pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama

4
Sengketa Pajak Menurut ketentuan pasal 1 ayat (5) UU nomer 14 tahun 2002 tentang pengadilan pajak,sengketa pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan anatara WP atau penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada pengadilan pajak berdasarkan peraturan perundang – undangan perpajakan,termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan UU penagihan pajak dengan surat paksa. Wajib pajak dapat mengajukan keberatan kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk atas suatu: a. SKPD; b. SKPDT; c. SKPDLB; d. STPD. Permohonan keberatan disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas, paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD, SKPDT, SKPDLB dan STPD diterima oleh wajib pajak, kecuali apabila wajib pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya. Gubernur atau pejabat yang ditunjuk dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas)

Upload: muhamad-risqi-wicaksono

Post on 16-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Pajak dan Retribusi daerah

TRANSCRIPT

Sengketa Pajak Menurut ketentuan pasal 1 ayat (5) UU nomer 14 tahun 2002 tentang pengadilan pajak,sengketa pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan anatara WP atau penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada pengadilan pajak berdasarkan peraturan perundang undangan perpajakan,termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan UU penagihan pajak dengan surat paksa.Wajib pajak dapat mengajukan keberatan kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjukatas suatu:a. SKPD;b. SKPDT;c. SKPDLB;d. STPD.Permohonan keberatan disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas, paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD, SKPDT, SKPDLB dan STPD diterima oleh wajib pajak, kecuali apabila wajib pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya. Gubernur atau pejabat yang ditunjuk dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonan keberatan ini harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. Apabila telah lewat 12 (dua belas) bulan Gubernur atau pejabat yang ditunjuk tidak memberikan keputusan, permohonan keberatan dianggap dikabulkan. Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Wajib pajak dapat mengajukan permohonan Banding kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan oleh Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia,dengan alasan yang jelas, dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak keputusan keberatanditerima, dengan dilampirkan salinan dari surat keputusan tersebut. Terhadap per satu keputusan keberatan, diajukan per satu surat banding. Pengajuan permohonan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaanpenagihan pajak. Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksiadministrasi berupa denda 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan putusan bandingdikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. Dalam hal pengajuan permohonan banding, dapat diajukan pernyataan pencabutan kepada pengadilanpajak. Surat keputusan keberatan dapat berupa :

a. menerima seluruhnya;b. menerima sebagian;c. menolak; ataud. menambah besarnya pajak terutang.

Mekanisme perhitungan

Dalam hal pengajuan keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (9) Undang-Undang KUP. Sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dikenakan terhadap Wajib Pajak dalam hal keputusan keberatan atas pengajuan keberatan Wajib Pajak menambah jumlah pajak yang masih harus dibayar. Sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) tidak dikenakan dalam hal:

a. Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan .b. pengajuan keberatan Wajib Pajak tidak dipertimbangkan karena tidak memenuhi persyaratan pengajuan keberatan .c. Wajib Pajak mengajukan permohonan banding atas Surat Keputusan Keberatan.