paikem-2007

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh peserta didik dalam rangka membangun pengetahuannya. Belajar bukanlah proses pasif yang hanya menerima pengetahuan dari guru atau sumber- sumber lain. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran sangat diperlukan karena ia merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berhubungan dengan bagaimana membelajarkan peserta didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat belajar dengan mudah dan munculnya motivasi para peserta didik untuk mempelajari pelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pembelajaran, bagi para praktisi pendidikan dituntut mengembangkan berbagai metode dan strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat tercapai secara efektif, efisien dan menyenangkan. Dalam rangka mencapai hasil belajar yang maksimal maka diperlukan suatu konsep pembelajaran yang 1

Upload: eni-nur-utami

Post on 29-Dec-2014

9 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PAIKEM-2007

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh peserta didik dalam

rangka membangun pengetahuannya. Belajar bukanlah proses pasif yang

hanya menerima pengetahuan dari guru atau sumber-sumber lain. Jika

pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat

belajar. Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

diperlukan karena ia merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran berhubungan dengan bagaimana membelajarkan peserta

didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat belajar dengan mudah dan

munculnya motivasi para peserta didik untuk mempelajari pelajaran sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pembelajaran, bagi para praktisi

pendidikan dituntut mengembangkan berbagai metode dan strategi untuk

mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat tercapai secara efektif, efisien

dan menyenangkan.

Dalam rangka mencapai hasil belajar yang maksimal maka diperlukan

suatu konsep pembelajaran yang memadai dan relevan. PAIKEM

(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dapat

dijadikan metode alternatif dalam proses pembelajaran agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara efektif, efisien, menyenangkan dan jauh

dari pembelajaran yang mesmbosankan peserta didik.

B. Permasalahan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa pemasalahan yang timbul,

seperti kurangnya minat siswa untuk serius mengikuti pelajaran, adanya rasa

bosan yang hingga dalam diri siswa baik itu karena materi yang disampaikan

oleh guru ataupun hal lain. Seorang pengajar tentunya dipengaruhi oleh faktor

yang dapat mempengaruhi pembelajaran yang dibawahkannya baik itu dari

dalam diri guru, dan faktor luar. Faktor dari dalam itu (interen) diantaranya

1

Page 2: PAIKEM-2007

adalah : persiapan mental, kondisi fisik dan psikis serta kurangnya motivasi

kerja. sedangkan faktor luar (eksteren) meliputi keluarga, lingkungan

pergaulan dan masyarakat.

Untuk mengatasi permasalahan diatas perlu di terapkan model-model

pembelajaran. Agar proses belajar mengajar berjalan lancar baik siswa dan

guru merasa nyaman dan mempunyai peran penting dalam proses belajar

mengajar. Maka dari itu dibutuhkan suatu solusi untuk membatasi

permasalahn tersebut.

C. Solusi

Dalam model pembelajaran PAIKEM, siswa dapat dengan aktif ikut serta

dalam proses pembelajaran, tidak ada rasa takut terhadap guru, siswa bisa

menyalurkan kreativitas, inovasi dan minatnya terhadap materi yang sedang

dibawakan .

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan model

pembelajaran PAIKEM.

2

Page 3: PAIKEM-2007

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pembelajaran PAIKEM

Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka

mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta

didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan

alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan), supaya pembelajaran lebih

menarik, menyenangkan dan efektif.

Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah strategi pembelajaran, memiliki 6 kriteria

yang bisa dipaparkan sebagai berikut :

a. Pembelajaran Partisipatif

Pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa

dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Pembelajaran ini

menitikberatkan  pada keterlibatan siswa pada kegiatan ( child centre/student

centre) bukan pada dominasi guru dalamn materi pelajaran (teacher centre).

Jadi pembelajaran akan lebih bermakna bila siswa diberikan kesempatan

untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran,

sementara guru berperan sebagai fasilitator dan mediator sehingga siswa

mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam mengaktualisasikan

kemampuannya di dalam dan di luar kelas.

b. Pembelajaran Aktif

Baik Pendekatan Cara belajar siswa aktif (CBSA) maupun pendekatan

Keterampilan Proses (PKP), sangat mengutamakan tingkat keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran. Suasana pembelajaran aktif dapat memberikan

atmosfer berbeda di dalam ruang kelas. Sementara itu pembelajaran yang

pasif dapat menimbulkan suasana pembelajaran yang monotan dan

menjemukan, karena satu-satunya sumberasan.  pengetahuan di kelas adalah

guru.

3

Page 4: PAIKEM-2007

Hal yang paling utama yang menjadi keaktifan siswa di dalam kelas

adalah munculnya rasa ingin tahu, ketertarikan dan minat siswa terhadap hal

yang sedang dipelajari. Untuk itu, melalui berbagi teknik dan metode, guru

harus berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan suasana sedemikian rupa

guna memicu rasa kepenasaran siswa aktif bertanya, mempertanyakan,

mengemukakan gagasan. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

merupakan faktor penting, kegiatan aktif ini seharusnya tidaklah  hanya

berupa keterlibatan secara fisik belaka, tetapi hal yang lebih utama adalah

keterlibatan mental atau intelektual, khususnya keterlibatan intelektual-

emosional. Keterlibatan intelektual memberi peluang terjadinya asimilasi atau

akomodasi kognitif terhadap pengetahuan baru, serta terbentuknya meta-

kognisi (kesadaran dan kemampun untuk mengendalikan proses kognitifnya

itu)

c. Pembelajaran Inovatif

Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran

menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas dari kejenuhan-kejenuhan

pembelajaran. Model pembelajaran inovatif ini tentunya berbeda jauh dari

model pembelajaran konvensional yang memang sudah menjadi kebiasaan

dalam pembelajaran. Guru mencoba untuk menanamkan pemikiran 

"Learning is fun" kepada semua peserta didiknya yang merupakan kunci yang

diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal

ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan

tertekan dengan tenggang waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan

pilihan, dan tentu saja rasa bosan

d. Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik

pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuat

kerajinan tangan, mempraktekkan kesenian dll) maupun pengembangan

kemampuan berpikir kreatif. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif

4

Page 5: PAIKEM-2007

haruslah seimbang dengan kemampuan berpikir rasional logis. Kreatifitas

merupakan tahap paling tinggi dalam pengembangan kemampuan belajar

seseorang. Untuk menumbuhkan kreatifitas cukup sulit dilakukan, jika dalam

proses yang berlangsung tidak memberikan keaktifan bagi siswa.

Bagi siswa, pengembangan kemampuan berpikir kretaif melalui

pembelajaran kreatif, akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk

menghadapi tantangan dan permasalahan di masa depan, yang tentunya akan

berubah seiring perubahan zaman dan peradaban.

e. Pembelajaran Efektif

Aspek efektifitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam setiap

pembelajaran. Suatu pembelajaran disebut efektif manakala pembelajaran

tersebut telah mencapai tujuan pendidikan. Tujuan yang diinginkan dalam

pembelajaran itu mencakup pada penguasaan IPTEKS sebagai bahan ajar,

pembentukan keterampilan atau kemampuan belajar yang lebih efektif dan

efisien (belajar mengenai bagaimana cara belajar), bahkan pembentukan

kemampuan meta-kognisi (kemampuan pengendalian proses kognitif itu

sendiri)

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mendidik, yang

secara serentak dapat memenuhi dua sisi penting dari tujuan pendidikan

disekolah, yakni:

a) Memiliki atau menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

(IPTEKS);

b) Membangun diri pribadi sebagai pemanggung eksistensi manusia.

Meskipun mungkin terjadi hubungan timbal balik di antara

keduanya, tetapi pemantapan kesejatian diri (being) menjadi lebih

penting dari apa yang tergolong sebagai milik (having) yakni

memiliki IPTEKS itu sendiri.

f. Pembelajaran Menyenangkan

5

Page 6: PAIKEM-2007

Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang didesain

sedemikian rupa sehingga memberikan susana penuh keceriaan,

menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan, peserta didik.

Suasana seperti itu akan membuat peserta didik bisa lebih terfokus pada

kegiatan belajar-mengajar dikelasnya, sehingga curah perhatiannya akan lebih

tinggi. Tingginya tingkat curah perhatian tersebut, akan meningkatkan hasil

belajar.

Kesenangan belajar bukan hanya karena lingkungan belajar yang

menggairahkan, tetapi juga karena terpenuhinya hasrat ingin tahu (need

achievement) peserta didik. Pembelajaran menyenangkan memerlukan

dukungan pengelolaan kelas serta penggunaan media pembelajaran alat bantu

dan atau sumber belajar yang tepat. Pembelajaran yang menyenangkan dapat

juga tercipta karena proses pembelajaran disesuaikan dengan karekteristik

murid (seperti: kongkrit, holistik, manipulatif, dll), dengan menerapkan

pendekatan CBSA dan atau pendekatan keterampilan proses

B. Prinsip-Prinsip PAIKEM Dalam Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran yang mengutamakan aspek keaktifan,

kreatifitas dan inovatif, sehingga membuat pembelajaran menjadi efektif dan

menyenangkan, menuntut guru untuk menguasai berbagai metode mengajar

serta keterampilan dasar mengajar. Penguasaan berbagai metode mengajar

tersebut akan memberi keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai

dengan metode yang sesuai dengan tujuan, materi, peserta didik dan aspek-

aspek lainnya, sehingga prinsip-prinsip PAIKEM dapat diterapkan secara

optimal.

Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain:

1) Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental

maupun emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan

lebih memberi makna kepada sisa dari pada hanya mendengarkan;

2) Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya

komunikasi antara guru dan peserta didik;

6

Page 7: PAIKEM-2007

3) Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan

terjadinya interaksi multi arah.

4) Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta

didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi

sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian

proses pembelajaran

C. Penerapan Strategi PAIKEM Dalam Proses Pembelajaran

Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

a) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan

pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada

belajar melalui berbuat.

b) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam

membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan

sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,

menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

c) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan

belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’

d) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan

interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

e) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam

pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan

melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM

1. Memahami sifat yang dimiliki anak

Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi.

Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak

Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir

7

Page 8: PAIKEM-2007

memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar

bagi berkembangnya sikap atau berpikir kritis dan kreatif.

2. Mengenal anak secara perorangan

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan

memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM (Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan) perbedaan individual perlu

diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran.

3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain

berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat

dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas

atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam

kelompok.

4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan

memecahkan masalah

Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini

memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk

menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan

masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa

ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir.

Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya.

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

 Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan

dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk

memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang

dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan

menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.

8

Page 9: PAIKEM-2007

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

  Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang

sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan

sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar).

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.

Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu

bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih

mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa.

8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa

kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja

diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan

tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAIKEM. Aktif mental lebih

diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan

gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda

aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya

perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut

dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan

penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri

maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan

dengan PAIKEM.

9

Page 10: PAIKEM-2007

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Yang di maksud dengan Pembelajaran PAIKEM  adalah sebuah

pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan

kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan

pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja.

2. Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain: Mengalami,

Komunikasi, Interaksi, Refleksi.

3. Cara menerapkan PAIKEM Dalam Proses Pembelajaran adalah dengan

melihat berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM atau pembelajaran di

kelas. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan

yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM adalah :

a) Memahami sifat yang dimiliki anak

b) Mengenal anak secara perorangan

c) Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar

d) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan

memecahkan masalah

e) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

f) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

g) Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

B. Saran  

Bagi para pembaca apabila terdapat kesalahan di dalam makalah ini kami

penulis mengharapkan partisipasinya untuk memberikan kritik dan saran yang

membangun guna terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

10

Page 11: PAIKEM-2007

DAFTAR PUSTAKA

http://www/pembelsjsrsn-paikem.org

http://www.prinsip-prinsip-PAIKEM-dalam-pembelajaran.org.id

http://www.penerangan-paikem-dalam-pembelajaran.com

11