palak
DESCRIPTION
Lakukan jika hendak menikahTRANSCRIPT
SEPATAH KATA PENGANTAR
Menurut yang telah biasa ada istiadat kita apabila akan melamar atau
dilamar orang lumayan juga dipalakkan atau dilihatkan didalam ilmu palak
bagaimana kalau si A kiranya berkawin dengan si B ini sering dilakukan orang
tujuan apa yang akan ditemui oleh mereka dikemudian hari akan membuat berkat
atau tidak, Maksud orang tua-tua kita itu bagus juga guna untuk menggembirakan
hati atau melancarkan tujuan kita itu juga kita semuanya dan apalagi orang yang
telah cukup umurnya, ini hanya iseng-iseng bukan pula percaya penuh pada buku
ini, yang berkuasa sangat mengetahui hanya Allahlah yang menjadikan semua
alam, ini sebagai ancer-ancer saja
Kalau kita melihat orang yang telah kawin maka terdapat didalam buku ini
baik atau sebagainya, Tetapi bila dipandang dengan keadaan tak sesuai maka
ketahuilah bahwa mereka salah seorang laki isteri itu didapat akan kawin dia itu
tentu ada penemu yang baik atau sebaliknya atau paksa kata orang bari.
Sebab semua palak atau pal dan apa-apa juga kalah oleh paksa ( mimpi )
Sya’ir ini disusun oleh :
A.G.T.A.A & MATTJIK M.
Tidak diizinkan meniru
dilindungi oleh undang-undang
No. 1 Jika satu kedengan satu
Baiknya sangat senantiasa
Sedia kala beroleh sentosa
Dapa rezeki ribu dan laksa
Keduanya itu sama sekongsi
Umpanya cincin kedengan jari
Bertanam-tanaman dia mencari
Tiap waktu dia beroleh rezeki
Pencariannya sangat kemurahan
Siang dan malam bersuka-sukaan
Kehidupan baik ia tak bantahkan
Hatinya baik itu perempuan
Jika satu kedengan dua
Rezeki murah sedikit jua
Berkekalan ia antara kedua
Laksana ada dengan siti hawa
Keduanya itu berkasih – kasihan
Rupanya majelis itu perempuan
Bersuka ria dia sehari-harian
Makan dan minum bersuka –sukaan
Baik keduanya tiada bertuluk
Lakonan intan permata lukluk
Hati laki- laki terlalu sejuk
Tiada menaruh hati yang mabuk
Jika satu kedengan tiga
Baiknya tidak beberapa juga
Rezeki kurang sedikit juga
Laksana minum tiada lepas dahaga
Keduanya itu tiada serasan
Siang dan malam diharu setan
Menjadi tidak ia berkekalan
Laksana elang kedengan ikan
Menjadi tidak berapa lama
Empat bulan masuk kelima
Telah berdiri tinggallah nama
Tidak berapa habis kerama
Jika satu kedengan empat
Ada sedikit mendapat berkat
Tapi kemudian dapat mudorat
Hati laki – laki sudah melarat
Rezeki ada juga kekurangan
Tetapi sepakat pada kebajikan
Hatinya baik sama kebaikakn
Hati jahat sama kejahatan
Dari perangai sudahlah lama
Pada ksenangan tiadalah lama
Makan dan minum tak seumpama
Itu perempuan kurang umpama
Jika satu kedengan lima
Baiknya sangat keduanya sama
Berkekalan dia punya kerama
Akhirnya cerai meningalkan nama
Kehidupan baik tiada terkira
Tiada menaruh azab sengsara
Banyak menyimpan emas dipura
Senanglah hati pada kira-kira
Rezekinya selalu kedatangan
Murah dari pada bertanam-tanaman
Membuat ibadat sama sejalan
Tiada banding itu perempuan
Jika satu kedengan enam
Baik tidak ia dikinam
Itu perempuan neraka jahanam
Laki-laki yang lain hendak didendam
Jadi lakinya dia punya hati
Kepada lainnya terlalu benci
Kepada orang tiada perduli
Seperti kelakuan perempuan abdi
Ingatlah kita ayuhai tuan
Jangan diambil itu perempuan
Jika sudah jadi dia punya kelakuan
Siang dan malam menjadi lawan
Jika satu kedengan tujuh
Dari rahasia kurang teguh
Tetapi dia tiada bermusuh
Malam dan siang tiada bergaduh
Perangai kejahatan tiada berupa
Hati-hatinya berlainan rupa
Keduanya itu kurang tampa
Akhlak sedang tapi kekurangan harta
Itu perempuan kurang setiawan
Dari ilmu kurang kebajikan
Kadang-kadang kemasukan syetan
Kepada orang kurang kebaikan
Jika satu kedengan delapan
Baiknya ia berkekalan
Itu perempuan laksna intan
Siapa melihat banyaklah heran
Perangai baik bukan kepalang
Hancurlah hati siapa memandang
Kepada lakinya tiada bimbang
Tiap-tia waktu bersama sembahyang
Cuma ada yang disesali
Tidak berapa lamanya jadi
Karena dia bercerai mati
Menghilangkan kasih Allohurobbi
Jika satu kedengan sembilan
Keduanya itu sangat berkekalan
Siang dan malam berkasih-kasihan
Perangai baik tiada bandingan
Tetapi sedikit yang disesali
Kuranglah ia mendapat rezeki
Dari perangai kedua sejoli
Eloknya tidak dapat dialihi
No. 2 jika dua kedengan dua
Kuranglah baik antara kedua
Itu perempuan besarlah hawa
Umpama ayam sedang suka
Hati lakinya menjadi bimbang
Kepada istrinya kuranglah sayang
Karena kena perbuatan orang
Maka lakinya sangatlah goyang
Tetapi kalau lepas dari bala itu
Hatinya senang tidaklah mutu
Beramal keduanya tiaplah waktu
Tiada menaruh hati yang pilu
Jika dua kedengan tiga
Baik tidak kedua mereka
Permulaan jadi perempuan tak suka
Menjadi suaminya berhati duka
Tapi rupanya ada juga kerama
Diikuti orang bersama-sama
Kekalnya tidak berapa lama
Empat bulan masuk kelima
Tiada kekal keduanya itu
Selama jadi tiada bertentu
Siang dan malam menaruh pilu
Mau berbantah tiap-tiap waktu
Jika dua kedengan empat
Antara kedua dia mupakat
Tubuhnya itu sudah disukat
Itu perempuan banyak nasehat
Perangai perempuan itu elok terlalu
Terlebih dari pada permata lu’lu
Itu perempuan tiada bertulu
Hati lakinya terlalu setuju
Hati laki-laki terlalu dingin
Isterinya seperti banyangan cermin
Siapa melihat banyak kepengen
melihat perempuan orang yang mu’min
Jika dua kedengan lima
Kurang juga sempurna kerama
Dari perangai kedua sama
Cuma kejahatan tidak lama
Ditakdirkan tuhan dia punya bagian
Barangkali dia tidak berkekelan
Perempuan itu elok rupawan
Kurang berkat dia punya pencarian
Tidaklah lama berkasih-kasihan
Bercerai hidup pada bahagian
Tetapi sudah ditakdirkan tuhan
Apalagi hendak disesalkan
Jika dua kedengan enam
Keduanya itu bersama paham
Cuma sedikit yang didendam
Hati didalam laksana ayam
Hati kedua ada kesusahan
Barangkali dia ada kematian
Kematian anak atau kerugian
Maka keduanya pilu dan rawan
Rezeki banyak lagi berkat
Laki isteri ia sepakat
Sebab keduanya sudah disukat
Pemili yang jauh menjadi dekat
Jika dua kedengan tujuh
Adalah sedikit menaruh musuh
Hati kedua bergaduh-gaduh
Rahasia laki-laki tidaklah teguh
Itu laki-laki ada kesusahan
Memikirkan dia punya perempuan
Siang dan malam dimasuki setan
Menjadi tidak dapat pencarian
Tetapi ada juga kebagiannya
Berkekalan antara keduanya
Kedatangan rezeki pada akhirnya
Baiklah juga pada kehidupannya
Jika dua kedengan delapan
Perangai itu perempuan
Tiada menaruh hati kejahatan
keduanya bersuka-sukaan
Keduanya tidak bercerai lagi
Turut-menurut kemana pergi
Barang dimana mencari rezeki
Dengan murahnya dia mendapati
Karena keduanya sudah sepadan
Umpama emas kedengan intan
Hatinya baik sama kebaikan
Dunia akhirat sama berkenalan
Jika dua kedengan sembilan
Hatinya itu berlain-lainan
Tiada setuju pada pencaharian
Sukalah juga pada penghidupan
Keduanya itu tak mau sekata
Tidaklah mau ia dikata
Celaka kata alim pendeta
Mendapat malu berduka cita
No. 3 Jika tiga kedengan tiga
Baiknya itu tiada terhingga
Kata s uaminya diturut belaka
Menjadi suaminya selalu suka
Keduanya itu sama sepakat
Umpama cincin sudah diikat
Apa-apa pekerjaan tidaklah berat
Sama kelaut sama kedarat
Itu perempuan bijak sekali
Umpama nasi sudah terjaji
Kepada laki-laki lain tidak perduli
Makanan murah banyak rezeki
Jika tiga kedengan empat
Laki isteri tak mau sepakat
Setiap hari lain pendapat
Menjadi tidak mendapat berkat
Kepada rezeki kuranglah tuan
Karena kedua berlainan
Siang dan malam lain pikiran
Makanya tidak dia berkekalan
Antara kedua kurang sempurna
Hati didalam entah kemana
Hati laki-laki gundah gulana
Memikirlah diri sangatlah hina
Jika tiga kedengan lima
Antaranya kekallah lama
Keduanya itu perangai sama
Ibadat to’at waktu yang lima
Tiada bergaduh sehari-hari
Suka banyak mendapat rezeki
Hartanya banyak orang mengasihi
Namanya mulia itu laki-laki
Cuma sedikit ada kesalahan
Akhirnya ia ada kesusahan
Sebab sedikit ada kejahatan
Keduanya itu hilang percintaan
Jika tiga kedengan enam
Itu perempuan neraka jahannam
Laki-laki yang lain hendak didendam
Harta habis ditempur rendam
Tidaklah baik sekali-kali
Keduanya tidak berkekali
Sudah dikata Alim jauhari
Perempuan itu jahat sekali
Jika kamu belum hampirkan
Hendaklah ingat ayuhai ichwan
Itu perempuan banyak kejahatan
Tidak selamat pada keakhiran
Jika tiga kedengan tujuh
Antara kedua sedikit musuh
Hati kedua berjauh-jauh
Seperti negeri diserang musuh
Antara kedua bersalah-salahan
Pada kehendak bertinggi-tinggian
Pencarian ada pada pendapatan
Akhir baik pada kehidiupan
Itu perempuan bijaksana
Akal pikiran sangat sempurna
Dia calaktak mau terkena
Menjadi lahirnya gundah gulana
Jika tiga kedengan delapan
Rezeki murah mencari makan
Keduanya itu baik ketetapan
Kekal keduanya sampai keakhiran
Keduanya itu sama maskut
Imannya teguh Allahumma’but
Tiada menaruh hati yang kusut
Seperti kapal ditengah laut
Itu perempuan bijak bestari
Akalnya panjang dia berani
Kemana lakinya dia ikut pergi
Dunia akhirat dia berkekali
Jika tiga kedengan sembilan
Keduanya itu tiada ketetapan
Tetapi rezeki ada kemurahan
Cuma sedikit ada kesusahan
Sebab dia tiada berkekali
Kerana hatinya itu laki-laki
Siang dan malam lain yang dipikiri
Perempuan yang lain dihajati
Makanya ia tiada berkekal
Itu laki-laki terlalu nakal
Siang dan malam berhati kesal
Laksana laut kedengan kapal
No. 4 Jika empat kedengana empat
Keduanya itu sama mendapat
Sama maksud amal ibadat
Baik keduanya tidaklah sesaat
Sangat baik pada kehidupan
Harta banyak bukan buatan
Pencarian murah di perkebunan
Kekal keduanya sampai keakhiran
Berkekalan antara kedua
Tiada menaruh hati kecewa
Rezeki dicai mendapat jua
Senanglah hati dia berdua
Jika empat kedengan lima
Pikiran datang ia menjelma
Siang dan malam duduk bersama
Hatinya senang bercengkrama
Ada kesusahan dari pada amalan
Tiada mau berbuat kebajikan
Berlainan paham keduanya tuan
Menjadi susah pada keakhiran
Tetgapi pada harta banyaklah juga
Pencarian dari pada berniaga
Itu laki-lkai selalu duka
Memikirkan amal tiada sekata
Jika empat kedengan enam
Itu perempuan neraka jahannam
Perempuan itu jangan dipinang
Siang dan malam berlainan paham
Baik dicari akal yang lain
Perempuan itu jangan dimauin
Keduanya hati tidak mu’min
Kiranya kamu jangan kawin
Jika empat kedengan tujuh
Keduanya itu tiada bergaduh
Hatinya terang laksana suluh
Baik keduanya tiada bermusuh
Sangatlah baik keduanya tuan
Siang dan malam tidak berceraian
Keduanya itu bersuka-sukaan
Beroleh rezeki dengan kemurahan
Akalnya panjang dia berani
Rezeki murah datang sendiri
Mendapat mulai pangkat yang tinggi
Keduanya itu bijak bestari
Jika empat kedengan delapan
Rahasianya teguh boleh disimpan
Keduanya itu berkasih-kasihan
Tetapi ada juga kejahatan
Didalam hati terlalu susah
Kedatangan rezeki terlalu payah
Berbuat ibadat tak kenal lelah
Kebajikan banyak kepada Allah
Dari perangai keduanya sama
Sepakat pekerjaan barang kemana
Kejahatan hilang tinggallah nama
Kurang bekal ada punya kerama
Jika empat kedengan sembilan
Sangatlah baik pada pencarian
Barang apa juga pekerjaan
Turut menurut sama sejalan
Keduanya itu sama serasi
Siang dan malam mendapat puji
Kedengan orang baik sekali
Laksana raja pangkat yang tinggi
Apa pencarian murah datang
Kepada suaminya sangatlah sayang
Tiada menaruh hati bimbang
Siang dan malam mengerjakan sembahyang
No. 5 Jika lima kedengan lima
Keduanya itu tidaklah lama
Kejahatan itu tak seumpama
Keakhirannya menghilangkan nama
Keduanya itu tidak setuju
Seorang kehilir seorang kehulu
Tiada sepakat tiap-tiap waktu
Menjadi susah dia berlaku
Daripada pencarian terlalu susah
Kepada keduanya takdir Allah
Apa pekerjaan banyak yang salah
Selama jadi tidak paedah
Jika lima kedengan enam
Keduanya itu bersama paham
Mencari kebaikan siang dan malam
Nama yang baik itu dipendam
Keduanya itu sama bicara
Pikiran hendak mencari harta
Kekal keduanya tidak lara
Banyak menyimpan emas dikara
Itu perempuan baik sekali
Meliahara suaminya setiap hari
Amalnya banyak kepada Robbi
Kepada orang baiklah budi
Jika lima kedengan tujuh
Imannya ada tiada teguh
Itu perempuan seperti musuh
Setiap hari bergaduh-gaduh
Keduanya itu berlainan hati
Tiada setuju barang dicari
Kedatangan bala laki isteri
Ditakdirkan tuhan Robbil izzati
Apa-apa pencarian kuranglah dapat
Karena kedua tiada mendapat
Tiada baik keduanya sukat
Akhirnya cerai pada pendapatan
Jika lima kedengan delapan
Murah dari pada mencari makan
Amal ilmu sama sejalan
Perangai juga semalam tuan
Tiada sesuatu yang disusahi
Mendapat anak bijak bestari
Dimuliakan orang tiap-tiap hari
Pekerjaan baik laki dan isteri
Keduanyapun banyak malu
Keduanyapun mempunyai ilmu
Laki dan isteri sebagai penghulu
Mengajar ngaji tiap-tiap waktu
Jika lima kedengan sembilan
Baiknya tidak berkekalan
Berlainan hati itu perempuan
Akhirnya cerai dengan kesalahan
Itu perempuan berhati mabok
Betul rupanya terlalu elok
Perangainya itu seperti kutuk
Hati lakinya tiadalah sejuk
Tiada ia mendapat kesenangan
Mendapat malu pula tambahan
Membuka malu itu perempuan
Selama jadi dapat kesusahan
No. 6 Jika enam kedengan enam
Perangai baik siang dan malam
Sejuklah hati sekalian islam
Sebab keduanya sama paham
Allah melihatnya terlalu suka
Melihat perangai kedua mereka
Siang dan malam berhati suka
Tiada menaruh hatii yang luka
Kedatangan hikmat dari Robbi
Kepada kedua laki isiteri
Terbuka pikiran dipintu kolbi
Rezekinya murah Allah memberi
Jika enam kedengan tujuh
Keduanya itu tiada bergaduh-gaduh
Imam perempuan tiadalah teguh
Laksana sudah akarnya rubuh
Apa kesusahan kedua mereka
Entah ujian entahlah apa
Allah melihat iman di dada
Apakah ada atau tiada
Cuba-cuba didatangkan tuhan
Suaya kita jadi tertawan
Kalau kurang dia punya iman
Menjadi tidak ia berkekalan
Jika enam kedengan delapan
Kehidupan baik keduanya tuan
Teguh rahasianya boleh disimpan
Malunya ditutup kedengan taulan
Itu perempuan terlalu pantas
Apa pekerjan terlalu jelas
Hatinya bersih seperti kertas
Kepada suaminya terlalu Ikhlas
Siang dan malam berhati suka
Tiada menaruh hati yang duka
Malam dan siang bersuka-suka
Rezeki datang berupa-rupa
Jika enam kedengan sembilan
Itu perempuan tiada berkekalan
Sebab pencarian tiada ketetapan
Beroleh malu pada kesudahan
Perempuan itu tiada menaruh budi
Pengajaran suaminya tiada perduli
Tidak menurut tidak baik pekerti
Tiada baik pada akhiri
Itu perempuan jahat pikiran
Harta yang ada hendak dihabiskan
Menjadi susah apa pencarian
Tiada berkat barang simpanan
No. 7 Jika tujuh kedengan tujuh
Ada sedikit menaruh musuh
Itu perempuan suka bergaduh
Sanak yang dekat menjadi jauuh
Tiadalah mau ia sekata
Kepada sekalian adik dan kaka
Menjadi suaminya terlalu duka
Mengenangi isterinya berperangai celaka
Bila berbantah kedengan orang
Hatinya jahat bukan kepalang
Kata suaminya banyak terbuang
Tiada menurut perkataan orang
Jika tujuh kedengan delapan
Keduanya baik pada kehidupan
Tiada bercerai hari-harian
Dunia akhirat berkekalan
Keduanya itu sama setiawan
Laksana burung dua sekawan
Sama cantik sama amalan
Beramah tamah kedengan taulan
Ketetapan kedua sama serasi
Umpama langit kedengan bumi
Tiada menaruh hati yang keji
Selama hidup berkekali
Jika tujuh kedengan sembilan
Itu perempuan ada juga kejahatan
Pada rezeki tiada berkekalan
Menjadi suaminya sangat kesusahan
Itu perempuan ada celakanya
susah memegang uang padanya
Tiadalah banyak harta bendanya
Uang dan emas susah punya
Tetapi pada keakhiran
Jika keramunya berkepanjangan
Banyak juga datang pencarian
Serta mendapat pangkat kemuliaan
No. 8 Jika delapan kedengan delapan
Antara kedua itu pertengahan
Ada baik ada kejahatan
Ada senang ada kesusahan
Tetapi keakhiran baik juga
Rezeki ada sedikti jua
Menuntut ilmu kuranglah suka
Menjadi suaminya terlalu duka
Cuma sedikit disusahi
Rezeki kurang dapat sehari-hari
Kalau menurut perintah Robbi
Barulah Allah menurunkan rezeki
Jika delapan kedengan sembilan
Keduanya itu baik ketetapan
Mencari harta dengan kemurahan
Terlalu baik pada kehidupan
Serta dia mendapat pangkat
Pencarian itu mendapat berkat
Pekerjaan itu membuat selamat
Siang dan malam berbuat ibadat
Berkekalan keduanya ini
Dikasihi orang laki isteri
Tiada bersalahan sehari-hari
Mendapat anak bijak berstari
Anaknya satu ada tuahnya
Ditempat itu tiada bandingannya
Perangai dan rupa sangat eloknya
Laksana dewa turun menjelma
No. 9 Jika sembilan kedengan sembilan
Rezekinya murah tiada berkeputusan
Perangainya baik itu perempuan
Rahasianya teguh boleh disimpan
Rahasianya itu baik sekali
Tiada banding didalam negeri
Rupa dan akal bijak berstari
Menghilangkan akal budi pekerti
Perempuan itu baik bukan kepalang
Laksana rupa dari mambang
Muliakan suaminya siang dan malam
Budinya baik kedengan orang
Kesukaan suaminya itulah kerja
Memuliakan suaminya seperti raja
Pandangan manis lakunya dia
Laksana keramat yang amat mulia