panduan kolintang

20
KOLINTANG Petrus Kaseke BUKU PANDUAN KOLINTANG http://www.kolintang.co.id email: [email protected] hp 08161940360

Upload: wahidkarya

Post on 25-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Buku Panduan Kolintang

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Kolintang

KOLINTANG Petrus Kaseke

BUKU PANDUAN KOLINTANG

http://www.kolintang.co.id email: [email protected] hp 08161940360

Page 2: Panduan Kolintang

DEFINISI KOLINTANG:

Kolintang merupakan alat musik perkusi yang berasal dari Minahasa (Sulawesi Utara) ,dan termasuk dalam kelompok perkusi bernada (pitched percussion).

Sebagai alat musik idiophonic , sumber bunyi kolintang berasal dari wilahannya (bar) yang bergetar apabila dipukul.

Wilahan(bar) kolintang terbuat dari kayu yang dikategorikan dalam kelompok kayu lunak.Kayu yang biasa dipakai untuk wilahan antara lain :-Kayu telur (Alstonia sp)-Kayu wenuang (Octomeles Sumatrana Miq)-Kayu cempaka (Elmerrillia Tsiampaca)-Kayu waru (Hibiscus Tiliaceus)

Karakteristik kayu wilahan tersebut diatas, rata rata mirip yaitu: ringan,padat dan berserat lurus serta menghasilkan bunyi yang nyaring apabila dipukul.

Untuk peti resonatornya digunakan kayu yang lebih keras seperti:-Kayu Jati (Tectona Grandis)-Kayu Mahoni (Swietenia Macrophylla)

Pertimbangan pemilihan jenis peti resonator yang dipakai bukan hanya karena faktor bunyi yang dihasilkan,tetapi dipengaruhi juga oleh faktor faktor lain seperti:penampilan,keawetan dan budget yang tersedia,meskipun ada yang berpendapat suara bas dari resonator kayu jati lebih mantap bunyinya.

Ditinjau dari asal katanya, Kolintang berasal dari bunyi : Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada tengah).

Dahulu dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang dinyatakan dengan ungkapan "Maimo Kumolintang" artinya "Mari kita ber Tong Ting Tang" dan dari kebiasaan itulah muncul nama "KOLINTANG” untuk alat yang digunakan bermain musik.

Page 3: Panduan Kolintang

PERKEMBANGAN KOLINTANG :

Pada mulanya kolintang hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakkan berjejer diatas kedua kaki pemainnya dengan posisi duduk di tanah, dengan kedua kaki terbujur lurus kedepan. Dengan berjalannya waktu kedua kaki pemain diganti dengan dua batang pisang, atau kadang-kadang diganti dengan tali seperti arumba dari Jawa Barat. Sedangkan penggunaan peti resonator dimulai sejak Pangeran Diponegoro berada di Minahasa (th.1830). Pada saat itu, konon peralatan gamelan dan gambang ikut dibawa oleh rombongannya.

Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat Minahasa, seperti dalam upacara-upacara ritual sehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur. Itulah sebabnya dengan masuknya agama kristen di Minahasa, eksistensi kolintang demikian terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama ± 100th.

Sesudah Perang Dunia II, barulah kolintang muncul kembali yang dipelopori oleh Nelwan Katuuk (seorang yang menyusun nada kolintang menurut tangga nada diatonis). Pada mulanya kolintang hanya terdiri dari satu instrument melody dengan susunan nada diatonis, dengan jarak nada( scale range) 2 oktaf, yang dikolaborasikan dengan alat musik berjenis "string" seperti gitar, ukulele dan stringbas.

Pada tahun 1952,Petrus kaseke ,kelahiran Ratahan Minahasa selatan,yang pada saat itu berumur 10 tahun belajar membuat kolintang secara otodidak, tanpa sampel awal (prototype) kolintang ,melainkan hanya berdasarkan informasi lisan dari orang orang yang sudah tua dan mendengarkan permainan Nelwan Katuuk dari Minahasa utara lewat siaran radio RRI Minahasa.

Ketertarikan terhadap alat musik kolintang ,membuat Petrus Kaseke mengembangkan alat musik tersebut,mulai dari usaha memperlebar jarak nada (scale range),meningkatkan kualitas suara dengan mencoba berbagai macam kayu,memodifikasi peti resonator,maupun memperbaiki bentuk penampilannya.

Pada tahun 1964 ,setelah merantau untuk melanjutkan kuliah ke Yogyakarta dan bermukim di Salatiga Jawa Tengah,Petrus Kaseke mulai memproduksi kolintang untuk tujuan komersil.

Saat ini kolintang sudah dapat membentuk orkes tersendiri tanpa harus berkolaborasi dengan alat musik lain , karena kemampuannya mencapai jarak nada(scale range) 6 oktaf full chromatis dari nada A0 sampai dengan A6 (kumulatif nada instrument instrument kolintang mulai dari Kolintang melody sampai bass ).

Page 4: Panduan Kolintang

Gambar dibawah ini menunjukkan perbandingan jarak nada (scale range) kolintang dengan alat musik lain (piano dan marimba).

Catatan:

-Type Concert Melody KM-4000 ( Kolintang Melody 4 oktaf) di buat untuk tujuan berkolaborasi dengan alat musik lain,dan selain itu dapat dipakai untuk belajar menggunakan pemukul 4 mallets,untuk memudahkan beradaptasi dengan instrument Marimba.-Kolintang Bass sering dijual per unit instrument (bukan per set) untuk melengkapi instrument Bas pada orkes musik angklung sebagai alternatif pengganti stringbas guitar.-Sekarang sedang dalam tahap pengembangan agar kolintang dapat mencapai nada tinggi C7 menyamai nada tinggi Marimba.

Page 5: Panduan Kolintang

PEMBAGIAN INSTRUMENT :

Pembagian insrument dapat di jelaskan dengan diagram dibawah ini

Catatan:

-Tabel di atas sudah mengikuti standarisasi hasil konvensi Tondano tahun 2011,yang bertepatan dengan event kolintang di catat dalam Guiness of Record.

Page 6: Panduan Kolintang

Tabel penamaan masing masing instrument

Komposisi instrument pada orkes kolintang

Kolintang 5 pemain : 1 bh melody 1 +1 bh Alto+1bh Tenor+1 bh Cello +bas1&2Kolintang 7 pemain : 2 bh melody 1 +2 bh Alto+1 bh Tenor+1 bh Cello +bas1&2Kolintang 9 pemain : 2 bh melody 1 +3 bh Alto+2 bh Tenor+1 bh Cello +bas1&2

Catatan: Kolintang 7 pemain merupakan set standard lomba orkes kolintang yang di syaratkan dalam perlombaan perlombaan kolintang di Indonesia.

Page 7: Panduan Kolintang

Fungsi masing masing instrument dalam Orkes Kolintang

MELODY

Berfungsi sebagai pembawa lagu, dapat disamakan dengan melody gitar, biola, xylophone, atau vibraphone. Pada umumnya pemain melody menggunakan dua atau tiga pemukul, maka salah satu pemukul memainkan lagu (suara satu),pemukul lainnya memainkan kombinasinya, serupa dengan orang menyanyi duet atau trio . Bila dalam satu set terdapat dua buah melody, maka dapat digunakan bersama agar suaranya lebih kuat. Dengan begitu dapat mengimbangi suara kolintang pengiring (terutama untuk set 9 pemain) atau bisa juga melody tersebut dimainkan dengan cara memukul nada yang sama tetapi dengan oktaf yang berbeda. Alternatif lain salah satu melody memainkan pokok lagu, dan melody yang lain memainkan nada nada improvisasi.Untuk memainkan nada panjang(legato)karena karakteristik dengung nada kolintang agak pendek, maka pada nada yang dinginkan; harus ditahan dengan cara menggetarkan pemukulnya( roll).

Page 8: Panduan Kolintang

CELLO

Kolintang Cello dapat dipakai untuk memainkan bermacam macam fungsi instrument ,tergantung dari lagu dan kecakapan pemainnya.Antara lain sebagai berikut:-memainkan fungsi bass dan treble ,di analogikan seperti pemain Piano,dimana tangan kanan pemain Piano memainkan lagu pokok,dan tangan kiri mengiringi lagu yang dimainkan tangan kanan.Dalam hal ini tangan kanan digantikan oleh Kolintang melody dan tangan kiri digantikan oleh Kolintang Cello,dimana nada bassnya dimainkan oleh pemukul tangan kiri Cello(sticks no1) dan treblenya dimainkan oleh sepasang pemukul di tangan kanan pemain Cello.(sticks no 2 dan 3)

- Memainkan fungsi Contra Bas(Cello) pada orkes keroncong.Hal ini akan lebih lincah apabila dimainkan dengan menggunakan dua pemukul , sementara fungsi treblenya (cuk) diwakili oleh pemain kolintang Tenor atau Alto.

-Memainkan fungsi drum atau taganing (Gondang Tapanuli),terutama untuk lagu lagu yang menonjolkan efek ritmis nya . Diperlukan kecakapan khusus untuk memfungsikan cello sebagai unpitched percussion ,terutama untuk “mengaburkan” nada nada yang dihasilkan Kolintang Cello.

Page 9: Panduan Kolintang

TENOR

Page 10: Panduan Kolintang

Tenor I dan Tenor II ,hanya memiliki sedikit perbedaan yaitu pada jarak nadanya (scale range),tetapi mempunyai fungsi yang sama sebagai penghasil suara treble rendah.Bagi pemain pemain yang terbiasa dengan sistim tone guitar lebih menyukai menggunakan Tenor II karena nada terendahnya dimulai dari nada E ,sama dengan nada terendah senar guitar.Untuk pemain yang mahir bahkan tidak perlu melihat notasi yang tertera di wilahan kolintang karena mereka sudah hafal dengan posisi nadanya.

ALTO

Page 11: Panduan Kolintang

Alto I dan Alto II ,juga hanya memiliki perbedaan sedikit di jarak nada (range),tetapi mempunyai fungsi yang sama sebagai penghasil suara treble sedang.Alto I dan Alto II dapat melengkapi fungsi Tenor merepresentasikan fungsi pengiring Guitar,gabungan 3 pemukul Tenor dengan 3 pemukul Alto dapat di analogikan sebagai 6 senar Guitar.

Alto II dengan jarak nada (range) E3-E5 , juga dapat merepresentasikan alat musik Banjo,sebagian pemain kolintang menggunakan 2 pasang pemukul di tangan kanan dan kiri,untuk menyamakan dengan 4 senar Banjo.

Alto III dengan jarak nada (range) E4-E6,merepresentasikan fungsi Ukulele,membunyikan nada nada tinggi,yang pada orkes keroncong disebut “cuk”.

Alto III dapat pula berfungsi sebagai “cimbal” karena nadanya yang tinggi.Hal yang patut diperhatikan adalah supaya memainkan Alto III tidak terlalu keras sehingga mengaburkan fungsi lagu pada Kolintang Melody.

Baik Alto maupun Tenor meskipun susunan wilahannya 1 baris /tidak bertingkat seperti kolintang melody,tetapi dapat juga memainkan fungsi melody (lagu),hal ini tergantung dari kebiasaan pemain tersebut.Sebagai contoh pemain pemain Arumba,lebih familiar dengan menggunakan Kolintang Alto atau Tenor untuk memainkan melody sebuah lagu,dari pada mereka menggunakan Kolintang Melody,karena kebiasaan mereka dalam memainkan melody Arumba yang tidak bertingkat.

Page 12: Panduan Kolintang

BASS

Pencapaian prestasi pengembangan alat musik kolintang yang paling membanggakan adalah pada saat menciptakan Kolintang Bass.

Melalui masa Trial & Error yang cukup panjang ,menghabiskan banyak kayu wilahan ,bongkar pasang peti resonansi berulang- ulang sampai akhirnya didapat formula Kolintang Bass yang menghasilkan suara rendah dan bulat.

Kolintang Bass merupakan salah satu alat musik perkusi akustik bernada rendah yang terbaik di dunia . Cara memainkannya sama seperti memainkan alat musik Bass pada umumnya,seperti Bass Guitar atau Stringbass.

Untuk menutupi kekosongan bunyi karena jarak nadanya terpaut yang jauh dengan instrument Kolintang lainnya,sering pemain Bass Kolintang memukul dua nada secara simultan dengan rentang nada 1 oktaf.

Ada juga pemain Bass Kolintang yang bereksperimen dengan memainkan Bass dengan suara yang di redam dengan menekan wilahannya.

Hal yang perlu diperhatikan adalah penempatan Bass II yang kadang harus disesuaikan dengan kondisi ruangan supaya menghasilkan suara yang prima.

Page 13: Panduan Kolintang

SUSUNAN PENEMPATAN ALAT UNTUK PERFORMANCE (STANDARD LOMBA)

Melody - posisi di depan tengah

Bass - posisi di belakang (pada sisi tangan kiri pemain melody)

Cello - posisi di belakang (pada sisi tangan kanan pemain melody)

Posisi instrument yang lain, tergantung lebar panggung (dapat membentuk 2 atau 3 baris) dengan memperhatikan pula keseimbangan penempatan Tenor dan Alto.

Notasi Kolintang

Pada wilahan (bar tone) bagian atas tertera notasi penunjuk nada wilahan tersebut,biasanya mengunakan warna merah dengan notasi angka 1,1#,2,2#,3,4,4#,5,5#,6,6#,7 dan seterusnya.Susunan notasi diatas berlaku untuk instrument Kolintang Bas,Cello,Alto dan Tenor,sedangkan pada kolintang melody wilahannya terdiri dari dua susun yaitu :-susunan wilahan bawah terdiri dari nada nada natural 1,2,3,4,5,6,7 dan seterusnya .-susunan atas terdiri dari nada nada setengah (accidental tone) 1#,2#,4#,5#,6# dan seterusnya, menyerupai susunan tuts hitam piano.

Notasi angka tersebut merefleksikan nada nada dalam scala chromatic yaitu:

1 = c1# = c#2 = d2# = d#3 = e4 = f4# = f#5 = g5# = g#6 = a6# = a#7 = b

catatan: untuk memudahkan penulisan ,tanda ‘ #’ di atas wilahan di ganti slash “/”.

Page 14: Panduan Kolintang

CHORD KOLINTANG

Untuk membentuk Chord , wilahan wilahan dalam instrument kolintang yang harus dibunyikan secara simultan sebagai berikut:

Chord 3 nada :

C = 1 3 5 Cm = 1 2# 5

D = 2 4# 6 Dm = 2 4 6

E = 3 5# 7 Em = 3 5 7

F = 4 6 1 Fm = 4 5# 1

G = 5 7 2 Gm = 5 6# 2

A = 6 1# 3 Am = 6 1 3

B = 7 2# 4# Bm = 7 2 4#

Chord 4 nada , 5 nada dan diatasnya :

C 7 = 1 3 5 6# Cm 7 = 1 2# 5 6#

Cdim = 1 2# 4# 6

C9 = 1 3 5 6# 2’

C11 = 1 3 5 6# 2’ 4’

Untuk chord 4 nada atau lebih biasanya dimainkan oleh 2 atau 3 instrument,sebagai contoh untuk membentuk chord C7 instrument tenor membunyikan nada 1 3 6# dan instrument Alto membunyikan nada 5 6# 1’

Page 15: Panduan Kolintang

STICK (PEMUKUL) KOLINTANG

Jenis stick (pemukul) kolintang bermacam macam menyesuaikan dengan instrument yang akan digunakan.Untuk instrument bernada tinggi biasanya menggunakan stick yang permukaannya keras,contohnya stick Kolintang melody tanpa menggunakan pelapis karet pada kepalanya.Semakin rendah nada wilahan yang akan dipukul,semakinmembutuhkan stick yang empuk dengan lapisan karet yang tebal pada kepala sticknya.Lapisan karet yang paling tebal digunakan pada stick Kolintang Bass.

Dalam satu instrument Kolintang dapat menggunakan stick dengan ketebalan karet yang berbeda beda.Stick no 1 digunakan pada wilahan (bar tone) rendah sedangkan stick no 3 digunakan pada sisi wilahan (bar tone) yang lebih tinggi.

Stick yang disertakan dalam paket penjualan 1 set kolintang.

Page 16: Panduan Kolintang

CARA MENGGUNAKAN STICK:

Cara memukul wilahan baik menggunakan 2 stick atau pun 3 stick harus memperhatikan sudut pukul tertentu ,supaya menghasilkan suara yang diinginkan.Pukulan dengan kelenturan pergelangan tangan (wrist stroke)banyak dipakai untuk instrument yang menggunakan stick kecil(Melody,Alto dan tenor),sedangkan pukulan dengan ayunan lengan (arm stroke) dipakai untuk instrument dengan pemukul besar (Bass).Selain memperhatikan sudut pukul,perlu juga menggunakan perasaan ,agar dapat memukul keras tetapi tidak membuat wilahan terlontar keluar dan memukul lembut tetapi bisa terdengar.

Cara memegang Pemukul Kolintang,yang menggunakan 3 stick sebagai berikut:

No. 1 Selalu di tangan kiri

No. 2 Di tangan kanan (antara ibu jari dengan telunjuk)

No. 3 Di tangan kanan (antara jari tengah dengan jari manis) – agar pemukul no.2 dapat digerakkan dengan bebas mendekat dan menjauh dari no.3, sesuai dengan accord yang diinginkan.

Cara memegang Stick no 2 dan no 3,lebih menyerupai cara memegang mallet metode Steven grip (hanya serupa tetapi tidak sama,karena ukuran stcik Kolintang berbeda dengan mallet marimba).

Variasi variasi dalam cara memegang stick masih dimungkinkan karena hal ini bukan sesuatu yang baku,ada pemain kolintang yang memegang 2 pasang stick ditangan kanan dan tangan kiri seperti cara orang memegang kipas dan dapat menggunakan dengan lincah.

Hal yang perlu diperhatikan ,jangan memakai stick yang dikhususkan untuk dipegang 1 tangan untuk dipakai sebagai pasangan stick lain dalam satu tangan,karena akan menyebabkan cedera karena terlalu berat untuk dipakai sepasang.

PENUTUP:

Kolintang adalah musik yang masih terus berkembang ,baik dari segi instrumentnya yang terus dikembangkan ,maupun dari segi permainannya.

Dengan adanya koneksi online keseluruh dunia , maka dengan mudah pemain kolintang belajar dan meng adaptasi cara bermain perkusi yang sejenis dengan kolintang.

Page 17: Panduan Kolintang

Layanan internet antara lain situs youtube.com sudah menambah wawasan orang orang di seluruh dunia termasuk juga mempengaruhi cara bermain kolintang yang tradisionil dengan berdiri kaku hanya menggerakan lengan dan tangan ,menjadi permainan yang dinamis dan menggabungkan dengan gerakan gerakan tubuh secara atraktif.

Sekarang pandangan sudah berubah dari kolintang sebagai alat musik tradisionil ,menjadi kolintang sebagai alat musik popular yang diterima oleh generasi muda .

Jakarta , 17 Februari 2013

PETRUS KASEKE