pandangan gereja tentang hukuman mati

19
GEREJA TENTANG HUKUMAN MATI Fety Christiany (13) Jheremy Peop (18) Kristin Suciadi (21) Levy Parsaulian (23) Maria Olga (25) Peryanto (27) Yohanna Maria (34)

Upload: cristianyedogawa

Post on 07-Aug-2015

65 views

Category:

Spiritual


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

PANDANGAN GEREJA TENTANGHUKUMAN

MATIFety Christiany (13)Jheremy Peop (18)Kristin Suciadi (21)

Levy Parsaulian (23)Maria Olga (25)Peryanto (27)

Yohanna Maria (34)

Page 2: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

PENGERTIAN HUKUMAN MATISuatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan pengadilan (atau tanpa pengadilan) sebagai bentuk hukuman terberat yang dijatuhkan pada seseorang akibat perbuatannya.

Page 3: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

SEJARAH HUKUMAN MATI Hukuman mati resmi diakui bersamaan dengan adanya hukum tertulis, yakni sejak adanya undang-undang Raja Hamurabi di Babilonia pada abad ke-18 Sebelum Masehi.

Saat itu ada ada 25 macam kejahatan yang diancam dengan hukuman mati.

Selanjutnya jenis tindak pidana yang diancam hukuman mati berubah-ubah. Sejak saat itu semakin banyak negara yang mulai menerapkan hukuman mati bagi rakyat yang melakukan kejahatan. Beberapa negara malah menerapkan hukuman mati untuk segala jenis.

Page 4: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

PERKEMBANGAN HUKUMAN MATI Metode eksekusi yang dilakukan setiap negara dari waktu ke waktu semakin berubah. Pada awal berlakunya hukuman mati, diterapkan cara eksekusi yang sangat kejam seperti dikubur hidup-hidup, dibakar hidup-hidup, hukuman pancung, disalib, dirajam atau dilempar baru ramai-ramai atau dengan diinjak gajah. Pada periode ini hukuman mati sangat bervariasi di setiap tempat. Kebanyakan negara melaksanakan eksekusi di depan publik dengan harapan rakyat akan jera. Pada periode ini pelaku kejahatan ringan seperti mencopet atau mencuri pun bisa dihukum mati. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, mulai dilakukan hukuman mati dengan cara yang lebih manusiawi.

 

Page 5: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

CARA PELAKSANAAN HUKUMAN MATI DALAM SEJARAH: 1. Pancung : Hukuman dengan cara potong

kepala.

2. Sengatan Listrik : Hukuman dengan cara duduk di kursi yang kemudian dialiri listrik beraliran tinggi.

3. Hukuman gantung : Hukuman dengan cara digantung di tiang gantungan.

4. Suntik Mati : Hukuman dengan cara disuntik obat yang dapat membunuh.

5. Hukuman tembak : Hukuman dengan cara menembak jantung seseorang.

6. Rajam : Hukuman dengan cara dilempari batu hingga mati.

Page 6: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

JENIS-JENIS HUKUMAN MATI:

1. Suntikan Mematikan

2. Kursi Listrik

3. Ruang Gas Beracun

4. Single Person Shooting

5. Regu Tembak

6. Hukum Gantung

7. Penggal Kepala

8. Pisau Guillotine

9. Hukum Rajam

10. Garrote

Page 7: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

JENIS-JENIS HUKUMAN MATI :

11.Buried Alive

12. Snake Pit

13. The Spanish Tickler

14. Slow Slicing

15. Burning at the Stake

16. Necklacing

17. Execution by Elephant

18. The Five Pains

19. Colombian Necktie

20. Hanged, Drawn, and Quartered

Page 8: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

JENIS-JENIS HUKUMAN MATI:

21. Cement shoes

22. The Brazen Bull

23. Melanggar roda

24. Disembowelment

25. Direbus atau dimasak hingga mati

Page 9: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN 1. Buried Alivehukuman mati ini telah digunakan untuk perorangan maupun kelompok. Korban biasanya diikat dan kemudian ditempatkan dalam sebuah lubang dan dikubur. Dulu pernah adalah Pembantaian Nanjing selama Perang Dunia II, ketika tentara Jepang mengubur warga sipil Cina hidup dalam apa yang di sebut "Ten Thousand Corpse Ditch".

2. Snake PitSalah satu bentuk tertua penyiksaan dan hukuman Mati, lubang (ruang) ular yang sangat umum adalah bentuk hukuman mati. Narapidana dilemparkan ke dalam lubang yang mendalam dengan ular berbisa.

Page 10: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN: 3. The Spanish TicklerPerangkat penyiksaan ini umumnya digunakan di Eropa selama Abad Pertengahan. Digunakan untuk merobek kulit korban, senjata ini bisa merobek apa pun, termasuk otot dan tulang. Korban diikat telanjang, kadang-kadang di depan umum, dan kemudian para penyiksa mulai menyiksa mereka. Biasanya dimulai pada tungkai dan bekerja ke dalam, leher dan wajah selalu disimpan untuk terakhir.

4. Slow SlicingLing Chi, diterjemahkan sebagai "lambat mengiris" atau "kematian yang masih tersisa" itu digambarkan sebagai kematian oleh seribu luka. bentuk penyiksaan dan eksekusi yang mirip dengan Lima Pains, tapi digambar di atas yang jauh lebih lama jangka waktu. Penyiksa perlahan-lahan luka dan menghilangkan beberapa bagian tubuh, memperpanjang hidup dan korban penyiksaan selama mungkin. Menurut prinsip Konfusian, tubuh yang dipotong-potong tidak dapat keseluruhan di akhirat rohani, membuat bentuk eksekusi yang masih menyiksa korban di akhirat.

Page 11: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN 5. Burning at the StakeKematian dengan membakar telah digunakan sebagai suatu bentuk hukuman mati selama berabad-abad, sering dikaitkan dengan kejahatan seperti pengkhianatan dan sihir. Sekarang ini dianggap sebagai hukuman yang kejam dan tidak biasa, tetapi sebelum abad ke-18, yang dibakar pada tiang pancang adalah praktik umum. Korban terikat pada pancang besar, sering di pusat kota atau di mana pun dengan penonton dan kemudian menyalakan api. Hal ini dianggap sebagai salah satu cara yang paling lambat untuk mati.

6. NecklacingUmum dipraktikkan di Afrika Selatan, Necklacing terdiri dari karet ban, diisi dengan bensin, dipaksa di sekitar dada korban dan lengan, dan kemudian menjadi dibakar. Necklacing dasarnya menyebabkan tubuh akan berubah menjadi meleleh terbakar.

Page 12: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN

7. Execution by ElephantDi Selatan Asia dan Tenggara, Gajah telah menjadi metode hukuman mati selama ribuan tahun. Hewan dilatih untuk mengeksekusi dua cara. Perlahan-lahan menyiksa dalam cara yang berkepanjanganh atau menewaskan korban hampir seketika itu juga.

8. The Five PainsSalah satu hukuman mati dari cina ini relatif mudah untuk dipahami. Dimulai dengan hidung korban yang dipotong, lalu satu tangan dan satu kaki, dan akhirnya, korban adalah dikebiri dan terbelah dua di pinggang. Penemu hukuman ini Li Si, seorang Perdana Menteri Cina, akhirnya disiksa dan kemudian dihukum mati dengan cara ini.

Page 13: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

10 HUKUMAN MATI PALING MENGERIKAN: 9. Colombian NecktieMetode eksekusi ini adalah salah satu yang sadis gan. Tenggorokan korban adalah disayat, sering kali dengan pisau tapi benar-benar ada benda tajam yang akan dilakukan, dan kemudian lidah mereka ditarik keluar melalui luka yang terbuka. Sewaktu zaman La Violencia, sebuah periode sejarah Kolombia penuh dengan pembunuhan, ini adalah bentuk paling umum eksekusi. Hal ini digunakan terutama untuk mengintimidasi orang lain yang menemukan fakta.

10. Hanged, Drawn, and QuarteredHukuman untuk pengkhianatan tinggi di Inggris, yang akan digantung, ditarik dan dipotong-potong adalah umum terjadi selama abad pertengahan. Meskipun dihapuskan pada tahun 1814, bentuk eksekusi ini bertanggung jawab atas ratusan, bahkan mungkin ribuan, kematian. Prosesnya adalah sebagai berikut. Pertama, korban diseret pada bingkai kayu, yang disebut rintangan ke tempat eksekusi. Kedua, korban digantung dengan leher untuk waktu singkat sampai hampir mati (digantung). Ketiga, pengebirian terjadi, di mana setelah itu, isi perut dan alat kelamin dibakar di depan korban. Akhirnya, tubuh terbagi menjadi empat bagian yang terpisah dan dipenggal kepalanya.

Page 14: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

PENDAPAT TENTANG HUKUMAN MATI Studi ilmiah secara konsisten gagal menunjukan bukti yang meyakinkan bahwa hukuman mati dibuat efek jera dan efektif, dibanding jenis hukuman lainnya.Tingkat kriminalitas berhubungan erat dengan masalah kesejahteraan atau kemiskinan masyarakat dan berfungsi tidaknya institusi penegakan hukum.

Page 15: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

PENDAPAT TENTANG HUKUMAN MATI: Dukungan terhadap pelaksanaan hukuman mati didasarkan dengan argumen diantaranya bahwa hukuman mati untuk pembunuhan sadis akan mencegah banyak orang untuk membunuh karena gentar akan hukuman yang sangat berat.

Dalam berbagai kasus banyak pelaku kejahatan, yang merupakan residivis yang terus berulang kali melakukan kejahatan karna ringannya hukuman.

Praktek hukuman mati juga kerap dianggap bersifat bias terutama bias kelas dan bias ras.

Page 16: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

GEREJA DAN HUKUMAN MATI Hukuman mati merupakan cara yang tepat, untuk mengahadapi penjahat penjahat yang kejam.

Gereja pun tidak mendukung hukuman mati tetapi gereja tidak melarangnya juga.

Bagi orang katolik masalah ini problematis, karena ajaran gereja mengenai kekudusan hidup manusia dan martabat manusia yang sepintas lalu tampaknya menentang tindakan mengakhiri hidup manusia.

Page 17: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

PRINSIP YANG SAMA BERLAKU PULA BAGI NEGARA DALAM

MELAKSANAKAN KEWAJIBANNYA:

Pertama , negara memiliki kewajiban untuk menjaga keselamatan orang banyak dan melindungi warganya dari malapetaka.

Kedua, negara mempunyai hak dan kewajiban untuk menjatuhkan hukuman yang adil kepada individu individu yang melakukan tindakan kejahatan dan mengancam kesejahteraan masyarakat.

Page 18: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

KESIMPULAN Pada akhirnya hukuman yang dijatuhkan, atas seorang pelaku kejahatan haruslah membangkitkan motivasi dalam dirinya untuk memperbaiki diri.

Penjahat yang dijatuhi hukuman diharapkan bergerak untuk melihat jalan hidupnya yang salah, bertobat, dan kemudian merubah hidupnya: hukuman yang adil, berusaha menyimbangkan ketigak perspekstif ini: ganti rugi, pencegahan dan perbaikan diri.

Page 19: Pandangan Gereja Tentang Hukuman Mati

TERIMA KASIH