panduan pnbp uns 2014

182
PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Upload: aloysius-indratmo

Post on 03-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Sains

TRANSCRIPT

  • PANDUAN

    PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN

    KEPADA MASYARAKAT

    LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2014

  • 2

    PRAKATA KETUA LPPM UNS Assalamu alaikum Wr. Wb;

    Salam sejahtera.

    Jika saya boleh mengatakan; bahwa mulai tahun 2014 ini Universitas Sebelas Maret (UNS) memasuki era "renaisance" yaitu era emas karena mulainya panen ratusan Doktor yang akan terus berlangsung dimasa mendatang. Di Eropa, era renaisance telah mengantarkan revolusi industri sehingga mengantarkan peradaban kemanusiaan berbasis teknologi hingga kini. Bagi UNS, era emas (golden rule) ini harus dikelola sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya agar dampaknya bisa membawa percepatan UNS sebagai universitas yang diakui, bahkan di dunia (world recognize class university) karena perannya yang semakin baik.

    Dengan itu; tahun 2014 dalam penyelenggaraan kegiataan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P2M) di UNS disebut sebagai masa migrasi menuju tatakelola yang lebih baik dan kualitas pelaksanaan P2M yang senantiasa berkontribusi pada pengembangan ilmu, kesejahteraan masyarakat, dan pascasarjana dan akhirnya bermuara kepada pencapaian indikator kinerja lembaga (UNS maupun Fakultas) disamping pasti, kinerja individual dalam P2M. Sebagai salah satu dari sepuluh universitas pengelola riset mandiri nasional; alokasi angaran riset mandiri dari PNBP UNS minimal 10% (sebagai amanah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidik Nasional) menjadi peluang yang baik untuk mengembangkan inovasi skem P2M di UNS.

    Buku panduan P2M LPPM-UNS tahun 2014 bersumber anggaran PNBP UNS ini, dirancang untuk memberi liturgi pada rencana induk pengembangan (RIP) P2M UNS dalam mencapai unggulan universitas, unggulan fakultas, pengembangan system business unit (SBU) dalam sistem kelembagaan di masyarakat yang diperkuat dengan kuliah kerja nyata (KKN) tematik integratif berbasis lokalitas dan kemitraan serta upaya perbaikan institusi penyelenggaraan P2M. Unit pelaksanaan P2M berbasis Reserch Group dan pusat studi, yaitu kelompok minatan para dosen pada suatu kajian pengembangan P2M tertentu yang memiliki peta jalan tertentu dalam jangka pendek, menengah dan panjang sesuai dengan RIP P2M UNS. Untuk pelaksanaannya didukung sistem informasi Intellegent Research and Innovation Survices (IRIS) 1103 yang menjadikan koordinator penelitian dan pengabdian fakultas (KPPMF) lebih berperan untuk turut mengadministrasikan, dan menjamin mutu di tingkat fakultas, dan pascasarjana. Disamping itu kepentingan kekhususan dan unggulan fakultas bisa diakomodasi melalui peran KPPMF.

    Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memungkinkan terlaksananya mimpi inovasi ini. Secara khusus penghargaan untuk Tim Penjaminan Mutu P2M LPPM UNS yang telah menyiapkan buku panduan ini dan sistem

    ii

  • 3

    pendukungnya. Semoga upaya bersama ini akan mendapat kemudahan dalam pelaksanaannya.

    Wassalamu alaikum Wr. Wb.

    Ketua LPPM-UNS,

    Prof. Dr. lr. Darsono, M.Si

    iii

  • 4

    SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan salah satu di antara 10 perguruan tinggi di Indonesia yang ditetapkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DP2M Ditjen DIKTI) sebagai perguruan tinggi berkategori MANDIRI dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai universitas yang sedang menuju World Class University, maka UNS berkomitmen mendukung kegiatan unggulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengalokasikan 10% dari total alokasi dana BLU PNBP UNS pada tahun 2014 untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

    Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) sebagai lembaga yang ditugasi untuk memfasilitasi para dosen dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, saat ini terus menerus berupaya mendukung aktivitas dosen dalam pengembangan dan pemanfaatan IPTEKS berbasis kebudayaan dan keunggulan sumberdaya lokal.

    Untuk memberikan arahan kepada para dosen yang bergabung di seluruh kelompok riset yang ada di fakultas dan pascasarjana di lingkungan UNS, demikian juga dosen yang tergabung di berbagai pusat studi, guna memudahkan mereka dalam mempelajari jenis skema dan tatacara mengajukan proposal, menyusun laporan kemajuan, menyusun laporan akhir serta memenuhi luaran wajib kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tersebut, maka perlu disusun Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2014.

    Sebagai pimpinan universitas saya menyambut baik diterbitkannya Buku Panduan ini dan berharap agar buku ini dapat memberikan informasi lengkap kepada semua pihak dalam meningkatkan mutu input, proses, output dan outcome kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UNS. Kami sangat mengharapkan dengan tersalurkannya dana penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang bersumber dari PNBP UNS tahun 2014 sesuai tujuan dan sasaran yang diharapkan, akan mampu meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi ilmiah para dosen serta berdampak terhadap posisi pemeringkatan UNS di masa mendatang di antara perguruan tinggi terkemuka lainnya. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan meridhoi usaha yang baik ini. Wassalam wrwb.

    Rektor Universitas Sebelas Maret,

    Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S.

    iv

  • 5

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

    KATA PENGANTAR KETUA LPPM UNS ........................................................... ii

    SAMBUTAN REKTOR .......................................................................................... iv

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL......................................................................................................... viii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ ix

    BAB I. PENDAHULUAN. ....................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

    1.2 Tujuan dan Sasaran Pembiayaan.................................................................. 4

    1.3 Tahap Pengembangan Dalam Sistem Inovasi . ............................................. 5

    1.4 Rserch Group dan Pengembangan Riset Terfokus . ..................................... 5

    1.5 Integritas Akademik dan Strategi Penjaminan Mutu . .................................. 12

    1.6 Pengelolaan HKI . ....................................................................................... 14

    1.7 Ketentuan Penggunaan Anggaran . .............................................................. 15

    18 Penghargaan, Sanksi, dan Penyelesaian Sengketa . ....................................... 16

    BAB II. SKEMA PEMBIAYAAN PENELITIAN

    DAN PENGABDIAN MASYARAKAT........................................................... 18

    2.1 Hibah Kolaborasi Internasional (KI-UNS) ................................................. 18

    2.2 Hibah Penelitian Unggulan (PU-UNS) . ...................................................... 22

    2.3 Hibah Pusat Keunggulan (PK-UNS). .......................................................... 24

    2.4 Hibah Penelitian Pascasarjana (PPS-UNS) . ................................................ 27

    2.5 Hibah Penelitian Disertasi dan Doktor Baru (PDDB-UNS). ........................ 29

    2.6 Hibah Penelitian Perkuatan Institusi (PPI-UNS). ......................................... 32

    2.7 Hibah Unggulan Fakultas (UF-UNS). ......................................................... 34

    2.8 Hibah Peneliti Utama (PUT-UNS) .............................................................. 36

    2.9 Insentif Pemberdayaan Masyarakat (IPM-UNS) ..................................... ..... 38

    2.10 Hibah Penguatan Kerjasama dan Promosi Kerjasama

    Group (PKPKG-UNS) .............................................................................. 46

    v

  • 6

    BAB III. SISTEMATIKA USULAN DAN PELAPORAN PENELITIAN ............ 52

    3.1 Sistematika Usulan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. ................ 52

    3.2 Seleksi dan Evaluasi Usulan Penelitian . ...................................................... 54

    3.3 Pelaksanaan dan Pelaporan . ........................................................................ 55

    vi

  • 7

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Pusaran Migrasi Sistem Inovasi Riset UNS. ............................................ 2

    Gambar 1.2 Migrasi Sudut Pandang Kedudukan Riset dalam Tridharma UNS ........... 3

    Gambar 1.3 Tahap Pengembangan dalam RIP UNS . ................................................. 5

    Gambar 1.4 Peta Strategi Pengembangan Unit Kerja

    Sesuai RIP UNS 2012- 2025 . ................................................................. 6

    Gambar 1.5 Kedudukan RG dalam Pengembangan Ranah

    Komulatif Inovasi Sebuah Jurusan . ........................................................ 9

    Gambar 1.6 Contoh Ragam Keanggotaan di dalam Sebuah RG . ................................ 9

    Gambar 1.7 Contoh Profil Potensi Research Group

    Sebagai Sebuah Pusat Keunggulan . ........................................................ 10

    Gambar 1.8 Plagiarism Triangle . .............................................................................. 13

    Gambar 1.9 Blok Aktivitas dalam Skema Penelitian PNBP . ...................................... 13

    Gambar 1.10 Rincian Proses dalam Kegiatan Riset dan

    Pengabdian Masyarakat 2014 . .............................................................. 14

    Gambar 2.1 Diagram Membuat LITBANG yang Mendukung

    Inovasi dalam Program Penguatan Kerjasama dan Promosi,

    Serta Jaringan Kerjasama Research Group . ............................................ 47

    Gambar 2.2 Business Model As Mediator dalam Program

    Penguatan Kerjasama dan Promosi,

    Serta Jaringan Kerjasama Research Group . ............................................ 49

    Gambar 2.3 Contoh Pembuatan The Business Model Canvas

    dari Program Penguatan Kerjasama dan Promosi,

    Serta Jaringan Kerjasama Research Group . ............................................ 50

    vii

  • 8

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Padanan Ranah Inovasi Progran . ............................................................. 7

    Tabel 1.2 Pengelolaan Bisnis dan HKI dalam Pembiayaan Riset PNPB . ................. 15

    Tabel 1.3 Ketentuan Dasar Penggunaan Anggaran Riset PNPB UNS . ..................... 16

    Tabel 2.1 Beberapa Ketentuan Dasar Tentang HPKUNS . ....................................... 24

    Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran dan Kriteria Pengusul Program

    Insentif Pengembangan Kapasitas SDM dan Infrastruktur Publik . .......... 39

    Tabel 2.3 Kontribusi Anggaran Riset PNPB UNS, Industri dan Mitra . .................... 48

    Tabel 3.1 Warna Sampul Usulan Kegiatan Menurut Jenis Skim Hibah PNBP . ........ 52

    viii

  • 9

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Formulir RG01 .................................................................................. 56

    Lampiran 2. Halaman Sampul . .............................................................................. 63

    Lampiran 3. Tabel Rangkuman Anggaran ............................................................ 64

    Lampiran 4. Format CV Ketua/Anggota Tim Peneliti/Pelaksana ......................... 65

    Lampiran 5. Pakta Integeritas ................................................................................. 68

    Lampiran 6. Dukungan Sarana dan Prasarana ...................................................... 69

    Lampiran 7. Format Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian

    Tugas ................................................................................................... 70

    Lampiran 8. Format Laporan Kemajuan ............................................................... 71

    Lampiran 9. Format Kelayakan Capaian .............................................................. 74

    Lampiran 10. Luaran Penelitian ............................................................................. 75

    Lampiran 11. Formulir Desk Evaluasi .................................................................... 78

    Lampiran 12. Formulir Pembahasan.......................................................................... 102

    Lampiran 13. Formulir Formulir Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan ................. 126

    Lampiran 14. Formulir Evaluasi dan Kelayakan Hasil Pelaksanaan .................... 150

    ix

  • 10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Sebagai universitas yang berkomitmen besar untuk mencerdaskan kehidupan

    bangsa serta memajukan peradaban umat manusia melalui keunggulan atas penguasaan

    ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Universitas Sebelas Maret sebagai institusi

    akademik berkewajiban untuk membangun pilihan langkah strategis yang menempatkan

    aktivitas riset unggulan sebagai penggerak utama inovasi. Pilihan ini telah dijabarkan

    dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) UNS 2012-2025 yang menyertakan konsekuensi

    bahwa setiap aktivitas riset yang kemudian berjalan dan berkembang di UNS wajib

    menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar yang berkualitas tinggi serta beragam

    bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

    Untuk mencapai tujuan yang dimaksud maka diperlukan migrasi pandangan dan

    strategi penguatan dalam implementasi tridharma, khususnya sistem inovasi riset

    strategis. Proses migrasi dalam sistem inovasi riset strategis dipandang sangat penting

    karena beberapa pertimbangan dan fakta sebagai berikut.

    Analisis terhadap kekuatan sumber daya manusia UNS menunjukkan bahwa

    pertumbuhan dalam jumlah dosen yang berkualifikasi S3 maupun mereka yang memiliki

    jabatan akademik Lektor hingga Guru Besar belum beriringan dengan meningkatnya

    partisipasi dalam riset kompetitif dan kontribusi pada publikasi internasional. Sebagai

    gambaran, indeks pencapaian publikasi internasional UNS merupakan sumbangan dari

    fraksi staf pengajar yang jumlahnya tidak lebih dari 20% jumlah dosen tetap.

    Pertimbangan kedua berkait dengan dampak dari aktivitas riset yang telah

    berjalan terhadap peningkatan layanan perkuliahan berbasis riset maupun skema

    pengabdian kepada masyarakat dan ketersediaan tema untuk kegiatan kuliah kerja nyata

    (KKN) tematik. UNS perlu memperkuat strategi bersistem untuk mendorong

    pertumbuhan jumlah layanan akademik yang kreatif dan inspiratif sedemikian rupa

    sehingga setiap dosen dapat tumbuh sebagai karakter yang menginspirasi pada setiap

    perkuliahan yang mereka sajikan. Hal tersebut dapat diupayakan dengan jalan

    mendorong secara semaksimal mungkin agar kandungan informasi dan hasil riset

    mutakhir kelompok dosen dapat tersajikan dalam perkuliahan di kelas maupun kegiatan

    pengabdian masyarakat.

    1

  • 11

    Gambar 1.1 Pusaran migrasi sistem inovasi riset UNS

    Disamping itu, persoalan integritas dan etika akademik ikut menjadi

    pertimbangan perlunya migrasi dalam sistem inovasi riset UNS. Ketidakpatutan

    akademik dalam berbagai bentuknya harus dapat ditanggulangi secara bersistem dan

    terintegrasi dalam dinamika aktivitas akademik staf pengajar dan mahasiswa.

    Berkaitan dengan ketiga pertimbangan di atas, maka migrasi dalam sistem inovasi

    riset UNS mencakup dua strategi sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.1. Ditinjau dari

    sudut pandang manajemen sistem, proses migrasi mencakup tiga hal utama meliputi

    pergeseran terhadap kedudukan riset strategis dalam implementasi tridharma, skema

    pembiayaan strategis untuk riset terfokus, serta sistem penjaminan mutu riset dan

    pengabdian kepada masyarakat. Dalam tataran implementasi aktivitas, migrasi mencakup

    aspek peningkatan partisipasi, penguatan integritas akademik, dan penetapan ranah

    pengembangan dan sasaran inovasi riset strategis.

    Pergeseran sudut pandang yang dimaksud dalam migrasi ini diilustrasikan dalam

    Gambar 1.2. Dalam tataran ini, kegiatan riset terfokus merupakan prime mover tridharma

    UNS. Dengan kata lain penyelenggaraan riset berkualitas tinggi merupakan aktivitas

    vital dan utama demi menghasilkan kemampuan layanan andal yang berwujud

    perkuliahan berbasis riset yang terkelola dan dilaksanakan dengan standar tinggi.

    Adapun publikasi di jurnal terindeks, kemampuan revenue generating, capaian dalam

    peraihan HKI, pengabdian kepada masyarakat, KKN tematik dan lain sebagainya wajib

    2

  • 12

    dipandang sebagai ragam pengakuan perilaku kecendekiawanan karena memang

    dirancang sebagai dampak yang ditargetkan secara terukur.

    Gambar 1.2 Migrasi sudut pandang kedudukan riset dalam tridharma UNS

    Komitmen pembiayaan dengan anggaran yang bersumber dari pendapatan negara

    bukan pajak (PNBP) sebagaimana dijelaskan dalam panduan ini merupakan elemen

    kedua dari sudut pandang strategi manajemen dalam migrasi sistem inovasi riset UNS.

    Dalam hal ini, pembiayaan yang bersumber dari alokasi 10% PNBP UNS sepenuhnya

    diorientasikan untuk secara serempak mempercepat peningkatan indeks publikasi

    internasional, kemampuan revenue generating dan angka partisipasi dosen dalam

    kegiatan riset kompetitif. Detil dan ragam pembiayaan yang dikembangkan disajikan

    pada bagian lain panduan ini.

    Elemen ketiga adalah pengembangan dan penerapan sistem jaminan mutu riset

    UNS. Dalam hal ini, sistem dan mekanisme jaminan mutu riset dirancang untuk menjadi

    tanggungjawab bersama semua pihak, yakni LPPM sebagai representasi universitas,

    fakultas melalui KPPMF dan segenap civitas academica melalui dinamika Research

    Group.

    Selanjutnya UNS juga menerapkan tiga strategi terkait di ranah implementasi

    inovasi yang meliputi peningkatan indeks partisipasi di dalam riset, penguatan integritas

    akademik, dan penetapan ranah berkreasi. Peningkatan indeks partisipasi di dalam

    3

  • 13

    aktivitas riset strategis berkualitas tinggi dibangun melalui mekanisme Research Group.

    Dalam hal ini Research Group merupakan himpunan aktivitas bersama dari sekelompok

    dosen yang memiliki minat riset sejenis atau saling bertaut. Keanggotaannya bersifat

    lintas jurusan, fakultas, universitas, bahkan jika memang memungkinkan, dapat bersifat

    lintas negara. Melalui mekanisme Research Group, diharapkan dapat terjadi fusi

    intelektual dalam proses berkreasi sehingga setiap Research Group dapat tumbuh dengan

    keunggulan khas yang diakui serta menjadi strategi terintegrasi untuk penanggulangan

    academic misconduct.

    1.2 Tujuan dan Sasaran Pembiayaan Segala ragam pembiayaan dalam Sistem Inovasi Riset UNS diarahkan untuk

    mencapai tataran keunggulan dalam empat kategori dampak sebagai berikut.

    a. Keunggulan dalam pencapaian indikator kinerja universitas berkelas dunia. Termasuk

    dalam kategori ini adalah peningkatan jumlah publikasi di jurnal internasional

    bereputasi, jumlah paten dan HKI terdaftar, serta daya dukung terhadap layanan

    perkuliahan berbasis riset.

    b. Keunggulan dalam penguatan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan kearifan lokal untuk

    memajukan peradaban melalui ragam riset terfokus dan skema pengabdian kepada

    masyarakat dan keunggulan professional practices staf pengajar.

    c. Keunggulan dalam jaringan kerjasama di tingkat lokal dan global.

    d. Keunggulan dalam kemampuan revenue generating berbasis riset dan kemampuan

    layanan profesional yang berstandar.

    Sasaran pembiayaan meliputi terlaksananya skema riset terfokus, kegiatan

    pengabdian kepada masyarakat yang dirancang secara terintegrasi melalui perencanaan

    aktivitas kreatif di tingkat Research Group dan pusat-pusat studi.Segenap keunggulan

    dan sasaran tersebut dirancang untuk dapat tercapai secara bertahap sesuai dengan

    rencana pengembangan jangka panjang sebagaimana tersaji dalam RIP UNS.

    4

  • 14

    1.3 Tahap Pengembangan dalam Sistem Inovasi

    Gambar 1.3 Tahap pengembangan dalam RIP UNS

    Mengacu kepada RIP UNS, maka tahap pengembangan dalam Sistem inovasi

    Riset UNS disajikan dalam Gambar 1.3. Tampak jelas bahwa mulai tahun 2014 hingga

    2015 UNS telah memasuki masa konsolidasi dalam sistem inovasi riset terfokus yang

    indikator pokoknya adalah aktivitas dan dinamika yang terencana dan terkelola dalam

    manajemen Research Group.

    Status terukur dalam masa konsolidasi adalah terbentuknya internalisasi dalam

    cara pandang dan implementasi riset terfokus, tumbuh dan berjalannya proses bisnis, dan

    adanya kemampuan berbagi resiko. Hal ini mengandung pengertian bahwa sistem

    inovasi riset yang berjalan harus dapat menjamin tercapainya kesatuan cara pandang

    terhadap pengembangan riset sehingga segenap keunggulan yang telah dihajatkan

    sebagai tujuan pengembangan dapat tercapai dengan baik. Uraian ringkas tentang tahap-

    tahap pengembangan riset UNS tersaji dalam Bab 3 dokumen RIP UNS di website

    LPPM UNS http://lppm.uns.ac.id/download.

    1.4 Research Group dan Strategi Pengembangan Riset Terfokus Perancangan skema-skema penelitian dalam sistem inovasi riset UNS dirancang

    secara selaras dengan skema yang dikembangkan oleh DP2M DIKTI sebagaimana

    dimuat dalam Buku Panduan Penelitian IX tahun 2013, dengan beberapa modifikasi

    khusus yang ditujukan untuk penguatan internal dan ciri khusus sistem inovasi riset

    UNS.

    5

  • 15

    Gambar 1.4 Peta strategi pengembangan unit kerja sesuai RIP UNS 2012- 2025.

    Ciri khusus sistem inovasi riset UNS antara lain mencakup upaya bersistem untuk

    memberdayakan Fakultas dan KPPMF dalam penyelenggaraan penelitian di tingkat

    Universitas, memberdayakan INPUT yang dimiliki UNS dengan cara pengelolaan

    PROSES yang tepat sehingga diperoleh LUARAN yang memberikan kontribusi

    signifikan pada peningkatan KPI UNS. INPUT, PROSES dan LUARAN yang

    dimaksudkan dalam hal ini telah tertulis secara rinci dalam Rencana Induk Penelitian

    (RIP) UNS 2012-2025, seperti tercantum dalam Gambar 1.3. Adapun strategi

    pengembangan unit kerja berdasarkan domain input-proses-luaran disajikan dalam

    Gambar 1.4.

    Peta strategi pengembangan unit kerja memperlihatkan bahwa tahapan PROSES

    bertumpu pada Grup Riset (Research Group), Pusat studi dan Jurusan sebagai habitat

    utama keberadaan potensi akademik universitas. Setiap Research Group, pusat studi dan

    jurusan haruslah merumuskan suatu peta jalan (road map) yang terstruktur dan terarah

    pada main goal sehingga meningkatkan efektivitas kinerjanya. Main goal yang

    dirumuskan diharapkan berpartisipasi dalam pengembangan 13 (tiga belas) tema

    6

  • 16

    penelitian UNS yang disesuaikan dengan tema penelitian yang dirumuskan RISTEK dan

    Sistem Inovasi Nasional (SINAS) yaitu:

    1. Pengentasan kemiskinan

    2. Perubahan iklim dan keanekaragaman hayati

    3. Energi baru dan terbarukan

    4. Ketahanan dan keamanan pangan

    5. Kesehatan, penyakit tropis, gizi dan obat-obatan

    6. Pengelolaan dan mitigasi bencana

    7. Integrasi nasional dan harmoni sosial

    8. Otonami daerah dan desentralisasi

    9. Seni dan budaya/industri kreatif

    10. Infrastruktur, transportasi dan teknologi pertahanan

    11. Teknologi informasi dan komunikasi

    12. Pembangunan manusia dan daya saing bangsa

    13. Javanologi

    Keseluruhan tema tersebut di atas kemudian akan difasilitasi pembiayaannya

    melalui beragam skema seperti tersaji dalam Tabel 1.1.

    Tabel 1.1 Padanan Ranah Inovasi dan Luaran Program

    No Nama Skema PNBP UNS Program Padanan DP2M Ristek

    Kategori A: Penguatan Iptek dan KPI 1 Hibah Kolaborasi Internasional Kolaborasi Internasional 2 Hibah Unggulan UNS RAPID MP3EI 3 Hibah Pusat Keunggulan Stranas Sinas 4 Hibah Pascasarjana Hibah Pasca Sarjana - 5 Hibah Disertasi dan Doktor Baru Doktor Baru - 6 Hibah Penelitian Perkuatan Institusi - -

    Kategori B: Penguatan Sistem Inovasi Fakultas 7 Hibah Unggulan Fakultas Hibah Bersaing - 8 Hibah Peneliti Utama - -

    Kategori C: Pengabdian kepada Masyarakat 9 Intensif Pemberdayaan Masyarakat Skema P2M DIKTI -

    10 Penguatan Kapasistas dan Promosi Kerjasama Group

    -

    -

    Selanjutnya uraian tentang mekanisme aktivitas berinovasi di dalam manajemen

    Research Group dapat dijelaskan sebagai berikut. Research Group (Research Group,

    RG) bersama Pusat Studi (PS) merupakan Garda Utama dalam Sistem Inovasi Riset

    Universitas Sebelas Maret. Dalam perspektif beraktivitas keduanya mengandung makna

    7

  • 17

    sebagai zona nyaman berkarya bersama dari beberapa orang atau sekelompok dosen

    dengan minat riset sebidang dan atau dalam rumpun bidang yang saling terkait.

    Keberadaan RG ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan di masing-masing

    fakultas berdasarkan usulan jurusan. Dalam keadaan RG dimaksud terkelola di bawah

    manajemen Program Pascasarjana, maka pembentukannya ditetapkan dengan Surat

    Keputusan Direktur Pascasarjana. Oleh karena itu, kelahiran sebuah RG harus benar-

    benar merupakan bentuk jawaban terpilih atas kebutuhan strategis jangka panjang

    pencapaian visi dan misi UNS yang diwujudkan melalui ranah inovasi riset secara

    terukur oleh masing-masing jurusan dan pascasarjana. Keanggotaan di dalamnya dapat

    bersifat lintas Jurusan, Fakultas, Universitas, dan bahkan sangat terbuka bagi

    keanggotaan yang bersifat lintas negara.

    Riwayat kepakaran sumber daya manusia, ketersediaan daya dukung maupun

    akses terhadap infrastruktur dan jaringan penunjang riset menjadi unsur yang sangat

    penting dalam kelahiran sebuah RG. Disamping itu aktivitas di dalam sebuah RG harus

    pula memiliki jalinan dan keterkaitan ide yang jelas dengan konsep-konsep di dalam

    Sistem Inovasi Nasional. Keterkaitan ini digambarkan dalam bentuk road map serta

    perencanaan riset terfokus jangka pendek, menengah dan panjang yang sejalan dengan

    RIP UNS.

    Adapun kedudukan dan bentuk keterkaitan aktivitas dalam sebuah RG dengan

    kepentingan strategis tridharma jangka panjang UNS disajikan dalam Gambar 1.5.

    Pencapaian aktivitas riset yang berkualitas merupakan inti migrasi UNS menuju kualitas

    universitas berkelas dunia. Pencapaian yang baik di dalam riset kemudian menjadi modal

    bernilai untuk penyelenggaraan layanan pembelajaran handal berbasis riset. Adapun

    publikasi di jurnal terindeks, paten, pengabdian kepada masyarakat, KKN Tematik dan

    lain sebagainya merupakan dampak terencana sebagai ragam pengakuan yang harus

    dibangun secara terfokus dalam sistem inovasi UNS. Dalam kalimat berbeda dapat

    dikatakan bahwa penyelenggaraan riset berkualitas harus dimaknai sebagai pangkal

    pencapaian pengakuan dan eksistensi akademik UNS.

    8

  • 18

    Gambar 1.5 Kedudukan RG dalam Pengembangan Ranah Komulatif Inovasi sebuah

    Jurusan

    Kedudukan sebuah RG dalam perencanaan inovasi strategis di tingkat Jurusan

    disajikan pada Gambar 1.5. Dalam hal ini Ranah Komulatif Inovasi Jurusan (RKIJ) dapat

    dimaknai sebagai ranah kajian dan pengembangan strategis terfokus yang menjadi

    keunikan yang diunggulkan pada sebuah Jurusan dalam suatu masa pengembangan

    tertentu semisal sepuluh atau 1.5 puluh tahun ke depan.

    Oleh karena itu, RG harus tumbuh di atas aktivitas dinamis dan produktif

    sehingga tercipta peningkatan angka partisipasi dan pembinaan peneliti pemula di dalam

    pelaksanaan riset berkualitas. Disamping itu, RG juga harus dapat menjadi wahana bagi

    pengembangan karir professional dosen termasuk di dalamnya sebagai bagian strategi

    penanggulangan permasalahan academic misconduct. Lebih jauh lagi, RG juga

    bertanggungjawab untuk pengembangan dan pelaksanaan layanan mata kuliah pilihan,

    inisiasi kemampuan revenue generating, serta motor pelaksanaan pengabdian kepada

    masyarakat dan pengembangan KKN Tematik.

    Gambar 1.6 Contoh ragam keanggotaan di dalam sebuah RG.

    9

  • 19

    Model keangggotaan di dalam sebuah RG dicontohkan pada Gambar 1.6. Seorang

    dosen wajib terdaftar sebagai anggota di dalam sebuah RG di Jurusan dimana dosen

    bersangkutan ditugaskan. Dalam keadaan tertentu, sangat mungkin terjadi bahwa seorang

    dosen memiliki kepakaran yang memungkinkan dosen bersangkutan untuk terlibat

    sebagai anggota di dua RG berbeda bahkan salah satu RG dimaksud berada di Jurusan

    atau Fakultas berbeda. Sebagai contoh yang sangat umum misalnya dosen dengan

    kepakaran instrumentasi, ICT dan pemrograman komputer, dan pakar pengolahan data

    serta analisis statistik. Hal yang demikian adalah sah sepanjang dosen bersangkutan

    secara konsisten berpegang teguh kepada kelayakan bekerja dalam pengertian

    ketersediaan dan atau alokasi jam meneliti maksimum bagi seorang dosen per minggu

    dan sejalan dengan kepentingan strategis UNS. Dalam hal ini maka peran seorang Ketua

    Jurusan dan KPPMF menjadi sangat penting untuk membangun diskusi dan memberikan

    arahan yang tepat.

    Gambar 1.7. Contoh profil potensi Research Group sebagai sebuah pusat keunggulan

    Untuk menetapkan orientasi pengembangan sebuah RG hingga dapat tumbuh

    menjadi unit inovasi terfokus dengan riwayat pencapaian dan pengakuan yang andal atau

    pusat keunggulan (center of excellences), maka diperlukan analisis yang cermat atas tiga

    parameter utama. Ketiganya meliputi kepakaran dosen peneliti yang tergabung di dalam

    RG, ketersediaan infrastruktur dan fasilitas pendukung riset, serta peluang penyajian

    10

  • 20

    layanan profesional yang berbayar dan atau komersialisasi hasil riset. Ilustrasinya

    disajikan pada Gambar 1.7 yang menyajikan profil ringkas sebuah RG.

    Sebuah RG harus memiliki deskripsi yang jelas berdasarkan analisis mendalam

    tentang sejauh mana kepakaran spesifik yang dimiliki oleh segenap anggota serta

    seberapa kuat infrastruktur dan fasilitas pendukung riset yang dimiliki dan atau dapat

    diakses untuk pelaksanaan sebuah riset yang berkualitas tinggi. Jika terdapat prosedur

    pengujian standar yang berlaku secara global semisal ISO, ASTM, JIS, dan lain-lain

    yang dapat dilakukan oleh anggota di dalam RG tersebut serta terdapat pula fasilitas

    pengujian yang dapat digunakan, maka semuanya harus dinyatakan secara jelas. Kedua

    parameter tersebut selanjutnya harus digunakan untuk menjadi jalinan penghubung

    kepada permintaan pasar yang bersesuaian.

    Selanjutnya berkait keanggotaan dalam sebuah RG diatur dengan ketentuan

    sebagai berikut:

    1. RG terdiri dari seorang ketua dan sejumlah anggota inti (yaitu dosen, baik dalam satu

    fakultas maupun antar fakultas di lingkungan UNS) serta dapat melibatkan beberapa

    mahasiswa (S1, S2, S3)

    2. Ketua RG adalah seorang peneliti bereputasi, dengan rekam jejak setidaknya telah

    mendapatkan hibah kompetitif nasional dalam 10 tahun terakhir, memiliki rekam

    jejak penelitian yang berkelanjutan serta telah menerbitkan setidaknya satu publikasi

    internasional atau dua publikasi nasional terakreditasi, satu pendaftaran paten atau

    satu prototipe hasil penelitian dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

    3. Setiap dosen atau peneliti dapat tergabung dalam maksimal 2 (dua) RG

    4. Keanggotaan RG dapat berasal dari luar UNS (dalam atau luar negeri) tetapi sifat

    keanggotaannya adalah sebagai anggota tambahan di luar ketentuan no. 1 di atas

    5. Keanggotaan RG akan dievaluasi setiap 2 (dua) tahun sesuai dengan masa berlaku SK

    Dekan.

    Setiap ketua/anggota RG dapat terlibat dalam 2 (dua) skim hibah PNBP UNS

    (skim yang berbeda). Dalam hal suatu skim penelitian membutuhkan seorang anggota

    dari luar RG-nya, maka keterlibatannya dalam skim hibah PNBP UNS tersebut akan

    mengurangi jumlah keterlibatannya dalam skim di dalam grupnya sendiri. Sehingga

    keterlibatan seorang peneliti dari RG lain harus atas persetujuan ketua RG peneliti

    tersebut serta rekam jejak peneliti terkait harus sesuai dengan skim hibah PNBP UNS

    yang diajukan. Apabila peneliti lain yang mendukung suatu skim penelitian dalam RG

    11

  • 21

    adalah seorang peneliti dari luar UNS, maka rekam jejak peneliti tersebut harus benar-

    benar sesuai dengan kebutuhan skim penelitian dan menyertakan surat pernyataan

    kesanggupan melaksanakan penelitian tersebut.

    Pendaftaran sebuah RG dilakukan dengan memasukkan formulir RG-01 ke

    Koordinator Penelitian Jurusan (KPJ) atau sekretaris masing - masing prodi dan

    dilengkapi dengan Curriculum Vitae (CV) masing-masing anggota. Formulir RG-01 dan

    format CV tercantum pada lampiran panduan ini. Selanjutnya KPJ atau sekretaris prodi

    melakukan verifikasi administratif terhadap formulir yang masuk dan memastikan bahwa

    semua dosen di dalam prodinya sudah masuk dan menjadi anggota suatu RG.

    Selanjutnya menyerahkan formulir-formulir tersebut kepada KPPMF. KPPMF

    melakukan verifikasi lanjutan untuk kemudian memproses penerbitan Surat Keputusan

    Dekan. SK Dekan tentang RG tersebut selanjutnya dibawa KPPMF ke LPPM (Bagian

    Umum) untuk mendapatkan penerbitan Nomor Identitas dari masing- masing RG yang

    terdaftar dalam SK Dekan.

    1.5 Integritas Akademik dan Strategi Penjaminan Mutu UNS berkomitmen sangat kuat untuk menjunjung tinggi etika akademik dalam

    setiap sendi kehidupan dan budaya akademik civitas academica. Segala ragam perilaku

    yang terkategorikan sebagai academic misconduct merupakan bentuk kejahatan yang

    tidak dapat diterima dan akan dikenakan sanksi berat sesuai ketentuan yang berlaku.

    Oleh karena itu, perlu diterapkan pendekatan kreatif di dalam sistem inovasi riset

    strategis UNS.

    Sebagaimana diketahui academic misconduct dapat terjadi karena beragam sebab.

    Plagiarism misalnya, dapat terjadi secara tidak sengaja karena keterbatasan wawasan dan

    pengetahuan peneliti, namun dapat pula terjadi karena memang disengaja (strong

    intention) sebagaimana halnya yang dilakukan oleh mereka yang bahkan memiliki

    reputasi riset yang luar biasa. Kasus-kasus besar yang menimpa Huang Woo-Suk

    maupun Jan Hendrick Schon merupakan contoh yang nyata.

    Hikmah yang dapat dipetik dari sejumlah kasus academic misconduct yang

    terkenal adalah bahwa perbuatan tercela tersebut terjadi karena tiga faktor utama

    sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.8. Ekspektasi yang tidak wajar baik yang terpicu

    oleh ketidakmampuan membuat value proposition atau bahkan karena alasan tekanan

    pekerjaan seperti yang terjadi pada sejumlah ilmuwan hebat (kasus Hwang Woo-Suk dan

    Jan Hendrick Schon) dapat menjerumuskan seseorang pada prilaku academic

    misconduct. Pada umunya para pelaku plagiarism umumnya merasa bahwa perbuatan

    12

  • 22

    mereka tidak terlihat dan tidak diketahui oleh orang lain sebagaimana lazimnya setiap

    perbuatan yang muncul karena dorongan mental koruptif. Paduan antara kedua hal

    tersebut dengan ketiadaan sistem inovasi yang kokoh akan melahirkan ruang bebas bagi

    munculnya segala ragam perbuatan academic misconduct termasuk plagiarism.

    Gambar 1.8 Plagiarism triangle

    Selain sebagai strategi efektif untuk meningkatkan angka partisipasi dalam riset

    dan publikasi berkualitas, skema berinovasi dan pembiayaan berbasis Research Group

    merupakan pilihan cara yang dapat membebaskan seseorang dari perasaan

    berkesendirian dan tidak terlihat. Bersamaan dengan itu, implementasi sistem tata kelola

    dan jaminan mutu riset diharapkan dapat menjadi cara efektif untuk mencegah segala

    ragam academic misconduct. Sistem penjaminan mutu dimaksud dirancang secara

    berlapis mulai dari mekanisme internal di dalam RG, manajemen KPPMF, dan

    manajemen di tingkat LPPM.

    Gambar 1.9 Blok aktivitas dalam skema penelitian PNBP

    13

  • 23

    Mekanisme penjaminan mutu bertingkat dimaksud diatur sedemikian rupa

    melalui alur proses sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.8 dan 1.9. Kelayakan

    pengusul tidak didasarkan pada profil perorangan peneliti, melainkan atas forto folio RG.

    Namun demikian, seorang peneliti utama di dalam skema penelitian yang diusulkan

    wajib memiliki kepakaran dan riwayat pencapaian penelitian yang sesuai dengan topik

    penelitian yang diusulkan.

    Skema riset yang dirancang bersifat sebagai pembiayaan multi tahun terkecuali

    skema Insentif Disertasi dan Doktor Baru yang masa pembiayaannya hanya satu tahun.

    Hal khusus berlaku untuk skema Riset Unggulan UNS dan Center of Excellence dimana

    keduanya dirancang sebagai langkah strategis tumbuhnya kemampuan revenue

    generating berbasis riset. Oleh karenanya, di dalam proposal kedua riset tersebut harus

    memuat analisis potensi pasar dan kesesuaian orientasi inovasi di dalam RG dengan

    pasar dimaksud.

    Gambar 1.10 Rincian proses dalam kegiatan riset dan pengabdian masyarakat 2014

    1.6 Pengelolaan HKI Pengelolaan bisnis dan kepemilikan hak kekayaan intelektual dari capaian hasil

    riset diatur sesuai ketentuan pengelolaan HKI Universitas Sebelas Maret sebagaimana

    dimaksud dalam SK Rektor Universitas Sebelas Maret. Sepanjang SK Rektor dimaksud

    belum diterbitkan maka pengelolaan bisnis dan HKI diatur sebagaimana disajikan dalam

    Tabel 1.2 sebagai berikut.

    Jan-Feb Feb-Mar Mar-Apr Apr

    14

  • 24

    Tabel 1.2 Pengelolaan Bisnis dan HKI dalam Pembiayaan Riset PNBP

    No Ragam Capaian Keterangan 1 Publikasi ilmiah Nama dalam setiap bentuk publikasi di jurnal dan atau

    konferensi ilmiah diatur secara ketat sesuai kentuan global tentang authorship.

    2 Paten Inventor dalam dokumen paten ditetapkan berdasarkan kontribusi terhadap klaim di dalam dokumen paten yang diusulkan.

    Kepemilikan Paten: paten yang diperoleh dari skema riset yang dibiayai dengan dana PNBP UNS menjadi sepenuhnya milik UNS.

    3 Start up danSpin offcompany

    Dalam hal pelaksanaan riset berhasil mencapai tataran terbentuknya start up atau spin off company, maka kepemilikan saham diatur sebagai berikut: 1. UNS: Total 60% dengan rician:

    Universitas: (UNS 25%, LPPM 15%) Fakultas*: 10% Jurusan: 10%

    2. Inventor: Total 40% * Dalam hal bisnis yang dihasilkan merupakan inovasi dari

    aktivitas oleh Research Group di Pasca Sarjana dimana kedudukan Fakultas digantikan oleh Pasca Sarjana.

    4 Lisensi dan usaha bersama dengan pihak ketiga

    Pembagian saham dan keuntungan dari usaha bersama dan atau lisensi produk riset yang terbentuk melalui kemitraan yang adil dan bermartabat dengan pihak ketiga diatur dengan proporsi yang sama dengan ketentuan dalam butir nomor (3) di atas. Dalam ini UNS harus diupayakan menjadi pemegang saham mayoritas. Contoh: PT. Smartech & Consulting Corporindo Dimisalkan saham UNS: 70%, Mitra Bisnis: 30%, maka proporsi kepemilikan saham internal UNS adalah: Universitas: [0,4 x 70%] = 28%; Fakultas = Jurusan: [0,1 x 70%] = masing-masing 7% Inventor: [0,4 x 70%] = Total 28%

    5 Kategori HKI yang lain Diatur sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    1.7 Ketentuan Penggunaan Anggaran Setiap RG penerima Hibah Riset yang pembiayaannya bersumber dari anggaran

    PNBP UNS berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai

    dengan ketentuan administrasi yang berlaku di UNS. Ketentuan dasarnya disajikan

    dalam Tabel 1.3.

    15

  • 25

    Tabel 1.3. Ketentuan Dasar Penggunaan Anggaran Riset PNBP UNS

    No Kategori Belanja Kisaran Alokasi

    Keterangan

    1 Honorarium (20-30) % Segala ragam perjalanan dan target diseminasi hasil riset harus telah didefinisikan sedari awal kegiatan. Pembelian komponen harus didasarkan atas pertimbangan untuk tujuan mencapai hasil dan kinerja riset terbaik.

    2 Belanja Barang (antara lain: Bahan habis pakai, komponen atau peralatan)

    (55-75) %

    3 Pelaporan, perjalanan, dan diseminasi hasil riset

    (15-25) %

    Adapun dalam sudut pandang penguatan Sistem Inovasi Riset jangka panjang

    UNS, maka berlaku ketentuan bahwa sebagian dana riset bersumber PNBP dapat

    digunakan untuk pembelian komponen dan atau pengembangan peralatan pendukung

    riset secara bertahap sepanjang sangat berkait dan sesuai dengan tujuan strategis

    pengembangan RG. Alokasi maksimum yang diperbolehkan untuk belanja bahan habis

    pakai dan peralatan riset adalah adalah sebesar 55% anggaran per tahun.

    Hal-hal lain berkait dengan penggunaan anggaran khususnya yang berkait dengan

    honorarium dan biaya perjalanan sepenuhnya mengacu kepada ketentuan pembiayaan

    sebagaimana diatur oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Sumber pembiayaan

    untuk kegiatan riset dan pengembangan di Universitas Sebelas Maret adalah segala

    bentuk pembiayaan yang bersumber dari pemerintah, swasta, serta sumber pembiayaan

    lain yang sah. Pembiayaan dari sumber yang berkait dengan segala bentuk kegiatan

    terlarang dan merugikan negara semisal korupsi, pencucian uang, penjualan narkotika,

    pembalakan hutan dan perusakan lingkungan adalah tidak sah dan tidak diperkenankan.

    1.8 Penghargaan, Sanksi, dan Penyelesaian Sengketa Universitas Sebelas Maret melalui LPPM menetapakan menaknisme pemberian

    penghargaan untuk setiap prestasi dalam bidang riset dan pengembangan maupun

    kegiatan masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas capaian secara

    bersistem. Beriringan dengan itu, sanksi juga diberlakukan kepada peneliti, pengabdi,

    RG dan Pusat Studi yang terbukti secara nyata tidak dapat memenuhi target pelaksanaan

    kegiatan sebagaimana yang disepakati dalam kontrak.

    Disamping itu, sebagaimana telah dikemukakan di bagian awal panduan ini,

    sanksi berat akan dikenakan kepada siapa pun yang terbukti secara nyata dan sengaja

    melakukan sembarang bentuk tindakan tidak terpuji yang terkategorikan sebagai prilaku

    academic misconduct.

    16

  • 26

    Dalam keadaan sebuah RG atau Pusat Studi tidak dapat memenuhi janji luaran

    dalam suatu skema riset atau pengabdian tertentu yang pembiayaannya bersumber dari

    PNBP UNS, maka kepada tim peneliti dan RG atau PS tersebut dicabut haknya untuk

    mengikuti kompetisi pada skema PNBP yang sama dan semua skema setara dari sumber

    pembiyaan lain hingga saat luaran yang dijanjikan dapat dipenuhi.

    Jika terdapat perbedaan pandangan dan atau sengketa yang berkait dengan segala

    aspek pelaksanaan kegiatan riset dan pengembangan, dan atau sengketa yang berkait

    etika dalam kegiatan yang melibatkan pihak mana pun, maka perkara atau sengketa

    dimaksud akan diselesaikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

    Jika diperlukan maka Universitas Sebelas Maret melalui LPPM dapat membentuk

    Komite Pakar dan Etik yang bertugas melakukan penelaahan kritis dan mendalam secara

    berkeadilan terhadap sengketa atau perkara yang terjadi. Hasil kerja dari Komite Pakar

    dan Etik selanjutnya menjadi rekomendasi Kepala LPPM kepada Rektor Universitas

    Sebelas Maret sebagai dasar untuk pengambilan keputusan sesuai ketentuan hukum yang

    berlaku.

    17

  • 27

    BAB II

    SKEMA PEMBIAYAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN

    MASYARAKAT

    2.1 HIBAH KOLABORASI INTERNASIONAL (KI-UNS)

    2.1.1 Pendahuluan

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat.

    Sebagai bangsa yang besar, tentu saja Indonesia seharusnya berkontribusi dalam

    perkembangan tersebut dan mampu mengembangkannya secara mandiri.

    Kontribusi para peneliti Indonesia dan terutama Universitas Sebelas Maret dapat

    diimplementasikan dalam berbagai karya penelitian maupun publikasi hasil-hasil

    penelitian. Telah diketahui bahwa hingga Agustus 2013 jumlah publikasi

    internasional para akademisi UNS masih rendah. Faktor penyebab rendahnya

    publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah bereputasi internasional dari para dosen

    diperguruan tinggi di Indonesia diduga karena beberapa alasan, sebagai berikut:

    a. Kurangnya rasa percaya diri terhadap kualitas penelitiannya dibandingkan

    dengan kualitas penelitian para ilmuwan di negara-negara yang telah maju.

    b. Kurangnya kemampuan untuk menganalisis dan menginterpretasikan hasil

    penelitiannya secara komprehensif.

    c. Rendahnya dorongan dan motivasi para dosen untuk menuliskan hasil

    penelitiannya pada jurnal ilmiah bereputasi internasional.

    d. Kurang dikenalnya para peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia di forum

    jurnal internasional.

    e. Rendahnya dukungan finansial untuk melakukan penelitian yang berkualitas.

    Berdasarkan hal itu, maka fasilitasi program penelitian yang

    memungkinkan para akademisi UNS mengembangkan kemampuannya dalam

    berkontribusi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat internasional

    sangat diperlukan. Kesempatan terbuka lebar saat kita sudah memasuki era

    globalisasi seperti saat ini, dimana peneliti dapat saling bekerjasama tanpa kendala

    komunikasi dan teritorial. Melalui kerjasama penelitian, diharapkan dosen UNS

    dapat meningkatkan kualitas dan hasil penelitiannya serta meningkatkan jumlah

    publikasi berskala ilmiah nasional maupun berskala internasional bereputasi.

    UNS telah memiliki MoU dengan sekitar 25 universitas dari berbagai

    18

  • 28

    benua. Namun realisasi dilapangan dalam menindak lanjuti MoU tersebut masih

    sangat sedikit. Pada umumnya kerjasama dengan pihak luar negeri dalam bidang

    penelitian masih bersifat individual, sehingga kesetaraan kerjasama tersebut

    tidaklah seimbang, akibatnya hak kepemilikan atas data hasil penelitiannya

    sebagian besar dimiliki oleh mitranya dari luar negeri. Keterbatasan dana

    pendamping dari pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi para dosennya untuk

    melakukan kerjasama penelitian dengan pihak luar negeri merupakan salah satu

    faktor utama sulitnya menjalin kerjasama internasional yang setara. Sehingga

    skim penelitian yang mendukung kerjasama antara peneliti-peneliti UNS dengan

    para peneliti di luar negeri diharapkan menjadi salah satu jalan keluar dalam

    rangka meningkatkan kualitas hasil penelitian dan peningkatan publikasi pada

    jurnal-jurnal ilmiah internasional bereputasi.

    Keadaan ini tentunya sangat memprihatinkan dan perlu upaya untuk

    meningkatkan output penelitian dari para dosen Universitas Sebelas Maret. Untuk

    mendorong peningkatan jumlah publikasi ilmiah pada jurnal internasional

    bereputasi, maka dipandang perlu dikeluarkan suatu program Hibah Kolaborasi

    Internasional.

    2.1.2 Tujuan

    Tujuan program Hibah Kolaborasi Internasional adalah:

    a. Memperluas jejaring (network) dari para dosen Universitas Sebelas Maret

    dengan para peneliti di luar negeri dengan kerjasama yang bersifat setara.

    b. Jejaring tersebut dapat mengurangi kendala keterbatasan fasilitas penelitian

    sehingga diharapkan terjadi peningkatan kualitas hasil penelitian para

    akademisi UNS.

    c. Jejaring tersebut diharapkan juga mampu meningkatkan kemampuan para

    peneliti UNS untuk menuliskan hasil-hasil hibah PNBP dalam suatu manuskrip

    ilmiah berstandar internasional.

    d. Kerjasama tersebut juga diharapkan meningkatkan pengakuan internasional

    (International Recognition) bagi hibah PNBP yang dilakukan dan bagi

    Universitas Sebelas Maret.

    e. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dalam

    jurnal ilmiah internasional bereputasi.

    19

  • 29

    2.1.3 LuaranPenelitian

    Luaran wajib hibah penelitian ini adalah:

    a. Publikasi ilmiah dalam jurnal internasional bereputasi minimum satu buah

    per tahun.

    b. Mendatangkan visiting researchers mitra ke UNS

    Sedangkan luaran tambahan penelitian ini adalah:

    a. Terciptanya jejaring (network) antara UNS dengan Institusi Mitra

    b. Invensi frontier dari dosen UNS yang kepemilikan invensi tersebut setara dan

    mengacu pada konvensi internasional.

    c. HKI, buku/bahan ajar, teknologi tepat guna dan lainnya.

    2.1.4 Kriteria danPengusulan

    Kriteria dan persyaratan umum pengusulan Penelitian Kolaborasi Internasional

    adalah:

    a. Proposal diajukan atas nama RG yang telah terdaftar di fakultas atau di LPPM

    b. Ketua kegiatan adalah dosen tetap UNS dengan gelar akademik S-3 dan

    merupakan anggota dari RG yang mengajukan proposal

    c. Jumlah tim kegiatan maksimum 3 (tiga) orang

    d. Anggota kegiatan bisa berasal dari RG yang sama atau dari RG yang berbeda.

    Anggota kegiatan dari RG yang berbeda wajib menyertakan Surat Rekomendasi

    dari Ketua RG nya.

    e. Proposal kegiatan harus ditulis dalam bahasa Inggris

    f. Ketua kegiatan memiliki kemampuan bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan,

    ditunjukkan dengan sertifikat atau berdasarkan penilaian reviewer dalam

    wawancara atau seminar proposal

    g. Ketua kegiatan memiliki rekam jejak penelitian yang memadai yang

    ditunjukkan dalam CVnya.

    h. Pengusul adalah dosen UNS yang memiliki Letter of Intent (LoI) dengan

    peneliti dari institusi mitra di luar negeri yang sah, masih berlaku, dan telah

    disepakati serta diperkuat secara institusional.

    i. Penelitian bersifat multi-tahun, maksimum 2 (dua) tahun dengan peta jalan yang

    jelas.

    j. Mematuhi aspek legal yang terkait dengan material yang akan dibawa ke luar

    negeri (material transfer agreement).

    20

  • 30

    k. Ada pembagian pekerjaan yang jelas, sehingga proposal kegiatan harus disusun

    dan disetujui oleh kedua belah pihak.

    l. Mendatangkan mitra ke Indonesia dalam rangka pelaksanaan kegiatan harus

    mematuhi ketentuan PP No. 41 Tahun 2006 tentang Perizinan Melakukan

    Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bagi Perguruan Tinggi Asing,

    Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan

    Orang Asing dan UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

    Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

    (www.ristek.go.id);

    m. Jumlah dana kegiatan yang dialokasikan pada program ini adalah maksimum

    Rp. 150.000.000,- per judul per tahun sedangkan mitra kerjasama luar negeri

    diwajibkan memberikan kontribusi baik dalam bentuk inkind dan atau in cash.

    Mekanisme dan tata cara pendanaan diatur dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan

    Hibah Penelitian;

    n. Usulan kegiatan disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan ukuran

    maksimum 5MB dan diberi nama NamaPusatStudi/FAK_KI.pdf, kemudian

    diunggah ke IRIS1103 dan hardcopy dikumpulkan di sub bagian Program

    LPPM.

    21

  • 31

    2.2 HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UNS (PU-UNS)

    2.2.1 Pendahuluan

    Skema Penelitian Unggulan UNS (PU-UNS) dirancang sebagai langkah

    inovasi strategis yang berorientasi pada tercapainya kemampuan revenue

    generating berdasarkan kinerja dalam penyelenggaraan riset berkualitas, maka

    pembiayaan PU-UNS bersifat multi tahun dengan masa pembiayaan maksimal

    tiga tahun dengan besar anggaran per tahun adalah sebanyak Rp. 150.000.000,-

    Hibah PU-UNS berorientasi pada prioritas komersialisasi serta

    keterlibatan institusi mitra dalam skema yang diusulkan. Meskipun keterlibatan

    institusi mitra dalam PU-UNS akan dinilai sebagai keutamaan tambahan.

    Bidang kajian yang diusulkan harus memenuhi ketentuan sebagaimana

    diatur dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) UNS yaitu bidang perubahan iklim

    dan keanekaragaman hayati; energi baru dan terbarukan; ketahanan dan

    keamanan pangan.

    Adapun dua ciri utama dari Hibah Unggulan UNS adalah:

    a. Mendukung ketercapaian KPI Universitas dalam bentuk publikasi pada jurnal

    internasional bereputasi.

    b. Harus berorientasi pada tumbuhnya kemampuan revenue generating, sehingga

    proposal PU-UNS mencerminkan analisis potensi komersialiasi hasil riset.

    2.2.2Tujuan

    Tujuan Penelitian Unggulan UNS adalah:

    a. Memenuhi target KPI Universitas dalam publikasi jurnal internasional

    bereputasi melalui pengembangan tiga bidang keunggulan UNS yang tercantum

    dalam RIP.

    b. Sebagai inisiasi tumbuhnya kemampuan revenue generating sebagai jawaban

    terhadap kebutuhan berkembangnya knowledge based economy khususnya

    dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi di sektor riil.

    c. Membangun jejaring kerjasama antar peneliti dalam bidang keilmuan dan minat

    yang sama, sehingga mampu menumbuhkan kapasitas penelitian institusi

    dan inovasi teknologi sejalan dengan kemajuan teknologi dan frontier

    technology.

    22

  • 32

    2.2.3 Luaran Penelitian

    Luaran Wajib dari Penelitian Unggulan UNS adalah:

    a. Publikasi pada jurnal ilmiah internasional bereputasi.

    b. Produk teknolog I dan atau layanan kepakaran yang langsung dapat

    dimanfaatkan oleh stakeholders.

    c. Nota kesepakatan dengan mitra dalam bentuk inisiasi revenue generating.

    Luaran tambahan dari Penelitian Unggulan UNS

    a. HKI, kebijakan (pedoman, regulasi), model, rekayasa sosial; dan

    b. Pengkajian, pengembangan, dan penerapan Ipteks-Sosbud.

    2.2.4 Kriteria Pengusul

    Kriteria, persyaratan pengusul dan tatacara pengusulan dijelaskan sebagai berikut:

    a. Pengusul adalah RG dengan penelit i utama merupakan dosen dengan

    kompetensi kepakaran dan riwayat pencapaian riset yang memadai.

    b. Tim peneliti berjumlah maksimal 3 orang, ketua tim peneliti memiliki jabatan

    akademik minimal Lektor.

    c. Tim peneliti harus mempunyai trackrecord memadai dalam bidang yang akan

    diteliti;

    d. Kegiatan bersifat multitahun dengan jangka pembiayaan waktu antara2-3

    tahun;

    e. Anggota tim peneliti dapat berganti setiap tahunnya, sesuai dengan jalan

    (Road Map) penelitian;

    f. Besarnya dana hibah PNBP perjudul untuk setiap tahunnya adalah Rp

    150.000.000,-

    g. Berkait dengan industri dan atau institusi mitra dalam PU-UNS, maka

    pengusul PU-UNS berkewajiban menyajikan profil industri atau institusi

    mitranya disertai dengan penjelasan yang mendetil terkait dengan strategi

    komersialisasi inovasi yang dihasikan dari riset yang diusulkan. Penjelasan

    dimaksud dapat dimasukkan pada bagian Analisis Bisnis Riset.

    h. Usulan kegiatan disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan

    ukuran maksimum 5 MB dan diberi nama Nama Ketua Peneliti_Nama

    Grup_PU-UNS.pdf, kemudian diunggah ke IRIS1103 dan hardcopy

    dikumpulkan di Sub-bag Program LPPM UNS.

    23

  • 33

    2.3 HIBAH PUSAT KEUNGGULAN (PK-UNS)

    2.3.1 Pendahuluan

    Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berbasis pada

    ilmu pengetahuan serta diseminasi hasil inovasi maupun layanan kepakaran

    secara konvergen dan sinergis, maka UNS memandang sangat penting untuk

    mengembangkan skema pembiayaan riset yang sejak awal memang berorientasi

    kepada maksud tersebut. Skema ini dinamakan Hibah Pusat Keunggulan UNS

    (PK-UNS) yang bersifat multi tahun dengan lama pembiayaan maksimal tiga

    tahun. Skema ini merupakan usaha untuk mengakselerasi RG dan Pusat studi

    menjadi Centre of Excelence pada bidang bidang kegiatan yang tercantum dalam

    RIP UNS.

    Beberapa ketentuan dasar yang berlaku untuk skema Hibah PK-UNS

    disajikan dalam Tabel 2.1 di bawah ini.

    Tabel 2.1 Beberapa Ketentuan Dasar tentang HPK-UNS

    No Parameter Keterangan 1 Pengusul RG atau Pusat Studi yang bertanggung jawab

    atas substansi riset 2 Penanggung Jawab Peneliti Utama berjabatan minimal Lektor:

    Fungsi manajerial di dalam pelaksanaan riset. 3 Biaya per tahun Rp. 100.000.000,- 4 Lama Pembiayaan Maksimal tiga tahun 6 Keterlibatan Institusi

    Mitra Tercantum dalam roadmap penelitian

    7

    Revenue Generating

    Analisis potensi revenue generating pada tahun terakhir penelitian. Ragam bisnis yang direncanakan dalam analisis potensi revenue generating dapat berupa satu atau lebih pilihan berikut: spin off company, productlicensing, laboratory testing services, field measurement and survey, dan layanan konsultasi profesional berstandar.

    8 Target Luaran

    Publikasi internasional bereputasi (wajib) Dokumen aplikasi HKI, prototipe skala penuh produk penelitian atau ragam dokumen layanan berstandar, rencana bisnis, dan suplemen buku ajar.

    2.3.2Tujuan Hibah PK-UNS

    Skema HPK-UNS dirancang dengan tujuan sebagai berikut:

    a. Memenuhi target KPI Universitas dalam publikasi jurnal internasional

    bereputasi melalui pengembangan semua bidang kegiatan UNS yang

    tercantum dalam RIP.

    24

  • 34

    b. Sebagai inisiasi tumbuhnya Centre of Excelence yang berasal dari RG dan

    Pusat Studi.

    c. Membangun jejaring kerja sama antar peneliti dengan mitra industri,

    sehingga mampu menumbuhkan kapasitas penelitian institusi dan inovasi

    teknologi sejalan dengan kemajuan teknologi dan potensi revenue generating.

    d. Mendorong kegiatan pengabdian masyarakat dan kegiatan KKN Tematik

    dengan tema terkait.

    2.3.3 Luaran Riset

    Luaran wajib Hibah Pusat Keunggulan UNS yaitu:

    a. Publikasi pada jurnal ilmiah bereputasi internasional.

    b. Luaran dari Skema Hibah PK-UNS sebagaimana disajikan di dalam Tabel 1.1

    adalah Luaran Minimal yang wajib dicapai dari pelaksanaan Hibah PK-UNS.

    Adapun kegiatan pengabdian masyarakat dan kegiatan KKN Tematik dengan

    tema terkait bersifat opsional.

    c. Rencana bisnis harus menyajikan analisis yang komprehensif dengan

    setidaknya menyajikan tinjauan atas tiga faktor utama yang meliputi: (1).

    Kepakaran dan riwayat inovasi SDM pelaksana riset, (2). Daya dukung dan

    akses terhadap fasilitas laboratorium termasuk informasi standar yang dapat

    dipenuhi serta jaringan penunjang riset, dan (3). Pasar potensial untuk

    teknologi dan atau inovasi hasil riset.

    2.3.4 Kriteria Pengusul

    a. Sebagaimana yang disajikan dalam Tabel 2.1 di atas, pengusul Hibah PK-UNS

    adalah RG atau pusat studi yang memiliki riwayat capaian riset.

    b. Peneliti Utama dalam Hibah PK-UNS wajib memiliki jabatan akademik

    minimal Asisten Ahli, memiliki NIDN dan berpengalaman dalam

    memenangkan hibah riset baik yang dalamskema pembiayaan DP2M, Ristek,

    atau sumber pembiayaan dari institusi lain yang tercatat dan diakui LPPM UNS.

    c. Tim kegiatan harus mempunyai trackrecord memadai dalam bidang yang akan

    diteliti;

    d. Kegiatan bersifat multi tahun dengan jangka pembiayaan waktu antara 2-3

    tahun;

    e. Anggota tim peneliti dapat berganti setiap tahunnya, sesuai dengan kebutuhan

    dan peta jalan (Road Map) penelitian;

    25

  • 35

    f. Besarnya dana hibah PNBP perjudul untuk setiap tahunnya adalah

    Rp100.000.000,-

    g. Berkait dengan industri dan atau institusi mitra dalam PK-UNS, maka pengusul

    PU-UNS berkewajiban menyajikan profil industri atau institusi mitranya disertai

    dengan penjelasan yang mendetil berkait dengan strategi komersialisasi inovasi

    yang dihasikan dari riset yang diusulkan. Penjelasan dimaksud dapat

    dimasukkan pada bagian Analisis Bisnis Riset.

    h. Usulan kegiatan disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan ukuran

    maksimum 5 MB dan diberi nama Nama Ketua Peneliti_FAK_PK-

    UNS.pdf, kemudian diunggah ke IRIS1103 dan hardcopy dikumpulkan di Sub-

    bag Program LPPM UNS.

    26

  • 36

    2.4 HIBAH PENELITIAN PASCASARJANA (PPS-UNS)

    2.4.1 Pendahuluan

    Program pascasarjana merupakan ujung tombak dari penerapan research

    university, namun demikian produktifitas publikasi ilmiah dari program

    pascasarjana UNS belum dapat menyumbang secara signifikan dalam peraihan KPI

    untuk publikasi ilmiah nasional terakreditasi maupun publikasi ilmiah international

    bereputasi. Program pascasarjana sebenarnya sudah mensyaratkan bagi mahasiswa

    untuk mempublikasikan karya ilmiahnya dalam jurnal nasional dan internasional,

    namun banyak kendala yang dihadapi oleh mahasiswa sehingga upaya tersebut

    tidak maksimal. Untuk itu perlu upaya terstruktur dalam mewujudkan harapan

    tersebut. Salah satu cara yang dipilih adalah pemberian hibah pascasarjana.

    Hibah pascasarjana merupakan upaya nyata dari LPPM UNS untuk

    meningkatkan kemampuan mahasiswa pascasarjana dalam meneliti dan

    menyelesaikan tugas akhirnya. Keberadaan hibah pascasarjana diharapkan dapat

    meningkatkan mutu penelitian mahasiswa pascasarjana sehingga menghasilkan

    karya ilmiah yang siap dipublikasikan.

    2.4.2 Tujuan

    Tujuan Penelitian Pascasarjana adalah:

    a. Menghasilkan terobosan baru dalam ilmu pengetahuan dasar, teknologi, ilmu

    sosial dan budaya;

    b. Meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana;

    c. Meningkatkan mutu penelitian di perguruan tinggi Indonesia; dan

    d. Meningkatkan jumlah publikasi ilmiah baik di tingkat nasional maupun

    internasional.

    2.4.3 Luaran Penelitian

    Luaran wajib Penelitian Hibah Pascasarjana adalah:

    a. Selesainya mahasiswa program pascasarjana yang terlibat dalam tim hibah

    yang dibuktikan dengan selesainya tesis dan/atau disertasi (minimum draf

    tesis dan/atau disertasi yang sudah disetujui komisi pembimbing atau promotor);

    b. Makalah yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah nasional atau

    internasional; dan

    c. Publikasi ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi bagi yang melibatkan

    S-2 dan publikasi ilmiah dalam jurnal internasional bereputasi bagi yang

    27

  • 37

    melibatkan mahasiswa S-3.

    Luaran tambahan Penelitian Pascasarjana adalah: Produk ipteks-sosbud

    (metode, teknologi tepat guna, blueprint, prototip, sistem, kebijakan, model,

    rekayasa sosial), dan HKI dan/atau buku ajar

    2.4.4 Kriteria dan Pengusulan

    Kriteria, persyaratan pengusul, dan tata cara pengusulan dijelaskan sebagai berikut:

    a. Usulan dilakukan berdasarkan RG pada Fakultas atau program Pascasarjana

    dengan tema mengacu pada RIP.

    b. Ketua peneliti merupakan dosen tetap perguruan tinggi pengusul, bergelar

    doktor (S-3) dan mempunyai bimbingan mahasiswa Pascasarjana (S-2 dan/atau

    S-3) yang dibuktikandengan surat keterangan dari pimpinan program

    pascasarjana;

    c. Jumlah anggota kegiatan maksimum dua orang, bergelar doktor, dan salah

    satunya boleh dari luar perguruan tinggi pengusul;

    d. Anggota kegiatan dapat diganti setiap tahun sesuai dengan kebutuhan penelitian

    dan kompetensinya;

    e. Tim peneliti harus mempunyai trackrecord memadai yang ditunjukkan dalam

    CV;

    f. Ada pembagian tugas yang jelas antara tim dosen dan mahasiswa yang terlibat

    dalam jangka waktu 2 (dua) tahun penelitian;

    g. Mahasiswa pascasarjana yang dilibatkan merupakan mahasiswa aktif yang

    dibuktikan dengan surat keterangan Pimpinan Program Pascasarjana (usulan

    tahun pertama harus menyertakan minimum empat bimbingan mahasiswa S-2

    atau dua mahasiswa S-3, atau dua mahasiswa S-2 dan satu mahasiswa S-3);

    h. Usulan kegiatan harus memiliki peta jalan kegiatan yang jelas, bukan

    merupakan kompilasi dari topik kegiatan mahasiswa pascasarjana yang tidak

    memiliki keterkaitan satu dengan lainnya;

    i. Besar dana hibah PNBP adalah Rp75.000.000,-/judul/tahun; dan

    j. Usulan kegiatan disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan

    ukuran maksimum 5 MB dan diberi nama

    NamaKetuaPeneliti_NamaFAK/PPS_PPS.pdf, kemudian diunggah ke

    IRIS1103 dan hardcopy dikumpulkan di Sub-bagian Program LPPM UNS.

    28

  • 38

    2.5 HIBAH PENELITIAN DISERTASI DAN DOKTOR BARU (PDDB-UNS)

    2.5.1 Pendahuluan

    Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional, program doctor merupakan salah satu jenjang pendidikan

    tinggi secara formal yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Dalam

    pendidikan program doktor, seorang dosen belajar dan berlatih meneliti dengan

    metode pendekatan, model analisis, metode sampling dan penarikan kesimpulan

    yang sahih dibawah bimbingan promotor dan/atau ko-promotor secara intensif dan

    berkesinambungan sehingga menghasilkan temuan yang memberi kontribusi bagi

    perkembangan ilmu dan teknologi pada bidang penelitian yang ditekuni. Melalui

    pendidikan program doktor ini akan dihasilkan peneliti-peneliti baru yang

    diharapkan dapat terus mengembangkan trackrecord dan melanjutkan penelitian

    secara berkesinambungan sesuai dengan road map yang telah disusun serta

    mengorganisasikan penelitiannya dalam RG sehingga menciptakan atmosfir

    penelitian.

    Fakta dilapangan menunjukkan bahwa para kandidat doktor seringkali

    menghadapi kendala berupa keterbatasan dana kegiatan sehingga tidak bisa fokus

    untuk menuntaskan tugas belajarnya secara tepat waktu. Di sisi lain mereka yang

    baru lulus program doktor dan sedang merintis dan mengembangkan penelitian

    sebagai tindak lanjut disertasinya memerlukan pula dukungan dana dan fasilitas

    agar bekal meneliti yang telah didapat selama mengikuti program doktor dapat

    terus ditingkatkan. Mereka yang termasuk dalam kategori doktor baru ini perlu

    mendapatkan dukungan agar mampu mengembangkan track record,

    mengorganisasikan rencana kegiatan dalam bingkai road map penelitian yang

    jelas serta mengorganisasikan kegiatan dalam wadah aktivitas RG. Melalui

    aktivitas hibah PNBP yang terus berlanjut ini maka diharapkan para doktor baru

    akan berada di garis depan dalam kegiatan di UNS dan secara nyata memberikan

    kontribusi dalam memecahkan masalah lokal, nasional maupun global dengan

    pendekatan keilmuan yang terkini. Melihat pentingnya alasan tersebut diatas maka

    Program Penelitian Disertasi dan Doktor Baru ini diluncurkan sebagai bentuk

    nyata dukungan dana hibah PNBP bagi kandidat doktor dan doktor baru di UNS.

    29

  • 39

    2.5.2 Tujuan

    Tujuan dari Penelitian Disertasi dan Doktor Baru adalah:

    a. Memberikan bantuan dana penelitian bagi dosen UNS berstatus mahasiswa

    program doktor yang substansi kegiatannya merupakan bagian dari kegiatan

    disertasinya; atau doktor baru UNS yang memperoleh gelar doktornya kurang

    dari 2 tahun,

    b. Mempercepat penyelesaian studi doktor sehingga dapat meningkatkan jumlah

    dan kompetensi lulusan program doktor; atau membantu pengembangan doktor

    baru dalam merintis penelitian yang berkesinambungan dengan disertasi

    doktoralnya,

    c. Meningkatkan jumlah publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional

    bereputasi atau nasional terakreditasi, penulisan bahanajar, dan perolehan HKI;

    d. Membantu menyelesaikan masalah nasional, regional, pemerintah daerah, dan

    masyarakat pada umumnya; dan

    e. Menciptakan iklim akademik yang lebih dinamis dan kondusif dilingkungan

    perguruan tinggi.

    2.5.3 LuaranPenelitian

    Luaran wajib dari Penelitian Disertasi dan Doktor Baru adalah:

    a. Disertasi (draf disertasi) yang telah disetujui pembimbing bagi pengusul

    berstatus mahasiswa program doktoral;

    b. Publikasi ilmiah dalam jurnal internasional bereputasi sedangkan luaran

    tambahan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

    a. Teknologi tepat guna, HKI, model, atau rekayasa sosial; dan

    b. Bahan ajar.

    2.5.4 Kriteria dan Pengusulan

    Kriteria dan persyaratan umum pengusulan Penelitian Disertasi dan Doktor Baru

    diuraikan sebagai berikut.

    a. Untuk pengusul berstatus mahasiswa program doktor:

    i. Pengusul harus tercatat sebagai mahasiswa aktif pada perguruan tinggi yang

    mempunyai ijin penyelenggaraan program doktor.

    ii. Proposal hibah PNBP untuk disertasinya telah disetujui oleh promotor dan

    ko-promotor (telah diseminarkan).

    iii. Proposal hibah PNBP yang diusulkan merupakan bagian dari bahan

    30

  • 40

    penyelesaian disertasi.

    iv. Pengusul mendapatkan rekomendasi dari promotor dan diketahui oleh

    Pimpinan Pascasarjana / Dekan Fakultas tempat melaksanakan program

    doktor.

    b. Untuk pengusul dosen berstatus doktor baru:

    i. Pengusul mendapatkan ijazah doktor tidak lebih dari 2 tahun.

    ii. Usulan kegiatan harus memiliki kesinambungan dengan disertasi doktornya.

    iii. Belum pernah mendapatkan Hibah Penelitian Kompetitif Nasional

    c. Jangka waktu kegiatan adalah 1 (satu) tahun, dengan jumlah dana Rp50.000.000,-

    /judul/tahun.

    d. Pengusul hanya diperbolehkan mendapatkan satu kali pendanaan.

    e. Usulan kegiatan disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan ukuran

    maksimum 5MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_FAK/PPS_PDDB.pdf,

    kemudian diunggah ke IRIS1103 dan hardcopy dikumpulkan di sub-bag Program

    LPPM.

    31

  • 41

    2.6 HIBAH PENELITIAN PERKUATAN INSTITUSI (PPI-UNS)

    2.6.1 Pendahuluan

    Kehadiran suatu Unit Pengelola P2M (Pusat studi dan KPPMF/P) di

    universitas diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam melakukan kajian,

    analisis serta perencanaan yang bersifat strategis dan bersinergi sesuai dengan

    fokus bidang pengembangan masing masing, sehingga memberikan sumbangsih

    nyata bagi pembangunan dalam konteks lokal, nasional dan global. Beragam unit

    pengelola P2M yang berkembang di Universitas Sebelas Maret dengan berbagai

    latar belakangnya dapat menjadi modal yang penting dalam meningkatkan peran

    serta UNS dalam ikut memecahkan persoalan pembangunan. Mengingat

    pentingnya unit pengelola P2M ini, maka UNS harus memberikan dukungan agar

    tata kelola dan strategi yang dirumuskan pada masing-masing unit pengelola P2M

    dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga visi, misi dan tujuan

    pembentukan masing-masing unit pengelola P2M dapat tercapai. Tata kelola yang

    baik tidak mungkin didapat dari suatu kegiatan yang kebetulan tetapi merupakan

    hasil perencanaan yang matang dan dengan penahapan yang jelas. Tata kelola yang

    baik juga harus ditunjukkan dengan terjadinya kegiatan yang efektif dan efisien

    dalam mencapai sasaran yang ditargetkan dan secara berkesinambungan ada

    peningkatan kualitas. Tata kelola yang baik dan berjalan dengan benar selanjutnya

    dapat mendorong terjadinya akselerasi dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan

    unit pengelola P2M yang ditandai dengan munculnya kegiatan unggulan yang

    memiliki dampak dalam peningkatan indek publikasi, peningkatan revenue

    generating income serta peningkatan peran dalam memecahkan masalah

    pembangunan dalam konteks lokal, nasional dan global. Melihat kepentingan

    tersebut diatas, maka Program Penelitian Institusi ini diluncurkan sebagai bentuk

    dukungan bagi unit pengelola P2M di UNS dalam meningkatkan tata kelola yang

    efektif dan efisien.

    2.6.2 Tujuan

    Program Penelitian Institusi bertujuan:

    a. Memberi dukungan bagi unit pengelola P2M untuk merumuskan dan

    mengimplementasikan tata kelola internalnya

    b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata kelola unit pengelola P2M dalam

    menunjang kegiatan internal dan eskternal

    32

  • 42

    c. Mendukung kegiatan unggulan Unit Pengelola P2M yang berdampak dalam

    peningkatan indek publikasi, peningkatan revenue generating income serta

    peningkatan peran dalam memecahkan masalah pembangunan dalam konteks

    lokal, nasional dan global.

    2.6.3 Luaran Penelitian

    Luaran wajib yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

    a. Dokumen sistem tata kelola Unit Pengelola P2M (tata pamong, sistem

    pengelolaan dan sistem penjaminan mutu, pengelolaan per grup) dan atau,

    b. Dokumen perbaikan tata kelola unit pengelola P2M untuk meningkatkan

    efisiensi dan efektivitas kegiatan internal dan eksternal, atau

    c. Dokumen strategi dan program kerja kegiatan unggulan yang sustainable

    (sumber daya, inisiasi kegiatan, pengembangan kegiatan & tahapannya, revenue

    generating income, dan lain-lain).

    Luaran tambahan dari kegiatan ini dapat berupa: artikel ilmiah yang diterbitkan

    dalam jurnal nasional atau didesiminasikan dalam forum seminar nasional.

    2.6.4 Kriteria dan Pengusulan

    Program Penelitian Institusi merupakan program penelitian yang terbuka bagi unit

    pengelola P2M (bukan individu) yang ada dilingkungan UNS yang memenuhi

    syarat sebagai berikut.

    a. Memiliki SK pendirian bagi pusat studi dan SK Penugasan bagi KPPMF/P

    b. Memiliki bidang kajian spesifik yang secara jelas dinyatakan dalam visi, misi

    dan tujuan unit pengelola P2M

    c. Memiliki program kerja yang dibuktikan dengan aktivitas kegiatan dalam 1

    (satu) tahun terakhir

    d. Jangka waktu kegiatan adalah 1 (satu) tahun, dengan biaya Rp 30.000.000,-.

    e. Tiap unit pengelola P2M hanya boleh mengusulkan satu usulan, dan

    f. Usulan kegiatan disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan

    ukuran maksimum 5MB dan diberinama NamaPusatStudi/FAK_PPI.pdf,

    kemudian diunggah ke IRIS1103 dan hardcopy dikumpulkan di sub bagian

    program LPPM.

    33

  • 43

    2.7 HIBAH UNGGULAN FAKULTAS (UF-UNS)

    2.7.1 Pendahuluan

    Kegiatan penelitian Hibah Unggulan Fakultas dilaksanakan sebagai salah

    satu model penelitian kompetitif yang tergolong dalam kelompok penelitian mandiri

    yang lebih diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan ipteks-sosbud

    (penelitian terapan). Hibah Unggulan Fakultas harus berorientasi pada produk

    tangible atau intangible yang memiliki potensi aplikasi dan atau komersial.

    2.7.2 Tujuan

    Tujuan dari kegiatan Penelitian Hibah Unggulan Fakultas adalah

    menghasilkan inovasi dan pengembangan ipteks-sosbud (penelitian terapan) yang

    dapat dimanfaatkan oleh masyarakat ataupun industri.

    2.7.3 LuaranPenelitian

    Luaran wajib dari Penelitian Hibah Unggulan Fakultas ini adalah:

    a. Publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi dan atau jurnal internasional

    b. Produk ipteks-sosbud (metode, teknologi tepat guna, blueprint, prototype,

    sistem, kebijakan, model, rekayasa sosial);

    Adapun luaran tambahan dapat berupa:

    a. HKI

    b. Bahan ajar.

    2.7.4 Kriteria danPengusulan

    Kriteria dan persyaratan umum pengusulan Penelitian Hibah Unggulan Fakultas

    adalah:

    a. Proposal kegiatan diusulkan oleh RG yang sudah terdaftar di fakultas dan sudah

    mendapatkan nomor identitas (ID Number) di LPPM

    b. Pengusul adalah dosen tetap di UNS yang mempunyai NIDN

    c. Anggota kegiatan maksimum 3 (tiga) orang, ketua kegiatan memiliki rekam jejak

    yang memadai dalam bidang yang ditelitinya

    d. Kegiatan bersifat multitahun dengan jangka waktu maksimum 2 tahun;

    e. Anggota Kegiatan dapat berganti setiap tahunnya, sesuai dengan kebutuhan dan

    peta jalan (Road Map) penelitian;

    f. Besarnya dana kegiatan perjudul untuk setiap tahun Rp50.000.000,-

    34

  • 44

    g. Usulan Kegiatan disimpan dan diunggah menjadi satu file dalam format pdf

    dengan ukuran maksimum 5MB dan diberi nama

    NamaKetuaPeneliti_FAK_UF.pdf, kemudian diunggah ke IRIS1103

    danhardcopy dikumpulkan di LPPM.

    35

  • 45

    2.8 HIBAH PENELITI UTAMA (PUT-UNS)

    2.8.1 Pendahuluan

    Hibah Peneliti Utama adalah mengacu pada bidang unggulan yang telah

    dengan implementasi yang ditetapkan oleh fakultas. Penelitian ini harus terarah dan

    bersifat top-down atau bottom-up dengan dukungan dana, sarana dan prasarana

    penelitian dari fakultas dan Universitas Sebelas Maret, serta stakeholders yang

    memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung. Hibah Peneliti

    Utama dilatar belakangi oleh belum termanfaatkannya potensi dari sumber daya

    manusia di tiap fakultas secara optimal. Sasaran utama program ini adalah

    memfasilitasi aktivitas hibah PNBP dalam rangka publikasi bagi peneliti yang

    sudah memiliki hasil kegiatan dan siap dipublikasikan pada jurnal nasional

    terakreditasi dan atau internasional bereputasi.

    2.8.2 Tujuan

    Tujuan Hibah Peneliti Utama adalah:

    a. Pemberdayaan potensi sumber daya manusia di tiap fakultas dalam rangka

    meningkatakn indeks partisipasi publikasi.

    b. Meningkatkan kontribusi UNS pada pengembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi baik skala nasional maupun internasional.

    c. Membangun jejaring kerjasama antar peneliti dalam bidang keilmuan dan

    minat yang sama, sehingga mampu menumbuhkan kapasitas penelitian institusi

    dan inovasi teknologi sejalan dengan kemajuan teknologi.

    2.8.3 Luaran Penelitian Luaran wajib Hibah Peneliti Utama adalah: Publikasi pada jurnal nasional

    terakreditasi dan atau publikasi internasional sedangkan luaran tambahan bisa

    berupa:

    a. Seminar internasional atau nasional

    b. Produk teknologi yang langsung dapat dimanfaatkan oleh stakeholders;

    c. HKI, kebijakan (pedoman, regulasi), model, rekayasa sosial

    2.8.4 Kriteria dan Pengusulan

    Kriteria, persyaratan pengusul dan tata cara pengusulan dijelaskan sebagai berikut:

    a. Proposal penelitian diusulkan oleh RG yang sudah terdaftar di fakultas dan

    sudah mendapatkan nomor identitas (ID Number) di LPPM

    b. Pengusul adalah dosen tetap di UNS yang mempunyai NIDN

    36

  • 46

    c. Anggota kegiatan maksimum 3 (tiga) orang, ketua kegiatan memiliki rekam

    jejak yang memadai dalam bidang yang ditelitinya

    d. Kegiatan bersifat multitahun dengan jangka waktu antara 2-3 tahun;

    e. Anggota kegiatan dapat berganti setiap tahunnya, sesuai dengan kebutuhan dan

    peta jalan (Road Map) penelitian;

    f. Besarnya dana kegiatan perjudul untuk setiap tahun Rp25.000.000,-

    g. Usulan kegiatan disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan ukuran

    maksimum 5MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_Fakultas_PU.pdf,

    kemudian diunggah ke IRIS1103 dan hardcopy dikumpulkan di LPPM.

    37

  • 47

    2.9 INSENTIF PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( IPM-UNS)

    2.9.1 Pendahuluan Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan tugas

    pokok dosen yang menjadi Tri Dharma Pendidikan Tinggi disamping pendidikan,

    dimana ketiga dharma tersebut diharapkan sinergis satu dengan yang lain. Kegiatan

    pengabdian di LPPM UNS di aktualisasikan dalam bentuk Insentif

    Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat IPM.

    Kegiatan IPM bagi dosen di UNS harus mengacu pada Rencana Induk

    Penelitian Universitas Sebelas Maret (RIP UNS). Kejelasan road map pengabdian

    dosen dan target luaran/output merupakan satu hal yang wajib diperhatikan dalam

    kegiatan pengabdian dan tanpa meninggalkan tertib adminstrasi dan etika

    pengabdian. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di UNS merupakan sarana

    aktualisasi segenap civitas academica UNS dalam memecahkan permasalahan riil

    dalam masyarakat melalui implementasi hasil proses penelitian sebagai bentuk

    pertanggungjawaban moral dan sosial UNS sebagai bagian dari masyarakat.

    Kegiatan IPM mencakup 3 (tiga) kegiatan yaitu: 1) Iptek bagi Masyarakat

    (IbM) menekankan pada pemecahan permasalahan riil di masyarakat melalui

    implementasi hasil penelitian; bersifat monotahun, 2). Iptek bagi Pengembangan

    Technopreneurship Kampus (IbPTK) merupakan pengembangan kewirausahaan

    berbasis bidang keilmuan (technopreneur) disertai dengan penguatan institusi

    pengembang bidang keilmuan itu sendiri, bersifat multi tahun dan 3). Iptek bagi

    Produk Unggulan (IbPU) berupaya mendorong pengembangan produk unggulan

    suatu daerah hingga mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat, bersifat multi

    tahun maksimum 3 tahun.

    Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat keberlanjutan program

    merupakan hal yang mutlak direncanakan. Proses kegiatan pengabdian dan/atau data

    yang didapatkan wajib dipublikasikan dalam jurnal/majalah ilmiah nasional ber-

    ISSN sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik.

    2.9.2 Tujuan, Luaran, dan Kriteria Pengusul Secara garis besar tujuan, sasaran dan kriteria pengusul program IPM di

    LPPM UNS disajikan pada Tabel 2.2.

    38

  • 48

    Tabel 2.2 Tujuan, Sasaran dan Kriteria Pengusul Program Insentif Pengembangan

    Kapasitas SDM dan Infrastruktur Publik

    Jenis Kegiatan setara

    Skema Pendanaa

    n

    Syarat Pengusul

    (Ketua Pengabdian )

    Luaran Wajib (Ketua Pengabdian

    sebagai Penulis

    Pertama)

    Tujuan Hibah

    1. Iptek bagi Masyarakat

    Maksimal 50 juta

    Bebas, dan mempunyai track record dalam pengabdian yang relevan dengan bidang ilmunya

    Jurnal Nasional ISSN, Teknologi Tepat Guna, HaKI

    Untuk implentasi hasi-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan mitra

    2. Iptek bagi Pengembangan Tecknopreneurship Kampus

    Maksimal 50 juta

    Bebas, track record dalam pengembangan inovasi dan kewirausahaan yang relevan dengan bidang ilmunya

    Jurnal Nasional ISSN, model kewirausahaan

    Pengembangan Kemandirian institusi

    3. Iptek bagi Produk Unggulan

    Maksimal 50 juta

    Bebas, track record dalam pengembangan produk unggulan yang relevan dengan bidang ilmunya

    Jurnal Nasional ISSN, model pengembangan produk unggulan daerah

    Kompetensi produk unggulan

    2.9.3 Uraian Jenis Kegiatan Insentif Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Publik

    Skema pembiayaan IPM mencakup kegiatan yang setara dengan kegiatan sebagai

    berikut.

    39

  • 49

    A. Iptek bagi Masyarakat (IbM)

    1. Pendahuluan Iptek bagi Masyarakat (IbM) merupakan salah satu program pengabdian

    kepada masyarakat (PPM) yang difokuskan pada penerapan hasil-hasil

    iptek perguruan tinggi untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman

    iptek masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan

    masyarakat dan mengkaji iptek yang dihasilkan perguruan tinggi. Khalayak

    sasarannya adalah masyarakat luas, baik perorangan, kelompok, komunitas

    maupun lembaga diperkotaan atau perdesaan. UNS mencoba menerapkan

    paradigma baru dalam kegiatan IbM yang bersifat problemsolving,

    komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan (sustainable) dengan

    sasaran yang tidak tunggal.

    2. Kriteria dan Persyaratan a. Khalayak sasaran program IbM adalah masyarakat yang produktif

    secara ekonomis (usaha mikro dan menengah) dan atau masyarakat yang

    tidak produktif secara ekonomis (masyarakat biasa). Jika bermitra dengan

    masyarakat produktif secara ekonomis, diperlukan 2 pengusaha mikro

    dengan komoditas sejenis atau yang berkorelasi satu sama lain, misalnya

    pemasok bahan baku dan produsen yang memanfaatkan bahan baku

    tersebut menjadi produk. Jika mitra program adalah masyarakat yang

    tidak produktif secara ekonomis, seperti siswa sekolah, jumlah mitranya

    minimal 2 sekolah, kelompok karang taruna, kelompok ibu-ibu RT,

    kelompok anak-anak jalanan, diperlukan minimal 2 kader dan maksimal 5

    kader per kelompok. Dalam beberapa kasus mungkin diperlukan mitra

    dalam wujud 2 dusun atau 2 wilayah, 2 Puskesmas/Posyandu, 2 Polsek, 2

    Kantor Camat atau Kelurahan dan lain sebagainya.

    b. Jenis permasalahan yang ditangani program IbM adalah aspek produksi

    dan manajemen usaha. Program IbM yang bertujuan untuk membentuk

    kelompok wirausaha baru di masyarakat yang sebelumnya tidak

    produktif secara ekonomis, berlaku ketentuan yang sama. Untuk

    kegiatan yang mengutamakan dampak sosial, hukum, budaya atau

    ringkasnya non ekonomi, diwajibkan untuk mengungkapkan

    permasalahan dalam dua aspek utama yang saling terkait atau bersinergi

    40

  • 50

    satu sama lain.

    c. Tujuan program IbM adalah membentuk/mengembangkan sekelompok

    masyarakat yang mandiri secara ekonomis, membantu menciptakan

    ketenteraman, kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, dan

    meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis, atau

    keterampilan lain yang dibutuhkan.

    d. Program IbM berlangsung 1 (satu) tahun dan dibiayai maksimum sebesar

    Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan jangka waktu

    pelaksanaan dalam 1 (satu) tahun.

    e. Pengusul adalah dosen tetap UNS yang memiliki NIDN, terdiri atas 1

    ketua dan maksimal 3 anggota yang memiliki roadmap yang jelas terkait

    pengembangan iptek dengan bidang keilmuan yang saling menunjang.

    f. Dosen yang mengajukan minimal bergelar S2 dengan jabatan fungsional

    asisten ahli.

    g. Unit pengusul program ini bisa berupa laboratorium, program studi,

    jurusan/bagian, fakultas/pusat studi/lembaga/UPT.

    h. Program IbM mensyaratkan adanya dukungan kelembagaan dan finansial

    (baik in kind ataupun in cash) dari mitra usaha.

    i. Luaran program IbM dapat berupa: Jasa, Metode, Produk/Barang, dan

    Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Diharapkan mampu memberi dampak

    pada: Updating iptek di masyarakat, Peningkatan produktivitas mitra,

    Peningkatan atensi akademisi terhadap kelompok masyarakat/usaha

    mikro, dan Peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi, dan

    seni di perguruan tinggi.

    j. Hasil program IbM wajib disebarluaskan dalam bentuk artikel dan

    dipublikasikan melalui Jurnal/Majalah Nasional.

    B. Iptek