paikem-2007
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh peserta didik dalam
rangka membangun pengetahuannya. Belajar bukanlah proses pasif yang
hanya menerima pengetahuan dari guru atau sumber-sumber lain. Jika
pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat
belajar. Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran sangat
diperlukan karena ia merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran berhubungan dengan bagaimana membelajarkan peserta
didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat belajar dengan mudah dan
munculnya motivasi para peserta didik untuk mempelajari pelajaran sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pembelajaran, bagi para praktisi
pendidikan dituntut mengembangkan berbagai metode dan strategi untuk
mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat tercapai secara efektif, efisien
dan menyenangkan.
Dalam rangka mencapai hasil belajar yang maksimal maka diperlukan
suatu konsep pembelajaran yang memadai dan relevan. PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat
dijadikan metode alternatif dalam proses pembelajaran agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif, efisien, menyenangkan dan jauh
dari pembelajaran yang mesmbosankan peserta didik.
B. Permasalahan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa pemasalahan yang timbul,
seperti kurangnya minat siswa untuk serius mengikuti pelajaran, adanya rasa
bosan yang hingga dalam diri siswa baik itu karena materi yang disampaikan
oleh guru ataupun hal lain. Seorang pengajar tentunya dipengaruhi oleh faktor
yang dapat mempengaruhi pembelajaran yang dibawahkannya baik itu dari
dalam diri guru, dan faktor luar. Faktor dari dalam itu (interen) diantaranya
1
adalah : persiapan mental, kondisi fisik dan psikis serta kurangnya motivasi
kerja. sedangkan faktor luar (eksteren) meliputi keluarga, lingkungan
pergaulan dan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan diatas perlu di terapkan model-model
pembelajaran. Agar proses belajar mengajar berjalan lancar baik siswa dan
guru merasa nyaman dan mempunyai peran penting dalam proses belajar
mengajar. Maka dari itu dibutuhkan suatu solusi untuk membatasi
permasalahn tersebut.
C. Solusi
Dalam model pembelajaran PAIKEM, siswa dapat dengan aktif ikut serta
dalam proses pembelajaran, tidak ada rasa takut terhadap guru, siswa bisa
menyalurkan kreativitas, inovasi dan minatnya terhadap materi yang sedang
dibawakan .
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan model
pembelajaran PAIKEM.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka
mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta
didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan
alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan), supaya pembelajaran lebih
menarik, menyenangkan dan efektif.
Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah strategi pembelajaran, memiliki 6 kriteria
yang bisa dipaparkan sebagai berikut :
a. Pembelajaran Partisipatif
Pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Pembelajaran ini
menitikberatkan pada keterlibatan siswa pada kegiatan ( child centre/student
centre) bukan pada dominasi guru dalamn materi pelajaran (teacher centre).
Jadi pembelajaran akan lebih bermakna bila siswa diberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran,
sementara guru berperan sebagai fasilitator dan mediator sehingga siswa
mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam mengaktualisasikan
kemampuannya di dalam dan di luar kelas.
b. Pembelajaran Aktif
Baik Pendekatan Cara belajar siswa aktif (CBSA) maupun pendekatan
Keterampilan Proses (PKP), sangat mengutamakan tingkat keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran. Suasana pembelajaran aktif dapat memberikan
atmosfer berbeda di dalam ruang kelas. Sementara itu pembelajaran yang
pasif dapat menimbulkan suasana pembelajaran yang monotan dan
menjemukan, karena satu-satunya sumberasan. pengetahuan di kelas adalah
guru.
3
Hal yang paling utama yang menjadi keaktifan siswa di dalam kelas
adalah munculnya rasa ingin tahu, ketertarikan dan minat siswa terhadap hal
yang sedang dipelajari. Untuk itu, melalui berbagi teknik dan metode, guru
harus berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan suasana sedemikian rupa
guna memicu rasa kepenasaran siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
mengemukakan gagasan. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
merupakan faktor penting, kegiatan aktif ini seharusnya tidaklah hanya
berupa keterlibatan secara fisik belaka, tetapi hal yang lebih utama adalah
keterlibatan mental atau intelektual, khususnya keterlibatan intelektual-
emosional. Keterlibatan intelektual memberi peluang terjadinya asimilasi atau
akomodasi kognitif terhadap pengetahuan baru, serta terbentuknya meta-
kognisi (kesadaran dan kemampun untuk mengendalikan proses kognitifnya
itu)
c. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran
menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas dari kejenuhan-kejenuhan
pembelajaran. Model pembelajaran inovatif ini tentunya berbeda jauh dari
model pembelajaran konvensional yang memang sudah menjadi kebiasaan
dalam pembelajaran. Guru mencoba untuk menanamkan pemikiran
"Learning is fun" kepada semua peserta didiknya yang merupakan kunci yang
diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal
ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan
tertekan dengan tenggang waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan
pilihan, dan tentu saja rasa bosan
d. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik
pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuat
kerajinan tangan, mempraktekkan kesenian dll) maupun pengembangan
kemampuan berpikir kreatif. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif
4
haruslah seimbang dengan kemampuan berpikir rasional logis. Kreatifitas
merupakan tahap paling tinggi dalam pengembangan kemampuan belajar
seseorang. Untuk menumbuhkan kreatifitas cukup sulit dilakukan, jika dalam
proses yang berlangsung tidak memberikan keaktifan bagi siswa.
Bagi siswa, pengembangan kemampuan berpikir kretaif melalui
pembelajaran kreatif, akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk
menghadapi tantangan dan permasalahan di masa depan, yang tentunya akan
berubah seiring perubahan zaman dan peradaban.
e. Pembelajaran Efektif
Aspek efektifitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam setiap
pembelajaran. Suatu pembelajaran disebut efektif manakala pembelajaran
tersebut telah mencapai tujuan pendidikan. Tujuan yang diinginkan dalam
pembelajaran itu mencakup pada penguasaan IPTEKS sebagai bahan ajar,
pembentukan keterampilan atau kemampuan belajar yang lebih efektif dan
efisien (belajar mengenai bagaimana cara belajar), bahkan pembentukan
kemampuan meta-kognisi (kemampuan pengendalian proses kognitif itu
sendiri)
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mendidik, yang
secara serentak dapat memenuhi dua sisi penting dari tujuan pendidikan
disekolah, yakni:
a) Memiliki atau menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(IPTEKS);
b) Membangun diri pribadi sebagai pemanggung eksistensi manusia.
Meskipun mungkin terjadi hubungan timbal balik di antara
keduanya, tetapi pemantapan kesejatian diri (being) menjadi lebih
penting dari apa yang tergolong sebagai milik (having) yakni
memiliki IPTEKS itu sendiri.
f. Pembelajaran Menyenangkan
5
Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang didesain
sedemikian rupa sehingga memberikan susana penuh keceriaan,
menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan, peserta didik.
Suasana seperti itu akan membuat peserta didik bisa lebih terfokus pada
kegiatan belajar-mengajar dikelasnya, sehingga curah perhatiannya akan lebih
tinggi. Tingginya tingkat curah perhatian tersebut, akan meningkatkan hasil
belajar.
Kesenangan belajar bukan hanya karena lingkungan belajar yang
menggairahkan, tetapi juga karena terpenuhinya hasrat ingin tahu (need
achievement) peserta didik. Pembelajaran menyenangkan memerlukan
dukungan pengelolaan kelas serta penggunaan media pembelajaran alat bantu
dan atau sumber belajar yang tepat. Pembelajaran yang menyenangkan dapat
juga tercipta karena proses pembelajaran disesuaikan dengan karekteristik
murid (seperti: kongkrit, holistik, manipulatif, dll), dengan menerapkan
pendekatan CBSA dan atau pendekatan keterampilan proses
B. Prinsip-Prinsip PAIKEM Dalam Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang mengutamakan aspek keaktifan,
kreatifitas dan inovatif, sehingga membuat pembelajaran menjadi efektif dan
menyenangkan, menuntut guru untuk menguasai berbagai metode mengajar
serta keterampilan dasar mengajar. Penguasaan berbagai metode mengajar
tersebut akan memberi keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai
dengan metode yang sesuai dengan tujuan, materi, peserta didik dan aspek-
aspek lainnya, sehingga prinsip-prinsip PAIKEM dapat diterapkan secara
optimal.
Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain:
1) Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental
maupun emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan
lebih memberi makna kepada sisa dari pada hanya mendengarkan;
2) Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya
komunikasi antara guru dan peserta didik;
6
3) Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan
terjadinya interaksi multi arah.
4) Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta
didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi
sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian
proses pembelajaran
C. Penerapan Strategi PAIKEM Dalam Proses Pembelajaran
Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
a) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada
belajar melalui berbuat.
b) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan
belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
d) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan
interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi.
Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak
Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir
7
memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar
bagi berkembangnya sikap atau berpikir kritis dan kreatif.
2. Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan
memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM (Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan) perbedaan individual perlu
diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran.
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat
dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas
atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam
kelompok.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini
memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk
menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan
masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa
ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir.
Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya.
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan
dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk
memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang
dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan
menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.
8
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang
sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan
sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar).
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu
bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih
mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa.
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa
kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja
diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan
tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAIKEM. Aktif mental lebih
diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan
gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda
aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya
perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut
dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan
penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri
maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan
dengan PAIKEM.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Yang di maksud dengan Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan
kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan
pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja.
2. Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain: Mengalami,
Komunikasi, Interaksi, Refleksi.
3. Cara menerapkan PAIKEM Dalam Proses Pembelajaran adalah dengan
melihat berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM atau pembelajaran di
kelas. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan
yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM adalah :
a) Memahami sifat yang dimiliki anak
b) Mengenal anak secara perorangan
c) Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
e) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g) Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
B. Saran
Bagi para pembaca apabila terdapat kesalahan di dalam makalah ini kami
penulis mengharapkan partisipasinya untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun guna terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www/pembelsjsrsn-paikem.org
http://www.prinsip-prinsip-PAIKEM-dalam-pembelajaran.org.id
http://www.penerangan-paikem-dalam-pembelajaran.com
11