panduan penyusunan dan penuliasn tugas akhir...
TRANSCRIPT
PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENULIASN
TUGAS AKHIR – KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
Tim Dosen Akademi Farmasi YPF
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
AKADEMI FARMASI YPF
BANDUNG
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga Panduan Penyusunan dan Penulisan Tugas Akhir – Karya Tulis Ilmiah
Akademi Farmasi YPF dapat diselesaikan. Panduan Penyusunan dan Penulisan
Tugas Akhir – Karya Tulis Ilmiah ini berisi pedoman penyusunan dan penulisan
karya ilmiah bagi mahasiswa Program Diploma III di lingkungan Akademi
Farmasi YPF. Dengan diterbitkannya buku ini diharapkan pelaksanaan tugas akhir
bagi mahasiswa Program Diploma III dan kebijakan pembimbingan pada
mahasiswa oleh dosen pembimbing menjadi jelas dan mempunyai landasan yang
kuat.
Buku Panduan Penyusunan dan Penulisan Tugas Akhir – Karya Tulis Ilmiah ini
disusun dengan tujuan untuk menyeragamkan standar format penyusunan dan
penulisan, baik bagi mahasiswa sebagai peneliti maupun bagi dosen pembimbing
dalam mengarahkan penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Dosen pembimbing
mempunyai tanggung jawab akademik terhadap KTI mahasiswa bimbingannya
dalam hal kebenaran ilmiah dan format penulisannya.
Menyadari berbagai keterbatasan yang dimiliki, maka kami mengharapkan
berbagai masukan, kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan
buku ini. Akhirnya diharapkan semoga Panduan Penyusunan dan Penulisan Tugas
Akhir – Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penyelesaian tugas akhir
mahasiswa Diploma III Akademi Farmasi YPF.
Jakarta, September 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………. ii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang ………………………………..….. 1
1.2. Tujuan …………………………………………..… 2
1.3. Ruang Lingkup ………………………………….... 2
BAB II PERSYARATAN PENYUSUNAN KARYA TULIS
ILMIAH
5
2.1. Persyaratan Akademik ……………………………. 5
2.2. Persyaratan Administrasi ……………………........ 5
2.3. Persyaratan Pembimbing …………………………. 5
2.4. Persyaratan Sidang Hasil KTI ……………………. 6
2.5. Persyaratan Penguji …………………………….... 7
BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN KARYA TULIS
ILMIAH
8
3.1. Prosedur Pengajuan KTI ………………………….. 8
3.2. Prosedur Penggantian Pembimbing ………………. 8
3.3. Prosedur Bimbingan ……………………………… 9
3.4. Prosedur Sidang Hasil KTI ……………………….. 11
BAB IV SISTEMATIKA DAN INTI KARYA TULIS ILMIAH 12
4.1. Bagian Awal ……………………………………… 12
4.2. Bagian Inti ………………………………………... 14
4.3. Bagian Akhir ……………………………………... 17
iii
BAB V EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH 18
5.1. Sidang Hasil KTI …………………………………. 18
5.2. Sasaran Evaluasi dan Kriteria Evaluasi …………... 18
5.3. Mekanisme Pelaksanaan Evaluasi KTI …………... 18
5.4. Hasil Evaluasi KTI ……………………………….. 20
5.5. Hasil Evaluasi Tim Penguji ………………….…… 20
BAB VI TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH 22
6.1. Tajuk ……………………………………………… 22
6.2. Bahan yang Digunakan …………………………… 22
6.3. Pengetikan ………………………………………... 23
6.4. Spasi (Jarak Antar Baris) …………………………. 23
6.5. Abstract dan Abstrak ……………………………... 24
6.6. Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf ……….. 25
6.7. Penomoran Halaman ……………………………... 25
6.8. Pembatas ………………………………………….. 26
6.9. Kutipan …………………………………………… 27
6.10. Penulisan Daftar Pustaka …………………………. 31
LAMPIRAN …………………………………………………………... 33
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN ………………………………………………………… 33
1 Surat Pengajuan Judul Karya Tulis Ilmiah …………… 34
2 Surat Rekomendasi Sidang Hasil Karya Tulis Ilmiah ... 35
3 Contoh Lay Out Halaman Naskah Karya Tulis Ilmiah . 36
4 Contoh Sampul Luar/ Kulit Luar Karya Tulis Ilmiah ... 37
5 Contoh Halaman Judul Bagian Dalam Karya Tulis …..
Ilmiah
38
6 Contoh Pernyataan …………………………………… 39
7 Contoh Halaman Pengesahan Karya Tulis Ilmiah …… 40
8 Contoh Judul pada Punggung untuk Karya Tulis ……..
Ilmiah yang Tebalnya lebih dari 2,5 cm
41
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan suatu karya yang ditulis pada akhir studi
yang memiliki nilai ilmiah melalui proses penelitian secara sistematis. Karya Tulis
Ilmiah ini dibimbing oleh dua orang dosen pembimbing dan memiliki bobot 4
SKS. Karya Tulis Ilmiah dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas
perkuliahan, yang dimulai melalui pengajuan topik penelitian sebelum melakukan
penelitian; dimana topik penelitian harus mendapatkan persetujuan dari dosen
pembimbing. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
persyaratan akhir mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program Studi
DIII Farmasi Akademi Farmasi YPF.
Karya tulis ilmiah harus memenuhi standar penelitian ilmiah dan mampu
mengungkap pola pikir mahasiswa dalam hal :
1. Mengamati fenomena empiris, mengindentifikasi, merumuskan dan mampu
menjawab suatu masalah penelitian.
2. Melakukan prosedur dan standar penelitian ilmiah yang tepat dan benar
dalam rangka menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.
3. Membuat laporan hasil penelitian sesuai dengan standar penulisan ilmiah
secara sistematis.
4. Menggunakan minimal masing-masing 1 (satu) jurnal baik Jurnal Nasional
maupun Jurnal internasional sebagai landasan berpikir.
Dengan adanya Buku Panduan ini, maka dapat menuntun baik mahasiswa maupun
dosen pembimbing dalam menyusun dan menulis karya tulis ilmiah yang
memenuhi standar penelitian ilmiah.
2
1.2. Tujuan
Karya tulis ilmiah yang dimaksud dalam Buku Panduan ini adalah hasil
karya mahasiswa Program Diploma III yang menunjukkan kulminasi proses
berpikir, kreativitas, integritas dan intelektualitas yang disusun untuk
memenuhi persyaratan studi dalam meraih gelar ahli madya yang terdapat di
lingkungan Akademi Farmasi YPF.
Karya tulis ilmiah disusun dengan tujuan memberi kesempatan kepada
mahasiswa dalam berlatih mengkolaborasikan dan memformulasikan ide,
konsep, pola berpikir atau kreativitasnya dan mengkomunikasikannya dalam
format ilmiah dengan jelas.
Buku Panduan ini disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman
umum kepada dosen dan mahasiswa dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Dengan adanya pedoman ini, diharapkan akan tercipta kesamaan bahasa
mengenai pengertian dasar karya tulis ilmiah, lingkupnya, isinya,
karakteristiknya dan format penulisannya.
1.3. Ruang Lingkup
Kompetensi untuk Program Studi D3 diarahkan pada lulusan yang menguasai
kemampuan praktis dalam bidang kerja yang bersifat rutin, serta mampu
melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan yang
dimilikinya. Tugas akhir merupakan salah satu kewajiban mahasiswa pada
semester akhir yang berupa penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan
model KTI sebagai berikut :
3
MODEL KETERANGAN
BAHAN BAKU Laporan praktek kerja lapangan (PKL) :
1. PKL di Apotek
2. PKL di Puskesmas
3. PKL di RS
4. PKL di Industri Farmasi
5. PKL di Distributor Farmasi
Penelitian sederhana
ORIENTASI Kompetensi di tempat kerja dan kebutuhan di lahan
Praktik
BENTUK/JENIS KTI Makalah ilmiah
Model KTI tersebut bersifat observasional karena data diperoleh berdasarkan
pengamatan saat mahasiswa melaksanakan praktik, baik PKL di pelayanan
komunitas ataupun industri farmasi. Hasilnya dianalisis dan disajikan secara
deskriptif.
Karya tulis ilmiah tidak harus keluar dari hasil laporan PKL mahasiswa. Materi
karya tulis ilmiah dapat dikembangkan mengacu pada spesifikasi bidang kajian
yang ada di farmasi dan peluang kerja. Dengan demikian materi karya tulis
ilmiah ini dikelompokkan menjadi:
1. Bidang teknologi farmasi yang di dalamnya mencakup pengembangan
sediaan obat-obatan (salep, krim, tablet, sirup dan sejenisnya), kosmetika,
dan obat tradisional.
2. Bidang farmasi bahan alam mencakup identifikasi dan analisis material
organik dan anorganik, minyak atsiri, glikosida, fenol dan senyawa
lainnya baik dalam tumbuhan maupun hewan.
3. Bidang kimia farmasi mencakup identifikasi dan analisis zat baik dalam
makanan, kosmetik, atau sediaan farmasi.
4. Bidang farmakologi mencakup identifikasi dan pengujian efek
farmakologi dan toksisitas dari suatu zat.
4
5. Bidang farmasi rumah sakit meliputi manajemen dan layanan
kefarmasian sesuai dengan kebutuhan Instalasi Farmasi maupun Rumah
Sakit
6. Bidang farmasi komunitas yang di dalamnya mengkaji masalah
penggunaan dan pengetahuan masyarakat terhadap obat-obatan.
5
BAB II
PERSYARATAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
2.1. Persyaratan Akademik
Mahasiswa dapat mengajukan KTI jika telah memenuhi syarat akademik sebagai
berikut:
a). Lulus mata kuliah program studi minimal 98 SKS
b). Indek Prestasi Kumulatif minimal 2,75 (dua koma tujuh puluh lima)
c). Telah menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian dan minimal nilai C
d). Tidak boleh ada/mendapatkan nilai D (grade D) melebihi 2 (dua) mata kuliah
e). Telah menyelesaikan dan Seminar Praktek Kerja Lapangan
f). Telah mengambil KTI pada KRS.
2.2. Persyaratan Administrasi
Mahasiswa dapat mengajukan KTI jika telah memenuhi syarat administrasi
sebagai berikut:
a). Teregitrasi sebagai mahasiswa aktif
b). Telah memenuhi kewajiban pembayaran biaya kuliah minimal hingga
semester 5
c). Telah mengumpulkan laporan PKL ke bagian perpustakaan.
2.3. Persyaratan Pembimbing
Untuk menjamin standar penulisan karya ilmiah, maka dalam proses penyusunan
usulan KTI dan laporan hasil penelitian harus dibimbing oleh dosen pembimbing.
Mahasiswa Akademi Farmasi YPF dalan menyususn dan menulis KTI dibimbing
oleh dua orang dosen pembimbing dengan minimal terdiri dari satu orang
pembimbing yang kompeten di bidangnya. Pembimbing KTI bertanggung jawab
kebenaran secara teoretis dan metodologis KTI mahasiswa yang dibimbingannya.
6
Penentuan pembimbing dilakukan oleh Pembantu Direktur Bidang Akademik/
Ketua Program Studi. Penentuan pembimbing ini dilakukan setelah mahasiswa
mengajukan permasalahan yang akan diteliti atau permasalahan yang akan
menjadi objek penelitian/ pengamatan. Agar pembimbingan berjalan seimbang
antara jumlah dosen di program studi dengan jumlah mahasiswa bimbingan,
maka dilakukan pemerataan tugas bimbingan. Dengan demikian masing-masing
dosen memiliki kesempatan dan kapasitas membimbing mahasiswa yang sama.
Pemerataan bimbingan dibagi menurut bidang spesifikasi masing-masing dosen,
sehingga semua bidang keahlian dosen memiliki track record yang jelas.
Pembimbing yang telah ditunjuk akan diajukan ke Direktur Akademi Farmasi
YPF, guna memperkuat kedudukan pembimbing, penunjukan pembimbing
disahkan dengan Surat Keputusan Direktur Akademi Farmasi YPF.
Pembingbing KTI harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1. Pembimbing KTI dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Pembimbing program studi adalah dosen tetap pada Program Studi DIII
Farmasi Akademi Farmasi YPF yang memiliki latar pendidikan
minimal S2. Setidaknya ada satu pembimbing KTI yang berstatus dosen
tetap program studi.
b. Pembimbing praktisi adalah pembimbing yang merupakan seorang
praktisi/ pakar di bidang farmasi atau kesehatan yang memiliki latar
belakang minimal pendidikan profesi.
2. Memiliki relevansi keahlian dan bidang ilmu pembimbing dengan tema KTI
dengan tetap memperhatikan beban kerja yang bersangkutan.
3. Memahami dengan baik topik yang akan dikaji dalam penelitian dan laporan
karya tulis ilmiah.
7
2.4. Persyaratan Sidang KTI
Mahasiswa dapat mengikuti sidang hasil KTI jika telah memenuhi syarat sebagai
berikut :
a). Lulus seluruh mata kuliah program studi yang ditempuh (memenuhi beban
studi kumulatif yang dipersyaratkan).
b). Telah melakukan pembimbingan penyusunan dan penulisan KTI minimal 8
kali dengan setiap dosen pembimbing yang dibuktikan dengan
melampirkan fotocopy lembar kegiatan bimbingan pada buku bimbingan
KTI.
c). Telah menyusun dan menulis Laporan Tugas Akhir yang sudah disetujui
dosen pembimbing (Surat Rekomendasi Sidang).
d). Telah menyelesaikan persyaratan administratif yang diatur :
i. Bebas biaya administrasi kuliah
ii. Telah membayar Sidang KTI sesuai ketentuan
2.5. Persyaratan Penguji
Setelah melakukan pembimbingan dalam penyusunan dan penulisan KTI,
mahasiswa Program Studi DIII Farmasi akan diuji oleh tim penguji. Tim penguji
sekurang–kurangnya berjumlah tiga orang. Penguji terdiri dari pembimbing I
sebagai penguji II, pembimbing II sebagai penguji III serta penguji I yang
ditentukan oleh Pembantu Direktur Bidang Akademik/ Ketua Program Studi.
Kriteria yang menjadi pertimbangan untuk menentukan penguji KTI adalah dosen
minimal bergelar profesi atau bergelar Magister (S2) yang pernah melakukan
penulisan ilmiah dalam lingkup tema yang terkait dengan IPTEK kefarmasian dan
kesehatan.
8
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
3.1. Prosedur Pengajuan KTI
Mahasiswa mengajukan tema/ judul KTI pada formulir yang telah
ditentukan.
Bagian akadimik akan mengecek pemenuhan persyaratan akademik dan
administrasi lainnya.
Jika mahasiswa memenuhi persyaratan akademik dan administrasi,
bagian akademik akan meneruskan pengajuan tema/ judul KTI ke
Pembantu Direktur Bidang Akademik/ Ketua Program Studi.
Pembantu Direktur Bidang Akademik/ Ketua Program Studi menunjuk
dosen pembimbing KTI 1 dan 2 sesuai dengan tema/ judul KTI yang
diajukan.
Setelah diumumkan dosen pembimbing KTI 1 dan 2, mahasiswa harus
proaktif menghubungi dosen pembimbing KTI disertai dengan
mempersiapkan materi KTI (Bab 1, Pendahuluan dan Bab 3, Metode
Penelitian).
Dosen pembimbing KTI berhak menolak atau merevisi tema/ judul KTI
yang diajukan.
Selama penyusunan KTI, mahasiswa wajib konsultasi dengan dosen
pembimbing KTI 1 dan 2 serta wajib mengisi Lembar Kegiatan
Bimbingan.
3.2. Prosedur Penggantian Pembimbing
1. Apabila karena suatu hal pembimbing tidak dapat menyelesaikan tugasnya,
maka yang bersangkutan harus menyerahkan kembali tugas tersebut kepada
Pembantu Direktur Bidang Akademik/ Ketua Program Studi kemudian
9
Pembantu Direktur Bidang Akademik/ Ketua Program Studi mengusulkan
pembimbing pengganti.
2. Karena suatu hal, Pembantu Direktur Bidang Akademik dapat
merekomendasikan pencabutan surat penetapan yang telah diberikan kepada
seorang pembimbing KTI dan kemudian mengalihkan tugas tersebut kepada
pembimbing yang lain.
3. Jadwal bimbingan ditetapkan pembimbing bersama mahasiswa yang
bersangkutan.
3.3. Prosedur Bimbingan
Proses pembimbingan meliputi penentuan judul, penenentuan usul penelitian,
penentuan metode penelitian, pelaksanaan penelitian, penulisan hasil penelitian
baik untuk presentasi saat sidang maupun buku KTI. Setiap kali bimbingan,
mahasiswa wajib melampirkan buku kendali bimbingan. Proses pembimbingan
minimal dilakukan 8 kali dengan masing-masing dosen pembimbing dengan
prosedur bimbingan sebagai berikut:
1. Mahasiswa menyusun dan mengajukan usul penelitian dibawah bimbingan
dosen pembimbing.
2. Mahasiswa melaksanakan penelitian atau penulisan tugas akhir atas
bimbingan dosen pembimbing.
3. Mahasiswa menyusun dan mengajukan hasil dan pembahasan penelitian
dibawah bimbingan dosen pembimbing.
4. Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk sidang hasil
penelitian.
5. Mahasiswa yang mendaftar sidang hasil harus menunjukan fotocopy lembar
kegiatan bimbingan (minimal telah melakukan 8 kali bimbingan hasil oleh
pembimbing I dan 8 kali bimbingan hasil oleh pembimbing II), surat
rekomendari maju sidang dari dosen pembimbing, dan memberikan 3 draft
naskah hasil tugas akhir paling lambat 2 hari sebelum sidang (terhitung 2
hari kerja).
10
6. Mahasiswa mengajukan perbaikan hasil penelitian dan meminta persetujuan
pembimbing untuk pengajuan penerbitan buku KTI.
Setiap pembimbing KTI memiliki wewenang dan tanggung jawab secara
akademik dan profesional sebagai berikut:
1. Membimbing penyusunan karya tulis ilmiah dimulai dari proses penyusunan
usulan, pelaksanaan penelitian, laporan hasil penelitian dan sidang hasil
KTI.
2. Pembimbingan karya tulis ilmiah bersifat perseorangan. Ini berarti, jadwal
konsultasi KTI diatur berdasarkan kesepakatan dosen pembimbing dan
mahasiswa.
3. Menyediakan waktu untuk berkonsultasi secara rutin dan terjadwal. Hal ini
bertujuan untuk dapat memantau kegiatan mahasiswa dalam menyelesaikan
KTI.
4. Pembimbing KTI diwajibkan membantu mahasiswa bila terdapat masalah
dalam penulisan karya ilmiah.
5. Mengikuti perkembangan penulisan dan memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan penulisan karya ilmiah.
6. Untuk kepentingan kemajuan penyusunan karya ilmiah perlu diperhatikan
sebagai berikut:
a. Setiap pertemuan, pembimbing wajib mengisi Lembar Kegiatan
Bimbingan karya tulis ilmiah pada Buku Bimbingan KTI yang
disediakan, agar dapat diketahui/ dimonitor kemajuan penulisan
mahasiswa bimbingan. Frekuensi konsultasi minimal 8 kali pertemuan
pada setiap dosen pembimbing.
b. Menginformasikan kepada Pembantu Direktur Bidang Akademik/
Ketua Program Studi Konsentrasi apabila terdapat mahasiswa
bimbingan yang tidak melaporkan perkembangan penulisan karya tulis
ilmiah maksimal selama 2 (dua) bulan berturut-turut. Selanjutnya
mahasiswa yang bersangkutan akan diberikan surat teguran.
11
7. Memberikan pengarahan dan target penyelesaian penulisan sehingga
mahasiswa dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah secara tepat waktu dan
seefisien mungkin.
8. Memberikan dukungan agar dapat mencapai standar tinggi dalam penulisan
karya tulis ilmiah.
9. Turut bertanggung jawab dalam menjaga orisinalitas karya tulis ilmiah.
10. Selama proses pembimbingan, dosen pembimbing dan mahasiswa tidak
diperkenankan menerima dan atau memberikan sesuatu dalam bentuk uang
atau barang apapun dengan maksud tertentu.
11. Dosen pembimbing berkewajiban menjaga etika profesi selama proses
pembimbingan karya tulis ilmiah.
12. Mahasiswa bimbingan wajib melaksanakan etika mahasiswa selama proses
pembimbingan.
3.4. Prosedur Sidang Hasil KTI
1. Mahasiswa melakukan pendaftaran sidang KTI dengan mengisi formulir dan
biaya sidang KTI sesuai dengan ketentuan.
2. Mahasiswa meminta surat rekomendari maju sidang dari dosen
pembimbing.
3. Mahasiswa mengumpulkan persyaratan sidang KTI baik persyaratan
akademik maupun administrasi lainnya
4. Bagian akadimik akan mengecek pemenuhan persyaratan akademik dan
administrasi lainnya.
5. Jika mahasiswa memenuhi persyaratan akademik dan administrasi, bagian
akademik akan meneruskan pengajuan sidang KTI ke Pembantu Direktur
Bidang Akademik/ Ketua Program Studi.
6. Pembantu Direktur Bidang Akademik/ Ketua Program Studi akan
menentukan waktu sidang KTI dan menunjuk penguji.
7. Pengumpulan 3 draft naskah hasil KTI paling lambat 2 hari sebelum sidang
(terhitung 2 hari kerja).
12
BAB IV
SISTEMATIKA DAN INTI KARYA TULIS ILMIAH
4.1. Bagian Awal
JUDUL
Judul karya tulis ilmiah berisi pernyataan yang secara spesifik
mencerminkan isi penelitian yang dilakukan (mencerminkan konsep
atau hubungan antarkonsep dari gejala/fenomena yang diteliti).
LEMBAR PENGESAHAN
Tanda persetujuan Tim Pembimbing yang menyatakan bahwa karya
tulis ilmiah layak diujikan.
LEMBAR PENYATAAN
Lembaran ini berisi pernyataan tentang:
a). Karya tulis ilmiah yang diajukan adalah asli dan belum pernah
diajukan untuk mendapatkan gelar akademik Ahli Madya
Farmasi.
b). Karya tulis ilmiah adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian
penulis sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim
pembimbing.
c). Pada karya tulis ilmiah tidak terdapat karya-karya atau pendapat
yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara
tertulis dengan jelas mencantumkannya sebagai acuan dan
menuliskannya sebagai sumber acuan dalam daftar pustaka.
d). Persetujuan dari komisi etik penelitian (bagi yang
mempersyaratkan).
13
ABSTRAK/ ABSTRACT
a). Mencerminkan seluruh isi karya tulis ilmiah dengan mengungkapkan
intisari uraian tentang masalah penelitian. Introduction
(Pendahuluan), pendekatan yang digunakan, Methods (Metode
penelitian), Result (temuan penelitian), and (dan) Discussion (diskusi)
termasuk didalamnya simpulan.
b). Uraian ditulis dalam kalimat pasif menggunakan Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris, masing-masing terdiri dari 300 s.d 400 kata
diketik dengan format satu spasi dengan cara tidak terstruktur.
c). Abstrak dalam bahasa Indonesia ditulis pertama, dilanjutkan abstrak
berbahasa Inggris.
d). Pada bagian akhir dilengkapi kata kunci (key words)
KATA PENGANTAR
Bagian ini mengemukakan pokok-pokok persoalan yang diteliti. Selain ini,
dapat pula dikemukakan hal-hal seperti: kesulitan sewaktu melakukan
penelitian dan hal-hal yang memperlancar pelaksanaan penelitian dan
penulisan tesis/disertai serta penyataan ungkapan rasa terima kasih kepada
berbagai pihak atas terlaksananya penelitian dan penulisan karya tulis
ilmiah.
DAFTAR ISI
Susunan isi karya tulis ilmiah sesuai dengan tata urut atau sistimatika
penulisan karya tulis ilmiah. Yang masuk ‘Daftar Isi’ dimulai dari tajuk
kata pengantar hingga lampiran. Selain daftar isi tajuk KTI, dibuat juaga
DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMBANG,
DAFTAR SINGKATAN, DAN DAFTAR LAMPIRAN
14
4.2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat
dari masalah teoritis atau masalah praktis
Gambaran materi kajian secara komprehensif
Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan
permasalahan sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada)
Penjelasan mengenai pembenaran mengapa materi tersebut harus dikaji
atau dikaji ulang
Cara pendekatan yang rasional, bagaimana pendekatan masalah
tersebut, apakah wawasan keilmuan yang baru atau dengan
keterampilan/manajemen yang lebih praktis
Besarnya masalah, dampaknya bila masalah tidak teratasi, serta
manfaatya bila masalah teratasi
Aktual dalam waktu dan lokasi
Situasi yang melatarbelakangi masalah
Tujuan yang ingin dicapai
Memenuhi syarat FINER (Feasible, Interesting, Novel, Ethical, dan
Relevant)
1.2 Rumusan Masalah
Merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan:
Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkrit masalah yang akan diteliti
Relevan dengan waktu
Berhubungan dengan suatu persoalan teoritis atau praktis
Berorientasi pada teori
Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung
masalah.
15
1.3 Tujuan Penelitian
Menegaskan hal-hal terkait dengan pengembangan keilmuan dan
pemanfaatan praktis dari masalah yang akan diteliti. Merupakan penjabaran
secara spesifik hal-hal yang akan diukur, dinilai, diamati, atau diperoleh,
yang terkait dengan rumusan masalah.
1.4 Kegunaan Penelitian
Mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai dari:
Aspek teoritis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa
yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti
Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang
dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan teori (atau teori-teori) yang relevan dengan masalah yang
diteliti. Tinjauan pustaka ini dapat pula berisi uraian tentang data sekunder yang
diperoleh dari publikasi ilmiah atau hasil penelitian pihak lain yang dapat
dijadikan pertimbangan dan kaidah-kaidah teoritis serta asumsi-asumsi yang
memungkinkan terjadinya penalaran untuk menjawab masalah yang diteliti. Pada
bab ini dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori atau data sekunder untuk
membahas kegiatan yang menjadi topik tugas akhir, sepanjang teori dan/atau data
sekunder itu berkaitan dan tidak kontradiktif. Pustaka yang digunakan dapat
berupa pustaka primer, sekunder, atau tersier.
BAB III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Menguraikan metode yang dipergunakan dalam penelitian. Uraian mencakup, tapi
terbatas pada, hal-hal sebagai berikut:
Uraian tentang rancangan penelitian yang dipilih
Lokasi dan waktu penelitian
Mengemukakan dengan tepat dan jelas tentang bahan, subjek, dan objek
penelitian atau masing-masing bagian penelitian serta menunjukkan tempat
16
dan waktu penelitian (Dijelaskan tentang populasi penelitian, sampel, cara
pemilihan dan ukuran sampel minimal, kriteria inklusi dan eksklusi)
Prosedur pengambilan/pemilihan sampel
Sumber dan teknik pengumpulan data serta instrumen penelitian
Pengolahan dan analisis data termasuk (uji) validitas data yang sesuai
dengan rancangan penelitian yang diusulkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Pada praktiknya, hasil dan
pembahasan dapat disajikan dalam beberapa bab sesuai kebutuhan. Sehubungan
dengan ini, jumlah dan judul bab disesuaikan pula dengan kebutuhan. Uraian hasil
dan pembahasan dapat disajikan dalam bab atau sub-bab terpisah atau setiap bab
atau sub-bab dapat sekaligus menyajikan data dan pembahasan sesuai dengan
topik/pokok persoalan bab/sub-bab.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan
dengan karya tulis ilmiah berupa simpulan dan saran.
5.1 Simpulan
Sub-bab ini menyatakan temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan yang menjawab tujuan penelitian.
5.2 Saran
Sub-bab ini menyatakan saran teoritis tentang apa yang perlu diteliti lebih
lanjut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dari bidang ilmu yang dikaji,
serta saran praktis yang terkait dengan pernyataan penerapan ilmu
pengetahuan terkait.
17
4.3. Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan.dirujuk/dirujuk dalam
teks dapat berupa buku, jurnal ilmiah, atau artikel ilmiah yang disusun
secara alfabetis. Cara penulisan lihat teknik penulisan Karya Tulis Ilmiah.
LAMPIRAN
Berisi lampiran data atau hal lainnya yang relevan dengan permasalahan
penelitian, yang dianggap penting untuk disertakan, misalnya lampiran
data dasar, perhitungan statistik, angket/kuesioner dan pedoman
wawancara, foto, peta lokasi, riwayat hidup peneliti dan persetujuan
komisi etik bagi yang mesyaratkan.
18
BAB V
EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH
5.1. Sidang Hasil KTI
Sidang hasil karya tulis ilmiah merupakan salah satu bentuk pertanggung-jawaban
penelitian yang telah dilakukan mahasiswa. Sidang hasil karya tulis ilmiah dapat
diselenggarakan pada suatu kurun waktu tertentu yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Sidang hasil karya tulis ilmiah dilakukan minimal satu kali setiap satu
tahun akademik.
5.2. Sasaran Evaluasi dan Kriteria Evaluasi
Sasaran evaluasi terhadap karya tulis ilmiah mahasiswa sebagian diantaranya
adalah sebagai berikut:
A. PENYAJIAN LISAN
1. Ketepatan waktu
2. Kejelasan mengemukakan kalimat
3. Kelancaran dalam penyajian
4. Penampilan teruji
B. TANYA JAWAB
1. Ketepatan Menjawab
2. Jenis pertanyaan yang berhasil di jawab
3. Kemampuan logika dan analisa
4. Kemampuan logika dan analisa
5.3. Mekanisme Pelaksanaan Evaluasi KTI
1. Pelaksanaan sidang KTI dilakukan sepanjang tahun akademik.
2. Waktu sidang KTI maksimal 50 menit setiap mahasiswa.
19
3. Wajib dihadiri oleh kedua dosen pembimbing. Dosen pembimbing yang
berhalangan hadir harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Ketua
Sidang.
4. Sidang KTI dapat dilaksanakan secara tertutup yang dihadiri oleh
mahasiswa peserta sidang, dosen pembimbing, dan dosen penguji.
5. Penilaian para anggota tim penguji mempunyai bobot yang sama, diberikan
dalam bentuk angka mutu.
6. Skor akhir tim penguji adalah rata-rata angka mutu para penguji.
7. Yudisium dilaksanakan pada hari sidang KTI dilaksanakan.
8. Apabila dalam pelaksanaan sidang KTI terdapat bukti pelanggaran atas Hak
Kekayaan Intelektual, tim penguji memiliki kewenangan untuk
membatalkan hasil sidang KTI dan mengusulkan kepada Pembantu Direktur
Bidang Akademik untuk memberikan sanksi akademis sesuai ketentuan
yang berlaku.
9. Batas waktu perbaikan karya ilmiah maksimal 2 minggu kecuali mahasiswa
yang mendapatkan nilai C atau tidak lulus diberikan waktu selama 3 bulan.
10. Perbaikan karya ilmiah yang tidak dapat diselesaikan pada waktu yang telah
ditetapkan, maka mahasiswa dinyatakan tidak lulus dan sidang harus
diulang kembali atas biaya mahasiswa yang bersangkutan.
Adapun tata tertib ujian karya ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Dosen: bagi dosen pria diwajibkan mengenakan kemeja lengan panjang dan
berdasi, sedangkan bagi dosen wanita mengenakan pakaian resmi.
2. Mahasiswa peserta sidang wajib hadir 30 menit sebelum pembukaan sidang.
Bagi mahasiswa diwajibkan mengenakan jas almamater dengan pakaian
untuk mahasiswa pria diwajibkan mengenakan kemeja putih lengan panjang
dan berdasi, serta celana hitam/gelap. Sedangkan bagi wanita diwajibkan
mengenakan baju putih lengan panjang dan memakai rok hitam/gelap.
Apabila peserta ujian terlambat dan tidak berpakaian seperti ketentuan,
maka sidang yang bersangkutan dapat dibatalkan oleh tim penguji.
20
3. Mahasiswa tidak diperkenankan menghidupkan HP selama sidang
berlangsung.
4. Mahasiswa yang bermaksud meninggalkan ruang sidang dengan alasan
apapun harus mendapatkan ijin dari Ketua Penguji.
5. Mahasiswa yang dinyatakan Lulus sidang KTI wajib menyerahkan buku
KTI dalam bentuk Hard Copy dan Soft Copy dalam bentuk CD yang
terproteksi.
5.4. Hasil Evaluasi KTI
1. Skor akhir evaluasi KTI yang diperoleh dari hasil rata-rata angka mutu tim
penguji dengan mengacu pada :
Nilai Rata-Rata Sidang KTI
Angka Mutu Huruf Mutu
79-100 A
68-78 B
56-67 C
<56 D
2. Huruf mutu KTI adalah huruf mutu yang diperoleh mahasiswa dalam sidang
KTI
3. Mahasiswa dinyatakan lulus sidang KTI apabila KTI sekurang-kurangnya
memperoleh huruf mutu B dengan standar minimal 68
4. Hasil penilaian yang diberikan oleh tim penguji pada tim sidang KTI adalah
final, artinya, apabila ada mahasiswa diharuskan memperbaiki, huruf
mutunya tidak akan berubah selama KTI tersebut belum diperbaiki yang
kemudian melakukan sidang kembali.
5.5. Hasil Evaluasi Tim Penguji
1. Dalam sidang KTI dimungkinkan adanya masukan baru dari penguji yang
dapat disusulkan sebagai bahan perbaikan KTI. Apabila pada akhir sidang
21
diputuskan bahwa mahasiswa harus melaksanakan perbaikan, maka
perbaikan/revisi itu dipenuhi dengan memperhatikan masukan baru tersebut.
2. Ketentuan perbaikan disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan
oleh ketua/sekretaris panitia sidang atau ketua tim penguji yang ditunjuk.
3. Mahasiswa menyerahkan perbaikan KTI tersebut kepada tim pembimbing.
Perbaikan harus diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu)
bulan terhitung setelah tanggal sidang KTI dilaksanakan.
4. Pembimbing bertanggung jawab terhadap penyelesaian pelaksanaan
perbaikan KTI tersebut.
5. Hasil perbaikan KTI diserahkan mahasiswa kepada tim penguji KTI
terutama penguji yang memberikan masukan untuk disetujui revisi yang
telag dilakukan.
6. Buku KTI diserahkan ke pembimbing dan perpustakaan setelah disetujui
oleh tim pembimbing dengan membubuhkan tanda tangannya.
7. Panitia menyerahkan hasil perbaikan KTI kepada Program Studi. Hasil
perbaikan tidak mengubah huruf mutu yang telah ditetapkan sebagai hasil
sidang KTI.
22
BAB VI
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
6.1. Tajuk
a. Tiap tajuk diketik pada halaman baru dengan huruf kapital dan tebal
(bold) serta ditempatkan di tengah.
b. Yang dimaksud tajuk, adalah:
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRACT
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6.2. Bahan yang Digunakan
a. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 80 gram
ukuran A4 (21x29,7cm)
23
b. Sampul (kulit luar) berupa cover (tebal, berupa hard cover) dari bahan
karton buffalo warna biru dongker.
c. Antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorslag
warna biru muda
6.3. Pengetikan
a. Pengetikan naskah karya tulis ilmiah dilakukan dengan komputer,
pengaturan lay-out sebagai berikut:
Pias (marjin) atas : 4cm dari tepi kertas
Pias (marjin) kiri : 4cm dari tepi kertas
Pias (marjin) bawah : 3cm dari tepi kertas
Pias (marjin) kanan : 3cm dari tepi kertas
b. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik
bolak-balik (untuk naskah diskusi, diperbolehkan bolak-balik untuk
menghemat penggunaan kertas)
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Roman atau yang setara dengan
ukuran sebagai berikut:
Ukuran font .12 untuk isi naskah
Ukuran font .16 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Indonesia
serta .14 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Inggris
Ukuran font .12 dan tebal untuk nama penulis pada judul
Ukuran font. 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul
Ukuran font .10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul
6.4. Spasi (Jarak Antar Baris)
a. Jarak antar baris adalah dua spasi
b. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk bab
(misalnya Pendahuluan) adalah dua spasi
24
c. Jarak antara tajuk bab (Judul bab) dengan teks pertama isi naskah atau
antara tajuk sub bab adalah empat spasi
d. Jarak antara tajuk sub bab (Judul bab) dengan baris pertama teks isi
naskah adalah dua spasi
e. Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan)
sejauh lima ketukan
f. Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub berikutnya adalah
empat spasi
g. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah
tiga spasi
h. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh lima
ketukan dari pias (marjin) kiri teks isi naskah; jarak antara alinea
adalah dua spasi
i. Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru
6.5. Abstract dan Abstrak
a. Pengetikan Abstract
Jarak pengetikan antara abstract adalah satu spasi
Jarak antara judul ABSTRACT dengan teks pertama abstract
adalah empat spasi
Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah
satu spasi
Judul ABSTRACT dan seluruh teks abstract diketik dengan
huruf miring
b. Pengetikan Abstrak
Pada dasarnya sama seperti butir a di atas, akan tetapi judul
ABSTRAK dan seluruh isi teks abstrak diketik dengan
huruf normal
Jarak antara judul ABSTRAK dengan teks pertama abstrak
adalah empat spasi
25
6.6. Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf
a. Penomoran bab menggunakan angka Romawi kapital di tengah
halaman (misalnya BAB I)
b. Penomoran sub bab menggunakan angka Arab diketik pada pinggir
sebelah kiri (misalnya 2.1, 2.2, dst)
c. Penomoran anak sub bab disesuaikan dengan nomor bab (misalnya
2.1.1, 2.1.2, dst)
d. Penomoran bukan sub bab dilakukan dengan angka Arab dan tanda
kurung, misalnya 1), 2), dst. Untuk anak sub bab bukan sub bab
adalah (1), (2), dst.
6.7. Penomoran Halaman
a. Halaman Bagian Awal
Penomoran pada bagian awal karya tulis ilmiah, mulai dari
halaman Judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai
dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi
kecil (misalnya i, ii, dst)
Halaman judul dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi
nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan
halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik)
Halaman Abstract/Abstrak sampai dengan halaman Lampiran
diberi nomor urut halaman dengan angka Romawi kecil yang
merupakan kelanjutan dari halaman Judul dan halaman Persetujuan
Pembimbing (halaman iii, iv, dst)
Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan
dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks
pada halaman itu), dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan
pias (marjin) kanan teks
26
b. Halaman Bagian Inti
Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan
BAB V (SIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka Arab
(1,2, dst) dan diletakkan pada pias (marjin) kanan dengan jarak tiga
spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu)
serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin)
kanan teks
Pada tiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai dari BAB
I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (SIMPULAN DAN
SARAN) diketik pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah
dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) bawah teks
Penomoran bukan bab dan bukan sub bab menggunakan angka
Arab dengan tanda kurung, misalnya 1), 2), dst dan (1), (2), dst.
c. Halaman Bagian Akhir
Penomoran pada bagian akhir karya tulis ilmiah, mulai dari
halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP
menggunakan angka Arab yang diketik pada pia (marjin) atas
sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dari pinggir kanan atas (baris
pertama teks pada halaman itu) lurus dengan pias (marjin) kanan
teks
Penomoran tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman
DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP diketik
pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga
spasi dari pias (marjin) bawah teks
Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor
halaman bagian inti karya tulis ilmiah
6.8. Pembatas
Pembatas menggunakan kertas berwarna biru dengan terdapat logo
Akademi Farmasi YPF pada bagian tengah.
27
Pembatas berfungsi untuk membatasi dari tiap BAB dalam KTI dan
ditaruh sebelum halaman BAB.
Pembatas sebelum halaman Daftar Pustaka dan lampiran mengguakan
kertas berwarna putih, dengan disertai tulisan DAFTAR PUSTAKA
atau LAMPIRAN dengan ukuran tulisan 36, dengan posisi tulisan
berada ditengah halaman.
6.9. Kutipan
Salah satu bagian penting dalam sebuah proses penelitian adalah studi literature
(membaca dari berbagai sumber) sesuai dengan topik yang diteliti untuk
menghasilkan ide/analisis baru yang dipresentasikan dalam sebuah hasil
penelitian. Ide atau hasil penelitian orang lain itu harus dituliskan sebagai kutipan.
Informasi lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalam sebuah daftar yang
disebut Daftar Referensi atau Daftar Pustaka. Format penulisan kutipan harus
sama dengan format yang dipakai pada penulisan daftar pustaka.
Ketentuan umum penulisan daftar referensi
1. Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam “Daftar
Pustaka“. Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Referensi harus
ditulis dalam teks sebagai kutipan.
2. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali
nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal. Contoh :
Nama : Kwik Kian Gie.
Nama : Heribertus Andi Mattalata.
Nama : Joyce Elliot-Spencer.
Nama : Anthony T. Boyle, PhD.
Nama : Sir Philip Sidney.
Nama : Arthur George Rust Jr.
Nama : John D. Rockfeller IV.
Penulisan : Kwik Kian Gie.
Penulisan : Mattalata, Heribertus Andi.
Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce.
Penulisan : Boyle, Anthony T.
Penulisan : Sidney, Philip.
Penulisan : Rust, Arthur George, Jr
Penulisan : Rockfeller, John. D., IV
3. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis.
28
4. Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama.
5. Pada format APA, huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan
ditulis dengan huruf kapital. Pada format MLA huruf kapital digunakan
pada setiap awal kata dari judul karya (kecuali kata sandang).
6. Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri
baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
7. Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan
jarak 1,5 spasi.
Jenis kutipan
1. Kutipan tidak langsung. Kutipan tidak langsung adalah ide/konsep orang
lain yang dikutip dengan menggunakan kata-kata penulis/peneliti sendiri.
2. Kutipan langsung. Kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang
disalin sesuai dengan aslinya.
Penulisan kutipan dengan format American Psychological Association (APA)
a. Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks
dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa
menuluskan halaman karya yang dikutip.
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Jones (1998) compared student performance In 1998, Jones compared
student performance
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...
b. Penulisan Kutipan Langsung
Kutipan langsung pada format APA ditulis dengan menyebutkan nama
pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan
langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan
kutipan langsung panjang.
29
i. Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama
dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan
memberi tanda petik di awal dan di akhir kutipan.
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
She stated, "Students often had difficulty using APA style," (Jones,
1998 p. 199), but she did not offer an explanation as to why.
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
According to Jones (1998), "Students often had dificulty using APA
style, especially when it was their first time" (p. 199). Jones (1998)
found "students often had difficulty using APA style" (p. 199); what
implications does this have for teachers?
ii. Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40
kata. Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri,
dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan tetap dalam jarak 1,5
spasi (seperti teks).
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
She stated: Students often had difficulty using APA style,especially
when it was their first time citing sources. This difficulty could be
attributed to the fact that many students failed to purchase a style
manual or to ask their teacher for help. (Jones,1993, p. 199).
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Jones's 1993 study found the following: Students often had
difficulty using APA style, especially when it was their first time
citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that
many students failed to purchase a style manual or to ask their
teacher for help (p. 199).
30
Penulisan kutipan dengan format Modern Language Association (MLA)
a. Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada format MLA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/ teks
dengan mencantumkan nama penulis dan nomor halaman sumbernya.
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Pope was clear to point out that, although many of his ideas were
idealistic, Rousseau held ambivalent feelings toward women (138).
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
During World War I, British and American women could, for the first
time, earn first- class pay for first-class work (Gilbert 236-7).
b. Penulisan Kutipan Langsung
Bentuk penulisan sumber pada kutipan langsung sama dengan bentuk
penulisan sumber pada penulisan kutipan tidak langsung, yang membedakan
adalah penulisan kalimat kutipan.
i. Kutipan langsung pendek
Jika kalimat yang dikutip sama dengan atau kurang dari 3 baris,
kutipan ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda petik.
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
In fact, Rumelhart (33) suggests that schemata "truly are the
building blocks of cognition". In fact, Rumelhart suggests that
schemata "truly are the building blocks of cognition" (33).
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
Past attempts to deal with organisational conflict problems have
led "to the development of integrative and mixed structures such
as committees, task forces and matrix structures" (Dawson, 97).
ii. Kutipan langsung panjang
Jika mengutip lebih dari 3 baris, kutipan ditulis pada paragraf
tersendiri, dengan jarak 1 inci atau kurang lebih 10 ketuk/spasi dari
margin kiri, dengan jarak antarbaris 1,5 spasi.
31
In fact, Rumelhart suggests that: schemata truly are the building
blocks of cognition. They are the fundamental elements upon which all
information processing depends. Schemata are employed in the
process of interpreting sensory data (both linguistic and non
linguistic), in retrieving information from memory, in organizing
actions, in determining goals and sub- goals, in allocating resources,
and generally, in guiding the flow of processing in the system (33-34)
6.10. Penulisan Daftar Pustaka
Sumber pustaka yang digunakan dalam menyusun dan menulis KTI harus tertera
dalam daftar pustaka. Daftar pustaka dalam KTI minimal terdiri dari 5 pustaka
dengan rincian sebagai berikut:
a. Minimal terdiri dari 2 pustaka buku ajar/ text book yang berkaitan dengan
tema KTI,
b. Minimal terdiri dari 1 jurnal ilmiah nasional dan 1 jurnal ilmiah internasional
yang berkaitan dengan tema KTI,
c. Minimal terdiri dari 1 peraturan yang berkaitan dengan tema KTI baik yang
dikeluarkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang.
Penulisan sumber pustaka dilakukan secara alfabetis dengan sistematika penulisan
daftar pustaka sebagai berikut:
a. Pengarang tunggal:
Al-Assaf, A. F. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan:Perspektif Internasional.
Jakarta:EGC. 16.
b. Pengarang bersama:
Bachrudin, A. dan Harapan L. Tobing. 2003. Analisis Data Untuk Penulisan
Survai Menggunakan Lisrel 8. Bandung:Unpad. 2.
c. Redaksi atau suntingan:
Koentjaraningrat (red). 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat.
Jakarta: Penerbit PT. Gramedia. 45
32
d. Terjemahan:
Scott, J. C. 2000. Senjatanya Orang-orang yang Kalah. Terjemahan A/
Rahman Zainuddin, Sayogyo dan Mien Joehaar. Jakarta:Yayasan
Obor Indonesia.
e. Bab dalam buku:
Fleishman, I. A. 1973. Twenty Years of Consideration and Structure. Dalam
Fleishman, I. A. & Hunt, J. G. (penyunting). “Current Development
in the Study of Leadership” Selected Reading, hlm 1-37.
Carbondale; Southern Illinois University Press.
f. Jurnal:
Aharony L, dan Strasser S. 1993. Patient satisfaction: What We Know
About and What We Still Need to Explore. Medical Care Review.
50(1):49-79.
g. Rujukan elektronik:
Bastos, J. A. R. dan Gallego, P. M. 2008. Pharmacies Customer Satisfaction
and Loyalty – A Framework Analysis. www.uva.es/empresa
[diunduh 17 Mei 2013]
33
LAMPIRAN
34
LAMPIRAN 1
SURAT PENGAJUAN JUDUL KTI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI
AKADEMI FARMASI – YPF Jl Cisaranten Kulon No. 105 Arcamanik Bandung 40293
Tlp. (022) 87881580, Website. www.akademifarmasi-ypf.ac.id, Email. [email protected]
LEMBAR PENGAJUAN JUDUL KTI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ..................................................................
NIM : ..................................................................
Semester : ..................................................................
Program Studi : ..................................................................
Mengajukan judul skripsi /tugas akhir sebagai berikut :
Judul Tugas Akhir : 1. .................................................................................
.................................................................................
2. .................................................................................
.................................................................................
Besar harapan saya salah satu judul di atas dapat disetujui, dan atas perhatian Bapak/Ibu
diucapkan terima kasih.
Bandung,................................20...
Menyetujui, Pemohon,
Pembantu Direktur
Bid. Akademik,
(......................................................)
(.......................................................)
35
LAMPIRAN 2
SURAT REKOMENDASI SIDANG HASIL KTI
YAYASAN PENDIDIKAN FARMASI
AKADEMI FARMASI – YPF Jl Cisaranten Kulon No. 105 Arcamanik Bandung 40293
Tlp. (022) 87881580, Website. www.akademifarmasi-ypf.ac.id, Email. [email protected]
SURAT REKOMENDASI SIDANG TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:
Nama : ................................................................................................
NIM : ................................................................................................
Judul : ................................................................................................
………………………………………………………………...
………………………………………………………………...
Bahwa mahasiswa tersebut telah memenuhi syarat syarat yang diperlukan
untuk mengikuti sidang tugas akhir. Demikian surat rekomendasi ini di buat
untuk diperhatikan dan dilaksanakan.
Bandung,..........................................
Mengetahui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
(..................................................)
(..................................................)
36
LAMPIRAN 3
CONTOH LAY-OUT HALAMAN NASKAH KARYA TULIS ILMIAH
Bahan: kertas HVS putih 80 gram ukuran A4 (21x29,7cm)
4cm
4cm 3cm
3cm
tepi kertas atas
tepi kertas bawah
tep
i k
erta
s k
iri
tep
i k
erta
s k
anan
37
LAMPIRAN 4
CONTOH SAMPUL LUAR/KULIT LUAR KARYA TULIS ILMIAH
JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .14)
KARYA TULIS ILMIAH
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .12)
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi
Program Pendidikan Diploma Tiga
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .10)
(logo berukuran 4x4cm)
Oleh
Nama Mahasiswa
Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .12)
AKADEMI FARMASI YPF
BANDUNG
….. (TAHUN)
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .14)
Bahan: kertas karton Buffalo atau Linen, warna biru dongker dengan ukuran A4
(21x29,7cm)
38
LAMPIRAN 5
CONTOH HALAMAN JUDUL BAGIAN DALAM KARYA TULIS
ILMIAH
JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .14)
KARYA TULIS ILMIAH
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .12)
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi
Program Pendidikan Diploma Tiga
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .10)
(logo berukuran 4x4cm)
Oleh
Nama Mahasiswa
Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .12)
AKADEMI FARMASI YPF
BANDUNG
….. (TAHUN)
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .14)
Bahan: kertas HVS putih 80 gram ukuran A4 (21x29,7cm)
39
LAMPIRAN 6
CONTOH PERNYATAAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Karya tulis ilmiah saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik Ahli Madya Farmasi, baik di Akademi Farmasi
YPF maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ilmiah ini adalah murni gagasan, rumusan, penelitian saya sendiri
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.
Bandung, ……………….
Yang membuat pernyataan,
(Meterai Rp6.000)
(…………………………….)
NIM. ……………………….
Bahan: kertas HVS putih 80 gram ukuran A4 (21x29,7cm)
40
LAMPIRAN 7
CONTOH HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
JUDUL KARYA TULIS ILMIAH
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .14)
Oleh
Nama Mahasiswa
Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .12)
KARYA TULIS ILMIAH
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .12)
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi
Program Pendidikan Diploma Tiga ini
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing pada tanggal
Seperti tertera di bawah ini
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .10)
Bandung, ……………
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .10)
………………………….
……………………………..
Pembimbing I Pembimbing II
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font .10)
Bahan: kertas putih bertekstuk kulit jeruk 80 gram ukuran A4 (21x29,7cm)
41
LAMPIRAN 8
CONTOH JUDUL PADA PUNGGUNG UNTUK KARYA TULIS ILMIAH
YANG TEBALNYA LEBIH DARI 2,5 cm
tahun
JUD
UL
KA
RY
A
TU
LIS
IL
MIA
H
NA
MA
NIM
Huruf Times New Roman,
bold/tebal, font .10
Huruf Times New Roman,
bold/tebal, font .12
Huruf Times New Roman,
bold/tebal, font .10