panel hubung bagi

6
Analisis Pembuatan dan Penggunaan PHB pada Proses Penyuplaian Daya Listrik Nicko Satrio Pambudi 1404405065 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana ABSTRAK PHB (Panel Hubung Bagi) adalah suatu gabungan komponen listrik yang digunakan sebagai media penghubung, penyuplai, pengontrol, dan pengaman pada pendistribusian energi listrik. Pemasangan PHB membutuhkan perhitungan untuk memilih jenis komponen yang akan dipasang. PHB memiliki fungsi sebagai pengendalian, pembagian daya pada bangunan agar tidak melebihi batas pemakaian daya. Pemakaian PHB dirumah menggunakan jenis PHB-TR karena tegangan yang dipakai pada rumah sebesar 220 V. Metode yang digunakan adalah metode kajian pustaka yang mengambil sumber dan analisis dari buku serta internet yang memuat fakta dan informasi yang terpercaya. Hasil yang didapat adalah pemasangan PHB perlu diperhatikan besar daya yang dipakai pada suatu bangunan. Maka pemasangan PHB (Panel Hubung Bagi) sangat berguna demi terjaganya kekontinuitas penyaluran tenaga listrik dan terjaga keamanan dari penggunaan tenaga listrik serta dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh gangguan yang dapat terjadi pada penyuplaian daya. Kata Kunci : PHB, daya, bimetal, kekontinuitas 1. Latar Belakang Keperluan energi listrik meningkat seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, saat ini listrik digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga. Untuk itu, kekontinuitasnya perlu dijaga dengan menggunakan suatu sistem kelistrikan yang handal. Sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan mulai dari proses pembangkitan hingga proses pemakaian. Gangguan yang terjadi akan berdampak langsung pada beban (konsumen). Jika terjadi gangguan maka penyaluran dari listrik ke beban juga akan terputus dan kebakaran juga akan terjadi akibat dari penggunaan listrik melebihi batas yang telah ditentukan. 1

Upload: nickosatrio

Post on 15-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Jurnal ini berisikan tentang Panel Hubung Bagi pada rumah

TRANSCRIPT

Page 1: Panel Hubung Bagi

Analisis Pembuatan dan Penggunaan PHB pada Proses Penyuplaian Daya Listrik

Nicko Satrio Pambudi 1404405065

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana

ABSTRAK PHB (Panel Hubung Bagi) adalah suatu gabungan komponen listrik yang digunakan sebagai media penghubung, penyuplai, pengontrol, dan pengaman pada pendistribusian energi listrik. Pemasangan PHB membutuhkan perhitungan untuk memilih jenis komponen yang akan dipasang. PHB memiliki fungsi sebagai pengendalian, pembagian daya pada bangunan agar tidak melebihi batas pemakaian daya. Pemakaian PHB dirumah menggunakan jenis PHB-TR karena tegangan yang dipakai pada rumah sebesar 220 V. Metode yang digunakan adalah metode kajian pustaka yang mengambil sumber dan analisis dari buku serta internet yang memuat fakta dan informasi yang terpercaya. Hasil yang didapat adalah pemasangan PHB perlu diperhatikan besar daya yang dipakai pada suatu bangunan. Maka pemasangan PHB (Panel Hubung Bagi) sangat berguna demi terjaganya kekontinuitas penyaluran tenaga listrik dan terjaga keamanan dari penggunaan tenaga listrik serta dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh gangguan yang dapat terjadi pada penyuplaian daya.

Kata Kunci : PHB, daya, bimetal, kekontinuitas

1. Latar BelakangKeperluan energi listrik

meningkat seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, saat ini listrik digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga. Untuk itu, kekontinuitasnya perlu dijaga dengan menggunakan suatu sistem kelistrikan yang handal.

Sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan mulai dari proses pembangkitan hingga proses pemakaian. Gangguan yang terjadi akan berdampak langsung pada beban (konsumen). Jika terjadi gangguan maka penyaluran dari listrik ke beban juga akan terputus dan kebakaran juga akan terjadi akibat dari penggunaan listrik melebihi batas yang telah ditentukan.

Untuk menghindari gangguan tersebut agar tidak membahayakan peralatan instalasi listrik dan membahayakan manusia maka diperlukan suatu alat yang dapat memisahkan gangguan dan untuk

menghindari pemutusan listrik secara tiba-tiba serta untuk mempertahankan kekontinuitasnya maka perlu dirancang suatu sistem yang handal. Aktivitas pegontrolan membutuhkan komponen kontrol, dan komponen-komponen itu tentunya juga perlu ditempatkan pada tempat yang layak (panel) sehingga pelayanannya bisa dilakukan dengan mudah dan aman. Panel Hubung Bagi (PHB) merupakan sarana vital untuk menjaga kelancaran penyaluran listrik dari jaringan PLN ke konsumen atau beban. Dan untuk itu dalam merancang sebuah panel harus mengikuti aturan-aturan yang telah dibakukan dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik  2000 (PUIL 2000). (Ridho, M.2011).

Dengan adanya suatu alat yang dapat mengatur penyuplaian daya seperti PHB, maka gangguan seperti konslet yang mengakibatkan kebakaran dan membahayakan pengguna beban akan teratasi. Panel Hubung Bagi (PHB) harus dipasang pada tempat yang sesuai,

1

Page 2: Panel Hubung Bagi

kering dan berventilasi cukup dengan ketinggian sekurang-kurangnya 1,2 m dari lantai sampai alas box (lemari) hubung bagi dan dapat di operasikan tanpa alat bantu misalnya tangga atau meja. Tidak di perbolehkan pemasangan box Panel Hubung Bagi (PHB) di ; kamar mandi, kamar kecil, tempat cuci, tangga atau di ruangan lembab lainnya. Disekitar Panel hubung Bagi (PHB) harus terdapat ruang yang cukup sehingga pemeliharaan, pemeriksaan, perbaikan, pengoperasian dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah dan aman. (PUIL, 2000).

1.1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar

belakang yang dipaparkan diatas, permasalahan yang akan dibahas adalah penggunaan dan pembatasan daya PHB untuk keperluan rumah tangga.

2. MATERI DAN METODE Materi yang digunakan adalah

PHB-TR ( Panel Hubung Tegangan Rendah ) yang terdapat pada rumah di Jalan Padang Gajah 3 no 13. PHB-TR adalah gabungan dari komponen pengaman dan pembagi pendistribusian daya yang memakai tegangan sebesar 220 V. Komponen yang digunakan pada PHB-TR adalah MCB (Miniature Circuit Breaker ) yang memiliki fungsi sebagai pemutus pada beban dengan memanfaatkan pemuaian pada bimetal apabila pemakaian sudah melebihi batas daya yang telah ditentukan .

Metode yang digunakan adalah metode kajian pustaka. Yakni bersumber dari teori-teori pada buku dan internet yang memuat fakta dan informasi yang terpercaya. Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yakni penulisan secara penjabaran materi pada beberapa kalimat dan menggunakan perhitungan-perhitungan angka. Jenis data pada

jurnal ini merupakan data sekunder karena didapatkan melalui metode kajian pustaka.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Hasil

Berdasarkan hasil analisis , PHB yang digunakan pada rumah adalah jenis PHB-TR yang memiliki tegangan sebesar 220 V dan menggunakan daya sebesar 2200 Watt. Berikut pembatasan daya yang dilakukan :

Tabel 1.1. Tabel Pembatasan Daya Ruangan Batas

Pemakaian Daya

Tipe MCB pada Box

I 2200 watt 10CII 1300 watt 6CIII 1300 watt 6C

3.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, pemasangan PHB di rumah dengan penggunaan daya sebesar 2200 watt diperlukan alat sebagai berikut :1. Box MCB.2. Obeng Min (-).3. MCB 10 C.4. MCB 6 C sebanyak 2 buah.

Box MCB memiliki fungsi sebagai tempat MCB. Di dalam box MCB terdapat slot untuk dipasangnya MCB. Berikut skema jalur kabel box MCB :

2

Page 3: Panel Hubung Bagi

(Sumber : Ridho,M. 2011) Gambar 1.1 skema jalur kabel box MCB “dengan” kawat Arde dari meteran PLNDi dalam box MCB terdapat potongan besi tempat dikaitkanya tuas yang ada di MCB pemasangannya dilakukan dengan mengaitkan unit MCB yang tidak bertuas pada potongan besi di box MCB. Kemudian tuas ditarik menggunakan obeng min (-) sekaligus menekan MCB hingga posisi bagian belakang unit menempel sepenuhnya pada potongan besi, lalu tuas dilepaskan agar menjepit potongan besi. Setelah unit MCB terpasang dengan benar, selipkan kawat tembaga dari kabel meteran PLN pada bagian sekrup yang terdapat pada bagian bawah dan atas unit MCB. Pada bagian bawah MCB diperuntukan untuk jalur kawat arus aktif (postif) dan pada bagian atasnya diperuntukan sebagai jalur distributif arus aktif yang masuk ke jaringan kabel di dalam rumah.

Kawat arde pada gambar skema di atas, terhubung pada paku yang harus ditancapkan sendiri pada dinding / tembok rumah. Kondisi tersebut perlu dikerjakan dengan tujuan menyalurkan kelebihan arus listrik yang beredar di permukaan casing perangkat elektronik seperti CPU atau lemari es / kulkas. Lepaskan bagian pembungkus kawat yang hendak dililitkan pada paku. Media

paku tersebut dapat diganti dengan potongan plat besi atau tembaga. Namun, pada saat kondisi tertanam di dinding rumah.

Berdasarkan hasil analisis, Pembagian daya sendiri pertama mengetahui jenis komponen yang digunakan,jumlah tegangan dan daya. Untuk mengetahui jenis komponen didapat menggunakan rumus

Dimana P adalah besar daya, V adalah besar tegangan, dan I adalah kuat arus dimana kuat arus akan digunakan sebagai penentuan type MCB.Analisis yang dibahas memiliki tegangan sebesar 220 V dan daya sebesar 2200 Watt. Sehingga kuat arus diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut

Hasil yang didapat untuk komponen adalah 10 A. Komponen tersebut dapat dikategorikan ke tipe MCB C dimana jumlah kuat arus (In) adalah 10 A. Kategori ini didapat melalui tabel sebagai berikut

Tabel 1.2 Tabel Tipe MCBTipe Instantaneous Tripping CurrentB Diatas 3 In sampai dengan 5 InC Diatas 5 In sampai dengan 10 InD Diatas 10 In sampai dengan 20 In K Diatas 8 In sampai dengan 12 In

untuk jenis MCB ini mempunyai waktu trip 400 ms sampai 2 detik pada arus puncak

Z Diatas 2 In sampai dengan 3 In mempunyai waktu trip 10 detik. Jenis MCB ini dipergunakan untuk beban seperti peralatan yang mempergunakan bahan semikonduktor atau peralatan instrument seperti trafo arus

(Sumber : Sarimun,W.2011)Kemudian untuk pembatasan

daya dapat dilakukan sesuai kebutuhan 3

Page 4: Panel Hubung Bagi

rumah tangga tersebut. Misalkan pada rumah tangga tersebut terdapat 3 ruangan yang dibatasi penggunaan dayanya. Hal ini berfungsi sebagai pemisahan antara gangguan dengan beban agar tidak membahayakan peralatan instalasi dan penghuni rumah tangga tersebut.

4. SIMPULAN Berdasarkan paparan materi dapat saya simpulkan bahwa PHB sangat berguna pada pendistribusian energi listrik karena dapat sebagai media penghubung, pengaman, pembagi, penyuplai, dan pengontrol sehingga terjaganya kekontinuitas penyaluran dan terjaga keamanannya dari konslet serta gangguan lain yang dapat menyebabkan kebakaran dan kerugian akibat dari gangguan tersebut.

5. Daftar PustakaRidho,M.(2011). Tugas Akhir ”Perencanaan Panel Hubung Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang” . [Online]. Tersedia: http://em-ridho.blogspot.com/2011/12/tugas-akhir-perencanaan-panel-hubung.html [4 Desember 2014].

Ramlee,O.(2013). Memasang unit MCB.[Online]. Tersedia: http://expresisastra.blogspot.com/2013/12/Cara-Menulis-Daftar-Pustaka-Berdasarkan-Jenis-Sumber-yang-Digunakan.html [4 Desember 2014].

Trikueni.D.(2014).Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker).[online]. Tersedia: http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/04/Pengertian-MCB.html [6 Desember 2014].

Aris, E. (2012). Pemasangan PHB untuk Rumah Tinggal Yang Standar dan Ideal [Online] Tersedia: http://konsuilkaltim.blogspot.com/2012/04/pemasangan-phb-untuk-rumah-tinggal-yang.html  [6 Desember 2014].

Prawiro, S (2011). Panel Hubung Bagi (PHB).[Online]. Tersedia: http://tarn2007.blogspot.com/2011/09/panel-hubung-bagi-phb.html  [6 Desember 2014].

Abdul.M, Wahyu.M, Anis.M, Hari.M, Nur.M.[2014]. Makalah Panel Hubung Bagi.[Online]. Tersedia: http://segitiga-info.blogspot.com/2014/02/makalah-panel-hubung-bagi-phb.html [6 Desember 2014].

Bennington.A.(2012). Pengertian Panel Listrik/PHB.[Online].Tersedia: http://arifinbennington.blogspot.com/2012/11/pengertian-panel-listrikphb.html [6 Desember 2014].

4