panduan penulisan jurnal asuransi dan manajemen

15
1 | Page PANDUAN PENULISAN JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RISIKO AAMAI JUDUL Nama penulis pertama1 Nama penulis kedua2 .. Alamat instansi penulis pertama (lengkap dgn email) 1 Alamat instansi penulis kedua (lengkap dgn email) 2 ABSTRAK (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan/ atau bahasa Inggris, maksimum 250 kata) Satu paragraf, memuat tujuan, metode penelitian yang digunakan, hasil, dan maksimum lima kata kunci. Kata Kunci: aaaa; bbbb; cccc; dddd; eeee. 1. PENDAHULUAN Pendahuluan memuat latar belakang penelitian secara ringkas dan padat, dan tujuan. Dukungan teori tidak perlu dimasukkan pada bagian ini, tetapi penelitian sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan. 1.1.Persyaratan Umum Penulisan Artikel Pedoman bagi penulis artikel dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggeris dengan kerapatan baris 1,5 spasi, font Times New Roman 12, ukuran kertas A4, format satu kolom,dan margin last costum setting (top 2,54 cm; left 2,80 cm; bottom 2,54 cm; right2,54 cm). b. Panjang artikel ilmiah hendaknya kurang lebih 10 20 halaman, termasuk gambar, grafik atau tabel (jika ada) yang menyertainya. c. Istilah-istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah dalam teks ditulis dalam huruf miring (italic). d. Kajian pustaka (literature review) dicantumkan sebagai bagian dari struktur artikel. Pengutipan pustaka yang dianggap penting dapat diletakkan pada bagian pendahuluan, kajian pustaka dan pembahasan

Upload: buinhu

Post on 12-Jan-2017

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 | P a g e

PANDUAN PENULISAN

JURNAL ASURANSI DAN MANAJEMEN RISIKO

AAMAI

JUDUL

Nama penulis pertama1

Nama penulis kedua2 ..

Alamat instansi penulis pertama (lengkap dgn email) 1

Alamat instansi penulis kedua (lengkap dgn email) 2

ABSTRAK

(abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan/ atau bahasa Inggris,

maksimum 250 kata)

Satu paragraf, memuat tujuan, metode penelitian yang digunakan, hasil, dan

maksimum lima kata kunci.

Kata Kunci: aaaa; bbbb; cccc; dddd; eeee.

1. PENDAHULUAN

Pendahuluan memuat latar belakang penelitian secara ringkas dan padat, dan tujuan.

Dukungan teori tidak perlu dimasukkan pada bagian ini, tetapi penelitian sejenis yang

sudah dilakukan dapat dinyatakan.

1.1.Persyaratan Umum Penulisan Artikel

Pedoman bagi penulis artikel dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggeris dengan kerapatan

baris 1,5 spasi, font Times New Roman 12, ukuran kertas A4, format satu

kolom,dan margin last costum setting (top 2,54 cm; left 2,80 cm; bottom 2,54

cm; right2,54 cm).

b. Panjang artikel ilmiah hendaknya kurang lebih 10 – 20 halaman, termasuk

gambar, grafik atau tabel (jika ada) yang menyertainya.

c. Istilah-istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah dalam teks ditulis dalam

huruf miring (italic).

d. Kajian pustaka (literature review) dicantumkan sebagai bagian dari struktur

artikel. Pengutipan pustaka yang dianggap penting dapat diletakkan pada bagian

pendahuluan, kajian pustaka dan pembahasan

2 | P a g e

1.2.Struktur Artikel Ilmiah

Ada dua macam artikel ilmiah, yaitu artikel ilmiah hasil penelitian dan non

penelitian. Secara umum struktur artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel ilmiah

non penelitian relatif sama. Pada artikel non penelitian tidak ada bagian metode.

Struktur artikel ilmiah hasil penelitian terdiri atas 11 bagian utama yaitu: (1) judul

(2) baris kepemilikan; (3) abstrak; (4) kata kunci; (5) pendahuluan; (6) kajian

pustaka; (7) metodologi; (8) hasil; (9) pembahasan; (10) kesimpulan dan saran; dan

(11) daftar pustaka. Adapun struktur artikel ilmiah non penelitian terbagi menjadi

8 bagian utama yaitu: (1) judul; (2) baris kepemilikan; (3) abstrak; (4) kata kunci;

(5) pendahuluan; (6) kajian pustaka; (7) pembahasan; (8) kesimpulan dan saran;

dan (9) daftar pustaka. Masing-masing bagian diberikan penjelasan sebagai

berikut.

2. ARTIKEL HASIL PENELITIAN

2.1. Judul

a. Judul hendaknya ringkas dan informatif, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu

pendek, yaitu antara 5-15 kata. Judul ditulis dengan huruf kapital.

b. Jenis huruf Times New Roman 14, dengan jarak baris satu spasi.

c. Judul bisa dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, sesuai dengan bahasa

yang dipergunakan dalam artikel.

2.2. Baris kepemilikan (authorship lines)

a. Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lainnya.

b. Jika penulis lebih dari satu orang dan berasal dari kelembagaan berbeda, maka

semua nama dicantumkan dengan memberikan tanda superskrip angka mulai

dari 1 pada belakang nama penulis secara berurutan.

d. Nama lembaga tempat bekerja penulis ditulis di bawah nama penulis di halaman

pertama, dilengkapi dengan alamat email

2.3. Abstrak

3 | P a g e

a. Abstrak ditulis secara ringkas dan faktual, meliputi masalah dan tujuan

penelitian, metode penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskriptif

tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu,

juga kesimpulan dan implikasi).

b. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris.

c. Panjang abstrak antara 50-75 kata dan ditulis dalam satu paragraf.

d. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan format yang lebih sempit dari teks

utama (marjin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm)

2.4. Kata Kunci

a. Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang

diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam

karangan asli,yang berupa kata tunggal atau gabungan kata.

b. Jumlah kata kunci antara 3 sampai 5 kata dan/atau kelompok kata.

c. Antara kata kunci dipisahkan oleh titik koma (;)

2.5. Pendahuluan

a. Hindari sub-sub bagian atau sub-sub judul di dalam pendahuluan.

b.Pendahuluan hendaknya mengandung latar belakang masalah atau rasional

penelitian, permasalahan, dan tujuan penelitian.

c. Penyajian latar belakang masalah atau rasional penelitian hendaknya sedemikian

rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang

dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah, dan akhirnya ke rumusan

tujuan

2.6. Kajian Pustaka

a. Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang sesuai dengan

topik yang sedang dikaji dan disertai identitas dari pustaka yang diambil.

b. Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat, dan langsung

mengenai masalah yang diteliti.

2.7. Metode Penelitian

a. Informasikan secara ringkas mengenai bagaimana penelitian itu dilakukan.

Uraian disajikan dalam beberapa paragraph tanpa sub bagian. Hanya hal-hal

4 | P a g e

yang pokok saja yang disajikan. Uraian rinci tentang rancangan penlitian tidak

perlu diberikan.

b. Materi pokok bagian ini adalah apa jenis penelitiannya, siapa pupolasinya dan

bagaimana penarikan/pemilihan sampelnya, bagaimana data dikumpulkan, siapa

sumber data, dan bagaimana data dianalisis.

c. Penelitian yang menggunakan alat dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat dan

bahannya.

2.8. Hasil

a. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data; Proses analisis data seperti

perhitungan statistik, pengujian hipotesis tidak perlu disajikan. Jadi yang

dilaporkan adalah hasil analisis dan hasil pengujian data.

b. Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel atau grafik harus

diberi komentar atau dibahas. Tabel atau grafik digunakan untuk memperjelas

penyajian hasil secara verbal.

c. Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan

memilah-milah menjadi sub bagian-sub bagian sesuai dengan masalah

penelitian.

d. Keterangan gambar/grafik diletakkan di bawah gambar/grafik; sedangkan judul

tabel diletakkan di atas tabel. Judul diawali dengan huruf kapital.

2.9. Pembahasan

a. Bagian ini adalah bagian penting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan

pembahasan adalah: (1) menjawab masalah penelitian atau menunjukan

bagaimana tujuan penelitian itu dicapai; (2) menafsirkan temuan-temuan; (3)

mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpuluan pengetahuan yang

telah mapan; dan (4) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada.

b. Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian harus disimpulkan

hasil-hasil penelitian secara eksplisit.

c. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-

teori yang ada.

d. Temuan diintegrasikan kedalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan

jalan membandingkan temuan itu dengan temuan penelitian sebelumnya, atau

5 | P a g e

dengan teori yang ada, atau dengan kenyataan dilapangan. Pembandingan harus

disertai rujukan

e. Jika penelitian ini menelaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisa

dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan sebagian dari

teori haruslah disertai dengan modifikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh

teori disertai dengan rumusan teori baru.

g. Hindari penggunaan bahasa statistik (seperti: significantly different, treatment,

dll) ditulis dalam pembahasan. Hindari copy dan paste tabel hasil analisis

statistik langsung dari software pengolah data statistik.

2.10. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil

dan pembahasan

b. Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran

yang merupakan esensi dari uraian tersebut

c. Kesimpulan disajikan dalam bentuk esai bukan dalam bentuk numerical

d. Saran disusun berdasarkan Kesimpulan yang telah ditarik

e. Saran-saran bisa mengacu pada tindakan praktis, atau pengembangan teoritis,

dan penelitian lanjutan

2.11. Daftar Pustaka

a. Daftar pustaka harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan atau

yang dikutip di dalam batang tubuh artikel ilmiah.

b. Bahan pustaka yang dimaksukkan di dalam daftar rujukan harus sudah

disebutkan dalam batang tubuh artikel.

c. Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan abjad nama penulis,

dandiketik dalam spasi tunggal. Jika rujukan tersebut lebih dari satu baris maka

mulai baris ke dua masuk 1,2 cm (hanging).

d. Ketentuan nama penulis: nama yang ditampilkan adalah nama akhir (nama

keluarga) penulis diikuti dengan singkatan nama awal dan tengah (jika ada).

Jika penulisnya lebih dari satu orang, maka cara penulisannya sama.

e. Penulisan judul rujukan diawali dengan huruf kapital hanya pada awal kalimat.

6 | P a g e

f. Setiap penulisan nama, tahun, judul artikel dan seterusnya diakhiri dengan titik

(.) sebelum dilanjutkan kata berikutnya. Khusus penulisan volume (nomor)

jurnal diberi tanda titik dua (:) tanpa jarak spasi.

3. ARTIKEL NON PENELITIAN

Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan

merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel

nonpentlitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsi;

mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, menilai

suatu produk, dan masih banyak jenis yang lain. Mengingat begitu beragamnya jenis

artikel ini, maka cara penyajiannya di dalam jurnal sangat bervariasi.

Ketentuan utuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya sama dengan artikel hasil

penelitian, tetapi tidah ada metodologi dan hasil penelitiannya. Secara garis besar

artikel non penelitian terdiri dari: (1) judul artikel; (2) nama penulis; (3) abstrak; (4)

kata kunci; (5) pendahuluan; (6) telaah pustaka; (7) bagian inti/pembahasan; (8)

penutup (kesimpulan dan saran); dan (9) daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan selain yang sudah ditulikan pada bab terdahulu adalah

3.1. Pendahuluan

a. Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian

pendahuluan dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan

pembaca kepada topik utama yang akan dibahas.

b. Oleh karena itu, isi bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu

menarik pembaca sehingga mereka "tergiring" untuk mendalami bagian

selanjutnya.

c. Selain itu, bagian pendahuluan hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-

2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas.

3.2. Bagian Inti atau Pembahasan

a. Judul, sub judul, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat

bervariasi, tergantung pada topik yang dibahas.

7 | P a g e

b. Hal yang perlu mendapat perhatian pada bagian inti adalah pengorganisasian

isinya.

c. Uraian yang lebih rinci mengenai cara pengorganisasian isi dibahas pada

paparan berikutnya.

3.3. Penutup (Kesimpulan dan Saran)

a. Istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel

nonpenelitian jika isinya hanya berupa catatan akhir atau yang sejenisnya.

b. Jika uraian pada bagian akhir berisi kesimpulan hasil pembahasan pada bagian

sebelumnya (bagian inti), perlu dimasukan pada bagian kesimpulan.

c. Kebanyakan artikel nonpenelitian membutuhkan kesimpulan.

d. Ada beberapa artikel nonpenelitian yang dilengkapi dengan saran.

e. Sebaiknya saran ditempatkan dalam bagian tersendiri.

4. CARA PENGACUAN DAN PENGUTIPAN

4.1. Cara Pengacuan

a. Cara pengacuan adalah bagaimana menyebutkan sumber acuan yang dikutip

dalam teks beserta identitasnya.

b. Dalam pengacuan digunakan nama akhir dan tahun, serta nomor halaman untuk

kutipan langsung.

c. Jika ada dua atau tiga nama penulis, pengacuan dilakukan dengan cara

menyebutkan nama akhir kedua atau ketiga penulis tersebut.

d. Jika penulisnya lebih dari tiga, penulisan acuan dilakukan dengan cara

menuliskan nama akhir dari penulis pertama dan diikuti dengan dkk (et.al.).

e. Jika nama penulis tidak disebutkan (tidak ada), maka yang dicantumkan dalam

pengacuan adalah nama lembaga yang menerbitkan, atau nama dokumen/tulisan

yang diterbitkan.

f. Untuk karya terjemahan, pengacuan dilakukan dengan cara menyebutkan nama

penulis aslinya.

g. Pengacuan dari dua sumber atau lebih yang ditulis penulis yang berbeda

dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai pemisahnya.

Contoh: ….. (Peaget, 1970; Moheney, 1988). Atau dicantumkan menyatu

dengan teks. Contoh: menurut King (1993); Koch (1994); Yackel, Cobb……

8 | P a g e

4.2. Cara Pengutipan

Cara pengutipan adalah bagaimana menuliskan teks kutipan dari sumber acuan ke

dalam teks naskah yang sedang ditulis. Cara pengutipan diatur dari segi apakah

kutipan itu langsung (sesuai dengan aslinya) atau tidak langsung (idenya sama,

tetapi dikemukakan dengan ungkapan yang berbeda), dan apakah jumlah katanya

kurang atau lebih dari 40 kata. Kutipan langsung harus betul-betul sama dan akurat

dengan aslinya. Di bawah ini akan dikemukakan contoh-contoh tentang cara

pengutipan.

a. Kutipan Langsung Kurang dari 40 Kata

Kutipan langsung yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip

(“….”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama bersama dengan nama

penulis, tahun, dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu

dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda

kurung. Jika yang dikutif dalam bahasa asing maka harus ditulis miring. Lihat

contoh berikut.

Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu

Contoh:

Kelly (1955:43) mengatakan “The universe is real; it is happening all the time,

and interrelation with the world is necessary for the construction of totally new

knowledge”.

Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor

halaman.

Contoh:

Lebih lanjut mereka mengatakan “People’s personally constructed ideas are

constrained or modified by these externally developed social schemata”

(Lyddon and McLaughlin, 1992:95).

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’)

9 | P a g e

Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin

banyak „campur tangan‟ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat

partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:123).

b. Kutipan Langsung 40 Kata atau Lebih

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah

dari teks yang mendahului; ditulis 5/7 ketukan dari garis tepi sebelah kiri dan

kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus dituliskan.

Contoh:

Smith (1990:276) menarik kesimpulan dari penelitiannya sebagai berikut:

The ‘placebo effect’, which have been verified in previous studies, disappeared

when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were

never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies

were clearly premature in attributing the results to the placebo effect.

c. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan

Apabila dalam mengutip langsung ada beberapa kata dalam kalimat yang ingin

dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.

Contoh:

“Knowledge and interpretation cannot be given to students…Students do not

accept knowledge from outside because it was never there in the first place”

(Cobb dkk., 1999:5).

Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan

empat

titik (….)

10 | P a g e

Contoh:

“A reduction of 50 general insurance and 12 life insurance firms requires a

smart exit strategy. …. Since taxation is an important element in merger and

acquisition, it also needs a review” (2010:25).

5. CARA MENULIS DAFTAR RUJUKAN

Daftar rujukan merupakan daftar buku, makalah, karya, atau bahan lainnya yang

dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam menuliskan daftar rujukan

ini yang perlu diperhatikan adalah apakah semua sumber acuan yang dikutip dalam teks

sudah dicantumkan di dalam daftar rujukan, dan apakah semua sumber acuan yang ada

dalam daftar rujukan memang dikutif dalam teks. Dengan kata lain, jumlah sumber

acuan yang disebut atau yang dikutip dalam teks harus sama persis dengan jumlah

sumber acuan yang ada dalam daftar rujukan. Selain dari itu, cara penulisan daftar

rujukan juga harus mengikuti system yang baku. Pada dasarnya unsur yang ditulis

dalam daftar rujukan secara berurutan meliputi: (1) nama pengarang; (2) tahun

penerbitan; (3) judul, termasuk anak judul; (4) kota tempat penerbitan; dan (5) nama

penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber rujukannya.

Semua daftar rujukan ditulis dengan spasi tunggal.

Ketentuan penulisan rujukan berdasarkan jenis rujukan:

5.1. Apabila sumber rujukan berupa artikel dalam jurnal ilmiah, ditulis mengikuti

urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. nama jurnal. volume(nomor): halaman

(Nama jurnal diketik miring). Ditulis dalam spasi tunggal.

Contoh:

Stanbridge, B. 2000. A constructivist model of learning used in teaching of junior

science. Australian Science Teachers Journal. 46 (4): 20-28.

Meyer, Donald J and Jack Mayer. 2005. Relative Risk Aversion What Do We

Know?. The Journal of Risk and Uncertainty. 31 (3) : 243 – 262.

11 | P a g e

5.2. Apabila sumber rujukan berupa buku teks, ditulis mengikuti urutan: nama penulis.

tahun. judul buku. volume (jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit

(Judul buku dicetak miring).

Contoh:

Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka

Cipta Sangat, H.M.

Sekaran Uma. 2000. Research Method for Business. Prentice Hall USA.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh pengarang yang sama

dan diterbitkan pada tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diiringi dengan

lambang

a, b, c.

Contoh:

Fullan, M.G. (1998a). Successful school improvement. Buckingham: Open

University Press.

Fullan, M.G.. (1998b). What’s worth fighting for in the principalship: Strategies

for taking change in the elementary school principalship. Toronto: Ontario

Public school Teachers‟ Federation.

5.3. Apabila sumber rujukan berupa buku terjemahan ditulis mengikuti urutan: nama

penulis asli. tahun buku terjemahan. judul buku terjemahan. volume (jika ada).

Edisi (jika ada). terjemahan. kota penerbit: nama penerbit (Judul buku di cetak

miring).

Contoh:

Robinson, T. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi 6. Terjemahan K. Padmawinata.

Bandung: ITB Press

12 | P a g e

Steel, R.G.D. & Torrie, J.H. 1991. Prinsip dan prosedur statistika: Suatu

pendekatan biometrik. Terjemahan B. Sumantri. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

5.4. Apabila sumber rujukan berupa artikel dalam buku kumpulan artikel ditulis

mengikuti urutan: nama penulis artikel. tahun. judul artikel. judul buku. Volume

(jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak

miring).

Contoh:

Ancok, D. 1999. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Metode penelitian

survey. Hlm. 55-70. Jakarta: LP3ES

Linz, J. & Stephan, A. 2001. Some thought on decentralization, devolution and

the many varieties of federal arrangements. Crafting Indonesian

Democracy, hal.:230-250. Bandung: Penerbit Mizan

5.5. Rujukan dari Buku yang ada Editornya. Cara penulisannya seperti menulis

rujukan dari buku ditambah dengan (Ed.) jika ada satu editor, dan (Eds.) jika ada

lebih dari satu editor.

Contoh:

Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual education: Teaching

English as a second language. New York: Praeger.

Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang

bahasa dan sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

5.6. Rujukan dari Karya dalam Buku Kumpulan Karya (ada Editornya) cara

penulisannya mengikuti urutan sebagai berikut: nama penulis karya atau artikel.

tahun. judul artikel. Nama editor. judul buku ditambah nomor halaman. Volume

13 | P a g e

(jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak

miring).

Contoh:

Duffy, T. & Jonassen, D.H. 1992. Constructivism: New implications for

instructional technology. Dalam T.M. Duffy & D.H. Jonassen (Eds.).

Constructivism and the technology of instruction: A conversation. Hlm. 1-

16. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associate.

5.7. Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam prosiding ditulis mengikuti urutan

nama penulis. tahun. judul naskah seminar. judul prosiding. tempat

penyelenggaraan seminar. waktu penyelenggaraan (Judul artikel dicetak miring).

Contoh:

Hendrisman Rahim. 2011. The potential partnership of micro insurance and micro

finance. Proceeding of International Conference Credit Union. Pontianak

16 – 20 May 2011

5.8. Apabila sumber pustaka berupa karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (misal:

skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian), ditulis mengikuti urutan: nama

penulis. tahun. judul laporan penelitian. nama proyek penelitian. kota penerbit:

instansi penerbit/lembaga (Judul laporan dicetak miring).

Contoh:

Sugema, L.M. 2000. Determinasi factor kesuksesan usaha kecil di Indonesia.

Disertasi. Bogor: ProgramPascasarjana Institut Pertanian Bogor

Aritonang, M.W. 2004. Karakteristik Usaha Kecil Menengah. Skripsi. Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

14 | P a g e

5.9. Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam surat kabar/majalah umum,

ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. nama surat

kabar/majalah. kota, tanggal terbit dan halaman (Judul artikel dicetak miring).

Contoh:

Syamsuddin, A. 2008. Penemuan hukum asuransi? Kompas. Jakarta. 4 Januari.

Hlm.16

Kukuh, A. 2008. Analisis pendidikan di Indonesia. Suara Merdeka. Semarang 5

Maret. Hlm. 4

5.10. Apabila sumber pustaka berupa artikel jurnal online, ditulis dengan urutan:

nama penulis. tahun. judul artikel. nama jurnal. volume(nomor): halaman

(Nama jurnal dicetak miring).

Contoh:

Ernada, S.E. 2005. Challenges to the modern concept of human rights. Journal

Sosial-Politika. 6(11): 1-12

Halek, Martin and Eisenhauer. 2001. Demography of risk aversion. Journal of

Risk and Insurance. 68 (1): 1-24

5.11. Apabila sumber pustaka berupa artikel online (internet) tanpa tempat terbit dan

penerbit, ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. Diunduh

dialamat website tanggal (Judul artikel dicetak miring).

Contoh:

Hilson . 2008 Understanding Risk Attitude. Diunduh di http://www.risk-

attitude.com/hilson-hchapter1.pdf tanggal 1 April 2010

Levy, M. 2000. Environmental scarcity and violent conflict: a debate. Diunduh

di

15 | P a g e

http://wwics.si.edu/organiza/affil/WWICS/PROGRAMS/DIS/ECS/repor

t2/debate.htm tanggal 4 Juli 2002

5.12. Rujukan dari Karya dalam Jurnal dari CD-ROM ditulis mengikuti urutan: nama

penulis. Tahun. Judul. Nama CD ROM. Vol: halaman (CD ROM: nama CD

Rom)

Contoh:

Krashen, S., Long, M. & Scarcella,R. (2000). Business Risk Management.

ESRC Quarterly. 13: 573-82 (CD ROM: ESRC Quaarterly-Digital,

2000).

5.13. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau

Lokakarya. Cara penilisannya mengikuti: nama penulis. Tanggal bulan tahun.

Judul tulisan. Keterangan makalah disajikan dalam kegiatan apa di mana.

Contoh:

Kasir Iskandar. 18 Mei 2011. Asuransi Kesehatan. Makalah disajikan dalam

Lokakarya Social microfinance and community development.