panduan umum korwil kemangteer 2010 2011
DESCRIPTION
Berdasarkan hal-hal seperti di atas inilah, maka Grup KeMANGTEER, juga sudah dibuat dan dihadirkan oleh KeSEMaT di KeSEMaTFACEBOOK yang merupakan salah satu Jaringan KeSEMaTONLINE kepada masyarakat, sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih yang besar dari KeSEMaT kepada KeMANGTEER. KANTOR KeSEMaT Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.idTRANSCRIPT
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
PANDUAN UMUM
KOORDINATOR WILAYAH KeMANGTEER
I. PENDAHULUAN
Apabila merunut sejarah, cikal bakal KeSEMaT Mangrove Volunteer (KeMANGTEER) yang akan
dilaunching secara resmi oleh KeSEMaT di saat KeSEMaTBIRTHDAY 2009, sebenarnya sudah
ada, sejak tahun 2003, di saat sebuah program konservasi KeSEMaT untuk pertama kalinya,
diadakan.
Adalah MANGROVE REpLaNT (MR), yang merupakan program mangrove tertua, rintisan dari
KeSEMaT, yang telah berhasil memberikan banyak ruang kepada para pelajar, mahasiswa dan
masyarakat umum dalam menyalurkan bakat dan jiwa konservasinya, untuk masuk ke dalam
sebuah usaha penyelamatan ekosistem mangrove yang rawan konflik.
KeMANGTEER sendiri, diartikan oleh KeSEMaT sebagai sebuah komunitas sukarelawan
mangrove milik KeSEMaT, yang akan, sedang dan telah membantu KeSEMaT dalam setiap
program-program konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi
mangrovenya, selama kurun waktu 2003 sampai dengan 2009 ini, dan seterusnya.
Untuk sementara, KeSEMaT tidak membatasi ruang lingkup KeMANGTEER sendiri. Setiap orang
yang sudah pernah mengikuti program-program mangrove KeSEMaT sebagai sukarelawan dan
peserta, maka mereka sudah bisa disebut sebagai KeMANGTEER.
Tak terlalu ketatnya persyaratan untuk mendapatkan predikat sebagai seorang KeMANGTEER,
semata-mata bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih luas lagi kepada para pelajar,
mahasiswa dan masyarakat umum dalam mengekspresikan energi konservasi mangrovenya
yang besar, agar bisa diaplikasikan secara baik dan benar dalam koridornya yang lurus,
sehingga KeMANGTEER bisa turut serta dalam membantu KeSEMaT untuk bekerja demi
mangrove.
Beragam program mangrove, yang mencerminkan kelima buah moto KeSEMaT, yaitu
konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove, terus menerus
diselenggarakan oleh KeSEMaT, di setiap waktu. Seperti diketahui bersama, bahwa setiap kali
program mangrove dijalankan, maka dibutuhkan ratusan orang untuk mulai melakukan
pembuatan bedeng persemaian, pengambilan bibit mangrove, perlakuan bibit mangrove,
pembibitan mangrove, penanaman mangrove, penyulaman mangrove, pemeliharaan mangrove,
penjarangan mangrove dan publikasi. Maka, di setiap program-program mangrove inilah,
peranan KeMANGTEER sangatlah besar.
Berdasarkan hal-hal seperti di atas inilah, maka Grup KeMANGTEER, juga sudah dibuat dan
dihadirkan oleh KeSEMaT di KeSEMaTFACEBOOK yang merupakan salah satu Jaringan
KeSEMaTONLINE kepada masyarakat, sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih yang
besar dari KeSEMaT kepada KeMANGTEER.
Sampai dengan artikel ini ditulis, maka KeSEMaT mencatat kurang lebih 1000 orang
KeMANGTEER, telah pernah terlibat secara langsung dalam program-program mangrove yang
diadakan oleh KeSEMaT. Sampai dengan 2009 ini, dari puluhan program-program mangrove
KeSEMaT, tercatat tujuh buah program mangrove KeSEMaT yang mengikutsertakan
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
KeMANGTEER di dalamnya. Kesepuluh program mangrove KeSEMaT tersebut, adalah sebagai
berikut:
1. Mangrove Restoration (MANGRES) – Konservasi.
2. Mangrove Cultivation (MC) – Konservasi.
3. Mangrove Training (MT) – Penelitian.
4. KeSEMaT Goes To School (KGTS) – Pendidikan.
5. Mangrove REpLaNT (MR) – Konservasi.
6. KeSEMaT Goes To Community (KGTC).
6.1. Mangrove Conservation (MANGCON) – Konservasi.
6.2. Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) – Kampanye.
6.3. Sarasehan Akbar Mangrove (SAM) – Kampanye.
7. Mangrove Movie (MM) – Dokumentasi.
Harapan ke depan, diharapkan KeMANGTEER bisa membentuk sebuah kepengurusan resmi
yang solid layaknya KeSEMaT, untuk menampung ide–ide konservasi-mangrove-baru-
KeMANGTEER, di luar KeSEMaTERS. Untuk itu, apabila ada inisiasi dari KeMANGTEER yang
berniat untuk membentuk sebuah kepengurusan resmi yang terdiri dari kepengurusan
sederhana seperti Ketua, Sekretaris, Bendahara dan lain-lain, maka dari pihak KeSEMaT, sangat
menyambut baik.
Apabila sudah terbentuk, maka nantinya, para KeMANGTEER akan bekerjasama dengan
KeSEMaT dan Ikatan Alumni KeSEMaT (IKAMaT), untuk bersama-sama bekerja dalam
merehabilitasi kawasan mangrove di pesisir Indonesia. Launching secara resmi KeMANGTEER
oleh KeSEMaT, seperti yang sudah diutarakan di atas, akan dilakukan pada saat
KeSEMaTBIRTHDAY 2009, nanti.
II. LATAR BELAKANG
Latar belakang inisiasi pembentukan Kepengurusan KeMANGTEER oleh KeSEMaT, adalah
mengingat perkembangan aspirasi dari beberapa Rekan KeMANGTEER sendiri, yang
menginginkan untuk terlibat lebih jauh di dalam setiap program-program mangrove yang
dijalankan oleh KeSEMaT. Selanjutnya, untuk bisa terlibat lebih aktif lagi di KeSEMaT, maka
mereka menginginkan untuk bisa difasilitasi, sebagai Anggota KeSEMaT.
Namun, seperti yang telah diketahui bersama, bahwa mengingat status KeSEMaT yang
merupakan Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKK) di bawah Jurusan Ilmu Kelautan (JIK),
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP), maka keinginan
ke arah itu, tentu saja tidak bisa diakomodir oleh KeSEMaT. Hal ini, juga dikuatkan oleh AD/ART
KeSEMaT sendiri, yaitu di dalam Undang-Undang Dasar KeSEMaT (UUDK) Bab IV tentang
Keanggotaan Pasal 6, yang menyaratkan bahwa Anggota KeSEMaT adalah hanya Mahasiswa JIK
dan Oseanografi FPIK UNDIP, saja. Di luar itu, maka tidak diperbolehkan.
Kesimpulannya, Keanggotaan KeSEMaT memang hanya diperuntukkan untuk Mahasiswa JIK
dan Oseanografi, saja. Maka, bagi Rekan-rekan KeMANGTEER, yang bisa dipastikan tidak
berasal dari kedua jurusan ini, tentu saja tidak diperbolehkan untuk menjadi Anggota KeSEMaT
sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti program perekrutan Anggota KeSEMaT (baca:
KeSEMaTERS), yang setiap tahunnya dilaksanakan pada bulan Januari, melalui program
KeSEMaTHUNT – KeSEMaTOUR (KHKT).
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
Selanjutnya, mengingat bahwa beberapa personel di dalam KeMANGTEER ternyata memiliki
semangat yang sama dengan KeSEMaTERS, untuk turut serta membantu KeSEMaT dalam
mewujudkan visi dan misinya, maka KeSEMaT merasa perlu untuk membentuk kepengurusan
KeMANGTEER yang lebih rapi dan teratur manajemennya, untuk menampung jiwa konservasi
mangrove KeMANGTEER yang tinggi, sekaligus mengembangkannya ke arah yang lebih baik,
lagi.
Maka, diperlukan seorang Sekretaris Jenderal (SEKJEN) dan tiga orang Koordinator Wilayah
(KORWIL) KeMANGTEER, yaitu wilayah barat, tengah dan timur, untuk mengembangkan
pengetahuan dan informasi mangrove di masing-masing wilayah tersebut, yang
merepresentasikan semua wilayah di Indonesia. Untuk mengembangkan dan memaksimalkan
kinerja KeMANGTEER, di bawah ini adalah beberapa petunjuk pelaksanaan KeMANGTEER,
selengkapnya.
III. LAMBANG KeMANGTEER
Lambang KeMANGTEER terdiri dari 10 buah mangrove, jenis Bruguiera gymnorrhiza. Jenis ini
sengaja dipilih karena manfaatnya yang begitu besar dari segi ekologi dan ekonomi. Jumlahnya
merupakan kombinasi dari 9 buah, buah Bruguiera yang saling berikatan satu sama lain, dan 1
buah, buah Bruguiera berposisi tegak lurus sehingga membentuk huruf K yang berarti
KeMANGTEER, sehingga terciptalah sebuah “Perisai Mangrove.” Kombinasi angka 9, 10 dan 1 ini
mencerminkan tanggal, bulan dan tahun “keramat” bagi KeSEMaT, yaitu tanggal 9 bulan
Oktober tahun 2001 (091001) yang menunjukkan tanggal berdirinya KeSEMaT. Arti
keseluruhan lambang KeMANGTEER adalah bahwa KeMANGTEER akan selalu bergerak dinamis
sesuai dengan bentuk Perisai Mangrove yang bundar dan akan juga selalu berada di garis depan
di dalam usaha dan upaya perlindungan dan pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia dan
dunia.
Gambar 1. Lambang KeMANGTEER
IV. STRUKTUR ORGANISASI KeMANGTEER
Gambar 2. Struktur Organisasi KeMANGTEER
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
V. SYARAT DAN KETENTUAN
5.1. SEKJEN KeMANGTEER
Sekjen KeMANGTEER adalah Menteri Pengembangan Organisasi (MENPORSI) KeSEMaT dan
atau stafnya yang ditunjuk oleh KeSEMaT untuk menduduki jabatan tersebut. Mengingat
KeMANGTEER adalah organisasi sukarelawan mangrove milik KeSEMaT, maka kepengurusan
KeMANGTEER dikonsep bukan sebagai organisasi yang seratus persen terlepas dari KeSEMaT,
melainkan tetap sebagai organisasi di bawah KeSEMaT, dalam hal ini adalah di bawah
Departemen Pengembangan Organisasi (DEPORSI) KeSEMaT.
Hal ini disengaja, agar didalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, KeMANGTEER
masih tetap dalam koridor SOP KeSEMaT sehingga KeMANGTEER menjadi sebuah organisasi
sukarelawan yang memiliki manajemen yang baik. Selain itu, dengan konsep seperti ini,
diharapkan, kedepan kinerja KeMANGTEER akan bisa lebih mudah dan cepat, mengingat
KeSEMaT sebagai organisasi induknya adalah organisasi mangrove yang telah stabil dan baik
manajemennya.
5.2. KORWIL KeMANGTEER
Korwil KeMANGTEER adalah tiga orang mahasiswa masyarakat dan atau mahasiswa dari
seluruh Indonesia. Selengkapnya mengenai syarat KORWIL KeMANGTEER, adalah sebagai
berikut:
5.3. SYARAT KORWIL KEMANGTEER
1. Seorang KORWIL KeMANGTEER wajib mematuhi segala tata aturan dan perundangan yang
berlaku di KeSEMaT, yaitu Undang-Undang Dasar KeSEMaT (UUDK), Undang-Undang
KeSEMaT (UUK) dan Peraturan lainnya.
2. Seorang KORWIL KeMANGTEER adalah masyarakat dan atau mahasiswa dari seluruh
Indonesia.
3. Seorang KORWIL KeMANGTEER wajib telah mengikuti minimal satu program mangrove
KeSEMaT.
4. Seorang KORWIL KeMANGTEER wajib berdomisili sesuai dengan wilayah kerja
KeMANGTEER, yaitu di wilayah barat untuk KORWIL Barat, tengah untuk KORWIL Tengah
dan timur Indonesia untuk KORWIL Timur.
5. Seorang KORWIL KeMANGTEER diharapkan memiliki jiwa konservasi mangrove yang
tinggi.
6. Seorang KORWIL KeMANGTEER diwajibkan untuk sanggup dan mampu bekerjasama
dengan Keluarga Besar KeSEMaT.
5.4. PENDAFTARAN DAN PELANTIKAN
Setiap tahun, KeSEMaT memberikan kesempatan kepada masyarakat dan atau mahasiswa/i
dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan kemampuan dirinya, terutama dalam mengasah
jiwa konservasi mangrove dan kepemimpinannya dengan bergabung bersama dengan KeSEMaT
sebagai KORWIL KeMANGTEER. Berikut ini adalah jadwal perekrutan KORWIL KeMANGTEER
di setiap tahunnya.
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
Tabel 1. Jadwal perekrutan KORWIL KeMANGTEER di setiap tahunnya.
NO TAHAPAN WAKTU
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
1 PENDAFTARAN
2 PEMBEKALAN
3 PELANTIKAN
4 PELAKSANAAN
5 PEMBUATAN LPJ
Sesuai dengan Tabel 1, untuk menjadi KORWIL KeMANGTEER, maka terdapat lima buah
tahapan, yaitu Pendaftaran, Pembekalan, Pelantikan, Pelaksanaan dan Pembuatan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ). Tahap pertama, yaitu Pendaftaran, dimulai pada bulan Januari di
setiap tahunnya. Para masyarakat dan atau mahasiswa dari seluruh Indonesia yang berminat
untuk menjadi KORWIL KeMANGTEER, dipersilahkan untuk mengunduh Formulir Pendaftaran
KeMANGTEER di Jaringan KeSEMaTONLINE www.kesemat.undip.ac.id.
Tahap Pembekalan, dimulai pada bulan Pebruari. Pada tahapan ini, KeSEMaT melalui salah satu
departemennya, yaitu DEPORSI, akan memberikan pembekalan kepada tiga orang KORWIL
KeMANGTEER terpilih. Tahapan Pembekalan ini dilakukan untuk memberikan penjelasan
kepada para KORWIL KeMANGTEER mengenai sistem kerja, konsep program, job description
dan lain-lain. Para KORWIL KeMANGTEER terpilih yang berasal dari luar Semarang (terutama
bagi KORWIL Tengah dan KORWIL Timur), tidak diharuskan untuk mengikuti pembekalan di
Semarang. KeSEMaT akan mengirimkan secara langsung Modul KeMANGTEER ke alamat email
para KORWIL untuk dipelajari. Selain itu, KeSEMaT juga memberikan kesempatan kepada para
KORWIL untuk melakukan konsultasi dengan KeSEMaT sehubungan dengan konsep dan
tanggung jawab KORWIL KeMANGTEER, melalui email dan Jaringan KeSEMaTONLINE, lainnya.
Setelah Tahapan Pembekalan selesai dilakukan, maka KORWIL KeMANGTEER akan dilantik
oleh KeSEMaT di Tahap Pelantikan. Tahap ini, sebagai awal bagi KORWIL KeMANGTEER untuk
mulai melaksanakan dan mengimplementasikan program-program kerja mangrovenya. Sama
dengan Tahapan Pembekalan, maka untuk KORWIL Tengah dan KORWIL Timur, KeSEMaT tidak
mewajibkan untuk datang pada Tahap Pelantikan. Sebuah Modul KeMANGTEER dan Kartu
KORWIL KeMANGTEER yang akan diberikan kepada para KORWIL, adalah menjadi tanda
resminya masa jabatan KORWIL untuk satu tahun ke depan.
Tahapan terakhir adalah Tahapan Pembuatan LPJ, yang wajib diserahkan para KORWIL
KeMANGTEER kepada KeSEMaT, sebagai bukti kinerja dan pelaksanaan program-program
mangrovenya selama satu tahun.
5.5. MASA JABATAN
Masa jabatan SEKJEN dan KORWIL KeMANGTEER adalah satu tahun, sesuai dengan kalender
kegiatan KeSEMaT. KORWIL KeMANGTEER akan memulai kerjanya, sesaat setelah dilantik oleh
KeSEMaT pada saat KeSEMaTINAUGURATION yang dilaksanakan setiap bulan Maret dan
melepaskan jabatannya pada bulan Desember, setiap tahunnya.
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
5.6. FASILITAS
Sehubungan dengan konsep pembentukan KeMANGTEER dan KORWIL KeMANGTEER adalah
gerakan moral belaka, maka KeSEMaT tidak akan memberikan fasilitas apapun kepada para
KORWIL KeMANGTEER, kecuali berupa:
1. Kartu KORWIL KeMANGTEER yang akan didapatkan di awal masa jabatan.
2. Akses terbatas ke berbagai mitra kerja dan program mangrove yang diadakan oleh
KeSEMaT.
3. Trophy sebagai KORWIL KeMANGTEER dan Sertifikat KORWIL KeMANGTEER yang
ditandatangani oleh Presiden KeSEMaT, yang didapatkan di akhir masa jabatan.
5.7. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Untuk mendapatkan Sertifikat KORWIL KeMANGTEER maka para KORWIL KeMANGTEER, tidak
dibebani dengan tugas dan tanggung jawab yang terlalu besar, melainkan hanya diwajibkan
untuk mengadakan minimal dua program mangrove di wilayah kerjanya masing-masing,
dengan melibatkan masyarakat dan para KeMANGTEER di wilayahnya maupun di luar wilayah
kerjanya. Ketidakmampuan dalam menyelenggarakan minimal dua program mangrove ini, akan
mengakibatkan tidak diberikannya sertifikat sebagai KORWIL KeMANGTEER di akhir masa
jabatannya.
5.8. PELAKSANAAN PROGRAM
Setelah dilantik, maka para KORWIL KeMANGTEER dipersilahkan untuk segera
mengimplementasikan program kerja mangrovenya di daerah kerjanya, masing-masing.
Program kerja mangrove yang diselenggarakan diwajibkan memiliki visi dan misi yang sama
dengan KeSEMaT dengan melibatkan KeMANGTEER di wilayah kerjanya masing-masing sebagai
panitianya, bersama dengan masyarakat lokal setempat.
Sebelum mengajukan proposal, maka para KORWIL KeMANGTEER diharapkan bisa segera
berkoordinasi dengan para KeMANGTEER di lokasi terdekatnya (nama-nama KeMANGTEER
berikut lokasinya, bisa dilihat di Grup KeMANGTEER di KeSEMaTFACEBOOK), merekrut mereka
sebagai panitianya dan membentuk sebuah kepanitiaan kecil yang terdiri dari KORWIL
KeMANGTEER sebagai Ketuanya dan para KeMANGTEER lainnya, sebagai Sekretaris, Bendahara
dan Seksi-seksi. Pembentukan seksi, bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Selama
proses pra ini, KeSEMaT akan melakukan program pendampingannya untuk mempermudah
dan menyukseskan kinerja para KORWIL KeMANGTEER, berikut program mangrove yang
sedang dikerjakannya.
Para KORWIL KeMANGTEER dibebaskan untuk mengonsep program-program mangrovenya
dan melakukan perekrutan terhadap masyarakat dan mengajak KeMANGTEER di masing-
masing area kerjanya. Contoh-contoh program yang bisa dipilih diantaranya adalah:
1. Gathering para KeMANGTEER untuk mempererat silaturahmi KeMANGTEER di masing-
masing wilayah kerja KORWIL KeMANGTEER.
2. Penanaman mangrove, semacam MANGROVE REpLaNT (MR) yang konsepnya bisa
dimodifikasi oleh para KORWIL KeMANGTEER.
3. Nonton Bareng film mangrove dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup, Hari
Mangrove, Hari Keanekaragaman Hayati dan Hari Lingkungan lainnya.
4. Sepeda Santai dan Touring ke kawasan mangrove dan untuk mengetahui kehidupan dan
permasalahan masyarakat pesisir.
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
5. Pengibaran Bendera Merah Putih saat Upacara Tujuh Belas Agustus di kawasan
mangrove dengan melibatkan KeMANGTEER, masyarakat, pemerintah daerah setempat
dan stake holder mangrove lainnya di masing-masing wilayah kerja KeMANGTEER.
6. Pemilihan Putra dan Putri Mangrove tingkat SD – SMA untuk mencari duta mangrove
dalam rangka lebih memasyarakatkan mangrove di masing-masing wilayah kerja
KORWIL KeMANGTEER.
7. Aksi simpatik pembagian propagul dan brosur penyelamatan mangrove di jalan raya
pada Hari Mangrove Internasional untuk mengajak masyarakat lebih mencintai dan
menjaga mangrove di pesisir Indonesia.
8. Berbagai program mangrove yang bernuansa ringan dan menarik lainnya yang sesuai
dengan budaya, kondisi dan situasi terkini yang terjadi di area kerja masing-masing
KeMANGTEER.
5.9. FORMAT LAPORAN
Setiap KORWIL KeMANGTEER hanya diwajibkan untuk membuat laporan akhir program
mangrovenya satu kali, berupa Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), setelah program-program
mangrove tersebut selesai dijalankan. LPJ dikirimkan oleh para KORWIL paling lambat tanggal 1
Desember di setiap tahunnya. KeSEMaT akan melakukan evaluasi terhadap LPJ yang telah
dibuat. Selanjutnya, apabila LPJ dianggap baik dan memenuhi standar yang telah ditetapkan
oleh KeSEMaT, maka KeSEMaT akan memberikan/mengirimkan Sertifikat KORWIL
KeMANGTEER dan Surat Tanda Akhir Jabatan kepada para KORWIL, paling lambat tanggal 31
Desember. Format laporan akhir ini, mengikuti SOP LPJ yang dimiliki oleh KeSEMaT, yaitu:
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Perhatian
Halaman Persembahan
Ucapan Terima Kasih
Kata Pengantar Ketua Pelaksana
Daftar Istilah
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi Kegiatan
1.2. Daftar Peserta
1.3. Susunan Panitia
1.4. Anggaran Dana
BAB II. ISI
2.1. Pendahuluan
2.2. Pelaksanaan Kegiatan
2.3. Evaluasi Kegiatan
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Foto-foto Dokumentasi
KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50275 Jawa Tengah – INDONESIA
P. (024) 70527552 F. (024) 7474698 E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
Format laporan dan teknis pembuatannya, secara lengkap akan diinformasikan oleh KeSEMaT,
pada saat Tahapan Pembekalan. Para KORWIL Tengah dan Timur, dipersilahkan untuk
melakukan korespondensi sehubungan dengan LPJ, ini. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
maka LPJ diserahkan kepada Sekjen KeMANGTEER pada bulan Desember di setiap tahunnya,
pada saat pelepasan masa jabatan KORWIL KeMANGTEER. Bagi KORWIL KeMANGTEER yang
berada di luar Semarang, bisa mengirimkan LPJ-nya melalui email KeSEMaT di
VI. PENUTUP
Demikian, panduan KeMANGTEER ini dibuat, untuk bisa dijadikan pedoman umum bagi setiap
KORWIL KeMANGTEER di wilayah kerjanya, masing-masing. Segala korespondensi berkenaan
dengan KORWIL KeMANGTEER, bisa dilayangkan kepada Sdr. Farhan Pramudito (Sekjen
KeMANGTEER/Menteri Pengembangan Organisasi KeSEMaT).
P. (024) 70527552 M. 085641691114 F. (024) 7474698
E. [email protected] W. www.kesemat.undip.ac.id
KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKK) di bawah Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Semarang, Oktober 2009
Menteri Pengembangan Organisasi KeSEMaT
Ttd
Farhan Pramudito
NIK Ke08SEM06aT