paket belajar baru

7
PAKET PEMBELAJAR AN CERITA TENTANG PENTINGNYA MINUM DAN LOMBA MENGHABISKAN AIR MINERAL BAGI ANAK DENGAN DHF A. ABSTRAK Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan dalam perawatan atau pengobatan sehingga dapat mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat menimbulkan gangguan emos atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan penyakit anak selama dirawat dirumah sakit. Hospitalisasi pada anak akan memberikan dampak negatif seperti trauma, cemas dan ketakutan. Bermain adalah bagian integral dari masa kanak-kanak, media yang unik untuk memfasilitasi perkembangan ekspresi bahasa, ketrampilan komunikasi, perkembangan emosi, ketrampilan sosial, ketrampilan pengambilan keputusan, dan perkembangan kognitif pada anak-anak (Landreth, 2001). Bermain juga dikatakan sebagai media untuk eksplorasi dan penemuan hubungan interpersonal, eksperimen dalam peran orang dewasa, dan memahami perasaannya sendiri. Bermain adalah bentuk ekspresi diri yang paling lengkap yang pernah dikembangkan manusia. Erikson (Landreth, 2001) mendefinisikan bermain sebagai suatu situasi dimana ego dapat bertransaksi dengan pengalaman dengan menciptakan situasi model dan juga dapat menguasai realitas melalui percobaan dan perencanaan.

Upload: buyung-tegar-aribowo

Post on 11-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

for nursing student

TRANSCRIPT

Page 1: paket belajar baru

PAKET PEMBELAJARAN

CERITA TENTANG PENTINGNYA MINUM DAN LOMBA MENGHABISKAN AIR

MINERAL BAGI ANAK DENGAN DHF

A. ABSTRAK

Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan rumah sakit

untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan dalam perawatan atau

pengobatan sehingga dapat mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya

hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat menimbulkan ketegangan

dan ketakutan serta dapat menimbulkan gangguan emos atau tingkah laku yang mempengaruhi

kesembuhan dan perjalanan penyakit anak selama dirawat dirumah sakit. Hospitalisasi pada anak

akan memberikan dampak negatif seperti trauma, cemas dan ketakutan.

Bermain adalah bagian integral dari masa kanak-kanak, media yang unik untuk

memfasilitasi perkembangan ekspresi bahasa, ketrampilan komunikasi, perkembangan emosi,

ketrampilan sosial, ketrampilan pengambilan keputusan, dan perkembangan kognitif pada anak-

anak (Landreth, 2001). Bermain juga dikatakan sebagai media untuk eksplorasi dan penemuan

hubungan interpersonal, eksperimen dalam peran orang dewasa, dan memahami perasaannya

sendiri. Bermain adalah bentuk ekspresi diri yang paling lengkap yang pernah dikembangkan

manusia. Erikson (Landreth, 2001) mendefinisikan bermain sebagai suatu situasi dimana ego

dapat bertransaksi dengan pengalaman dengan menciptakan situasi model dan juga dapat

menguasai realitas melalui percobaan dan perencanaan.

Sementara Landreth (2001) mendefinisikan terapi bermain sebagai hubungan interpersonal

yang dinamis antara anak dengan terapis yang terlatih dalam prosedur terapi bermain yang

menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi perkembangan suatu hubungan

yang aman bagi anak untuk sepenuhnya mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan,

pikiran, pengalaman, dan perilakunya) melalui media bermain. International Association for Play

Therapy (APT), sebuah asosiasi terapi bermain yang berpusat di Amerika, dalam situsnya di

internet mendefinisikan terapi bermain sebagai penggunaan secara sistematik dari model teoritis

untuk memantapkan proses interpersonal dimana terapis bermain menggunakan kekuatan

terapiutik permainan untuk membantu klien mencegah atau menyelesaikan kesulitan-kesulitan

psikososial dan mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal (www.a4pt.org).

Beberapa definisi terapi bermain tersebut mengarah pada beberapa hal penting, yaitu: (a) tipe dan

jumlah permainan yang digunakan; (b) konteks permainan; (c) partisipan yang terlibat; (d) urutan

Page 2: paket belajar baru

permainan; (e) ruang yang digunakan; (f) gaya bermain; (g) tingkat usaha yang dicurahkan dalam

permainan. Terapi bermain adalah pemanfaatan permainan sebagai media yang efektif oleh

terapis, untuk membantu klien mencegah atau menyelesaikan kesulitan psikososial dan mencapai

pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, melalui kebebasan eksplorasi dan ekspresi diri.

B. TUJUAN PAKET PEMBELAJARAN

1. Tujuan umum

Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan aktifitas dan

kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena

penyakit dan dirawat.

2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan volume cairan di dalam tubuh anak

b. Merangsang kemauan anak untuk mengkonsumsi minuman yang dapat membantu

mempercepat proses penyembuhan

c.    Gerakan motorik halusnya lebih terarah

d.    Mengembangkan kognitifnya

e.    Mampu meningkatkan kemampuan mewarnai yang dimiliki oleh anak

f.    Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman yang dirawat di ruang yang sama

g.    Mampu mengurangi kejenuhan selama dirawat di RS

h.    Mampu beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat dirumah sakit

C. DASAR PEMBUATAN PAKET PEMBELAJARAN

DHF atau Dengue Haemorhagic Fever adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus

Dengue yang menyebar melalui gigitan nyamuk aedes aegypty, biasanya penyakit ini

menyerang orang dewasa maupun anak – anak dengan gejala demam, kejang, nyeri otot

dan nyeri sendi, disertai atau tidak disertai dengan ruam. Seperti yang telah diketahui

bersama bahwa salah satu penatalaksanaan penyakit ini adalah dengan menganjurkan

Page 3: paket belajar baru

atau bahkan memberikan asupan cairan yang cukup kepada pasien mengingat beberapa

manifestasi klinis yang dapat muncul seperti peningkatan suhu tubuh dan Kekurangan

volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma,

evaforasi, dan intake tidak adekuat.

Intervensi pemberian cairan ini mungkin akan terlaksana dengan mudah pada pasien

dewasa dan kooperatif pada perawat, namun hal ini akan menjadi sangat sulit apabila pasien yang

kita hadapi adalah pasien anak yang tidak terbiasa dengan lingkungan dan suasana rumah sakit

yang mungkin dapat membuatnya cemas dan takut sehingga menolak semua intervensi yang

dilakukan perawat, padahal pemberian cairan sangatlah penting dalam proses penyembuhan anak

dari DHF yang diderita kaitanya dengan menurunkan suhu tubuh dan memenuhi kebutuhan akan

cairan. Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan bahwa pasien anak memerlukan sebuah media

yang tidak hanya membantu si anak untuk memenuhi cairan yang sebelumnya tidak adekuat

tetapi dapat juga mengedukasi anak untuk mengetahui pentingnya minum untuk memenuhi

kebutuhan akan cairan.

Melihat adanya anak yang dirawat di rumah sakit dengan kasus DHF, perawat tertarik

untuk membuat paket pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan

menanamkan pengetahuan tentang pentingnya minum untuk memenuhi kebutuhan cairan.

D. ALASAN PEMILIHAN PAKET PEMBELAJARAN

Fungsi dari Paket Pembelajaran ini adalah sebagai sarana untuk membantu anak

memenuhi kebutuhan cairan secara optimal, selain itu paket pembelajaran ini juga berfungsi

sebagai media pendidikan kesehatan tentang pentingnya minum bagi penderita DHF.

Keterbatasan informasi pada orang tua dan masyarakat juga menjadi salah satu alasan mengapa

perlu paket pembelajaran yang bisa diberikan kepada orang tua. Dengan adanya paket

pembelajaran yang membahas tentang gangguan hematologi khususnya DHF pada anak, orang

tua nantinya mampu menerapkan perawatan yang bisa dilakukan secara mandiri di rumah jika

anak mengalami tanda kekurangan volume cairan. Dari permainan ini, ditargetkan kebutuhan

anak akan cairan menjadi adekuat dan pengetahuan anak tentang pentingnya minum pada pasien

dengan DHF semakin bertambah.

E. OVERVIEW ISI MODUL/PAKET

Page 4: paket belajar baru

Alat dan bahan yang digunakan untuk paket pembelajaran, adalah:

1.    Boneka Tangan

2.    Air mineral gelas

3.    Gambar yang akan diwarnai

4.    Pensil Warna

5.    Tali

F. SASARAN AUDIENCE

Permainan ini ditujukan untuk anak usia 3-5 tahun dengan DHF ( Dengue Haemorhagic

Fever )

G. PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Bermain Peran

Sesi pertama adalah bermain peran menggunakan boneka tangan, boneka tangan yang

dipergunakan ada 3 buah yang digerakkan oleh 3 orang. Pada sesi pertama ini, menceritakan

tentang pentingnya mengkonsumsi banyak air bagi penderita DHF

2. Berlomba menghabiskan air mineral

Sesi kedua adalah perlombaan menghabiskan air mineral yang telah disediakan. Air mineral

yang telah disediakan sudah terlebih dahulu dihiasmenggunakan kertas warna-warni. Air

mineral gelas tersebut dibagikan kepada masing-masing anak, satu orang anak mendapatkan

1 gelas air mineral yang berisi 250 ml. Tujuan dari permainan ini bukan untuk mencari

pemenang, tetapi untuk memotivasi anak agar minum yang banyak, namun tetap ditentukan

pemenang dalam perlombaan ini.

H. KAITAN TERAPI BERMAIN DENGAN PENYAKIT DHF

1. Bermain Peran

Melalui permainan ini, diharapkan agar anak dapat mengetahui manfaat banyak minum

pada saat sakit DHF dan sadar akan pentingnya minum untuk memenuhi kebutuhan tubuh

akan cairan. Selain itu, diharapkan anak dapat menerapkan hal ini dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Berlomba menghabiskan air mineral

Melalui permainan ini, diharapkan anak dapaat memenuhi kebutuhan cairan yang

sebelumnya kurang karena proses patologi penyakit.

Page 5: paket belajar baru

I. REFERENSI

Stuart, Gail and Laraia, Michele. (1998). Principles and practice of psychiatric nursing. St.

Louis: Mosby.

Internet. http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-

autisme-1/. Downloaded on Wednesday, 14th April 2010 at 04.00 p.m.

Internet. http://konsultanmainan.multiply.com/journal/item/5/Terapi_Bermain. Downloaded

on Wednesday, 14th April 2010 at 03.30 p.m.

Internet. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1916947-terapi-bermain/

Downloaded on Wednesday, 14th April 2010 at 03.45 p.m.

Supartini, Yupi. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Wong, Donna L. (2003). Clinical Manual of Pediatric Nursing. USA: Mosby.