panduan asesmen pasien new. 30.07.15
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
1/43
PANDUAN ASESMEN PASIEN
RSUD dr. MOHAMAD
SOEWANDHIE
SURABAYA
2015
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
2/43
BAB I
DEFINISI
1. Asesmen Pasienadalah tahapan dari proses dimana dokter,
perawat, dietisien mengevaluasi data pasien baik subyektif maupun
obyektif untuk membuat keputusan terkait :
a.Status kesehatan pasien
b.Kebutuhan perawatan
c.Intervensid.Evaluasi
2. Asesmen AwalPasien Rawat Inapadalah tahap awal dari proses
dimana dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24
jam pertama sejak pasien masuk rawat inap atau bisa lebih cepat
tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekam medis
3. Asesmen Awal Pasien Rawat Jalanadalah tahap awal dari proses
dimana dokter mengevaluasi data pasien baru rawat jalan4. Asesmen Ulang Pasienadalah tahap lanjut dari proses dimana
dokter, perawat, dietisien mengevaluasi ulang data pasien setiap
terjadi perubahan yang signifikan atas kondisi klinisnya.
5. Asesemen Individualadalah isi minimal dari asesmen yang
ditentukan oleh departemen / KSM terkait.
6. Rekam Medisadalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan danpelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
7. DPJPadalah seorang dokter / dokter gigi yang bertanggung jawab
atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien. DPJP juga
bertanggung jawab terhadap kelengkapan, kejelasan dan kebenaran
serta ketepatan waktu pengembalian dari rekam medis pasien
tersebut
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
3/43
8. Case Manageradalah perawat yang bertanggung jawab terhadap
asuhan keperawatan atas setiap pasien. Tujuannya untuk menjamin
mutu asuhan keperawatan dari pasien tersebut.
9. Keperawatan adalah seluruh rangkaian proses asuhan
keperawatan & kebidanan yang diberikan kepada pasien yangberkesinambungan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat
kesehatan yang optimal
10. Dietisien adalah seorang profesional medis yang
mengkhususkan diri dalam dietetika, studitentang gizi dan
penggunaan diet khusus untuk mencegah dan mengobati penyakit.
BAB IIRUANG LINGKUP
http://kamuskesehatan.com/arti/studi/http://kamuskesehatan.com/arti/studi/ -
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
4/43
1.Ketegori Asesmen Pasien
a.Asesmen Medis
b.Asesmen Keperawatan
c.Asesmen GiziKomponen utama dari proses pelayanan pasien rawat inap dan rawat
jalan adalah asesmen pasien untuk memperoleh informasi terkait
status medis pasien. Khusus pasien rawat inap, asesmen pasien
terkait status kesehatan, intervensi, kebutuhan keperawatan, dan
gizi. Untuk dapat berhasil memberikan terapi / asuhan yang
berorientasi kepada pasien, dalam prakteknya, dokter, perawat dan
dietisien harus memiliki pengetahuan dan keahlian dalammelakukan asesmen pasien. Asesmen pasien diperoleh dari pasien
dan sumber-sumber lain (misalnya: profil terapi obat, rekam medis,
dan lain-lain). Asesmen pasien dibutuhkan dalam membuat
keputusan-keputusan terkait: (a) status kesehatan pasien; (b)
kebutuhan dan permasalahan keperawatan; (c) intervensi guna
memecahkan permasalahan kesehatan yang sudah teridentifikasi
atau juga mencegah permasalahan yang bisa timbul dimasa
mendatang; serta (d) tindak lanjut untuk memastikan hasil-hasil
yang diharapkan pasien terpenuhi.
Proses asuhan kepada pasien saling berhubungan/ terjadi
kolaborasi antara dokter, perawat dan gizi. Sulit untuk dimengerti
bahwa dokter dapat menyembuhkan pasien tanpa bantuan asuhan
keperawatan dan terapi gizi.
ASESMEN
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
5/43
Dalam asesmen, pasien dan keluarga harus diikutsertakan dalam
seluruh proses, agar asuhan kepada pasian menjadi optimal. Pada
saat evaluasi, bila terjadi perubahan yang signifikan terhadap
kondisi klinis pasien, maka harus segera dilakukan asesmen ulang.
Bagian akhir dari asesmen adalah melakukan evaluasi, umumnya
disebut monitoring yang menjelaskan faktor-faktor yang akan
menentukan pencapaian hasil-hasil nyata yang diharapkan pasien.
2.Alur Masuk Rawat Inap
MENGEMBANGKAN
MELAKUKAN ASESMEN ULANG BILA TERJADI
Mulai
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
6/43
Pasien
Tandatangani persetujuan perawatan dalam RM
DietisienMengasesmen
Status Gizi
DPJPMengasesmen awal medis :
Anamnesis &pemeriksaan fsik
Diagnosis kerja
Pemeriksaan penunjang
eperawatanMengasesmen awal prwt! :
elu"an utama en#amanan$akti%itas$pr
oteksi
Pola makan & eliminasi
Respon emosi &kognisi
Perlu terapi gizi'
DPJP
Menulis Resep $ alkes dalam
lem(ar RP)
Asesmen e(utu"an
Ro"ani
Asesmen Risiko Jatu"
-a
ApotekerMen#iapkan o(at $
eperawatanAsu"an eperawatan! :
Data k"usus$.okus
Masala"$d/
keperawatan Tgl $ jam inter%ensi
Dietisienola(orasiPem(erian
DPJPMelakukan terapi sesuai PP
DPJP$ eperawatan $DietisienMengasesmen ulang medis $ keperawatan$gizi
)(ser%asi tanda %ital1n#eri & keluaran2airan "arian
Perkem(angan terintegrasi
DPJP & eperawatanMeren2anakan pemulangan
DPJP$eperawatan$Apoteker$DietisienisMem(erikan edukasi kepada pasien $
DPJPMeminta persetujuan
masuk 304 $ 504
Perlu 304 $ 504' -a
Tida
DPJP
Melakukan penanganan
lanjutan
Prosedur304 $ 504
7elu Sem(u" ' Meningg DPJPMenulis se(a(
-a
Selesai
DPJP
Mengisi 6orm resume medis
Mem(uat surat rujuk (alik $
Prosedur
kamar jenaza"
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
7/43
3.Alur Masuk Rawat Jalan
1.
2.
3.
4.Asesmen Ulang
Asesmen ulang didokumentasikan pada lembar SOAP (Subjektif,
Objektif , Asesmen, Planning). Bagian subyektif ( S ) : berisi
informasi tentang pasien yang meliputi informasi yang diberikan
oleh pasien, anggota keluarga, orang lain yang penting, atau yang
merawat. Jenis informasi dalam bagian ini meliputi:
Mulai
PasienMasuk
eperawatan
Memeriksa kelengkapan administrasi
Mengentri data p/ ke di%isi #ang
DPJP
Asesmen medis :Anamnesis &
Pemeriksaan fsik
Prosedur
Penunjang
Prosedur
Tindakan$
)ne Da# 0are Perlu Penunjang' DPJPMenulis surat dan
entri work order
#a
tida
Perlu Tindakan'#a
tida
Perlu MRS'
tidak
a
DPJP
Menulis
resep $ surat
kontrol $
asus 7eda"' DPJPMenulis surat
#a
Prosedur
Penda.taran
di Sentral
DPJP 7eda"Menulis permintaan MRS
Mengentri a2ara op ke Sekt SM +on line,
Selesai
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
8/43
a.Keluhan/gejala-gejala atau alasan utama pasien datang
ke rumah sakit, menggunakan kata-katanya sendiri
(keluhan utama).
b.Riwayat penyakit saat ini yang berkenaan dengan gejala-
gejala (riwayat penyakit saat ini).
c.Riwayat penyakit dahulu (pada masa lampau).
d.Riwayat pengobatan, termasuk kepatuhan dan efek
samping (dari pasien, bukan dari profil obat yang
terkomputerisasi).
e.Alergi.
f.Riwayat sosial dan/atau keluarga.
g.Tinjauan/ulasan sistem organ
a.Bagian objektif ( O ) : berisi informasi tentang pemeriksaan
fisik, tes tes diagnostik dan laboratorium dan terapi obat
b.Bagian asesmen ( A ) menilai kondisi pasien untuk diterapi.
c.Bagian plan ( P ) berisi rencana pemeriksaan tambahan yang
dibutuhkan, rencana terapi yang akan diberikan dan rencana
pemantauan khusus yang akan dilakukan untuk menili
perkembangan kondisi pasien.
Dengan format dokumentasi yang sistematik, konsisten dan
seragam tersebut maka lembar SOAP akan menjadikan rencana
berbagai asuhan pasien menjadi lebih efisien. Catatan SOAP
adalah format yang akan digunakan pada keseluruhan tindakan
medik, keperawatan dan gizi dalam rencana terapi / terapeutik
serta asuhan pasien.
5.Pemeriksaan Penunjang
Untuk menegakkandiagnosa terkadang dibutuhkan konfirmasi
pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiodiagnostik.
Semua catatan hasil pemeriksaan penunjang tersebut harus
disimpan dalam rekam medis pasien.
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
9/43
BAB III
TATA LAKSANA
1.Asesmen Medis
DPJP secara menyeluruh dan sistematis mengidentifikasi masalah
kesehatan pasien dengan melakukan :
a.Anamnesis
1)Keluhan utama
2)Riwayat penyakit sekarang
3)Riwayat penyakit dahulu dan terapinya
4)Riwayat Alergi
5)Riwayat penyakit dalam keluarga
6)Riwayat pekerjaan
7)Riwayat tumbuh kembang
b.Pemeriksaan Fisik
1)Generalis
a)Kepala
b)Mata
c)THT Leher
d)Mulut
e)Jantung & pembuluh darah
f)Thoraks, paru paru, payudara
g)Abdomenh)Kulit dan sistem limfatik
i)Tulang belakang dan anggota tubuh
j)Sistem saraf
k)Genitalia, anus dan rebtum
2)Lokalis
a)Inspeksi
b)Palpasi
c)Perkusi
d)AuskultasiLakukan deskripsi terhadap status lokalis
c.Skrining Nyeri
Semua pasien yang masuk ke rawat inap harus dilakukan
skrining nyeri. (lihat Panduan Manajemen Nyeri)
2. Asesmen Keperawatan
a) Asesmen awal keperawatan
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien masuk rawat
inap untuk dilakukan pemeriksaan secara sistematis untukmengidentifikasi masalah keperawatan pada pasien, antara lain :
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
10/43
1) Keluhan utama:
a)Riwayat penyakit sekarang
b)Riwayat penyakit dahulu: DM, HT, jantung, paru, dll
c) Riwayat alergi ya, tidak, penyebab dan reaksi
2) Kenyamanan nyeri:
a)Digunakan Skala 1 10
b)Kualitas terbakar, tajam, tumpul, tertekan, dllc) Waktu hilang timbul, terus menerus, lamanya
d)Lokasi
3) Aktifitas dan istirahat :
a)Bedrest, ambulasi di tempat tidur, ambulasi jalan
b)Ambulasi jalan tidak ada kesulitan ,penurunan
kekuatan otot,sering jatuh
c)Tidur menggunakan 1bantal, 2 bantal, >2 bantal
4) Proteksi :
a)Status mental orientasi baik, disorentasi, gelisah, tidak
respon
b)Resiko jatuh tidak resiko, rendah, tinggi
5)Nutrisi :
a)Tinggi badan ,berat badan, lingkar lengan kiri
b)Status gizi kurang, normal, over weight,obesitas
c)Nafsu makan menurun, baik, meningkat
d)Kondisi berhubungan dengan makan mual, muntah,
anoreksia, disfagia dll6)Eliminasi :
a)BAB
normal,konstipasi/obstipasi,diare,colostomy,iliostomi
b)BAK normal, retensi, hematuri, disuri, inkontinensia dll
7)Respon emosi : Takut, tegang, marah, sedih, menangis,
senang, gelisah
a)Respon kognisi pasien / keluarga: Menginginkan
informasi penyakit, pengobatan, perawatan, diet, biaya,
dll
8)Sistim sosio spiritual:
a)Ketaatan menjalankan ibadah rutin, kadang-kadang.
b)Kondisi rumah lantai 1, lantai 2 dll
c)Luas rumah
3.Asesmen Gizi
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
11/43
Status nutrisi dengan menggunakan kriteria Malnutrition
Screening Tool(MST),yang bertujuan untuk mengidentifikasi
dan menata laksana pasien dewasa yang mengalami gizi buruk,
kurang gizi, atau obesitas.
a.Asesmen Gizi Awal Pasien Dewasa dan pasien ginekologi >14thn
No Pertanyaan Jawaban (Skor)
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB (berat badan) yang tidak diinginkan dalam
6 bulan terakhir?a. Tidak ada penurunan berat badan
Skor 0
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa bau lebih longgar Skor !
". Turun 1#$ kg Skor 1
d. Turun 6#10 kg Skor !
e. Turun 11#1$ kg Skor %
&. Turun ' 1$ kg Skor
!. Apakah asupan makan berkurang karena penurunan na&su makan/kesulitan
menerima makanan?
Tidak
(Skor 0)
a
(Skor 1)TOTAL SKOR
Jika kor ! "# $aien beriiko %a&n'trii# 'b'niA&i Gi*i
Asesmen Gizi lanjut oleh ahli gizi menggunakan kriteria
Asesmen Gizi lanjut
b.Asesmen Gizi Awal Pasien Usia 1 bulan 14 thn, terdiri dari
2 pertanyaan sbb:
SKRININGGI+I (Jika Skor ! "# $aien bereiko %a&n'trii# kon'& Dokter Anak ,an A&i Gi*i)
1. Apakah ada penurunan berat badan dalam 1 (satu) bulan terakhir? Tidak
(Skor 0)
a
(Skor l)
!. Apakah ada salah satu kondisi yang berhubungan dengan asupan makan?
a. *ual Tidak
(Skor 0)
a
(Skor l)
b. *untah Tidak
(Skor 0)
a
(Skor l)
". +a&su makan menurun Tidak
(Skor 0)
a
(Skor l)TOTAL SKOR
Asesmen Gizi lanjut pada pasien anak: menggunakan kriteria
Asesmen Gizi lanjut pada anak usia < 14 tahun
4. Asesmen Individual
a. Asesmen Risiko Jatuh
1)Risiko jatuh pada pasien dewasa:
a)Pencegahan risiko jatuh pasien dewasa:
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
12/43
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
Memastikan tempat tidur/brankard dalam
posisi rendah dan roda terkunci
Menutup pagar tempat tidur/brankard
Orientasikan pasien/penunggu tentang
lingkungan/ruangan Letakkan tanda Kewaspadaan Jatuh pada
panel informasi pasien
Pastikan pasien memiliki stiker warna kuning
penanda risiko tinggi jatuh pada gelang
identifikasi
Lakukan pemasangan fiksasi fisik apabila
diperlukan dengan persetujuan keluarga.
b) Asesmen risiko jatuh pada pasien dewasa menggunakanMorse Fall
Scale(Skala jatuh morse) sebagai berikut:
Faktor risiko Skala Poin Skor
pasien
Riwayat jatuh Ya 25
Tidak 0
Diagnosis sekunder (2diagnosis medis)
Ya 15Tidak 0
Alat bantu Berpegangan pada perabot 30
Berpegangan pada perabot 15
Tidak ada/kursi
roda/perawat/tirah baring
0
Terpasang infuse Ya 20
Tidak 0
Gaya berjalan Terganggu 20
Lemah 10
Normal/tirah baring/imobilisasi 0Status mental Sering lupa akan keterbatasan
yang dimiliki
15
Sadar akan kemampuan diri
sendiri
0
Total
Kategori
Risiko Tinggi = 45
Risiko Rendah = 25-44
Tidak ada Risiko = 0-24
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
13/43
2)Asesmen risiko jatuh pada anak-anak
a) Pencegahan risiko jatuh pasien anak-anak:
Kategori Pasien dengan Risiko Tinggi
Memastikan tempat tidur/brankard dalam
posisi roda terkunci
Pagar sisi tempat tidur/brankard dalam posisi
berdiri/terpasang
Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak
digunakan
Berikan penjelasan kepada orang tua tentang
pencegahan jatuh
Pastikan pasien memiliki stiker penanda risiko
tinggi jatuh pada gelang identifikasi dan tanda
kewaspadaan dan panel informasi pasien.
b)Asesmen risiko jatuh pada pasien anak
menggunakanHumpty Dumptysebagai berikut:
Faktor Risiko Skala PoinSkor
Pasien
Umur
Kurang dari 3 tahun 4
3 tahun 7 tahun 3
7 tahun 13 tahun 2
Lebih 13 tahun 1
Jenis Kelamin
Laki laki 2
Wanita 1
Diagnosa
Neurologi 4
Respiratori, dehidrasi, anemia, anorexia,
syncope3
Perilaku 2
Lain lain 1
Gangguan Kognitif
Keterbatasan daya piker 3
Pelupa, berkurangnya orientasi sekitar 2
Dapat menggunakan daya pikir tanpa
hambatan1
Faktor Lingkungan
Riwayat jatuh atau bayi / balita yang
ditempatkan di tempat tidur4
Pasien yang menggunakan alat bantu/
bayi balita dalam ayunan3
Pasien di tempat tidur standar 2
Area pasien rawat jalan 1
Dalam 24 jam 3
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
14/43
Respon terhadap
pembedahan,
sedasi, dan
anestesi
Dalam 48 jam 2
Lebih dari 48 jam / tidak ada respon 1
Penggunaan obat-
obatan
Penggunaan bersamaan sedative,
barbiturate, anti depresan, diuretik,
narkotik
3
Salah satu dari obat di atas 2Obatan obatan lainnya / tanpa obat 1
TOTAL
Kategori:
Skor:7-11 Risiko Rendah (RR)
12 Risiko Tinggi (RT)
b. Asesmen Nyeri
1)Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating
Scale
Gambar NRS (Numerical Rating Scale)
a)Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak
berusia > 9 tahun yang dapat menggunakan angka
untuk melambangkan intensitas nyeri yang
dirasakannya
b)Instruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas
nyeri yang dirasakan dan dilambangkan dengan angka
antara 0 10
0 = tidak nyeri
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
15/43
1 3 = nyeri ringan (sedikit menganggu aktivitas
sehari-hari).
4 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap
aktivitas sehari-hari).
7 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari).
c)Pada pasien yang tidak dapat menggambarkan
intensitas nyerinya dengan angka, gunakan asesmen
Wong Baker FACESPain Scalesebagai berikut:
d)Perawat menanyakan mengenai faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri kepada pasien.
e)Tanyakan juga mengenai deskripsi nyeri :
Lokasi nyeri Kualitas dan atau pola penjalaran / penyebaran
Onset, durasi, dan faktor pemicu
Riwayat penanganan nyeri sebelumnya dan
efektifitasnya
Efek nyeri terhadap aktivitas sehari-hari
Obat-obatan yang dikonsumsi pasien
f)Pada pasien dalam pengaruh obat anestesi atau dalam
kondisi sedang, asesmen dan penanganan nyeri
dilakukan saat pasien menunjukkan respon berupa
ekspresi tubuh atau verbal akan rasa nyeri.
g)Asesmen ulang nyeri: dilakukan pada pasien yang
dirawat lebih dari beberapa jam dan menunjukkan
adanya rasa nyeri, sebagai berikut:
Asesmen ulang nyeri adalah prosedur menilai ulang
derajat nyeri pada pasien yang bertujuan untuk
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
16/43
mengevaluasi intervensi yang telah dilakukan terkait
penatalaksanaan nyeri yang telah diberikan, dengan
interval waktu sesuai kriteria sebagai berikut :
15 menit setelah intervensi obat injeksi
1 jam setelah intervensi obat oral atau lainnya
1 x / shift bila skor nyeri 1 3
Setiap 3 jam bila skor 4 -6
Setiap 1 jam bila skor nyeri 7 10
Dihentikan bila skor nyeri 0
h)Tatalaksana nyeri:
Berikan analgesik sesuai dengan anjuran dokter
Perawat secara rutin (setiap 4 jam) mengevaluasi
tatalaksana nyeri kepada pasien yang sadar /
bangun
Tatalaksana nyeri diberikan pada intensitas nyeri
4. Asesmen dilakukan 1 jam setelah tatalaksana
nyeri sampai intensitas nyeri 3
Sebisa mungkin, berikan analgesik melalui jalur
yang paling tidak menimbulkan nyeri
Nilai ulang efektifitas pengobatan
Tatalaksana non-farmakologi
Berikanheat / cold pack
Lakukan reposisi, mobilisasi yang dapat
ditoleransi oleh pasien
Latihan relaksasi, seperti tarik napas dalam,
bernapas dengan irama / pola teratur, dan
atau meditasi pernapasan yang
menenangkan
Distraksi / pengalih perhatian
i)Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai:
Faktor psikologis yang dapat menjadi penyebab
nyeri
Menenangkan ketakutan pasien
Tatalaksana nyeri
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
17/43
Anjurkan untuk segera melaporkan kepada petugas
jika merasa nyeri sebelum rasa nyeri tersebut
bertambah parah
c.Asesmen Tahap Terminal
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien mulaimasuk rawat inap di ruangintensive care. Pemeriksaan
akan dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi
masalah keperawatan pada pasien, antara lain :
Pemeriksaan fisik yaitu :
1)Pernafasan:
a)Irama nafas,
b)Suara nafas tambahanc)C, sesak nafas,
d)Batuk, sputum,
e)Alat bantu nafas, mode, sao2
2)Kardiovaskuler:
a)Irama jantung,
b)Akral,
c) pulsasi,
d)Perdarahan,
e)Cvc,f)Tekanan darah nadi, map, suhu,
g)Lain-lain
3)Persyarafan
a)GCS,
b)Kesadaran,
c)ICP,
d)tanda tanda peningkatan TIK,
e)konjungtiva,
f)lain lain.
4)Perkemihan
a)Kebersihan area genetalia,
b)Jumlah cairan masuk,
c)Buang air kecil,
d)Produksi urine
5)Pencernaan
a)Nafsu makan,
b)Ngt,
c)Porsi makan,
d)Minum,e)Mulut,
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
18/43
f)Mual, muntah,
g)Buang air besar,
h)Lain lain
6) Muskuloskeletal/Intergumen
a)Kemampuan pergerakan sendi,
b)Warna kulit,
c)Odema,,d)Dekubitus,
e)Luka,
f)Kontraktur,
g)Fraktur,
h)Jalur infuse,
i) lain lain.
d.Asesmen Pediatrik
Penting untuk melakukan pemeriksaan sistematis karena
anak sering tidak dapat mengungkapkan keluhannya secara
verbal. Amati adanya pergerakan spontan pasien terhadap
area tertentu yang di lindungi. Tahapan asesmen berupa:
1)Keadaan umum:
a)Tingkat kesadaran, kontak mata, perhatian terhadap
lingkungan sekitar
b)Tonus otot: normal, meningkat, menurun/fleksid
c)Respons kepada orang tua/pengasuh: gelisah,
menyenangkan
2)Kepala:
a)Tanda trauma
b)Ubun ubun besar (jika masih terbuka): cekung
atau menonjol
3)Wajah:
a)Pupil: Ukuran, kesimetrisan, refleks cahaya
b)Hidrasi: air mata, kelembaban mukosa mulut
4)Leher: kaku kuduk
5)Dada:
a)Stridor, retraksi sela iga, peningkatan usaha napas
b)Auskultasi: suara napas meningkat/menurun,
simetris kiri dan kanan, ronki, mengi (wheezing);
bunyi jantung: regular, kecepatan, murmur
6)Abdomen: distensi, kaku, nyeri, hematoma
7)Anggota gerak:a)Nadi brakialis
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
19/43
b)Tanda trauma
c)Tonus otot, pergerakan simetris
d)Suhu dan warna kulit,capillary refill
e)Nyeri, gerakan terbatas akibat nyeri
8)Pemeriksaan neurologis
g.Asesmen Kulit dan KelaminTahapan asesmen kulit dan kelamin adalah sebagai berikut:
1)Keluhan Utama
a)Perjalanan penyakit
b)Riwayat obat
c)Riwayat penyakit menular seksual
d)Anamnesa infeksi menular seksual
e)Riwayat penyakit terdahulu
f)Riwayat penyakit keluarga
2)Status Generalisa)Keadaan umum
b)Gizi
c)Lain-lain
3)Lokasi
a)Keterangan gambar
b)Diagnosa banding
4)Status Lokalis
a)Lokasi
b)Effloresensi Pada Kulit
c)Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual
5)Diagnosa Kerja
a)Pemeriksaan Penunjang
b)Diagnosa
6)Pengobatan
a)Topikalb)Sistemik
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
20/43
7)Tindakan
a)Jenis tindakan
h.Asesmen Neurologis
Dilakukan pada pasien dengan cedera kepala atau gangguan
neurologis. Pemeriksaan status neurologi awal digunakan
sebagai dasar untuk memantau kondisi pasien selanjutnya.
Tahapan asesmen berupa:
1)Tanda vital: nilai keadekuatan ventilasi (kedalaman,
kecepatan, keteraturan, usaha napas)
2)Mata: ukuran dan refleks cahaya pupil
3)Pergerakan: apakah keempat ekstermitas bergerak
simetris
4)Sensasi: Nilai adanya sensasi abnormal (curiga cedera
spinal)
5)Status kesadaran menggunakan Glasgow Coma Scale
(GCS): secara akurat menggambarkan fungsi serebri:
Pada anak kecil, GCS sulit dilakukan. Anak yang
kesadaranya baik dapat memfokuskan pandangan mata
dan mengikuti gerakan tangan pemeriksa, merespons
terhadap stimulus yang diberikan, memiliki tonus otot
normal dan tangisan normal
Glasgow Coma Scale Dewasa
Mata Terbuka spontan
Terbuka saat dipanggil /diperintahkan
Terbuka terhadap rangsang nyeriTidak merespons
4
3
21
Verbal Orientasi baik
Disorientasi / bingung
Jawaban tidak sesuai
5
4
3
Suara yang tidak dapat dimengerti (erangan,teriakan)
Tidak merespons
2
1
Pergerakan Mengikuti perintah
Melokalisasi nyeri
Menarik diri (withdraw) dan rangsang nyeri
Fleksi abnormal anggota gerak terhadap rangsang nyeriEkstensi abnormal anggota gerak terhadap rangsang nyeri
6
5
4
3
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
21/43
Tidak merespons 2
1
Total skor : mata + verbal + pergerakan = 3 15
Skor 13 15 = ringan
Skor 9 - 12 = sedang
Skor 3 - 8 = berat
Glasgow Coma Scale Anak
>Usia 2 tahun < usia 2 tahun Skor
Mata Terbuka spontan
Terbuka terhadap suara
Terbuka terhadap rangsangnyeri
Tidak merespons
Terbuka spontan
Terbuka saat di panngil
Terbuka terhadap rangsangnyeri
Tidak merespons
4
3
2
1
Verbal Orientasi baik
Disorientasi / bingung
Jawaban tidak sesuai
Suara yang tidak dapat di
mengerti (erangan , teriakan)
Tidak merespons
Berceloteh
Menangis, gelisah
Menangis terhadap rangsang
nyeri
Merintih, mengerang
Tidak merespons
5
4
3
2
1
Pergerakan Mengikuti perintah
Melokalisasi nyeri
Menarik diri (withdraw) dari
rangsang nyeri
Fleksi abnormal anggota
gerak terhadap rangsangnyeri
Ekstensi abnormal anggota
gerak terhadap rangsang
nyeri
Tidak merespons
Pergerakan normal
Menarik diri (withdraw)
terhadap sentuhan
Menarik diri (withdraw) dari
rangsang nyeri
Fleksi abnormal anggota gerak
terhadap rangsang nyeri
Ekstensi abnormal anggota
gerak terhadap rangsang nyeri
Tidak merespons
6
5
4
3
2
1
Total skor: mata + verbal + pergerakan = 3-15
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
22/43
Skor 13-15 = ringan
Skor 9-12 = sedang
Skor 3-9 = berat
i.Asesmen Rehabilitasi Medik
Tahapan Asesmen adalah sebagai berikut:
1)Data Dasara)Keluhan Utama
b)Riwayat Penyakit
c)Pemeriksaan Fisik
d)Pemeriksaan Neurologis
e)Pemeriksaan Muskoloskeletal
2)Diagnosis
a)Diagnosis Klinis
b)Diagnosis Fungsional
3) Daftar Masalah Kedokteran Fisik&Rehabilitasi
R1 (Mobilisasi)
R2 (ADL)
R3 (Komunikasi)
R4 (Psikologis)
R5 (Sosial Ekonomi)
R6 (Vokasional)R7 (Lain-lain)
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
23/43
a)Status lokal
b)Pemeriksaan penunjang (EMG-NCV, Biofeedback,
Pemeriksaan KFR lain, Laboratorium, Radiologi)
4)Perencanaan
5) Tindak lanjut program kedokteran fisik dan rehabilitasi
j.Perawat anak dan neonates
Penting untuk melakukan pemeriksaan karena anak atau
bayi sering tidak dapat mengungkapkan keluhannya secara
verbal dan amati adanya pergerakan spontan anak atau bayi
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
24/43
terhadap area tertentu yang dilindungi.Tahapan asesmen
keperawatan anak dan neonatus :
1)Identitas meliputi nama, tanggal lahir, jenis kelamin,
tanggal dirawat, tanggal pengkajian dan diagnose
2)Keluhan utama :
a)Riwayat penyakit sekarangb)Riwayat penyakit dahulu
c)Riwayat penyakit keluarga
d)Riwayat imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis dll
e)Riwayat alergi
3)Pertumbuhan dan perkembangan
4)Rasa nyaman Neonatal Infant Paint Scale (NIPS) rentang
0-7 semakin tinggi score semakin nyeri
5)Dampak hospitalisasi (Psikososial): orang tua,anak
tenang, takut, marah, sedih, menangis, gelisah
6)Pemeriksaan fisik :
a)B1
Nafas spontan, RR, jenis dipsnoe, kusmaul, ceyne
stoke dll
Suara nafas bersih, vesikuler, stridor, wheezing,
ronchi dll
Alat bantu oksigen
b)B2
Nadi, tensi, CRT
Irama jantung teratur/tidak teratur, S1/S2
tunggal
Acral hangat, kering, merah, pucat dingin
Conjungtiva anemis ya/tidak
c)B3
Kesadaran composmentis, somnolen, delirium,
apatis, stupor, coma
Istirahat tidur, gangguan tidur banyak siang hari,
lebih banyak malam hari, tidak tidur, tidur terus
Sklera mata icterus, hiperemis
Panca indera tidak ada gangguan/ada
Tingkat kesadaran berespon terhadap nyeri
ya/tidak
Tangisan kuat, lemah, tidak ada, melengking,
merintih
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
25/43
Kepala lingkar kepala, kelainan ada/tidak ada dan
ubun-ubun datar ,cekung /cembung
Pupil bereaksi terhadap cahaya ya/tidak
Gerakan lemah, paralise, aktif
Kejang subtle, tonik klonik
Reflek rooting ada/tidak
d)B4
Kebersihan bersih, kotor, dan secret ada/tidak
Produksi urine, jam,warna jernih, keruh, bau
Gangguan anuri, oliguri, retensi, inkontinensia,
nokturia dll
Alat bantu kateter, cystotomi dll
e)B5
Nafsu makan baik, menurun dan frekuensi
Minum jenisnya dan cara minum menetek, peroral,
sonde lambung, muntah, puasa
Anus ada/tidak
Bab berapa kali perhari, konsistensi, warna, ada
darah/lender
Perut tegang, kembung, nyeri tekan, peristaltic
berapa kali permenit
BB lahir, MRS, saat ini berapa gram, reflek rooting
ada/tidak ada
Kelainan labio schizis, palato schizis, gnato schizis
Lidah lembab kering, kotor, selaput lendir kering,
lesi
f)B6
Pergerakan sendi bebas, terbatas.
Warna kulit pucat, icterus, sianotik,
hiperpigmentasi
Integritas utuh, kering, rash, bullae, pustule,
kemerahan, ptechiae, lesi
Kepala bersih, kotor, bau.Tali pusat kering, basah,
pus, kemerahan, bau
Turgor baik, sedang, jelek
Oedem tidak ada/ada
Kekuatan otot 0, 1, 2, 3, 4, 5
g)Alat genital
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
26/43
Laki-laki testis sudah/belum turun, rugae
jelas/tidak jelas, hipospadi ada/tidak ada
Perempuan labia mayor sudah menutupi labio
minor, labia mayor dan minor sama menonjol
h)Sosial ekonomi
Biaya perawatan sendiri, perusahaan Status anak diharapkan/tidak diharapkan
Kontak mata ya/tidak
Menggendong ya/tidak
k.Perawat jiwa
Penting untuk melakukan pemeriksaan pada pasien dengan
masalah kesehatan jiwa karena kejadian masa lalu yang
sama dengan kejadian saat ini,tetapi mungkin muncul gejala
yang berbeda.Banyak pasien dengan masalah kesehatan jiwa
tidak dapat menceritakan masalahnya bahkan mungkin
menceritakan hal yang berbeda dan kontradiksi.Kemampuan
mereka untuk berperan dalam menyelesaikan masalah juga
bervariasi. Tahapan asesmen keperawatan jiwa :
1) Keluhan utama : Riwayat penyakit sekarang
2) Alasan dirawat : marah-marah, ngomel-ngomel, tidak
mau bicara, menyendiri, tidak mau makan minum, tidak
mau mandi, susah tidur, gelisah, reaksi lepas obat dll.
3) Pernahkah mengalami gangguan jiwa
a) ya/tidak
b)Pengobatan sebelumnya : berhasil/tidak
c)Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa : ada/tidak
d)Trauma sebelumnya : penolakan, tekanan,
kegagalan, konflik, kehilangan dll
4) Psikososial
a)Faktor keluarga: acuh, sabar, keras dll
b)Hubungan social: dominasi, tergantung,menarik diri,
dalam batas normal
c)Konsep diri: kebingungan, harga diri rendah
d)Spiritual: menjalankan/tidak
5) Status Mental
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
27/43
a)Kesan umum:rapi/tidak
b)Kesadaran:berubah, sopor, stupor dll
c)Proses berpikir
Bentuk : nonrealistic/realistic
Arus : inkohern, kohern, aslong, dll
d)Persepsi: waham, ptm, obsesi dll
e)Afek/emosi:datar, tumpul, dangkalf)Psikomotor : meningkat, menurun, dalam batas
normal
g)Kemauan : meningkat/menurun
l.Perawat kritis
Serangkaian proses yang berlangsung saat pasien awal rawat
inap di ruang kritis(ROI, ICU, High care) pemeriksaan akan
dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan pada pasien, antara lain :
Pemeriksaan fisik yaitu :
1)Pernafasan:
a)irama nafas,
b)suara nafas tambahan
c) sesak nafas,
d)batuk, sputum,
e)alat bantu nafas, mode, SaO22)kardiovaskuler
a)irama jantung,
b)akral,
c)pulsasi,
d)perdarahan,
e)CVC,
f)tekanan darah nadi, MAP, suhu,
g)lain lain
3)Persyarafan: .a)GCS,
b)Kesadaran,
c)ICP,
d)tanda tandapeningkatan TIK,
e)konjungtiva,
f)lain lain.
4)Perkemihan :
a)kebersihan area genetalia,b)jumlah cairan masuk,
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
28/43
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
29/43
e)Lama
f)Volume
g)Keluhan saat haid
4) Riwayat Perkawinan
a)Status
b)Berapa kali
c)Umur menikahd)Tahun menikah
e)cerai
5) Riwayat Obstetri
a)Kehamilan keberapa
b)Umur kehamilan
c)Jenis persalinan
d)Penolong
e)BBL
f)Keadaaan anak sekaragg)menyusui
6)Riwayat KB
a)Kapan
b)Jenis
c)Lamanya
7)Riwayat Hamil Ini
ANC yang sudah dilakukan, keluhan serta tindakan apa
yang sudah didapatkan
8)Riwayat Penyakit yang LaluPenyakit apa yang pernah diderita oleh ibu dan
mendukung dengan keadaannya sekarang
9)Riwayat Alergi
Apakah pernah mengalami alergi
10) Riwayat Penyakit Keluarga
Apa saja penyakit yang pernah diderita oleh keluarga yang
berhubungan kasus saat ini yang derita oleh ibu
11)Riwayat Ginekologi
Apakah pernah mengalami gangguan kesehata reproduksi
12)Kebutuhan Biopsikososial
a)Pola makan
b)Pola minum
c)Pola eliminasi
d)Pola istirahat
e)Psikologi
f)Dukungan social
g)spiritual
13) Data Obyektif
a)Pemeriksaan umum
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
30/43
Meliputi pemeriksaan tekanan darah , nadi,
temperature, pernafasan, keadaan umum pada setiap
kasus.Tekanan darah dan nadi harus diukur setiap
seperempat jam pada periode pemulihan sesaat
pascaoperasi. Suhu harus diukur setiap 2 jam
(myles, 2009). Suhu yang melebihi 380C pasca
pembedahan hari ke 2 harus dicari penyebabnya.
Yakinkan pasien bebas demam selama 24 jam
sebelum keluar dari rumah sakit. Jika ada tanda
infeksi atau pasien demam, berikan antibiotika
sampai bebas demam selama 48 jam( sarwono,2008).
b)Pemeriksaan fisik
Dilakukan secara focus sesuai dengan kasus yang
dikerjakan
c)Pemeriksaan kebidanan
Pemeriksaan yang dilakukan pada kasus kebidanan
mulai dari abdomen sampai dengan genetalia
14)Prosedur InvasifAlat yangterpasang saat itu, meliputi : infuse intravena,
central line, dower Catether, selang NGT
15) Kontrol Resiko Infeksi
Apakah mengalami infeksi : MRSA, TB dll dan tindakan
apa yang sudah dilakukan
BAB I-
DOKUMENTASI
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
31/43
Rekam Medis
Mendokumentasikan pemeriksaan pasien merupakan langkah
kritikal dan penting dalam proses asuhan pasien. Hal ini umumnya
dipahami pelaksana praktek kedokteran bahwa jika anda tidak
mendokumentasikannya, anda tidak melakukannya. Dokumentasi
adalah alat komunikasi berharga untuk pertemuan di masa
mendatang dengan pasien tersebut dan dengan tenaga ahli asuhan
kesehatan lainnya. Alasan lain mengapa dokumentasi sangat kritikal
terhadap proses asuhan pasien didaftarkan pada Gambar 1-2. Saat
ini, beberapa metode berbeda digunakan untuk mendokumentasikan
asuhan pasiendan PCP, dan beragam format cetakan dan perangkat
lunak komputer tersedia untuk membantu farmasis dalam proses ini.
Dokumentasi yang baik adalah lebih dari sekedar mengisi formulir;
akan tetapi, harus memfasilitasi asuhan pasien yang baik. Ciri-ciri
yang harus dimiliki suatu dokumentasi agar bermnanfaat untuk
pertemuan dengan pasien meliputi: Informasi tersusun rapi,
terorganisir dan dapat ditemukan dengan cepat
REFERENSI
1.Lucas Country Emergency Medical Services. Tab 600: pre-hospital
patient assessment. Oleh : Toledo; 2010
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
32/43
2.Montana State Hospital Policy and Procedure. Patient assessment
policy; 2009
3.Patient assessment definitions
4.San Mateo Country EMS Agency. Patient assesment, routine medical
care, primary and secondary survey; 2009
5.Danver Paramedic Division. Pre-hospital protocols; 20126.Malnitrition Advisory Group: a Standing Commitees of BAPEN,
Malnutrition Universal Screening Tool (MUST), 2010
7.Sizewise. Understanding fall risk, prevention, and protection, USA:
Kansas
8.Sentara Williamsburg Community Hospital. Pain assesment and
management policy; 2006
9.National Instute of Health warren Grant Magnuson Clinical Center,
Pain intensity instruments: numeric rating scale; 2003
10.Pain management. (diakses tanggal 23 Februari 2012), Diunduh dari:
www.hospitalsoup.com
11.Craig P, Dolan P, Drew K, Pejakovich P, Nursing assesment, plain of
care, and patient education: the foundation of patient care. USA:
HCPro, Inc; 2006
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
33/43
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
34/43
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
35/43
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
36/43
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
37/43
Bab ,
D865*5S5
Semua pasien yang dilayani di rumah sakit harus diidenti&ikasi kebutuhan
pelayanannya melalui proses asesmen yang baku.
-etika pasien diterima di rumah sakit untuk pelayanan/pengobatan raat inap
atau raat alan perlu dilakukan asesmen lengkap untuk menetapkan alasan
kenapa pasien perlu datang berobat di rumah sakit.
Asesmen pasien terdiri atas % proses utama
1. *engumpulkan in&ormasi dan data dari anamnesa pemeriksaan &isikpemeriksaan penunang/pemeriksaan yang lain
!. *elakukan analisis in&ormasi dan data sehingga menghasilkan suatu
diagnosis untuk mengidenti&ikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien%. *embuat ren"ana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang
telah diidenti&ikasi.
roses asesmen pasien yang e&ekti& akan menghasilkan keputusan tentang
pengobatan pasien yang harus dilakukan dan kebutuhan pengobatan
berkelanutan untuk emergensi e&ekti& atau pelayanan teren"ana bahkan
ketika kondisi pasien berubah
roses asemen pasien adalah proses yang terus menerus dan digunakan
pada sebagian besar unit kera raat inap dan raat alan.
Asesmen pasien terdiri dari
1. Asesmen aal# Asesmen yang dilakukan pada aal ketika pasien datang ke rumah
sakit# Tuuan dilakukannya asesmen aal adalah
a. *emahami pelayanan apa yang di"ari pasienb. *emilih enis pelayanan yang terbaik bagi pasien". *enetapkan diagnosis aald. *emahami respon pasien terhadap pengobatan sebelumnya.
!. Asesmen 2lang# Asesmen yang dilakukan pada pasien selama proses pelayanan pada
inter3al tertentu berdasarkan kebutuhan dan ren"ana pelayanan atau
sesuai kebiakan dan prosedur rumah sakit# Asesmen ulang merupakan kun"i untuk memahami apakah keputusan
pelayanan sudah tepat dan e&ekti&
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
38/43
Asesmen pasien dilakukan oleh para pemberi asuhan yaitu dokter peraat .
. petugas gi4i dan petugas lain yang kompeten.
Asesmen medis merupakan asesmen yang dilakukan oleh dokter yang . . . . .
. kompeten sesuai peri4inan undang#undang dan peraturan yang berlaku
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
39/43
BAB II
RUANG LINGKUP
Asesmen asien dilakukan terhadap semua pasien yang dilayani di 5S2 r.
*oh. Soeandhie baik pasien ,7 5aat ,nap dan 5aat 8alan.
Asesmen asien terdiri dari
1. Asesmen *edis yang dilaksanakan oleh dokter umum dokter gigi dokter
spesialis sesuai keenangan klinik dalam surat penugasan kliniknya!. Asesmen keperaatan yang dilaksanakan oleh peraat baik di ,7 5aat
,nap dan 5aat 8alan.
Tahap#tahap pelaksanaan Asesmen asien
1. Asesmen Aal diisi sesuai &ormat yang tersedia!. Asesmen lanutan diisi dalam 9atatan erkembangan asien Terintegrasi
serta &ormat khusus seperti Asesmen :anutan 5esiko Tinggi 8atuh dan
Asesemen asien Terminal (ika diperlukan)
Asesmen Aal terdiri dari1. 5iayat kesehatan/ e3aluasi kondisi medis pasien
!. emeriksaan ;isik
%. Asesmen psikologi/ status emosional pasien (depresi ketakutan
agresi& potensial menyakiti diri sendiri/orang lain)
. Asesmen Sosial ( &aktor agama pekeraan sosial ekonomi)
asien raat alan memuat
a ,dentitas pasienb Tanggal dan aktu"
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
40/43
a ,dentitas pasienb Tanggal dan aktu"
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
41/43
BAB III
TATA LAKSANA
ASES.EN RA/AT JALAN
Asesmen raat alan adalah asesmen medis yang dilakukan terhadap pasien
raat alan.
Asesmen raat alan meliputi
A. *engumpulkan in&ormasi dan data1 Anamnesa
Anamnesa yaitu suatu kegiatan aan"ara antara pasien dan dokter
atau tenaga kesehatan lainnya yang berenang untuk memperoleh
keterangan#keterangan tentang keluhan dan penyakit yang diderita
pasien.Anamnesa dapat dilakukan dengan ! "ara yaitua. Auto anamnesa yaitu anamnesa yang dilakukan langsung kepada
pasien karena pasien mampu melakukan tanya aabb. Allo anamnesa yaitu anamnesa yang dilakukan se"ara tak
langsung karena pasien tak kuasa/ tak mampu melakukan tanya
aab.Allo anamnesa yang berasal dari orang lain seperti keluarga. olisi
penduduk lain dikerakan pada keadaan#keadaan sbb asien dengan penurunan atau perubahan kesadaran
asien bayi anak#anak atau orang sangat tua 2ntuk kon&irmasi auto anamnesis
Anamnesis meliputi
a. -eluhan 2tama
-eluhan 2tama adalah pernyataan dengan bahasa sendiri sebagai
penyebab utama pasien men"ari peraatan di rumah sakit. -eluhan 2tama
yang dinyatakan oleh pasien merupakan dasar utama utk memulai e3aluasi
masalah pasien. Sebaiknya diserta data lamanya keluhan tersebut.
b. 5iayat enyakit Sekarang
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
42/43
-
7/26/2019 Panduan Asesmen Pasien New. 30.07.15
43/43