pajak umum

Upload: fufu-zein-fuad

Post on 29-Feb-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Presentasi Pajak Secara umum

TRANSCRIPT

Diapositiva 1

Pajak Penghasilan Secara UmumPPh ??APAITUDaftar IsiSejarah SingkatPengertianSubjek PajakObjek PajakDaftar dan Objek Pajak Penghasilan

Sejarah SingkatSecara garis besar dapat dibagi menjadi 3 periode yaitu :

(1) Masa sebelum tahun 1920(2) Masa 1920 sampai dengan 1983(3) Masa 1984 sampai sekarang

Masa sebelum tahun 1920Sebelum tahun 1920 diberlakukan sistem pajak yang berbeda untuk pribumi, untuk orang Asing Asia dan untuk orang Eropa (indigenousIndonesians, foreignAsians and Europeans)

Masa 1920 sampai dengan 1983Ordonansi PPd 1920 (The Income Tax Ordinance of 1920).Corporation tax Ordinance of 1925 (ordonansi pajak perseroan PPS 1925 dan berlaku sampai dengan 1983).Personal Income Tax Ordinance of 1932(Ordonansi pajak Pendapatan 1932 = ordonantie op Inkomstenbelasting 1932).Masa 1984 sampai sekarangTahun 1984 dimulainya tax reform yang ditandai dengan tidak berlakunya UU No. 9 tahun 1970 sejak 31 Desember 1983. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1984 mulai berlaku Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang PPh yang disahkan tanggal 31 Desember 1983. Setelah itu terjadi beberapa kali perubahan Undang-Undang atas Pajak Penghasilan diantaranya:Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991.Undang-Undang Nomor 10 tahun 1994 tanggal 9 Nopember 1994.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tanggal 2 Agustus 2000.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tanggal 23 September 2008.

Pengertian PPhPajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi atau perseorangan dan badan berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak. (Pasal 1)Subjek Pajak(Pasal 2)Yang menjadi subjek pajak adalah:a. 1. orang pribadi; 2. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak;b. badan; danbentuk usaha tetap.

Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri.

Subjek Pajak Dalam NegeriKriteria:orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia;badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; danpembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; danwarisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.Subjek Pajak Luar NegeriKriteria:orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; dan

orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

Perbedaan Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar NegeriWajib Pajak dalam negeriWajib Pajak luar negeriDikenakan pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperoleh dari Indonesia dan dari luar indonesia.Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto.Tarif pajak yang digunakan adalah tarif umum (tariff UU PPh pasal 17)Wajib menyampaikan SPTDikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di IndonesiaDikenakan pajak berdasarkan penghasilan brutoTarif pajak yang digunakan adalah tarif sepadan (tarif UU PPh pasal 26)Tidak wajib menyampaikan SPT.Bukan Subjek Pajak(Pasal 3)kantor perwakilan negara asing;pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;organisasi-organisasi internasional dengan syarat:Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut;dantidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota;pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.

Objek Pajak(Pasal 4)Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas, seperti gaji, honorarium, penghasilan dari praktik dokter, notaries, aktuaris, akuntan, pengacara, dan sebagainya.Penghasilan dari usaha atau kegiatan.Penghasilan dari modal atau penggunaan harta, seperti sewa, bunga, dividen, royalty, keuntungan dari penjualan harta yang tidak digunakan, dan sebagainya.Penghasilan lain-lain, yaitu penghasilan yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kelompok penghasilan di atas, seperti:Keuntungan karena pembebanan utang.Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing.Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.Hadiah undian.Objek Pajak(Pasal 4)Tidak termasuk objek pajaka. Bantuan atau sumbanganb. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dan instansi lainnya seperti: badan pendidikan, badan sosial,koperasi dllWarisanHarta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham.Penggaian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintahPembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswaObjek Pajak(Pasal 4)Dividen atau pembagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat : Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan. Bagi perseroan terbatas, BUMN dan BUMD yang menerima dividen paling rendah 25% Dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan Saham tersebutIuran yang diterima atau dana pensiunPenghasilan dari modal yang telah ditanamkan oleh dana pensiunBagian laba yang diterimaPenghasilan yang diterima perusahaan modal berupa labaBeasiswaLaba lebih yang diterima atau lembaga nirlaba bidang pendidikanBantuan atau santunanDaftar dan Objek Pajak Penghasilan PPh Pasal 4 ayat (2) Penghasilan yang dikenai pajak bersifat finalPPh Pasal 15Norma Penghitungan Khusus untuk menghitung penghasilan netto dari Wajib Pajak tertentu yang tidak dapat dihitung berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) atau ayat (3) PPh Pasal 21 gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawaiPPh Pasal 22 Pemungutan Pajak PPh Pasal 23PPh Pasal 24 Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri PPh Pasal 25 Angsuran pajak dalam tahun pajak berjalanPPh Pasal 26 PPh atas WP Luar Negeri