paparan materi -...

63
PAPARAN MATERI Temu Ilmiah Pendidikan Jasmani dengan Guru PJOK di kota Surabaya dengan tema “Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Ditinjau dari Perspektif Pendidikan jasmani”. Sabtu, 14 Maret 2020 di Auditorium FIO Unesa

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

PAPARAN MATERI

Temu Ilmiah Pendidikan Jasmani dengan Guru PJOK

di kota Surabaya dengan tema “Merdeka Belajar

dan Kampus Merdeka Ditinjau dari Perspektif

Pendidikan jasmani”.

Sabtu, 14 Maret 2020 di Auditorium FIO Unesa

Page 2: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

13/03/2020

1

Merdeka Belajar dan

Kampus Merdeka: Kemana

Arah Pendidikan Kita?Ali MaksumGuru Besar Fakultas Ilmu Olahraga

Universitas Negeri Surabaya

*disampaikan dalam “Temu Ilmiah Pendidikan Jasmani”, sabtu, 14 Maret 2020 di Auditorium FIO Unesa

Memahami Logika Kebijakan

• USBN diselenggarakan sekolah

• UN diganti asesmen kompetensi

• RPP satu lembar

• Zonasi lebih fleksibel

Merdeka Belajar

• Otonomi pembukaan Prodi

• Akreditasi sukarela

• Transformasi menuju PTN-BH

• Hak belajar 3 semester di luar Prodi

Kampus Merdeka

Page 3: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

13/03/2020

2

“Kemerdekaan

Berpikir”

Membebaskan

sekolah/kampus dari okupansi

politik dan kekuasaan agar

terbangun kemandirian,

kemampuan berpikir kritis,

kreativitas, dan inovasi

UUD 1945

Pembukaan: “Mencerdaskan kehidupan bangsa…”

Pasal 28: “Kemerdekaan berserikat, kebebasan berpikir, dan bersikap sesuai hati nurani…

UU No. 20 Tahun 2003

Pasal 3: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

UU No 12 Tahun 2012

Pasal 5 (tujuan PT): berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, danberbudaya untuk kepentingan bangsa

Pasal 8: Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan wajibdilindungi dan difasilitasi oleh pimpinan perguruan tinggi

Apa esensinya?

Pola Berpikir Mahasiswa Unesa*

FakultasCRT1 CRT2 CRT3 Pola Berpikir

I R I R I R I R

FBS 89,7 10,3 82,6 17,4 95,9 4,1 89,40 10,60

FE 93 7 76,5 23,5 99,1 0,9 89,53 10,47

FIO 98 2 85,7 14,3 100 0 94,57 5,43

FIP 79,6 20,4 70,1 29,9 85,4 14,6 78,37 21,63

FISH 94,5 5,5 93,8 6,2 95,2 4,8 94,50 5,50

FMIPA 61 31 39,1 60,9 66,3 33,7 55,47 41,87

FT 65,9 34,1 45,3 54,7 54,7 45,3 55,30 44,70

Pasca 70,5 29,5 40,9 59,1 65,9 34,1 59,10 40,90

Unesa 81,5 18,5 67,8 32,2 81,7 18,3 77 23

*hasil riset Maksum & Khory (2019)

Page 4: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

13/03/2020

3

Kinerja akademik mahasiswa Unesa*

Fakultas

Rerata Waktu (jam) Frekuensi mengikuti

IPKBaca/hari Mengerjakan

Tugas/minggu

Pertemuan Ilmiah Penguatan Softskill

FIP 3,05 14,52 3,54 3,50 3,50

FBS 3,21 11,69 3,66 3,66 3,60

FMIPA 3,75 22,85 3,51 3,63 3,47

FISH 3,51 15,12 3,63 3,59 3,41

FT 3,08 12,40 3,57 3,59 3,33

FIO 1,81 7,08 3,26 3,81 3,35

FE 2,63 15,77 3,81 3,83 3,50

Pascasarjana 2,41 11,47 3,50 3,72 3,70

Unesa 3,08 13,99 3,59 3,64 3,47

Pilihan profesi ke depan: 63% mahasiswa akan memilih non-kependidikan dan 37% memilih kependidikan

*hasil riset Maksum & Khory (2019)

Indikator kebugaran dan kesehatan

1,47

26,9

25,8

1,810,9

3,88,5

34,1

010203040

Prevalensi penyakit tidak menular

naik

2013 2018

1

16,9

44,1

32,1

5,9

0

4

13

23

60

0

0

5,3

13,5

81,2

0 20 40 60 80 100

baik sekali

baik

sedang

kurang

kurang sekali

Perbandingan tingkat kebugaran pelajar (%)

1995 2011 2018

• 27,8% siswa SMP di Surabaya mengalami overweight (Nurhayati,

dkk., 2018), prevalensinya lebih tinggi dari rata-rata nasional

10,8%;

• Kemampuan motorik siswa SMP di Surabaya (Indahwati, dkk.,

2018): kategori baik sekali sebesar 7.3 %, kategori baik sebesar

20.7 %, kategori sedang sebesar 36 %, kategori kurang sebesar

32 %, dan kategori kurang sekali sebesar 4 %. Data 2018 mengacu penelitian Hartati, dkk., (2018)

Page 5: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

13/03/2020

4

Evidence Based

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019

Prestasi Indonesia dalam SEA Games, 1991-2017

Indonesia Malaysia Thailand Vietnam

371

397

371

360

386

379

393

403

396

330

340

350

360

370

380

390

400

410

2003 2015 2018

Skor PISA Indonesia 2003, 2015, 2018

Reading Math Science

Mekanisme Kerja Otak (Peters, 2012; Kahneman, 2011; Evans, 2008)

Meyakini apa yang dirasakan dan alami

Membutuhkan justifikasilogis dan bukti

Page 6: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

13/03/2020

5

Fenomena Post-Truth (McIntyre, 2018; Nichols, 2017)

• Menilai kebenaran bukanatas dasar justifikasi logisdan bukti empirik, tetapipada emosi: suka - tidaksuka

• Sesuatu dianggap benarhanya karena disukai, dansebaliknya, sesuatu dianggapsalah jika tidak disukai

• Kondisi tersebut merugikandunia akademik yang menjunjung tinggi nalar dandata

Korelasi antara Level Berpikir, Indeks Korupsi, dan Indeks Inovasi

Science Reading Math CPI GII

Science Pearson Correlation 1 .974** .970** -.626** .807**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31

Reading Pearson Correlation 1 .960** -.577** .791**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000

N 31 31 31 31

Math Pearson Correlation 1 -.563** .776**

Sig. (2-tailed) .001 .000

N 31 31 31

CPI Pearson Correlation 1 -.787**

Sig. (2-tailed) .000

N 31 31

GII Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

CPI= Corruption Perceptions Index; GII= Global Innovation Index

Page 7: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

13/03/2020

6

Merdeka belajar dalam PJOK

Kondisi Sekarang Perubahan ke depan

Pertemuan 1x/mg (±150’) Pertemuan 1x/mg

Daily physical activity, ≥3x aktivitas fisik/mg @≥30’

Orangtua wajib memberikan waktu kepada anak untuk

melakukan aktivitas fisik ≥3x/mg @30’

Waktu luang (sebelum jam masuk, jeda

istirahat, pulang sekolah) tidak dimanfaatkan

Memanfaatkan waktu luang dengan memberikan kebebasan

kepada para siswa untuk aktivitas fisik

Ekosistem literasi fisik tidak terbangun Membangun ekosistem sekolah agar terjadi literasi fisik:

• Sekolah wajib memberikan kebebasan kepada siswa/guru

memanfaatkan waktu luang untuk aktivitas fisik

• Pengaturan transportasi ke/dari sekolah

• Pengaturan tempat parkir menjauh dari sekolah

• Sekolah bebas rokok

• Menghindari/mengurangi makanan/minuman manis &

kolesterol

• Komitmen kolektif kepala sekolah, guru, siswa, dan orangtua

Tidak ada pengukuran CP secara reguler Pengukuran CP secara periodik, minimal 6 bulan sekali

Kampus Merdeka – LPTK

Penguatan Sistem Pendidikan Guru (Permenristekdikti 55/2017)

4 tahun (≥144 SKS); level 6 KKNI 1 tahun (36-40 SKS); level 7

KKNI

Sarjana Pendidikan PPG

• Sistem penerimaan mahasiswa baru: Passion

• Pendidikan akademik/keilmuan - HOTS

• Akademik kependidikan: Pemahaman peserta didik dan pembelajaran yang

mendidik

• Bidang keilmuan: meliputi filsafat keilmuan, substansi, struktur, pola pikir,

tradisi keilmuan, dan perkembangan keilmuan

• Pembelajaran mikro dan PLP

• Diakhiri dengan penyusunan deskripsi saintifik: skripsi/TA/karya ilmiah setara

• Respons Permendikbud 3/2020: model 512 (5s in-in; 1s out-in; 2s out-out)

• Pendidikan profesi –

evidence based

• Diakhiri dengan uji

kompetensi nasional

(tulis+kinerja)

• Sertifikat pendidik

• Mengacu pada Permendikbud 3/2020 dan penjelasan Menteri diberbagai kesempatan, PT wajib menyediakan pembelajaran 3 semester di luar Prodi (bagi mahasiswa merupakanpilihan)

• Mengapa bidang kesehatan dikecualikan (pasal 15 ayat 6), sementara bidang pendidikantidak?

Page 8: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

1

LAPORAN AKHIR PENELITIAN KEBIJAKANJURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA/ FAKULTAS ILMU OLAHRAGA

PROFIL TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA SURABAYA

Dra. Sasminta Christina Yuli Hartati, M.Pd.

Dr. Anung Priambodo, M.Psi.T

Dr. Sapto Wibowo, M.Pd.

Dony Andrijanto, S.Pd., M.Pd.

Nur Ahmad Arief, S.Pd., M.Pd.

RINGKASAN

Adanya berbagai permasalahan terkait dengan optimalisasi fungsi tubuh untuk mendapatkan kesehatan dari aktivitas gerak

Di Indonesia, PJOK hanya mampu memberikan dampak terhadap kebugaran jasmani sebesar 15% (Depdiknas Balitbang Puskur 2007).

Walau pemerintah telah membuat berbagai perubahan dalam kurikulum, data menunjukkan bahwa dari 2006 sampai 2010 kebugaran jasmani siswa menurun.

Page 9: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

2

Setelah 6 tahun K-13 diimplementasikan, perlu diketahui keadaan kebugaran jasmani siswa.

Selain itu, perlu ada update data kebugaran sebagai dasar rekomendasi pengembangan pembelajaran PJOK untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan penelitian yang menggunakan teknik survei kepada siswa sekolah dasar di Kota Surabaya.

PENDAHULUANPada hakekatnya, PJOK terdiri dari proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik demi pembentukan manusia seutuhnya.

Aktivitas jasmani dalam PJOK bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik, fungsional dan kebugaran jasmani peserta didik.

Prinsip-prinsip pembelajaran pendidikan jasmani haruslah memacu pembentukan, pengembangan, dan peningkatan kualitas kemampuan unsur-unsur kognitif, afektif dan psikomotorik.

Page 10: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

3

Hartono, dkk (2013: 6) menyatakan bahwa kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik yang bertumpu pada perkembangan kemampuan biologis organ tubuh.

Sementara menurut Widiastuti, (2015: 13) kesegaran jasmani merupakan aspek fisik dari kesegaran yang menyeluruh, yang membuat seseorang sanggup untuk menjalankan hidup produktif tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan masih sanggup melakukan aktifitas fisik yang lain.

Oleh karena itu, salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran PJOK di sekolah dapat dilihat dari tingkat kebugaran jasmani peserta didiknya.

Kebugaran jasmani merupakan aspek terdekat yang menghubungkan antara aktivitas fisik dengan kesehatan (Prakoso, Saifuddin, dan Burstiando, 2014).

Anak perlu melakukan banyak bergerak agar dapat meraih kebugaran jasmani, akan tetapi untuk dapat lama melakukan aktivitas fisik yang lama perlu memiliki kebugaran jasmani yang tinggi pula.

Kebugaran jasmani dapat memberikan harapan hidup lebih tinggi dan terbebas dari penyakit degeneratif, sehingga perbaikan derajat kebugaran jasmani sangat perlu dilakukan agar semakin mengurangi risiko kematian akibat penyakit (Beverage Institute For Health & Wellness, The Coca-Cola Company, 2012 dan Church et al., 2007).

Page 11: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

4

Begitu pentingnya kebugaran jasmani berdampak pada derajat hidup anak, maka perlu monitoring tingkat kebugaran jasmani sehingga promosi dan perlakuan untuk meningkatkan derajat kebugaran jasmani dapat dilakukan secara tepat.

6%

0%

5,15% 5,05%

6% 6%

Baik Baik Sekali

Survey Kebugaran Jasmani Terakhir

2005 2006 2010

METODOLOGI PENELITIANPengukuran tingkat kebugaran jasmani dapat dilakukan melalui berbagai bentuk tes.

Beberapa contoh tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani antara lain: tes kebugaran dengan menggunakan Balke Test atau Tes Jalan-Lari 15 menit, Multistage Fitness Test (MFT), Harvard Test atau tes naik turun bangku, Tes Kebugaran Jasmani Lari 2,4 Km, Tes Kebugaran jasmani Lari 12 Menit dan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI).

Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah MFT karena berfokus pada daya tahan jantung dan paru siswa.

Page 12: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

5

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD dan SMP di kota Surabaya.

Teknik sampling yang digunakan adalah multistage random sampling yang merupakan gabungan antara stratified random sampling dengan cluster sampling.

Proses pengambilan sampel dilakukan menggunakan urutan seperti dalam gambar berikut.

Sasaran Wilayah Pengukuran Kebugaran Jasmani

HASIL DAN DISKUSI

Variabel Sekolah/ Wilayah Mean SD Min Max

VO2Max SDN Bubutan IV/ UPTD 3 24,0 3,49 19,1 33,7

SDN Gading 1/ UPTD 2 23,5 3,45 18,1 34,3

SDN Kedung Cowek 1/ UPTD 5 22,7 2,93 18,6 33,3

SDN Wiyung 1/ UPTD 4 22,6 2,92 19,1 33,0

SDN Karah 1/ UPTD 1 21,3 6,68 18,1 30,3

Total 22,8 3,89 18,1 34,3

IMT SDN Gading 1/ UPTD 2 19,3 4,93 13,2 37,5

SDN Karah 1/ UPTD 1 18,6 4,11 11,8 29,1

SDN Kedung Cowek 1/ UPTD 5 17,4 3,74 12,1 29,7

SDN Wiyung 1/ UPTD 4 17,2 3,85 12,0 29,6

SDN Bubutan IV/ UPTD 3 16,5 2,76 12,3 25,4

Total 17,8 3,88 11,8 37,5

Aktivitas

Fisik SDN Kedung Cowek 1/ UPTD 5 8,46 2,25 1 13

SDN Wiyung 1/ UPTD 4 7,84 1,69 4 13

SDN Bubutan IV/ UPTD 3 7,71 1,69 4 11

SDN Gading 1/ UPTD 2 7,61 2,14 2 13

SDN Karah 1/ UPTD 1 7,20 2,41 0 13

Total 7,76 2,03 0 13

Statistik Deskriptif Data Kebugaran Jasmani (VO2Max), Status Gizi (IMT),

dan Aktivitas Fisik Berdasarkan Wilayah

Page 13: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

6

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kebugaran siswa SD kota Surabaya berada pada kategori buruk (M= 22,8, SD= 3,89, Min= 18,1, Max= 34,3).

Urutan wilayah UPTD paling tinggi sampai ke yang paling rendah adalah:

1. SDN Bubutan IV/ UPTD 3 masuk dalam kategori buruk (M= 24,0, SD= 3,49)

2. SDN Gading 1/ UPTD 2 masuk dalam kategori buruk (M= 23,5, SD= 3,45)

3. SDN Kedung Cowek 1/ UPTD 5 masuk dalam kategori buruk (M= 22,7, SD= 2,93)

4. SDN Wiyung 1/ UPTD 4 masuk dalam kategori buruk (M= 22,6, SD= 2,92)

5. SDN Karah 1/ UPTD 1 masuk dalam kategori buruk (M= 21,3, SD= 6,68).

Kondisi status gizi siswa berdasarkan IMT dapat dijelaskan bahwa siswa SD kota Surabaya memiliki status gizi normal (M= 17,8, SD= 3,88, Min= 18,1, Max= 34,3).

Urutan nilai IMT dari yang paling tinggi sampai paling rendah adalah:

1. SDN Gading 1/ UPTD 2 dengan kategori normal (M= 19,3, SD= 4,93)

2. SDN Karah 1/ UPTD 1 dalam kategori normal (M= 18,6, SD= 4,11)

3. SDN Kedung Cowek 1/ UPTD 5 kategori normal (M= 17,4, SD= 3,74)

4. SDN Wiyung 1/ UPTD 4 kategori normal (M= 17,2, SD= 3,85)

5. SDN Bubutan IV/ UPTD 3 kategori normal (M= 16,5, SD= 3,88).

Page 14: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

7

Tingkat aktivitas fisik siswa kota Surabaya masuk dalam kategori aktif (M= 7,76, SD= 2,03, Min= 0, Max= 13).

Urutan tingkat aktivitas fisik siswa SD kota Surabaya mulai dari yang paling tinggi ke yang paling rendah yaitu:

1. SDN Kedung Cowek 1/ UPTD 5 dalam kategori aktif (M= 8,46, SD= 2,25)

2. SDN Wiyung 1/ UPTD 4 dalam kategori aktif (M= 7,84, SD= 1,69)

3. SDN Bubutan IV/ UPTD 3 dalam kategori aktif (M= 7,71, SD= 1,69)

4. SDN Gading 1/ UPTD 2 dalam kategori aktif (M= 7,61, SD= 2,14)

5. SDN Karah 1/ UPTD 1 dalam kategori aktif (M= 7,20, SD= 2,41).

21,3 23,5 24 22,6 22,7

18,619,3 16,5 17,2 17,4

7,2

7,617,71 7,84 8,46

0

10

20

30

40

50

60

SDN Karah 1 (UPTD 1) SDN Gading 1 (UPTD 2) SDN Bubutan IV (UPTD 3) SDN Wiyung 1 (UPTD 4) SDN Kedung Cowek 1 (UPTD 5)

Keseluruhan Data Kebugaran Jasmani (Mean)

Kebugaran Status Gizi Aktivitas Fisik

Page 15: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

8

Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin

Data membuktikan bahwa terdapat kecenderungan kebugaran jasmani, status gizi, dan aktivitas fisik pada siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Variabel Jenis Kelamin Mean Std. Deviation Minimum Maximum

VO2Max Laki-Laki 23,8 3,87 18,1 34,3

Perempuan 21,8 1,96 18,6 29,5

Total 22,8 2,9 18,1 34,3

IMT Laki-Laki 18,4 4,19 12,7 32,7

Perempuan 17,3 3,85 11,8 37,5

Total 17,8 4,0 11,8 37,5

Aktivitas

Fisik Laki-Laki 7,86 2,35 0 13

Perempuan 7,68 1,83 3 12

Total 7,8 2,1 0 13

Pengaruh Perbedaan Wilayah dengan Kebugaran Jasmani

59

37

29

41

52

14

2931

21

33

810

6 5

0

10

20

30

40

50

60

70

SDN Karah 1 (UPTD 1) SDN Gading 1 (UPTD 2) SDN Bubutan IV (UPTD3)

SDN Wiyung 1 (UPTD 4) SDN Kd. Cowek 1 (UPTD5)

Sangat Buruk Buruk Cukup

Page 16: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

9

Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin terhadap Kebugaran Jasmani

108 110

59 59

17 15

0

20

40

60

80

100

120

Laki-Laki Perempuan

Sangat Buruk Buruk Cukup

Pengaruh Status Gizi terhadap Kebugaran Jasmani

89

23

82

1014

81

2016

1 0

27

41 0 0

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas

Sangat Buruk Buruk Cukup

Page 17: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

10

Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Kebugaran Jasmani

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani, r (368)= 0,110, p= 0,034.

Hubungan yang terjadi adalah positif sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi aktivitas fisik maka semakin tinggi kebugaran jasmani.

Variabel Mean Std. Deviation N r p

VO2Max 22,8 3,21 368

0,110 0,034

Aktivitas Fisik 7,77 2,10 368

Pengaruh Status Gizi dan Aktivitas Fisik terhadap Kebugaran Jasmani

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa secara simultan, status gizi dan aktivitas fisik dapat mempengaruhi kebugaran jasmani, F (5, 108)= 12,0, p= 0,000.

Artinya, untuk memaksimalkan tingkat kebugaran jasmani maka perlu menjaga status gizi dan aktivitas fisik.

Dependent Variable: VO2Max

SourceType III Sum of

Squaresdf Mean Square F Sig.

Corrected Model 539a 5 108 12,0 ,000

Intercept 11759 1 11759 1311 ,000

IMT * Aktivitas Fisik 539 5 108 12,0 ,000

Error 3247 362 8,97

Total 195270 368

Corrected Total 3786 367

a. R Squared = ,142 (Adjusted R Squared = ,131)

Page 18: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

11

KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP

Siswa SMP yang bersekolah di wilayah Surabaya pusat memiliki kebugaran jasmani paling tinggi dibandingkan dengan wilayah yang lainnya.

25,225,5

24,7

24,1

24,9 24,9

23

23,5

24

24,5

25

25,5

26

Barat Pusat Selatan Timur Utara Surabaya

KEBUGARAN SISWA SMP BERDASAR KATEGORI

Sebanyak 5,3% siswa SMP di Surabaya yang masuk dalam kategori cukup, 13,5% buruk, dan 81,2% sangat buruk.

76,583,3 83,5 85,1

79,1 81,2

16,59,7 11,4 10,9

17,4 13,57 6,9 5,1 4 3,5 5,3

0

20

40

60

80

100

Barat Pusat Selatan Timur Utara Surabaya

Ukuran dalam %

Sangat Buruk Buruk Cukup

Page 19: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

12

KESIMPULANBerdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan empat hal, sebagai berikut.

1. Tingkat kebugaran jasmani siswa SD kota Surabaya masuk dalam kategori buruk (M= 22,8, SD= 3,89), status gizi masuk dalam kategori normal (M= 17,8, SD= 3,88), dan aktivitas fisik masuk dalam kategori aktif (M= 7,76, SD= 2,03).

2. Terdapat pengaruh wilayah siswa SD kota Surabaa terhadap kebugaran jasmani (X² (8, N= 368)= 24.2, p= 0.002), tetapi kebugaran jasmani siswa laki-laki dan perempuan terbukti sama (X2 (2, N= 368)= 0.143, p= 0.931).

3. Variabel status gizi terbukti dapat memengaruhi kebugaran jasmani (X2 (2, N= 368)= 57,8, p= 0,000), begitu pula dengan variabel aktivitas fisik juga terbukti dapat memengaruhi kebugaran jasmani (r (368)= 0,110, p= 0,034).

4. Status gizi dan aktivitas fisik secara simultan memengaruhi kebugaran jasmani (F (5, 108)= 12,0, p= 0,000).

Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan 3 hal, yaitu:

1. Kebugaran jasmani siswa SD di kota Surabaya masuk dalam kategori buruk, perlu pemeliharaan status gizi dan aktivitas fisik yang cukup sesuai dengan prinsip latihan untuk meningkatkan kebugarna jasmani.

2. Perlu dibuat program peningkatan kebugaran jasmani berskala sekolah agar implementasi dari program tersebut dapat dikontrol oleh guru PJOK yang telah memiliki kompetensi mumpuni dalam kajian ini.

3. Jika program peningkatan kebugaran jasmani sudah berjalan di sekolah, perlu dukungan penuh oleh dinas tekait agar dapat memperkuat dan memfasilitasi program tersebut lebih dapat berjalan dengan optimal.

Page 20: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

1

Profil Status Gizi Siswa SD dan SMP Negeri Di Kota Surabaya

Dr. dr. Endang Sri Wahyuni, M.Kes. Faridha Nurhayati, S.Pd.,M.Kes.

Irma Febriyanti, S.Or, M.Kes.Drs. Bambang Ferianto Tjahyo Kuncoro, MPd.

Pendahuluan

Status Gizi

SD

SMP

Junk Food

Sedentary

Obesitas

Page 21: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

2

RUMUSAN MASALAH

• Bagaimanakah gambaran status gizi pada siswaSD dan SMP di kota Surabaya?

TUJUAN PENELITIAN

• Mendiskripsikan gambaran status gizi pada siswaSD dan SMP di kota Surabaya.

URGENSI PENELITIAN

• Memberikan informasi terkait data status gizi siswa SD dan SMP di kota Surabaya.

• Sebagai bahan kajian bagi jurusan Pendidikan Olahraga FIO Unesa terkait status gizi SD danSMP di kota Surabaya.

• Memberikan rekomendasi bagi pemangku kepentingan terkait status gizi siswa SD dan SMP di kota Surabaya.

Page 22: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

3

KAJIAN PUSTAKA

• Status gizi

• Penilaian status gizi

• Indeks TB/U dan IMT/U

Metode Penelitian• Penelitian ini merupakan penelitian survei. • Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I

SD Negeri dan siswa kelas VII di Kota Surabaya dan pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random sampling berdasarkan wilayah, yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Timur, Surabaya Barat, Surabaya Selatan dan Surabaya Utara.

• Instrumen yang digunakan adalah TB/U danIMT/U.

• Teknik analisis data dengan persentase

Page 23: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

4

Hasil Penelitian SMP

Tabel 4.1 Data berat badan, tinggi badan dan umur siswa SMP Negeri di kota

Surabaya

Variabel Nilai Minimum Nilai Maksimum Mean SD

Berat badan 23,2 109,4 48,44 14,67

Tinggi badan 132,9 176,8 155,69 8,33

Umur 11,11 15,7 13,4 0,8

Kategori Status Gizi

Status_Gizi Total

Kurus Sekali Kurus Normal Gemuk Obesitas

Jenis_Kelamin

Laki-laki 12 9 65 13 20 119

Perempuan 4 9 76 26 8 123

Total 16 18 141 39 28 242

Tabel 4.2 Data Status gizi siswa SMP Negeri se Surabaya

Page 24: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

5

Grafik

• Rata-rata status gizi normal sebesar 58,3%, tetapi untuk prevalensi overweight termasuk tinggi sebesar 27,8% yang terdiri dari gemuk sebesar 16,1% dan obesitas 11,6%.

• Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memiliki status gizi overweight lebih tinggi dari status gizi underweight yaitu sebesar 14%, terdiri dari kurus sebesar 7,4 % dan kurus sekali sebesar 6,6%.

• Berdasarkan jenis kelamin status gizi kurus sekali (12 orang) dan obesitas (20 orang) banyak terjadi padasiswa laki-laki daripada perempuan

Page 25: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

6

Pendidikan Ibu dan Status gizi

Tabel 4.5 Pendidikan Ibu dan Status Gizi Siswa SMP Negeri di kota Surabaya

Status Gizi

TotalKurus Sekali Kurus Normal Gemuk Obesitas

Pendidikan Ibu

Tidak sekolah 0 1 0 1 0 2

SD 1 1 10 4 0 16

SMP 3 6 25 5 3 42

SMA 9 8 61 17 11 106

D3/S1 2 2 42 10 9 65

S2 1 0 3 2 5 11

Total 16 18 141 39 28 242

Pekerjaan Ibu dan Status Gizi

Tabel 4.6 Pekerjaan Ibu dan Status Gizi siswa SMP se Surabaya

Status_Gizi

TotalKurus Sekali Kurus Normal Gemuk Obesitas

Pekerjaan Ibu

Ibu Rumah Tangga 10 11 87 27 17 152

Wiraswasta 2 0 13 5 3 23

Swasta 4 7 30 7 4 52

Buruh 0 0 4 0 0 4

PNS 0 0 7 0 4 11

Total 16 18 141 39 28 242

Page 26: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

7

Pola makan dan status gizi

Tabel 4.7 Jenis Kelamin dan Pola makan siswa SMP Negeri di kota Surabaya

Pola_makan Total

1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali

Jenis_KelaminLaki-laki 2 16 88 13 0 119

Perempuan 4 35 75 8 1 123

Total 6 51 163 21 1 242

Konsumsi fast food dan status gizi

Tabel 4.8 Konsumsi Fast food siswa SMP Negeri se kota Surabaya

Fast_food Total

Jarang Sering

Jenis_KelaminLaki-laki 97 22 119

Perempuan 104 19 123

Total 201 41 242

Page 27: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

8

Aktivitas fisik dan status giziTabel 4.9 Status Gizi dan Aktivitas_fisik Siswa SMP Negeri se kota Surabaya

Aktivitas_fisik Total

tidak melakukan <3kali >3kali

Status_Gizi

Kurus sekali 0 6 10 16

Kurus 1 9 8 18

Normal 12 78 51 141

Gemuk 1 22 16 39

Obesitas 2 16 10 28

Total 16 131 95 242

Hasil Penelitian SDTabel 4.1 Data berat badan, tinggi badan dan umur siswa SD Negeri se kota

Surabaya

Wilayah Berat badan Tinggi badan Umur

Mean SD Mean SD Mean SD

Surabaya Barat 21,62 5,33 116,32 5,27 6,3 0,28

Surabaya Selatan 23,1 6,55 117,41 6,15 6,10 0,62

Surabaya Timur 25,74 7,50 120,77 5,93 7,5 0,30

Surabaya Pusat 22,98 6,71 119,6 5,85 6,9 0,56

Surabaya Utara 21,44 5,47 116,68 5,14 7,2 0,35

Total 22,98 6,31 118,16 5,66 6,8 0,42

Page 28: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

9

Kategori Status Gizi TB/UTabel 4.2 Data status gizi berdasarkan TB/U siswa SD Negeri se kota

Surabaya

Wilayah Status Gizi Berdasarkan TB/U Total

Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi

L P L P L P L P

Surabaya Barat 2 1 6 6 22 28 0 0 65

Surabaya Selatan 1 1 1 2 26 24 0 1 56

Surabaya Timur 2 2 3 8 43 35 0 0 93

Surabaya Pusat 0 2 1 2 30 26 1 0 62

Surabaya Utara 0 1 6 2 29 24 0 0 62

Total 12

(3,6%)

37

(10.9%)

287

(84,9%)

2

(0,6%)

338

(100%)

Grafik

Page 29: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

10

• Secara keseluruhan status gizi yang memiliki persentase tertinggi adalah kategori normal yaitu 287 orang (84,9%), dan terendah kategori tinggi yaitu 2 orang (0,6%). Dengan prevalensi stunting sebanyak 49 orang (14,5%)

• Analisa per wilayah angka stunting tertinggi adadi wilayah Surabaya Barat sebanyak 15 orang (23,1%) dari 65 orang siswa dan terendah ada di Surabaya Pusat sebanyak 5 orang (8,06%) dari 62 orang siswa.

Kategori Status Gizi IMT/U

Wilayah Status Gizi Berdasarkan IMT/U Total

Sangat

Kurus

Kurus Normal Gemuk Obesitas

L P L P L P L P L P

Surabaya Barat1 1 2 5 19 24 4 3 4 2 65

Surabaya Selatan0 0 1 4 21 15 5 4 1 5 56

Surabaya Timur2 0 2 2 25 37 6 3 13 3 93

Surabaya Pusat0 1 7 2 19 22 0 4 6 1 62

Surabaya Utara3 0 5 0 22 20 4 5 1 2 62

Total

8

(2,4%)

30

(8,9%)

224

(66,3%)

38

(11,2%)

38

(11,2%)

338

(100%)

Tabel 4.3 Data status gizi berdasarkan IMT/U Siswa SD Negeri di kota Surabaya

Page 30: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

11

Grafik

• Secara keseluruhan status gizi yang memiliki persentase tertinggi adalah kategori normal yaitu 224 orang (66,3%), dan terendah kategori sangat kurus yaitu 8 orang (2,4%).

• Prevalensi overweight (gemuk dan obesitas) sebanyak 76orang (22,4%), lebih besar dari kategori underweight(kurus dan kurus sekali) sebanyak 38 orang (11,3%).

• Analisa per wilayah prevalensi overweight (gemuk danobesitas) tertinggi adalah wilayah Surabaya Timursebanyak 25 orang (28,88%) dari 93 siswa dan terendahSurabaya Pusat sebanyak 11 orang (17,74%) dari 62 siswa.

• Kategori underweight (kurus sekali dan kurus) angkatertinggi ada di wilayah Surabaya Pusat sebanyak 10 orang (16,13%) dari 62 siswa dan angka terendah ada di Surabaya Timur sebanyak 6 orang (6,4%) dari 93 siswa.

Page 31: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

12

Pembahasan• Stunting merupakan indikator status gizi kronis yang dapat memberikan

gambaran status sosial ekonomi di masa lampau yang disebabkan olehkonsumsi yang tidak adekuat di masa lampau dan respon yang tinggi terhadappenyakit infeksi (Sudiman, 2008)

• Mesfin, Firehiwot, dkk. (2015) menyebutkan bahwa kejadian stunting padaanak usia sekolah dasar disebabkan karena ibu yang bekerja, usia ibu, kasuspenyakit infeksi pada anak dan pola pengasuhan anak.

• Kondisi status gizi siswa yang termasuk underweight (kurus dan kurus sekali)atau status overweight (gemuk dan obesitas) memerlukan perbaikan gizi,karena dengan keadaan tersebut bisa menimbulkan masalah padapenampilannya, bahkan dapat menimbulkan penyakit.

• Menurut Karkhi, Asmita, dkk (2019), ada beberapa faktor yang mempengaruhiangka kejadian overweight pada anak, antara lain konsumsi junk food danaktivitas sedentari yang tinggi. Pendidikan kesehatan sekolah merupakan salahsatu program untuk mengurangi konsumsi energi dari makanan danpenyuluhan (promosi) tentang gaya hidup aktif termasuk penggunaan alattransportasi aktif (misal: sepeda, jalan kaki).

Simpulan• Prevalensi overweight pada siswa SMP

termasuk tinggi sebesar 27,8% yang terdiri dari gemuk sebesar 16,1% dan obesitas 11,6%.

• Prevalensi stunting pada siswa SD sebanyak 49 orang (14,5%).

• Prevalensi overweight pada siswa SDsebanyak 76 orang (22,4%).

Page 32: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

13

Saran • Identifikasi status gizi siswa perlu dilakukan

secara berkala, sehingga apabila terjadimasalah dapat segera dilakukan penanganankhusus.

• Perlu adanya sosialisasi bagi siswa yang memiliki status gizi normal agar dapatmempertahankan status gizinya, dan bagisiswa yang mengalami status gizi stunting, underweight dan overweight perlu adanyaupaya perbaikan gizi.

Page 33: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

1

z

ProfilKemampuan Motorik Anak

SD dan SMP se- Surabaya

Nanik Indahwati, dkk

z

Latar Belakang

▪ Belum adanya data emperik terkait indeks

keterampilan motorik siswa usia SD dan SMP di

Kota Surabaya

▪ PJKR perlu memberikan masukan terkait kebutuhan

gerak siswa usia SD dan SMP

Page 34: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

2

z

Tujuan Penelitian

▪ mengetahui profil kemampuan motorik (motor ability)

siswa usia SD dan SMP se Kota Surabaya

▪ Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat kemampuan motorik siswa SD

dan SMP se-Surabaya

z

Metode Penelitian

▪ Jenis penelitian semu (quasi experiment),dengan pendekatan deskriptif kuantitatif

▪ Sampel : Siswa SD dan SMP (se Surabaya)

Page 35: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

3

z

Instrumen TesGMA (General Motor Ability) :

▪ Kecepatan (speed). Speed test lari lurus minimal 30-100 yard.

▪ Kelincahan (Agility). Zig-zan Run

▪ Keseimbangan (Balance). Statis balance: Stork Stand

▪ Koordinasi mata dan tangan. Hand Eyes Coordination Test

z

Hasil Penelitian

Lari 60 m Agility Balance Komata

Mean 5,59 25,62 15,44 3,37

SD 2,15 6,01 27,33 4,40

Varian 4,62 36,14 747,15 19,35

Min 2,22 3 0,01 0

Max 27,68 49 300 19

A. SD

Kategori F %

Baik Sekali 1 0,3%

Baik 79 24,1%

Sedang 181 55,2%

Kurang 63 19,2%

Kurang sekali 4 1,2%

Total 328100,0

%

Hasil Tes Lari 60 meter

Kategori F %

Baik Sekali 20 6,1%

Baik 32 9,8%

Sedang 203 61,9%

Kurang 58 17,7%

Kurang sekali 15 4,6%

Total 328 100,0%

Hasil Tes Kelincahan (Agility)

Kategori Ʃ %

Baik Sekali 20 6,1%

Baik 4313,1

%

Sedang 14042,7

%

Kurang 12538,1

%

Kurang

sekali0 0,0%

Total 328100,0

%

Hasil Tes Kesimbangan (Balance)

Kategori Ʃ %

Baik Sekali 3510,7

%

Baik 5215,9

%

Sedang 6519,8

%

Kurang 17653,7

%

Kurang

sekali0 0,0%

Total 328100,0

%

Hasil Tes Koordinasi Tangan (Komata)

Page 36: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

4

z

Hasil penelitian

Lari 60 m Agility Balance Komata

Mean 9.07 6.79 4.63 6.07

SD 2.22 0.78 3.52 4.06

Varian 4.94 0.60 12.41 16.51

Min 4,7 5.24 1.5 1

Max 13.47 9.1 29.46 18

B. SMP

Kategori Ʃ %

Baik Sekali 18 12,0

%

Baik 26 17,3

%

Sedang 49 32,7

%

Kurang 51 34,0

%

Kurang

sekali

6

4,0 %

Total 150 100,0

%

Hasil Tes Lari 60 meter

Kategori Ʃ %

Baik Sekali6 4,0%

Baik49

32,7

%

Sedang51

34,0

%

Kurang34

22,7

%

Kurang

sekali 10 6,7%

Total 150 100,0

%

Hasil Tes Kelincahan (Agility)

Kategori Ʃ %

Baik Sekali8 5,3%

Baik10 6,7%

Sedang95 63,3%

Kurang37 24,7%

Kurang

sekali 0 0,0%

Total 150 100,0

%

Hasil Tes Kesimbangan (Balance) Hasil Tes Koordinasi Tangan (Komata)

Kategori Ʃ %

Baik Sekali19 12,7%

Baik17 11,3%

Sedang52 34,7%

Kurang62 41,3%

Kurang

sekali 0 0,0%

Total 150 100,0

%

zKesimpulan

A. Secara umum profil kemampuan motorik siswa SD SMPN se Surabaya

berada pada kategori Sedang (35,4 %) dan kategori Sedang (36 %).

Hal ini dapat dilihat dari berbagai karakteristik hasil pengukuran

kemampuan motorik yang terdiri dari komponen (Kecepatan, Kelincahan,

Keseimbangan, dan Koordinasi Mata- Tangan).

1. Total 328 siswa SD menunjukkan hasil dengan urutan kategori : Sedang

= 116 (35,4%), Kurang = 102 (31 %), Baik = 76 ( 23.2 %), Baik Sekali = 22

( 6.7 %) dan Kurang Sekali = 12 ( 3.7 %).

2. Total 150 siswa SMP menunjukkan hasil dengan urutan kategori : Sedang

= 54 (36,%), Kurang = 48 (32 %), Baik = 31 ( 20.7 %), Baik Sekali = 11 (

7.3 %) dan Kurang Sekali = 6 ( 4 %).

Page 37: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

5

z Kesimpulan

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kemampuan

motorik tersebut menurut hasil observasi dan wawacara

lapangan diantaranya adalah

1. kurangnya pola aktivitas gerak yang dilakukan olehsiswa, guru kurang mengenalkan bentuk-bentukpermainan (tradisional) yg memacu meningkatnyakemampuan gerak,

2. Terpola dengan sajian materi di buku,3. tidak familiar dengan bentuk tes,4. merasa enggan/ malu mencoba kativitas gerak yang

baru,5. ruang terbuka tidak terlalu luas sehingga ruang

gerak siswa terbatas.

z

Page 38: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

PROFIL KOMPETENSI GURU PJOK SMP(PEDAGOGIK, KEPRIBADIAN, SOSIAL, DAN PROFESIONAL)

DI SURABAYA

TIM PENELITI

Dr. Abdul Rachman S.T.

Drs. Sudarso, M.Pd.

Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes.

Drs. Hari Wisnu, M.Pd.

Bayu Budi Prakoso, S.Pd., M.Pd.

Page 39: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

KEBUTUHAN GURU DI INDONESIA

Jumlah guru di Indonesia sudah mencukupi.

Kompetensi guru di Indonesia masih belum memuaskan.

Indonesia tidak butuh guru “biasa” lagi, tetapi Indonesia benar-benar butuh GURU profesional yang memiliki

kompetensi yang tinggi.

19,01 18,98

18,59

18,3

18,4

18,5

18,6

18,7

18,8

18,9

19

19,1

2011 2012 2013

Rasio Guru - Siswa

43,82

47,84

41

42

43

44

45

46

47

48

49

2011 2012

Nilai UKG

Page 40: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

TUNTUTAN PEMERINTAH TTG KOMPETENSI GURU

Tuntutan pemerintah tinggi, tetapi tidak semua guru tahutingkat kompetensi pribadi akibat fasilitas pengukuran kompetensi yg masih sebatas kebijakan pemerintah untuk guru-guru yang terpilih.

Page 41: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

Fakta Pengukuran Kompetensi Guru

1. Pengukuran kompetensi guru dilakukan berbasis kebijakan pemerintah, tidak semua guru dapat mengukur kompetensi secara mandiri.

2. Pengukuran kompetensi guru di Indonesia (UKG), hanya mengukur Kompetensi Pedagogik dan Profesional. Padahal ada empat kompetensi yang harus dikuasai oleh guru (Pedagogik, Sosial, Kepribadian, dan Profesional).

3. Pengukuran kompetensi wajib dilakukan secara berkelanjutan sebagai bahan refleksi guru untuk mengmbangkan kinerka secara berkelanjutan.

Page 42: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

1.Perlu terobosan baru untuk memberikan pengalaman dan bantuan kepada para guru agar secara mandiri dapat mengetahui profil kompetensi pribadi.

2.Kompetensi guru rendah dan hanya diketahui melalui UKG yang dilakukan oleh pemerintah sebatas pada dua dari empat kompetensi yang wajib dikuasai oleh guru, perlu diukur 4 kompetensi sesuai dengan UU RI No. 14 th 2005 ttg Guru dan Dosen

Justifikasi Masalah

Justifikasi

Page 43: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

Jenis penelitian: Deskriptif menggunakan metode Survei

Subjek: guru PJOK di MGMP Kota Surabaya

Instrumen: Pengukuran kompetensi guru dari Lembaga Riset PJOK Indonesia bernama Instrument PengukuranKadar Keguruan (Tingkat Kompetensi) MahasiswaCalon Guru dan Guru PJOK Indonesia (KKMCG-GPJOKI)melalui http://risetpjokindonesia.com/

Metode Penelitian

Page 44: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

ITEM SOAL INSTRUMEN UNTUK KOMPETENSI PEDAGOGIK

No. Kompetensi Inti GuruNilai Maksimal

Guru Calon Guru

Kompetensi Pedagogik

1Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,

kultural, emosional, dan intelektual.5 2

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 5 3

3 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 5 3

4 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 3 1

5Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran.4 2

6Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki.4 2

7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 4 1

8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 5 3

9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 4 2

10 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 4 2

Page 45: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

ITEM SOAL INSTRUMEN UNTUKKOMPETENSI KEPRIBADIAN

No. Kompetensi Inti Guru

Nilai Maksimal

GuruCalon

Guru

Kompetensi Kepribadian

11Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan

kebudayaan nasional Indonesia.4 2

12Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,

dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.4 2

13Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,

arif, dan berwibawa.4 2

14Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa

bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.4 2

15 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 4 2

Page 46: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

ITEM SOAL INSTRUMEN UNTUKKOMPETENSI SOSIAL

No. Kompetensi Inti Guru

Nilai Maksimal

GuruCalon

Guru

Kompetensi Sosial

16

Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena

pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar

belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

4 4

17Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.4 4

18Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik

Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.4 4

19Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain

secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.4 2

Page 47: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

ITEM SOAL INSTRUMEN UNTUKKOMPETENSI PROFESIONAL

No. Kompetensi Inti Guru

Nilai Maksimal

GuruCalon

Guru

Professional Competence

20Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan

yang mendukung mata pelajaran yang diampu.4 4

21Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran yang diampu.4 4

22Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara

kreatif.5 5

23Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan

dengan melakukan tindakan reflektif.4 2

24Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengembangkan diri.4 2

Page 48: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

Kompetensi PedagogikGuru SMP di kota Surabaya

Sebanyak 50% guru SMP di kota Surabaya masuk kategori hebat, 25% baik, dan 21% biasa.

50%

25%21%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Hebat Baik Biasa

Page 49: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

Kompetensi KepribadianGuru SMP di kota Surabaya

Sebanyak 75% guru SMP di kota Surabaya masuk kategori hebat, 17% baik, dan 8% biasa.

75%

17%8%

0%

20%

40%

60%

80%

Hebat Baik Biasa

Page 50: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

Kompetensi SosialGuru SMP di kota Surabaya

Sebanyak 79% guru SMP di kota Surabaya masuk kategori hebat dan 21% baik.

79%

21%

0%0%

20%

40%

60%

80%

100%

Hebat Baik Biasa

Page 51: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

Kompetensi ProfesionalGuru SMP di kota Surabaya

Sebanyak 50% guru SMP di kota Surabaya masuk kategori hebat, 42% baik, dan 8% biasa.

50%42%

8%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Hebat Baik Biasa

Page 52: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

Kompetensi Guru SMPdi kota Surabaya

Sebanyak 63% guru SMP di kota Surabaya masuk kategori hebat, 29% baik, dan 8% biasai.

63%

29%

8%

0%

20%

40%

60%

80%

Hebat Baik Biasa

Page 53: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

TERIMA KASIH

Page 54: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

1

TRACER STUDY DAN

STAKEHOLDER JURUSAN

PENDIDIKAN OLAHRAGA

TIM PENELITI

Dr. Heryanto Nur Muhammad, M.Pd.

Drs. Gatot Darmawan, M.Pd.

Hamdani, S.Pd., M.Pd.

Dwi Lorry Juniarisca, S.Pd., M.Ed.

Afifan Yulfadinata, S.Pd., M.Pd.

LATAR BELAKANG

TRACER STUDY

Page 55: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

2

TUJUAN

Sebagi basis data alumni Jurusan Pendidikan Olahraga

Melakukan evaluasi relevansi (kurikulum, saran, kebutuhandunia usahadan industri)

Memberikan kontribusi dalam proses akreditasi

Memperoleh informasi penting untuk mengembangkan Jurusan

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian: Deskriptif dengan menggunakan metodesurvei

Subjek Penelitian:1. Alumni Jurusan Pendidikan Olahraga2. Stakeholder Jurusan Pendidikan Olahraga

Instrumen Penelitian: 1. Tracer Study2. Stakeholder

Page 56: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

3

INSTRUMEN TRACER STUDY

NO INDIKATOR

1 Jumlah Lulusan

2 Waktu Tunggu

3 Kesesuaian Bidang Kerja

Jenis kelamin Jumlah Prosentase

Laki-Laki59 79,9

Perempuan15 20,3

Total 74 100

Karakteristik berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber Data Primer (Angkatan 2012-2015)

Page 57: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

4

MASA TUNGGU

Masa Tunggu Jumlah Prosentase

Bekerja Sebelum Lulus 39 52,7

< 3 bulan 19 25,7

3-12 bulan 11 14,9

> 12 bulan 5 6,8

TOTAL 74 100

KESESUAIAN BIDANG KERJA

No Pekerjaan Jumlah Prosentase

1 Guru 51 68,9

2 Wirausaha 10 13,5

3 Karyawan Swasta 4 5,4

4 Personal Training 2 2,7

5 Mahasiswa (S2) 2 2,7

6 Pegawai Bank 2 2,7

7 Tidak bekerja 3 4,1

Total 74 100

Page 58: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

5

KOMPETENSI STAKEHOLDER

NO INDIKATOR SKALA LIKERT

Maksimal Minimal

1 Etika 5 1

2 Keahlian pada Bidang Ilmu 5 1

3 Kemampuan Bahasa Asing 5 1

4 Penggunaan Teknologi Informasi 5 1

5 Kemamopuan Berkomunikasi 5 1

6 Kerjasama Tim 5 1

7 Pengembangan Diri 5 1

ETIKA

0 0

5,88

41,18

52,94

0

10

20

30

40

50

60

Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

ETIKA (%)

Page 59: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

6

Keahlian Bidang Studi

0 0 0

47,06

52,94

0

10

20

30

40

50

60

Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

KEAHLIAN BIDANG (%)

Kemampuan Bahasa Asing

05,88

23,53

70,59

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

BAHASA ASING (%)

Page 60: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

7

Penggunaan Teknologi

0 05,88

70,59

23,53

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

TEKNOLOGI INFORMASI (%)

Kemampuan Berkomunikasi

0 05,88

70,59

23,53

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

KOMUNIKASI (%)

Page 61: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

8

Kerjasama Tim

0 0

5,88

52,94

41,18

0

10

20

30

40

50

60

Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

KERJASAMA TIM (%)

Pengembangan Diri

0 0

5,88

64,71

29,41

0

10

20

30

40

50

60

70

Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

PENGEMBANGAN DIRI (%)

Page 62: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

9

KEPUASAN STAKEHOLDER

5,9

52,9

41,2

Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas

Kepuasan Stakeholder (%)

KESIMPULAN

Alumni Jurusan Pendidikan Olahraga bekerja sesuai

bidang pekerjaan dengan menjadi tenaga pengajar

Hasil perbandingan perspektif stakeholder terhadap

kompetensi alumni di indikator etika dengan kategori

sangat tinggi dan kategori sangat kurang adalah

bahasa asing

Page 63: PAPARAN MATERI - paneljurusan.fik.unesa.ac.idpaneljurusan.fik.unesa.ac.id/penor/download/...Indikator kebugaran dan kesehatan 1,4 7 2 6,9 25,8 1,8 10,9 3,8 8,5 34,1 0 10 20 30 40 Prevalensi

14/03/2020

10

“TERIMAKASIH