan.

    Bila setelah fase awal pemberian cairan ternyata renjatan belum teratasi, maka

    pemberian cairan kristaloid dapat ditingkatkan menjadi 20-30 ml/kgBB dan

    dievaluasi setelah 20-30 menit. Bila keadaan tetap belum teratasi, maka

    perhatikan nilai hematokrit. Bila nilai hematokrit berarti perembesan plasma

    masih berlangsung maka pemberian cairan koloid merupakan pilihan, tetapi

    bila nilai Hct , berarti terjadi internal bleeding maka penderita diberikan

    transfusi darah 10 ml/kgBB dan dapat diulang sesuai kebutuhan.

    Pemberian koloid mula-mula 10-20 ml/kgBB dan dievaluasi setelah 10-30 menit.

    Bila keadaan tetap belum teratasi maka untuk memantau kecukupan cairan

    dilakukan pemasangan kateter vena sentral dan pemberian koloid dapat

    ditambah hingga jumlah maksimum 30 ml/kgBB (maksimal 1-1,5 L/hari) dengan

    sasaran tekanan vena sentral 15-18 cmH2O. Bila keadaan tetap belum teratasi

    perlu adanya koreksi terhadap gangguan asam basa, elektrolit, anemia,

    hipoglikemia. Bila tekanan vena sentral sudah sesuai, namun renjatan belum

    teratasi maka dapat diberikan obat vasopresor.

    b)PrognosisSyok hipovolemik

    Prognosis syok hipovolemik tergantung pada:

    Jumlah volume darah/cairan yang hilang

    Penyakit yang mendasari seperti diabetes, jantung, paru, dan penyakit ginjal

    Secara umum, pasien dengan syok derajat ringan prognosisnya cenderung lebih

    baik dibandingkan dengan derajat yang lebih berat. Pada kasus-kasus syok

    hipovolemik parah, kematian mungkin akan terjadi. Orang tua lebih cenderung

    memiliki prognosis yang buruk.

    Syok kardiogenik

    Prognosis syok kardiogenik secara umum sangat buruk, meskipun insidensnya telah

    menurun. Pada penderita syok akibat IMA, prognosis tergantung pada luasnya

    infark miokard. Mortilitas rata-rata dari berbagai pusat perawatan jantung sekitar

    60-70%.

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    7/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 7

    Syok septik

    Syok septik memiliki tingkat kematian yang tinggi. Tingkat kematian tergantung

    pada usia pasien dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan, penyebab

    infeksi, berapa banyak organ yang mengalami kegagalan, dan seberapa cepat dan

    agresif terapi medis dimulai.

    Syok anafilaktik

    Anafilaktik adalah gangguan parah yang dapat mengancam jiwa jika tidak dilakukan

    pengobatan yang tepat. Namun, gejala biasanya membaik dengan terapi yang

    tepat, sehingga sangat penting untuk bertindak segera.

    Sindrom syok dengue

    Prognosis demam dengue dapat beragam, dipengaruhi oleh adanya antibodi yang

    didapat secara pasif atau infeksi sebelumnya. Pada DBD, kematian telah terjadi

    pada 40-50% pasien dengan syok, tetapi dengan penanganan intensif yang adekuat

    kematian dapat ditekan

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    8/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 8

    Biasanya tidak terjadi perubahan tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensipernapasan.

    Perlambatan pengisian kapiler lebih dari 3 detik sesuai untuk kehilangan darahsekitar 10%

    Perdarahan derajat II (kehilangan darah 15-30%)

    Takikardi (denyut nadi >100 x/menit) Takipnea Penurunan tekanan darah Kulit teraba dingin Perlambatan pengisian kapiler Anxietas ringan

    Perdarahan derajat III (kehilangan darah 30-40%)

    Takipnea Takikardi Penurunan tekanan darah Oligouria Perubahan status mental seperti kebingungan

    Perdahan derajat IV (kehilangan darah >40%)

    Takikardi Penurunan tekanan darah (bahkan tidak terukur) Tekanan nadi menyempit Berkurangnya (tidak ada) urine yang keluar Penurunan status mental (kehilangan kesadaran) Kulit dingin dan pucat

    Komplikasi

    Kerusakan pada susunan saraf pusat

    Kerusakan hati

    Gagal ginjal

    6. Virus, endotoksin, dan etiologi shockSyok hipovolemik

    Perdarahan

    Kehilangan plasma

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    9/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 9

    Luka bakar Pankreatitis

    Kehilangan cairan ekstravaskuler

    Muntah (vomitus) Dehidrasi Diare Terapi diuretik yang sangat agresif

    Syok kardiogenik

    Infark miokard

    Penyakit jantung iskemik

    Syok septik

    Virus dengue

    Bakteri gram negatif menyebabkan infeksi sistemik yang mengakibatkan kolaps

    kardiovaskuler. Endotoksin basil gram negatif ini menyebabkan vasodilatasi kapiler

    dan terbukanya hubungan pintas arteriovena perifer. Selain itu, terjadi peningkatan

    permeabilitas kapiler.

    Endotoksin pada bakteri gram negatif

    Corynebacterium Difteriae Cl. botulinum Cl. tetani Cl. perfringens S. aureus

    Syok anafilaksisAntibiotik (penisilin, sefalosporin)

    Ekstrak alergen (bisa tawon)

    Antiinflamasi nonsteroid

    Opiat

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    10/11

  • 7/22/2019 Paper Blok 14 Tutorial Skenario 6

    11/11

    Skenario 6 Hot But Cold Page 11